FORMULIR
Kode Dok.
WK1/…………….
No. Revisi
05
Modul 04 Pemilihan Hantaran
Halaman
1 dari 1
Tanggal Berlaku
1 Januari 2017
PEMILIHAN DAN PEMASANGAN PENGHANTAR
I. Pemilihan Hantaran
A. Bahan dan Jenis Penghantar Saluran Udara
Syarat-syarat bahan penghantar saluran udara yang baik adalah
daya hantarnya cukup baik, daya tariknya cukup tinggi, koefisien
muai panjang cukup kecil dan modulus kekenyalan (elastisitas) cukup
besar.
Bahan-bahan yang memenuhi syarat tersebut di atas antara lain
adalah logam biasa (seperti besi, tembaga, aluminium dsb), kawat
logam campuran (alloy) yaitu tembaga atau aluminium yang diberi
campuran logam jenis lain dalam jumlah tertentu guna menaikkan
kekuatan
mekaniknya, dan logam paduan (composite) yaitu jenis dua logam
atau lebih yang dipadukan dengan cara kompresi atau peleburan
(smelting) ataupun pengelasan (welding).
Kabel penghantar saluran udara menurut bahan pembuatannya dapat
diklasifikasikan menjadi :
1) Kabel logam biasa, seperti AAC (all aluminium conductor) dan
BCC
(bare copper conductor).
2) Kabel logam campuran (alloy), seperti AAAC (all aluminium
alloy conductor)
3) Kabel logam paduan (composite), seperti Copper Clad Steel
(kabel baja berlapis
tembaga) dan Aluminium Clad Steel (kabel baja berlapis
aluminium).
4) Kabel lilit campuran, yaitu kabel yang terdiri dari dua atau
lebih jenis
logam, seperti ACSR (aluminium cable steel reinforced).
5) Kabel twisted (kabel lilit aluminium berisolasi)
INCLUDEPICTURE
"https://sc01.alicdn.com/kf/HTB1G5tfKpXXXXamaXXXq6xXFXXX3/ACSR-Strand-Kabel-Aluminum-Conductor-Steel-Reinforced.jpg_350x350.jpg"
\* MERGEFORMATINET
Sedangkan menurut konstruksinya kabel penghantar saluran
udara
dapat diklasifikasikan menjadi :
1) Kabel pejal (solid wire) berpenampang bulat
2) Kabel serabut (stranded wire) terdiri dari 9 s/d 61 jenis
kabel pejal yang dililit
menjadi satu, biasanya berisolasi dan konsentris.
3) Kabel berongga (hollow conductor), yaitu kabel penghantar
yang
dibuat berongga untuk mendapatkan deameter yang cukup besar.
B. Bahan dan Jenis Penghantar Saluran Bawah Tanah
Syarat-syarat bahan penghantar saluran bawah tanah yang baik
adalah daya hantar listriknya, daya mekanisnya, daya tahan panas
dan daya tahan terhadap reaksi kimia harus cukup baik.
Kabel penghantar saluran bawah tanah menurut bahan pembuatannya
dapat diklasifikasikan menjadi :
1) Kabel tegangan 0,6/1 KV dan 3,5/30 KV, seperti kabel
NYFGbY
dengan ukuran (3 – 4) x (1,5 – 240) mm²
2) Kabel tegangan 0,6/1 KV dan 3,5/6 KV, seperti kabel NYRGbY
dan
NAYGbY dengan ukuran (3 – 4) x (1,5 – 240) mm².
INCLUDEPICTURE
"http://www.anekateknika.com/image-product/img240-1496740982.jpg"
\* MERGEFORMATINET
Sedangkan menurut konstruksinya kabel penghantar saluran
bawah
tanah dapat diklasifikasikan menjadi :
1) Kabel tanah dengan susunan inti berurat pejal (solid) dan
serabut (stranded).
2) Kabel tanah dengan jumlah inti 1 x 50 mm², 2 x 50 mm², 3 x 50
mm²
dan 4 x 50 mm².
C. Kapasitas Arus
Jenis penghantar untuk SUTM dipakai AAAC (All Aluminium
AlloyConductor), suatu campuran aluminium dengan silicium (0,4 -
0,7%), magnesium (0,3 - 0,35%) dan ferum (0,2 - 0,3%), mempunyai
kekuatan yang lebih besar daripada aluminium murni, tetapi
kapasitas arusnya lebih rendah.
Untuk SUTR dipakai kabel pilin udara (twisted cable) suatu kabel
dengan inti AAC berisolasi XLPE (Cross Linked polythylene),
dilengkapi kawat netral AAAC sebagai penggantung, dan dipilin.
Gambar Twisted Cable
Kapasitas arus adalah kemampuan daya hantar arus pada ambient
temperatur 35°C, kecepatan angin 0,5 m/dt, serta daya tahan termal
XLPE pada suhu 450°C.
Sebagai contoh kapasitas arus tersebut dapat dilihat pada
tabel
Tabel Daya hantar arus AAAC & XLPE cable TR
Pemilihan Ukuran
Penghantar AAAC ukuran yang tersedia yaitu; 16, 25, 35, 50,
70,110, 150 dan 240 mm², sedangkan untuk Twisted Cable tersedia
ukuran; 3x25, 1x25; 3x35 + 1x25; 3x50 +1x35; dan 3x70 + 1x50; 2x25
+ 1x25; 2x35 + 1x25; 2x50 + 1x35; mm².
II. Pemasangan Saluran Udara
A. Penarikan Hantaran
Pengahantar harus ditarik tidak terlalu kencang dan juga tidak
boleh terlalu kendor, agar konduktor tidak menderita kerusakan
mekanis maupun kelelahan akibat tarikan dan ayunan, dilain pihak
dicapai penghematan pemakaian konduktor. Sebagaimana diketahui
bahwa harga penghantar berkisar 40% dari harga perkilometer
jaringan. Batasan-batasannya sebagai berikut :
- Tarikan AAAC yang diijinkan maksimum 30% dari tegangan
putus
(Ultimate tensile strength).
- Tarikan Twisted cable (TC) yang diijinkan maksimum 35% dari
tegangan
putus dari kawat penggantung.
- Andongan yang terjadi pada SUTM dengan jarak gawang 60 - 80
meter,
dan pada SUTR dengan jarak gawang 35 – 50 meter, tidak boleh
lebih dari
1 meter.
b. Andongan
Jika kawat penghantar direntangkan pada dua tiang (span), maka
akan membentuk lengkungan kawat yang berbentuk disebutkan berat
kawat penghantar. Lengkungan ini yang disebut sebagai andongan.
Andongan (sag) merupakan jarak lenturan dari suatu bentangan
kawat penghantar antara dua tiang penyangga jaringan atau lebih,
yang diperhitungkan berdasarkan garis lurus (horizontal) kedua
tiang tersebut.
Besarnya lenturan kawat penghantar tersebut tergantung pada
berat dan panjang kawat penghantar atau panjang gawang (span).
Berat kawat akan menimbulkan tegangan terik pada kawat penghantar,
yang akan mempengaruhi besarnya andongan tersebut.
1. Perhitungan Andongan Simetris
Bentuk andongan simetris dapat dilihat pada gamber
Bentuk andongan simetris
Besarnya andongan pada tiang simetris :
2.To
Dimana :
S = besarnya andongan (sag), dalam satuan meter
Wc = berat beban kawat penghantar (weight of conductor), dalam
satuan kg
(kilogram)
L = panjang ½ gawang (span), dalam satuan meter
To = tegangan tarik maksimum kawat penghantar yang diperkenan
kan (allowable maximum
tension), dalam satuan kg (kilogram)
2. Perhitungan Andongan Tak Simetris
Andongan tak simetris ini terjadi karena posisi tiang penyangga
jaringan distribusi terletak tidak di daerah mandatar, dalam arti
jaringan distribusi melintasi beberapa wilayah, seperti melintasi
daerah rawa, melintasi perbukitan, melintasi sungai, dan melintasi
lembah yang bersungai.
Bentuk andongan Tak simetris
Dimana :
S = besarnya andongan (sag), dalam satuan meter
Wc = berat beban kawat penghantar (weight of conductor), dalam
satuan kg
(kilogram)
L = panjang gawang (span), dalam satuan meter
To = tegangan tarik maksimum kawat penghantar yang diperkenan
kan
(allowable maximum tension), dalam satuan kg (kilogram)
contoh:
Kawat penghantar direntangkan pada dua titik tiang listrtik yang
tingginya 15 meter, lebar kedua tiang 100 meter. Jika tekanan kawat
mendatar 1500 kg, berat kawat 1,5 kg/m.
Hitunglah andongan yang terjadi dan panjang kawat
sebenarnya?
Diketahui: L = ½ x 100 meter = 50 meter
To = 1500 kg
Wc = 1,5 kg/m
2
S = Wc.L /2 To
2
S =1,5 (50) / 2. 1500
S = 1,25 meter
2 2 2
Lo = 2 L + Wc L / 3. To
2 2 2
Lo = 2.50 + (1,5). (50)/ 3. (1500)
Lo = 100 +
c. Jarak gawang
Penentuan jarak gawang dipengaruhi oleh :
(1) Kondisi geografis dan lingkungan
(2) Jarak aman konduktor dengan tanah
(3) Perhitungan tarikan dan andongan
(4) Efisiensi biaya
Mengingat hal itu maka penentuan jarak gawang adalah :
Daerah permukiman : jarak gawang SUTM murni, sebesar 50 – 60
meter,
jarak gawang SUTR murni, sebesar 40 – 50 meter.
Di luar permukiman : jarak gawang SUTM murni sebesar 60 – 80
meter.