JOURNAL READING OSTEOSARKOMA : DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN Oleh : AFGRIN TRI HARDANIK, S.Ked (J5000900....) ELFERA PURI NUR ILMA, S.Ked (J500090051) ADITYA GILANG................................... Pembimbing : dr. Farhat, M.Kes, Sp.OT KEPANITERAAN ILMU BEDAH RSUD DR. HARJONO PONOROGO FAKULTAS KEDOKTERAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JOURNAL READING
OSTEOSARKOMA : DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
Oleh :
AFGRIN TRI HARDANIK, S.Ked (J5000900....)
ELFERA PURI NUR ILMA, S.Ked (J500090051)
ADITYA GILANG...................................
Pembimbing : dr. Farhat, M.Kes, Sp.OT
KEPANITERAAN ILMU BEDAH
RSUD DR. HARJONO PONOROGO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
JURNAL READING
OSTEOSARKOMA : DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAANYA
Yang diajukan Oleh :
AFGRIN TRI HARDANIK, S.Ked (J5000900....)
ELFERA PURI NUR ILMA, S.Ked (J500090051)
ADITYA GILANG...................................
Telah disetujui dan disyahkan oleh bagian Program Pendidikan Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, pada hari Selasa, 25
Juni 2013.
Pembimbing :
dr. Farhat, M.Kes, Sp.OT (…………………………)
Dipresentasikan di hadapan :
dr. Farhat, M.Kes, Sp.OT (…………………………)
Disahkan Ka. Program Profesi :
dr. Dona Dewi Nirlawati (…………………………)
OSTEOSARKOMA : DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
Milan Samardziski, George Zafiroski, Vesna Janevska, Olivera Muratovska, Sofijanka Glamocanin, Violeta Vasilevska-Nikodinovska
ABSTRAK : Osteosarkoma adalah salah satu tumor tulang ganas dan
agresif yang biasanya sering muncul pada bahu dan lutut remaja dan dewasa
muda. Tumor secara umum dibagi menjadi yang timbul di dalam tulang dan
yang timbul pada permukaan tulang. Jalannya penyakit dan prognosisnya
bisa berbeda. Pendekatan multidisiplin dalam diagnosis dan pengobatan
adalah wajib. Reseksi bedah dengan margin lebar setelah kemoterapi
neoadjuvant dan kemoterapi adjuvan setelah operasi adalah perawatan
standar. Menerapkan rejimen kemoterapi modern dan melakukan tehnik
operasi untuk pembedahan ekstremitah, perlu keterlibatan staf medis yang
terlatih. Jika prinsip-prinsip pengobatan dan pengelolaan osteosarkoma
diikuti, maka tingkat kelangsungan hidup dapat dicapai dalam 60-80%. Ilmu
dasar membuat kemajuan terus menerus dalam mekanisme molekuler dan
jalur biologis yang dapat menghasilkan agen yang lebih spesifik, obat yang
kurang beracun yang selanjutnya akan meningkatkan ketahanan hidup
jangka panjang secara keseluruhan.
PENDAHULUAN
Osteosarkoma adalah tumor tulang yang relatif langka yang
ditandai dengan produksi osteoid dan tulang dengan ganas sel spindel
mesenkimal. Kejadian ini 1-4 kasus per 1.000.000 penduduk dengan tidak
ada hubungan yang signifikan terhadap kelompok etnis atau ras. Hal ini
paling sering terlihat pada dekade kedua kehidupan (60% dari pasien di
bawah usia 25), di lokasi skelet dengan pergantian tulang yang cepat (femur
distal, tibia proksimal atau humerus proksimal ) [1,2]. Kebanyakan kasus
osteosarcoma yang sporadis, dengan sangat sedikit berhubungan dengan
cacat bawaan yang dikenal dalam regulasi siklus sel. Meski begitu, 70% dari
osteosarkoma pada spesimen tumor menunjukkan adanya kelainan
kromosom. Faktor predisposisi genetik umumnya melibatkan mutasi pada
tumor suppresor gen (yang mengakibatkan proliferasi sel yang tidak
terkendali) atau DNA helicases (membentuk double-strenght DNA untuk
replikasi dan perubahan gen) [3]. Terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan
dasar, etiologi osteosarkoma tetap tidak diketahui [4].
Tergantung pada klinis, radiologis, dan gambaran histologis,
osteosarkoma diklasifikasikan menjadi subtipe intramedulla (konvensional,
teleangiectasis ,low grade intramedullary dan small cell osteosarkoma ) dan
jenis permukaan (parosteal, periosteal dan high grade surface
osteosarcoma ). Lebih dari 85% kasus osteosarcoma dikategorikan sebagai
osteosarkoma primer [5].
Sebelum tahun 1970, amputasi adalah pengobatan utama untuk
high grade osteosarcoma dan 80% dari pasien meninggal karena metastasis
pada paru-paru. Perubahan dramatis selama tiga dekade terakhiri dengan
memperkenalkan terapi neoadjuvant (sebelum operasi) dan adjuvant (pasca
operasi) protokol polychemotherapy. Saat ini, 60-80% dari pasien dengan
ekstremitas lokal osteosarcomas non metastatik yang bertahan jangka
panjang [7,8,9].
Gambar 1 a) Pola pertumbuhan tumor pada osteosarkoma pada pertumbuhan radial pada tempat asal, kompresi disekitar jaringan dan membentuk “reactive zone”
sebagai lapisan kapsul semu. Zona ini terdiri dari “satelit” yang
merupakan bagian dari tumor. Untuk menjangkau tempat eksisi radikal massa tumor ( tumor dan “reactive zone” ) harus dibuang. Metastasis dalam regional tulang
menjalar sebagai “skip metastase”. b) Osteosarkoma
dapat menetap dimanapun pada tulang, tapi predileksi nya pada
femur distal, tibia proksimal, dan proksimal humerus ( dihitung sekitar 70-80% lokasi pada tulang)
Gambaran biologis osteosarkoma
Osteosarkoma tumbuh dengan bentuk seperti bola, biasanya ada di
sekitar lutut dan bahu. Sifat dari tumor menembus serta menghancurkan
korteks tulang dan mendesak jaringan sekitar serta otot, menembus lapisan
kapsul semu yang dikenal sebagai “reactive zone”. Tumor tumbuh dengan
cepat membentuk nodul sebagai perpanjangan mikro ke dalam zona reaktif
yang disebut satelit. Oleh karena itu margin bedah radikal atau luas harus
dicapai untuk memastikan semua tumor besar telah diambil.
Tumor mungkin metastasis regional (dalam ekstremitas yang sama)
atau secara sistemik (ke organ lain, seperti paru-paru). Penyebaran sel
osteosarkoma hampir selalu terjadi hematogen dan terjadi pada masa awal .
Lokal atau regional nodul tumor tumbuh di luar zona reaktif, tetapi dalam
tulang yang sama atau pada tulang di sebelah yang disebut dengan skip
lession (Gambar 1a). Metastasis sistemik memiliki kecenderungan tinggi
untuk paru-paru (dalam 80-85% pasien). Tulang adalah tempat kedua yang
paling sering untuk terjadi metastasis dan biasanya terlibat setelah
metastasis paru (metastasis kedua yang paling sering) [11]. Metastasis
secara klinis terdeteksi pada sekitar 20% pasien pada presentasi awal.
Tempat yang paling jarang terjadi metastasis termasuk hati, kelenjar getah
bening, sistem saraf pusat, otot atau kulit. Dengan terdeteksi metastasis
prognosis memburuk secara drastis dan metastasis jauh tulang merupakan
tahap terakhir dari penyakit dan berhubungan dengan prognosis yang
paling buruk [12].
Tergantung pada gambaran sitologi atau histopatologi dari matriks
tumor atau sel-sel tumor dan tentu saja memiliki pemikiran dan pendekatan
partikel untuk terapi, osteosarcoma dibagi menjadi dua kelompok. Pada
kelompok pertama ada pasien dengan osteosarkoma kelas rendah dan
operasi merupakan pengobatan yang utama . Di kelompok kedua ada pasien
dengan high grade osteosarkoma . Dalam kelompok pasien "sandwich
therapy" yang sangat disukai (neoadjuvant kemoterapi - operasi -
kemoterapi adjuvan) [13,14,15].
Subtipe osteosarkoma
Intermedular Osteosarkoma
Konvensional atau "klasik" osteosarkoma adalah jenis yang paling
umum pada anak-anak dan remaja (terus hingga 80% dari semua kasus).
Jenis osteosarkoma berasal dari rongga intramedulla dan biasanya bertipe
high grade (Gambar 2a). Lesi osteoblastik dan / atau osteolitik dengan
kerusakan kortikal yang luas dan berbagai jumlah ekstensi jaringan lunak
mendominasi pada sinar-X. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan
gambaran sel-sel ganas mesenkimal, bentuk sel spndel atau polihedral
dengan inti pleomorfik dan kadang ada gambaran mitosis. Bukti tulang
langsung maupun produksi osteoid dari mesenkim sangat penting untuk
diagnosis (Gambar 2b, 2c). WHO telah lebih jauh mengkategorikan high
grade intramedular osteosarkoma sejak tahun 2002, tergantung pada