WAKALAH Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fiqh Muamalat 2 DISUSUN OLEH : Siti Maysaroh (108046100021) Marisa Fitriyani (108046100156) Prasetyo Wardoyo (108046100192) Semester III Kelas E Perbankan Syari’ah FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
WAKALAHMakalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fiqh Muamalat 2
DISUSUN OLEH :
Siti Maysaroh (108046100021)
Marisa Fitriyani (108046100156)
Prasetyo Wardoyo (108046100192)
Semester III Kelas E
Perbankan Syari’ah
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
2009
KATA PENGANTAR
Bismillahhirohmanirrohim
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat nikmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, seorang pemimpin
yang akan selalu dikenang umatnya sepanjang masa.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Fiqh Muamalah yang diberikan oleh
bapak Muhammad Harfin sebagai kelengkapan pembelajaran di Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Kami sebagai penulis menyadari sebagai manusia yang
memiliki keterbatasan, tentu makalah ini tidak luput dari kekurangan. Dengan semangat
amar makruf dan upaya meningkatkan ilmu pengetahuan, kami senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikkan selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya, dan bagi
masyarkat luar yang membaca pada umumnya. Semoga Allah meridhoi hasil karya ini.
Amin ya Robbal ‘alamin.
Jakarta, November 2009
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................2
DAFTAR ISI ...........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................4
Latar belakang..............................................................................4
Batasan dan rumusan masalah.....................................................4
Tujuan penulisan..........................................................................4
II. Akad Wakalah bil Ujrah dan Qardh dengan ketentuan:
Bank melakukan pengurusan dokumen-dokumen ekspor.
15
Bank melakukan penagihan (collection) kepada bank penerbit
L/C (issuing bank).
Bank memberikan dana talangan (Qardh) kepada nasabah
eksportir sebesar harga barang ekspor.
Besar ujrah harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam
bentuk nominal, bukan dalam bentuk presentase.
Pembayaran ujrah dapat diambil dari dana talangan sesuai
kesepakatan dalam akad.
Antara akad Wakalah bil Ujrah dan akad Qardh, tidak dibolehkan
adanya keterkaitan (ta’alluq).
III. Akad Wakalah bil Ujrah dan Mudharabah dengan ketentuan:
Bank memberikan kepada eksportir seluruh dana yang
dibutuhkan dalam proses produksi barang ekspor yang dipesan
oleh importir.
Bank melakukan pengurusan dokumen-dokumen ekspor.
Bank melakukan penagihan (collection) kepada bank penerbit
L/C (issuing bank).
Pembayaran oleh bank penerbit L/C dapat dilakukan pada saat
dokumen diterima (at sight) atau pada saat jatuh tempo
(usance).
Pembayaran dari bank penerbit L/C (issuing bank) dapat
digunakan untuk Pembayaran ujrah, pengembalian dana
mudharabah, dan pembayaran bagi hasil.
Besar ujrah harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam
bentuk nominal, bukan dalam bentuk presentase.
c. Investasi Reksadana Syariah
Akad untuk transaksi Investasi Reksadana Syariah ini menggunakan akad Wakalah dan Mudharabah. Hal ini sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001. Akad Wakalah ini memiliki definisi dimana pemilik modal memberikan kuasa kepada manajer investasi agar memiliki kewenangan untuk menginvestasikan dana dari pemilik modal.
d. Pembiayaan Rekening Koran Syariah
16
Akad untuk transaksi pembiayaan rekening koran syariah ini menggunakan akad Wakalah. Hal ini sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 30/DSN/VI/2002. Akad Wakalah ini memiliki definisi dimana bank memberikan kuasa kepada nasabah untuk melakukan transaksi yang diperlukan.
e. Asuransi Syariah
Akad untuk Asuransi syariah ini menggunakan akad Wakalah bil Ujrah. Hal ini sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 52/DSN-MUI/III/2006. Akad Wakalah bil Ujrah ini memiliki definisi dimana pemegang polis memberikan kuasa kepada pihak asuransi untuk menyimpannya ke dalam tabungan maupun ke dalam non-tabungan.
Dalam model ini, pihak asuransi berperan sebagai Al-Wakil dan pemegang polis sebagai Al-Muwakil.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari sekian banyak akad-akad yang dapat diterapkan dalam kehidupan manusia.
Wakalah termasuk salah satu akad yang menurut kaidah Fiqh Muamalah, akad Wakalah
dapat diterima. Pengertian Wakalah adalah:
a. Perlindungan (al-hifzh)
b. Pencukupan (al-kifayah)
c. Tanggungan (al-dhamah)
d. Pendelegasian (al-tafwidh)
17
Dalam akad Wakalah beberapa rukun dan syarat harus dipenuhi agar akad ini
menjadi sah:
a. Orang yang mewakilkan (Al-Muwakkil)
b. Orang yang diwakilkan. (Al-Wakil)
c. Obyek yang diwakilkan.
d. Shighat .
Akad Wakalah telah dapat diterapkan dalam Institusi Keuangan Islam di
Indonesia. Fatwa untuk akad ini telah dikeluarkan oleh Dewan Syari’ah Nasional –
Majelis Ulama Indonesia NO: 10/DSN-MUI/IV/2000. Hal ini akan mendukung
perkembangan produk-produk keuangan Islam dengan akad Wakalah, yang mana akan
mendukung pula perkembangan perbankan dan investasi Syariah di Indonesia, seperti
transfer uang, letter of credit syariah, investasi reksadana syariah, dll.
LAMPIRAN
FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL
NO: 10/DSN-MUI/IV/2000Tentang
WAKALAH
Menetapkan : FATWA TENTANG WAKALAH4
Pertama : Ketentuan tentang Wakalah:
1. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad).
4 Untuk melihat fatwa tentang L/C, wakalah pada asuransi, dll. Silahkan lihat di: http://www.mui.or.id/mui_in/product_2/fatwa.php?pg=2
2. Wakalah dengan imbalan bersifat mengikat dan tidak boleh dibatalkan secara sepihak.
Kedua : Rukun dan Syarat Wakalah:
1. Syarat-syarat muwakkil (yang mewakilkan)a. Pemilik sah yang dapat bertindak terhadap sesuatu yang diwakilkan. b. Orang mukallaf atau anak mumayyiz dalam batas-batas tertentu, yakni
dalam hal-hal yang bermanfaat baginya seperti mewakilkan untuk menerima hibah, menerima sedekah dan sebagainya.
2. Syarat-syarat wakil (yang mewakili)a. Cakap hukum,b. Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya, c. Wakil adalah orang yang diberi amanat.
3. Hal-hal yang diwakilkana. Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili,b. Tidak bertentangan dengan syari’ah Islam,c. Dapat diwakilkan menurut syari’ah Islam.Manfaat barang atau jasa harus
bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak.
Ketiga :
Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
Ditetapkan di : JakartaTanggal : 08 Muharram 1421 H / 13 April 2000 M
Prosedur beberapa aplikasi wakalah pada BSM5
1. Reksadana Mandiri Investasi Syariah Berimbang
Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), jenis Reksa Dana Saham (equity fund) yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi minimal 80% dalam portofolio Efek Saham Syariah.
Manfaat:
1. Memberikan alternatif investasi bagi nasabah2. Memberikan tingkat pertumbuhan investasi jangka panjang yang menarik
melalui investasi pada efek syariah bersifat ekuitas.
Biaya penjualan (redemption fee) 1% jika investasi < 6 bln 0% jika investasi ≥ 6 bln
1% dari nilai transaksi pengalihan
Biaya pengalihan (switching fee)
Pengalihan ini berlaku apabila investasi telah berjalan minimal 6 bulan
Pengalihan investasi dari MITRA Syariah dibatasi maksimum sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun
Mekanisme Transaksi:
1. Investor mendatangi Kantor Cabang BSM terdaftar atau yang memiliki WAPERD untuk melaksanakan transaksi pembelian Reksa Dana MITRA Syariah dengan mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening (jika belum memiliki rekening di BSM), formulir aplikasi pembukaan rekening Reksa Dana (jika baru pertama kali membuka rekening Reksa Dana MITRA Syariah) dan formulir aplikasi pembelian Reksa Dana serta Kuesioner Profil Risiko
20
2. Bank memproses permohonan dan mengirimkan laporan pembelian reksadana mitra syariah kepada manajer investasi
3. Manager Investasi meneruskan laporan pembelian total MITRA Syariah ke Bank Kustodian.
2. BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)
Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time. Hasil transfer ekfektif dalam hitungan menit.
Karakteristik:
Dapat dilakukan di seluruh cabang Bank Syariah Mandiri Pengiriman hanya dalam bentuk mata uang rupiah Batas waktu transfer sesuai waktu yang ditentukan Bank Syariah Mandiri.
Manfaat:
Memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi bisnis khususnya dalam hal transaksi keuangan sehingga kredibiltas nasabah dapat terjamin
Dana yang ditransfer nasabah dalam hitungan menit dapat diterima di bank tujuan dengan aman dan mudah
Tidak perlu membawa uang tunai untuk menyelesaikan transaksi bisnis.
Peruntukkan: 1. Perorangan2. Badan Usaha/badan hukum.
Syarat:
1. Mandiri2. Mengisi slip transfer3. Dikenakan biaya RTGS sesuai ketentuan Bank Syariah Mandiri.
3. Inkaso BSM
Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
Karakteristik:
Nasabah harus memiliki rekening di Bank Syariah Mandiri Mata uang rupiah atau valuta asing lainnya (USD, SGD) Hasil inkaso BSM dikreditkan ke rekening nasabah atau ditransfer ke rekening
nasabah di bank lain Bank hanya penerima amanat dan mewakili (wakalah) nasabah, bila terjadi
kesalahan/keterlambatan hasil inkaso BSM, maka Bank Syariah Mandiri tidak bertanggung jawab.
21
Manfaat:
Nasabah dapat menerima pembayaran warkat dari seluruh wilayah Indonesia dan dari negara tertentu sesuai ketentuan Bank Syariah Mandiri
Nasabah tidak perlu melakukan penagihan sendiri.
Peruntukkan: 1. Perorangan2. Badan Usaha/badan hukum.
Syarat:
1. Memiliki rekening di Bank Syariah Mandiri2. Mengisi slip inkaso BSM 3. Biaya inkaso rupiah Rp10.000,- + biaya koresponden4. Biaya inkaso luar negeri lihat SE tarif Devisa.
4. Kliring BSM
Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring.
Karakteristik:
Hasil kliring dikreditkan ke rekening nasabah atau ditransfer ke rekening nasabah di bank lain
Valuta rupiah Bank hanya penerima amanat dan mewakili (wakalah) nasabah, bila warkat
tersebut ditolak bank tertarik, maka Bank Syariah Mandiri tidak bertanggung jawab.
Manfaat:
Aman, nasabah dapat menerima pembayaran berupa warkat dari client-nya tanpa harus menggunakan uang cash
Nasabah tidak perlu melakukan penagihan sendiri.
Peruntukkan: 1. Perorangan2. Badan Usaha/badan hukum.
Syarat:
1. Memiliki rekening di Bank Syariah Mandiri2. Mengisi slip setoran3. Dikenakan biaya kliring BSM sesuai ketentuan Bank Syariah Mandiri.
22
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Jalil, Ma’ruf. Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Qur’an dan As-
Sunnah Ash-Shahihah
Suhendi, Hendi. 2007. Fiqh Muamalah. Jakarta : P.T Raja Grafindo Persada
Lathif, Azharudin. 2005. Fiqh Muamalah. Jakarta : UIN Jakarta Press
Ascarya. 2007. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
23
Perwataatmadja, Kernaen. 1992. Adab Bagaimana Bank Islam. Yoyakarta: Dana
Bhakti Wakaf
Remy Sjahdeini, Sutan. 1999. Perbankan Islam. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti
Syafii Atonio. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press