Top Banner
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENVUSUNAN DAN ANALISIS PEW ILAVAHAN KOMODITAS (STUDI KASUS: DAERAH KANDU!, KABUPATEN BARITO UTARA, KALIMANTAN TENGAH) A. Bhermana, R. Massinai, dan R. Ram/i Informasi untuk kebutuhan dan pen gelolaan serta pengembangan dataュ base sumber daya lahan mut/ak diper/ukan dalam perencanaan pengembangan wi/a yah pertanian. Den gan memanfaatkan teknologi komputer, informasi berupa data lahan termasuk 1k/fm disusun ke dalam suatu sistem database yang berorientasi geografis bumi sebagal suatu sistem informasi geografis (GIS,) Peiangkat lunak berbasis GIS yaitu ARC-View dan Surfer digunakan untuk menyimpan, men ganalisis, dan men yajikan sistem database secara digital. Pene/itian ml bertujuan untuk men yusun konsep pewilayahan komoditas dan sistem database blofisik Iingkungan seba gal informasi untuk referensi dan acuan da/am proses perencanaan pen ggunaan lahan. Penelitian ber/okasi di daerah Kandul, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Ka/iman tan Tengah, mencakup areal seluas 42.885 ha. Produk yang dihasilkan adalah peta tanah, peta pewilayahan komoditas, peta bentuk wilayah, dan peta ketersediaan lahan. Hash analisis GIS menunjukkan bahwa sistem pertanian yang mendomThasi di daerah ml adalah lahan kering untuk perkebunan yang mencakup area! seluas 28.822 ha atau 67,20% dan total luas wf/ayah, sedangkan luas areal yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian adalah 38.069 ha (88,78%). Hasil analisis terrain berdasarkan peta bentuk wilayah menunjukkan bahwa wilayah ml banyak didominasi kelasュ kelas kelerengan 8-15%, 15-40%, dan >40% den gan bentuk wilayah berombak, bergelombang, dan berbu kit. Informasi pewilayahan komoditas den gan p0/a geografis wilayah berikut luas area! dan gambaran umum bentuk wllayah se/anjutnya dapat digunakan untuk menentukan bentuk-bentuk inte,vensi da!am konteks pengembangan wilayah pertanian. Data dan nformasi sumber daya lahan merupakan unsur penting dalam enyusunan perencanaan penggunaan lahan (landuse) untuk tujuan pertanian. Dalam rangka mendukurig kegiatan pembangunan pertanian, data dan informasi yang jelas dan akurat sangat diperlukan. Kegagalan dalam pembangunan ABSTRAK PENDAHULUAN 291
13

UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

Mar 03, 2019

Download

Documents

Dang Thu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUKPENVUSUNAN DAN ANALISIS PEW ILAVAHAN KOMODITAS

(STUDI KASUS: DAERAH KANDU!, KABUPATEN BARITOUTARA, KALIMANTAN TENGAH)

A. Bhermana, R. Massinai, dan R. Ram/i

Informasi untuk kebutuhan dan pengelolaan serta pengembangan data­base sumber daya lahan mut/ak diper/ukan dalam perencanaan pengembanganwi/a yah pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi komputer, informasi berupadata lahan termasuk 1k/fm disusun ke dalam suatu sistem database yangberorientasi geografis bumi sebagal suatu sistem informasi geografis (GIS,)Peiangkat lunak berbasis GIS yaitu ARC-View dan Surfer digunakan untukmenyimpan, menganalisis, dan menyajikan sistem database secara digital.Pene/itian ml bertujuan untuk menyusun konsep pewilayahan komoditas dansistem database blofisik Iingkungan sebagal informasi untuk referensi dan acuanda/am proses perencanaan penggunaan lahan. Penelitian ber/okasi di daerahKandul, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Ka/iman tan Tengah, mencakup arealseluas 42.885 ha. Produk yang dihasilkan adalah peta tanah, peta pewilayahankomoditas, peta bentuk wilayah, dan peta ketersediaan lahan. Hash analisis GISmenunjukkan bahwa sistem pertanian yang mendomThasi di daerah ml adalahlahan kering untuk perkebunan yang mencakup area! seluas 28.822 ha atau67,20% dan total luas wf/ayah, sedangkan luas areal yang dapat dimanfaatkanuntuk pertanian adalah 38.069 ha (88,78%). Hasil analisis terrain berdasarkanpeta bentuk wilayah menunjukkan bahwa wilayah ml banyak didominasi kelas­kelas kelerengan 8-15%, 15-40%, dan >40% dengan bentuk wilayah berombak,bergelombang, dan berbukit. Informasi pewilayahan komoditas dengan p0/ageografis wilayah berikut luas area! dan gambaran umum bentuk wllayahse/anjutnya dapat digunakan untuk menentukan bentuk-bentuk inte,vensi da!amkonteks pengembangan wilayah pertanian.

Data dan nformasi sumber daya lahan merupakan unsur penting dalamenyusunan perencanaan penggunaan lahan (landuse) untuk tujuan pertanian.Dalam rangka mendukurig kegiatan pembangunan pertanian, data dan informasiyang jelas dan akurat sangat diperlukan. Kegagalan dalam pembangunan

ABSTRAK

PENDAHULUAN

291

Page 2: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data dan informasi sumberdaya lahan (Puslitbangtanak, 2002).

Informasi biofisik Iingkungan di wilayah Kalimantan Tengah khususnya didaerah Kandu cukup tersedia, namun data tersebut belum sepenuhnyudimanfaatkan untuk tujuan pertanian dan pengembangan wilayah. Kebutuhandan pengelolaan serta pengembangan informasi berupa database menjadi suatukeharusan dalam proses perencanaan (planning) baik di tingkat nasional maupunregional. Database yang tersedia dapat dikelola dan disusun menjadi suatusistem database yang dapat menyajikan informasi sebagai konsep pewilayahankomoditas untuk dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam proses pengambilankeputusan (decision making) dalam perencanaan pengembangan wilayah.

Selama mi pemanfaatan informasi sumber daya lahan untuk tujuantersebut masih dilakukan secara manual. Untuk mengimbangi percepatan lajuinformasi khususnya di bidang penyediaan data dan informasi sumber dayalahan, maka suatu sistem pengelolaan informasi database sumber daya lahansangat diperlukan.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, informasi berupa databasedapat disimpan, dikelola, dan diproses untuk dianalisis Iebih lanjut denganmenggunakan prosedur komputer (Buurman and Da,, 1989) dan akses terhadapdata termasuk pemanfaatannya dapat dilaksanakan secara optimal melalusistem pengelolaan data yang baik (Suharta et al., 1998). Sejumlah besarinformasi yang digunakan untuk tujuan perencanan penggunaan lahan (landuseplanning) perlu dibangun (setup) ke dalam suatu sistem database dan diperbaru(update) secara periodik dan semua dapat dilakukan dan disimpan dalamkomputer (Rapera, 1985). Dengan beragamnya data dan informasi, baik yangdiperoleh secara sekunder maupun primer kurang praktis bila dikelola secaramanual dan sejumlah besar informasi menjadi kurang bermanfaat bagi penggunajika tidak disimpan dalam komputer. Kemajuan teknologi informasi dan komputertelah memunculkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk mengelola danmenganalisis data geografis wilayah yang dikenal sebagai sistem informasgeografis (GIS) (Redjekiningrum, 1997; Basit et al., 1999; Bhermana et al., 2002)

Makalah mi menyajikan informasi mengenai pewilayahan komoditasdaerah Kandui, Kabupaten Barito Utara yang disusun berdasarkan sistemdatabase yang terorganisir, dengan berorientasi pada geografis wilayah sebagaibagian dan GIS yang terkomputerisasi.

Bhermana et al.

292

Page 3: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

Apfikasi Sistem !nformasi Geografis untuk Penyusunan dan Analisis Pewilayahan Komoditas

BAHAN DAN METODE

Metodologi penelitian mengacu pada konsep evaluasi lahan untuk menitaipotens lahan, sehingga didapat kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu(FAQ, 1976; Dent and Young, 1981; Abdullah, 1993; Puslittanak, 1993) danteknologi GIS diaplikasikan untuk penyusunan sistem database dan dimanfaatkanuntuk kepentingan analisis geografis wHayah.

Kegiatan penelitian meliputi pengumpulan, kompilasL dan interpretasi datayang dilanjutkan dengan penyusunan database. Data dan informasi sumber dayalahan sebagian telah tersedia u ntuk lokasi penelitian baik dalam format tabularmaupun spasial. Informasi dasar tersebut merupakan data sekunder, sedangkandata primer diperoleh melalui survei lapangan untuk melengkapi data yang hilang(blank data) dan Udak konsisten (inconsistent data).

Data tabular terdiri atas site and horizon (SH), soil sample analysis (SSA),dan land unit (LU), sedang data spasial berupa peta-peta dasar dan petapendukung terdiri atas peta tanah semidetit WPP III SKP A Teweh Timur; petatanah semidetil WPP III SKP E Teweh Timur, peta rupa bumi skala 1:50.000(lembar Kandui; Muara Maiunga dan Tabakanilan), dan peta administrasi.

Peralatan yang digunakan untuk pengolahan dan interpretasi data meliputiprogram modul pewilayahan komoditas (MPK) 1 .0 dan software automated landevaluation system (ALES) versi 4.65d untuk keperuan evauasi lahan, sedangkanuntuk penyimpanan data dan penyajian hasil serta untuk kepentingan analisisdigunakan software berbasis GIS yaitu Arc-View 3.1 dan Surfer 7.0. Perangkatkeras yang digunakan meliputi PC Pentium III dengan sistem operasi Windows98, spesifikasi 256 MB RAM, 20 Gb hard disk dan digitizer.

Seluruh data dan informasi sumber daya lahan diinventarisasi dandikompilasi untuk diproses Iebih lanjut melalui tahapan interpretasi data, dimanapada tahapan mi, data lahan berupa karakteristik lahan (land characteristic) dankualitas lahan (land quality) diproses menggunakan program ALES 465c1 danMPK 1.0 untuk menentukan kiasifikasi kesesuaian lahan dan penentuanpewilayahan komoditas. Sebagian data lahan yaitu titik tinggi tempat dan konturdiproses dan diinterpretasi menggunakan program Surfer 7.0 untuk menyusuncleskripsi bentuk wilayah.

Page 4: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

Bhermana et a).

Hasil dan proses interpretasi kemudian disusun untuk membangun sistemdata base yang selanjutnya disimpan sebagai format dBase (DBF). Sistemdatabase sebagai data set kemudian juga disimpan dalam software Arc-View 3.1sebagai media penyimpanan dan untuk keperluan transfer data, sehingga hashpengolahan data tabular dapat ditransfer menjadi data spasial untuk menampilkan gambar (graphic).

Tahap terakhir adalah pemetaan, dimana pada proses penyusunan peta,data-data spasial berupa peta-peta dasar di-overlay untuk menentukan batasbatas delineasi poligon berikut legenda secara manual. Hasil proses pemetaansecara manual divalidasi melalui kegiatan verifikasi lapangan untuk memperbaikibatas-batas poligon yang beium jelas. Hasil perbaikan dilanjutkan dengan prosesdigitasi menggunakan digitizer (plotter). Sistem database yang t&ah disusunkemudian disimpan ke dalam software Arc-View 3.1 dan Surfer untukdivisualisasikan dalam bentuk peta-peta digital.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HasH dan penelitian mi adalah tersusunnya suatu sistem database sumberdaya lahan yang merupakan bagian dan sistem informasi yang berorientasikangeografis wilayah dan tersaji dalam format data tabular (list) (Gam bar 1) dan dataspasial (graphic) (Gambar 2), sedang outputnya adalah berupa peta-peta digitalmeliputi: peta tanah dan peta pewilayahan komoditas skaa semidetail 1:50.000(Gambar 3 dan 4). Penjelasan peta tertuang dalam legenda peta yang memuatinformasi meliputi satuan/jenis tanah, !andform, bentuk wilayah, kelerengan,bahan induk, sistem pertanian, dan kombinasi tanaman. Selain itu, juga dihasilkan peta bentuk wilayah yang mendeskripsikan bentuk wilayah, kontur, dan titiktinggi daerah peneitian (Gambar 5).

Informasi yang dapat dipresentasikan dengan menggunakan programaplikasi GIS meliputi pola penyebaran poligon-poHgon peta yang memuatsemua data sumber daya ahan beserta posisi dan pola penyebaran geografisberikut luas arealnya. Semua informasi mi merupakan dasar datam prosesanalisis geografis wilayah untuk tujuan-tujuan tertentu sepert pemetaan,dehneasi batas-batas wilayah, dan identifikasi kondisi fisik dan Iingkungan danpermukaan. Aplikasi GIS pada penelitian ml seain dijadikan sebagal perangkatanalisis (analysis tool) data spasial (Aronof, 1991) juga digunakan untuk

294

Page 5: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

Aplikasi Sistem informasi Geografis untuk Penyusunan dan Analisis Pewilayahan Komoditas

menyimpan data spasial berupa data tanah)Iahan, iklim, karakteristik lahanainnya dalam format geografis dan mengintegrasikannya secara kesatuan yangmeliput titik, garis, dan uasan sebagai data kartografi (Berry and Berry, 1988;Burrough, 1989; Buurman and Dal, 1989). Dalam kaitannya dengan pemetaan,se)anjutnya GIS dapat memberikan kode, menyimpan, menampilkan, danmenyajikan atribut-atribut peta seperti bentuk wilayah (Eswaran et al., 1992).

4) AicView GIS Veiion 3 I MJE;0]Ek £& Iahde Field mdo HeU

Got 3Ss&oejITkIOI;1]

4 Alkibulet ci Zund Aqiurkotogi;0]

rAn

Pn 33%i%00 4)76UI)00(X 2 1 2E2 Di Ke gUb4k4J WiTh

Pdyn - 1374C€SCO0h10430200(Ji 3 1 )1 IV :Dj ratKeivaPolygon . 38352C0 473124101))) 4 3 8 (X IV Die KJazlJb_kajY.&& IV,t’te

PoJyyi 231774300 2770(X -5 5 - UI Dc KvelSa*d W/De

Pok’gor 2]176490T00 fliG)00(X 6-

6 Iii LUe li/DcPolygon 3755P7’W00 4)4S50()) 7 7 w

T0K%eJaingUhkai 1V4)l

Pdyp,n l%P’700 255854703X1 8 4 9 9 IV Dc Ks&S** li/Dc

Polyn -‘ 4387557.X 1751OX 8, 9 1i P/ D1 KKcroewai - P//D1

Popi 382OI%0 339798X0X-

10- . J, 12012 B

-DF Kawess,Kcrwetvesi ll,’tfr

Pdy 315477700 27847 lI 13 CI% IV Dc Sa Ill/Dc183’22s’537rx 12 ?.L Dc K&&.Sed

7111/De

17374l0 624660()) - 13 14 ?2 IV101

iZedee4aiç.Uku IV/0t

Pdy9Dn 25?3i55Xft !228, — L._ is iw DL KcssiKis cii

Pc4yapi ,62481i0 !??P6 . 16 11,011 Dc K,eSil,te

25XO _JL_:JL. _±.:LDL_JUaW.• 22&()0, 2845XO), 7. 18, - ,IV Dq ,Ket.S&,d :111/Dc

Polygon 31%Qi0.O0 i 283))) 18 19! 7:1X7 IV Dc Ket,S&.d Ill/Dc2ift12CfO]0 7391 Y3(D) 18 - ‘, 8[X IV Die Ke&IcJe.1ihkiKlV/DIe

Polygon U821%OJDJO - ._ . - .: - Die - ‘Ked&eJqrçiihk8yLK1PV/Dle88510270— S... 22, ..k Dc Kicl.Sc li/Dc

S0383730 i3i4&55- — 22 2,,• •L ,De KclS li/Dc

Poon 92921 C0 14476710)) 23, 24, 8,Th IV Die KedcleJasJJbike.tKellV/DIePolygon 4s46cl:’uho 8761 Th)3 24, 25 7 0(37

•ill Dc KsctSa4 4U1/De

3033898oxuo . 2 40(34 P/ DiePckgon s7813ao•• 1529201U -- IXE lii De - ,111/De

ccigrrry 1n2clrrn1 97 7 fl7 Ill r— c..,a IllA I

Gambar 1. Sistem database dalam format tabel

295

Page 6: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

‘1 ncts

Tt 264

JaLnA! °“V

f P,rnukiman

Adrrnn

22

., SJflQINKortur;1]

AiVicw GS Veiion 3.1;0]

E E4it Ihene cic ke

elk iJiiL 1l ;1]i! PLTA TANAH DI DAEfIAH ANDUI A8 134H110 U1AHA

_______ _______;0]

‘2.6OO1..9.J32 71 :

\___ ‘

N c::’\

/ IY J ThI

I-

I)’

\[

Tjr,hEJi

002003004HHHc010

cli

t.tC DU$PI UTAA

.1

/

/7 /

ITO AN

UU G TAIGWAI

Gambar 2. Sistem database dalam format spasial

Bhermana et al.

296

Page 7: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

Aplikas, Sistem /nformas Geografis untuk Penyusunan dan Analisis Pewilayahan Komoditas

PETA TANAH SEMI DETAIL SKALA 1:50.000KAB. BARITO UTARA (DAERAH KANDUI)

289C03I

1 2 2 <iIornet,rs

,

Pea Lukas Pn it ar

Lokasi

O4

1

IF OF NC A

sP I 2SPI 3

SP I S

—SPI 7SP 6SPY 9SPY 0

_.SPt ii

12

-s

.3 153OF

Gambar 3. Peta tanah semidetI skaa 1:50.000 untuk daerah Kandul dansekitarnya

297

Page 8: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

PI*L,. LJ (OWODnAS Ptt1*•I*C*SAkLAJAflA .r.ILA.I.av,nJ

LbLfti flflAIAflEr*toa ‘IRT.&*NI C.41LflA’1TIA•Cfl ra.Jn’ ,wntG ,.r,’IQI P,m P%I *#P3

I

Is

I•2

Gambar4. Peta pewilayahan komoditas 1:50.000 untuk daerah Kandui dansekitarnya

Bhermana et al

298

Page 9: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

Aphkasi Sistem Informasi Geografis untuk Penyusunan dan A na/isis Pewilayahan Komoditas

PETPS 8ENTUKV1AYM KABiJPATEN BARITOUTARA(DAERAH KANDU DP SKITARNYA)

7•s: •.;:_4;

:—

* ** :*

1 : En !c1 5; )L

e rn p i

Gambar 5. Peta bentuk wilayah daerah Kandui dan sekitarnya

HasH anaIiss menggunakan teknotogi GIS menunjukkan bahwa daerahtokasi penelitian terbagi menadi 12 satuan peta tanah (SPT). Satuan peta tanahterdr atas beberapa pohgon peta yang mendeskripsikan lahan atau areal yangmemki sifat-sifat yang sama (homogen) (Hardjowigeno, 1987).

Terdapat empat ordo tanah yang masing—masng menurunkan beberapakelompok subgrup tanah yaitu Inceptisols, Mollisols, Alfisols, dan Ultisols.Wilayah ni didominasi ordo Ultisols dengan luas areal mencapai 18715 ha atau43,64% dan totaJ luas keseluruhan, tersebar hampir di seluruh lokasi dan jenis

299

Page 10: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

Bhermana et a

tanah yang menempati areal terkecil adalah ordo Mollisols dengan luas areal3.265 ha atau 7,61% dan terdapat hanya di wilayah dengan Iandform datarankarst.

Pewilayahan komoditas disusun sebagai salah satu upaya untuk meman­faatkan sumber daya lahan secara optimal dalam pengembangan wilayahpertanian. Sistem pertanian diplot dalam tata ruang berdasarkan potensi-potensiyang tersedia pada suatu daerah (Saranga, 1999). Berdasarkan luasan dansistem pertanian menurut peta pewilayahan komoditas, sistem pertanian yangsesuai untuk wilayah ml adalah sistem pertanian lahan kening untuk pengem­hangan tanaman perkebunan dengan luas areal 28.821,79 ha atau 67,2O°/. Hasi!evaluasi lahan menggunakan ALES dan modul MPK menunjukkan bahwakombinast tanaman yang sesuai untuk wilayah ml ada!ah tanarnan karet dansawit. Sedangkan untuk sistem pertanian tanaman pangan hanya menempatiareal seluas 17.681,65 ha atau 4123% dan luas wilayah daerah Kandul dansekitarnya.

Berdasarkan peta pewilayahan komoditas, dengan program aplikasi GISdapat dikembangkan dan disusun menjadi peta ketersediaan lahan (Gambar 6)yang menyajikan informasi mengenai kawasan-kawasan yang memiliki lahan­lahan untuk pertanian. HasH analisis lebih lanjut berdasarkan peta ketersediaanlahan menunjukkan bahwa luas lahan yang dapat dimanfaatkan untukpengembangan pertanian (arable land) adalah 38.069,35 ha atau mencapai88,78% dan luas keseluruhan wilayah, sedang sisanya aclalah merupakankawasan konservasi dengan sistem pertanian kehutanan yaitu seluas 4.815,58ha (11,22%).

Berdasarkan peta bentuk wilayah, daerah Kandui dan sekitarnya terdapatkawasan-kawasan yang berombak, bergelombang, dan berbukit serta memilikikeas kelerengan 8-15%, 15-40%, dan >40%.

Untuk kepentingan perencanaan tingkat operasional di lapangan, data daninformasi disusun pada tingkat semidetil (1:50.000). Pada skala mi informasi lebihdetail mengenai potensi tanah untuk penggunaan tertentu, cara-cara pengelo­laan, dan usaha-usaha perbaikan yang diperlukan dapat dijadikan sebagai acuandan dasar pertimbangan dalam perencanaan wilayah dan tata guna tanah (Dentand Young, 1981; Hardjowigeno, 1992; Abdullah, 1993).

300

Page 11: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Penyusunan dan Analisis Pewilayahan Komoditas

Peta Ketersediaan Lahandi Daerah Kandui

Gambar 6. Peta ketersediaan lahan untuk pertanian di Kandui dan sekitarnya

Berdasarkan informasi peta dan hasil analisis geografis wilayah sertadengan membandingkan pemanfaatan lahan yang ada saat mi (present landuse),selain untuk perencanaan pengembangan wilayah, make dapaUah ditentukanbentuk-bentuk intervensi seperti kawasan intensifikasi, ekstensifikasi, dan konservasi untuk diterapkan pada lokasi-lokasi yang terpilih sesuai dengan kebutuhandalam proses pengembangan wilayah pertanian.

Pola penyebaran geografis lahan-lahan yang dapat dimanfaatkan untukpengembangan wilayah pertanian pada umumnya adalah merupakan suatukesatuan hamparan yang terkonsentrasi pada suatu kawasan dan tidak terpecah

301

Page 12: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

pecah. Dengan didukung sumber daya manusia yang memadai dan saranainfrastruictur penunjang seperti transportasi jalan, daerah Kandul dan sekitarnyadapat dikembangkan sebagai sentra agribisnis dan agroindustri untuk

1. Hasil analisis geografis wilayah berdasarkan pewilayahan komoditasmenunjukkan bahwa daerah Kandui dan sekitarnya memiliki lahan-lahanyang sesuai untuk pengembangan kawasan pertanian dengan sistempertanian lahan kering untuk perkebunan dengan luas 28.821,79 ha (67,20%)dantanaman pangan seluas 17.681,65 ha (41,23°/b).

2. Berdasarkan pola penyebaran geografis lahan-lahan yang sesual untukpengembangan wilayah pertanian, daerah Kandui dan sekitarnya dapatdkembangkan sebagai sentra agnbsnis dan agroindustr untuk perkebunan.

3. Selain digunakan sebagai dasar acuan dan referensi untuk pengambilankeputusan dalam perencanaan, sistem database dan inforrnasi peta dapatdijadikan sebagai dasar untuk menentukan bentuk-bentuk intervensi dalampenggunaan lahan dan pengembangan wilayah.

4. Tekno)ogi GIS dapat diaplikasikan untuk mengelola database dan melakukanserangkaian analisis, sehingga dapat membantu dalam pengambilankeputusan yang tepat dalam perencanaan penggunaan lahan dan pemilihanlokasi yang Iebih terarah dan terencana.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T.S. 1993. Survei Tanah dan Evaluasi Lahan. Penebar Swadaya.

Aronoff, S. 1991. Geographic Information System: A Management PerspectiveWDL Publication. Ottawa.

Basit, A., Y. Yamamoto, and S. Uchida. 1999. GS and remote sensingapplication in p’anning of agricultural technology assessment in WestJava, Indonesia. Japan International Research Center for Agricultural andScience. 33 p.

Berry, J.K. and J.K. Berry. 1988. Assessing spatial impact of landuse plans. InJournal of Environmental Management 27 (1): 1— 9.

Bhermana et aL

perkebunan.

KESIMPULAN

302

Page 13: UTARA, KALIMANTAN TENGAH) - kalteng.litbang.pertanian.go.idkalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/informasi... · pertanian sering diakibatkan oleh tidak Iengkapnya data

Ap/ikasiSistem Informasi Geografis untuk Penyusunan dan Analisis Pewllayahan Komoditas

Bhermana, A., J. Hamdan, AR. Anuar, and M. Peli. 2002. Determination ofagricultural land regions using AZ approach and GIS. In Proceeding ofThe Malaysian Society of Soil Science Conference.

Burrough, PA. 1989. F1odelling land qualities in space and time: The role ofgeographical information system p. 45—59. In Land Qualities in Space andTime. Proceeding of a Symposium Organized by The International Societyof Soil Science (ISSS), Wageningen, Nethertands, 22—26 August 1988.

Buurman. P. and J. Dai. 1989. The soil database and Its role in soil science andagricultural development. Indonesian Agricultural Research andDevelopment Journal 11(4): 47—51.

Dent, D. and A. Young. 1981. Soil survey and land evaluation. George AHen andUnwin Ltd. Boston, London, Sydney.

Eswaran, H., J. Kimble, T. Cook, and F H. Beinroth. 1992. Soil diversity in thetropic: Implications for agricultural development. Myths and Science ofSoils of the Tropics, SSSA Special Publication 29:1—16.

FAQ. 1976. A Framework for Land Evaluation. Soil Bulletin No.32. Rome.

Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. MSP. Jakarta.

Puslitbangttanak. 2002. Penyusunan Peta Pewilayahan Komoditas Pertanianberdasarkan Zona Agroekologi (ZAE) skala 1:50.000 (Mode’ 1). PetunjukTeknis. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.

Puslittanak. 1993. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan. Departemen Pertanian.

Rapera, R. B. 1985. The use of computer in landuse p)anning. p.175—185. InProceeding Workshop on Landuse Planning in Watershed Context.Jakarta, 17—24 April 1985:.

Redjekiningrum, P. 1997. Aplikasi Sistem nformasi Geografi untuk Analisis ZonaAgroekologi. Makalah disampaikan pada Pelatihan Apresiasi ZonaAgroekologi. Bogor, 8—17 Januari 1996.

Saranga, S 1999. Vegetasi dan Penggunaan Lahan dalam PewayahanKornoditas. Materi Lokakarya Pelatihan Zona Agroekoogi dan PewayahanKomoditas. Makassar, 11—27 November 1999.

Suharta, N., S. Bachri, R. Shoflyati, A. Priyono, dan K. Gandasasmita. 1998.Pengembangan sistem informasi untuk meningkatkan pendayagunaanbasisdata sumber daya lahan. Studi kasus wilayah Sumatera BagianSe)atan. him. 87—96 dalam Prosiding Pertemuan Pembahasan danKomunikasi Hash Penelitian Tanah dan Agroklimat: Bidang Pedologi.Bogor, 10—12 Februari 1998. Pusat Penelitian Tanah dan Agrok)imat,Bogor.

303