\ Warta Minggu JEMAAT GKI KRANGGAN (ANGGOTA PGI) Minggu, 17 Mei 2020 No. 755/Th.XIV/2020 BERGEREJA DALAM KASIH DAN RELASI Semakin terasa adanya kehidupan gereja yang tidak akrab dan rukun. Gereja seringkali tanpa sadar menjadi ruang organisasi yang luar biasa besar dengan sekian banyak aturan. Hal itu tanpa sadar meruntuhkan relasi umat dengan Tuhan dan relasi dengan sesama umat. Kita perlu kembali ‘rethinking the church’ (memikirkan ulang keberadaan gereja). Gereja dipanggil untuk menyatakan kasih Allah kepada dunia ini, tetapi kenyataan yang hari ini banyak terjadi adalah gereja bertengkar di dalamnya. Melihat semua itu pertanyaannya menjadi jelas, “Siapa sebenarnya yang dikasihi oleh Tuhan di dalam gerejaNya?”, “Benarkah gereja sedang mengasihi Tuhan dalam pelayanannya?” Di sisi yang lain, kehidupan gereja juga ada yang hanya dipenuhi oleh pengunjung kebaktian, tetapi tidak terlibat (ke gereja tetapi tidak bergereja). Ada banyak orang tidak menghidupi panggilan Tuhan untuk bersekutu. Gereja kebanyakan telah kehilangan kehidupan dan relasi cinta kasih dalam persekutuannya. Bagaimana gereja bisa terus bersaksi bagi kemuliaan Tuhan, kalau gereja sendiri kehilangan relasi kasihnya dalam kehidupannya. JADWAL KEBAKTIAN 06.30 Kebaktian Umum I 09.00 Kebaktian Umum II Kebaktian Anak Kebaktian Remaja Kebaktian Pemuda 17.00 Kebaktian Umum III ALAMAT Jl. Sasak Cempling No. 10 RT 002 RW 010 Jatikarya – Bekasi http://www.gkikranggan.org/ [email protected]Telp/SMS/WA : 0856.9073.469 Jam Kerja Kantor TU Gereja Selasa s/d Sabtu : pk. 09.00 - 17.00 WIB Minggu / Besar Kristiani pk. 06.00 - 12.00 WIB Tema Tahun Pelayanan 2019 – 2020 : “TEKUN MENGHASILKAN BUAH YANG BAIK” JAM PASTORAL Pdt. Iman Sugio Ibrahim HP : 0878.7715.1778 Rabu, 09.00 - 11.00 WIB Kamis,19.00 - 20.00 WIB Pdt. Darmawasih Manullang HP : 0813.9873.0098 Pnt. Christina Febri Untari HP: 0897.8828.012
14
Embed
Warta Minggusasak.eu5.org/warta/WARTA17MEI2020.pdfakrab dan rukun. Gereja seringkali tanpa sadar meruntuhkan relasi umat dengan Tuhan dan relasi Pdt. Iman Sugio Ibrahim Kamis,19.00
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
\
Warta Minggu JEMAAT GKI KRANGGAN (ANGGOTA PGI)
Minggu, 17 Mei 2020 No. 755/Th.XIV/2020
BERGEREJA DALAM
KASIH DAN RELASI
Semakin terasa adanya kehidupan gereja yang tidak
akrab dan rukun. Gereja seringkali tanpa sadar
menjadi ruang organisasi yang luar biasa besar
dengan sekian banyak aturan. Hal itu tanpa sadar
meruntuhkan relasi umat dengan Tuhan dan relasi
dengan sesama umat. Kita perlu kembali ‘rethinking
the church’ (memikirkan ulang keberadaan gereja).
Gereja dipanggil untuk menyatakan kasih Allah
kepada dunia ini, tetapi kenyataan yang hari ini
banyak terjadi adalah gereja bertengkar di
dalamnya. Melihat semua itu pertanyaannya menjadi
jelas, “Siapa sebenarnya yang dikasihi oleh Tuhan di
dalam gerejaNya?”, “Benarkah gereja sedang
mengasihi Tuhan dalam pelayanannya?”
Di sisi yang lain, kehidupan gereja juga ada yang
hanya dipenuhi oleh pengunjung kebaktian, tetapi
tidak terlibat (ke gereja tetapi tidak bergereja). Ada
banyak orang tidak menghidupi panggilan Tuhan
untuk bersekutu. Gereja kebanyakan telah
kehilangan kehidupan dan relasi cinta kasih dalam
persekutuannya. Bagaimana gereja bisa terus
bersaksi bagi kemuliaan Tuhan, kalau gereja sendiri
kehilangan relasi kasihnya dalam kehidupannya.
JADWAL KEBAKTIAN 06.30 Kebaktian Umum I 09.00 Kebaktian Umum II Kebaktian Anak Kebaktian Remaja Kebaktian Pemuda 17.00 Kebaktian Umum III
Saat ini Panitia Pembangunan GKI Kranggan akan menyelesaikan pekerjaan
sbb:
Detail Jumlah Biaya
Pekerjaan/Pengadaan Kebutuhan per unit
1 Pengadaan Genset 35 KVA 1 115.000.000Rp 115.000.000Rp
2 Pekerjaan dak beton 1 75.000.000Rp 75.000.000Rp
3 Perluasan Lahan Parkir 700 meter 3.000.000Rp 2.100.000.000Rp
2.290.000.000Rp
No Biaya
TOTAL
Sebagai informasi, saldo dana panitia pembangunan yang tersedia saat ini:
No Bank Saldo
1 BCA 231.117.927Rp
2 BTN 63.816.317Rp
294.934.244Rp TOTAL
Sehingga kebutuhan biaya saat ini, masih kurang Rp 1.995.065.756,-
6
6
Untuk itu panitia pembangunan mengajak seluruh jemaat GKI Kranggan untuk
mengambil bagian membantu kekurangan kebutuhan dana tersebut, dengan
cara :
Amplop K5000
Bapak, Ibu, Pemuda, Remaja dan anak-anak sekolah minggu dapat
membantu gerakan K5000, amplop dan kotak K5000 tersedia dipintu
masuk ruang KU
Note :
- Kotak dan amplop K5000 juga disediakan di seluruh ruang ibadah
Pemuda, Remaja dan anak sekolah minggu dan pengumpulan
dilakukan setiap 2 minggu sekali (dimulai minggu, 2 februari 2020
- Khusus ruang KU, amplop dan kotak K5000 disediakan di setiap
KU 1, 2 & 3 setiap minggu
Amplop Perluasan Lahan Parkir
Jemaat dan simpatisan dapat mengambil bagian dalam pembayaran lahan
parkir permeter persegi baik perorangan maupun kelompok.
Rekening Panitia Pembangunan
BCA 628 021 6788
Atas nama Gereja Kristen Indonesia Atau
BTN 00641-01-50-000626-3
Atas nama Gereja Kristen Indonesia
Contact Person Panitia Pembangunan:
Bendahara : Ibu Retno 0821 1132 5425
Tim Dana : Bpk Ido Simatupang 0822 9830 2599
10. RINCIAN PERSEMBAHAN VIA TRANSFER
• Persembahan Operasional/Syukur:
7
• Persembahan Bulanan:
• PERSEMBAHAN PEMBANGUNAN:
8
8
• SUMBANGAN DANA COVID-19:
9
PESAN GEMBALA
Persembahan Gaya Baru : Upaya Beradaptasi
dengan "New Normal" dalam Kebaktian Online
Pandemi Covid-19 mengubah gaya hidup kita. Home Learning adalah gaya hidup pelajar saat ini. Belajar dilakukan dengan cara tatap muka melalui media. Tentu saja pada awalnya orang gagap melakukan Home Learning namun toh akhirnya baik pelajar mau pun pengajar mulai terbiasa. Banyak rumah makan yang akhirnya menjual makanan dalam bentuk frozen. Jelas ini juga merupakan sebuah perubahan gaya hidup, bukan orang yang datang ke rumah makan namun sekarang rumah makan yang datang ke rumah kita. Semua kegiatan dilakukan dari rumah. Belajar dilakukan di rumah. Bekerja dilakukan di rumah. Olahraga dilakukan di rumah. Belanja dilakukan dari rumah. Semua kegiatan sedapat mungkin dilakukan dari rumah, termasuk kebaktian. Sudah hampir dua bulan kita melakukan kebaktian online, persekutuan online, rapat online dan semua dilakukan online. Saat ini pun kita memberikan persembahan dengan gaya baru. kita memberikan persembahan dengan transfer atau menunggu nanti saat kita akan ibadah. Ini merupakan persembahan gaya baru. Apakah kita sudah terbiasa dengan ini? Belum. Banyak jemaat belum terbiasa transfer persembahan atau bahkan tidak bisa transfer. Banyak jemaat belum terbiasa dan menganggap mengikuti kebaktian online adalah belum benar-benar ikut kebaktian, banyak yang masih berlaku seperti sedang menonton kebaktian bukan mengikuti kebaktian. Ini pun terjadi dalam liturgi persembahan. Banyak jemaat yang hanya menonton persembahan dan bukan memberikan persembahan.
10
10
Banyak hal yang sebelumnya tidak pernah terpikir oleh kita, tetapi akhirnya pandemi ini menuntut kita untuk segera berubah dan beradaptasi dengan perubahan yang ada. Kita sekarang tidak dapat menolak pertemuan dengan cara online, di sana sini kita harus melakukan penyesuaian, termasuk juga memberikan persembahan. Ada dua cara bagaimana kita dapat memberikan persembahan saat ini, yaitu :
1. Melalui transfer 2. Mengumpulkan dan membawanya saat kita beribadah dengan
cara tatap muka. Apa pun pihan yang kita pilih, kedua cara ini toh adalah cara baru yang mau tidak mau harus kita biasakan. Membiasakan diri dengan cara baru juga bukan suatu hal yg mudah untuk dilakukan. Untuk melakukan hal baru kita harus meninggalkan zona nyaman kita selama ini. Dari 100 jemaat di GKI Sinwil Jabar hampir pasti banyak jemaat yang menurun persembahannya, dan dapat dipastikan salah satu sebab utama adalah kita tidak terbiasa memberikan persembahan dengan gaya baru seperti sekarang ini. Saat banyak dari kita tidak memberikan persembahan, maka mau tidak mau penerimaan persembahan yang merupakan pemasukan gereja menurun. Padahal penerimaan itu dibutuhkan untuk menghidupi komunitas tidak terlihat yang selama ini membuat kehidupan jemaat dapat berjalan dengan baik. Dalam kehidupan berjemaat, ada karyawan, ada orang-orang yang bekerja di gereja dan kehidupan mereka bergantung juga dari penerimaan gereja. Penerimaan gereja juga digunakan untuk pembiayaan program-program. Memang sekarang banyak program yang tidak berjalan namun toh dalam kenyataan banyak program inovasi atau insidental yang ternyata harus dilakukan. Sebagai contoh, memberikan perhatian kepada mereka yang hidupnya terdampak karena Covid-19. Tentu saja program-program ini
11
membutuhkan dana dan selama ini dana didapat dari penerimaan, salah satunya adalah persembahan. Ya, kita tidak bisa memberikan persembahan gaya baru namun jika kita tidak segera membiasakan diri maka ini akan berimbas kepada komunitas tidak terlihat yang selama ini justru membantu kehidupan berjemaat. Pada gilirannya, kita tidak mampu lagi menjadi berkat bagi sesama. Pandemi Covid-19 membentuk sebuah new normal dan kita butuh waktu untuk beradaptasi. Persembahan gaya baru ini juga new normal yang mau tidak mau kita harus terbiasa melakukannya. Bukan soal berapa banyak kita memberi persembahan namun seberapa kita menjalani persembahan gaya baru ini dengan bertanggung jawab, artinya kita memang menyiapkan dengan baik persembahan kita sama seperti saat kita kebaktian di tempat kebaktian. Perbedaan mendasar dari persembahan Kain dan Habel adalah Habel tidak sekadar memberi persembahan namun Habel memberikan lemak anak sulung kambing dombanya (Kejadian 4:4). Kain dan Habel sama-sama memberikan persembahan, tetapi Habel mempersiapkan persembahannya dengan sungguh-sungguh. Coba kita bayangkan kerepotan Habel mempersiapkan persembahannya. Ia tidak hanya mempersembahkan kambing domba tapi dia harus mengetahui anak sulung kambing dombanya. Apakah selama ini kita juga mempersiapkan dengan baik persembahan kita untuk Tuhan? Bukan sekadar memberi persembahan atau bukan memberi sekedarnya namun memberi yang terbaik sekalipun pasti ada upaya lebih saat kita memberikan yang terbaik. Tantangan lain yang kita alami saat ini adalah sulitnya kehidupan yang membuat kita juga merasa sulit memberikan persembahan. Kalau ini terjadi, kita perlu tetap bersyukur kepada Tuhan. Sekali lagi, persembahan itu bukan soal berapa banyak kita memberikan untuk Tuhan namun seberapa kita mau memberikan yang terbaik untuk Tuhan sekali pun keadaan tidak berjalan seperti biasa.
12
12
Di tengah banyak perubahan di mana kita harus mulai beradaptasi, mari kita juga memaknai kebaktian online kita dengan baik. Dengan demikian kita juga mempersiapkan persembahan kita dengan baik dan tetap memberikan persembahan, sekali pun kita tidak beribadah di tempat kebaktian. Mari juga kita menyadari bahwa persembahan kita selama ini memberikan kehidupan bagi sesama, saat kita tidak berupaya memberikan yang terbaik bahkan tidak memberikan persembahan, maka secara tidak langsung kita tidak lagi memberikan kehidupan bagi orang lain. BPMSW GKI SW Jabar mengajak kita bersama untuk beradaptasi dengan tatanan new normal, memaknai kehadiran kita dalam sebuah kebaktian online yang dilakukan di rumah, termasuk di dalamnya memaknai persembahan kita dengan baik. Mari bersama-sama kita menjaga tatanan kehidupan berjemaat, termasuk kehidupan komunitas yang tidak terlihat, kehidupan bersama dalam jemaat dan kehidupan masyarakat sekitar dengan bersama memberikan persembahan sebagai wujud ungkapan syukur kita.
Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah Gereja Kristen Indonesia Sinwil Jabar
Pdt. Sheph Davidy Jonazh Pdt. Cordelia Gunawan Ketua Umum Sekretaris Umum
13
14
14
KEGIATAN SEPEKAN
JEMAAT GKI KRANGGAN
1. Operasional:
Bank BCA Cabang Cibubur: AC 628 021 0488 .a.n. Gereja Kristen Ind.
Bank BTN AC : 00641-01-30-000003-5 a.n. Gereja Kristen Indonesia Kranggan
2. Lahan Parkir:
BTN AC: 00641-01-54-000033-2 a.n. Pan. Pembangunan Gereja GKI Kranggan
3. Pembangunan Gereja:
Bank BCA Cabang Cibubur: AC 628 021 6788 .a.n. Gereja Kristen Indonesia
BTN AC: 00641-01-50-000626-3 a.n. Gereja Kristen Indonesia Kranggan