Top Banner
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sinyal yang berasal dari transduser diumpamakan ke peralatan pengkondisi sinyal dalam suatu sistem, mempunyai sinyal keluaran dari transduser yang disebabkan oleh perubahan besaran fisis, untuk mendapatkan kembali sinyal keluaran. Untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali yang tepat dari sinyal tersebut, perlu pemisahan setiap sinyal sinyal yang tidak diinginkan. Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan suatu alat atau perangkat yang berfungsi untuk melewatkan frekuensi sinyal yang diinginkan atau dikehendaki dan menolak sinyal yang tidak dikehendaki, dapat berupa harmonik atau noise. Band pass filter (BPF), yaitu melewatkan semua frekuensi sinyal dengan frekuensi yang terletak dalam suatu pita (band) yang ditentukan, dan meredam sinyal dengan frekuensi di luar pita tersebut. Low pass filter (LPF), yaitu meredam semua sinyal dengan frekuensi yang lebih besar dari frekuensi cut- offnya. High pass filter (HPF), yaitu melewatkan semua sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-offnya dan meredam sinyal dengan frekuensi lebih rendah. Respon frekuensi dari macam – macam filter, seperti pada gambar di bawah ini:
10

Watak Filter Pasif RC

Jan 01, 2016

Download

Documents

Amri Yogi

Memehami Filter RC
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Watak Filter Pasif RC

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang

Sinyal yang berasal dari transduser diumpamakan ke peralatan pengkondisi sinyal dalam suatu sistem, mempunyai sinyal keluaran dari transduser yang disebabkan oleh perubahan besaran fisis, untuk mendapatkan kembali sinyal keluaran. Untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali yang tepat dari sinyal tersebut, perlu pemisahan setiap sinyal – sinyal yang tidak diinginkan. Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan suatu alat atau perangkat yang berfungsi untuk melewatkan frekuensi sinyal yang diinginkan atau dikehendaki dan menolak sinyal yang tidak dikehendaki, dapat berupa harmonik atau noise.

Band pass filter (BPF), yaitu melewatkan semua frekuensi sinyal dengan frekuensi yang terletak dalam suatu pita (band) yang ditentukan, dan meredam sinyal dengan frekuensi di luar pita tersebut.

Low pass filter (LPF), yaitu meredam semua sinyal dengan frekuensi yang lebih besar dari frekuensi cut-offnya.

High pass filter (HPF), yaitu melewatkan semua sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-offnya dan meredam sinyal dengan frekuensi lebih rendah.

Respon frekuensi dari macam – macam filter, seperti pada gambar di bawah ini:

Kesemuanya adalah respon yang ideal, tetapi tidak dapat dicapai dalam kenyataan atau praktek. Karakteristik ideal artinya mempunyai cut-off yang runcing, tetapi dalam prakteknya karakteristik di atas tidak diketemukan.

2. Tujuan

Mengamati watak filter pasif RC

Page 2: Watak Filter Pasif RC

B. DASAR TEORIDalam suatu rangkaian sound system, pemilihan frekuensi output merupakan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena frekuensi tersebut akan menentukan kwalitas suara yang dihasilkan. Dengan demikian dalam rangkaian elektronikanya diperluakan suatu sytem yang dapat melewatkan suatu range frekuensi tertentu sekaligus menahan range frekuensi yang lain. Peralatan inilah yang disebut sebagai filter (tapis) yang dalam istilah lain sering disebut sebagai cross-over atau tone control baik pasif maupun aktif.

Rangkaian filter yang sederhana bias dibuat dengan merangkai komponen R dan C dengan nilai tertentu. Rangkaian inilah yang akan memanfaatkan perubahan nilai reaktansi suatu kapasitor yang sangat tergantung pada frekuensi dari arus yang dilewatkan pada kapasitor tersebut.

Dari persamaan diatas diperoleh bahwa nilai reaktansi suatu kapasitor akan naik jika frekuensi sinyal turun dan sebaliknya.

Filter Pelewat Rendah (Low-pass filter)

Dari rangkaian diatas bila frekuensi semakin sinyal input semakin tinggi, maka nilai reaktansi Xc akan semakin rendah. Dengan demikian sebagian besar arus sinyal akan mengalir lewat kapasitor yang mengakibatkan arus yang menuju ke beban berkurang akibatnya tegangan outputnya rendah. Atau dengan kata lain semakin tinggi frekuensi sinyal, tegangan outputnya aka semakin rendah.

Sebaliknya bila frekuensi sinyal input semakin rendah, maka reaktansi kapasitifnya Xc semakin tinggi, sehingga sebagian besar sinyal akan mengalir ke rangkaian output yang akibatnya tegangan output menjadi tinggi hampir sama dengan tegangan sinyal inputnya. Karena watak inilah rangkaian tersebut dinamakan rangkaian filter pelewat rendah yaitu hanya melewatkan sinyal yang frekuensinya rendah.

Page 3: Watak Filter Pasif RC

Nilai frekuensi yang merupakan batas sinyal dilewatkan dinamakan frekuensi “cut-off” yaitu:

Sinyal dengan frekuensi lebih rendah dari nilai fc akan diteruskan ke rangkaian output, sedang sinyal dengan frekuensi lebih tinggi dari nilai fc akan ditahan atau dialirkan ke ground.

Filter Pelawat Tinggi (Hihg-pass filter)

Prinsip kerja rangkaian filter pelewat tinggi merupakan kebalikan dari prinsip kerja rangkaian filter pelewat rendah, yaitu bila frekuensi sinyal input semakin tinggi maka reaktansi kapasitifnya semakin rendah sehingga semakin besar sinyal yang dialirkan ke rangkaian output yang mengakibatkan tegangan output menjadi tinggi mendekati tegangan sinyal inputnya. Demikian sebaliknya untuk sinyal dengan frekuensi yang rendah. Oleh karena rangkaian ini hanya mengalirkan sinyal yang frekuensinya tinggi, maka dinamakan rangkaian filter pelewat tinggi.

Sebagaimana filter pelewat rendah, nilai frekuensi “cut-off” untuk filter pelewat tinggi adalah:

Untuk menentukan gain (dB) dapat digunakan rumus:

Gain (dB )=20 log (V out

V ¿¿)¿

Page 4: Watak Filter Pasif RC

C. ALAT DAN BAHAN Osiloskop Generator Fungsi Resistor Kapasitor Kabel – kabel penghubung

D. SKEMA1. Percobaan 1

2. Percobaan 2

E. LANGKAH KERJA1. Percobaan 1

Rangkaian dipasang seperti pada skema percobaan 1 Generator fungsi dihidupkan, pilih keluaran gelombang sinus pada osiloskop Osiloskop dipilih pada mode “dual trace” Dipilih sistem “triger” CH 1 dan diatur hingga gelombang terlihat jelas Amplitudo keluaran (Vout) diukur sebagai fungsi frekuensi

2. Percobaan 2 Rangkaian dipasang seperti pada skema percobaan 2 Generator fungsi dihidupkan, pilih keluaran gelombang sinus pada osiloskop Osiloskop dipilih pada mode “dual trace” Dipilih sistem “triger” CH 1 dan diatur hingga gelombang terlihat jelas Amplitudo keluaran (Vout) diukur sebagai fungsi frekuensi

Page 5: Watak Filter Pasif RC

F. ANALISAData1. Percobaan 1

No. Frekuensi (Hz) Vin (volt) Vout (volt) Gain (dB)1 10 2,6 2,22 20 2,8 2,83 30 2,8 34 40 2,8 35 50 2,8 36 60 2,8 37 70 2,8 38 80 2,8 39 90 2,8 3

10 100 2,8 3

2. Percobaan 2

No. Frekuensi (Hz) Vin (volt) Vout (volt) Gain (dB)1 10 5 2,82 20 5 1,83 30 5 1,24 40 5 0,95 50 5 0,86 60 5 0,67 70 5 0,68 80 5 0,59 90 5 0,45

10 100 5 0,4

Grafik1. Percobaan 1

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

-2

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

Bode Plot, R-105, C-0,22 μF

Frekuensi

dB

Page 6: Watak Filter Pasif RC

2. Percobaan 2

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

-25

-20

-15

-10

-5

0

Bode Plot, R-105, C 0,22 μF

Frekuensi

dB

Analisa

Analisa yang digunakan pada percobaan ini adalah berupa analisa grafik, yaitu dengan

mengatur nilai frekuensi sehingga didapatkan nilai Vin dan Vout. Besar nilai Gain

diperoleh dari 20 log (Vout/Vin) dan dihasilkan grafik hubungan Gain (dB) vs

frekuensi (Hz). Dari pengolahan data sedemikian sehingga didapatkan grafik yang

logaritmik dan linear pada frekuensi tertentu (cut-off). Kelebihan dengan

menggunakan metode ini adalah memudahkan pembaca mengetahui hubungan

langsung atau maksut dari data pengamatan atau percobaan. Selain itu, proses

pembuatan dan analisa menjadi lebih cepat (lebih efisien dari sisi waktu). Dari

percobaan kali ini dengan menggunakan grafik dapat dilihat watak dari filter pasif

RC, apakah bersifat High Pass Filter (HPF) ataupun Low Pass Filter (LPF).

Namun metode grafik ini memiliki kekurangan baik yang kita sadari maupun yang

tidak kita sadari. Metode ini hanya menampilkan atau menggambarkan berdasarkan

data atau hasil yang ada, dengan kata lain tidak dapat menghilangkan atau mengedit

suatu kesalahan yang ada.

Frekuensi cut-off adalah nilai frekuensi saat daya daya turun menjadi setengah dari

daya inputnya atau turun 3 dB atau dalam voltase adalah turun 0,7Volt. Mencari

frekuensi cut-off dapat dengan fc=1

2πRC Hambatan pada resistor dapat dicari dengan

melihat warna-warna gelang yang terdapat pada resistor. Warna yang terdapat pada

resistor adalah Coklat, Hitam, Kuning, dan Emas. Dengan demikian maka besar nilai

Page 7: Watak Filter Pasif RC

hambatan pada resistor adalah 105 Ω. Sedangkan hambatan pada kapasitor dengan

melihat angka yang tertera pada instrumen yaitu 0,22 μF.

Diperoleh nilai cut-off dengan perhitungan, yaitu:

fc= 12 πRC

fc= 1

2 (3,14 ) (105 )¿¿

fc=7,24 Hz

Dengan meninjau bahwa frekuensi cut-off adalah nilai frekuensi saat daya daya turun

menjadi setengah dari daya inputnya atau turun 3 dB, maka dengan melihat grafik1

diperoleh nilai frekuensi cut-off pada kisaran 7 Hz dan Gain pada kisaran -2,5 dB.

Sedangkan pada grafik 2 seharusnya diperoleh hasil yang sama, yaitu frekuensi cut-

off pada kisaran 7 Hz dan Gain pada kisaran -2,5 dB. Namun, yang tampak pada

grafik 2 hanya garis menurun yang artinya frekuensi-frekuensi tersebut sudah tidak

lagi bisa masuk filter atau dengan kata lain termasuk kedalam frekuensi yang diredam

oleh filter. Frekuensi-frekuensi yang harusnya ada untuk dilewatkan pada grafik 2

tidak nampak karena dalam percobaannya praktikan telah melewatkan frekuensi cut-

off-nya.

G. KESIMPULAN Percobaan 1 merupakan filter dengan sifat High Pass Filter (HPF). Percobaan 2 merupakan filter dengan sifat Low Pass Filter (LPF). Frekuensi cut-off pada grafik 1 berada pada 7 Hz pada Gain 2,5 dB Frekuensi cut-off pada perhitungan 1 dan perhitungan 2 adalah 7,24 Hz

H. DAFTAR PUSTAKA

Suparwoto, M.Si. 2010. Handout Elektronika Geofisis. UGM: Yogyakarta.Telkom.2013.Respon Frekuensi Filter Pasif R-C, Rangkaian Integrator , dan iferensiator.http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/filter-pasif/ diakses pada: 14 November 2013 pukul 20:15http://blog.umy.ac.id/dhibud/2012/06/11/filter-rc/ diakses pada: 14 November 2013 pukul 20:55

I. LAMPIRAN