1 1 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU HURUF PADA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI 56/IX PONDOK MEJA KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI FADILA A TPG 151668 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SHAIFUDDIN JAMBI 2019
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
1
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU HURUF PADA KELAS 1 SEKOLAH
DASAR NEGERI 56/IX PONDOK MEJA KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI
SKRIPSI
FADILA A TPG 151668
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SHAIFUDDIN JAMBI
2019
iii
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU HURUF PADA KELAS 1 SEKOLAH
DASAR NEGERI 56/IX PONDOK MEJA KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FADILA A TPG 151668
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SHAIFUDDIN JAMBI
2019
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobil’alamin
Karya ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku, Ibunda Aznila Dewi dan Ayahanda Muhammad Akmal
yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan doa sepanjang waktu.
2. Almamaterku Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
3. Agama, nusa dan bangsaku.
viii
MOTTO
رأ باسم نسان من علق )ربك الذي خلق )اق رأ ( خلق ال ( اق نسان ما لم ي علم ( الذي علم بالقلم )وربك الكرم ) ( علم ال
()
”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.”
(Q.S. Al-Alaq : 1-5)
“...barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangka…”
(Q.S. Ath-Thalaq: 2-3)
“Bukanlah ilmu yang seharusnya mendatangimu, tetapi kamulah yang harus mendatangi ilmu itu.”
(Imam Malik)
“Jika ingin menjadi sukses, kita harus melakukan apa yang orang-orang sukses lakukan yaitu membaca dan menjadi kaya”
(Burke Hedges)
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah Robbil „Alamin, segala puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. Sebagai pencipta, pengatur, dan pemelihara alam semesta ini, dan Yang Maha Kuasa serta Maha Berkehendak atas apa yang di kehendakinya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul : “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi “
Shalawat dan salam penulis do‟akan semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai pembawa rahmat bagi semua alam.
Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai satu syarat untuk meraih sarjana program S.I Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi, dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Namun berkah dari Allah Swt. Serta usaha-usaha penulis, skripsi ini juga dapat diselesaikan. Selama pembuatan skripsi ini banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi. Tetapi berkat kerja keras, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga semuanya masih bisa di atasi. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA,. Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
2. Dr. Hj. Armida, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
3. Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I. Selaku pembantu Dekan I
4. Dr. Zawaqi Afdal Jamil, S.Ag. Selaku pembantu Dekan II
5. Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd. Selaku pembantu Dekan III
6. Bapak Dr. Mahluddin, M. Pd. I, dan bapak Drs.Salahuddin,M.Pd.I Selaku ketua
jurusan dan sekretaris jurusan PGMI
7. Bapak Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I sebagai pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh
keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
8. Bapak Tabroni, M.Pd.I sebagai pembimbing II yang juga telah meluangkan
waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh keikhlasan,
x
kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
9. Pimpinan Perpustakaan Universitas dan Fakultas Tarbiyah serta karyawan yang
telah membantu penulis dalam melengkapi referensi dalam penulisan skripsi ini.
10. Bapak Untung, S.Pd Kepala Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja yang
telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di kelas 1 Sekolah Dasar
Negeri 56/IX Pondok Meja.
11. Ibu Sunari, S.Pd guru kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja yang
telah membantu dan bekerjasama dengan peneliti dalam melaksanakan
penelitian.
12. Seluruh siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja atas kerjasama
yang diberikan selama peneliti melaksanakan penelitian.
13. Kepada sahabat–sahabat karibku Eka Sawitri, Rizkha Armely, Vitra Julitya,
Natasha Syamimi, Agung Cahyo, Arini Alfa Mawaddah, Dina Turahma, Nur
Husna, Vino Putra, Rini Ade teman-teman sejawat dan seperjuangan yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, terkhusus kepada PGMI-B 15 yang turut
serta memberikan semangat dan dukungan. Semoga kesuksesan senantiasa
mengiringi langkah kita semua. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini
dapat memberikan hikmah dan manfaat bagi semua pihak dan khususnya bagi
penulis sendiri. Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Jambi, Oktober 2019 Penulis
Fadila A TPG.151668
xi
ABSTRAK
Nama : Fadila A NIM : TPG.151668 Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Media
Kartu Huruf Pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/Ix Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca
permulaan dengan media kartu huruf di kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang diperkuat dengan pendekatan kuantitatif, dengan mengambil latar Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 di Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja, sedangkan objek penelitian ini adalah peningkatan keterampilan membaca permulaan dengan media kartu huruf pada tema Benda Hidup Dan Benda Tak Hidup di Sekitarku. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus dan melalui empat tahapan yang mencakup: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)observasi, (4) refleksi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, tes membaca, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjuk bahwa media kartu huruf dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa. Peningkatan aktifitas belajar siswa dapat di ukur dari evaluasi I, II, dan III dengan nilai aktifitas belajar siswa pada siklus I sebesar 68,04%, siklus II sebesar 73,04%, dan siklus III sebesar 75,86%.
Kata kunci: membaca permulaan, media kartu huruf
xii
ABSTRACT
Name: : Fadila A NIM : TPG.151668 Title : Efforts To Improve The Ability To Read Beginning With The Media
Card Letters In Grade 1 Students Of Elementary Schools 56 / IX Pondok Meja Mestong Sub-District Muaro Jambi
This study aims to improve the ability to begin reading with letter card media in grade 1 public elementary school 56 / IX Pondok Meja, Mestong District, Muaro Jambi Regency. This type of research is a classroom action research (CAR) that is descriptive qualitative by using a qualitative approach that is strengthened by a quantitative approach, by taking the background of the 56 / IX Public Elementary School Tables 56 / IX Public Elementary School Tables. The subjects of this study were grade 1 students at 56 / IX Public Elementary School, Pondok Tables, while the object of this study was the improvement of initial reading skills with the media of letter cards on the themes of Living and Non-Living Objects around me. This research was conducted in three cycles and through four stages which included: (1) planning, (2) implementation, (3) observation, (4) reflection. Data obtained through observation, interviews, reading tests, and documentation. The results showed that the letter card media can improve students' initial reading skills. Increased student learning activities can be measured from evaluations I, II, and III with the value of student learning activities in the first cycle of 68.04%, the second cycle of 73.04%, and the third cycle of 75.86%.
Keywords: Read the beginning, letter card media
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
NOTA DINAS ...................................................................................................... ii
PENGESAHAN .................................................................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi
MOTTO................................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................ xi
ABSRACT ............................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1 B. Identifikasi Penelitian ....................................................................................... 5 C. Batasan Masalah ............................................................................................... 5 D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5 E. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6 F. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6 BAB II KAJIAN TEORI
A. Membaca Permulaan ........................................................................................ 7 B. Media Kartu Huruf ........................................................................................... 11 C. Studi Relevan .................................................................................................. 16 D. Kerangka Berfikir ............................................................................................. 18 E. Hipotenis Tindakan ......................................................................................... 19 BAB III METODE PENELITIAN
A. Disain Penelitian............................................................................................... 20 B. Setting Penelitian .............................................................................................. 21 C. Subjek Penelitian .............................................................................................. 21
xiv
D. Prosedur Penelitian ........................................................................................... 22 E. Langkah-langkah Penelitian ............................................................................ 23 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 25 G. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 27 H. Jadwal Penelitian .............................................................................................. 29
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum Penelitian ................................................................................ 31 B. Temuan Penelitian ............................................................................................ 37 C. Pembahasan ..................................................................................................... 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 61 B. Saran ................................................................................................................. 62 C. Penutup ............................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
III.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi .......................................................................... 22III.2 Rubrik Penilaian Hasil Observasi ................................................................. 23III.3 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara .................................................................... 24III.4 Rambu-Rambu Perskoraan Membaca Permulaan ......................................... 26III.5 Penilaian Hasil Belajar Skala Lama .............................................................. 28IV.1 Keadaan Sarana Sekolah ............................................................................... 32IV.2 Keadaan Prasarana Sekolah .......................................................................... 33IV.3 Data Nama Guru Dan Pegawai ..................................................................... 34IV.4 Data Nama Siswa Kela I-VI ......................................................................... 35IV.5 Kondisi Awal Hasil Belajar .......................................................................... 36IV.6 Jadwal Perencanaan Siklus I ......................................................................... 46IV.7 Hasil Belajar Siklus I .................................................................................... 49IV.8 Hasil Observasi Aktifitas Siklus I ................................................................. 51IV.9 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I........................................................ 52IV.10 Jadwal Perencanaan Siklus II...................................................................... 54IV.11 Hasil Belajar Siklus II ................................................................................. 54IV.12 Aktifitas Siswa ........................................................................................... 54IV.13 Hasil Observasi Aktifitas Siklus II ............................................................. 55IV.14 Jadwal Perencanaan Siklus III .................................................................... 56IV.15 Hasil Observasi Aktifitas Siklus II ............................................................. 57IV.16 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus .......................................... 60
DAFTAR GAMBAR
II.1 Skema Kerangka Berpikir .............................................................................. 25III.1 Model Penelitian Kelas ................................................................................ 29
2
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan membaca di kelas awal sangat berperan penting sebagai
fondasi atau dasar penentu keberhasilan dalam kegiatan belajar siswa. Jika
pembelajaran membaca di kelas awal tidak kuat, pada tahap membaca lanjut
siswa akan sulit memiliki kemampuan membaca yang mamadai.
Kemampuan membaca sangat diperlukan untuk memperluas
pengetahuan dan pengalaman serta untuk mempertajam penalaran untuk
meningkatkan diri seseorang. Apabila anak pada usia sekolah tidak segera
memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan
dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya.
Pembelajaran membaca di sekolah dasar sesuai dengan tahapan
menurut kelompok kelas rendah dan kelas tinggi. Untuk siswa kelas rendah
tahapan membacanya adalah membaca permulaan. Membaca permulaan
pada siswa kelas rendah merupakan fondasi dari tahapan membaca cepat,
membaca ekstensif, dan membaca pemahaman. Guru harus benar-benar
mengasah kemampuan membaca permulaan siswa.
Membaca permulaan merupakan tahapan belajar membaca bagi
siswa sekolah dasar kelas awal, yaitu kelas I dan II. Tujuannya adalah agar
siswa memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan
intonasi yang wajar, sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut.
Tujuan membaca permulaan adalah: 1) pembinaan dasar-dasar
mekanisme membaca, 2) mampu memahami dan menyuarakan kalimat
sederhana yang diucapkan dengan intonasi yang wajar, dan 3) membaca
kalimat sederhana dengan lancar dan tepat.
Hal tersebut menggambarkan bahwa membaca permulaan diperlukan
supaya siswa mampu memahami dan mengucapkan tulisan dengan lafal dan
intonasi yang jelas. Membaca permulaan dapat membantu siswa dalam
memahamai suatu teks bacaan.
2
Diharapakan siswa mendapat informasi dari bacaan tersebut
sehingga menambah pengetahuan. Membaca permulaan pada siswa kelas 1
harus mendapatkan perhatian penuh dari guru. Pada tahap ini, siswa kelas 1
mulai mengenal huruf, bunyi, kata, suku kata, dan kalimat meskipun dalam
lingkup sederhana. Guru berperan penting dalam membimbing siswa agar
mampu membaca.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan
membaca siswa, baik faktor dari dalam maupun faktor dari luar. Salah
satunya motivasi dan bahan bacaan, motivasi merupakan faktor yang cukup
besar mempengaruhi keterampilan membaca, apabila seseorang tidak
memiliki motivasi maka akan mengakibatkan enggan membaca, sedangkan
yang memiliki motivasi tinggi akan memiliki dorongan yang cukupkuat
untuk membaca.
Bahan bacaan mempengaruhi minat pembaca untuk membaca.
Bahan bacaan yang terlalu sulit dipahami akan membuat seseorang untuk
enggan membaca. Pembelajaran membaca yang dapat memberikan
pengalaman pada siswa yaitu dengan melibatkan langsung siswa pada
proses pembelajaran seperti permainan bahasa dan pemakaian media yang
dapat melibatkan siswa.
Guru perlu menyediakan pembelajaran yang menarik agar dapat
menimbulkan daya tarik siswa untuk giat aktif dan kreatif. Pemakaian media
pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru serta membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam
kegiatan.
Hal tersebut menggambarkan bahwa membaca permulaan diperlukan
supaya siswa mampu memahami dan mengucapkan tulisan dengan lafal dan
intonasi yang jelas. Membaca permulaan dapat membantu siswa dalam
memahami suatu teks bacaan.
Diharapkan siswa mendapat informasi dari bacaan tersebut sehingga
menambah pengetahuan. Membaca permulaan pada siswa kelas 1 harus
mendapatkan perhatian penuh dari guru. Pada tahap ini, siswa kels 1 mulai
3
mengenal huruf, bunyi, kata, suku kata dan kalimat, meskipun dalam
lingkup sederhana. Guru berperan penting dalam membimbing siswa agar
mampu membaca.
Bahan bacaan juga mempengaruhi minat pembaca untuk membaca.
Bahan bacaan yang terlalu sulit dipahami akan membuat seseorang untuk
enggan membaca. Pembelajaran membaca yang dapat memberikan
pengalaman pada siswa yaitu dengan melibatkan langsung siswa pada
proses pembelajaran seperti permainan bahasa dan pemakaian media yang
dapat melibatkan siswa.
Guru perlu menyediakan pembelajaran yang menarik agar dapat
menimbulkan daya Tarik siswa untuk giat aktif dan kreatif. Pemakaian
media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru serta membangkitkan motivasi dan
rangsangan dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan penelitian tentang keterampilan membaca permulaan
yang dilakukan di kelas1 sekolah dasar negeri556/IXpondok meja
kecamatan mestong kabupaten muaro jambi dari hasil observasi yang telah
dilaksankan dengan pengamatan dalam pembelajaran IPA pada aspek
membaca dengan menggunakan metode ceramah dan media papan tulis
sudah baik, serta guru memberikan contoh para membaca kata dan kalimat
dengan tepat serta penggunaan lafal dan intonasi yang benar tetapi
keterampilan membaca siswa masih rendah, hal ini didapati dari tes
membaca nyaring dan membaca memahami dari 23 siswa, 15 diantaranya
membaca masih belum tepat dan belum lancar membacanya. Saat guru
menyuruh siswa untuk lebih keras saat membaca. Namun, siswa enggan
membaca keras karena malu dengan temannya, sehingga teman-teman yang
lain tidak dapat mendengar suaranya dan tidak dapat memahami yang
dibaca oleh temannya. Saat guru menerangkan pembelajaran masih banyak
anak main sendiri terkadang ada yang keluar kelas dengan alas an pergi ke
toilet, guru juga belum bisa mengkondisikan kelas karena terlalu banyaknya
4
murid kelas 1 dan msaih banyak anak yang ramai saat pembelajaran
berlangsung.
Siswa kelas 1 sudah pada tahap mengenal huruf akantetapi 15 siswa
masih kesulitan dalam membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang tepat
serta memahami maksud dari kata yang dibacanya. Hal ini terlihat dari
hhasil tes keterampilan membaca nyaring diperoleh dengan penilaian dari
aspek lafal, intonasi, kelancarandan kejelasan suara dalam membaca dan tes
tertulis membaca memahami dengan menjawab beberapa pertanyaan dari
cerita sederhana secara individual.
Media dalam pembelajaran membaca juga belum dimanfaatkan oleh
guru. Kedudukan media pengajaran ada dalam komponen metode mengajar
sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa
dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Proses pembelajaran
kelas awal memerlukan media untuk menyampaikan materi pelajaran secara
maksimal, karena pada anak usia kelas awal berada dalam tahap operasional
konkret. Karakteristik siswa kelas awal mempunyai rentang konsentrasi
pendek sehingga membutuhkan dukungan untuk menarik perhatian terhadap
yang dipelajarinya. Maka dengan menggunakan media diharapkan dapat
meningkatkan ketertarikan, keterampilan siswa khususnya dalam membaca.
Beberapa hal yang dapat membantu dalam pembelajaran membaca yaitu, 1)
menggunaka gambar sebagai alat bantu, 2) memberikan pertanyaan-
pertanyaan, 3) menunjukkan judul dan menerima judul dan meminta siswa
untuk menebaknya dan, 4) kalimat bacaann tidak terlalu panjang agar
mudah dimengerti siswa dan tidak membingungkan siswa.
Masalah tentang rendahnya keterampilan membaca kelas 1 harus
diatasi agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam hal membaca. Peneliti
dan guru perlu melakukan tindakan yang dapat dijadikan solusi untuk
mengatasi permasalahan. Salah satu upaya untuk meningkatkan
keterampilan membaca dengan menggunakan media kartu huruf.
Media kartu huruf ini harus dikemas sedemikian rupa agar dapat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa, sehingga
5
diperlukan media kartu huruf yang menarik, serta melibatkan peran aktif
siswa. Maka dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul “Upaya
Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan dengan media kartu
huruf pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja
Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menemukan beberapa
permasalahan yaitu:
1. Kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri
56/IX Pondok Meja belum berkembang sebagaimana mestinya.
2. Keterlibatan aktif siswa masih belum maksimal, sehingga guru masih
memiliki peran yang banyak dalam proses pembelajaran.
3. Pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa
kurang berkesan sehinga siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran
sehingga menyebabkan daya ingat siswa terhadap materi pembelajaran
belum optimal.
4. Penggunaan media pembelajaran belum maksimal.
C. Batasan Masalah
Permasalahan yang ada masih begitu luas, oleh karena itu peneliti
membatasi penelitian ini pada permasalahan pertama yaitu kemampuan
membaca permulaan di kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja,
Mestong, Muaro Jambi yang belum berkembang dengan baik, sehingga
diperlukan media yang tepat, dalam hal ini adalah kartu huruf.
D. Rumusan Masalah
Sejalan dengan latar batasan masalah yang telah dikemukakan maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah media kartu huruf
dapat meningkatkan keterampilan membaca kelas 1 SD Negeri 56/IX
Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi” ?
6
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah di atas tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
sejauh mana efisiensi dan evektifitas media kartu huruf dalam meningkatkan
keterampilan membaca siswa kelas 1 SD Negeri 56/IX Pondok Meja
Kecamatan Mestong.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berikut ini.
1. Guru, sebagai masukan bagi guru kelas 1 dalam meningkatkan hasil belajar
siswa dalam materi membaca permulaan dengan menggunakan media kartu
huruf yang dapat meningkatkan evektifitas dan efisiensi dalam
melakssiswaan pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf di SD
Negeri 56/IX Pondok Meja Kecamatan Mestong.
2. Kepala Sekolah, untuk mengambil kebijaksanaan dalam rangka perbaikan
proses pembelajaran yang tepat pada masa yang akan dating.
3. Siswa, bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan membaca
siswa dengan menggunakan kartu huruf.
4. Peneliti, sebagai masukan berupa pengalaman yang dapat diterapkan untuk
masa yang akan datang dalam pembelajaran di sekolah, khususnya
pembelajaran Bahasa Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Membaca Permulaan
1. Pengertian Membaca
Membaca merupakan aktivitas auditif dan visual untuk memperoleh
makna dan simbol berupa huruf dan angka. Aktivitas ini meliputi dua proses
yaitu proses decoding juga dikenal dengan istilah membaca secara teknis,
yaitu proses memberikan pemahaman lambang huruf yang terdapat pada
sebuah kata. Lebih lanjut diterangkan bahwa membaca adalah sebuah
kemampuan yang diperlukan bagi orang yang mau mencari informasi dari
teks tertulis.
Membaca pada hakekatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan
banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan
aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Farida Rahim,
2008: 2). Membaca pada aktivitas visual dimana proses ini melibatkan
penerjemah terhadap sebuah tulisan, sebagai proses berpikir membaca
merupakan suatu proses yang memerlukan pemahaman terhadap tulisan.
Menurut Sabarti Akhadiah dkk.(1993:22) “ membaca merupakan suatu
kesatuan kegiatan yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali
huruf dan kata-kata, menghubungkan bunyi serta maknanya, serta menarik
kesimpulan mengenai maksud bacaan”. Sedangkan Anderson, dkk ( Sabarti
Akhadiah,1993:22) memandang membaca sebagai suatu proses untuk
memahami makna suatu tulisan. Kemampuan membaca merupakan
kemampuan yang komplek yang menurut kerjasama antara sejumlah
kemampuan. Untuk dapat membaca suatu bacaan, seseorang harus dapat
menggunakan pengetahuan yang sudah dimilikinya.
Menurut Mulyono Abdurahman (2003:200), membaca merupakan
aktivitas komplek yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang
terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan.
Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman. Orang dapat membaca
dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, mampu
menggerakkan mata secara lincah, mengingat simbol-simbol bahasa dengan
tepat dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan.
Menurut Burns dalam Syafie (Hairudin, dkk 2008:3), aktivitas
membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan
membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas
fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada
konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca.
Menurut Hodgson (HG.Tarigan, 1985:7), membaca adalah proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata melalui media
kartu kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata
yang merupakan satu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas
dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau
tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan tersirat tidak dapat dipahami
dengan baik sehingga proses membaca tidak terlaksana dengan baik.
Sedangkan di dalam membaca terdapat suatu proses yaitu recording,
decording, dan meaning. Recording merujuk pada kata-kata atau kalimat
kemudian mengasosiasikan bunyi-bunyinya sesuai tulisannya, decording
mengarah pada proses penyandian atau menerjemahkan sejumlah rangkaian
grafis ke dalam kata-kata, dan meaning yaitu memahami makna tersebut.
Membaca adalah proses pengelolaan bacaan secara krisis kreatif yang
dilakukan dengan tujuan memperoleh penambahan yang bersifat
menyeluruh tentang bacaan itu, dan penilaian terhadap keadaan, nilai,
fungsi, dan dampak bacaan itu. Membaca adalah sebagai kegiatan yang
meliputi pengenaan lambing-lambang tertulis atau lambing tercetak yang
berperan sebagai stimulo untuk mengingat makna yang dibangun
berdasarkan pada pengalaman yang sudah lalu dan penyusunan makna-
makna barudengan jalan manipulasi konsep-konsep yang telah dimiliki oleh
pembaca. Membaca adalah suatu interprestasi simbol-simbol tertulis atau
membaca adalah menangkap makna rangkaiana huruf tertentu.
Membaca merupakan bagian dari perkembangan bahasa dapat diartikan
menerjemahkan simbol-simbol gambar kedalam suara yang dikombinasikan
denga kata-kata. Siswa yang menyukai gambar, huruf dan buku cerita sejak
awal perkembagan akan mempunyai keinginan membaca lebih besar. Hal
ini dikarenakan siswa tahu bahwa membaca memberikan informasi baru dan
menyenangkan (Noviar Masjid, 2007:57).
Pembelajaran membaca di SD menjadi bagian penting dari
pembelajaran Bahasa Indonesia. Syafiie (Hairudin, 2008:3), menyatakan
bahwa melalui pembelajaran membaca siswa diharapkan memperoleh
informasi serta tanggapan atas berbagai hal, mencari sumber,
menyimpulkan, menyaring, menyerap informasi dari bacaan, dan mampu
mendalami, menikmati, serta mengambil manfaat bacaan. Namun, di dalam
membaca permulaan bertujuan untuk mendasari kemampuan membaca di
tingkat yang lebih lanjut.
2. Pengertian Membaca Permulaan
Menurut Dalwadi membaca permulaan adalah tahap awal dalam belajar
membaca yang difokuskan kepada mengenal simbol-simbol atau tanda-
tanda yang berkaitan dengan huruf-huruf, sehingga menjadi pondasi agar
siswa dapat melanjutkan ke tahap membaca lanjut.
Pada tingkatan membaca permulaan, pembaca belum memiliki
keterampilan kemampuan membaca yang sesungguhnya tetapi masih dalam
tahap belajar untuk memperoleh keterampilan/kemampuan membaca.
Membaca pada tingkatan ini merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa
tulis. Melalui tulisan itulah peserta didik dituntut dapat menyuarakan
lambing-lambang bunyi bahasa tersebut. Untuk memperoleh kemampuan
membaca diperlukan tiga syarat, yaitu kemampuan membunyikan (
lambang-lambang tulis, penguasaan kosakata untuk memberi arti, dan
memasukkan makna dalam kemahiran bahasa).
Membaca permulaan merupakan suatu proses keterampilan dan
kognitif. Proses keterampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan
lambang-lambang fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pada
penggunaan lambang-lambang fonem yang sudah dikenal untuk memahami
makna suatu kata atau kalimat.
Membaca permulaan umumnya dimulai sejak siswa masuk kelas satu
SD, yaitu pada saat berusia sekitar enam tahun. Meskipun demikian, ada
siswa yang sudah belajar membaca lebih awal dan ada pula yang baru
belajar membaca pada usia tujuh tahun atau delapan tahun. Sudah lama
terjadi perdebatan antara peneliti yang menekankan pada pengenalan simbol
dengan yang menekankan pada pengenalan atau kalimat secara utuh.
Membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau lambang
bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan
dengan demikian membaca pada hakikatnya merupakan suatu bentuk
komunikasi tulis.
Pengajaran membaca dan permulaan diberikan di kelas 1 sesuai dengan
kemampuan dan perkembangan siswa, pengajaran membaca dan menulis
permulaan dikelas 1 bertujuan agar siswa terampil membaca dan menulis.
Membaca permulaan tanpa buku diberikan dengan pertimbangan agar
siswa yang baru masuk sekolah tidak langsung dibebani masalah-masalah
yang memberatkan dirinya. Karena itu siswa hanya dilibatkan dalam
kegiatan-kegiatan misalnya :
a. Menyimak cerita guru
b. Tanya jawab dengan guru
c. Memperhatikan gambar yang diperlihatkan guru
d. Membicarakan gambar
Selanjutnya Abdurrahman (2000:201) mengemukakan bahwa ada
delapan faktor yang memberikan sumbangan bagi keberhasilan belajar
membaca yaitu sebagai berikut.
a. Kematangan mental
b. Kemampuan visual
c. Kemampuan mendengarkan
d. Perkembangan wicara dan bahasa
e. Keterampilan berpikir dan memperhatikan
f. Perkembangan motorik
g. Kematanagan sosial dan emosional
h. Motivasi dan minat
B. Media Kartu Huruf
1. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
“medium” yang secaraharfiah berarti “perantara” atau “pengantar” yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut
Djamarah media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan siswa didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang
cukup penting. Karena dalam kegiatan pembelajaran, materi pelajaran yang
disampaikan akan lebih mudah dipahami dengan adanya media
pembelajaran. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa didik
dapat disederhsiswaan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa
yang kurang mampu guru ungkapkan melalui kata atau kalimat tertentu.
Bahkan keabstrakkan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media.
Dengan demikian, siswa didik akan lebih mudah memahami materi yang
disampaikan oleh guru.
Suatu proses belajar akan lebih efektif jika menerpadukan model, strategi,
atau metode pembelajaran dengan media seperti yang diungkapkan oleh
Arsyad (2007:2) bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya
dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Media dapat mewakili
apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat
tertentu (Djamarah, 2006:120).
Media yang digunakan dalam pembelajaran dapat disebut sebagai
media pembelajaran. Media mempunyai arti yang lebih luas lagi seperti
yang diungkapkan Daryanto (2010: 6) bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu (baik manusia, benda, atau lingkungan sekitar) yang dapat
digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dalam
pembelajarann sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan
perasaan siswa pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
2. Pengertian Kartu Huruf
Kartu huruf merupakan salah satu media pembelajaran visual, yaitu
media yang hanya dapat dilihat (Cucu Eliyanti, 2004:114). Media
pembelajaran merupakan alat bantu proses belajar mengajar (Agus Wasisto
Dwi Doso Warso,2013:68). Kartu huruf termasuk dalam alat permainan
edukatif karena memenuhi syarat-syarat sebagai alat permainan edukatif
yang dapat dijadikan media dalam pembelajaran.
Siswa pada usia 5-6 tahun ini masih pada tahap pra operasional (Slamet
Suyanto, 2005:4) yaitu siswa belajar melalui benda konkret. Oleh karena itu,
dalam upaya mengembangkan kemampuan membaca permulaan pada siswa
kartu huruf dipilih karena merupakan media/benda konkret yang dapat
dilihat oleh siswa,sehingga membantu siswa dalam mengenal dan mengerti
bunyi huruf dan bentuknya, mencoba menyusunnya menjadi sebuah kata
dan lain sebagainya.
Kartu huruf ini memiliki cukup banyak kelebihan diantaranya
permainan ini dapat dikreasikan dengan beberapa cara bermain,media yang
digunakan mudah didapat ataupun dibuat, sesuai dengan tahap usia siswa
yaitu siswa belajar menggunakan sesuatu yang dapat ia lihat agar mudah
diingat, serta memberi kebebasan pada siswa untuk berekspresi menyusun
kata sesuai dengan gagasannya.
Azhar Arsyad (2005:119) mengungkapkan bahwa kartu huruf atau yang
disebut dengan kartu abjad merupakan salah satu bentuk dari flash cardI
yaitu merupakan kartu kecil yang berisi gambar, huruf, teks atau tanda
simbolyang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang
berhubungan dengan simbol-simbol tersebut. Namun demikian kartu huruf
yang dimaksud disini berupa potongan kertas 8x12 cm yang di dalamnya
terdapat tulisan huruf abjad a-z (masing-masing kartu hanya memuat 1
huruf). Kartu huruf merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada potongan-
potongan suatu media, baik karton, kertas maupun papan tipis (tripleks).
Potongan-potongan huruf tersebut dapat dipindah-pindahkan sesuai
keinginan pembuat suku kata, kata maupun kalimat. Penggunaan kartu huruf
ini sangat menarik perhatian siswa dan sangat mudah digunakan dalam
pengajaran membaca permulaan. Selain itu kartu huruf juga melatih
kreatifitas siswa dalam menyusun kata-kata sesuai dengan keinnginannya.
3. Permainan Kartu Huruf
Abjad-abjad atau huruf dibuat dari karton agak tebal dengan ukuran 8 x
12 cm. konsonan dibuat dengan warna merah dan huruf vokal dibuat dengan
warna biru. Konsonan dibuat dua stel dengan menggunakan warna yang
kontras tanpa membedakan konsonan dan vokalnya. Hainstock (1991:205)
menejelaskan bahwa kartu –kartu huruf yang telah dibuat dengan cara
sebagai berikut.
a. Biarkan siswa mengenalkan dirinya sendiri dengan huruf-huruf dengan
cara menemukan huruf-huruf sebagaimana yang diterima.
b. Pilihlah kata yang terdiri dari tiga huruf, ucapkan kata-kata itu kepada
siswa dan biarkan dia mecari huruf-huruf yang ia dengar.
c. Teruskan membuat kata-katadengan cara ini hingga siswa mampu
bekerja sendiri, dengan kata-kata pilihannya sendiri.
d. Kata-kata itu bisa dibaca dan ditulis setelah mereka susun.
Ada berbagai macam permainan yang menggunakan kartu huruf
sebagai alat mainnya diantaranya :
a. Permainan lompat nama
Permainan lompat nama (Slamet Suyanto, 2005:176-177). Prosedur
permainannya adalah siswa menyebutkan namanya, dan kemudian
menyusun huruf-huruf yang tersebar di lantai membentuk namnya,
kemudian siswa melompati huruf tersebut dengan mengucapkan huruf yang
dilompati. Alat yang digunakan hanyalah kartu huruf yang kemudian
disebar secara acak di lantai. Siswadikatakan berhasil apabila mampu
melompati huruf yang sesuai dengan namanya dengan tepat.
b. Permainan mencari huruf
Permainan mencari huruf (Raisatun Nisak, 2019:149). Tujuan
permainan ini adalah memudahkan siswa dalam mengingat huruf abjad,
melatih siswa agar lebih tanggap, menumbuhkan rasa semangat belajar, dan
memudahkan siswa dalam menguasai dan memahami istilah/kata. Prosedur
pelaksanaan permainannya adalah siswa diajak untuk mencari huruf yang
ditunjukkan guru. Oleh karena itu dalam permainan ini diperlukan cukup
banyak huruf agar tidak kebingungan karena huruf yang dicarinya tidak
ada/habis.
c. Permainan mencocokkan huruf
Permainan mencocokkan huruf (Depdiknas, 2007:9). Padapermainan ini
siswa bertugas mencocokkan huruf sesuai dengan gambar dan tulisan yang
ditunjukkan guru. Alat dan bahan yang digunakan adalah gambar yang
dibawahnya terdapat nama gambar serta kartu huruf.
Dalam permainan ini tetap berpedoman pada prinsip-prinsip bermain
sehingga dalam permainan kartu huruf ini prinsipnya adalah melibatkan
peran aktif siswa, yaitu siswa sebagai pelaku dalam permainan ini,
menggunakan media dalam hal ini kartu huruf, serta siswa memiliki
kebebasan berekspresi terhadap kartu huruf teersebut, yaitu menyusun kata
sesuai dengan apa yang dipikirkannya.
Merujuk dari permainan yang dikemukakan oleh Slamet Suyanto
(2005:176-177), Raisatun Nisak (2012:149) dan Depdiknas (2007:9)
tersebut maka penelitian ini kemudian mengembangkan permainan kartu
huruf sebagai berikut.
a. Siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok dan membuat barisan.
b. Guru mengenalkan huruf vokal dan konsonan pada siswa.
c. Kartu huruf diletakkan dilantai secara acak baik vokal maupun
konsonan dengan jarak yang sudah diatur.
d. Guru memberikan arahan cara bermain dan memberikan contoh.
e. Permainan di mulai, yaitu siswa melompat pada huruf-huruf vokal dan
setelah sampai diujung lompatan siswa diminta mengambil salah satu
huruf dan menyebutkan bunyi huruf yang diambilnya dan
memasukkannya kembali pada wadah berdasarkan kelompoknya yaitu
konsonan dan vokal. Pengembangan permainan ini yaitu setelah siswa
bisa mengelompokkan huruf vokal, dan konsonan siswa melompat dan
menyebutkan nama huruf yang sesuai dengan namanya.
4. Langkah-langkah permainan kartu huruf
Langkah-langkah permainan kartu huruf sebagai berikut:
a. Guru membagi kelas menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok
beranggotakn 7-8 siswa.
b. Guru menjelaskan penggunaan kartu huruf pada pembelajaran
membaca permulaan.
c. Guru membagikan kartu-kartu huruf kepada tiap kelompok, setiap
kelompok mendapat 1 set kartu huruf (a-z).
d. Guru menunjukkan gambar dan menuliskan nama gambar tersebut.
e. Siswa diminta menyusun huruf-huruf sesuai dengan nama gambar yang
ditunjukkan.
Proses permainan dengan menggunakan kartu huruf.
a. Siswa diminta untuk mengocok kartu huruf yang telah dibagikan,
kemudian membukanya di atas meja.
b. Guru menunjukkan sebuah gambar, gambar yang ditunjukkan adalah
gambar yang mudah dijumpai oleh siswa dalam kesehariannya,
misalnya gambar alat-alat transportasi, gambar hewan, gambar buah-
buahan.
c. Tiap kelompok diminta menyebutkan nama gambar yang ditunjukkan
oleh guru, kemudian guru menuliskan nama gambar tersebut.
d. Tiap kelompok diberikan kesempatan untuk berlomba menyusun huruf-
huruf sesuai nama gambar yang ditunjukkan, kegiatan ini dapat
dilakssiswaan secara individu atau kelompok, disesuaikan dengan
jumlah siswa dan waktu.
e. Guru menunjukkan rasa bangga pada siswa yang mampu menyusun
kartu huruf dengan benar,atau dapat memberikan hadiah gula-gula
untuk membangkitkan semangat siswa, sementara siswa yang belum
mampu mengerjakan tugas diminta maju ke depan kelas untuk
menghibur teman-teman lainnya dengan bernyanyi atau memainkan
sebuah permainan yang mereka kuasai.
C. Studi Relevan
Berdasarkan hasil penelusuran yang peneliti lakukan, peneliti
tidakmenemukan judul yang sama persis dengan judul dalam penelitian ini.
Namun, peneliti menemukan beberapa penelitian yang relevan dengan
pebelitian ini, diantaranya yaitu:
1. Siti Annisa Nurzanah dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan
Media Kartu Bilangan untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata
Pelajaran Matematika Materi Bilangan Romawi di Kelas IV Sekolah
Dasar Negeri 162/IX Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi pada tahun
2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika materi bilangan
romawi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 162/IX Sungai Bahar
Kabupaten Muaro Jambi. Di dalam pelajaran Matematika materi
bilangan romawi, akibatnya siswa sulit untuk mengerjakan soal-soal
latihan dan tidak adanya guru untuk menerapkan pembelajaran dengan
menggunkan media pelajaran. Berdasarkan kecendrungan tersebut,
peneliti mengadakan inovasi pembelajaran matematika materi bilangan
romawi melalui penggunaan media kartu bilangan. Melalui Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri
dari tempat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh berupa hasil tes proses belajar.
Data hasil tes merupakan data hasil perolehan tes evaluasi soal formatif
berjumlah 10 butir soal. Penggunaan media kartu bilangan setiap
siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata siswa
73,2 siklus II nilai rata siswa 74,4 dan siklus III rata-rata 77,2.
2. Husnul Badri dalam skripsinya yang berjudul Penerapan Media Gambar
pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas V.A SD Negeri 54/IV Olak Kemang Kota Jambi tahun 2009.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sedangkan pengumpulan
data dilakukan dengan observasi dan tes. Penelitian ini menemukan hasil
bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar pada
mata pelajaran IPA pada siswa kelas V.A SD Negeri 54/IV Olak
Kemang Kota Jambi. Dalam penelitian ini diperoleh pada siklus I hasil
belajar siswa rata-rata 65,80, siklus II rata-rata 68,30 dan pada siklus III
mencapai rata-rata nilai 72,85. Peningkatan hasil belajar tersebut
mengindikasikan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi
yang dibahas selama pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian
menyarankan agar para guru menerapkan media gambar dalam
tentang cara mengajar guru yang digunakan dalam pembelajaran selama ini ?
4 Pernakah ananda mendengar atau mengetahui model pembelajaran Bamboo dancing?
5 Apakah ananda ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang model pembelajaran Bamboo dancing?
6 Apakah dengan model pembelajaran Bamboo dancing dapat meningkatkan hasil belajar ananda?
7 Apakah ananda senang dengan proses pembelajaran ini?
8 Apakah ananda berusaha sendiri dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh ibu?
9 Apa yang ananda dapat setelah mempelajari pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Bamboo dancing?
10 Apakah dengan diterapkannya model pembelajaran Bamboo dancing ini dapat membawa perubahan hasil belajarmu di kelas?
11 Apakah ananda bertanya kepada guru apabila ananda belum mengerti?
12 Apakah ananda membantu teman yang belum paham?
13 Apa yang ananda rasakan terkait dengan pembelajaran matematika sekarang?
2. Observasi
a. Lembar Observasi Siswa ( secara keseluruhan )
Materi Pembelajaran :
Kelas :
Hari dan Tanggal :
Siklus :
Jam pembelajaran :
Tujuan Observasi :
1) Untuk mengetahui tingkat awal kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal bangun
datar sebelum menggunakan model pembelajaran Bamboo dancing .
2) Untuk mengetahui apa-apa saja yang menghambat hasil belajar siswa dalam
menyelesaikan soal bangun datar.
3) Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan model Bamboo dancing.
Petunjuk :
1) Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran tetapi
tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa.
2) Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut:
Kualitas
Skor Kualitas
1 Sangat Kurang
2 Kurang
3 Cukup
4 Baik
5 Baik Sekali
3) Pilih pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian siswa dalam menyelesaikan
soal bangun datar.
Langkah Indikator Deskriptor Skor
Memahami Soal
Mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal
Siswa dapat mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal dengan jelas dan tepat.
5
Siswa dapat mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal dengan jelas
4
Siswa dapat mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang
3
ditanyakan dalam soal dengan jelas namun kurang tepat.
Siswa kurang jelas dan kurang tepat dalam mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal.
2
Siswa tidak dapat mengidentifikasi unsur dalam mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal
1
Merencanakan Penyelesaian
Merumuskan rencana penyelesaian soal
Siswa dapat merumuskan rencana penyelesaian soal dengan jelas dan tepat
5
Siswa dapat mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal dengan jelas
4
Siswa dapat merumuskan rencana penyelesaian soal dengan jelas namun kurang tepat
3
Siswa kurang jelas dan kurang tepat dalam merumuskan rencana penyelesaian soal
2
Siswa tidak dapat merumuskan rencana penyelesaian soal
1
Melaksanakan Rencana
penyelesaian
Menerapkan rumus atau strategi
penyelesaian soal
Siswa dapat menerapkan rumus atau strategi penyelesaian soal dengan jelas dan tepat
5
Siswa dapat mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal dengan jelas
4
Siswa dapat menerapkan rumus atau strategi penyelesaian soal dengan jelas namun kurang tepat
3
Siswa kurang jelas dan kurang tepat dalam menerapkan rumus atau strategi penyelesaian soal
2
Siswa tidak dapat menerapkan rumus atau strategi penyelesaian soal
1
Memeriksa Kembali hasil yang diperoleh
Memeriksa dan menjelaskan hasil yang diperoleh sesuai dengan permasalahan dalam soal
Siswa dapat memeriksa dan menjelaskan hasil yang diperoleh sesuai dengan permasalahan dalam soal dengan jelas dan tepat
5
Siswa dapat mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal dengan jelas
4
Siswa dapat memeriksa dan menjelaskan hasil yang diperoleh sesuai dengan permasalahan dalam soal dengan jelas namun kurang tepat
3
Siswa kurang jelas dan kurang tepat dalam memeriksa dan menjelaskan hasil yang diperoleh sesuai dengan permasalahan dalam soal
2
Siswa tidak dapat memeriksa dan menjelaskan hasil yang diperoleh sesuai dengan permasalahan dalam soal
1
b. Lembar Observasi Guru
Kelas :
Nama Guru :
Hari/Tanggal :
Sekolah :
Pertemuan ke- :
Berilah tanda ceklis untuk memberikan skor pada aspek-aspek penilaian aktivitas
guru dalam pembelajaran. Adapun kriteria skor adalah
1 = Tidak Sesuai
2 = Kurang Baik
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
No
Fase
Tingkah Laku Guru
Skor
1 2 3 4 5
1 Kegiatan Pendahulua(Orientasi siswa kepada masalah)
a. Guru mengkondisikan
siswa sebelum pembelajaran
dimulai
b. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
c. Guru memotivasi siswa agar
terlibat dalam kegiatan
pemecahan masalah yang
dipilih.
d. Guru menyampaikan
kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
e. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
2 Kegiatan Inti (Mengamati,Memunculkan Permasalahan)
a. Guru membantu siswa untuk mendefinisikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah.
b. Guru mendorong siswa untuk merumuskan suatu masalah terkait dengan fenomena yang diamatinya masalah itu dirumuskan berupa pertanyaan yang bersifat problematis
Menanya a. Guru menanyakan kepada siswa tentang apa saja yang belum diketahui
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa tentang apa saja yang dilihat pada benda tersebut
c. Guru menyampaikan materi pembelajaran sebagai penguatan.
Mengeksplorasi dan Menggali
a. Guru menjelaskan prosedur
Informasi pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah penerapan
model pembelajaran
bamboo dancing
b. Guru membagi kelas
menjadi 2 atau 4 kelompok
besar
c. Guru meminta siswa
membentuk dua barisan
berjajar dalam ruangan kelas
tersebut sesuai dengan
kelompoknya masing-
masing
d. Guru mengarahkan siswa
untuk saling berhadapan
antara kelompok 1 dengan
kelompok 2
e. Guru memberikan tugas
untuk dikerjakan dan
dibahas bersama
pasangannya masing-masing
dengan waktu tertentu
Mengasosiasi dan Merumuskan Jawaban
a. Setelah berdiskusi dengan
pasangan awal masing-
masing, guru meminta
seluruh siswa untuk
bergeser searah jarum jam
sehingga setiap siswa akan
mendapatkan pasangan
yang baru
b. Guru meminta siswa untuk
kembali berdiskusi bersama
pasangan barunya dengan
waktu tertentu.
Mengkomunikasikan
a. Setelah dirasa diskusi untuk tiap-tiap pasangan sudah cukup, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas
b. Guru memfasilitasi adanya
tanya jawab antar siswa agar menambah pengetahuan yang dimiliki siswa.
c. Guru memberikan pengarahan kepada seluruh siswa tentang materi yang dipelajari hari ini pada hari itu.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
3 Kegiatan Penutup
a. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari ini
b. Guru memberikan penguatan kepada siswa
Jumlah
Rata-rata (%)
Rata-rata keseluruhan (%)
c. Tes
Kisi-kisi Instrumen Tes kemampuan Menyelesaikan Soal
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk Tes Nomor
Soal
3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua
Keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga
Menghitung keliling dan luas daerah persegi
Tes tertulis (Objektif)
1,2
Menghitung keliling dan luas daerah persegi panjang
Tes tertulis (objektif)
3,4
Menentukan keliling dan luas segitiga
Tes tertulis (objektif)
5
Foto Kegiatan
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 56/IX Pondok Meja
Kelas/Semester : 1(satu)/ 2
Tema 7 : Benda Hidup dan Benda Tak Hidup di Sekitarku
Sub Tema : Benda Hidup dan Benda Tak Hidup di Sekitarku
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, pduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,
membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat
benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulisan yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu pemahaman.
4.1 Mengamati dan menirukan teks deksriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra,
wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu penyajian.
Indikator
Mengidentifikasi benda berdasarkan teks deksriptif yang dibaca.
Menceritakan kembali isi teks deskriptif yang dibaca tentang benda hidup dan
benda tak hidup.
Membaca teks deskriptif tentang benda hidup dan benda tak hidup,
Memberikan tanggapan tentang pengelompokkan benda hidup dan benda tak
hidup.
Ppkn
Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah
4.2 Melaksanakan tatatertib di rumah dan sekolah
Indikator
Menjelaskan tata tertib dalam pengelompokkan benda.
NO NAMA SEKOLAH TEMPAT SEKOLAH TAHUN 1 SDN 56/IX PONDOK MEJA 2003 – 2009 2 SMPN 10 MUARO JAMBI 2009 – 2012 3 SMK N 4 Jambi 2012 – 2015 4 UIN STS Jambi 2015 – 2019
Pengalaman Organisasi
1. PMII
Motto Hidup :
"Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)." (Q.S Al Kahfi : 10)