WAWASAN WIYATA MANDALA
WAWASAN WIYATA MANDALA
MATERI MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU (MOPDB)SMP NEGERI 215
SS JAKARTATAHUN PELAJARAN 2015/2016
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, iklim
belajar mengajar yang dapat menumbuhkan percaya diri dan budaya
belajar dikalangan masyarakat perlu terus dikembangkan agar tumbuh
sikap dan perilaku kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju.
Sekolah sering dianggap sebagai satu-satunya tumpuan untuk
mendidik anak, sehingga lupa pada factor-faktor lain yang
menyebabkan beban sekolah menjadi semakin berat.
Oleh karena itu perlu diciptakan suatu pandangan atau wawasan
yang dipakai untuk mengelola sekolah. Wawasan itu dikenal dengan
istilah wawasan wiyata mandala.Dalam mencipatakan wawasan wiyata
mandala perlu diciptakan kondisi yang dinamis dan iklim yang
menguntungkan disekolah agar proses belajar mengajar dapat
berlangsung dengan tertib, aman dan dalam suasana kekeluargaan.
Oleh karena itu partisipasi seluruh komponen baik kepala sekolah,
guru maupun karyawan
II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA
Sekolah sebagai tempat penyelenggara proses belajar mengajar,
menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, Iptek, keterampilan
dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal
ini berarti bahwa sekolah merupakan lembaga formal yang utuh dan
bulat, yang memiliki makna sebagai suatu kesatuan yang didalamnya
terdiri dari bagian-bagian yang saling berperan dan berkaitan
teranyam menjadi satu.
Apabila terjadi kekurangan atau tidak berfungsinya bagian-bagian
itu maka akan menyebabkan fungsi sekolah akan terganggu sehingga
akan menghambat pencapaian tujuan. Bagian-bagian itu antara lain
gedung, perabot, bangku, meja, papan tulis, perpustakaan,
laboratorium, aula (bentuk fisik dan kurikulum peserta didik,
instruktur dan karyawan).
Keadaan fisik sekolah perlu dirawat dan dijaga dengan baik serta
digunakan sesuai dengan fungsinya. Siswa dapat merawat dan
menjaganya dengan berpedoman pada prinsip 5K yaitu Kebersihan,
Keamanan, Ketertiban, Keindahan dan Kekeluargaan.Sekolah pada
dasarnya mempunyai fungsi dan tugas menyelenggarakan proses
pendidikan secara terencana, tertib dan teratur. Sekolah juga dapat
dipandang sebagai masyarakat belajar yang utuh dan bulat yang
memiliki kepribadian tersendiri. Sebagai masyarakat belajar maka
sekolah tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan masyarakat pada
umumnya, karena sekolah sebenarnya merupakan sub system dari
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
III. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA
Wawasan secara harafiah berarti pandangan, penglihatan atau
tanggapan inderawi. Dan juga dapat diartikan sebagai cara memandang
atau cara melihat atau cara meninjau. Kata wawasan berarti
pengajaran atau pendidikan sedangka mandala berarti lingkungan atau
lingkaran atau daerah. Jadi Wawasan Wiyata Mandala berarti cara
pandang kalangan pendidikan tentang keberadaan sekolah sebagai
pengemban tugas dan fungsi sekolah di lingkungan masyarakat.
Agar tujuan pendidikan dan fungsi serta tugas sekolah dapat
terlaksana dengan baik maka diperlukan pandangan yang sama dari
seluruh warga mengenai sekolah sebagai lembaga pendidikan.
Setiap sekolah wajib menyelenggarakan seluruh proses pendidikan
di seklahnya. Kesatuan pandang yang disebut Wawasan Wiyata Mandala
merupakan kebijakan di lingkungan sekolah. Wawasan Wiyata Mandala
harus merupakan satu kesatuan yang menjamin berlangsungnya proses
pendidika di sekolah secara efisien dan efektif. Wawasan Wiyata
Mandala merupakan wawasan yang mengikat seluruh warga sekolah
sebagai suatu wahana menuju tercapainya suatu tujuan pendidikan
nasional.
Unsur-unsur Wawasan Wiayata Mandala :
1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggun jawab penuh
atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya.
3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian
dan kerjasama yang erat untuk mengemban tugas pendidikan.
4. Para warga sekolah di dalam maupun diluar sekolah, harus
senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru.
5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya mendukung
antar warga.
IV. SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Dikarenakans sekolah sebagai Wiyata Madala atau lingkungan
pendidikan maka sekolah tidak boleh digunakan untuk
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan yang
bertentangan dengan tujuan pendidikan. Sekolah merupakan tempat
siswa belajar dan guru mengajar, tempat untuk menuntut ilmu, tempat
membina dan mengembangkan pandangan hidup dan kepribadian bangsaa,
tata karma, nilai-nilai agama, Iptek serta berbagai macam
keterampilan siswa.
Oleh karena itu sudah sewajarnya kita mempunyai kewajiban moral
untuk senantiasa menjunjung tinggi nama baik sekolah, menghormati
sekolah, serta menjaga dan melindungi sekolah dari segala macam
unsure yang dapat menganggu proses pendidikan. Disini diperlukan
kemanunggalan, persatuan dan kesatuan warga sekolah untuk
menghadapi segala kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya proses
belajar mengajar disekolah. Setiap warga sekolah harus dapat
menunjukan loyalitas atau pengabdian kepada sekolah.
Untuk itu maka peran aktif siswa dan guru dalam proses belajar
mengajar sangat diperlukan. Tugas guru dan siswa adalah menciptakan
suasana kelas sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi yang
mendorong para siswa untuk belajar interaktif. Dalam hal ini yang
mendapat perhatian adalah :
1. Bentuk pengaturan perabot disesuaikan dengan situasi kelas.2.
Jumlah kelompok dalam kelas3. Jumlah siswa dalam kelompok
Keaktifan siswa dapat tercipta dengan langkah sebagai berikut
:
1. Siswa ikut secara aktif dalam pelajaran
2. Sikap positif siswa dalam mengikuti pelajaran
3. Menggunakan kesempatan baik dalam mengambil keputusan
4. Sikap guru yang positif dalam mengambil keputusan Dalam hal
ini perlu juga dukungan dari semua pihak untuk berlangsungnya
kegiatan ekstrakurikuler disamping kegiatan kurikuler.
Kondisi yang mendukung kegiatan Wawasan Wiyata Mandala :
1. Menaati tata tertib sekolahTata tertib sekolah disusun secara
operasional untuk mengatur tingakah laku dan sikap siswa dan guru
serta karyawan. Dalam tata tertib sekolah dikemukakan tentang
hal-hal yang diharuskan, dianjurkan dan yang tidak boleh dilakukan
dalampergaulan di lingkungan sekolah.
2. Hormat dan taat pada guruGuru memiliki tugas professional
yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan keterampilan. Tugas berat
guru adalah tugas kemasyarakatan yaitu ikut serta mengembangkan
terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
3. Kerjasama antar warga sekolahAntara warga sekolah dan
masyarakat harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat
untuk mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan
menimbulkan saling pengertian dan akan lebih membuka cakrawala
pandangan oran tua siswa tentang hal-hal yang menjadi tugas dan
tanggungjawab dalam mendidika anaknya.
V. KETAHANAN SEKOLAH DALAM WAWASAN WIYATA MANDALA
Ketahanan sekolah adalah suatu kondisi dinamis yang berisi
kemampuan dan ketangguhan dlam menghadapi tantangan dan hambatan
yang timbul dari dalam dan dari luar sekolah yang langsung ataupun
tidak langsung dapat mengganggu proses belajar mengajar. Kondisi
dinamik yang dimaksud adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya
kekuatan positif yang sumbernya antara lain dari siswa yang aktif
melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi masing-masing, maupun
unsru kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha
dan anggota masyarakat di lingkungan seklah.
Untuk mencipta ketahanan sekolah maka perlu dicipta :
1. Menaati dan memenuhi tata tertib sekolah
2. Menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, keluarga dan
sekolah
3. Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan
4. Belajar keras, teratur dan terencana
5. Melaksanakan upacara bendera dengan tertib, disiplin, khidmat
dan penuh kesungguhan.
6. Memelihara 7 K
VI. PENUTUP
Seperti telah diuraikan diatas bahwa Wawasan Wiyata Mandala
diartikan sebagai suatu pandangan atau tinjauan mengenai lingkungan
pendidikan. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan secara ideal
harus mempunyai kelengkapan yang memadai. Suasana kondusif dan
dinamis dukungan partisipasi keluarga, masyarakat dan pemerintah
yang lebih positif juga sangat diperlukan. Disamping itu semua
komponen harus memiliki rasa memiliki dan rasa tanggungjawab
terhadap terpeliharanya dan terbinanya lebaga pendidikan sehingga
terjamin kelancaran proses belajar mengajar yang mendukung masukan
yang diharapkan.
By. S@msu Tea
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
NASIONALISME / PATRIOTISME
MATERI MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU (MOPDB)SMP NEGERI 215
SS JAKARTATAHUN PELAJARAN 2015/2016
Di era globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita,
namun kesadaran berbangsa dan bernegara sudah selayaknya rakyat dan
pemerintah untuk bersama sama memberikan pemahaman bagi rakyatnya,
khususnya kaum muda. Pemerintah ikut bertanggung jawab mengemban
amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi
warganya, bila rakyat bangsa Indonesia sudah tidak memiliki
kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa
ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh
terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri
dari gangguan bangsa lain.
Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu
indikator bahwa warga bangsa Indonesia di negeri ini telah
mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal
ini bisa kita lihat dari berbagai daerah sering bergejolak
diantaranya tawuran antar warga, perkelaian pelajar, ketidakpuasan
terhadap hasil pilkada, perebutan lahan pertanian maupun tambang,
dan lain-lain. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara mempunyai
makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan
naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan
perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi
keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara
Indonesia.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan
bernegara sebaiknya mendapat perhatian dan tanggung jawab kita
semua. Sehingga amanat pada UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara
Negara Kesatuan wilayah Republik Indonesia serta kesejahteraan
rakyat dapat diwujudkan.
Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara
di tingkat pemuda yang perlu di cermati secara seksama adalah
semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial di tingkat pemuda,
padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan
peranan pemuda untuk membantu memediasi masyarakat agar keluar dari
himpitan masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik,
karena dengan terbantunya masyarakat dari semua lapisan keluar dari
himpitan persoalan, maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang
kuat dan tidak dapat di intervensi oleh negara apapun, karena
masyarakat itu sendiri yang harus disejahterakan dan jangan sampai
mengalami penderitaan. Di situ pemuda telah melakukan langkah
konkrit dalam melakukan bela negara.
Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk
mempertahankan negara kita dari ancaman yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta tanah
air. Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan rasa patriotisme
dan nasionalisme di dalam diri masyarakat. Upaya bela negara selain
sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga
negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung
jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan bentuk cinta
terhadap tanah air kita.
NILAI-NILAI BELA NEGARA YANG HARUS LEBIH DIPAHAMI PENERAPANNYA
DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA ANTARA LAIN:
1. Cinta Tanah Air
Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita
cintai. Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat
didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat
mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah negara
kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga
lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara kita.
2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang
harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan
cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat mewujudkannya
dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan atau antar
kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat
nasional maupun internasional.
3. Pancasila
Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh
luar biasa, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif
saja tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu
bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di
Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan
lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan
setiap ancaman, tantangan, dan hambatan.
4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban
untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti sekarang ini yaitu
perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras untuk bisa
mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus merelakan untuk
mengorbankan waktunya untuk bekerja sebagaimana kita ketahui bahwa
para atlet bukan hanya menjadi seorang atlet saja, mereka juga
memiliki pekerjaan lain. Begitupun supporter yang rela berlama-lama
menghabiskan waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket demi
mendukung langsung para atlet yang berlaga demi mengharumkan nama
bangsa.
5. Memiliki Kemampuan Bela Negara
Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap
menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi
masing-masing.
Kesadaran bela negara dapat diwujudkan dengan cara ikut dalam
mengamankan lingkungan sekitar seperti menjadi bagian dari
Siskamling, membantu korban bencana sebagaimana kita ketahui bahwa
Indonesia sering sekali mengalami bencana alam, menjaga kebersihan
minimal kebersihan tempat tinggal kita sendiri, mencegah bahaya
narkoba yang merupakan musuh besar bagi generasi penerus bangsa,
mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok karena di
Indonesia sering sekali terjadi perkelahian yang justru dilakukan
oleh para pemuda, cinta produksi dalam negeri agar Indonesia tidak
terus menerus mengimpor barang dari luar negeri, melestarikan
budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi
baik pada tingkat nasional maupun internasional.
Apabila kita mengajarkan dan melaksanakan apa yang menjadi
faktor-faktor pendukung kesadaran berbangsa dan bernegara sejak
dini, yakni dengan mengembalikan sosialisasi pendidikan
kewarganegaraan di sekolah-sekolah, juga sosialisasi di
masyarakat,niscaya akan terwujud.. Pada pendidikan
kewarganegaraan ditanamkan prinsip etik
multikulturalisme, yaitu kesadaran perbedaan satu dengan yang lain
menuju sikap toleran yaitu menghargai dan mengormati perbedaan yang
ada. Perbedaan yang ada pada etnis dan religi sudah harusnya
menjadi bahan perekat kebangsaan apabila antar warganegara memiliki
sikap toleran.
NASIONALISME ADALAH SIKAP MENCINTAI BANGSA
DAN NEGARA SENDIRI. NASIONALISME TERBAGI ATAS ;
a. Nasionalisme dalam arti sempit, yaitu sikap mencintai bangsa
sendiri secara berlebihan sehingga menggap bangsa lain rendah
kedudukannya, nasionalisme ini disebut juga nasionalisme yang
chauvinisme, contoh Jerman pada masa Hitler.
b. Nasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap mencintai bangsa
dan negara sendiri dan menggap semua bangsa sama derajatnya.
c. Hans Kohn dalam bukunya Nationalism its meaning and history
mendivinisikan nasionalisme sebagai berikut :
d. Suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan individu
tertinggi harus diserahkan pada negara.
e. Perasaan yang mendalam akan ikatan terhadap tanah air sebagai
tumpah darah.
ADA TIGA HAL YANG HARUS KITA LAKUKAN
UNTUK MEMBINA NASIONALISME INDONESIA :
a. Mengembangkan persamaan diantara suku-suku bangsa
penghuni nusantara
b. Mengembangka sikap toleransi
c. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara
sesama bangsa Indonesia
EMPAT HAL YANG HARUS KITA HIDARI
NDALAM MEMUPUK SEMANGAT NASIONALISME ADALAH :
a. Sukuisme, menganggap msuku bangsa sendiri paling
baik.
b. Chauvinisme, mengganggap bangsa sendiriu paling
unggul.
c. Ektrimisme, sikap mempertahankan pendirian dengan
berbagai cara kalau perlu dengan kekerasan dan senjata.
d. Provinsialisme, sikap selalu berkutat dengan
provinsi atau daerah sendiri.
Sikap patriotisme bangsa indonesia telah dimulai sejak jaman
penjajahan, dengan banyaknya pahlawan pahlawan yang gugur dalam
rangka mengusir penjajah seperti Sultan Hasanudin dari Makasar,
Pangeran Diponogoro dari Jawa tengah, Cut Nyak Dien Tengku Umar
dari Aceh dll. Sikap patriotis memuncak setelah proklamasi
kemerdekaan pada periode perjuangan fisik antara tahun 1945 sampai
1949 yaitu periode mempertahankan negara dari keinginan Belanda
untuk kembali menjajah Indonesia.
Sikap patriotisma adalah sikap sudi berkorban segala-galanya
termasuk nyawa sekalipun untuk mempertahankan dan kejayaan negara.
Ciri-ciri patriotisme adalah:
a. Cinta tanah air.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara.
c. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
d. Berjiwa pembaharu.
e. Tidak kenal menyerah dan putus asa.
Implementasi sikap patriotisme dalam kehidupan sehari hari :
a. Dalam kehidupan keluarga ; Menyaksikan film perjuangan,
Membaca buku bertema perjuangan, dan Mengibarkan bendera merah
putih pada hari-hari tertentu.
b. Dalam kehidupan sekolah ; Melaksanakan upacara
bendera, mengkaitkan materi pelajaran dengan nilaiu-nilai
perjuangan, belajar dengan sungguh-sungguh untuk kemajuan.
c. Dalam kehidupan masyarakat ; Mengembangkan sikap
kesetiakawanan sosial di lingkungannya, Memelihara kerukunan
diantara sesama warga.
d. Dalam kehidupan berbangsa ; Meningkatkan persatuan
dan kesatuan, Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945, Mendukung
kebijakan pemerintah, Mengembangkan kegiatann usaha produktif,
Mencintai dan memakai produk dalam negeri, Mematuhi peraturan
hukum, Tidak main hakim sendiri, Menghormati, dan menjungjung
tinggi supremasi hukum, Menjaga kelestarian lingkungan
By. S@msu Tea
CARA BELAJAR YANG BAIK DAN BENAR
REFERENSI MATERI NARASUMBER (MOPDB)SMP NEGERI 215 SS
JAKARTATAHUN PELAJARAN 2015/2016
Mau pintar yaa harus rajin belajar. Namun dari banyak kasus,
banyak juga orang yang rajin belajar tetapi tidak pintar.
sepertinya ada yang salah dari cara belajar nya. Walaupun
bagaimanapun rajinnya belajar, tetapi jika cara belajar sudah salah
maka orang tersebut tetap saja tidak pintar. Lalu, bagaimana cara
belajar yang baik dan benar?
1. MULAILAH DENGAN BERDOA Manfaat Berdoa Saat Belajar
1. Berdoa Sebelum Belajar
Sebelum belajar, ada baiknya kita berdoa menurut agama dan
kepercayaan kita masing-masing. Selain saat belajar, kita juga
harus berdoa sebelum memulai berbagai kegiatan. Tujuannya adalah
untuk meminta keselamatan, kelancaran, dan ketenangan saat kita
belajar. Dengan berdoa, belajar jadi lebih tenang dan pikiran kita
lebih berfokus kepada materi pelajaran yang sedang kita
pelajari.
2. Berdoa Saat Belajar
Berdoa saat kita melakukan kegiatan belajar juga perlu. Seperti
saat kita menemui kesulitan saat belajar, kita perlu berdoa supaya
lebih tenang dan pikiran kita jadi lebih baik untuk
memahaminya.
3. Berdoa Setelah Belajar
Jika kita memulai belajar dengan doa, maka saat mengakhirinya
kita juga perlu berdoa. Tujuannya supaya apa yang kita pelajari itu
bermanfaat dan bisa kita pahami dengan baik.
2. PILIH TEMPAT BELAJAR ANDA
Tempat belajar yang baik adalah tempat belajar yang sesuai dan
nyaman buat Anda. Anda harus memperhatikan tempat belajar karena
memilih tempat belajar yang baik merupakan salah satu dari cara
belajar yang baik dan benar. Sangat banyak pilihan tempat belajar
yang bisa Anda dapatkan di rumah atau di luar rumah Anda. Nah,
bagaimana cara memilih tempat belajar yang baik dan benar? Langsung
saja kita simak yang pertama:
1. Suasana
Apakah Anda suka suasana yang sepi atau ramai? Ada beberapa
orang yang malah suka ramai saat belajar. Alasannya supaya ada yang
mau ‘menemaninya’. Jika Anda ingin tempat yang suasananya sepi
supaya tidak ada yang mengganggu Anda saat belajar, belajarlah di
dalam kamar tidur Anda dan beritahukan kepada keluarga Anda supaya
tidak mengganggu Anda selama Anda belajar. Nah, jika Anda suka
suasana yang ramai, datanglah ke perpustakaan atau ajak teman-teman
Anda untuk belajar bersama.
2. Kenyamanan
Ada orang yang bisa belajar dengan ditemani bantal guling atau
kursi yang nyaman, ada juga yang malah tertidur bila tempat belajar
‘terlalu nyaman’. Nah, jika Anda adalah tipikal orang yang mudah
tertidur, sebaiknya Anda tidak belajar di atas kursi yang empuk
apalagi di tempat tidur. Belajarlah di lantai dengan posisi badan
duduk tegak atau tengkurap. Sebaliknya jika Anda memang sangat
membutuhkan kenyamanan lebih untuk bisa belajar dengan baik, maka
sebaiknya Anda belajar di kursi yang empuk atau di tempat tidur.
Tapi jangan sampai tertidur .
3. Indoor Atau Outdoor
Jika Anda suka belajar dengan suasana alami, ada angin segar,
dan pandangan luas, sebaiknya Anda belajar di luar ruangan
(outdoor). Tetapi jika Anda tidak bisa kena angin, sebaiknya Anda
belajar di dalam ruangan (indoor) sebelum Anda sakit karena
‘keanginan’. Jika Anda ingin belajar di luar tetapi karena cuaca
tidak memungkinkan, belajarlah di dalam dengan ditemani kipas
angin.
4. Panas Atau Dingin
Panas dan dingin mempengaruhi kenyamanan belajar. Jika
suasananya terlalu panas, maka Anda mungkin akan kegerahan. Jika
suasananya terlalu dingin, maka Anda mungkin akan menggigil
kedinginan. Jika Anda ingin belajar dengan suasana yang agak panas,
belajarlah di dalam ruangan dengan mematikan AC atau kipas angin.
Tetapi jika Anda ingin belajar dengan suasana yang sejuk,
belajarlah di luar ruangan atau di dalam ruangan dengan menyalakan
AC atau kipas angin.
5. Bebaskanlah Diri Anda
Dalam posisi duduk memang sebaiknya ikuti aturan duduk. Tetapi
jika Anda tidak nyaman dengan posisi itu, langgarlah aturan duduk
tersebut tetapi dengan syarat setelah belajar Anda harus melakukan
peregangan supaya tidak terjadi gangguan pada tulang. Belajar di
rumah beda daripada belajar di sekolah. Di sekolah Anda harus
belajar dengan posisi duduk tegak yang mungkin belum tentu nyaman
bagi Anda, sementara di rumah tidak ada yang mengatur Anda mau
bagaimana posisi belajarnya.
3. MUSIKMendengarkan Musik Saat Belajar: Baik atau Buruk?
Ada beberapa siswa yang suka mendengarkan musik saat belajar.
Baik dari mereka yang sering mendapatkan prestasi ataupun mereka
yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata. Suasana suara saat
belajar memang sangat mempengaruhi kemampuan otak memahami suatu
materi pelajaran. Karena kami telah mencantumkan musik sebagai
salah satu cara belajar yang baik dan benar, maka kami akan
memberitahu Anda apa saja musik yang baik dan musik yang buruk
untuk didengarkan saat belajar. Langsung saja kita simak
selengkapnya…..
Ada yang berpendapat (mereka yang tidak mendengarkan musik saat
belajar) bahwa mendengarkan musik saat belajar bisa mengganggu
konsentrasi belajar. Ada juga yang menganggap musik sebagai salah
satu sarana penghening suasana atau membuat suasana belajar tidak
membosankan. Memang pendapat mereka ada benarnya. Tetapi tahukah
Anda bahwa tidak semua musik itu baik untuk belajar?
Musik yang tidak baik diputar saat belajar adalah musik rock dan
semua musik yang menggunakan vokal (lirik suara dari manusia).
Musik rock tidak baik karena bisa mengganggu otak sehingga belajar
menjadi tidak maksimal. Sementara musik vokal kurang bagus karena
dapat mengganggu konsentrasi belajar. Saat kita mendengarkan musik
vokal sambil belajar pastilah konsentrasi kita akan tertuju kepada
musik tersebut dan bahkan kita akan ikut bernyanyi sehingga fokus
kita ke belajar menjadi semakin berkurang.
Nah, musik yang baik itu salah satunya seperti musik klasik atau
musik yang lembut tanpa menggunakan otak. Musik seperti ini sangat
cocok diputar saat suasana di luar kamar agak ribut. Hal ini
dilakukan supaya suasana lebih hening sehingga belajar pun menjadi
lebih tenang. Lagu-lagu yang biasa diputar di toko buku Gramedia
adalah salah satu contoh lagu terbaik untuk diputar saat
belajar.
4. LATIHAN SOAL
Belajar dengan membaca materinya terlebih dahulu, latihan soal,
kemudian evaluasi dengan melihat pembahasan di setiap soalnya
adalah cara belajar yang terbaik. Untuk itu, sangat diperlukan
untuk membeli buku-buku dengan materi pelajaran dan soal-soal yang
berkualitas. Materi pelajaran yang berkualitas itu adalah materi
yang ringkas, mudah dipahami, dan mengandung konsep yang tersirat.
Sedangkan soal-soal yang berkualitas adalah soal yang berbobot,
sesuai dengan materi pelajaran, dan mengandung pembahasan tentang
cara menjawab soal tersebut jika Anda tidak memahami cara menjawab
soal tersebut. Tentu saja sesuaikan juga dengan uang yang Anda
miliki.
6 Tips Belajar dengan Latihan Soal
Belajar dengan cara latihan soal adalah salah satu cara belajar
yang paling efektif. Maka dari itu, saya memasukannya sebagai salah
satu cara belajar yang baik dan benar. Belajar dengan latihan soal
bagus dilakukan saat belajar pelajaran hafalan atau pelajaran
hitung-hitungan. Karena latihan soal memang ditujukan untuk
mengasah kemampuan kita memahami materi pelajaran yang sedang kita
pelajari. Nah, bagaimana cara belajar dengan latihan soal? Langsung
saja kita simak yang pertama:
1. Saat Menemukan Rumus
Saat Anda menemukan rumus baik dalam pelajaran fisika maupun
matematika, ada baiknya Anda mencari soal-soal yang menggunakan
rumus tersebut lalu kerjakanlah sehingga rumus itu bisa Anda hafal.
Lebih baik lagi jika sebelum itu Anda mempelajari bagaimana cara
rumus tersebut bekerja.
2. Baca Satu Bab dan Berlatih
Untuk pelajaran hafalan (IPS khususnya), sebaiknya Anda baca dan
pahami dulu seluruh isi bab yang sedang Anda pelajari. Kemudian
berlatih mengerjakan soal yang biasanya ada setelah bab tersebut.
Jika ada soal yang belum bisa Anda jawab dengan benar, maka baca
kembali bab tersebut dan cari sumber referensi yang lain seperti
internet misalnya.
3. Cari Buku yang Ada Pembahasannya
Carilah buku bank soal yang ada pembahasannya (terutama untuk
pelajaran IPA). Tujuannya adalah supaya misalnya nanti di soal Anda
tidak bisa menjawabnya, maka pembahasan tersebut sangat membantu
menuntun Anda langkah demi langkah cara mengerjakan soal tersebut.
Cari juga buku yang terdapat banyak soal beserta pembahasannya.
4. Jangan Berhenti Berlatih
Latihlah setiap hari soal-soal yang ada. Jangan takut buku bank
soal Anda habis dikerjakan sehingga Anda harus membeli lagi yang
baru. Mintalah uang kepada orangtua Anda, orangtua Anda pasti akan
sangat senang memberikan Anda uang jika tujuan Anda memang untuk
membeli buku bank soal. Latihlah setiap hari supaya tetap dipahami.
Jika Anda sekali saja tidak berlatih, maka Anda akan mudah
melupakan materi tersebut dan untuk memahaminya kembali Anda harus
mempelajarinya dari awal.
5. Evaluasi
Periksalah soal yang jawaban Anda salah atau yang tidak bisa
Anda kerjakan. Kemudian carilah pembahasannya atau cari tentang
soal tersebut di buku dan internet. Siapa tahu kunci jawaban Anda
yang salah, bukan jawaban Anda.
6. Soal Esai
Untuk pelajaran hafalan seperti IPS, sangat penting untuk mampu
mengerjakan soal esai dengan tepat. Maka dari itu, berlatihlah
mengerjakan berbagai soal esai dan usahakan supaya jawaban Anda
benar-benar sama persis seperti yang ada di buku. Karena biasanya
saat ulangan harian, guru memang mengharuskan jawaban yang sama
persis seperti di buku. Jika Anda mampu menjawab soal esai ataupun
soal uraian dengan cepat dan tepat, maka otomatis Anda telah
menghafal dan memahami materi tersebut.
5. BELAJAR KELOMPOK
Belajar bersama teman-teman memang sangat mengasyikan dan seru.
Namun, sebaiknya anggota kelompok belajar Anda maksimal 5 orang
saja karena jika terlalu banyak, maka akan mengganggu proses
belajar Anda. Usahakan juga supaya ada satu dari anggota kelompok
belajar Anda yang pintar atau memahami sebuah materi pelajaran yang
akan dipelajari. Kelebihan dari belajar kelompok adalah bisa
sharing secara langsung dengan teman-teman tentang hal yang belum
dipahami. kekurangan belajar kelompok adalah konsentrasi belajar
kita bisa saja terganggu jika teman Anda mengajak Anda
mengobrol.
6. PEMBIMBING
Pembimbing bisa saja diperlukan untuk menemani Anda belajar.
Anda bisa bertanya-tanya kepadanya. Pembimbing itu tidak selalu
guru atau orangtua. Teman pun bisa Anda jadikan pembimbing. Tapi
yang pasti teman Anda yaa harus pintar supaya bisa ditanya-tanya.
Gunakan pembimbing Anda secara maksimal. Tanyakan segala hal yang
belum Anda pahami berkaitan tentang materi pelajaran yang Anda
pelajari.
7. BELAJAR DARI INTERNET
Internet memang memberikan wahana belajar yang sangat luas dan
biasanya gratis. Gunakan juga internet sebagai sarana bantu untuk
belajar dan bertanya kepada orang-orang di dunia maya. HdSBlog
dalam Materi Pelajaran memberikan beragam materi pelajaran yang
lengkap dan mudah dipahami. Check this out!
8. REFRESHING
Tidak ada manusia yang bisa belajar terus-menerus. Hasil
penelitian menunjukan bahwa manusia hanya bisa konsentrasi terhadap
satu hal selama 15 menit saja. Jadi, manusia hanya bisa belajar
satu mata pelajaran selama 15 menit saja dan setelah itu
konsentrasinya akan buyar. Maka dari itu, setiap 15 menit belajar
dianjurkan untuk beristirahat selama 5 menit atau ganti dengan mata
pelajaran lain. Setelah selesai belajar, hibur diri Anda dengan
membeli makanan favorit atau jalan-jalan ke taman supaya Anda tidak
stress.
9. SELALU TUTUP DENGAN DOA
Sama seperti saat memulai belajar, mengakhiri belajar juga harus
diakhiri dengan doa. Anda berdoa kepada Tuhan agar apa yang Anda
pelajari telah Anda pahami dengan maksimal dan memberi manfaat ke
depannya.
10. YAKIN
Kunci kesuksesan berawal dari keyakinan. Yakinlah bahwa Anda
bisa memahami materi pelajaran tersebut. Keyakinan membuat Anda
tidak ragu saat menjawab soal ulangan atau ujian nasional.
By. S@msu tea