1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanpa terasa,50 tahun sudah Papua menjadi bagian dari Indonesia. Papua adalah wilayah paling timur Indonesia yang bergabung kedalam Negara Kesatuan Replublik Indonesia (NKRI), melalui perjanjian internasional, yaitu perjanjian New York pada 15 Agustus 1962. Hingga kini di wilayah tersebut masih sering terjadi Konflik, baik konflik vertikal antara sebagian rakyat papua,dengan pemerintah Indonesia maupun konflik horizontal antarsesama masyarakat di tanah Papua, yang terkait persolana politik, ekonomi atupun social budaya. Papua adalah sebuah wilayah yang kompleks. Wilayah ini kaya akan sumber daya alam dan budaya, tetapi sebagian besar penduduk asli Papua masih amat miskin, bahkan ada sebagian kecil masyarakatnya yang hidup seakan masih berada di zaman batu muda (neo-lithcum). Dari sisi topografi, wilayah Papua terdiri atau wilayah pantai, lembah, gunung, dan pulau-pulau besar dan kecil.
48
Embed
Usaha Gerakan Separatis Organisasi Papua Merdeka Untuk Melepaskan Diri Dari NKRI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Tanpa terasa50 tahun sudah Papua menjadi bagian dari
Indonesia Papua adalah wilayah paling timur Indonesia yang
bergabung kedalam Negara Kesatuan Replublik Indonesia (NKRI)
melalui perjanjian internasional yaitu perjanjian New York pada
15 Agustus 1962 Hingga kini di wilayah tersebut masih sering
terjadi Konflik baik konflik vertikal antara sebagian rakyat
papuadengan pemerintah Indonesia maupun konflik horizontal
antarsesama masyarakat di tanah Papua yang terkait persolana
politik ekonomi atupun social budaya
Papua adalah sebuah wilayah yang kompleks Wilayah ini kaya
akan sumber daya alam dan budaya tetapi sebagian besar penduduk
asli Papua masih amat miskin bahkan ada sebagian kecil
masyarakatnya yang hidup seakan masih berada di zaman batu muda
(neo-lithcum) Dari sisi topografi wilayah Papua terdiri atau
wilayah pantai lembah gunung dan pulau-pulau besar dan kecil
2
Papua adalah wilayah Indonesia yang paling banyak kelompok
etniknya sekitar 250-an etnik dihitung dari jumlah bahasa yang
mereka gunakan Ini yang menjadikan Indonesia adalah negara nomer
dua yang memiliki bahasa yang paling banyak setelah Papua Nugini
yang memiliki 700an bahasa atau kelompok etnik
Tulisan ini saya beri judul ldquo Peran Majelis Rakyat Papua
Dalam Pemilihan Gubernur Papua Baratrdquo setalah Orde Baru
Berakhir muncul desakan-desakan dari penduduk asli Papua dan
dunia Internasional yang menuntut Papua untuk merdeka Konflik
tanah papua yang telah berlangsung selama lima dekade Untuk
meredam tuntutan kemerdekaan penuh dari rakyat Papua pemerintah
yang itu dipimpin oleh BJ Habibie merumuskan sebuah rancangan
otonomi khusus yang isinya desentralisasi yaitu UU No22 Tahun
1999 tentang pemerintah daerah Solusi yang di tawarkan UU
tersebut adalah desentralisasi yaitu kontrol adminitrasi dan
pengelolaan sumber daya lokal dijalankan oleh pemerintahan
tingkat kabupaten KabupatenKota1
1 Rodd McGibbon Aceh and Papua Is Special Autonomy The Solution 2004) hlm9
3
Namun UU No22 tersebut tidaklah cukup dala meredam
tuntuntan dari rakyat Papua Untuk Merdeka akhirnya pemerintah
BJ Habibie menelurkan UU No45 Tahun 1999 tentang pembentukan
provinsi Irian Jaya Tengah Provinsi Irian Jaya Barat kabupaten
Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Puncak Jaya dan Kota
Sorongdengan SK Presiden Habibie juga menetapkan dua gubernur
bagi Provinsi Irian Barat dan Irian Tengah yakni Abraham Atururi
dan Herman Monim yang sebelumnya menjabat sebagai wakil-wakil
gubernur Irian Jaya
Kedua Gubernur tersebut dilantik secara diam-diam di Jakarta
pada 11 oktober 1999 Kedua kebijakan tersebut diambiloleh
pemerintahan habibi untuk maksud mendekatkan masyarkat Papua
dengan Pemerintah Sebaliknya orang-orang Papua yang kritis
justru menilai bahwa kebijakan ini di ambil dengan maksud untuk
memecah belah dan menguasi papua seperti yang biasa dilakui
selama ini oleh pemerintah Penolakan diwujudkan dengan berbagai
aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh warga Papua pucak dari aksi
unjuk rasa tersebut adalah di dudukinya kantir gubernur Papua
pada 19 Oktober 1999 Pada hari yang sama DPRD Tingkat I Iriian
Jaya juga mengadakan sidang istimewa untuk membahas pemekaran
4
Irian Jaya dan pelantikan dua Gubernur DPRD Irian Barat Juga
Menuntut untuk mencabut UU NO 45 Tahun 1999 tentang pemekaran
Irian Jaya Tuntutan Itu dikarenakan semua Elemen masyarakt Papua
memiliki pandangan yang sama tentang pemekaran yaitu pemekaran
adalah upaya oemerintah untuk memecah belah Papua
Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI hasil pemilu 1999
segera merumuskan kebijakan baru tentang Papua MPR RI mensahkab
Tap MPR RI Nomor IV tentang Garis-Garis Besar Halauan Negara
(GBHN) 1999-2004 yang menetapkan bahwa ldquo Intregrasi bangsa di
dalam wadah Negara kesatuan Replubik Indonesia dengan tetap
menghargai kesetaraan dan keragaman kehidupan social budaya
masyarakat Irian Jaya melalui penetapan daerah Otonomi Khusus
yang diatur Undang-undang Menurut SP Morin anggota DPR wakil
dari provinsi Papua ide otonomi khusus tersebut dibicarakan
untuk ditetapkan hanya di Provinsi Aceh Lalu setelah perdebatan
panjangyang melibatkan Politisi-politis Papua termasuk JP
salossa Ruben Gobay dan Tony Rahail Otonomi Khusus akhirnya
diberlakukan juga di Papua
5
Setelah proses panjang yang penuh dinamika dan setelah
pergantian Presiden dari BJ Habibie kepada Abdurahman Wahid
Akhirnya UU Otonomi khusus lahir namun karena Abdurahman Wahid
di makzulkan oleh MPR akhirnya UU Otsus yaitu UU No 21 tahun 2001
di sahkan oleh Presiden Megawati yang menggantikan Abdurahman
Wahid Akibat dari UU itu Provinsi Irian Barat di Ganti menjadi
Provinsi PapuaUU Otsus juga mengatur tentang pengelolaan dana
yang desantralisasi diberlakukannya Peradilan Adat dan memiliki
sistem Parlemen Bikameral di Provinsi Meskipun sudah ada UU
Otsus namun untuk menunjang pelaksaan UU Otsus masih di
perlukannya peraturan tambahan termasuk peraturan perundangan
Keputusan Presiden Peraturan Pemerintah Peraturan daerah Khusus
(Perdasus) peraturan Daerah Provinsi (perdasi) dan peraturan
pemerintahan daerah kabupatenkota untuk mengimplementasikanya
Salah satu kewajiban Otsus adalah dibentuknya sistem
bikameral parlemen di Provinsi selain perdasus tentang dana
Otsus perdasus yang harus diutamakan adalah tentang MRP
( Majelis Rakyat Papua) tetapi PP dan Perdasus MRP tidak kunjung
dibuat Pemebentukan MRP mundur hingga 4 tahun dan baru terbentuk
pada tahun 2005 Keterlambatan pembentukan MRP adalah disebabkan
6
Karena Pemerintah Menaruh Kecurigaan bahwa MRP akan menjadi
Lembaga Superbody yang ada di Papua
Tertundanya Pembentukan MRP hingga empat tahun berdampak
lahirnya kebijakan yang bertetangan denag UU Otsus Salah satunya
adalah intruksi presiden (Inpres) No 1 tahun 2003 yang merupakan
tindak lanjut dari UU No 45 tahun 1999 tentang pemekaran Irian
Jaya 23
Secara substansial UU No 45 tahun 1999 telah ditolak oleh
DPRD dan juga masyarakat Papua Secara prosedur Hukum lahirnya
inpres I2003 juga dinilai bertentangan dengan UU Otsus didalam
UU 212001 disebutkan bahwa pemekaran daerah Papua harus atas
persetujuan MRP dan DPRP sementara itu saat inpres diterbitkan
MRP belum terbentuk
Majelis Rakyat Papua (MRP) adalah sebuah lembaga di provinsi
Papua yang beranggotakan penduduk asli Papua MRP adalah Lemabaga
yang dihasilkan melalui produk Politik yang dibuat khusus bagi
Papua yaitu UU No 21 Otsus 2001 tentang otonomi Khusus Papua
2 httpwwwmhukumonlinecom
3Murdian S Widjojo ldquo Membaca Kekerasan di Timikardquo dalam httpwwwunisosdemorg di unduh pada 1 November 2013
7
pada Bab V UU Otsus dijelaskan bahwa bentuk dan susunan
Pemerintahan provinsi Papua terdiri dari tiga Komponen yaoutu
Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRPDPRD) pemerintah Daerah
(Gubernur beserta jajarannya) dan MRP4
MRP dalam tugas dan wewenangnya adalah sebagai lembaga yang
diisi oleh penduduk asli Papua adalah memberi pertimbangan
saran dan persetujuan terkait rancangan Perdasus menjadi pihak
ketiga atas kerjasama yang di lakukan pemerintah dengan penduduk
asli tanah Papua menjadi penyalur aspirasi penduduk asli Papua
melindungi budaya asli Papua dan memberikan pertimbangan dan
persetujuan terkait keaslian bakal calon Gubernur Papua dan Moral
secara Pribadi
Terkait wewenang untuk menimbang dan menyetujui bakal calon
gubernur MRP yang tujuan adalah menjadi instrumen dan jembatan
bagi penduduk asli Papua dalam menyampaikan aspirasinya malah
menjadi intrumen bagi para elit Politik di Papua Hal ini dapat
dilihat ketika dualisme MRP terjadi yaitu MRP dan MRPB ( Majelis
Papua Barat)
4 Wikipedia Majelis Rakyat Papua dalam httpwwwwikipediaorg diakses tanggal 1 November 2013
8
Dualisme ini terjadi akibat dari kepentingan para elit
politik Papua untuk maju dalam pemilihan Gubernur Papua Barat
pada 12 April 2011 Mendagri Garmawan Fauzi melantik 73 anggota
MRP namun pada 15 Juni 2011 tanpa diduga-duga Gubernur Papua
Barat Abraham O Atuturi melantik sejumlah utusan MRP dari Papua
Barat menjadi anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) akibat
dualisme MRP ini menjadi polemik bagi Penduduk Papua Karena UU
Otsus hanya mengamanatkan satu MRP untuk semua Provinsi
Dualisme MRP ini banyak pengamat yang menilai terjadi
karena kepentingan Pemilukada Papua Barat Karena kewenangan MRP
dalam menentukan Bakal calon Gubernur maka banyak yang menduga
bahwa kelahiran MRPB adalah ulah dari salah satu elit politik
Papua yang akan maju dalam Pemilukada Papua Barat
Dualisme MRP membuat kekacauan posisi jabatan pimpinan
antara MRP di Papua dan MRP di Papua Barat Sebagai contoh Ibu
Dorkas yang menjabat sebagai ketua MRP ia juga menjabat sebagai
wakil ketua MRP di Papua Barat Sejak awal terbentuknya MRPB
sudah banyak pengamat yang menilai bahwa Aroma Persaingan Politik
9
di Papua sangat panas Papua yang sebelum di berlakukannya UU
Otsus dijuluki Hotland atau Tanah Panas saat ini nampaknya UU
Otsus tidak bisa menghilangkan stigma Papua sebagai tanah yang
panas padahal kehadiran UU Otsus diharapkan menjadi pendingin
atas konflik yang terjadi di Papua
Dualisme MRP ini menjadi salah satu bukti penyebab Gagalnya
Otsus dalam mencapai tujuan untuk memajukan provinsi Papua Otsus
yang diharapkan menjadi instrument untuk rakyat Papua malah
menjadi instrumen bagi elit politik di Papua Pemilukada di
Papua pun menjadi salah penyebab Konflik di tanah Papua padalah
ide Desentralisasi adalah untuk meredam konflik antar Papua dan
Jakarta salah satu hal disebakan dari Desantralisasi adalah
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung dari tingkat Provinsi
hingga tingkat KabupatenKota
Saat ini banyak pengamat yang menilai bahwa Pemilukada
sering menjadi peneyebab konflik di Papua Konflik berdarah
sering terjadi akibat Pemilukada Para Elit politik Papua sering
memangfaatkan rendahnya pendidikan dari sebagian rakyat Papua
untuk menjadi massa yang berbuat anarkis untuk mencapai tujuan
10
para elit Politik Bahkan untuk penetapan bakal calon saja sering
terjadi kerusuhan yang menyebabkan puluhan rakyat tidak berdosa
meninggal
Terjadinya dualisme MRP adalah salah satu kegagalan Otsus
dualisme yang sangat bermuatan politik lahir karena kurangnya
ketegasan pemerintah pusat terhadap para elit Papua dualisme MRP
adalah terkait konspirasi politik pemilihan Gubernur dan Wagub
di Papua Barat MRP pernah membuat satu kesepakatan terkait satu
kesatuan kultural dan ekonomi Namun jika ada dua MRP maka satu
kesatuan kultural dan ekonomi tersebut terancam hilang
Berdasarkan paparan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian penyebab dualisme MRP dalam penelitian ini
Penulis Memberi Judul rdquo Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papuardquo
12 INDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang akan penulis angkat dalam penelitian ini adalah
1 Bagaiaman proses munculnya dualisme Majelis Rakyat
Papua
2 Apa penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
11
3 Bagaimana peran elit politik Papua dalam menyikapi
dualisme Majelis Rakyat Papua
4 Faktor Apa yang berpengaruh dalam Proses Kemunculan
Dualisme Majelis Rakyat Papua
13 BATASAN MASALAH
Meskipun banyak masalah yang terjadi di tanah Papua dalam
penelitian ini penulis hanya akan membahas penyebab Dualisme
Majelis Rakyat Papua
14 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
proses kemunculan dan factor apa saja yang menjadi penyebab
dualisme Majelis Rakyat Papua
12
15 SIGNINFIKASI PENELITIAN
Adapun signifikansi penelitian ini terbagai menjadi dua
signifikansi yaitu sebagai berikut
1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan khasanah ilmu serta sebagai pengaplikasian
Ilmu Politik khususnya Mahasiswa FISIP UMJ (Ilmu Politik)
dalam perkuliahan
2Signifikansi Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi bahan masukan
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang permasalahan
politik yang terjadi di Provinsi Papua
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
2
Papua adalah wilayah Indonesia yang paling banyak kelompok
etniknya sekitar 250-an etnik dihitung dari jumlah bahasa yang
mereka gunakan Ini yang menjadikan Indonesia adalah negara nomer
dua yang memiliki bahasa yang paling banyak setelah Papua Nugini
yang memiliki 700an bahasa atau kelompok etnik
Tulisan ini saya beri judul ldquo Peran Majelis Rakyat Papua
Dalam Pemilihan Gubernur Papua Baratrdquo setalah Orde Baru
Berakhir muncul desakan-desakan dari penduduk asli Papua dan
dunia Internasional yang menuntut Papua untuk merdeka Konflik
tanah papua yang telah berlangsung selama lima dekade Untuk
meredam tuntutan kemerdekaan penuh dari rakyat Papua pemerintah
yang itu dipimpin oleh BJ Habibie merumuskan sebuah rancangan
otonomi khusus yang isinya desentralisasi yaitu UU No22 Tahun
1999 tentang pemerintah daerah Solusi yang di tawarkan UU
tersebut adalah desentralisasi yaitu kontrol adminitrasi dan
pengelolaan sumber daya lokal dijalankan oleh pemerintahan
tingkat kabupaten KabupatenKota1
1 Rodd McGibbon Aceh and Papua Is Special Autonomy The Solution 2004) hlm9
3
Namun UU No22 tersebut tidaklah cukup dala meredam
tuntuntan dari rakyat Papua Untuk Merdeka akhirnya pemerintah
BJ Habibie menelurkan UU No45 Tahun 1999 tentang pembentukan
provinsi Irian Jaya Tengah Provinsi Irian Jaya Barat kabupaten
Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Puncak Jaya dan Kota
Sorongdengan SK Presiden Habibie juga menetapkan dua gubernur
bagi Provinsi Irian Barat dan Irian Tengah yakni Abraham Atururi
dan Herman Monim yang sebelumnya menjabat sebagai wakil-wakil
gubernur Irian Jaya
Kedua Gubernur tersebut dilantik secara diam-diam di Jakarta
pada 11 oktober 1999 Kedua kebijakan tersebut diambiloleh
pemerintahan habibi untuk maksud mendekatkan masyarkat Papua
dengan Pemerintah Sebaliknya orang-orang Papua yang kritis
justru menilai bahwa kebijakan ini di ambil dengan maksud untuk
memecah belah dan menguasi papua seperti yang biasa dilakui
selama ini oleh pemerintah Penolakan diwujudkan dengan berbagai
aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh warga Papua pucak dari aksi
unjuk rasa tersebut adalah di dudukinya kantir gubernur Papua
pada 19 Oktober 1999 Pada hari yang sama DPRD Tingkat I Iriian
Jaya juga mengadakan sidang istimewa untuk membahas pemekaran
4
Irian Jaya dan pelantikan dua Gubernur DPRD Irian Barat Juga
Menuntut untuk mencabut UU NO 45 Tahun 1999 tentang pemekaran
Irian Jaya Tuntutan Itu dikarenakan semua Elemen masyarakt Papua
memiliki pandangan yang sama tentang pemekaran yaitu pemekaran
adalah upaya oemerintah untuk memecah belah Papua
Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI hasil pemilu 1999
segera merumuskan kebijakan baru tentang Papua MPR RI mensahkab
Tap MPR RI Nomor IV tentang Garis-Garis Besar Halauan Negara
(GBHN) 1999-2004 yang menetapkan bahwa ldquo Intregrasi bangsa di
dalam wadah Negara kesatuan Replubik Indonesia dengan tetap
menghargai kesetaraan dan keragaman kehidupan social budaya
masyarakat Irian Jaya melalui penetapan daerah Otonomi Khusus
yang diatur Undang-undang Menurut SP Morin anggota DPR wakil
dari provinsi Papua ide otonomi khusus tersebut dibicarakan
untuk ditetapkan hanya di Provinsi Aceh Lalu setelah perdebatan
panjangyang melibatkan Politisi-politis Papua termasuk JP
salossa Ruben Gobay dan Tony Rahail Otonomi Khusus akhirnya
diberlakukan juga di Papua
5
Setelah proses panjang yang penuh dinamika dan setelah
pergantian Presiden dari BJ Habibie kepada Abdurahman Wahid
Akhirnya UU Otonomi khusus lahir namun karena Abdurahman Wahid
di makzulkan oleh MPR akhirnya UU Otsus yaitu UU No 21 tahun 2001
di sahkan oleh Presiden Megawati yang menggantikan Abdurahman
Wahid Akibat dari UU itu Provinsi Irian Barat di Ganti menjadi
Provinsi PapuaUU Otsus juga mengatur tentang pengelolaan dana
yang desantralisasi diberlakukannya Peradilan Adat dan memiliki
sistem Parlemen Bikameral di Provinsi Meskipun sudah ada UU
Otsus namun untuk menunjang pelaksaan UU Otsus masih di
perlukannya peraturan tambahan termasuk peraturan perundangan
Keputusan Presiden Peraturan Pemerintah Peraturan daerah Khusus
(Perdasus) peraturan Daerah Provinsi (perdasi) dan peraturan
pemerintahan daerah kabupatenkota untuk mengimplementasikanya
Salah satu kewajiban Otsus adalah dibentuknya sistem
bikameral parlemen di Provinsi selain perdasus tentang dana
Otsus perdasus yang harus diutamakan adalah tentang MRP
( Majelis Rakyat Papua) tetapi PP dan Perdasus MRP tidak kunjung
dibuat Pemebentukan MRP mundur hingga 4 tahun dan baru terbentuk
pada tahun 2005 Keterlambatan pembentukan MRP adalah disebabkan
6
Karena Pemerintah Menaruh Kecurigaan bahwa MRP akan menjadi
Lembaga Superbody yang ada di Papua
Tertundanya Pembentukan MRP hingga empat tahun berdampak
lahirnya kebijakan yang bertetangan denag UU Otsus Salah satunya
adalah intruksi presiden (Inpres) No 1 tahun 2003 yang merupakan
tindak lanjut dari UU No 45 tahun 1999 tentang pemekaran Irian
Jaya 23
Secara substansial UU No 45 tahun 1999 telah ditolak oleh
DPRD dan juga masyarakat Papua Secara prosedur Hukum lahirnya
inpres I2003 juga dinilai bertentangan dengan UU Otsus didalam
UU 212001 disebutkan bahwa pemekaran daerah Papua harus atas
persetujuan MRP dan DPRP sementara itu saat inpres diterbitkan
MRP belum terbentuk
Majelis Rakyat Papua (MRP) adalah sebuah lembaga di provinsi
Papua yang beranggotakan penduduk asli Papua MRP adalah Lemabaga
yang dihasilkan melalui produk Politik yang dibuat khusus bagi
Papua yaitu UU No 21 Otsus 2001 tentang otonomi Khusus Papua
2 httpwwwmhukumonlinecom
3Murdian S Widjojo ldquo Membaca Kekerasan di Timikardquo dalam httpwwwunisosdemorg di unduh pada 1 November 2013
7
pada Bab V UU Otsus dijelaskan bahwa bentuk dan susunan
Pemerintahan provinsi Papua terdiri dari tiga Komponen yaoutu
Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRPDPRD) pemerintah Daerah
(Gubernur beserta jajarannya) dan MRP4
MRP dalam tugas dan wewenangnya adalah sebagai lembaga yang
diisi oleh penduduk asli Papua adalah memberi pertimbangan
saran dan persetujuan terkait rancangan Perdasus menjadi pihak
ketiga atas kerjasama yang di lakukan pemerintah dengan penduduk
asli tanah Papua menjadi penyalur aspirasi penduduk asli Papua
melindungi budaya asli Papua dan memberikan pertimbangan dan
persetujuan terkait keaslian bakal calon Gubernur Papua dan Moral
secara Pribadi
Terkait wewenang untuk menimbang dan menyetujui bakal calon
gubernur MRP yang tujuan adalah menjadi instrumen dan jembatan
bagi penduduk asli Papua dalam menyampaikan aspirasinya malah
menjadi intrumen bagi para elit Politik di Papua Hal ini dapat
dilihat ketika dualisme MRP terjadi yaitu MRP dan MRPB ( Majelis
Papua Barat)
4 Wikipedia Majelis Rakyat Papua dalam httpwwwwikipediaorg diakses tanggal 1 November 2013
8
Dualisme ini terjadi akibat dari kepentingan para elit
politik Papua untuk maju dalam pemilihan Gubernur Papua Barat
pada 12 April 2011 Mendagri Garmawan Fauzi melantik 73 anggota
MRP namun pada 15 Juni 2011 tanpa diduga-duga Gubernur Papua
Barat Abraham O Atuturi melantik sejumlah utusan MRP dari Papua
Barat menjadi anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) akibat
dualisme MRP ini menjadi polemik bagi Penduduk Papua Karena UU
Otsus hanya mengamanatkan satu MRP untuk semua Provinsi
Dualisme MRP ini banyak pengamat yang menilai terjadi
karena kepentingan Pemilukada Papua Barat Karena kewenangan MRP
dalam menentukan Bakal calon Gubernur maka banyak yang menduga
bahwa kelahiran MRPB adalah ulah dari salah satu elit politik
Papua yang akan maju dalam Pemilukada Papua Barat
Dualisme MRP membuat kekacauan posisi jabatan pimpinan
antara MRP di Papua dan MRP di Papua Barat Sebagai contoh Ibu
Dorkas yang menjabat sebagai ketua MRP ia juga menjabat sebagai
wakil ketua MRP di Papua Barat Sejak awal terbentuknya MRPB
sudah banyak pengamat yang menilai bahwa Aroma Persaingan Politik
9
di Papua sangat panas Papua yang sebelum di berlakukannya UU
Otsus dijuluki Hotland atau Tanah Panas saat ini nampaknya UU
Otsus tidak bisa menghilangkan stigma Papua sebagai tanah yang
panas padahal kehadiran UU Otsus diharapkan menjadi pendingin
atas konflik yang terjadi di Papua
Dualisme MRP ini menjadi salah satu bukti penyebab Gagalnya
Otsus dalam mencapai tujuan untuk memajukan provinsi Papua Otsus
yang diharapkan menjadi instrument untuk rakyat Papua malah
menjadi instrumen bagi elit politik di Papua Pemilukada di
Papua pun menjadi salah penyebab Konflik di tanah Papua padalah
ide Desentralisasi adalah untuk meredam konflik antar Papua dan
Jakarta salah satu hal disebakan dari Desantralisasi adalah
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung dari tingkat Provinsi
hingga tingkat KabupatenKota
Saat ini banyak pengamat yang menilai bahwa Pemilukada
sering menjadi peneyebab konflik di Papua Konflik berdarah
sering terjadi akibat Pemilukada Para Elit politik Papua sering
memangfaatkan rendahnya pendidikan dari sebagian rakyat Papua
untuk menjadi massa yang berbuat anarkis untuk mencapai tujuan
10
para elit Politik Bahkan untuk penetapan bakal calon saja sering
terjadi kerusuhan yang menyebabkan puluhan rakyat tidak berdosa
meninggal
Terjadinya dualisme MRP adalah salah satu kegagalan Otsus
dualisme yang sangat bermuatan politik lahir karena kurangnya
ketegasan pemerintah pusat terhadap para elit Papua dualisme MRP
adalah terkait konspirasi politik pemilihan Gubernur dan Wagub
di Papua Barat MRP pernah membuat satu kesepakatan terkait satu
kesatuan kultural dan ekonomi Namun jika ada dua MRP maka satu
kesatuan kultural dan ekonomi tersebut terancam hilang
Berdasarkan paparan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian penyebab dualisme MRP dalam penelitian ini
Penulis Memberi Judul rdquo Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papuardquo
12 INDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang akan penulis angkat dalam penelitian ini adalah
1 Bagaiaman proses munculnya dualisme Majelis Rakyat
Papua
2 Apa penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
11
3 Bagaimana peran elit politik Papua dalam menyikapi
dualisme Majelis Rakyat Papua
4 Faktor Apa yang berpengaruh dalam Proses Kemunculan
Dualisme Majelis Rakyat Papua
13 BATASAN MASALAH
Meskipun banyak masalah yang terjadi di tanah Papua dalam
penelitian ini penulis hanya akan membahas penyebab Dualisme
Majelis Rakyat Papua
14 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
proses kemunculan dan factor apa saja yang menjadi penyebab
dualisme Majelis Rakyat Papua
12
15 SIGNINFIKASI PENELITIAN
Adapun signifikansi penelitian ini terbagai menjadi dua
signifikansi yaitu sebagai berikut
1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan khasanah ilmu serta sebagai pengaplikasian
Ilmu Politik khususnya Mahasiswa FISIP UMJ (Ilmu Politik)
dalam perkuliahan
2Signifikansi Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi bahan masukan
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang permasalahan
politik yang terjadi di Provinsi Papua
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
3
Namun UU No22 tersebut tidaklah cukup dala meredam
tuntuntan dari rakyat Papua Untuk Merdeka akhirnya pemerintah
BJ Habibie menelurkan UU No45 Tahun 1999 tentang pembentukan
provinsi Irian Jaya Tengah Provinsi Irian Jaya Barat kabupaten
Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Puncak Jaya dan Kota
Sorongdengan SK Presiden Habibie juga menetapkan dua gubernur
bagi Provinsi Irian Barat dan Irian Tengah yakni Abraham Atururi
dan Herman Monim yang sebelumnya menjabat sebagai wakil-wakil
gubernur Irian Jaya
Kedua Gubernur tersebut dilantik secara diam-diam di Jakarta
pada 11 oktober 1999 Kedua kebijakan tersebut diambiloleh
pemerintahan habibi untuk maksud mendekatkan masyarkat Papua
dengan Pemerintah Sebaliknya orang-orang Papua yang kritis
justru menilai bahwa kebijakan ini di ambil dengan maksud untuk
memecah belah dan menguasi papua seperti yang biasa dilakui
selama ini oleh pemerintah Penolakan diwujudkan dengan berbagai
aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh warga Papua pucak dari aksi
unjuk rasa tersebut adalah di dudukinya kantir gubernur Papua
pada 19 Oktober 1999 Pada hari yang sama DPRD Tingkat I Iriian
Jaya juga mengadakan sidang istimewa untuk membahas pemekaran
4
Irian Jaya dan pelantikan dua Gubernur DPRD Irian Barat Juga
Menuntut untuk mencabut UU NO 45 Tahun 1999 tentang pemekaran
Irian Jaya Tuntutan Itu dikarenakan semua Elemen masyarakt Papua
memiliki pandangan yang sama tentang pemekaran yaitu pemekaran
adalah upaya oemerintah untuk memecah belah Papua
Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI hasil pemilu 1999
segera merumuskan kebijakan baru tentang Papua MPR RI mensahkab
Tap MPR RI Nomor IV tentang Garis-Garis Besar Halauan Negara
(GBHN) 1999-2004 yang menetapkan bahwa ldquo Intregrasi bangsa di
dalam wadah Negara kesatuan Replubik Indonesia dengan tetap
menghargai kesetaraan dan keragaman kehidupan social budaya
masyarakat Irian Jaya melalui penetapan daerah Otonomi Khusus
yang diatur Undang-undang Menurut SP Morin anggota DPR wakil
dari provinsi Papua ide otonomi khusus tersebut dibicarakan
untuk ditetapkan hanya di Provinsi Aceh Lalu setelah perdebatan
panjangyang melibatkan Politisi-politis Papua termasuk JP
salossa Ruben Gobay dan Tony Rahail Otonomi Khusus akhirnya
diberlakukan juga di Papua
5
Setelah proses panjang yang penuh dinamika dan setelah
pergantian Presiden dari BJ Habibie kepada Abdurahman Wahid
Akhirnya UU Otonomi khusus lahir namun karena Abdurahman Wahid
di makzulkan oleh MPR akhirnya UU Otsus yaitu UU No 21 tahun 2001
di sahkan oleh Presiden Megawati yang menggantikan Abdurahman
Wahid Akibat dari UU itu Provinsi Irian Barat di Ganti menjadi
Provinsi PapuaUU Otsus juga mengatur tentang pengelolaan dana
yang desantralisasi diberlakukannya Peradilan Adat dan memiliki
sistem Parlemen Bikameral di Provinsi Meskipun sudah ada UU
Otsus namun untuk menunjang pelaksaan UU Otsus masih di
perlukannya peraturan tambahan termasuk peraturan perundangan
Keputusan Presiden Peraturan Pemerintah Peraturan daerah Khusus
(Perdasus) peraturan Daerah Provinsi (perdasi) dan peraturan
pemerintahan daerah kabupatenkota untuk mengimplementasikanya
Salah satu kewajiban Otsus adalah dibentuknya sistem
bikameral parlemen di Provinsi selain perdasus tentang dana
Otsus perdasus yang harus diutamakan adalah tentang MRP
( Majelis Rakyat Papua) tetapi PP dan Perdasus MRP tidak kunjung
dibuat Pemebentukan MRP mundur hingga 4 tahun dan baru terbentuk
pada tahun 2005 Keterlambatan pembentukan MRP adalah disebabkan
6
Karena Pemerintah Menaruh Kecurigaan bahwa MRP akan menjadi
Lembaga Superbody yang ada di Papua
Tertundanya Pembentukan MRP hingga empat tahun berdampak
lahirnya kebijakan yang bertetangan denag UU Otsus Salah satunya
adalah intruksi presiden (Inpres) No 1 tahun 2003 yang merupakan
tindak lanjut dari UU No 45 tahun 1999 tentang pemekaran Irian
Jaya 23
Secara substansial UU No 45 tahun 1999 telah ditolak oleh
DPRD dan juga masyarakat Papua Secara prosedur Hukum lahirnya
inpres I2003 juga dinilai bertentangan dengan UU Otsus didalam
UU 212001 disebutkan bahwa pemekaran daerah Papua harus atas
persetujuan MRP dan DPRP sementara itu saat inpres diterbitkan
MRP belum terbentuk
Majelis Rakyat Papua (MRP) adalah sebuah lembaga di provinsi
Papua yang beranggotakan penduduk asli Papua MRP adalah Lemabaga
yang dihasilkan melalui produk Politik yang dibuat khusus bagi
Papua yaitu UU No 21 Otsus 2001 tentang otonomi Khusus Papua
2 httpwwwmhukumonlinecom
3Murdian S Widjojo ldquo Membaca Kekerasan di Timikardquo dalam httpwwwunisosdemorg di unduh pada 1 November 2013
7
pada Bab V UU Otsus dijelaskan bahwa bentuk dan susunan
Pemerintahan provinsi Papua terdiri dari tiga Komponen yaoutu
Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRPDPRD) pemerintah Daerah
(Gubernur beserta jajarannya) dan MRP4
MRP dalam tugas dan wewenangnya adalah sebagai lembaga yang
diisi oleh penduduk asli Papua adalah memberi pertimbangan
saran dan persetujuan terkait rancangan Perdasus menjadi pihak
ketiga atas kerjasama yang di lakukan pemerintah dengan penduduk
asli tanah Papua menjadi penyalur aspirasi penduduk asli Papua
melindungi budaya asli Papua dan memberikan pertimbangan dan
persetujuan terkait keaslian bakal calon Gubernur Papua dan Moral
secara Pribadi
Terkait wewenang untuk menimbang dan menyetujui bakal calon
gubernur MRP yang tujuan adalah menjadi instrumen dan jembatan
bagi penduduk asli Papua dalam menyampaikan aspirasinya malah
menjadi intrumen bagi para elit Politik di Papua Hal ini dapat
dilihat ketika dualisme MRP terjadi yaitu MRP dan MRPB ( Majelis
Papua Barat)
4 Wikipedia Majelis Rakyat Papua dalam httpwwwwikipediaorg diakses tanggal 1 November 2013
8
Dualisme ini terjadi akibat dari kepentingan para elit
politik Papua untuk maju dalam pemilihan Gubernur Papua Barat
pada 12 April 2011 Mendagri Garmawan Fauzi melantik 73 anggota
MRP namun pada 15 Juni 2011 tanpa diduga-duga Gubernur Papua
Barat Abraham O Atuturi melantik sejumlah utusan MRP dari Papua
Barat menjadi anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) akibat
dualisme MRP ini menjadi polemik bagi Penduduk Papua Karena UU
Otsus hanya mengamanatkan satu MRP untuk semua Provinsi
Dualisme MRP ini banyak pengamat yang menilai terjadi
karena kepentingan Pemilukada Papua Barat Karena kewenangan MRP
dalam menentukan Bakal calon Gubernur maka banyak yang menduga
bahwa kelahiran MRPB adalah ulah dari salah satu elit politik
Papua yang akan maju dalam Pemilukada Papua Barat
Dualisme MRP membuat kekacauan posisi jabatan pimpinan
antara MRP di Papua dan MRP di Papua Barat Sebagai contoh Ibu
Dorkas yang menjabat sebagai ketua MRP ia juga menjabat sebagai
wakil ketua MRP di Papua Barat Sejak awal terbentuknya MRPB
sudah banyak pengamat yang menilai bahwa Aroma Persaingan Politik
9
di Papua sangat panas Papua yang sebelum di berlakukannya UU
Otsus dijuluki Hotland atau Tanah Panas saat ini nampaknya UU
Otsus tidak bisa menghilangkan stigma Papua sebagai tanah yang
panas padahal kehadiran UU Otsus diharapkan menjadi pendingin
atas konflik yang terjadi di Papua
Dualisme MRP ini menjadi salah satu bukti penyebab Gagalnya
Otsus dalam mencapai tujuan untuk memajukan provinsi Papua Otsus
yang diharapkan menjadi instrument untuk rakyat Papua malah
menjadi instrumen bagi elit politik di Papua Pemilukada di
Papua pun menjadi salah penyebab Konflik di tanah Papua padalah
ide Desentralisasi adalah untuk meredam konflik antar Papua dan
Jakarta salah satu hal disebakan dari Desantralisasi adalah
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung dari tingkat Provinsi
hingga tingkat KabupatenKota
Saat ini banyak pengamat yang menilai bahwa Pemilukada
sering menjadi peneyebab konflik di Papua Konflik berdarah
sering terjadi akibat Pemilukada Para Elit politik Papua sering
memangfaatkan rendahnya pendidikan dari sebagian rakyat Papua
untuk menjadi massa yang berbuat anarkis untuk mencapai tujuan
10
para elit Politik Bahkan untuk penetapan bakal calon saja sering
terjadi kerusuhan yang menyebabkan puluhan rakyat tidak berdosa
meninggal
Terjadinya dualisme MRP adalah salah satu kegagalan Otsus
dualisme yang sangat bermuatan politik lahir karena kurangnya
ketegasan pemerintah pusat terhadap para elit Papua dualisme MRP
adalah terkait konspirasi politik pemilihan Gubernur dan Wagub
di Papua Barat MRP pernah membuat satu kesepakatan terkait satu
kesatuan kultural dan ekonomi Namun jika ada dua MRP maka satu
kesatuan kultural dan ekonomi tersebut terancam hilang
Berdasarkan paparan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian penyebab dualisme MRP dalam penelitian ini
Penulis Memberi Judul rdquo Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papuardquo
12 INDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang akan penulis angkat dalam penelitian ini adalah
1 Bagaiaman proses munculnya dualisme Majelis Rakyat
Papua
2 Apa penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
11
3 Bagaimana peran elit politik Papua dalam menyikapi
dualisme Majelis Rakyat Papua
4 Faktor Apa yang berpengaruh dalam Proses Kemunculan
Dualisme Majelis Rakyat Papua
13 BATASAN MASALAH
Meskipun banyak masalah yang terjadi di tanah Papua dalam
penelitian ini penulis hanya akan membahas penyebab Dualisme
Majelis Rakyat Papua
14 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
proses kemunculan dan factor apa saja yang menjadi penyebab
dualisme Majelis Rakyat Papua
12
15 SIGNINFIKASI PENELITIAN
Adapun signifikansi penelitian ini terbagai menjadi dua
signifikansi yaitu sebagai berikut
1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan khasanah ilmu serta sebagai pengaplikasian
Ilmu Politik khususnya Mahasiswa FISIP UMJ (Ilmu Politik)
dalam perkuliahan
2Signifikansi Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi bahan masukan
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang permasalahan
politik yang terjadi di Provinsi Papua
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
4
Irian Jaya dan pelantikan dua Gubernur DPRD Irian Barat Juga
Menuntut untuk mencabut UU NO 45 Tahun 1999 tentang pemekaran
Irian Jaya Tuntutan Itu dikarenakan semua Elemen masyarakt Papua
memiliki pandangan yang sama tentang pemekaran yaitu pemekaran
adalah upaya oemerintah untuk memecah belah Papua
Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI hasil pemilu 1999
segera merumuskan kebijakan baru tentang Papua MPR RI mensahkab
Tap MPR RI Nomor IV tentang Garis-Garis Besar Halauan Negara
(GBHN) 1999-2004 yang menetapkan bahwa ldquo Intregrasi bangsa di
dalam wadah Negara kesatuan Replubik Indonesia dengan tetap
menghargai kesetaraan dan keragaman kehidupan social budaya
masyarakat Irian Jaya melalui penetapan daerah Otonomi Khusus
yang diatur Undang-undang Menurut SP Morin anggota DPR wakil
dari provinsi Papua ide otonomi khusus tersebut dibicarakan
untuk ditetapkan hanya di Provinsi Aceh Lalu setelah perdebatan
panjangyang melibatkan Politisi-politis Papua termasuk JP
salossa Ruben Gobay dan Tony Rahail Otonomi Khusus akhirnya
diberlakukan juga di Papua
5
Setelah proses panjang yang penuh dinamika dan setelah
pergantian Presiden dari BJ Habibie kepada Abdurahman Wahid
Akhirnya UU Otonomi khusus lahir namun karena Abdurahman Wahid
di makzulkan oleh MPR akhirnya UU Otsus yaitu UU No 21 tahun 2001
di sahkan oleh Presiden Megawati yang menggantikan Abdurahman
Wahid Akibat dari UU itu Provinsi Irian Barat di Ganti menjadi
Provinsi PapuaUU Otsus juga mengatur tentang pengelolaan dana
yang desantralisasi diberlakukannya Peradilan Adat dan memiliki
sistem Parlemen Bikameral di Provinsi Meskipun sudah ada UU
Otsus namun untuk menunjang pelaksaan UU Otsus masih di
perlukannya peraturan tambahan termasuk peraturan perundangan
Keputusan Presiden Peraturan Pemerintah Peraturan daerah Khusus
(Perdasus) peraturan Daerah Provinsi (perdasi) dan peraturan
pemerintahan daerah kabupatenkota untuk mengimplementasikanya
Salah satu kewajiban Otsus adalah dibentuknya sistem
bikameral parlemen di Provinsi selain perdasus tentang dana
Otsus perdasus yang harus diutamakan adalah tentang MRP
( Majelis Rakyat Papua) tetapi PP dan Perdasus MRP tidak kunjung
dibuat Pemebentukan MRP mundur hingga 4 tahun dan baru terbentuk
pada tahun 2005 Keterlambatan pembentukan MRP adalah disebabkan
6
Karena Pemerintah Menaruh Kecurigaan bahwa MRP akan menjadi
Lembaga Superbody yang ada di Papua
Tertundanya Pembentukan MRP hingga empat tahun berdampak
lahirnya kebijakan yang bertetangan denag UU Otsus Salah satunya
adalah intruksi presiden (Inpres) No 1 tahun 2003 yang merupakan
tindak lanjut dari UU No 45 tahun 1999 tentang pemekaran Irian
Jaya 23
Secara substansial UU No 45 tahun 1999 telah ditolak oleh
DPRD dan juga masyarakat Papua Secara prosedur Hukum lahirnya
inpres I2003 juga dinilai bertentangan dengan UU Otsus didalam
UU 212001 disebutkan bahwa pemekaran daerah Papua harus atas
persetujuan MRP dan DPRP sementara itu saat inpres diterbitkan
MRP belum terbentuk
Majelis Rakyat Papua (MRP) adalah sebuah lembaga di provinsi
Papua yang beranggotakan penduduk asli Papua MRP adalah Lemabaga
yang dihasilkan melalui produk Politik yang dibuat khusus bagi
Papua yaitu UU No 21 Otsus 2001 tentang otonomi Khusus Papua
2 httpwwwmhukumonlinecom
3Murdian S Widjojo ldquo Membaca Kekerasan di Timikardquo dalam httpwwwunisosdemorg di unduh pada 1 November 2013
7
pada Bab V UU Otsus dijelaskan bahwa bentuk dan susunan
Pemerintahan provinsi Papua terdiri dari tiga Komponen yaoutu
Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRPDPRD) pemerintah Daerah
(Gubernur beserta jajarannya) dan MRP4
MRP dalam tugas dan wewenangnya adalah sebagai lembaga yang
diisi oleh penduduk asli Papua adalah memberi pertimbangan
saran dan persetujuan terkait rancangan Perdasus menjadi pihak
ketiga atas kerjasama yang di lakukan pemerintah dengan penduduk
asli tanah Papua menjadi penyalur aspirasi penduduk asli Papua
melindungi budaya asli Papua dan memberikan pertimbangan dan
persetujuan terkait keaslian bakal calon Gubernur Papua dan Moral
secara Pribadi
Terkait wewenang untuk menimbang dan menyetujui bakal calon
gubernur MRP yang tujuan adalah menjadi instrumen dan jembatan
bagi penduduk asli Papua dalam menyampaikan aspirasinya malah
menjadi intrumen bagi para elit Politik di Papua Hal ini dapat
dilihat ketika dualisme MRP terjadi yaitu MRP dan MRPB ( Majelis
Papua Barat)
4 Wikipedia Majelis Rakyat Papua dalam httpwwwwikipediaorg diakses tanggal 1 November 2013
8
Dualisme ini terjadi akibat dari kepentingan para elit
politik Papua untuk maju dalam pemilihan Gubernur Papua Barat
pada 12 April 2011 Mendagri Garmawan Fauzi melantik 73 anggota
MRP namun pada 15 Juni 2011 tanpa diduga-duga Gubernur Papua
Barat Abraham O Atuturi melantik sejumlah utusan MRP dari Papua
Barat menjadi anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) akibat
dualisme MRP ini menjadi polemik bagi Penduduk Papua Karena UU
Otsus hanya mengamanatkan satu MRP untuk semua Provinsi
Dualisme MRP ini banyak pengamat yang menilai terjadi
karena kepentingan Pemilukada Papua Barat Karena kewenangan MRP
dalam menentukan Bakal calon Gubernur maka banyak yang menduga
bahwa kelahiran MRPB adalah ulah dari salah satu elit politik
Papua yang akan maju dalam Pemilukada Papua Barat
Dualisme MRP membuat kekacauan posisi jabatan pimpinan
antara MRP di Papua dan MRP di Papua Barat Sebagai contoh Ibu
Dorkas yang menjabat sebagai ketua MRP ia juga menjabat sebagai
wakil ketua MRP di Papua Barat Sejak awal terbentuknya MRPB
sudah banyak pengamat yang menilai bahwa Aroma Persaingan Politik
9
di Papua sangat panas Papua yang sebelum di berlakukannya UU
Otsus dijuluki Hotland atau Tanah Panas saat ini nampaknya UU
Otsus tidak bisa menghilangkan stigma Papua sebagai tanah yang
panas padahal kehadiran UU Otsus diharapkan menjadi pendingin
atas konflik yang terjadi di Papua
Dualisme MRP ini menjadi salah satu bukti penyebab Gagalnya
Otsus dalam mencapai tujuan untuk memajukan provinsi Papua Otsus
yang diharapkan menjadi instrument untuk rakyat Papua malah
menjadi instrumen bagi elit politik di Papua Pemilukada di
Papua pun menjadi salah penyebab Konflik di tanah Papua padalah
ide Desentralisasi adalah untuk meredam konflik antar Papua dan
Jakarta salah satu hal disebakan dari Desantralisasi adalah
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung dari tingkat Provinsi
hingga tingkat KabupatenKota
Saat ini banyak pengamat yang menilai bahwa Pemilukada
sering menjadi peneyebab konflik di Papua Konflik berdarah
sering terjadi akibat Pemilukada Para Elit politik Papua sering
memangfaatkan rendahnya pendidikan dari sebagian rakyat Papua
untuk menjadi massa yang berbuat anarkis untuk mencapai tujuan
10
para elit Politik Bahkan untuk penetapan bakal calon saja sering
terjadi kerusuhan yang menyebabkan puluhan rakyat tidak berdosa
meninggal
Terjadinya dualisme MRP adalah salah satu kegagalan Otsus
dualisme yang sangat bermuatan politik lahir karena kurangnya
ketegasan pemerintah pusat terhadap para elit Papua dualisme MRP
adalah terkait konspirasi politik pemilihan Gubernur dan Wagub
di Papua Barat MRP pernah membuat satu kesepakatan terkait satu
kesatuan kultural dan ekonomi Namun jika ada dua MRP maka satu
kesatuan kultural dan ekonomi tersebut terancam hilang
Berdasarkan paparan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian penyebab dualisme MRP dalam penelitian ini
Penulis Memberi Judul rdquo Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papuardquo
12 INDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang akan penulis angkat dalam penelitian ini adalah
1 Bagaiaman proses munculnya dualisme Majelis Rakyat
Papua
2 Apa penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
11
3 Bagaimana peran elit politik Papua dalam menyikapi
dualisme Majelis Rakyat Papua
4 Faktor Apa yang berpengaruh dalam Proses Kemunculan
Dualisme Majelis Rakyat Papua
13 BATASAN MASALAH
Meskipun banyak masalah yang terjadi di tanah Papua dalam
penelitian ini penulis hanya akan membahas penyebab Dualisme
Majelis Rakyat Papua
14 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
proses kemunculan dan factor apa saja yang menjadi penyebab
dualisme Majelis Rakyat Papua
12
15 SIGNINFIKASI PENELITIAN
Adapun signifikansi penelitian ini terbagai menjadi dua
signifikansi yaitu sebagai berikut
1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan khasanah ilmu serta sebagai pengaplikasian
Ilmu Politik khususnya Mahasiswa FISIP UMJ (Ilmu Politik)
dalam perkuliahan
2Signifikansi Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi bahan masukan
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang permasalahan
politik yang terjadi di Provinsi Papua
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
5
Setelah proses panjang yang penuh dinamika dan setelah
pergantian Presiden dari BJ Habibie kepada Abdurahman Wahid
Akhirnya UU Otonomi khusus lahir namun karena Abdurahman Wahid
di makzulkan oleh MPR akhirnya UU Otsus yaitu UU No 21 tahun 2001
di sahkan oleh Presiden Megawati yang menggantikan Abdurahman
Wahid Akibat dari UU itu Provinsi Irian Barat di Ganti menjadi
Provinsi PapuaUU Otsus juga mengatur tentang pengelolaan dana
yang desantralisasi diberlakukannya Peradilan Adat dan memiliki
sistem Parlemen Bikameral di Provinsi Meskipun sudah ada UU
Otsus namun untuk menunjang pelaksaan UU Otsus masih di
perlukannya peraturan tambahan termasuk peraturan perundangan
Keputusan Presiden Peraturan Pemerintah Peraturan daerah Khusus
(Perdasus) peraturan Daerah Provinsi (perdasi) dan peraturan
pemerintahan daerah kabupatenkota untuk mengimplementasikanya
Salah satu kewajiban Otsus adalah dibentuknya sistem
bikameral parlemen di Provinsi selain perdasus tentang dana
Otsus perdasus yang harus diutamakan adalah tentang MRP
( Majelis Rakyat Papua) tetapi PP dan Perdasus MRP tidak kunjung
dibuat Pemebentukan MRP mundur hingga 4 tahun dan baru terbentuk
pada tahun 2005 Keterlambatan pembentukan MRP adalah disebabkan
6
Karena Pemerintah Menaruh Kecurigaan bahwa MRP akan menjadi
Lembaga Superbody yang ada di Papua
Tertundanya Pembentukan MRP hingga empat tahun berdampak
lahirnya kebijakan yang bertetangan denag UU Otsus Salah satunya
adalah intruksi presiden (Inpres) No 1 tahun 2003 yang merupakan
tindak lanjut dari UU No 45 tahun 1999 tentang pemekaran Irian
Jaya 23
Secara substansial UU No 45 tahun 1999 telah ditolak oleh
DPRD dan juga masyarakat Papua Secara prosedur Hukum lahirnya
inpres I2003 juga dinilai bertentangan dengan UU Otsus didalam
UU 212001 disebutkan bahwa pemekaran daerah Papua harus atas
persetujuan MRP dan DPRP sementara itu saat inpres diterbitkan
MRP belum terbentuk
Majelis Rakyat Papua (MRP) adalah sebuah lembaga di provinsi
Papua yang beranggotakan penduduk asli Papua MRP adalah Lemabaga
yang dihasilkan melalui produk Politik yang dibuat khusus bagi
Papua yaitu UU No 21 Otsus 2001 tentang otonomi Khusus Papua
2 httpwwwmhukumonlinecom
3Murdian S Widjojo ldquo Membaca Kekerasan di Timikardquo dalam httpwwwunisosdemorg di unduh pada 1 November 2013
7
pada Bab V UU Otsus dijelaskan bahwa bentuk dan susunan
Pemerintahan provinsi Papua terdiri dari tiga Komponen yaoutu
Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRPDPRD) pemerintah Daerah
(Gubernur beserta jajarannya) dan MRP4
MRP dalam tugas dan wewenangnya adalah sebagai lembaga yang
diisi oleh penduduk asli Papua adalah memberi pertimbangan
saran dan persetujuan terkait rancangan Perdasus menjadi pihak
ketiga atas kerjasama yang di lakukan pemerintah dengan penduduk
asli tanah Papua menjadi penyalur aspirasi penduduk asli Papua
melindungi budaya asli Papua dan memberikan pertimbangan dan
persetujuan terkait keaslian bakal calon Gubernur Papua dan Moral
secara Pribadi
Terkait wewenang untuk menimbang dan menyetujui bakal calon
gubernur MRP yang tujuan adalah menjadi instrumen dan jembatan
bagi penduduk asli Papua dalam menyampaikan aspirasinya malah
menjadi intrumen bagi para elit Politik di Papua Hal ini dapat
dilihat ketika dualisme MRP terjadi yaitu MRP dan MRPB ( Majelis
Papua Barat)
4 Wikipedia Majelis Rakyat Papua dalam httpwwwwikipediaorg diakses tanggal 1 November 2013
8
Dualisme ini terjadi akibat dari kepentingan para elit
politik Papua untuk maju dalam pemilihan Gubernur Papua Barat
pada 12 April 2011 Mendagri Garmawan Fauzi melantik 73 anggota
MRP namun pada 15 Juni 2011 tanpa diduga-duga Gubernur Papua
Barat Abraham O Atuturi melantik sejumlah utusan MRP dari Papua
Barat menjadi anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) akibat
dualisme MRP ini menjadi polemik bagi Penduduk Papua Karena UU
Otsus hanya mengamanatkan satu MRP untuk semua Provinsi
Dualisme MRP ini banyak pengamat yang menilai terjadi
karena kepentingan Pemilukada Papua Barat Karena kewenangan MRP
dalam menentukan Bakal calon Gubernur maka banyak yang menduga
bahwa kelahiran MRPB adalah ulah dari salah satu elit politik
Papua yang akan maju dalam Pemilukada Papua Barat
Dualisme MRP membuat kekacauan posisi jabatan pimpinan
antara MRP di Papua dan MRP di Papua Barat Sebagai contoh Ibu
Dorkas yang menjabat sebagai ketua MRP ia juga menjabat sebagai
wakil ketua MRP di Papua Barat Sejak awal terbentuknya MRPB
sudah banyak pengamat yang menilai bahwa Aroma Persaingan Politik
9
di Papua sangat panas Papua yang sebelum di berlakukannya UU
Otsus dijuluki Hotland atau Tanah Panas saat ini nampaknya UU
Otsus tidak bisa menghilangkan stigma Papua sebagai tanah yang
panas padahal kehadiran UU Otsus diharapkan menjadi pendingin
atas konflik yang terjadi di Papua
Dualisme MRP ini menjadi salah satu bukti penyebab Gagalnya
Otsus dalam mencapai tujuan untuk memajukan provinsi Papua Otsus
yang diharapkan menjadi instrument untuk rakyat Papua malah
menjadi instrumen bagi elit politik di Papua Pemilukada di
Papua pun menjadi salah penyebab Konflik di tanah Papua padalah
ide Desentralisasi adalah untuk meredam konflik antar Papua dan
Jakarta salah satu hal disebakan dari Desantralisasi adalah
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung dari tingkat Provinsi
hingga tingkat KabupatenKota
Saat ini banyak pengamat yang menilai bahwa Pemilukada
sering menjadi peneyebab konflik di Papua Konflik berdarah
sering terjadi akibat Pemilukada Para Elit politik Papua sering
memangfaatkan rendahnya pendidikan dari sebagian rakyat Papua
untuk menjadi massa yang berbuat anarkis untuk mencapai tujuan
10
para elit Politik Bahkan untuk penetapan bakal calon saja sering
terjadi kerusuhan yang menyebabkan puluhan rakyat tidak berdosa
meninggal
Terjadinya dualisme MRP adalah salah satu kegagalan Otsus
dualisme yang sangat bermuatan politik lahir karena kurangnya
ketegasan pemerintah pusat terhadap para elit Papua dualisme MRP
adalah terkait konspirasi politik pemilihan Gubernur dan Wagub
di Papua Barat MRP pernah membuat satu kesepakatan terkait satu
kesatuan kultural dan ekonomi Namun jika ada dua MRP maka satu
kesatuan kultural dan ekonomi tersebut terancam hilang
Berdasarkan paparan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian penyebab dualisme MRP dalam penelitian ini
Penulis Memberi Judul rdquo Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papuardquo
12 INDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang akan penulis angkat dalam penelitian ini adalah
1 Bagaiaman proses munculnya dualisme Majelis Rakyat
Papua
2 Apa penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
11
3 Bagaimana peran elit politik Papua dalam menyikapi
dualisme Majelis Rakyat Papua
4 Faktor Apa yang berpengaruh dalam Proses Kemunculan
Dualisme Majelis Rakyat Papua
13 BATASAN MASALAH
Meskipun banyak masalah yang terjadi di tanah Papua dalam
penelitian ini penulis hanya akan membahas penyebab Dualisme
Majelis Rakyat Papua
14 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
proses kemunculan dan factor apa saja yang menjadi penyebab
dualisme Majelis Rakyat Papua
12
15 SIGNINFIKASI PENELITIAN
Adapun signifikansi penelitian ini terbagai menjadi dua
signifikansi yaitu sebagai berikut
1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan khasanah ilmu serta sebagai pengaplikasian
Ilmu Politik khususnya Mahasiswa FISIP UMJ (Ilmu Politik)
dalam perkuliahan
2Signifikansi Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi bahan masukan
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang permasalahan
politik yang terjadi di Provinsi Papua
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
6
Karena Pemerintah Menaruh Kecurigaan bahwa MRP akan menjadi
Lembaga Superbody yang ada di Papua
Tertundanya Pembentukan MRP hingga empat tahun berdampak
lahirnya kebijakan yang bertetangan denag UU Otsus Salah satunya
adalah intruksi presiden (Inpres) No 1 tahun 2003 yang merupakan
tindak lanjut dari UU No 45 tahun 1999 tentang pemekaran Irian
Jaya 23
Secara substansial UU No 45 tahun 1999 telah ditolak oleh
DPRD dan juga masyarakat Papua Secara prosedur Hukum lahirnya
inpres I2003 juga dinilai bertentangan dengan UU Otsus didalam
UU 212001 disebutkan bahwa pemekaran daerah Papua harus atas
persetujuan MRP dan DPRP sementara itu saat inpres diterbitkan
MRP belum terbentuk
Majelis Rakyat Papua (MRP) adalah sebuah lembaga di provinsi
Papua yang beranggotakan penduduk asli Papua MRP adalah Lemabaga
yang dihasilkan melalui produk Politik yang dibuat khusus bagi
Papua yaitu UU No 21 Otsus 2001 tentang otonomi Khusus Papua
2 httpwwwmhukumonlinecom
3Murdian S Widjojo ldquo Membaca Kekerasan di Timikardquo dalam httpwwwunisosdemorg di unduh pada 1 November 2013
7
pada Bab V UU Otsus dijelaskan bahwa bentuk dan susunan
Pemerintahan provinsi Papua terdiri dari tiga Komponen yaoutu
Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRPDPRD) pemerintah Daerah
(Gubernur beserta jajarannya) dan MRP4
MRP dalam tugas dan wewenangnya adalah sebagai lembaga yang
diisi oleh penduduk asli Papua adalah memberi pertimbangan
saran dan persetujuan terkait rancangan Perdasus menjadi pihak
ketiga atas kerjasama yang di lakukan pemerintah dengan penduduk
asli tanah Papua menjadi penyalur aspirasi penduduk asli Papua
melindungi budaya asli Papua dan memberikan pertimbangan dan
persetujuan terkait keaslian bakal calon Gubernur Papua dan Moral
secara Pribadi
Terkait wewenang untuk menimbang dan menyetujui bakal calon
gubernur MRP yang tujuan adalah menjadi instrumen dan jembatan
bagi penduduk asli Papua dalam menyampaikan aspirasinya malah
menjadi intrumen bagi para elit Politik di Papua Hal ini dapat
dilihat ketika dualisme MRP terjadi yaitu MRP dan MRPB ( Majelis
Papua Barat)
4 Wikipedia Majelis Rakyat Papua dalam httpwwwwikipediaorg diakses tanggal 1 November 2013
8
Dualisme ini terjadi akibat dari kepentingan para elit
politik Papua untuk maju dalam pemilihan Gubernur Papua Barat
pada 12 April 2011 Mendagri Garmawan Fauzi melantik 73 anggota
MRP namun pada 15 Juni 2011 tanpa diduga-duga Gubernur Papua
Barat Abraham O Atuturi melantik sejumlah utusan MRP dari Papua
Barat menjadi anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) akibat
dualisme MRP ini menjadi polemik bagi Penduduk Papua Karena UU
Otsus hanya mengamanatkan satu MRP untuk semua Provinsi
Dualisme MRP ini banyak pengamat yang menilai terjadi
karena kepentingan Pemilukada Papua Barat Karena kewenangan MRP
dalam menentukan Bakal calon Gubernur maka banyak yang menduga
bahwa kelahiran MRPB adalah ulah dari salah satu elit politik
Papua yang akan maju dalam Pemilukada Papua Barat
Dualisme MRP membuat kekacauan posisi jabatan pimpinan
antara MRP di Papua dan MRP di Papua Barat Sebagai contoh Ibu
Dorkas yang menjabat sebagai ketua MRP ia juga menjabat sebagai
wakil ketua MRP di Papua Barat Sejak awal terbentuknya MRPB
sudah banyak pengamat yang menilai bahwa Aroma Persaingan Politik
9
di Papua sangat panas Papua yang sebelum di berlakukannya UU
Otsus dijuluki Hotland atau Tanah Panas saat ini nampaknya UU
Otsus tidak bisa menghilangkan stigma Papua sebagai tanah yang
panas padahal kehadiran UU Otsus diharapkan menjadi pendingin
atas konflik yang terjadi di Papua
Dualisme MRP ini menjadi salah satu bukti penyebab Gagalnya
Otsus dalam mencapai tujuan untuk memajukan provinsi Papua Otsus
yang diharapkan menjadi instrument untuk rakyat Papua malah
menjadi instrumen bagi elit politik di Papua Pemilukada di
Papua pun menjadi salah penyebab Konflik di tanah Papua padalah
ide Desentralisasi adalah untuk meredam konflik antar Papua dan
Jakarta salah satu hal disebakan dari Desantralisasi adalah
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung dari tingkat Provinsi
hingga tingkat KabupatenKota
Saat ini banyak pengamat yang menilai bahwa Pemilukada
sering menjadi peneyebab konflik di Papua Konflik berdarah
sering terjadi akibat Pemilukada Para Elit politik Papua sering
memangfaatkan rendahnya pendidikan dari sebagian rakyat Papua
untuk menjadi massa yang berbuat anarkis untuk mencapai tujuan
10
para elit Politik Bahkan untuk penetapan bakal calon saja sering
terjadi kerusuhan yang menyebabkan puluhan rakyat tidak berdosa
meninggal
Terjadinya dualisme MRP adalah salah satu kegagalan Otsus
dualisme yang sangat bermuatan politik lahir karena kurangnya
ketegasan pemerintah pusat terhadap para elit Papua dualisme MRP
adalah terkait konspirasi politik pemilihan Gubernur dan Wagub
di Papua Barat MRP pernah membuat satu kesepakatan terkait satu
kesatuan kultural dan ekonomi Namun jika ada dua MRP maka satu
kesatuan kultural dan ekonomi tersebut terancam hilang
Berdasarkan paparan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian penyebab dualisme MRP dalam penelitian ini
Penulis Memberi Judul rdquo Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papuardquo
12 INDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang akan penulis angkat dalam penelitian ini adalah
1 Bagaiaman proses munculnya dualisme Majelis Rakyat
Papua
2 Apa penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
11
3 Bagaimana peran elit politik Papua dalam menyikapi
dualisme Majelis Rakyat Papua
4 Faktor Apa yang berpengaruh dalam Proses Kemunculan
Dualisme Majelis Rakyat Papua
13 BATASAN MASALAH
Meskipun banyak masalah yang terjadi di tanah Papua dalam
penelitian ini penulis hanya akan membahas penyebab Dualisme
Majelis Rakyat Papua
14 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
proses kemunculan dan factor apa saja yang menjadi penyebab
dualisme Majelis Rakyat Papua
12
15 SIGNINFIKASI PENELITIAN
Adapun signifikansi penelitian ini terbagai menjadi dua
signifikansi yaitu sebagai berikut
1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan khasanah ilmu serta sebagai pengaplikasian
Ilmu Politik khususnya Mahasiswa FISIP UMJ (Ilmu Politik)
dalam perkuliahan
2Signifikansi Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi bahan masukan
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang permasalahan
politik yang terjadi di Provinsi Papua
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
7
pada Bab V UU Otsus dijelaskan bahwa bentuk dan susunan
Pemerintahan provinsi Papua terdiri dari tiga Komponen yaoutu
Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRPDPRD) pemerintah Daerah
(Gubernur beserta jajarannya) dan MRP4
MRP dalam tugas dan wewenangnya adalah sebagai lembaga yang
diisi oleh penduduk asli Papua adalah memberi pertimbangan
saran dan persetujuan terkait rancangan Perdasus menjadi pihak
ketiga atas kerjasama yang di lakukan pemerintah dengan penduduk
asli tanah Papua menjadi penyalur aspirasi penduduk asli Papua
melindungi budaya asli Papua dan memberikan pertimbangan dan
persetujuan terkait keaslian bakal calon Gubernur Papua dan Moral
secara Pribadi
Terkait wewenang untuk menimbang dan menyetujui bakal calon
gubernur MRP yang tujuan adalah menjadi instrumen dan jembatan
bagi penduduk asli Papua dalam menyampaikan aspirasinya malah
menjadi intrumen bagi para elit Politik di Papua Hal ini dapat
dilihat ketika dualisme MRP terjadi yaitu MRP dan MRPB ( Majelis
Papua Barat)
4 Wikipedia Majelis Rakyat Papua dalam httpwwwwikipediaorg diakses tanggal 1 November 2013
8
Dualisme ini terjadi akibat dari kepentingan para elit
politik Papua untuk maju dalam pemilihan Gubernur Papua Barat
pada 12 April 2011 Mendagri Garmawan Fauzi melantik 73 anggota
MRP namun pada 15 Juni 2011 tanpa diduga-duga Gubernur Papua
Barat Abraham O Atuturi melantik sejumlah utusan MRP dari Papua
Barat menjadi anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) akibat
dualisme MRP ini menjadi polemik bagi Penduduk Papua Karena UU
Otsus hanya mengamanatkan satu MRP untuk semua Provinsi
Dualisme MRP ini banyak pengamat yang menilai terjadi
karena kepentingan Pemilukada Papua Barat Karena kewenangan MRP
dalam menentukan Bakal calon Gubernur maka banyak yang menduga
bahwa kelahiran MRPB adalah ulah dari salah satu elit politik
Papua yang akan maju dalam Pemilukada Papua Barat
Dualisme MRP membuat kekacauan posisi jabatan pimpinan
antara MRP di Papua dan MRP di Papua Barat Sebagai contoh Ibu
Dorkas yang menjabat sebagai ketua MRP ia juga menjabat sebagai
wakil ketua MRP di Papua Barat Sejak awal terbentuknya MRPB
sudah banyak pengamat yang menilai bahwa Aroma Persaingan Politik
9
di Papua sangat panas Papua yang sebelum di berlakukannya UU
Otsus dijuluki Hotland atau Tanah Panas saat ini nampaknya UU
Otsus tidak bisa menghilangkan stigma Papua sebagai tanah yang
panas padahal kehadiran UU Otsus diharapkan menjadi pendingin
atas konflik yang terjadi di Papua
Dualisme MRP ini menjadi salah satu bukti penyebab Gagalnya
Otsus dalam mencapai tujuan untuk memajukan provinsi Papua Otsus
yang diharapkan menjadi instrument untuk rakyat Papua malah
menjadi instrumen bagi elit politik di Papua Pemilukada di
Papua pun menjadi salah penyebab Konflik di tanah Papua padalah
ide Desentralisasi adalah untuk meredam konflik antar Papua dan
Jakarta salah satu hal disebakan dari Desantralisasi adalah
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung dari tingkat Provinsi
hingga tingkat KabupatenKota
Saat ini banyak pengamat yang menilai bahwa Pemilukada
sering menjadi peneyebab konflik di Papua Konflik berdarah
sering terjadi akibat Pemilukada Para Elit politik Papua sering
memangfaatkan rendahnya pendidikan dari sebagian rakyat Papua
untuk menjadi massa yang berbuat anarkis untuk mencapai tujuan
10
para elit Politik Bahkan untuk penetapan bakal calon saja sering
terjadi kerusuhan yang menyebabkan puluhan rakyat tidak berdosa
meninggal
Terjadinya dualisme MRP adalah salah satu kegagalan Otsus
dualisme yang sangat bermuatan politik lahir karena kurangnya
ketegasan pemerintah pusat terhadap para elit Papua dualisme MRP
adalah terkait konspirasi politik pemilihan Gubernur dan Wagub
di Papua Barat MRP pernah membuat satu kesepakatan terkait satu
kesatuan kultural dan ekonomi Namun jika ada dua MRP maka satu
kesatuan kultural dan ekonomi tersebut terancam hilang
Berdasarkan paparan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian penyebab dualisme MRP dalam penelitian ini
Penulis Memberi Judul rdquo Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papuardquo
12 INDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang akan penulis angkat dalam penelitian ini adalah
1 Bagaiaman proses munculnya dualisme Majelis Rakyat
Papua
2 Apa penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
11
3 Bagaimana peran elit politik Papua dalam menyikapi
dualisme Majelis Rakyat Papua
4 Faktor Apa yang berpengaruh dalam Proses Kemunculan
Dualisme Majelis Rakyat Papua
13 BATASAN MASALAH
Meskipun banyak masalah yang terjadi di tanah Papua dalam
penelitian ini penulis hanya akan membahas penyebab Dualisme
Majelis Rakyat Papua
14 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
proses kemunculan dan factor apa saja yang menjadi penyebab
dualisme Majelis Rakyat Papua
12
15 SIGNINFIKASI PENELITIAN
Adapun signifikansi penelitian ini terbagai menjadi dua
signifikansi yaitu sebagai berikut
1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan khasanah ilmu serta sebagai pengaplikasian
Ilmu Politik khususnya Mahasiswa FISIP UMJ (Ilmu Politik)
dalam perkuliahan
2Signifikansi Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi bahan masukan
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang permasalahan
politik yang terjadi di Provinsi Papua
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
8
Dualisme ini terjadi akibat dari kepentingan para elit
politik Papua untuk maju dalam pemilihan Gubernur Papua Barat
pada 12 April 2011 Mendagri Garmawan Fauzi melantik 73 anggota
MRP namun pada 15 Juni 2011 tanpa diduga-duga Gubernur Papua
Barat Abraham O Atuturi melantik sejumlah utusan MRP dari Papua
Barat menjadi anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) akibat
dualisme MRP ini menjadi polemik bagi Penduduk Papua Karena UU
Otsus hanya mengamanatkan satu MRP untuk semua Provinsi
Dualisme MRP ini banyak pengamat yang menilai terjadi
karena kepentingan Pemilukada Papua Barat Karena kewenangan MRP
dalam menentukan Bakal calon Gubernur maka banyak yang menduga
bahwa kelahiran MRPB adalah ulah dari salah satu elit politik
Papua yang akan maju dalam Pemilukada Papua Barat
Dualisme MRP membuat kekacauan posisi jabatan pimpinan
antara MRP di Papua dan MRP di Papua Barat Sebagai contoh Ibu
Dorkas yang menjabat sebagai ketua MRP ia juga menjabat sebagai
wakil ketua MRP di Papua Barat Sejak awal terbentuknya MRPB
sudah banyak pengamat yang menilai bahwa Aroma Persaingan Politik
9
di Papua sangat panas Papua yang sebelum di berlakukannya UU
Otsus dijuluki Hotland atau Tanah Panas saat ini nampaknya UU
Otsus tidak bisa menghilangkan stigma Papua sebagai tanah yang
panas padahal kehadiran UU Otsus diharapkan menjadi pendingin
atas konflik yang terjadi di Papua
Dualisme MRP ini menjadi salah satu bukti penyebab Gagalnya
Otsus dalam mencapai tujuan untuk memajukan provinsi Papua Otsus
yang diharapkan menjadi instrument untuk rakyat Papua malah
menjadi instrumen bagi elit politik di Papua Pemilukada di
Papua pun menjadi salah penyebab Konflik di tanah Papua padalah
ide Desentralisasi adalah untuk meredam konflik antar Papua dan
Jakarta salah satu hal disebakan dari Desantralisasi adalah
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung dari tingkat Provinsi
hingga tingkat KabupatenKota
Saat ini banyak pengamat yang menilai bahwa Pemilukada
sering menjadi peneyebab konflik di Papua Konflik berdarah
sering terjadi akibat Pemilukada Para Elit politik Papua sering
memangfaatkan rendahnya pendidikan dari sebagian rakyat Papua
untuk menjadi massa yang berbuat anarkis untuk mencapai tujuan
10
para elit Politik Bahkan untuk penetapan bakal calon saja sering
terjadi kerusuhan yang menyebabkan puluhan rakyat tidak berdosa
meninggal
Terjadinya dualisme MRP adalah salah satu kegagalan Otsus
dualisme yang sangat bermuatan politik lahir karena kurangnya
ketegasan pemerintah pusat terhadap para elit Papua dualisme MRP
adalah terkait konspirasi politik pemilihan Gubernur dan Wagub
di Papua Barat MRP pernah membuat satu kesepakatan terkait satu
kesatuan kultural dan ekonomi Namun jika ada dua MRP maka satu
kesatuan kultural dan ekonomi tersebut terancam hilang
Berdasarkan paparan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian penyebab dualisme MRP dalam penelitian ini
Penulis Memberi Judul rdquo Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papuardquo
12 INDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang akan penulis angkat dalam penelitian ini adalah
1 Bagaiaman proses munculnya dualisme Majelis Rakyat
Papua
2 Apa penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
11
3 Bagaimana peran elit politik Papua dalam menyikapi
dualisme Majelis Rakyat Papua
4 Faktor Apa yang berpengaruh dalam Proses Kemunculan
Dualisme Majelis Rakyat Papua
13 BATASAN MASALAH
Meskipun banyak masalah yang terjadi di tanah Papua dalam
penelitian ini penulis hanya akan membahas penyebab Dualisme
Majelis Rakyat Papua
14 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
proses kemunculan dan factor apa saja yang menjadi penyebab
dualisme Majelis Rakyat Papua
12
15 SIGNINFIKASI PENELITIAN
Adapun signifikansi penelitian ini terbagai menjadi dua
signifikansi yaitu sebagai berikut
1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan khasanah ilmu serta sebagai pengaplikasian
Ilmu Politik khususnya Mahasiswa FISIP UMJ (Ilmu Politik)
dalam perkuliahan
2Signifikansi Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi bahan masukan
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang permasalahan
politik yang terjadi di Provinsi Papua
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
9
di Papua sangat panas Papua yang sebelum di berlakukannya UU
Otsus dijuluki Hotland atau Tanah Panas saat ini nampaknya UU
Otsus tidak bisa menghilangkan stigma Papua sebagai tanah yang
panas padahal kehadiran UU Otsus diharapkan menjadi pendingin
atas konflik yang terjadi di Papua
Dualisme MRP ini menjadi salah satu bukti penyebab Gagalnya
Otsus dalam mencapai tujuan untuk memajukan provinsi Papua Otsus
yang diharapkan menjadi instrument untuk rakyat Papua malah
menjadi instrumen bagi elit politik di Papua Pemilukada di
Papua pun menjadi salah penyebab Konflik di tanah Papua padalah
ide Desentralisasi adalah untuk meredam konflik antar Papua dan
Jakarta salah satu hal disebakan dari Desantralisasi adalah
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung dari tingkat Provinsi
hingga tingkat KabupatenKota
Saat ini banyak pengamat yang menilai bahwa Pemilukada
sering menjadi peneyebab konflik di Papua Konflik berdarah
sering terjadi akibat Pemilukada Para Elit politik Papua sering
memangfaatkan rendahnya pendidikan dari sebagian rakyat Papua
untuk menjadi massa yang berbuat anarkis untuk mencapai tujuan
10
para elit Politik Bahkan untuk penetapan bakal calon saja sering
terjadi kerusuhan yang menyebabkan puluhan rakyat tidak berdosa
meninggal
Terjadinya dualisme MRP adalah salah satu kegagalan Otsus
dualisme yang sangat bermuatan politik lahir karena kurangnya
ketegasan pemerintah pusat terhadap para elit Papua dualisme MRP
adalah terkait konspirasi politik pemilihan Gubernur dan Wagub
di Papua Barat MRP pernah membuat satu kesepakatan terkait satu
kesatuan kultural dan ekonomi Namun jika ada dua MRP maka satu
kesatuan kultural dan ekonomi tersebut terancam hilang
Berdasarkan paparan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian penyebab dualisme MRP dalam penelitian ini
Penulis Memberi Judul rdquo Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papuardquo
12 INDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang akan penulis angkat dalam penelitian ini adalah
1 Bagaiaman proses munculnya dualisme Majelis Rakyat
Papua
2 Apa penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
11
3 Bagaimana peran elit politik Papua dalam menyikapi
dualisme Majelis Rakyat Papua
4 Faktor Apa yang berpengaruh dalam Proses Kemunculan
Dualisme Majelis Rakyat Papua
13 BATASAN MASALAH
Meskipun banyak masalah yang terjadi di tanah Papua dalam
penelitian ini penulis hanya akan membahas penyebab Dualisme
Majelis Rakyat Papua
14 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
proses kemunculan dan factor apa saja yang menjadi penyebab
dualisme Majelis Rakyat Papua
12
15 SIGNINFIKASI PENELITIAN
Adapun signifikansi penelitian ini terbagai menjadi dua
signifikansi yaitu sebagai berikut
1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan khasanah ilmu serta sebagai pengaplikasian
Ilmu Politik khususnya Mahasiswa FISIP UMJ (Ilmu Politik)
dalam perkuliahan
2Signifikansi Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi bahan masukan
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang permasalahan
politik yang terjadi di Provinsi Papua
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
10
para elit Politik Bahkan untuk penetapan bakal calon saja sering
terjadi kerusuhan yang menyebabkan puluhan rakyat tidak berdosa
meninggal
Terjadinya dualisme MRP adalah salah satu kegagalan Otsus
dualisme yang sangat bermuatan politik lahir karena kurangnya
ketegasan pemerintah pusat terhadap para elit Papua dualisme MRP
adalah terkait konspirasi politik pemilihan Gubernur dan Wagub
di Papua Barat MRP pernah membuat satu kesepakatan terkait satu
kesatuan kultural dan ekonomi Namun jika ada dua MRP maka satu
kesatuan kultural dan ekonomi tersebut terancam hilang
Berdasarkan paparan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian penyebab dualisme MRP dalam penelitian ini
Penulis Memberi Judul rdquo Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papuardquo
12 INDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang akan penulis angkat dalam penelitian ini adalah
1 Bagaiaman proses munculnya dualisme Majelis Rakyat
Papua
2 Apa penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
11
3 Bagaimana peran elit politik Papua dalam menyikapi
dualisme Majelis Rakyat Papua
4 Faktor Apa yang berpengaruh dalam Proses Kemunculan
Dualisme Majelis Rakyat Papua
13 BATASAN MASALAH
Meskipun banyak masalah yang terjadi di tanah Papua dalam
penelitian ini penulis hanya akan membahas penyebab Dualisme
Majelis Rakyat Papua
14 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
proses kemunculan dan factor apa saja yang menjadi penyebab
dualisme Majelis Rakyat Papua
12
15 SIGNINFIKASI PENELITIAN
Adapun signifikansi penelitian ini terbagai menjadi dua
signifikansi yaitu sebagai berikut
1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan khasanah ilmu serta sebagai pengaplikasian
Ilmu Politik khususnya Mahasiswa FISIP UMJ (Ilmu Politik)
dalam perkuliahan
2Signifikansi Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi bahan masukan
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang permasalahan
politik yang terjadi di Provinsi Papua
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
11
3 Bagaimana peran elit politik Papua dalam menyikapi
dualisme Majelis Rakyat Papua
4 Faktor Apa yang berpengaruh dalam Proses Kemunculan
Dualisme Majelis Rakyat Papua
13 BATASAN MASALAH
Meskipun banyak masalah yang terjadi di tanah Papua dalam
penelitian ini penulis hanya akan membahas penyebab Dualisme
Majelis Rakyat Papua
14 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
proses kemunculan dan factor apa saja yang menjadi penyebab
dualisme Majelis Rakyat Papua
12
15 SIGNINFIKASI PENELITIAN
Adapun signifikansi penelitian ini terbagai menjadi dua
signifikansi yaitu sebagai berikut
1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan khasanah ilmu serta sebagai pengaplikasian
Ilmu Politik khususnya Mahasiswa FISIP UMJ (Ilmu Politik)
dalam perkuliahan
2Signifikansi Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi bahan masukan
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang permasalahan
politik yang terjadi di Provinsi Papua
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
12
15 SIGNINFIKASI PENELITIAN
Adapun signifikansi penelitian ini terbagai menjadi dua
signifikansi yaitu sebagai berikut
1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan khasanah ilmu serta sebagai pengaplikasian
Ilmu Politik khususnya Mahasiswa FISIP UMJ (Ilmu Politik)
dalam perkuliahan
2Signifikansi Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi bahan masukan
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang permasalahan
politik yang terjadi di Provinsi Papua
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
13
15 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan disusun ke dalam empat bab yang
terdiri dari Pendahuluan Tinjauan Metode Penelitian Pembahasan
dan terakhir kesimpulan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan
sistematisasi dalam memahami penulisan
1 Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
didalamnya termuat penjelasan mengapa masalah teliti timbul
dan penting serta memuat alasan pemilihan masalah tersebut
sebagai judul Bab ini juga berisi indentifikasi pembatasan
dan perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan
untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan tujuan
penelitian mangfaat penelitian tinjauan pustakan metode
dan teknik penelitian sistematika penelitian hingga dipokok
bahasan pembahasan dan kesimpulan
2 Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan teori
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
14
Bab ini merupakan hasil tinjauan kepustakaan dan kajian
teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan situasi politik Papua dan dualisme
Majelis Rakyat Papua
3 Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini membahas langkah-langkahmetode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam mecari
sumber-sumber cara pengolahan sumber serta analisis dan
cara penulisannya Semua prosedur dalam penelitian akan
dijelaskan dalam bab ini
4 Bab IV
Dalam bab ini akan di bahas deskripsi wilayah Papua
sejarah bergabungnya wilayah Papua dalam Negara Kesatuan
Replubik Indonesia sejarah Pembentukan Provinsi Papua dan
Papua Barat dan kondisi sosial politik di Papua pembahasan
dalam Bab ini meliputi
a Deskripsi Geografis Wilayah Papua
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
15
b Sejarah Intregrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan
Republik
c Sejarah Pembentukan Provinsi Papua Barat
d Undang-undang Otonomi Khusus Provinsi Papua
5 Bab V
Pembahasan dalam Bab adalah penyebab Dualisme Majelis
Rakyat Papua pembahasan Meliputi
a Pembentukan Majelis Rakyat Papua
b Munculnya dualisme Majelis Rakyat Papua
c Penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
BAB II
LANDASAN TEORI
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
16
21 Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai makna kebebasan dan kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan Kebebasan terbatas atau kemandirian itu adalah
wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pihak yang diberi tanggung jawab Secara implisit definisi
otonomi tersebut mengandung dua unsur yaitu Adanya pemberian
tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan serta
kewenangan untuk melaksanakannya dan Adanya pemberian
kepercayaan berupa kewenangan untuk memikirkan dan menetapkan
sendiri berbagai penyelesaian tugas itu Dalam kaitannya dengan
kewajiban untuk memikirkan dan menetapkan sendiri bagaimana
penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan
mengemukakan batasan otonomi sebagai kebebasan bergerak yang
diberikan kepada daerah otomom dan memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempergunakan prakarsanya sendiri dari segala
macam keputusannya untuk mengurus kepentingan-kepentingan umumrdquo
Dari berbagai batasan tentang otonomi daerah tersebut diatas
dapat dipahami bahwa sesungguhnya otonomi merupakan realisasi
dari pengakuan pemerintah bahwa kepentingan dan kehendak
rakyatlah yang menjadi satu-satunya sumber untuk menentukan
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
17
pemerintahan negara Dengan kata lain otonomi menurut Magnar
(1991 22) memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi rakyat
untuk turut serta dalam mengambil bagian dan tanggung jawab dalam
proses pemerintahanrdquo Manan (dalam Magnar 199123) menjelaskan
bahwa otonomi mengandung tujuan-tujuanyaitu
1 Pembagian dan pembatasan kekuasaanSalah satu persoalan
pokok dalam negara hukum yang demokratik adalah bagaimana
disatu pihak menjamin dan melindungi hak-hak pribadi rakyat
dari kemungkinan terjadinya hal-hal yang sewenang- wenang
Dengan memberi wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri berarti pemerintah pusat
membagi kekuasaan yang dimiliki dan sekaligus membatasi
kekuasaanya terhadap urusan-urusan yang dilimpahkan kepada
kepala daerah
2 Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan Adalah terlalu sulit bahkan tidak mungkin
untuk meletakkan dan mengharapkan Pemerintah Pusat dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya terhadap segala
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
18
persoalan apabila hal tersebut bersifat kedaerahan yang
beraneka ragam coraknya Oleh sebab itu untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada daerah perlu diberi wewenang untuk
turut serta mengatur dan mengurus pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam lingkungan rumah tangganya diharapkan
masalah-masalah yang bersifat lokal akan mendapat perhatian
dan pelayanan yang wajar dan baik
3 Pembangunan-pembangunan adalah suatu proses mobilisasi
faktor-faktor sosial
ekonomi politik maupun budaya untuk mencapai dan
menciptakan perikehidupan sejahtera
4 Dengan adanya pemerintahan daerah yang berhak mengatur
dan mengurus urusan dan kepentingan rumah tangga daerahnya
partisipasi rakyat dapat dibangkitkan dan
pembangunan benar-benar diarahkan kepada kepentingan nyata
daerah yang
bersangkutan karena merekalah yang paling mengetahui
kepentingan dan
kebutuhannya
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
19
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan Daerah otonom selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kebijakan otonomi daerah yang demikian itu merupakan
kebijakan Negara yang mendasari penyelenggaraan organisasi dan
manajemen pemerintahan daerah Artinya seluruh kebijakan dan
kegiatan pemerintahan serta kebijakan dan kegiatan pembangunan di
daerah dilaksanakan menurut arah kebijakan yang ditetapkan dalam
kebijakan Negara tersebut Pelaksanaan otonomi daerah itu tentu
saja bukan sekedar membincangkan mekanisme bagaimana
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
20
menterjemahkan tujuan-tujuan policy kepada prosedur rutin dan
teknik melainkan lebih jauh daripada itu melibatkan berbagai
faktor mulai dari factor sumber daya hubungan antar unit
organisasi tingkat-tingkat birokrasi sampai kepada golongan
politik tertentu yang mungkin tidak menyetujui polici yang sudah
ditetapkan5
25 Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin conflictus yang artinya
pertentangan Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah
bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
pandang atau perspektif yang berbeda-beda Akan tetapi secara
umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antar
dua pihak atau lebih di mana salah satu pihak merasa diperlukan
secara tidak adil kemudian kecewa Dan kekecewan itu dapat
5 httpwwwtesisdiertasiblogspotcom201010teori-otonomi-daerahhtml di akses tanggal 2 desember 2013
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
21
diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang legal dan tidak
legal Konflik juga diartikan sebagai hubungan antara dua pihak
atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
sasaran-sasaran yang tidak sejalan
Secara umum ada dua tujuan dasar konflik yakni mendapatkan
danatau mempertahankan sumber-sumber Tujuan konflik untuk
mendapatkan sumber-sumber merupakan ciri manusia yang bersifat
materil-jasmaniah untuk maupun spiritual-rohaniah untuk dapat
hidup secara layak dan terhormat dalam masyarakat Yang ingin
diperoleh manusia meliputi hal-hal yang sesuai dengan kehendak
bebas dan kepentinganya Tujuan konflik untuk mempertahankan
sumber-sumber yang selama ini sudah dimiliki juga merupakan
kecenderungan hidup manusia6
Konflik merupakan sebagian dari kehidupan manusi yang tidak
lenyap dari sejarah Selama manusia masih hidup konflik terus
ada dan tidak mungkin manusia menghapus konflik dari dunia ini
baik konflik antar individu dengan individu individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang ada dalam lingkup
6 Ramlan Surbakti OpCit hal 155 20 Fera Nugroho M A (dkk) Konflikdan Kekerasan pada Aras Lokal Turusan Salatiga Pustaka Percik 2004 hal22
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
22
masyarakat Konflik senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat yang
mencakup aspek politik sosial ekonomi budaya dan berbagai
aspek lainnya
26 Elit Politik Lokal dan Non Politik Lokal
a Elit merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan
politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih
melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang
demokratis ditingkat lokal7 Mereka menduduki jabatan politik
tinggi ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan
politik Elit politiknya seperti GubenurBupati Walikota
Ketua DPRD dan pimpinan-pimpinan partai politik Elit Politik
Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik
(kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
7 Teori elit mengandung bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategoriyang luas yang mencakup (a) sekelompok kecil manusia yang berkemampuan dankarenanya menduduki posisi untuk memerintah dan (b) sejumlah besar massa yangditakdirkan untuk diperintah Elit sering di artikan sebagai sekumpulan orangsebagi individu-individu yang superior yang berbeda dengan massa yangmenguasai jaringan-jaringan kekuasaan atau kelompok yang berbeda dilingkarankekuasaan maupun yang sedang berkuasa Mosca dan Pareto membagi strtifikasidalam tiga kategori yaitu elit yang memerintah(governing elit) elit yangtidak memerintah (non-governing elite)dan mkassa umum (non-elite) Lihat S PVarma Teori Politik Modren (Jakarta Rajawali Pers 1987) Maurice DuvergerSosiologi Politik (Jakarta Rajawali Pers 1982) hlm179
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
23
pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis
ditingkat lokal Mereka menduduki jabatan politik tinggi
ditingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik
Elit polotiknya seperti GubenurBupati Walikota Ketua DPRD
dan pimpinan-pimpinan partai politik8
b Elit Non Politik Lokal adalah seseorang yang menduduki jabatan-
jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang
lain dalam lingkup masyarakat Elit non politik ini seperti
elit keagamaan elit organisasi kemasyarakatan kepemudaan
profesi dan lain sebagainya Perbedaan tipe elit lokal ini
diharapkan selain dapat membedakan ruang lingkup mereka juga
dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar-elit
politik maupun elit mesyarakat dalam proses Pemilihan Kepala
Daerah di tingkat lokal Dalam sirkulasi elit konflik bisa
muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok
pengusaha maupun kelompok tandingan Sirkulasi elit menurut
Pareto terjadi dalam dua kategori yaitu Pertama pergantian
terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri
dan Kedua pergantian terjadi di antara elit dengan penduduk
8 SP VarmaTeori Politik Modern Jakarta Rajawali Pres 1987 hlm 203 24 VarmaIbit hlm 205-206
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
24
lainya Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang
terdiri atas dua hal yaitu (a) Individu-individu dari lapisan
yang berbeda kedalam kelompok elit yang sudah ada dan atau
(b) Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk
kelompok elit baru dan masuk kedalam kancah perebutan kekuasaan
dengan elit yang sudah ada9
27 Pilkada Sebagai Demokratisasi Politik Lokal
Kajian tentang Pilkada secara langsung pada dasarnya
merupakan pilar yang bersifat memperkukuh bangunan demokrasi
secara nasional Sebagai mana dinyatakan oleh Tip O Neiilrdquoall
politics is lokalrdquo Pemilihan secara demokratis terhadap kepala
daerah tersebut dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD
menurut UUNo22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menyatakan antara lain bahwa DPRD tidak memiliki tugas dan
wewenang untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
maka pemilihan secara demokratis dalam UU Ini dilakukan secara
9 Penjelasan lain mengenai teori-teori elit ini dapat dilihat pada Mark NHagopian RegimesMovement and Ideology(New York and London Logman 1978)hlm 223-249
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
25
rakyat secara langsung dan Kepala Daerah dalam melaksankan
tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah dan perangkat
Daerah Secara sederhana demokrasi adalah sebuah sistem untuk
membuat keputusan-keputusan politik dimana individu-individu
mendapat kekuasaan melalui pertarungan kompetitif memperebutkan
suara rakyat Pemaknaan demokrasi dengan tekanan pada yang
berarti demokrasi akan berkembang subur dan terbangun kuat
diaras nasioanal apabila tingkatan yang lebih rendah (Lokal)
nilai-nilai demokrasi berakar kuatPilkada secara langsung
adalah perkembangan menarik dalam sejarah perpolitikan lokal di
Negeri ini karena pilkada langsung merupakan momentum pelekatan
dasar fondasi kedaulatan rakyat dan sistem politik serta
demokrasi di aras lokal10
Terselenggaranya Good Gavernance di daerah akan merupakan
jaminan bagi Otonomi Daerah yang langsung dan bermutu Tetapi
Otonomi daerah yang di dasarkan pada program Desentralisasi
pemerintahan juga akan tergantung pada Polotical Will amp
Political Commitment dari pemerintahan di tingkat pusat Kedua
hal ini merupakan faktor- faktor utama untuk menimbang masa
10 Samuel PHuntintonGelombang Demokrasi ke Tiga Jakarta Pustaka Utama Grapiti 1997 37
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
26
depan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang di dasarkan pada
program Desentralisasi meniscayakan kewenangan pemerintah pusat
untuk menentukan seberapa besar dan luas Otonomi Daerah itu akan
di berikan
Pemerintahan pusat yang di kuasai secara bergantian oleh
kekuatan- kekuatan politik yang berbeda-beda aliran dapat
berpengaruh terhadap berubah-ubahnya kebijakan desentrilisasi
yang di terapkan untuk masa-masa yang berbeda-beda Smith Dahl
maupun Mawhood mengatakan bahwa untuk mengujutkan apa yang di
sebut Lokal Accountability Political equity and lokal
responsiveness yang merupakan tujuan Desentralisasi ada
beberapa prasyarat yang harus di penuhi yakni Pemerintahan
Daerah harus memiliki teritorial kekuasaan yang jelas (legal
territorial of power) memiliki Pendapatan Daerah sendiri (lokal
own income) meimiliki lembaga perwakilan rakyat (lokal
representative body) yang berpungsi untuk mengontrol Eksekutif
Daerah dan adanya Kepala Daerah yang di pilih secara langsung
oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum
j
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
27
BAB III
METODE PENELITIAN
31 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
analisis Penelitian deskriptif melakukan analisis dan
menyajikan data-data dan fakta-fakta secara sistematis sehingga
dapat dipahami dan disimpulkan Tujuan penelitian deskriptif
analisis adalah untuk membuat gambaran secara sistematis
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan teori-teori data-data dan konsep-konsep sebagai
kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian menganalisis
dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti Oleh karena itu
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis
Artinya penelitian ini akan menggambarkan menguraikan
menganalisa menjelaskan dan merekomendasikan wacana dan gagasan
terkait penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
28
32 Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua
33 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Papua Barat
Penelitian Ini adalah jenis penelitian Kualitatif dengan metode
studi kepustakaan sebagai pendekatanya maka tempat penelitian
dilakukan di beberapa tempat dan menelepon langsung kepada pihak
yang mendukung dan menunjang proses pengumpulan data dan analisa
data kepustakaan Adapaun tempat-tempat tersebut dipilih adalah
perpustakaan Universitas Indonesia perpuskaan LIPI dan media-
media nasional tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai fokus
penelitian mengingat keberadaan tempat tersebut terkait dengan
sumber data dan Informasi seputar keadaan politik di Papua dan
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua pengumpulan tersebut
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
29
dilakukan dengan cara wawancara dan mengumpulkan data-data
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang didapatkan di
Perpustakaan dan data-data dari lembaga terkait hubunganya
dengan masalah yang diteliti
34 Teknik Pengumpulan data
a) Data primer dipeloreh melalui wawancara melalui sambungan
telepon dengan Tokoh elit Politik Papua yang memahami
permasalahan penelitian khususnya tentang Pendirian
Majelis Rakyat Papua dan dinamika yang ada di dalamnya
dalam rangka mendengarkan kesaksian dan penjelasan terkait
penyebab dualisme Majelis Rakyat Papua proses pengumpulan
data primer dengan menelpon langsung Abraham atururi
karena beliau adalah pihak yang terlibat dalam Proses
pendirian Majelis Rakyat Papua Barat beliau pula lah yang
menggagas beridirnya Majelis Rakyat Papua Barat Artinya
penjelasan dan kesaksian beliau serupa dengan kesaksian
para tokoh yang terlibat dan pro atas berdirinya Majelis
Rakyat Papua Barat
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
30
b) data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan
informasi melalui buku-buku jurnal internet dan lain-
lain yang berkaitan dengan penelitian ini
45 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskritif-
analitis Yaitu bertolak dari data yang telah dikumpulkan secara
deskriptif nerdasarkan teori (pendekatan) yang digunakan setelah
itu ditelaah secara mendalam dengan studi komparatif dan
anatitis Meteode kajian yang digunakan dalam analisis data di
dalam penelitian ini dalah metode deskripkif yang berdasarkan
pada pendekatan teori elit politik local
BAB IV
Pembahasan
a Deskripsi geografis wilayah Papua
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang
paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul)
yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya
pertemuantumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
31
benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian
Utara Australia Pertemuantubukkan lempeng ini sehingga
menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan
pegunungan di wilayah Kepala Burung (Hamilton 1979 Dow et al
1988)
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan
berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik
sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir
laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala
Burung Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum
terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun
silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng
disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent
Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera
dan lempeng Benua
Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah
pulau Greenland dan berada pada 1310 BT ndash 1410 BT yang berada di
wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku
(Indonesia) di bagian Barat serta berbatasan langsung di bagian
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
32
Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik Papua merupakan provinsi cangkokkan paling
timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang
menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua
Barat) Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi
Papua berdasarkan PENPRES No 1 Tahun 1963 yang beribu kota di
Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No1 Tahun
2003 yang beribu kota di Manokwari11 maka sudah sepantasnya pulau
ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen)
sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa
Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan
(Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam12
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah
rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya
divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara
otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid Secara
antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli
Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli
Australia (suku Aborigin) Hal ini sangat bertentangan dengan
nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos
(India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India
Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang
notabene berasal dari Yunani India Arab dan China sehingga
berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan
orang India Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak
terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha Hindu
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
33
dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan
Kerajaan-Kerajaan Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga
tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat
beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat
masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua
Secara keseluruhan Papua memiliki luas 421981 km2 dan
dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja
ampat) berada pada 1290 BT ndash pada 1410 BT di ujung Timur
Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada
pulauMapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di
bagian Selatan Merauke13
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis
menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah
meskipun secara umum beriklim tropis Sepanjang daerah pegunungan
hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara
musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau
Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih
panjang Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan
Pasifik selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia bagian
Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di
bagian Barat berbatasan dengan Maluku Pada bagian pesisir pantai
Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian
selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah
sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
34
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak
pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut
berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan
bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti Emas Perak
Tembaga Uranium dll Puncak tersebut pertama kali ditemukan
oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak
bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak
percaya akan hal ini Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz
yang berada pada ketinggian 4884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04deg04733 dan E 137deg09572 Puncak ini
termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania Puncak
ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium Emas
Tembaga dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara
bersama-sama dengan Indonesia Selain itu Pegunungan di Kepala
Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS
Salah satunya kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan
Anglo American milik Inggris dimana Anglo America telah membayar
anak Perusahaan PT Minorco Service Indonesia untuk mengadakan
pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik
Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari
Distrik Kebar Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh
NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh
Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni
oleh BP Indonesia
Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan
Fauna (Hewanhewan) Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
35
habitatnya masing-masing mulai dari dasar laut pesisir pantai
lembah pegunungan hingga ke udara Papua Barat terletak di sabuk
Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi dan memisahkan
wilayah biogeografi Asia dan Australia Berbeda dengan Jawa
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar flora dan fauna Papua
berasal dari Australia7 Salah contoh di Papua Barat setidaknya
ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi
subspeciesnya di Papua Barat Di Pegunungan Cagar Alam Arfak 25
km barat daya Manokwari ditemukan sekitar 320 spesies burung
Termasuk di dalamnya beragam burung paradise burung beo burung
kakak tua burung bangau Elang Papua Harpy burung Bower dan
Arfak Astrapia Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies
marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak juga kanguru pohon
spesies kuskus rubah kelelawar dan possum Selain itu Papua
Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil termasuk
kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m) dan varian
Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa)
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia
Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi
pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua maka sudah
jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun
terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-
gunung lembah-lembah jurang terjal dll Dengan adanya
pengangkatan ini maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
36
yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi Gas dan
Pertambangan
11 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio
12 John Anari Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland (wwwoppbwebscom danwwwfacebookcomoppbwpio)
13 Google Earth Hasil Citra Satelite Update 5 Februari 2009
b Sejarah Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik
Pembentukan Provinsi Papua Barat dan Undang-undang Otonomi
Khusus Provinsi Papua
Bangsa asing yang pertama kali mulai masuk ke wilayah Papua
orangorang dari Tidore atas perintah Sultan Tidore Mereka masuk
ke wilayah ini untuk mencari burung kuning (Paradise Bird) serta
menyebarkan agama mereka yaitu Islam Mereka hanya berhasil masuk
di bagian Barat yaitu di daerah Raja Ampat Kaimana Bintuni
Kokas Fakfak dan bagian Selatan lainnya Selain mencari burung
Kuning Sultan Tidore juga meminta bantuan orang-orang untuk
berperang melawan orang-orang Eropa sehingga Sultan pun meminta
bantuan dari wilayah Biak yang dipimpin oleh seorang Mambri
(Panglima Perang) Selanjutnya disusul oleh orangorang Arab yang
masuk ke wilayah Fakfak kemudian mereka member nama pulau Papua
yang berarti Budak14
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pada saat
Pidato Soekarno di depan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
37
(PPKI) tanggal 15 Agustus 1945 mengatakan bahwa ldquoYang disebut
Indonesia adalah pulau-pulau Sunda Besar (Jawa Sumatra Borneo
dan Celebes) Pulau-pulau Sunda Kecil yaitu Bali Lombok Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Maluku
Tetapi untuk keamanan Indonesia dari arah Pasifik maka kita
perlu menguasai Papuardquo15 Hal ini juga sesuai dengan Sumpah
Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
mulai dinyatakan oleh Bangsa Indonesia setelah menyadari bahwa
mereka adalah orang-orang yang berasal dari keturunan India yang
mana nama Indonesia mulai diperkenalkan oleh seorang warga Negara
Inggris yang bernama Logo Ia menggantikan nama Nederland Indie
menjadi Indonesia yang berasal dari kata Indo India dan Nesos
Kepulauan Berita tentang Kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan oleh
Soegoro Atmoprasodjo yang bekas Pemuka Taman Siswa untuk
memprovokasi muridmuridnya di Sekolah Pemerintahan (Bestuur School)
di Hollandia untuk membentuk suatu Gerakkan Bawah Tanah yang
diberi nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands) Ia
diangkat oleh Belanda menjadi Direktur Sekolah Pemerintahan
tersebut serta merangkap sebagai Penasehat di bidang Pengajaran
Beliau adalah salah seorang Tawanan Digul yang dipindahkan ke
Australia akibat Perang Dunia II namun ditarik kembali untuk
membantu menjalankan roda Administration Pemerintahan Nederland
Nieuw Guinea16 Beberapa muridnya yaitu Silas Papare kemudian
dibuang ke Serui dan di sana ia bergabung dengan Dr Sam
Ratulangi (buangan Belanda dari Sulawesi Utara Manado) membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) Sedangkan murid
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
38
lainnya seperti Marthen Indey Frans Kaisiepo dan Rumkorem
menjadi pengikut setia Soegoro Sedangkan Murid lainnya seperti
Herman Wajoi Nicholas Jouwe Johan Ariks Markus Kaisiepo
Nikolas Tanggahma dll Mereka ini Adalah Tokoh Masyarakat yang
kemudian menjadi Anti Soegoro karena telah mengetahui niat
Soegoro untuk memasukkan Papua ke dalam Republik Indonesia
Akibatnya Soegoro ditahan kembali ke Digul tetapi berkat seorang
penjaga maka beliau diloloskan oleh Petugas Lembaga hingga ia
melarikan diri ke Port Morestby dan kemudian dikembalikan ke
Indonesia
Konflik perebutan Papua dari Belanda terus berlanjut di
Konferensi Malino di Makasar -Sulawesi Selatan pada tanggal 16
Juli 1946 Perjanjian Linggar Jati bulan Maret 1947 hingga pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus ndash 2
November 1949 Yang mana pada pasal 2 ayat f menyatakan ldquo Tentang
Residen Nederlands Nieuw Guinea tercapai persetujuan sebagai
berikut Mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan
hendak mempertahankan azas supaya semua perselisihan yang mungkin
ternyata kelak akan timbul diselesaikan dengan jalan patut dan
rukun maka Status Quo Residen Nieuw Guinea tetap berlaku seraya
ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan
kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) masalah
kedudukan Kenegaraan Irian Barat diselesaikan antara Republik
Indonesia Serikat dan Kerajaan Nederlandrdquo17 Status Quo Nieuw
Guinea disebabkan karena Belanda sebagai anggota PBB yang telah
menanda-tangani Piagam PBB Pasal 73 tanggal 26 Juni 1945 merasa
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
39
berkewajiban untuk mempersiapkan Papua menjadi sebuah Negara Hal
ini disebabkan karena Papua adalah suatu daerah yang belum
Berpemerintahan Sendiri (Non Self Government Territory) oleh sebab itu
Belanda mempersiapkan Parlement Papua (Niuew Guinea Raad) Sekolah
Pemerintahan (Bestuur School) Kepolisian Papua PVK (Papoea
Vrijwilleger Korps) serta memasukkan Nieuw Guinea ke Daftar Komisi
Pasifik Selatan (South Pacific Commition) melalui Perjanjian yang
ditanda tangani pada tanggal 6 Februari 1947 di Canbera oleh
Australia Perancis Inggris Nederland New Zealand dan Amerika
Serikat18 Maksud perjanjian ini adalah untuk memperkuat kerja
sama internasional supaya dimajukan kemakmuran ekonomis dan
social dari bangsa-bangsa di dalam daerah-daerah yang belum
berpemerintahan sendiri di Samudera Pasifik19 Kemudian pada
tanggal 5 November 1960 Dewan Dekolonisasi menerima Resolusi
yang dimajukan oleh 21 Negara dengan perbandingan suara 67 dan 0
Isi Resolusi itu ialah supaya utusan-utusan dari bangsa-bangsa
yang belum berdaulat (Belum Berpemerintahan Sendiri) diundang
untuk turut bekerja di berbagai bagian dan dewan-dewan PBB yang
tertentu Ini berarti bahwa biarpun Negara-negara yang belum
berdaulat belum juga menjadi anggota PBB sudah bisa turut bekerja
dalam berbagai bagian dari PBB Melalui cara ini maka diharapkan
supaya kemajuan di Negara-negara tersebut bisa dipercepat Negara
Uni Soviet Guinea Spanyol dan Portugal tidak turut pemungutan
suara
Menurut Wakil Niuew Guinea Raad Nicolas Jouwe mengatakan
bahwa ldquoIndonesia tidak menghargai hak kami untuk menentukan nasib
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
40
sendirirdquo Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan Piagam
Pemberian Kemerdekaan Negara-negara dan orang-orang jajahan yang
mulai berlaku tanggal 14 Desember 1960 dianggap oleh Indonesia
sebagai sesuatu yang tidak relevan atau tidak dapat diterapkan
untuk orang-orang Papua Indonesia mengatakan bahwa orang Papua
adalah orang Indonesia Hak orang Papua untuk menentukan nasib
sendiri diputuskan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945rdquo20
Namun kenyataan ini tidak diterima baik oleh Indonesia maka
sebagai tandingnya Indonesia membuka Partai Komunis pada tahun
1946 namun berhasil dibubarkan oleh TNI AD Tetapi akhirnya
kembali berjaya lagi karena didukung oleh Presiden Soekarno
sehingga hampir sebagian besar penduduk Indonesia di Jawa beralih
ke Komunis mengikuti paham NASAKOM (Nasionalis Agama dan
Komunis) Padahal Soekarno telah melanggar Politik Luar Negeri
Indonesia yang Bebas Aktif atau tidak memihak kepada salah satu
Blok yaitu Blok Barat (Sekutu) maupun Blok Timur (Komunis)
Belanda sebelumnya telah mengundang Indonesia ke Mahkama
Internasional PBB tetapi Indonesia menolak karena mereka tidak
ada dasar yang jelas untuk mengklaim wilayah Papua Dan bahkan di
muka Sidang Umum PBB pun Indonesia tidak mendapat banyak
dukungan dari Negara-negara karena akan melanggar Piagam 73 PBB
tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi orang Papua yang berbeda
kulit rambut dan ras dari warga Negara Indonesia lainnya
Akhirnya Soekarno mengambil jalan singkat yaitu membentuk
NASAKOM dan Perang terbuka di Papua dengan peralatan militer
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
41
Rusia Kemudian President John F Kennedy menyuruh saudaranya
Roberth Kennedy ke Jakarta untuk menerima bayaran dari Soekarno
lalu menekan Belanda melalui surat Rahasia tanggal 2 April 1962
Berikut adalah surat rahasia President John F Kennedy yang
mendesak Perdana Menteri Dequai di Belanda untuk segera
menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw Guinea ke Indonesia dan
Indonesia akan mejamin hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi
rakyat Penduduk Asli Papua sesuai dengan usulan Menteri Luar
Negeri Belanda DR Joseph Lunch21
Lampiran
Teks surat Rahasia dari Presiden Kennedy
Tt 2 April 1962 yang menekan pemerinatah
Belanda agar menerima Rencana Bunker
BIDANG URUSAN LUAR NEGERI RAHASIA
AMERIKA SERIKAT 2 April 1962
Tuan Perdana Menteri Yth
Saya telah mengikuti dengan seksama masalah yang dihadapi
pemerintah Tuan selama beberapa minggua terakhir dalam upaya
mencari penyelesaian yang baik guna mengakhiri pertikaian dengan
Indonesia mengenai pelepasan wilayah Nieuw Guinea Saya merasa
prihatin dengan penghentian PEMBICARAAN-PEMBICARAAN RAHASIA
antara wakil-wakil anda dan Indonesia Namun demikian saya tetap
percaya akan adanya kemungkinan penyelesaian secara damai antara
kedua belah pihak bersedia melanjutkan kembali perundingan-
perundingan tersebut atas dasar saling percaya
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
42
Pemerintah Nederland telah mengambil langkah penyelesaian
yang baik dengan pertama-tama membawa masalah tersebut ke PBB
dan setelah gagal dilanjutkan kemudian dengan PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA dengan pihak Indonesia Saya menghargai
pelaksanaan tanggung jawab yang berat oleh pihak pemerintah
Belanda dalam melindungi warganya di Nieuw Guinea serta mengerti
akan perlunya Nederland meningkatkan pertahanan atas wilaya
tersebut Namun demikian kita sedang menghadapi bahaya dimana
peningkatan kekukatan militer bakal memicu timbulnya perang
terbuka di wilayah tersebut Konflik semacam itu akan menimbulkan
dampak permusuhan yang bakal mempengaruhi proses penyelesaian
masalah tersebut pada semua tingkatan Akan terjadi perang
terbuka dimana baik Belanda maupun pihak Barat bakal kalah dalam
arti sesungguhnya Apapun akibat dari pertentangan militer ini
tapi yang jelas posisi dunia bebas di kawasan Asia akan hancur
berat Hanya Komunis sajalah yang akan memetik manfaat dari
konflik semacam itu Jika Pasukan Indonesia telah bertekad untuk
memerangi Belanda maka semua unsure moderat baik di dalam tubuh
Angkatan Perang maupun di dalam negeri akan menjadi rapuh dan
sasaran empuk bagi intervensi komunis Jika Indonesia takluk
kepada komunis dalam keadaan seperti ini maka seluruh posisi
non-komunis di Vietnam Thailand dan Malaya akan terancam
bahaya padahal kawasan tersebutlah yang saat ini justru menjadi
pusat perhatian Amerika Serikat Kami memahami posisi Belanda
yang ingin mundur dari wilayah tersebut serta kerelaanya jika
akhirnya wilayah tersebut harus beralih kepada penguasaan
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
43
Indonesia Namun demikian pemerintah Belanda telah bertekat
mengupayakan kepemimpinan Papua sebagai jaminan atas HAK
PENENTUAN NASIB SENDIRI bangsa Papua dan Status Polotiknya
dimasa akan datang
Pihak lain Indonesia telah menyampaikan pada kami tentang
keinginanannya untuk mengambil alih secara langsung pemerintahan
atas wilayah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada Rakyat
Papua untuk Menentukan sendiri Nasib Masa Depannya
Jelaslah bahwa posisi kedua pandangan ini tidaklah jauh
berbeda bagi suatu penyelesaian Tuan Ellsworh Bunker yang dalam
masalah ini telah bertindak sebagai perantara PERUNDINGAN-
PERUNDINGAN RAHASIA Belanda-Indonesia telah menyiapkan suatu
rumusan yang akan mengatur pengalihan Administrasi Pemerintahan
wilayah tersebut kepada PBB PBB kemudian akan mengalihkan
Pemerintahan kepada Indonesia setelah kurun waktu tertentu
Pengaturan-pengaturan tersebut akan mencakup ketentuan-ketentuan
dimana RAKYAT PAPUA SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU AKAN
DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENTUKAN NASIBNYA SENDIRI PBB akan
dilibatkan dalam tahap penyiapan maupun tahap pelaksanaan
PENETUAN NASIB SENDIRI Pemerintah kami sangat tertarik akan hal
ini dan meyakinkan anda bahwa Amerika Serikat bersedia memberikan
bantuan seperlunya kepada PBB saat rakyat Papua melaksanakan
Penentuan Nasibya Sendiri Dalam keadaan seperti ini serta
didorong didorong oleh tanggung jawab kami terhadap Dunia Bebas
(non komunis) saya mendesak dengan sangat AGAR PEMERINTAH
BELANDA MENERIMA RUMUSAN yang digagaskan oleh Tuan Bunker Kami
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
44
pun tentu akan menekan pemerintah Indonesia sekuatnya agar
berdasarkan rumusan tersebut diatas Saya menyampaikan ini dengan
tulus dan penuh kepercayaan dan berharap bahwa itulah yang tepat
dalam menjaga jalinan hubungan antara kedua Negara kita sebagai
sahabat dan sekutu Yang mendorong saya adalah keyakinan saya
bahwa demi kepentingan saat ini maka kita jangan sampai
kehilangan kesempatan-kesemptan baik bagi perundingan-perundingan
damai bagi penyelesaian masalah yang menyakitkan iniHormat sayatt John F Kenedy
Yang Mulia Dr J E de QuayPerdana Menteri Nederland di Den Haag
Dari surat rahasia ini terlihat jelas bahwa usulan Bunker
adalah merupakan ide dari Soekarno Dengan adanya penekanan ini
maka Belanda terpaksa menanda tangani Perjanjian New York tanggal
15 Agustus 1962 untuk menyerahkan Administrasi Nederlands Nieuw
Guinea kepada Pemerintahan Sementara PBB UNTEA (United Nation
Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962 Kemudian
diserahkan lagi ke Indonesia tetapi harus diberikan Hak
Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) kepada rakyat penduduk
Asli Papua (West Papua Indigenous Peoples) bahwa apakah mereka ingin
menyerahkan Administrasi Negara Papua untuk dipimpin oleh
Indonesia selama kurun waktu tertentu atau administrasi Negara
itu diurus oleh Bangsa Papua sendiri Namun proses pelaksanaan
Penentuan Nasib Sendiri tersebut diubah dari aturan internasional
menjadi aturan Indonesia karena alasan Kondisi Geografis serta
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
45
keadaan Ekonomi dan Sosial Penduduk Papua masih rendah jadi tidak
dimungkinkan untuk pelaksanaan Self Determination itu sesuai dengan
aturan Internasional Seperti yang saat ini dikampanyekan di
dunia internasional melalui Permanent Mission Indonesia dalam
Laporannya yang diberi judul Restoration of Irian Jaya Into Republic
Indonesia (Pengembalian Irian Jaya Kedalam Republik Indonesia)
mengatakan bahwa Proses Self Determination itu dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian yang diratifikasi tanggal 1 September
196219 Sedangkan laporan Fernando Ortisan (utusan PBB untuk
mengamati ReferendumPEPERA di Papua tahun 1969) mengatakan bahwa
Indonesia tidak melaksanakan Proses Penentuan Nasib Sendiri
(PEPERAReferendum) sesuai aturan internasional karena Masalah
Politik serta Kondisi Geografis yang tidak memungkinkan untuk
Referendum melalui Praktek Internasional22 Dan ini merupakan
suatu kegagalan PBB dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi
internasional yang melndungi Hak Asasi Manusia Pada masa
Pemerintahan UNTEA pernah dilakukan uji coba jajak pendapat di
Merauke sesuai dengan Praktek Internasional sesuai Perjanjian New
York tetapi hasilnya semua rakyat Penduduk Asli Papua yang berada
memilih untuk Menolak Indonesia Maka dibuat lagi suatu
perjanjian rahasia oleh Amerika Indonesia dan Belanda di Roma
(Ibu Kota Negara Italia) pada 30 September 1962 Yang mana
isinya sebagai berikut
1048633 Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
yang direncanakan pada tahun 1969 dibatalkan saja atau bila perlu dihapuskan
1048633 Indonesia menduduki wilayah Papua Barat hanya selama 25 tahun saja
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
46
terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963
1048633 Pelaksanaan PEPERA dilakukan sesuai dengan Praktek Parlemen Indonesia
yaitu melalui Sistem Musyawarah
1048633 Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpa ada perdebatan
1048633 Amerika berkewajiban untuk menanam Saham untuk mengeksplorasi kekayaan
alam di Irian Barat demi kemajuan daerah tersebut
1048633 Amerika memberikan bantuan sebesar US $ 30 juta melalui jaminan kepada
ADB (Asian Development Bank) untuk pembangunan Papua selama 25 tahun
1048633 Amerika memberikan bantuan dana melalui Bank Dunia (Word Bank) kepadaIndonesia untuk mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasimulai tahun 197723
Sedangkan Operasi Tumpas selama masa jabatan Jenderal
Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 ndash 1968 sebelum Proses
Penentuan Nasib Sendiri (PEPERA 1969) tidak pernah dilaporkan
juga di muka umum Sidang PBB Operasi ini adalah Operasi yang
paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu
itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari
Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang
paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan
Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965
yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom Operasi Tumpas
dilakukan agar bisa menumpas semua gerakan masyarakat Pribumi
Papua yang menentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum
(PEPERA) pada tahun 1969 Setelah itu dibentuk Dewan Musyawarah
Penentuan Pendapat Rakyat (DMP) yang mana anggotanya ditunjuk
langsung oleh Militer Indonesia kemudian para anggota DMP itu
ditampung di suatu penampungan khusus dan tidak dijinkan
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
47
berkomunikasi dengan keluarganya atau orang lain Dalam
penampungan itu mereka setiap hari diberi nasehat terror
intimidasi pembunuhan dan rayuan oleh Komandan Inteligen KOSTRAD
BRIGJEN Ali Murtopo (Komandan OPSUS) Berikut adalah ucapan Ali
Murtopo kepada para anggota DMP yaitu Jakarta sama sekali tidak
tertarik dengan orang Papua tetapi Jakarta hanya tertarik dengan
Wilayah Irian Barat Jika inginkan Kemerdekaan maka sebaiknya
minta kepada Allah agar diberikan tempat di salah sebuah Pulau di
Samudera Pasifik atau menyurati orang-orang Amerika untuk
mencarikan tempat di bulan24
Setelah selesai Jajak Pendapat tahun 1969 maupun setelah
berintegrasi pada 1 Mei 1963 Indonesia menjadikan Provinsi Papua
sebagai Provinsi ke-26 Republik Indonesia tidak melalui suatu
Undang-Undang tetapi hanya melalui PENPRES No1 tahun 1963 untuk
Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura (Lihat lampiran
PENPRES No1 Tahun 1963) dan INPRES No 1 Tahun 2003 untuk
Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari PENPRES No1
Tahun 1963 dan KEPRES No 2 (Rahasia) telah memberikan Otonomi
Khusus Papua dengan mata uang sendiri Irian Barat Rupiah (IB Rp)
untuk menggantikan mata uang Niuew Guinea Gulden tetapi kemudian
dicabut oleh Orde Baru melalui Ketetapan MPRS No21 Tahun 1966
Pasal 6 yang berbunyi Kedudukan Khusus Irian Barat ditiadakan selanjutnya
disamakan dengan Otonomi Daerah Lainnya di Indonesia25 Kemudian diganti
dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) tetapi gagal
juga ketika Orde Baru ditumbangkan oleh mahasiswa pada zaman
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA
Jakarta 1989 Hal149 ndash 151
48
Reformasi kemudian dikembalikan lagi ke Otonomi Khusus melalui UU
No 21 Tahun 2001 oleh Megawati Soekarno Putri
14 Wawancara dengan Tete Apus Mambrasal Biak 201115 Agus A Alua Dialog Nasional Papua dan Indonesia Sekretariat
Presidium Dewan Papua dan BiroPenelitian STFT Fajar Timur Jayapura 2002 Hal 6116 Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat Api
Perjuangan Pembebasan Irian BaratJakarta 1986 Hal 12317 GRIB Dokumen Irian Barat 1968 Hal 318 Mr H J Sorolea Azas-Azas Tatanegara Nederlands Niuew Guinea Jilid
II Diterjemahkan oleh P JMerkelijn Pustaka Rakyat Hollandia Hal 11519 Mr HJ Sorolea Azas-Azas Tata Negara Nederlands Nieuw Guinea
Jilid II Diterjemahkan olehPJ Merkelijn Pustaka Rakyat Holandia 1961 Hal 103 104 dan 11520 Charles Farhadian Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua Deiyai West Papua
2007 Jakarta Hal 21221 Organisasi Pribumi Papua Barat Secret Letter of John F Kennedy
httpwwwoppbwebscom22 United Nations Security Force (UNSF) West New Guinea 1962-1963httpwwwunorgDeptsDPKOMissionsunsfhtml 23 West Papua Community Papua Barat Dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
Hal 32 24 West Papua Community Papua Barat dari Kolonisasi ke Rekolonisasi
1999 Hal 4725 Inventaris dan Himpunan Ketetapan-Ketetapan MPR-RI 1960 ndash 1988 ALDA