PENEGAKAN DIAGNOSISHasil anamnesisKeluhan Demam, malaise, dan
nyeri kepala. Kemudian disusul timbulnya lesi kulit berupa papul
eritem yang dalam waktu 12 jam berubah menjadi vesikel. Biasanya
diserta rasa gatal. Faktor risiko1. Anak-anak2. Riwayat kontak
dengan penderita varisela3. Keadaan imunodefisiensiHasil
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang SederhanaPemeriksaan FisikTanda
patognomosis yaitu erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam
waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas
berupa tetesan embun (dew drop/tear drop). Vesikel akan menjadi
keruh dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung
timbul kembali vesikel-vesikel baru yang menumbulkan gambaran
polimorfik khas pada varicella. Penyebaran terjadi secara
sentrifugal, dengan tempat predileksi wajah, scalp, badan dan
ekstremitas.
Pemeriksaan PenunjangTes Tzanck : Multinucleated giant cell (A)
dan vesikel intraepidermal, akantolisis, dan degenerasi retikuler
(B)
TATALAKSANA Gesekan kulit perlu dihindari agar tidak
mengakibatkan pecahnya vesikel. Selain itu, dilakukan pemberian
nutrisi, istirahat dan mencegah kontak dengan orang lain. Gejala
prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Untuk meredakan demam dan
nyeri kepala dapat diberikan analgetik antipiretik. Aspirin
dihindari karena dapat menyebabkan sindrom Reye. Keluhan gatal
dapat diatasi dengan kompres dingin atau lotion calamine. Selain
itu dapat diberikan antihistamin oral, serta mandi menggunakan
baking soda atau colloidal oatmeal (3 cup/tub water). Pengobatan
antivirus dapat diberikan sebagai berikut
KOMPLIKASIPneumonia, ensefalitis, hepatitis, terutama terjadi
pada pasien dengan gangguan imun. Varisela pada kehamilan berisiko
untuk menyebabkan infeksi intrauterine pada janin dan menyebabkan
sindrom varisela kongenital.PROGNOSISDengan perawatan teliti dan
memperhatikan higienitas akan memberikanprognosis yang baik dan
jaringan parut yang timbul akan menjadi sedikit.