BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan dalam memasarkan sebuah produk adalah kemasan. Manfaat secara umum atau manfaat utama dari suatu kemasan adalah melindungi produk dari kerusakan atau pengaruh luar. Namun disisi lain bahwa kemasan juga harus mampu menjual produk yang dilindunginya, dengan kata lain bahwa ketika orang melihat kemasan memiliki ketertarikan untuk membeli. Jika demikian maka kemasan harus memiliki daya tarik. Beberapa aturan yang perlu diperhatikan oleh para produsen untuk membuat kemasan. Pembuatan kemasan tidak dapat seenaknya, sebab kemasan juga punya etika yang berarti ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam pembuatan kemasan misalnya menentukan gambar/logo dan bentuk kemasan yang tidak menimbulkan kontradiksi. Selain hal tersebut kemasan juga harus mudah dibuka. Kemasan yang baik adalah kemasan dengan desain yang simple (sederhana). Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang dikemasnya. Secara umum fungsi kemasan adalah mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen,kontaminasi dari kotoran dan mikroba. Selain itu kemasan juga berfungsi sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai laat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan. Konsumen umumnya tertarik dengan produk-produk yang dibunkus dengan cantik. Perilaku umum konsumen, hal pertama
18
Embed
· Web viewKandungan asam yang rendah inilah yang membuat penikmat kopi tidak mengkhawatirkan akan menderita maag atau gastritis. Kopi ini juga dikenal dengan kopi celebes kalossi,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IPENDAHULUAN
I.1 Latar BelakangSalah satu permasalahan dalam memasarkan sebuah produk adalah
kemasan. Manfaat secara umum atau manfaat utama dari suatu kemasan adalah
melindungi produk dari kerusakan atau pengaruh luar. Namun disisi lain bahwa
kemasan juga harus mampu menjual produk yang dilindunginya, dengan kata
lain bahwa ketika orang melihat kemasan memiliki ketertarikan untuk membeli.
Jika demikian maka kemasan harus memiliki daya tarik. Beberapa aturan yang
perlu diperhatikan oleh para produsen untuk membuat kemasan. Pembuatan
kemasan tidak dapat seenaknya, sebab kemasan juga punya etika yang berarti
ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam pembuatan kemasan
misalnya menentukan gambar/logo dan bentuk kemasan yang tidak
menimbulkan kontradiksi. Selain hal tersebut kemasan juga harus mudah dibuka.
Kemasan yang baik adalah kemasan dengan desain yang simple (sederhana).
Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional.
Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap
produk yang dikemasnya.
Secara umum fungsi kemasan adalah mengawetkan produk, seperti
melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen,kontaminasi
dari kotoran dan mikroba. Selain itu kemasan juga berfungsi sebagai identitas
produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai laat komunikasi dan
informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.
Konsumen umumnya tertarik dengan produk-produk yang dibunkus dengan
cantik. Perilaku umum konsumen, hal pertama yang membuat mereka tertarik
membeli suatu barang adalah kemasan barang tersebut.
Pada produk kopi toraja selain menonjolkan rasa kopi yang khas dan unik,
produk ini juga menarik konsumen lewat desain kemasannya. Kemasan kopi
toraja berbeda dengan kemasan kopi pada umumnya. Umumnya kemasan kopi
hanya menggunakan kemasan plastik yang di beri label. Kemasan kopi toraja
menggunakan 2 jenis kemasan yaitu kemasan primer dan sekunder. Kemasan
primer berupa kantong plastik, sedangkan kemasan sekunder berupa produk
kerajinan ukiran Toraja berupa bambu, kotak dan gentong. Selain itu terdapat
juga kemasan sekunder yangn berupa kantong kertas yang dilengkapi dengan
motif ukiran khas toraja. Penggunaan kemasan ini bertujuan untuk menarik
konsumen dan menonjolkan ciri khas oleh-oleh dari tana toraja.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
II.1 Kopi TorajaKopi Toraja merupakan salah satu komoditi kopi arabika unggulan asal
Toraja. Kopi Toraja memang telah terkenal sejak masa penjajahan Belanda di
negeri ini. Tana Toraja adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang
berada di daerah pegunungan. Kopi arabica memiliki variasi rasa yang lebih
beragam, dari rasa manis dan lembut hingga rasa kuat dan tajam. Kelebihan kopi
Toraja dengan kopi yang lain yaitu memiliki rasa asam khas yang tidak dimiliki
oleh kopi jenis robusta. Aroma lebih harum dan terkesan memiliki soft aroma.
Memiliki rasa kental saat disesap di mulut. Memiliki rasa mild atau halus.
Terkenal mempunyai taste pahit mantap (Sahab, 2002).
Kopi toraja adalah kopi yang memiliki kandungan asam rendah dan
memiliki kandungan asam rendah dan biji yang berat. Kandungan asam yang
rendah inilah yang membuat penikmat kopi tidak mengkhawatirkan akan
menderita maag atau gastritis. Kopi ini juga dikenal dengan kopi celebes kalossi,
yang diambil dari nama kolonial Belanda untuk salah satu daerah di Sulawesi.
Kopi ini termasuk ke dalam jenis kopi arabica. Profil kopi toraja mirip dengan kopi
Sumatera. Biasanya orang mencari kopi ini karena body yang berat dan rasa
yang tidak asam. Sebagian orang bilang, kopi Sulawesi dan kopi Sumatera
memiliki rasa khas yang serupa, seperti rasa tanah dan hutan. Rasa tersebut
muncul karena terpengaruh pemrosesan setelah biji kopi dipetik (Sahab, 2002).
Kopi Toraja yang dikenal oleh masyarakat luas sekarang ini bahkan
sampai ke luar negeri, sebagian besar ditanam di perkebunan milik penduduk di
lereng-lereng gunung. Inilah yang menjadi keunggulannya bahwa orang Toraja
dikenal mampu memelihara tradisi yang sudah berumur ratusan tahun. Untuk
proses penanaman dan pengolahan kopi ini juga melalui tradisi yang berumur
ratusan tahun dan tetap dijaga hingga sekarang ini (Departemen Perindustrian,
2009).
II.2 Proses Pembuatan Kopi TorajaProses pembuat kopi toraja secara tradisional yaitu kopi yang baru di
petik dari pohon di kupas kulitnya, kemudian di diamkan beberapa hari baru di
cuci sampai keset. Atau sudah tidak licin atau mengandung lendir lagi pada
kulitnya. Kopi kemudian di jemur sampai kering di bawah terik matahari hingga
beberapa hari sampai benar-benar sudah tidak mengandung air. Kopi yang
sudah benar-benar kering dibersihkan kulit cangkangnya, kemudian di sangrai
sampai siap untuk di tumbuk. Yang unik disini adalah untuk proses pembuatan
kopi, dimana kopi di tumbuk disebuah lesung batu sampai berbentuk serbuk.
Dalam proses ini beberapa kali melalui proses tumbuk sampai sudah siap jadi
kopi untuk diminum (Departemen Perindustrian, 2009).
II.3 Kemasan Kopi TorajaKemasan kopi bubuk Toraja menggunakan dua macam kemasan yakni
zak plastik (kemasan primer) dan produk kerajinan ukiran Toraja berupa bambu,
kotak dan gentong sebagai kemasan sekunder. Zak plastik digunakan agar
pembeli dapat melihat jelas isi produk, sedangkan kemasan sekunder lebih
menonjolkan segi keindahannya dan dimaksudkan untuk memperkenalkan salah
satu produk wisata Tana Toraja dalam bentuk souvenir (Yuyun, 2009).
Kemasan ini dapat juga dimanfaatkan sebagai hiasan, tempat rokok, dan
berbagai keperluan lainnya. Kemasan ini juga praktis karena kecil, tidak
memerlukan tempat yang luas, dan mudah di bawa. Kemasan dilengkapi dengan
label yang memuat informasi tentang produk dan perusahaan.
Selain itu terdapat juga kemasan yang berupa kantong kertas yang
bermotif ukiran khas toraja. Kemasan ini cukup praktis dan menarik.
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1. Analisa TujuanIndustri pengolahan kopi pada umumnya menggunakan bahan baku biji
kopi Arabika dan Robusta dengan komposisi perbandingan tertentu. Kopi Arabika
digunakan sebagai sumber citra rasa, sedangkan kopi Robusta digunakan
sebagai campuran untuk memperkuat body. Kopi Arabika memiliki citra rasa
yang lebih baik, tetapi memiliki body yang lebih lemah dibandingkan kopi
Robusta. Selain biji kopi, industri pengolahan kopi juga membutuhkan bahan
tambahan seperti gula, jagung, dan lain-lain; serta bahan penolong seperti bahan
kemasan (packing), pallet, krat dan lain-lain. Contoh kopi Arabika adalah kopi
toraja yang saat ini marak dipasaran karena cita rasanya yang khas dengan
aroma yang sangat lembut. Pada era globalisasi perdagangan dewasa ini,
kondisi persaingan semakin ketat dimana masing-masing negara saling
membuka pasarnya.
Pengembangan produk diversifikasi kopi olahan, seperti roasted coffee,