“ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN OBAT PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU’’ ISWADI 090462201164 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2016 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adalah apakah sistem pengendalian internal atas pembelian obat yang diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau telah sesuai dengan unsur pengendalian internal. Metode yang digunakan Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali HajiPage 1
30
Embed
jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL.docx · Web viewSantosa, Purbayu Budi dan Hamdani, Muliawan. 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Jakarta.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
“ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN
OBAT PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI
KEPULAUAN RIAU’’
ISWADI
090462201164
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2016
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adalah apakah sistem
pengendalian internal atas pembelian obat yang diterapkan oleh Rumah Sakit
Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau telah sesuai dengan unsur pengendalian
internal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik
analisis yang digunakan adalah mengorganisasikan data, pengelompokan
berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban, menguji asumsi atau permasalahan
yang ada terhadap data, mencari alternatif penjelasan bagi data dan menulis hasil
Fakultas EkonomiUniversitas Maritim Raja Ali Haji Page 1
penelitian.Hasil penelitian menunjukkan system pengendalian internal pada
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau telah memenuhi unsur
pengendalian internal dalam pembelian obat pada Rumah Sakit Umum Daerah
Provinsi Kepulauan Riau hal ini ini terlihat dari struktur organisasi pada Rumah
Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang terlihat dari adanya
pembagian fungsi dan tanggung jawab fungsional. Setiap transaksi yang terjadi
hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk
menyetujui terjadinya transaksi tersebut yang tertuang didalam SOP (Standar
Operasional) Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Selain itu
adanya penggunaan formulir untuk transaksi pembelian bernomor urut, adanya
pemeriksaan mendadak serta adanya pemisahan fungsi yang jelas. Jika dilihat
karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya dapat dikatakan telah
sesuai karena adanya seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang
dituntut oleh pekerjaannya dan fungsi yang akan ditempati. dan mengikutsertakan
pegawai dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas
kinerja pegawai dan pengembangan kemampuan yang dimiliki pegawai.
Kata kunci: sistem pengendalian internal, pembelian
1. Pendahuluan
Sebagai salah satu Rumah Sakit Umum milik pemerintah yang ada di kota
Tanjungpinang, RSUD Tanjungpinang juga tergantung pada persediaan obat-
obatan dan memiliki tingkat perputaran obat-obatan yang tinggi.Tingkat
perputaran obat-obatan yang tinggi pada RSUD Tanjungpinang ini menyebabkan
diperlukannya pengelolaan, pengawasan dan pengendalian yang baik terhadap
Fakultas EkonomiUniversitas Maritim Raja Ali Haji Page 2
persediaan obat-obatan. Tujuannya adalah untuk menjaga persediaan obat-obatan
dari resiko kehilangan dan kerusakan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansinya, meningkatkan efisiensi, menghindari terjadinya kesalahan-
kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi yang dapat
merugikan rumah sakit, serta membantu menjaga dipenuhinya kebijakan
manajemen yang lebih dahulu ditetapkan. Karena itu, untuk mewujudkannya
diperlukan adanya sistem dan prosedur akuntansi yang baik dan memadai. Sistem
dan prosedur akuntansi ini tidak dapat lepas dari adanya pengendalian intern yang
baik pula.Dengan tingkat kebutuhan obat-obatan yang tingggi RSUD
ProvinsiKepulauan Riau secara rutin melakukan pengadaan obat-obatan untuk
menghindari kehabisan persediaan obat-obatan, mengingat hampir setiap harinya
obat-obatan pada RSUD ProvinsiKepulauan Riau terjual. Namun lemahnya sistem
akuntansi dan pengendalian terhadap obat-obatan terkadang proses pengadaan
obat-obatan menjadi lambat dan terkadang sering terjadi tidak tersedianya obat
yang dicari pasien.
Atas dasar unsur tersebut penulis tertarik untuk melakukan evaluasi sistem
pengendalian internal atas pembelian obat yang diterapakan oleh Rumah Sakit
Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau guna meningkatkan pengendalian
internal atas pembelian obat pada Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
Kepulauan Riau dengan judul penelitian “Analisis Sistem Pengendalian
Internal atas Pembelian Obat pada Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
Kepulauan Riau”.
Fakultas EkonomiUniversitas Maritim Raja Ali Haji Page 3
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis uraikan di atas maka
perumusan masalahnyaadalahApakah sistem pengendalian internal atas pembelian
obat yang diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau
telah sesuai dengan unsur pengendalian internal
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah apakah sistem pengendalian internal atas
pembelian obat yang diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
Kepulauan Riau telah sesuai dengan unsur pengendalian internal
2. LandasanTeori
a. Sistem dan Prosedur
Pengertian sistem menurut Hall, James A. (2007:6), mengungkapkan sistem
adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan
(subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. Selain itu
pengertian sistem menurut Mulyadi (2010:5), sistem adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok perusahaan. Pengertian lain menurut Winarno (2006:114), sistem adalah
sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Mulyadi (2010:5) dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi
menyatakan bahwa Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departeman atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-
ulang.
Fakultas EkonomiUniversitas Maritim Raja Ali Haji Page 4
b. Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2010:163), sistem pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kenadalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen.Pengendalian intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak
dipergunakan dalam berbagai variasi kepentingan dan pengertian. Fungsi dari
pengendalian intern semakin penting dikarenakan semakin berkembang
perusahaan. Semua pimpinan perusahaan harus menyadari dan memahami betapa
pentingnya pengendalian intern
c. Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal Pembelian
Sistem akuntansi pembelian tunai adalah sistem yang digunakan dalam
perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan perusahaan. Aktivitas
pembelian dalam sistem akuntansi pembelian tunai meliputi semua kebutuhan
yang dibutuhkan perusahaan. Pembelian merupakan bagian dari sistem yang
mendukung kegiatan dalam sebuah perusahaan untuk menentukan dan
mempertahankan jumlah barang agar perusahaan dapat berjalan baik.
3. MetodologiPenelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, teknik
pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik
Fakultas EkonomiUniversitas Maritim Raja Ali Haji Page 5
analisis yang digunakan adalah mengorganisasikan data, pengelompokan
berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban, menguji asumsi atau permasalahan
yang ada terhadap data, mencari alternatif penjelasan bagi data dan menulis hasil
penelitian.
4. Hasil Penelitian
a. Pelaksanaan Sistem dan Prosedur Akuntansi Pembelian Obat pada
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Sistem danprosedurtersebut diawali oleh bagian gudang membuat Surat
Permintaan Obat (SPO) dalam rangkap dua, lembar pertama diserahkan ke bagian
instalasi pengadaan dan lembar kedua diarsipkan berdasarkan nomor. Setelah itu
bagian instalasi pengadaan menerima SPO dari bagian gudang dan membuat Surat
Permintaan Pembelian Obat (SPPO) dalam rangkap dua yang mana SPPO lembar
pertama diserahkan kepada PPK, sementara SPPO lembar kedua dan SPO lembar
pertama di arsipkan berdasarkan nomor. Setelah itu PPK menerima SPPO lembar
petama dari bagian instalasi Pengadaan untuk diotoriasasi dan memerintahkan
untuk dibuatkan SK dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada Instalasi
Farmasi. Selanjutnya bagian instalasi farmasi menerima SPPO lembar pertama
selanjutnya membuat SK dan SPMK masing-masing dalam rangkap dua. Setelah
itu SPMK lembar pertama dan SK lembar pertama diserahkan kepada Panitia
Pengadaan sementara itu SPMK lembar kedua dan SK lembar kedua serta SPPO
lembar pertama diarsipkan berdasarkan nomor. Untuk selanjutnya panitia
pengadaan menertima SPMK dan SK lembar pertama dari bagian instalasi farmasi
Fakultas EkonomiUniversitas Maritim Raja Ali Haji Page 6
untuk membuat dokumen pengadaan dalam rangkap dua. Setelah itu dokumen
pengadaan lembar pertama diserahkan kepada pemasok dan dokumen lembar
kedua, SPMK dan SK lembar pertama diarsipkan berdasarkan nomor. Selanjutnya
pemasok menerima dokumen pengadaan lembar pertama, menyiapkan barang
membuat Surat Permohonan Pembayaran dan membuat faktur, setelah itu
pemasok mengarsipkan dokumen pengadaan lembar pertama berdasarkan nomor,
sementara itu SP dan faktur diserahkan kembali kepada panitia pengadaan. Untuk
selanjutnya panitia pengadaan menerima SP dan faktur, memeriksa barang yang
dikirim dan membuat Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB) dan membuat
Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB) masing-masing dalam rangkap tiga.
Selanjutnya BAPB dan BASTB serta SP lembar pertama diarsipkan berdasarkan
nomor. BAPB dan BASTB lembar kedua serta faktur diserahkan kepada bagian
gudang. Sementara itu BAPB dan BASTB lembar ketiga diserahkan kepada
Bidang Keuangan. Setelah itu bagian gudang menerima BAPB dan BASTB
lembar kedua, membuat kartu gudang. Setelah itu BAPB, BASTB dan kartu
gudang diarsipkan berdasarkan nomor. Selanjutnya Bagian keungan menerima
BAPB dan BASTB lembar ketiga serta faktur yang diterima dari panitia
pengadaan untuk dibuat kwitansi pembayaran dalam rangkap dua. Setelah itu
kwitansi lembar kedua, BAPB dan BASTB lembar ketiga dan faktur diserahkan
ke bagian akuntansi. Sementara itu kwitansi lembar pertama diserahkan ke
pemasok. Selanjutnya kwitansi lembar kedua, BAPB dan BASTB lembar ketiga
dan faktur dicatat kedalam buku besar, setelah itu kwitansi lembar kedua, BAPB
Fakultas EkonomiUniversitas Maritim Raja Ali Haji Page 7
dan BASTB lembar ketiga dan faktur dibuatkan jurnal dan diarsipkan berdasarkan
nomor
b. Sistem dan Pengendalian internal pembelian
1. Fungsi Yang Terkait Sistem Pengadaan pada Rumah Sakit Umum Daerah
Provinsi Kepulauan Riau sudah baik, karena sudah terjadi pemisahan fungsi
antara organisasi-organisasi yang terkait, setiap fungsi menjalankan fungsinya
sendiri-sendiri, sehingga internal kontrol terhadap masing-msing fungsi dapat
berjalan secara sehat, Sehinga kemungkinan terjadinya kekeliruan dalam hal
pengadaan barang dan jasa khususnya barang medis (obat) dapat diantisipasi.
Sebagai contohnya, dalam sistem pengadaan barang dan jasa (pengadaan obat-
obatan) pada Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau yakni
antara fungsi Pengadaan terpisah dari fungsi Penerimaan. Bagian Pengadaan
membentuk panitia sendiri dan dipisah dengan fungsi Penerimaan yang
membentuk panitia penerimaan sendiri, dan anggota dari masing-masing
panitia tersebut juga berbeda secara personal. Panitia pengadaan terdiri dari
5(lima) anggota, sedangkan panitia Penerimaan terdiri dari 2(dua) anggota.
Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut, maka Internal kontrolnya, panitia
pengadaan tidak bisa menjalankan fungsinya sekaligus sebagai fungsi
Penerimaan, agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang dan agar tidak
terjadi manipulasi, sehingga kekayaan perusahaan dapat terjaga serta
terjaminya ketelitian dan keandalan data akuntansi.
Fakultas EkonomiUniversitas Maritim Raja Ali Haji Page 8
2. Dokumen Yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem pengadaan pada Rumah Sakit Umum
Daerah Provinsi Kepulauan Riau sudah lengkap dan mencakup semua yang
sudah ada dalam teori. Dokumen-dokumen yang digunakan sudah bernomor
urut dan diotorisasi oleh pejabat tinggi, hal ini dapat mengurangi kemungkinan
timbulnya kewajiban yang tidak dibutuhkan oleh Rumah Sakit.
3. Catatan Akuntansi Yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pengadaan obat pada Rumah
Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau sudah memenuhi standar, tetapi
ada kekurangannya yakni bagian akuntansi tidak memunculkan jurnal
pembelian tetapi membuat buku besar kas untuk mencatat pengeluaran kas atas
pembelian obat, serta tidak membuat kartu utang, namun demikian meskipun
hanya membuat 4 (empat) catatan, tetapi sudah mencakup dengan apa yang ada
dalam teori yang ada yang sesuai dengan standar. Sebagai contohnya Bagian
gudang membuat kartu gudang, dengan kartu gudang tersebut maka bagian
gudang dapat mengetahui persediaan obat-obatan yang ada di gudang farmasi,
sehingga apabila persediaan sudah mulai habis, bagian gudang farmasi dapat
segera mengajukan surat permintaan pembelian obat. Kartu Gudang tersebut
juga dilaporkan ke bagian akuntansi, sehingga bagian akuntansi juga dapat
mencocokan data-data persediaan dengan barang yang ada di gudang farmasi,
sekaligus internal kontrol dapat dilakukan.
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pembelian Dalam sistem
pengadaan barang dan jasa di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan
Fakultas EkonomiUniversitas Maritim Raja Ali Haji Page 9
Riau, jaringan prosedur yang membentuk sistem pembelian sudah terlaksana
dengan jelas yakni meliputi Prosedur Permintaan Pembelian, Prosedur
Pemilihan Pemasok, Prosedur Order Pembelian, Prosedur Penerimaan Barang,
Prosedur Pembayaran, Prosedur Pencatatan
c. Unsur Pengendalian Internal Pembelian Obat di RSUD Provinsi Kepri
Jika dibandingkan dengan unsur pengendalian internal pada teori yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa RSUD Provinsi Kepulauan
Riau telah memiliki struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab secara
tegas seperti adanya bagian gudang farmasi, pejabat pembuat komitmen, panitia