UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA MASA PANDEMI COVID I9 KELAS V SEKOLAH DASAR NEGRI 44/X RANTAU RASAU SKRIPSI Oleh : ZAKIYAH APRILIA REZKY TPG.161988 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA MASA
PANDEMI COVID I9 KELAS V SEKOLAH DASAR NEGRI 44/X
RANTAU RASAU
2020
BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA MASA
PANDEMI COVID I9 KELAS V SEKOLAH DASAR NEGRI 44/X
RANTAU RASAU
Pendidikan
Oleh :
2020
ii
THAHA SYAIFUDDIN JAMBI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Semester : XI (sembilan)
Pembelajaran Tematik Dimasa Pandemi Covid 19 SDN 44/X Rantau-
Rasau
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan
5 07-07-20 ACC Riset
6 11-10-20 Acc munaqasyah
Tanda Tangan Pembimbing
iii
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Address: Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Kegururan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma. Bulian KM. 16 Simp.
Sungai Duren Muara Jambi 36363
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
05-03
3 27-11-19 Bimbingan Proposal
6 15-04-20 Ganti judul dan penelitian
7 25-06-20
8 01-07-20 Acc riset
9 09-10-20 Acc munaqasah
10 20-11-20 ACC Skripsi
Jambi, 2020 Pembimbing II
Fauzan Azim, M.Pd.I Nidn.2024079101
Nama : Zakiyah Aprilia Rezky
Semester :Xi (Sembilan) Judul Skripsi : Upaya Guru Dalam
Meningkatkan Aktifitas Belajar Pada
Pembelajaran Tematik Siswa Masa Pandemi Covid-19 Kelas V Sekolah
Dasar Negri
44/X Rantau Rasau.
THAHA SAIFUDDIN JAMBI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR
Halaman : - Lampiran : - Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifudin Jambi Di
Jambi Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing
berpendapat bahwa skripsi saudara : Nama : ZAKIYAH APRILIA REZKY
Nim : TPG. 161988 Judul Skripsi : Upaya Guru Dalam Meningkatkan
Aktifitas Belajar Pada
Pembelajaran Tematik Siswa Masa Pandemi Covid-19 Kelas V
Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau Rasau.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha
Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana Strata Satu
dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Dengan ini kami
mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudara tersebut di atas
dapat segera di munaqasyahkan.Atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.
Jambi, 2020 Mengetahui Pembimbing I
Dr. Mahluddin, M.Pd.I NIP:19680101 2000031006
v
THAHA SYAIFUDDIN JAMBI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR
Halaman : - Lampiran : - Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri SultanThaha Saifuddin Jambi Di
Jambi
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing
berpendapat bahwa skripsi saudara : Nama : ZAKIYAH APRILIA REZKY
Nim : TPG. 161988 Judul Skripsi : Upaya Guru Dalam Meningkatkan
Aktifitas Belajar Pada
Pembelajaran Tematik Siswa Masa Pandemi Covid-19 Kelas V
Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau Rasau.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha
Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana Strata Satu
dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Dengan ini kami
mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudara tersebut di atas
dapat
segera di munaqasyahkan.Atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.
Jambi, 2020 Mengetahui Pembimbing II
Fauzan Azim, M.Pd
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN STS Jambi
Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muaro Jambi
36363
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 1 dari 1
Hal : Nota Dinas
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamualaikum wr.wb
Nama : Zakiyah Aprilia Rezky
JudulSkripsi : Upaya Guru Dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar Pada
Pembelajaran
Tematik Siswa Masa Pandemi Covid-19 Kelas V Sekolah Dasar Negri
44/X
Rantau Rasau.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strara
Satu dalam Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah.Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi /
tugas akhir saudara
tersebut di atas dapat segera di munaqasyahkan.Atas perhatiannya
saya ucapkan terima kasih.
Jambi 2020
Pembimbing I
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN STS Jambi
Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muaro Jambi
36363
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamualaikum wr.wb
Nama : Zakiyah Aprilia Rezky
JudulSkripsi : Upaya Guru Dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar Pada
Pembelajaran
Tematik Siswa Masa Pandemi Covid-19 Kelas V Sekolah Dasar Negri
44/X
Rantau Rasau.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strara
Satu dalam pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah.Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi /
tugas akhir saudara
tersebut di atas dapat segera di munaqasyahkan.Atas perhatiannya
saya ucapkan terima kasih.
Jambi, 2020
Pembimbing II
Fauzan Azim,M.Pd.I
Skripsi dengan judul ” Upaya Guru Dalam Meningkatkan Aktifitas
Belajar Pada Pembelajaran
Tematik Siswa Masa Pandemi Covid-19 Kelas V Sekolah Dasar Negri
44/X Rantau Rasau” Yang Diujiankan Oleh Zakiyah Aprilia Resky NIM
TPG.161988 Sidang Munaqasah Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan(FTK) UIN STS Jambi Pada: Hari :Rabu
Tanggal :18 november 2020 Jam :10.00-11.00
Tempat : Ruang Sidang FTK UIN STS Jambi
Nama : Zakiyah Aprilia Rezky
Judul :Upaya Guru Dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar Pada
Pembelajaran Tematik Siswa Masa
Pandemi Covid-19 Kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X
Rantau-Rasau.
telah diperbaiki sebagai mana hasil sidang di atas dan telah
diterima sebagai bagian dari persyaratan
untuk persyaratan pengambilan ijazah pada pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN STS Jambi.
No Nama Tanda Tangan Tanggal
1 (Ketua Sidang)
20-10-20
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi seluruhnya merupukan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya
kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaedah, dan
etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebahagian skripsi
bukan hasil karya
saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam
bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang- undang yang
berlaku.
Jambi, 2020
TPG.161988
x
PERSEMBAHAN
“Kusimpuhkan kedua belah kakiku Ku sujudkan kepalaku ke arah
kiblatku Ku
hanturkan do’a Kepada Allah SWT, Rabb-ku Karena-Nya lah akhir karya
kecilku
terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan ku untai
shalawat serta salam kepada
Nabi Muhammad SAW merangkai pengharapan bagi syafaatnya.
Kupersembahkan hasil karyaku untuk :
Ayahanda Sukisyono dan ibunda Badriah atas curahan do’a cinta dan
kasih sayang
yang tak terhingga karena berkat do’a dan restu, ketulusan jiwa,
serta perhatian mereka
dalam membesarkan dan mendidik dengan berbagai macam pengorbanan
yang tiada tara
sehingga penulis bisa meraih cita-cita. Semoga selalu mendapat
rahmat dan berkah dari
Allah Yang Maha Esa……
Dan Terimakasih Kepada Kakak-kakaku Nurul Hidayatul Isnaini, S.Pd,
Arif
Wibowo S.T, David Fauzi dan Adikku Yani, Ahmad Bisri Alfarisyi,
Aqilah Zahra dan
yang teristimewa yang selalu memberi motivasi semangat luar biasa
Sahabat-Sahabat
Karibku Sahabat canda tawaku, Suka dan duka. dan tak lupa juga
Teman-teman PGMI
Angkatan 2016, khususnya PGMI D, semua perhatian sumbang saran dan
nasihat selama
ini yang tak terduga dan tak terkira.
Semoga rahmat Allah yang kuterima ini menjadi matahari yang selalu
menerangi
bumi dikala ia terbit begitupun dalam kehidupanku. Dan semoga
selalu berguna bagi Agama
dan Bangsaku.. Amin Ya Robbal Alamin………
xi
MOTO
Artinya : “ Bertaqwalah kepada Allah, maka Dia akan membimbingmu.
Sesungguhnya Allah
mengetahui segala sesuatu." Allah berfirman di Qs. Al Baqarah:
282,
xii
ABSTRAK
Nama
Pembelajaran Tematik Siswa Masa Pandemi Covid-19
Kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau
Skripsi ini membahas tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan
Aktifitas belajar
pada Pembelajaran Tematik Siswa Masa Pandemi Covid-19 Kelas V
Sekolah Dasar Negri
44/X Rantau-Rasau. peneliti akan memfokuskan penelitiannya pada:
1). upaya guru dalam
meningkatkan aktifitas belajar pada pembelajran tematik dimasa
pandemi covid-19 siswa
kelas V 2). Upaya guru dalam mengatasi faktor penghambat dalam
aktifitas belajar pada
pembelajaran tematik dimasa pandemi covid-19 siswa kelas V 3).
Faktor pendukung guru
dalam meningkatkan aktifitas belajar pada pembelajaran tematik
dimasa pandemi covid-19
siswa kelas V. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian:kepala
sekolah, guru kelas V, siswa kelas V, Teknik pengumpulan data:
observasi, wawancara,
dokumentasi.
Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut : 1). upaya guru
dalam meningkatkan pembalajran tematik di masa pandemi covid -19 di
sekolah dasar negri
44/x rantau-rasau adalah dengan cara mengajar seorang guru, ketika
seorang pengajar kreatif
dalam mengajar dan menjelaskan pembelajaran kepada siswa/i nya
tentu saja siswa tersebut
tidak merasa bosan atau jenuh dalam mengikuti pembelajran itu tentu
saja disini juga guru
dituntut untuk merancang rpp dan media pembelajaran tematik yang
membuat siswa/i
berperan aktif didalam pembelajarannya. 2) Kendala yang dihadapi
oleh guru dalam
meningkatkan aktifitas belajar tematik di masa pandemi covid-19 ini
di sekolah dasar negri
44/x rantau-rasau adalah pengaruh teman yang ribut saat
pembelajaran, dan waktu belajar,
interaksi dan pendekatan guru yang biasanya tidak dibatasi karena
masa pandemi covid-19
ini siswa jadi dibatasi semua kegiatan belajar dalam pembelajaran
tematik dan pembelajaran
lainya.3). Faktor pendukung yang membantu guru dalam meningkatkan
pembelajaran tematik
dalam masa pandemi covid-19 di sekolah dasar negri 44/x
rantau-rasau adalah guru
menyiapkan pembelajaran yang kreatif dimulai dari persiapan rpp,
metode belajar, dan media
yang bervariasi suapaya kegaiatan belajar mengajar lebih efektif
dan efesien serta sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang diajarkan.
Kata Kunci : aktifitas belajar, Pembelajaran tematik, masa pandemi
covid-19
xiii
ABSTRACT
Study program : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education
Title : Teachers' Efforts to Increase Learning Activities in
Thematic Learning of
Students during the Covid-19 Pandemic Class V 44 / X State Primary
Schools Rantau-
Rasau
This thesis discusses the Teacher's Efforts to Increase Learning
Activities in Student
Thematic Learning during the Covid-19 Pandemic, Class V, 44 / X
Rantau-Rasau State
Elementary School. Researchers will focus their research on: 1).
the teacher's efforts to
increase learning activities in thematic learning during the
Covid-19 pandemic, grade V
students 2). The teacher's efforts to overcome inhibiting factors
in learning activities in
thematic learning during the Covid-19 pandemic, grade V students
3). Teacher supporting
factors in increasing learning activities in thematic learning
during the Covid-19 pandemic
for grade V students. This study used a qualitative approach.
Research subjects: principal,
class V teacher, grade V students, data collection techniques:
observation, interviews,
documentation.
The results of research conducted by researchers are as follows:
1). The teacher's
effort in increasing thematic learning during the Covid -19
pandemic in 44 / x rantau-rasau
public elementary schools is by teaching a teacher, when a teacher
is creative in teaching and
explaining learning to students, of course the student does not
feel bored or bored in
following the learning, of course here the teacher is also required
to design RPP and thematic
learning media that make students play an active role in their
learning. 2) The obstacles faced
by teachers in increasing thematic learning activities during the
Covid-19 pandemic in 44 / x
rantau-rasau public elementary schools are the influence of noisy
friends during learning, and
xiv
learning time, teacher interactions and approaches which are
usually not limited because
during the Covid-19 pandemic, students were limited to all learning
activities in thematic
learning and other learning. 3). Supporting factors that help
teachers improve thematic
learning during the Covid-19 pandemic in 44 / x rantau-rasau public
elementary schools is
that teachers prepare creative learning starting from rpp
preparation, learning methods, and
various media so that teaching and learning activities are more
effective and efficient and in
accordance with the learning objectives being taught.
Keywords: learning activities, thematic learning, covid-19
pandemic
xv
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini
dengan baik serta teriring salam pada junjungan besar Nabi Muhammad
SAW. Adapun judul
skripsi ini adalah Motivasi Orang Tua Terhadap Peningkatan Minat
Belajar Siawa Di IV
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung Jabung Timu
Adapun maksud dan tujuan penulisan ini adalah sebagai salah satu
syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddun Jambi.
Tak lupa pula rasa terimakasih yang sedalam dalamnya penulis
ucapkan kepada yang
terhormat:
1. Bapak prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari. MA, Ph.D, selaku Rektor UIN
Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati. Bapak Dr. As’ad Isma. Dan Bapak Dr.
Bahrul Ulum, selaku
Wakil Rektor I, II, dan III UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
3. Ibu Dr. Hj. Fadillah, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
4. Ibu Ikhtiati, M.Pd.I dan Ibu Nasyaria Siregar, M,Pd Selaku Ketua
dan sekretaris Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
5. Bapak mahluddin, M.Pd.I dan bapak Fauzan Azim,M,Pd.I selaku
Pembimbing I dan
Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikirannya membantu
penulis
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN sulthan
Thaha Saifuddin
Jambi yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Para Karyawan dan Karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
8. Kepala Sekolah, Majelis Guru, Karyawan dan Siswa-siswi Di
Sekolaah Dasar Negri 44/x
Rantau-Rasau.
9. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada
henti-hentinya
hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam penyelesaian
Skripsi ini.
xvi
motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
Semoga bantuan, dorongan serta bimbingan yang telah diberikan
kepada penulis baik
secara langsung maupun tidak langsung menjadi amal baik serta
dterima Allah SWT.
Aamiin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan masih banyak
kekeliruan
baik isi maupun penulisannya. Oleh karena itu kepada semua pihak
diharapkan memberi
saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis
berharap karya yang
sederhana ini semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya,
Amiin.
NOTA DINAS
..............................................................................................
vi
B. Fokus Penelitian
..............................................................................
6
C. Batasan masalah
..............................................................................
6
D. Rumusan Masalah
...........................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
...................................................................................
9
xviii
1. Jenis data
...........................................................................
27
2. Sumber data
.......................................................................
28
1. Observasi
...........................................................................
28
2. Wawancara
........................................................................
29
3. Dokumentasi
......................................................................
29
1. Reduksi data
......................................................................
30
2. Penyajian data
...................................................................
30
3. Kesimpulan/ verivikasi
...................................................... 31
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
.............................................................................
32
1. Sejarah sekolah
..................................................................
32
7. Data siswa kelas V
.............................................................
38
B. Temuan Khusus
............................................................................
38
Tematik dimasa pandemi covid-19
.....................................................
belajar pada pembelajaran dimasa pandemi
covid-19...................... 42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
...................................................................................
46
B. Saran
.............................................................................................
47
DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................
48
Gambar 4.3 Wawancara Kepala Sekolah
....................................................... 40
Gambar 4.4 Wawanacara Siswa Kelas V
....................................................... 43
xx
Tabel 4.6 Temuan Peneliti Faktor Pendukung Dan Penghambat
.................. 46
xxi
Lampiran 5 : Wawancara dengan Guru Kelas
V.................................................59
Lampiran 6 : Wawancara dengan Siswa Kelas
V...............................................61
Lampiran 7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran..............................................62
A. Latar Belakang Masalah
Upaya Pendidikan pada hakikatnya merupakan amanah dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Oleh karena itu, manusia harus mempertanggung jawabkan semua upaya
pendidikan
kepada-Nya. Oleh karena itu pulalah, setiap upaya pendidikan tidak
hanya dilandasi oleh
nilai-nilai yang dihasilkan oleh manusia sebagai hasil renungan
dari pengalamannya, lebih
jauh nilai-nilai ketuhanan dan nilai yang bersumber dari Tuhan
harus dijadikan landasan
untuk menilai pendidikan, dan untuk menentukan nilai mana yang baik
dan tidak baik
didalam pendidikan (Sadulloh, 2012, hal. 88).
Seperti Yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 2
Tahun 1989
Bab 1, Pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di
masa yang akan
datang. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi
peserta didik supaya
mampu menyelesaiakan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya.
Pengajaran bertugas
mengarahkan proses ini agar sasaran dan perubahan itu dapat
tercapai sebagaimana yang
diinginkan (Hamalik, 2014, hal. 2).
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di
masyarakat apabila
dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan
atau teladan
masyarakat sekelilingnya, guru juga merupakan unsur aparatur Negara
dan abdi Negara.
Karena itu, guru mutlak perlu mengetahui kebijksanaan-kebijaksanaan
pemerintah dalam
bidang pendidikan, sehingga dapat melaksanakan ketentuan-ketentuan
yang merupakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan tersebut
(Soetjipto dan kosasi. 1999.
hal. 42). Guru menjadi faktor yang menentukan mutu pendidikan
karena guru berhadapan
langsung dengan para peserta didik dalam proses pembelajaran di
kelas. Guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
mrmbimbing, melatih, dan
mengevaluasikan peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (shabir, 2009, hal.
3)
Pendidikan selalu berhubungan dengan upaya pembinaan manusia, maka
keberhasilan
pendidikan sangat bergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia
yang paling
menentukan berhasilnya pendidikan adalah pelaksana pendidikan yaitu
guru. Berdasarkan
pandangan tersebut, maka pendidikan merupakan usaha dari manusia
dewasa yang telah
sadar akan sisi kemanusiaannya dalam melakukan tugas membimbing,
melatih, mengajar
2
(Nana Sudjana, 1991, hal. 2).
Berbicara masalah pendidikan, maka kegiatan inti di setiap lembaga
pendidikan adalah
proses pembelajaran. Proses pembelajaran itu meliputi aktivitas
guru dan aktivitas siswa.
Pelaksanaan proses pembelajaran, menuntut guru untuk memperhatikan
perbedaan
individual siswanya, yaitu pada aspek biologis, intelektual dan
psikologisnya. Oleh karena
itu, tampaklah dua posisi subjek di mana guru bertindak sebagai
pihak yang mengajar
sekaligus pemegang kunci keberhasilan proses pembelajaran,
sedangkan siswa adalah
pihak yang belajar untuk mendewasakan diri. Hubungan antara guru
dan siswa ini harus
didasari oleh hal-hal yang bersifat mendidik dalam rangka
pencapaian tujuan. (Riduwan,
2010, hal. 190).
Belajar pada prinsipnya adalah berbuat atau beraktivitas. Tidak ada
belajar jika tidak
ada aktivitas. aktivitas merupakan prinsip penting dalam proses
pembelajaran. Aktivitas
siswa dalam pembelajaran merupakan hal penting dan perlu
diperhatikan sehingga belajar
yang ditempuh benar-benar memperoleh hasil optimal. Aktivitas siswa
tidak cukup hanya
mendengarkan dan mencatat saja, tetapi lebih kompleks dari itu.
Aktivitas siswa
merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui proses
pembelajaran. Makin tinggi
aktivitas belajar siswa, maka makin tinggi pula peluang berhasilnya
pengajaran. Ini berarti
kegiatan guru mengajar, harus mampu merangsang siswa melakukan
berbagai aktivitas
belajar. (Nana Sudjana, 2009, hal. 72).
Faktor aktivitas siswa sebagai subjek belajar sangat menentukan,
karena dalam proses
tersebut siswa tidak hanya sekedar menerima dan menyerap informasi
yang
disampaikan oleh guru, tetapi siswa terlibat secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran, agar
hasil belajarnya lebih baik dan sempurna. Dengan demikian, maka
untuk merangsang
aktivitas siswa dalam belajar guru harus melakukan
upaya-upaya.
Upaya ini merupakan usaha ataupun kegiatan yang mengerahkan tenaga
dan pikiran
untuk mencapai suatu tujuan. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk
meningkatkan
aktivitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung tentunya
terdiri dari beragam usaha
ataupun kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi para siswanya.
Upaya yang dilakukan
guru harus bisa membangkitkan aktivitas siswa baik secara fisik
(jasmani) maupun mental
(rohani). Upaya guru dalam meningkatkan aktivitas siswa meliputi
usaha-usaha dalam
mengaktifkan indera, akal, ingatan dan emosi siswanya. Upaya ini
menuntut guru untuk
dapat memahami karakter setiap siswa ketika belajar dan berdasarkan
pemahaman itu pula
3
guru bisa menciptakan pembelajaran yang mampu mendorong siswa
befikir serta bertindak
secara aktif dan kreatif.
Upaya guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dapat
dilakukan dengan
memperhatikan cara atau metode mengajar secara tepat, efisien dan
efektif. Sebagaimana
dikatakan oleh slameto agar siswa dapat menerima,menguasai dan
mengembangkan bahan
pelajaran maka guru harus bisa memilih cara yang tepat yang perlu
direncanakan dengan
baik sebelum memulai proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan cara
atau metode tersebut
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk
mempengaruhi aktivitas
belajar siswa, yang nantinya dapat meningkatkan kegiatan belajar
mengajar dan motivasi
belajar siswa. Harapannya upaya yang dilakukan guru dalam
meningkatkan aktivitas
belajar siswa benar-benar dapat membantu para siswa dalam memahami
materi pelajaran
tanpa ada rasa jenuh dan bosan serta bertindak aktif dalam proses
pembelajaran tersebut.
(Slameto, 2003, hal. 65).
Makhluk Allah yang diberi kewajiban dalam mencari ilmu adalah
manusia. Yang mana
ilmu tersebut berguna untuk bekal kehidupannya di dunia maupun
diakhirat. Sebagaimana
sabda nabi Muhammad SAW:
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.”
Selain itu, dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11
yang berbunyi:
Artinya:“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.s. al-Mujadalah :
11)
Selain itu dalam penyampaian materi maupun bimbingan terhadap
peserta didik
hendaknya dilakakuan dengan cara yang baik yaitu dengan lemah
lembut, tutur kata yang
baik, serta dengan cara yang bijak.
Artinya: “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata
yang lemah lembut,
mudah-mudahan ia ingat atau takut”. (taha:44)
Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar
manakala ada interaksi
yang kondusif antara guru dan peserta didik. Komunikasi yang arif
dan bijaksana
memberikan kesan mendalam kepada para siswa sehingga “teacher
oriented” akan berubah
4
menjadi “student oriented”. Guru yang bijaksana akan selalu
memberikan peluang dan
kesempatan kapada siswanya untuk berkembang.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada
tahun
pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari
kurikulum yang telah ada
sebelumnya, baik kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis
pada tahun 2004
maupun kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Hanya
saja yang menjadi
titik tekan pada kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan dan
keseimbangan soft
skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan
Pembelajaran. Pada kurikulum 2013 lebih bersifat tematik
integrative dalam semua mata
pelajaran. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kurikulum 2013
adalah sebuah
kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan
kemampuan
soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. (Fadlillah,
2014, hal. 16).
Kurikulum 2013 berusaha untuk lebih menanamkan nilai-nilai yang
tercermin pada
sikap dapat berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh
siswa melalui
pengetahuan dibangku sekolah. Dengan kata lain antara soft skills
dan hard skills dapat
tertanam secara seimbang, berdampingan dan dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan adanya kurikulum 2013 harapannya siswa dapat memiliki
kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang meningkat dan berkembang sesuai
dengan jenjang
pendidikan yang sedang ditempuh siswa. (Fadlillah, 2014, hal
16-17).
Pembelajaran tematik sebagai pendekatan baru merupakan seperangkat
wawasan dan
aktivitas berpikir dalam merancang butir-butir pembelajaran yang
ditujukan untuk
menguntai tema, topik maupun pemahaman dan keterampilan yang
diperoleh siswa sebagai
pembelajaran secara utuh dan padu. Atau dengan pengertian lain
pembelajaran tematik
adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan, merakitkan
atau
menghubungkan sejumlah konsep dari berbagai mata pelajaran yang
beranjak dari suatu
tema tertentu sebagai pusat perhatian atau mengembangkan
pengetahuan atau keterampilan
siswa secara stimulan.
Sesuai dengan kurikulum yang baru, saat ini pembelajaran di SD
mulai diarahkan pada
kurikulum 2013, atau lebih sering disebut dengan pembelajaran
tematik. Pembelajaran
tematik menggabungkan beberapa pelajaran dalam satu tema yang masih
memiliki
keterkaitan antara mata pelajarannya. Pembelajaran tematik juga
berisikan pembelajaran
yang bermakna bagi siswa.
seiring dengan perkembangan siswa dalam melihat diri dan
lingkungannya. Dalam
pembelajaran yang aktif, siswa dituntut untuk mengalami sendiri,
berlatih, berkegiatan,
sehingga baik daya pikir, emosional, dan keterampilan mereka dalam
belajar terus berlatih.
Siswa juga harus berpartisipasi dalam proses pembelajaran dengan
melibatkan diri dalam
berbagai jenis kegiatan sehingga secara fisik mereka merupakan
bagian dari pembelajaran
tersebut.
Di dunia saat ini sedang marak wabah coronavirus yang dapat
menyebabkan penyakit
yang disebut COVID-19. COVID-19 yang terjadi di berbagai negara
termasuk Indonesia
berdampak pada berbagai bidang termasuk pendidikan. Saat ini dunia
pendidikan sedang
menghadapi permasalahan yang cukup kompleks. Serangan virus
tersebut berdampak pada
penyelenggaraan pembelajaran di semua jenjang pendidikan. Tentunya
tidak ada banyak
kendala pada jenjang perguruan tinggi dan sebagian sekolah menengah
yang sudah terbiasa
menerapkan pembelajaran online, namun tidak demikian dengan jenjang
pendidikan dasar
(sekolah dasar) yang bahkan tidak diperbolehkan membawa perangkat
komunikasi
(handphone) ke sekolah atau ke ruang kelas.
Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan
kebijakan
pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-19. Proses belajar
dilaksanakan di
rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh yang bertujuan untuk
memutus mata rantai
penyebaran COVID-19. Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan
jaringan internet
dalam proses pembelajaran. Pembelajaran daring membuat siswa
memiliki keleluasaan
waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat
berinteraksi dengan
guru menggunakan beberapa aplikasi seperti classroom, video
converence, telepon atau
live chat, zoom maupun melalui whatsapp group. Pembelajaran ini
merupakan inovasi
pendidikan untuk menjawab tantangan akan ketersediaan sumber
belajar yang variatif.
(Nakayama M, Yamamoto,hal, 2007: 200).
Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di Sekolah Dasar
Negri 44/X
kecamatan rantau-rasau, terlihat bahwa guru tematik sudah cukup
baik melaksanakan
pembelajaran dan sudah tampak adanya upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan
aktivitas belajar siswanya, seperti memberikan kesempatan kepada
siswa agar terlibat
langsung atau bersikap aktif selama berlangsungnya proses
pembelajaran dan guru juga
menggunakan media pembelajaran guna memotivasi siswa belajar.
Namun, penulis masih
melihat terjadinya fenomene-fenomena berikut:
1. Masih ada siswa yang kurang bersemangat ketika mengikuti
pelajaran
khususnya dimasa pandemi covid-19.
2. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan gurunya menerangkan
pelajaran
tematik khususnya dimasa pendemi covdid-19.
3. Masih ada siswa yang tidak mencatat materi yang dijelaskan oleh
gurunya.
4. Masih ada siswa yang kurang berani dalam mengajukan dan
menjawab
pertanyaan.
5. Masih ada siswa yang mencontek ketika mengerjakan tugas yang
diberikan
oleh gurunya.
penelitian dengan judul “UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN
AKTIFITAS
BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA MASA PANDEMI COVID
I9 KELAS V SEKOLAH DASAR NEGRI 44/X RANTAU RASAU”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah peneliti yang di kemukakan
diatas maka untuk
memudahkan penelitian lebih lanjut peneliti akan memfokuskan
penelitiannya diproses
pemebelajaran tematik Upaya Guru Dalam Meningkatkan Aktifitas
Belajar Siswa, faktor
pendukung dan penghambat dalam meningkatkan aktifitas belajar siswa
pada pembelajaran
tematik Masa pandemi covid-19 kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X
Rantau-Rasau.
C. Batasan Masalah
Agar peneliti lebih terarah dan lebih sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, perlu adanya
batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V Sekolah Dasar Negri
44/X Rantau-
Rasau pada semester I (ganjil).
2. Mata Pelajaran Tematik Tema 2 Udara Bersih Bagi Kesehatan Sub
Tema 2
Pentingnya Udara Bersih Untuk Kesehatan pembelajaran ke 3 .
3. Hasil belajar siswa ditunjukkan dalam ranah afektif yaitu berisi
prilaku-prilaku
yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti minat, sikap,
apresiasi,dan
cara penyesuaian diri.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah
dalam Penelitian kualitatif ini adalah:
1. Bagaimana Upaya guru dalam meningkatkan aktifitas belajar
pada
pembelajaran tematik Pada Masa Pandemi Covid-19 siswa kelas V
SDN
44/X Rantau-Rasau ?
2. Apa saja Faktor penghambat guru dalam meningkatkan aktifitas
pada
pembelajaran tematik dimasa pandemi covid-19 siswa kelas V SDN
44/X
Rantau-Rasau?
3. Apa saja Faktor pendukung guru dalam meningkatkan aktifitas
belajar pada
pembelajaran tematik dimasa pandemi covid-19 siswa kelas V SDN
44/X
Rantau-Rasau ?
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini ialah: Ingin meningkatkan aktifitas
belajar pada
pembelajaran tematik siswa masa pandemi covid-19 kelas V Sekolah
Dasar Negri
44/X Rantau -Rasau.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagi Guru
pendidik professional dalam upaya untuk meningkatkan mutu, proses
dan hasil
belajar peserta didik.
pringkat yang lebih maksimal.
sekolah untuk memperbaiki praktek pembelajaran suapaya lebih
efektif dan
dapat meningkatkan proses pembelajaran tematik di sekolah dasar
negri 44/X
Rantau-Rasau.
memenuhui salah satu persyaratan gelar sarjana strata (S1) dalam
bidang
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan UIN
STS JAMBI.
1. Guru
Secara umum guru dapat diartikan sebagai orang yang memiliki
tanggung jawab
mendidik. Secara khusus, guru dapat diartikan sebagai orang yang
bertanggung jawab
terhadap perkembangan murid dengan mengupayakan perkembangan
seluruh potensinya,
baik potensi afektif, kognitif, dan psikomotorik (Ahmad, 1992, hal.
74). Secara ethimologi
Istilah guru menurut kamus bahasa Indonesia adalah orang yang
pekerjaannya (mata
pencahariannya, profesi) mengajar. Dan secara terminologi yang
diberikan oleh para ahli,
istilah guru adalah sebagai berikut:
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, guru adalah seorang
yang
mempunyai gagasan yang harus diwujudkan untuk kepentingan anak
didik, sehingga
menunjang hubungan sebaik-baiknya dengan anak didik, sehingga
menjunjung tinggi,
mengembangkan dan menerapkan keutamaan yang menyangkut agama,
kebudayaan, dan
keilmuan (Syafruddin, 2002, hal.8).
Sedangkan menurut Mulyasa, istilah guru adalah pendidik yang
menjadi tokoh,
panutan dan identifikasi para peserta didik dan lingkungannya,
karena itulah guru harus
memiliki standar kualitas pribadi tertantu yang mencakup tanggung
jawab, wibawa,
mandiri, dan disiplin (E.Mulyasa, 2006, hal.37). Menurut Sardiman
dalam bukunya
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar menjelaskan bahwa guru
adalah “satu komponen
manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam
usaha pembentukan
sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh
karena itu, guru yang
merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan harus berperan
serta secara aktif dan
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional sesuai dengan
tuntutan
masyarakat yang semakin berkembang (Sardiman, 2011, hal. 125). Dari
beberapa
pengertian yang diberikan oleh para ahli, seperti yang telah
dipaparkan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa guru adalah seorang pendidik/pengajar yang
bertanggung jawab dalam
tugasnya untk mengajar secara profesional juga membangun citra pada
dirinya bahwa ia
pantas menjadi panutan para peserta didiknya di sekolah maupun
dilingkungan masyarakat
sekitarnya.
10
mandiri,dan disiplin yang mana setiap perkataan dan perbuatannya
menjadi panutan bagi
anak didik dan lingkungan masyarakat sekitarnya (Hikam, 2017, hal.
8).
2. Upaya Meningkatkan
a. Pengertian Upaya
Upaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
usaha
atau kegiatan yang mengerahkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu
tujuan. Upaya juga
berarti usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,
memecahkan persoalan
mencari jalan keluar.Upaya dapat dipahami sebagai suatu kegiatan
atau aktivitas yang
dilakukan sesorang untuk mencapai suatu tujuan yang telah
direncanakan dengan
mengerahkan tenaga dan pikirannya.
meningkatkan adalah suatu proses yang harus ditingkatkan dari yang
rendah, sedang
maupun tinggi. Meningkatkan mengandung pengertian:
1) Menaikkan, mempertinggi dan memperhebat.
2) Mengangkat diri.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa
upaya
meningkatkan adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
sesorang dalam rangka
menaikkan, mempertinggi dan memperhebat sesuatu yang ingin
dicapainya dengan
mengerahkan segenap tenaga dan pikirannya.
3. Aktivitas Belajar
belajar, jika tidak ada aktivitas. Belajar merupakan aktivitas yang
dilakukan oleh siswa
selama berlangsungnya proses pembelajaran. Siswa akan tampak
melakukan aktivitas ketika
mereka belajar.
Hal lain yang bisa dikatakan bahwa dari semua asas didaktik,
aktivitaslah asas
terpenting karena belajar itu sendiri merupakan suatu kegiatan.
Tanpa kegiatan tak
mungkin seseorang belajar. Aktivitas yang dimaksud bukan aktivitas
jasmani saja
melainkan juga aktivitas rohani. Hal ini juga dibenarkan oleh
setiap ahli pendidik.
(S.Nasution,2010, hal. 86).
Dilihat dari sudut pandang ilmu jiwa, aktivitas belajar mengandung
beberapa
prinsip diantaranya:
1) Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh
guru
2) Menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh
siswa
Aktivitas belajar siswa mencakup dua aspek yang tidak dapat
dipisahkan, yakni
aktivitas mental (emosional-intelektual-sosial) dan aktivitas
motorik (gerak fisik). Kedua
aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain, saling mengisi dan
menentukan.
Ahmad Rohani mengemukakan bahwa aktivitas mental adalah jika daya
jiwanya
bekerja secara aktif, seperti mendengarkan, mengamati, menyelidiki,
mengingat,
menguraikan, mengasosiasikan ketentuan satu dengan yang lainnya dan
sebagainya.
Aktivitas motorik adalah siswa giat, aktif anggota badan, membuat
sesuatu, bermain atau
bekerja seperti melakukan percobaan, mencatat dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka aktivitas belajar dapat
disimpulkan sebagai
suatu kegiatan yang dilakukan siswa selama berlangsungnya proses
pembelajaran, baik itu
melibatkan jasmani maupun mentalnya sehingga terjadi perubahan
tingkah laku yang baru
pada diri siswa tersebut.
b. Jenis-jenis Aktivitas Belajar
Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengar dan mencatat seperti
yang lazim
terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Paul. B Diedrich yang
dikutip oleh Sardiman,
bahwa aktivitas atau kegiatan jasmani dan rohani yang dapat
dilakukan oleh siswa di
sekolah meliputi:
membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan
pekerjaan
orang lain.
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,
interupsi.
musik, pidato.
menyalin.
6) Motor Activities, seperti melakukan percobaan, membuat
konstruksi,
model mereparansi, bermain, berkebun, beternak.
7) Mental Activities, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan
soal,
menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8) Emosional Activities, menaruh minat, merasa bosan,
gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
(Sardiman,2010,hal.101).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa aktivitas
belajar siswa itu
bermacam-macam, tidak hanya mendengar dan mencatat penjelasan guru,
tetapi lebih luas
dari hal itu. Kesemua jenis aktivitas belajar siswa bisa diamati
ketika berlangsungnya proses
pembelajaran.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar
Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar
siswa, yaitu
faktor internal (di dalam diri siswa) dan faktor eksternal (di
luardiri siswa).
1) Faktor Internal, yang meliputi:
a) Faktor Fisiologis, yang berhubungan dengan kondisi fisik
siswa.
Kondisi fisik berpengaruh terhadap aktivitas belajar seseorang.
Kondisi fisik yang
sehat akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar
siswa. Sebaliknya
13
kondisi fisik siswa yang lemah atau sakit akan menghambat
tercapainya hasil belajar yang
maksimal.
1. Intelegensi/kecerdasan siswa
menyesuaikan diri dengan lingkugan melalui cara yang tepat.
Intelegensi merupakan
faktor yang penting dalam faktor belajar siswa yang akan menentukan
kualitas belajarnya.
2. Motivasi
Motivasi adalah proses di dalam individu yang aktif, mendorong,
memberikan arah
dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi sangat diperlukan dalam
belajar karena
motivasi merupakan salah satu penentu hasil belajar.
3. Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Seseorang yang tidak berminat untuk belajar tidak
akan bersemangat
dalam proses pembelajaran dan bahkan tidak mau belajar.
4. Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk
mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap
objek, orang, peristiwa
dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
5. Bakat
Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen
yang
diperlukan dalam proses belajar. Kemampuan baru akan terealisasi
menjadi kecakapan
yang nyata setelah belajar atau berlatih (Baharuddin dan Esa
NurWahyuni, 2007, hal. 19).
2) Faktor Eksternal, terdiri dari:
a) Faktor Keluarga, meliputi:
3. Keadaan ekonomi keluarga
1. Metode mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di
dalam
mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi
belajar yang tidak
baik pula. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode harus
tepat, efektif dan
efisien.
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
siswa,
kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan agar siswa menerima,
menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran itu.
3. Alat Pelajaran
Alat pelajaran yang baik dan lengkap sangat diperlukan, agar guru
dapat mengajar
dengan baik dan siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta
dapat belajar dengan
baik pula.
Relasi guru yang baik terhadap siswa, menyebabkan siswa menyukai
gurunya,
mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa berusaha mempelajari
sebaik-baiknya.
5. Relasi siswa dengan siswa
Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat
memberikan
pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
6. Keadaan Gedung
Variasi karakteristik siswa, menuntut keadaan gedung yang memadai
dalam setiap
kelas. Siswa tidak akan bisa belajar dengan nyaman kalau kelas
tidak memadai.
7. Waktu sekolah
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di
sekolah baik
pagi, siang, sore atau malam hari.
8. Metode belajar
Hasil belajar siswa akan meningkat bila cara belajar siswa tepat
dan cukup
istirahat.
15
9. Tugas Rumah
Guru yang terlalu banyak memberikan tugas rumah akan mengganggu
anak untuk
melakukan kegiatan yang lain.
c) Faktor Masyarakat, meliputi:
2. Mass Media
3. Teman bergaul
aktif adalah sebagai berikut:
1) Mempunyai arah, maksudnya aktivitas yang terpilah dalam dua
arah
yaitu apakah setuju atau tidak setuju, apakah mendukung atau
tidak
mendukung, apakah memihak atau tidak memihak terhadap
sesuatu.
2) Memiliki intensitas, maksudnya kedalaman atau kekuatan
aktivitas
terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin
tidak
berbeda.
suatu objek aktivitas siswa yang dapat mengenai hanya aspek
yang
sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup
banyak
sekali aspek yang ada pada objek aktivitas.
4) Memiliki konsistensi, artinya kesesuaian antara pernyataan sikap
yang
dikemukakan dengan responnya terhadap objek aktivitas
tersebut.
5) Memiliki spontanitas, artinya menyangkut sejauh mana
kesiapan
individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan. (Saifuddin
Azwar,
2005, hal.87).
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dipahami bahwa aktivitas
belajar
siswa itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Kesemua faktor yang telah
disebutkan di atas
memberikan kontribusi positif bagi siswa dalam melaksanakan proses
atau aktivitas
pembelajaran. Selain faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas
belajar siswa, hal lain yang
tak kalah pentingnya adalah karakteristik dari aktivitas siswa itu
sendiri yang dikatakan aktif.
Hal ini sangat membantu guru dalam menilai bagaimana sesungguhnya
aktivitas belajar
siswanya, apakah sudah benar-benar aktif seperti memiliki arah,
intensistas, keluasan,
konsistensi dan spontanitas.
4. Pembelajaran Tematik
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran satu
dengan yang lainnya
sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna pada siswa. Tema
menjadi pokok
pembicaraan dan gagasan yang mudah memusatkan siswa pada satu tema
tertentu. Dengan
strategi pembelajaran tematik ini, siswa akan lebih fokus dan
konsentrasi sehingga
pemahaman terhadap satu materi pelajaran akan lebih mendalam.
(Rusman, 2011, hal. 250).
Pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk mengembangkan
pengetahuan siswa
dalam pendekatan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan
lingkungan baik itu
dilingkungan sekolah maupun lingkungan dirumah dan masyarakat.
Selain itu pengembangan
pengetahuan siswa juga dapat dilihat dari pengalamanan kehidupan
yang pernah mereka
alami. (Rusman, 2011, hal. 250). Jadi pembelajaran tematik
merupakan suatu pendekatan
dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek
baik dalam intra mata
pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu
siswa dapat
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga
pembelajaran menjadi
bermakna bagi siswa.
Pembelajran tematik merupakan model pembelajaran yang mengembangkan
dimulai
dengan menentukan topik tertentu topik sebagai tema atau topik
sentral. Setelah tema
ditetapkan, selanjutnya tema itu dijadikan dasar untuk menentukan
dasar sub-sub tema dari
bidang studi lain yang terkait (Fogarti, 1991: Hesty, 2008). Tema
adalah pokok pikirkan atau
gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Depdiknas, 2007).
Selanjutnya menurut
17
konsep kepada anak didik secara utuh.( Majid, 2017, hal. 99).
B. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik
bersama dengan peserta didik.
2. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum pada tahap ini guru harus
mampu
mendesain tema pembelajaran dengan cara terintegrasi sejalan
dengan
tuntutan kurikulum, dengan mengedepankan dimensi sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan.
terjadi dalam kehidupan nyata.
C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran tematik antara lain:
1. Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah digunakan
untuk
memadukan bidang studi
2. Tema harus bermakna, artinya tema yang dipilih harus memberikan
bekal
bagi siswa untuk belajar selanjutnya
3. Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar
minat
siswa
dalam kehidupan siswa
serta harapan masyarakat
belajar. (Rusman, 2011, hal. 257).
D. Manfaat PembelajaranTematik
mendapatkan banyak manfaat, diantara manfaat tersebut adalah.
(Rusman, 2011,
hal. 281).
terhadap realitas sesuai dengan tingkat perkembangan
intelektualitasnya.
Pasalnya, anak-anak membentuk konsep melalui pengalaman
langsung.
2. Pembelajaran tematik memungkinkan peserta didik mampu
mengekplorasi pengetahuan melalui serangkaian proses kegiatan
pembelajaran. Melalui tema, menghubungkan informasi yang
terpisah-
pisah menjadi satu kesatuan yang utuh.
3. Pembelajaran tematik mampu meningkatkan eratan antara hubungan
antar
peserta didik. Tema-tema pembelajaran yang erat hubungannya
dengan
pola kehidupan sosial, sangat membantu peserta didik agar
mampu
beradaptasi dan berganti peran dalam melakukan pekerjaan yang
berbeda.
4. Pembelajaran tematik membantu guru dalam meningkatkan
keprofesionalismenya. Pembelajaran tematik membutuhkan
kecermatan
dan keseriusan guru, baik dalam menemukan tema yang
kontekstual,
merancang rencana pembelajaran, menyiapkan metode yang tepat,
merumuskan tujuan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran
secara
konsisten dengan tema pembelajaran, sampai menyusun instrumen
penilaian (evaluasi) yang relevan dengan kegiatan pembelajaran
(Majid,
2014, hal. 87).
memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa
sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak
menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih
bnyak
berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan
kemudahan-kemudahan
kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung
siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini,
siswa
dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar
untuk
memahami hal-hal yang lebih abstrak.
19
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran
menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan
kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan
kehidupan
siswa.(Rusman, 2011, hal. 25).
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai
mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan
demikian,
siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal
ini
diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
e. Bersifat fleksibel
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran
yang lainnya. Bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan
keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan
Pembelajaran tematik mengadopsi prinsip belajar PAIKEM yaitu
pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. (Majid,
2014,
hal. 89-90).
1. Pembelajaran tematik memiliki kelebihan dan arti penting yakni
sebagai
berikut. (Abdul Majid, 2014, hlm. 92-93)
1) Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan
siswa
2) Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat
perkembangan
dan kebutuhan siswa.
3) Hasik belajar akan bertambah lebih lama karena lebih berkesan
dan
bermakna.
komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
20
yaitu:
Guru harus berwawasan luas, memiliki keaktifan tinggi,
keterampilan
metodologis yang handal, rasa percaya diri tinggi, dan berani
mengemas dan
mengembangkan materi. Secara akademik, guru dituntut terus
manggali
informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang
akan
ajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar
tidak
terfokus pada bidang kajian tertentu saja. Tanpa kondisi ini,
maka
pembelajaran terpadu akan sulit terwujud.
2) Aspek peserta didik
relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun
kreativitasnya. Hal
ini terjadi karena model pembelajaran terpadu menekankan pada
kemampuan analitas (mengurangi), kemampuan asosiatif
(menghubung-
hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaborative (menemukan
dan
menggali). Jika kondisi ini tidak dimiliki, penerapan model
pembelajaran
terpadu ini sangat sulit dilaksanakan.
3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran
Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan sumber
informasi yang cukupnya dan bervariasi, mungkin juga fasilitas
internet.
Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan mempermudah
pengembangan wawasan. Jika sarana ini tidak dipenuhi,
penerapan
pembelajaran terpadu juga akan terhambat.
4) Aspek kurikulum
pemahaman peserta didik (bukan pda pencapaian target pencapain
materi).
Guru perlu diberikan kewenangan dalam mengembangkan materi).
Guru
perlu kewenangan dalam mengembangkan materi, metode,
penilaian
keberhasilan pembelajaran peserta didik.
(komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peseta didik
dari
21
beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan. Dalam kaitan ini,
guru selain
dituntut untuk menyediakan teknik dan prosedur pelaksanaan
penilaian dan
pengukuran yang komprehensif, juga dituntut untuk berkoordinasi
dengan
guru lain jika materi pembelajaran berasal dari guru yang
berada.
5. Pembelajaran Daring
dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun
jejaring
social. Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan
kelas
pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang
masif dan
luas. Melalui jaringan, pembelajaran dapat diselenggarakan secara
masif dengan
peserta yang tidak terbatas (Bilfaqih, Yusuf dan M. Nur Qomarudin,
2015: hal 1).
Pembelajaran daring dapat menggunakan teknologi digital seperti
google
classroom, rumah belajar, video converence, telepon atau live chat,
zoom,
whatsapp group dan lainnya (Dewi, 2020:hal 58). Definisi umum dari
e-learning
atau pembelajaran daring menurut Gilbert & Jones (2001) yaitu:
pengiriman
materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti
internet,
intranet/extranet, satellite broadcast, audio/video tape,
interactive TV, CD-ROM,
dan computer-based training (CBT). The ILRT of Bristol University
(2005)
mendefinisikan e-learning sebagai penggunaan teknologi elektronik
untuk
mengirim, mendukung, dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran
dan
penilaian.
fleksibel, dan terdistribusi. Lebih jauh, istilah pembelajaran
terbuka dan fleksibel
22
merujuk pada kebebasan peserta didik dalam hal waktu, tempat,
kecepatan, isi
materi, gaya belajar, jenis evaluasi, belajar kolaborasi atau
mandiri.
b. Tujuan Pembelajaran Daring
pembelajaran bermutu secara dalam jaringan (daring) yang bersifat
masif dan
terbuka untuk menjangkau audiens yang lebih banyak dan lebih luas
(Bilfaqih,
Yusuf dan M. Nur Qomarudin, 2015:hal 4).
c. Manfaat Pembelajaran Daring
1) Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan dengan
memanfaatkan
multimedia secara efektif dalam pembelajaran.
2) Meningkatkan keterjangkauan pendidikan dan pelatihan yang
bermutu melalui
penyelenggaraan pembelajaran dalam jaringan.
d. manfaat e-learning yaitu:
dan membuat biaya studi lebih ekonomis
2) E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan
bahan materi,
3) Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses
bahan-
bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang
demikian
itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap
materi
pembelajaran
4) Dengan e-learning proses pengembangan pengetahuan tidak hanya
terjadi di
dalam ruangan kelas saja, tetapi dengan bantuan peralatan komputer
dan
23
jaringan, para siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam proses
belajar-
mengajar.
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
mulai
dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis
coronavirus yang
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat
seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory
Syndrome (SARS).
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan
gelaja umum
infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut
seperti demam,
batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 56 hari dengan masa
inkubasi
terpanjang 14 hari. (Yurianto, Ahmad, 2020). Menurut WHO (2020)
COVID-19
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
baru
ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak
dikenal sebelum
mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19
ini
sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di
seluruh dunia.
Penyebaran virus corona ini berdampak pada berbagai aspek
termasuk
ekonomi dan pendidikan. Untuk menekan jumlah pasien yang terpapar
COVID-19
pemerintah membatasi aktivitas yang menimbulkan perkumpulan massa
dalam
jumlah banyak termasuk bersekolah dan bekerja. Keadaan ini
mengakibatkan
pemerintah mengambil kebijakan untuk meliburkan seluruh aktivitas
pendidikan
dan menghadirkan alternatif proses pembelajaran lainnya. Melalui
Surat Edaran
nomor 3 tahun 2020 pada Satuan Pendidikan dan Nomor
36962/MPK.A/HK/2020
tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat COVID-19
maka
24
pencegahan penyebaran COVID-19 (Menteri Pendidikan, 2020).
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini sangat
diperlukan untuk
mendukung kajian teoritis yang telah dikemukakan sehingga dapat
digunakan
sebagai landasan pada kerangka berfikir. Adapun hasil penelitian
yang relevan
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Aji Fatma Dewi (2020)
dengan judul
“Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di
Sekolah
Dasar”. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan.
Pengumpulan
data diperoleh dari berita dan artikel-artikel pada jurnal online.
Peneliti
melakukan penelusuran artikel dengan menggunakan kata kunci
“Dampak
COVID-19” dan “Pembelajaran Daring”. Dari 10 sumber yang
didapatkan,
kemudian dipilih yang paling relevan dan diperoleh 3 artikel dan 6
berita yang
dipilih. Teknik penelitian dilakukan dengan dokumentasi. Hasil
dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa dampak COVID-19 terhadap
implementasi
pembelajaran daring di sekolah dasar dapat terlaksanakan dengan
cukup baik.
Hal ini dapat dilihat dari hasil data 3 artikel dan 6 berita yang
menunjukan
bahwa dampak COVID-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di
SD
dapat terlaksana dengan cukup baik apabila adanya kerjasama antara
guru,
siswa dan orang tua dalam belajar di rumah.
2. Penelitian tentang Hubungan Aktivitas Belajar dengan Prestasi
Belajar Siswa
dalam Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah Negeri Selat
Panjang.
Penelitian ini dilakukan oleh seorang mahasiswi Program Studi PAI
yang
bernama Wahidah NIM. 10111019352. Wahidah menyimpulkan bahwa
25
terdapat korelasi antara aktivitas belajar dengan prestasi belajar
siswa dalam
mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah Negeri Selat Panjang.
Ia
menyimpulkan bahwasanya semakin tinggi aktivitas belajar maka
semakin
tinggi pula prestasi belajar siswa.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Herlina, Maman Suherman (2020)
dengan
judul “Potensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
(PJOK) di tengah Pandemi Corona Virus Disease (COVID)-19 di
Sekolah
Dasar”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif
dengan
pendekatan eksplanasi.. Unit analisis dalam penelitian ini adalah
SDN Sumari,
dalam hal ini segala komponen yang terlibat pembelajaran Pendidikan
Jasmani
ditetapkan sebagai unit analisis melalui purposive sampling.
Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif, melalui teknik
pengumpulan data
yakni wawancara, pengamatan dan penelusuran pustaka daring dengan
analisis
data kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran
PJOK memiliki potensi untuk dikembangkan di tengah masa
pandemi
COVID-19 melalui model pembelajaran jarak jauh dengan
pendekatan
kolaboratif.
26
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif.
Secara harfiah, sesuai dengan namanya, penelitian kualitatif adalah
jenis penelitian yang
temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur kuantifikasi,
perhitungan statistic,
atau bentuk cara-cara lainnya yang menggunakan ukuran angka.
Kualitatif berarti sesuatu
yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau makna yang
terdapat dibalik fakta,
kualitas, nilai atau makna hanya dapat diungkapkan melalui
linguistic, bahasa, atau kata-
kata (Gunawan, 2015. Hlm. 82).
Adapun penelitian kualitatif menurut Bogdan & Taylor adalah
prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan
berprilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan
individu secara holistik
(utuh) (Gunawan, 2015, hlm.82).
pendekatan untuk membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan
perspektif-kontruktif
(misalnya, makna-makna yang bersumber dari pengalaman individu,
nilai-nilai social dan
sejarah, dengan tujuan untuk membnagun teori atau pola pengetahuan
tertentu), atau
berdasarkan perspektif partisipatori (misalnya: orientasi terhadap
politik, isu, kolaborasi,
atau perubahan) (Gunawan, 2015, hlm.82).
Berdasarkan devisi tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian
kualitatif adalah
penelitian yang bertujuan untuk mendapatakan pemahaman yang
mendalam tentang
masalah-masalah manusia dan social, bukan mendeskripsikan bagian
permukaan dari
suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan
positivismenya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam
melakukan
tindakan kepada subyek penelitian yang sangat diutamakan adalah
mengungkapkan
makna, yakni makna dan proses pembelajaran sebagai upaya
meningkatkan motivasi,
kegairahan, dan prestasi belajar melalui tindakan yang dilakukan.
Pendekatan ini juga
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik
pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan) analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada
generelisasi (Sugiyono,
2009, hlm. 15).
27
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah Metode studi kasus,
Metode studi
kasus adalah meneliti suatu kasus atau fonemena tertentu yang ada
dalam Masyarakat
yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang,
keadaan, interaksi
yang terjadi. Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang
bisa berupa program,
kegiatan, pristiwa, atau sekelompok individu yang ada pada keadaan
atau kondisi tertentu.
B. Setting Dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negri 44/X
Rantau-Rasau , alasan
praktis memilih lokasi tersebut juga didasarkan beberapa
pertimbangan, yaitu: a)
Keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti baik dari segi
tenaga maupun efisien waktu. b)
Situasi sosial, sebelum mendapatkan izin formal untuk memasuki
lokasi tersebut peneliti
telah mengadakan komunikasi informal dengan wali kelas V dan kepala
sekolah sehingga
mendapatkan izin secara formal.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X
Rantau-Rasau.
Subjek penelitian lainnya adalah kepala sekolah, guru dan peneliti
sendiri. Adapun siswa
yang akan menjadi subjek penelitian berjumlah 10 orang.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan
tujuan
peneliti lakukan dalam mengumpulkan data yang berkaitan dengan
kelengkapan data yang
ingin diteliti, maka di perlukan dua jenis data yaitu primer dan
sekunder, data tersebut
yang meliputi: a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,
diamati dan
dicatat untuk pertama kalinya, penelitian berhubungan langsung
dengan penelitian yang
bersangkutan (Yamin, 2009, hal. 87). Data primer yang diperoleh
oleh peneliti adalah:
1). Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, tentang faktor
penghambat dan
pendukung Upaya meningkatkan aktifitas belajar Pada pembelajaran
Tematik masa
pandemi covid-19 Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau.
2). Hasil wawancara dengan guru pengajar pada pembelajaran tematik
di Kelas V,
Tentang Upaya Guru dalam meningkatkan aktifitas belajar Pada
pembelajaran Tematik
masa pandemi covid-19 Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau.
28
3). Hasil wawancara dengan siswa pada pembelajaran tematik di Kelas
V, Tentang
aktifitas belajar Pada pembelajaran Tematik masa pandemi covid-19
Sekolah Dasar
Negri 44/X Rantau-Rasau.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh
peneliti tetapi data yang sudah jadi dituangkan dalam lapangan
penelitian. Misalnya data
dari biro satatistik, majalah, Koran, keterangan-keterangan atau
publikasi lainnya (Yamin,
2009, hal. 87). 2. Sumber Data
Yang di maksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek
penelitian
darimana data di peroleh. Sedangkan menurut Suharsini Arikunto yang
di maksud dengan
sumber data adalah subjek darimana data-data di peroleh. Sumber
data yaitu berbentuk
perkataan maupun tindakan, yang didapat melalui wawancara sumber
data pristiwa
(situasi) yang didapat melalui observasi. Dan sumber data dari
dokumen di dapat dari
instansi terkait. “Menurut LOfland sumber data utama dalam
penelitian kualitatatif adalah
kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain
(Djamaan Satori. Aan komariah. 2009. Hal. 105).
Sumber data disini merupakan subjek dari mana data yang diperoleh
yaitu :
a. Sumber data berupa manusia, yakni Kepala Sekolah, Guru dan
Siswa.
b. Sumber data berupa suasana dan kondisi proses pelaksanaan
pembelajaran
tematik.
c. Sumber data berupa dokumnetasi, berupa foto kegiatan, arsip
dokumentasi
resmi yang berhubungan dengan keberadaan sekolah baik jumlah siswa
dan
sistem pembelajaran di Sekolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini peneliti menggunakan tiga macam teknik pengumpulan
data yaitu:
1. Observasi (observation)
Dalam observasi ini ini, penulis terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Yamin
(2009) menyatakan
bahwa “dalam observasi partisipatif peneliti mengamati apa yang
dikerjakan orang,
mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpatisipasi aktif dalam
aktifivitas mereka”
(hal.79). penelitian partisipatif ini kemudian dikhususkan lagi
menjadi partisipasi pasif
(passive participation) artinya peneliti datang ke tempat kegiatan
orang yang diamati,
tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
29
Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung
terhadap objek
penelitian, yaitu dengan meminta pandangan mengamati
kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh guru dalam proses pembelajaran tematik Kelas V Di Sekolah
Dasar Negri 44/X
Rantau-Rasau. Observasi yang dilakukan penulis dalam skripsi ini
terhadap subyek
menggunakan pedoman observasi yang disusun sebagai berikut:
a. Mencatatat kesan umum subyek: penampilan, pakaian, tingkah laku,
cara
berfikir.
c. Tindakan ketika menyelesaikan tugas.
d. Tindakan ketika diskusi.
g. Ekspresi saat wawancara.
Umar menyatakan wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi
dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topic
tertentu. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara semi
terstruktur (semistructure interview) dimana pelaksanaannya lebih
bebas bila
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur
yaitu bila peneliti
atau pengumpul dan telah mengetahui dengan pasti tentang informasi
apa yang akan
diperoleh (Umar, 2011, hal. 51). Dalam skripsi ini, penulis
menggunakan metode
wawancara yang dilakukan kepada subyek dengan menggunakan
dokumentasi catatan
lapangan. Adapun pedoman wawancara yang telah disusun sebagai
berikut:
a) Latar belakang, lingkungan dan aktivitas belajar pada masa
pandemi covid-19
siswa kelas V di Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau.
b) Berlangsungnya proses pembelajaran Tematik pada masa pandemi
covid-19 siswa
kelas V di Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau.
c) Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan aktifitas
belajar siswa
dalam pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Negri 44/X
Rantau-Rasau.
3. Dokumentasi (Dokoumentation)
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber
dari arsip
dan dokumen baik yang yang berada di Sekolah Dasar Negri 44/X
Rantau-Rasau, yang
ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Dokumentasi adalah
mengumpulkan data
dengan cara mengalir atau mengambil data-data dari catatan,
dokumentasi, administrasi
30
yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi
diperoleh melalui
dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari lembaga yang diteliti. Adapun
di dalam skripsi ini
penulis mengumpulkan : sejarah sekolah, profil sekolah, jumlah
seluruh siswa, struktur
organisasi, Visi dan misi., tujuan, keadaan personil sekolah, dan
data siswa kelas V. Foto
atau gambar, penggunaan foto dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh data yang
tidak dapat ditemukan secara tertulis sekaligus menjadi pelengkap
serta bukti penelitian.
Foto yang digunakan adalah foto yang dihasilkan oleh peneliti di
Sekolah Dasar Negri
44/X Rantau-Rasau.
Menurut Iskandar menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan
dan
menginterprestasi data dengan tujuan untuk mendudukan berbagai
informasi sesuai dengan
fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan
tujuan penelitian.
Dalam hal analisis data peneliti menggunakan teknik:
1. Reduksi Data
Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada
penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di
lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan
membuat ringkasan,
mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dan
sebagainya
dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan.
Adapun data yang
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah penulis untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan. Dalam
penelitian ini, data diperoleh melalui catatan lapangan dan
wawancara, kemudian data
tersebut dirangkum, dan diseleksi sehingga akan memberikan gambaran
yang jelas kepada
penulis.
Langkah selanjutnya setelah data direduksi adalah data display atau
menyajikan
data. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks
naratif. Penyajiannya juga dapat
berbentuk matrik, diagram, tabel dan bagan. Yang paling sering
digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah data teks yang
bersifat naratif. Dalam
penulisan kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan bentuk
uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori dan sejenisnya, tetapi yang paling sering
digunakan adalah teks
yang bersifat naratif dan di dalam skripsi ini peneliti menggunakan
teks yang bersifat
naratif. Penyajian data dilakukan dengan mengelompokkan data sesuai
dengan sub bab-
31
nya masing-masing. Data yang telah didapatkan dari hasil wawancara,
dari sumber tulisan
maupun dari sumber pustaka.
Langkah yang terakhir dilakukan dalam analisis data kualitatif
adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara,
dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya (Sugiyono, 2009, hal. 252). Kesimpulan
dalam penulisan
kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya kurang
jelas sehingga
menjadi jelas setelah diteliti.
Keabsahan temuan merupakan konsep penting yang diperbarui dari
konsep
keshahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) menurut vesri
“passitivisme” dan
disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya
sendiri. Pemeriksaan
keabsahan data didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria itu
terdiri atas derajat
kepercayaan (kredibilitas), keteralihan, kebergantunagn dan
kepastian. Masing-masing
kriteria tersebut menggunakan teknik pemeriksaan sendiri-sendiri.
Kriteria derajat
kepercayaan (Yamin, 2009, hal. 91). Pemeriksaan datanya dilakukan
dengan:
a). Ketekunan pengamatan, bermaksud menemukna ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam
situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang
dicari dan kemudian
memusaatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
b). Triangulasi, adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai perbandingan
terhadap data itu. Teknik triangulasi yang bnyak digunakan ialah
pemeriksaan melalui
sumber lainnya kepada orang lain mengumpulkan data, maka kesimpulan
yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiono, 2010, hal.
334).
32
A. TEMUAN UMUM
1. Sejarah Singkat Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau
SD Negeri 44/X Rantau Rasau merupakan sekolah yang berdiri pada
tahun 1978 yang
pada masa itu Sekolah ini diperuntukan untuk siswa Transmigrasi.
Pada masa itu di Ratau
Rasau hanya memiliki 2 Sekolah Dasar saja, SD 74 dan SD 76.SD 76
berganti nama menjadi
SD 44.
Sekolah ini beroperasi pagi hari. Menurut catatan penulis sekolah
ini sudah
mengalami 7 kali pergantian Kepala Sekolah sampai saat ini. 1.
Rozali Yunus
2. Amiruddin
4. Nurkimawati
5. Sutopo
6. Solekhuddin
7. Sukrisna
8. Nazmi
Gambar 4.1 Tampak Dari Depan Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau
Rasau
Pada tahun 2013 SD Negeri 44 dipimpin oleh Kepala Sekolah bernama
Solekhuddin,
S.Pd menggantikan Bapak Sutopo.S.Pd karena pindah tugas. Saat ini
SD Negeri 44 Rantau
Rasau di pimpin oleh Bapak Nazmi.S.Pd.
Semoga SD Negeri 44 Rantau Rasau terus mengukir sejarah untuk
kemajuan
pendidikan, khususnya di Kota Tanjung Jabung Timur. Kita doakan
untuk seluruh pengajar
di SD Negeri 44 Rantau Rasau selalu diberikan kesehatan dan seluruh
amal ibadah diterima
di sisi-Nya. Amin.
1. Identitas Sekolah
2 NPSN : 10504356
5 Alamat Sekolah : Jl.Jendral Sudirman sk 15 Rantau Rasau II
RT / RW : 1 / 2
Provinsi : Prov. Jambi
104,0908 Bujur
10 SK Izin Operasional : -
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :
13 Nomor Rekening : 3001767843
16 Rekening Atas Nama : SD 44/X Rantau Rasau II
17 MBS : Ya
27 Sumber Listrik : PLN
30 Akses Internet Alternatif : Tidak Ada
5. Sanitasi
Sendiri
34 Mayoritas Siswa Membawa : Tidak
Air Minum
Khusus
37 Ketersediaan Air di : Ada Sumber Air
Lingkungan Sekolah
39 Jumlah Tempat Cuci : 8
Tangan
Mengalir pada Tempat Cuci
Digunakan 0 2 0
Digunakan 0 0 0
Tabel 4.1 Profil Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau Rasau RANTAU RASAU
II, 12 OKTOBER 2020
KEPALA SEKOLAH
NAZMI S.Pd
NIP. 197206011994061001
DATA SISWA SDN 44 RANTAU-RASAU
Tabel 4.2 Data Jumlah Siswa Sekolah Dasar Negri 44/X
Rantau-Rasau
KETERANGAN
BAGI
L P L P L P L P L P L P L P
Pada
akhir
bulan
yang
baru
Indonesia 7 8 6 7 7 3 4 5 4 6 5 2 33 31 64
Asing
Jumlah 7 8 6 7 7 3 4 5 4 6 5 2 33 31 64
Keluar
dalam
bulan
Indonesia
Asing
Jumlah
Masuk
dalam
bulan
Indonesia
Asing
Jumlah
Jumlah
pada
akhir
bulan
Indonesia 7 8 6 7 7 3 4 5 4 6 5 2 33 31 64
Asing
Jumlah 7 8 6 7 7 3 4 5 4 6 5 2 33 31 64
Menurut
Umur
12 Tahun 0 0 0
13 Tahun 0 0
14 Tahun
15 Tahun
JUMLAH 7 8 6 7 7 3 4 5 6 5 5 2 33 31 64
BANYAK KELAS I II III IV V VI JML
SEMUA
ROMBONGAN
36
Tabel 4.3 Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negri 44/X
Rantau-Rasau
UNIT PERPUSTAKAAN
SITI AMINAH
VISI
lingkungan dan berahklak mulia.
Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut warga
sekolah.
Mengembangkan mutu kelembagaan dan manajemen.
Membudayakan 7s yaitu senyum, salam, sapa, sopan, santun, semangat,
dan sepenuh
hati.
TUJUAN
daya secara optimal sesuai kebutuhan.
Meningkatkan mutu dan mengembangkan inovasi pembelajaran yang
berkwalitas.
Mengembangkan kurikulum dengan mengacu pada 8 standar meningkatkan
mutu
kelembagaan dan manajemen melalui implementasi MBS untuk menuju
ketercapaian
standar nasional pendidikan.
NO
Tertinggi
2 SUDARMAJI, S.Pd.SD
IV / A 38 02 III 19620712 198203B1 009
3 ASNAINI, S.Pd.SD
P S 1 - 2010 GR.KELAS IV / A 36 08 I 196309181983102001
4 SIANI.S.Pd.I
P S 1 - 2011 GR. PAI IV / A 33 07 I-VI 196704301986112001
5
LEGINAH,S.Pd
P S 1- 2010 GR.KELAS III/C 16 06 VI 197111152003122010
38
6
8 ANDINI SUGIYATI, S.Pd.I P S 1-2016 GR KELAS - - - II
9 ELVINAWATI, S.Pd P S 1-2018 GR KELAS - - - IV
10 SUSANA, S.Pd P S 1-2019 TU - - - -
Tabel. 4.4 Personil Guru Sekolah Dasar Negri 44/X
Rantau-Rasau
RANTAU RASAU II, 12 OKTOBER 2020
KEPALA SEKOLAH
NAZMI S.Pd
NIP. 197206011994061001
7. Data Siswa kelas V Sekolah dasar Negri 44/x rantau- rasau
1. Agus tinus nehemia marpaung
2. Dewi nur hidayah
3. Fia izza aulia
4. Muhammad ilham pratama
5. Keisha alfita lusbis
1. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar Pada
Pembelajaran
Tematik Dimasa Pandemi Covid-19 Siswa/I Kelas V Sekolah Dasar Negri
44/X
Rantau-Rasau
Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan aktivitas siswa
ketika
proses pembelajaran berlangsung tentunya terdiri dari beragam usaha
ataupun kegiatan
yang disesuaikan dengan kondisi para siswanya. Upaya yang dilakukan
guru harus bisa
membangkitkan aktivitas siswa baik secara fisik (jasmani) maupun
mental (rohani).
Upaya guru dalam meningkatkan aktivitas siswa meliputi usaha-usaha
dalam
mengaktifkan indera, akal, ingatan dan emosi siswanya. Upaya ini
menuntut guru untuk
dapat memahami karakter setiap siswa ketika belajar dan berdasarkan
pemahaman itu
pula guru bisa menciptakan pembelajaran yang mampu mendorong siswa
befikir serta
bertindak secara aktif dan kreatif.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Siti Aminah, S.Pd selaku
selaku guru
/wali kelas yang mengajar pembelajaran tematik siswa kelas v beliau
mengatakan
“Menurut saya cara meningkatkan aktifitas belajar siswa yang aktif
itu tergantung dari
cara mengajar , ibarat ya ketika seorang pengajar menjelaskan
dikelas hanya itu-itu saja
tidak bisa berkembang siswanya , tetapi jika gurunya aktif malah
lebih bagus pemahaman
yang didapat oleh siswanya. Sebelum kepembelajaran saya pastinya
membuat RPP untuk
mempermudah pembelajaran yang saya ingin ajarkan dan saya
menentukan metode dan
media yang tepat dan cocok pada pembelajaran yang akan di ajarkan,
karena metode dan
media menentukan berhasil tidaknya suatu proses dalam aktifitas
belajar atau dalam
kegaiatan belajar mengajar. Oleh karena itulah siswa/i dituntut
lebih aktif saat mengikuti
pembelajaran di dalam kelas. Metode yang saya gunakan bervariasi
tergantung pada
kondisi dan suasana peserta didik dalam kelas. Jadi kesimpulan dari
ibu sendiri mengenai
pembelajaran tematik siswa/i di masa pandemi covid-19 saya harus
mengajarkan mereka
dengan cara yang kreatif supaya siswa/i tertarik karena di masa
pandemi covid-19
ini kegitan kami dalam belajar mengajar nya di batasi menjadi 2 jam
jadi saya harus
menyampaikan sekreatif mungkin suapaya siswa paham dan tidak
kesulitan dalam
mengerjakan tugas-tugasnya yang diberikan oleh saya ya seperti itu
kiranya.”
40
Gambar 4.2 wawancara guru kelas V Sekolah Dasar Negri 44/X
Rantau-rasau
Menurut pendapat bapak Nazmi, S.Pd kepala sekolah dasar negri 44/x
rantau
rasau juga pembelajaran tematik di sekolahnya sudah hampir berjalan
sesuai dengan
tujuan pembelajaran beliau mengatakan bahwa : “InsyaAllah, sudah
75% lengkap ya,
karena dulu pada tahun 2013 pembelajaran kurikulum K13 sempat
dibuka untuk
percobaan kemudian tutup kembali dan Pada tahun 2016 dibuka kembali
dan telah
berjalan sampai dengan tahun sekarang ini”.
Gambar 4.3 Wawancara Kepala Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-
Rasau
Dapat disimpulkan bahwa Upaya guru dalam meningkatkan aktivitas
belajar
siswa dapat dilakukan dengan memperhatikan cara atau metode
mengajar secara tepat,
efisien dan efektif. Sebagaimana dikatakan oleh slameto agar siswa
dapat menerima,
menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran maka guru harus bisa
memilih cara
yang tepat yang perlu direncanakan dengan baik sebelum memulai
proses
41
pembelajaran. Hal ini dikarenakan cara atau metode tersebut
merupakan salah satu
upaya yang dapat dilakukan guru untuk mempengaruhi aktivitas
belajar siswa, yang
nantinya dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan motivasi
belajar siswa.
Harapannya upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan aktivitas
belajar siswa
benar-benar dapat membantu para siswa dalam memahami materi
pelajaran tanpa ada
rasa jenuh dan bosan serta bertindak aktif dalam proses
pembelajaran tersebut.
(Slameto,2003, hal. 65).
Adapun saran dari peneliti supaya dapat meningkatkan aktifitas
belajar pada
pembelajaran tematik siswa harus :
Pada proses pembelajaran, kegiatan bertanya menunjukkan adanya
interaksi
yang dinamis antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan
siswa. Kegiatan
bertanya akan lebih efektif pertanyaan yang diajukan cukup
berbobot, mudah
dimengerti atau relevan dengan topic yang dibicarakan. Keaktifan
peserta didik
dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat
yang
dimilikinya. Peserta didik juga dapat berlatih untuk berfikir
kritis, dan dapat
memecahkan permasalahan-permasalahan dalam proses
pembelajaran.
b. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Keterlibatan langsung siswa di dalam proses pembelajaran memiliki
intensitas
keaktifan yang lebih tinggi. Maksudnya, siswa tidak hanya aktif
mendengar,
mengamati, dan mengikuti, akan tetapi terlibat langsung dalam suatu
proses pembelajaran
seperti melaksanakan suatu percobaan, peragaan atau
mendemonstrasikan sesuatu.
Dengan keterlibatan langsung ini berarti siswa aktif mengalami dan
melakukan proses
belajar sendiri.
kerja siswa.
menjawab pertanyaan guru, memanfaatkan guru sebagai narasumber
dan
memanfaatkan guru sebagai fasilitator. Kerjasama kelompok meliputi
keaktifan
membantu teman dalam kelompok yang menjumpai masalah, meminta
bantuan
kepada teman jika mengalami masalah, mencocokan jawaban/
konsepsinya dalam
satu kelompok dan pembagian tugas dalam kelompok. Keaktifan siswa
dalam
42
pertanyaan/ pendapat teman dalam kelompoknya, mengerjakan tugas
kelompok
dan menjelaskan pendapat/pekerjaannya.
Mencatat merupakan salah satu bagian dari menulis, mencatat adalah
bahwa
mencatat meningkatkan daya ingat Memori otak manusia mampu
menyimpan hal apa
saja yang sengaja atau tidak sengaja didengar, dilihat, dan
dirasakan. Akan tetapi,
manusia sering lupa dengan apa 3 yang sudah dialami. Oleh karena
itu, diperlukan
suatu hal yang bisa membantu mengingat apa yang sudah tersimpan di
dalam memori
otak kita, yaitu mencatat.
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan di atas peneliti
dapat
menyimpulkan bahwa dari Keaktifan siswa sangat dibutuhkan pada
proses
belajar mengajar. Siswa yang aktif akan memiliki kepribadian yang
mandiri dan
percaya diri. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada
keterlibatan siswa
dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran,
sehingga siswa
dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat
menemukan
sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Tabel 4.5 Meningkatkan Aktiifitas Belajar
2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Guru Dalam Meningkatkan
Aktifitas
Belajar Pada Pembelajaran Tematik Dimasa Pandemi Covid-19 Siswa/I
Kelas V
Sekolah Dasar Negri 44/X Rantau-Rasau
Dengan adanya cara atau teknik yang dilakukan oleh guru tentunya
ada
beberapa faktor yang mendukung dalam mencapai pelaksanaan tersebut.
Adapun
faktor-faktor tersebut diantaranya:
Media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan untuk membawa
informasi
dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik
dan peserta didik.
BERTANYA
MENCATATAT
Khususnya pada pembelajaran tematik, sangat dibutuhkan penggunaan
media yang tepat
dan sesuai dengan kondisi anak dikelas. Dalam ketidak jelasan
ataupun kerumitan pada
bahan ajar bisa dibantu dengan adanya media sebagai perantara,
tetapi tidak semua
pembelajaran menggunakan media. Media yang nyata dapat mendukung
hasil belajar agar
peserta didik dapat memahami dan menyerap materi dengan mudah.
Untuk menunjang
keberhasilan sekolah dalam hal meningkatkan Keaktifan siswa,
sekolah menyediakan
media atau alat-alat peraga, dalam membantu kegaiatan belajar
mengaj