UPTD Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi Banten 1 of 11 UPTD LABORATORIUM LINGKUNGAN DLHK PROVINSI BANTEN MELAKSANAKAN BIMBINGAN TEKNIS SAMPLING LIMBAH B3 Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah suatu buangan atau limbah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya. Limbah B3 bukan hanya dapat dihasilkan dari kegiatan industri. Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan beberapa limbah jenis ini, beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga (domestik) di antaranya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian, deterjen pakaian, pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai, pengkilat kayu, pembersih oven, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan batu baterai. Mengingat sifat dan dampak yang ditimbulkannya, limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3) memerlukan pengelolaan yang lebih hati- hati dan seksama. Pemantauan limbah B3 adalah salah satu bagian dari upaya pengelolaan limbah B-3. Kesahihan data pemantauan sangat
11
Embed
UPTD LABORATORIUM LINGKUNGAN DLHK PROVINSI BANTEN ... · hair spray, dan batu baterai. Mengingat sifat dan dampak yang ditimbulkannya, limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3) memerlukan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UPTD Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi Banten 1 of 11
UPTD LABORATORIUM LINGKUNGAN DLHK PROVINSI BANTEN
MELAKSANAKAN BIMBINGAN TEKNIS
SAMPLING LIMBAH B3
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah suatu
buangan atau limbah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat
yang beracun dan berbahaya sehingga secara langsung maupun tidak
langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan
mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya.
Limbah B3 bukan hanya dapat dihasilkan dari kegiatan industri.
Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan beberapa limbah jenis ini,
beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga (domestik) di
antaranya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian, deterjen
UPTD Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi Banten 6 of 11
4. Teknik Sampling
5. Metode Sampling
6. Jenis Contoh Uji
7. Peralatan Sampling
8. Penanganan Contoh Uji
9. Jaminan dan Pengendalian Mutu
Tujuan
1. Memperoleh sampel yang representatif
2. Mendukung kegiatan pemeriksaan Meninjau, mengevaluasi, dan
menetapkan status ketaatan dari pihak industri
❖Mengidentifikasi limbah yang dihasilkan
❖Memantau kualitas lingkungan
Matriks Contoh Uji
υSedimen ??
υTanah ??
υLimbah ???
Pengertian :
Sedimen
- lapisan tanah/batuan yang terkikis dalam aliran air dan mengendap
dalam waktu yang lama di dasar sungai/laut/waduk/danau,
- material yang melayang dan bergulir dalam air,
- zat padat tersuspensi dalam air limbah
Tanah suatu materi alalamiah dipermukaan bumi, yang tersusun dari
bahan Mineral hasil pelapukan batuan dan bio-tanaman dan hewan,
terdpt senyawa Koloidal organic dan non organic komponen air dan gas
dalam jumlah dan bentuk yang bervariasi dengan proporsi yang seimbang
UPTD Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi Banten 7 of 11
Tahap Sampling :
Sampling
Usaha untuk mengambil suatu contoh uji yang benar-benar mewakili (representatif), dengan komposisi sampel yang sesuai kebutuhan analisisis
1. Pengambilan sampel berpengaruh terhadap data hasil analisis sampel.
2. Pengambilan sampel lingkungan merupakan salah satu bagian penting dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan.
3. Pengambilan sampel yang salah akan menghasilkan kesimpulan yang salah dan kebijakan yang tidak tepat
Pengertian-pengertian
Lumpur (Sludge) : Zat padat yang dihasilkan dari suatu usaha dan/atau kegiatan terbawa oleh air limbah dengan atau tanpa proses pengolahan air limbah
Slurry : Suatu campuran berair dari zat padat bersifat tidak larut yang dihasilkan daro beberapa Teknik pengendalian pencemaran
Kualitas data bergantung pada 6 aktivitas utama
1. Tujuan dan sasaran
2. Pengumpulan contoh uji yang representative
3. Penanganan dn preservasi contoh uji dengan benar
UPTD Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi Banten 8 of 11
4. Penerapan “Chain of Custody” dan identifikasi contoh uji
5. Penerapan QA/QC di lapangan
6. Analisis contoh uji dengan benar
Perencanaan Sampling
Hal yang perlu dipertimbangkan
1. Data sekunder (peta, kondisi lapangan, dll)
2. Metode pengambilan
3. Jumlah contoh
4. Peralatan pengambil
5. Alat pendukung
6. Kendali mutu di lapangan
7. Alat pencatat di lapangan
8. Alat keselamatan kerja
9. Penyusunan tim yang terdiri dari tim pengambil contoh, PPNS sebgaai pendamping, saksi, jika memungkinkan PEMDA setempat (untuk penyidikan/pengawasan)
Waktu disesuaikan dengan tujuan dan sasaran kegiatan, karena polutan dalam contoh uji memiliki karakteristik tertentu
• Musim hujan/panas
• Pagi, siang, atau sore hari
• Interval waktu
Pengambilan oada waktu yang tidak tepat akan menyebabkan gagalnya tujuan pengambilan polutan yang diinginkan
a) Sedimen
Penentuan Jumlah Titik Sampling Pada Sedimen Sungai
UPTD Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi Banten 9 of 11
Mengukur Debit Air Secara Sederhana
1.Alat dan Bahan :
•Siapkan pelampung (kayu atau sejenisnya)
•Siapkan pita ukur atau meteran roll
•Siapkan pengukur waktu (stop watch)
2.Langkah Kerja :
✓Tentukan lokasi pengukuran ( bagian sungai yang lurus dan Permukaan
relatif datar)
✓Tentukan jarak pengukuran (m)
✓Tentukan luas penampang aliran (A) dengan mengukur
kedalaman (m) x lebar penampang (m2)
✓Hitung kecepatan alirnya dengan menghanyutkan kayu atau sejenisnya
sesuai dengan jarak yang sudah ditentukan (V), m/detik
✓Lakukan beberapa kali untuk mendapatkan hasil Pengukuran rata-rata
PERHITUNGAN DEBIT AIR
Q = V x A
Ket :
Q= Debit air (m/detik)
V= Kecepatan alir (m/detik)
A= Luas penampang (m2)
Pertimbangan Teknis Dalam Sampling Sedimen
1.Pengambilan contoh
•Tekniksampling yang memenuhisyarat
•Metode pengawetan contoh yang tepat
UPTD Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi Banten 10 of 11
•Wadah contoh yang bebas kontaminasi
2.Pemilihanlokasi
•sampling pada lokasi belokan
•Sesuaikan dengan fasilitasperalatan dan keselamatan
3.Frekwensipemantauan
•Pertimbangankasuistis
•Musim
•Maksud dan tujuan
4.Sumber daya manusia
•Pertimbangan keilmuan
•Pertimbangan pengalaman/ profesional
•Pertimbangan pembinaan keahlian
b)Tanah
Penentuan Jumlah Titik Sampling Pada LuasanTanah Terkontaminasi
Teknik Pengambilan Contoh Uji Tanah dan Limbah Padat/Cair
1. Pengambilan contoh sesaat (grab sample ), dimana sampel enunjukkan
sifat limbah pada saat diambil
2. Pengambilan contoh gabungan tempat ( composite sample), adalah
sampel diambil di titik yang sama padaTempat yang berbeda( vertical
atau horizontal )
3. Pengambilan contoh gabungan waktu, sampel diambil di lokasi yang
sama tetapi pada waktu yang berbeda
UPTD Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi Banten 11 of 11
4. Pengambilan contoh terpadu (integrated sample ), Yaitu campuran
beberapa sampel yang diambil secara komposit waktu dan tempat