Top Banner
VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST METHOD (ITCM) SKRIPSI Oleh BAGAS MENGGALA PUTRA PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017
115

VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

Dec 10, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI

DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST METHOD (ITCM)

SKRIPSI

Oleh

BAGAS MENGGALA PUTRA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI

DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST METHOD (ITCM)

Oleh :

BAGAS MENGGALA PUTRA

135040107111033

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa segala pernyataan dalam skripsi ini merupakan hasil

penelitian saya sendiri, dengan bimbingan komisi pembimbing. Skripsi ini tidak pernah

diajukan untuk memperoleh gelar di perguruan tinggi manapun dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, Juli 2017

Bagas Menggala Putra

Page 4: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Valuasi Ekonomi Wisata Agro Wonosari dengan

Pendekatan Individual Travel Cost Method (ITCM)

Nama Mahasiswa : Bagas Menggala Putra

NIM : 135040107111033

Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian

Program Studi : Agribisnis

Menyetujui : Dosen Pembimbing

Disetujui Oleh:

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Dr. Ir. Suhartini, MP Condro Puspo Nugroho, SP., MP

NIP. 1968040112008012015 NIP. 198804162014041001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Mangku Purnomo, SP., M.Si., Ph.D

NIP. 197704202005011001

Tanggal Persetujuan: …………………..

Page 5: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

LEMBAR PENGESAHAN

Mengesahkan

MAJELIS PENGUJI

Penguji I, Penguji II,

Medea Ramadhani Utomo, SP., M.Si Dr. Ir. Suhartini, MP

NIK. 2016099003311001 NIP. 1968040112008012015

Penguji III,

Condro Pusponugroho, SP., MP

NIK. 198804162014041001

Tanggal Lulus:

Page 6: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

LEMBAR PERUNTUKAN

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya

kepada hamba-Nya terutama untuk penulis. Shalawat serta salam tak lupa dipanjatkan

kepada suri tauladan terbaik Nabi Muhammad SAW. Pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penulisan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, ucapan

terima kasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat serta hidayah-Nya.

2. Kedua orang tua, adik dan keluarga besar yang selalu hadir dan mendoakan.

3. Ibu Dr. Ir. Suhartini, MP dan Condro Puspo Nugroho, SP., MP selaku dosen

pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan serta memberikan saran yang

bermanfaat.

4. Bapak Budi Utomo selaku manajer PT. Perkebunan Nusantara XII yang telah

menerima untuk melaksanakan kegiatan penelitian di Wisata Agro Wonosari.

5. Bapak Dani dan Ibu Yanti selaku karyawan PT. Perkebunan Nusantara XII yang

turut membantu dalam kegiatan penelitian di Wisata Agro Wonosari.

6. Bapak Medea Ramadhani Utomo, SP., MSi selaku dosen penguji yang telah

menguji dan memberikan saran perbaikan skripsi.

7. Civitas akademika Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,

Universitas Brawijaya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang membantu

dalam kelancaran pembuatan skripsi ini.

8. Teman-teman dari 8’en, Jamilah, Sendur dan Kos Bu Rudi yang selalu membantu

dan mendukung dengan cara yang fantastis dan bombastis.

Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, atas segala bantuan

dan dukungannya.

Page 7: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

i

RINGKASAN

Bagas Menggala Putra. 135040100111033. Valuasi Ekonomi Wisata Agro

Wonosari dengan Pendekatan Individual Travel Cost Method (ITCM). Di bawah

bimbingan Dr. Ir. Suhartini, MP dan Condro Pusponugroho, SP., MP.

Memasuki era globalisasi, sektor pariwisata berperan penting dalam

pembangunan ekonomi di berbagai negara. Sektor pariwisata Indonesia

menyumbangkan devisa negara yang cukup besar bagi negara. Jawa Timur

menempati posisi pertama dari keempat provinsi di Indonesia yang merupakan pusat

aktivitas pariwisata setelah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jakarta. Menjadi salah satu

ikon pariwisata bidang pertanian di provinsi Jawa Timur, Kabupaten Malang mulai

berbenah, mempercantik diri dan menambah pembangunan infrastruktur kawasan-

kawasan pariwisata berbasis alam yang berkelanjutan.

Dalam mencapai pemanfaatan sumberdaya alam secara optimal dan

berkelanjutan, diperlukan pengetahuan dan perhitungan yang realistis dalam menggali

manfaat sumberdaya alam secara menyeluruh, baik manfaat yang nyata (tangible)

maupun manfaat yang tidak dapat dinyatakan secara jelas (intangible). Namun hingga

kini, manfaat tersebut belum dikelola dengan baik dan optimal oleh pemerintah daerah

maupun pihak pengelola Wisata Agro Wonosari, sehingga dapat mengakibatkan

menurunnya minat pengunjung dalam berwisata di Wisata Agro Wonosari. Dalam hal

ini, pengunjung berperan penting dalam upaya peningkatan pengembangan kualitas

Wisata Agro Wonosari. Peran tersebut berupa biaya yang dikeluarkan pengunjung

untuk kegiatan wisata di Wisata Agro Wonosari, dimana biaya tersebut merupakan

proxy (perwakilan) dari penerimaan Wisata Agro Wonosari.

Wisata Agro Wonosari memiliki target pencapaian pengunjung yang setiap

tahunnya mengalami peningkatan sebesar 50.000 pengunjung. Dalam meningkatkan

permintaan kunjungan, pengelola Wisata Agro Wonosari perlu melakukan

pengembangan lokasi wisata. Apabila terjadi kesalahan dalam pengembangan suatu

lokasi wisata alam dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan ekonomi. Oleh

karena itu, diperlukan suatu informasi menggunakan pendekatan ekonomi dan

Page 8: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

ii

lingkungan sebagai dasar pertimbangan dalam pengembangan lokasi wisata yang

berorientasi terhadap peningkatan kualitas lingkungan.

Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tepat dalam

mengembangkan lokasi wisata berbasis alam adalah dengan valuasi ekonomi. Valuasi

ekonomi merupakan salah satu metode yang dilakukan untuk menghitung nilai

ekonomi sumber daya alam dan lingkungan dalam bentuk nilai uang. Metode valuasi

ekonomi yang dapat digunakan salah satunya adalah dengan pendekatan ITCM

(Individual Travel Cost Method). Prinsip dasar metode ITCM adalah teori permintaan,

dimana nilai yang diberikan seseorang terhadap lingkungan (atribut yang tidak

terpasarkan) dapat disimpulkan dari biaya yang dikeluarkan ke lokasi yang dikunjungi

(biaya perjalanan). Dengan pendekatan tersebut, dalam melakukan valuasi ekonomi

Wisata Agro Wonosari dibutuhkan data mengenai karakteristik pengunjung. Namun,

persepsi pengunjung terhadap lokasi wisata juga perlu diketahui agar pengembangan

lokasi wisata sejalan dengan apa yang diinginkan pengunjung. Disamping itu,

diperlukan analisis nilai penerimaan potensial yang bertujuan untuk mengetahui

perbandingan antara nilai ekonomi manfaat lingkungan dengan penerimaan yang

diterima oleh Wisata Agro Wonosari.

Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah (1)

Mengidentifikasi karakteristik dan persepsi pengunjung terhadap Wisata Agro

Wonosari; (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata di

Wisata Agro Wonosari; (3) Mengestimasi nilai ekonomi wisata dari Wisata Agro

Wonosari berdasarkan pendekatan metode biaya perjalanan; dan (4) Mengestimasi

penerimaan potensial dari Wisata Agro Wonosari tahun 2017 berdasarkan penjualan

tiket masuk. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif kualitatif, dimana untuk

menjawab tujuan penelitian, yaitu tujuan pertama dilakukan dengan analisis deksriptif

kualitatif. Kedua, menduga faktor-faktor yang mempengaruhi yang dianalisis

menggunakan regresi linear berganda. Ketiga, mengestimasi nilai ekonomi dengan

pendekatan metode biaya perjalanan, dimana biaya tersebut mencerminkan besaran

nilai yang diberikan pengunjung terhadap Wisata Agro Wonosari. Keempat,

mengestimasi nilai penerimaan potensial pada tahun 2017 berdasarkan penjualan tiket

Page 9: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

iii

masuk.

Hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan kunjungan wisata secara signifikan adalah variabel total

biaya perjalanan, usia, jenis kelamin dan status menikah. Selain itu, diketahui nilai

surplus konsumen Wisata Agro Wonosari setiap kunjungan per orang adalah Rp

50.000. Kemudian, dapat diketahui nilai ekonomi Wisata Agro Wonosari per tahun

dengan mengalikan surplus konsumen dengan jumlah pengunjung selama satu tahun

sebelumnya atau pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 15.440.500.000. Sedangkan nilai

penerimaan potensial Wisata Agro Wonosari per tahun yang didapatkan melalui

penjualan tiket masuk sebesar Rp 4.531.000.000 atau sebesar 29,3% dari nilai

ekonomi Wisata Agro Wonosari. Mengingat nilai ekonomi dirumuskan berdasarkan

surplus konsumen. Jadi, pengunjung pada dasarnya bersedia membayar lebih tinggi

dari harga fasilitas yang telah ditawarkan oleh Wisata Agro Wonosari pada saat ini

atau pada tahun 2017.

Page 10: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

iv

SUMMARY

Bagas Menggala Putra. 135040107111033. Economic Valuation of Wisata Agro

Wonosari using Individual Travel Cost Method (ITCM) Approach. Under The

Guidance of Dr. Ir. Suhartini, MP and Condro Pusponugroho, SP., MP.

Entering the era of globalization, the tourism sector plays an important role in

economic development in various countries. Indonesia's tourism sector contributes

substantial foreign exchange to the country. East Java occupies the first position of

the four provinces in Indonesia which is the center of tourism activity after West Java,

Central Java and Jakarta. Being one of the tourism icons of agriculture in East Java

province, Malang Regency began to clean up, beautify themselves and add to the

infrastructure development of sustainable natural-based tourism areas.

In achieving optimum and sustainable use of natural resources, realistic

knowledge and calculations are needed to explore the benefits of natural resources as

a whole, whether tangible or intangible benefits. But until now, the potential has not

been managed properly and optimally by the local government and the management

of Agro Wonosari Tour, so it can lead to decreased visitor interest in the tour in Agro

Wonosari Tour. In this case, visitors play an important role in efforts to improve the

development of Agro Wonosari Tourism quality. The role is the cost incurred visitors

to tourism activities in Wisata Agro Wonosari, where the cost is a proxy

(representative) from the reception of Wisata Agro Wonosari.

Wonosari Agro tourism has a target of visitor achievement which increases

annually by 50,000 visitors. In order to increase the visit request, the manager of

Wisata Agro Wonosari needs to develop the tourist location. In the event of errors in

the development of a natural tourist site can cause environmental and economic

damage. Therefore, an information is needed using the economic and environmental

approaches as a basis for consideration in the development of tourist sites oriented

towards improving the quality of the environment.

Efforts made to obtain appropriate information in developing tourist sites along

with the increasing demand for tourist visits is with economic valuation. Economic

Page 11: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

v

valuation is one of the methods undertaken to calculate the economic value of natural

resources and environment in the form of money value. Economic valuation method

that can be used one of them is with the approach of ITCM (Individual Travel Cost

Method). The basic principle of the ITCM method is demand theory, where a given

value to the environment (unbased attributes) can be deduced from the cost incurred

to the visited location (travel cost). With this approach, in conducting the economic

valuation of Wisata Agro Wonosari required data on visitor characteristics. However,

visitors' perceptions of tourist sites also need to be known for the development of

tourist sites in line with what the visitor wants. In addition, it is necessary to analyze

the value of actual and potential revenue that aims to find out the comparison between

the economic value of environmental benefits with the acceptance received by Wisata

Agro Wonosari.

From the description above, it can be formulated the purpose of this study are

(1) Identify the characteristics and perceptions of visitors to Wisata Agro Wonosari;

(2) to analyze the factors influencing the demand of tourism in Wisata Agro

Wonosari; (3) Estimate the economic value of tourism from Wisata Agro Wonosari

based on approach of travel cost method; And (4) Estimate actual and potential

revenue from Wisata Agro Wonosari in 2017 based on ticket sales. This type of

research is qualitative quantitative research, where to answer the purpose of research,

the first goal is done by qualitative descriptive analysis. Second, to estimate the

influencing factors that were analyzed using multiple linear regression. Third,

estimate the economic value with the approach of travel cost method. Fourth, estimate

actual and potential earnings value in 2017 based on ticket sales.

The results of the research have been done, it is found that the factors that

influence the demand of tourist visit significantly is the total variable of travel

expenses, age, sex and marital status. In addition, it is known that the value of

consumer surplus Wisata Agro Wonosari per visit per person is Rp 50.000. The

economic value of Wisata Agro Wonosari per year is Rp 15.440.500.000. While the

value of Wisata Agro Wonosari receipts per year earned through potential ticket sales

Page 12: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

vi

is Rp 4.531.000.000 or 29,3% of the economic value of Wisata Agro Wonosari. Given

the economic value formulated based on consumer surplus. So, visitors are basically

willing to pay higher than the price of facilities that have been offered by Wisata Agro

Wonosarir at this time or in 2017.

Page 13: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Valuasi Ekonomi Wisata Agro Wonosari dengan Pendekatan Individual Travel Cost

Method (ITCM). Skripsi ini merupakan kewajiban setiap mahasiswa Program Studi

Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dalam rangka menyelesakan

studi tahap sarjana (S-1).

Penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini bertujuan untuk

mengetahui karakteristik dan persepsi pengunjung terhadap Wisata Agro Wonosari,

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kunjungan serta

mengestimasi nilai ekonomi dan nilai penerimaan potensial Wisata Agro Wonosari.

Penelitian skripsi ini merupakan proses belajar yang dilakukan oleh penulis agar dapat

mengetahui, mempelajari dan menganalisis besaran nilai ekonomi yang ada di Wisata

Agro Wonosari, yang kemudian disajikan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi.

Demikianlah skripsi ini disusun dengan suatu tema tulisan yang dipandang

cukup relevan untuk ditelaah lebih lanjut saat ini. Semoga skripsi ini dapat berguna

dan memberikan manfaat bagi para akademisi dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Malang, Juli 2017

Bagas Menggala Putra

NIM. 135040107111033

Page 14: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 11 Desember 1995 di Kota Surabaya, Putra dari

Bapak H. Sri Widaya, SE dan Ibu Eny Kusriatriningsih. Penulis merupakan anak

pertama dari dua bersaudara. Penulis memulai pendidikan dari Pendidikan Sekolah

Dasar di SDN Balas Klumprik I pada tahun 2001 sampai 2007, kemudian penulis

melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama di SMPN 16 Surabaya dan

dilanjutkan pendidikan Sekolah Menegah Atas di SMAN 13 Surabaya. Pada tahun

2013 penulis melanjutkan pendidikan Strata-1 (S1) di Universitas Brawijaya Malang

melalui jalur SPMK dengan mengambil Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian.

Selain itu, penulis juga aktif di kegiatan akademik maupun non akademik, seperti

menjadi asisten praktikum di beberapa mata kuliah dan mengikuti organisasi intra

maupun ekstra kampus.

Page 15: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

ix

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ................................................................................................................ i

SUMMARY ................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xi

DAFTAR SKEMA ..................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xv

I. PENDAHULUAN ...................................................... Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang ................................................. Error! Bookmark not defined.

1.2. Rumusan Masalah............................................ Error! Bookmark not defined.

1.3. Tujuan Penelitian ............................................. Error! Bookmark not defined.

1.4. Kegunaan Penelitian ........................................ Error! Bookmark not defined.

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................... Error! Bookmark not defined.

2.1. Penelitian Terdahulu ........................................ Error! Bookmark not defined.

2.2. Tinjauan Pariwisata ......................................... Error! Bookmark not defined.

2.2.1. Definisi Pariwisata ................................ Error! Bookmark not defined.

2.2.2. Tinjauan Agrowisata ............................. Error! Bookmark not defined.

2.2.3. Tinjauan Motivasi Wisatawan............... Error! Bookmark not defined.

2.3. Tinjauan Teori Permintaan Wisata .................. Error! Bookmark not defined.

2.4. Valuasi Ekonomi ............................................. Error! Bookmark not defined.

2.5. Travel Cost Method (TCM) ............................. Error! Bookmark not defined.

2.6. Surplus Konsumen .......................................... Error! Bookmark not defined.

III. KERANGKA PEMIKIRAN ................................. Error! Bookmark not defined.

3.1. Kerangka Pemikiran ........................................ Error! Bookmark not defined.

3.2. Hipotesis Penelitian ......................................... Error! Bookmark not defined.

3.3. Batasan Masalah .............................................. Error! Bookmark not defined.

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............. Error! Bookmark not

defined.

Page 16: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

x

IV. METODE PENELITIAN ...................................... Error! Bookmark not defined.

4.1. Metode Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian ........... Error! Bookmark not

defined.

4.2. Teknik Penentuan Sampel ............................... Error! Bookmark not defined.

4.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ..... Error! Bookmark not defined.

4.4. Teknik Analisis dan Pendekatan Model .......... Error! Bookmark not defined.

4.4.1. Karakteristik Pengunjung Wisata Agro Wonosari ..... Error! Bookmark

not defined.

4.4.2. Persepsi Pengunjung Terhadap Wisata Agro Wonosari ................ Error!

Bookmark not defined.

4.4.3. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Wisata Agro Wonosari .. Error!

Bookmark not defined.

4.4.4. Nilai Ekonomi Wisata Agro Wonosari . Error! Bookmark not defined.

4.4.5. Estimasi Penerimaan Wisata Agro Wonosari Tahun 2017 ............ Error!

Bookmark not defined.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................ Error! Bookmark not defined.

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................ Error! Bookmark not defined.

5.1.1. Profil Wisata Agro Wonosari ................ Error! Bookmark not defined.

5.1.2. Personalia Wisata Agro Wonosari ........ Error! Bookmark not defined.

5.1.3. Unit dan Program Kerja ........................ Error! Bookmark not defined.

5.2. Karakteristik dan Persepsi Pengunjung ........... Error! Bookmark not defined.

5.2.1. Karakteristik Pengunjung ...................... Error! Bookmark not defined.

5.2.2. Persepsi Pengunjung ............................. Error! Bookmark not defined.

5.3. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Wisata Agro Wonosari ............ Error!

Bookmark not defined.

5.3.1. Analisis Regresi Linear Berganda ......... Error! Bookmark not defined.

5.3.2. Uji Asumsi Klasik ................................. Error! Bookmark not defined.

5.3.3. Uji Hipotesis ......................................... Error! Bookmark not defined.

5.4. Nilai Ekonomi Wisata Agro Wonosari ............ Error! Bookmark not defined.

5.5. Estimasi Nilai Penerimaan Wisata Agro Wonosari ........ Error! Bookmark not

defined.

VI. KESIMPULAN ....................................................... Error! Bookmark not defined.

6.1. Kesimpulan ...................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 17: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

xi

6.2. Saran ................................................................ Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA .................................................... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ................................................................ Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Penerimaan Devisa Pariwisata Dibandingkan dengan Komoditi

Ekspor Lainnya Tahun 2012-2015. ...................................................... 2

2. Rekap Data dan Target Pengunjung Wisata Agro Wonosari Tahun

2010-2016 ............................................................................................. 6

3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................... 32

4. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin. ....................... 49

5. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Status Pernikahan .................. 50

6. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Daerah Asal ........................... 50

7. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Usia ........................................ 51

8. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Tingkat Pendidikan................ 52

9. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...................... 53

10. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Total Pendapatan ................... 54

11. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Sumber Informasi .................. 54

12. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Motivasi Kunjungan .............. 55

13. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Permintaan Kunjungan .......... 56

14. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Aktivitas Utama ..................... 57

15. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jarak Tempuh ........................ 58

16. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Waktu Tempuh ...................... 59

17. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Lama Berkunjung .................. 59

18. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Rombongan .................. 60

19. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jumlah Rombongan ............... 61

20. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Kendaraan ..................... 61

21. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Biaya Perjalanan Wisata ........ 62

Page 18: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

xii

22. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Pernggunaan Biro Perjalanan

Wisata ................................................................................................... 63

23. Saran dari Pengunjung Wisata Agro Wonosari .................................... 72

24. Uji Saphiro-Wilk .................................................................................. 74

25. Uji Multikolinearitas. ........................................................................... 75

26. Uji BP (Breusch-Pagan) ...................................................................... 76

27. Hasil Anova .......................................................................................... 77

28. Hasil Analisis Regresi Fungsi Permintaan Wisata Agro Wonosari ..... 79

29. Estimasi Jumlah Pengunjung Tahun 2017 ........................................... 83

30. Ringkasan Perhitungan Nilai Wisata Agro Wonosari .......................... 84

Page 19: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

xiii

DAFTAR SKEMA

Nomor Teks Halaman

1. Skema Sistem Kepariwisataan ............................................................ 18

2. Skema Teknik Valuasi Ekonomi Non-Market Value. .......................... 20

3. Skema Pemikiran Valuasi Ekonomi dengan Pendekatan Individual

Travel Cost Method (ITCM) ................................................................ 28

Page 20: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDB Tahun 2012-2015 ......... 1

2. Kurva Surplus Konsumen .................................................................... 23

3. Persepsi Pengunjung Mengenai Aksesbilitas ....................................... 64

4. Persepsi Pengunjung Mengenai Pelayanan Petugas ............................. 65

5. Persepsi Pengunjung Mengenai Keamanan ......................................... 66

6. Persepsi Pengunjung Mengenai Kebersihan ........................................ 67

7. Persepsi Pengunjung Mengenai Penyediaan Fasilitas .......................... 68

8. Persepsi Pengunjung Mengenai Kondisi Fasilitas ............................... 68

9. Persepsi Pengunjung Mengenai Harga Tiket Masuk ........................... 70

10. Persepsi Pengunjung Mengenai Kepuasan ........................................... 71

11. Persepsi Pengunjung Mengenai Keinginan Berkunjung Kembali ....... 72

12. Grafik Kernel Density Function ........................................................... 75

Page 21: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Kuesioner Penelitian ................................................................................ 92

2. Data Responden ........................................................................................ 98

3. Dokumentasi .............................................................................................. 101

Page 22: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

16

Page 23: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Memasuki era globalisasi, sektor pariwisata berperan penting dalam

pembangunan ekonomi di berbagai negara. Hal tersebut menyebabkan setiap negara

mulai dihadapkan pada persaingan dalam bidang pariwisata. Pariwisata merupakan

salah satu industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat

dalam menyediakan lapangan kerja, peningkatan penghasilan dan standar hidup serta

menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya (Wahab, 1997).

Indonesia menempati peringkat daya saing pariwisata di WEF (World Economic

Forum) dengan menempati posisi ke-50 di antara 141 negara pada tahun 2015

(Kemenpar, 2016). Persaingan menuntut agar Indonesia meningkatkan kinerja untuk

mempertahankan eksistensi kepariwisataannya. Hal tersebut dibuktikan dengan

meningkatnya kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pariwisata Indonesia

di tahun 2012 hingga 2015 (Gambar 1).

Gambar 1. Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDB Tahun 2012-2015.

Sektor pariwisata Indonesia menyumbangkan devisa negara yang cukup besar

bagi negara. Sektor pariwisata menempati posisi ke-4 pada tahun 2015 setelah sektor

minyak dan gas bumi, batu bara dan minyak kelapa sawit. Dalam kurun waktu 4 tahun

(2012-2015), posisi sektor pariwisata dalam penyumbang devisa negara Indonesia

mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014, sektor pariwisata mampu menyumbang devisa

terbesar dari tahun sebelumnya yakni US$ 11.166,1 juta. Sedangkan pada tahun 2015,

nilai sumbangan devisa pariwisata mengalami penurunan yang cukup drastis, yakni

3.5

4

4.5

2012 2013 2014 2015

Kontribusi Sektor Pariwisata

Sektor Pariwisata

Page 24: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

2

US$ 9.691,6. Namun, jika dilihat dari nilai growth rate komoditi penyumbang devisa

negara Indonesia, pariwisata memiliki rata-rata pertumbuhan paling baik dibanding

dengan komoditi lain (tabel 1). Hal ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata

merupakan sektor unggulan yang dimiliki oleh Indonesia sebagai penyumbang devisa.

Tabel 1. Penerimaan Devisa Pariwisata Dibandingkan dengan Komoditi Ekspor

Lainnya Tahun 2012-2015.

Jenis Komoditi

(Juta US$)

2012 2013 2014 2015 Growth Rate

Minyak dan gas bumi 36.977,00 32.633,20 30.318,8 15.755,6 -22,3 %

Batu bara 26.166,30 24.501,40 20.819,3 13.633,0 -18,6 %

Minyak kelapa sawit 18.845,00 15.839,10 17.464,9 12.904,2 -17,4 %

Karet olahan 10.394,50 9.316,60 7.021,7 4.997,8 -21,3 %

Pariwisata 9.120,85 10.054,10 11.166,1 9.691,6 2,7 %

Pakaian jadi 7.304,70 7.501,0 7.450,9 6.117,1 -5,3 %

Sumber: Kemenpar, 2016 (diolah)

Mengingat sektor pariwisata merupakan sektor unggulan, Jawa Timur

menempati posisi pertama dari keempat provinsi di Indonesia yang merupakan pusat

aktivitas pariwisata setelah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jakarta (Kemenpar, 2016).

Sehingga, Jawa Timur memiliki potensi untuk mampu melaksanakan diversifikasi

tujuan wisata, khususnya Kabupaten Malang.

Kabupaten Malang telah menerapkan istilah sustainable tourism (pariwisata

berkelanjutan) yaitu industri pariwisata yang berbasis pada perlindungan sumber daya

alam dan lingkungan sebagai penyumbang jasa pada kegiatan wisata (Yoeti, 2008). Hal

tersebut tercermin dari permintaan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara

yang konstan, diiringi dengan masih terjaganya identitas Kabupaten Malang, seperti

kekayaan produksi tanaman pangan, buah, bunga dan sayuran, serta panorama

pegunungan dan perbukitan. Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Malang Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 yang telah dirumuskan dan

disepakati bersama antara stakeholders (pemangku kepentingan) untuk mewujudkan

Kabupaten Malang sebagai Bumi Agro Wisata yang terkemuka di Jawa Timur.

Menjadi salah satu ikon pariwisata bidang pertanian di provinsi Jawa Timur,

Page 25: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

3

Kabupaten Malang mulai berbenah, mempercantik diri dan menambah pembangunan

infrastruktur kawasan-kawasan pariwisata berbasis alam yang berkelanjutan.

Diperlukan pengetahuan dan perhitungan yang realistis dalam menggali manfaat

sumberdaya alam secara menyeluruh dalam mancapai pemanfaatan sumberdaya secara

optimal dan berkelanjutan, baik manfaat yang nyata (tangible) maupun manfaat yang

tidak dapat dinyatakan secara jelas (intangible) (Darusman, 1991). Perkebunan

merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki manfaat tangible misalnya

kayu, rotan, getah, daun dan sebagainya, serta manfaat intangible seperti rekreasi,

hidrologi, pendidikan, dan sebagainya (Sunarto, 2003).

Wisata Agro Wonosari adalah salah satu destinasi wisata perkebunan di

Kabupaten Malang yang memiliki manfaat tangible dan intangible. Manfaat tersebut

tercermin dari hasil pertanian dan kegiatan wisata, seperti daun teh yang dapat

dimanfaatkan langsung sebagai bahan minuman serta lokasi kebun teh yang dapat

dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi, pendidikan, olahraga dan sebagainya. Di bawah

pengelolaan PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero), Wisata Agro Wonosari

merupakan usaha perusahaan dalam berdaptasi terhadap tren pariwisata. Tren wisata

masa kini yaitu wisata alam atau berkonsepkan back to nature seperti gunung, hutan,

kebun, laut atau danau (Bedanta et.al, 2010). Dengan melihat tren wisata, Wisata Agro

Wonosari berpeluang menjadi pilihan prioritas bagi masyarakat yang ingin merasakan

wisata bertemakan alam.

Wisata Agro Wonosari berlokasi di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari,

Kabupaten Malang. Lokasi ini terkenal dengan kebun teh yang membentang di

sepanjang perjalanan menuju tempat wisata. Terdapat jenis (klon) teh andalan yang

dimiliki oleh Wisata Agro Wonosari, yakni seperti teh tiongkok (Camellia sinensis)

dan teh india (Camelia assamica) (Rolaspedia, 2015). Tidak hanya mata dimanjakan

oleh keasrian tanaman teh segar. Namun, panorama oleh deretan Gunung Arjuna

hingga Gunung Semeru merupakan fasilitas bagi wisatawan saat berkunjung ke Wisata

Agro Wonosari.

Mengingat potensi wilayah serta eksistensi keberadaan tempat yang sudah

diketahui oleh masyarakat. Hal tersebut dapat dijadikan acuan oleh pengelola Wisata

Page 26: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

4

Agro Wonosari dalam membangun serta melakukan perbaikan terutama terkait dengan

fasilitas dan penataan kawasan secara arsitektural dengan tujuan untuk mendukung

upaya pelestarian lingkungan alam maupun budaya serta meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberi manfaat ekonomi kepada

masyarakat setempat. Namun hingga kini, potensi tersebut belum dikelola dengan baik

dan optimal oleh pemerintah daerah maupun pihak pengelola, sehingga dapat

mengakibatkan menurunnya minat pengunjung dalam berwisata di Wisata Agro

Wonosari. Selain itu, apabila terjadi kesalahan dalam mengelola suatu wisata alam,

maka akan terjadi ketidakseimbangan lingkungan yang dapat menyebabkan penurunan

kualitas lokasi wisata. Fauzi (2014) menyatakan bahwa kegiatan ekonomi yang

mengakibatkan kerusakan lingkungan, pada akhirnya lingkungan akan memberikan

umpan balik yang negatif pada kegiatan perekonomian. Oleh karena itu, pengambilan

keputusan dalam pengembangan lokasi wisata berbasis alam perlu didasarkan pada

pendekatan ekonomi maupun lingkungan.

Valuasi ekonomi merupakan salah satu metode yang dilakukan untuk

menghitung nilai ekonomi sumber daya alam dan lingkungan dalam bentuk nilai uang

(Fauzi, 2014). Metode valuasi ekonomi yang dapat digunakan dalam menghitung nilai

ekonomi suatu kawasan wisata salah satunya adalah dengan pendekatan TCM (Travel

Cost Method). Prinsip dasar metode TCM adalah teori permintaan, dimana nilai yang

diberikan seseorang terhadap lingkungan (atribut yang tidak terpasarkan) dapat

disimpulkan dari biaya yang dikeluarkan ke lokasi yang dikunjungi (biaya perjalanan)

(Suparmoko, 2014). Biaya perjalanan juga diartikan sebagai kesediaan membayar

pengunjung (willingness to pay) dalam melakukan kunjungan wisata.

Secara umum, terdapat tiga pendekatan TCM yang digunakan dalam analisis

valuasi ekonomi, yakni Individual Travel Cost Method (ITCM), Zona Travel Cost

Method (ZTCM) dan Random Utility Model (RUM) (Fauzi, 2014). Tidak seperti

pendekatan ZTCM dan RUM yang menggunakan data sekunder, melainkan dalam

penelitian ini menggunakan pendekatan ITCM, karena ITCM menggunakan data

primer sebagai sumber data olahan. Salah satu kelebihan dari penggunaan data primer

Page 27: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

5

adalah apabila peneliti merasa data yang diolah terjadi bias, peneliti dapat memperbaiki

data dengan cara mengambil data ulang.

Penelitian ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan kegiatan ekonomi pada

Wisata Agro Wonosari, mengingat lokasi wisata tersebut kegiatan ekonominya

bergantung pada kondisi lingkungan yang tersedia. Keberlanjutan tersebut salah

satunya dapat dicapai melalui perhitungan valuasi dalam mengestimasi nilai ekonomi

yang dilakukan dengan pendekatan ITCM berdasarkan biaya perjalanan yang

dikeluarkan untuk melakukan kunjungan ke sebuah objek wisata (Pearsons, 2003).

Karena, biaya perjalanan tersebut secara tidak langsung mencerminkan kesediaan

membayar pengunjung dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pada lokasi wisata.

Jadi, apabila jumlah pengunjung minim akan berdampak pada minimnya penerimaan

Wisata Agro Wonosari, sehingga utilitas marginal untuk meningkatkan kualitas lokasi

wisata juga minim. Sedangkan apabila jumlah pengunjung banyak akan berdampak

pada tingginya nilai penerimaan Wisata Agro Wonosari, sehingga utilitas marginal

untuk meningkatkan kualitas lokasi wisata juga mencukupi (Fauzi, 2014).

Pada dasarnya, valuasi ekonomi dengan pendekatan ITCM dibangun atas dasar

teori permintaan, maka mengetahui jumlah permintaan wisata merupakan isu sentral.

Permintaan wisata terbentuk dari biaya perjalanan dan faktor sosial ekonomi lainnya

yang diduga mempengaruhi kunjungan wisata. Faktor-faktor yang diduga

mempengaruhi kunjungan wisata dianalisis menggunakan analisis regresi berganda.

Dengan diketahui nilai valuasi ekonomi dari Wisata Agro Wonosari dapat dilakukan

pengambilan keputusan mengenai pengembangan lokasi wisata tanpa menyebabkan

berkurangnya nilai guna yang didapatkan oleh pengunjung. Selain itu, diperlukan

analisis estimasi penerimaan yang dilakukan berdasarkan nilai penerimaan potensial

yang mungkin didapatkan oleh Wisata Agro Wonosari melalui penjualan tiket masuk,

agar dapat menjadi acuan bagi pihak pengelola dalam penentuan target penerimaan

pada tahun 2017. Mengingat penerimaan merupakan modal dalam meningkatkan

kualitas lokasi wisata.

Page 28: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

6

1.2. Rumusan Masalah

Kabupaten Malang merupakan kabupaten yang terpilih sebagai salah satu

destinasi wisata di Jawa Timur (Kemenpar, 2016). Hal tersebut didasarkan pada potensi

yang dimiliki Kabupaten Malang dari sisi geografisnya. Ketinggian dan letak dari

Kabupaten Malang memiliki daya tarik tersendiri karena memiliki daerah yang

berbukit dan dikelilingi oleh beberapa gunung. Objek wisata alam yang dimiliki oleh

Kabupaten Malang sangat beragam, dari agrowisata, ekowisata, hingga wanawisata.

Salah satu wisata alam yang terdapat di Kabupaten Malang adalah Wisata Agro

Wonosari.

Wisata Agro Wonosari merupakan salah satu destinasi wisata yang terletak di

Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Terdapat beragam fasilitas

wisata yang ditawarkan lokasi wisata ini, seperti edukasi mengenai proses pengolahan

teh, lapangan olahraga, kolam renang, cafe, toko souvenir, kebun binatang mini,

wahana permainan, hotel, pasar buah dan bunga serta pemandangan alam seperti

perkebunan teh dan pegunungan yang indah. Selain itu, Wisata Agro Wonosari

memiliki potensi ekonomi yang cukup besar di Kabupaten Malang yakni salah satunya

dapat dicerminkan melalui jumlah pengunjung. Berdasarkan data yang didapatkan

melalui survey pendahuluan, dari tahun 2010 hingga 2016 jumlah pengunjung Wisata

Agro Wonosari cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya (Tabel 2).

Tabel 2. Rekap Data dan Target Pengunjung Wisata Agro Wonosari Tahun 2010-2016

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah

Pengunjung

193.603 201.457 226.495 252.136 242.102 296.034 308.810

Target

Pengunjung

200.000 250.000 250.000 250.000 300.000 300.000 350.000

Sumber: PTPN XII, 2017 (diolah)

Berdasarkan pada tabel 2, dapat terlihat bahwa jumlah pengunjung pada tahun

2010-2013 mengalami peningkatan, tetapi pada tahun 2014 mengalami penurunan.

Sedangkan pada jumlah pengunjung tahun 2014-2016 mengalami peningkatan, tetapi

kenaikan tersebut masih belum sesuai dengan target perusahaan. PT. Perkebunan

Nusantara XII selaku pengelola Wisata Agro Wonosari, memiliki target operasional

Page 29: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

7

untuk jumlah pengunjung mengalami peningkatan sebanyak 50.000 pengunjung per

tahun. Untuk memenuhi target tersebut diperlukan adanya pengembangan lokasi wisata

berkelanjutan yakni didasarkan pada pendekatan ekonomi maupun lingkungan.

Pengunjung berperan penting dalam upaya pengembangan Wisata Agro

Wonosari yang berkelanjutan. Peran tersebut berupa biaya yang dikeluarkan

pengunjung untuk melakukan kegiatan wisata, dimana biaya tersebut merupakan proxy

(perwakilan) dari penerimaan yang didapatkan oleh Wisata Agro Wonosari. Sehingga,

dalam menarik minat kedatangan pengunjung diperlukan suatu informasi dalam

melakukan pengembangan.

Penelaahan persepsi dan karakteristik pengunjung dilakukan sebagai sumber

informasi dalam pengembangan Wisata Agro Wonosari. Persepsi pengunjung dapat

menggambarkan pendapat atau penilaian pengunjung terhadap kondisi Wisata Agro

Wonosari saat ini. Sedangkan informasi karakteristik pengunjung dapat dijadikan

sebagai acuan analisis faktor yang mempengaruhi permintaan wisata. Permintaan dari

Wisata Agro Wonosari dicerminkan dengan frekuensi kunjungan dari pengunjung.

Pengembangan Wisata Agro Wonosari juga dapat didasarkan pada nilai ekonomi

lokasi wisata yang dapat diketahui melalui estimasi nilai surplus konsumen dari fungsi

permintaan wisata. Nilai surplus konsumen tersebut dapat menunjukkan seberapa besar

kesediaan pengunjung dalam membayar (willingness to pay) barang atau jasa yang

disediakan oleh Wisata Agro Wonosari. Pendugaan besaran surplus konsumen dapat

dilakukan jika hubungan antara permintaan kunjungan dan koefisien biaya perjalanan

diketahui (Fauzi, 2014). Sedangkan, koefisien biaya perjalanan dapat diketahui melalui

fungsi permintaan dengan pendekatan ITCM (Individual Travel Cost Method). ITCM

dapat diartikan sebagai penilaian pengaruh dari komponen sumber daya alam dan

lingkungan yang tidak terpasarkan (non-marketed) melalui perilaku aktual, khususnya

melalui pengeluaran yang dikeluarkan seseorang dalam mekanisme pasar (Darusman,

1991).

Estimasi penerimaan potensial suatu kawasan wisata juga merupakan hal yang

krusial untuk diperhitungkan. Karena, perhitungan tersebut dapat digunakan sebagai

sarana untuk mengetahui potensi sebenarnya yang ada pada Wisata Agro Wonosari.

Page 30: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

8

Potensi tersebut digunakan sebagai acuan dalam penentuan target yang harus dicapai

para stakeholder Wisata Agro Wonosari. Dalam hal ini, peneliti mengestimasi

penerimaan yang pasti didapatkan oleh pengelola ketika pengunjung melakukan

wisata, yakni melalui tiket masuk. Pernerimaan potensial dalam penelitian ini

didefinisikan sebagai estimasi peneriman yang mungkin diperoleh pada tahun 2017

dengan hasil dari penjualan tiket masuk pada hari biasa (weekdays) maupun libur

(weekend).

Secara garis besar, nilai ekonomi dari Wisata Agro Wonosari dapat dilihat dari

kesediaan membayar (willingness to pay) yang dicerminkan melalui biaya perjalanan

pengunjung. Dengan diketahuinya nilai ekonomi Wisata Agro Wonosari, dapat

dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh stakeholder dalam

mengembangkan lokasi wisata berkelanjutan (Hufschmidth et al., 1983). Selain itu,

diperlukan estimasi nilai penerimaan potensial pada Wisata Agro Wonosari yang dapat

dijadikan sebagai acuan penentuan target penerimaan yang harus dicapai oleh para

stakeholder.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana karakteristik dan persepsi pengunjung terhadap Wisata Agro Wonosari?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan di Wisata Agro Wonosari?

3. Berapa nilai ekonomi di Wisata Agro Wonosari dengan pendekatan metode biaya

perjalanan?

4. Berapa penerimaan potensial Wisata Agro Wonosari tahun 2017 berdasarkan

penjualan tiket masuk?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki 4 tujuan sesuai dengan rumusan masalah yang telah

disusun, yaitu:

1. Mengidentifikasi karakteristik dan persepsi pengunjung terhadap Wisata Agro

Wonosari.

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata di Wisata Agro

Wonosari.

Page 31: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

9

3. Mengestimasi nilai ekonomi wisata dari Wisata Agro Wonosari berdasarkan

pendekatan metode biaya perjalanan.

4. Mengestimasi penerimaan potensial dari Wisata Agro Wonosari tahun 2017

berdasarkan penjualan tiket masuk.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah, stakeholder dan pengelola wisata, hasil dari penelitian ini dapat

dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan dan pengembangan

sektor pariwisata, khususnya untuk wisata berbasis alam. Sehingga dapat

meningkatkan permintaan wisata di Wisata Agro Wonosari

2. Bagi peneliti, hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan

dan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

Page 32: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian valuasi ekonomi kawasan wisata telah dilakukan oleh beberapa

peneliti sebelumnya. Penelitian tersebut dilakukan di berbagai tempat dan jenis wisata

seperti ekowisata, agrowisata dan kawasan wisata alam lainnya. Desy (2016)

melakukan penelitian tentang valuasi ekonomi dari objek Wisata Agro Petik Apel yang

terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

pendekatan ITCM (Individual Travel Cost Method). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan pengunjung Wisata Agro

Petik Apel serta menganalisis nilai ekonomi yang diperoleh pengunjung Wisata Agro

Petik Apel. Perumusan permintaan wisata dilakukan dengan menggunakan analisis

regresi linear berganda, yang menghasilkan variabel signifikan yaitu jenis kelamin,

umur, status pernikahan, pendidikan, jarak, biaya perjalanan, tanggungan keluarga,

pendapatan, rombongan. Nilai ekonomi dari Wisata Agro Petik Apel dihitung

berdasarkan willingness to pay (kesediaan membayar) terhadap biaya perjalanan yang

telah dibayarkan oleh pengunjung. Nilai surplus konsumen yang didapatkan sebesar

Rp 1.641.991 per individu dalam satu kali kunjungan dengan nilai ekonomi dalam satu

tahun Wisata Petik Agro Petik Apel adalah Rp. 169.358.994.855.

Handoko (2016) melakukan penelitian tentang valuasi ekonomi dari objek

Wisata Petik Jeruk Selorejo yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ITCM (Individual Travel Cost Method).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi jumlah

permintaan pengunjung Wisata Petik Jeruk Seloejo serta menganalisis nilai ekonomi

yang diperoleh pengunjung Wisata Petik Jeruk Selorejo. Perumusan permintaan wisata

dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, yang menghasilkan

variabel signifikan yaitu biaya perjalanan, usia, pengalaman berkunjung, pendidikan,

pendapatan, jarak, jenis kelamin. Nilai ekonomi dari Wisata Petik Jeruk Selorejo

dihitung berdasarkan willingness to pay (kesediaan membayar) terhadap biaya

perjalanan yang telah dibayarkan oleh pengunjung. Nilai surplus konsumen yang

Page 33: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

11

didapatkan sebesar Rp 161.168,44 per individu dalam satu kali kunjungan dengan nilai

ekonomi dalam satu tahun Wisata Petik Jeruk Selorejo adalah Rp. 1.037.602.436,03.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Priambodo (2016) tentang valuasi ekonomi

Kusuma Agrowisata dengan menggunakan pendekatan ITCM (Individual Travel Cost

Method). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi jumlah

permintaan pengunjung Kusuma Agrowisata serta menganalisis nilai ekonomi yang

diperoleh pengunjung Kusuma Agrowisata. Perumusan permintaan wisata dilakukan

dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, yang menghasilkan variabel

signifikan yaitu biaya perjalanan, usia, pendidikan, pendapatan, jarak tempuh, jumlah

rombongan, jenis kelamin dan status perkawinan. Nilai ekonomi dari Kusuma

Agrowisata dihitung berdasarkan willingness to pay (kesediaan membayar) terhadap

biaya perjalanan yang telah dibayarkan oleh pengunjung. Nilai surplus konsumen yang

didapatkan sebesar Rp 1.373.113,17 per individu dalam satu kali kunjungan dengan

nilai ekonomi dalam satu tahun Kusuma Agrowisata adalah Rp. 419.623.385.898,00.

Sedangkan, dalam penelitian yang dilakukan oleh Loomis dan Mc Ternan (2014)

tentang valuasi ekonomi dari Whitewater Boating menggunakan dua pendekatan, yaitu

CVM (Contingent Valuation Method) dan ITCM (Individual Travel Cost Method).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai willingness to pay dari

dua metode pendekatan valuasi yang berbeda. Variabel yang digunakan dalam

pendekatan ITCM adalah level kemahiran, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

biaya perjalanan. Hasil dari valuasi ekonomi dengan pendekatan CVM, nilai WTP

didapatkan $96,17, sedangkan dengan pendekatan ITCM, nilai WTP didapatkan $103.

Dapat disimpulkan bahwa, nilai ekonomi dengan menggunakan dua metode sama

akuratnya, karena tidak terdapat selisih yang besar antara CVM dan ITCM.

Berdasarkan keempat penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas

merupakan penelitian yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengetahui nilai

ekonomi suatu kawasan wisata alam. Metode yang digunakan untuk penelitian tersebut

sama dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu menggunakan pendekatan

metode biaya perjalan individu atau ITCM (Individual Travel Cost Method). Metode

tersebut telah digunakan di beberapa tempat dan telah berhasil melakukan pendugaan

Page 34: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

12

nilai ekonomi dari suatu kawasan wisata. Metode tersebut yang kemudian akan

digunakan oleh peneliti untuk melakukan analisis nilai ekonomi dari Wisata Agro

Wonosari.

Perbedaan yang terdapat dalam penelitian ini dibandingkan dengan penelitian

terdahulu yaitu, selain mengidentifikasi karakteristik dan persepsi pengunjung,

menganalisis faktor yang mempengaruhi permintaan serta mengestimasi nilai ekonomi.

Namun, peneliti juga mengestimasi total penerimaan potensial yang didapatkan oleh

Wisata Agro Wonosari pada tahun 2017. Selain itu, terdapat sembilan variabel dalam

penelitian ini yang diduga mempengaruhi permintaan kunjungan, yaitu meliputi total

biaya perjalanan, tingkat pendidikan, total pendapatan, usia, status menikah, jenis

kelamin, jarak tempuh, waktu tempuh dan jumlah rombongan. Penentuan variabel

independen dilakukan berdasarkan pada penelitian terdahulu dan teori permintaan

wisata.

2.2. Tinjauan Pariwisata

2.2.1. Definisi Pariwisata

Pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan dan aspek substansial, yaitu

sebuah aktivitas manusia (Kuntowijoyo, 1991). Dilihat dari sisi kelembagaannya,

pariwisata merupakan lembaga yang dibentuk sebagai upaya manusia untuk memenuhi

kebutuhan rekreatifnya. Sebagai sebuah lembaga, pariwisata dapat dilihat dari sisi

manajemennya, yakni bagaimana perkembangannya, mulai dari direncanakan,

dikelola, sampai dipasarkan pada pembeli, yakni wisatawan.

Sebagai sebuah substansi, pariwisata merupakan bagian dari budaya suatu

masyarakat, yaitu berkaitan dengan cara penggunaan waktu senggang yang

dimilikinya. Pariwisata dapat disoroti dari bermacam sudut pandang karena memiliki

sifat kompleks. Kompleksitas yang terkandung dalam pariwisata antara lain pariwisata

sebagai pengalaman manusia, perilaku social, fenomena geografis, bisnis maupun

industri (Smith, 1989).

Berbeda dengan pernyataan Yoeti (2003) yang menyatakan bahwa pariwisata

merupakan perjalanan yang dilakukan manusia ke daerah yang bukan merupakan

Page 35: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

13

tempat tinggalnya dalam waktu minimal satu malam dengan tujuan perjalanannya

bukan untuk mencari nafkah, pendapatan atau penghidupan di tempat tujuan.

Pariwisata juga memiliki pengertian sebagai suatu gejala yang melukiskan kepergian

orang-orang di dalam suatu negara (pariwisata domestic) atau penyebrangan orang-

orang pada tapak batas suatu negara (pariwisata internasional) di mana proses tersebut

akan menimbulkan adanya interaksi dan hubungan yang terjadi dalam sesame pribadi

atau antar kelompok (Wahab, 2003). Sedangkan menurut Undang-Undang no 10 tahun

2009 tentang Kepariwisataan, pariwisata adalah Berbagai macam kegiatan wisata dan

didukung fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat setempat, sesama

wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha.

Banyaknya pendapat dari para ahli mengenai makna pariwisata, menimbulkan

banyaknya batasan dimana saat ini belum ada pendapat yang sama secara pasti mengi

makna dari pariwisata. Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa pariwisata

merupakan sebuah hal mengenai perjalanan seseorang atau lebih yang perjalanannya

dilakukan ke daerah bukan merupakan tempat tinggalnya dengan tujuan bersenang-

senang.

2.2.2. Tinjauan Agrowisata

Agrowisata merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris Agrotourism. Agro

berarti pertanian dan tourism berarti pariwisata/ kepariwisataan. Jadi, agrowisata

adalah suatu wisata bernuansa pertanian. Dalam arti luas, yang termasuk agrowisata

mencakup pertanian rakyat, perkebunan, peternakan, dan perikanan (Alikodra, 2002).

Sejalan dengan pernyataan tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri

pertanian dan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor: 204/ KPTS/ HK/

050/4/ 1989 dan Nomor KM. 47/ PW.DOW/ MPPT/ 89 tentang Koordinasi

Pengembangan Wisata Agro, surat keputusan tersebut mendefinisikan agrowisata

sebagai suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai

objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, perjalanan, rekreasi dan

hubungan usaha di bidang pertanian.

Page 36: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

14

Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 Pasal 1,

disebutkan bahwa wisata alam merupakan kegiatan perjalanan atau sebagian dari

kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta sifatnya sementara ditujukan

untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam, di taman nasional, taman hutan

raya dan taman wisata alam. Selain itu pariwisata alam juga didefinisikan sebagai

segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata alam, termasuk penguasaan objek dan

daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dengan bidang tersebut. Sementara itu,

Fandeli (2001) mengemukakan bahwa agrowisata dapat dikembangkan dalam dua

versi atau pola, yaitu alami dan buatan, yang dapat dirinci sebagai berikut:

a. Agrowisata alami

Objek agrowisata alami ini berada pada areal di mana kegiatan tersebut dilakukan

langsung oleh masyarakat petani setempat sesuai dengan kehidupan keseharian

mereka. Masyarakat melakukan kegiatannya sesuai dengan apa yang biasa mereka

lakukan tanpa ada pengaturan dari pihak lain. Untuk memberikan tambahan

kenikmatan kepada wisatawan, atraksi-atraksi spesifik yang dilakukan oleh masyarakat

dapat lebih ditonjolkan, namun tetap menjaga nilai estetika alaminya. Sementara

fasilitas pendukung untuk kenyamanan wisatawan tetap disediakan sejauh tidak

bertentangan dengan kultur dan estetika asli yang ada, seperti sarana transportasi,

tempat berteduh, sanitasi, dan keamanan dari binatang buas. Contoh agrowisata alami

adalah kawasan Suku Baduy di Pandeglang dan Suku Naga di Tasikmalaya, Jawa

Barat; Suku Tengger di Jawa Timur; Bali dengan teknologi subaknya; dan Papua

dengan berbagai pola atraksi pengelolaan lahan untuk budidaya umbi-umbian.

b. Agrowisata buatan

Kawasan agrowisata buatan ini dapat didesain pada kawasan-kawasan yang

spesifik, namun belum dikuasai atau disentuh oleh masyarakat adat. Tata ruang

peruntukan lahan diatur sesuai dengan daya dukungnya dan komoditas pertanian yang

dikembangkan memiliki nilai jual untuk wisatawan. Fasilitas pendukung untuk

akomodasi wisatawan dapat disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern,

namun tidak mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada, seperti wahana

permainan, tempat penginapan, pusat kegiatan olahraha dan lain-lain. Kegiatan wisata

Page 37: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

15

ini dapat dikelola oleh suatu badan usaha, sedang pelaksana atraksi parsialnya tetap

dilakukan oleh petani lokal yang memiliki teknologi yang diterapkan.

2.2.3. Tinjauan Motivasi Wisatawan

Motivasi wisatawan dalam berwisata menurut Darusman (1991) yaitu sebagai

jaringan luas yang saling berkesinambungan antara faktor biologis dan budaya yang

memberikan nilai dan arah dalam menentukan pilihan wisata, perilaku wisata dan

pengalaman wisata yang ingin dirasakan. Soekadijo (2000) mendefiniskan bahwa

motivasi tidak akan lepas dari pengertian motif, sebab istilah motivasi yang berasal dari

kata “motivation” ini berhubungan dengan istilah motif. Motif adalah suatu perangsang

(keinginan) dan daya penggerak (kemauan) bekerja seseorang setiap mempunyai

tujuan tertentu yang ingin dicapai, sehingga apabila dihubungkan dengan suatu

kegiatan perjalanan yakni motif perjalanan merupakan suatu pendorong atau alasan

seseorang untuk mengadakan perjalanan ke suatu tempat untuk memenuhi

kebutuhannya (Muljadi, 2009).

Menurut Pitana (2005), yang mendorong motivasi seseorang dalam melakukan

perjalanan wisata dapat dikelompokkan dalam empat kelompok besar, yakni sebagai

berikut:

1. Physical or physiological motivation, merupakan motivasi yang sifatnya fisik atau

berkaitan dengan psikologis. Bentuk motivasi ini dapat berupa kesehatan,

kenyamanan, partisipasi, relaksasi, bersantai dan sebagainya.

2. Cultural motivation, merupakan motivasi yang terkait dengan keinginan dala

mempelajari budaya, adat, tradisi dan kesenian suatu daerah.

3. Social or interpersonal motivation, merupakan motivasi berkaitan dengan hal social

atau hubungan dengan orang lain. Motivasi tersebut sering dijumpai seperti

berkunjung ke saudara atau teman, pertemuan dengan mitra kerja, pelarian dari

situasi sulit, ziarah ataupun kegiatan lain yang menimbulkan prestise.

4. Fantasy motivation, merupakan motivasi yang berkaitan dengan pemikiran di mana

di daerah alin seseorang akan dapat lepas dari rutinitas keseharian yang

membosankan dan dapat menimbulkan kepuasan secara psikologis.

Page 38: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

16

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi

wisata merupakan factor yang mendorong seseorang untuk melakukan perjalanan serta

berpengaruh terhadap penentuan objek wisata yang akan dikunjungi. Oleh karena itu,

motivasi wisata berperan penting dalam meningkatkan daya tarik wisatawan yang

berkunjung di suatu lokasi wisata dengan ciri khas tertentu..

2.3. Tinjauan Teori Permintaan Wisata

Menurut Muntasib (2007), permintaan merupakan sejumlah barang atau jasa

yang ingin dibeli oleh individu dan mampu untuk dibeli dengan harga tertentu di waktu

tertentu. Permintaan merupakan keinginan konsumen membeli suatu barang pada

berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Sedangkan permintaan

masyarakat terhadap jasa pelayanan wisata seperti tempat rekreasi juga sama dengan

permintaan barang dan jasa. Permintaan pariwisata adalah jumlah total dari orang yang

melakukan perjalanan untuk menggunakan fasilitas dan pelayanan wisata di tempat

yang jauh dari tempat tinggal dan tempat kerja (Mulyana, 2009).

Menurut Ariyanto (2005), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

keputusan seseorang dalam melakukan perjalanan wisata, faktor-faktor tersebut antara

lain:

1. Harga

Sesuai dengan teori permintaan barang atau jasa, semakin tinggi harga atau biaya

yang dikeluarkan oleh seseorang untuk melakukan perjalanan wisata, maka

permintaan wisata aka berkurang, begitu pula sebaliknya.

2. Pendapatan

Pendapatan memiliki pengaruh positif terhadap permintaan wisata. Apabila

pendapatan seseorang tinggi, maka kecenderungan untuk memilih daerah tujuan

wisata sebagai tempat berlibur akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya,

apabila pendapatan seseorang rendah, maka kecenderungan untuk memilih daerah

tujuan wisata akan semakin menurun.

Page 39: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

17

3. Sosial Budaya

Perbedaan sosial budaya yang unik atau bercirikan khas antara apa yang ada di

daerah calon wisatawan dengan daerah tujuan wisata akan meningkatan permintaan

wisata. Hal ini berkaitan dengan rasa ingin tahu yang tinggi dari wisatawa untuk

mengunjungi daerah tersebut.

4. Sosial Politik

Keadaan sosial politik yang aman pada suatu negara akan mendorong terciptanya

permintaan wisata pada negara tersebut. Wisatawan akan menuntut kenyamanan

dalam melakukan perjalanan wisata, sehingga mereka dapat mencapai kepuasan

yang maksimal.

5. Harga barang subtitusi

Faktor ini memiliki peran sebagai barang pengganti dari suatu destinasi wisata yang

sebenarnya diinginkan oleh wisatawan. Wisatawan memiliki pilihan beberapa

destinasi wisata dan salah satu pertimbangannya adalah harga atau biaya dari

destinasi wisata lain yang mungkin dapat menggantikan destinasi wisata

sebelumnya karena memiliki tingkat kepuasan yang relative sama.

6. Harga barang komplementer

Harga barang komplementer berarti barang yang saling membantu atau dengan kata

lain permintaan wisata pada suatu daerah wisata akan meningkat apabila penunjang

wisata tersebut memiliki harga atau biaya yang rendah.

Lebih lanjut, Damanik (2006) mengungkapkan bahwa dari sisi ekonomi

pariwisata muncul dari empat unsur pokok yang saling terkait erat atau menjalin

hubungan dalam sistem, yakni:

a. Permintaan dan penawaran atas pemenuhan kebutuhan berwisata.

b. Kebijakan pariwisata yang berperan untuk memfasilitasi permintaan dan

penawaran.

c. Pelaku wisata yang menggerakkan ketiga elemen, seperti kebijakan, permintaan dan

penawaran akan produk.

Page 40: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

18

Keterkaitan antar empat unsur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan:

a) Mendorong; b) mengendalikan; c) mempengaruhi; d) mengembangkan dan

memasarkan; e) membeli atau mengkonsumsi.

Skema 1. Sistem Kepariwisataan.

2.4. Valuasi Ekonomi

Valuasi ekonomi merupakan sebuah pendekatan yang digunakan untuk menilai

harga dari suatu barang dan jasa. Valuasi ekonomi dapat diterapkan pada sumber daya

alam dan lingkungan dengan menggunakan pendekatan penilaian kegunaan langsung

dan tidak langsung (Hufschmidt et.al, 1983). Nilai ekonomi dari sumber daya alam

lingkungan bagi manusia dapat dilihat melalui dua mekanisme dasar, yaitu mekanisme

langsung maupun tidak langsung. Mekanisme langsung dapat dilihat ketika layanan

lingkungan yang diperoleh dapat dirasakan secara langsung oleh manusia, sebagai

contoh air jernih yang diperoleh dari hutan atau lokasi wisata. Mekanisme tidak

langsung diarasakan oleh manusia, sebagai contoh air jernih yang dijadikan sebagai air

minum apabila kualitasnya buruk akan berpengaruh pada biaya produksi dan

menyebabkan tingginya nilai air minum tersebut.

Secara umum, nilai ekonomi sumber daya alam dan lingkungan dapat dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu nilai guna atau dikenal sebagai use value dan nilai non

guna atau non use value (Fauzi, 2014). Nilai guna dapat didefinisikan sebagai nilai

Kebijakan

Pariwisata

Permintaan Penawaran

Produk

Pasar Pelaku

Wisata

a

b c

a

d e

Page 41: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

19

ekonomi yang dinilai atas manfaat secara insitu dari sumber daya alam dan lingkungan.

Nilai pemanfaatan ini dapat dicerminkan dengan sumber daya alam yang dimanfaatkan

sebagai konsumsi atau rekreasi. Berbeda dengan nilai guna, nilai non guna merupakan

nilai guna yang dikenal sebagai nilai yang manfaatnya diperoleh secara tidak langsung

tanpa mengkonsumsi atau menikmatinya secara manual, seperti perlindungan aliran

sungai guna mitigasi banjir, peran hutan sebagai carbon sequestration (penangkap

karbon).

Freeman (1993), mengungkapkan bahwa transmisi nilai dari sumber daya alam

dan lingkungan ke nilai ekonomi dapat dilakukan dengan dua mekanisme yaitu melaui

sistem pasar (market value) atau sistem non pasar (non market value). Transmisi nilai

melalui system pasar dilakukan dengan proses penyedian barang atau jasa yang dapat

mengubah biaya dan harga dari suatu barang atau jasa. Dengan berubahnya biaya dan

harga, maka akan terjadi perubahan pendapatan dan kesejahteraan baik produsen

maupun konsumen. Nilai melalui system non pasar merupakan nilai yang terkait

dengan penyediaan barang atau jasa yang tidak di transaksikan di pasar seperti dampak

lingkungan bagi kesehatan, keindahan, kualitas udara dan peluang alam wisata.

Salah satu teknik penilaian yang biasa digunakan dalam kuantifikasi konsep

adalah dengan menghitung kesediaan membayar dari individu untuk jasa lingkungan

atau sumber daya yang disebut willingness to pay (WTP) atau kesediaan menerima dari

individu dalam kompensasi yang disebut willingness to accept (WTA) (Fauzi, 2014).

Teknik penilaian manfaat didasarkan pada kesediaan konsumen membayar perbaikan

atau kesediaan menerima kompensasi dengan adanya kemunduran kualitas lingkungan

dalam system alami maupun sekitar. Penelitian dengan menggunakan dua teknik

tersebut berhubungan dengan trade off yang di hadapi individu ketika menghadapi

sebuah penurunan komoditas yang disubtitusikan dengan peningkatan suatu komoditas

lainnya. Willingness to pay (WTP) dapat disimpulkan sebagai jumlah maksimum uang

yang sanggup dibayarkan oleh seseorang dan dapat menggambarkan manfaat dari suatu

hal yang terkait dengan lingkungan. Willingness to accept (WTA) menunjukkan jumlah

minimum uang yang dibutuhkan seseorang untuk menerima suatu perubahan yang

terkait dengan lingkungan.

Page 42: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

20

Pada umumnya, teknik valuasi ekonomi digunakan untuk sumber daya alam dan

lingkungan yang belum memiliki nilai pasar (non-market valuation) yang dapat

digolongkan menjadi dua kelompok (Fauzi, 2006). Kelompok pertama adalah teknik

valuasi dengan harga implisit dengan willingness to pay (WTP) terungkap melalui

model yang dikembangkan. Teknik valuasi pada kelompok pertama disebut dengan

keinginan membayar yang terungkap atau revealed WTP. Kelompok kedua adalah

teknik valuasi yang didasarkan pada survei. Teknik ini menggunakan keinginan

membayar (WTP) diperoleh langsung oleh responden yang diungkapkan secara lisan

maupun tertulis. Teknik yang termasuk ke dalam revealed WTP antara lain adalah,

travel cost, hedonic pricing dan random utility model. Untuk teknik kelompok kedua,

salah satu teknik yang cukup popular adalah contingent valuation method (CVM) dan

discrete choice method (Skema 2).

Skema 2. Teknik Valuasi Ekonomi Non-Market Value.

2.5. Travel Cost Method (TCM)

Travel Cost Method (TCM) atau metode biaya perjalanan adalah pendekatan

yang digunakan untuk menganalisis nilai ekonomi dari suatu barang atau jasa. TCM

meliputi biaya transportasi pulang-pergi dari tempat tinggal ke lokasi wisata. Selain

itu, biaya perjalanan termasuk juga seluruh pengeluaran yang dikeluarkan selama

perjalanan maupun saat di dalam kawasan tersebut. TCM merupakan metode penilaian

terungkap yang digunkan untuk menilai manfaat non-guna berdasarkan perilaku yang

diamati, yakni pengeluaran individu untuk perjalanan. Model TCM dikenal sebagai

Valuasi Ekonomi

Non-Market

Tidak Langsung

(Revealed WTP)

Langsung

(Expressed WTP)

Travel

Cost

Hedonic Random

Utility Model

Contingent Discrete

Choice

Page 43: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

21

model Clawson-Knetsch. TCM berprinsip pada dasar teori permintaan konsumen

dimana nilai yang diberikan seseorang pada lingkungan (atribut yang tidak

terpasarkan) dapat disimpukan dari biaya yang dikeluarkan ke lokasi yang dikunjungi.

Biaya konsumsi layanan jasa lingkungan ini berupa transportasi, biaya masuk,

pengeluaran di tempat rekreasidan biaya waktu yang diluangkan oleh seseorang. Lebih

lanjut Fauzi (2014) menjelaskan terdapat 3 pendekatan TCM yang dapat digunakan

dalam analisis valuasi ekonomi, yaitu:

1. Individual Travel Cost Method (ITCM)

Metode TCM yang didasarkan pada survei atas pengunjung ke tempat rekreasi.

Data pengeluaran biaya perjalanan dan variable sosio-ekonomi lainnya dijadikan

sebagai variable penjelas dari biaya perjalanan yang dikeluarkan. Hasil yang didapat

lebih akurat daripada Zona Travel Cost Method. Fungsi permintaan tersebut dapat

ditulis sebagai berikut:

Vij = F (Tcij, Xij)

Keterangan:

Vij = Jumlah kunjungan oleh individu i ke objek wisata j

Tcij = Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh individu i untuk mengunjungi objek

wisata j

Xij = Variabel sosio ekonomi lainnya yang akan berpengaruh terhadap jumlah

kunjungan

2. Zone Travel Cost Method (ZTCM)

Pendekatan ZTCM merupakan pendekatan klasik yang didasarkan pada data

sekunder dimana jumlah kunjungan diduga merupakan fungsi dari biaya perjalanan

yang didasarkan pada zona wilayah relatif terhadap tempat wisata. Tempat wisata

dibagi kedalam beberapazona kunjungan dan diperlukan data jumlah pengunjung per

tahun. Fungsi permintaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

Page 44: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

22

Vzj = f (Tczj, Popz, Xz)

Keterangan:

Vzj = Jumlah kunjungan dari

Tcz = Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh individu dari zona z untuk

mengunjungi objek wisata j

Popz = Jumlah penduduk dari zona z

Xz = Variabel sosio ekonomi di zona z

3. Random Utility Model (RUM)

RUM merupakan pendekatan TCM secara kompleks dan memerlukan

pendekatan ekonometrika yang kompleks pula.

2.6. Surplus Konsumen

Menurut Munasinghe (1993) menjelaskan bermacam-macam teknik penilaian

yang dapat dilakukan untuk mengkuantifikasikan konsep dari nilai. Salah satu konsep

dasar penilaian ekonomi yang mendasari semua teknik adalah kesediaan membayar

dari individu untuk jasa-jasa lingkungan atau sumberdaya. Konsep kesediaan

membayar adalah bentuk kesediaan konsumen untuk membayar perbaikan atau

kesediaan menerima kompensasi dengan adanya kemunduran kualitas lingkungan

dalam system alami serta kualitas lingkungan sekitar. Kesediaan membayar dari rumah

tangga ke I untuk perubahan dari kondisi lingkungan awal (Q0) menjadi kondisi

lingkungan yang lebih baik (Q1). Lebih lanjut Pomeroy (1992) menjelaskan bahwa

pada pasar yang berfungsi dengan baik, harga pasar mencerminkan nilai marginal,

seperti unit terakhir produk yang diperdagangkan merefleksikan nilai dari unit produk

yang diperdagangkan. Apabila digambarkan dalam kurva, surplus konsumen

merupakan daerah yang terletak di atas garis harga pasar dan dibawah garis permintaan

konsumen (Gambar 2).

Page 45: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

23

Gambar 2. Kurva Surplus Konsumen

Diketahui bahwa garis harga pasar sejajar dengan permintaan konsumen, artinya

harga yang diberlakukan atas suatu barang adalah tetap dan tidak melihat jumlah

permintaan konsumen. Sedangkan garis permintaan konsumen miring dari kiri atas ke

kanan bawah, karena semakin rendah harga yang ditawarkan akan mengakibatkan

semakin tinggi permintaan konsumen. Surplus konsumen dapat diukur dengan formula

(Fauzi, 2014):

CS = −1

𝛽₁

Keterangan:

CS = Surplus konsumen

β1 = Fungsi biaya perjalanan hasil regresi

Q0 Q1

Pasar D1

WTPmax

Harga (P)

Jumlah (Q)

D0

Surplus

Konsumen

Pengeluaran

Aktual

Page 46: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

24

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Kabupaten Malang merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang mayoritas

memiliki daerah yang relatif subur, karena letaknya yang berada di antara beberapa

gunung. Hal tersebut juga membuat Kabupaten Malang menjadi wilayah yang nyaman

dengan keindahan alamnya. Secara kuantitas, Kabupaten Malang memiliki 52 objek

wisata yang terdiri dari objek wisata gunung, wisata air, wisata pantai, wisata agro,

wisata sejarah, dan wisata religi. Oleh karena itu, Kabupaten Malang memiliki

Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar dari sektor pariwisata. Dari beberapa objek

wisata, terdapat salah satu wisata yang dikenal di Kabupaten Malang adalah Wisata

Agro Wonosari.

Jasa lingkungan (manfaat) yang diberikan oleh wisata alam seperti Wisata Agro

Wonosari tidak akan didapat dari lokasi wisata non-alam. Manfaat tersebut dapat

berupa manfaat yang nyata (tangible) maupun manfaat yang tidak dapat dinyatakan

secara jelas (intangible). Pada manfaat tangible misalnya, daun teh olahan yang dapat

dinikmati langsung oleh pengunjung dalam bentuk minuman. Sedangkan manfaat

intangible, seperti lokasi kebun teh yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi,

pendidikan dan penyerap karbon. Namun hingga kini, potensi tersebut belum dikelola

dengan baik dan optimal oleh pemerintah daerah maupun pihak pengelola Wisata Agro

Wonosari, sehingga dapat mengakibatkan menurunnya minat pengunjung dalam

berwisata di Wisata Agro Wonosari. Dalam hal ini, pengunjung berperan penting

dalam upaya peningkatan pengembangan kualitas Wisata Agro Wonosari. Peran

tersebut berupa biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk kegiatan wisata di Wisata

Agro Wonosari, dimana biaya tersebut merupakan proxy (perwakilan) dari penerimaan

Wisata Agro Wonosari.

Dalam meningkatkan jumlah pengunjung, pengelola Wisata Agro Wonosari

perlu melakukan pengembangan lokasi wisata. Apabila terjadi kesalahan dalam

pengembangan suatu lokasi wisata alam dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan

ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan suatu informasi menggunakan pendekatan

Page 47: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

25

ekonomi dan lingkungan sebagai dasar pertimbangan dalam pengembangan lokasi

wisata yang berorientasi terhadap peningkatan kualitas lingkungan.

Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tepat dalam

mengembangkan lokasi wisata diiringi dengan meningkatnya permintaan kunjungan

wisata adalah dengan valuasi ekonomi. Metode valuasi ekonomi yang dapat digunakan

salah satunya adalah dengan pendekatan ITCM (Individual Travel Cost Method).

Dengan pendekatan tersebut, dalam melakukan valuasi ekonomi Wisata Agro

Wonosari dibutuhkan data mengenai karakteristik pengunjung. Namun, persepsi

pengunjung terhadap lokasi wisata juga perlu diketahui agar pengembangan lokasi

wisata sejalan dengan apa yang diinginkan pengunjung.

Karakteristik pengunjung secara umum dideskripsikan dari responden yang

digunakan dalam mengestimasi permintaan wisata dari Wisata Agro Wonosari.

Karakteristik pengunjung yang diteliti meliputi usia, asal daerah, jenis kelamin, status

pernihakan, tingkat pendidikan, pekerjan, total pendapatan, jenis kendaraan dan jumlah

rombongan. Karakteristik pengunjung selanjutnya dapat digunakan sebagai faktor yang

mempengaruhi permintaan pengunjung Wisata Agro Wonosari.

Persepsi pengunjung terhadap Wisata Agro Wonosari dilakukan untuk

mengetahui penilaian pengunjung pada Wisata Agro Wonosari. Terdapat hal-hal yang

dinilai dalam persepsi pengunjung, seperti informasi mengenai tempat wisata, daya

tarik wisata, motivasi kunjungan, fasilitas, keamanan, pelayanan petugas, aksesbilitas,

kebersihan, harga tiket masuk, kepuasan dan keinginan pengunjung untuk

mengunjungi kembali Wisata Agro Wonosari. Persepsi pengunjung dapat dijadikan

sebagai dasar pertimbangan dalam pengembangan Wisata Agro Wonosari. Dalam

mengetahui karakteristik dan persepsi pengunjung dapat dilakukan dengan

menganalisis secara deskriptif berdasarkan data yang didapatkan dari kuesioner.

Informasi mengenai karakteristik pengunjung digunakan sebagai dasar

penyusunan variabel independen dalam melakukan analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan wisata dan penilaian ekonomi dari Wisata Agro Wonosari.

Variabel independen yang digunakan meliputi total biaya perjalanan, total pendapatan,

tingkat pendidikan, usia, status menikah, jenis kelamin, jarak tempuh, waktu tempuh

Page 48: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

26

dan jumlah rombongan. Variabel status menikah dan jenis kelamin merupakan variabel

dummy yang berjenis nominal. Variabel total biaya perjalanan, total pendapatan,

tingkat pendidikan, usia, jarak tempuh, waktu tempuh dan jumlah rombongan

merupakan variabel dengan jenis data rasio. Selanjutnya, variabel independen

diregresikan dengan permintaan kunjungan wisata pada tahun terakhir atau pada tahun

2016 dengan menggunakan analisis regresi berganda.

Setelah menganalisis faktor-faktor yang diduga mempengaruhi permintaan

kunjungan Wisata Agro Wonosari, maka akan didapatkan persaman dari permintaan

wisata dari Wisata Agro Wonosari. Dari persamaan permintaan wisata dari Wisata

Agro Wonosari, dapat dihitung nilai ekonomi dari Wisata Agro Wonosari. Nilai

ekonomi dapat dihitung dengan mengalikan jumlah pengunjung dengan nilai surplus

konsumen. Surplus konsumen dinyatakan sebagai nilai kesediaan membayar

pengunjung dalam melakukan kegiatan wisata per orang per kunjungan. Surplus

konsumen diestimasi menggunakan koefisien variabel biaya perjalanan pada

persamaan permintaan wisata. Nilai ekonomi menunjukkan estimasi nilai dari manfaat

yang didapatkan oleh pengunjung dari Wisata Agro Wonosari dan dapat dijadikan

sebagai dasar pertimbangan untuk melestarikan kondisi lingkungan yang ada.

Disamping itu, diperlukan analisis nilai penerimaan potensial yang bertujuan

untuk mengetahui perbandingan antara nilai ekonomi manfaat lingkungan yang

dimiliki dengan penerimaan yang diterima oleh Wisata Agro Wonosari. Analisis nilai

penerimaan dilakukan dengan mengestimasi nilai penerimaan potensial yang diperoleh

oleh Wisata Agro Wonosari melalui penjualan tiket masuk. Dalam penelitian ini, tiket

masuk merupakan bagian dari travel cost. Nilai potensial dalam penelitian ini

didefinisikan sebagai estimasi peneriman yang dapat diperoleh dari penjualan tiket

masuk pada tahun 2017 di hari biasa (weekdays) maupun libur (weekend). \

Hasil analisis dari karakteristik pengunjung, persepsi pengunjung, faktor-faktor

yang mempengaruhi permintaan wisata, estimasi nilai ekonomi serta penerimaan

potensial Wisata Agro Wonosari dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk

pengembangan Wisata Agro Wonosari. Pengembangan Wisata Agro Wonosari

selanjutnya dilakukan sebagai cara untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat

Page 49: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

27

pada Wisata Agro Wonosari. Penyederhanaan dari penjabaran kerangka pemikiran

diatas dapat dilihat pada skema 3.

Page 50: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

28

Wisata alam

Faktor yang mempengaruhi

permintaan:

1. Total biaya perjalanan

2. Tingkat pendidikan

3. Total pendapatan

4. Usia

5. Status menikah

6. Jenis kelamin

7. Jarak tempuh

8. Waktu tempuh

9. Jumlah rombongan

- Minimnya jumlah pengunjung per tahun.

- Tingginya tingkat persaingan wisata di

Kabupaten Malang.

- Belum adanya penilaian ekonomi terhadap

manfaat alam.

Karakteristik

pengunjung

Nilai

ekonomi

Individual

Travel Cost

Method

Analisis regresi

berganda

Persepsi

pengunjung

Surplus

konsumen

Wisata Agro Wonosari Manfaat tangible Manfaat intangible

1. Penelitian dan pengembangan

2. Penyerapan karbon

3. Pendidikan

Penerimaan

potensial

(tiket masuk) Deskriptif

Pengembangan Wisata Agro Wonosari

Meningkatnya Permintaan Kunjungan dan

Penerimaan Wisata Agro Wonosari

Keterangan:

Alur pemikiran

Pendekatan

Metode analisis

Skema 3. Kerangka Pemikiran Valuasi Ekonomi Wisata Agro

Wonosari dengan pendekatan Individual Travel Cost Method (ITCM).

Page 51: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

29

3.2. Hipotesis Penelitian

Untuk mempermudah proses analisis, maka dianjurkan untuk menyusun

hipotesis dalam membuat rancangan penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini,

yakni sebagai berikut:

1. Diduga total biaya perjalanan, total pendapatan, tingkat pendidikan, usia, status

menikah, jenis kelamin, jarak tempuh, waktu tempuh, dan jumlah rombongan

berpengaruh terhadap permintaan wisata dari Wisata Agro Wonosari.

3.3. Batasan Masalah

1. Pengunjung yang menjadi responden minimal berusia 17 tahun.

2. Pengunjung tidak melakukan multiple trip (perjalanan ganda).

3. Biaya wisata dan biaya atas waktu yang dikorbankan merupakan proxy (cerminan)

atas total biaya perjalanan.

4. Nilai ekonomi yang dihitung merupakan nilai ekonomi dari Wisata Agro Wonosari

dilihat dari kesediaan membayar (WTP) yang dicerminkan melalui biaya perjalanan

pengunjung.

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variable berfungsi untuk menghindari

adanya kesalahan dalam penafsiran serta penyeragaman dalam pengukuran data.

Dalam penelitian ini, definisi dan pengukuran variabel yang dipakai adalah sebagai

berikut:

1. Permintaan wisata merupakan frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh

pengunjung Wisata Agro Wonosari selama satu tahun. Berikut terdapat faktor-

faktor yang diduga mempengaruhi permintaan Wisata Agro Wonosari:

a. Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan responden dalam menempuh

pendidikan yang bernilai dikotomi dimana 0 = pendidikan tinggi (SMA -

Perguruan Tinggi) dan 1 = pendidikan rendah (SD - SMP).

b. Jenis kelamin adalah jenis kelamin dari pengunjung Wisata Agro Wonosari yang

bernilai dikotomi dimana 0 = pria dan 1 = wanita.

Page 52: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

30

c. Status menikah adalah status pernikahan dari pengunjung Wisata Agro Wonosari

yang bernilai dikotomi dimana 0 = menikah dan 1 = belum menikah.

d. Total pendapatan adalah pendapatan pengunjung dalam satu bulan (Rupiah/

bulan).

e. Usia adalah umur dari pengunjung saat mengunjungi Wisata Agro Wonosari

(tahun).

f. Total biaya perjalanan adalah biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung untuk

mengunjungi Wisata Agro Wonosari setiap satu kali kunjungan (Rupiah/ orang).

i. Biaya transportasi adalah biaya terhadap transportasi yang digunakan

pengunjung menuju Wisata Agro Wonosari per orang (Rupiah/ orang).

ii. Biaya konsumsi rekreasi adalah biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk

konsumsi yang dibelanjakan didalam maupun diluar Wisata Agro Wonosari

per orang (Rupiah/ orang).

iii. Biaya parkir adalah biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk memarkirkan

kendaraannya di Wisata Agro Wonosari per orang (Rupiah/ orang).

iv. Biaya tol adalah biaya yang dikeluarkan pengunjung saat menggunakan jas

tol menuju Wisata Agro Wonosari per orang (Rupiah/ orang).

v. Biaya tiket masuk adalah biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung untuk

masuk kedalam Wisata Agro Wonosari per orang (Rupiah/ orang).

vi. Biaya souvenir adalah biaya yang dikeluarkan pengunjung saat membeli

cindera mata di lokasi Wisata Agro Wonosari per orang (Rupiah/ orang).

vii. Biaya wahana adalah biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk

menggunakan wahana permainan di Wisata Agro Wonosari per orang

(Rupiah/ orang).

viii. Biaya penginapan adalah biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk

menginap pada satu kali kunjungan ke Wisata Agro Wonosari per orang

(Rupiah/ orang).

ix. Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah biaya yang dikorbankan

pengunjung untuk melakukan kegiatan lain ketika berwisata per orang

(Rupiah/ orang).

Page 53: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

31

g. Jarak tempuh adalah jauhnya jarak yang ditempuh dari tempat tinggal

pengunjung hingga lokasi wisata (km).

h. Waktu tempuh adalah lamanya waktu yang ditempuh dari tempat tinggal

pengunjung hingga lokasi wisata (jam).

i. Jumlah rombongan merupakan jumlah pengunjung yang melakukan kunjungan

bersama dengan pengunjung yang menjadi responden (orang).

2. Surplus konsumen adalah selisih antara nilai keinginan membayar dengan jumlah

yang dibayarkan pengunjung Wisata Agro Wonosari setiap satu kali kunjungan

(Rupiah/ kunjungan/ orang).

3. Nilai ekonomi wisata adalah total surplus konsumen dari permintaan wisata pada

Wisata Agro Wonosari untuk satu tahun (Rupiah/ tahun).

Berikut terdapat tabel 3 yang merupakan penyederhanaan dari penjelasan definisi

operasional dan pengukuran variabel yang telah dijelaskan sebelumnya:

Page 54: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

32

Tabel 3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Konsep Variabel Definisi Operasional Variabel Pengukuran Variabel

1. Permintaan wisata Permintaan kunjungan Frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh

pengunjung Wisata Agro Wonosari pada

tahun terakhir atau pada tahun 2016

Kunjungan/ tahun

Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan responden dalam

menempuh pendidikan yang bernilai

dikotomi

Skor diberikan berdasarkan kriteria:

0 = pendidikan tinggi (SMA – Perguruan

Tinggi)

1 = pendidikan rendah (SD – SMP)

Jenis kelamin Jenis kelamin dari pengunjung Wisata

Agro Wonosari yang bernilai dikotomi

Skor diberikan berdasarkan kriteria:

0 = pria

1 = wanita

Status menikah Status pernikahan dari pengunjung Wisata

Agro Wonosari yang bernilai dikotomi

Skor diberikan berdasarkan kriteria:

0 = menikah

1 = belum menikah

Total pendapatan Pendapatan pengunjung dalam satu bulan Rupiah/ bulan

Usia Umur dari pengunjung saat mengunjungi

Wisata Agro Wonosari

Tahun

Biaya perjalanan Biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk

mengunjungi Wisata Agro Wonosari

setiap satu kali kunjungan

Rupiah/ orang

Jarak tempuh Jauhnya jarak yang ditempuh dari tempat

tinggal pengunjung hingga lokasi wisata

Km

Waktu tempuh Lamanya waktu yang ditempuh dari

tempat tinggal pengunjung hingga lokasi

wisata

Jam

Page 55: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

33

Konsep Variabel Definisi Operasional Variabel Pengukuran Variabel

Jumlah rombongan Jumlah pengunjung yang melakukan

kunjungan bersama dengan pengunjung

yang menjadi responden

Orang

2. Biaya perjalanan

Biaya transportasi Biaya terhadap transportasi yang

digunakan pengunjung menuju Wisata

Agro Wonosari

Rupiah/ orang

Biaya konsumsi rekreasi Biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk

konsumsi didalam maupun diluar Wisata

Agro Wonosari

Rupiah/ orang

Biaya parkir Biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk

memarkirkan kendaraannya di Wisata

Agro Wonosari

Rupiah/ orang

Biaya tol Biaya yang dikeluarkan pengunjung saat

menggunakan jasa tol menuju Wisata Agro

Wonosari

Rupiah/ orang

Biaya tiket masuk Biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk

masuk kedalam Wisata Agro Wonosari

Rupiah/ orang

Biaya souvenir Biaya yang dikeluarkan pengunjung saat

membeli cindera mata di lokasi Wisata

Agro Wonosari

Rupiah/ orang

Biaya wahana Biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk

menggunakan wahana permainan di

Wisata Agro Wonosari

Rupiah/ orang

Biaya penginapan Biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk

menginap pada satu kali kunjungan ke

Wisata Agro Wonosari

Rupiah/ orang

Tabel 4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Page 56: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

34

Konsep Variabel Definisi Operasional Variabel Pengukuran Variabel

Biaya kesempatan Biaya yang dikorbankan pengunjung untuk

melakukan kegiatan lain ketika berwisata

per orang

Rupiah/ orang

3. Surplus konsumen

CS = −1

𝛽₁

Koefisien variabel biaya

perjalanan (kesediaan

membayar)

Besaran surplus konsumen berdasarkan

kesediaan membayar menggunakan biaya

perjalanan

Rupiah/ orang/ kunjungan

4. Nilai ekonomi

wisata

NE = CS X JP2016

Surplus konsumen Surplus konsumen pengunjung per

individu per kunjungan

Rupiah/ orang/ kunjungan

Jumlah pengunjung Jumlah pengunjung terakhir (selama satu

tahun atau pada tahun 2016)

Orang

Page 57: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

35

Page 58: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

36

Page 59: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

35

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Metode Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa

Timur. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja dengan dasar pertimbangan bahwa

Wisata Agro Wonosari merupakan lokasi wisata yang menggunakan lingkungan atau

alam sebagai kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pendekatan

terhadap ekonomi dan lingkungan dalam menjaga keberlanjutan wisata, yaitu dengan

valuasi ekonomi. Penelitian akan dilakukan dengan mengambil data di lokasi wisata

pada bulan April 2017.

4.2. Teknik Penentuan Sampel

Objek dari penelitian adalah pengunjung dari Wisata Agro Wonosari. Metode

penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah metode non-probability

sampling. Non-probability sampling adalah metode untuk menentukan responden

secara sistematis dan sengaja berdasarkan pertimbagan peneliti untuk mencapai tujuan

penelitian. Responden yang digunakan dalam penelitian adalah pengunjung Wisata

Agro Wonosari dengan kriteria usia ≥ 17 tahun. Penetapan batas usia dilakukan dengan

pertimbangan bahwa pada usia 17 tahun suatu individu dapat menentukan

keputusannnya sendiri, seperti dalam hal menentukan motivasi dalam melakukan

pariwisata.

Pengambilan jumlah sampel dari pengunjung dilakukan menggunakan formulasi

linear time function. Pengambilan jumlah sampel berdasarkan linear time function

dapat dilakukan apabila jumlah populasi tidak diketahui secara pasti. Sehingga, tidak

dapat ditentukan jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian. Sehingga, jumlah

responden ditentukan berdasarkan waktu efektif yang digunakan peneliti untuk

melaksanakan kegiatan penelitian. Perumusan perhitungan jumlah sampel pengunjung

Wisata Agro Wonosari dapat diformulasikan sebagai berikut:

Page 60: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

36

N =T − t₀

t₁

Keterangan:

T = Waktu penelitian (menit)

t0 = Periode waktu harian (menit)

t1 = Waktu pengisian kuesioner/ wawancara (menit)

N = Jumlah responden

Waktu penelitian yang digunakan adalah selama 12 hari dalam satu bulan, yaitu

pada weekdays (hari biasa) yaitu pada hari jumat serta weekend (hari libur) pada hari

sabtu dan minggu. Penentuan hari tersebut memperhatikan frekuensi kunjungan Wisata

Agro Wonosari yang relatif ramai pada hari menjelang libur dan hari libur. Penelitian

ini akan mempergunakan waktu selama 5 jam dalam sehari, tepatnya pada pukul 11.00

– 16.00 WIB. Menurut hasil dari survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti,

waktu tersebut merupakan waktu yang efektif untuk melakukan kegiatan pengumpulan

data, karena pada rentang jam tersebut, mayoritas pengunjung telah selesai melakukan

kegiatan wisata. Sedangkan estimasi waktu wawancara adalah selama 45 menit per

responden, karena mengacu pada butir pertanyaan kuesioner yang berjumlah 33

pertanyaan. Atas dasar pertimbangan waktu penelitian, maka diperoleh perhitungan

jumlah sampel responden sebagai berikut:

N =(12 hari x (5 jam x 60 menit)) − (5 jam x 60 menit)

45 menit

N =(12 hari x (300 menit)) − (300 menit)

45 menit

N =3300 − 300

45

N = 73,33 responden

Berdasarkan teknik linear time function tersebut, didapatkan jumlah sampel

yaitu 74 responden yang akan diteliti di Wisata Agro Wonosari.

Page 61: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

37

4.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Data penelitian yang digunakan dibedakan berdasarkan jenis dan metode

pengumpulan datanya. Terdapat dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitu:

1. Data kuantitatif, yang merupakan data berbentuk bilangan.

2. Data kualitatif, yang merupakan data yang tidak berbentuk bilangan. Dalam arti,

data ini digunakan untuk melengkapi dan menjelaskan data kuantitatif.

Sedangkan berdasarkan metode pengumpulannya, data dalam penelitian ini

dikelompokkan menjadi:

1. Data primer, merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumber

asli atau pihak pertama. Data primer diperoleh melalui teknik wawancara dengan

menggunakan kuesioner. Kuesioner terdiri dari empat bagian yang berisi tentang

karakteristik pengunjung, aktivitas wisata, biaya perjalanan wisata dan persepsi

pengunjung terhadap Wisata Agro Wonosari.

2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

melalui media perantara. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, penelitian

terdahulu, internet, surat atau arsip serta dokumen-dokumen resmi dari pemilik

(pengelola) Wisata Agro Wonosari. Data sekunder yang dibutuhkan dalam

penelitian adalah gambaran umum Wisata Agro Wonosari, keadaan fisik, fasilitas,

permintaan berkunjung wisatawan tahunan serta informasi lain yang menunjang

penelitian.

4.4. Teknik Analisis dan Pendekatan Model

Teknik Analisis data dilakukan dalam penyederhanaan data yang telah

didapatkan dari penelitian. Data yang didapatkan dianalisis secara kualitatif maupun

kuantitatif.

4.4.1. Karakteristik Pengunjung Wisata Agro Wonosari

Karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari diidentifikasi secara deskriptif.

Karakteristik sosial ekonomi pengunjung selanjutnya dapat digunakan sebagai salah

satu faktor yang mempengaruhi permintaan pengunjung untuk kawasan wisata.

Page 62: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

38

Penjelasan dari karakteristik pengunjung dilakukan secara deskriptif berdasarkan

informasi dan data yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan kuesioner.

Karakteristik pengunjung secara umum dideskripsikan dari responden yang digunakan

dalam mengestimasi permintaan wisata dari Wisata Agro Wonosari. Karakteristik

pengunjunjung dilihat dari karakteristik sosial ekonomi pengunjung Wisata Agro

Wonosari yang diteliti meliputi total biaya perjalanan, usia, asal daerah, jenis kelamin,

status pernihakan, tingkat pendidikan, pekerjaan, total pendapatan, jenis kendaraan dan

jumlah rombongan.

4.4.2. Persepsi Pengunjung Terhadap Wisata Agro Wonosari

Persepsi pengunjung dideskripsikan berdasarkan pertanyaan pada kuesinoner.

Persepsi pengunjung yang diteliti meliputi pendapat atau penilaian mengenai informasi

tempat wisata, daya tarik wisata, motivasi kunjungan, fasilitas, keamanan, pelayanan

petugas, aksesbilitas, kebersihan, harga tiket masuk, kepuasan dan keinginan

pengunjung untuk mengunjungi kembali Wisata Agro Wonosari. Deskripsi persepsi

pengunjung nantinya digunakan sebagai dasar pengembangan lokasi wisata, agar

pengembangan yang telah direncanakan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh

pengunjung.

4.4.3. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Wisata Agro Wonosari

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata dari Wisata Agro

Wonosari diidentifikasikan dengan menggunakan model Individual Travel Cost

Method (ITCM) yang merupakan bagian dari Travel Cost Method (TCM). Metode

biaya perjalanan merupakan metode untuk menilai barang dan jasa yang tidak memiliki

harga seperti lingkungan dari taman umum dan tempat rekreasi. Dengan pendekatan

menggunakan ITCM diketahui bahwa biaya perjalanan ke suatu wisata dapat

mempengaruhi permintaan kunjungan yang dilakukan seseorang. Biaya perjalanan

yang digunakan dalam model merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh

pengunjung dalam satu kali perjalanan. Perhitungan dari biaya perjalanan dapat dilihat

dengan rumus sebagai berikut:

Page 63: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

39

TC = BT + BKR + BTO + BP + BTM + BS + BW + BP + OC

Keterangan:

TC = Total biaya perjalanan

BT = Biaya transportasi

BKR = Biaya konsumsi rekreasi

BTO = Biaya tol

BP = Biaya parkir

BTM = Biaya tiket masuk

BS = Biaya souvenir

BW = Biaya wahana

BP = Biaya penginapan

OC = Opportunity cost

Biaya perjalanan didapatkan dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran dari

pengunjung per individu per kunjungan. Pengeluaran tersebut terdiri dari biaya bahan

bakar, biaya konsumsi rekreasi, baik di dalam lokasi wisata maupun di luar lokasi

wisata, biaya parkir, biaya tiket masuk, biaya tol, biaya souvenir, biaya wahana, biaya

penginapan serta opportunity cost.

Opportunity cost (OC) dalam penelitian ini merupakan biaya yang dikorbankan

karena seseorang menggunakan waktunya untuk berwisata. Perhitungan opportunity

cost dilakukan dengan menghitung upah per jam dikalikan dengan waktu tempuh dan

lama berkunjung di lokasi wisata. Upah per jam diketahui dengan membagi upah yang

diterima per hari dengan jam kerja individu tersebut. Berikut terdapat formulasi

perhitungan opportunity cost:

OC = Upah per hari

Jam kerja per hari x (waktu tempuh + lama berkunjung)

Pendugaan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kunjungan ke Wisata

Agro Wonosari tiap individu per tahun, menggunakan analisis regresi berganda.

Permintaan kunjungan Wisata Agro Wonosari yang akan dianalisis sebagai variable

dependen diduga dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti total biaya perjalanan, total

Page 64: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

40

pendapatan, tingkat pendidikan, usia, jarak tempuh, waktu tempuh, jumlah rombongan

dan jenis kelamin. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata pada Wisata

Agro Wonosari tiap individu per tahun dianalisis menggunakan regresi linier berganda

dan dirumuskan secara statistik sebagai berikut:

Y = ɑ + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + β8X8 + β9X9+ ei

Keterangan:

Y = Permintaan kunjungan wisata

X1 = Total biaya perjalanan ke Wisata Agro Wonosari (Rupiah/ orang)

X2 = Total pendapatan responden (Rupiah/ bulan)

X3 = Dummy tingkat pendidikan responden (0 = pendidikan tinggi (SMA

Perguruan Tinggi), 1 = pendidikan rendah (SD-SMP))

X4 = Usia responden (tahun)

X5 = Jarak tempuh dari rumah ke Wisata Agro Wonosari (km)

X6 = Waktu tempuh dar rumah ke Wisata Agro Wonosari (jam)

X7 = Jumlah rombongan (orang)

X8 = Dummy jenis kelamin (0 = pria, 1 = wanita)

X9 = Dummy status menikah (0 = menikah, 1 = belum menikah)

ɑ = Konstanta

β1-β9 = Koefisien regresi untuk factor X1-X9

ei = Error term

Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengolah data variabel yang

telah ditentukan dan diduga berpengaruh terhadap variable terikat. Model regresi linear

berganda bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh variabel bebas (total

biaya perjalanan, total pendapatan, tingkat pendidikan, usia, jarak tempuh, waktu

tempuh, jumlah rombongan, jenis kelamin dan status menikah) terhadap variabel

terikat (permintaan kunjungan wisata di Wisata Agro Wonosari).

Agar mendapatkan model persamaan yang BLUE (Best Linear Unbiased

Estimator), yakni koefisien regresi memiliki sifat yang linear, tidak bias, konsisten

(walaupun sampel diperbesar menuju tak terhingga, taksiran yang didapat akan tetap

Page 65: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

41

mendekati nilai parameternya), maka harus memenuhi beberapa persyaratan dasar

yang antara lain:

4.4.3.1. Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan terikat

dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak. Apabila terdapat

penyimpangan terhadap asumsi distribusi normalitas maka masih akan tetap

menghasilkan penduga koefisien regresi linear, tidak berbias dan terbaik.

Penyimpangan asumsi normalitas ini akan semakin kecil pengaruhnya jika jumlah

contoh diperbesar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengubah bentuk nilai

variabel yang semula nilainya absolut di transformasikan menjadi bentuk lain seperti

kuadratik sehingga akan menghasilkan distribusi yang normal.

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametrik

Saphiro Wilk (Swilk) dengan kriteria:

Jika taraf nyata > 0,05, maka data berdistribusi normal

Jika taraf nyata < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal

2. Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengapati apakah dalam model regresi terdapat

korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang

tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Pengujian ini dapat dilakukam dengan uji

Collinearity Statistic dengan kriteria :

Jika nilai rata-rata VIF > 10, maka terdapat multikolinearitas

Jika nilai rata-rata VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.

3. Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas bertujuan untuk mengukur apakah dalam model

regresi linear terjadi ketidaksamaan ragam dari sisa satu pengamatan ke pengamatan

lain. Model regresi yang baik adalah model yang homokedastisitas dalam artian tidak

terjadi heterokedastisitas. Terdapat dua cara untuk mengamati ragam dari model regresi

yaitu dengan menggunakan uji metode grafis atau statistik. Metode grafis adalah cara

Page 66: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

42

untuk melihat ada atau tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot.

Sedangkan pengujian dengan menggunakan Glejser, Park, White dan Rank Spearman.

Pada penelitian ini menggunakan metode grafis dengan melihat sebaran pola data.

4.4.3.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F ditujukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen

secara simultan terhadap variabel dependen. Ketentuan penerimaan atau penolakan

hipotesis H0 adalah sebagai berikut :

H0 diterima apabila probabilitas > 0,05

H0 ditolak apabila probabilitas < 0,05 atau

H0 diterima apabila Fhitung < Ftabel

H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel

Jika H0 diterima berarti dengan tingkat kepercayaan tertentu (5%) variabel

independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Akan tetapi, jika H0 ditolak maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen.

4.4.3.3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t ditujukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen

secara simultan terhadap variabel dependen. Ketentuan penerimaan atau penolakan

hipotesis H0 adalah sebagai berikut:

H0 diterima apabila probabilitas > 0,05

H0 ditolak apabila probabilitas < 0,05, atau

H0 diterima apabila t hitung < t tabel

H0 ditolak apabila t hitung > t tabel

Jika H0 diterima, berarti dengan tingkat kepercayaan tertentu (5%) variabel

independen yang diuji berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika H0

ditolak maka variabel independen yang diuji tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Page 67: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

43

4.4.3.4. Nilai R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa persen pengaruh

variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempengaruhi variabel terikat (Y),

sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel bebas (X) yang tidak dimasukkan

kedalam model. Dianggap baik bila koefisien determinasi sama dengan atau mendekati

1.

4.4.4. Nilai Ekonomi Wisata Agro Wonosari

Surplus Konsumen dinilai sebagai manfaat yang diperoleh pengunjung terhadap

lokasi wisata. Perhitungan surplus konsumen dilakukan berdasarkan model persamaan

permintaan yang dibuat. Perhitungan surplus konsumen dapat dirumuskan sebagai

berikut:

CS = −1

𝛽1

Keterangan:

CS = Surplus konsumen

β1 = Koefisien dari variabel biaya perjalanan

Nilai ekonomi dari Wisata Agro Wonosari dapat dihitung dengan melakukan

estimasi surplus konsumen dari fungsi permintaan kunjungan wisata. Nilai ekonomi

wisata dari lokasi Wisata Agro Wonosari dihitung sebagai total surplus konsumen

pengunjung dalam suatu periode dengan rumus:

NE = CS x JP2016

Keterangan:

NE = Nilai ekonomi kawasan wisata (Rp/ tahun)

CS = Surplus konsumen pengunjung (Rp/ kunjungan)

JP2016 = Total jumlah pengunjung terakhir selama satu tahun atau pada tahun 2016

4.4.5. Estimasi Penerimaan Wisata Agro Wonosari Tahun 2017

Analisis penerimaan dihitung berdasarkan nilai penerimaan potensial yang

mungkin didapatkan oleh Wisata Agro Wonosari. Sebelum mengetahui nilai

penerimaan potensial, diperlukan data perkiraan jumlah pengunjung pada tahun 2017,

baik weekdays maupun weekend. Dalam tahun ini, hari kunjungan weekdays berjumlah

Page 68: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

44

103 hari sedangkan weekend berjumlah 262 hari. Perhitungan total jumlah pengunjung

dapat dirumuskan sebagai berikut:

TJP2017 = JHKwend x JPwend + JHKwdays x JPwdays

Keterangan:

TJP2017 = Perkiraan total jumlah pengunjung tahun 2017

JHKwend = Jumlah hari kunjungan pada saat weekend

JPwend = Jumlah pengunjung rata-rata weekend

JHKwdays = Jumlah hari kunjungan pada saat weekdays

JPwdays = Jumlah pengunjung rata-rata weekdays

Nilai potensial dalam penelitian ini didefinisikan sebagai estimasi peneriman

yang diperoleh pada tahun 2017 dengan hasil dari penjualan tiket masuk pada hari biasa

(weekdays) maupun libur (weekend). Berikut terdapat rumusan perhitungan nilai

peneriman potensial:

PA1 = BTMwend x TJPwend

PA2 = BTMwdays x TJPwdays

TPP2017 = PP1 + PP2

Keterangan:

TPP2017 = Total Penerimaan potensial tahun 2017

PP1 = Penerimaan potensial weekend

PP2 = Penerimaan potensial weekdays

BTMwend = Biaya tiket masuk weekend, sebesar Rp 15.000 per tiket

BTMwdays = Biaya tiket masuk weekdays, sebesar Rp 10.000 per tiket

Page 69: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

45

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

5.1.1. Profil Wisata Agro Wonosari

PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) merupakan perusahaan yang

bergerak dibidang budidaya tanaman perkebunan (seperti kopi, karet, teh dan kakao),

produksi hasil tanaman perkebunan, perdagangan hasil produksi, pengembangan usaha

bidang perkebunan (seperti usaha aneka kayu dan Wisata Agro). PTPN XII memiliki

33 unit usaha yang dibagi dalam 3 wilayah kerja. Wilayah 1 berkantor di Jember dan

membawahi kebun yang ada di kabupaten Banyuwangi dan 1 kebun yang ada di

kabupaten Jember, unit kebun yang ada di wilayah 1 tersebut menanam komoditas

perkebunan seperti kopi robusta, kakao bulk, kakao edel, karet dan aneka kayu.

Wilayah 2 meliputi kebun yang ada di kabupaten Jember, Situbondo dan Bondowoso

dengan komoditas perkebunan yang ditanam adalah kopi robusta, kopi arabika, karet,

kakao bulk dan aneka kayu. Selanjutnya adalah wilayah 3, wilayah 3 PTPN XII

membawahi 9 unit kebun yang ada di kabupaten Ngawi, Kediri, Blitar, Malang,

Lumajang dan sebagian daerah Jember. Komoditas yang diusahakan di wilayah 3

adalah teh, kopi robusta, karet, kakao bulk dan aneka kayu.

Salah satu kebun yang ada di wilayah 3 adalah kebun Wonosari dengan

komoditas utama adalah perkebunan teh yang ditanam di lereng gunung Arjuno. Selain

budidaya, kebun teh Wonosari juga memiliki unit usaha pabrik yang telah berdiri sejak

tahun 1912 dan wisata agro yang dapat memberikan keuntungan tambahan bagi

perusahaan dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar perkebunan

Wonosari selain unit usaha budidaya dan unit usaha pengolahan.

Wisata Argo Wonosari merupakan salah satu afdelling yang ada dikebun teh

Wonosari yang berdiri pada bulan Agustus 1993. Afdelling ini dibuka sebagai tempat

wisata dengan keindahan perkebunan teh sebagai objek utamanya. Sebelumnya

perkebunan teh Wonosari telah dibuka untuk mengenalkan proses pengolahan pucuk

daun teh hitam, namun hanya untuk kalangan terbatas. Sebelum dikenal luas sebagai

tempat wisata, langkah yang dilakukan Wisata Argo Wonosari adalah memperbaiki

Page 70: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

46

mess mandor yang ada disekitar kebun menjadi tempat penginapan yang berjumlah 10

kamar. Langkah selanjutnya pengelola Wisata Argo Wonosari mendaftarkan

penginapan tersebut ke PHRI Malang dengan tujuan untuk menarik wisatawan

menginap di perkebunan teh Wonosari.

Kemudian pada tahun 1994 direksi mengeluarkan surat keputusan tentang

dibentuknya afdelling Wisata Agro Wonosari. Seiring dengan perkembangannya,

Wisata Agro Wonosari dengan fasilitas – fasilitas wisata seperti kolam renang, sarana

outbond dan yang lainnya. Sementara untuk penginapan terbaru yang dikembangkan

adalah Rollas hotel.

5.1.2. Personalia Wisata Agro Wonosari

Wisata Agro Wonosari merupakan sala satu afdelling yang berada di lingkungan

PTPN XII perkebunan teh Wonosari yang didirikan sebagai diverifikasi usaha

perkebunan dengan memanfaatkan kondisi alam sekitarnya perkebunan teh yang indah.

Struktur organisasi yang ada di afdelling Wisata Agro Wonosari merupakan struktur

organisasi yang memadukan antara struktur organisasi yang ada di kebun dengan

sruktur organisasi perhotelan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan

pekerjaan yang ada di Wisata Agro Wonosari, karena selain adanya wisata, Wisata

Agro Wonosari juga menyediakan layanan perhotelan dan penginapan yang ada di

lingkungan perkebunan teh. Berikut divisi-divisi yang ada di afdelling Wisata Agro

Wonosari:

1. Asisten Wisata Agro Wonosari

Membawahi dan bertanggung terhadap keseluruhan kegiatan yang dilakukan

Wisata Agro Wonosari terhadap manajer kebun Wonosari.

2. Mandor Besar

Sebagai wakil asisten Wisata Agro Wonosari dan bertanggung jawab terhadap

keseluruhan Wisata Agro Wonosari.

3. Administrasi/ Juru Tulis

Laporan Administrasi kepada asisten tanaman, RKAP, PPAP, data tamu dan

paket-paket wisata yang ada di Wisata Agro Wonosari. Bagian adminstrasi juga

Page 71: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

47

bertugas untuk monitor keuangan Wisata Agro Wonosari dan mambayar pajak. Namun

pada praktiknya menjadi satu dengan front office.

4. Koordinator Front Office

Sebagai receptionist yang membawahi dan bertanggung jawab di front office

yang bertugas untuk menerima pemesanan paket wisata dan kamar penginapan. Divisi

front office juga membawahi 2 kepala kerja, yaitu kepala kerja FO sendiri dan kepala

kerja tiketing.

5. Koordinator House Keeping

Membawahi dan bertanggung jawab di bagian house keeping, yaitu perawatan

terhadap penginapan yang ada di Wisata Agro Wonosari. Divisi house keeping

membawahi 5 kepala kerja dengan 2 kepala kerja bertugas untuk melakukan perawatan

cottage, 2 kepala kerja bertugas di Hotel Rollas dan 1 kepala kerja teknisi bertugas

untuk melakukan perawatan terhadap alat-alat elektronik yang ada.

6. Koordinator Taman

Membawahi dan bertanggung jawab terhadap taman dan kolam renang.

Koordinator taman membawahi 2 kepala kerja yang terbagi atas 1 kepala kerja bertugas

untuk mengkoordinir dan bertanggung jawab pada taman bagian utara dan wahana

permainan seperti ATV dan parkir. Dan kepala kerja lainnya bertugas untuk melakukan

perawatan terhadap taman bagian selatan dan kolam renang.

7. Koordinator Food and Beverage

Membawahi dan bertanggung jawab di bagian food and beverage. Dan

membawahi 1 kepala kerja restoran yang bertugas sebagai pramusaji untuk tamu dan

bertanggung jawab di bagian Tea House.

5.1.3. Unit dan Program Kerja

1. Afdelling Kebun Wonosari

Afdelling kebun Wonosari merupakan cabang perusahaan yang bergerak di

bidang budidaya teh di kebun Wonosari, desa Toyomarto, kec. Singosari. Kegiatan

yang dilakukan seperti melakukan pembibitan, pemeiliharaan hingga proses pemetikan

teh. Affdeling ini dipimpin oleh seorang asisten tanaman yang bertugas untuk

Page 72: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

48

menyusun RKAP yaitu rancangan target petik dan pengeluaran kebun selama 1 tahun

kedepan.

2. Afdelling Kebun Gebug Lor

Afdelling Gebug Lor merupakan cabang perusahaan lainnya yang juga bergerak

di bagian kebun. Memiliki tugas yang sama dengan afdelling kebun Wonosari, hanya

berbeda tempat dengan afdelling Wonosari, Afdelling ini terletak di desa Wonorejo,

kec. Lawang. Kab. Malang.

3. Afdelling Teknik dan Pengolahan (Pabrik)

Afdelling teknik dan pengolahan merupakan cabang perusahaan yang bergerak di

bidang pengolahan teh hitam ekspor. Semua teh yang telah dipetik baik dan kebun

Wonosari maupun kebun Gebug lor, nantinya akan di proses di pabrik yang berada di

kebun induk Wonosari. Kegiatan yang dilakukan di pabrik ini dari mulai penerimaan

pucuk, pelayuan, produksi fermentasi, pengeringan, sortasi dan packaging. Semua

kegiatan tersebut diawasi oleh kepala kerja masing-massing kegiatan.

4. Afdelling Wisata Argo Wonosari

Afdelling Wisata Agro Wonosari merupakan afdelling yang bergerak di bidang

agrowisata dan pelayanan penginapan. Selain pelayanan wisata, afdelling Wisata Agro

Wonosari juga bertanggung jawab terhadap lingkungan yang ada di kebun Wonosari,

baik dalam kebersihan dan perawatan terahadap taman yang ada.

5.2. Karakteristik dan Persepsi Pengunjung

5.2.1. Karakteristik Pengunjung

Secara umum, karakteristik pengunjung di deskripsikan oleh pengunjung atau

wisatawan yang mengunjungi Wisata Agro Wonosari dengan melihat kondisi sosial

ekonominya. Karakteristik pengunjung menjadi bagian penting dalam penelitian,

karena dapat digunakan dalam mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan atau permintaan kunjungan wisata dari Wisata Agro Wonosari. Berikut ini

merupakan penjelasan dari setiap karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari.

Page 73: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

49

1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin secara tidak langsung turut mempengaruhi permintaan

pemanfaatan jasa lingkungan yang ditawarkan oleh obyek-obyek suatu kawasan

wisata. Seperti halnya seseorang yang berjenis kelamin pria memiliki minat yang

dominan terhadap wisata yang ekstrim ataupun seseorang yang berjenis kelamin wanita

memiliki minat yang dominan terhadap wisata yang santai. Sehingga jenis kelamin

secara tidak langsung mempengaruhi pemintaan di Wisata Agro Wonosari. Untuk

melihat lebih jelas mengenai karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari

berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 4).

Tabel 4. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Pria 49 66

2. Wanita 25 34

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden pria lebih besar dari

jumlah responden wanita dengan perbandingan 66% dengan 34%. Hal tersebut dapat

terjadi karena pria cenderung lebih senang melakukan perjalanan wisata ke wisata alam

dibandingkan dengan wanita.

2. Status Pernikahan

Status pernikahan berhubungan dengan jumlah tanggungan seseorang. Jika

seseorang sudah menikah maka kemungkinan besar mempunyai jumlah tanggungan

yang lebih banyak, misalnya anak dan istri, dibandingkan dengan orang yang belum

menikah. Jumlah tanggungan yang lebih banyak pada akhirnya akan mempengaruhi

besarnya biaya perjalanan yang harus dikeluarkan, sehingga secara tidak langsung akan

mempengaruhi permintaan kunjungan yang akan dilakukan pada periode tertentu. Pada

penelitian ini, status pernikahan diduga mempengaruhi perjalanan wisata ke Wisata

Agro Wonosari. Dikatakan demikian karena proporsi pengunjung yang sudah menikah

dan yang belum menikah mempunyai perbedaan yang signifikan. Untuk melihat lebih

jelas mengenai karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan status

pernikahan, dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 5).

Page 74: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

50

Tabel 5. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Status Pernikahan

No Status Pernikahan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Belum Menikah 44 59

2. Menikah 30 41

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa, 59% dari jumlah responden mempunyai

status belum menikah sedangkan sisanya sebesar 41% berstatus sudah menikah. Hal

tersebut mencerminkan bahwa pengunjung yang tidak memiliki status menikah akan

meningkatkan peluang untuk melakukan kunjungan ke Wisata Agro Wonosari. Karena,

status pernikahan erat kaitannya dengan jumlah tanggungan keluarga. Semakin banyak

tanggungan maka biaya perjalanan wisata akan semakin tinggi yang memungkinkan

untuk menurunkan permintaan dalam melakukan kunjungan wisata.

3. Daerah Asal

Dalam penelitian ini, pembagian kelompok responden menurut daerah asal

dibagi menjadi dua, yaitu dari Kabupaten Malang dan luar Kabupaten Malang. Dari

hasil pengamatan responden luar Kabupaten Malang biasanya berasal dari Kota

Malang, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Batu, Kediri dan Blitar. Untuk melihat

lebih jelas mengenai karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan

daerah asal, dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 6).

Tabel 6. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Daerah Asal

No Daerah Asal Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Kabupaten Malang 23 31

2. Luar Kabupaten Malang 51 69

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 31% dari responden merupakan

pengunjung yang berasal dari daerah Kabupaten Malang. Sedangkan 69% lainnya

merupakan pengunjung yang berasal dari luar Kabupaten Malang. Dikarenakan

pengunjung mayoritas berasal dari luar Kabupaten Malang, maka kegiatan promosi

mengenai Wisata Agro Wonosari perlu ditingkatkan lagi agar dapat menambah jumlah

pengunjung yang berasal dari luar Kabupaten Malang. Pemasaran dapat tercapai

Page 75: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

51

dengan efektif dan efisien apabila pengelola Wisata Agro Wonosari menerapkan

strategi promosi above the line dan below the line, yang mana baik dilakukan dengan

memasang iklan maupun dengan mengikuti acara tertentu guna melakukan promosi.

4. Usia

Usia berkaitan dengan kemampuan fisik responden untuk melakukan kunjungan

ke suatu lokasi wisata. Disamping itu, usia juga menjadi faktor yang menentukan pola

pikir responden dalam menentukan atau mengambil keputusan terhadap jenis barang

dan jasa yang akan dikonsumsi, termasuk keputusan untuk mengalokasikan sebagian

dari pendapatan yang akan digunakan untuk modal dalam mengunjungi lokasi wisata

tertentu. Jadi, secara tidak langsung usia turut mempengaruhi besarnya permintaan

terhadap Wisata Agro Wonosari.

Pengunjung berpendapat bahwa Wisata Agro Wonosari merupakan destinassi

wisata yang cocok untuk segala usia. Hal tersebut dikarenakan fasilitas yang tersedia

dapat mengakomodasi kebutuhan pengunjung, baik dari kalangan anak muda hingga

usia lanjut. Berdasarkan informasi tersebut, usia 17 – 53 tahun merupakan karakteristik

pengunjung potensial dari Wisata Agro Wonosari. Untuk melihat lebih jelas mengenai

karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan usia, dapat dilihat dari

tabel berikut ini (Tabel 7).

Tabel 7. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah (orang) Persentase (%)

1. < 24 41 55

2. 24 - 31 11 15

3. 32 - 39 9 12

4. 40 - 47 8 11

5. > 47 5 7

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar pengunjung yang

menjadi responden berasal dari kelompok usia kurang dari 24 tahun, yaitu sebanyak

55%, 24-31 tahun sebanyak 15%, 32-39 tahun sebanyak 12%, 40-47 tahun sebanyak

11% dan lebih dari 47 tahun sebanyak 7%. Mayoritas pengunjung dari Wisata Agro

Wonosari dapat digolongkan kedalam kriteria seorang pemuda, karena berusia kurang

Page 76: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

52

dari 24 tahun. Sejalan dengan hal tersebut, Muntasib (2007) menyatakan bahwa

seorang pemuda memiliki keingintahuan yang tinggi, berpetualang menghadapi

tantangan dan berkelana mengarungi alam. Sejalan dengan pernyataan tersebut,

mengingat Wisata Agro Wonosari merupakan lokasi wisata berbasis alam.

5. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan menunjukkan pendidikan formal yang pernah ditempuh

seseorang. Disamping itu, tingkat pendidikan seseorang akan meningkatkan kesadaran

dalam memberikan persepsi tentang nilai sumber daya alam suatu obyek wisata. Secara

tidak langsung persepsi ini akan mendorong mereka untuk melakukan perjalanan

wisata atau kunjungan ke Wisata Agro Wonosari. Pengelompokan pengunjung sebagai

responden dalam penelitian ini dibagi menjadi empat kelompok yaitu SD, SMP, SMA

dan Perguruan Tinggi. Untuk melihat lebih jelas mengenai karakteristik pengunjung

Wisata Agro Wonosari berdasarkan tingkat pendidikan, dapat dilihat dari tabel berikut

ini (Tabel 8).

Tabel 8. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. SD 0 0

2. SMP 14 19

3. SMA 29 39

4. Perguruan Tinggi 31 42

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai

pendidikan Perguruan Tinggi sebesar 42% dan SMA sebesar 39%, sedangkan sisanya

sebesar 19% adalah responden dengan pendidikan SMP. Dari tabel tersebut juga dapat

disimpulkan bahwa tingkat pendidikan yang lebih tinggi berpengaruh terhadap

pemahaman seseorang terhadap kebutuhan psikologis dan rasa ingin tahu tentang

obyek wisata dibadingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikan yang lebih

rendah. Selain itu tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap jenis pekerjaan yang

dimiliki, jenis pekerjaan mempengaruhi jumlah pendapatan, yang kemudian jumlah

pendapatan berpengaruh dalam penentuan konsumsi seperti jasa untuk berwisata.

Page 77: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

53

6. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan para responden dalam penelitian ini dibagi menjadi tujuh

kelompok yaitu pelajar/mahasiswa, PNS, TNI/ Polri, pegawai swasta, pengusaha/

wirausaha, ibu rumah tangga, dan pekerjaan lainnya. Untuk melihat lebih jelas

mengenai karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan pekerjaan,

dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 9).

Tabel 9. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Pelajar/ Mahasiswa 39 53

2. Pegawai Swasta 14 20

3. PNS 12 16

5. Wirausaha 5 7

6. TNI/ Polri 2 2

7. Ibu Rumah Tangga 2 2

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas pengunjung dari

Wisata Agro Wonosari merupakan pelajar atau mahasiswa dengan persentase 53%, 7%

merupakan wirausaha, 14% merupakan ppegawai swasta, 12% merupakan wirausaha,

2% merupakan TNI dan Polri dan 2% merupakan Ibu Rumah Tangga. Meskipun

mayoritas pengunjung Wisata Agro Wonosari merupakan pelajar atau mahasiswa.

Namun melihat tabel sebaran data diatas, dapat ketahui bahwa kegiatan wisata di

Wisata Agro Wonosari dapat dilakukan oleh setiap orang dari berbagai kalangan.

7. Total Pendapatan

Total pendapatan dalam hal ini adalah pendapatan yang diperoleh setiap

bulannya melalui usaha atau pekerjaan yang sedang ditekuni. Sedangkan responden

yang belum memiliki pekerjaan seperti pelajar atau mahasiswa, pendapatan dalam hal

ini dicerminkan dengan jumlah uang saku per bulannya. Total pendapatan dapat

mempengaruhi permintaan wisata, karena kegiatan wisata merupakan salah satu

penawaran akan jasa dari komoditas ekonomi yang diperdagangkan. Dalam penelitian

ini total pendapatan dibagi menjadi enam kelompok. Untuk melihat lebih jelas

Page 78: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

54

mengenai karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan total

pendapatan, dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 10).

Tabel 10. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Total Pendapatan

No Pendapatan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. < 1.750.000 43 58

2. 1.750.000 – 3.200.000 1 1

3. 3.200.000 – 4.650.000 10 14

4. 4.650.000 – 6.100.000 11 15

5. 6.100.000 – 7.550.000 6 8

6. > 7.550.000 3 4

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 58% responden mempunyai

total pendapatan kurang dari Rp 1.750.000, 1% responden memiliki total pendapatan

Rp 1.750.000 – 3.200.000, 14% responden memiliki total pendapatan Rp 3.200.000 –

4.650.000, 15% responden mempunyai total pendapatan dari Rp 4.650.000 –

6.100.000, 8% responden mempunyai total pendapatan lebih dari Rp 6.100.000 –

7.550.000 dan sebanyak 4% responden mempunyai total pendapatan lebih dari Rp

7.550.000. Melihat tabel sebaran data diatas, dapat ketahui bahwa kegiatan wisata di

Wisata Agro Wonosari dapat dilakukan oleh setiap orang dari berbagai kalangan

dengan tingkat pendapatan yang beragam.

8. Sumber Informasi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap pengunjung, sebagian

besar dari mereka mengetahui lokasi Wisata Agro Wonosari dari teman atau keluarga.

Untuk melihat lebih jelas mengenai karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari

berdasarkan sumber informasi, dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 11).

Tabel 11. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Sumber Informasi

No Sumber Informasi Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Teman/ Saudara 47 64

2. Internet 18 24

3. Banner 7 9

4. Televisi 2 3

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Page 79: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

55

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa, 64% responden mendapatkan informasi

tentang Wisata Agro Wonosari dari teman atau keluarga, sedangkan sisanya yang

mendapatkan informasi dari internet sebanyak 24%, banner sebanyak 9% dan televisi

sebanyak 3%. Walaupun promosi dengan dari teman atau keluarga dengan cara mulut

ke mulut dirasa cukup efektif, tetapi hal tersebut menunjukkan bahwa promosi

mengenai potensi wisata yang ada di Wisata Agro Wonosari masih belum dilakukan

secara maksimal. Usaha untuk mempromosikan Wisata Agro Wonosari seharusnya

dilakukan lebih gencar dan berkesinambungan. Promosi pariwisata melalui saluran

internet, merupakan sarana yang tepat, murah dan workable terutama bagi wisatawan

mancanegara.

9. Motivasi Kunjungan

Setiap pengunjung yang mendatangi lokasi wisata alam mempunyai motivasi

yang berbeda. Hal tersebut juga dapat disebabkan oleh fasilitas dan potensi wisata yang

ada di tempat tersebut. Di Wisata Agro Wonosari terdapat berbagai fasilitas seperti

arena bermain anak-anak dan aula pertemuan, sehingga dapat dijadikan tempat piknik

atau sarana kumpul keluarga. Pemandangan alam dan kualitas udara yang masih relatif

bersih menjadikan tempat ini sebagai lokasi refreshing. Bagi pengunjung yang

menjadikan Wisata Agro Wonosari sebagai sarana pendidikan telah menyediakan

fasilitas tour guide dalam mengenalkan pemahaman terkait pengolahan tanaman teh.

Untuk melihat lebih jelas mengenai karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari

berdasarkan motivasi kunjungan, dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 12).

Tabel 12. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Motivasi Kunjungan

No Motivasi Kunjungan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Refreshing 46 45

2. Olahraga 23 13

3. Pendidikan 5 7

Jumlah 70 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 45% dari responden

mendatangi Wisata Agro Wonosari untuk refreshing, 13% untuk olahraga dan

sebanyak 7% untuk pendidikan. Dengan beragamnya motivasi dari pengunjung,

Page 80: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

56

fasilitas yang ada perlu ditambah sesuai dengan permintaan wisata di Wisata Agro

Wonosari dengan tidak mengurangi kualitas alam di tempat tersebut.

10. Permintaan Kunjungan

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengunjung, diperoleh informasi bahwa

sebagian responden pernah mengunjungi Wisata Agro Wonosari sebelumnya.

Pengalaman dapat dijadikan sebagai faktor pengambil keputusan dalam berwisata,

karena sudah pernah mengunjungi tempat tersebut sebelumnya, sehingga mengetahui

apa saja kelebihan dan kekurangan yang ada pada lokasi wisata tersebut. Untuk melihat

lebih jelas mengenai karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan

jumlah kunjungan, dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 13).

Tabel 13. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Permintaan Kunjungan

No Permintaan Kunjungan (kali) Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 1 24 32

2. 2 22 30

3. 3 25 34

4. 4 3 4

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 32% responden yang baru

pertama kali melakukan kunjungan ke Wisata Agro Wonosari, 30% pengunjung telah

melakukan kunjungan dua kali, 34% pengunjung telah melakukan kunjungan tiga kali

dan 4% pengunjung melakukan kunjungan sebanyak empat kali. Dari data tersebut

mencerminkan bahwa pengunjung Wisata Agro Wonosari akan mencapai titik

kepuasan dalam melakukan kegiatan wisata yaitu tiga kali kunjungan. Namun, untuk

mengatasi hal tersebut dapat didukung dengan adanya fasilitas tambahan yang unik

agar pengunjung tertarik untuk melakukan kunjungan kembali.

11. Aktivitas Utama

Wisata Agro Wonosari mempunyai potensi wisata alam yang cukup banyak

sehingga mempunyai daya tarik dalam menarik minat pengunjung untuk

mendatanginya. Kondisi lingkungan perkebunan teh yang asri di luasan kawasan

Wisata Agro Wonosari dengan udara yang segar dan panorama yang indah, adanya

Page 81: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

57

pabrik pengolahan teh yang masih beroperasi merupakan peninggalan jaman

penjajahan Belanda, fenomena alam berupa pegunungan serta fasilitas seperti

penginapan, wahana bermain, kolam renang, cafe, lapangan dan gazebo menjadi daya

tarik tersendiri di Wisata Agro Wonosari. Para pengunjung yang datang mempunyai

ketertarikan yang beragam terhadap potensi wisata yang ada. Untuk melihat lebih jelas

mengenai karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan aktivitas

utama, dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 14).

Tabel 14. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Aktivitas Utama

No Aktivitas Utama Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Menikmati

Pemandangan 37 50

2. Fotografi 23 31

3. Berenang 9 12

4. Outbound/ Camping 5 7

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 50% dari responden tertarik

akan pemandangan alam yang terdapat di Wisata Agro Wonosari, 31% menjadikan

objek pemandangan kebun teh sebagai sarana berfoto, 12% melakukan kegiatan

olahraga renang dan 5% melakukan kegiatan outbound/ camping. Dari data tersebut

mencerminkan bahwa mayoritas pengunjung Wisata Agro Wonosari tertarik pada

keindahan pemandangan kebun teh yang ditawarkan oleh pengelola wisata. Oleh

karena itu, diperlukan pengembangan terhadap area kebun teh agar dapat menjadi daya

tarik utama yang unik di Wisata Agro Wonosari, seperti membuat dekorasi crop circle

(lingkaran tanaman) tanaman teh yang bermotif.

12. Jarak Tempuh

Berdasarkan hasil kuesioner, didapatkan hasil bahwa responden yang

mengunjungi Wisata Agro Wonosari berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur

dengan jarak tempuh yang bermacam-macam. Untuk melihat lebih jelas mengenai

karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan jarak tempuh, dapat

dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 15).

Page 82: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

58

Tabel 15. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jarak Tempuh

No Jarak Tempuh (km) Jumlah (orang) Persentase (%)

1. < 23 41 55

2. 23 – 41 12 16

3. 42 – 60 6 8

4. 61 – 79 7 10

5. > 79 8 11

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 55% pengunjung menempuh

jarak perjalanan kurang dari 23 km, 16% pengunjung menempuh jarak perjalanan 23–

41 km, 8% pengunjung menempuh jarak perjalanan 42–60 km, 10% pengunjung

menempuh jarak perjalanan 61–79 km dan 11% pengunjung menempuh jarak

perjalanan perjalanan lebih dari 79 km. Dari data tersebut menunjukkan bahwa atraksi

wisata yang ditawarkan oleh Wisata Agro Wonosari masih menjadi pilihan bagi

pengunjung yang berasal dari Jawa Timur. Artinya, pasar potensial yang dapat dicapai

oleh Wisata Agro Wonosari adalah lingkup Jawa Timur. Peningkatan permintaan

kunjungan dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah dan kualitas wahana wisata.

Selain itu, perlu peningkatan promosi melalui media elektronik maupun non elektronik

sehingga masyarakat mengetahui atraksi apa saja yang ditawarkan di Wisata Agro

Wonosari.

13. Waktu Tempuh

Waktu tempuh merupakan waktu yang ditempuh dari tempat tinggal pengunjung

menuju Wisata Agro Wonosari. Waktu tempuh dapat dipengaruhi denga nasal daerah

dari pengunjung. Pengunjung memiliki waktu tempuh terpendek ialah 30 menit dan

waktu tempuh terpanjang adalah 3,5 jam. Lama waktu tempuh tergantung pada tempat

tinggal asal pengunjung. Mayoritas pengunjung dari Wisata Agro Wonosari

mengalami waktu tempuh selama 1-1,5 jam. Untuk melihat lebih jelas mengenai

karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan waktu tempuh, dapat

dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 16).

Page 83: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

59

Tabel 16. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Waktu Tempuh

No Waktu Tempuh (jam) Jumlah (orang) Persentase (%)

1. < 1 16 21

2. 1 – 1,5 36 49

3. 1,6 – 2,1 6 8

4. 2,2 – 2,7 5 7

5. 2,8 – 3,3 9 12

6. > 3,3 2 3

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menempuh

waktu perjalanan selama kurang dari 1 jam berjumlah 16 orang dengan persentase 21%,

1–1,5 jam berjumlah 36 orang dengan persentase 49%, 1,6–2,1 jam berjumlah 6 orang

dengan persentase 8%, 2,2–2,7 jam berjumlah 5 orang dengan persentase 7%. 2,8–3,3

jam berjumlah 9 orang dengan persentase 12% dan waktu tempuh lebih dari 3,4 jam

berjumlah 2 orang dengan persentase 3%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa

atraksi wisata yang ditawarkan oleh Wisata Agro Wonosari sebagian besar dinikmati

oleh pengunjung yang berdomisili di Jawa Timur.

14. Lama Berkunjung

Jasa lingkungan yang diberikan oleh Wisata Agro Wonosari membuat banyak

pengunjung memilih untuk berkunjung dalam jangka waktu tertentu. Untuk melihat

lebih jelas mengenai karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan

lama berkunjung, dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 17).

Tabel 17. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Lama Berkunjung

No Lama Kunjungan (jam) Jumlah (orang) Persentase (%)

1. < 3 21 28

2. 3 – 5 35 47

3. 6 – 8 10 14

4. > 8 8 11

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa 28% dari pengunjung menghabiskan

waktu sebanyak kurang dari 3 jam di Wisata Agro Wonosari. 47% dari pengunjung

dapat menghabiskan waktu sebanyak 3–5 jam di lokasi tersebut. 14% pengunjung

melakukan kunjungan 6–8 jam. Selain itu, 11% pengunjung melakukan kunjungan ke

Page 84: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

60

Wisata Agro Wonosari lebih dari 8 jam. Dari data yang diatas, dapat diketahui bahwa

mayoritas pengunjung mencapai titik kepuasan dalam melakukan wisata selama 3–5

jam. Pengunjung berpendapat bahwa Wisata Agro Wonosari merupakan lokasi yang

tepat untuk melepaskan penat sambil berkumpul bersama teman maupun keluarga.

15. Jenis Rombongan

Berdasarkan pengamatan di lapangan, para pengunjung mendatangi Wisata Agro

Wonosari bersama dengan keluarga atau kelompok. Untuk melihat lebih jelas

mengenai karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan jenis

rombongan, dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 18).

Tabel 18. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Rombongan

No Jenis Rombongan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Sendiri 0 0

2. Keluarga 33 45

3. Kelompok 41 55

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 45% dari responden

melakukan kunjungan wisata dengan keluarga. Sedangkan 55% melakukan kunjungan

wisata secara berkelompok. Jenis kelompok dari pengunjung bervariasi dari kelompok

teman bermain, kantor dan sekolah. Disamping itu, tidak terdapat pengunjung yang

datang ke lokasi Wisata Agro Wonosari sendiri. Hal tersebut mencerminkan bahwa

Wisata Agro Wonosari merupakan lokasi wisata yang cocok dijadikan sebagai wisata

keluarga.

Dalam melakukan kegiatan wisata ke Wisata Agro Wonosari bersama keluarga

maupun kelompok, terdapat karakteristik pengunjung yang juga perlu diperhatikan,

seperti jumlah rombongan. Mengingat pada tabel 19, yang menjelaskan bahwa tidak

terdapat pengunjung yang datang sendirian, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah

rombongan mempengaruhi permintaan kunjungan ke Wisata Agro Wonosari. Untuk

melihat lebih jelas mengenai karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari

berdasarkan jumlah rombongan, dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 19).

Page 85: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

61

Tabel 19. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jumlah Rombongan

No Jumlah Rombongan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. < 2 40 54

2. 2 – 3 23 31

3. 4 – 5 10 14

4. > 5 1 1

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 54% dari responden melakukan

kunjungan wisata dengan jumlah rombongan kurang dari 2 orang, sebesar 31%

memiliki jumlah rombongan 2–3 orang, sebesar 14% memiliki jumlah rombongan 4–

5 orang, sedangkan sisanya sebesar 1% memiliki jumlah rombongan lebih dari 5 orang.

16. Jenis Kendaraan

Para pengunjung Wisata Agro Wonosari memiliki berbagai macam cara dalam

mendatangi lokasi. Para pengunjung biasanya menggunakan kendaraan seperti mobil

pribadi, mobil sewaan, sepeda motor, bus, angkot dan ada pengunjung yang bersepeda

untuk mencapai lokasi wisata. Untuk melihat lebih jelas mengenai karakteristik

pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan jenis kendaraan, dapat dilihat dari

tabel berikut ini (Tabel 20).

Tabel 20. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Kendaraan

No Jenis Kendaraan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Pribadi 57 77

2. Sewa 15 20

3. Umum 2 3

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 77% pengunjung yang

menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil pribadi, sepeda motor dan sepeda.

Sebanyak 20% pengunjung menggunakan kendaraan sewa, seperti mobil sewa dan bus.

dan 3% menggunakan kendaraan umum dalam mencapai lokasi, seperti angkot.

17. Biaya Perjalanan Wisata

Biaya perjalanan merupakan total biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung

untuk melakukan wisata ke Wisata Agro Wonosari per pengunjung. Biaya perjalanan

Page 86: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

62

dihitung dengan menjumlahkan biaya biaya yang dikeluarkan per individu. Biaya

terendah yang dikeluarkan oleh pengunjung adalah Rp 30.000. Sedangkan biaya

tertinggi yang dikeluarkan oleh pengunjng adalah Rp 752.000. Biaya tersebut

bervariasi untuk tiap responden. Biaya perjalanan yang bervariasi dapat didasarkan

pada asal daerah (tempat tinggal), jenis kendaraan serta biaya peluang yang

dikorbankan untuk melakukan wisata. Untuk melihat lebih jelas mengenai karakteristik

pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan biaya perjalanan, dapat dilihat dari

tabel berikut ini (Tabel 21).

Tabel 21. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Biaya Perjalanan Wisata.

No Total Biaya Perjalanan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. < 200.000 43 58

2. 200.000 – 400.000 20 27

3. 400.000 – 600.000 8 11

4. > 600.000 3 4

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, terdapat 58% pengunjung yang memiliki

biaya perjalanan sebesar kurang dari Rp 200.000. Sebanyak 27% pengunjung memiliki

biaya perjalanan sebesar Rp 200.000 – 400.000. Sebanyak 11% pengunjung memiliki

biaya perjalanan sebesar Rp 400.000 – 600.000. Sedangkan 4% pengunjung memiliki

biaya perjalanan sebesar lebih dari Rp 600.000. Dari data tersebut mencerminkan

bahwa biaya perjalanan yang kecil akan meningkatkan potensi pengunjung dalam

melakukan kunjungan. Hal tersebut sesuai dengan teori permintaan, yaitu apabila harga

dari barang atau jasa yang ditawarkan murah maka permintaan akan barang atau jasa

tersebut akan meningkat.

18. Penggunaan Biro Perjalanan Wisata

Dalam mengunjungi Wisata Agro Wonosari, para pengunjung yang datng

memiliki berbagai macam cara dalam mendatangi lokasi. Dalam konteks ini, terdapat

pengunjung yang melakukan kunjungan dengan jasa biro perjalanan wisata. Hal

tersebut biasanya didasari karena melakukan kunjunga dalam bentuk rombongan,

seperti kunjungan kerja, study tour dan lain-lain. Untuk melihat lebih jelas mengenai

Page 87: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

63

karakteristik pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan penggunaan biro

perjalanan wisata, dapat dilihat dari tabel berikut ini (Tabel 22).

Tabel 22. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Penggunaan Biro Perjalanan Wisata.

No Biro Perjalanan Wisata Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Ya 7 9

2. Tidak 67 91

Jumlah 74 100

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 91% pengunjung yang tidak

menggunakan biro perjalanan wisata. Sedangkan 9% pengunjung menggunakan biro

perjalanan wisata.

5.2.2. Persepsi Pengunjung

Dalam penelitian ini, persepsi pengunjung merupakan pandangan atau pendapat

dari para responden mengenai kualitas lingkungan Wisata Agro Wonosari dan fasilitas

yang disediakan oleh pengelola. Untuk meningkatkan kualitas, daya saing dengan

objek wisata lain serta dalam rangka perbaikan ataupun penambahan fasilitas di Wisata

Agro Wonosari maka perlu ditelaah mengenai persepsi pengunjung terkait kualitas

lingkungan dan fasilitas yang tersedia di Wisata Agro Wonosari.

1. Kemudahan Akses

Kemudahan akses (aksesbilitas) dalam manajemen wisata merupakan hal yang

perlu diperhatikan. Karena, kemudahan akses menuju lokasi rekreasi akan

mempengaruhi seseorang dalam melakukan kunjungan wisata. Semakin buruk dan

sulit akses untuk menempuh lokasi Wisata Agro Wonosari, maka semakin menurun

minat seseorang untuk melakukan perjalanan ke lokasi tersebut, demikian sebaliknya.

Akses menuju Wisata Agro Wonosari saat ini sudah cukup baik dan mudah. Jalan

menuju Wisata Agro Wonosari sudah diaspal dan bagi yang datang dengan kendaraan

umum juga tersedia angkot dari Lawang hingga Wisata Agro Wonosari. Untuk melihat

lebih jelas mengenai persepsi pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan

kemudahan akses, dapat dilihat dari gambar berikut ini (Gambar 3).

Page 88: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

64

Gambar 3. Persepsi Pengunjung Mengenai Aksesbilitas.

Dari hasil kuesioner dan wawancara, mayoritas pengunjung atau sebanyak 47%

menganggap akses terhadap Wisata Agro Wonosari mudah dicapai. Hal ini disebabkan

meskipun tidak ada papan informasi yang jelas terhadap lokasi Wisata Agro Wonosari

pengunjung masih mampu mencapai lokasi wisata, karena hanya terdapat satu jalur

yang telah disediakan untuk menuju lokasi wisata. Selain itu, pengunjung yang

menggunakan kendaraan umum tidak perlu berganti angkutan untuk dapat berkunjung

ke Wisata Agro Wonosari.

2. Pelayanan Petugas

Penerimaan pengunjung dengan baik oleh petugas merupakan faktor yang

penting dalam manajemen wisata. Keramahan petugas dalam melayani pengunjung

sangat dibutuhkan. Untuk melihat lebih jelas mengenai persepsi pengunjung Wisata

Agro Wonosari berdasarkan pelayanan petugas, dapat dilihat dari gambar berikut ini

(Gambar 4).

27%

47%

18%

8%

Kemudahan Akses

Sangat Mudah Mudah Sulit Sangat Sulit

Page 89: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

65

Gambar 4. Persepsi Pengunjung Mengenai Pelayanan Petugas.

Dari hasil kuesioner dan wawancara, mayoritas pengunjung atau sebanyak 51%

menilai sangat baik dalam pelayanan yang dilakukan oleh petugas Wisata Agro

Wonosari. Hal ini disebabkan karena pengunjung merasa telah terlayani, seperti adanya

petugas yang berinisiatif dalam memberikan informasi kepada pengunjung terkait

dengan fasilitas yang ditawarkan oleh Wisata Agro Wonosari.

3. Keamanan

Sebagai tempat wisata yang banyak dikunjungi orang, aspek keamanan perlu

diperhatikan. Keamanan dalam penelitian ini adalah aman baik dari segi kecelakaan

fisik yang dapat disebabkan oleh area Wisata Agro Wonosari yang berupa perkebunan

sehingga terdapat banyak bebatuan, jalan yang berlumpur ataupun serangan binatang,

serta keamanan dari segi materi seperti pencurian barang berharga. Untuk melihat lebih

jelas mengenai persepsi pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan keamanan,

dapat dilihat dari gambar berikut ini (Gambar 5).

51%

28%

15%6%

Pelayanan Petugas

Sangat Baik Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik

Page 90: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

66

Gambar 5. Persepsi Pengunjung Mengenai Keamanan.

Dari hasil kuesioner dan wawancara, mayoritas pengunjung atau sebanyak 51%

menilai Wisata Agro Wonosari telah aman. Hal tersebut dikarenakan jalanan untuk

mengelilingi Wisata Agro Wonosari sudah dibuat paving, selain itu pihak pengelola

juga telah memasang pagar pada tempat yang dekat dengan wahana permainan yang

ekstrem, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan pengunjung.

Dalam hal keamanan barang berharga seperti kendaraan bermotor, Wisata Agro

Wonosari sebagai lokasi wisata alam yang harus melibatkan masyarakat sekitar,

mempunyai pekerja dari warga sekitar yang bekerja sebagai tukang parkir sehingga

aman dari pencurian kendaraan.

4. Kebersihan

Wisata Agro Wonosari merupakan salah satu lokasi rekreasi di Kabupaten

Malang yang cukup banyak didatangi pengunjung. Terdapat dampak positif yang

ditimbukan dari kegiatan wisata di Wisata Agro Wonosari, seperti sebagai sarana

refreshing, pendidikan dan olahraga. Selain itu, kegiatan wisata tersebut juga terdapat

dampak negatif yang ditimbulkan, seperti adanya keberadaan sampah yang berserakan.

Sampah tersebut bersekaran disebabkan karena setiap pengunjung selesai melakukan

aktivitas baik makan maupun minum yang tidak membuang pada tempat yang telah

26%

51%

16%

7%

Keamanan

Sangat Aman Aman Tidak Aman Sangat Tidak Aman

Page 91: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

67

disediakan. Untuk melihat lebih jelas mengenai persepsi pengunjung Wisata Agro

Wonosari berdasarkan kebersihan, dapat dilihat dari gambar berikut ini (Gambar 6).

Gambar 6. Persepsi Pengunjung Mengenai Kebersihan.

Dari hasil kuesioner dan wawancara, mayoritas pengunjung atau sebanyak 43%

menilai Wisata Agro Wonosari telah bersih. Hal tersebut dikarenakan Wisata Agro

Wonosari telah menyediakan papan peringatan, petugas kebersihan serta tempat

sampah di beberapa titik pusat kegiatan wisata, sehingga sampah tidak dibuang di

sembarang tempat.

5. Fasilitas Umum

Fasilitas umum menggambarkan mengenai fasilitas yang tersedia di Wisata Agro

Wonosari. 20% pengunjung menyatakan bahwa fasilitas yang ada di Wisata Agro

Wonosari sudah sangat lengkap, 46% menyatakan lengkap, sedangkan sisanya 28%

dan 6% menyatakan tidak lengkap dan sangat tidak lengkap. Mayoritas pengunjung

yang menilai bahwa fasilitas sudah lengkap berpendapat bahwa kelengkapan fasilitas

sudah memadai untuk mendukung kegiatan wisata di Wisata Agro Wonosari.

Pengunjung yang menyatakan bahwa Wisata Agro Wonosari belum menyediakan

fasilitas yang lengkap beralasan bahwa fasilitas yang diberikan kondisinya kurang

memadai dalam mendukung kegiatan wisata di Wisata Agro Wonosari. Untuk melihat

34%

43%

15%

8%

Kebersihan

Sangat Bersih Bersih Kotor Sangat Kotor

Page 92: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

68

lebih jelas mengenai persepsi pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan

penyediaan fasilitas umum, dapat dilihat dari gambar berikut ini (Gambar 7).

Gambar 7. Persepsi Pengunjung Mengenai Penyediaan Fasilitas.

Terdapat penilaian terhadap fasilitas yang telah disediakan oleh Wisata Agro

Wonosari, yaitu meliputi fenomena kebun teh, wahan permainan, kolam renang, lokasi

ibadah, gazebo, toilet, tempat sampah, tempat parkir, toko souvenir, cafe, penginapan

dan jogging track. Penilaian dari masing-masing fasilitas dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Persepsi Pengunjung Mengenai Kondisi Fasilitas.

20%

46%

28%

6%

Penyediaan Fasilitas

Sangat Lengkap Lengkap Tidak Lengkap Sangat Tidak Lengkap

100

150

200

250

Kondisi Fasilitas

Kebun Teh Wahana Permainan Kolam Renang

Lokasi Ibadah Gazebo Toilet

Tempat Sampah Tempat Parkir Toko Souvenir

Café Penginapan Jogging Track

Page 93: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

69

Dari kedua belas fasilitas tersebut, fasilitas yang dinilai pengunjung paling baik

kondisinya adalah kebun teh. Hal tersebut dikarenakan daya tarik utama dari Wisata

Agro Wonosari adalah kebun teh yang sering kali dijadikan sebagai lokasi favorit

pengunjung untuk berfoto. Disamping untuk sarana berfoto, pengelola merawat

keasrian dari kebun teh karena penghasilan utama dari PT. Perkebunan Nusantara XII

selaku instansi yang membawahi Wisata Agro Wonosari berasal dari produksi teh yang

pangsa pasarnya mencakup pasar domestik hingga mancanegara.

Fasilitas yang dianggap memiliki kondisi baik setelah kebun teh adalah wahana

permainan. Pengelola Wisata Agro Wonosari menyediakan berbagai macam wahana

permainan yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan wisatawan. Kelengkapan

wahana wisata yang dapat berfungsi dengan baik membuat pengunjung merasa nyaman

untuk menggunakan fasilitas wahana permainan yang ditawarkan oleh Wisata Agro

Wonosari.

Dari keduabelas fasilitas yang ada di Wisata Agro Wonosari, terdapat beberapa

fasilitas yang dinilai memiliki kondisi yang kurang baik. Penilaian terendah diperoleh

fasilitas jogging track, toko souvenir dan penyediaan tempat sampah. Dari fasilitas

tersebut dianggap rendah karena, untuk rute yang digunakan untuk jogging track

terdapat banyak jalan yang masih berlubang. Untuk toko souvenir, karena lokasi toko

yang kurang diketahui oleh pengunjung sehingga pengunjung banyak yang

beranggapan bahwa Wisata Agro Wonosari tidak menyediakan fasilitas toko souvenir.

Sedangkan dalam penyediaan tempat sampah, pengunjung menganggap bahwa tempat

sampah sangat minim di beberpa titik yang dekat dengan tempat makan atau minum,

sehingga banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan.

7. Harga Tiket Masuk

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengelola Wisata Agro Wonosari,

harga tiket masuk Wisata Agro Wonosari berfluktuatif setiap tahunnya. Pada tahun

2012 harga tiket sebesar Rp 6.000, tahun 2013 dan 2014 sebesar Rp 8.000, tahun 2015

sebesar Rp 10.000, sedangkan tahun 2016 dan 2017 mulai diberlakukan harga tiket

masuk sebesar Rp 10.000 pada weekdays (hari biasa) dan Rp 15.000 pada weekend

(hari libur). Perkembangan harga tiket masuk Wisata Agro Wonosari ini dirasa mahal

Page 94: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

70

bagi sebagian pengunjung. Namun, tidak sedikit juga yang merasa tidak mengalami

masalah terhadap harga tiket masuk Wisata Agro Wonosari yang berfluktuatif, karena

harga tiket tersebut masih dianggap murah. Untuk melihat lebih jelas mengenai

persepsi pengunjung Wisata Agro Wonosari berdasarkan harga tiket masuk, dapat

dilihat dari gambar berikut ini (Gambar 9).

Gambar 9. Persepsi Pengunjung Mengenai Harga Tiket Masuk.

Dari hasil kuesioner dan wawancara, mayoritas pengunjung atau sebanyak 49%

menilai harga tiket Wisata Agro Wonosari tergolong sangat murah. Hal tersebut

dikarenakan, pesaing wisata sejenis yang ada di Kabupaten Malang memiliki harga

lebih mahal dibanding Wisata Agro Wonosari. Selain itu, akses untuk menuju lokasi

wisata pesaing juga lebih sulit, sehingga biaya perjalanan yang ditanggung oleh

pengunjung juga lebih tinggi yang akan berdampak pada menurunnya permintaan

dalam berkunjung.

8. Kepuasan

Kepuasan menggambarkan tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pengunjung

dari kesesuaian harga dengan fasilitas yang ditawarkan. Mayoritas pengunjung atau

sebanyak 50% menyatakan sangat puas dan berkeinginan untuk melakukan kunjungan

kembali. Hal tersebut dikarenakan tercapainya harapan pengunjung terhadap

kesesuaian harga dengan kelengkapan dalam penyediaan fasilitas, kondisi fasilitas

5%

16%

30%

49%

Harga Tiket Masuk

Sangat Mahal Mahal Murah Sangat Murah

Page 95: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

71

yang baik serta kualitas pelayanan dari pengelola yang ramah. Untuk melihat lebih jelas

mengenai keupasan pengunjung Wisata Agro Wonosari, dapat dilihat dari gambar

berikut ini (Gambar 10).

Gambar 10. Persepsi Pengunjung Mengenai Kepuasan.

9. Keinginan Berkunjung Kembali

Keinginan berkunjung kembali menggambarkan keinginan dari pengunjung

untuk melakukan kunjungan kembali ke Wisata Agro Wonosari. Mayoritas

pengunjung atau sebanyak 89% berkeinginan untuk melakukan kunjungan kembali.

Hal tersebut dikarenakan pengunjung merasa bahwa Wisata Agro Wonosari

merupakan lokasi yang sangat nyaman untuk dikunjungi karena fasilitas yang

ditawarkan cocok bagi semua kalangan usia, khususnya bagi pengunjung yang

melakukan wisata bersama keluarga. Disamping itu, pengunjung menilai bahwa lokasi

wisata ini memiliki akses yang mudah dijangkau serta memiliki penawaran harga

fasilitas yang murah, sehingga menarik minat pengunjung dalam melakukan kunjungan

wisata kembali. Untuk melihat lebih jelas mengenai persepsi pengunjung Wisata Agro

Wonosari berdasarkan keinginan untuk melakukan kunjungan kembali, dapat dilihat

dari gambar berikut ini (Gambar 11).

50%

34%

12%4%

Kepuasan

Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas

Page 96: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

72

Gambar 11. Persepsi Pengunjung Mengenai Keinginan Berkunjung Kembali.

10. Saran

Selain memberikan penilaian mengenai Wisata Agro Wonosari, pengunjung juga

memberikan beberapa saran untuk meningkatkan minat calon pengunjung ketika

melakukan wisata ke Wisata Agro Wonosari. Saran yang diberikan juga dapat menjadi

bahan pertimbangan pengelola wisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan setiap

tahunnya. Pertanyaan dari saran diberikan dengan jenis pertanyaan terbuka, jika

diklasifikasikan, saran yang diberikan oleh pengunjung dapat dilihat pada tabel 23.

Tabel 23. Saran dari Pengunjung Wisata Agro Wonosari. No Saran Jumlah Persentase

1 Dekorasi kebun teh 28 39

2 Penambahan tempat berteduh 15 20

3 Penambahan wahana permainan 6 8

4 Penambahan papan informasi wisata 3 4

5 Perbaikan jalan 3 4

6 Penambahan warung 3 4

8 Memberi batas yang jelas luasan kebun wisata 2 3

9 Penambahan fasilitas toilet 2 3

10 Pemasaran untuk paket wisata ditingkatkan 2 3

11 Penambahan naungan kolam renang 2 3

12 Penambahan tempat parkir 1 1

13 Keamanan ditingkatkan 1 1

14 Penambahan jasa penitipan tas 1 1

15 Penambahan museum teh 1 1

16 Penambahan area photoboth 1 1

Jumlah 74 74

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

81%

19%

Keinginan Berkunjung Kembali

Ya Tidak

Page 97: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

73

Saran yang diberikan oleh pengunjung paling banyak adalah penambahan

fasilitas untuk dekorasi kebun teh. 39% dari pengunjung menyarankan adanya

penambahan dekorasi adanya kebun teh, mengingat daya tarik utama Wisata Agro

Wonosari adalah fenomena kebun teh yang dijadikan sebagai objek berfoto oleh para

pengunjung. Selain penambahan dekorasi kebun teh, 20% pengunjung menyarankan

untuk adanya penambahan tempat berteduh. Hal tersebut didasarkan pada

pertimbangan dimana Wisata Agro Wonosari adalah tempat wisata outdoor. Lokasi

wisata yang berbasis alam tersebut tentu tidak tertutupi atapnya, kecuali hanya di

beberapat titik, seperti tempat makan dan gazebo kecil. Keadaan tersebut menunjukkan

bahwa salah satu kendala yang dialami pengunjung ketika berwisata adalah kesulitan

untuk berlindung ketika terjadi hujan, mengingat.

Sebanyak 8% pengunjung menyarankan untuk menambah fasilitas wahana

permainan. Pengunjung menyarankan tambahan tersebut ditujukan untuk fasilitas

wahana permainan tidak berbayar dan berbayar. Penambahan dari fasilitas wahana

permainan tidak berbayar perlu dilakukan karena jumlah yang disediakan masih

sedikit. Ketika jumlah pengunjung harian melonjak seperti yang terjadi pada hari libur

banyak penginjng yang tidak dapat menikmati fasilitias tersebut. Untuk wahana

permainan berbayar, pengunjung merasa variasi permainan yang ditawarkan sedikit

dan menyarankan untuk menambah jenis permainan lain.

Saran yang diberikan 4% pengunjung antara lain adalah penambahan papan

informasi wisata, warung dan perbaikan jalan. Penambahan papan informasi wisata

perlu dilakukan karena terdapat beberapa fasilitas yang ditawarkan, namun tidak

diketahui oleh pengunjung, seperti panjat dinding, paint ball dan toko souvenir.

5.3. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Wisata Agro Wonosari

5.3.1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.

Model ini dipilih untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat baik secara parsial maupun bersama-sama. Terdapat delapan variabel

bebas yang diduga memiliki pengaruh terhadap permintaan kunjungan (variabel

Page 98: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

74

terikat) ke Wisata Agro Wonosari, seperti total biaya perjalanan, total pendapatan,

tingkat pendidikan, usia, jarak tempuh, waktu tempuh, jumlah rombongan dan jenis

kelamin.

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan

alat analisis regresi linear berganda dengan pendekatan OLS (Ordinary Least Squares).

Analisis tersebut merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisa

hubungan antar variabel. Hubungan tersebut dapat dijelaskan dengan persamaan yang

menghubungkan antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X).

5.3.2. Uji Asumsi Klasik

Tujuan uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan model persamaan yang

BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), yakni koefisien regresi memiliki sifat yang

linear, tidak bias, konsisten (walaupun sampel diperbesar menuju tak terhingga,

taksiran yang didapat akan tetap mendekati nilai parameternya), maka harus memenuhi

beberapa persyaratan dasar yang antara lain:

1. Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan terikat

dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak. Data diuji dengan cara

menguji e (residual) dengan model Shapiro-Wilk (S-wilk), berikut terdapat kriteria uji

S-wilk:

H0 < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal

H1 > 0,05, maka data berdistribusi normal

Tabel 24. Uji Saphiro-Wilk.

Variabel Obs W V z Prob > z

e (residual) 74 0.97084 1.878 1.375 0.08462

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Tabel 24 menjelaskan bahwa nilai Prob > z pada pengujian Saphiro-Wilk lebih

dari 0,05, yaitu sebesar 0,08462. Artinya, H0 ditolak dan H1 diterima dan dapat

disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Sebagai pendukung data hasil uji

normalitas dengan model Shapiro-Wilk dapat digunakan grafik Kernel Density

Page 99: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

75

Function. Apabila grafik berbentuk lonceng maka dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal, dan sebaliknya. Berikut hasil dari grafik Kernel Density Function:

Gambar 12. Grafik Kernel Density Function.

2. Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat

korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang

tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Dengan menggunakan program aplikasi

STATA, dapat diketahui bahwa tampilan output Variance Inflation Factor (VIF)

mengindikasikan tidak terdapat multikolinearitas, Hal tersebut mengacu pada nilai

rata-rata VIF yang tidak melebihi 10.

Tabel 25. Uji Multikolinearitas

Variabel VIF 1/ VIF

Total Biaya Perjalanan (X1) 15.38 0.065002

Total Pendapatan(X2) 20.09 0.049771

Tingkat Pendidikan (X3) 1.40 0.714044

Usia (X4) 1.40 0.711998

Jarak Tempuh (X5) 5.53 0.180943

Waktu Tempuh (X6) 6.36 0.157329

Jumlah Rombongan (X7) 8.01 0.124774

Jenis Kelamin (X8) 1.13 0.881826

Status Menikah (X9) 3.80 0.263017

Mean VIF 4.97

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

0.2

.4.6

.81

De

nsity

-2 -1 0 1 2Residuals

Kernel density estimate

Normal density

kernel = epanechnikov, bandwidth = 0.1369

Kernel density estimate

Page 100: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

76

Data hasil survey menunjukkan rata-rata nilai VIF tidak berada diatas 10. Hal ini

menandakan model persaman tersebut tidak terjadi multikolinearitas.

3. Heteroskedastisitas

Pengujian heterokedastisitas bertujuan untuk mengukur apakah dalam model

regresi linear terjadi ketidaksamaan ragam dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model yang homokedastisitas dalam

artian tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas

menggunakan uji BP (Breusch-Pagan). Uji ini dilakukan dengan cara meregresikan e2

(residual) sebagai variabel dependen dengan semua variabel independennya, maka

persamaan yang dihasilkan:

e2 = ɑ + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + β8X8+ β9X9

Hipotesis yang digunakan:

H0 : 𝜀 = 𝜎𝜀2 (Homoskedastisitas)

H1 : 𝜀 = 𝜎𝑖2 (Heteroskedastisitas)

Tabel 26. Uji BP (Breusch-Pagan)

Model Coef. t P > | t |

Constanta .3378283 1.25 0.217

Total Biaya Perjalanan (X1) 7.59e-06 1.24 0.220

Total Pendapatan (X2) -6.43e-07 -0.83 0.412

Tingkat Pendidikan (X3) .0128364 0.10 0.921

Usia (X4) -.0011214 -0.26 0.792

Jarak Tempuh (X5) .0040849 1.09 0.281

Waktu Tempuh (X6) -.0230569 -0.42 0.679

Jumlah Rombongan (X7) -.0932183 -1.01 0.317

Jenis Kelamin (X8) 0402397 0.42 0.676

Status Menikah (X9) .0163302 0.10 0.923

Prob > F 0.4271

R2 0.1264

Adj R2 0.0036

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Hasil uji BP menunjukkan bahwa Prob > F > 0,05 yaitu sebesar 0.4271, yang

menunjukkan bahwa nilai Prob > F tidak signifikan, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Artinya, tidak ada satupun variabel yang mengalami heteroskedastisitas.

Page 101: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

77

5.3.3. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F ditujukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas secara

simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat. Berikut terdapat hasil model

summary dan hasil anova yang akan disajiakan pada tabel 27.

Tabel 27. Hasil Anova

Source SS Df MS

Model 44.0677222 9 4.89641358

Residual 16.2701156 64 .254220557

Total 60.3378378 73 .826545724

F 19.26

Prob > F 0.0000

R2 0.7303

Adj R2 0.6924

Root MSE .5042

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Pengujian secara keseluruhan dilakukan untuk mengetahui apakah pengujian

individu dapat dilakukan. Hipotesis dari persamaan pertama yaitu:

H0: Variabel total biaya perjalanan, total pendapatan, tingkat pendidikan, usia, jarak

tempuh, waktu tempuh, jumlah rombongan, jenis kelamin dan status menikah

secara bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan

kunjungan.

H1: Variabel total biaya perjalanan, total pendapatan, tingkat pendidikan, usia, jarak

tempuh, waktu tempuh, jumlah rombongan, jenis kelamin dan status menikah

secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap permintaan

kunjungan.

Berdasarkan hasil uji secara keseluruhan, diketahui bahwa nilai F hitung sebesar

19,26 lebih besar dari F tabel dengan dF 64 senilai 2,03 artinya variabel bebas (total

biaya perjalanan, total pendapatan, tingkat pendidikan, usia, jarak tempuh, waktu

tempuh, jumlah rombongan, jenis kelamin dan status menikah) secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (permintaan kunjungan). Terdapat

beberapa variabel yang tidak signifikan pengaruhnya terhadap variabel terikat. Hasil

pengujian ini juga diperoleh nilai R2 sebesar 73,03%, artinya pada persamaan ini,

Page 102: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

78

permintaan kunjungan dapat dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan 26,97% sisanya

dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.

Karena nilai signifikansi pada tabel Anova sebesar 0,0000, sehingga kurang dari

nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05, maka keputusannya adalah H0 ditolak dan

H1 diterima. Artinya, variabel bebas berkontribusi secara simultan terhadap permintaan

kunjungan dan dapat dilakukan uji secara individu.

2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t bertujuan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen

secara simultan terhadap variabel dependen. Dalam menganalisis permintaan

kunjungan ke Wisata Agro Wonosari yang dipengaruhi oleh variabel total biaya

perjalanan, tingkat pendidikan, total pendapatan, usia, jarak tempuh, waktu tempuh,

jumlah rombongan dan jenis kelamin, dapat diformulasikan sebagai berikut:

Y = f (X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X8,X9)

Keterangan:

Y = Permintaan kunjungan wisata (kali)

X1 = Total biaya perjalanan (puluh ribu rupiah/ orang)

X2 = Total pendapatan (puluh ribu rupiah/ bulan)

X3 = Dummy tingkat pendidikan responden (0 = pendidikan tinggi (SMA

Perguruan Tinggi), 1 = pendidikan rendah (SD-SMP))

X4 = Usia responden (tahun)

X5 = Jarak tempuh dari rumah ke Wisata Agro Wonosari (km)

X6 = Waktu tempuh dar rumah ke Wisata Agro Wonosari (jam)

X7 = Jumlah rombongan (orang)

X8 = Dummy jenis kelamin (0 = pria, 1 = wanita)

X9 = Dummy status menikah (0 = menikah, 1 = belum menikah)

Dari formulasi tersebut, maka dalam analisis regresi dengan pendekatan

Ordinary Least Square (OLS) memiliki nilai persamaan sebagai berikut:

Y = 1,8 – 0,00002X1 – 1,16 X2 + 0,07X3 + 0,2X4 – 0,0006X5 + 0,04X6 + 0,13X7 –

0,41X8 + 0,65X9

Page 103: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

79

Tabel 28. Hasil Analisis Regresi Fungsi Permintaan Wisata Agro Wonosari.

Model Coef. Std. Error t P > | t |

Constanta (ɑ) 1.755584 .3723233 4.72 0.000

Total Biaya Perjalanan (X1) -.0000169 8.43e-06 -2.00 0.049

Total Pendapatan (X2) -1.16e-06 1.07e-06 -1.08 0.283

Tingkat Pendidikan (X3) -.0739948 .1771002 -0.42 0.677

Usia (X4) .0172886 .0058343 2.96 0.004

Jarak Tempuh (X5) -.0006033 .0051687 -0.12 0.907

Waktu Tempuh (X6) .0380586 .0763135 0.50 0.620

Jumlah Rombongan (X7) .1265078 .1271897 0.99 0.324

Jenis Kelamin (X8) -.4059357 .1319659 -3.08 0.003

Status Menikah (X9) .6525632 .2327781 2.80 0.007

Sumber: Data primer, 2017 (diolah)

Nilai konstanta ɑ sebesar 1,8 dapat diartikan bahwa apabila semua variabel bebas

yaitu total biaya perjalanan, tingkat pendidikan, total pendapatan, usia, jarak tempuh,

waktu tempuh, jumlah rombongan dan jenis kelamin, dianggap sama dengan nol, maka

permintaan kunjungan sebanyak 2 kali dalam satu tahun terakhir. Dari hasil estimasi

secara statistik dapat diketahui bahwa ada beberapa variabel bebas dalam penelitian ini

yang signifikan terhadap variabel terikat, seperti total biaya perjalanan, total

pendapatan, tingkat pendidikan, jumlah rombongan dan jenis kelamin. Berdasarkan

tabel 28, maka hasil uji t pada penelitian ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Total Biaya Perjalanan

Biaya perjalanan merupakan variabel besaran biaya yang dikeluarkan oleh

seseorang untuk mengunjungi Wisata Agro Wonosari untuk satu kali wisata yang

dinyatakan dalam Rupiah. Variabel biaya perjalanan merupakan variabel yang

signifikan dengan tingkat kesalahan 5%. Besar koefisien variabel biaya perjalanan

adalah -0,00002 yang menunjukkan pengaruh negatif dari biaya perjalanan terhadap

permintaan kunjungan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan kenaikan dari biaya

perjalanan, maka permintaan kunjungan akan menurun. Besar koefisien dari biaya

perjalanan menunjukkan bahwa kenaikan biaya perjalanan sebesar sepuluh ribu rupiah

akan menurunkan permintaan kunjungan sebesar 0,00002 kali atau 1 kali dalam satu

tahun, cateris paribus. Pengaruh negatif dari biaya perjalanan terhadap jumlah

kunjungan sesuai dengan teori permintaan, yaitu semakin tinggi biaya maka akan

menurunkan permintaan suatu barang atau jasa (Pearsons, 2003).

Page 104: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

80

b. Usia

Usia merupakan variabel besaran umur dari pengunjung saat mengunjungi

Wisata Agro Wonosari yang dinyatakan dalam tahun. Variabel usiamerupakan variabel

yang signifikan dengan tingkat kesalahan 5%. Besar koefisien variabel total

pendapatan adalah 0,2 yang menunjukkan pengaruh positif dari usia terhadap

permintaan kunjungan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan bertambahnya dari

usia, maka permintaan kunjungan akan meningkat. Besar koefisien dari usia

menunjukkan bahwa bertambahnya usia 1 tahun akan meningkatkan permintaan

kunjungan sekitar 0,2 kali atau 1 kali dalam satu tahun, cateris paribus. Hal tersebut

sejalan dengan pernyataan Mill dan Morisson (1985) bahwa dengan bertambahnya usia

akan meningkatkan kemampuan pola pikir dalam mengalokasikan pendapatan untuk

menentukan jenis barang dan jasa yang akan dikonsumsi, termasuk konsumsi ke tempat

wisata.

c. Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan variabel dummy yang menggambarkan jenis kelamin

dari pengunjung yang berkategorikan pria dan wanita (D = 0 untuk pria ; D = 1 untuk

wanita). Variabel jenis kelamin merupakan variabel yang signifikan dengan tingkat

kesalahan 5%. Besar koefisien variabel jenis kelamin adalah -0,40. Koefisien tersebut

menunjukkan bahwa pengunjung berjenis kelamin laki-laki memiliki kecenderungan

melakukan permintaan kunjungan lebih besar dibandingkan dengan pengunjung

berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 1,4 kali atau 2 kali dalam satu tahun,

cateris paribus. Hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan di lapang, bahwa

pengunjung laki-laki lebih senang akan wisata alam atau terbuka seperti Wisata Agro

Wonosari karena untuk menikmati fasilitas yang ditawarkan, seperti wahana olahraga

ekstrem motor trail, atv dan outbound serta mayoritas pengunjung juga dapat

menikmati panorama kebun teh yang digunakan sebagai media berfoto.

d. Status Menikah

Status menikah merupakan variabel dummy yang menggambarkan status

pernikahan pengunjung yang berkategorikan menikah dan belum menikah (D = 0

untuk menikah; D = 1 belum menikah). Variabel tingkat pendidikan merupakan

Page 105: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

81

variabel yang signifikan dengan tingkat kesalahan 5%. Besar koefisien variabel status

menikah adalah 0,65. Koefisien tersebut menunjukkan bahwa pengunjung berstatus

belum menikah memiliki kecenderungan melakukan permintaan kunjungan lebih besar

dibandingkan dengan pengunjung berstatus menikah, yaitu sebanyak 0,65 kali atau 1

kali dalam satu tahun, cateris paribus. Faisal (2005) menyatakan bahwa status menikah

berhubungan erat dengan jumlah tanggungan keluarga, artinya semakin banyak jumlah

tanggungan keluarga pengunjung maka akan meningkatkan biaya yang harus

dikeluarkan. Sebaliknya bila jumlah tanggungan sedikit maka biaya yang harus

dikeluarkan pun akan berkurang sehingga akan meningkatkan permintaan kunjungan

seseorang ke tempat rekreasi.

5.4. Nilai Ekonomi Wisata Agro Wonosari

Nilai ekonomi Wisata Agro Wonosari merupakan hasil pertimbangan dari

seberapa besar kemampuan masyarakat memperoleh barang dan jasa dari sumber daya

alam atau dapat juga disebut sebagai willingness to pay dari seseorang (Fauzi, 2014).

Menurut Fauzi (2004), surplus konsumen untuk fungsi permintaan linier dapat

diestimasi menggunakan nilai koefisien biaya perjalanan. Nilai tersebut telah diketahui

yaitu -0,00002, sehingga dengan data tersebut, dapat dilakukan perhitungan surplus

konsumen, yaitu:

CS = −1

β1

CS = −1

−0,00002

CS = Rp 50.000

Dari perhitungan diatas, didapatkan nilai surplus konsumen berdasarkan

willingness to pay menggunakan biaya perjalanan sebesar Rp 50.000 per orang per

kunjungan. Nilai surplus konsumen tersebut menggambarkan manfaat dari Wisata

Agro Wonosari yang dinikmati oleh pengunjung per kunjungan. Nilai surplus

konsumen tersebut jauh lebih besar dibandingkan harga tiket masuk Wisata Agro

Wonosari dengan harga Rp 10.000 pada weekdays dan 15.000 pada weekend. Besaran

nilai surplus konsumen tersebut menunjukkan bahwa pengunjung memiliki keinginan

Page 106: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

82

untuk membayar jasa wisata dari Wisata Agro Wonosari yang lebih tinggi

dibandingkan dengan harga tiket masuk saat ini.

Perhitungan dari nilai manfaat ekonomi untuk seluruh populasi pengunjung

Wisata Agro Wonosari dilakukan dengan mengalikan nilai surplus konsumen dengan

jumlah pengunjung (JP) terakhir pada tahun tertentu (Parson, 2003). Dalam penelitian

ini menggunakan tahun 2016 sebagai tahun terakhir. Nilai surplus konsumen yang

didapatkan dari perhitungan sebelumnya yaitu Rp 50.000 per orang per kunjungan.

Dengan demikian, diperoleh nilai ekonomi (NE) dari Wisata Agro Wonosari, yaitu

sebagai berikut:

NE = CS x JP2016

NE = 50.000 x 308.810

NE = Rp 15.440.500.000

Nilai ekonomi dari Wisata Agro Wonosari per orang per tahun berdasarkan biaya

perjalanan adalah Rp 15.440.500.000. Besarnya nilai manfaat ekonomi sumber daya

dari Wisata Agro Wonosari menunjukkan bahwa pengelolaan dan pengembangan

harus dilakukan dengan baik agar tidak terjadi pengurangan nilai ekonomi yang

didapatkan dari lokasi wisata, serta perusakan sumber daya alam yang ada. Nilai

ekonomi dari Wisata Agro Wonosari juga menunjukkan bahwa terdapat nilai ekonomi

yang tersembunyi dan tidak terbayarkan yang diperoleh pengunjung dari kegiatan

wisata. Informasi mengenai nilai ekonomi memberikan pertimbangan pada pihak

pengelola untuk senantiasa mempertahankan kualitas lingkungan. Jika terjadi

kesalahan dalam pengelolaan yang menyebabkan kerusakan lingkungan, maka terdapat

pula potensi kerugian dari wisata alam (Fauzi, 2014).

5.5. Estimasi Nilai Penerimaan Wisata Agro Wonosari

Nilai ekonomi yang didapatkan sebelumnya merupakan harga dari sumberdaya

alam di Wisata Agro Wonosari yang dianalisis berdasarkan pendekatan fungsi

permintaan. Dalam analisis ekonomi Wisata Agro Wonosari juga melihat nilai

penerimaan yang diperoleh terkait dengan berlangsungnya kegiatan pariwisata di

Page 107: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

83

kawasan tersebut. Analisis penerimaan yang dilakukan berdasarkan nilai penerimaan

potensial yang mungkin didapatkan.

Perhitungan penerimaan potensial diperoleh dengan menduga penerimaan yang

diperoleh dengan menggunakan harga tiket masuk weekend dan weekdays yaitu sebesar

Rp 10.000 dan Rp 15.000. Besaran biaya tiket masuk kemudian dikalikan dengan

perkiraan jumlah pengunjung selama satu tahun atau pada tahun 2017. Jumlah tersebut

diperoleh dengan mengalikan jumlah hari kunjungan weekend dengan rata-rata jumlah

pengunjung weekend ditambah dengan jumlah hari kunjungan weekdays yang

dikalikan dengan rata-rata jumlah pengunjung weekdays. Perhitungan tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut.

TJP2017 = JHKwend x JPwend + JHKwdays x JPwdays

Keterangan:

TJP2017 = Estimasi total jumlah pengunjung tahun 2017

JHKwend = Jumlah hari kunjungan pada saat weekend

JPwend = Jumlah pengunjung rata-rata weekend

JHKwdays = Jumlah hari kunjungan pada saat weekdays

JPwdays = Jumlah pengunjung rata-rata weekdays

Kemudian, dalam perhitungan hari kunjungan weekend dan weekdays serta

jumlah pengunjung pada masing-masing hari disajikan pada tabel 29.

Tabel 29. Estimasi Jumlah Pengunjung Tahun 2017.

Uraian 2016 2017

Weekend Weekdays Weekend Weekdays

Jumlah hari (hari) 103 262 103 262

Jumlah pengunjung rata-rata (orang) 1650 530 2000 600

Total pengunjung (orang) 169.950 138.860 206.000 144.100

Sumber: PTPN XII, 2017 (diolah)

Nilai aktual pada penelitian ini didefinisikan sebagai penerimaan riil (yang telah

didapatkan) melalui penjualan tiket masuk pada tahun 2016. Hari kunjungan weekend

di Wisata Agro Wonosari adalah pada akhir pekan yaitu sabtu dan minggu, sehingga

jumlah kunjungan weekend dalam satu tahun adalah 103 hari. Jumlah pengunjung rata-

rata pada weekend tersebut adalah 1650 orang, sehingga jumlah pengunjung pada saat

weekend selama satu tahun atau pada tahun 2016 yakni mencapai 169.950 orang.

Page 108: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

84

Adapun jumlah pengunjung yang mendatangi Wisata Agro Wonosari pada weekdays

selama satu tahun sebanyak 138.860 orang. Dengan demikian, jumlah pengunjung

yang mendatangi Wisata Agro Wonosari selama satu tahun atau pada tahun 2016

mencapai 308.810 orang. Dengan harga tiket masuk weekend per orang sebesar Rp

15.000 maka penerimaan aktual pada weekend sebesar Rp 2.549.250.000. Sedangkan,

dengan harga tiket masuk weekdays per orang sebesar Rp 10.000 maka penerimaan

aktual pada weekdays sebesar Rp 1.388.600.000. Sehingga, penerimaan aktual dalam

satu tahun baik weekend maupun weekdays adalah Rp 3.937.850.000.

Nilai potensial pada penelitian ini didefinisikan sebagai estimasi penerimaan

optimal yang mungkin didapatkan melalui penjualan tiket masuk pada tahun 2017.

Jumlah pengunjung rata-rata pada weekend adalah 2000 orang, sehingga jumlah

pengunjung pada saat weekend selama satu tahun atau pada tahun 2017 yakni

diperkirakan mencapai 206.000 orang. Adapun perkiraan jumlah pengunjung yang

mendatangi Wisata Agro Wonosari pada weekdays selama satu tahun sebanyak

144.100 orang. Dengan demikian, estimasi jumlah pengunjung yang mendatangi

Wisata Agro Wonosari selama satu tahun atau pada tahun 2017 mencapai 350.100

orang. Dengan harga tiket masuk weekend per orang sebesar Rp 15.000 maka

penerimaan potensial pada weekend sebesar Rp 3.090.000.000. Sedangkan, dengan

harga tiket masuk weekdays per orang sebesar Rp 10.000 maka penerimaan potensial

pada weekdays sebesar Rp 1.441.000.000. Sehingga, penerimaan potensial dalam satu

tahun baik weekend maupun weekdays adalah Rp 4.531.000.000. Berikut terdapat

ringkasan penerimaan aktual dan potensial serta nilai ekonomi Wisata Agro Wonosari

(Tabel 30).

Tabel 30. Ringkasan Perhitungan Nilai Penerimaan Aktual dan Potensial serta Nilai

Ekonomi Wisata Agro Wonosari (WAW).

Uraian Nilai

Nilai penerimaan aktual 2016 Rp 3.937.850.000

Nilai penerimaan potensial 2017 Rp 4.531.000.000

Nilai ekonomi WAW Rp 15.440.500.000

Sumber: Data Primer, 2017 (Diolah)

Page 109: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

85

Berdasarkan tabel 30, estimasi nilai penerimaan potensial pada tahun 2017 yang

didapatkan oleh pihak pengelola Wisata Agro Wonosari hanya 29,3% dari nilai

ekonomi. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai penerimaan. Hasil perbandingan nilai tersebut memiliki makna dalam

mempengaruhi keberlanjutan Wisata Agro Wonosari, seperti masih terdapat potensi

Wisata Agro Wonosari yang harus dikembangkan, mengingat nilai ekonomi tersebut

dirumuskan berdasarkan surplus konsumen. Jadi, pengunjung pada dasarnya bersedia

membayar lebih tinggi dari harga fasilitas yang telah ditawarkan oleh Wisata Agro

Wonosari pada saat ini atau pada tahun 2017. Oleh karena itu, pengelola diharapkan

dapat merumuskan suatu kebijakan pengembangan wisata dalam memfasilitasi

pengunjung agar target yang telah ditentukan oleh pengelola dapat tercapai, seperti

peningkatan jumlah pengunjung 50.000 orang setiap tahunnya dan mendapatkan nilai

penerimaan yang optimal, yaitu nilai penerimaan yang dapat mencapai atau mendekati

nilai ekonomi yang telah diketahui sebelumnya.

Upaya pengembangan dalam pencapaian nilai ekonomi pada lokasi wisata salah

satunya dapat dilakukan dengan menaikkan harga fasilitas yang ditawarkan maupun

harga tiket masuk yang disesuaikan dengan keinginan membayar pengunjung. Selain

itu, juga dapat dilakukan dengan memperbaiki serta menambah fasilitas dengan

berdasarkan persepsi pengunjung.

Page 110: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

86

VI. KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil dan pembahasan penelitian yang dilakukan untuk

menganalisis permintaan kunjungan dan menghitung nilai ekonomi Wisata Agro

Wonosari, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:

1. Karakteristik umum dari mayoritas pengunjung Wisata Agro Wonosari adalah laki-

laki, belum menikah, berusia dibawah 24 tahun, berlatarbelakang pelajar yang

menempuh pendidikan di perguruan tinggi, memiliki pendapatan kurang dari Rp

1.750.000 per bulan serta mengeluarkan biaya untuk perjalanan wisata sebesar

kurang dari Rp 200.000. Dalam melakukan kunjungan wisata, mayoritas

pengunjung tidak menggunakan biro perjalanan wisata. Pengunjung menempuh

perjalanan serta menggunakan kendaraan pribadi dengan jarak tempuh kurang dari

23 km selama 1-1,5 jam. Karena, mayoritas pengunjung Wisata Agro Wonosari

berasal dari luar Kabupaten Malang, seperti Kota Malang, Mojokerto, Sidoarjo,

Surabaya dan Batu. Beragamnya daerah asal pengunjung yang datang

mencerminkan bahwa sumber informasi terkait citra positif dari Wisata Agro

Wonosari tersampaikan dengan baik dari pengunjung satu ke pengunjung melalui

teman atau keluarga. Disamping itu, mayoritas pengunjung melakukan wisata

bersama dengan kelompok atau keluarga dengan jumlah rombongan kurang dari dua

orang. Dalam satu tahun, pengunjung melakukan kunjungan sejumlah tiga kali

dengan motivasi refreshing. Mayoritas pengunjung meluangkan waktu selama

kurang dari 3 jam terhadap aktivitas utama yang dilakukan oleh pengunjung, seperti

menikmati pemandangan dan fotografi. Adapun persepsi pengunjung terhadap

lokasi wisata, bahwa Wisata Agro Wonosari merupakan tempat wisata yang mudah

diakses, memiliki fasilitas lengkap, aman, bersih dan murah. Mayoritas dari

pengunjung merasa puas saat berwisata ke Wisata Agro Wonosari. Selain itu,

mayoritas pengunjung juga memiliki keinginan untuk berkunjung kembali ke

Wisata Agro Wonosari di masa yang akan datang.

Page 111: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

87

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata dari Wisata Agro Wonosari

secara signifikan dengan taraf kesalahan 5% adalah variabel total biaya perjalanan,

usia, jenis kelamin dan status menikah. Dari keempat variabel tersebut, terdapat

variabel yang paling mempengaruhi permintaan wisata, yaitu usia dengan besaran

koefisien 1,4. Jadi, apabila mengacu pada hasil dari penelitian dapat diketahui

bahwa setiap penambahan 1 tahun usia akan meningkatkan 2 kali permintaan

kunjungan dalam satu tahun.

3. Besar nilai surplus konsumen Wisata Agro Wonosari setiap kunjungan per orang

adalah Rp 50.000. Nilai ekonomi Wisata Agro Wonosari per tahun adalah sebesar

Rp 15.440.500.000. Besar nilai tersebut menunjukkan bahwa pengunjung masih

memiliki keinginan untuk menjaga keberlanjutan Wisata Agro Wonosari sebagai

lokasi wisata di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

4. Besar nilai penerimaan Wisata Agro Wonosari per tahun yang didapatkan melalui

penjualan tiket masuk potensial sebesar Rp 4.531.000.000 atau sebesar 29,3% dari

nilai ekonomi Wisata Agro Wonosari.

6.2. Saran

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perumusan

pengembangan Wisata Agro Wonosari. Adapun beberapa masukan yang dihasilkan

dalam penelitian ini adalah:

1. Pengembangan dari Wisata Agro Wonosari dapat dilakukan dengan merumuskan

strategi yang mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi permintan kunjungan

yaitu total biaya perjalanan, usia, jenis kelamin dan status menikah pengunjung.

Adapun hal-hal yang dapat dilakukan dalam pengembangan wisata berdasarkan

persepsi pengunjung adalah dekorasi kebun teh, penambahan wahana bermain,

tempat berteduh, fasilitas untuk lansia, membuat paket perjalanan khusus untuk

keluarga serta meningkatkan promosi pada media lokal.

2. Mengingat nilai ekonomi dirumuskan berdasarkan surplus konsumen. Jadi,

pengunjung pada dasarnya bersedia membayar lebih tinggi dari harga fasilitas yang

telah ditawarkan oleh Wisata Agro Wonosari pada saat ini atau pada tahun 2017.

Page 112: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

88

Oleh karena itu, pengelola diharapkan dapat merumuskan suatu kebijakan

pengembangan wisata dalam memfasilitasi pengunjung agar target yang telah

ditentukan oleh pengelola dapat tercapai, seperti peningkatan jumlah pengunjung

50.000 orang setiap tahunnya dan mendapatkan nilai penerimaan yang dapat

mencapai atau mendekati nilai ekonomi yang telah diketahui sebelumnya.

Page 113: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

89

DAFTAR PUSTAKA

Alikodra, H. S. 2002. Pengelolaan Satwa Liar. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Ariyanto. 2005. Ekonomi Pariwisata. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahruni. 1999. Penilaian Sumberdaya Hutan dan Lingkungan. Bogor: Institut

Pertanian Bogor.

Darusman, D. 1991. Studi Permintaan Terhadap Manfaat Intangible dari Taman

Nasional Gunung Gede Pangrango. Laporan Penelitian. Fakultas Kehutanan.

Institut Pertanian Bogor.

Desy. 2016. Valuasi Ekonomi Objek Wisata Agro Petik Apel Kota Batu, Jawa Timur.

Skripsi. Universitas Brawijaya Malang.

Endang, S. 2013. Valuasi Ekonomi Jasa Lingkungan Wisata Alam Taman Nasional

Gunung Gede Pangrango Dengan Menggunakan Metode Travel Cost Method.

Komponen 3. Citarum Watershed Management and Biodiversity Conservation.

Bandung.

Fandeli, C. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta:

Liberty Offset

Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

________. 2014. Valuasi Ekonomi dan Penilaian Kerusakan Sumber Daya Alam dan

Lingkungan. Bogor: IPB Press.

Freeman, A.M. 1993. The Measurement of Enviromental and Resources Values:

Theory, and Methods. Washington: Resource for The Future.

Handoko, Irfan. 2016. Valuasi Ekonomi Wisata Petik Jeruk Selorejo. Skripsi.

Universitas Brawijaya Malang

Hufschmidt, M. M., D.E. James, A.D. Meisteret., B.T. Bower, dan J.A. Dixson. 1983.

Environment, Natural Systems, and Development. London: The Johns Hopkins

University Press.

Kementerian Pertanian. 2016. Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pariwisata

Tahun 2015. Jakarta: Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kementerian

Pariwisata.

Kuntowijoyo. 1991. Tinjauan Historis Pembangunan Pariwisata di Indonesia. Naskah

dalam Seminar Nasional Dampak Sosial Budaya Pengembangan Industri

Pariwisata.16-17 Desember.

Loomis dan McTernan. 2014. Economic Valuation of Whitewater Boating using CVM

(Contingent Valuation Method) and ITCM (Individual Travel Cost Method).

Environmental Management (3): 510-519.

Page 114: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

90

Maria, Y. 2012. Nilai Ekonomi Ekowisata Taman Nasional Danau Sentarum

Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat (Studi Kasus di SPTN II

Semitau, Stasiun Riset Bukit Tekenan). Fakultas Kehutanan Universitas

Tanjungpura. Pontianak.

Mateka, J.A. 2013. Valuasi Ekonomi Obyek Wisata Pantai Balekambang Kabupaten

Malang Jawa Timur. APi Student Journal, Vol. I (1): 12-22.

Mill, Robert Christie dan Alastair A. Morrison. 1985. Tourism System. Prentice-Hall,

Inc., New York.

Muljadi. 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mulyana, Indra. 2009. Pasar Pariwisata. http://www.wisataciamis.com/2009/06pasar-

pariwisata.html. Diakses pada 1 Januari 2017.

Munasinghe, M. 1993. Environmental Economics and Sustainable Development.

Washington D.C: The World Bank.

Muntasib. 2007 Mengenal Ekosistem Hutan dan Ekosistem Agro. Jakarta: PT Grasindo.

Nurhayati, Sri E. 2010. Sistem Pariwisata di Agropolitan Batu. Jurnal. Universitas

Airlangga Surabaya.

Pariasa, I.I. 2014. Demand Analysis of Apple Pick Tour in Makmur Abadi Farmers

Group, Batu, Indonesia. Greener Journal of Business and Management. Studies

4 (3). 083-091.

Pearsons, G.R. 2003. The Travel Cost Model. The Economics of Non-market Goods

and Resources (3): 269-329.

Pemerintah Kabupaten Malang. 2016. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor:

6 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2016-2021. Kab. Malang: Sekretaris

Daerah Kabupaten Malang.

Pitana, I Gede. 2005. Sosiologi Pariwisata, Kajian Sosiologis terhadap Struktur,

Sistem, dan Dampak-dampak Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset.

Pomeroy, R. S. 1992. Economic Valuation: Available Methods dalam Chua T.E dan L.

F. Scura. Integrative Framework and Methods for Coastal Area. Management

Association of Southeast Asian Nation/ United States Coastal: Resources

Management Project.

Priambodo, Oby. 2016. Valuasi Ekonomi Kusuma Agrowisata. Jurnal Habitat.

Universitas Brawijaya Malang.

Rolaspedia. 2015. Menginap di Kebun Teh Wonosari.

http://rollaas.co.id/rolaspedia/menginap-di-kebun-teh-wonosari/. Diakses pada

20 Januari 2017.

Smith, Stephen L.J. 1989. Tourism Analysis. New York: John Wiley and Sons. Inc.

Soekadijo. 2000. Anatomi Pariwista. Jakarta: Gramedia.

Page 115: VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN …repository.ub.ac.id/4254/1/Putra, Bagas Menggala.pdf · VALUASI EKONOMI WISATA AGRO WONOSARI DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

91

Sunarto. (2003). Manajemen Komunikasi Antar Pribadi dan Gairah Kerja Karyawan.

Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Kehakiman dan

HAM.

Wahab, S. 1997. Pemasaran Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

________. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Paramita.

Wearing, S. dan S. Darcy. 1998. Ecotourism Options in Coastal Protected Area.

Australia: The Environmentalist (18):239-249.

Yoeti, O.A. 2003. Tours and Travel Marketing. Jakarta: Pradnya Paramita.

_________. 2008. Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Aplikasi. Jakarta:

Kompas.