Naskah Final 7 Des 2011 COVER PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) PENYELENGGARAAN SKS DI SMA 1
Naskah Final 7 Des 2011
COVER
PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) PENYELENGGARAAN SKS DI SMA
1
Naskah Final 7 Des 2011
KATA PENGANTAR
2
Naskah Final 7 Des 2011
DAFTAR ISI
CoverKata PengantarDaftar Isi
A. Latar BelakangB. TujuanC. Ruang Lingkup KegiatanD. Unsur yang TerlibatE. ReferensiF. Pengertian dan KonsepG. Uraian Prosedur Kerja
LAMPIRAN-LAMPIRANLampiran 1: Alur Prosedur Kerja Lampiran 2: Instruksi KerjaLampiran 3: Contoh-Contoh
3
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 4: Contoh Jadwal Persiapan Penyelenggaraan SKS Tahun 2012-2013
GLOSARIUM
4
Naskah Final 7 Des 2011
PETUNUK TEKNISPENYELENGGARAAN SKS DI SMA
A. Latar Belakang
Tujuan pendidikan menengah umum adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Departemen Pendidikan Nasional menjelaskan dalam visinya bahwa kecerdasan mencakup cerdas intelektual, cerdas emosional, dan cerdas spiritual. Sementara itu, kemandirian merupakan salah satu dari tugas perkembangan yang harus dicapai siswa dari sejumlah tugas perkembangan lainnya.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menjamin hak peserta didik mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan minat, potensi, kebutuhan, dan kecepatan belajarnya. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mewajibkan sekolah kategori mandiri untuk melaksanakan sistem kredit semester (SKS) pada tingkat SMA, sedangkan sekolah kategori standar dibolehkan untuk melaksanakan SKS. Sementara itu, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 78 Tahun 2009 mewajibkan SMA bertaraf internasional untuk melaksanakan SKS.
Panduan penyelenggaraan SKS yang diterbitkan BSNP telah menjelaskan kebijakan, konsep, dan prinsip penyelenggaraan SKS di sekolah. Penjelasan panduan tersebut masih bersifat umum sehingga sekolah masih banyak mengalami kendala di antaranya dalam menentukan beban belajar, menyusun struktur kurikulum, menfasilitasi pilihan beban beban belajar dan mata pelajaran, dan menyusun jadwal pelajaran fleksibel dengan pola on/off untuk mata pelajaran tertentu. Di sisi lain sekolah belum mampu memfasiltasi keragaman peserta didik dalam hal kecepatan belajarnya sehingga memungkinkan mereka menyelesaikan studi dalam waktu yang beragam. Oleh karena itu diperlukan penjelasan teknis lebih rinci, bertahap, dan terarah.
Sebagai respon atas temuan dan masukan tersebut, Direktorat Pembinaan SMA perlu menyusun Petunjuk teknis Penyelenggaraan
5
Naskah Final 7 Des 2011
SKS di SMA yang memuat panduan penyelenggaraan, pembelajaran, dan penilaian.
6
Naskah Final 7 Des 2011
B. Tujuan
Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan dan pedoman bagi SMA untuk melaksanakan SKS.
C. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan penyelenggaraan SKS terdiri atas:1. Persiapan;2. Pelaksanaan;3. Ujian dan Kelulusan.
D. Unsur yang Terlibat1. Kepala SMA;2. Tim Penyusun Kurikulum (TPK) Sekolah;3. Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sekolah;4. Pembimbing Akademik; 5. Konselor/BK; dan6. Komite Sekolah.
E. Referensi1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12, 35, 37, dan 38;2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 11;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaran Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
7
Naskah Final 7 Des 2011
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional;
14. Panduan Penyusunan KTSP, 2007. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan;
15. Panduan Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester, 2010. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan;
16. Pedoman Penatalaksanaan Psikologis Layanan Pendidikan Khusus untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa, 2010. Jakarta: Depdiknas;
17. Petunjuk Teknis Pembelajaran Tuntas, Remedial, dan Pengayaan, 2010. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA;
18. Petunjuk Teknis Pembelajaran Tatap Muka, Penugasan Terstruktur, dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur, 2010. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA; dan
19. Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Hasil Belajar, 2010. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA.
8
Naskah Final 7 Des 2011
F. Pengertian dan Konsep1. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan
program pendidikan yang siswanya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur(Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi);
2. Beban belajar merupakan ukuran yang menunjukkan kuantitas yang harus dilakukan oleh siswa mengikuti tugas-tugas pembelajaran dalam bentuk kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam rangka mencapai kompetensi yang dituntut oleh mata pelajaran. Beban belajar menuntut konsekuensi siswa meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan kegiatan yang telah didesain dalam silabus mata pelajaran yang waktunya telah ditentukan. Beban belajar dengan kredit lebih besar menuntut pengorbanan lebih banyak untuk melakukan tugas pembelajaran. Beban belajar mata pelajaran dihitung untuk kegiatan tiap semester dan dinyatakan dalam satuan kredit semeter;
3. Prinsip penyelenggaraan SKS di SMA:a. Peserta didik menentukan sendiri beban belajar dan mata
pelajaran yang diikuti pada setiap semester sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya;
b. Peserta didik yang berkemampuan dan berkemauan tinggi dapat mempersingkat waktu penyelesaian studinya dari periode belajar yang ditentukan dengan tetap memperhatikan ketuntasan belajar;
c. Peserta didik didorong untuk memberdayakan dirinya sendiri dalam belajar secara mandiri;
d. Peserta didik dapat menentukan dan mengatur strategi belajar dengan lebih fleksibel. Peserta didik memiliki kesempatan untuk memilih program studi dan mata pelajaran sesuai dengan potensinya;
9
Naskah Final 7 Des 2011
e. Peserta didik dapat pindah (transfer) kredit ke sekolah lain yang sejenis yang menggunakan SKS dan semua kredit yang telah diambil dapat dipindahkan ke sekolah yang baru;
f. Sekolah menyediakan sumber daya pendidikan yang lebih memadai secara teknis dan administratif;
g. Penjadwalan kegiatan pembelajaran diupayakan dapat memenuhi kebutuhan untuk pengembangan potensi peserta didik yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan;
h. Guru memfasilitasi kebutuhan akademik peserta didik sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya;
4. Penentuan sendiri beban belajar dan mata pelajaran tiap semester dilakukan dengan penjadwalan pola on/off
5. Penyelenggaraan SKS di SMA pada sekolah kategori standar, sekolah kategori mandiri, dan sekolah bertaraf internasional harus didukung persiapan yang mengacu pada pemenuhan delapan standar nasional pendidikan. Implementasi pelaksanaan SKS yang bersifat fleksibel terdapat pada proses pembelajaran dan pengelolaan yang mengakomodasi peserta didik sesuai dengan potensi, minat, kebutuhan, dan kecepatan belajarnya;
6. SMA Bertaraf Internasional dan SMA Kategori Mandiri wajib melaksanakan SKS, sedangkan SMA Kategori Standar dapat melaksanakan SKS;
7. Persiapan penyelenggaraan SKS terdiri atas persiapan dokumen kurikulum dan sumber daya;
8. Persiapan dokumen kurikulum yang dimaksud terdiri atas struktur kurikulum dan beban belajar, peraturan akademik, kalender akademik, dan pedoman pendukung pelaksanaan, serta perangkat pembelajaran dan penilaian;
9. Persiapan sumber daya terdiri atas sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan dan sarana prasarana;
10. Sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan SKS terdiri atas guru, pembimbing akademik, konselor, dan tenaga administrasi akademik. Sumber daya tersebut harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang implementasi SKS dan standar nasional
10
Naskah Final 7 Des 2011
pendidikan pada umumnya. Jumlah guru cukup dan sesuai dengan latar belakang pendidikan;
11. Sumber daya sarana prasarana mampu memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK, pembelajaran berbasis mata pelajaran (subject based classroom), dan penjadwalan pembelajaran yang fleksibel;
12. Pembelajaran dengan pola on/off adalah penjadwalan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memilih atau tidak memilih mata pelajaran tertentu pada semester tertentu.
13. Struktur kurikulum dan beban belajar memuat mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Beban belajar seluruh mata pelajaran dan muatan lokal dinyatakan dengan satuan kredit semester (sks), yaitu minimal 114 sks dan maksimal 126 sks. Penetapan beban belajar seluruh mata pelajaran dan masing-masing mata pelajaran dilakukan oleh sekolah dengan mengacu pada panduan penyelenggaraan SKS dari BSNP dan petunjuk teknis penyelenggaraan SKS dari Direktorat Pembinaan SMA (Dit. PSMA);
14. Dasar penetapan beban belajar berpedoman pada perhitungan kesetaraan pada sistem paket dan SKS, yaitu 1 sks setara dengan 1,88 – 2 jam pelajaran dan analisis konteks potensi dan kebutuhan sekolah. Rentang beban belajar tiap mata pelajaran seperti pada tabel 1, 2, dan 3;
Tabel 1. Beban Belajar Mata Pelajaran dan Muatan Lokal Tingkat SMA Program IPA
No Mata Pelajaran Beban Belajar (sks)
Minimum Maksimum1. Pendidikan Agama 5 8 2. Pendidikan Kewarganegaraan 5 73. Bahasa Indonesia 11 134. Bahasa Inggris 11 135. Matematika 11 136. Pendidikan Jasmani Olagraga dan
Kesehatan4 6
7. Sejarah 2 48. Teknologi Informasi dan Komunikasi 4 6
11
Naskah Final 7 Des 2011
9 Seni Budaya 4 610. Keterampilan/Bahasa Asing 4 611. Fisika 10 1212. Kimia 10 1213. Biologi 10 1214. Ekonomi* 2 315. Sosiologi* 2 316. Geografi* 2 317. Muatan Lokal 4 6
*) Wajib diikuti pada semester tertentu sesuai dengan SK-KD semester 1 dan 2 pada sistem
paket
Tabel 2. Rentang Beban Belajar Mata Pelajaran dan Muatan Lokal Tingkat SMA Program IPS
No Mata Pelajaran Beban Belajar (sks)
Minimum Maksimum1. Pendidikan Agama 5 82. Pendidikan Kewarganegaraan 5 73. Bahasa Indonesia 11 134. Bahasa Inggris 11 135. Matematika 11 136. Pendidikan Jasmani Olagraga dan
Kesehatan4 6
7. Sejarah 4 68. Teknologi Informasi dan Komunikasi 4 69 Seni Budaya 4 610. Keterampilan/Bahasa Asing 4 611. Fisika* 2 312. Kimia* 2 313. Biologi* 2 314. Ekonomi 10 1215. Sosiologi 8 1016. Geografi 7 917. Muatan Lokal 4 6
*) Wajib diikuti pada semester tertentu sesuai dengan SK-KD semester 1 dan 2 pada sistem
paket
12
Naskah Final 7 Des 2011
Tabel 3. Beban Belajar Mata Pelajaran dan Muatan Lokal Tingkat SMA Program Bahasa
No Mata Pelajaran Beban Belajar (sks)
Minimum Maksimum1. Pendidikan Agama 5 82. Pendidikan Kewarganegaraan 5 73. Bahasa Indonesia 13 154. Sastra Indonesia 7 95. Bahasa Inggris 13 156. Matematika 10 117. Pendidikan Jasmani Olagraga dan
Kesehatan4 6
8. Sejarah 5 79 Teknologi Informasi dan Komunikasi 4 610. Seni Budaya 4 611. Bahasa Asing 11 1312. Antropologi 5 713. Fisika* 2 314. Kimia* 2 315. Biologi* 2 316. Ekonomi* 2 317. Sosiologi* 2 318. Geografi* 2 319. Muatan Lokal 4 6
*) Wajib diikuti pada semester tertentu sesuai dengan SK-KD semester 1 dan 2 pada sistem
paket
15. Sekolah menetapkan serial mata pelajaran sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan secara fleksibel dengan pola on/off bagi peserta didik untuk melaksanakan layanan pendidikan yang mengakomodasi keragaman kecepatan belajar peserta didik dan variasi pilihan beban belajar dan mata pelajaran;
16. Mata pelajaran disusun maksimal dalam empat seri untuk mengakomodasi kebutuhan peserta didik dengan bakat dan kecerdasan istimewa yang berhak menyelesaikan masa studi paling cepat dua tahun (empat semester). Masa studi paling lama adalah 5 tahun (10 semester);
13
Naskah Final 7 Des 2011
17. Penyusunan serial mata pelajaran mempertimbangkan potensi dan kebutuhan sekolah, serta mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan. Setiap seri mata pelajaran memuat standar kompetensi lulusan (SKL Mata Pelajaran) dan standar isi (SK-KD) sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006. Contoh serial mata pelajaran disajikan pada tabel 4;
Tabel 4. Contoh serial Mata Pelajaran
No Mata Pelajaran Jumlah Seri Mata
Pelajaran1 2 3 4
1. Pendidikan Agama 6 sks 2 sks 2 sks 2 sks
2. Matematika 13 sks 2 sks 4 sks 4 sks 3 sks
3. Penjas Orkes 4 sks 1 sks 1 sks 1 sks 1 sks
4. Fisika 11 sks 2 sks* 3 sks 3 sks 3 sks
5. Ekonomi 11 sks 2 sks* 3 sks 3 sks 3 sks
6. Bahasa Asing 4 sks 2 sks 2 sks
*) Wajib diikuti pada semester tertentu sesuai dengan SK-KD semester 1 dan 2 pada sistem
paket
18. Penyusunan kembali seluruh SK-KD sesuai standar isi pada serial mata pelajaran dilakukan dengan cara mengurutkan SK-KD tersebut sesuai dengan urutan seri dan beban belajarnya (sks). Contoh SK-KD serial mata pelajaran disajikan pada contoh 3b.
19. Peserta didik pada semua program jurusan wajib mengikuti mata pelajaran yang kontennya (SK-KD) tercantum pada semester 1 dan 2 (sesuai standar isi sistem paket). Sekolah memfasilitasi penjadwalan fleksibel dengan pola on/off, Contoh penjadwalan fleksibel dengan pola on/off disajikan pada lampiran 3a;
20. Penetapan beban belajar dan struktur kurikulum melibatkan unsur guru, konselor, tim penyusun kurikulum, dan kepala sekolah dalam rapat kerja sekolah. Contoh beban belajar dan struktur kurikulum disajikan pada lampiran 3b;
14
Naskah Final 7 Des 2011
21. Peraturan akademik menjelaskan ketentuan tentang mekanisme pilihan beban belajar dan mata pelajaran, mekanisme penilaian, penjurusan, dan kelulusan;
22. Mekanisme pilihan beban belajar dan mata pelajaran dilakukan pada awal semester dengan cara mengisi kartu rencana studi (KRS) yang disetujui pembimbing akademik (PA) dengan ketentuan sebagai berikut.a. Pilihan beban belajar dan mata pelajaran pada semester satu
dilakukan dalam bentuk paket dengan jumlah tertentu. Peserta didik dengan bakat dan kecerdasan istimewa (sesuai hasil seleksi) berhak memilih beban belajar dan mata pelajaran melebihi peserta didik lainnya;
b. Beban belajar dan mata pelajaran pada semester dua dan seterusnya mempertimbangkan hasil indeks prestasi (IP) semester sebelumnya, yaitu:
1. IP < 5,0 dapat mengambil maksimal 8 sks2. IP 5,0 s.d 5,9 dapat mengambil maksimal 10 sks3. IP 6,0 s.d 6,9 dapat mengambil maksimal 16 sks4. IP 7,0 s.d 7,4 dapat mengambil maksimal 20 sks5. IP 7,5 s.d 7,9 dapat mengambil maksimal 24 sks6. IP 8,0 s.d 8,5 dapat mengambil maksimal 28 sks7. IP > 8,5 dapat mengambil maksimal 32 sks
23. Mekanisme penilaian menjelaskan kriteria ketuntasan, teknik penilaian dan pengolahan hasil penilaian, dan mekanisme perbaikan nilai melalui remedial dan/atau semester pendek;
24. Mekanisme penjurusan menjelaskan kriteria penjurusan, waktu pelaksanaan penjurusan, dan tahap penetapan penjurusan;
25. Penjurusan dapat dilakukan mulai semester satu berdasarkan potensi, minat, kebutuhan, dan prestasi akademik. Data potensi diperoleh melalui psikotes. Data minat dan kebutuhan diperoleh melalui wawancara atau isian kuesioner. Data prestasi akademik diperoleh melalui tes seleksi penerimaan peserta didik baru;
26. Penjurusan disarankan mulai semester dua agar informasi yang dijadikan pertimbangan penentuan jurusan lebih lengkap setelah diamati selama satu semester.
15
Naskah Final 7 Des 2011
27. Tahapan penjurusan dilakukan secara bertahap dengan langkah-langkah sebagai berikut.a. Jika hasil belajar semester satu sesuai dengan minat, potensi
dan kebutuhannya, peserta didik dapat memilih program jurusan sesuai dengan pilihannya mulai semester dua. Dalam hal ini peserta didik memilih beban belajar dan mata pelajaran sesuai dengan ciri khas program jurusan (IPA, IPS, atau Bahasa);
b. Peserta didik yang belum dapat memenuhi persyaratan penjurusan di awal semester dua dapat memperbaiki hasil belajar semester satu melalui kegiatan semester pendek agar memperoleh penetapan penjurusan paling lambat di awal semester tiga. Dalam hal ini peserta didik tidak berhak memilih beban belajar dan mata pelajaran ciri khas jurusan pada semester dua;
c. Peserta didik diberi hak untuk pindah jurusan paling lambat di awal semester tiga. Mekanisme pindah jurusan dilakukan setelah mendapat persetujuan PA dan Konselor/BK dengan mempertimbangkan ketuntasan mata pelajaran prasyarat jurusan.
Skema mekasnisme penjurusan disajikan pada lampiran 2a28. Persyaratan prestasi akademik untuk penjurusan ditentukan oleh
sekolah melalui rapat kerja sekolah dengan mengacu pada panduan penyusunan laporan hasil belajar dari Dit. PSMA (Surat Edaran Dirjen Mandikdasmen Nomor 12/C/KEP/TU/2008):a. Persyaratan program IPA adalah lulus mata pelajaran fisika,
kimia, dan biologi;b. Persyaratan program IPS adalah lulus mata pelajaran ekonomi,
sosiologi, dan geografi;c. Persyaratan program Bahasa adalah lulus mata pelajaran
bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa asing;29. Kriteria lulus mata pelajaran adalah mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan kehadiran minimal 90%, memiliki sikap baik, dan memperoleh nilai mata pelajaran sekurang-kurangnya sama dengan nilai KKM;
30. Sekolah penyelenggara SKS dapat memberikan layanan bagi siswa cerdas istimewa (SCI) dengan pembelajaran khusus sesuai dengan
16
Naskah Final 7 Des 2011
kemampuan dan daya dukung. Pembelajaran khusus bagi siswa cerdas istimewa dapat dilakukan dengan merekonstruksi secara khusus strategi tatap muka dan tugas terstruktur. Sekolah dapat menyusun kriteria beban belajar secara khusus bagi siswa cerdas istimewa seperti pada contoh lampiran 3g;
31. Kriteria penentuan siswa cerdas istimewa dilakukan oleh sekolah dengan mengacu pada karakteristik SCI, yaitu:a. Memiliki tingkat kecerdasan intelegensi tinggi di atas rata-rata
secara konsisten;b. Memiliki riwayat belajar istimewa secara konsisten;c. Memiliki karakter mandiri, cepat memahami, gemar membaca,
dan motivasi tinggi dalam belajar; dand. Memiliki keingintahuan dan kreativitas tinggi serta komitmen
tinggi dalam melaksanakan tugas yang ditunjukan dengan skor kreativitas (CQ) dan komitmen tugas (TC)
32. Kriteria kelulusan menjelaskan kriteria dan mekanisme penentuan kelulusan, yaitu lulus penilaian mata pelajaran dan lulus dari satuan pendidikan. Penentuan kriteria kelulusan ditentukan oleh sekolah dalam rapat kerja sekolah;
33. Kalender akademik memuat informasi hari dan jam belajar, hari libur, kegiatan ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, jadwal pengisian kartu rencana studi (KRS), kegiatan semester pendek, dan jadwal ujian sekolah;
34. Pedoman pendukung pelaksanaan menjelaskan informasi yang diperlukan untuk memperjelas dan memudahkan pelaksanaan penyelengaraan SKS. Pedoman pendukung terdiri atas , pedoman moving class, pedoman PA, dan pedoman Konselor/BK. Pedoman tersebut disusun oleh sekolah dengan melibatkan unsur guru, konselor/BK, tim penyusun kurikulum, dan kepala sekolah;
35. Pelaksanaan penyelenggaraan SKS dilakukan secara bertahap dengan strategi phasing in/out dimulai tahun pertama, sedangkan peserta didik lainnya yang duduk di kelas XI dan XII tetap menggunakan sistem paket. Pada tahun kedua terdapat dua angkatan yang menggunakan SKS sedangkan peserta didik kelas XII masih menggunakan sistem paket. Pada tahun ketiga seluruh peserta didik di sekolah menggunakan SKS;
17
Naskah Final 7 Des 2011
36. Untuk menyelengarakan SKS di sekolah pada tahap awal:a. Tersedia KTSP yang memuat struktur kurikulum dengan sistem
paket dan SKS yang telah ditandatangani Dinas Pendidikan Provinsi;
b. Tersedia perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP) sesuai dengan serial mata pelajaran, minimal untuk tahun pertama;
c. Tersedia jadwal mata pelajaran dan jadwal konsultasi PA dan Konselor/BK;
d. Mendapat izin tertulis dari dinas pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau Provinsi. Izin tersebut kemudian dilaporkan kepada Direktorat PSMA;
e. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat dan orangtua;37. Jadwal mata pelajaran mengakomodasi kebutuhan dan potensi
peserta didik, dan daya dukung sekolah. ;38. Jadwal mata pelajaran digunakan untuk kegiatan pembelajaran
tatap muka dan penugasan terstruktur yang ditetapkan pada awal semester;
39. Sekolah merancang pilihan beban belajar dan mata pelajaran sampai semester enam untuk mengakomodasi kebutuhan distribusi tugas mengajar. Contoh pilihan beban belajar dan mata pelajaran disajikan dalam lampiran 3b;
40. Kegiatan semester pendek dilaksanakan hanya untuk perbaikan nilai bagi mereka yang belum mencapai kelulusan mata pelajaran sampai akhir semester. Ketentuan tentang semester pendek;a. Jadwal ditentukan oleh sekolah dengan waktu pelaksanaan
disesuaikan dengan kebutuhan dan daya dukung; b. Waktu belajar dilaksanakan pada sore hari setelah jadwal belajar
berakhir atau pada jeda antar semester. c. Pembelajaran semester pendek mengacu pada hasil ketuntasan
standar kompetensi (SK) mata pelajaran;d. Jumlah kegiatan dilakukan dalam 8 pertemuan yang diakhiri
dengan penilaian;e. Guru yang mengajar di semester pendek adalah guru mata
pelajaran terkait yang mendapat tugas dari kepala sekolah;41. Pembimbing Akademik (PA) adalah guru yang diberi tugas untuk
membimbing perkembangan prestasi akademik peserta didik
18
Naskah Final 7 Des 2011
sampai akhir masa studinya. PA membimbing peserta didik maksimal 20 orang dengan tugas sebagai berikut: a. Memantaudan melakukan analisis terhadap data potensi,
kebutuhan, minat, dan prestasi yang diperoleh dari Konselor/BK, serta memberikan rekomendasi konstruktif selama mengikuti pendidikan di sekolah agar peserta didik berkembang potensi akademiknya secara maksimal;
b. Membimbing siswa pada saat pengisian kartu rencana studi (KRS), pemilihan jurusan, pembagian laporan hasil belajar (LHB), dan/ atau melaksanakan konsultasi akademik;
c. Mengelola hasil penilaian akhlak mulia dan kepribadian berdasarkan hasil penilaian dari guru mata pelajaran pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan dan masukan guru mata pelajaran lainnya;
d. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orangtua, Konselor/BK, dan guru mata pelajaran;
42. PA memberikan layanan konsultasi akademik minimal enam kali dalam tiap semester.
43. Konselor/BK adalah pendidik profesional yang bertugas memberikan pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan formal; Konselor/BK memberikan bimbingan dan konsultasi pada peserta didik (konseli) agar mampu mengembangkan potensi dan mandiri dalam mengambil keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli kemaslahatan umum. Dalam pelaksanaan SKS, Konselor/BK membimbing siswa dengan jumlah minimal 150 orang selama masa studi dengan tugas sebagai berikut:a. Memantau, menghimpun dan mendokumentasi data, serta
melakukan analisis potensi, kebutuhan, minat, dan prestasi peserta didik;
b. Memantau, mendeteksi, dan memberikan rekomendasi konstruktif agar peserta didik mampu mencapai tugas perkembangannya melalui kegiatan pengembangan diri di sekolah termasuk peserta didik yang membutuhkan layanan khusus;
19
Naskah Final 7 Des 2011
c. Memberikan bimbingan siswa pada saat kegiatan layanan dan kosultasi kelompok sesuai jadwal layanan, serta layanan individu sesuai dengan kebutuhan peserta didik; dan
d. Melaporkan hasil penilaian kegiatan pengembangan diri tiap semester;
e. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orang tua, PA, dan guru mata peajaran;
44. Konselor/BK melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konsultasi kelompok minimal enam kali dalam tiap semester.
45. Penilaian dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Penilaian oleh pendidik dilakukan melalui tes dan nontes dalam kegiatan ulangan harian (UH), ulangan tengah semester (UTS), dan ulangan akhir semester (UAS). Penilaian oleh satuan pendidikan dilakukan melalui ujian sekolah (US). Penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui ujian nasional (UN);
46. Penilaian hasil belajar pada tiap mata pelajaran oleh pendidik mengukur pencapaian kompetensi tiap KD dan/atau SK untuk diakumulasi menjadi nilai mata pelajaran.
47. Penilaian hasil belajar dalam penyelenggaraan SKS menyertakan indeks prestasi (IP) pada laporan hasil belajar.
Perhitungan indeks prestasi menggunakan rumus:
IP = Indeks Prestasi
Ni = Nilai tiap mata pelajaran
Bi = Beban belajar tiap mata pelajaran (sks)48. Laporan hasil belajar (LHB) memuat hasil penilaian mata pelajaran
yang terdiri atas pengetahuan, praktik, dan sikap, disertai dengan deskripsi pencapaian standar kompetensi. LHB juga melaporkan hasil pengembangan diri dan akhlak mulia/kepribadian, serta hasil indeks prestasi semester dan kumulatifnya. Contoh LHB disajikan pada lampiran 3m;
49. Pengelolaan, pengorganisasian, dan kontrol data penilaian, serta pencetakan laporan hasil belajar (LHB) menerapkan sistem administrasi akademik berbasis TIK;
20
Naskah Final 7 Des 2011
50. Kriteria lulus satuan pendidikan (lulus SMA) adalah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan beban belajar minimal yang ditentukan satuan pendidikan, memiliki sikap yang baik, lulus ujian sekolah, dan lulus ujian nasional;
51. Ujian sekolah dilaksanakan dua kali setiap tahun yaitu pada semester ganjil dan genap. Sekolah memfasilitasi peserta didik untuk dapat mengikuti ujian sekolah mata pelajaran tertentu setelah menyelesaikan seluruh serial mata pelajaran. Dengan demikian peserta didik berhak untuk mengikuti ujian sekolah secara bertahap;
52. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemerintah memfasilitasi ujian nasional (UN) dua kali setiap tahun, yaitu pada semester ganjil dan genap. Peserta didik juga berhak untuk mengikuti ujian nasional secara bertahap;
G. Uraian Prosedur Kerja1. Persiapan
1. Kepala sekolah mensosialisasikan dasar filosofis, landasan hukum, dan implementasi secara umum pelaksanaan SKS kepada pendidik dan tenaga kependidikan, serta pengurus komite sekolah;
2. Kepala SMA mengundang dan menugaskan Tim Penyusun Kurikulum (TPK) Sekolah serta memberi pengarahan teknis untuk melakukan persiapan penyelenggaraan SKS (Contoh Persiapan Penyelenggaraan SKS tahun 2012-2013 disajikan pada lampiran 4). Arahan sekurang-kurangnya berisi:
a. Dasar pelaksanaan SKS;b. Tujuan dan manfaat penyelenggaraan SKS ;c. Hasil yang diharapkan;d. Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugas TPK sekolah;
3. TPK sekolah menyusun draf rencana dan jadwal pertemuan, uraian kegiatan, sasaran/hasil untuk
21
Naskah Final 7 Des 2011
melakukan persiapan dokumen dan sumber daya pendukung lainnya, sekurang-kurangnya berisi:a. Rincian pembagian tugas kerja;b. Jadwal pertemuan awal TPK, pembahasan draf di tingkat
TPK, pembahasan pleno rapat kerja, finalisasi dokumen, validasi, dan sosialisasi kepada masyarakat;
c. Draf dokumen yang perlu disiapkan;d. Jadwal pertemuan MGMP untuk menyusun SK-KD serial
mata pelajaran dan merivisi silabus-RPP;4. TPK menyiapkan program aplikasi administrasi
akademik berbasis TIK5. Kepala sekolah bersama Komite membahas draf
jadwal dan anggaran kegiatan;6. TPK menyusun draf dokumen: (1) struktur kurikulum dan
beban belajarl (2) peraturan akademik; (3) panduan PA; (4) panduan BK, dan (5) draf KTSP yang menggunakan SKS untuk tahun pertama dan sistem paket untuk kelas XI dan XII;
7. TPK melakukan pertemuan dengan guru dan konselor yang dipimpin oleh Kepala Sekolah untuk:
a. Menyampaikan draf dokumen beban belajar dan struktur kurikulum, peraturan akademik, panduan PA dan BK dan panduan pendukung lainnya agar dicermati, ditelaah, diberikan masukan, dan koreksi untuk penyempurnaan;
b. Menyampaikan tugas MGMP untuk memetakan SKL dan SK-KD serial mata pelajaran serta merevisi silabus dan RPP satu tahun pelajaran;
c. Menyampaikan tugas Konselor/BK menyusun rancangan kegiatan layanan bimbingan dan konseling serta jadwal konsultasi;
8. MGMP memetakan SKL dan SK-KD serial mata pelajaran dan merevisi Silabus-RPP.
9. Konselor/BK menyusun rancangan kegiatan layanan bimbingan dan konseling serta jadwal konsultasi;
10. TPK menghimpun masukan dan koreksi terhadap draf dokumen beban belajar dan struktur kurikulum,
22
Naskah Final 7 Des 2011
dan peraturan akademik, untuk dibahas dengan kepala sekolah;
11. Kepala sekolah menetapkan beban belajar dan struktur kurikulum, dan peraturan akademik, untuk disosialisaikan kepada warga sekolah;
12. TPK menyusun dokumen final KTSP menggunakan SKS tahun pertama dan sistem paket kelas XI dan XII untuk dikonsultasikan dengan instansi terkait (Dinas Pendidikan, LPMP, atau Perguruan Tinggi);
13. TPK menyiapkan daftar PA, desain pilihan mata pelajaran, kalender akademik, dan jadwal mata pelajaran;
a. Pemilihan calon PA didasarkan pada kecakapan, integritas, dan keteladanan guru untuk mau menjadi perintis dan volenteer;
b. Calon PA angkatan pertama adalah guru yang mengajar mulai semester pertama dan menjadi perintis secara bertahap sampai seri terakhir mata pelajaran.
14. Kepala Sekolah dan ketua Komite Sekolah menandatangani KTSP, kemudian mengirimkan dokumen KTSP ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi sekaligus meminta izin tertulis penyelenggaraan SKS;
15. Kepala Sekolah mensosialisaikan pelaksanaan SKS kepada warga sekolah, komite, dan masyarakat.
2. Pelaksanaan 1. Kepala Sekolah:
a. Menetapkan pembagian tugas guru, PA dan BK; b. Mensosialisasikan penyelenggaraan SKS kepada peserta
didik baru melalui kegiatan masa orientasi peserta didik baru (MOPD).
2. TPK dan Kepala Sekolah menetapkan rombongan belajar angkatan pertama semester satu:
a. Setiap rombongan belajar dengan jumlah 32 orang peserta didik ditetapkan dua orang PA, sehingga masing-
23
Naskah Final 7 Des 2011
masing PA akan membimbing dan mendampingi 16 orang peserta didik sampai mereka menyelesaikan studinya;
b. Setiap rombongan belajar diberikan identitas misalnya 1A, 1B, 1C, dan seterusnya. Angka 1 menunjukan semester satu dan A, B, C, dan seterusnya menunjukan pada rombongan belajar yang berbeda;
c. Setiap 4 – 5 rombongan belajar atau 150 orang peserta didik ditetapkan seorang Konselor/BK.;
3. Guru mata pelajaran melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai jadwal mata pelajaran dan melakukan penilaian serta tindak lanjutnya;
4. Guru melaksanakan ulangan harian dalam bentuk tes atau tugas-tugas termasuk penilaian praktik atau produk untuk mengukur ketuntasan KD;a. Hasil penilaian tiap KD mencakup aspek pengetahuan,
penilaian sikap, dan/atau praktik;b. Hasil ketuntasan KD segera diinformasikan kepada peserta
didik agar segera ditindaklanjuti, misalnya dengan kegiatan remedial bagi peserta didik yang belum tuntas;
c. Hasil remedial segera diinformasikan kepada peserta didik;5. PA dan BK melaksanakan kegiatan konsultasi sesuai dengan
jadwal konsultasi;6. TPK mengatur, memantau, dan mendampingi kegiatan MGMP
untuk merevisi Silabus dan RPP sesuai serial mata pelajaran untuk tahun kedua dan seterusnya;
7. Konselor/BK menghimpun dan mendokumentasi data potensi, kebutuhan, dan minat peserta didik, kemudian menganalisis dan menyajikan informasi sistematis, ringkas, dan mudah untuk digunakan oleh PA, guru mata pelajaran, dan TPK ;
8. TPK mengatur dan memantau kegiatan MGMP dalam menyiapkan instrumen ulangan tengah semester (UTS);
9. Setelah kegiatan UTS:a. Guru mata pelajaran melaporkan ketuntasan KD dan SK
dan menindaklanjuti dengan kegiatan remedial berdasarkan ketuntasan SK;
24
Naskah Final 7 Des 2011
b. TPK melakukan evaluasi keterlaksanaan, menghimpun data potensi, kebutuhan, dan minat peserta didik dari konselor/BK, memetakan komposisi awal klasifikasi peserta didik berdasarkan program jurusan IPA/IPS/Bahasa;
c. PA menghimpun data prestasi akademik, minat, dan kebutuhan peserta didik, serta menganalisis data potensi, minat dan kebutuhan dari Konselor/BK;
10. TPK dan MGMP menyiapkan instrumen ulangan akhir semester (UAS);
11. Setelah UAS:a. Guru mata pelajaran melaporakan nilai mata pelajaran
setelah dilakukan remedial berdasarkan ketuntasan SK;b. PA dan Konselor/BK melaporkan data awal komposisi
peserta didik pada jurusan IPA/IPS/Bahasa;c. PA melaporkan hasil penilaian akhlak mulia dan
kepribadian;d. BK melaporkan hasil penilaian pencapaian tugas
perkembangan termasuk kegiatan pengembangan diri;12. Dalam mengolah dan menganalisis ketuntasan mata pelajaran:
a. Hasil ketuntasan mata pelajaran dihitung berdasarkan hasil rata-rata ketuntasan dari tiap SK;
b. Hasil ketuntasan tiap SK dihitung berdasarkan hasil rata-rata ketuntasan tiap KD;
Contoh penghitungan ketuntasan disajikan dalam lampiran (3l)
13. TPK menyiapkan perangkat pengisian KRS semester dua;14. Pada saat pengisian KRS:
a. PA menginformasikan data potensi dan prestasi akademik (IP sementara) kepada peserta didik;
b. Peserta didik memilih beban belajar dan mata pelajaran untuk semester dua berdasarkan pertimbangan data potensi dan prestasi akademik dengan cara mengisi KRS. Peserta didik yang memenuhi persyaratan akademis sesuai dengan potensi, minat, dan kebutuhannya dapat memilih beban belajar dan mata pelajaran program
25
Naskah Final 7 Des 2011
jurusan. Peserta didik yang belum memenuhi persyaratan akademis sesuai dengan potensi, minat, dan kebutuhannya tidak dapat memilih beban belajar dan mata pelajaran program jurusan;
c. PA membimbing, memberikan pertimbangan, dan menyetujui KRS peserta didik;
15. TPK dibantu tenaga administrasi akademik mencetak LHB untuk ditandatangani oleh PA dan Kepala Sekolah;
16. PA membagikan laporan hasil belajar (LHB) semester satu yang mencakup indeks prestasi (IP). Contoh LHB disajikan dalam lampiran 3m ;
17. Pada saat pembagian LHB, PA menyampaikan informasi umum tentang hasil belajar semester satu dan konsekuensinya di semester dua, kriteria dan mekanisme penjurusan, dan mekanisme kegiatan semester pendek;
18. TPK menyusun rombongan belajar dan jadwal mata pelajaran untuk semester dua:
a. Peserta didik yang memiliki kesamaan pilihan beban belajar dan mata pelajaran dikelompokkan dalam rombongan belajar yang sama;
b. Pengelompokan rombongan belajar yang mungkin terjadi terdiri atas program IPA/IPS/Bahasa dan rombongan belajar netral (belum mendapat identitas program jurusan);
c. Rombongan belajar diberi identitas, misalnya 2A, 2B, dan seterusnya. Angka 2 menunjukan mereka ada di semester dua, sedangkan A, B, dan seterusnya sebagai kelompok peserta didik yang memiliki pilihan beban belajar dan mata pelajaran yang sama;
d. Peserta didik yang memilih beban belajar dan mata pelajaran lebih banyak disediakan jadwal khusus sampai sore hari;
e. Peserta didik dengan bakat dan kecerdasan istimewa difasilitasi pembelajaran khusus;
19. Kepala sekolah menetapkan jadwal mata pelajaran semester dua;
26
Naskah Final 7 Des 2011
20. Guru mata pelajaran melaksanakan kegiatan pembelajaran semester dua sesuai dengan jadwal mata pelajaran;
21. PA dan Konselor/BK melaksanakan kegiatan konsultasi sesuai dengan jadwal konsultasi;
22. Pada saat kegiatan konsultasi di semester dua:a. PA mengingatkan, memantau, dan membimbing peserta
didik mengikuti kegiatan semester pendek untuk memperbaiki nilai mata pelajaran yang belum tuntas dan memenuhi persyaratan akademis sesuai dengan potensi, minat, dan kebutuhannya;
b. BK membimbing, memberi pertimbangan, dan mendorong siswa agar mampu dan mandiri dalam mengambil keputusan, mengembangkan potensi, melaksanakan kegiatan pengembangan diri untuk mencapai prestasi akademik yang maksimal;
23. TPK mengatur, menyusun, dan memantau jadwal dan kegiatan semester pendek:
a. Menugaskan guru mata pelajaran tertentu melaksanakan pembelajaran semester pendek berdasarkan hasil ketuntasan kompetensi dan melaksanakan penilaian pada akhir kegiatan.;
b. Menghimpun, mengolah, dan menganalisis hasil penilaian kegiatan semester pendek;
c. Hasil penilaian kegiatan semester pendek disampaikan kepada peserta didik.
d. Peserta didik yang belum lulus pada tahap pertama diberikan kesempatan mengikuti kegiatan semester pendek tahap kedua setelah UTS;
24. Setelah pelaksanaan UAS semester dua:a. TPK menghimpun hasil akhir kegiatan semester pendek
untuk menetapkan peserta didik pada program IPA/IPS/Bahasa sesuai dengan potensi, minat, dan kebutuhannya;
b. Jika masih terdapat peserta didik yang belum memenuhi persayaratan akademis sesuai dengan potensi, minat, dan kebutuhan, TPK meminta PA dan Konselor/BK untuk
27
Naskah Final 7 Des 2011
menyampaikan data pendukung yang akan dijadikan pertimbangan dalam rapat pleno penentuan penjurusan;
c. Kepala Sekolah memimpin rapat pleno dewan pendidik untuk menetapkan penjurusan peserta didik di semester tiga. Dalam hal ini tidak ada rapat pleno kenaikan kelas dalam penyelenggaraan SKS;
3. Ujian dan Kelulusan1. Kepala Sekolah menugaskan TPK untuk melakukan persiapan
pelaksanaan ujian;2. Kepala sekolah memberikan arahan tentang mekanisme dan
persyaratan, baik ujian sekolah maupun ujian nasional yang dilaksanakan tiap semester sehingga memungkinkan peseta didik dapat mengikuti sebagian atau seluruh mata pelajaran yang diujikan;
3. TPK menyiapkan rencana kerja dan jadwala. Ujian sekolah yang terdiri atas ujian tertulis dan ujian
praktik sesuai dengan karakteristik kompetensi mata pelajaran;
b. Ujian sekolah dan ujian nasional yang dilaksanakan dua kali dalam satu tahun, yaitu pada semester ganjil dan semester genap;
c. Mata pelajaran yang diujikan yaitu mata pelajaran yang sudah diikuti sampai seri terakhir;
4. Kepala sekolah mengecek dan menetapkan rencana kerja dan jadwal ujian;
5. Kepala sekolah melalui TPK menginformasikan pelaksanaan ujian yang berisi:a. jadwal ujian b. persyaratan peserta ujian c. prosedur dan mekanisme ujian;
6. Guru/MGMP menyusun perangkat ujian sekolah:a. perangkat ujian tertulis terdiri atas kisi-kisi, kartu soal, kartu
telaah, lembar soal, dan kunci jawaban;
28
Naskah Final 7 Des 2011
b. perangkat ujian praktik terdiri atas kisi-kisi, kartu soal, kartu telaah, lembar soal, alat-bahan praktik, dan format penilaian yang disertai rubrik;
7. PA dan BK mengidentifikasi peserta didik yang dapat mengikuti ujian.
8. PA menyetujui peserta didik yang mendaftarkan diri mengikuti ujian;
9. TPK menginformasikan data peserta ujian untuk dikonfirmasi oleh peserta didik dan PA
10. Kepala sekolah menetapkan peserta ujian 11. Setelah pelaksanaan ujian (US dan/ atau UN):
a. Kepala Sekolah mengumumkan hasil ujian;b. peserta didik yang belum lulus wajib mengikuti ujian pada
semester berikutnya hingga lulus;c. data hasil ujian disimpan untuk diakumulasi seluruh mata
pelajaran sebagai bagian persyaratan kelulusan satuan pendidikan
12. Kepala Sekolah menugaskan TPK untuk merancang mekanisme kelulusan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. mendata peserta didik yang telah menyelesaikan beban belajar yang dipersyaratkan;
b. mendata peserta didik yang memiliki sikap baik c. mendata peserta didik yang lulus ujian sekolah;d. mendata peserta didik yang lulus ujian nasional
3.12. Kepala Sekolah memimpin rapat pleno dewan pendidik untuk menetapkan kelulusan peserta didik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1a: Alur Prosedur Kerja Persiapan Penyelenggaraan SKS
Lampiran 1b: Alur Prosedur Kerja Pelaksanaan Penyelenggaraan SKS Tahun Pertama
Lampiran 1c: Alur Pelaksanaan Ujian Sekolah
Lampiran 2A: Instruksi Kerja Penentuan Penjurusan
29
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 2b: Instruksi Kerja Identifikasi dan Layanan Siswa Cerdas Istimewa
Lampiran 2c: Instruksi Kerja Penentuan Nilai Mata PelajaranLampiran 2d: Instruksi Kerja Kegiatan Remedial dan Semester Pendek
Lampiran 3a: Contoh Strutur Kurikulum dan Beban Belajar
Lampiran 3b: Contoh Penyusunan SK-KD Serial Mata Pelajaran
Lampiran 3c: Contoh Penjadwalan Fleksibel dengan Pola On/Off bagi Peserta Didik
Lampiran 3d: Contoh Jadwal Mata Pelajaran
Lampiran 3e: Contoh Kartu Rencana Studi (KRS)
Lampiran 3f: Contoh Kalender Akademik
Lampiran 3g: Contoh Beban Belajar Siswa Cerdas IstimewaLampiran 3h: Contoh Pemetaan Alokasi WaktuLampiran 3i: Contoh Silabus Pembelajaran SKS di SMALampiran 3j : Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
SKS di SMALampiran 3k : Contoh Penentuan Ketuntasan Mata PelajaranLampiran 3l : Contoh Laporan Hasil BelajarLampiran 4: Contoh Jadwal Persiapan Penyelenggaraan SKS
Tahun 2012-2013
30
Naskah Final 7 Des 2011
GLOSARIUM
Konselor/BK adalah pendidik profesional yang bertugas memberikan pelayanan bimibingan dan konseling pada satuan pendidikan formal
Pembelajaran dengan pola on/off adalah penjadwalan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memilih atau tidak memilih mata pelajaran tertentu pada semester tertentu
Pembimbing akademik (PA) adalah guru yang diberi tugas pembimbingan akademik terhadap sejumlah siswa dalam menyelesaikan studinya pada satuan pendidikan
Persiapan dokumen kurikulum yang dimaksud terdiri atas struktur kurikulum dan beban belajar, peraturan akademik, kalender akademik, dan pedoman pendukung pelaksanaan, serta perangkat pembelajaran dan penilaian
Persiapan penyelenggaraan SKS terdiri atas: persiapan dokumen kurikulum dan sumber daya
Persiapan sumber daya terdiri atas sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan dan sarana prasarana
Sekolah bertaraf internasional (SBI) adalah sekolah yang telah memenuhi delapan standar nasional yang diperkaya dengan standar pendidikan dari negara maju
Sekolah kategori mandiri (SKM) atau sekolah standar nasional (SSN) adalah sekolah yang telah memenuhi atau hampir memenuhi delapan standar nasional pendidikan
Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang siswanya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur
31
Naskah Final 7 Des 2011
32
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 1a: Alur Prosedur Kerja Persiapan Penyelenggaraan SKS
INPUT PROSEDUR/UNSUR TERLIBAT
OUTPUT
KEPALA SEKOLAH
KOMITE TPK GURU KONSELOR/BK
1. UU No. 20/2003
2. PP No.19/2005
3. Peraturan Menteri
4. Panduan KTSP
5. Panduan SKS
6. KTSP SMA7. Kriteria SKM,
SBI8. Analisis
Konteks9. Pembelajara
n Moving Kelas
1. Sosialisasi Pemahaman SKS
2. Pengarahan dan Penugasan TPK
1. Menyusun jadwal
2. Menyusun draf dokumen
3. Menyiapkan program aplikasi
Pembahasan Draf
Dokumen1. Finalisasi
beban belajar dan struktur kurikulum
2. Revisi KTSP
Menyusun SKL-SK/KD Seri Mata Pelajaran, Silabus, dan RPPMenyusun rancangan
33
Naskah Final 7 Des 2011
kegiatan layanan bimbingan dan Konselong Finalisasi seluruh dokumen yang diperlukanMenandatangani KTSP
1. Dokumen KTSP
2. Panduan PA, BK, Moving kelas, dan Peraturan akademik
Mengajukan izin tertulis kepada Dinas Pendidikan
34
Naskah Final 7 Des 2011
35
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 1b: Alur Prosedur Kerja Pelaksanaan Penyelenggaraan SKS Tahun Pertama
INPUT PROSEDUR/UNSUR TERLIBAT
OUTPUT
KEPALA SEKOLAH
TPK GURU PA KONSELOR/BK
1. KTSP SKS dan sistem paket
2. Dokumen Pendukung
3. Silabus -RPP
1. Sosialisasi, 2. penugasan
, 3. pemantaua
n
1. Menetapkan guru, PA, BK
2. Menyusun jadwal mapel, kalender akademik
3. Menyusun desain pilihan MP
1. Melaksanakan KBM, UH, UTS, UAS
2. melaksanakan remedial kompetensi
3. Melaporkan hasil penilaian SK-KD
4. Revisi Silabus-RPP
1. melaksanakan konsultasi
2. Menghimpun data minat, kebutuhan, prestasi
36
Naskah Final 7 Des 2011
3. memetakan penjurusan dll
1. menghimpun data potensi, minat, kebutuhan, prestasi
2. melaksanakan layanan BK
3. memetakan penjurusan, dll
Rekomendasi peta
penjurusanMenyetujui KRS1. Merekap
rombel smt 2 hasil KRS
2. Menyusun Jadwal
1. Rombongan IPA/IPS/Ba-hasa dan Netral
2. Jadwal MP smt 2
3. Silabus-RPP
Semester Pertama1. Rombonga
n IPA/IPS/Ba-hasa dan Netral
2. Jadwal MP smt 2
3. Silabus-RPP
1. Menetapkan Rombel dan Jadwal
2. Memberikan pengarahan
Menyusun
37
Naskah Final 7 Des 2011
dan memantau jadwal keg MGMP, semester pendek, dll
Melaksanakan KBM, kegiatan MGMP, SP, dll
Melaksanakan konsultasi, control kehadiran, dll
Melaksanakan konsultasi, control pengembangan diri dll
Merekap laporan
penilaian dan hasil SP,
dllRapat
penetapan akhir
penjuruan IPA/IPS/Bah
asaMenyetujui
KRS1. Hasil akhir
rombel IPA/IPS/ Bahasa
2. jadwal semester 3
Semester Kedua
Lampiran 1c : Alur Pelaksanaan Ujian dan Kelulusan
INPUT PROSES/UNSUR YANG
TERLIBAT
OUTPUT
Kepala TPK Guru/MGMP PA/BK
38
Naskah Final 7 Des 2011
Sekolah Data peserta didik yang telah mengikuti US/UN
Menugaskan TPK untuk persiapan
rapat pleno kelulusan
●Merancang kriteria kelulusan dan jadwal rapat
●Mendata transkip, data nilai akhlak mulia, hasil Ujian (US-UN)
Rapat Pleno Kelulusan
Data Siswa Lulus Satuan Pendidikan
Menugaskan dan memberikan pengarahan
mekanisme dan persiapan Ujian
Sekolah●Menyusun jadwal
Ujian●Memandu MGMP
menyusun perangkat US
●Menghimpun perangkat Ujian
Menyusun perangkat Ujian
praktik dan tertulisMendata Transkip Nilai peserta didik yang memenuhi persyaratan US
Menetapkan Jadwal Ujian
Menginformasikan jadwal dan
mekanisme UjianMenyetujui
pendaftaran Peserta Didik ikut UjianMerekap data peserta Ujian
Menetapkan peserta Ujian
Ujian (US-UN) Siap dilaksanakan
1. PP No 19 Tahun 2005
2. Juknis SKS3. Data Hasil Belajarr
(Transkip Nilai)
39
Naskah Final 7 Des 2011
40
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 2a: Instruksi Kerja Penentuan PenjurusanPeserta didik mengikuti seluruh mata pelajaran seri 1 IPA (fisika, kimia, biologi), IPS (ekonomi, sosiologi, geografi), Bahasa (bahasa Indonesia, bahasa Inggris), matematika, pendidikan agama, dan penjas orkes.
Penerimaan Peserta Didik BaruKBM semester satu
Observasi, Psikotes, Himpun DataRombongan belajar Semester satu
Sesuai?Analisis kesesuaian potensi, minat, kebutuhan dan prestasi akademik
Masuk Jurusan IPA/IPS/BahasaSmt 2YA
Rombongan belajar non jurusan di smt 2Kegiatan Semester Pendek atau Klinik
Lulus?Rapat Dewan Pendidik penentuan Jurusan paling lambat di awal semester 3
Masuk Jurusan IPA/IPS/BahasaSmt 3YA
TIDAKTIDAK
Peserta didik tidak boleh memilih beban belajar dan mata pelajaran seri 2 ciri khas program jurusan
41
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 2b: Instruksi Kerja Identifikasi dan Layanan Siswa Cerdas IstimewaPenerimaan peserta didik baru
`Rombongan belajar semester satu
YASCI, dapat menyelesaikan studi paling cepat 4 semester
Non SCI, dapat menyelesaikan studi paling cepat 5 semesterKBM biasa dengan beban maksimum 24 sks di semester 2 dan seterusnya
KBM dengan desain khusus SCI mulai semester 2 dan seterusnyaSesuai kriteria SCI
Cek data potensi, minat, dan prestasi semester 1TIDAK
42
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 2c : Instruksi Kerja Penentuan Nilai Mata PelajaranProses Pembelajaran
Penilaian KD melalui Tugas (PR, produk, proyek),Tes (UH), dan/ atau praktikTuntas (KKM)?Remedial KD
Penilaian KD BerikutnyaTuntas (KKM)?Remedial KD
Hasil penilaian KD mencakup tiga aspek (pengetahuan, sikap, dan/atau praktik)Hasil penilaian KD berikutnya
Penilaian SK melalui UTS/UASTuntas (KKM)?Remedial SK
Penggabungan nilai SK dari tiap KD Nilai SK dari penilaian harianNilai SK dari Penilaian UTS/UAS
Penggabungan nilai SKNilai SK dari seluruh penilaian (UH, UTS/UAS)
Penggabungan beberapa nilai SK untuk mendapatkan nilai Mata PelajaranData mencakup nilai pengetahuan, sikap, dan/atau praktik disertai nilai gabungan pengetahuan dan praktik menjadi satu nilai SKYAYAYATIDAKTIDAKTIDAKNilai mata pelajaran mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan/ atau praktik dan gabungan rata-rata SK dalam satu nilai untuk menyatakan indeks prestasi (IP)
`
43
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 2d : Instruksi Kerja Kegiatan Remedial dan Semester Pendek
Penilaian KD melalui UH, tugas-tugas. dllTuntas?
Remedial KDTuntas?
Penggabungan nilai tiap KD dengan nilai SK dari UTS/UASRemedial SK
Tuntas?Penggabungan nilai tiap SK menjadi nilai Mata Pelajaran (satu nilai)
Tuntas?Lulus?
Data Nilai KDData Nilai SK
Data LHB (IP Semester)Finish
Kegiatan Semester Pendek (SP)Lulus?
Kegiatan SP Ulang
Data LHB (IPK Semester berikutnya)TIDAKTIDAKTIDAKTIDAKTIDAKTIDAKYAYAYAYAYAYAA
44
Naskah Final 7 Des 2011
45
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 3a: Contoh Struktur Kurikulum dan Beban Belajar
PROGRAM IPA
No Mata Pelajaran Beban Belajar (sks)
1 2 3 4 Jumlah1. Pendidikan Agama 2 2 2 62. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 63. Bahasa Indonesia 2 4 4 2 124. Bahasa Inggris 2 4 4 2 125. Matematika 2 4 4 3 136. Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan1 1 1 1 4
7. Sejarah Umum 3 38. Teknologi Informasi dan
Komunikasi2 2 2 6
9 Seni Budaya 2 2 410. Keterampilan/Bahasa Asing 2 2 2 611. Fisika 2 3 3 3 1112. Kimia 2 3 3 3 1113. Biologi 2 3 3 3 1114. Ekonomi 2 215. Sosiologi 2 216. Geografi 2 217. Muatan Lokal 2 2 4
JUMLAH 115
46
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 3b: Contoh Penyusunan SK-KD Seri Mata PelajaranNO Mata Pelajaran Semester (Paket) SK-KD Seri (Beban Belajar)
1. Pendidikan Agama (Islam) X (1)
1.1, 1.2, 1.3; 2.1, 2.2, 2.3; 3.1, 3.2, 3.3; 4.1, 4.2, 4.3; 5.1, 5.2, 5.3; 6.1, 6.2
Pendidikan Agama 1 (2 sks)
X (2)7.1, 7.2, 7.3; 8.1, 8.2, 8.3; 9.1, 9.2, 9.3; 10.1, 10.2, 10.3; 11.1, 11.2, 11.3; 12.1, 12.2
XI (1)1.1, 1.2, 1.3; 2.1, 2.2, 2.3; 3.1, 3.2, 3.3; 4.1, 4.2, 4.3; 5.1, 5.2, 5.3; 6.1, 6.2
Pendidikan Agama 2 (2 sks)
XI (2)7.1, 7.2, 7.3; 8.1, 8.2, 8.3; 9.1, 9.2, 9.3; 10.1, 10.2, 10.3; 11.1, 11.2, 11.3; 12.1, 12.2
XII (1)1.1, 1.2, 1.3; 2.1, 2.2, 2.3; 3.1, 3.2, 3.3; 4.1, 4.2, 4.3; 5.1, 5.2, 5.3; 6.1, 6.2, 6.3
Pendidikan Agama 3 (2 sks)
XII (2)7.1, 7.2, 7.3; 8.1, 8.2, 8.3; 9.1, 9.2, 9.3; 10.1, 10.2, 10.3; 11.1, 11.2, 11.3; 12.1, 12.3
2. Fisika X (1) 1.1, 1.2; 2.1, 2.2, 2.3; 3.1, 3.2 Fisika 1 (2 sks)
X (2) 4.1, 4.2, 4.3; 5.1, 5.2, 5.3; 6.1, 6.2
XI (1) 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, 1.6, 1.7 Fisika 2 (3 sks)
XI (2) 2.1, 2.2
3.1, 3.2Fisika 3 (3 sks)
XII (1) 1.1, 1.2, 1.32.1, 2.2, 2.3
XII (2) 3.1, 3.2, 3.3,
4.1, 4.2Fisika 4 (3 sks)
3. Bahasa InggrisX (1)
1.1, 1.2; 2.1, 2.2; 3.1, 3.2; 4.1, 4.2; 5.1, 5.2; 6.1, 6.2. Bahasa Inggris 1 (2 sks)
X (2)7.1, 7.2; 8.1, 8.2; 9.1, 9.2; 10.1, 10.2; 11.1, 11.2; 12.1, 12.2. Bahasa Inggris 2 (4 sks)
XI (1)1.1, 1.2; 2.1, 2.2; 3.1, 3.2; 4.1, 4.2; 5.1, 5.2; 6.1, 6.2.
XI (2)7.1, 7.2; 8.1, 8.2; 9.1, 9.2; 10.1, 10.2; 11.1, 11.2; 12.1, 12.2. Bahasa Inggris 3 (4 sks)
XII (1)1.1, 1.2; 2.1, 2.2; 3.1, 3.2; 4.1, 4.2; 5.1, 5.2; 6.1, 6.2.
7.1, 7.2; 8.1, 8.2; 9.1, 9.2;
47
Naskah Final 7 Des 2011
XII (2) 10.1, 10.2; 11.1, 11.2; 12.1, 12.2.
Bahasa Inggris 4 (2 sks)
48
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 3c: Contoh Penjadwalan Fleksibel dengan Pola On/Off bagi Peserta Didik
Sekolah dengan potensi siswa beragam, termasuk potensi siswa cerdas istimewaKeterangan:
1. Alternatif 1: Penjurusan di semester 22. Alternatif 2: Penjurusan di semester 3
49
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 3d: Contoh Jadwal Mata Pelajaran
Keterangan● TM adalah tatap muka, PT adalah penugasan terstruktur● 1A artinya rombel A semester 1, 3A artinya rombel A semester 3● Rombel 3A s.d 3C adalah program IPA, rombel 3D s.d 3F adalah
program IPS● Kelas XII masih menggunakan sistem paket angkatan terakhir.
50
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 3e: Contoh Kartu Rencana Studi (KRS)
KARTU RENCANA STUDI
Nama Siswa : ............................. Semester : ....................NIS : ............................. Pilihan/Alt : ....................Pembimbing Akademik: .............................................................Mata Pelajaran dan Beban Belajar:
No Mata Pelajaran Beban Belajar (sks)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
No. Mata Pelajaran Tambahan (pilihan)*1.
2.
3.
JUMKAH*)dipilih dari mata pelajaran di semester atau seri berikutnya
Jakarta, 20 Desember 2012
Mengetahui SiswaPembimbing Akademik
..................................... ...................................
51
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 3f: Contoh Kalender Akademik
Kalender Akademik Semester Genap 2010-2011
52
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 3g: Contoh Beban Belajar Siswa Cerdas Istimewa
No Mata Pelajaran Seri 1 Seri 2sks JP sks JP
1. Pendidikan Agama 2 4 2 22. Bahasa Indonesia 2 4 4 43. Bahasa Inggris 2 4 4 44. Matematika 2 4 4 65. Pendidikan Jasmani Olagraga dan
Kesehatan1 2 1 2
6. Sejarah Umum 3 47. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 28 Seni Budaya 2 2 2 29. Keterampilan/Bahasa Asing 2 2 2 210. Fisika 2 4 4 611. Ekonomi 2 412. Muatan Lokal 2 2 2 2
Dan seterusnya
53
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 3h. Contoh Pemetaan Alokasi Waktu
54
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 3i. Contoh Silabus Pembelajaran SKS di SMASILABUS
Nama Sekolah : SMA HARAPANMata Pelajaran : Fisika 3 (3 sks)Standar Kompetensi3. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
No
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Pokok
Kegiatan Pembelajar
an
Penilaian
Alokasi
Sumber
Belajar
Nilai Karak
ter3.2 Menerapka
n induksi magnetik dan gaya magnetik pada beberapa produk teknologi
● Menjelaskan penyebab timbulnya gejala kemagnetan
● Mengidentifikasi aplikasi hasil percobaan Oersted (elektromagnet) dalam kehidupan sehari-hari
● Menentukan arah medan magnet di sekitar arus listrik
● Menentukan besar medan magnet di sekitar kawat lurus dan melingkar
● Mengidentifikasi aplikasi penggunaan gaya magnetik dalam kehidupan sehari-hari
● Menentukan arah gaya magnetik dalam berbagai keadaan
● Menentukan gaya magnetik pada kawat sejajar dan muatan listrik bergerak
● Menerapkan prinsip gaya
Induksi Magnetik (Percobaan Oersted, Hukum Ampere) danGaya magnetik (gaya Lorentz)
Tatap Muka● Mendiskusika
n hasil pengamatan demonstrasi percobaan Oersted secara berkelompok
● Merumuskan formula induksi magnet pada kawat lurus dan melingkar dalam diskusi kelas
● Mendiskusikan contoh penentuan induksi magnet di sekitar kawat lurus dan melingkar
● Mendiskusikan hasil pengamatan demonstrasi timbulnya gaya magnetik
● Merumuskan formula gaya magnetik pada kawat sejajar dan muatan bergerak dalam diskusi kelas
● Mendiskusikan contoh penentuan gaya
Penilaian kinerja (produk), tes tertulis (UH dan UAS), sikap (kerjasama), dan tugas (individu dan kelompok)
12 jp Nursyamsuddin, Panduan Praktikum Terpilih, Jakarta: Erlangga 2008Giancoly, C Douglas. Physics, Principles with Aplication, Sixth editionBahan presentasi Edexel As and A-LevelBatere, kabel konektor, magnet U, magnet jarum (kompas),
kumparan, dan mikro amperemeter
Disiplin, Mandiri, Kreatif, Kerja Keras, dan Rasa Ingin Tahu
55
Naskah Final 7 Des 2011
magnetik dalam produk teknologi
magnetik dalam berbagai keadaan
Tugas Terstruktur● Mendiskusika
n secara berkelompok penentuan induksi magnetik pada kawat lurus, kawat melingkar, dan solenoida
● Mendiskusikan secara berkelompok penentuan gaya magnetik pada kawat sejajar dan muatan listrik bergerak
● Mendemonstrasikan hasil karya motor listrik sederhana
Tugas Mandiri● Menyusun
daftar nama alat atau barang teknologi yang menggunakan elektromagnet dan gaya magnetik
● Menjawab tugas pekerjaan rumah secara individu
● Membuat motor listrik sederhana secara berkelompok
56
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 3j. Contoh RPP Pembelajaran SKS di SMA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Fisika 3Beban Belajar : 3 SKSPertemuan/Minggu ke: 13 (6 jp) dan 14 (6 jp) Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran tatap muka, dan
6 jam pelajaran tugas terstrukturStandar Kompetensi:3. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai
penyelesaian masalah dan produk teknologiKompetensi Dasar:3.2. Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik pada beberapa
produk teknologiIndikator:● Menjelaskan penyebab timbulnya gejala kemagnetan● Mengidentifikasi aplikasi hasil percobaan Oersted (elektromagnet)
dalam kehidupan sehari-hari ● Menentukan arah medan magnet di sekitar arus listrik● Menentukan besar medan magnet di sekitar kawat lurus dan melingkar● Mengidentifikasi aplikasi penggunaan gaya magnetik dalam kehidupan
sehari-hari● Menentukan arah gaya magnetik dalam berbagai keadaan● Menentukan gaya magnetik pada kawat sejajar dan muatan listrik
bergerak●Menerapkan prinsip gaya magnetik dalam produk teknologi
Tujuan Pembelajaran:Siswa dapat ● Menjelaskan penyebab timbulnya gejala kemagnetan● Mengidentifikasi aplikasi hasil percobaan Oersted (elektromagnet)
dalam kehidupan sehari-hari ● Menentukan arah medan magnet di sekitar arus listrik● Menentukan besar medan magnet di sekitar kawat lurus dan melingkar● Mengidentifikasi aplikasi penggunaan gaya magnetik dalam kehidupan
sehari-hari● Menentukan arah gaya magnetik dalam berbagai keadaan● Menentukan gaya magnetik pada kawat sejajar dan muatan listrik
bergerak● Menerapkan prinsip gaya magnetik dalam produk teknologiA. Tatap Muka pertama
1. Materi PembelajaranHasi percobaan OerstedDi sekitar kawat berarus timbul medan magnet. Arah medan magnet mengikuti aturan tagan kanan.
57
Naskah Final 7 Des 2011
`
Hukum Biot-Savart dan hukum AmpereKawat lurusKawat melingkar
2. Bahan Ajar/Sumber BelajarBahan presentasi Edexel As and A-LevelGiancoly, C Douglas. Physics, Principles with Aplication, Sixth edition
3. MetodeDemonstrasi, diskusi, Tanya jawab
4. Media/AlatMedia presenasi, magnet jarum (kompas), magnet batang, batere, kabel konektor
5. Langkah KegiatanTahap
KegiatanAktivitas Siswa/Guru Waktu
(menit)Nilai
KarakterPendahuluan Apersepsi dan prasarat
● Bertanya apa yang menyebabkan gejala kemagnetan?
Motivasi● Bertanya Bagaimana
menghasilkan medan magnet tanpa memiliki magnet?
10 Rasa Ingin Tahu
Inti ● Siswa diminta mengamati demonstrasi percobaan Oersted dan mencoba kembali secara berkelompok (eksplorasi)
● Siswa diminta mengungkapkan perbedaan yang terjadi ketika kutub batere dibalik arahnya (elaborasi)
● Mendiskusikan penentuan arah
70 Disiplin, Mandiri,
Kreatif, Kerja Keras, dan Rasa Ingin
Tahu
58
Naskah Final 7 Des 2011
medan magnet sesuai arah arus dan letaknya (eksplorasi dan elaborasi)
● Mendiskusikan formulasi kuat medan magnet di sekitar kawat lurus
Penutup ● Mengingatkan siswa untuk mempelajari induksi magnet di sekitar kawat melingkar (elaborasi)
10 Mandiri, Kreatif, Kerja
Keras
B. Tugas Terstruktur pertama1. Materi Pembelajaran
Induksi magnet di sekitar:Kawat lurusKawat melingkar
2. Bahan Ajar/Sumber BelajarBahan presentasi Edexel As and A-LevelGiancoly, C Douglas. Physics, Principles with Application, Sixth editionBahan latihan untuk diskusi kelompok
3. MetodeDiskusi
4. Media/AlatStatif dan klem, mistar, pegas atau karet
5. Langkah KegiatanTahap
KegiatanAktivitas Siswa/Guru Waktu
(menit)Nilai
KarakterPendahuluan Apersepsi dan prasarat
● Memberikan kuis untuk menentukan arah medan maget?
Motivasi● Memeragakan elektromanet
dengan menggunakan kumparan
10 Rasa Ingin Tahu
Inti ● Siswa membagi kelompok dengan anggota paling banyak 4 orang (elaborasi)
● Setiap kelompok diberikan 8 soal untuk diselesaikan bersama (eksplorasi)
● Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil pembahasan kelompok. Siswa yang pertama akan menunjuk kelompok lain untuk maju ke depan (elaborasi)
● Setiap kelompok yang berhasil dengan baik diberi aplus dan ditegaskan kebenaran hasil
70 Disiplin, Mandiri,
Kreatif, Kerja Keras, dan Rasa Ingin
Tahu
59
Naskah Final 7 Des 2011
jawaban. Sekaligus dibetulkan jika ada kekeliruan (elaborasi dan konfirmasi)
Penutup ● Memberikan tugas mandiri untuk dijawab secara individu
10 Disiplin, Mandiri,
Kerja Keras,
C. Tatap Muka Ke Dua1. Materi Pembelajaran
Induksi magnet di sekitar:Kawat melingkarSolenoidaGaya Lorentz F = B.i,LMenentukan arah gaya lorenz dengan aturan tangan kanan
2. Bahan Ajar/Sumber BelajarMarthen Kangenan, Fisika 3A , Erlangga. Jakarta: 2010
3. MetodeDemonstrasi. Diskusi dan Tanya jawab
4. Media/AlatMedia presentasi, batere, magnet U, dan kabel penghubung
60
Naskah Final 7 Des 2011
5. Langkah KegiatanTahap
KegiatanAktivitas Siswa/Guru Waktu
(menit)Nilai
KarakterPendahuluan Apersepsi dan prasarat
● Bertanya dan menagih tugas individu
Motivasi● Bertanya apa yang terjadi jika
arus listrik berada pada medan magnet?
10 Disiplin, Rasa Ingin
Tahu
Inti ● Mendiskusikan lebih lanjut induksi magnet pada solenoida (eksplorasi)
● Mendiskusikan contoh menghitung induksi magnet solenoida (eksplorasi)
● Mendemonstrasikan dan meminta siswa untuk mencoba percobaan timbulnya gaya Lorentz (eksplorasi)
● Meminta siswa menentukan arah gaya Lorentz melalui tampilan simulasi (elaborasi dan konfirmasi)
● Mendiskusikan formulasi gaya Lorentz (eksplorasi)
● Membahas beberapa contoh soal (eksplorasi)
70 Disiplin, Mandiri,
Kreatif, Kerja Keras, dan Rasa Ingin
Tahu
Penutup ● Meminta siswa menjawab soal pekerjaan rumah (eksplorasi)
10 Mandiri, Kreatif, Kerja
Keras
D. Tugas Terstruktur Ke Dua1. Materi Pembelajaran
Gaya Lorentz F = B.i,LMenentukan arah gaya lorenz dengan aturan tangan kanan
Aplikasi gaya Lorenz pada motor listrik
61
Naskah Final 7 Des 2011
2. Bahan Ajar/Sumber BelajarMarthen Kangenan, Fisika 3A, Erlangga, Jakarta: 2010Nursyamsuddin, Panduan Praktikum Terpilih, Jakarta: Erlangga 2008Giancoly, C Douglas. Physics, Principles with Aplication, Sixth edition
3. MetodeDiskusi dan Tanya Jawab
4. Media/AlatMedia papan tulis, motor listrik karya siswa
5. Langkah KegiatanTahap
KegiatanAktivitas Siswa/Guru Waktu
(menit)Nilai Karakter
Pendahuluan Apersepsi dan prasarat● Bertanya hasil ekplorasi
mempelajari sumber belajar?Motivasi● Memeragakan contoh motor
listrik sederhana
10 Disiplin, Mandiri,
Kreatif, Kerja Keras
Inti ● Mendiskusikan pemecahan soal gaya Lorentz (eksplorasi)
● Membagi siswa dalam kelompok kecil masing-masing terdiri dari 4 orang. Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan rencana dan rancanga membuat motor listrik sederhana. Siswa diperbolehkan ke perpustakaan atau ke ruang computer untuk mengakses internet (eksplorasi/elaborasi)
● Meminta salah seorang siswa menyampaikan hasil diskusi (elaborasi-konfirmasi)
70 Mandiri, Kreatif, Kerja Keras, dan Rasa Ingin
Tahu
Penutup ● Meminta siswa mempelajari gaya magnetik pada kawat sejajar dan muatan bergerak (eksplorasi dan elaborasi)
10 Disiplin, Mandiri, Kerja
Keras
E. Tatap Muka Ke tiga1. Materi Pembelajaran
Gaya magnetic pada kawat sejajar (tarik menarik atau tolak menolak)
Gaya magnetik pada muatan bergerak
2. Bahan Ajar/Sumber BelajarMarthen Kangenan, Fisika 3A, Erlangga, Jakarta: 2010Giancoly, C Douglas. Physics, Principles with Aplication, Sixth edition
3. MetodeDiskusi, Tanya Jawab
62
Naskah Final 7 Des 2011
4. Media/AlatMedia presentasi
5. Langkah KegiatanTahap
KegiatanAktivitas Siswa/Guru Waktu
(menit)Nilai Kaakter
Pendahuluan Apersepsi dan prasarat● Bertanya menagih tugas
pertemuan sebelumnyaMotivasi● Mempresentasikan animasi gaya
magnetik dua kawat sejajar?
10 Disiplin, Rasa Ingin ahu
Inti ● Mendiskusikan gaya magnetic pada kawat sejajar (eksplorasi)
● Mendiskusikan formulasi gaya magnetik pada muatan bergerak dan aplikasi pada spektograf massa (elaborasi)
● Mendiskusikan contoh pembahasan (eksplorasi)
● Meminta siswa mencoba menjawab contoh soal (elaborasi)
70 Disiplin, Mandiri,
Kreatif, Kerja Keras, dan Rasa Ingin
Tahu
Penutup ● Memberikan tugas pekerjaan rumah dan tugas mandiri pembuatan motor listrik sederhana secara berkelompok
10 Disiplin, Mandiri,
Kreatif, Kerja Keras,
F. Tugas Terstruktur Ke Tiga1. Materi Pembelajaran
Gaya magnetic pada kawat sejajar (tarik menarik atau tolak menolak)
Gaya magnetik pada muatan bergerak
Aplikasi gaya magnetik pada motor listrik2. Bahan Ajar/Sumber Belajar
Marthen Kangenan, Fisika 3A, Erlangga, Jakarta: 2010Nursyamsuddin, Panduan Praktikum Terpilih, Jakarta: Erlangga 2008Giancoly, C Douglas. Physics, Principles with Aplication, Sixth editionSumber relevan dari internet
3. MetodeDisksusi kelompok, presentasi
4. Media/AlatMotor listrik karya siswa
5. Langkah KegiatanTahap
KegiatanAktivitas Siswa/Guru Waktu
(menit)Nilai Karakter
Pendahuluan Apersepsi dan prasarat 10 Disiplin,
63
Naskah Final 7 Des 2011
● Bertanya kata kunci induksi magnetic dan gaya magnetik (percobaan oersted, induksi magnetic kawat lurus/melingkar dan gaya magnetic kawat sejajar) serta aplikasinya
Motivasi● Menagih dan mengapresiasi
hasil tugas siswa
Mandiri, Kreatif, Kerja
Inti ● Meminta siswa menampilkan hasil pekerjaan ruma sekaligus memberikan komentar (elaborasi-onfirmasi)
● Membahas soal pekerjaan rumah yang danggap sulit (konfirmasi)
● Meminta siswa menampilkan hasil karya motor listrik sederhana (elaborasi)
70 Disiplin, Mandiri,
Kreatif, Kerja Keras, dan Rasa Ingin
Tahu
Penutup ● Meminta siswa menyiapkan ulangan harian pada pertemuan mendatang
10 Disiplin, Mandiri,
Kreatif, Kerja Keras
G. Kegiatan Mandiri1. Mendata aplikasi electromagnet dan gaya magnetic pada
kehidupan sehari-hari2. menjawab tugas pekerjaan rumah secara individu3. Membuat motor listrik sederhana secara berkelompok
Penilaian:● Bentuk penilaian: pengamatan kinerja (produk)dan sikap, tes,
dan tugas● Aspek yang dinilai: kinerja (produk), sikap, dan pengetahuan● Jenis penilaian: penilaian proses dan penilaian hasil● Instrument penilaian: lembar pengamatan, soal● Indikator Penilain:
1. Disajikan beberapa ilustrasi, siswa dapat meentukan arah medan magnet (induksi magnet)
2. Disajikan data dan ilustrasi kawat lurus dan kawat melingkar, siswa dapat menentukan kuat medan magnet di titik tertentu
3. Disajikan beberapa ilustrasi, siswa dapat menentukan arah gaya magnetik
4. Siswa dapat menentukan gaya magnetik pada kawat sejajar
5. Siswa dapat menunjukan penerapan induksi magnetic dan gaya magnetic dalam kehidupan
64
Naskah Final 7 Des 2011
Instrumen penilaian tes tertulis1. For each statement, determine the direction of magnetic field at
Pa. electric current is in a wire to north, P is a point below the
wireb. electric current is to downward in a wire, P is a point in the
south of the wire4 cm2 cm cm22 A4 A
PLook at this illustration
P is the center of a rectangular. Calculate the intensity of magnetic field at P!
3. For each statement, determine the direction of magnetic force (F)c. There is electric current to north on magnetic filed to westd. There is electric current to downward on magnetic filed to eastc. There is electric current to south on magnetic filed to upward
4. There are two parallel wires with 8A (I1) and 6A (I2) in the opposite direction. Both of them are separated 5 cm of distance. The 2A wire is 4 cm from I1 and 3 cm from I2. Calculate the magnetic force at the third wire for each meter of length!
5. Tuliskan dua contoh peralatan dalam kehidupan sehari-hari masing-masing sebaga aplikasi dari electromagnet dan gaya magnetic (Lorentz)!
Jakarta, 16 Januari 2011Kepala SMA ............... Guru Mata Pelajaran Fisika
.................................... ........................................Nip. .......................... Nip. ..............................
65
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 3k : Contoh Penentuan Ketuntasan Mata Pelajaran
Keterangan:Formula yang digunakan
PPK : Pengetahuan NPPPK : rata-rata PPK dari tiap KD
Pr : Praktik KTPPK : rata-rata dari NPPK dan UTS/UAS
NPPPK: Nilai Proses PPK standar kompetensiKTPr : rata-rata nilai praktik dari tiap KD
KTPPK: Ketercapaian PPK standar kompetensi KTSK : rata-rata dari KTPPK dan KTPr
KTPr : Ketercapaian Praktik standar kompetensiLHB untuk PPK: rata-rata KTPPK dari tiap SK
KTSK : Ketercapaian Standar Kompetensi LHB untuk Pr : rata-rata KTPR dari tiap SKNA : Nilai Akhir LHB untuk NA : rata-rata KTSK dari tiap SK
66
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 3l : Contoh Laporan Hasil Belajar
67
Naskah Final 7 Des 2011
LAPORAN
HASIL BELAJAR
Nama Peserta Didik ProgramNomor Induk SemesterNama Sekolah
Tahun Pelajaran
Pengembangan Diri
No
Nama Kegiatan
Keterangan/ Nilai
A
Kegiatan Ekstrakurikuler
1Futsal Peserta lomba tingkat Kab/Kota
2PMR Juara 1 tingkat Provinsi
B Keikutsertaan dalam Org
68
Naskah Final 7 Des 2011
anisasi/Kegiatan Sekolah
1Organisasi/kepemimpinan Pengurus OSIS/PK
2Upacara Menjadi petugas upacara
3Keagamaan/Kerohanian Aktif mengikuti kegiatan
Akhlak Mulia dan Kepribadian
1Kedisiplinan
Selalu disiplin dalam berseragam, tepat waktu melaksanakan tugas, dan tidak pernah terlambat
2Kebersihan
Selalu bertidak menjaga kebersihan diri (pakaian, rambut, dll) dan lingkungan (tidak mebuang sampah sembarangan)
3Kesehaan
Selalu menjaga kesehatan, senang
69
Naskah Final 7 Des 2011
berolahraga, dan tidak pernah sakit
4Tanggun Jawab
Selalu melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dengan hasil maksimal
5Sopan Santun
Selalu melaksanakan budaya senyum, sapa, dan salam terhadap guru, pegawai, dan sesama peserta didik
6Percaya Diri
Selalu bertanya dan menyampaikan pendapat, tidak mudah menyerah, dan bekerja mandiri dengan kemampuannya
7Kompetitif
Selalu bersemangat danberani bersaing
8Hubunan Sosial
Mudah bergaul dengan guru, pegawai, dan peserta
70
Naskah Final 7 Des 2011
didik lain dan selalu bekerjasama
9Kejujuran
Selalu jujur dalam perkataan dan perbuatan serta tidak pernah notek
10Kegiatan Ibadah
Selalu melaksanakan ibadah baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan oleh agama dan keyakinannya
Ketidakhadiran
No
Alasan Ketidakhadiran Keterangan
1Sakit 1 Hari
2Ijin 2 Hari
3
Tanpa Keterangan 0 Hari
Catatan Pembimbinga
71
Naskah Final 7 Des 2011
Akademik
Jakarta, 20 Juni 2012
Orangtua/Wali Mengetahui
Kepala SekolahPembimbing Aademik
…………………… …………………….
……………………………
72
Naskah Final 7 Des 2011
73
Naskah Final 7 Des 2011
74
Naskah Final 7 Des 2011
LAPORAN HASIL
BELAJAR
Nama Peserta Didik Program IPA
Nomor Induk Semester 3Nama Sekolah
Tahun Pelajaran
Kartu Hasil Studi/Transkip Nilai
Semester Mata Pelajaran
Beban Belajar
(B)Nilai Akhir Indeks (I) B x I
I
Pend. Agama Islam 1 2sks 80 8.0 16.0
I
Bahasa Indonesia 1 2sks 83 8.3 16.6
IBahasa Inggris 1 2sks 77 7.7 15.4
IMatematika 1 2sks 75 7.5 15.0
I Fisika 1 2sks 78 7.8 15.6
I Kimia 1 2sks 81 8.1 16.2
I Biologi 1 2sks 76 7.6 15.2
IEkonomi 1 2sks 77 7.7 15.4
ISosiologi 1 2sks 78 7.8 15.6
IGeografi 1 2sks 81 8.1 16.2
IIMatematika 2 4sks 77 7.7 30.8
IIBahasa Inggris 2 4sks 78 7.8 31.2
II PKn 1 2sks 88 8.8 17.6
II TIK 1 2sks 84 8.4 16.8
II Fisika 2 3sks 79 7.9 23.7
II Kimia 2 3sks 86 8.6 25.8
II Mulok 1 2sks 88 8.8 17.6
III
Pend. Agama Islam 2 2sks 81 8.1 16.2
III
Bahasa Indonesia 2 4sks 84 8.4 33.6
75
Naskah Final 7 Des 2011
III PKn 2 2sks 78 7.8 15.6
IIIBahasa Arab 1 2sks 85 8.5 17.0
III Kimia 3 3sks 79 7.9 23.7
III Bilogi 2 3sks 87 8.7 26.1
IIISeni Budaya 1 2sks 78 7.8 15.6
IIIMatematika 3 4sks 87 8.7 34.8
Jumlah 62sks 503.3
Indeks Prestasi Kumulatif 8.1
(delapan koma satu)
Jakarta, 20 Juni 2012
Orangtua/Wali
MengetahuiKepala Sekolah
Pembimbing Aademik
……………………
…………………….
……………………………
76
Naskah Final 7 Des 2011
Lampiran 4. Contoh Jadwal Persiapan Penyelenggaraan SKS Tahun 2012-2013
77