TEKNOLOGI INFORMASI
TUGAS MAKALAH LUCID
Diajukan guna memenuhi tugas praktikum Teknologi Informasi
Fakultas Pertanian Universitas Jember
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Sukron Romadhona, S.Pd., M.I.L.
Disusun Oleh:
Kelompok I
Alga Yoge Santosa161510501083
Elva Shafira Mardiska Hakim161510501112
Afifa Mayrefi W.161510501118
Hamdan Yusron Adillah161510501193
Yoga Eko Nurholis161510501197
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER
2017
Bab 1. Pendahuluan
Identifikasi serangga adalah salah satu kegiatan yang sulit di
bidang entomologi. Pekerja yang berada di lingkup ini membutuhkan
ketelitian yang sangat tinggi agar proses identifikasi serangga
tidak mengalami kesalahan. Hal ini karena serangga memiliki banyak
sekali bagian tambahan yang membedakan ordo satu dengan ordo
lainnya. Alat bantu untuk mengidentifikasi serangga menjadi suatu
hal yang penting untuk seorang peneliti atau mereka yang bekerja di
bidang ini.
LUCID menjadi salah satu penyedia alat bantu identifikasi baik
itu tanaman, tanah, maupun serangga. Penyedia layanan ini
memberikan pilihan yaitu dapat digunakan pada PC (Personal
Computer) atau mobilephone. Layanan atau aplikasi yang dapat
digunakan untuk membantu identifikasi serangga adalah InsectOrders.
Oleh karena itu, kami menggunakan aplikasi InsectOrdersini untuk
mencoba mengidentifikasi serangga kami dapatkan.
Bab 2. Pembahasan
Blaptica dubia atau kecoa dubia merupakan serangga yang masuk
dalam ordo Blattodea. Kecoa dubia merupakan salah satu jenis kecoa
yang memiliki ukuran besar. Salah satu ciri kecoa dubia yaitu dapat
dibedakan morfologi jantan dan betinanya (sexual dimorfisme). Kecoa
dubia jantan memiliki sayap yang menutupi seluruh tubuhnya,
sedangkan kecoa dubia betina dewasa hanya memiliki sayap yang
pendek, yaitu seperempat dari panjang tubuhnya. Kecoa dubia
diternakkan untuk dijadikan pakan alternatif burung kicauan.Kecoa
dubai juga merupakan hewan peliharaan dan dapat dijadikan umpan
untuk reptil dan amfibi (Wu, Appel and Hu, 2017). Untuk lebih
lengkapnya, penjabaran klasifikasi kecoa dubia sebagai berikut.
Ordo Blattodea memiliki kaki depan yang tidak termodifikasi
untuk perebutan mangsa. Kaki depannya berfungsi untuk berjalan dan
berlari .
Tungkai cursorial yang dimiliki ordo balattodea berfungsi untuk
berlari yang dicirikan dengan ruas-ruas tungkai yang ramping.
Blattodea memiliki angka tarsomere sebanyak 5 tarsus sehingga
memudahkan blattodea untuk lincah bergerak mengingat bahwa gologan
ini umumnya memiliki gerakan yang lincah.
Serangga ini memiliki kaki yang berguna untuk jalan dan lari.
Bagian pretersus terdapat cakar untuk membantu serangga untuk
berjalan dan berlari. Pretersus dengan cakar terdapat pada sebagian
besar ordo serangga, salah satunya adalah ordo Bllatodea (Gillott,
2005).
Bentuk kepala hypognatus. Ordo Blattodela merupakan serangga
dengan bentuk oval dimana pada kepalanya dilapisi dengan protonum
besar. Mata majemuk berkembang dengan baik, tidak terdapat ocelli,
pronotum berukuran besar.
Sayap dapat sepenuhnya berkembang, mengalami pemendekan, atau
bahkan tidak ada. Pada beberapa spesies kecoa dapat terjadi secara
bersamaa terbentuk sayap dan memiliki sayap pendek.
Ordo blattodea secara umumnya memiliki dua pasang sayap dan
hanya sebagian kecil dari ordo tersebut yang tidak memiliki sayap.
Sayap yang dimiliki ini memiliki bentuk yang sudah termodifikasi
sehingga berbeda dengan sayap yang ada pada serangga lain.
Memiliki 2 pasang sayap yang licin, tidak berambut, dan tidak
bersisik. Sayap depan memiliki tekstur lebih keras dibandingkan
dengan sayap belakang.
Kecoa yang telah dewasa ditandai dengan adanya sayap pada
punggung kecoa. Sayap ini memudahkan kecoa untuk bergerak dan
berpindah tempat .
Memiliki veins yang banyak dan veins silang, hal ini menandakan
sayap ini tidak memiliki vannus, sehingga bentuk sayap blattodea
nyaris oval tanpa ada titik sudut yang lain.
Ordo Blattodea memiliki sayap yang normal, yaitu tidak memiliki
garis retakan pada sayapnya. Ordo Blattodea memiliki 2 pasang sayap
yang licin, tidak berambut, dan tidak bersisik. Sayap depan
memiliki tekstur yang lebih keras dibandingkan dengan sayap
belakang. Sayap depan terletak di depan sayap belakang, jadi sayap
belakang dapat (mekar) apabila sayap depannya terbuka.
Antena pada serangga ordo Blattodea berfungsi sebagai sensor
kimia dan memiliki ciri segmen filiform. Antena filliform bentuknya
menyerupai benang, segmennya berbentuk silindris, dan memiliki
ukuran yang sama pada setiap segmennya.
Mata majemuk serangga dibagi menjadi tiga macam yaitu terpisah,
terhubung di tengah, dan tidak memiliki mata majemuk. Serangga yang
kami amati memiliki jenis mata yang terpisah antar matanya.
Mengigit mengunyah dapat diketahui pada serangga yang memiliki
ciri berupa adanya mandibel yang berfungsi untuk menggigit atau
memotong bahan makanan.
Body region dari blattodea terbagi secara jelas menjadi tiga
bagian tubuh yaitu kepala, thorak, dan abdomen dimana mayoritas
serangga pada umumnya juga memiliki pembagian tubuh yang telah
terbagi secara jelas.
Bentuk tubuh ordo blattodea memiliki bentuk yang lebar dan pipih
serta memiliki bentuk tubuh berbentuk oval.
Bentuk pronotum milik ordo blattodea berbentuk oval yang
menyelubungi seluruh bagian kepalanya.
Bab 3. Kesimpulan
Kecoa dubia atau yang memiliki nama latin Blaptica Dubia
merupakan serangga (insektisida) yang tergolong dalam ordo
Blattodea. Merupakan serangga dengan tubuh oval. Kecoa dubia
memiliki sayap yang digunakan dalam pergerakan seraangga tersebut.
Penggunaan aplikasi insect order dapat memberi petunjuk orde suatu
serangga berdasar ciri-ciri yang tersedia. Diketahui ciri berdasar
bentuk dan organ yang dimiliki oleh serangga dengan ordo Blattodea
serta siklus hidup dari serangga kecoa.
DAFTAR PUSTAKA
Gillott, C. (2005) Entomology. 3rd edn. Netherlands: Springer.
doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Wu, H. A. O., Appel, A. G. and Hu, X. P. (2017) ‘Instar
Determination of’, (September).