BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari hari ke hari, populasi manusia di dunia semakin bertambah banyak. Secara tidak disadari, melonjaknya populasi manusia tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan manusia yang sangat signifikan. Hal ini berdampak pada penggunaan hasil alam yang dimanfaatkan oleh manusia. Demi memenuhi kebutuhan manusia, banyak sekali hasil ataupun potensi alam yang dipakai dan dikelola oleh manusia. Namun sayangnya, kekayaan hasil alam tersebut tidak diolah dengan semaksimal mungkin, sehingga meninggalkan sampah atau limbah yang tidak terkira jumlahnya. Keadaan ini tentunya sangat mengecewakan dan jika tidak segera ditangani, maka diyakini akan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi. Melalui penelitian pemanfaatan tempurung kelapa ini, penyusun mengharapkan masalah sampah khususnya sampah organik bisa segera teratasi. Keadaan lain yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian ini yaitu penggunaan bahan yang tidak ramah lingkungan semakin besar jumlahnya. Jika diperhatikan secara seksama, 1
61
Embed
yanuarkimangela.files.wordpress.com€¦ · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dari hari ke hari, populasi manusia di dunia semakin bertambah banyak. Secara tidak disadari,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari hari ke hari, populasi manusia di dunia semakin bertambah
banyak. Secara tidak disadari, melonjaknya populasi manusia tersebut
mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan manusia yang sangat
signifikan. Hal ini berdampak pada penggunaan hasil alam yang
dimanfaatkan oleh manusia. Demi memenuhi kebutuhan manusia, banyak
sekali hasil ataupun potensi alam yang dipakai dan dikelola oleh manusia.
Namun sayangnya, kekayaan hasil alam tersebut tidak diolah dengan
semaksimal mungkin, sehingga meninggalkan sampah atau limbah yang
tidak terkira jumlahnya. Keadaan ini tentunya sangat mengecewakan dan
jika tidak segera ditangani, maka diyakini akan menimbulkan masalah
yang lebih besar lagi. Melalui penelitian pemanfaatan tempurung kelapa
ini, penyusun mengharapkan masalah sampah khususnya sampah organik
bisa segera teratasi.
Keadaan lain yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian
ini yaitu penggunaan bahan yang tidak ramah lingkungan semakin besar
jumlahnya. Jika diperhatikan secara seksama, akhir-akhir ini, sebagian
besar produk yang digunakan oleh manusia terbuat dari bahan-bahan yang
tidak ramah lingkungan. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya,
bahwa kekayaan alam yang ada tidak dimaksimalkan oleh manusia,
sehingga bukannya mengolah hasil alam dengan baik, banyak sekali
masyarakat yang memilih bahan lain yang lebih mudah dikelola namun
secara tidak disadari, dapat mencemari lingkungan sekitar.
Pemilihan penggunaan kelapa sebagai bahan penelitian
dikarenakan bahan tersebut mudah diperoleh. Tidak hanya dapat
ditemukan di mana saja, tempurung kelapa juga memiliki harga yang
tergolong murah. Selain itu dalam kenyataannya, tempurung kelapa ini
1
masih belum dikelola atau dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga dapat
dikatakan nilai guna tempurung kelapa masih cenderung rendah. Dengan
penggunaan tempurung kelapa ini, maka otomatis nilai gunanya akan
semakin meningkat. Alasan lain dalam pemilihan tempurung kelapa ini
yaitu karena tempurung kelapa dapat diolah menjadi arang berkualitas
yang merupakan bahan dasar dalam pembuatan tinta spidol, sehingga
cocok untuk dijadikan sebagai bahan dalam penelitian.
Di sisi lain, penyusun melihat bahwa penggunaan spidol dewasa ini
menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan para pelajar maupun
orang dewasa. Spidol digunakan sebagai sarana kegiatan belajar mengajar
oleh guru, dosen, atau para pengajar lain di lembaga-lembaga bimbingan
belajar. Berbeda dengan kapur, spidol memilki kadar VOC (Volatile
Organic Compound) yang tinggi dan sangat membahayakan kesehatan.
Dengan adanya kandungan VOC ini, maka seseorang dapat terkena iritasi
pada mata,hidung dan tenggorokkan,sakit kepala atau pusing,kehilangan
koordinasi,mual,kerusakan hati,ginjal,dan sistem saraf pusat. Oleh karena
itu, dengan adanya pemanfaatan tempurung kelapa sebagai tinta spidol
maka masyarakat tidak perlu lagi khawatir terhadap bahan spidol yang bisa
membahayakan kesehatan. Dengan alasan-alasan tersebut, maka penyusun
meyakini penggunaan bahan tempurung kelapa adalah sebuah keputusan
yang tepat.
Produk yang dihasilkan dari penelitian ini juga memiliki berbagai
keunggulan yang membedakan dengan tinta-tinta lainnya. Keunggulan
tinta spidol dari tempurung kelapa yaitu tinta ini lebih ramah lingkungan
dan tidak menghasilkan bau yang menyengat seperti pada tinta umumnya.
Karena terbuat dari bahan alami, maka tinta spidol dari tempurung kelapa
ini tidak akan mengandung VOC yang berbahaya bagi kesehatan. Selain
itu tinta dari tempurung kelapa ini juga cenderung terjangkau dan tidak
kalah tahan lama dengan tinta –tinta pada umumnya.
2
1.2 Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang ditemukan dari penelitian kulit pisang dijadikan
keripik adalah:
1.2.1 Bagaimana cara membuat tinta spidol dari tempurung kelapa yang aman
bagi kesehatan?
1.2.2 Bagaimana cara membuat tinta spidol dari tempurung kelapa yang tahan
lama dan tidak menimbulkan bau menyengat?
1.2.3 Bagaimana cara membuat tinta spidol dari tempurung kelapa yang
memiliki nilai jual yang tinggi?
1.2.4 Bagaimana cara mengolah tempurung kelapa menjadi arang berkualitas
tinggi sebagai bahan pembuat tinta?
1.2.5 Bagaimana cara mengukur keberhasilan dari penelitian tempurung kelapa
ini?
1.2.6 Bagaimana cara melakukan pengolahan tempurung kelapa dengan modal
rendah?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian kulit pisang menjadi keripik adalah:
1.3.1 Untuk membuat tinta spidol yang aman bagi kesehatan dan ramah
lingkungan
1.3.2 Untuk membuat tinta spidol yang tidak menghasilkan bau yang menyengat
1.3.3 Untuk menciptakan inovasi tinta dari hasil alam yang berkualitas
1.3.4 Untuk memaksimalkan pengolahan hasil alam, yang berupa tempurung
kelapa
1.3.5 Untuk menjadikan tempurung kelapa sebagai bahan yang memiliki nilai
jual tinggi
1.3.6 Untuk mengetahui bagaimana pengolahan terhadap tempurung kelapa
1.3.7 Untuk menambah variasi terhadap jenis- jenis tinta yang ada
1.3.8 Untuk mengukur keberhasilan dari penelitian keripik kulit pisang
1.3.9 Untuk mengurangi limbah tempurung kelapa
3
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
a. Mengembangkan kemampuan membuat karya tulis
b. Menambah wawasan atau pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah
c. Mengembangkan kreativitas
d. Mengasah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang cemerlang
e. Meningkatkan nilai nilai ketekunan, pantang menyerah, kedisiplinan, dan
tanggung jawab
1.4.2 Bagi Masyarakat
a. Mengurangi jumlah limbah organik yang beredar di masyarakat
b. Menciptakan tinta yang tidak menghasilkan bau menyengat
c. Menciptakan tinta yang aman bagi kesehatan
d. Menghasilkan inovasi baru yang berguna bagi kehidupan masyarakat di
masa yang mendatang
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelapa
2.1.1 Pengenalan Mengenai Kelapa
Kelapa yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama Cocos
nucifera adalah salah satu pohon tropis yang masuk kedalam suku aren-
arenan. Tanaman kelapa diperkirakan berasal dari pesisir samudera hindia,
hingga kini penyebarannya sudah menyebar ke seluruh pantai tropika
dunia
Dalam kehidupan rakyat Indonesia sehari-hari, pohon kelapa
memegang peranan yang penting sekali. Hampir seluruh kebutuhan
minyak goreng dipenuhi oleh pohon ini. Di samping itu, semua bagian dari
pohon ini dibuat menjadi alat-alat untuk memenuhi macam-macam
keperluan rumah tangga. Kalau dibandingkan dengan berbagai jenis hasil
pertanian rakyat lainnya, maka hasil perkebunan kelapa rakyat menduduki
tempat yang kedua setelah perkebunan karet.
2.1.2 Tempat Tumbuh Tanaman Kelapa
Kelapa dapat tumbuh optimal di daerah tropis, yakni yang terletak
antara 15 derajat LU samapai dengan 15 derajat LS. Kelapa yang di tanam
atau tumbuh di luar zona tersebut tidak akan menghasilkan buah seperti
tanaman kelapa di Los Angles, Portugal, dan Florida.
Kelapa tumbuh tumbuh baik di daerah yang berketinggian 0
(pesisir pantai) sampai dengan 700 meter di atas permukaan laut. Suhu
rata-rata tahunan optimum bagi pertumbuhan kelapa adalah 27 derajat
Celcius.
Kelapa menghendaki keadaan drainase, kapasitas menahan air, dan
penyebaran hujan yang sepanjang tahun dibandingkan jumlah curah hujan
yang banyak setiap tahunnya. Keadaan ini tercermin dari pertumbuhan
5
tanaman kelapa yang ada di sekitar pesisir pantai. Meski tanaman tersebut
tidak mendapat siraman air hujan, pertumbuhannya tetap optimal akibat
keadaan drainase dan kapasitas tanah menahan air yang baik sesuai dengan
apa yang dibutuhkan tanaman kelapa.
Kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah seperti tanah aluvial,
tanah latosol, dan tanah litoral yang bertipe basir. Yang terpenting adalah
tanah-tanah tersebut memiliki struktur, aerasi, dna drainase yang baik.
Tanaman kelapa sebaiknya di tanam pada tanah yang memiliki kedalaman
lebih dari 1 meter dengan keadaan air tanah yang tidak menggenang
(statis). Untuk pertumbuhan tanaman kelapa , pH optimal adalah antara 6,0
sampai 8,0. Tanaman kelapa yang tumbuh di tempat yang berdekatan
dengan sumber air yang bergerak seperti pesisir pantai atau di tepian
sungai umumnya memiliki kualitas pertumbuhan dan produktivitas hasil
yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan air-air yang bergerak mengandung
banyak oksigen yang penting untuk pernafasan akar kelapa.
2.1.3 Klasifikasi Ilmiah
Berikut adalah klasifikasi dari tumbuhan kelapa:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Kelas : Cocoeae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera
2.1.4 Bagian- bagian Kelapa
1. Batang
6
Seperti halnya dengan jenis-jenis lain dari golongan Palmae,
batang kelapa hanya mempunyai sebuah titik tumbuh dan ini letaknya di
sebelah ujung dari pohon. Maka, tumbuh batang selalu mengarah lurus ke
atas dan tidak bercabang. Batang berangsur-angsur memanjang, di sebelah
ujung disusun berturut-turut daun –daun yang berukuran besar dan lebar.
Pada tingkatan pertumbuhan tertentu dari ketiak-ketiak daun secara
berangsur-angsur keluar karangan bunga (manggar).
Pohon kelapa tergolong monokotil. Pohon kelapa tidak mempunyai
selubung kambium, karena itu tidak mempunyai pertumbuhan sekunder.
Ukuran besar batang akan tetap sama, tidak membesar lagi.
2. Akar
Pohon kelapa tidak punya akar tunggang. Akar serabutnya
berjumlah banyak sekali sampai ribuan. Sebagian dari akar-akar serabut
ini tumbuh mendatar dekat pada permukaan tanah, mencapai ukuran
panjang 10 sampai 15 meter. Bagian lainnya masuk ke dalam tanah sampai
3 meter, tetapi tidak mampu menembus lapisan cadas atau lapisan tanah
yang keras. Juga kalau sampai pada permukaan air tanah, bagian ujung ini
berhenti memanjang lagi.
Akar serabut berukuran rata-rata garis menengah 1 cm, pada
ujungnya tidak terdapat bulu-bulu akar. Fungsi dari bulu akar itu
dilakukan oleh gelembung yang keluar pada permukaan akar pada tempat-
tempat dekat dengan tudung akar. Air dengan larutan zat makanan masuk
ke perakaran melalui gelembung tersebut.
3. Daun
Daun kelapa terdiri dari :
a. pelepah daun, yang di sebelah pangkalnya bentuknya melebar;
b. tulang poros daun (lidi);
c. helai daun yang menyirip, jumlahnya sampai 100 lebih;
7
Letak daun yang selang seling mengelilingi batang. Pada pohon
yang sudah umur 20 tahun, jumlah daun 30 sampai 40, dengan berat tiap
daun 15 kg.
4. Bunga
Bagian-bagian dari bunga jantan adalah :
a. kelopak 3 buah;
b. daun mahkota 3 buah;
c. benangsari 6 helai;
d. di ujung terdapat sirip 3 lembar.
Bunga betina berukuran lebih besar. Kelopaknya lebih tebal dan
lebar, membungkus hampir seluruh bagian-bagian lain. Pada bagian ujung
masih nampak ke luar sedikit bagian ujung dari putik. Putiknya tidak
bertangkai.
5. Buah
Bagian-bagian buah kelapa :
a. kulit bagian luar, permukaan licin dan agak keras;
b. serabut terdiri dari serabut keras, tebal serabut 3-5 cm;
c. tempurung kelapa keras sekali, tebalnya rata-rata 3 mm;
d. kulit yang melekat pada tempurung bagian dalam, berwarna coklat;
e. daging buah tebalnya 8 – 10 mm, daging ini terdiri dari air, minyak,
zat putih telur, zat abu, zat gula, dan air kelapa.
2.1.5 Jenis-jenis Kelapa
a. Kelapa Genjah
Kelapa genjah adalah golongan kelapa yang memiliki umur
berbunga relative muda yaitu sekitar 4-5 tahun. Umur tanaman
mencapai 50 tahun dengan masa produktif 25 tahun. Warna buah
bervariasi , kuning, hijau dan jingga. Buah memiliki ukuran kecil
1,5 kg – 2 kg, daging buah 0,5 kg dan air sekitar 200cc. Setiap
8
butir kelapa menghasilkan kopra 150 gram perbutir dan minyak
68%.
b. Kelapa Gading
Kelapa gading merupakan jenis kelapa genjah yang
memiliki buah berwarna kuning gading. Sebagian daun juga
berwarna kuning. Tanaman ini berbuah pada umur 3 tahun.
c. Kelapa Raja
Kelapa raja merupakan jenis kelapa genjah yang memiliki
warna buah berwarna jingga sampai kuning emas. Pelepah daun
dan lidah tanaman berwarna kekuning-kuningan. Jenis kelapa ini
berbuah 3-4 tahun. Dengan buah berbentuk bulat sampai lonjong
d. Kelapa Hijau
Kelapa hijau adalah golongan kelapa yang memiliki kulit
buah berwarna hijau. Kelapa hijau termasuk golongan kelapa
dalam. Memiliki pohon yang besar dan tinggi, serta buah
berukuran besar. Biasanya buah kelapa hijau digunakan untuk
upacara – upacara sesaji tradisional. Airnya dapat digunakan untuk
penawar racun, mengatasi muntah-muntah dan kepala pusing
e. Kelapa Merah (C.Rubecens)
Kelapa merah adalah golongan kelapa yang memiliki kulit
buah berwarna merah atau cokelat. Jenis kelapa ini termasuk
golongan kelapa dalam. Pohonnya memiliki ukuran yang tinggi
dan besar. Buah yang dihasilkan berbentuk bulat dan besar dan
kandungan minyak cukup tinggi
9
f. Kelapa Kuning (C.Eburen)
Kelapa kuning adalah golongan kelapa yang memiliki kulit
buah berwarna kuning. Jenis kelapa ini termasuk golongan kelapa
genjah yang sudah mulai berbuah pada umur 3 tahun, pada saat
tanaman setinggi 1m – 1,5m. Ukuran pohon tidak terlalu besar dan
tidak terlalu tinggi. Buah berbentuk bulat dan berukuran kecil-
kecil.
2.1.6 Manfaat Tanaman Kelapa
Kelapa merupaka salah satu jenis tanaman serba guna dan
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa
dapat memberikan manfaat bagi manusia mulai dari akar sampai bagian
daun dan tentunya buahnya. Berikut ini beberapa manfaat pohon kelapa
bagi manusia diantara yaitu:
Pada bagian akar yakni dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bir
dan zat pewarna.
Pada bagian batang yakni dimanfaatkan sebagai bahan bakau perabotan
rumah, mebel, sebagai kayu ataupun kayu bakar.
Bagian daun yakni daun kelapa dapat digunakan sebagai bahan
pembungkus ataupun dianyam untuk dapat dijadikan atap rumah,
sedangkan lidinya biasa digunakan untuk membuat sapu.
Bagian bunga yakni menghasilkan cairan yang dikenal dengan nama air
nira yang memiliki rasa manis, dapat dijadikan sebagai bahan baku
pembuatan gula nira ataupun sebagai minuman.
Bagian buah yakni untuk bagian ini terdiri dari kulit (sabut), batok, daging
kelapa dan air kelapa. Kulit buah (sabut kelapa) sering digunakan
sebagai bahan baku dalam pembuatan keset, pada batok kelapa bisa
dijadikan arang, buah kelapa untuk konsumsi atau diolah untuk
dijadikan minyak kelapa, dan pada air kelapa sebagai penghilang
10
dahaga dan juga bermanfaat sebagai tanaman obat untuk dapat
meningkatkan kesehatan pada tubuh.
2.2 Tempurung Kelapa
2.2.1 Pengenalan mengenai Tempurung Kelapa
Tempurung kelapa adalah bagian dari buah kelapa yang berupa
endokrap,bersifat keras, dan diselimuti oleh sabut kelapa. Tempurung
kelapa biasanya dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan, bahan bakar, dan
briket. Tempurung kelapa yang diolah dapat menghasilkan nilai tambah
yang amat berharga. Tempurung kelapa memiliki potensi yang sangat
bagus dan praktis dalam pemanfaatannya.
2.2.2 Manfaat Tempurung Kelapa
Tempurung kelapa memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan manusia,
antara lain :
1. Menjadi Bahan Pengawet Makanan Alami
Tempurung kelapa yang ingin dimanfaatkan menjadi bahan
pengawet alami adalah tempurung yang diolah menjadi cairan
tempurung. Pengolahan dilakukan dengan mengasapi tempurung
kelapa lalu menampung asap cair yang kental yang menyerupai kecap
dari pengasapan ini.
2. Mengobati Keracunan
Keracunan makanan merupakan keadaan yang berbahaya
bahkan dapat mematikan sesorang. Pertolongan pertama yang dapat
dilakukan adalah dengan mengonsumsi arang yang dihasilkan dari
pembakaran tempurung kelapa ini.
11
3. Menurunkan Kolesterol
Manfaat lain dari tempurung kelapa adalah untuk membantu
menurunkan kolesterol. Kolesterol yang terlalu tinggi tidak baik untuk
kesehatan, oleh karena itu kadar kolesterol harus dijaga tetap normal.
Tempurung kelapa yang telah diolah diketahui mampu untuk
menurunkan kolesterol dengan efektif.
4. Menjadi Anti Bisa Beracun Hewan
Bisa pada hewan tertentu jika menggigit kulit kita dapat
menyebabkan kita terinfeksi juga racun tersebut. Racun ini sangat
berbahaya karena jika tidak langsung dinetralisir dari tubuh dapat
berakibat fatal hingga kematian. Salah satu manfaat tempurung dari
kelapa adalah menjadi anti dari bisa beracun hewan-hewan seperti
laba-laba, lebah, dan juga ular. Anda harus melakukan pemanasan
terhadap tempurung kelapa untuk menghasilkan anti bisa beracun
hewan ini.
5. Mengobati Inflamasi
Inflamasi merupakan peradangan yang terjadi di dalam tubuh
seseorang. Peradangan dalam tubuh ini dapat disebabkan oleh berbagai
macam hal seperti keracunan, ataupun infeksi virus. Segala penyebab
dan faktor yang memicu peradangan atau inflamasi ini dapat diatasi
dan diserap menggunakan hasil pengolahan dari tempurung kelapa.
Anda dapat mengolah tempurung kelapa menjadi arang ataupun
karbon aktif yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati inflamasi
6. Membantu Proses dalam Sistem Pencernaan
Organ pencernaan ini harus bekerja secara maksimal untuk
memaksimalkan proses sistem pencernaan. Salah saru cara membantu
proses dalam sistem pencernaan adalah dengan menggunakan manfaat
dari tempurung kelapa. Manfaat tempurung kelapa ini dapat digunakan
12
untuk mendetoksifikasi racun atau kotoran yang menghambat kerja
dari organ-organ pencernaan.
7. Membantu Proses Penyembuhan Luka
Hasil olahan tempurung kelapa yaitu karbon aktif dapat
membantu proses penyembuhannya.
8. Menjaga Kesehatan Kulit
Kesehatan kulit dapat dihasilkan dengan penggunaan arang
tempurung kelapa. Penggunaannya secara rutin dapat mengangkat sel-
sel kulit mati dan memutihkan kulit secara alami, selain itu permukaan
kulit juga dapat menjadi lebih halus dan bersinar.
9. Menjadi Saringan Alami untuk Air Bersih
Pengikatan kandungan yang tidak baik untuk kesehatan dari air
dapat dilakukan dengan menggunakan karbon aktif hasil dari
pengolahan tempurung kelapa. Tempurung kelapa ini dapat
menjadikan air murni dan bersih tanpa resiko apapun.
2.3 Tinta Spidol
2.3.1 Penjelasan Umum mengenai Tinta
Tinta adalah bahan berwarna yang mengandung pigmen warna
yang digunakan untuk mewarnai suatu permukaan. Tinta merupakan
sebuah media yang sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen, celupan,
resin dan pelumas, sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-
ion polimer polar dengan resin tahan air), surfaktan (yaitu unsur basah
yang menurunkan tekanan permukaan dari sebuah cairan, memungkinkan
penyebaran yang mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan antar
permukaan antara dua cairan), materi-materi partikuler, pemijar, dan
material-material lainnya. Komponen-komponen tinta tersebut
menjalankan banyak fungsi: pembawa tinta, pewarna, dan dan bahan-
13
bahan addiktiv lainnya digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan dan
rupa tinta ketika kering.
2.3.2 Kandungan pada Tinta Spidol
Sebagian besar tinta spidol mengandung VOC (Volatile Organic
Compound) yang sangat membahayakan kesehatan. VOC (Volatile
Organic Compound) adalah senyawa yang mengandung karbon yang
mudah menguap pada tekanan dan temperatur tertentu yang mampu
mencemari udara. VOC dapat teremisi sebagai gas dari bahan padatan atau
cairan yang mengandung VOC. Efek yang ditimbulkan terhadap kesehatan
oleh VOC bisa akut atau kronik tergantung dari jenis VOC yang teremisi.
Konsentrasi VOC yang teremisi di dalam ruangan jauh lebih tinggi jika
dibandingkan diluar ruangan karena terjadi akumulasi VOC didalam
ruangan tersebut. Efek kesehatan dari VOC diantaranya adalah iritasi pada
mata,hidung dan tenggorokkan, sakit kepala atau pusing, kehilangan
koordinasi, mual,kerusakan hati,ginjal,dan sistem saraf pusat
Salah satu jenis VOC yang terdapat dalam tinta spidol adalah
xylene. Xylene atau dimetilbenzene ini merupakan hidrokarbon aromatik
yang secara luas digunakan dalam industri dan teknologi medis sebagai
pelarut. Xylene ini adalah zat yang menimbulkan bau khas pada spidol.
Xylene adalah bahan kimia beracun yang ditemukan pada banyak barang-
barang rumah tangga. Bahan kimia ini merupakan salah satu dari 30 bahan
kimia yang diproduksi di Amerika Serikat.
Partikelnya yang kecil paling mungkin memasuki tubuh ketika
dihirup. Xylene dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa
jalur, seperti oral, inhalasi maupun dermal. Efek jangka pendek dari xylene
bisa mengganggu pernapasan, pusing, sakit kepala dan kehilangan memori
jangka pendek. Sedangkan efek jangka panjang dapat menyebabkan
kerusakan otak permanen dan kerusakan hati, ginjal dan sistem saraf pusat.
14
Beberapa merek spidol juga mengandung propyl alcohol yang
tidak terlalu beracun tetapi dapat mengiritasi mata, hidung dan
tenggorokan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif.
Menurut Kasiram dalam Sujarweni (2014:39) mendifiniskan penelitian
kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui.
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi
(pengukuran). Pendekatan kuantiatf memusatkan perhatian pada gejala-
gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam kehidupan manusia
yang dinamakannnya sebagai variabel. Dalam pendekatan kuantitatif
hakikat hubungan di antara variabel-variabel dianalisis dengan
menggunakan teori yang objektif.
Sedangkan, untuk metode yang digunakan adalah metode
eksperimen, dimana dilakukan kontrol setiap kondisi-kondisi yang
relevan dengan situasi yang diteliti kemudian melakukan pengamatan
terhadap efek atau pengaruh ketika kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi.
15
Dengan kata lain, perubahan dilakukan terhadap variabel bebas dan
pengaruhnya diamati pada variabel terikat.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di LPMK, SMA Santa Angela Bandung
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2017-2018,
tepatnya pada bulan Agustus sampai dengan November 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah adalah keseluruhan dari variabel yang menyangkut
masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
tempurung kelapa.
b. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel pada
penelitian ini tempurung kelapa hijau dan kelapa tua.
3.4 Variabel Penelitian
Dalam sebuah penelitian, perlu ditentukan terlebih dahulu variabel terikat,
variabel kontrol, dan variabel bebas.
3.4.1 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi tujuan dalam suatu
penelitian. Dalam penelitian pemanfaatan arang dari tempurung kelapa
menjadi tinta spidol ini, variabel terikatnya yaitu tinta spidol. Alasannya
karena tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat tinta spidol dari
tempurung kelapa yang dijadikan arang.
16
3.4.2 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang diberi cara beda atau sengaja
dan dibuat tidak sama oleh penelitinya. Dalam kasus ini, variabel bebasnya
yaitu jenis dari kelapa yang digunakan. Dari penelitian ini , digunakan
jenis kelapa muda dan kelapa hijau. Tujuan pemilihan ketiga jenis kelapa
ini yaitu karena mudah didapat.
3.4.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang diberi cara sama dimana
variabel ini tidak dapat diubah seperti variabel bebas, hanya saja variabel
kontrol dapat mempengaruhi variabel bebas. Dalam kasus ini, variabel
kontrolnya yaitu lama pembakarannya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai dalam pengumpulan data yaitu angket,
observasi, dan studi pustaka.
a. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data
maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data.
c. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket)
17
namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang
terjadi (situasi, kondisi).
d. Studi Pustaka
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang akan atau sedang diteliti. Dalam penelitian ini, penyusun
menggunakan berbagai sumber yaitu berupa buku dan internet.
3.5.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan tabel-tabel
frekuensi yaitu menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul dan menyajikan dalam
bentuk angka-angka tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum,
lalu hasilnya diuraikan secara deskriptif dengan memberikan gambaran
mengenai hasil dari pemanfaatan tempurung kelapa menjadi tinta spidol.
Terhadap data yang telah diperoleh melalui kuesioner, selanjutnya
dipastikan jawaban responden berdasarkan total skor masing-
masing jawaban. Berikut adalah format pemberian skor dan penghitungan
skor pada hasil observasi dan kuesioner.
1) Pemberian Skor (Nilai)
a. Lembar Observasi
Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Lembar Observasi
18
b. Lembar Angket (Kuesioner)
Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Lembar Kuesioner
2) Perhitungan Skor
19
Aspek
Penilaian
Buruk Tidak terlalu baik
Cukup baik Baik
Sangat baik
Ketebalan 1 2 3 4 5
Warna 1 2 3 4 5
Tahan Lama 1 2 3 4 5
Bau yang dihasilkan
1 2 3 4 5
Ketidaktembusan terhadap
Kertas
1 2 3 4 5
No. IndikatorPenilaian
ss s ts sts
1Tinta dari tempurung kelapa tidak
tembus jika ditulis di kertas biasa
0 2 3 0
2Warna hitamnya sudah menyerupai
warna pada tinta spidol biasa
4 3 2 1
3 Bau tinta spidol sudah tidak menyengat 4 3 2 1
4
Tinta spidol dari arang tempurung
kelapa bertahan lama (tidak cepat
pudar)
4 3 2 1
5 Memiliki ketebalan yang pas4 3 2 1
Nilai = jumlah skor ÷ total skor x 100%
3) Menarik Kesimpulan
Tabel 3.3 Pedoman Pengambilan Kesimpulan
Persentase Kesimpulan
75-100% Sangat Berhasil
50-75% Berhasil
25-50% Kurang Berhasil
0-25% Gagal
3.6 Prosedur Penelitian
3.6.1 Alat & Bahan
Alat:
1. Kain perca/penyaring2. Alat Tumbuk3. Baskom4. Spidol kosong