SKRIPSI PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA PADA SALAH SATU PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2016 (STUDI KASUS PADA PT. HM SAMPOERNA TBK) Yang Diajukan NURUL AYATI 14021066/FEB/MA Disetujui untuk Ujian Skripsi oleh Pembimbing Utama Drs. Nurul Qomari, M.Si Tanggal : NIDN. 0710096101 Pembimbing Pendamping Enny Istanty, SE., M.M Tanggal : NIDN. 0717097603 Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya i
167
Embed
eprints.ubhara.ac.ideprints.ubhara.ac.id/125/3/SKRIPSI.docx · Web viewSKRIPSI PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA PADA SALAH SATU PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKRIPSI
PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA PADA SALAH SATU PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2016 (STUDI KASUS PADA PT. HM SAMPOERNA TBK)
Yang Diajukan
NURUL AYATI14021066/FEB/MA
Disetujui untuk Ujian Skripsi oleh
Pembimbing Utama
Drs. Nurul Qomari, M.Si Tanggal :NIDN. 0710096101
Pembimbing Pendamping
Enny Istanty, SE., M.M Tanggal :NIDN. 0717097603
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Bhayangkara Surabaya
Dr. Siti Rosyafah, Dra.Ec, M.MNIDN. 0703106403
i
SKRIPSI
PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA PADA SALAH SATU PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2016 (STUDI KASUS PADA PT. HM SAMPOERNA TBK)
Disusun oleh :
NURUL AYATI14021066/FEB/MA
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Bhayangkara SurabayaPada tanggal 19 Juli 2018
Pengaruh Analisis Rasio Keuangan Terhadap Perkembangan Usaha Pada Salah satu Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-
2016 (Studi Kasus Pada PT. HM Sampoerna, Tbk)
Oleh :
Nurul Ayati
(14021066)
Analisis keuangan penting dalam perencanaan keuangan yang efektif dan efisien, terutama untuk mengetahui perkembangan usaha pada perusahaan. Perkembangan usaha dapat dipengaruhi antara lain oleh beberapa faktor diantaranya adalah likuiditas, leverage dan profitabilitas. Likuiditas dapat mengukur keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek segera ditagih. Leverage sebagai petunjuk seberapa besar kebutuhan dana perusahaan dibelanjai dengan hutang, para investor dapat menggunakan rasio ini untuk mengetahui berapa banyak hutang yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan asetnya. Profitabilitas sangat penting bagi semua pengguna laporan tahunan, khususnya investor dan kreditor.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pengaruh analisis rasio keuangan terhadap perkembangan usaha pada perusahaan. Sampel penelitian adalah 24 data keuangan, dimana didapat dari data setiap tahun, mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 PT. HM Sampoerna, Tbk yang terdaftar di BEI. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, dengan variabel terikat pertumbuhan penjualan, dan variabel bebas likuiditas, leverage dan profitabilitas. Untuk menguji pengaruh secara simultan digunakan uji F, sedangkan pengujian secara parsial dilakukan dengan uji t. adapun untuk melihat pengaruh yang dominan dengan melihat nilai standardized beta tertinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel likuiditas, leverage dan profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap perkembangan usaha pada PT. HM Sampoerna, Tbk, dan likuiditas terbukti berpengaruh dominan terhadap perkembangan usaha pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Pihak PT. HM Sampoerna, dapat melakukan evaluasi rutin untuk mengetahui perubahan fluktuasi keuangan pada perusahaan. Profitabilitas harus lebih ditingkatkan dengan meningkatkan pula jumlah penjualan pada perusahaan.
Kata Kunci : likuiditas, leverage, profitabilitas, pertumbuhan penjualan.
ABSTRACT
iii
The Influence of Financial Ratio Analysis on Business Development in One of the Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2011-2016 Period
(Case Study at PT HM Sampoerna, Tbk)
By :
Nurul Ayati
(14021066)
Financial analysis is important in effective and efficient financial planning, especially to know the business development in the company. Business development can be influenced among others by several factors such as liquidity, leverage and profitability. Liquidity can measure the security of short-term creditors, as well as measure whether the company's operations will not be interrupted if short-term liabilities are promptly billed. Leverage as a hint as to how much the company's funding needs are payable with debt, investors can use this ratio to find out how much debt the company owns compared to its assets. Profitability is very important for all users of the annual report, especially investors and creditors.
This study aims to examine the influence of financial ratio analysis on business development in the company. The sample of research is 24 financial data, which obtained from data every year, starting in 2011 until the year 2016 PT. HM Sampoerna, Tbk listed on BEI. The analysis used is multiple regression analysis, with dependent variable of sales growth, and variable free of liquidity, leverage and profitability. To test the effect simultaneously used F test, whereas partial test is done by t test. As for to see the dominant effect by looking at the highest standardized beta value.
The results showed that the variables liquidity, leverage and profitability have a significant positive effect on business development at PT. HM Sampoerna, Tbk, and liquidity proven dominant influence on business development at PT. HM Sampoerna, Tbk. PT. HM Sampoerna, can conduct regular evaluation to know the fluctuation of financial changes at the company. Profitability should be further enhanced by increasing the number of sales to the company.
Tabel 4.11 Hasil Uji t ………..…………………………………………………… 80
Tabel 4.12 standardized of coefficients beta……………………………………… 82
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual....................................................................... 43
Gambar 3.1 Kerangka Proes Berfikir.................................................................. 45
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Tabel Uji T dan Uji F
LAMPIRAN 2 Tabulasi Seluruh Variabel Penelitian
LAMPIRAN 3 Uji Normalitas
LAMPIRAN 4 Uji Multikolinieritas
LAMPIRAN 5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
LAMPIRAN 6 Data Keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi dan perdagangan dunia merupakan dua arus yang saling
mempengaruhi atau memperketat satu dengan yang lainnya, yang sekarang
sedang menghadang dunia dan kedua arus tersebut akan semakin kuat pada masa
mendatang. Seiring dengan kemajuan teknologi serta peningkatan perkapita dan
penambahan jumlah penduduk dunia. Globalisasi ekonomi diartikan sebagai
suatu proses dimana semakin banyak negara di dunia yang terlibat langsung
dengan kegiatan ekonomi atau produksi dunia.
Masyarakat Economi Asean (MEA) merupakan sebuah komunitas negara-
negara dikawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN demi
terwujudnya ekonomi yang terintegrasi. Negara-negara yang tergabung dalam
MEA memberlakukan sistem single market dalam artian terbuka untuk
melakukan perdagangan barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja. Dengan
diberlakukan MEA tiap-tiap negara akan terintegrasi dalam bidang produksi
untuk meningkatkan efisiensi. Kerjasama pelaku produksi akan negara akan
semakin berkembang untuk menciptakan efisiensi dengan nilai tinggi. Pelaku
produksi tidak perlu untuk memproduksi semua jenis barang untuk kebutuhan
sendiri.
Situasi perekonomian di Indonesia sekarang ini membawa dampak
persaingan yang semakin ketat di berbagai bidang industri. Untuk itu perusahaan
harus dapat menghadapi persaingan yang ketat dalam dunia industrinya. Salah
satu cara yang dapat diambil yaitu dengan meningkatkan kemampuan internal,
1
2
baik berupa peningkatan teknologi, kualitas produk, kualitas sumber daya
manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi.
Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang hidup
dalam lingkungan dunia usaha yang berubah cepat dan dinamis. Seiring dengan
pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang cukup pesat, menurut perusahaan
untuk melakukan pengelolaan usaha yang lebih baik. Hal itu dilakukan untuk
menghadapi persaingan antar perusahaan, baik dari industri yang sejenis maupun
industri secara keselurahan. Masing-masing perusahaan dituntut untuk bekerja
lebih efektif dan efisien khususnya untuk meningkatkan prestasi perusahaan
dalam kinerja keuangannya baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
panjang. Oleh karena itu, perusahaan harus mengambil langkah-langkah baru
untuk tercapai tujuan perusahaan.
Salah satu industri yang dapat menunjang pembangunan dan perkembangan
ekonomi khususnya di Indonesia adalah industri rokok, baik dalam skala kecil,
menengah, maupun besar. Walaupun industri rokok adalah industri yang
kontroversial karena terbukti bahwa rokok dapat membahayakan kesehatan
bahkan keselamatan jiwa, namun dalam kenyataan industri rokok dan mata
rantai distribusinya adalah penyerap tenaga kerja yang cukup besar dan menjadi
tumpuan ekonomi bagi masyarakat. Di dalam kondisi yang penuh persaingan ini,
setiap perusahaan pasti selalu ingin mengetahui dan memperbaiki kinerja
perusahaan sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki.
Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang fungsional dalam suatu
perusahaan disamping bidang-bidang fungsional lainnya, seperti pemasaran,
3
produksi dan sumber daya manusia (Sudana, 2011:1). Sedangkan menurut
Sudana (2011:22-23) “Rasio keuangan yaitu didesain untuk memperlihatkan
hubungan item-item pada laporan keuangan (neraca dan laba rugi).” Rasio
Keuangan merupakan alat analisis perusahaan untuk menilai kinerja suatu
perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan (neraca, laporan/laba rugi,
laporan arus kas). Rasio keuangan merupakan alat ukur yang digunakan
perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan.
Menurut Sutrisno (2012:214), “Untuk keperluan evaluasi perlu dihubungkan
elemen-elemen yang ada dalam laporan keuangan agar bisa diinterprestasikan
lebih lanjut. Menghubung-hubungkan elemen-elemen yang ada di laporan
keuangan ini sering disebut Analisis Laporan Keuangan.”
Jenis-jenis Rasio Keuangan:
a. Rasio Likuiditas
”Rasio Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajibannya yang segera harus di penuhi. Kewajiban yang
harus dipenuhi adalah hutang jangka pendek, oleh karena itu rasio likuiditas
mempunyai peranan untuk mengukur keamanan kreditor jangka pendek,
serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila
kewajiban jangka pendek ini segera ditagih.” (Sutrisno, 2012:215)
Penelitian dari Any (2014) berjudul “Analisis Rasio Keuangan Terhadap
Laba Perusahaan Pada Hotel, Travel And Transportation Service yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012”. Mengatakan bahwa
4
“Rasio Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek (hutang lancar) pada saat jatuh tempo dengan
menggunakan aktiva lancar. Semakin tinggi rasio ini adalah semakin baik
artinya aktiva lancar dapat menutupi kewajiban lancar yang disebut likuid”.
Rasio likuiditas merupakan rasio yang sangat berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam hal melunasi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya, dimana dapat diketahui hingga seberapa jauh sebenarnya jumlah
aktiva lancar perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya. Semakin tinggi
rasio berarti akan terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditur. Rasio
ini dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Didalam PT. HM Sampoerna, Tbk rasio likuiditas yang dihitung melalui
rata-rata Current Ratio yang telah dianalisa oleh peneliti dari tahun 2011-
2016 menunjukkan angka 2,90, yang artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar
dijamin atau ditanggung oleh Rp 2,90 aktiva lancar. Tidak ada standar
khusus berapa besarnya current ratio yang paling baik, namun untuk prinsip
kehati-hatian besarnya current ratio sekitar 200% dianggap baik. Semakin
tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan kepada
kreditur.
b. Rasio Leverage
Rasio Leverage yaitu menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana
perusahan dibelanjai dengan hutang. Apabila perusahaan tidak mempunyai
leverage atau leverage faktornya = 0, artinya perusahaan dalam beroperasi
5
sepenuhnya menggunakan modal sendiri atau tanpa menggunakan hutang.
Semakin rendah faktor leverage, perusahaan mempunyai resiko yang kecil
bila kondisi ekonomi merosot. (Sutrisno, 2012:217)
Penelitian dari Iyus (2017) berjudul “Analisis Pengaruh Current Ratio
(CR), Debt Ratio (DR) dan Total Asset Turnover (TATO) Terhadap
Profitabilitas (ROI) Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia (Studi Kasus
Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2009-2016)”. Mengatakan bahwa “Perusahaan dengan pertumbuhan
yang tinggi tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit untuk membiayai
aktivitas operasional perusahaannya. Kebutuhan dana tersebut dapat
dipenuhi salah satunya dari sumber dana eksternal perusahaan, yaitu dengan
hutang. Leverage adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi
profitabilitas karena leverage bisa digunakan perusahaan untuk
meningkatkan modal perusahaan dalam rangka meningkatkan keuntungan”.
Debt Ratio merupakan salah satu dari rasio Leverage yang memiliki
fungsi untuk mengukur seberapa besar perusahaan mengandalkan hutang
untuk membiayai asetnya. Rasio hutang ini dapat menunjukkan proporsi
hutang perusahaan terhadap total asset yang dimilikinya. Para investor dapat
menggunakan rasio hutang ini untuk mengetahui berapa banyak hutang
yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan asetnya. Kreditur juga dapat
mengukur seberapa tinggi resiko yang diberikan kepada suatu perusahaan.
Semakin tinggi rasionya, semakin besar pula resiko yang terkait dengan
operasional perusahaan. Sedangkan rasio hutang yang rendah
6
mengindikasikan pembiayaan konservatif dengan kesempatan untuk
menjaminkan dimasa depan tanpa resiko yang signifikan.
Didalam PT. HM Sampoerna, Tbk rasio leverage yang dihitung melalui
Debt Ratio, yang dapat digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang dengan aset yang dimilikinya. Nilai Debt Ratio
yang sering digunakan adalah kurang dari 1 (satu), karena jika nilai Debt
Ratio lebih dari 1 (satu), maka hutang perusahaan terlalu besar, walaupun
asetnya dijual tetap tidak dapat menutupi hutang perusahaan. Berdasarkan
data yang telah dianalisis oleh peneliti Debt Ratio perusahaan pada tahun
2011-2016 yang paling tinggi terjadi pada tahun 2012 berada pada angka
0,49 dan mengalami penurunan pada tahun 2015 yang berada pada angka
0.16. Nilai Debt Ratio yang semakin kecil akan semakin bagus, dalam arti,
perusahaan telah mengurangi hutang-hutangnya, sehingga asetnya dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan laba dan tidak hanya untuk membayar
hutang perusahaan.
c. Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan hasil dari kebijaksanaan yang diambil
oleh manajemen. Semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin
baik manajemen dalam mengelola perusahaan. (Sutrisno, 2012:222).
Penelitian dari Dewi, Putu, Wayan (2016) berjudul “Pengaruh
Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Pada PT. Ambara Madya Sejati di Singaraja Tahun 2012-2014)”.
Mengatakan bahwa “Profitabilitas merupakan rasio dari efektivitas
7
manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan
dan investasi. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena
profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai
prospek yang baik dimasa yang akan datang. Profitabilitas yang tinggi
menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam menjalankan operasinya”.
Profitabilitas merupakan rasio utama dalam seluruh laporan keuangan,
karena tujuan utama perusahaan untuk hasil operasi atau keuntungan. Rasio
profitabilitas sangat penting bagi semua pengguna laporan tahunan,
khususnya investor dan kreditor. Bagi investor, laba merupakan satu-
satunya faktor penentu perubahan nilai saham. Sedangkan bagi kreditor,
laba dan arus kas operasi umumnya merupakan sumber pembayaran bunga
dan pokok.
Didalam PT. HM Sampoerna, Tbk rasio profitabilitas yang dihitung
melalui Return On Assets, mempunyai hasil rata-rata dari tahun 2011-2016
yang menunjukkan angka 0,356, artinya dari setiap Rp 1 aset perusahaan
mampu menghasilkan laba Rp 0,356. Return On Assets yang tinggi
menunjukkan efisiensi manajemen asset.
d. Rasio Pertumbuhan
“Rasio pertumbuhan (Growth Ratio), merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi
ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sector usahanya.
8
Dalam rasio yang dianalisis adalah pertumbuhan penjualan.” (Kasmir,
2010:116).
Penelitian dari Dewi, Putu, Wayan (2016) berjudul “Pengaruh
Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Pada PT. Ambara Madya Sejati di Singaraja Tahun 2012-2014)”.
Mengatakan bahwa “Pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan
investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan prediksi masa lalu dan dapat
dijadikan prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan
penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan
dalam suatu industri. Laju pertumbuhan suatu perusahaan akan
mempengaruhi kemampuan mempertahankan keuntungan dalam mendanai
kesempatan-kesempatan pada masa yang akan datang”.
Laju pertumbuhan akan mempengaruhi kemampuan mempertahankan
keuntungan dalam mendanai kesempatan-kesempatan yang akan datang.
Pertumbuhan penjualan tinggi maka mencerminkan pendapatan meningkat,
sehingga beban pajak meningkat. Pertumbuhan penjualan dapat dilihat dari
perubahan penjualan tahun sebelum dan tahun periode berikutnya. Apabila
nilai perbandingannya semakin besar, maka dapat dikatakan bahwa tingkat
pertumbuhan penjualan semakin tinggi.
Didalam PT. HM Sampoerna, Tbk rasio pertumbuhan yang dihitung
melalui perubahan penjualannya, maka dapat diartikan penjualan dari tahun
2011-2016 mengalami peningkatan pertahunnya. Dalam hal ini perusahaan
9
dikatakan berhasil dalam meningkatkan penjualannya dan dalam
meningkatkan laba perusahaan.
Hubungan likuiditas terhadap perkembangan usaha perusahaan,
mempunyai hubungan yang signifikan. Bisa dikatakan seperti itu jika nilai
likuiditas tinggi maka perkembangan usaha akan bagus, begitu sebaliknya
(Jariah, 2016).
Dalam PT. HM Sampoerna, Tbk Current Ratio berpengaruh terhadap
perkembangan perusahaan, yang dilihat dari peningkatan hasil analisis dari
tahun ke tahun yang semakin bertambah. Maka dapat diartikan perusahaan
mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan
aktiva lancar yang dimilikinya.
Hubungan leverage terhadap perkembangan usaha perusahaan
berpengaruh signifikan, karena semakin rendah nilai leverage maka akan
semakin bagus. Jika nilai leverage tinggi maka perusahaan memerlukan
dana yang tidak sedikit untuk membiayai biaya operasional perusahaannya
(Linda, 2016).
Dalam PT. HM Sampoerna, Tbk Debt to Asset Ratio berpengaruh
terhadap perkembangan perusahaan, yang dilihat dari peningkatan hasil
analisis dari tahun ke tahun, meskipun terjadi penurunan pada tahun 2015
namun meningkat kembali pada tahun 2016. Maka dapat diartikan
perusahaan posisi perusahaan masih aman bagi investor, karena nilai Debt
to Asset Ratio perusahaan dibawah angka 1 (satu).
10
Hubungan profitabilitas terhadap perkembangan usaha perusahaan
mempunyai pengaruh yang signifikan yang dimana profitabilitas mengalami
kenaikan maka perkembangan aset juga meningkat, sehingga dengan
semakin cepatnya suatu perkembangan perusahaan maka perusahaan dalam
kemampuannya memperoleh laba akan tinggi pula (Rony, 2016).
Dalam PT. HM Sampoerna, Tbk Return On Assets berpengaruh
terhadap perkembangan perusahaan, yang dilihat dari peningkatan hasil
analisis dari tahun ke tahun mengalami perubahan yang signifikan.
Perusahaan memperoleh laba terbesar pada tahun 2012 dan mengalami
penurunan pada tahun 2014 dan 2016 sebesar 0,18. Dalam perusahaan
semakin tinggi nilai profitabilitas maka posisi pemilik perusahaan semakin
kuat, begitu juga sebaliknya. Jika nilai profitabilitas semakin rendah maka
pemilik perusahaan semakin lemah.
Dari tiga variabel tersebut mempunyai hubungan signifikan dan saling
berkaitan diantara variabel satu dengan variabel lainnya, sangat berpengaruh
terhadap perkembangan usaha perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin menganalisis dalam bentuk
skripsi dengan judul “PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN
TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA PADA SALAH SATU
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2011-2016 (STUDI KASUS PADA PT. HM SAMPOERNA
TBK)”
11
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang diuraikan diatas dapat dirumuskan
bahwa masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah variabel likuiditas, variabel leverage, variabel profitabilitas secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha pada PT. HM
Sampoerna, Tbk?
2. Apakah variabel likuiditas, variabel leverage, variabel profitabilitas secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha pada PT. HM
Sampoerna, Tbk?
3. Manakah diantara variabel likuiditas, variabel leverage, variabel
profitabilitas yang berpengaruh dominan terhadap perkembangan usaha pada
PT. HM Sampoerna, Tbk?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas ,maka tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui apakah variabel likuiditas (Current Ratio), variabel
leverage (Debt to Asset Ratio), variabel profitabilitas (Return On Asset)
secara simultan dapat mempengaruhi perkembangan usaha pada PT. HM
Sampoerna, Tbk.
2. Untuk mengetahui apakah variabel likuiditas (Current Ratio), variabel
leverage (Debt to Asset Ratio), variabel profitabilitas (Return On Asset)
secara parsial dapat mempengaruhi perkembangan usaha pada PT. HM
Sampoerna, Tbk.
12
3. Untuk mengetahui manakah diantara variabel likuiditas (Current Ratio),
variabel leverage (Debt to Asset Ratio), variabel profitabilitas (Return On
Asset) yang berpengaruh dominan terhadap perkembangan usaha pada PT.
HM Sampoerna, Tbk.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi Penulis
Dapat digunakan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh di bangku
kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya, khususnya dalam menilai
tingkat perkembangan kesehatan perusahaan serta berusaha mencari
alternative pemecahannya.
2. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan sebagai alat untuk menilai tingkat perkembangan
perusahaan dan diharapkan dapat memberikan masukan di masa yang akan
datang.
3. Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan harapan
dari peneliti semoga dapat dijadikan bahan penelitian untuk penyempurnaan
lebih lanjut.
4. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang harga saham dan kinerja suatu perusahaan
13
sehingga mampu mendorong investor untuk melalukan investasi pada
perusahaan tersebut.
1.5 Sistematika Penulisan
Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub
bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis,
serta agar dapat memberikan secara garis besar dari keseluruhan penulis, maka
komponen penulis dilakukan dengan cara sedemikian rupa, sehingga merupakan
suatu kesatuan yang utuh dengan berikut ini sistematika penulisannya secara
lengkap dengan rincian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan secara garis besar mengenai isi dari pada
proposal yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian serta dilanjutkan dengan sistematika penyusunan
skripsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menguraikan penelitian terdahulu, landasan teori,
kerangka konseptual, hipotesis/research question.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan tentang kerangka proses berfikir,
pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, batasan asumsi
penelitian, unit analisis, teknik pengumpulan data, teknik analisis
data.
14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umum subyek dan
obyek penelitian yaitu dimulai dengan sejarah singkat yang berupa
data-data yang diperoleh mengenai perusahaan disertai dengan
analisis dan interprestasi data meliputi perbandingan antara data dan
dengan kondisi perusahaan, sekaligus mengenai permasalahan yang
dihadapi perusahaan dan cara untuk menyelesaikan permasalahannya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini menyajikan kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh
beberapa peneliti terdahulu yang mengkaji beberapa aspek yang berkaitan
dengan analisis pengaruh rasio keuangan terhadap perkembangan usaha
perusahaan. Dalam topik ini, peneliti mengambil beberapa penelitian
terdahulu antara lain :
a. Any (2014) dalam penelitiannya mengenai “Analisis Rasio Keuangan
Terhadap Laba perusahaan Pada Hotel, Travel and Transportattion
Service yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Peride 2010-2012”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis rasio lancar,
rasio hutang, perputaran persediaan dan kembalinya ekuitas terhadap laba
perusahaan pada hotel, Travel and Transportattion Service yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Peride 2010-2012. Penelitian ini menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari Institute For Economic and Financial
Research dalam Indonesian Capital Market Directory 2013. Metode ini
menggunakan sampel perusahaan hotel, Travel and Transportattion
Service yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini
menyatakan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap laba yang
ditunjukkan dengan nilai signifikansi diatas 0.05 yaitu sebesar 0.295.
b. Iyus (2017) dalam penelitiannya mengenai “Analisis Pengaruh Current
Ratio (CR), Debt Ratio (DR) dan Total Asset Turnover (TATO) Terhadap
15
16
Profitabilitas Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2016”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis rasio lancar, rasio hutang, TATO terhadap
profitabilitas perusahaan Telekomunikasi di Indonesia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, berupa laporan keuangan perusahaan
telekomunikasi periode 2009-2016. Dalam penelitian ini menyatakan
bahwa Debt Ratio (DR) berpengaruh terhadap profitabilitas. Dari hasil
penelitian diperoleh nilai thitung -4.902 dengan tingkat signifikansi 0.000
yang lebih kecil dari nilai signifikan α = 0.05.
c. Dewi, Putu, Wayan (2016) dalam penelitiannya mengenai “Pengaruh
Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas
Pada PT. Ambara Madya Sejati di Singaraja Tahun 2012-2014”. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perputaran
persediaan dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas. Penelitian
ini menggunakan data sekunder laporan keuangan PT. Amabara Madya
Sejati dari Tahun 2012-2014. Metode ini menggunakan populasi berupa
laporan bulanan. Dalam penelitian ini menyatakan ada pengaruh positif
dan signifikan secara parsial pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas
PT. Ambara Madya Sejati di Singaraja tahun 2012-2014. Metode ini
menggunakan populasi berupa laporan bulanan neraca dan laba rugi yang
dipilih melalui regresi linear berganda. Dalam penelitian ini menyatakan
17
ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial pertumbuhan penjualan
terhadap profitabilitas.
18
Tabel 2.1Perbedaan dan Persamaan antara
Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang (2018)Peneliti Any
Puspita(2014)Iyus Kusriyanti
(2017)Dewi, Putu,
Wayan (2016)Nurul Ayati
(2018)Judul Analisis Rasio
Keuangan Terhadap Laba perusahaan Pada Hotel, Travel and Transportattion Service yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Analisis Pengaruh Current Ratio (CR), Debt Ratio (DR) dan Total Asset Turnover (TATO) Terhadap Profitabilitas Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada PT. Ambara Madya Sejati di Singaraja
Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap perkembangan usaha pada PT. HM Sampoerna, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai
prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan
merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu
industri.
Berikut ini akan disajikan suatu definisi tentang pertumbuhan
penjualan, antara lain:
a. Menurut Brigham dan Huston (2010:39) “Perusahaan dengan
penjualan yang relative stabil dapat lebih aman memperoleh lebih
banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan dengan penjualannya yang tidak
stabil.
b. Menurut Kasmir (2010:116) “Pertumbuhan penjualan menunjukkan
sejauh mana perusahaan dapat meningkatkan penjualannya
dibandingkan dengan total penjualan secara keseluruhan”.
41
2.2.5 Hubungan Antar Variabel
2.2.5.1 Hubungan Antara Likuiditas Dan Perkembangan Perusahaan
Hubungan likuiditas terhadap perkembangan usaha perusahaan,
mempunyai hubungan yang signifikan. Bisa dikatakan seperti itu jika
nilai likuiditas tinggi maka perkembangan usaha akan bagus, begitu
sebaliknya (Jariah, 2016).
Dalam PT. HM Sampoerna, Tbk Current Ratio berpengaruh terhadap
perkembangan perusahaan, yang dilihat dari peningkatan hasil analisis
dari tahun ke tahun yang semakin bertambah. Maka dapat diartikan
perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
2.2.5.2 Hubungan Antara Leverage dan perkembangan Perusahaan
Hubungan leverage terhadap perkembangan usaha perusahaan
berpengaruh signifikan, karena semakin rendah nilai leverage maka akan
semakin bagus. Jika nilai leverage tinggi maka perusahaan memerlukan
dana yang tidak sedikit untuk membiayai biaya operasional
perusahaannya (Linda, 2016).
Dalam PT. HM Sampoerna, Tbk Debt to Asset Ratio berpengaruh
terhadap perkembangan perusahaan, yang dilihat dari peningkatan hasil
analisis dari tahun ke tahun, meskipun terjadi penurunan pada tahun 2015
namun meningkat kembali pada tahun 2016. Maka dapat diartikan
42
perusahaan posisi perusahaan masih aman bagi investor, karena nilai
Debt to Asset Ratio perusahaan dibawah angka 1 (satu).
2.2.5.3 Hubungan Antara Profitabilitas dan perkembangan Perusahaan
Hubungan profitabilitas terhadap perkembangan usaha perusahaan
mempunyai pengaruh yang signifikan yang dimana profitabilitas
mengalami kenaikan maka perkembangan aset juga meningkat, sehingga
dengan semakin cepatnya suatu perkembangan perusahaan maka
perusahaan dalam kemampuannya memperoleh laba akan tinggi pula
(Rony, 2016).
Dalam PT. HM Sampoerna, Tbk Return On Assets berpengaruh
terhadap perkembangan perusahaan, yang dilihat dari peningkatan hasil
analisis dari tahun ke tahun mengalami perubahan yang signifikan.
Perusahaan memperoleh laba terbesar pada tahun 2012 dan mengalami
penurunan pada tahun 2014 dan 2016 sebesar 0,18. Dalam perusahaan
semakin tinggi nilai profitabilitas maka posisi pemilik perusahaan
semakin kuat, begitu juga sebaliknya. Jika nilai profitabilitas semakin
rendah maka pemilik perusahaan semakin lemah.
43
2.3 Kerangka Konseptual
Sumber : Peneliti (2018)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Keterangan :
X1 : Rasio Likuiditas merupakan variabel bebas yang mempengaruhi
pertumbuhan penjualan pada perusahaan.
X2 : Rasio Leverage merupakan variabel bebas yang mempengaruhi
pertumbuhan penjualan pada perusahaan.
X3 : Rasio Profitabilitas merupakan variabel bebas yang mempengaruhi
pertumbuhan penjualan pada perusahaan.
Y : Perkembangan usaha dengan tolak ukur pertumbuhan penjualan
merupakan variabel terikat yang dipengaruhi oleh Rasio Likuiditas,
Rasio Leverage, dan Rasio Profitabilitas.
Current Ratio (X1)
Pertumbuhan Penjualan
(Y)Total Debt to Assets (X2)
Return On Asset (X3)
44
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang perlu dibuktikan
kebenarannya dalam suatu penelitian. Berdasarkan rumusan masalah maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Bahwa variabel likuiditas (Current Ratio), variabel leverage (Debt to
Asset Ratio), dan variabel profitabilitas (Return On Assets) secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha pada
PT. HM Sampoerna, Tbk.
2. Bahwa variabel likuiditas (Current Ratio), variabel leverage (Debt to
Asset Ratio), dan variabel profitabilitas (Return On Assets) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha pada PT.
HM Sampoerna, Tbk.
3. Variabel profitabilitas (Return On Assets) yang berpengaruh dominan
terhadap perkembangan usaha pada PT. HM Sampoerna, Tbk.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Proses Berfikir
Sumber : Peneliti (2018)
Gambar 3.1Kerangka Proses Berfikir
45
Tinjauan Empirik
1.Any (2014) berjudul “Analisis Rasio Keuangan Terhadap Laba Perusahaan Pada Hotel, Travel and Transportation Service di Bursa Efek Indonesia 2010-2012”. (Universitas Muhammadyah Surakarta)2.Iyus (2017) berjudul “Analisis Pengaruh CR, DR, dan TATO terhadap Profitabilitas Perusahaan Telekomunikasi Indonesia di Bursa Efek Indonesia 2009-2016”. (Universitas PGRI Yogyakarta)3.Dewi, Putu, Wayan (2016) berjudul “Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas pada PT. Ambara Madya Sejati di Singaraja tahun 2012-2014(Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja)
Tinjauan Teoritik
1.Penyusunan laporan Keuangan
(Harahap : 2015)
2.Analisis Laporan Keuangan
(Sutrisno : 2012)
3.Penyusunan Analisis Rasio
(Sudana : 2011)
Hipotesa1. Bahwa variabel likuiditas (Current Ratio), variabel leverage (Debt to Asset Ratio), dan
variabel profitabilitas (Return On Assets) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha pada PT. HM Sampoerna, Tbk.
2. Bahwa variabel likuiditas (Current Ratio), variabel leverage (Debt to Asset Ratio), dan variabel profitabilitas (Return On Assets) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha pada PT. HM Sampoerna, Tbk.
3. Variabel profitabilitas (Return On Assets) yang berpengaruh dominan terhadap perkembangan usaha pada PT. HM Sampoerna, Tbk.
Uji Statistik1. Uji Simultan2. Uji Parsial
SKRIPSI
“Pengaruh Analisis Rasio Keuangan Terhadap Perkembangan Usaha pada Salah Satu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016
(Studi Kasus Pada PT. HM Sampoerna Tbk)”
46
Kerangka proses berfikir berdasarkan tinjauan secara teoritik dan empirik.
Tinjauan secara teoritik adalah sebuah tinjauan yang bersifat deduktif, yakni
sebuah tinjauan yang berasal dari sebuah pemikiran secara umum yang
kemudian menjadi sebuah pemikiran yang bersifat khusus, sedangkan
tinjauan empirik, yakni sebuah tinjauan yang bersifat induktif, yakni tinjauan
yang berasal dari hal-hal yang bersifat khusus yang menjadi sebuah
pemikiran yang lebih umum dan luas. Berdasarkan tinjauan teoritik dan
empirik , maka disusunlah sebuah dugaan sementara berupa hipotesis yang
kemudian diuji kebenarannya menggunakan uji statistik hingga tersusunlah
sebuah skripsi. Dari skripsi yang telah disusun diharapkan dapat menjadi
sebuah tinjauan teoritik dan empirik bagi peneliti berikutnya.
3.2 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
3.2.1 Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab berubahnya
variabel dependen (Sugiyono, 2015:3). Variabel independen atau variabel
bebas (X) merupakan variabel yang diduga secara bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas (variabel independen) (Sugiyono, 2015:3). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah rasio pertumbuhan. Rasio pertumbuhan
merupakan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya
47
ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Dalam rasio
yang dianalisis adalah pertumbuhan penjualan.” (Kasmir, 2011 : 116).
3.2.2 Pengukuran Variabel
a. Variabel Independen (X)
Dalam penelitian ini pengukuran variabel independen (bebas) adalah
sebagai berikut:
1. Likuiditas (X1)
Current Ratio (Rasio lancar)
Current Ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva
lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek
Aktiva LancarCurrent Ratio =
Hutang Lancar
2. Leverage (X2)
Total Debt to Assets Ratio
Rasio ini untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibelanjai
oleh pihak kreditur. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar
dana yang diambil dari luar.
Total HutangDebt Ratio =
Total Aktiva
48
3. Profitabilitas (X3)
Return On Assets
Return On Assets juga disebut sebagai rentabilitas ekonomi
merupakan ukuran kemampuan perusahaan dengan menghasilkan laba
dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
EATReturn On Assets =
Total Aktiva
b. Variabel Dependen (Y)
Dalam penelitian ini rasio pertumbuhan dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Penjualan Tahun Ini – Penjualan Tahun LaluKenaikan Penjualan =
Penjualan Tahun Lalu
3.3 Populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012:115) “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah PT. HM Sampoerna, Tbk di BEI mulai tahun 2011-2016.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2015:56) “Sampel merupakan sebagian dari jumlah
dan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pendapatan, data laporan
49
laba rugi, data asset, data ekuitas yang dimiliki PT. HM Sampoerna, Tbk.
Jumlah data dalam penelitian ini adalah 24, dimana didapat dari data setiap
tahun, mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2016.
3.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini, lokasi yang digunakan di Bursa Efek Indonesia dengan
pengambilan data bersifat sekunder. Adapun waktu penelitian dilakukan
pada awal tahun 2018 dan penelitian ini dilakukan kurang lebih 1 bulan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
a. Jenis Data
Data yang digunakan penelitian ini adalah data sekunder yang berupa
laporan keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2011-2016. Data sekunder tersebut diperoleh dari
Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan data penelitian berupa data
kuantitatif yang merupakan hasil pengukuran dan dokumentasi dari
Bursa Efek Indonesia (BEI).
b. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi dan riset kepustakaan. Metode dokumentasi adalah metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil, mengutik
dan mempelajari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian
tersebut (Arikunto, 2010:234). Pengumpulan data dilakukan melalui
dokumentasi data sekunder yang diperoleh baik dari Bursa Efek
Indonesia (BEI) maupun disitus internet dialamat www.idx.com. Metode
Berdasarkan Tabel 4.12, maka variabel bebas yang paling dominan
berpengaruh terhadap variabel terikat Perkembangan usaha adalah variabel
Likuiditas. Hal ini dapat ditunjukkan dari nilai Beta variabel Likuiditas
(X1) sebesar 2,298 yang mana variabel tersebut dominan yang
mempengaruhi perkembangan usaha.
4.4 Pembahasan
Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel likuiditas, leverage, dan
profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan
usaha. Untuk mengetahui hasil pembahasan penelitian yaitu dengan melihat
hasil dari uji F, uji t dan uji dominan.
4.4.1 Pengaruh Secara Simultan Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas
Terhadap Pertumbuhan Perusahaan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS
dilihat dari tabel Anova diperoleh Fhitung sebesar 62,307 pada tingkat
signifikansi 5%, nilai Fhitung = 62,307 > Ftabel 2,28 dengan signifikansi 0.016 <
0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga kesimpulannya variabel X1,
X2, dan X3 secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perkembangan
84
usaha (Y) PT. HM Sampoerna, Tbk. Hal ini berarti mendukung hipotesis
pertama bahwa variabel likuiditas, laverage, dan profitabilitas secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap variabel perkembangan usaha. Dari
hasil tersebut perusahaan dapat melihat bahwa likuiditas, laverage, dan
profitabilitas berpengaruh terhadap perkembangan usaha dan tidak boleh
diabaikan, Karena dari ketiga variabel tersebut dapat menjadikan
perkembangan usaha yang optimal bagi PT. HM Sampoerna, Tbk. Jika salah
satu ketiga variabel tersebut tidak diperhatikan maka keuangan diperusahaan
akan mengalami penurunan. Sehingga dari masalah tersebut akan
menurunkan minat para investor dalam menanamkan sahamnya.
Dengan demikian dapat diketahui variabel likuiditas, leverage, dan
profitabilitas mempunyai hubungan dan pengaruh yang positif terhadap
perkembangan usaha, dan ketiga variabel tersebut mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perkembangan usaha.
Pada umumnya semakin liquid suatu perusahaan akan semakin jauh dari
kemungkinan gagal bayar. Likuiditas yang tinggi pada perusahaan umumnya
akan meningkatkan permintaan masyarakat yang berarti meningkatkan
perkembangan usaha.
Leverage merupakan keputusan pendanaan yang sangat penting.
Kebijakan leverage atau penggunaan hutang dalam struktur modal dapat
menguntungkan, sebab bunga hutang akan mempengaruhi pajak sehingga
adanya penghematan pajak dari penggunaan hutang.
Demikian juga dengan profitabilitas yang menjadi ukuran kinerja suatu
perusahaan, menjadi penilaian yang sangat penting bagi perkembangan usaha.
85
Profitabilitas tinggi merupakan signal yang baik bagi perkembangan usaha.
Berdirinya anak perusahaan dan meluncurnya produk-produk baru dari
perusahaan dianggap mampu mengahsilkan profit yang besar.
4.4.2 Pengaruh Secara Parsial Likuiditas Terhadap Perkembangan
Perusahaan
Likuiditas perusahaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan
untuk memenuhi semua kewajiban jangka pendek perusahaan yang telah jatuh
tempo. Kondisi likuiditas ini dapat mengukur efisiensi penggunaan aktiva
lancar. Current Ratio menggambarkan seberapa besar kemampuan
perusahaan untuk melunasi hutang lancar yang dimilikinya dengan
menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Namun, current ratio yang tinggi
belum menjamin perusahaan mempunyai kas yang diperlukan untuk
memenuhi kewajibannya.
Pengujian secara parsial dengan uji t untuk mengetahui pengaruh variabel
likuiditas terhadap perkembangan usaha diperoleh hasil bahwa nilai
signifikansi (sig.) dari Likuiditas sebesar 0,007 yang lebih kecil dari α (0,05)
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel Likuiditas secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel Perkembangan usaha. Sedangkan
untuk nilai koefisiensinya, variabel Likuiditas mempunyai nilai koefisiensi
positif sebesar 2,298, yang berarti setiap peningkatan 1% Likuiditas akan
menyebabkan peningkatan 2,298 pada Perkembangan usaha PT. HM
Sampoerna, Tbk.
Rasio Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajibannya yang segera harus di penuhi. Kewajiban yang harus
86
dipenuhi adalah hutang jangka pendek, oleh karena itu rasio likuiditas
mempunyai peranan untuk mengukur keamanan kreditor jangka pendek, serta
mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban
jangka pendek ini segera ditagih (Sutrisno, 2012:215).
Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek (hutang lancar) pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
aktiva lancar. Semakin tinggi rasio ini adalah semakin baik artinya aktiva
lancar dapat menutupi kewajiban lancar yang disebut likuid (Any, 2014).
4.4.3 Pengaruh Secara Parsial Leverage Terhadap Perkembangan Perusahaan
Keputusan pembiayaan mencakup alternatif sumber dana yang akan
digunakan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Dari segi struktur
pembiayaan, suatu perusahaan dikayakan menggunkan leverage jika
perusahaan tersebut menggunakan pinjaman atau hutang sebagai salah satu
sumber pembiayaan selain modal sendiri dalam struktur modalnya.
Pengujian secara parsial dengan uji t untuk mengetahui pengaruh variabel
Leverage terhadap Perkembangan usaha diperoleh hasil bahwa nilai
signifikansi (sig.) dari Leverage sebesar 0,013 yang lebih kecil dari α (0,05)
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artimya variabel Leverage secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Perkembangan usaha PT. HM Sampoerna,
Tbk.
Rasio Leverage yaitu menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana
perusahan dibelanjai dengan hutang. Apabila perusahaan tidak mempunyai
leverage atau leverage faktornya = 0, artinya perusahaan dalam beroperasi
87
sepenuhnya menggunakan modal sendiri atau tanpa menggunakan hutang.
Semakin rendah faktor leverage, perusahaan mempunyai resiko yang kecil
bila kondisi ekonomi merosot. (Sutrisno, 2012:217).
Penggunaan pembiayaan dengan hutang atau pinjaman akan menimbulkan
manfaat dan biaya. Oleh Karena itu perlu dilakukan optimalisasi kebijakan
hutang. Para pemiliki perusahaan akan berusaha mencapai struktur modal
yang optimal dengan penggunaan hutang pada tingkat tertentu, dimana terjadi
keseimbangan antara manfaat dan biaya yang ditimbulkan untuk
meminimalkan risiko dan untuk perkembangan usaha.
4.4.4 Pengaruh Secara Parsial Profitabilitas Terhadap Perkembangan
Perusahaan
Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba,
yang menunjukkan ukuran performa perusahaan, ukuran profitabilitas yang
sering diamati adalah laba bersih. Profitabilitas merupakan hasil bersih dari
berbagai kebijakan dan keputusan. Rasio profitabilitas menunjukkan
bagaimana pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang
pada hasil operasi.
Pengujian secara parsial dengan uji t untuk mengetahui pengaruh variabel
Profitabilitas terhadap Perkembangan usaha diperoleh hasil bahwa nilai
signifikansi (sig.) dari Profitabilitas sebesar 0,032 yang lebih kecil dari α
(0,05) maka H0 ditolak H1 diterima. Artinya variabel profitabilitas secara
88
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel perkembangan usaha.
Sedangkan untuk nilai koefisiensinya, variabel Profitabilitas mempunyai nilai
koefisien positif sebesar 1,045, yang berarti setiap peningkatan 1%
Profitabilitas akan menyebabkan peningkatan sebesar 1,045% pada
Perkembangan usaha PT. HM Sampoerna.
Rasio Profitabilitas merupakan hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh
manajemen. Semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik
manajemen dalam mengelola perusahaan. (Sutrisno, 2012:222). Dengan
demikian profitabilitas menunjukkan bagaimana perusahaan mengelola
kebijakannya secara efektif dan efisien sehingga perusahaan mempunyai
peluang yang bagus untuk tumbuh.
Perusahaan dengan keuntungan yang lebih besar akan mampu untuk
tumbuh dengan prospek yang lebih bagus dimasa depan daripada perusahaan
dengan keuntungan yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan semakin besar
keuntungan perusahaan maka akan semakin tinggi arus kas dalam perusahaan.
Maka perusahaan akan semakin mudah operasionalnya dan dapat
meningkatkan perkembangan usaha.
4.4.5 Variabel Bebas yang Berpengaruh Dominan Terhadap Perkembangan
Usaha
Dilihat dari beta hasil perhitungan SPSS untuk koefisien, untuk Variabel
dominan diperoleh besarnya koefisien beta untuk variabel Likuiditas sebesar
2,298, variabel Leverage sebesar 0,991, dan variabel Profitabilitas sebesar
1,045, dengan demikian variabel Likuiditas merupakan variabel yang dominan
89
mempengaruhi perkembangan usaha, karena memiliki beta tertinggi sebesar
2,298 dibanding dengan variabel bebas yang lain, selain itu dapat diketahui
juga bahwa nilai thitung variabel likuiditas sebesar 11,521. Dan diperkuat nilai
signifikansinya sebesar 0,007 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
Likuiditas merupakan variabel dominan yang mempengaruhi variabel
pertumbuhan penjualan (Y).
Tingkat perkembangan usaha suatu perusahaan akan menunjukkan
seberapa jauh kemampuan perusahaan akan menggunakan aktiva lancar untuk
membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Semakin liquid
perusahaan akan semakin jauh dari kemungkinan gagal bayar. Likuiditas yang
tinggi pada perusahaan umumnya akan meningkatkan permintaan masyarakat
yang berarti meningkatkan perkembangan usaha. Begitu juga dengan leverage
dan profitabilitas perusahaan juga harus diperhatikan di dalam suatu
perusahaan.
90
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.3 Simpulan
1. Hasil pengujian secara simultan (uji F) pengaruh secara bersama-sama
variabel bebas terhadap variabel terikat menunjukkan bahwa variabel
bebas yang terdiri dari Likuiditas, Leverage, Profitabilitas secara bersama-
sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu
Pertumbuhan penjualan (Y). hal ini didukung dengan tabel Anova
diperoleh Fhitung sebesar 62,307 pada tingkat signifikansi 5%, nilai Fhitung =
62,307 dengan signifikansi 0.016 < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima,
sehingga kesimpulannya variabel X1, X2, dan X3 secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha (Y) PT. HM
Sampoerna, Tbk.
2. Pengujian secara parsial dengan uji t diketahui yang mempunyai pengaruh
tertinggi adalah variabel likuiditas terhadap perkembangan usaha diperoleh
hasil bahwa nilai signifikansi (sig.) dari Likuiditas sebesar 0,007 yang
lebih kecil dari α (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel
Likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
Perkembangan usaha. Sedangkan untuk nilai koefisiensinya, variabel
Likuiditas mempunyai nilai koefisiensi positif sebesar 2,298, yang berarti
setiap peningkatan 1% Likuiditas akan menyebabkan peningkatan 2,298
pada Perkembangan usaha PT. HM Sampoerna, Tbk.
3. Variabel bebas yang dominan berpengaruh terhadap Pertumbuhan penjualan
adalah variabel Likuiditas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisiensi β yang
91
92
mempunyai nilai tertinggi diantara variabel bebas yang lain. Dapat
diketahui juga bahwa nilai thitung variabel likuiditas sebesar 11,521. Dan
diperkuat nilai signifikansinya sebesar 0,007 < 0,05.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil simpulan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Likuiditas, Leverage, dan
Profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perkembangan
usaha. Dalam hal ini perusahaan hendaknya tetap mempertahankan posisi
likuiditas perusahaan yang sudah baik dengan tetap berusaha untuk
meningkatkan aktiva lancar perusahaan dengan cara mengendalikan jumlah
persediaan dan mengurangi penggunaan kas yang tidak efisien. Perusahaan
juga hendaknya mempertahankan posisi Leverage dengan menggunakan
modalnya untuk lebih baik lagi, agar pendapatan perusahaan tidak
sepenuhnya dugunakan untuk membayar hutang dan bunganya, sehingga
dapat meningkatkan laba perusahaan. Sedangkan perusahaan hendaknya
lebih meningkatkan posisi Profitabilitas dengan berhati-hati dalam proses
produksinya, agar profit yang dihasilkan perusahaan tidak menurun.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas yang paling
rendah dalam hasil uji t, namun secara simultan dan parsial berpengaruh
signifikan terhadap Perkembangan Usaha. Dalam hal ini perusahaan
hendaknya meningkatkan profitabilitas dengan memaksimalkan aset yang
dimiliki. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya dengan
menyewakan aset-aset yang dimiliki perusahaan, dengan besarnya aset yang
93
dimiliki perusahaan dapat digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh
pinjaman dari investor.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas yang paling
rendah dalam hasil uji dominan, namun secara simultan dan parsial
berpengaruh signifikan terhadap Perkembangan Usaha. Dalam hal ini
perusahaan hendaknya dapat untuk meningkatkan laba ditahun berikutnya
perusahaan harus mampu mengelola modal yang diinvestasikan dalam
aktiva dan meningkatkan pendapatan bersih untuk memperoleh laba bersih
yang lebih baik.
4. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terhadap indikator variabel yang
lebih luas tidak hanya terfokus satu rasio keuangan pada setiap variabelnya.
5. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel masih terbatas pada satu
perusahaan sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
menggunakan sampel penelitian yang berbeda dalam waktu pengamatan
yang lebih lama sehingga diharapkan hasil yang diperoleh dapat
digeneralisasikan.
94
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.
Brigham dan Houston. 2010, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku I (Edisi 11), Jakarta: Salemba Empat.
Dewi, Putu dan Wayan. 2016, Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada PT. Ambara Madya Sejati di Singaraja Tahun 2012-2014, Jurnal, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.
Ghozali, Imam. 2011, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Cetakan kelima, Semarang: BP Universitas Diponegoro.
Harahap, Sofyan Syafri, 2015, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Cetakan kedua belas, Jakarta: Rajawali Press.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009, Standart Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
Jariah, Ainun, 2016, Likuiditas, Leverage, Profitabilitas Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Indonesia, Jurnal, STIE Widya Gama, Lumajang.
Kasmir. 2011, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kusriyanti, Iyus. 2017, Analisis Pengaruh Current Ratio (CR) dan Total Asset Turnover (TATO) Terhadap Profitabilitas Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia, Jurnal, Universitas PGRI, Yogyakarta.
Ratnasari, Linda, 2016, Pengaruh Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif di Bei, Jurnal, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Surabaya.