· Web viewFakta di masyarakat yang kita ketahui bersama bahwa hampir semua produk roti, kue kering, cake, mie dll, semuanya berbahan dasar utama terigu. Dan sampai saat ini gandum
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS MATA KULIAH
MANAJEMEN RANTAI PASOK
“ BAKPAO LABU”
Disusun oleh :
1. Devy Setyana 105100701111039
2. Ayuniartika 105100701111031
3. Ganggas Prasidya 105100701111034
4. Indah Maharani 105100701111001
5. Heru Eka Lodita 105100701111003
6. Nurita Herdiyaswati 105100701111008
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
Republik Labu adalah suatu nama yang mengispirasi perusahaan ini untuk
mewujudkan cita – cita menjadikan labu sebagai salah satu sumber pangan
nasional. Image masyarakat yang cenderung melihat labu sebagai makanan yang
tidak disukai, semakin memberi semangat bagi kita untuk berkarya.
Fakta di masyarakat yang kita ketahui bersama bahwa hampir semua
produk roti, kue kering, cake, mie dll, semuanya berbahan dasar utama terigu. Dan
sampai saat ini gandum tidak bisa kita tanam dengan baik di bumi pertiwi.
Dengan kata lain jika kita mengkonsumsi makanan berbasis terigu tanpa sadar kita
semua membayar petani dari Canada, Australia dan negara – negara lain yang
menghasilkan gandum. Dengan konsumsi nasional terigu yang mencapai 7 juta
ton / tahun, devisa negara kita mengalir deras keluar hanya karena persoalan
makanan dari terigu. Disamping itu fakta menunjukkan bahwa pengguna terigu
paling besar bukan industri besar, melainkan para UKM dan industri rumahan.
Kita sangat meyakini dimanapun manusia berpijak pasti ada sumber
makanan, tergantung bagaimana kita memaksimalkan anugrah otak kita untuk
berkreasi dan berkarya dengan potensi yang ada. Bakapo labu merupakan produk
bakpao yang dibuat dari bahan baku labu karena kandungan labu yang lebih
kompleks dibandingakn dengan bahan baku terigu maupun lainnya. Selain itu,
labu mudah didapatkan dan lebih memasyarakat yang jumlahnya melimpah.
Dengan adanya perusahaan ini semoga cita – cita kami menjadikan labu sebagai
salah satu sumber pangan nasional semakin cepat terwujud.
Bakpao labu memiliki 3 bentuk yaitu unyil atau ukuran kecil, bentuk hati,
dan bulat dengan ada karakter “emo”. Selain bentuk, ada rasa atau isi yang
bermacam-macam yaitu blueberry, strawberry, coklat, keju, kacang hijau, susu,
dan daging (ayam dan sapi). Lokasi utama perusahaan ini berada di kota Batu
Malang Jawa Timur yang merupakan kota wisata dan dekat dengan bahan baku.
1. Kondisi Pasar
Bisnis dalam bidang makanan merupakan bisnis yang menjanjikan di
era globalisasi ini. Makanan merupakan suatu kebutuhan bagi makhluk hidup.
Bakpao labu merupakan produk yang unik karena memadukan bahan baku
berupa labu yang kurang bernilai dan diminati oleh masyarakat umum dengan
bakpao yang merupakan makanan yang lumayan diminati oleh khalayak luas.
Segmentasi bakpao labu adalah semua kalangan. Sehingga semua orang
dengan berbagai kalangan dari kalangan mengah ke bawah sampai kalangan
menengah ke atas dapat membeli dan menikmati produk ini. Kondisi
masyarakat yang heterogen, menjadi strategi produk tersendiri untuk
memvariasikan harga dan rasa. Kondisi pasar saat ini sudah cukup bagus,
karena bakpao sudah menjadi makanan yang trend saat ini, ditambah lagi
dengan adanya nilai tambah produk yaitu inovasi dari bahan bakunya yang
terbuat dari labu kuning. Produk bakpao labu ini mempunyai pangsa pasar
yang beragam karena produknya dibuat dengan berbagai inovasi. Sehingga
segala pangsa pasar dapat ditembus dengan produk ini.
2. Kondisi Pesaing
Bakpao merupakan makanan yang cukup mempunyai banyak peminat.
Terdapat berbagai macam bakpao yang dijual di Indonesia, namun bakpao labu
ini memberikan suatu inovasi baru dengan adanya tambahan labu sebagai
bahan baku dalam pembuatannya. Meskipun mempunyai inovasi yang cukup
menarik, bakpao labu ini juga cukup mempunyai banyak pesaing seperti
bakpao telo, bakpao cik yen dan bakpao-bakpao gerobak lainnya. Namun
adanya pesaing-pesaing bakpao ini tidak menjadikan bakpao labu menjadi
terpuruk. Justru dengan adanya pesaing, akan semakin memotifasi peningkatan
produktivitas produk bakpao labu.
3. Konsumen dan Pasar Potensial
Penentuan Pasar Potensial dan Kapasitas Produksi Dalam 1 Tahun.
Positioning produk sebagai ‘Leader’ dengan persentase 40%. Berdasarkan data
kuesioner konsumen Bakpao berkisar usia antara 20-30 tahun. Jumlah
Perkabunan Labu (Supplier Labu)
Central warehouse ‘Republik Labu’
Packing coorporation
DistributorCustomer
Perusahaan Gula
Perusahaan Tang Mien
Perusahaan Tepung Terigu
Perusahaan Bakpao Powder
Perusahaan Mentega
Perusahaan Mentega
Perusahaan Minyak Goreng
Perusahaan Selai
penduduk kota Batu 189.793 jiwa dengan estimasi umur 20-30 tahun
berjumlah 94.895 jiwa. Sehingga pasar potensial dapat di hitung = 40% x
94.895 = 37.958 jiwa.
Stage of a Bakpao Labu Supply Chain
Pada perusahaan Republik Labu, Factories memproduksi bakpao labu dengan
bahan baku dari supplier labu. Dari segi packing, perusahaan juga membutuhkan
bahan bakun untuk kemasan dari packing coorporation.Di sisi lain untuk membuat
bakapo labu kita juga membutuhkan supply bahan baku dari perusahaan gula tang
mien, tepung terigu, bakpao powder, mentega, minyak goreng dan perusahaan
selai. Kemudian produksi dilakukan di central warehouse Republik Labu untuk
kemudian di kirim ke distributor baru dipasarkan ke konsumen.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi dari perusahaan bakpao labu dipimpin oleh Direktur
Utama yang bertanggung jawab kepada investor dan berjalannya kelangsungan
manajer pemasaran, dan manajer personalia. Manajer keuangan bertanggung
jawab atas finance perusahaan, baik untung rugi, dan pemasukan pengeluaran
untuk dipertanggung jawabkan kepada Direktur Utama. Manajer produksi
bertanggung jawab atas berlangsungnya proses produksi, baik mesin maupun
peralatan produksi. Manajer pemasaran membawahi bagian penjualan dan
bagian promosi. Manajer pemasaran bertanggung jawab atas pendistribusian
produk hingga sampai di konsumen, baik masalah penjualan maupun promosi
ke masyarakat. Manajer personalia bertanggung jawab atas kinerja karyawan
perusahaan.
Keputusan Strategis
Untuk keseluruhan pengadaan bahan baku berupa tepung labu,
diproduksi sendiri (inhouse) dengan mempertimbangkan alasan bahwa biaya
pembelian bahan jadi itu lebih mahal dibandingkan dengan memproduksi
sendiri. Biaya pembelian bahan jadi dialokasikan untuk investasi peralatan,
dimana peralatan yang digunakan untuk proses produksi termasuk sederhana
sedangkan bahan tambahan seperti dipesan dari perusahaan lain (outsource).
Kapasitas Produksi
Berdasarkan kuesioner rata-rata orang mengkonsumsi Bakpao dalam 1
bulan sebanyak 2 kali. Dari data tersebut berarti dalam 1 tahun seseorang
mengkonsumsi Bakpao sebanyak 24 kali. Sehingga dapat ditentukan kapasitas
produksi dalam 1 tahun = 24 x 37.958 = 910.992 buah bakpao. Jumlah produksi
dalam per hari yang harus terpenuhi = 910.992 / 365 hari = 2.495 produksi.
Lokasi
Lokasi perusahan ini berada di daerah Kota Batu Malang Jawa Timur.
Alasan memilih tempat itu karena dekat dengan bahan baku labu kuning. Selain
itu Kota Batu merupakan kota wisata yang memeiliki daya tarik wisatawan yang
cukup banyak. Adanya tempat – tempat wisata juga menjadi sasaran dari
pendirian perusahaan di lokasi ini. Central warehouse lebih tepatnya berada di
dearah Pujon. Sedangkan distributor tersebar di berbagai tempat seperti BNS,
Jatim Park, Secreat Zoo, dan alun – alun Batu.
Model Transportasi
Model transportasi yang digunakan adalah transportasi darat.
Transportasi darat dipilih sebagai alat karena lebih efisien untuk mengirim bahan
baku dari perusahaan ke warehouse-warehouse yang ada dengan menggunakan
kontainer dan mobil box. Mobil box dan kontainer dipilih karena dapat memuat
bahan baku dalam jumlah yang banyak. Kemudian dari warehouse yang ada
pembeli konsumen bisa langsung membeli produk dari hasil olahan labu di
warehouse, dengan kata lain warehouse sebagai tempat produksi dan juga tempat
penjualan (outlet).
Tipe Sistem Informasi
Sistem yang digunakan dalam produksi bakpao labu ini adalah informasi
transparansi dan cepat. Informasi dimana semua hal yang berkaitan dengan
produksi harus cepat dan transparan di informasikan mulai dari informasi
peramalan, tingkat penjualan dan stok (yang ada di gudang perusahaan maupun
di setiap warehouse).
Sistem informasi ini juga penting diberikan oleh supplier, informasi yang
diberikan mulai dari kondisi pasokan bahan baku yang akan diperoleh
perusahaan ada atau tidak, perusahaan nantinya akan dapat merencanakan
berapa banyak jumlah bahan yang dapat dikirim supplier dan akan menentukan
jumlah yang akan produksi karena bahan baku sangat berpengaruh besar dalam
proses produksi.
Sistem informasi juga memungkinkan suatu perusahaan untuk
mengidentifikasi beberapa alternatif pemasok untuk menghadapi ketidakpastian
pasokan dengan cepat, Selain itu, sistem informasi juga dapat memperluas
jangkauan pemasok dalam pasar global. Sistem informasi membantu perusahaan
dalam mendapatkan informasi mengenai pembeli yang aktif dan pemasok-
pemasok yang responsif.
Supply Chain Performance
3 Step to Acheiving Stategic Fit
1. Memahami Ketidakpastian dari Customer dan Supply Chain
Produk ini adalah produk makanan ringan, dimana produk makanan ringan
termasuk dalam barang normal yang artinya permintaan cenderung dapat
diprediksi dan supply dalam kondisi pasti dan dapat diandalkan.
a. Jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap lot
Diatas sudah ditentukan bahwa kapasitas produksi dalam 1 tahun = 24 x
37.958 = 910.992 buah bakpao. Jumlah produksi dalam per hari yang harus
terpenuhi = 910.992 / 365 hari = 2.495 produksi. Bahan baku yang digunakan
semuanya merupakan barang normal, sehingga kuantitas pemesanan bahan
bakunya dilakukan dalam jumlah yang besar sesuai dengan kapasitas produksi
pabrik.
b. Waktu respon konsumen
Konsumen yang memesan produk ke retailer mendapatkan produk dengan
cepat karena retailer sendiri juga memproduksi produk setiap hari.
c. Variasi produk
Produk bakpao labu memiliki variasi rasa misalnya blueberry,
strawberry, coklat,keju, daging ayam dan sapi, kacang hijau, dan juga susu.
Selain rasa, variasi lain yang dikembangkan adalah bentuk dari bakpao labu
yaitu berbentuk unyil (ukuran kecil), hati dan bakpao dengan emotion yang
lucu. Variasi bentuk merupakan salah satu strategi dalam menarik konsumen
yag selama ini mengkonsumsi bakpao dengan bentuk yang selalu sama.
d. Servis level
Produk bakpao labu ini termasuk barang biasa, sehingga pelayanan jasanya pun
juga relatif biasa.
e. Harga produk
Produk bakpao labu ini dijual dengan harga Rp.1000,- hingga Rp.4000,- Harga
ini sudah dianggap cocok untuk menarik konsumen dengan kualitas produk
yang baik dan perusahaan sudah dapat memperoleh profit.
f. Tingkat inovasi produk
Tingkat inovasi produk ini cenderung tinggi karena mengubah bentuk dari
produk dan tidak menambah komponen ke dalam produk.
2. Memahami kemampuan Supplay Chain
Bakpao labu termasuk dalam produk fungsional yang menggunakan
strategi supplay chain efisien karena termasuk barang fungsional, yang kuantitas
pemesanannya dalam jumlah yang besar, waktu responnya pendek, harganya
terjangkau, service level termasuk normal, dan dapat mengantisipasi
ketidakpastian permintaan namun variasi produknya tidak banyak.
3. Mencapai Strategi Fit
Karena produk yang dihasilkan perusahaan kami termasuk dalam jenis
makanan ringan sehingga produk yang dihasilkan ini diklasifikasikan sebagai
produk normal yang permintaannya dapat diprediksi, suppliernya jelas, kuantitas
pemesanannya kecil, waktu responnya pendek sehingga baik retailer maupun
customer dapat mendapatkan produk dengan cepat, harga jual dari produk yang
dihasilkan termasuk dalam kategori murah dan masih terjangkau oleh semua
kalangan, servis levelnya normal, dan dapat mengantisipasi ketidakpastian
permintaan dengan menyimpan produk di retailer yang ada.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Bakpao Labu merupakan produk
fungsional yang menggunakan effecient supply chain.
Designing Distribution Network
Desain distribusi pada Bakpao Labu ini menggunakan sistem Retaile Storage
With Customer Pickup seperyi yang digambarkan di bawah ini.
Keterangan :FACTORY
1. Perusahaan Tepung Terigu 2. Perusahaan Ragi Instan3. Perusahaan Tang Mien4. Perusahaan Gula Pasir5. Perusahaan Gula Halus6. Perusahaan Bakpao Powder7. Perusahaan Mentega Putih8. Perusahaan Minyak Goreng9. Perusahaan Selai10. Perkebunan Labu
RETAILERA. Outlet Jatim ParkB. Outlet Batu Night SpectacularC. Outlet Batu Secret ZooD. Outlet Alun-alun Batu
COSTUMER
Kemampuan distribusi Network Pada Republik Labu yakni bergantung
pada ukuran nya. Yang meliputi pada Retailer Storage with Costumer adalah
Respon Time yang cepat yakni barang sampai ke tangan pelanggan dengan cepat,
yakni costumer dapat membeli langsung bakpao labu ke Outlet-outlet sebagai
retailer yang dibuka pada kawasan tempat wisata seperti Jatim Park, BNS, Batu
Secret Zoo, dan Alun-alun batu.Sebelumnya retailer (outlet) di suplay dari Central
Warehouse yakni Republik Labu yang mengambil bahan baku dari berbagai
Perusahaan Perusahaan Tepung Terigu Perusahaan Ragi Instan, Perusahaan Tang
Mien, Perusahaan Gula Pasir, Perusahaan Gula Halus ,Perusahaan Bakpao
Powder, Perusahaan Mentega Putih, Perusahaan Minyak Goreng, Perusahaan
Selai, Perkebunan Labu(Factory). Pada varietasnya, produk bakpao labu
mempunyai berbagai varian rasa dan varian bentuk dan ukuran yang ditawarkan
dengan jumlahnya pada saluran distribusi. Pada Produk availability bakpao labu
memiliki peluang pada saluran distribusi yang dibutukan costumer.
Pada costumer experiencenya, pelanggan merasa puas, mudah dalam
membeli produk di outlet yang tersedia, dan pelanggan dapat memesan, serta
pelanggan dapat menikmati produk dengan berbagai variasi yakni isi, rasa,
bentuk. Pada time to marketnya , produk ini tergolong cepat pada launching
produknya ke pasaran yang dituju langsung pada outlet di kawasan wisata, jadi
sudah jelas pembeli dan waktunya. Untuk order visibility, costumer dengan
mudah mengetahui akan barang yang dipesan, yakni ditentukan oleh lokasi yang
jelas dan kemudahan pesanan produk . Untuk Returnability sendiri, sebaiknya
sebelum membeli, costumer diharapkan meneliti produk, karena produk ini adalah
pangan yang tak tahan lama dan segera dimakan, maka tidak bisa dikembalikan.
Perencanaan Supply Chain
1. Perencanaan lokasi supplier
Lokasi supplier berada di sekitar perusahaan seperti supplier A
menyuplai bahan baku utama yakni labu yang akan dibuat tepung di pabrik,
*
supplier B menyuplai bahan baku lainnya yaitu tepung terigu, ragi instan, tang
mien gula pasir, baking powder, mentega putih, gula halus dan minyak goreng.
2. Tipe produksi
Bahan-bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memproduksi
bakpao labu seperti tepung labu yang berasal dari produksi dalam pabrik
(inhouse) dan bahan-bahan lainnya diperoleh dari supplier lain.
3. Kebijakan persediaan
Supplier secara rutin mengirimkan bahan baku kepada pabrik setiap 7 kali
dalam seminggu dengan menggunakan kontainer dan mobil box. Karena volume
produksinya tinggi dan produk tidak tahan lama sehingga setiap hari harus tetap
berproduksi dan permintaan produk juga tinggi maka aliran bahan baku dalam
gudang itu cepat sehingga bahan baku harus digunakan secepatnya.
4. Promosi
Untuk mengenalkan produk bakpao labu kepada masyarakat perusahaan
menggunakan beberapa media seperti televisi kota batu, pamflet, dan serta yang
tidak kalah penting dari mulut ke mulut. Diharapkan dengan dilakukan promosi
seperti ini, masyarakat mengetahui produk kami sehingga timbul keinginan
untuk membeli. Berikut ini adalah desain kemasan dari bakpao labu :
Sedangkan desain produk dari bakpao labu :
Pelaksanaan Rantai Pasok
1. Alokasi persediaan untuk pemesanan produk
Jika ada konsumen yang ingin memesan produk kita, bisa dilayani
dengan menghubungi bagian delivery order yang ada di retailer via telepon
dengan cepat permintaan tersebut akan direspon dan dipenuhi. Werehouse dan
retailer juga akan menyediakan stok bahan jadi sebagai langkah untuk
antisipasi ketika permintaan meningkat.
2. Waktu pemenuhan pemesanan
Setelah konsumen melakukan pemesanan, retailer akan segera
menyediakan produk sesuai dengan banyaknya pesanan dan bagian delivery
order akan langsung mengirim ketempat konsumen.
3. Model pengiriman
Karena model pengiriman yang digunakan adalah delivery order maka
transportasi menggunakan transportasi darat karena pasar yang dituju adalah
kawasan yang ada di sekitar retailer sehingga hanya perlu menggunakan motor
untuk mengirimkan produk kepada konsumen.
4. Jadwal pengiriman dan pemenuhan pesanan
Pengiriman dilakukan maksimal 1 hari setelah pesanan diterima. Hal ini
dikarenakan retailer beroperasi selama 1 minggu atau 7 hari kerja sehingga dapat
memproduksi produk terus menerus dan tidak dapat pernah terjadi kekurangan
persediaan dan keterlambatan pengiriman.
Network Design In The Supply Chain
A Framework: for Network Design Decision
a. Phase 1: untuk mengetahui Supply chain secara umum.
b. Phase 2: Mengidentifikasi regional dimana fasilitas kita akan diletakkan.
Fase ini kita menentukan daerah Kota Batu sebagai regional pendirian
perusahaan.
- Dilakukan peramalan permintaan.
Peramalan Pasar Potensial dan Kapasitas Produksi Dalam 1 Tahun.
Positioning produk sebagai ‘Leader’ dengan persentase 40%. Berdasarkan
data kuesioner konsumen Bakpao berkisar usia antara 20-30 tahun. Jumlah
penduduk kota Batu 189.793 jiwa dengan estimasi umur 20-30 tahun
berjumlah 94.895 jiwa. Sehingga pasar potensial dapat di hitung = 40% x
94.895 = 37.958 jiwa.
- Analisis berbagai resiko dari regional yang ditentukan dan analisis
kompetitor yang ada.
Bakpao merupakan makanan yang cukup mempunyai banyak peminat.
Terdapat berbagai macam bakpao yang dijual di Indonesia, namun bakpao
labu ini memberikan suatu inovasi baru dengan adanya tambahan labu
sebagai bahan baku dalam pembuatannya. Meskipun mempunyai inovasi
yang cukup menarik, bakpao labu ini juga cukup mempunyai banyak
pesaing seperti bakpao telo, bakpao cik yen dan bakpao-bakpao gerobak
lainnya. Namun adanya pesaing-pesaing bakpao ini tidak menjadikan
bakpao labu menjadi terpuruk. Justru dengan adanya pesaing, akan semakin
memotifasi peningkatan produktivitas produk bakpao labu.
c. Phase 3: Lokasi pasti dimana perusahaan didirikan
- Tenaga kerja yang dibutuhkan.
Dibutuhkan tenaga kerja untuk semua bidang seperti yang sudah dijelaskan
diatas.
- Infrastucture mencakup hard infrastucture dan soft insfrastucture
Hard infrastucture
Ketersediaan supplier cukup tersedia. Sebab dekat dengan bahan
baku yaitu labu kuning yang memang ditanam didaerah Pujon Batu.
Transportasi juga cukup mudah karena kota Batu merupakan kota
wisata yang banyak fasilitas terutama transportasi. Untuk
komunikasi cukup memadai dan tersedia seperti komputer.
Infrastructure warehouse meliputi fasilitas produksi maupun tempat
untuk memasarkan produk. Tempat didesain dengan melengkapi
fasilitas umum seperti toilet, mushola, parkir, dan ATM.
Soft Infrastucture
Mencakup ketersediaan tanaga kerja yang mempunya skill memadai,
bisa diklasifikasikan dari jenjang pendidikan tiap pekerja. Untuk
produksi kami mempekerjakan orang – orang yang tidak lulus SD.
Karena target kami juga untuk mengurangi pengangguran dan
pemberdayaan masyarakat sekitar lokasi. Untuk orang – orng yang
mempunyai skill memadai kami tempatkan di posisi strategis seperti
manajer. Jumlah Tenaga kerja yang mempunyai skill cukup banyak
karena kami mengambil orang – orang dari lilusan agroindustri.
d. Phase 4: Penentuan lokasi pasti
Perusahaan bakpao labu ini memiliki beberapa supplier, satu warehouse
dan beberapa retailer yang tersebar di beberapa wilayah di malang. Supplier A
menyuplai bahan baku utama yakni labu yang akan dibuat tepung di
warehouse, supplier B menyuplai bahan baku lainnya yaitu tepung terigu, ragi