Top Banner
209 Jurnal Akuntansi Trisakti ISSN : 2339-0832 (Online) Volume. 8 Nomor. 2 September 2021 : 209-226 Doi : http://dx.doi.org/10.25105/jat.v8i2.9488 VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN NON-TBK DALAM PELAKSANAAN IMPAIRMENT GOODWILL Izath Rytami 1 Primadonna Ratna M 2 1,2 Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas *Korespondensi: [email protected] Abstract This study aims to analyze the causes of the emergence of goodwill in the acquisition of company shares, analyze how the stages in performing goodwill impairment on the parent company, and analyze how to evaluate the shares of non-listed companies and their effect on goodwill impairment. So far, existing research only describes quantitative methods of stock exchange data associated with market prices. This study focuses on a case study on PT Tebu as the object of acquisition by testing goodwill using the income approach and the Discounted Cashflow method. Based on the case study, it is concluded that goodwill in an acquisition arises due to the difference between the excess of fair value and book value over the acquisition price of shares, and it is also known that the stages in implementing impairment goodwill are by comparing goodwill per Book with goodwill based on fair value (test results) currently on the books of the Parent Company. The results of this study indicate that although the company is closed, the application of goodwill and impairment treatment is in accordance with PSAK 22 and PSAK 48 with calculations in accordance with Indonesian Valuation Standards. Keywords: Akuisisi; Discounted Cash Flow; Impairment Goodwill. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab munculnya goodwill pada akuisisi saham perusahaan, menganalisis bagaimana tahapan dalam melakukan impairment goodwill pada induk perusahaan, serta menganalisis bagaimana cara melakukan valuasi saham perusahaan tertutup dan pengaruhnya terhadap impairment goodwill. Selama ini penelitian yang ada hanya menjelaskan metode kuantitatif data bursa yang dikaitkan dengan harga pasar. Penelitian ini berfokus pada studi kasus pada PT Tebu sebagai objek akuisisi dengan melakukan pengujian goodwill menggunakan pendekatan pendapatan dan metode Discounted Cash Flow. Berdasarkan studi kasus tersebut, maka disimpulkan goodwill dalam sebuah akuisisi muncul akibat selisih kelebihan nilai wajar dan nilai buku terhadap harga perolehan saham, serta diketahui pula tahapan dalam melaksanakan impairment goodwill yaitu dengan melakukan perbandingan antara Goodwill per Book dengan Goodwill berdasar nilai wajar (hasil pengujian) saat ini pada buku Induk Perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun perusahaan tertutup, penerapan perlakuan goodwill nya dan impairmentnya telah sesuai dengan PSAK 22 dan PSAK 48 dengan perhitungan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia.
18

VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

Oct 30, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

209

Jurnal Akuntansi Trisakti ISSN : 2339-0832 (Online)

Volume. 8 Nomor. 2 September 2021 : 209-226

Doi : http://dx.doi.org/10.25105/jat.v8i2.9488

VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN NON-TBK DALAM

PELAKSANAAN IMPAIRMENT GOODWILL

Izath Rytami1

Primadonna Ratna M2

1,2Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas

*Korespondensi: [email protected]

Abstract

This study aims to analyze the causes of the emergence of goodwill in the acquisition of

company shares, analyze how the stages in performing goodwill impairment on the

parent company, and analyze how to evaluate the shares of non-listed companies and

their effect on goodwill impairment. So far, existing research only describes

quantitative methods of stock exchange data associated with market prices. This study

focuses on a case study on PT Tebu as the object of acquisition by testing goodwill

using the income approach and the Discounted Cashflow method. Based on the case

study, it is concluded that goodwill in an acquisition arises due to the difference

between the excess of fair value and book value over the acquisition price of shares,

and it is also known that the stages in implementing impairment goodwill are by

comparing goodwill per Book with goodwill based on fair value (test results) currently

on the books of the Parent Company. The results of this study indicate that although the

company is closed, the application of goodwill and impairment treatment is in

accordance with PSAK 22 and PSAK 48 with calculations in accordance with

Indonesian Valuation Standards.

Keywords: Akuisisi; Discounted Cash Flow; Impairment Goodwill.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab munculnya goodwill pada

akuisisi saham perusahaan, menganalisis bagaimana tahapan dalam melakukan

impairment goodwill pada induk perusahaan, serta menganalisis bagaimana cara

melakukan valuasi saham perusahaan tertutup dan pengaruhnya terhadap impairment

goodwill. Selama ini penelitian yang ada hanya menjelaskan metode kuantitatif data

bursa yang dikaitkan dengan harga pasar. Penelitian ini berfokus pada studi kasus

pada PT Tebu sebagai objek akuisisi dengan melakukan pengujian goodwill

menggunakan pendekatan pendapatan dan metode Discounted Cash Flow.

Berdasarkan studi kasus tersebut, maka disimpulkan goodwill dalam sebuah akuisisi

muncul akibat selisih kelebihan nilai wajar dan nilai buku terhadap harga perolehan

saham, serta diketahui pula tahapan dalam melaksanakan impairment goodwill yaitu

dengan melakukan perbandingan antara Goodwill per Book dengan Goodwill berdasar

nilai wajar (hasil pengujian) saat ini pada buku Induk Perusahaan. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa meskipun perusahaan tertutup, penerapan perlakuan goodwill nya

dan impairmentnya telah sesuai dengan PSAK 22 dan PSAK 48 dengan perhitungan

sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia.

Page 2: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

210 Valuasi Nilai Saham Perusahaan Non-Tbk Dalam _________________________

Kata Kunci: Akuisisi; Arus Kas Diskon; Impairment Goodwill.

Submission date: Juni 2021 Accepted date: September 2021

*Corresponding Author

PENDAHULUAN

Kegiatan akuisisi merupakan bagian dari pengalokasian sumber daya perusahaan

dalam rangka mengembangkan bisnisnya maupun memperkuat bisnis inti perusahaan.

Dalam pelaksanaan akuisisi saham perusahaan penentuan harga dilaksanakan melalui

negosiasi berdasarkan hasil valuasi nilai pasar yang dilaksanakan oleh Kantor Jasa

Penilai Publik (KJPP). Selisih lebih dari nilai pembelian saham atau akuisisi dengan

nilai buku perusahaan yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill pada buku Induk

Perusahaan.

Sesuai dengan penerapan PSAK 22 tentang kombinasi bisnis, selisih lebih harga

beli saham pada saat pembelian atau akuisisi dengan nilai ekuitas bersih dari

perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai goodwill. Goodwill merupakan suatu

aset yang merepresentasikan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lain

yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifikasi secara individu

dan diakui secara terpisah. Nilai aktual dari goodwill harus diukur setiap periodenya,

sehingga memungkinkan adanya pembebanan atas penurunan (impairment) dari

goodwill tersebut apabila ekuitas bersih anak perusahaan yang telah diakuisisi

mengalami penurunan. Pengukuran kembali goodwill atas investasi saham pada anak

perusahaan dilaksanakan dengan menghitung nilai wajar saham anak perusahaan.

Melakukan valuasi terhadap perusahaan tertutup lebih memerlukan rangkaian

kegiatan yang lebih dibandingkan dengan mengetahui nilai pasar saham perusahaan

yang telah terdaftar di Bursa. Sesuai pada Standar Penilaian Indonesia (SPI-106) dan

POJK nomor 35 tahun 2020 dalam melakukan valuasi umumnya terdapat tiga

pendekatan, yaitu pendekatan pasar, pendekatan pendapatan dan pendekatan biaya atau

aset. Ketiga pendekatan ini juga dapat dikonversi sehingga menemukan nilai pasar

yang dianggap relevan.

Dengan demikian dalam melakukan akuisisi menimbulkan potensi terhadap

pembebanan atas impairment goodwill apabila nilai saham perusahaan pada periode

pasca akuisisi mengalami penurunan, hal ini menuntut manajemen induk perusahaan

untuk dapat melakukan valuasi baik dengan menggunakan jasa KJPP atau melakukan

valuasi internal.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada PT. ABC yang melakukan akuisisi

terhadap 70% saham PT. Tebu di tahun 2016 dan kemudian melaksanakan pengukuran

kembali atas goodwill dari kegiatan akuisisi tersebut pada tahun 2019 dengan

menggunakan pendekatan pendapatan dan metode Discounted Cash Flow (DCF). Data

diperoleh melalui penelaahan literatur terkait valuasi saham, data terkait proyeksi

keuangan jangka panjang perusahaan, serta data-data pasar yang diperlukan dalam

rangka menghitung nilai saham perusahaan. Berdasarkan hal tesebut maka akan

dianalisis:

1. Apa penyebab munculnya goodwill pada akuisisi saham perusahaan?

2. Bagaimana tahapan dalam melakukan impairment goodwill pada induk perusahaan?

3. Bagaimana tahapan dalam melakukan valuasi nilai saham perusahaan tertutup dan

pengaruhnya terhadap goodwill?

Page 3: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

______________________________________Izath Rytami/Primadonna Ratna M 211

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan tahapan dalam

melakukan valuasi nilai wajar saham PT. Tebu dalam pelaksanaan impairment goodwill

serta mengetahui pengaruh hasil valuasi terhadap nilai goodwill kini. Pada penelitian sebelumnya oleh Han & Tang (2020) menyatakan bahwa

penghindaran penurunan nilai goodwill secara negatif terkait dengan pertumbuhan

kinerja masa depan perusahaan dan secara positif terkait dengan risiko jatuhnya harga

sahamnya. Dimana semakin baik proyeksi kinerja masa depan akan meningkatkan nilai

wajar perusahaan sehingga tidak menimbulkan adanya impairment goodwill. Sorros

dan Balesis (2015) melakukan penelitian impairment test atas penurunan goodwill dari

aset perusahaan kapal yang mengalami penurunan pasar akibat resesi pada industri

perkapalan. Sehingga Berdasarkan International Financial Standards dan juga US

GAAP (IAS 36 dan SFAS 144 masing-masing) entitas diharuskan untuk melakukan

pengujian penurunan nilai dimana terdapat indikasi penurunan nilai suatu aset. Dalam

penelitiannya digunakan 2 pendekatan yaitu pendekatan pasar (market value) dan

pendekatan value in use atau nilai pakai adalah nilai sekarang dari arus kas masa depan

yang diharapkan berasal dari aset atau unit penghasil kas.

Miciula dan Kadlubek (2020) menjabarkan metode valuasi perusahaan tertutup

dengan MDI-R Concept (Assets, Income, Intellectual Capital-Market) yang dianggap

dapat menjadi spektrum luas untuk mengukur efektivitas operasi perusahaan dan sesuai

dengan ciri-ciri penilaian yang baik saat ini dan bertujuan untuk menentukan nilai

wajar perusahaan. Selama ini belum ada penelitian yang menjelaskan metode

perhitungan goodwill secara rinci dan mengaitkan dengan Standar Penilaian Indonesia.

Hanya ada penelitian kuantitatif dengan data bursa yang dikaitkan dengan harga pasar

dan penelitian pada perusahaan tertutup dengan metode yang berbeda.

REVIU LITERATUR

Tinjauan Literatur

Merger dan Akuisisi

Di Indonesia praktek mengenai pengambilalihan dan penggabungan suatu usaha

diatur pada Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana

menjelaskan kombinasi bisnis merupakan suatu transaksi atau peristiwa lain dimana

pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis, transaksi yang

kadang kala disebut sebagai penggabungan sesungguhnya (true merger) atau

penggabungan setara (merger of equals). PSAK 22 paragraf 11 dan 12 menjelaskan

bahwa pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui terpisah goodwill, aset

teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan

nonpengendali pihak diakuisisi.

Menurut Martani & Hidayat (2017), merger (Statutory merger) adalah kombinasi

bisnis dengan menggabungkan dua atau lebih entitas, di mana asset dan liabilitas dari

entitas yang diakuisisi diambil alih oleh pihak yang mengakuisisi, dan entitas yang

diakuisisi dibubarkan, berbeda dengan konsolidasi dimana terbentuk satu entitas baru

yang akan mengambil alih semua asset dan liabilitas entitas yang bergabung. Pada

konsolidasi entitas yang bergabung dibubarkan.

Goodwill dan Impairment Goodwill

Goodwill adalah suatu aset yang merepresentasikan manfaat ekonomi masa depan

yang timbul dari aset lain yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat

Page 4: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

212 Valuasi Nilai Saham Perusahaan Non-Tbk Dalam _________________________

diidentifikasi secaara individual dan diakui secara terpisah. (PSAK 22). Pengakuan

goodwill yang disebabkan oleh kombinasi bisnis diatur dalam PSAK 22 (2018)

paragraf 32:

“Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai

selisih lebih (a) atas (b) di bawah ini:

(a) nilai agregat dari:

(i) imbalan yang dialihkan yang diukur sesuai dengan Pernyataan ini, yang pada

umumnya mensyaratkan nilai wajar tanggal akuisisi

(ii) jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi yang diukur

sesuai dengan Pernyataan ini

(iii) untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, nilai wajar pada

tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak

pengakuisisi pada pihak diakuisisi

(b) jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih

pada tanggal akuisisi.”

Pada PSAK 48 (2018) paragraf 11 dijelaskan bahwa ketidakpastian mengenai

kemampuan aset tak berwujud dalam menghasilkan manfaat ekonomi masa depan yang

cukup untuk memulihkan jumlah tercatatnya biasanya lebih besar pada saat aset

tersebut belum dapat digunakan daripada setelah aset tersebut dapat digunakan

mensyaratkan entitas untuk menguji penurunan nilai minimal sekali setahun.

Dalam praktek penilaian untuk tujuan penilaian ekuitas/aset tak berwujud untuk

keperluan pelaporan keuangan pada perusahaan tertutup (termasuk goodwill) diukur

dengan nilai wajar sebagaimana diatur pada SPI 201 (2018) penurunan nilai dapat

diindikasikan dari turunnya nilai aset dikarenakan kondisi pasar atau perubahan

teknologi, keusangan aset, rendahnya kinerja aset dibandingkan dengan tingkat balikan

yang diharapkan, atau keinginan untuk menghentikan atau merestrukturisasi kegiatan

operasional.

Valuasi Saham Perusahaan

Dalam Kode Etik Penilai Indonesia (KEP, 2018) dijelaskan bahwa Penilaian

adalah proses pekerjaan untuk memberikan estimasi dan pendapat atas nilai ekonomi

suatu objek penilaian pada saat tertentu sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pelaksanaan penilaian di Indonesia diatur dalam Standar Penilaian Indonesia

(SPI), penilai harus memberikan pertimbangan dalam menentukan pendekatan

penilaian yang relevan dan tepat. Ketiga pendekatan yang dijelaskan dan ditentukan

dibawah ini adalah pendekatan utama yang digunakan dalam penilaian. Kesemuanya

didasarkan kepada prinsip-prinsip ekonomi dalam penilaian meliputi keseimbangan

harga, antisipasi dan substitusi (SPI, 106). Secara prinsip terdapat 3 pendekatan yaitu

pendekatan pasar, pendekatan pendapatan, dan pendekatan biaya.

Gray (2003) menjelaskan bahwa terdapat dua metode penilaian atau valuasi yang

biasa digunakan, yaitu Free Cash Flow to Firm (FCFF) Approach dan The Discounted

FCFF Valuation Approach.

Free Cash Flow (FCF)

Dalam SPI 300 (2018) dijabarkan definisi mengenai beberapa arus kas bersih

(Free Cash Flow) diantaranya:

Page 5: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

______________________________________Izath Rytami/Primadonna Ratna M 213

1. Arus Kas Bersih adalah jumlah kas yang:

a. Tersedia setelah terpenuhinya kebutuhan kas untuk kegiatan operasional;

b. Merupakan arus kas yang tersedia bagi penyedia modal (utang dan ekuitas);

dan

c. Telah bebas dari kewajiban untuk mempertahankan operasi saat ini (current

operation) dan untuk mengantisipasi pertumbuhan perusahaan.

2. Arus Kas Bersih untuk Ekuitas (Free Cash Flow to Equity (FCFE)) laba setelah

pajak, ditambah dengan depresiasi dan komponen bukan kas lainnya, dikurangi

atau ditambah perubahan modal kerja, dikurangi pengeluaran barang modal

(capital expenditure).

3. Arus Kas Bersih untuk Modal Investasi (Free Cash Flow to the Firm (FCFF));

Laba bersih setelah pajak, diitambah dengan depresiasi dan komponen bukan

kas lainnya, ditambah dengan pembayaran bunga bebas pajak, dikurangi atau

ditambah perubahan modal kerja, dikurangi pengeluaran barang modal (capital

expenditure).

Sedangkan dalam pelaksanaan penilaian menggunakan pendekatan pendapatan

arus kas didiskontokan atau Metode Diskonto Arus Kas (DCF) merupakan arus kas

yang diproyeksikan didiskontokan kembali ke tanggal penilaian dan menghasilkan nilai

kini dari aset (SPI, 2018).

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif

yang lebih spesifik kepada studi kasus yang memberikan gambaran mengenai tata cara

pelaksanaan impairment goodwill dengan melakukan penilaian terhadap nilai saham

perusahaan tertutup dengan menggunakan pendekatan pendapatan (income approach)

dengan metode Discounted Cash Flow.

Metode ini dipilih oleh penulis berdasarkan PPI 09 (2018) bahwa metode DCF

dapat digunakan untuk menilai aset yang menghasilkan arus kas, metode ini dapat

memberikan suatu indikasi nilai yang lebih baik dibandingkan metode lainnya dimana:

a) Aset atau bisnis yang sedang mengalami pertumbuhan signifikan atau belum

mencapai level operasi yang stabil, misalnya bisnis baru atau property investasi

yang sedang dibangun.

b) Arus kas yang cenderung berfluktuasi dari suatu periode ke periode lain dalam

jangka pendek, misalnya fluktuasi pendapatan sewa yang dihasilkan dari suatu

properti investasi karena jangka waktu dan persyaratan SGU atau pendapatan

bisnis karena perubahan siklus permintaan produk.

Perhitungan valuasi nilai wajar saham PT. Tebu dilakukan dengan menggunakan

metode DCF dikarenakan PT. Tebu merupakan perusahaan tertutup atau non-tbk.

Penelitian menjarbakan tentang tahapan-tahapan yang dilaksanakan saat menghitung

nilai wajar saham tersebut, kemudian hasil dari perhitungan di jadikan sebagai dasar

untuk dihubungkan dengan standar akuntansi yang berkaitan dengan penurunan nilai

goodwill yang tercatat pada laporan posisi keuangan PT ABC.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder yang

menggunakan teknik dokumentasi melalui penelaahan literatur terkait valuasi saham,

data terkait proyeksi keuangan jangka panjang perusahaan, serta data-data pasar yang

diperlukan dalam rangka menghitung nilai saham perusahaan.

Page 6: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

214 Valuasi Nilai Saham Perusahaan Non-Tbk Dalam _________________________

Analisis dan pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan

mengumpulkan data-data pendukung terkait penilaian saham perusahaan menggunakan

pendekatan pendapatan yang dijelaskan secara bertahap sesuai dengan tahapan dalam

melakukan sebuah penilaian saham. Kemudian dari nilai pasar saham yang diperoleh

akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan impairment goodwill pada laporan

keuangan Induk Perusahaan. Gray (2003:110) menjabarkan 4 tahapan dalam

pelaksanaan menilai perusahaan dengan metode Discounted FCF yaitu:

Perhitungan Free Cash Flow to Firm (FCFF)

Menurut Gray (2003:102) FCFF merupakan ukuran penting bagi pemegang saham

dan merupakan uang tunai yang tersisa setelah pembayaran semua biaya kas keras dan

semua investasi operasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. FCFF adalah uang tunai

aktual yang tersedia untuk membayar berbagai pemegang klaim perusahaan, terutama

pemegang saham. Persamaan berikut digunakan untuk menghitung FCFF tahunan

menurut SPI 300 (2018):

FCFF = Free Cash Flow to Firm

EAT = Earning After Tax

Depr = Depresiasi / Penyusutan

Nti = Non Taxable Interest

NCWC = Net Change in Working Capital

CAPEX = Capital Expanditure / Investasi

Perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC)

Sesuai dengan PPI 09 (2018) rumus perhitungan WACC adalah sebagai berikut:

Ke = biaya ekuitas; merepresentasikan tingkat pengembalian ekuitas yang

diharapkan oleh investor.

E = nilai pasar dari ekuitas

Kd = biaya utang; jangka pendek maupun jangka panjang menggunakan data

tingkat bunga yang dikeluarkan oleh Bank Pemerintah

D = nilai pasar dari utang; dan

T = tarif pajak perusahaan

Terdapat beberapa model untuk mengestimasi biaya ekuitas, dengan metode yang

paling umum yaitu menggunakan satu atau lebih variasi dari Capital Asset Pricing

Model (CAPM):

Rf = tingkat balikan bebas risiko

Rm = tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pasar

(Rm – Rf) = premi risiko diatas tingkat balikan bebas risiko yang diperoleh dari

portofolio yang terdiri dari seluruh aset di “pasar”

β = faktor beta, menjadi ukuran sistematik (atau tidak terdiversiffikasi)

dari aset tertentu relatif terhadap risiko portofolio yang terdiri dari

seluruh aset yang berisiko; dan

α = faktor alpha, menjadi risiko spesifik perusahaan (yaitu yang mungkin

mencerminkan jenis properti, perusahaan dan premi risiko lainnya)

Penentuan Terminal Value (TV)

Menurut Behr & Mielcarz (2018) rumus dalam menghitung terminal value

bergantung pada FCF dari periode terakhir perkiraan arus kas eksplisit:

Page 7: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

______________________________________Izath Rytami/Primadonna Ratna M 215

TV = Terminal Value

FCFt = Free Cash Flow in year t

WACC = Weighted Average Cost of Capital

= Perpetuity Growth Rate

Perhitungan Indikasi Nilai Ekuitas (Saham) melalui Enterprise Value

Dong (2018) menggunakan perhitungan enterprise value dengan DCF-FCFF

(Discounted Cash Flow – Free Cash Flow to Firm) dengan rumus sebagai berikut:

EV = Enterprise Value

FCFFt = Expected Free Cash Flow to Firm for period t

WACC = Weighted Average Cost of Capital

n = Periode FCF

TV = Terminal Value

Setelah Enterprise value diketahui maka Platt (2010) dapat menghitung indikasi

nilai saham dengan rumus

Market Cap = Indikasi Nilai Saham

EV = Enterprise Value

D = Debt

C = Cash

Perhitungan Impairment Goodwill

Berdasarkan PSAK 22 (2018) definisi dari timbulnya goodwill atas akuisisi dan

hasil perhitungan indikasi nilai saham perusahaan maka dapat diperoleh nilai goodwill

saat ini dengan cara:

Adjustment Goodwill = Goodwill Berdasar Necara – Goodwill Berdasar Valuasi

Goodwill Berdasar Valuasi = Fair Value Equity – Equity Per Book

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah Akuisisi

Sehubungan dengan pengembangan bisnis hulu PT. ABC dalam penyediaan

pasokan Gula Kristal Putih, maka PT. ABC melaksanakan aksi korporasi dengan

melakukan akuisisi terhadap 70% saham PT. Tebu.

Dalam proses akuisisi, PT. ABC melakukan due diligence dengan menggunakan

jasa konsultan yang membentuk konsorsium dari aspek keuangan, operasional, legal,

dan perpajakan. Konsultan konsorsium melalui KJPP juga melakukan valuasi terhadap

nilai PT. Tebu dengan menggunakan metode Discounted Cashflow (DCF) dari

pendekatan pendapatan. Guideline Company Methode Multiple (CGM) dari pendekatan

pasar, dan Adjusted Net Asset Method (ANAM) dari pendekatan aset serta

memperhatikan asumsi, tingkat kedalaman, investigasi dan kondisi pembatas dengan

nilai 100% saham PT. Tebu per 31 Juli 2016 sebesar Rp 215.802.000.000,-.

Peristiwa akuisisi tersebut disepakati kedua pihak dan tertuang pada Conditional

Share Purchase Agreement (CSPA) tanggal 26 Agustus 2016. Harga beli saham yang

disepakati pada perjanjian tersebut sebesar Rp77.000.000.000,- untuk kepemilikan 70%

saham pada PT. Tebu.

Akuisisi 70% saham PT. Tebu ini mengharuskan PT ABC melakukan konsolidasi

terhadap laporan keuangan. Berdasarkan hasil penilaian konsultan Price Purchase

Page 8: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

216 Valuasi Nilai Saham Perusahaan Non-Tbk Dalam _________________________

Allocation (PPA) diperoleh bahwa nilai aset neto PT. Tebu per 30 September 2016

adalah sebesar Rp–103.917.715.868 dan total alokasi aset yang dapat teridentifikasi

sebesar Rp15.738.810.699. Hasil perhitungan ini tentunya menimbulkan selisih

kelebihan nilai wajar dan nilai buku terhadap harga perolehan saham sesuai CSPA.

Berikut adalah perhitungan dan penyajian Goodwill atas akuisisi pada Laporan

Keuangan Konsolidasi PT ABC:

Nilai aset neto

(103.917.715.868) Net assets value

Total alokasi aset yang dapat

teridentifikasi

15.738.810.699

Total allocated to identifiable

net assets

Total kelebihan nilai wajar atas nilai

buku

(88.178.905.169) Fair value of assets acquired

70%

(61.725.233.618)

Harga perolehan

77.000.000 Acquisition cost

Goodwill

(138.725.233.618) Goodwill

Ringkasan Proyeksi Keuangan PT. Tebu

Dalam perhitungan menggunakan pendekatan pendapatan dengan metode

Discounted Cashflow (DCF), arus kas yang diproyeksikan didiskontokan kembali ke

tanggal penilaian dan menghasilkan nilai kini dari aset. Dalam melakukan fungsi

perencanaan PT. Tebu menetapkan Rencana Jangka Panjang (RJP) 5 tahun.

RJP terakhir disusun pada tahun 2019 yang memproyeksikan kinerja 2019

sampai dengan 2023. Valuasi nilai saham ini dilakukan pada awal tahun 2020, sehingga

dasar arus kas yang digunakan adalah RJP 4 tahun 2020 sampai dengan 2023. Berikut

adalah proyeksi keuangan 2020-2023 PT. Tebu:

Tabel 1

Rencana Jangka Panjang (Laba Rugi) 2020-2023

2020 2021 2022 2023

Pendapatan 1.264.644 1.365.261 1.416.765 1.441.803

HPP 978.815 1.050.200 1.087.425 1.105.807

Laba Kotor 285.829 315.061 329.339 335.996

Biaya Usaha 65.878 72.466 79.000 85.583

Laba Usaha 219.951 242.595 250.339 250.413

Pendapatan (Biaya) Luar Usaha 13.873 15.261 15.955 15.929

EBITDA 233.824 257.857 266.294 266.342

Penyusutan 95.722 56.800 54.400 51.100

Beban Bunga 76.793 79.865 82.936 86.008

EBT 61.309 121.192 128.958 129.234

*dinyatakan dalam Jutaan Rupiah

Page 9: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

______________________________________Izath Rytami/Primadonna Ratna M 217

Tabel 2

Rencana Jangka Panjang (Posisi Keuangan) 2020-2023

2020 2021 2022 2023

Aset Lancar 177.461 151.133

189.388 198.878

Aset Tetap - Net 860.806 891.628

923.678 957.006

Hutang Lancar 282.506 247.057

298.404 351.989

Hutang Jk Panjang 1.046.217 964.967

854.967 714.967

Modal Saham 330.220 330.220

330.220 330.220

Retained earning (620.676) (499.484)

(370.526)

(241.292)

Total Aset 1.038.267 1.042.761

1.113.066 1.155.884

*dinyatakan dalam Jutaan Rupiah

Tabel 3

Rencana Jangka Panjang (Arus Kas) 2020-2023

AKTIVITAS ARUS KAS PROYEKSI PROYEKSI PROYEKSI PROYEKSI

2020 2021 2022 2023

ARUS KAS DARI AKTIVITAS

OPERASI

Laba (rugi) sebelum manfaat beban

pajak penghasilan 61.309 121.192 128.958 129.234

-

KAS NETO DIGUNAKAN UTK

AKTIVITAS OPERASI 209.126 95.925 193.525

195.229

ARUS KAS DARI AKTIVITAS

INVESTASI

Penambahan aset tetap (36.252) (50.074) (52.072) (54.151)

Pembayaran Utang Aset Tetap - -

Penambahan aset tak berwujud -

(116) (116)

(116)

KAS NETO DIGUNAKAN UTK

AKTIVITAS INVESTASI (36.252) (50.190) (52.189)

(54.267)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS

PENDANAAN

Pembayaran Utang bank jangka

pendek - -

Pembayaran Utang bank jangka

panjang (70.000) (80.000) (110.000)

(140.000)

Pembayaran Utang Pembiayaan

Konsumen -

KAS NETO DIGUNAKAN UTK

AKTIVITAS PENDANAAN (70.000) (80.000) (110.000)

(140.000)

Page 10: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

218 Valuasi Nilai Saham Perusahaan Non-Tbk Dalam _________________________

AKTIVITAS ARUS KAS PROYEKSI PROYEKSI PROYEKSI PROYEKSI

2020 2021 2022 2023

KENAIKAN ATAU PENURUNAN

BERSIH KAS & SETARA KAS 102.873 (34.266) 31.336

962

PROYEKSI KAS DAN SETARA

KAS AWAL PERIODE 16.857 119.730 85.464

116.801

PROYEKSI KAS DAN SETARA

KAS AKHIR PERIODE 119.730 85.464 116.801

117.763

*dinyatakan dalam Jutaan Rupiah

Perhitungan WACC

Cost of Debt

Besaran biaya utang (cost of debt) yang digunakan terhadap PT. Tebu sesuai

dengan SPI-330 yang menggunakan tingkat suku bunga pinjaman investasi berdasar

kelompok Bank Pemerintah (www.ojk.go.id) per 30 Nov 2019 yaitu sebesar 9.34%

dengan tingkat pajak sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak

Penghasilan pasal 17 yaitu sebesar 25%. Dengan demikian diperoleh Biaya Utang

setelah pajak sebesar 7.00%. ( ) ( )

Cost of Equity

Dalam perhitungan cost of equity berikut adalah komponen yang perlu diketahui:

Tabel 4

Data Pasar Perhitungan Cost of Equity

Kode Indikator Sumber Nilai

SUN Surat Utang Negara Yield 10

Tahun

http://www.worldgovernmentbonds.com 7.76%

DS Default Spread Indonesia https://www.stern.nyu.edu/ 1.59%

RF Risk Free Rf = SUN – DS 6.17%

ERP US Equity Risk Premium United

States

http://www.market-risk-premia.com/us.html 3.70%

REV Relative Equity Volatility FRED (Federal Reserve St. Louis Datasets) 1.18

Rm Premium Risk Indonesia

Market

Rm = ERP US + (DS ×REV) 5.58%

Koefisien Beta (β) yang dipergunakan dalam menghitung CAPM harus berasal

dari data rata-rata industry pada sektor yang sama dengan Objek Penilaian atau rata-

rata beberapa perusahaan pembanding (SPI-330). Dikarenakan tidak tersedia data

perusahaan yang bergerak di bidang industri gula di Bursa Efek Indonesia, maka

menggunakan perusahaan diluar Indonesia untuk memperoleh beta pembanding.

Berikut adalah perhitungan beta perusahaan pembanding yang diperoleh dari

https://www.infrontanalytics.com/.

Page 11: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

______________________________________Izath Rytami/Primadonna Ratna M 219

Tabel 5

Perhitungan Levered Beta dengan Menggunakan Perusahan Pembanding

Perusahaan Levered

Beta

Nilai Pasar

Utang

Nilai Pasar

Ekuitas

Utang/

Ekuitas

Marginal

Tax Rate

Unlevered

Beta

Dhampur Sugar Mills Ltd (DSM

IN) 1,49 303 179 169,01% 35% 0,71

Kaset Thai International Sugar

Corp PCL (KTIS TB) 0,04 204 489 41,67% 20% 0,03

EID Parry India Ltd (EID IN) 1,23 550 522 105,37% 35% 0,73 Balrampur Chini Mills Ltd

(BRCM IN) 1,17 348 530 65,67% 35% 0,82 Dalmia Bharat Sugar &

Industries Ltd (DCB IN) 1,17 159 129 123,08% 35% 0,65 Bajaj Hindusthan Sugar Ltd

(BJH IN) 1,56 1.069 96 1109,31% 35% 0,19

Buriram Sugar PCL (BRR TB) 0,19 259 96 270,83% 20% 0,06 Khon Kaen Sugar Industry PCL

(KSL TB) 1,20 665 367 181,12% 20% 0,49

Average 1,006

Million

USD

147,7%

0,46

Median 1,185

146,0%

0,57

Mean

Unlevered

Beta

Target

Utang

/Ekuitas

Target

Marginal

Tax Rate

Relevered

Beta

Relevered Beta

0,46 147,7% 25% 0,969

Dalam tulisan Fernandez. P (2003) menjelaskan rumus cara perhitungan levered

beta dari teori Damodaran (2018) adalah sebagai berikut:

βL = Levered Beta

βu =Unlevered Beta

D = Value of Debt

E = Value of Equity

T = Corporate Tax Rate

Dalam hal biaya ekuitas untuk saham dihitung dengan DCF, maka penilai harus

menggunakan perusahaan-perusahaan pembanding yang memiliki nilai pasar ekuitas

(SPI-330).

Specific Risk sebesar 3.00% diperoleh dari perhitungan kajian konsultan keuangan pada

saat penilaian saham PT. Tebu tahun 2019. Dengan demikian maka telah diketahui

Cost of Equity sebesar 14.57%. Dari perhitungan diatas diperoleh WACC PT. Tebu per

31 Desember 2019 sebesar 10.45%.

Perhitungan Discounted Cashf Flow (DCF)

Discounted Cash Flow dalam perhitungan ini menggunakan Free Cash Flow to

Firm (FCFF), dengan data Rencana Jangka Panjang (RJP) PT. Tebu tahun 2020-2023

maka diperoleh DCF-FCFF sebesar Rp 226.595.588.898,-

Page 12: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

220 Valuasi Nilai Saham Perusahaan Non-Tbk Dalam _________________________

Tabel 6

Perhitungan DCF-FCFF 2020-2023 PT. Tebu

2020 2021 2022 2023

EAT

51.492 78.896 120.834 129.234

Pajak

(32.308)

NOPAT

51.492 78.896 120.834 96.925

Depresiasi

77.053 80.139 83.217 86.299

CAPEX

(36.252) (50.074) (52.072) (54.151)

Bunga Pinjaman Pemegang Saham (Accrual)

28.500 28.500 28.500 28.500

Deffered Tax

9.817 42.296 8.123 -

Perubahan Modal Kerja Bersih

(24.668) (176.132) (85.375) (81.530)

Free Cash Flow to Firm (FCFF)

105.942 3.625 103.227 76.044

WACC

Discount Period

1 2 3 4

Discount Factor

90,5% 82,0% 74,2% 67,2%

Present Value of FCFF

95.917 2.971 76.610 51.096

Total FCFF 2020-2023

226.596

*dinyatakan dalam Jutaan Rupiah

Perhitungan Terminal Value (DCF)

Marcello (2019) menyimpulkan dalam melakukan valuasi, International

Valuation Standards Council (IVSC) secara eksplisit hanya memeriksa DCF, yang

menilai bisnis sebagai penjumlahan dari arus kas bersih yang didiskontokan tersedia

untuk pemilik (arus kas bebas ke ekuitas / FCFE) di sisi ekuitas atau ke perusahaan

(arus kas bebas ke perusahaan / FCFF) di sisi aset dan nilai terminal (terminal value),

didiskontokan dengan tepat. Dalam perhitungan valuasi PT. Tebu diperoleh terminal

value dengan cara Behr & Mielcarz (2018) rumus dalam menghitung terminal value:

( )

( )

Berdasarkan perhitungan Terminal Value dengan menggunakan metode Perpetual

Growth maka diperoleh Present Value Terminal Value sebesar Rp 460.792.397.203,-.

Indikasi Nilai Saham

Dalam penilaian bisnis sebelum menentukan nilai pasar, nilai yang perlu

diketahui terlebih dahulu adalah Nilai Entitas (Enterprise Value) yang merupakan nilai

ekuitas dalam bisnis ditambah nilai utang atau kewajiban utang terkait, dikurangi kas

Page 13: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

______________________________________Izath Rytami/Primadonna Ratna M 221

atau setara kas yang tersedia untuk memenuhi liabilitas yang ada (SPI-330:2018). Dari

hasil perhitungan sebelumnya, maka diperoleh Enterprise Value sebagai berikut:

Nilai perusahaan PT. Tebu per 31 Desember 2019 sebesar Rp 687.387.986.101,-

Indikasi nilai wajar saham PT. Tebu ditentukan setelah mengetahui besaran

Enterprise Value perusahaan. Setelah Enterprise value diketahui maka Platt. H (2010)

dapat menghitung indikasi nilai saham dengan rumus:

Market Cap = EV – D + C

Market Cap = 687.388 − 1.206.612 + 36.272

Market Cap = −482.952

Sesuai Peraturan Bapepam No.VIII.C.3 No.: KEP-196/BL/2012 tanggal 19 April

2012 Bag. 11.b.1).a) Diskon Likuiditas Pasar (“Discount for Lack of Marketability”)

yang merupakan suatu jumlah atau persentase tertentu yang merupakan pengurang dari

nilai suatu ekuitas sebagai cerminan dari kurangnya likuiditas obyek penilaian dan

adalah diskon yang terkait dengan tingkat kesulitan saham tersebut untuk dikonversi

secara cepat menjadi uang tunai untuk perusahaan tertutup untuk pemegang saham

mayoritas adalah antara 20% sampai dengan 40% dari indikasi nilai. Oleh karena itu

akan digunakan DLOM sebesar 30% atau sebesar Rp114.885.475.470 ,- maka nilai

saham PT. Tebu setelah DLOM sebesar Rp -338.066.109.429,-

Impairment Goodwill

Goodwill per buku PT ABC terhadap akusisi PT. Tebu pada saat akuisisi sebesar

Rp138.725.233.618,- dikarenakan perlunya dilakukan pengukuran kembali terhadap

nilai goodwill, maka angka penilaian nilai wajar PT. Tebu per 31 Desember 2019

digunakan sebagai dasar dalam pengukuran kembali.

Nilai goodwill terkini yaitu diperoleh dengan mencari selisih antara nilai ekuitas

per Book dengan nilai pasar ekuitas PT. Tebu, maka diperoleh:

Tabel 7

Perhitungan Impairment Goodwill pada PT. Tebu (dalam Jutaan Rupiah)

Nilai Wajar Ekuitas 100%

(a)

Aset per Book

(b)

Liabilitas per Book

(c)

Equity per Book

(d) = (b) - (c)

(338.066)

911.405 1.343.686 (432.281)

Goodwill Berdasar Valuasi

(e) = (a) - (d)

94.215

Goodwill pada Neraca

138.725

Adjustment Goodwill

44.510

Nilai wajar Goodwill per 31 Desember 2019 sebesar Rp94.214.878.566,- sehingga

diperlukan penyesuaian sebesar Rp44.510.355.052. penyesuaian atau impairment

tersebut dibukukan dengan jurnal:

Jurnal Penyesuaian

PL - Impairment goodwill

44,510,355,052

BS - Goodwill 44,510,355,052

Page 14: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

222 Valuasi Nilai Saham Perusahaan Non-Tbk Dalam _________________________

Dan disajikan pada Laporan Keuangan PT ABC sebagai:

2019

2018

Harga perolehan

77.000.000.000

77.000.000.000 Purchase consideration

Nilai liabilitas neto

61.725.233.618

61.725.233.618 Net liabilities acquired

Goodwill

138.725.233.618

138.725.233.618 Goodwill

Dikurangi: akumulasi

kerugian

Less: accumulated

impairment loss

penurunan nilai

(44.510.355.052)

-

Goodwill-neto

94.214.878.566

138.725.233.618 Goodwill-net

Penyajian pada Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) tersebut untuk

memberikan informasi mengenai dilakukannya impairment goodwill pada pos investasi

saham PT. Tebu yang dilakukan PT ABC. Langkah-langkah yang dilakukan dalam

perhitungan goodwill dan impairment goodwill sudah sesuai dengan PSAK.

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Han & Tang

(2020) yang menyatakan bahwa penghindaran penurunan nilai goodwill secara negatif

terkait dengan pertumbuhan kinerja masa depan perusahaan dan secara positif terkait

dengan risiko jatuhnya harga sahamnya. Dimana semakin baik proyeksi kinerja masa

depan akan meningkatkan nilai wajar perusahaan sehingga tidak menimbulkan adanya

impairment goodwill.

Beberapa hal yang menjadi pengaruh dalam nilai wajar perusahaan apabila

menggunakan metode DCF ini diantaranya adalah proyeksi FCF perusahaan dimasa

yang akan datang, serta tingkat diskonto yang digunakan dimana dalam kasus PT Tebu

menggunakan WACC yang mengacu pada tingkat suku bunga pinjaman dan leverage

beta dari Perusahaan sejenisnya. Dengan demikian semakin tinggi proyeksi FCF

perusahaan maka akan semakin tinggi nilai wajar, serta semakin rendah tingkat

diskonto maka akan semakin tinggi nilai wajar perusahaan.

Apabila dihubungkan dengan penelitian sebelumnya maka dapat diidentifikasi

bahwa perusahaan yang memiliki proyeksi kinerja yang baik aset atas goodwill tersebut

cenderung tidak melakukan penghindaran impairment, dan sebaliknya apabila proyeksi

kinerja yang kurang baik berpotensi melakukan penghindaran agar tidak adanya

pembebanan atas penurunan nilai wajar dari aset tersebut.

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diidentifikasi beberapa

kesimpulan, diantaranya:

1. Goodwill dalam sebuah akuisisi muncul akibat selisih kelebihan nilai wajar dan

nilai buku terhadap harga perolehan saham yang diidentifikasi berdasarkan hasil

penilaian (valuasi) dan Price Purchase Allocation (PPA).

2. Tahapan dalam melaksanakan Impairment Goodwill yaitu dengan melakukan

perbandingan antara Goodwill per Book dengan Goodwill berdasar nilai wajar

(hasil pengujian) saat ini pada buku Induk Perusahaan.

3. Berikut adalah tahapan dalam melaksanakan valuasi untuk memperoleh nilai wajar

perusahaan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF):

Page 15: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

______________________________________Izath Rytami/Primadonna Ratna M 223

a. Penentuan Rencana Jangka Panjang (5 tahun) untuk mengetahui proyeksi arus

kas bersih atau Free Cash Flow to Firm (FCFF).

b. Perhitungan estimasi Weighted Average Cost of Capital (WACC) untuk

selanjutnya digunakan sebagai Discount Factor.

c. Proyeksi arus kas bersih yang telah ada di hitung menjadi nilai kini atau DCF-

FCFF.

d. Perhitungan estimasi Terminal Value.

e. Perhitungan Enterprise Value dengan menjumlahkan DCF-FCFFt dengan

Terminal Value.

f. Perhitungan Indikasi nilai saham berdasar Enterprise Value dengan posisi Kas

serta Hutang perseroan.

4. Adapun pengaruh nilai wajar perusahaan terhadap penurunan nilai goodwill adalah:

a. Apabila nilai wajar saham kini lebih tinggi daripada nilai buku kini, dengan

selisih yang lebih besar atau sama dengan nilai goodwill per book maka tidak

dilakukan impairment.

b. Apabila nilai wajar saham kini lebih tinggi daripada nilai buku kini, dengan

selisih yang lebih kecil dari nilai goodwill per book maka dilakukan

impairment sebesar selisih antara goodwill kini dan goodwill per book.

Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, sehubungan dengan

metode yang dilaksanakan dalam perhitungan PPA pada awal alokasi goodwill. Kedua,

terkait dengan perusahaan sejenis yang menjadi pembanding yang hanya ada data

perusahaan dari luar Indonesia dikarenakan tidak adanya perusahaan sejenis yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

Rekomendasi penulis dalam penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya diantara lain:

1. Dapat mengidentifikasi tahapan dalam pelaksanaan Price Purchase Allocation

(PPA).

2. Menggunakan perusahan pembanding di Indonesia dalam perhitungan WACC.

3. Melakukan impairment atas goodwill yang disebabkan oleh aset seperti hak paten

atau kekayaan intelektual lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Behr. A & Mielcarz. P. 2018. Terminal Value Calculation In DCF Valuation Models:

An Empirical Verification. Financial Internet Quarterly. e-Finanse. Vol.14. 27-

38. University of Information Technology and Management in Rzeszów.

Poland.

Damodaran. A. 2018. Country Risk: Determinants, Measures and Implications – The

2018 Edition. Stern School of Business. diperoleh dari

https://papers.ssrn.com/

Dewan Pengurus Nasional MAPPI. 2018. Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar

Penilaian Indonesia-Edisi VII. Komite Penyusun SPI MAPPI.

Dong. Y. 2018. Enterprise Value Evaluation Based on FCFF Model - A Case Analysis

of Beixinyuan Company. Advances in Social Science, Education and

Humanities Research. Vol.151. 615.620. 2nd International Conference on

Page 16: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

224 Valuasi Nilai Saham Perusahaan Non-Tbk Dalam _________________________

Economics and Management, Education, Humanities and Social Sciences.

China. Diperoleh dari https://www.researchgate.net

Fernandez. P. 2003. Levered and Unlevered Beta. IESE Business School University of

Navarra. diperoleh dari https://media.iese.edu/

Gray. G, Cusatis. P. & Woolridge. J. R. 2003. Streetsmart Guide to Valuing a Stock:

The Savvy Investor’s Key to Beating the Market Second Edition; McGraw Hill.

New York.

Han. H & Tang. Q. 2020. The potential harms of goodwill impairment avoidance:

Evidence based on future performance and stock prices. China Journal of

Accounting Research. Vol 13. 271-289. Diperoleh dari

https://www.sciencedirect.com/science/article

Ikatan Akuntansi Indonesia. PSAK No. 22 Tentang Kombinasi Bisnis – edisi Cetakan

Pertama 2018. Penerbit Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan

Indonesia. Ikatan Akuntansi Indonesia.

Ikatan Akuntansi Indonesia. PSAK No. 48 Tentang Penurunan Nilai Aset – edisi

Cetakan Pertama 2018. Penerbit Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntansi Indonesia.

Marcello R. & Pozzoli M. 2019. Critical Issues When Valuing Small Businesses.

Business Valuation OIV Journal. Vol.1. Issue.1. 47-56.

Martani. D, Hidayat. T, Ningrum. A. S. & Maulana. T. I. 2017. Akuntansi Keuangan

Lanjutan 1; Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Miciula, I. Kadlubek, M. & Steppien, P. 2020. Modern Methods of Business Valuation -

Case Studyand New Concepts. Sustainability Article. 2020. Diperoleh dari

https://www.mdpi.com/journal/sustainability

Peraturan Nomor VIII.C. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-

196/BL/2012. Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di

Pasar Modal. 19 April 2012. Kementerian Republik Indonesia. Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2020.

Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis Di Pasar Modal. 22 Mei

2020. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 161. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1998. Penggabungan,

Peleburan, dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas. 24 Februari 1998.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 40. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2005. Penggabungan,

Peleburan, Pengambilalihan, Dan Perubahan Bentuk Badan Hukum Badan

Usaha Milik Negara. 25 Oktober 2005. Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 115. Jakarta.

Platt. H. & Demirkan. S. 2010. Free Cash Flow, Enterprise Value, and Investor

Caution. The Journal of Private Equity. Vol. 13. Issue 4. 1-26. Northeastern

University. diperoleh dari www.researchgate.net

Sorros, J. Belesis, N. & Karagiorgos, A. 2015. The reliability of Impairment Tests: The

case of Vessels. Procedia Economics and Finance, Vol 32. 1787-1793.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007. Perseroan Terbatas. 16

Agustus 2007. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008. Perubahan Keempat Atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. 23

Page 17: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

______________________________________Izath Rytami/Primadonna Ratna M 225

September 2008. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

133.

pages.stern.nyu.edu/~adamodar/New_Home_Page/datafile/ctryprem.html

www.fred.stlouisfed.org/series/BAMLEMPBPUBSICRPIEY

www.infrontanalytics.com/

www.market-risk-premia.com/us.html

www.ojk.go.id

www.worldgovernmentbonds.com

Page 18: VALUASI NILAI SAHAM PERUSAHAAN TBK DALAM …

226 Valuasi Nilai Saham Perusahaan Non-Tbk Dalam _________________________