Top Banner
BAB IV VISUALISASI Visualisasi pada proyek perancangan ini adalah terciptanya desain batik tulis yang eksklusif, dengan merancangmotif dari sumber ide cerita pewayangan Dewi Sinta melalui teknik batik tulis pada kain sutera. Pengembangan visual desain batik tulis mengolah unsur-unsur dari sumber ide Dewi Sinta.Unsur-unsur motif tersebut diolah dengan penggambaran stilasi yaitu cara penggambaran motif dengan melakukan penyederhanaan bentuk dari obyeknya yang kemudian dilakukan penggayaan. Alasan pemilihan Dewi Sinta sebagai motif pada kain sutera untuk tekstil pakaian karena Dewi Sinta memiliki karakter yang kuat dan dapat dicontoh pada zaman sekarang seperti kesetiaannya dan keteguhan hatinya.Dewi Sinta digambarkan sebagai sosok wanita yang anggun, kuat dan setia.Pengolahan visual Dewi Sinta sebagai motif pada kain sutera dengan teknik batik tulis selama ini belum banyak yang memproduksi sehingga dibuat perancangan inovasi baru dengan penggayaan stilasi. Desain pengembangan ini diarahkan pada desain yang menggambarkan karakter motif dari Dewi Sinta dengan teknik batik tulis dan mengolah penataannya pada kain sutera. Pembuatan desain ini juga mempertimbangkan komposisi yang dinamis. Untuk desain yang berhasil dibuat dalam proyek perancangan ini sebanyak 6 desain, 6 desain mempunyai ukuran master berbeda-beda tiap desainnya dengan repetisi yang berbeda. Motif digambarkan pada kain sutera yang disebut dengan proses nyorek, pembatikan atau penempelan malam dilakukan menggunakan 29
22

VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

Jan 30, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

29

BAB IV

VISUALISASI

Visualisasi pada proyek perancangan ini adalah terciptanya desain batik tulis

yang eksklusif, dengan merancangmotif dari sumber ide cerita pewayangan Dewi

Sinta melalui teknik batik tulis pada kain sutera. Pengembangan visual desain

batik tulis mengolah unsur-unsur dari sumber ide Dewi Sinta.Unsur-unsur motif

tersebut diolah dengan penggambaran stilasi yaitu cara penggambaran motif

dengan melakukan penyederhanaan bentuk dari obyeknya yang kemudian

dilakukan penggayaan. Alasan pemilihan Dewi Sinta sebagai motif pada kain

sutera untuk tekstil pakaian karena Dewi Sinta memiliki karakter yang kuat dan

dapat dicontoh pada zaman sekarang seperti kesetiaannya dan keteguhan

hatinya.Dewi Sinta digambarkan sebagai sosok wanita yang anggun, kuat dan

setia.Pengolahan visual Dewi Sinta sebagai motif pada kain sutera dengan teknik

batik tulis selama ini belum banyak yang memproduksi sehingga dibuat

perancangan inovasi baru dengan penggayaan stilasi.

Desain pengembangan ini diarahkan pada desain yang menggambarkan

karakter motif dari Dewi Sinta dengan teknik batik tulis dan mengolah

penataannya pada kain sutera. Pembuatan desain ini juga mempertimbangkan

komposisi yang dinamis.

Untuk desain yang berhasil dibuat dalam proyek perancangan ini sebanyak 6

desain, 6 desain mempunyai ukuran master berbeda-beda tiap desainnya dengan

repetisi yang berbeda. Motif digambarkan pada kain sutera yang disebut dengan

proses nyorek, pembatikan atau penempelan malam dilakukan menggunakan

29

Page 2: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

30

canting dengan beberapa ukuran, pewarnaan pada kain yang sudah selesai di batik

dengan menggunakan zat warna reaktif (Remazol).

Adapun ke-6 desain yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Skala 1:10

Gambar 6. Master Desain 1 Dewi Sinta Membakar Diri Sumber: Laurensia Inka, 2015

Penggambaran desain 1 menceritakan kisah Dewi Sinta membakar diri

sebagai wujud dari pembuktian kesuciannya. Kisah Dewi Sinta digambarkan

melalui bentuk serta warna yang ada. Warna hijau pada latar menunjukkan

keberuntungan seorang Dewi Sinta yang selamat tidak terbakar karena diangkat

oleh Dewa Brahmana dan Dewa Agni. Warna merah pada pakaian yang

dikenakan Dewi Sinta menunjukkan keagungannya sebagai seorang Ratu. Warna

hitam sebagai warna kulit Dewi Sinta menunjukkan kedukaannya yang diragukan

kesuciannya oleh Rama sehingga ia harus berkorban membakar diri sebagai

Page 3: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

31

wujud pembuktian bahwa ia masih suci. Bentuk yang ditampilkan dari gerakan

tangan Dewi Sinta menunjukkan kesedihannya serta rasa sakitnya karena tidak

dipercaya oleh suaminya sendiri yaitu Rama.

Karakter yang dimunculkan pada desain ini adalah karakter Dewi Sinta

yang tangguh dan kuat. Demi membuktikan bahwa dirinya memang masih suci ia

rela mengorbankan dirinya terbakar oleh api.

Gambar 7. Komposisi dan Pengulangan 1 langkah Desain 1 Foto: Laurensia Inka, 2015

Motif Dewi Sinta digambarkan dengan penggayaan stilasi. Desain yang

diambil merupakan desain panel dengan ukuran master desain 81cm x 110cm.

Pengulangan 1 langkah dilakukan kesamping kearah vertical sesuai panjang kain.

Page 4: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

32

Skala 1:2

Gambar 8. Master Desain 2DewiSintaMembakarDiri Sumber: LaurensiaInka, 2015

Penggambaran desain 2 menceritakan kisah Dewi Sinta membakar diri

sebagai wujud dari pembuktian kesuciannya. Kisah Dewi Sinta digambarkan

melalui bentuk serta warna yang ada. Warna orange pada latar menggambarkan

ketenangan serta semangat Dewi Sinta dalam pembuktiannya karena Dewi Sinta

merasa dirinya tidak bersalah sehingga berani berkorban membakar dirinya.

Kulitnya digambarkan dengan warna cokelat melambangkan kehangatan pada

perapian serta pertahanannya. Menggunakan kain berwarna hitam sebagai

Page 5: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

33

wujudnya menjadi seorang Ratu yang elegan. Warna merah pada mahkotanya

melambangkan keagunganya. Lidah api digambarkan dengan warna-warna merah

sebagai tanda bahwa api berkobar. Gerakan Dewi Sinta menunjukkan

kesedihannya serta sakitnya tidak dipercaya oleh Rama sehigga Dewi Sinta

digambarkan menunduk.

Karakter yang dimunculkan pada desain ini adalah karakter Dewi Sinta

yang tangguh dan kuat. Demi membuktikan bahwa dirinya memang masih suci ia

rela mengorbankan dirinya terbakar oleh api.

Gambar 9. Komposisi dan pengulangan setengah langkah desain 2

Foto: Laurensia Inka, 2015

Page 6: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

34

Motif Dewi Sinta digambarkan dengan penggayaan stilasi. Desain yang

diambil memiliki ukuran master desain 21cm x 30cm. Pengulangan setengah

langkah dilakukan kesamping kearah vertical dan kearah horizontal.

Divisualisasikan ke dalam kain berukuran 200cm x 110cm.

Gambar 10. Foto Produk Desain 2

Foto: Laurensia Inka, 2016

Page 7: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

35

Skala 1:4

Gambar 11. Master Desain 3 Dewi Sinta di Penjara di Taman Sumber: Laurensia Inka, 2015

Desain ini menceritakan kisah Dewi Sinta yang diculik oleh Rahwana dan

dimasukkan kedalam penjara taman. Rahwana yang ingin memperisteri Dewi

Sinta memasukkan kedalam penjara taman supaya Dewi Sinta tidak merasa bosan

dengan suasana yang ada di taman. Warna-warna yang ditampilkan meliputi

warna biru muda sebagai latar desain yang menggambarkan suasana tenang dan

kenyamanan. Kulitnya digambarkan dengan warna cokelat yang melambangkan

pertahannya. Bunga yang dimunculkan merupakan bunga daisy yang

digambarkan melambangkan kesetiaan Sinta terhadap Rama. Pakaian merah yang

dikenakan oleh Dewi Sinta menunjukkan keagungannya menjadi seorang Ratu.

Gerakan tangannya menggambarkan Dewi Sinta yang berdoa menutupi

kegelisahannya selama di penjara oleh Rahwana.

Page 8: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

36

Karakter yang digambarkan merupakan karakter Dewi Sinta yang tangguh

dan tegar dengan segala cobaannya. Tetap percaya bahwa suaminya Rama akan

menolongnya walaupun disisi lain ia merasa gelisah dan takut berada disana.

Gambar 12. Komposisi dan Pengulangan 1 langkah Desain 3

Foto: Laurensia Inka, 2015

Motif Dewi Sinta digambarkan dengan penggayaan stilasi. Desain yang

diambil berukuran master desain 64cm x 36cm. Pengulangan 1 langkah dilakukan

kesamping kearah vertikal sesuai panjang kain.dan horizontal kearah lebar kain.

Page 9: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

37

Skala 1:2

Gambar 13. Master Desain 4 Dewi Sinta di Penjara di Taman Sumber: Laurensia Inka, 2015

Desain ini menceritakan kisah Dewi Sinta yang diculik oleh Rahwana dan

dimasukkan kedalam penjara taman. Rahwana yang ingin memperisteri Dewi

Sinta memasukkan kedalam penjara taman supaya Dewi Sinta tidak merasa bosan

dengan suasana yang ada di taman. Warna hitam pada latar menggambarkan

kedukaannya dipenjara oleh Rahwana. Pakaiannya digambarkan dengan warna

hijau karena mengharapkan keberuntungan supaya dapat bebas dari penjara

tersebut. Bunga yang digambarkan merupakan bunga melati yang melambangkan

Page 10: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

38

kesucian. Gerakan tangan Dewi Sinta menunjukkan kegelisahannya selama di

dalam penjara dan tidak dapat membebaskan dirinya sendiri.

Karakter Dewi Sinta yang ingin dimunculkan disini merupakan karakter

Dewi Sinta yang tangguh dan tegar dengan segala cobaannya. Tetap percaya dan

yakin bahwa suaminya Rama akan menolongnya walaupun disisi lain ia merasa

gelisah dan takut berada disana.

Gambar 14. Komposisi dan Pengulangan setengah langkah Desain 4

Foto: Laurensia Inka, 2015

Motif Dewi Sinta digambarkan dengan penggayaan stilasi. Desain yang

diambil berukuran master desain 20cm x 30cm. Pengulangan setengah langkah

dilakukan kesamping kearah vertical sesuai panjang kain dan horizontal kearah

lebar kain.

Page 11: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

39

Skala 1:10

Gambar 15. Master Desain 5 Dewi Sinta Merelakan Perhiasannya Sumber: Laurensia Inka, 2015

Pada desain ini digambarkan Dewi Sinta melepas perhiasannya sebagai

salah satu cara agar Rama dapat menemukan Dewi Sinta yang diculik oleh

Rahwana. Pemilihan warna biru pada latar belakang menggambarkan

keyakinannya terhadap Rama untuk menolong Sinta. Warna kulitnya yang cokelat

menampakkan Dewi Sinta gagrak Surakarta sesuai dengan ciri dari wanita

Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian.

Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

perhiasannya untuk petunjuk bagi Rama supaya dapat menemukannya.

Menggambarkan karakter Dewi Sinta yang tangguh, kuat, dan pintar. Ia

melepaskan perhiasannya dengan tujuan supaya Rama dapat menemukan jejak

Dewi Sinta sehingga dapat menolongnya.

Page 12: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

40

Gambar 16. Komposisi dan pengulangan 1 langkah Desain 5

Foto: Laurensia Inka, 2015

Motif Dewi Sinta digambarkan dengan penggayaan stilasi. Desain yang

diambil merupakan desain panel berukuran master desain 78cm x 110cm.

Pengulangan satu langkah dilakukan kesamping kearah vertikal sesuai panjang

kain.

Page 13: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

41

Gambar 17. Foto Produk Desain 5

Sumber: Laurensia Inka, 2016

Page 14: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

42

Skala 1:4 Gambar 18. Master Desain 6 Dewi Sinta Merelakan Perhiasannya

Sumber: Laurensia Inka, 2015

Pada desain ini menggambarkan Dewi Sinta yang memikirkan cara supaya

Rama nantinya menemukan Sinta kemudian ia melepaskan perhiasannya sebagai

jejak. Latar digambarkan dengan warna biru muda sebagai keyakinannya terhadap

Rama unntuk menolong Dewi Sinta. Digambarkan pula warna orange sebagai

penggambaran tanah dengan perhiasan yang berjatuhan disana. Kulit berwarna

cokelat menampakkan pertahanan serta ketangguhan seorang Dewi Sinta. Gerakan

dari Dewi Sinta menceritakan ia sedang berfikir kemudian mendapat ide

melepaskan perhiasannya sebagai jejak.

Page 15: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

43

Gambar 19. Komposisi dan Pengulangan 1 Langkah Desain 6

Foto: Laurensia Inka, 2015

Motif Dewi Sinta digambarkan dengan penggayaan stilasi. Desain yang

diambil berukuran master desain 38cm x 55cm. Pengulangan satu langkah

dilakukan kesamping kearah vertikal sesuai panjang kain dan horizontal kearah

lebar kain.

Page 16: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

44

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

DewiSintamemilikikarakter yang kuatsepertikesetiaannyaterhadap Rama,

ketangguhan, dankepercayaannya yang kuat.Cerita yang

diangkatdalamperjuangannyasampaipembuktiankesuciannyadapatmenggambarka

nkarakternya.Perancangan motif DewiSinta membuat 6 desain motif dengan

berbagai komposisi penempatannya. Keseluruhan desain motif mengolah visual

DewiSintadengan karakter penggayaan stilasiberupa motif utama melalui teknik

batik tulis. Perancanganmotif DewiSintadenganteknik batik

tulispadakainsuterabertujuanuntukmenambahinovasi batik yang adadengandesain

yang mengikuti perkembangan global dan memberikan nilai kebaharuan sehingga

peningkatan produksi batik tulisdapat terdongkrak, kemudian pengrajin dapat

berdaya secara ekonomi.Fungsi pada hasil produknya sebagai

tekstilpakaiandanmempertahankan batik tulis agar selaluterjaga.

B. Saran

Berdasarkan hasil perancangan dan pengembangan desain motif yang telah

dilakukan maka ada tiga saran sebagai berikut:

1. Teknik batik tulismasih dapat dikembangkan lagi dengan teknik-teknik

pendukung lain sehingga akan memberikan nilai tambah dan kebaruan

pada produk batik tulis.

45

Page 17: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

45

2. Proses perancangan dan pengembangan desain motif ini masih dapat

dikembangkan untuk ke arah fashion, tidak hanya berhenti di tahap

pengembangan motif, sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

3. Motif

DewiSintamasihdapatdikembangkankarenamasihadaceritasebelumperjuan

gandansetelahpembuktiankesuciannyatersebut.

4. Memberikan bantuan dan kesempatan pada masyarakat luas untuk

menekuni dan mengembangkan batik tulis.

Page 18: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

46

DAFTAR PUSTAKA

Budi,Iman. 2011. Saripati Ajaran Hidup Dahsyat dari Jagad Wayang. FlashBooks:Yogyakarta

Tim Fashion Pro. 2009. Kain. Dian Rakyat:Jakarta

Handoyo,Joko. 2008. Batik dan Jumputan. KTSK:Yogyakarta

Kusrianto,Adi. 2014. Batik Filosofi, Motif, dan Kegunaannya.Andi:Yogyakarta

Rizali,Nanang. 2006.Tinjauan Desain Tekstil. Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press) Surakarta.

Rizali,Nanang. 2012.Metode Perancangan. Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press) Maret Surakarta.

Nazzarudin. 1992. Ulat Sutera. Penebar Swadaya:Jakarta

Oetari.2011. Pola Batik Klasik, Pesan Tersembunyi Yang Dilupakan. PustakaPelajar:Yogyakarta

Sunaryo,Aryo. 2009.Ornamen Nusantara. Dahara Prize:Semarang

Teokio,Sugeng, 1987. Ragam Hias Indonesia. Angkasa:Bandung

Prasetyo,Anindito. 2010. Batik Karya Agung Warisan Budaya Dunia. Pura Pustaka:Yogyakarta:

Yasasusastra,Syahban. 2011. Mengenal Tokoh Pewayangan. Pustaka Mahardika:Yogyakarta

Page 19: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

LAMPIRAN

Page 20: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

Alat dan Bahan

Kompor Malam Malam Batik

Pewarna Remazol Canting

Page 21: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas

Foto Proses Produksi

Bahan Kain Sutera Proses Nyorek

Proses Pemalaman Proses Pewarnaan

Proses Pengelorodan

Page 22: VISUALISASI Pengembangan visual desain · Surakarta. Digambarkan pula bunga-bunga melati yang melambangkan kesucian. Gerakan yang digambarkan pada Sinta melambangkan kerelaannya melepas