Top Banner
Edisi:003 | Th-1 | Juni 2011 MENCERDASKAN ANAK BANGSA, MEMBANGUN NEGERI Irene Rebut Juara III Lomba Pidato Bahasa Inggris se-Jatim Hetty dan Aries Juara Pidato Bahasa Mandarin Nasional PAKDE KARWO KUNJUNGI STAND UWIKA Uwika Raih Dua Penghargaan dari Kopertis 7
28

Uwika News Edisi-003

Mar 21, 2016

Download

Documents

Widya Kartika

Hetty dan Aries Juara Pidato Bahasa Mandarin Nasional, Irene Rebut Juara III Lomba Pidato Bahasa Inggris se-Jatim, Uwika Raih Dua Penghargaan dari Kopertis 7, Pakde Karwo Kunjungi Stand Uwika
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Uwika News Edisi-003

Edisi:003 | Th-1 | Juni 2011

MENCERDASKAN ANAK BANGSA, MEMBANGUN NEGERI

Edisi:003 | Th-1 | Juni 2011

MENCERDASKAN ANAK BANGSA, MEMBANGUN NEGERI

Irene RebutJuara IIILomba Pidato Bahasa Inggris se-Jatim

Hetty dan Aries Juara Pidato

Bahasa Mandarin Nasional

PAKDE KARWO KUNJUNGI STAND UWIKAPAKDE KARWO KUNJUNGI STAND UWIKA

Uwika Raih Dua Penghargaan dari Kopertis 7

Page 2: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri

editorialUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

contentMendulang Prestasi

IVITAS akademika Uwika boleh berbangga. Prestasi demi prestasi berhasil digapai. Keber-hasilan ini semakin memperjelas kualitas diri dan menjadi entry point untuk terus bersema-

ngat menjadi yang terbaik. Prestasi membanggakan yang patut disebut perta-

ma adalah penghargaan dari Kopertis Wilayah 7. Uwika dinyataka sebagai kelompok Universitas Beprestasi. Dua prestasi yang dicatat oleh Kopertis Wilayah 7 itu di bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan di bidang Kemahasiswaan.

Prestasi itu tercatat pada tahun 2010, tertanggal 9 Maret 2010. Ucapan selamat atas prestasi itu disampai-kan oleh Koordinator Kopertis 7, Prof. Dr. H. Sugijanto, MS.Apt dalam pidato Rapat Senat Terbuka Uwika untuk menyambut ‘Scholarly Visit and Academic Discourse’ oleh Profesor Zhou Zeyang, Presiden Chonging Normal University, RRC dan delegasi, 6 April 2011.

Prestasi lain yang berhasil dicapai oleh Uwika ada-lah berbagai perluasan kerjasama dengan mitra-mitra universitas baik di dalam dan luar negeri. Sejumlah kesepakatan kerjasama berhasil ditandatangani dan ditindaklanjuti.

Prestasi dalam pembinaan di bidang Kemaha-siswaan antara lain terwujud dengan semakin banyak-nya mahasiswa Uwika yang berhasil meraih juara da-lam berbagai lomba. Baik lomba di tingkat universitas, regional maupun nasional. Beberapa yang bisa dise-butkan antara lain lomba desain poster program studi. Bakat-bakat alamiah bertumbuh. Disebut bakat alami-ah karena di Uwika sendiri tidak ada program stusi de-sain komunikasi visual, tetapi puluhan mahasiswa ter-libat dalam lomba itu. Eunikee Fanny dari Prodi Bahasa Inggris dinobatkan sebagai Mahasiswa Berbakat I.

Untuk tingkat regional, Irene Natania Radix dari Prodi Bahasa Inggris berhasil keluar sebagai juara III da-lam lomba pidato Bahasa Inggris yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur. Sementara untuk tingkat nasional, dua mahasiswi Uwi-ka dari Prodi Bahasa Mandarin, Hetty Rusamy dan Aries Trisnawati, masing-masing keluar sebagai Juara II dan Juara Harapan I pidato Bahasa Mandarin yang digelar di Jakarta.

Atas semua prestasi yang berhasil diraih itu, segenap pimpinan dan civitas akademika Uwika mengucapkan SELAMAT. Mari kita terus berpretasi di waktu-waktu yang akan datang.

Salam Redaksi

SELAMAT. Mari kita terus berpretasi di waktu-waktu yang akan datang.

02

Cover:ARLINE FITRIA MANTIRI

Presiden BEM Universitas Widya KartikaPeriode 2010 - 2011

Pelindung: Rektor Universitas Widya Kartika, Dr. Ir. Gembong Baskoro, M.Sc | Penasihat: Wakil Rektor Universitas Widya Kartika, Drs. Darmanto, M.Sc; Dra. Felicia O.Dien Koeswanto | Pemimpin Redaksi: Drs. Yuven Sugiarno | Redaktur Pelaksana: Mahariska Devi, ST | Redaksi : Yulius Hari, S.Kom; Dwi Tau� k Hidayat, S.Kom; Agustinus Mulyono, SE; Michael Margo Suwito; Stephanie Maya Sari Lukman | Penasihat Hukum: Poppy Indriawati, SH, MH | Distribusi/Marketing: Jinapiah, Amd | Alamat Redaksi : Humas Universitas Widya Kartika, Jl Sutorejo Prima Utara II/1 Surabaya; Telp + 62 31 5922403/5926359, Fax +62 31 5925790; Website: www.widyakartika.ac.id; email: [email protected]

[03] Uwika Raih Dua Penghargaan dari Kopertis 7

[06] 120 Siswa SMK St Louis Ikuti Seminar di Uwika

[08] Pakde Karwo Kunjungi Stand Uwika

[09] 12 Guru Bahasa Asing Lamongan Studi Banding ke Uwika

[10] Faktor Sukses di Bisnis Retail

[12] Memperkokoh Teamwork dengan Manajemen Konfl ik

[14] Irene Rebut Juara III Lomba Pidato Bahasa Inggris se-Jatim

[15] Hetty dan Aries Juara Pidato Bahasa Mandarin Nasional

[16] Eunikee Fanny Juara Lomba Desain Poster Uwika

[17] Rektor Terpilih Mengikuti Pendidikan Lemhannas RI, PPRA 46/2011

[18] Xinzhong School Borong Juara Lomba Story Telling dalam Bahasa Mandarin

[19] Pimpinan Uwika Benchmarking ke PT Philips

[20] Pimpinan 24 Perguruan Tinggi di China Kunjungi Uwika

[22] Kurangi Jam Mengajar, Perbanyak Penelitian

[24] Sefanya Gerungan Juarai Fashion Contest Uwika

[25] Pesulap Profesional Rebut Trophy Uwika’s Got Talent 2011

[26] Rektor Uwika Kunjungi PT Agrindo

Page 3: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri 03

coverstoryUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

UNIVERSITAS Widya Kartika (Uwi-ka) dinyatakan sebagai kelompok Universitas Berprestasi oleh Kop-ertis Wilayah 7. Dua prestasi yang dicatat oleh Koper tis Wilayah 7 itu di bidang Penelitian dan Pengab-dian kepada Masyarakat dan di bidang Kemahasiswaan.

Prestasi yang diraih oleh Uwi-ka itu tercatat pada tahun 2010, tertanggal 9 Maret 2010. “Saya mengucapkan ‘selamat’ kepada Universitas Widya Kartika Sura-baya atas prestasi selama tahun 2010 dengan memperoleh peng-haragaan dari Kopertis Wilayah 7,” kata Koordinator Kopertis Wilayah 7, Prof. Dr. H. Sugijanto, MS.Apt.

Ucapan selamat itu disampai-kan secara tertulis oleh Prof. Sugi-janto dalam acara Rapat Senat Ter-buka Uwika yang digelar di Hotel Bumi Surabaya, Rabu, 6 April 2011. Semantara Rapat Se nat Terbuka Uwika ini adalah untuk menyam-but dan menghormati ‘Scholarly Visit and Academic Discourse’ oleh Profesor Zhou Zeyang, Presi-den Chonging Normal University, RRC dan delegasi.

Prof. Sugijanto juga mengucap-kan selamat kepada Uwika atas keberhasilannya dalam kerjasama dengan Chongqing Normal Uni-

Uwika Raih Dua Penghargaandari Kopertis 7

Konsul Mr. Wang Huagen (kiri)

Prof. Zhou Zeyang dan Dr. Ir. Gembong Baskoro, M.Sc.

versity. “Saya sangat bergembira karena Universitas Widya Kartika sudah memberi kontribusi untuk memperkuat hubungan persaha-bat an Indonesia – China, khusus-nya dalam bidang Pendidikan. Sa ya mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya,” ujar Prof. Sugi janto.

Sejak tahun 2007, Uwika me-ngadakan kerjasama pengajar-an Bahasa Mandarin dengan Chongqing Normal University. Dan selama dua tahun terakhir Uwika mengirimkan mahasiswa dengan beasiswa penuh dan

uang saku. Pada tahun 2009 se-banyak 21 mahasiswa dan pada tahun 2010 juga sebanyak 21 mahasiswa untuk program double degree. “Saya atas nama Koordina-tor Kopertis Wilayah 7 Jawa Timur, mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada peme-rintah China dan khususnya ke-pada Rektor Chongqing Normal Unievrsity,” lanjut Prof. Sugijanto.

Selain dari Koordinator Koper-tis 7, juga ada sejumlah sambutan lainya dalam acara Rapat Senat Terbuka Uwika. Masing-masing dari Ketua Pengurus YPPI, Drs. Kresnayana Yahya, M.Sc; Konsul Jenderal RRC di Surabaya, Mr. Wang Huagen; Ketua Yayasan Adi Jasa, Bpk. Riadi Buntoro; Rektor Uwika, Dr. Ir. Gembong Baskoro, M.Sc; sebelum akhirnya mende-ngar orasi ilmiah dari Prof. Zhou Zeyang.

Di sela-sela sambutan dan pi-dato, suasana ringan disajikan dengan menonton berbagai seni tari baik khas China maupun dari Indonesia, seperti tari jaipong dan kreasi baru, tarian ber-

Page 4: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri04

COVERSTORYUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

judul Sparkling Surabaya. Gerak dan lagu disajika oleh tim paduan suara mahasiswa Uwika semakin menyemarakkan suasana

Rapat Senat Terbuka Uwika juga diisi dengan penandatangan renewal MoU antara dua univer-sitas. Uwika juga memberikan tanda jasa berupa Widya Kar-tika Jasa Cendikia atas kesediaan Chong qing Normal University untuk bekerjasama memberikan beasiswa kepada para mahasiswa Pendidikan Bahasa Mandarin.

Bahasa dan BudayaKonsul Jenderal Wang Huagen

dalam sambutannya menyata-kan, pada masa kini, pertukaran dan kerjasama internasional telah menjadi bagian penting dalam perkembangan ekonomi sebuah Negara. Seiring dengan berkem-bangnya hubungan China dan Indonesia, semakin banyak ker-sajasama yang dijalin, di bidang politik, ekonomi dan budaya. “Be gitu juga kerjasama di bidang pen didikan,” katanya.

Mr. Wang Huagen berharap ker jasama kedua universitas, Uwika dan Chongqing Normal Uni versity, terus meningkat dan da pat dibuka lembaran baru.

Tetapi Konsul Jenderal juga mengingatkan bahwa kini, ham-batan paling utama dalam hubu-ngan antarnegara sudah bukan

masalah geograrif, perhubungan dan iptek, tetapi bahasa dan bu-daya. Pada zaman globalisasi ini, hanya dengan pemecahan ham-bat an bahasa dan budaya, baru dapat mempersempit kesenjang-an dan meningkatkan dialog an-tar budaya serta merealisasi per-kembangan dan kemakmuran ber sama.

“Pertukaran pendidikan meru-pakan cara yang efektif untuk memecahkan hambatan tersebut. Saya berharap kersama pendidik-an kedua pihak dapat berkem-bang terus dan menyumbang lebih banyak kepada hubungan persahabatan dan kemakmuran bersama kedua Negara,” tutur Mr. Wang Huagen.

PERLUAS KERJASAMA

Ketua YPPI, Drs. Kresnayana Yahya, M.Sc., dalam sambutannya, mengucapkan terimakasih atas kesempatan belajar di Chong-qing untuk mahasiswa Universi-tas Widya Kartika dan sekaligus bantuan tenaga dosen dan guru untuk jurusan Bahasa Mandarin dan seluruh sekolah di kalangan YPPI. Bantuan ini telah memberi-kan kemajuan dan peningkatan manfaat dari sisi pengembagan akademik dan pengembangan budaya yang berharga buat ge-nerasi muda Indonesia.

Kesempatan ini, kata Pak Kres-

na, akan menjadi titik tolak untuk pengembangan kerjasama yang makin diperluas dengan Chong-qing. “Tidak hanya dalam Bahasa Mandarin, tetapi juga dalam ber-bagai bidang lain dan dalam ber-bagai bentuk kegiatan budaya bersama yang akan membangun jembatan budaya dan peradaban baru dalam percaturan global,” ka-tanya.

Pak Kresna juga berharap ker-jasama ini mampu membangun hubungan kesempatan Indone-sia dikenal di masyarakat China secara lebih meluas dan me-lembaga. Selain itu, diharapkan kesempatan kerjasama dan pe-ngembangan ilmu pengetahuan secara bersama antara Uwika dan Chongqing Normal University akan mendorong terbentuknya hubungan dan mampu menyiap-kan generasi mendatang yang ma kin mampu berkomunikasi, berdialog dan berdagang untuk menjadikan kesejahteraan ber-sama makin berkembang.

Penghargaan dan apresiasi atas kerjasama yang terjalin baik ini juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Adi Jasa, Bpk. Riadi Bunto-ro. Yayasan Adi Jasa mengapresia-si kesediaan Chongqing Normal University untuk bersama-sama Adi Jasa memberikan beasiswa kepada para mahasiswa Uwika. Dengan mengirimkan para ma-

Senat Uwika, Prof. Zhou, Ketua Pembina YPPI, Ketua YPPI, Konsorsium Pendidikan Bahasa Mandarin

Page 5: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri 05

COVERSTORYUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

hasiswa untuk studi di Chongqing dan bantuan tenaga dosen native yang datang ke Uwika, diharap-kan upaya-upaya untuk mema-jukan dan melestarikan bahasa Mandarin dan kebudayaan bisa berkembang dengan baik.

Dengan interaksi yang intensif seperti itu, mahasiswa tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga belajar tentang nilai-nilai kehidupan, tradisi, budaya, adat istiadat, sistem etika dan tata krama yang berkembang di China secara langsung. “Yayasan Adi Jasa terus mendorong kema-juan pengajaran Bahasa Man-darin dan menjaga kelestarian budaya serta bahasa tersebut,” kata Bpk. Riadi Buntoro.

Rektor Uwika, Dr. Ir. Gem-bong Baskoro, M.Sc., menya-takan keyakinannya bahwa kun jung an Prof Zhou Zeyang semakin memperkokoh kemitra-an yang saling menguntungkan dan bersama-sama berkomitmen untuk menyukseskan pendidikan diantara dua universitas. Rektor juga menyatakan Chongqing Nor-mal University telah menunjuk-kan perhatian yang sangat serius bagi para mahasiswa Uwika untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan dan pengalaman itu akan memper-baiki kehidupan dan bermanfaat dalam bidang pendidikan, karir, antarbudaya, pribadi dan sosial.

Rektor mengucapkan terima-kasih atas kunjungan Prof Zhou Zeyang dan berharap para dosen serta mahasiswa Uwika suatu saat nanti bisa berkunjung ke Chong-qing Normal University. “Saya ber-harap kita akan secara konsisten memelihara kemitraan yang ber-manfaat dalam upaya mencipta-kan generasi muda yang terdidik,” katanya.

SEDANG BERTUMBUHDalam orasi ilmiahnya, Prof

Zhou Zeyang mengemukakan dua hal yang perlu diketahui audiens.

Pertama, tentang perkembangan Chongqing dan kedua tentang kedatangannya ke Surabaya da-lam menjalin kerja sama dengan Universitas Widya Kartika.

Prof Zhou dalam orasi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Associate Profesor Guan Pin (Director of Center for

Chinese La-nguage Cultural and International Exchange), antara lain mengemu-kakan bahwa wilayah Chong qing –tempat Chongqing Normal Uni-versity berada—terletak di bagian barat China.

Berbeda dari wilayah China bagian timur, China bagian barat bisa dikatakan agak terlambat dari segi pembangun an. “Tetapi kini Chongqing dan juga bagian barat China sedang bertumbuh menjadi wilayah yang maju. China mengalami pemba ngunan pesat sejak dibawah ke pemimpinan Presiden dan ne ga ra wan Deng Xi-aoping,” katanya.

Khusus wilayah barat China, lanjut Prof Zhou, sejak kepemim-pin an Presiden Deng Xiaoping, te-rus mengalami kemajuan di ber-bagai bidang, termasuk ekonomi. Chongqing kini menjadi wilayah yang semakin makmur dan di-

seperti itu, mahasiswa tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga belajar

juan pengajaran Bahasa Man-darin dan menjaga kelestarian budaya serta bahasa tersebut,”

Rektor Uwika, Dr. Ir. Gem-bong Baskoro, M.Sc., menya-takan keyakinannya bahwa kun jung an Prof Zhou Zeyang semakin memperkokoh kemitra-an yang saling menguntungkan dan bersama-sama berkomitmen untuk menyukseskan pendidikan diantara dua universitas. Rektor juga menyatakan Chongqing Nor-mal University telah menunjuk-

Guan Pin (Director of Center for

Chinese La-

harapkan dalam waktu yang ti-dak lama akan bisa berkembang seperti kota-kota di bagian timur China, seperti Shenzhen, Shang-hai, dan lain-lain. “Untuk wilayah China bagian barat, Chongqing menjadi pemimpin perkembang-an dan kemajuan ekonomi.

Chongqing me-nunggu Anda untuk datang ke sana,” katanya.

Prof. Zhou juga menyatakan Chongqing Normal University te-rus mengembangkan diri antara lain dengan semakin memper-luas kerjasama dengan industry. Dengan demikian universitas bisa mempunyai mitra untuk pelatih-an, praktik dan penelitian ber-sama.

Mengenai kunjungannya ke Surabaya dan Uwika khususnya, Prof Zhou menyatakan, ingin memperluas kerjasama. Pendi-dikan yang dilakukan bisa diper-luas dan tidak hanya pendidikan Bahasa Mandarin. “Pendidikan merupakan hal yang penting un-tuk pembangunan, dan kita bisa meningkatkan serta memperluas dalam keberhasilan pendidikan dengan melakukan kerjasama,” tuturnya.

Page 6: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri06

UWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

PARA pelajar yang sebentar la-gi lulus sekolah itu mengikuti se mi nar bertajuk ‘Job Interview Pre parations’ yang disampaikan oleh Dr. Melvin Pristyo, MBA, MM. Se belum seminar, para pelajar itu men dapat penjelasan mengenai pro gram beasiswa berupa kerin-ganan biaya SPP dan sumbangan pe ngembang an serta beasiswa ikat an dinas oleh Uwika yang disam paikan oleh Bpk Ronny Hartan to, S.E dari Divisi Marketing Uwika.

Menurut Ronny Hartanto, me-nyambut pesta perak pada tahun 2011 ini Uwika menawarkan pro-

gram beasiswa penuh dengan ikat an dinas untuk para pelajar SMK. Jika para peserta program beasiswa penuh dengan ikatan dinas itu nanti lulus dari Uwika, mereka diberi kesempatan untuk bekerja sebagai dosen atau karya-wan di Uwika. Beasiswa ikatan di-nas diberikan selama 8 semester untuk jenjang S-1 dan 6 semester untuk pendidikan jenjang D-3.

Usai mendengarkan penjelas-an dari Ronny Hartanto, para pelajar SMK St Louis kemudian mengikuti seminar ‘Job Interview Preparations’. Mengawali penyam-paian materi seminar, Pak Melvin,

120 Siswa SMK St LouisIkuti Seminar di Uwika

Sebanyak 120 siswa-siswi kelas XII SMK St Louis Surabaya mengikuti seminar yang diadakan oleh Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya, Rabu, 27 April 2011. Didampingi lima guru, para pelajar itu datang ke Uwika dengan menumpang bus yang disediakan oleh universitas.

Para peserta seminar tekun mendengarkan penjelasan nara sumber

panggilan akrab Kaprodi Bahasa Mandarin Uwika, itu memulainya dengan mendongeng. “Pada za-man dahulu kala,” katanya, disam-but gemuruh tawa para pelajar.

Pembukaan seminar ini pun mengubah suasana menjadi lebih cair dan semangat. Para pelajar bersikap lebih rileks. Pak Melvin menceritakan ada seorang tukang kayu yang sudah 30 tahun bekerja ikut orang. Selama bekerja, orang itu dikenal berdedikasi tinggi dan karyanya sangat halus. Tukang kayu ini juga diminta untuk ikut membangun beberapa rumah yang menjadi bisnis si bos. Ke-tika tua, dia pamit kepada bosnya. “Pak, saya sudah bekerja 30 tahun, saya ingin pensiun,” katanya.

Si bos ternyata tidak segera mengabulkan permintaan si tu-kang kayu. Dia justru diminta un-tuk membangun rumah satu lagi. Dengan perasaan uring-uringan, si tukang kayu itu membangun

USRUNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITY

Page 7: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri 07

UWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

Pak Melvin di depan peserta seminar

rumah dengan sekadarnya. Tidak halus dan kokoh seperti rumah-ru-mah yang dibangun sebelumnya.

Ketika sudah selesai, cerita Pak Melvin, rumah itu diserahkan ke-pada si bos. “Apa jawab si bos?” Pak Melvin memancing para peserta seminar. Si bos bilang, "rumah itu untuk kamu, sebagai pesangon pensiun,” katanya. “Lalu apa reaksi si tukang kayu?”

“Menyesal,” para pelajar serem-pak menjawab. Pak Melvin mem-benarkan jawaban para pelajar SMK St Louis itu. Si tukang kayu menyesal mengapa dia tidak mem bangun rumah yang terakhir itu dengan halus dan kokoh.

“Cerita tadi hanya ilustrasi buat Anda sekalian. Anda saat ini ibarat sedang berjalan di perempat an. Anda terserah mau berjalan ke arah mana, mau melanjutkan sekolah atau bekerja. Tetapi apa yang Anda pilih sekarang akan menjadi arah ke-hidupan Anda selanjutnya. Jangan sampai menyesal seperti bapak si tukang kayu karena membangun rumah sekadarnya, yang ternyata oleh bosnya diberikan untuk dia,” jelas Pak Melvin.

CASHFLOW QUADRANTPak Melvin melanjutkan semi-

narnya dengan mengajak para pelajar untuk berhati-hati ketika

sedang di perempatan jalan itu. Mengutip teori Cash� ow Quadrant karya Robert Kiyosaki, Pak Melvin menyatakan para pelajar bebas untuk memilih jalan hidupnya.

Cash� ow Quadrant seperti yang digambarkan Kiyosaki, seseorang bisa meningkatkan pengetahuan dan peradabannya melalu pendi-dikan. “Tetapi bekerja pun kita juga bisa belajar tentang banyak hal baru. Tetapi jika memang mampu, sebaiknya menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Apalagi Uwika memberi kesempat an berupa ma-cam-macam jenis beasiswa,” kata-nya.

Pak Melvin menunjukkan ba-gan Cash� ow Quadrant Kiyosaki, dan menjelaskannya kepada para peserta seminar. Menurut dia, kita bisa memilih menjadi E (Em ployee) yaitu orang yang mempunyai pekerjaan. Kita menjadi karya-wan. Atau kita memilih menjadi S (Self Employed) yaitu orang yang memiliki kerja sendiri. Misalnya montir, jual nasi, dokter, pengaca-ra, dan sebagainya.

“Terus berjuang saja, supaya nanti bisa ke tingkat B (Business), kita mempunyai sistem dan orang bekerja untuk Anda. Sistem itulah yang bekerja untuk Anda. Enak kan?” pertanyaan Pak Melvin mengundang para pelajar untuk

bersama-sama menjawab 'ya'.Yang paling enak lagi, ujarnya,

adalah kalau kita bisa menjadi I (Investor). Pada tahap ini, uang yang bekerja untuk kita. Jadi kita tinggal menunggu saja uang su-dah berputar untuk kita. “Anda pilih yang mana?”

Setelah menjelaskan tentang Cash� ow Quadrant ini seminar ke-mudian masuk ke materi inti, ‘Job Interview Preparations’ . Pak Mel-vin memberi petunjuk-petunjuk teknis bagaimana para pelajar bisa sukses dalam wawancara se-hingga bisa mendapat pekerjaan sesuai yang diinginkan.

Tips-tips umum yang diperke-nalkan adalah sikap dalam inter-view. “Baik Anda bekerja segera setelah selesai SMK atau setelah tamat kuliah, interview pasti akan dialami setiap orang.” Karena itu, hal-hal umum yang harus diperha-tikan agar sukses dalam interview antara lain: Tunjukkan sikap positif dan minat, harus tampil meyakink-an, tegas dan boleh bertanya, kre-atif, berbusana rapi, jabat tangan yang erat, kontak mata yang baik dan tersenyum (bukan melotot), menjaga sopan santun, dan per-hatikan juga gerak tubuh. “ Jangan selama wawancara kita bertiduran di sandaran kursi,” ujarnya.

UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITY

Page 8: Uwika News Edisi-003

08

UWIKACOOPERATION

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri

UWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

SEKITAR pukul dua siang Pakde Kar wo didampingi Ibu Nina Soe-kar wo melintas di depan stand pa meran Uwika. Dengan senyum khas nya, orang nomor satu di Ja-wa Timur itu, menyalami sejum-lah karyawan Uwika yang hari itu men jadi panitia perayaan Imlek.

Sebelum datang ke stand Uwi-ka, Pakde Karwo rupanya baru saja menghadiri sebuah acara yang di-selenggarakan di Tunjungan Plaza. Melihat kemeriahan dan keunikan stand Uwika, Pakde Karwo dan Ibu, berusaha mencari tahu.

Panitia perayaan Imlek yang men jaga stand sempat gelagap-an sa at harus memberi jawaban atas be berapa pertanyaan yang disampai kan oleh pemimpin pro-

vin si de ngan jumlah penduduk ter besar di

Indonesia ini. Tetapi se telah bisa menguasai diri, panitia pameran secara bergantian men jelaskan tentang Universitas Widya Kartika dan kegiatan apa saja yang ditam-pilkan selama pameran berlang-sung.

Pakde Karwo juga sempat me-nanyakan student body Uwika. Sedang Ibu Nina Karwo menanya-kan alamat Uwika. Pakde Karwo mengangguk-angguk mendapat jawaban mengenai student body.

Momen istiwewa ini tak lupa di manfaatkan oleh panitia pa-meran perayaan Imlek untuk foto bersa ma. Pakde Karwo dan Ibu Nina ju ga dengan sabar dan penuh se nyum melayani permin-taan per min taan foto bersama dengan back-ground stand pa-meran Uwika.

Pakde Karwo Kunjungi Stand Uwika Pakde Karwo dan Ibu foto bersama panitia di depan stand Uwika

Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo, atau akrab dipanggil Pakde Karwo mendadak mengunjungi stand pameran Imlek Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya. Kunjungan itu berlangsung pada hari Minggu, 6 Februari 2011, di Tunjungan Plaza.

Panitia perayaan Imlek merasa bangga dan puas bisa berfoto bersama dengan pemimpin me-reka. “Mungkin hanya bisa sekali ini bisa berfoto bersama dengan Pakde Karwo dan Ibu,”celetuk se-orang anggota panitia.

Hingga beberapa menit sete-lah Pakde Karwo dan Ibu mening-galkan lokasi pameran perayaan Imlek, panitia masih berebut untuk melihat hasil jepretan foto bareng tokoh asal Madiun itu.

Panitia pameran Himatika Uwika.

Page 9: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri 09

UWIKACOOPERATIONUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

SEBANYAK 12 guru pengajar ba-hasa asing yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Asing mengada-kan studi banding tentang penga-jaran bahasa di Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya, Kamis, 23 Februari 2011. Ke-12 guru itu berasal dari SMA berbeda yang tersebar di Kabupaten Lamongan dan dikoordinir oleh SMAN 2 La-mongan.

Kedatangan para guru penga-jar bahasa asing disambut oleh Kepala Marketing Uwika, Florean-ce Sahertian, S.S, M.Pd yang sehari-hari juga menjadi dosen Bahasa Inggris di universitas yang terletak di Jl Sutorejo Prima Utara II/1 Surabaya itu. Pihak universi-tas semula mendapat kabar yang akan mengadakan studi banding sebenarnya 20 guru MGMP Ba-hasa Asing Lamongan. Tetapi tepat pada hari kunjungan, dela-pan guru tidak bisa hadir karena diundang rapat oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur.

Sesaat setelah tiba di Uwika, ke-12 guru diajak melakukan mi-

Para guru bahasa asing berfoto bersama dengan para dosen Uwika

ni-tour kampus. Mereka disilakan melihat sendiri berbagai sarana dan prasarana belajar-mengajar yang ada di Uwika. Lantai lima kampus Uwika, yang menjadi pusat studi Bahasa Mandarin, menjadi tempat kunjungan per-tama. Bapak-ibu guru diajak un-tuk melihat ruang kelas dengan segala fasilitasnya. Mereka juga mengadakan dialog dengan para dosen Bahasa Mandarin.

Selanjutnya Mereka diajak me-lihat ruang musik, ruang dansa dan perpustakaan Uwika. Mini-tour dilanjutkan ke ruang dosen program studi Bahasa Inggris,

sebelumnya akhirnya bertemu secara menyeluruh dengan para dosen Bahasa Mandarin dan Ba-hasa Inggris di sebuah ruangan di lantai II kampus Uwika.

Di ruangan ini, para guru men-dapat penjelasan mengenai uni-versitas dan proses penerimaan serta kebiajakan biaya kuliah oleh Floreance Sahertian, S.S, M.Pd. Se-telah itu mereka mendapat pen-jelasan tentang pelaksanaan bela-jar-mengajar bahasa, dari Kepala Program Studi Bahasa Mandarin, Fitriya, S.S dan dari Kepala Pro-gram Studi Bahasa Inggris, Yulius Kurniawan, S.Pd.

12 guru Bahasa asing Lamonganstudi Banding ke uwika

09

HIMPUNAN Mahasiswa Teknik Informatika (Himatika) Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya mengada-kan pameran di ITC Mega Grosir Surabaya, mulai 16 Februari 2011. Pameran Himatika Uwika itu menjadi bagian dari promosi Pusat Informasi dan Teknologi ITC yang bertajuk ITCity Pameran Komputer.

Pameran yang digelar di lantai 2 ITCity itu akan berlangsung selama lima hari, ditutup pada 20 Fe-bruari 2011. Himatika Uwika akan menggelar bebe-rapa acara menarik untuk para pengunjung ITCity, antara lain berupa game membuat blog desain.

Himatika Uwika bekerja keras untuk menunjuk-kan kualitas daya saingnya di bidang perkembang-an ilmu informatika kepada masyarakat luas, khu-susnya para pecinta IT. Divisi Marketing Uwika turut mendukung tim Himatika untuk mempromosikan Prodi Teknik Informatika dan prodi-prodi lainnya yang dimiliki oleh universitas yang terletak di Jl Sutorejo Prima Utara II/1 itu. Dengan pameran ini diharapkan masyarkat luas mengenal dan menge-tahui kompetensi yang dimiliki Teknik Informatika Uwika khususnya dan Uwika pada umumnya.

HIMATIKA UWIKA PAMERAN LIMA HARI

Page 10: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri10

UWIKACOOPERATIONUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

PERTANYAAN pembukaan yang disampaikan oleh praktisi dan pakar sales and marketing tingkat nasional itu dijawab para maha-siswa Uwika dengan menyatakan, “Produk.” Kakek dua cucu yang menjadi pembicara di berbagai perusahaan, kampus, dan lemba-ga-lembaga lainnya itu dengan tegas menyatakan, “Salah!”

Para mahasiswa dan sejumlah dosen yang ikut hadir dalam Studium Generale bekerjasa-ma dengan jaringan Radio SmartFM dibuat tersentak dengan pernyataan Pak FX, panggilan akrabnya. Tetapi mantan Presiden Direktur di sejumlah perusahaan multinasional, antara lain di PT Excelcomindo Pratama, PT Inter Delta, PT SkyTelindo Services dan sebagainya itu, ti-dak ingin membuat para audiens berlama-lama penasaran.

Sambil melirik ke arah Rektor Uwika, Dr. Ir. Gembong Baskoro, M.Sc, pembicara yang juga men-jadi Host di jaringan SUN Televi-sion Network – MNC Group dan di SMART FM Network itu, menye-butkan sebuah nama yang terke-nal sebagai raja retail Indonesia. “Anda ingat apa yang dikatakan oleh raja retail Indonesia, Bpk.

Harri Darmawan – bos Matahari?”

Para audiens tidak segera men-jawab. Mereka lebih suka saling pandang sesama audiens, atau memilih bengong saja. Lulusan MBA dari Monash University, Aus-tralia, itu lagi-lagi tak ingin mem-biarkan audiensnya bingung.

“Jika kita bis-nis retail, yang pertama-tama ha-rus diperhitungkan adalah lokasi. Kedua, lokasi. Ketiga, lokasi. Itu kata Pak Harri Darmawan,” tu-tur host Smart Duo in Business di jaring an SMART FM bersama dengan inspirator dan motivator ternama Mr. James Gwee.

Lokasi, lanjutnya, menjadi fak-tor pertama dari 9 faktor sukses dalam bisnis retail. Jika ingin ber-

hasil dalam bisnis retail, seseo-rang harus bisa dengan cermat menentukan lokasi tempat bisnis itu akan dikembangkan.

Pemilihan lokasi juga berarti harus memerhatikan kultur se-tempat. Jika para mahasiswa se-dang belajar ilmu manajemen, yang buku-bukunya ditulis oleh orang Amerika, harus hati-hati.

Karena apa yang ditulis orang Amerika banyak yang tidak

sesuai dengan kondisi dan kultur di sini.

“Apa yang dipelajari di buku atau bangku kuliah, itu hanyalah knowledge. Jika Anda terjun di bisnis yang sesungguhnya, yang

dibutuhkan adalah skills. Tetapi yang lebih penting

dari sekadar knowledge dan skills adalah attitude (sikap, peri-

laku),” katanya.Menurut lelaki yang sudah ma-

lang melintang di praktik bisnis ini, kita harus jeli dengan lokasi dan kultur tempat bisnis retail di-jalankan. Apa yang laku keras di Surabaya, misalnya, belum tentu di Jogjakarta juga laku keras. “Ini dibutuhkan skills dan attitude lagi yang berbeda perlakuannya,” sambungnya.

Faktor kedua, kata pria yang memulai karirnya dari seorang sales ini, adalah merchandising.

di Bisnis RetailFaktor Sukses

“Kalau Anda ingin sukses dalam bisnis retail, apa yang harus pertama-tama diperhitungkan dan dilakukan?” Tanya FX.Hadi Tjokrosusilo, MBA, dalam acara Studium Generale yang diadakan di Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya, Jumat, 1 April 2011.

perusahaan, kampus, dan lemba-ga-lembaga lainnya itu dengan

Para mahasiswa dan sejumlah dosen yang ikut hadir dalam

PT Inter Delta, PT SkyTelindo Services dan sebagainya itu, ti-

audiens

Sambil melirik ke arah Rektor “Jika kita bis-

dang belajar ilmu manajemen, yang buku-bukunya ditulis oleh orang Amerika, harus hati-hati.

Karena apa yang ditulis orang Amerika banyak yang tidak

sesuai dengan kondisi dan kultur di sini.

buku atau bangku kuliah, itu hanyalah Jika Anda terjun di bisnis yang sesungguhnya, yang

dibutuhkan adalah Tetapi yang lebih penting

dari sekadar skills adalah

laku),” katanya.Menurut lelaki yang sudah ma-

lang melintang di praktik bisnis

Page 11: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri 11

UWIKACOOPERATIONUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

Faktor kedua ini sangat menen-tukan keberhasilan bisnis retail. Seseo rang harus bisa menempat-kan barang dagangan sesuai de-ngan segmen pasarnya. Penata-an barang dagangan harus tepat pangsa pasarnya.

Faktor sukses berikutnya ada-lah product value. Pak FX lalu men-jelaskan, yang dimaksud dengan product value itu adalah nilai tam-bah suatu produk tertentu yang dijual. Dia mencontohkan, sege-las air mineral Aqua misalnya, di pinggir jalan hanya seharga Rp 2.000, tetapi ketika air itu dijual di hotel, dengan ukuran yang sama harganya bisa berkali-kali lipat. “Itulah yang disebut product val-ue,” ujarnya.

Faktor sukses yang keempat adalah communication. Sebagus apapun lokasi, merchandising dan product value, jika tidak diko-munikasikan, maka apa yang kita juga tidak bisa menghasilkan se-cara maksimal. “Komunikasi itu sa-ngat penting. Bagaimana caranya membangun komunikasi yang baik, ya gunakan segala sarana komunikasi yang ada,” tuturnya.

Lebih meningkat dari com-munication adalah customer care. Suatu bisnis tanpa customer sama dengan bohong. Tetapi bagaima-na harus memelihara kesetiaan customer agar kembali ke tempat usaha kita, itu yang harus selalu diperhatikan oleh setiap pengu-saha retail. “Kepedulian kita kepa-da pelanggan harus bisa konsis-ten. Pelanggan bukan raja, tetapi mereka adalah mitra keberhasilan usaha kita,” kata dosen pasca sar-jana di sebuah universitas swasta di Jakarta itu.

Faktor sukses yang keenam adalah sistem (system). Sistem ini sangat penting untuk keber-hasilan suatu bisnis retail. “Jika kita mempunyai tiga atau empat karyawan, kita memantau secara langsung. Tetapi jika karyawan mencapai ribuan dan tersebar di mana-mana, tak mungkin seorang pemilik usaha retail memantau te-rus 24 jam. Karena itu harus ada sistem, biar sistem itu yang meng-atur mekanisme kerja di seluruh jaringan retail kita,” kata lelaki yang sudah 25 tahun berpenga-laman di berbagai bidang sales,

marketing dan sebagainya itu.Apabila sistem sudah ber-

jalan dengan baik, faktor sukses selanjutnya yang harus tersedia dengan kontinyu dan sistematis adalah logistic dan supplier seba-gai faktor sukses ketujuh dan ke-delapan. Logistic harus berjalan sesuai dengan sistem, demikian juga dengan para supplier harus mematuhi sistem yang sudah ditetapkan perusahan retail.

“Sistem yang berbicara. Kelan-caran logistic dan kepatuhan sup-plier sudah diatur secara detail di dalam sistem,” jelasnya.

Lalu faktor sukses yang kesem-bilan? “Human Resources (HR). Dari seluruh faktor dan rangkaiannya itu kebeherhasilan ditentukan oleh human resources, sumber daya manusia. HR yang bagaima-na? HR yang lengkap, mempunyai knowledge yang baik, mempu-nyai skills yang baik, dan yang terpenting harus mempunyai at-titude yang baik juga. Ini bukan hanya berlaku untuk karyawan, tetapi juga pimpinan dan para manajernya,” tutur Pak FX dengan tegas.

Pak FX di depan audiens para mahasiswa Uwika

Page 12: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri12

UWIKACOOPERATIONUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

“KONFLIK terjadi di mana saja, tidak hanya di tempat kerja. Di rumah tangga, kon� ik juga ter-jadi. Demikian di masyarakat atau wilayah yang lebih luas. Masalah-nya adalah bagaimana kita semua mengelola kon� ik-kon� ik yang terjadi itu untuk membangun ke-bersamaan dan sistem menjadi le-bih kokoh,” kata Rektor Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya, ketika membuka seminar dan workshop untuk seluruh karyawan Uwika, di kampus Uwika, Jumat, 25 Februari 2011.

Seminar dan workshop ber-judul ‘Hospitality and Con� ict of Management’ itu menghadirkan psikolog ternama, Dra. Astrid Wiratna, P.Si sebagai pembicara.

Bu Astrid, panggilan akrabnya, tidak mengisi

seluruh seminar yang berlang-sung selama hampir tiga jam itu dengan ceramah saja. Tetapi para pimpinan dan karyawan Uwika juga diajak berperan aktif terlibat dalam menyelesaikan kon� ik.

Bu Astrid sengaja tidak sibuk dengan de� nisi apa itu kon� ik, bagaimana menyelesaikan kon� ik dan mencari resolusi atas kon-� ik-kon� ik yang terjadi secara teo ritis melulu. Tetapi seluruh pe-serta pertama-tama diajak untuk menge nali kon� ik-kon� ik yang terjadi di tempat kerja dan kemu-dian diminta mengantisipasi serta mencari solusi apa yang cocok un-tuk dipergunakan bersama-sama.

Psikolog kelahiran Bandung itu membagi alur seminar dan work-shop itu secara interaktif. Mula-mula pimpinan dan para karya-

wan diminta untuk menuliskan jawaban atas beberapa pertanya-an re� ektif: ‘Mengapa saya beker-ja? Mengapa saya bekerja di sini? Apakah saya menyukai pekerjaan saya? Mengapa saya sampai saat ini bertahan di pekerjaan ini?’ Pe-serta seminar juga diminta untuk menuliskan hal-hal yang kurang disukai berkaitan dengan peker-jaan.

Pimpinan dan para karyawan sangat antusias dengan jalannya seminar model interaktif seperti ini. Usai menuliskan jawaban-ja-waban re� ektif itu para peserta workshop kemudian dibagi men-jadi beberapa kelompok. Bu Astrid kemudian memberi tugas kepada kelompok ganjil dan genap un-tuk menuliskan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk

Bu Astrid (barisan belakang tengah baju batik hijau) berfoto bersama usai seminar.

Memperkokoh Teamworkdengan Manajemen Konfl ikAnda bingung memaknai logika kalimat di atas? Bagaimana sebuah teamwork bisa diperkokoh dengan manajemen kon� ik? Bukankah kon� ik itu merusak teamwork?

Page 13: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri 13

UWIKACOOPERATIONUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

mencegah terjadinya kon� ik dan langkah-langkap bagaimana ca-ranya mengatasi kon� ik yang su-dah terbuka.

Dari kelompok-kelompok itu ditunjuk satu wakil yang harus me-mre sentasikan hasilnya. Suasana se minar dan workshop semakin hi dup. Para peserta merasa diberi waktu untuk ‘curhat’ tentang pera-saan yang mereka alami selama bekerja di Uwika. Hasil dari tugas kelompok itu, baik yang bersentuh-an dengan manajemen maupun yang terjadi sehari-hari dengan re-kan kerja, disajikan secara tertulis dan wakil kelompok memberi pen-jelasan di depan seluruh peserta seminar dan workshop. Gelak-tawa mewarnai tiap-tiap kelompok yang presentasi. Celetukan kata-kata ‘curhat…. curhat…..’ seringkali ter-dengar ketika wakil kelompok se-dang presentasi.

HOSPITALITYUsai presentasi dari para pe-

serta, Bu Astrid kemudian meng-garisbawahi bahwa hospitality me ru pakan cara untuk mencegah ter jadinya kon� ik. “Hospitality ada lah keramahtamaan, kesedia-an menerima kehadiran orang

lain,” katanya.Menurut Ketua Ikatan Psikolog

Klinis Jawa Timur itu, hospitality seharusnya dikembangkan di ru-mah waktu kita masih anak-anak. Tetapi kalaupun sekarang baru dilaksanakan, kita bisa melatih diri dengan: Selalu tersenyum, me nyapa lebih dulu, berkata-kata dengan sopan (dengan tiga kata kunci: Maaf, tolong dan teri-makasih). “Melayani lebih dulu sebelum minta dilayani,” tutur Bu Astrid menekankan.

Pelatih Nasional Konseling HIV/AIDS itu juga membagi tips bagaimana kita harus bersikap di tempat kerja agar mudah me-nempatkan diri di tempat kerja. Resepnya, kata Bu Astrid, adalah bagaimana cara kita memperla-kukan orang lain akan tercermin dari perilaku orang lain kepada kita. “Setiap orang adalah utuh sempurna. Memiliki kebutuhan, tujuan dan pilihan hidup tertentu. Setiap orang seperti itu, jadi yang mempunyai kebutuhan, tujuan dan pilihan hidup itu bukan saya saja. Orang lain juga mempunyai kebutuhan, tujuan dan pilihan hi-dup tertentu,” tandasnya.

Kon� ik, lanjut Bu Astrid, dise-

babkan beberapa faktor, misalnya kesalahan dalam menilai orang lain atau lawan. “Perilaku orang lain atau lawan dinilai negatif, sering tanpa bukti apapun,” tu-turnya.

Kon� ik juga bisa disebabkan komunikasi yang dirasakan me-nyakitkan atau menyerang (ba-hasa yang kasar). Selain itu, dise-bab kan kecenderungan untuk memandang sudut pandang kita/diri sendiri sebagai objektif dan sudut pandang pihak lain sebagai bias; adanya seseorang/sekelom-pok orang yang sengaja meniup-niupkan persepsi negatif.

“Tetapi intinya adalah kita ha-rus berani menunjuk diri sendiri sebelum menuding orang lain. Sebelum menyalahkan orang lain, sebaiknya kita rajin mengorek-si diri sendiri. Ini salah satu cara untuk mencegah kon� ik,” kata Bu Astrid.

Sebelum menutup seminar, Bu Astrid berpesan agar meng-gunakan cara-cara informal untuk membangun dan memperkokoh kerjasama tim. "Outbond meru-pakan sarana sangat efektif untuk membangun kekompakan dan kerjasama," ujarnya.

Memperkokoh Teamworkdengan Manajemen Konfl ik

Page 14: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri14

UWIKAstarUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

LOMBA menulis dan pidato ba-hasa Inggris ini diikuti oleh puluh-an universitas dan sekolah tinggi yang tersebar di berbagai penjuru provinsi Jawa Timur. Kriteria pe-nilaian yang ditetapkan dewan juri adalah 50% isi naskah pidato, 30%

cara penyampaian dan 20% kelan-caran (lafal) berpidato.

Penggemar warna kuning dan ungu ini hampir saja tidak men-da patkan piala kemenangan se-an dainya terlambat membuka emailnya. “Pengumpulan naskah pidato via email pada 20 April 2011. Pengumuman � nalis dilaku-kan pada 1 Mei, via email juga. Saya baru buka email tanggal 15 Mei 2011. Seandainya tidak buka email, ya nggak tahu lagi cerita-nya,” ujar gadis yang mempunyai tinggi badan 163 cm itu.

Gadis yang sangat mengge-mari semua makanan buatan ma manya itu mengaku sempat diserang sakit dua hari sebelum lomba. “Waktu pidato pun sebe-narnya masih agak sakit, tapi saya paksa,” ujarnya.

Irene menyebutkan ada 15 � nalis yang ditetapkan berhak

menyampaikan pidatonya yang digelar di Con-

vex Grand City Mall Surabaya . Di de-

pan dewan juri yang dike-

tuai oleh

Irene Rebut Juara III Lomba Pidato Bahasa Inggris se-JatimPrestasi membanggakan ditorehkan oleh mahasiswi Universitas Widya Kartika (Uwika), Irene Natania Radix, dari program studi Bahasa Inggris. Gadis kelahiran Surabaya, 22 November 1992, ini keluar sebagai juara III dalam lomba pidato Bahasa Inggris yang diselanggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Jumat, 20 Mei 2011.

Dr. Ahmad Idris Asmaradhani, M. Pd, Irene menyampaikan pidato berjudul ‘Sempu : The Treasured Is-land in the South of East Java’.

Mengapa Irene mengangkat tema tentang Pulau Sempu? “Saya pernah sekali pergi ke sana. Pulau yang masuk kawasan kabupaten Malang itu menjadi pusat kon-servasi alam. Saya ingin siapa saja melestarikannya,” ujar Irene.

Lebih dari itu, Sempu bagi Irene juga bisa dimaknai secara lebih men dalam. Bagi gadis yang mem-peroleh full scholarship dari Uwika lewat jalur prestasi itu, SEMPU juga merupakan singkatan dari Save, Em-power, Maintain, Promote dan Urge.

Dengan Save, demikian isi pi-dato Irene yang dibimbing dosen Bahasa Inggris, Floreance Saher-tian, S.S., M.Pd,. pemerintah bisa memulihkan Sempu dengan me-lestarikan kekayaan alam dan ke-bersihan pulau Sempu. Empower maksudnya adalah pemerintah lewat departemen kehutanan bisa mendatangkan sebanyak mung-kin wistawan ke pulau itu.

Maintain, maknanya adalah de-partemen pariwisata bisa mengem-bangkan tempat-tempat yang bisa menarik para wisatawan misalnya dengan membangun bungalow, menjadikan makanan dan minum-an tradisional dan asesoris lainnya.

Promote, pemerintah perlu aktif mempromosikan keindahan pulau, misalnya lewat brosur, e-marketing, dan menyusun agenda budaya di sana. Setelah promosi, pemerintah bisa Urge keberadaan pulau Sempu secara lebih meluas.

Irene menutup pidatonya de-ngan berucap, ‘Welcome to Sempu: The Treasured Island in the south of East Java.’

Congratulation, Irene!

Page 15: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri 15

UWIKAstarUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

LAGI-lagi Uwika patut berbangga hati. Dua mahasiswi dari Prodi Bahasa Mandarin, Hetty Rusamy dan Aries Trisnawati keluar se-bagai juara dalam The 10th Chi-nese Bridge - Chinese Pro� iciency Competition for Foreign College Students tingkat nasional. Lomba yang diadakan oleh Confucius Ins-titute di Jakarta, 14 Mei 2011, itu menobatkan Hetty sebagai Juara II dalam kompetisi bergengsi Ba-hasa Mandarin ini. Sedangkan Ari es, rekan seangkatannya, ber-hasil meraih juara Harapan I.

Dalam lomba bergengsi Baha-sa Mandarin para peserta dibagi menjadi dua kategori. Masing-masing peserta keturunan tiong-hoa asli dan peserta keturunan pribumi. Pada hari pertama, pe-serta diuji dalam tes tulis Manda-rin. Bukan hal yang sulit bagi Aries dan Hetty untuk mengerjakannya. Selain tergolong mahasiswa yang

aktif di kampus, mereka juga pin-tar. Keesokan harinya, para peser-ta dihadapkan pada kemampuan berpidato dan penampilan bakat.

Saat ditanya tentang judul pi dato yang diangkat, dengan penuh semangat Aries menjawab, “Pidatoku tentang cita - cita. Ju-dul nya, Aku Bisa Terbang Lebih Tinggi !” Aries juga menambah-kan, pidatonya itu menjelaskan tentang keinginannya untuk bisa pergi ke Tiongkok dan menga-sah kemampuannya berbahasa Mandarin. Semua keinginan itu berangkat dari cita-citanya untuk bisa menjadi Lao shi (guru) yang handal.

Mengapa ingin ke Tiongkok ka rena Aries ingin bisa mengenal kebudayaan Tiongkok lebih da-lam lalu memperkenalkannya ke masyarakat Indonesia. “ Aku ingin men jembatani antara kebudayaan Tiongkok dan kebudayaan Indo-

nesia. Mungkin semacam Duta Ke budayaan “ ungkapnya.

Ditemui di tempat yang sama, Hetty Rusamy yang menjadi peserta pada kategori keturunan Tionghoa asli terlihat sumringah saat men-ceritakan bakat yang ia tampikan. “ Aku kasih perform Yumeiren. Dekla-masi puisi, menyanyi, dan menari yang jadi satu “.

Meskipun hanya punya waktu tiga hari di Jakarta, mereka sudah merasa sangat senang karena bi-sa menjadi juara. Apalagi ini me-rupakan kali pertama keikutser-taan pertama dalam lomba dan langsung menyabet juara tingkat nasional. Saat ditanya harapan ke depan setelah menjadi juara, ke-dua mahasiswi yang sama - sama berumur 21 tahun itu kompak menjawab, “Berharap memper-oleh beasiswa sekolah di Tiong-kok !”

Hetty dan Aries Juara PidatoBahasa Mandarin Nasional

Page 16: Uwika News Edisi-003

16 Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri

UWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

PENYUKA warna merah yang juga hobi menyanyi dan meng-gambar manga itu dinobatkan sebagai Mahasiswa Berbakat I. Poster hasil karya penggemar nasi goreng ini dinilai paling me-menuhi kriteria yang ditetapkan panitia dibanding karya lainnya.

Lomba yang baru pertama

kali diadakan ini bertujuan untuk mencari desainer-desainer ber-bakat. Sedang penyelenggaraan-nya dipercayakan kepada Hima Prodi Informatika Uwika.

Para peserta lomba, baik yang menang maupun yang masih be-lum beruntung, adalah mahasis wa dan desainer-desainer berba kat. Mengapa? Karena di Uwika sendi-ri tidak ada program studi desain komunikasi visual. Tetapi para

mahasiswa itu secara otodi dak mengerahkan seluruh daya

kre atif dan keterampilan-nya dalam memanfaatkan teknologi informasi.

Panitia Pelaksana dan De-wan Juri pun kemudian se-pakat untuk tidak menggu-

nakan istilah juara I dan sebagainya untuk mengukuh-

kan pemenang lomba poster antar prodi yang dijuluki ‘Pos-

ter de Prodi’ itu. Istilah yang digunakan adalah

Mahasiswa Berbakat I

Juara Lomba DesainPoster Uwika

UWIKAstar

EUNIKEE FANNY

Eunikee Fanny, mahasiswi program studi Bahasa Inggris keluar sebagai pemenang dalam lomba desain poster antarprogram yang diadakan oleh Universitas Widya Kartika (Uwika). Gadis kelahiran Surabaya, 26 Januari 1993, itu mengalahkan 12 peserta lainnya.

dan seterusnya.Lomba desain poster ini diikuti

oleh perwakilan baik individu mau-pu kelompok dari seluruh program studi yang ada di Uwika. Para peser-ta lomba ‘Poster de Prodi’ harus bisa menerjemahkan secara visual visi dan misi prodinya masing-masing ke dalam poster.

Kriteria yang ditetapkan Pani-tia Pelaksana adalah poster harus orisinal, bahasa atau pesan yang disampaikan jelas, mudah diingat dan eye catching atau atraktif.

Para peserta diberi waktu lima jam efektif mulai pukul 10.00, Sab-tu, 7 Mei 2011, untuk mengerah-kan daya kreatifnya membuat poster masing-masing.

Selain Fanny, panggilan akrab Eunikee Fanny, lomba ini juga memunculkan Mahasiswa Ber-kat II pasangan Meliana Tanaya dan Novia Limanto dari Prodi Ba-hasa Mandarin, dan Mahasiswa Berbakat II Daniel Gunawan dari Prodi Akuntansi.

di Uwika sendiri tidak ada program studi desain komunikasi visual.

Tetapi para mahasiswa itu secara otodidak mengerahkan seluruh

daya kreatif dan keterampilannya dalam memanfaatkan teknologi

informasi.

Page 17: Uwika News Edisi-003

17Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri

UWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

Rektor Universitas Widya Kartika, Dr. Ir. Gembong Baskoro, M.Sc., mendapat kesempatan istimewa untuk mengikuti Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLVI Lemhannas RI di Jakarta. Program PPRA tersebut diadakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI untuk menyiapkan kader pemimpin nasional dari beragam latar belakang.

PPRA diadakan setiap tahun oleh Lemhannas, dan pada tahun 2011 ini merupakan angkatan ke 46. Program ini akan berlangsung selama sembilan (9) bulan, yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah o� -campus sela-ma tiga (3) bulan dimana peserta belajar mandiri ditempatnya ma-sing-masing, disertai tutorial dan ujian model e-Learning.

Bagian kedua adalah on-cam-pus selama enam (6) bulan, dima na pe-serta belajar penuh di dalam kampus Lem-hannas RI dari hari Senin hingga Jumat. Untuk PPRA XLVI, pro gram on-campus direncanakan dimu-lai bulan Juni hingga Desember 2011 bertempat di kan tor Lemhannas RI. PPRA XLVI direncanakan akan berakhir pada tanggal 16 Desember 2011, di-mana acara puncaknya adalah penyampaian narasi ilmiah beru-

Rektor Gembong Baskoro (kanan) dan rekan-rekan peserta pendidikan di Lemhanas

Rektor Terpilih Mengikuti Pendidikan Lemhannas RI, PPRA 46/2011

pa ma sukan kebijakan di hadap-an Presiden RI Susilo Bambang Yudho yono.

PPRA XLVI tahun 2011 diikuti seratus (100) peserta, terdiri dari 12 orang TNI-AD, 9 orang TNI-AU, 11 orang TNI-AL, 20 orang Ke-polisian RI, 10 orang Kementrian, 1 Orang Ombudsman, 7 orang Kopertis, 1 orang Bank Indonesia, 1 orang PTN (Perguruan Tinggi Negeri), 1 orang Kadin, 2 orang

dari Pemprov, 2 orang organisasi politik, 8 orang Ormas (organisa-si massa), 1 orang dari Kejaksaan Agung, 1 orang Tomas (Tokoh Ma syarakat) serta 13 utusan dari Mancanegara. Untuk utusan

Man canegara, seluruhnya militer dengan pangkat kolonel hingga Brigjen yang berasal dari Malay-sia, Singapura, Thailand, India, Bangladesh, Kamboja, Srilanka, Pakistan, Madagaskar, China, Fiji, Yordania, dan Aljazair.

Beruntung sekali Rektor UWI-KA mendapat kesempatan isti-me wa untuk dapat mengenyam pen didikan PPRA di Lemhannas RI yang konon katanya merupakan

pendidikan tertinggi di Republik Indonesia. Rektor UWIKA me ru-pa kan satu-satunya pe serta yang lolos me wakili Kopertis 7 di Surabaya, yang mem bawahi kurang lebih 300an Perguru-an Tinggi Swasta,

dan kalau tidak salah merupakan satu-satunya peserta dari Jawa Timur. Harapannya, ilmu yang di-dapat bisa memberikan manfaat bagi Universitas Widya Kartika, masyara kat, dan Negara.

Rektor Uwika merupakan satu-satunya peserta yang lolos mewakili

Kopertis 7 di Surabaya, yang membawahi kurang lebih 300an

Perguruan Tinggi Swasta, dan kalau tidak salah merupakan satu-satunya

peserta dari Jawa Timur.

REKTORAT

Page 18: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri18

UWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

XINZHONG School boleh ber-bangga hati. Para muridnya ber-hasil memborong juara umum kejuaraan lomba Story Telling Bahasa Mandarin (Jiang Gu Shi Bi Sai) yang diadakan oleh Universi-tas Widya Kartika (Uwika) Suraba-ya. Dari 13 trophy kejuaraan un-tuk semua kategori, murid-murid Xinzhong School berhasil meme-nangkan 8 kejuaraan, mulai juara satu hingga juara harapan.

Ratusan pengunjung Pasar Atom Mall menjadi saksi dalam � nal kejuaraan lomba Story Tell-ing Bahasa Mandarin Uwika yang diadakan untuk merayakan Im-lek 2011 sekaligus memeriahkan rangkaian pesta perak universitas yang terletak di Jl Sutorejo Prima Utara II/1 Surabaya itu.

Sebelum sampai di � nal, para peserta lomba terlebih dulu mengi-kuti seleksi babak penyisihan yang diadakan di kampus Uwika. Dalam babak penyisihan ini untuk setiap kategori, IA, IB dan II, hanya diambil 15 peserta terbaik. Merekalah yang berhak untuk mengikuti babak � -nal yang diadakan di Pasar Atom Mall, Sabtu, 12 Februari 2011.

Dikategori IA (usia 6-9 tahun) yang di babak penyisihan diikuti 44 peserta, hanya posisi juara ketiga yang tidak dimenangkan oleh murid dari Xinzhong School. Juara satu dan dua serta juara harapan satu dan dua semuanya dimenangkan oleh oleh murid-murid dari Xinzhong School.

Sementara di kategori IB (usia 10-11 tahun) yang diikuti 69 pe-serta di babak penyisihan, Xin-zhong School menempatkan ti ga

XINZHONG SCHOOL

Borong Juara Lomba Story Telling dalam Bahasa Mandarin

Para pemenang kategori IA

muridnya pada posisi juara I, II dan harapan I. Kehebatan Xinzhong School dalam mendidik para mu-ridnya piawai dalam berbahasa Mandarin juga ditunjukkan dalam kejuaraan kategori II (usia 12-17 tahun) yang diikuti oleh 36 pe-

serta. Stefanie U.L. Wijaya dari Xin-zhong School keluar sebagai juara pertama disusul oleh Elizabeth dari AELI School dan Christian Owen dari SMPK St Clara. Kategori II tidak ada posisi juara harapan I dan II.

KATEGORI I A:1. Richard Kenlee (Xinzhong School)2. Jason Chen (Xinzhong School)3. He Xing Hua (Elyon Christian International School) Harapan I : Nina Devina (Xinzhong School) Harapan 2 : Livia Michelle (Xinzhong School)KATEGORI I B:1. Vincentia T (Xinzhong School)2. Patricia Jane (Xinzhong School)3. Alice (Elyon) Harapan I: Angeline V (Xinzhong School) Harapan II: Gwyneth (AELI School)KATEGORI II:1. Stefanie Wijaya (Xinzhong School)2. Elizabeth (AELI School)3. Christian Owen (SMPK St. Clara)

Berikut ini adalah daftar selengkapnya para jawara lomba Story Telling Bahasa Mandarin Uwika :

UWIKACOOPERATION

Page 19: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri 19

UWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

Pimpinan Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya mengadakan benchmarking ke PT Philips Surabaya, Selasa, 26 April 2011. Bencmarking atau studi banding ke dunia industri untuk menambah wawasan dan pengetahuan itu dipimpin langsung oleh Rektor Uwika, Dr. Ir. Gembong Baskoro, M.Sc.

DALAM studi banding untuk ke-dua kalinya dalam dua tahun ter-akhir ke PT Philips itu turut hadir adalah Wakil Rektor I dan II, Drs. Darmanto, M.Sc dan Dra. Felicia O Dien Koeswanto, Dekan, para do-sen dan tim lembaga penjaminan mutu (LPM) Uwika. Rombongan Uwika diterima wakil manajemen PT Philips Surabaya, Bpk. Miftahul Abror dan para manajer.

Kunjungan dimulai dengan pe-ngenalan sistem keamanan yang diberlakukan oleh PT Philips, di-lanjutkan dengan presentasi ba-gaimana PT Philips sebagai peru-sahaan world class menjaga mutu, kunjungan pabrik dan tanya ja-wab. Penjelasan tentang sekilas sejarah dan berbagai upaya PT Philips terus memperbaiki kualitas kinerja sehingga bertahan sampai sekarang disampaikan oleh Ir. M. Joko Purnomo.

Di Philips, katanya, untuk

Pimpinan UwikaBenchmarkingke PT Philips

Rektor Uwika dan rombongan berfoto bersama dengan sejumlah manajer PT Philips

meng ukur perbaikan kualitas pro duksi dan pelayanan serta ke-se lamatan kerja tidak hanya di-nilai oleh satu lembaga penjamin mutu standar internasional. Tetapi dengan kesadaran sendiri, PT Philips yang berdiri di Surabaya sejak tahun 1940, itu juga meli-batkan berbagai asesor lain yang kompeten.

Pimpinan dan staf Uwika men-dapat banyak masukan tentang bagaimana harus meningkatkan kualitas pelayanan kepada se-mua stakeholder. Rektor dalam sambutan nya mengungkapkan bah wa kesediaan PT Philips untuk berbagi pengalaman ini diharap-kan bisa menjadi semangat baru bagi seluruh civitas akademika,

khususnya para dosen dan karya-wan, untuk semakin meningkat-kan kualitas kinerjanya.

Waktu tanya jawab berlang-sung sangat interaktif. Para mana-jer PT Philips sangat responsif dan dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan dari rombong-an Uwika. Persoalan-persoalan seperti bagaimana menjaga ko-mitmen untuk terus memperbaiki diri (improve), mengelola sumber daya manusia, hingga cara-cara merangsang karyawan agar be-kerja keras untuk mencapai yang terbaik, dikemukakan dalam tanya jawab itu. Kunjungan diakhiri de-ngan foto bersama di depan kan-tor pusat PT Philips Surabaya.

UWIKACOOPERATION

Page 20: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri20

UWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

TARIAN Mo Li Hua, tarian yang bercerita tentang bunga jasmine yang lagi mekar yang dimainkan oleh para mahasiswi dari prodi Bahasa Mandarin, menyemarak-kan upacara penyambutan para tamu dari China. Para tamu ter-lihat bersemangat untuk meng-abadikan tari-tarian itu dengan

kamera masing-ma-sing.

Kunjungan delegasi pen-didikan tinggi di Guangxi itu merupakan bagian dari upaya memperluas kerjasama me-reka dengan perguruan tinggi - perguruan tinggi di Indonesia. Uwika menjadi salah satu pilih-an karena program-program studi yang dikembangkan oleh universitas yang terletak di Jl Sutorejo Prima Utara II/1 Sura-

Pimpinan 24 Perguruan Tinggidi China Kunjungi Uwika

Tarian Mo Li Hua membuka acara penyambutan delegasi pendidikan Guangxi

Sebanyak 60 pimpinan dari 24 perguruan tinggi di Provinsi Guangxi, China, mengadakan kunjungan ke Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya, Rabu, 19 Januari 2011. Mereka tiba di Uwika disambut oleh Rektor Dr. Ir. Gembong Baskoro, M.Sc, dua wakil Wakil Rektor Drs. Darmanto M.Sc dan Dra.Felicia O.Dien Koeswanto. Selain pimpinan Uwika, para tamu itu juga disambut oleh Ketua Dewan Pembina YPPI, Bpk. Budiadi Santosa dan beberapa pengurus YPPI lainnya.

baya ini dinilai sangat sesuai dengan bidang-bidang studi yang dikelola perguruan tinggi di Guangxi.

Uwika selama ini sudah be-kerjasama dengan bebera-pa universitas di RRC, seperti Chongqing Normal University, Guangxi University of Technol-ogy, Liu Zhou City of Vocational College, Shao Guan University dan Fu Jian Normal University. Kunjungan dari pimpinan ke-24 perguruan tinggi di Provinsi Guangxi itu diharapkan mem-permudah Uwika untuk mem-perluas kerjasama di waktu-waktu mendatang.

Rektor Gembong Baskoro da lam sambutannya menyata-kan bahwa Uwika akan terus mengembangkan diri sebagai universitas yang multikultur

UWIKACOOPERATION

Page 21: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri 21

UWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

dan terbuka dalam memperluas ker jasama. Saat ini Uwika juga terus berbenah untuk mem-buka program-program studi internasional. Kerjasama yang diterapkan Uwika antara lain saling tukar tenaga pe-ngajar dengan berbagai perguruan tinggi, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

Selain tenaga dosen, kerjasama itu juga men-cakup saling tukar maha-siswa dan pengembangan double degree program. “Peluang apapun yang mungkin akan diambil Uwika untuk memantap-kan langkah menuju in-ternasionalisasi pendidik-an,” katanya.

Pimpinan dele gasi pen di dikan Provinsi Guang xi, Mr. Lin Ning da-lam sambutan yang di-ter jemah kan ke dalam ba hasa Inggris oleh Mr. Yang Lin, menyatakan bahwa delegesasi yang dipimpinnya itu melibat-kan 24 perguruan tinggi di Guangxi.

Mereka terdiri dari para rek-tor, wakil rektor, para dekan dan wakil dekan serta beberapa pe-jabat program kerjasama inter-nasional dari beberapa pergu-ruan tinggi itu.

Kunjungan delegasi pendi-dikan ini untuk memperkenal-kan secara lebih dekat dengan perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Uwika. “Kami setiap tahun mengadakan pameran pendidikan internasional di kota Nanning, Guangxi. Nega-ra-negara ASEAN, termasuk Indonesia, juga terlibat dalam

pameran ini, dan dari tahun ke tahun jumlah pesertanya terus meningkat,” katanya.

Menurut Mr. Yang Lin, dari pameran pendidikan itu menda-pat banyak manfaat, antara lain

banyak mahasiswa dari China yang studi di perguruan tinggi di Indonesia, dan sebaliknya, banyak mahasiswa Indonesia yang studi di China. “Kita mem-pererat hubungan antara China dan Negara-negara ASEAN mu-lai dari kaum muda. Kami juga terus mengundang para ma-hasiswa dari Negara-negara di ASEAN untuk melanjutkan studi ke Guangxi,” katanya.

Pimpinan perguruan ting-gi yang mengunjungi Uwika antara lain dari Guangxi Voca-tional and Technical College of Communications, International

Cooperation and Exchange Divi-sin Guangxi Education Depart-ment, Wuzhu University, Guilin Institute of Tourism, Guangxi Vocational and Technical Insti-tute of Industry, Guangxi Arts

Institute, Guangxi Voca-tional and Tehcnical Col-lege, Baise University, Guangxi Tehcnological College of Machinery and Electricity, Guangxi Uni-versity, Lijiang College of Guangxi Normal Univer-sity, Guangxi University of Finance and Economics, Guangxi Teachers Edu-cation University, Hechi University, O� ce of In-ternational Cooperation and Exchanges Guangxi University of Technology, Yulin Normal University, Guangxi Normal Uni-versity, Guilin University of Technology, Guangxi Traditional Chinese Medi-cal University, Guangxi University for Nationali-ties, Guilin University of Electronic Technology, Guangxi International

Business Vocational College.Sebelum acara usai, sejumlah

mahasiswa dari prodi Bahasa Mandarin menyanyikan lagu Gan En De Xin. Alunan musik Gu Zheng –semacam harpa—semakin membuat syahdu sua-sana selama para mahasiswa menyanyikan lagu yang berce-rita tentang ucapan terimakasih kepada para tamu yang sudah berkenan hadir itu.

Acara tukar menukar cendera mata dan foto bersama menjadi penanda diakhirinya acara kun-jungan delegasi pendidikan dari Provinsi Guangxi.

UWIKACOOPERATION

Page 22: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri22

UWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

IMBAUAN Prof. Adler itu disam-paikan ketika menutup acara visitasi akreditasi Program Studi (Prodi) Manajemen, Fakultas Eko-nomi Universitas Widya Kartika (Uwika), yang dimulai sejak hari Sabtu, 9 April 2011. Dalam visitasi tim asesor BAN-PT ini Prof. Adler didampingi Dr. Surachman Sur-jaatmadja, M.M.

Dalam visitasi itu, selain melakukan klari� kasi dan veri-� kasi lapangan dengan pimpin-

an Uwika, Fakultas Ekonomi dan Prodi Manajemen, tim asesor juga melakukan veri� kasi kepada alumni, user alumni dan sejumlah mahasiswa Prodi Manajemen.

Menurut Prof. Adler, dengan memperbanyak penelitian ada manfaat yang bisa menjadi nilai tambah (value added). Yang per -tama, nama kampus akan me ning-kat dan dikenal banyak ka lang-an apabila para dosennya ra jin melakukan penelitian. Manfa at

berikutnya adalah ilmu para dosen itu sendiri juga bertambah. De-ngan berinteraksi dengan banyak orang dan latar belakang mereka, ilmu para dosen bisa bertambah dengan sendirinya. Dan yang ke-tiga, dengan nama kampus yang sudah terangkat dan ilmu dosen bertambah, diharapkan juga ber-dampak pada kenaikan student body di universitas.

“Hasil penelitian itu sebaiknya dipublikasikan juga. Sering-se-ring lah para dosen menulis di me-dia massa, berbagi ilmu. Ini semua bagian dari Tri Darma Perguruan Tingggi,” kata Prof. Adler.

Prof. Adler juga mengingatkan pola kerja di universitas sebaiknya dilaksanakan secara terpadu. Ada sistem akademik terpadu, sistem sumber daya manusia terpadu, dan sebagainya. Dengan sistem terpadu, semua bisa dikontrol

Kurangi Jam Mengajar,Perbanyak Penelitian

Para dosen sebaiknya tidak menghabiskan seluruh waktunya dengan mengajar, sampai 20 SKS. Tetapi cukup mengajar sebanyak 12 SKS. “Para dosen mengajar cukup 12 SKS. Sisa waktu lainnya digunakan untuk memperbanyak penelitian,” kata Prof. Dr. Adler Haymans Manurung, SE, ME, M.Com, SH, Minggu, 10 April 2011.

Tim Asesor BAN-PT foto bersama para pimpinan dan staf Uwika

sidebar

Page 23: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri 23

SIDEBARUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

dan dievaluasi untuk perbaikan di tindak lanjutan. “Bahkan bincang-bincang informal pun sebaiknya dicatat, jadi punya data otentik. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, data itu, meskipun informal, terse-dia,” ujarnya.

Keterpaduan sistem itu harus juga dilaksanakan sampai ting-kat paling bawah. Jika prodi atau fakultas atau bahkan universitas membuat visi dan misi, sebaiknya dibuat secara teliti dan hati-hati, tidak asal tulis. Setelah itu diada-kan sosialisasi, sehing-ga seluruh anggota di organisasi itu bisa me-nerjemahkan ke dalam kinerja sehari-hari se-suai dengan apa yang dimaui dalam visi dan misi itu.

Prof. Adler juga me -minta para dosen kre-a tif, tidak hanya me-nunggu perintah dari bos. “Misalnya mem-buat SOP, harus ada in-isiatif dari pada dosen, tidak perlu menunggu pimpinan di atasnya meminta untuk mem-buatkan SOP,” tandas Prof. Adler.

Kepada LPPM, Prof. Adler menugaskan lembaga ini agar mengejar para dosen untuk mem-buat penelitian. “Jangan membiar-kan kemalasan terus-menerus berlangsung di universitas,” pe-sannya.

DIBAWA KEMANA?Secara terpisah, Dr. Surachman

pertama-tama mengingatkan, jika orang mengerjakan sesuatu harus bertanya, mau dibawa kemana lembaga ini. “Itu kunci awalnya,” katanya.

Pak Rachman, panggilan akrab nya, memberi contoh, ketika membuat visi dan misi Borang 1,

misalnya, seseorang harus ber-tanya, bagaimana caranya agar semua yang terlibat dalam proses dan implementasi visi dan misi itu bisa mencapainya. Bahkan men-capainya secara lebih baik. “Visi dan misi yang ditetapkan jangan hanya normatif-kualitatif, tetapi harus yang implementatif dan kuantitatif. Prinsip SMART harus diterapkan saat membuat visi misi,” jelasnya.

Terkait dengan Tri Darma Per-guruan Tinggi, pada faktor Pendi-

dikan dan Pengajaran, sebaiknya dibuat kurikulum yang berorien-tasi ‘enabling outcome’. “Ketika kita membuat kurikulum, kita harus bisa menetapkan target pro� l lu-lusan akan seperti apa, skills apa yang harus dimiliki setiap lulusan, dan sebagainya. Jadi enabling out-come itu penting,” kata Pak Rach-man.

Terkait dengan Penelitian, para dosen juga harus berpikir ba-gaimana menciptakan pendapat-an dari riset, dan tidak hanya dari mengajar. Karena itu, harus diada-kan pelatihan-pelatihan metodo-logi penelitian, terutama untuk dosen-dosen yang masih muda.

Menurut Pak Rachman, semua proses kinerja, apapun bentuknya, sumber daya manusia tetap yang terpenting. Proses pendidikan juga sangat ditentukan oleh SDM. Jika SDM bagus, maka outcome juga ada jaminan bagus.

“Ada ucapan, the man behind the gun. Ungkapan itu jelas, the gun kita adalah universitas, dan lebih kecil lagi ya program studi. Tetapi keberhasilannya tergan-tung siapa yang ada di belakang the gun itu,” ujar lelaki santu dan

rendah hati ini.Yang utama harus

dilakukan agar the gun bisa tepat sasaran adalah spirit dalam diri masing-masing SDM yang terlibat dalam proses universitas ini. “Harus ada spirit dalam dirinya sense of belong-ing, rasa ikut memiliki,” ujarnya.

Selain itu, juga ha-rus ada e� ort (usaha) untuk maju. Karena itu penerapan managerial skills harus bisa dilaku-kan bersama-sama, ada kesadaran dari masing-masing orang

untuk mempunyai semangat le-bih maju.

Sebelum menutup acara, Pak Rachman juga berpesan, bahwa hasil dari visitasi ini tidak usah ter-lalu dipikirkan. Apakah akreditasi itu mendapat nilai A, B, atau C, ti-dak usah terlalu dipikirkan. “Yang penting adalah selalu ada upa-ya dari kita untuk memperbaiki diri, untuk lebih baik lagi. Karena akreditasi tidak berpengaruh lang-sung terhadap jumlah mahasiswa. Di luar Jawa banyak sekali pergu-ruan tinggi yang nilai akreditasi-nya biasa saja, tapi mahasiswanya membeludak,” pungkasnya.

Page 24: Uwika News Edisi-003

SIDEBAR

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri24

UWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

Sefanya Gerungan Juarai Fashion Contest Uwika

SEFANYA Gerungan dan Florent Amelinda berhasil keluar seba-gai juara pertama dalam Fashion Contest 2011 yang digelar oleh Universitas Widya Kartika (Uwika) 2011. Sefanya dinobatkan menjadi juara satu untuk kategori remaja, sedangkan Florent menjadi juara satu untuk kategori anak-anak.

Fashion Contest 2011 diadakan sebagai bagian perayaan Imlek dan dalam rangkaian perayaan 25 tahun Uwika. Perlombaan yang diikuti oleh puluhan peserta dari Surabaya dan sekitarnya itu ber-langsung di Galaxy Mall, 30 Januari

2011. Sebelum acara � nal, selama satu minggu sejak 24 Januari

2011, Uwika menggelar pa-meran kebudayaan China.

Pameran dan lomba yang diberi tajuk My Chi-nese New Year My Valentine itu dimeriahkan dengan berbagai hiburan, seperti

barongsai, wushu, lagu-lagu Mandarin, tari-tarian Mandarin.

Juga ada pameran tradisi minum teh ala China dan eksotisme pa-kaian 8 suku di China.

Pada lomba fashion, sebelum babak � nal diadakan babak penyi-sihan yang diselenggarakan dua hari sebelumnya, juga di Galaxy Mall. Dari berbagai rangkaian per-lombaan itu akhirnya dewan juri menentukan para jawara untuk kategori remaja, setelah Sefanya disusul peringkat berikutnya ma-sing-masing: Ratna Nuria Al� an Dini (juara II), Diajeng Absaryn Gisty (juara III), dan juara harapan I dan II masing-masing direbut Dinda Kurnia dan Nadia Lina A� na.

Sementara untuk kategori anak-anak juga ditentukan ada lima pemenang. Selain Florent se-

bagai juara I, ada Wilbert Cendrik Saputro (juara II), Lorent Valentina (juara III), dan juara harapan I dan II masing-masing Farah Brilian dan Stefania Christina. Juara I, II, dan III masing-masing berhak atas ha-diah berupa uang Rp 1 jt, Rp 750 ribu dan Rp 500 ribu beserta tro-phy Uwika. Untuk juara harapan mendapat Trophy Uwika.

UWIKA’S GOT TALENTSehari setelah pameran dan

lomba fashion di Galaxy Mall, pameran dan perlombaan yang diadakan Uwika untuk menyam-but Imlek 2011 dilanjutkan di Tun-jungan Plaza, 1-6 Februari 2011. Sepeter di Galaxy Mall, pameran kebudayaan yang mengambil te ma “One Day In China’ itu juga akan dimeriahkan dengan berba-gai atraksi dan hiburan.

Namun berbeda dengan di Galaxy Mall, pameran di Tunjung-an Plaza akan diakhiri dengan malam � nal lomba Uwika’s Got Talent. Puluhan orang dengan ba-kat masing-masing sudah men-daftarkan diri untuk me ngikuti Uwika’s Got Talent.

Page 25: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri 25

SIDEBARUWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

PESULAP profesional Asmodeus Loki (Purnomo) sukses me me-nang kan kompetisi pencarian ba -kat yang diadakan oleh Universi tas Widya Kartika (Uwika), Surabaya, Minggu, 6 Februari 2010. Lela ki berwajah menyeramkan itu me-nga lahkan 32 pesaing lainnya da lam perebutan gelar pencarian bakat yang bertajuk Uwika’s Got Talent di Plaza Tunjungan I.

Asmodeus Loki dengan per-mainan sulap ‘berdarah-darah’ dan ‘disemprot api’ itu berhasil me mesona dewan juri yang ter-diri dari musisi senior Sonatah Tanjung, Wakil Rektor Uwika Dra. Felicia O Dien Koeswanto dan wa-kil manajemen Tunjungan Plaza, Arga Brahma.

Pencarian bakat yang digelar untuk menyemarakkan perayaan Imlek 2011 dan dalam rangkaian kegiatan ulang tahun Uwika ke-25 ini menghadirkan berbagai jenis bakat dari warga Surabaya dan sekitarnya. Uwika’s Got Talent berhasil didapat 10 pemilik bakat yang unik dibanding para pemilik bakat yang dengan hormat harus tereliminasi di babak penyisihan.

Asmodeus Loki bukan satu-satunya peserta di bidang sulap,

Pesulap Profesional RebutTrophy Uwika’s Got Talent 2011

Asmodeus Loki saataksi membakar diri

masih ada empat peserta lain-nya yang sejak babak penyisihan menguji dan menampilkan bakat-bakat mereka. Selain sulap, dalam Uwika’s Got Talent ini juga diikuti oleh orang-orang berbakat lain-nya, seperti menyanyi, bermain gitar, drummer, vocal group, dan-sa, wushu, dan sebagainya.

Acara pencarian bakat-bakat ini merupakan yang pertama dia-da kan oleh sebuah lembaga pen-didikan di Surabaya, dan mungkin di Indonesia. Bagi Uwika sendiri pengalaman ini juga merupa-kan pengalaman pertama. Para peserta dan penonton berharap pencarian bakat diadakan lebih banyak supaya tidak hanya televisi di Jakarta saja yang mengadakan.

Selain berhasil merebut trophy Uwika’s Got Talent, Asmodeus Loki juga berhak atas uang tunai sebe-sar Rp 3 juta dan berbagai souve-nir menarik lainnya dari sejumlah sponsor yang turut bersama-sama Uwika menyukseskan acara ini. Posisi kedua dimenangkan oleh kelompok anak-anak berusia 6-8 tahunan yang menamakan grup tarinya Mini-mini.

Penampilan mereka sungguh

memesona, bahkan sangat mung-kin bisa meraih kemenangan jika bisa ikut di acara pencarian bakat yang diadakan televisi nasional. Para penonton tak henti-hentinya bertepuk tangan setiap kali Mini-mini melalukan gerak dan blocking yang berbeda-beda. Selain trophy dan souvenir dari para sponsor, Mini-mini yang terdiri dari lima ga-dis kecil itu berhak mendapatkan uang tunai sebesar Rp 2 juta.

Penyanyi berusia 13 tahun, Astrid Caecilia Tarigan, dinobat-kan sebagai juara III dan berhak mendapat uang tunai sebesar Rp 1 juta. Astrid mempunyai suara sangat kuat dan tinggi. Bakatnya sangat mungkin bisa bersaing dalam pencarian bakat tingkat nasional apabila dia mau untuk berkompetisi dalam skala yang lebih besar dan luas lagi.

Pasangan gadis yang menama-kan kelompok duetnya Soulmate dinyatakan keluar sebagai Juara Harapan II dan kelompok vocal group yang terdiri dari anak-anak perempuan dengan nama pang-gung G keys berhasil menduduki posisi sebagai Juara Harapan I.

Page 26: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri26

UWIKANEWS | edisi:003 | Th-I | Juni 2011

Rektor Uwika Kunjungi PT Agrindo

REKTOR Universitas Widya Kar-ti ka (Uwika), Dr. Ir. Gembong Bas-koro, M.Sc, didampingi staf Hu mas Uwika, mengadakan kun jungan ke pabrik produsen me sin-mesin pertanian terbesar di Asia, PT Agrindo, Selasa, 8 Fe bruari 2011. Rektor mengunju ngi pabrik itu atas undangan owner PT Agrindo, Bpk. Budiadi San tosa. Sehari-hari Bpk Budi, pang gilan akrabnya, juga menjadi Ketua Pembina Yayasan Pe ngembangan Pen-didikan Indo ne sia (YPPI), yang merupakan in duk dari Universi-tas Widya Kar tika.

Selain Rektor Uwika, dalam kunjungan itu juga ada sejum-lah guru SMK dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Mereka adalah guru-guru yang SMK-nya akan menjadi pilot project pengembang an jurusan mesin di SMK masing-masing.

Para guru itu da-tang antara lain dari

kota Malang, Surabaya, Pasuru-an, Ponorogo dan beberapa kota lainnya. Dari perguruan tinggi, selain Uwika juga datang bebe-rapa dosen ITS.

Kunjungan pabrik dilaksana-kan selama dua jam sejak pukul 10.00 WIB. Rektor dan para guru SMK mendapat penjelasan lang-sung dari Bpk. Budiadi Santosa. Penjelasan mulai dari sejarah berdirinya PT Agrindo hingga pengembangan pasar ke seluruh dunia.

Dengan dua mobil khusus ke liling pabrik, rektor dan para guru SMK itu diajak melihat de-ngan detil dan tahap demi tahap proses pabrikan berbagai jenis mesin pertanian. Mulai dari trak-tor hingga pembuatan baut, dari gear hingga mesin pompa air, mulai dari peleburan besi hingga pembuatan kapal.

Bukan hanya mesin-mesin per tanian, rombongan juga di-

Rektor (dua dari kiri) dan Pak Budi (dua dari kanan) di pabrik PT Agrindo

ajak untuk melihat peternak-an sapi yang ada di belakang pabrik.

“Kami memiliki tanah 40 hek-tar, yang digunakan untuk lahan pabrik mesin-mesin pertanian ada 13 hektar. Selain membuat mesin-mesin pertanian dan me-ngembangkan peternakan, kami juga memproduksi pupuk,” kata Bpk Budiadi Santosa.

Peternakan yang dikembang-kan bukan hanya sapi yang diim-por dari Australia dan sapi-sapi lokal. PT Agrindo juga mengem-bangkan peternakan domba di Malang, tepatnya di daerah Karangploso. “Di sana ada 4.000 ekor domba. Tiap Idul Adha permin taan akan ternak tinggi sekali,” tambah Pak Budi.

Kedatangan para guru SMK merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar di SMK. Dan kunjungan ke Agrindo me-rupakan bagian dari teaching industry/factory. Dengan kun-jungan itu mereka bisa meme-takan kebutuhan industri dan lu-lusan SMK apakah sudah setara dengan kebutuhan industri.

Para guru SMK juga ingin be-lajar bagaimana ‘menjual’ karya-karya siswa SMK, disamping meminta peluang apa saja yang bisa dikerjakan oleh para pelajar dengan bantuan PT Agrindo.

Pak Budi bersedia memberi lisensi produk tertentu untuk dikerjakan oleh para pelajar SMK, sehingga mereka mem-produksi dan menjualnya sendi-ri. Handtractor akhirnya disepa-kati sebagai embrio kerjasama antara PT Agrindo dan sejumlah SMK di Jawa Timur.

uwikacooperation

Page 27: Uwika News Edisi-003

Mencerdaskan anak Bangsa, MeMBangun negeri 27

Page 28: Uwika News Edisi-003