Erupsi Gunungapi Vulkanologi - 5
Dec 19, 2015
Erupsi Gunungapi
Vulkanologi - 5
Siapkan selembar kertas, kita kuis dulu ya....
1. Jelaskan hubungan antara komposisi magma dengan letusan gunungapi! (waktu 2 menit)
2. Jelaskan proses yang menyebabkan terjadinya intraplate volcanism! (waktu 2 menit)
3. Jelaskan tentang aktivitas vulkanisme yang terjadi pada batas lempeng divergent (divergent plate boundaries)! (waktu 2 menit)
Faktor Pengontrol Erupsi
1. Viskositas Magma• Viskositas magma dikontrol oleh suhu,
semakin panas viskositas semakin kecil.• Magma yang panas mempunyai viskositas
yang rendah, sehingga dapat mengalir lebih cepat.
• Lava basaltic : 1.100˚ C• Lava Granitic : 650˚ -700˚ C
2. Kandungan GasSemakin tinggi kandungan gas, akan menimbulkan tekanan yang lebih besar sehingga dihasilkan erupsi yang lebih dahsyat.
Viscosity of magma – factors1. Temperature (hotter magmas are less
viscous) 2. Composition [Si02 (silica) content]
• High silica – high viscosity (e.g., rhyolitic lava)
• Low silica – more fluid (e.g., basaltic lava)
3. Dissolved gases (volatiles) • Mainly water vapor and carbon
dioxide • Gases expand near the surface
More silica = more linkage = more viscous
Magma compositions affect properties
Source: USGS
TIPE-TIPE ERUPSI
1. Berdasarkan letak letusan
a. Central Vent Eruption
- Lava dan material lain dikeluarkan ke permukaan
melalui suatu lubang di permukaan atau kawah,
dimana lubang tersebut dihubungkan oleh
saluran / pipa tunggal dari kedalaman dapur
magma.
- Tipe ini bisa terjadi pada berbagai volcanoes yang
terbentuk di berbagai posisi tektonik.
b. Fissure Eruption- Erupsi yang terjadi melalui fracture /
rekahan, baik linear fracture maupun en-echelon fracture
- Dapat pula terjadi pada gunungapi yang sangat besar melalui flank.
2. Berdasarkan Karakter Erupsi
a. Hawaiian
- Merupakan karakteristik pada volkano di Kep. Hawaii,
seperti G. Halemaumau, Kilauea, Mauna Loa
- Karakter magma : basaltic, panas, sangat cair, gas rendah
- Tipe letusan :efusiv
- Karena lavanya sangat cair, maka sering membentuk
rivers of fire.
- Kebanyakan terdapat di Oceanic Island
- Membentuk tipe shield volcano
Effusive Eruptions• Effusive eruptions are characterized
by outpourings of lava on to the ground.
Hawaii
Courtesy of www.swisseduc.ch
b. Strombolian
- Berasal dari nama small island-volcano yang terletak diantara
Sicilia dan Italia, yang bernama Stromboli.
- Stromboli menunjukkan aktivitas yang konstan selama ratusan
tahun, dimana terjadi erupsi secara irregular setiap 20 menit,
menunjukkan episodic lightshow sehingga disebut lighthouse of
Mediteranian.
- Karakter : magma basaltic, tetapi tidak secair tipe Hawaiian,
kandungan gasnya kadang-kadang menyebabkan eksplosi kecil.
- Letusannya menghasilkan suara yang lebih keras daripada tipe
Hawaiian, tetapi tidak membahayakan.
- Membentuk gunungapi tipe cinder cone.
- Ex : Mt Etna (Sicilia), Mt Pacaya (Guatemala), Mt Erebus (Antarctic)
Cinder Cones: Medium Viscosity, Medium Volatiles, Small VolumeCentral lava with thin crust that breaks easily to allow occasional frequent eruptive blasts of lava and pyroclastic debris
Figure 8.25
C. Vulcanian
- Frekuensi erupsi : jarang (antara erupsi satu dengan erupsi
berikutnya memerlukan waktu lama), tetapi jika terjadi erupsi
bisa berlangsung dalam waktu yang lama (berbulan-bulan)
- Magma bersifat viscous (andesitik-dasitik), sehingga letusan
cenderung eksplosiv dan membahayakan dan sering merusak
struktur tubuh volcano itu.
- Letusan sering menghasilkan debu dan gas vulkanik dalam
jumlah yang sangat besar, membentuk suatu turbulensi
seperti cauliflower dengan ketinggian mencapai kiloan meter.
- Ex : Mt Tavuvur (Papua New Guinea), Sakurijama (Japan)
Vulcanian-type EruptionsAlternate between highly
viscous lava flows and pyroclastic eruptions
Common in early phase of eruptive sequence before larger eruptions (‘clearing throat’)
d. Plinian /Vesuvian- Hampir sama dengan tipe vulkanian, tetapi
erupsi sangat eksplosif, jangkauan letusan lebih tinggi membentuk struktur cauliflower yang lebih jelas.
- Magma andesitik-rhyolitic- Durasi erupsi bervariasi (hours to days),
semakin lama durasi erupsi biasanya magmanya lebih felsic.
- Ex : Vesuvius, Klyuvchevskaya, Krakatoa, Tambora
Vesuvius, 79 CECaused by subduction of Mediterranean seafloor beneath Europe, by northward movement of Africa
Most of 4,000 people who remained in Pompeii killed by thick layers of hot pumice or pyroclastic flows from Vulcanian-type eruption, followed by Plinian-type eruption
Seismic waves define 400 km2 magma body 8 km under Vesuvius today
Millions of people live around Bay of Naples area
Vesuvius, 79 CEPlinian-type eruptions can create
‘volcano weather’, when steam in eruption column cools and condenses to fall as rain, mixing with ash on volcano’s slopes and creating mudflows (lahars) that can be devastating
e. Peleean
- Hampir sama dengan tipe vulkanian dan plinian,
tetapi yang khas dari tipe ini adalah dihasilkannya
nuee ardente (glowing cloud)
- Nuee ardente terdiri dari fragmen solid yang
terdorong oleh gas panas. Gas panas akan naik ke
atas secara turbulen, membentuk dynamic wall
sedangkan fragmen solid akan bergerak secara
terputar menuruni lereng.
f. Tipe Merapi
• Diambil dari karakter Gunung Merapi yang memiliki karakter
letusan khas (MT. Zen, 1980) antara lain:
• Kawah tersumbat oleh kubah lava yang dihasilkan oleh erupsi efusif,
sedangkan awan panas berasal dari lava pijar yang longsor atau
langsung dari pusat erupsi.
• Letusan bersifat periodik dan mempunyai siklus tertentu, gunungapi
ini aktif dalam jangka waktu 2 – 3 tahun, bisa berlangsung sampai
dengan 7 tahun dan kemudian istirahat selama 6 – 12 tahun.
Terdapat 4 (empat) macam erupsi pada tipe Merapi:
1. Tipe A, magma naik melalui pipa kepundan dan memecahkan kubah lama
dan membentuk kubah baru atau lidah lava. Pada fase ini, mulai ada letusan
kecil tidak terlalu berbahaya yang menghasilkan awan panas/nuee ardente.
2. Tipe B, magma naik melalui pipa kepundan dan memecahkan penutup
diatasnya dengan letusan – letusan kecil dan keluarnya lava. Fase utama
menghancurkan sebagian puncak gunungapi, pada fase akhir, lava
membentuk kubah atau lidah lava, awan panas mencapai jarak 12-14 km.
3. Tipe C, magma dengan kandungan gas tinggi naik dan memecahkan
penutup di atasnya dan melepaskan gas yang dikandungnya melalui letusan.
Tidak ada aliran lava, erupsi berlangsung singkat, kubah atau lidah lava tidak
terbentuk
4. Tipe D, erupsi yang paling berbahaya, tanpa aliran lava, puncak gunungapi
hancur, kaldera terbentuk, banyak sekali awan panas/nuee ardente.
g. Hydrovulcanic Eruption/St.Vincent
- Terjadi jika magma kontak dengan air (airtanah / air
permukaan)
- Sering disebut wet strombolian tetapi lebih eksplosif
- Air yang terpanaskan oleh magma akan menimbulkan tekanan
yang besar, sehingga memperkuat letusan.
- Tipe ini tidak hanya terjadi di bawah permukaan air, tetapi bisa
di darat dimana magma berkontak dengan tubuh aquifer atau
air permukaan.
- Contoh: G.Kelut, G.Awu, G. Kie Besi
h. Tipe Kombinasi
• Tipe erupsinya lebih dari satu, misalnya
Volkanian – Strombolian atau Vulkanian –
Merapi.
• Contoh: Gunung Semeru, tahun 1958 – 1968
erupsinya Volkano – Merapi, sesudahnya pada
1968 – 1981 dan sampai saat ini erupsinya
adalah Volkano – Stromboli.