MANAJEMEN PERPUSTAKAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 253 BANGKO XII
Nurul Agustin, Fitriyani, Winda Sari, Muzammir, Rahmat Saputra,
Nora Kurnia Dewi
Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Semester
IV
STAI Syeh Maulana Qori (SMQ) Bangko
Abstrak
Kata Kunci : Manajeman Perpustakaan
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi masyarakat modern
sekarang ini, pendidikan telah menjadi tolak ukur seseorang di mata
masyarakat. Bukan hanya itu pendidikan menentukan derajat seseorang
di masyarakat. Pentingnya pengeloaan atau pengelolaan manajeman
perpustakaan, struktur perpustakaan, mungkin sebagian besar sudah
lumayan mendengar kata perpustakaan, jika ditanya kapan mulai
mengenal perpustakaan mungkin sebagian besar orang akan menjawab “
mungkin saat saya mulai masuk masuk sekolah” yaitu SD.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa dalam kehidupan kita
sehari-har kita sering kali sudah melakukan penelitian, misalanya
waktu kita akan membeli barang yang berharga dan mahal tentunya
kita harus melakukan penelitian terlibih dahulu, tentunya kita akan
melakukan pengecekan sebelum kita membeli barang tersebut dan
mungkin kita juga akan membandingkan barang yang akan kita beli itu
dari toko satu ke toko yang lainnya.
Dan masih banyak lagi permasalah-permasalahn yang menyangkut
dengan permasalahan perpusatakaan dan disimi kami bermakasud untuk
menjabarkn masalah itu kedalam sebuah jurnal.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan
kualitatif, dengan data dikumpulkan melalui metode observasi,
wawancara, dn dokumentasi dari kata diperoleh dari analisis dengan
menggunaan tehnik reduksi data, displa data dan verifikasi
data.
HASIL PENELITIAN
1. Struktur Organisasi
Berdasarkan hasil observasi tentang struktur organisasi Sekolah
Dasar Negeri 253 Bangko terdapat Kepala Sekolah, Dewan Guru, Kepala
Perpustakaan, Tata Usaha Perpustakaan, Bagian Pelayanan Tehnik, dan
Bagian Pelayanan Pembaca.[footnoteRef:1] [1: Observasi Perpustakaan
SD N 253 Bangko XII tanggal 27 Juni 2019]
Gambar
Struktur Organisasi Perpustakaan SD N 253 Bangko
XII.[footnoteRef:2] [2: Observasi Perpustakaan SD N 253 Bangko XII
tanggal 27 Juni 2019]
Dari hasil Struktur Organisasi Perpustakaan SD N 253 Bangko
melalui Kepala Perpustakaan yaitu Sandra Dewi, S.Pd yang
mengemukakan bahwa perpustakaan ini mempunyai struktur organisasi
yang di letakkan di samping pintu masuk.[footnoteRef:3] [3:
Wawancara, kepala perpustakaan SD N 253 Bangko XII pada tanggal 27
juni 2019]
2. Bahan atau koleksi perpustakaan
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan kepala perpustakaan SD N
253 Bangko mengenai bahan dan koleksi perpustakaan, kami bertanya
tentang jenis buku yang dikelola diperpustakaan menurut kepala
perpustakaan buku yang dikelola sesuai dengan bidang studi
masing-masing dan tingkatan kelas dan semua buku juga suda tertulis
di buku agenda yang di beri judul daftar nama-nama buku. Di
perpustakaan ini menyiapkan buku K13 dan non K13 disini letak K13
dengan non K13 terpisah. Kepela perpustakaan juga mengatakan bhwa
mereka memperoleh buku dari dana Bos dan dana DAK.[footnoteRef:4]
[4: Wawancara, Kepala Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 253 Bangko
XII pada tanggal 27 juni 2019]
Gambar
Buku K13 Dan non K13 Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 253
Bangko XII.[footnoteRef:5] [5: Dokumentasi Perpustakaan Sekolah
Dasar Negeri 253 Bangko XII Tahun 2019]
3. Pelayanan Perpustakaan
Berdasarkan dari hasil wawancara kami dengan kepala perpustakaan
di SD N 253 menegnai pelayanan perpustakaan , disini pengurus
perpustakaan menggunakan pelayanan dari jam 08.00 sampai dengan jam
12.15 untuk para siswa/siswi melakukan pinjaman buku, Cara pelayan
di SD ini pun sangat lah baik dan disiplin karena pelayanan di SD
ini dilakukan saat jam sekolah dan peminjaman buku dapat dilakukan
selama 3 hari dan setelah jatuh tempo buku harus dikembalikan jika
tidak para murid dapat dikenakan sansi denda dan disekolahan ini
juga para murid di kasih pinjam buku selama setengah tahun untuk
mereka belajar dirumah dan setelah waktu ujian akan datang maka
buku yang dipinjamkan harus dikembalikan dengan keadaan yang rapi.
[footnoteRef:6] [6: Wawancara, Kepala Perpustakaan Sekolah Dasar N
253 Bangko XII pada tanggal 27 juni 2019]
Gambar
Buku peminjaman Perpustakaan Sekolah Dasar N 253 Bangko
XII.[footnoteRef:7] [7: Dokumentasi Perpustakaan Sekolah Dasar N
253 Bangko XII]
4. Kerja sama perpustakaan
Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan dengan kepala
perpustakaan SD N 253 Bangko tentang kerja sama perpustakaan, dia
mengatakan bahwa kerja sama di lakukan dengan lembaga juga ada dari
pihak luar, kerja sama yang dilakukan dari pihak luar adalah dengan
dinas pendidikan dan perpustakaan daerah. Dan dia juga mengatakan
mereka mengusulkan buku yang mereka butuhkan dan nanto kepala
sekolah mengajukan kepada lembaga dan juga bisa kepihak luar
seperti Dinas Pendidikan.[footnoteRef:8] [8: Wawancara, Kepala
Perpustakaan Sekolah Dasar N 253 Bangko XII pada tanggal 27 Juni
2019]
5. Peraturan yang digunakan
Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan dengan kepala
perpustakaan SD N 253 Bangko bahwa disekolah ini menggunakan
peraturan ialah para murid dilarang menggunkan memakai sepatu
ketika akan meminjam atau membaca buku ke dalam perpusatakaan
tentunya menjaga kebersihan sangat lah penting dan juga peminjaman
dilakukan dengan cara menggunkan kartu perpustakaan dan pinjaman
hanya bisa dilakukan dalam waktu 3 hari jika sudah jatuh tempo maka
buku harus dikembalikan, jika tidak maka para murid akan dikenai
sanksi.[footnoteRef:9] [9: Wawancara, kepala perpustakaan Sekolah
Dasar N 253 Bangko XII pada tanggal 27 juni 2019]
PEMBAHASAN
1. Struktur organisasi perpustakaan
Berdasarkan standar nasional perpustakaan, di mana perpustakaan
sekolah harus memiliki setidaknya seorang kepala perpustakaan dan
dibantu oleh 2 orang petugas sebagai layanan teknis dan layanan
pemustaka.[footnoteRef:10] Sementara yang dimiliki oleh
Perpustakaan SD N 253 Bangko hanya kepala perpustakaan dan layanan
teknis dan dibantu oleh seorang tenaga tata usaha/administrasi,
berdasarkan teori petugas atau pembantu Kepala Perpustakaan yang
bertugas sebagai tenaga pemustaka sudah cukup memadai. [10:
Perpustakaan Nasional RI. 2011. Standar Nasional Perpustkaan.
Perpustakaan Nasional: Jakarta: 2011, hal. 6]
2. Bahan atau koleksi perpustakaan
Bahan pustaka yang akan menjadi koleksi Perpustakaan Nasional RI
terdiri dari berbagai jenis, tetapi tidak semua jenis bahan pustaka
tersebut diolah, hal disesuaikan dengan sifat kelanggengan
informasi dari bahan pustaka. Bahan pustaka yang diolah di
perpustakaan nasional RI terdiri dari:
a. Buku/monograf
b. Terbitan berseri
c. Manuskrip
d. Bahan kartalografis
e. Bentuk mikro
f. Rekaman suara
g. Gambar hidup dan rekaman video
h. Bahan grafis
i. Sumber elektronis[footnoteRef:11] [11: Perpustakaan Nasional
RI. 2002, Pedoman Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional
RI. Perpustakaan Nasional RI:Jakarta: 2002. Hal 7]
Sementara yang dimiliki oleh Perpustakaan sekolah Dasar N 253
Bangko XII hanya buku/monograf, terbitan berseri dan bahan
kartolografis, berdasarkan teori tersebut bahan pustakaan sekolah
Dasar N 253 Bangko XII perlu dilengkapi.
3. Pelayanan perpustakaan
Perpustakaan menyediakan layanan kepada pemustaka
sekurang-kurangnya delapan jam perharinya.
Jenis layanan perpustakaan sekurang-kurangnya meliputi:
a) Layanan baca di tempat
b) Layanan sirkulasi
c) Layanan referensi
d) Layanan teknologi informasi dan komunikasi[footnoteRef:12]
[12: Perpustakaan Nasional RI. 2011. Standar Nasional Perpustakaan.
Perpustakaan Nasional: Jakarta: 2011. Hal 4]
Sementara yang kami temui pada tanggal 27 juni 2019 dari hasil
wawancara dan dokumentasi yang kami lakukan Perpustakaan sekolah
Dasar N 253 Bangko XII hanya memiliki layanan baca di tempat,
berdasarkan teori yang layanan perpustakaan nasional, Perpustakaan
Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Merangin perlu meningkatkan jenis
layanan demi kenyamanan pengunjung.
4. Kerja Sama Perpustakaan
Menurut Sulistio Basuki kerja sama perpustakaan adalah kerja
sama yang melibatkan dua perpustakaan atau lebih, kerja sama ini
diperlukan karena tidak satu pun perpustakaan dapat berdiri sendiri
dalam arti koleksinya yang mampu memenuhi kebutuhan informasi
pemakainya.[footnoteRef:13] [13: Sulistyo Basuki, Kerjasama dan
Jaringan Perpustkaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009]
Di dalam dunia pendidikan dikenal berbagi jenis bentuk kerja
sama yang masing-masing dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dari
pihak-pihak yang bekerja sama, antara lain:
a. Kerja sama pengadaan
pada bentuk ini, beberapa perpustakaan bekerja sama membeli buku
dan majalah sesuai dengan kesepakatan. Bentuk kerja sama pengadaan
dapat pula dilakukan oleh perpustakaan yang berada pada lingkungan
induk yang sama.
b. Kerja sama penyimpanan
Hal ini dilakukan agar nanti kalau ada pemakai yang ingin
membaca buku atau majalah yang sudah tua, petugas perpustakaan akan
mengambilnya dari gudang tempat penyimpanan bersama.
c. Kerja sama pengolahan
Berbagai perpustakaan bekerja sama dalam mengolah buku, artinya
membuat deskripsi bibliografi, klasifikasi, tajuk subjek, pengadaan
kartu, pemasangan label dan kantong buku.
Pada umumnya bentuk kerja sama yang sering dilakukan adalah
seperti yang disebut di atas, kerja sama pengadaan, kerja sama
penyimpanan, kerja sama pengolahan bermaksud sebagai penunjang
efektivitas dalam meningkatkan layanan perpustakaan.
Alasan perlu kerja sama perpustakaan ini menjawab sebuah pepatah
“ berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Yang artinya ada
beban yang ditanggung secara bersama-sama dengan berbagai resiko
yang dipahami bersama, sementara jika ada keuntungan itu pun
dirasakan secara bersama-sama.[footnoteRef:14] [14: Wiji Suwano,
Library Life Style. Yogyakarta: Ladang Kata, 2016, hal 126]
Sementara yang kami temui di Perpustakaan Sekolah Dasar N 253
bangko XII tidak mempunyai kerja sama seperti yang dikatakan di
atas, untuk Perpustakaan Sekolah Dasar N 253 bangko XII perlu
bekerja sama dengan perpustakaan lainnya, misalnya bekerja sama
dengan Perpustakaan Sekolah Dasar 02 Merangin, karena sekolah itu
termasuk sekolah yang maju di Merangin kemudian hanya berjarak
lebih kurang 7 km.
5. Peraturan Yang Digunakan Dalam Perpustakaan
Salah satu hal yang sangat penting dan yang harus ada dalam
perpustakaan adalah tata tertib. Tata tertib ini sangat penting
untuk mengatur pengunjung dalam memanfaatkan perpustakaan. Tidak
dapat kita bayangkan seandainya perpustakaan tanpa ada tata tertib.
Tentunya suasa gaduh akan terjadi dan buku akan berserakan
dimana-mana.
Dalam ruangan perpustakaan
a. Setiap pengunjung diwajibkan mengisi buku pengunjung.
b. Pengunjung dilarang merokok, makan, dan minum
c. Pengunjung dilarang menimbulkan suara gaduh/bising yang dapat
mengganggu pengunjung lainnya.
d. Pengunjung harus menjaga kebersihan, kerapian, dan
kesopanan
e. Pengunjung tidak diperbolehkan membawa barang yang tidak
diperlukan.
f. Pengunjung dilarang merusak buku atau mengotori bahan
pustaka
g. Buku yang sudah dibaca harus dikembalikan ke tempat
semula[footnoteRef:15] [15: Pujiastuti.blogspot.com.contoh tata
tertib perpustakaan.2014]
Berdasarkan peraturan atau tata tertib di atas Perpustakaan
Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Merangin semua yang tertera di atas
telah ada di perpustakaan tersebut, dan telah ditempel pada dinding
perpustakaan.
KESIMPULAN
1. Struktur organisasi sekolah Dasar N 253 Bangko XII belum
memenuhi standar nasional perpustakaan yang harus memiliki layanan
teknis dan tenaga layanan pustaka secara terpisah.
2. Bahan atau koleksi perpustakaan sekolah Dasar N 253 Bangko
XII belum memenuhi standar nasional seperti yang dimiliki
perpustakaan nasional RI.
3. Pelayanan perpustakaan sekolah Dasar N 253 Bangko XII sudah
bisa dikatakan memenuhi standar nasional karena telah terdapat
2jenis layanan yaitu layanan baca ditempat dan peminjaman buku.
4. Kerja sama perpustakaan sekolah Dasar N 253 Bangko XII
memenuhi standar nasional perpustakaan, karena berkerja sama antar
perpustakaan lainnya diantaranya perpustakaan Wilayah dan
Dinas.
5. Peraturan atau tata tertib yang digunakan sekolah Dasar N 253
Bangko XII telah memenuhi standar nasional.
DAFTAR PENGUNJUNG
Perpustakaan Nasional RI. 2011. Standar Nasional Perpustakaan.
Jakarta: Perpustakaan Nasional:
Sulistyo Basuki. 2009. Kerja Sama Dan Jaringan Perpustakaan,
Jakarta: Universitas Terbuka
Wiji Suwano. 2016. Library Life Style. Yogyakarta: Ladang
kata
http://Pujiastuti.blogspot.com contoh tata tertib perpustakaan,
2014