Dibentang oleh: USTAZ AHMAD HAFIZUL BIN KAMALUZAMAN Maahad Integrasi Tahfiz Sains Dan Teknologi Istana Bandar,Banting, Kuala Langat.
Dibentang oleh:
USTAZ AHMAD HAFIZUL BIN KAMALUZAMAN
Maahad Integrasi Tahfiz Sains Dan Teknologi Istana
Bandar,Banting, Kuala Langat.
MANAGING OUR LIFE
WHAT ? GOAL
SRAI
Long Term
Short Term
HOW ? SYSTEM &
STRUCTURE
WHO ? : HUMAN
( TARBIYAH )
Asas
(IKHLAS)
Perlaksanaan
(UKHUWAH)
Pendekatan
(HIKMAH)
1. PnP
2. Bimbingan
3. Latihan
4. Nasihat
5. Rundingan
1.Quran
2. Sunnah
‘Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan (mengikhlaskan) ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus’.
(Al Bayyinah: 5)
Katakanlah: “Sesungguhnya sembahyangku dan ibadatku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam”.
( Al An’aam: 162 )
Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu di setiap shalat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. sebagaimana dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)".
(Al A’raaf : 29)
Dan (aku Telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.”
(Yunus : 105 )
''Wahai Baginda Rasul apa yang dimaksud dengan
ikhlas?”, tanya seorang sahabatnya.Setelah
berdiam, Rasulullah memusatkan perhatian, dan
menyampaikan pertanyaan serupa kepada Malaikat
Jibril As. ''Aku bertanya kepada Jibril As tentang
ikhlas, apakah ikhlas itu?'' Lalu Jibril bertanya kepada
Tuhan Yang Maha Suci tentang ikhlas, apakah
sebenarnya? Allah SWT menjawab Jibril dengan
berfirman, ''Suatu rahasia dari rahasia-Ku yang
Aku tempatkan di hati hamba-hamba-Ku yang Ku-
cintai.''
Sabda Rasulullah s.a.w: “Semoga Allah
mencerahkan orang yang mendengar kata-
kataku lalu menjaganya. Betapa banyak
orang yang membawa pemahaman, tetapi ia
sendiri tidak paham. Tiga hal yang seorang
mukmin tidak akan dengki terhadapnya;
mengikhlaskan amal kepada Allah,
memberikan kesetiaan kepada para pemimpin
kaum muslimin, dan selalu bergabung dengan
jama’ah mereka. “
( HR. Al Bazzaar )
''Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.''
(HR Abu Dawud & Nasa'i)
Dari Musa bin Al Mu‟alla, dia berkata : Hudzaifah berkata
: “ Wahai Musa, ada tiga hal jika ketiganya berada dalam
dirimu maka tidak akan ada kebaikan yang turun dari
langit kecuali hanya yang memang telah menjadi
bagianmu. Pertama, hendaklah amal perbuatanmu
ikhlas karena Allah azza wa jalla. Kedua, hendaklah
kamu mencintai manusia sebagaimana ketika kamu
mencintai dirimu sendiri. Ketiga, hendaklah kamu
mencari makananmu yang halal. “
( Shifatush Shafwah IV /269, Karya Abul Faraj Ali bin Al
Jauzi ).
Dari Abdullah bin Mubarak, ia berkata : Hamdun bin Ahmad pernah ditanya : “ Mengapa perkataan orang-orang salaf bisa lebih bermanfaat dibandingkan dengan perkataan kita ?” Dia ( Hamdun bin Ahmad ) menjawab : “ Sebab mereka berbicara atas nama kejayaan Islam, dengan jiwa yang murni dan karena mencari ridha Dzat Yang Maha Pengasih. Sedangkan kita berbicara berdasarkan kejayaan peribadi, mencari dunia dan untuk mencari ridha makhluk. “ ( Shifatush Shafwah IV / 122 ).
Sebahagian ulama berkata, "Tidak pernah diriku berjuang melawan sesuatu melebihi perjuangannya melawan (perbuatan) ikhlas"
Imam Ali RA juga berkata, ''Orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan fikirannya agar setiap amal diterima oleh Allah.''
Yang paling ikhlas dan paling benar. Mereka bertanya:
"Wahai Ali (nama gelaran untuk Fudhail bin I'yadh), apakah
yang dimaksudkan dengan paling benar dan yang paling
ikhlas?" Jawab Fudhail bin I'yadh: "Sesungguhnya amal itu
apabila dikerjakan dengan ikhlas tetapi tidak benar
nescaya tidak akan diterima dan apabila amal itu
dikerjakan dengan benar tetapi tidak ikhlas nescaya tidak
akan diterima sehingga amal itu dikerjakan dengan ikhlas
dan benar. Yang dimaksudkan dengan ikhlas ialah amal itu
kerana Allah dan yang dimaksudkan dengan benar ialah
amalan itu atas dasar sunnah" [ Dinukil daripada kitab al-
Masaa'il (masalah-masalah agama), Abdul Hakim bin Amir
Abdat, Darul Qalam, Jakarta 2002, JIL. 2 ms. 258]
Fudhail Bin `Iyadh mengatakan: "Meninggalkan amal karena manusia adalah riya, sedang beramal karena manusia adalah syirik. Dan ikhlas adalah menyelamatkanmu dari kedua penyakit tersebut."
Seorang sufi menuturkan, ''Ikhlas berarti engkau tidak memanggil sesiapa pun selain Allah SWT. untuk menjadi saksi atas perbuatanmu.''
Mengesakan Allah sebagai tujuan dalam ketaatan.
Membersihkan perbuatan dari perhatian makhluk.
Menjaga amal dari perhatian manusia dan
termasuk pula diri sendiri.
Seseorang bermaksud melalui ibadahnya tersebut
untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah
dan mendapatkan keridhaanNya.
Sesuatu yang paling mulia didunia
Membersihkan amal dari segala campuran riyak,
„ujub, sum‟ah dan sebagainya.
1. Tidak mencari popularitas dan tidak menonjolkan diri
2. Tidak rindu pujian dan tidak terkecoh pujian
3. Tidak mngejar pangkat dan kedudukan
4. Tidak terlalu mengharapkan habuan / ganjaran duniawi
5. Tidak mudah kecewa
6. Tidak membedakan amal besar dan amal kecil
7. Tidak fanatis golongan
8. Rindu dan marahnya bukan karena perasaan pribadi
9. Ringan, lahap dan nikmat dalam beramal
10. Tidak egois karena selalu mementingkan kepentingan
bersama
11. Tidak membeda-bedakan pergaulan
11. Takutkan sanjungan dan pujian manusia.
12. Tidak tersinggung apabila dikritik
13.Tidak merasa bangga bila dipuji.
14. Senantiasa menganggap diri abai dalam ibadah akibat sikap
taajub akan diri sendiri.
15. Tidak malas, ketinggalan dalam kesusahan;
16. Tidak jemu berusaha mengajak orang kepada Islam.
17. Tidak menjauhkan diri dari jemaah walau dicaci manusia.
18. Di dalam organisasi/jemaah, tidak ingin menjadi ketua tetapi
tetap bekerja dan menyumbang.
19. Menjadi pemimpin ataukah pengikut sama saja, tak masalah;
20. Tidak marah malah gembira, bila muncul seorang yang baru
menjadi ketua (namun bukan bermaksud tanggungjawabnya
sendiri berkurang, karena amanah bukan dari manusia tetapi
dari Allah)
“Sesungguhnya orang-orang yang
beriman itu adalah bersaudara, maka
damaikanlah di antara dua saudara
kamu (yang bertelagah).”
إنما المؤمنون إخوة فأ صلحوا بين أخويكم
“Barangsiapa yang tidak
mengambil berat tentang
urusan orang Islam ia bukan
dari kalangan aku.”
من لم يهتم بأمر المسلم فليس منى
“Orang mukmin bagi orang mukmin
itu laksana satu bangunan yang
sebahagiannya memperkuatkan
sebahagian yang lain.”
المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا
“Orang muslim ialah saudara
bagi muslim yang lain, ia tidak
menzaliminya dan juga
membiarkannya.”
المسلم أخ المسلم ال يظلمه واليسلمه
“Perbandingan orang-orang mukmin
dalam ertikata kasih sayang mereka,
dalam perasaan belas kasihan mereka,
dan dalam persimpatian mereka
adalah laksana badan yang satu.”
مثل المؤمنين فى توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد الواحد
Hak sesama muslim ada 6 perkara:
1. Menjawab salam yang diberikan
2. Menunaikan jemputan
3. Mendoakan saudaranya yang bersin
4. Memberikan nasihat jika diminta
5. Berulang kali menziarahi saudaranya yang
sakit
6. Mengiringi jenazah saudaranya yang
meninggal ke perkuburan
ثالثة من كن فيه وجد حالوة اإليمان
أن يكون هللا ورسوله أحب إليه مما
وأن يحب المرأى ال يحبه إال سواهما
وأن يكره أن يعود فى الكفر هلل تعالى كما يكره أن يقذف فى النار
1. Saling memberi dan menjawab salam
2. Saling memberi makan minum
3. Saling memberi hadiah
4. Saling memberi dan menerima nasihat
5. Saling bermaaf maafan
6.Saling membantu sahabat dalam
kesempitan dan kesusahan
7. Saling bersangka baik
8. Saling mendoakan sahabat
Teman Hisyam bin Ash
- Merintih kesakitan
Sepupunya
- luka teruk Hisyam bin Ash
-sakratul maut
- luka parah
Perang Yarmuk
Hudzafah
al Adaki
Bawa
air