Top Banner
PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA SEKS (Studi Kasus Pada Wanita Pekerja Seks Di Sunan Kuning Semarang) SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA RAHMAH 3401412024 JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
58

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

Mar 08, 2019

Download

Documents

truonganh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS

DI KALANGAN WANITA PEKERJA SEKS

(Studi Kasus Pada Wanita Pekerja Seks Di Sunan Kuning Semarang)

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

HILDA RAHMAH

3401412024

JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

ii

Page 3: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

iii

Page 4: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

iv

Page 5: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Life Is To Be Enjoyed, Not Endured (Gordon B. Hinckley)

Stop looking for something which unwillingly to be discovered (Hilda, 2016)

Bersyukur merupakan cara paling sederhana mencintai Tuhan (Hilda, 2016)

PERSEMBAHAN :

1. My Best Parent in the world, Bapak H. M. Yunus

dan Ibu Umi. S. Pd, yang selalu dan senantiasa

memberikan motivasi, doa restu, fasilitas yang

tidak terhitung dan segala cinta kasih dan sayang

yang tidak terhingga kepada penulis

2. Adik Nuza Istidah yang selalu mendoakan,

memberikan semangat dan menjadi alasan yang

membuat penulis untuk selalu tertawa.

3. Para sahabat dua lima serta teman-teman

seperjuangan Pendidikan Sosiologi dan

Antropologi khususnya angkatan 2012.

4. Almamater tercinta.

5. All prostitutes in the world

Page 6: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

vi

SARI

Rahmah, Hilda. 2016, Pemanfaatan Jaminan Sosial Kesehatan BPJS di

Kalangan Wanita Pekerja Seks (Studi Kasus Pada Wanita Pekerja Seks di Sunan

Kuning Semarang). Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I, Dra. Rini Iswari, M.Si.,

Pembimning II, Kuncoro Bayu Prasetyo, S.Ant., M.A., 127 halaman.

Kata Kunci: Pemanfaatan BPJS, Sunan Kuning, Wanita Pekerja Seks (WPS)

Aspek kesehatan sebagai hak asasi manusia dan kebutuhan dasar,

dikategorikan ke dalam jaminan sosial yang diselenggarakan oleh BPJS

Kesehatan. BPJS memiliki konsep kepesertaan berdasarkan asas universal

coverage. Asas tersebut, mengharuskan akses kesehatan dinikmati oleh seluruh

masyarakat tanpa pengecualian kelas sosial dan pekerjaan. WPS di Sunan Kuning

Semarang merupakan salah satu komponen dalam masyarakat, yang belum

sepenuhnya terlibat dalam kepesertaan BPJS Kesehatan. Penjelasan tersebut

merujuk pada bagaimana pemanfaatan BPJS di kalangan WPS di Sunan Kuning

Semarang. Tujuan penelitian: (1) Mengetahui pandangan WPS terhadap program

jaminan kesehatan BPJS. (2) Mengetahui pemanfaatan program jaminan

kesehatan BPJS di kalangan WPS. (3) Mengetahui faktor pendorong dan

penghambat pemanfaatan BPJS di kalangan WPS.

Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan melibatkan

Konsep Persepsi George Herbert Mead, Teori Pilihan Rasional Friedman dan

Hechter serta Konsep Perilaku Kesehatan Soekidjo Notoatmodjo. Penelitian ini

berlokasi di tempat Resosialisasi dan Rehabilitasi Sunan Kuning Semarang.

Informan dalam penelitian adalah WPS, pengelola resos dan pihak pelayanan

kesehatan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi. Uji validitas data dilakukan melalui teknik triangulasi data. Teknik

analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,

dan verifikasi data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) BPJS mendapat simpati dari para

WPS, pandangan WPS terhadap BPJS dipengaruhi oleh keluarga yang

mendominasi seluruh proses pelayanan kesehatan. (2) Pemanfaatan BPJS tidak

dilakukan oleh seluruh WPS, dikarenakan terdapat keinginan WPS untuk

memiliki fasilitas kesehatan lain, disamping adanya stereotip terhadap BPJS. (3)

Faktor pendorong pemanfaatan yaitu pemanfaatan layanan BPJS dalam keluarga

dan kesadaran untuk memeroleh fasilitas kesehatan BPJS, sedangkan faktor

penghambat pemanfaatan yaitu tidak tersedianya akses layanan kesehatan BPJS di

resos, persepsi negatif terhadap BPJS dan minimnya sosialisasi tentang BPJS.

Saran penelitian: (1) Bagi Pemerintah: Melakukan dan memperketat

pengawasan terhadap program yang berkaitan dengan kepentingan hidup

masyarakat. (2) Bagi BPJS Kesehatan: Melakukan sosialisasi mengenai

pentingnya kepesertaan BPJS kepada seluruh masyarakat. (3) Bagi Sunan Kuning

Semarang: Melakukan kerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk memberikan

sosialisasi terkait pentingnya kepesertaan BPJS kepada para WPS.

Page 7: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

vii

ABSTRACT

Indonesia categorizes health into social security program implemented by

Healthcare and Social Security Agency (BPJS) with participant concept based on

universal coverage principle. The principle claims that health should be relished

by whole society. Prostitutes are part of a society who has not fully take

advantage of health service of BPJS program base, although they have

acknowledged the function of BPJS. This research attempts to find out the

utilization of BPJS among prostitutes, by involving prostitutes’ points of view

toward BPJS as well as factors which influence the utilization of BPJS among

prostitutes. This research uses descriptive qualitative method and takes place in

legal prostitute’s localization which known as Sunan Kuning’s Rehabilitation and

Re-socialization. The analisys tool in this reseach uses The concept of George

Herbert Mead Perception, Rational Choice Theory of Friedman and Hechter, and

The concept of Soekidjo Notoatdmodjo Health Behavior. The result of this

research shows that commonly BPJS get good response and sympathy from

prostitutes. The utilization of BPJS among prostitutes is unequal. This inequality

is caused by the different health awareness and stereotypes adhere to BPJS.

Prostitutes’ points of view toward BPJS are mainly constructed by family. The

utilization of BPJS among prostitutes are influenced by supporting factors (the

utilization of BPJS service in a family, awareness to get BPJS health facility) and

obstacle factors (the access for BPJS service is unvailable in Sunan Kuning,

negative perspective toward BPJS, and minimum socialization about BPJS).

Keywords: Utilization of BPJS, Prostitutes, Sunan Kuning Semarang

Page 8: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

viii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Maha Pemberi Kehidupan, Maha Kasih

dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat, barakah, nikmat dan

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penyusunan skripsi dengan judul

“Pemanfaatan Jaminan Sosial Kesehatan BPJS di Kalangan Wanita Pekerja Seks

(Studi Kasus Pada Wanita Pekerja Seks di Sunan Kuning Semarang)” dapat

terselesaikan dengan lancar dan tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun sebagai syarat menyelesaikan studi di Jurusan Sosiologi

dan Antropologi Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari, terselesainya

skripsi ini tidak terlepas dari doa restu, bimbingan, bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak. Penulis dengan segenap kerendahan hati dan rasa syukur,

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu

yang bermanfaat di Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Moh Solehatul Mustofa, MA. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Unnes, yang

telah memberikan fasilitas dan kemudahan kepada penulis selama proses

penelitian.

3. Kuncoro Bayu P, S.Ant., M.A. Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi FIS

Unnes, yang sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan

kemudahan secara administrasi, serta senantiasa memberikan motivasi,

Page 9: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

ix

bimbingan dan arahan kepada penulis dalam mengatasi berbagai

permasalahan terkait penelitian.

4. Dra. Rini Iswari, M. Si. Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan ilmu

yang bermanfaat, motivasi, bimbingan, kritik serta saran yang membangun

selama proses penyusunan skripsi maupun selama proses perkuliahan.

5. Dosen di Jurusan Sosiologi dan Antropologi yang telah dan memberikan ilmu

yang bermanfaat selama di bangku perkuliahan.

6. Ibu Juneri. Tata Usaha Jurusan Sosiologi dan Antropologi yang telah

membantu penulis dalam penyelesaian administrasi.

7. dr. Yoga Dwi Yulianto. Ketua PKBI Kota Semarang yang telah mendukung

dan membantu penulis dalam penelitian.

8. Bapak Suwandi E.P. Kepala Resosialisasi dan Rehabilitasi Argorejo/Sunan

Kuning Semarang yang telah memberikan ijin dan membantu penulis selama

proses penelitian.

9. Bapak Iswanto. Bendahara Resosialisasi dan Rehabilitasi Argorejo/Sunan

Kuning Semarang yang telah memberikan pendampingan selama proses

penelitian.

10. Ibu Anik. Sie Sosial dan Motivasi Resosialisasi dan Rehabilitasi

Argorejo/Sunan Kuning Semarang yang telah membantu dan mendukung

penulis selama proses penelitian.

11. Ibu Endang. PE Resosialisasi dan Rehabilitasi Argorejo/Sunan Kuning

Semarang yang telah mendampingi dan membantu penulis dalam

mengumpulkan data selama proses penelitian.

Page 10: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

x

12. WPS di Resosialisasi dan Rehabilitasi Argorejo/Sunan Kuning Semarang

yang menjadi informan dalam penelitian, yang telah mendukung dan

memberikan makna kehidupan bagi penulis.

13. Sahabat-sahabat (Mareta Permata Sari, Habib Maulana, Alm. Faradhina

Andriyani, Ayu Wulandari, Ana Zulaikha, dan seluruh anggota Geng 25

Miko Irawan, Rusmaliya Chumaeroh, Sofia Nor Ismah, Eri Aprilianto, Aida

Yulianti, Kristya Fitriani, Devi Setyani, Evi Nurohmah, M. Kharis Sibyan,

Silvi Ayu Aprilia) dan teman-teman pendidikan Sosiologi dan Antropologi

angkatan 2012 yang telah memberikan kebahagiaan kepada penulis.

14. Semua pihak terkait yang ikutserta dan mendukung dalam penelitian maupun

penyusunan skripsi.

Penulis berharap skripsi ini dapat berguna untuk berbagai pihak,

khususnya pemerintah guna mengadakan perbaikan mutu dan kualitas pelayanan

kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Semarang, Juni 2016

Penulis

Page 11: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................... iii

PERNYATAAN ......................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v

SARI ........................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................ vii

PRAKATA ................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN .................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

C. Tujuan ................................................................................................ 8

D. Manfaat .............................................................................................. 8

1. Secara Teoretis ............................................................................... 8

2. Secara Praktis .................................................................................. 9

E. Batasan Istilah .................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teoretis ............................................................................. 13

B. Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ...................................... 24

C. Kerangka Berpikir ............................................................................ 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Latar Penelitian .................................................................................. 39

B. Fokus Penelitian................................................................................. 40

C. Sumber Data ...................................................................................... 41

D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data .................................................. 48

E. Uji Validitas Data ............................................................................. 55

F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 64

1. Profil Sunan Kuning Semarang .................................................... 64

a. Kondisi Fisik Sunan Kuning Smarang ..................................... 64

Page 12: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

xii

b. Kondisi Sosial Sunan Kuning Semarang ................................. 69

c. Program Resosialisasi dan Rehabilitasi Sunan Kuning Semarang 72

2. Potret Kehidupan WPS di Sunan Kuning Semarang .................... 80

B. Pandangan WPS di Sunan Kuning Semarang Terhadap BPJS .......... 86

1. Pengetahuan WPS terhadap BPJS ................................................ 86

a. Definisi BPJS ........................................................................... 86

b. Prosedur BPJS .......................................................................... 87

c. Fungsi BPJS ............................................................................. 89

C. Pemanfaatan BPJS di Kalangan WPS Sunan Kuning Semarang ...... 93

1. Kepesertaan WPS dalam Program BPJS ...................................... 93

a. WPS yang Menjadi Peserta Program BPJS ............................. 94

b. WPS yang Tidak Menjadi Peserta Program BPJS ................... 99

2. Bentuk Pemanfaatan BPJS di Kalangan WPS .............................. 102

3. Tujuan Pemanfaatan BPJS di Kalangan WPS .............................. 106

D. Faktor Pendorong dan Penghambat Pemanfaatan BPJS di Kalangan WPS

Sunan Kuning Semarang ................................................................... 112

1. Faktor Pendorong Pemanfaatan BPJS .......................................... 112

a. Pemanfaatan Layanan BPJS dalam Keluarga .......................... 112

b. Kesadaran untuk Mendapatkan Fasilitas Kesehatan BPJS ...... 114

2. Faktor Penghambat Pemanfaatan BPJS ........................................ 116

a. Tidak Tersedianya Akses Layanan BPJS di Resos .................. 116

b. Persepsi Negatif Terhadap BPJS .............................................. 118

c. Minimnya Sosialisasi tentang BPJS ......................................... 118

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................................ 125

B. Saran .................................................................................................. 126

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 127

LAMPIRAN .............................................................................................. 129

Page 13: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar iuran peserta BPJS................................................................ 6

Tabel 3.1 Daftar informan utama. ................................................................... 44

Tabel 3.2 Daftar informan pendukung ............................................................ 45

Tabel 3.3 Daftar kegiatan observasi ................................................................ 50

Tabel 3.4 Daftar waktu pelaksanaan wawancara ............................................ 53

Tabel 4.1 Jumlah WPS atau anak asuh Sunan Kuning Semarang ................... 65

Page 14: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Bagan kerangka berpikir penelitian.......................................... 36

Page 15: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Bangunan fisik rumah di Sunan Kuning Semarang ............... 67

Gambar 4.2 Pintu masuk Sunan Kuning ................................................... 68

Gambar 4.3 Warung milik warga di Sunan Kuning Semarang ................. 70

Gambar 4.4 Kegiatan Pembinaan Rutin .................................................... 73

Gambar 4.5 Ruang Praktik Puskemas Lebdosari ...................................... 76

Gambar 4.6 Klinik Griya Asa .................................................................... 77

Gambar 4.7 Hasil Kerajinan WPS ............................................................. 80

Gambar 4.8 Daftar identitas diri WPS ....................................................... 85

Gambar 4.9 Kartu kepesertaan BPJS ......................................................... 96

Page 16: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian .............................................................. 129

Lampiran 2. Daftar Informan ..................................................................... 133

Lampiran 3. Struktur Organisasi Pengelola Resosialisasi dan Rehabilitasi

Sunan Kuning Semarang ....................................................... 136

Lampiran 4. Surat Keputusan Walikota Semarang .................................... 137

Lampiran 5. Peraturan Lokal Resosialisasi dan Rehabilitasi Sunan

Kuning/Argorejo Semarang ................................................... 138

Lampiran 6. Jadwal Kegiatan Pembinaan Resosialisasi dan Rehabilitasi

Sunan Kuning Semarang ....................................................... 140

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian Resosialisasi dan Rehabilitasi Sunan

Kuning Semarang .................................................................. 141

Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian LSM PKBI Semarang ........................... 142

Lampiran 9. Surat Keterangan Penelitian di Resosialisasi dan

Rehabilitasi Sunan Kuning Semarang ................................... 143

Lampiran 10.Surat Keterangan Penelitian di LSM PKBI Semarang .......... 144

Page 17: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Deklarasi atas kesehatan sebagai hak asasi manusia dalam konstitusi

World Health Organization (WHO) tahun 1948 (dalam Adisasmito,

2014:35) menegaskan bahwa aspek ini merupakan sebuah kebutuhan dasar

yang harus dipenuhi. Keberadaan hak asasi manusia dan kebutuhan dasar

dalam aspek kesehatan, membuka akses bagi aspek ini untuk dikategorikan

ke dalam jaminan sosial dan diatur dalam sebuah undang-undang.

International Labor Organizational (ILO) dan World Health Organization

(WHO) merupakan organisasi internasional yang berusaha memberikan

dukungan bagi manusia, untuk dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dengan

cara mendorong terselenggaranya jaminan sosial untuk semua orang atau

disebut dengan universal coverage (Thabrany, 2015:164). Pengkategorian

kesehatan ke dalam jaminan sosial rupanya berlaku di Indonesia dan di

beberapa negara di dunia.

Jaminan sosial seiring dengan perkembangan zaman, mengalami

beberapa transformasi. Pada awalnya, jaminan sosial pertama kali

diperkenalkan di daratan Eropa (Prusia atau yang sekarang menjadi Jerman)

dengan penerapan undang-undang asuransi sosial pada tahun 1880-an di

bawah pemerintahan Otto Von Bismark. Sistem jaminan sosial yang

diterapkan di Jerman pada waktu itu adalah pemberian dana pensiun bagi

para pekerja, yang akhirnya memberikan inspirasi bagi Negara Inggris, yang

Page 18: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

2

saat itu menjadi negara pelopor revolusi industri. Penetapan jaminan sosial

di Inggris pada saat itu diperuntukan bagi kaum pekerja guna melindungi

produktivitas terhadap kaum buruh. Jaminan sosial kemudian berkembang

pada sektor swasta setelah abad ke-17 (Thabrany, 2015:40).

Jaminan sosial, seiring berjalannya waktu mulai merebak di

beberapa negara, salah satunya di Indonesia. Indonesia merupakan salah

satu negara yang turut serta mengadopsi sistem jaminan sosial, khususnya

dalam aspek kesehatan. Jaminan sosial di Indonesia ini barulah resmi

disahkan pada tanggal 19 oktober 2004, pada masa pemerintahan Presiden

Megawati melalui UU No.40/2004 (Jamsos Indonesia, 2015). Jaminan

sosial kesehatan di Indonesia kemudian mengalami transformasi dan

diwadahi ke dalam sebuah lembaga yang kini dikenal dengan nama Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau disingkat BPJS Kesehatan.

Keberadaan BPJS kesehatan di Indonesia, rupanya dilatarbelakangi

oleh beberapa permasalahan yang timbul. Permasalahan ini di antaranya

adalah adanya pengeluaran tak terduga apabila individu mengalami sakit

dalam skala penyakit yang berat, hingga menurunkan produktivitas serta

menyebabkan kesukaran ekonomi bagi diri sendiri maupun keluarga (BPJS,

2015). Keberadaan jaminan sosial terkait masalah ini tentunya sangat

memberikan dampak positif yang besar bagi keberlangsungan hidup seluruh

warga negara.

BPJS mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan

kesehatan di Indonesia pada tanggal 1 januari 2014, dengan mengusung

Page 19: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

3

konsep kepesertaan yang berasaskan universal coverage. Universal

coverage yang dimaksud dalam pelaksanaan layanan kesehatan oleh BPJS,

bukan hanya sekedar memberikan pelayanan kepada orang miskin, namun

menyeluruh dan menjangkau semua kalangan (Jamsos Indonesia, 2015).

Konsep yang melekat dalam BPJS sebagai implementasi dari UU No.

40/2004, baiknya mampu memberikan manfaat yang tidak sedikit untuk

memenuhi kebutuhan akan kesehatan.

Perbedaan status ekonomi di masyarakat membuat adanya kelas

sosial, yang menyebabkan tidak semua masyarakat dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya, salah satunya adalah kebutuhan akan kesehatan. Kelas

sosial dalam hal ini memiliki pengaruh terhadap kesehatan masyarakat.

Kelas sosial memiliki kecenderungan untuk membuka dan menutup pintu

kesempatan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan (Henslin, 2007:220),

inilah yang menyebabkan akses kesehatan belum sepenuhnya dinikmati

secara gratis oleh seluruh masyarakat. Pemerintah melalui BPJS diharapkan

mampu memberikan akses kesehatan secara menyeluruh bagi masyarakat,

namun kenyataanya BPJS belum sepenuhnya memberikan pelayanan

kesehatan secara menyeluruh dan merata kepada sebagaian masyarakat,

seperti halnya para Wanita Pekerja Seks (WPS). Penjelasan tersebut

bertolak belakang dengan pernyataan ILO dan WHO, bahwa pelaksanaan

jaminan kesehatan harus terpenuhi tanpa pengecualian kelas sosial. Akses

kesehatan yang diberikanpun sudah seharusnya menyeluruh berdasarkan

Page 20: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

4

universal coverage, sehingga masyarakat kecil pun berhak mendapatkan

akses jaminan kesehatan yang sama.

Pekerjaan sebagai WPS di beberapa wilayah sudah mendapatkan

penataan sedemikian rupa, salah satunya di Kota Semarang. Sunan Kuning

merupakan tempat resosialisasi dan rehabilitasi sekaligus lokalisasi yang

telah dilegalkan di Kota Semarang. Sunan Kuning menyediakan beberapa

fasilitas dan pelayanan, salah satunya adalah fasilitas dan pelayanan

kesehatan. Terlaksananya pelayanan kesehatan yang rutin diberikan kepada

para WPS ini, rupanya terlepas dari campur tangan BPJS, meskipun pada

hakikatnya BPJS sebagai jaminan kesehatan sudah dikenal oleh seluruh

pihak pengelola Sunan Kuning, termasuk para WPS.

Sektor pekerjaan hanya salah satu aspek yang biasanya menjadi

acuan masyarakat dalam mengklasifikasikan kelas sosial. Bekerja sebagai

pekerja seks seringkali dikategorikan dalam kelas sosial bawah oleh

masyarakat. Pekerjaan ini nampaknya memberikan sebuah penekanan

tersendiri bagi para WPS di masyarakat. WPS seringkali dipandang sebagai

sebuah pekerjaan yang hina dan tak bermoral. Konstruksi ini membuat WPS

semakin termarginalkan, khususnya dalam lingkunganya dan oleh

masyarakat luas pada umumnya. Penuturan dari beberapa WPS yang

menjadi informan dalam penelitian ini beranggapan bahwa, pekerjaan

sebagai WPS sangat dipandang sebelah mata oleh masyarakat, meskipun

pada kenyataanya WPS memiliki hak yang sama seperti manusia pada

umumya. Berdasarkan kondisi tersebut, sudah sepatutnya BPJS sebagai

Page 21: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

5

program jaminan kesehatan untuk menyentuh masyarakat yang masih

termarginalkan, mengingat WPS merupakan salah satu komponen dalam

masyarakat yang layak untuk diikutsertakan dalam kepesertaan jaminan

kesehatan.

Sistem Jaminan Kesehatan yang diberikan BPJS bagi para WPS,

khususnya di Sunan Kuning memanglah belum sepenuhnya dimanfaatkan

secara merata, tetapi pada kenyataanya WPS memiliki kemampuan untuk

turut serta membayar iuran jaminan kesehatan meskipun dengan

pendapatannya yang tidak stabil. Pekerjaan sebagai WPS di Sunan Kuning

memanglah tidak selalu menjanjikan pendapatan di atas rata-rata.

Penampilan dan usia menjadi salah satu faktor yang sangat memengaruhi

pendapatan WPS.

Berdasarkan temuan di lapangan, setiap bulanya WPS di Sunan

Kuning memeroleh pendapatan diatas Rp. 2.000.000,-. Pendapatan yang

diperoleh WPS ini, dirasa sangat mampu untuk membayar iuran BPJS

kesehatan per bulanya. Berikut merupakan rincian iuran bagi peserta BPJS

Kesehatan yang hingga kini mengalami kenaikan per tanggal 1 Maret 2016.

Iuran ini harus dibayarkan setiap bulanya sesuai dengan golongan kelas

perawatan, antara lain:

Page 22: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

6

Tabel 1.1 Daftar Iuran Peserta BPJS

Ruang Perawatan Iuran Lama Iuran Baru

Kelas I Rp. 59.500,- Rp. 80.000,-

Kelas II Rp. 42.500,- Rp. 51.000,-

Kelas III Rp. 25.500,- Rp. 30.000,-

Sumber: www.bpjs-online.com tahun 2016

Pemanfaatan BPJS yang belum merata di kalangan WPS ini

merupakan salah satu tugas pemerintah untuk melindungi rakyatnya,

khususnya dalam aspek kesehatan. Tugas pemerintah dalam melindungi

rakyatnya, yang tercantum dan dijelaskan dalam UUD 1945 yakni

melindungi segenap bangsa, termasuk kewajiban dalam melindungi seluruh

penduduk dari resiko lingkungan yang dapat menimbulkan bencana sakit,

haruslah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Pemerintah berhak

memungut iuran wajib, termasuk iuran jaminan sosial guna melaksanakan

tugas dan kewajibanya. BPJS sebagai badan hukum publik memiliki fungsi

sama dengan pemerintah yakni berhak memeroleh iuran jaminan

sosial/jaminan kesehatan yang mana 90% iuran tersebut dikembalikan

kepada peserta untuk membiayai ongkos berobat (Thabrany, 2015:24-25).

Penjelasan ini memberikan arti bahwa WPS sebenarnya sudah layak untuk

menerima pelayanan kesehatan dan menjadi peserta BPJS.

WPS yang berada di lokalisasi resmi Sunan Kuning mendapatkan

pelayanan kesehatan secara periodik, hal ini merupakan wujud dari program

resosialisasi dan rehabilitasi. Pelaksanaan pelayanan kesehatan ini, rupanya

Page 23: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

7

tidak terlepas dari keterbatasan yang dialami, mengingat faktor kurangnya

kesadaran, sarana dan prasarana ditambah pelayanan kesehatan dalam

jangka waktu pendek.

Pelayanan kesehatan dalam jangka waktu pendek hanya memberikan

pelayanan kesehatan secara sementara, artinya ketika WPS tidak lagi

bekerja di Sunan Kuning, maka secara otomatis layanan kesehatan ini akan

dihentikan. Keikutsertaan BPJS di kalangan WPS di Sunan Kuning dapat

digunakan sebagai jaminan kesehatan di masa mendatang, setelah pekerjaan

sebagai WPS berhasil dilepaskan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis

mengambil judul “Pemanfaatan Jaminan Sosial Kesehatan BPJS Di

Kalangan Wanita Pekerja Seks (Studi Kasus Pada Wanita Pekerja Seks Di

Sunan Kuning Semarang)” sebagai judul penelitian.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pandangan WPS di Sunan Kuning terhadap Jaminan

Kesehatan BPJS ?

2. Bagaimana pemanfaatan BPJS di kalangan WPS di Sunan Kuning

Semarang?

3. Bagaimana faktor pendorong dan penghambat pemanfaatan BPJS di

kalangan WPS di Sunan Kuning Semarang?

Page 24: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

8

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pandangan para WPS di Sunan Kuning terhadap program

jaminan kesehatan BPJS

2. Mengetahui pemanfaatan program jaminan kesehatan BPJS di kalangan

WPS di Sunan Kuning Semarang.

3. Mengetahui faktor pendorong dan penghambat pemanfaatan BPJS di

kalangan WPS di Sunan Kuning Semarang

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan kepentingan

pengembangan ilmu pengetahuan (manfaat teoretis) dan keterkaitan dengan

penggunaan (manfaat praktis), merujuk kepada pihak yang berkaitan dalam

penelitian:

1. Secara Teoretis

a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan terhadap gejala sosial maupun

kebijakan pemerintah yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Menambah pengetahuan mengenai kajian ilmu Sosiologi khususnya

dalam aspek kesehatan, terkait dengan layanan kesehatan.

c. Menambah bahan pustaka dan perbandingan untuk penelitian sejenis.

d. Dapat digunakan sebagai materi pembelajaran Sosiologi di SMA pada

materi Permasalahan Sosial.

Page 25: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

9

2. Secara Praktis

a. Bagi Penulis, penelitian ini dapat memberikan stimulus untuk

mengembangkan dan melakukan penelitian-penelitian selanjutnya

mengenai fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.

b. Bagi masyarakat, khususnya masyarakat Sunan Kuning termasuk

WPS, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan

kesadaran tentang kesehatan dan memberikan informasi akan

pentingnya jaminan kesehatan dalam kehidupan.

c. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat memberikan masukan atas

kebijakan yang diterapkan untuk masyarakat, agar permasalahan yang

ditimbulkan dari kebijakan tersebut dapat diatasi dan disesuaikan

berdasarkan kebutuhan masyarakat.

E. Batasan Istilah

Batasan Istilah dalam penelitian ini dimaksudkan guna memberikan

penjelasan terhadap istilah-istilah yang digunakan, serta meminimalisir

terjadi salah penafsiran. Terkait topik pembahasan, maka perlu kiranya

penulis memberikan batasan istilah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan

Menurut Abercrombie dkk dalam kamus sosiologi (2010: 597),

manfaat didefinisikan sebagai use value (niai guna). Nilai guna atau

penggunaan memiliki maksud menciptakan nilai untuk tujuan yang

bermanfaat.

Page 26: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

10

Pemanfaatan atau benefit dalam kamus sosiologi Abercrombie dkk

(2010: 42) mengandung arti memiliki guna atau manfaat. Benefit dalam

kamus Sosiologi seringkali sebut dengan benefit theory of rights yang

memiliki pengertian sebagai teori manfaat hak.

Pemanfaatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah

perbuatan yang merujuk pada perilaku, kegiatan atau aktivitas maupun

tindakan yang mengarah pada penggunaan, yang dilakukan oleh WPS di

Sunan Kuning terhadap jaminan kesehatan BPJS.

2. Jaminan Sosial Kesehatan

Menurut Thabrany (2015:10), Jaminan Sosial Kesehatan merupakan

bagian dari Sistem Kesehatan Nasional yang disusun guna mencapai

keseimbangan sebuah sistem kesehatan agar seluruh masyarakat dapat

menikmati hidup sehat dan produktif. Jaminan Sosial Kesehatan di

Indonesia atau yang lebih dikenal JKN merupakan sistem yang mampu

memberikan layanan kesehatan yang dibutuhkan oleh rakyat yang kini

diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau yang

dikenal dengan BPJS (Thabrany, 2015:2).

Jaminan sosial kesehatan merupakan badan penyelenggara jaminan

sosial yang berada di bawah naungan pemerintah yang memiliki fungsi

untuk menjalankan tugas dan wewenangnya dalam sektor kesehatan (BPJS,

2015).

Page 27: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

11

Jaminan Sosial Kesehatan yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah Jaminan Sosial Kesehatan BPJS yang ditinjau berdasarkan pada

bagaimana pemanfaatanya, di kalangan WPS di Sunan Kuning Semarang.

3. Wanita Pekerja Seks (WPS)

Wanita Pekerja Seks atau yang disingkat dengan WPS adalah sebuah

terminologi kata yang digunakan untuk menyebutkan para pekerja yang

menjalankan profesinya sebagai penyedia jasa layanan seksual. Wanita

pekerja seks (WPS) yang disebutkan dalam kata pelacur, didefiniskan

sebagai sebuah praktik hubungan seksual sesaat, yang lebih dilakukan

dengan siapa saja, untuk imbalan berupa uang (Suyanto, 2012:43).

Dalam penelitian Ristiana (2014), Wanita Pekerja seks (WPS)

merupakan kamuflase kata baru dari kata Pelacur, Pekerja Seks Komersial

(PSK) dan Wanita Tuna Susila (WTS), yakni wanita yang sangat familiar

bekerja sebagai peramu nikmat guna melayani kebutuhan seksual kepada

para laki-laki di luar status pernikahan atas dasar imbalan berupa uang.

Penggunaan kata wanita pekerja seks (WPS) dalam penelitian ini

dilatarbelakangi karena kata-kata yang digunakan sebelumnya seperti

pelacur, PSK dan WTS berdasarkan pemaknaanya memberikan, stigma

negatif yang merugikan serta bersifat deikriminatif. Wanita pekerja seks

(WPS) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah wanita pekerja seks

(WPS) yang masih aktif menjalankan profesinya di Sunan Kuning

Semarang.

Page 28: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

12

4. Sunan Kuning Semarang

Sunan Kuning adalah tempat lokalisasi terbesar di Kota Semarang,

yang terletak di jalan Abdurahman Saleh, Kelurahan Kalibanteng Kulon,

Kecamatan Semarang Barat. Lokalisasi ini menempati area 4 hektar yang

terdiri atas 1 RW dan 6 RT dengan menampung kurang lebih enam ratus

WPS yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Tengah. Komplek lokalisasi

yang akhirnya dinamakan Sunan Kuning ini, dahulu sempat berganti nama

dan mengalami perpindahan di berbagai tempat di Kota Semarang.

Sunan Kuning telah ada sejak tahun 1963-an, namun keberadaanya

belum tertata. Pada tahun 1966 Lokalisasi ini diresmikan oleh wali kota

yakni Hadi Subeno melalui SK Wali Kota Semarang No 21/15/17/66 pada

tanggal 15 Agustus 1966, akan tetapi untuk penempatan secara resminya

barulah pada tanggal 29 Agustus 1966. Melalui SK tersebutlah, Sunan

Kuning pada tahun 2003 berganti nama dari lokalisasi menjadi tempat

resosialisasi dan rehabilitasi bagi para WPS.

Pergantian nama tersebut ditujukan sebagai upaya pemberdayaan

kepada para WPS, agar memiliki ketrampilan yang nantinya dapat

digunakan untuk keberlanjutan hidup ketika melakukan alih profesi. Sunan

Kuning merupakan tempat yang digunakan sebagai lokasi penelitian oleh

penulis untuk melihat pemanfaatan BPJS di kalangan WPS.

Page 29: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teoretis

Pemanfaatan pelayanan kesehatan khususnya BPJS di kalangan

WPS yang merupakan fokus dalam penelitian ini, dikaji oleh penulis

menggunakan Konsep Persepsi Mead, Teori Pilihan Rasional Friedman dan

Hechter serta Konsep Perilaku Kesehatan Soekidjo Notoatmodjo. Pemilihan

konsep serta teori ini dilakukan oleh penulis berdasarkan beberapa

pertimbangan yang merujuk pada fokus penelitian. Konsep dan teori yang

digunakan dalam penelitian ini berfungsi sebagai alat analisis guna

menjawab pertanyaan yang terdapat pada ketiga rumusan masalah dalam

penelitian. Penjelasan yang dipaparkan dalam konsep dan teori ini, telah

mampu menjawab ketiga pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah

penelitian. Berikut merupakan penjelasan dari konsep dan teori yang

digunakan dalam kajian penelitian ini:

1. Konsep Persepsi George Herbert Mead

Persepsi dikategorikan oleh Mead sebagai bagian dari tahap

tindakan. Dalam Teori Tindakan yang dikemukakan oleh Mead (dalam

Ritzer & Goodman, 2010: 274-275), persepsi diartikan sebagai reaksi

atas stimulus. Sebuah stimulus, secara manusiawi memicu aktor untuk

merasakan dan memahami melalui pendengaran, senyuman, rasa dan

sebagainya. George Herbert Mead dalam interaksionisme simbolik pada

dasarnya memberikan penekanan terhadap bagaimana manusia bertindak,

Page 30: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

14

atas dasar itulah Mead memfokuskan tindakan ke dalam stimulus atau

rangsangan. Mead mengungkapkan bahwa stimulus tidak akan

menghasilkan respon secara otomatis, sehingga munculnya tindakan

sosial atau aksi merupakan sebuah perbuatan berdasarkan suatu

pertimbangan. Dampak atau akibat yang ditimbulkan dari sebuah

tindakan kepada orang lain, diukur dengan memposisikan individu

menjadi orang lain. Untuk menganalisis tindakan, Mead membagi empat

tahapan yang tidak dapat dipisahkan dari individu. Tahap tindakan yang

dikemukakan oleh Mead yaitu:

1. Impulse

Impulse atau dorongan hati, sama halnya seperti sebuah

rangsangan. Dalam tindakan, implus cenderung bersifat spontan atau

muncul secara tiba-tiba pada individu yang bersangkutan. Berbagai

masalah yang timbul merupakan salah satu impulse yang membuat

individu harus mencari jalan keluar atau mendapatkan solusi atas

permasalahan yang dihadapi. Impulse berhubungan dengan alat indera

serta reaksi aktor terhadap sebuah rangsangan.

2. Persepsi

Persepsi dikemukakan oleh Mead sebagai sebuah respon atas

rangsangan/permasalahan (impulse) yang muncul dalam kehidupan

sosial individu. Dalam tahap persepsi, pikiran sangat berpengaruh

terhadap bagaimana cara individu dalam menyikapi implus. Tahap ini

Page 31: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

15

memberikan individu ruang untuk berfikir dan mempertimbangkan

segala sesuatunya sebelum bertindak.

3. Manipulasi

Manipulasi merupakan tahap pengambilan keputusan berkenaan

dengan obyek atau impulse. Tahap manipulasi merupakan tahap

pengolahan yang melibatkan pemahaman dan proses berpikir individu

dalam pengambilan tindakan. Tahap ini memungkinkan individu

untuk menemukan jalan keluar atau solusi melalui pertimbangan

berpikir yang matang untuk menentukan mana yang terbaik yang

harus dipilih untuk menyelesaikan impulse.

4. Konsumsi

Konsumsi merupakan tahap akhir dari tindakan yang menentukan

individu dalam bertindak. Pada tahap ini individu akan mewujudkan

apa yang menjadi harapannya, untuk menyelesaikan impulse yang

muncul dalam kehidupan sosialnya. Tahap ini memungkinkan

individu untuk memuaskan dorongan hatinya.

Keempat tahap yang merupakan konsep dari Teori Tindakan Mead

sebenarnya saling memengaruhi satu sama lain meskipun setiap tahapnya

memunyai bagian yang tampak berangkai. Konsep Persepsi yang

dikemukakan oleh Mead sebagai bagian dari tahap tindakan tersebut,

pada kenyataanya melibatkan rangsangan baik dari dalam maupun luar.

Menurut Mead (dalam Ritzer dan Goodman, 2010: 275), aktor

dalam menanggapi sebuah rangsangan akan berusaha untuk berpikir dan

Page 32: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

16

menilai melalui bayangan mentalnya. Konsep Persepsi menekankan aktor

akan bertindak menolak atau menerima rangsangan. Aktor memiliki

pemahaman terhadap objek dan mampu memutuskan apakah akan

memperhatikan atau mengabaikan. Konsep Persepsi merupakan tahap

tindakan kedua setelah stimulus telah diberikan dan penentuan tindakan

terhadap stimulus belum sepenuhnya diketahui dengan pasti. Persepsi

memungkinkan aktor untuk merasakan serta memahami stimulus melalui

indranya seperti pendengaran, penglihatan, rasa dan ekspresi wajah

seperti senyuman.

Konsep Persepsi yang telah dikemukakan oleh Mead merupakan

kerangka yang digunakan penulis untuk menganalisis hasil penelitian

pada rumusan masalah pertama. Berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan oleh penulis, Konsep Persepsi Mead digunakan untuk

menganalisis pandangan WPS terhadap jaminan kesehatan BPJS,

sebelum WPS memutuskan untuk bertindak. Pandangan dan persepsi

memiliki persamaan pemaknaan yakni menanggapi stimulus dengan

merasakan dan memahami sebelum keputusan untuk bertindak

dilakukan. Konsep Persepsi Mead memberikan analisis pada hasil

penelitian mengenai bagaimana pandangan WPS di Sunan Kuning

terhadap Jaminan Kesehatan BPJS.

Page 33: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

17

2. Teori Pilihan Rasional Friedman dan Hechter

Teori pilihan rasional Friedman dan Hechter (dalam Ritzer dan

Goodman, 2010:356-357) memusatkan perhatian pada aktor. Aktor

dalam hal ini dipandang sebagai manusia yang memiliki tujuan atau

maksud. Tindakan yang dilakukan aktor tertuju pada upayanya dalam

mencapai tujuan tersebut. Aktor selain memiliki tujuan, dipandang

memiliki pilihan (nilai dan keperluan). Teori pilihan rasional tidak terlalu

menghiraukan apa yang menjadi pilihan aktor, yang terpenting adalah

kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai

dengan tingkatan pilihan aktor.

Teori Pilihan Rasional memperhatikan dua pemaksa utama

tindakan yang dilakukan oleh aktor, yang pertama adalah sumberdaya

dan yang kedua adalah lembaga sosial. Setiap aktor memiliki

sumberdaya yang berbeda-beda, hal inilah yang menyebabkan akses

terhadap tujuan menjadi terhambat. Seorang aktor mungkin akan memilih

untuk tidak mengejar tujuanya karena sumberdaya yang terbatas

sedangkan sebaliknya, bagi aktor yang memiliki sumberdaya yang besar

akan sangat mudah baginya dalam mencapai tujuan.

Sumberdaya sangat erat kaitanya dengan fasilitas serta biaya

kesempatan atau biaya yang berkaitan dengan rentetan tindakan

berikutnya yang sangat menarik namun tidak sempat dilakukan. Lembaga

Sosial merupakan sumber pemaksaan kedua yang memengaruhi aktor

dalam bertindak. Lembaga Sosial dalam hal ini memberikan sanksi yang

Page 34: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

18

bersifat negatif maupun positif terhadap aktor, sehingga hal inilah yang

membuat aktor cenderung bertindak. Aktor akan merasakan tindakanya

diawasi dan terikat dengan peraturan secara sistematis, sehingga

memengaruhi akibat sosial. Lembaga sosial dapat memengaruhi aktor

dalam keputusan menentukan tindakan, apabila lembaga sosial tidak

menjalankan fungsinya sebagai pemaksa dalam bertindak, maka aktor

cenderung tidak bertindak sesuai dengan norma yang diharapkan

masyarakat.

Teori Pilihan Rasional yang dikemukakan oleh Friedman dan

Hechter, digunakan penulis untuk menganalisis hasil penelitian terkait

pemanfaatan BPJS di kalangan WPS yang terdapat dalam rumusan

masalah ke-dua dan ke-tiga mengenai faktor pemanfaatan BPJS di

kalangan WPS. Pemanfaatan BPJS yang dilakukan oleh WPS di Sunan

Kuning dapat dianalisis sebagai sebuah pilihan rasional.

WPS dalam hal ini dipandang sebagai seorang aktor yang memiliki

tujuan dan pilihan mengenai tindakanya terhadap pelayanan kesehatan.

Sumberdaya dan lembaga sosial yang merupakan pemaksa tindakan,

dalam Teori Pilihan Rasional dianalisis sebagai sebuah faktor yang

membentuk tindakan WPS sebagai aktor. Sumberdaya dapat dianalisis

berdasarkan tingkat pendapatan WPS serta fasilitas yang mendukung

WPS dalam melakukan tindakan, sedangkan lembaga sosial dalam hal ini

dianalisis sebagai sebuah lembaga yang menaungi WPS yakni Sunan

Kuning atau Resosialisasi dan Rehabilitasi Argorejo.

Page 35: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

19

3. Konsep Perilaku Kesehatan Soekidjo Notoatmodjo

Perilaku merupakan sebuah kegiatan atau aktivitas organisme.

Notoatmodjo (2014: 133) menjelaskan perilaku manusia pada hakikatnya

merupakan tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri. Perilaku

kesehatan tidak dapat dilepaskan oleh pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Beberapa kajian sosiologi kesehatan yang mengulas tentang pelayanan

kesehatan, disajikan oleh beberapa Konsep Perilaku Kesehatan yang

biasa dilakukan oleh masyarakat dalam upayanya mencari keadaan sehat.

Kesehatan dalam kajian sosiologi mengulas berbagai masalah kesehatan

sebagai dampak dari adanya sistem medis yang ada di dalam masyarakat.

Sosiologi berusaha melihat bahwa perilaku manusis tidak dapat

dipisahkan begitu saja dari setting sosial nya. Berdasarkan penjelasan ini,

perlu adanya perhatian yang seksama atas model perilaku manusia dalam

kaitanya dengan kesehatan (Sudarma, 2012:51-52).

Notoatmodjo (2014: 136) mengemukakan bahwa perilaku

kesehatan merupakan sebuah respon individu terhadap stimulus atau

objek yang erat kaitanya dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan

kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Berdasarkan respon

terhadap stimulus inilah, maka perilaku dibedakan menjadi perilaku

terbuka (overt behavior) dan tertutup (covert behavior) yang akan

dijelaskan sebagai berikut:

Page 36: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

20

1. Perilaku terbuka (overt behavior)

Perilaku terbuka (overt behavior) merupakan perilaku yang

ditunjukkan manusia dalam wujud tindakan nyata atau terbuka.

Perilaku terbuka (overt behavior) merupakan sebuah respon terhadap

stimulus yang sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik yang

dengan mudah dapat diamati dan dilihat oleh orang lain

(Notoatmodjo, 2014:134). Notoatmodjo menekankan perilaku terbuka

ke dalam sebuah contoh ibu hamil memeriksakan kandunganya ke

puskesmas atau seorang anak menggosok giginya setelah makan.

Contoh-contoh tersebut merupakan bentuk tindakan nyata dalam

bentuk kegiatan maupun praktik yang kemudian disebut dengan

perilaku terbuka.

Perilaku terbuka dilandasi oleh praktik (practice) yang dilakukan

oleh organisme sebagai bentuk kepedulian nyata, khususnya terhadap

kesehatan. Perilaku ini dapat ditujukan untuk dirinya sendiri maupun

orang lain secara terbuka. Perilaku terbuka dalam kesehatan

melibatkan individu untuk mengadakan penilaian atau pendapat

terhadap apa yang diketahui kemudian melaksanakan atau

mempraktikan apa yang diketahuinya dengan baik.

2. Perilaku tertutup (covert behavior)

Perilaku tertutup (covert behavior) merupakan perilaku yang

ditunjukan manusia dalam bentuk terselubung atau tidak tampak.

Perilaku tertutup (covert behavior) masih terbatas pada perhatian,

Page 37: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

21

persepsi, pengetahuan/kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang

yang menerima stimulus. Perilaku ini belum dapat diamati secara jelas

oleh orang lain, sehingga aktor cenderung hanya memiliki

pemahaman (hanya bersikap) terhadap stimulus tanpa melakukan

tindakan (Notoatmodjo, 2014: 134).

Perilaku tertutup (covert behavior) dicontohkan oleh Notoatmodjo

antara lain misalnya seorang ibu hamil tahu pentingnya memeriksakan

kehamilan atau seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat menular

melalui hubungan seks dan sebagainya. Respon tertutup yang di

nampakan oleh individu pada contoh tersebut dapat dikatakan sebagai

sikap, belum sampai pada tindakan. Sikap merupakan penilaian, dapat

pula berupa pendapat individu terhadap stimulus atau objek (dalam

hal ini adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan).

Setelah individu mengenali dan mengetahui stimulus, proses

selanjutnya adalah menilai atau bersikap terhadap stimulus tersebut.

Sikap hanya memiliki kecenderungan untuk bertindak belum sampai

pada melakukan tindakan. Menurut Newcomb salah seorang tokoh

psikologi sosial (dalam Notoatmodjo 2014: 29) menjelaskan bahwa

sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, bukan

merupakan pelaksana. Sikap tidak sama dengan praktik atau tindakan.

Sikap merupakan reaksi tertutup atau dalam perilaku kesehatan

disebut sebagai perilaku tertutup (covert behavior), sedangkan

tindakan merupakan wujud dari perilaku terbuka (overt behavior).

Page 38: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

22

Notoadmodjo (2014: 139) mengemukakan bahwa meskipun

perilaku adalah bentuk respon terhadap stimulus yang datang dari luar

organisme (individu), namun dalam memberikan respon hal ini sangat

tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari individu yang

bersangkutan. Pemberian stimulus yang sama bagi beberapa orang, tidak

begitu saja menghasilkan respon yang sama, akan tetapi respon terhadap

stimulus ini akan berbeda-beda atau yang disebut dengan determinan

perilaku. Determinan perilaku oleh Notoatmodjo dibedakan menjadi:

1. Faktor internal

Faktor internal merupakan karakteristik organisme (individu) yang

bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan yang berada di sekitar

tempat tinggalnya seperti halnya tingkat kecerdasan, tingkat

emosional, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Faktor internal sangat

menentukan individu dalam merespon stimulus dari luar dan

memengaruhi terbentuknya perilaku.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal yang menyebabkan respon yang berbeda terhadap

stimulus pada organisme (individu) adalah lingkungan. Lingkungan

yang dimaksud dapat berwujud lingkungan fisik, sosial, budaya,

ekonomi, politik, dan lain sebagainya. Faktor lingkungan merupakan

faktor dominan yang mewarnai perilaku organisme (individu). Faktor

eksternal yang memiliki peran paling besar dalam membentuk

Page 39: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

23

perilaku individu adalah faktor sosial dan budaya di mana individu

tinggal.

Faktor sosial sebagai faktor eksternal yang memengaruhi perilaku

antara lain struktur sosial, pranata-pranata sosial dan beberapa

permasalahan sosial yang lainya. Faktor budaya sebagai faktor

eksternal yang memengaruhi perilaku individu antara lain nilai-nilai,

adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan masyarakat, tradisi dan lain

sebagainya.

Konsep Perilaku Kesehatan Notoatmodjo yang telah dijelaskan di

atas merupakan konsep yang digunakan oleh penulis untuk menganalisis

hasil penelitian terkait rumusan masalah ke-dua dan ke-tiga. Penggunaan

konsep ini oleh penulis dalam menganalisis dan menjawab rumusan

masalah ke-dua dan ke-tiga merupakan teknik analisis dalam rangka

melihat sudut pandang sosiologi kesehatan yang terdapat dalam

pemanfaatan BPJS dan faktor pemanfaatan BPJS di kalangan WPS di

Sunan Kuning. Sejalan dengan Teori Pilihan Rasional Friedman dan

Hechter, Konsep Perilaku Kesehatan Notoatmodjo dalam penelitian ini

digunakan untuk melihat bagaimana tindakan WPS dalam memanfaatkan

pelayanan kesehatan serta faktor yang mendorong dan menghambat

pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut.

Tindakan dalam pemanfaatan BPJS, selain dilihat sebagai sebuah

pilihan rasional juga dilihat sebagai perilaku kesehatan, sehingga dalam

hal ini WPS tidak selalu dilihat sebagai organisme yang taat dalam

Page 40: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

24

memanfaatkan pelayanan kesehatan. Terdapat faktor internal dan

eksternal atau yang disebut dengan determinan perilaku yang dapat

memengaruhi bagaimana organisme bertindak atau dalam hal ini

bagaimana WPS memanfaatkan BPJS.

B. Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai pelayanan kesehatan, khususnya jaminan

sosial kesehatan yang dilakukan oleh beberapa penulis di berbagai disiplin

ilmu, sudah dilakukan dengan menggunakan pendekatan dan analisis yang

berbeda, namun fokus dan pembahasan dalam penelitian kiranya masih

menyoroti peserta jaminan kesehatan yang merupakan masyarakat yang

relatif memiliki status dan kedudukan yang dipandang sesuai dengan norma

dan nilai yang diharapkan oleh masyarakat, belum sampai menjangkau

sudut pandang masyarakat yang masih termaginal seperti halnya WPS.

Fokus dalam penelitian ini lebih menyoroti pemanfaatan jaminan

kesehatan BPJS di kalangan WPS yang berlokasi di Sunan Kuning

Semarang, dilihat berdasarkan pandangan, pemanfaatan dan faktor

pemanfaatan. Penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat dikatakan

sebagai penelitian baru, karena dalam penelitian terkait layanan kesehatan

yang pernah dilakukan, belum sampai menentukan WPS sebagai subjek dan

informan serta fokus dan pembahasan maupun lokasi yang belum pernah

dilakukan oleh penelitian sebelumnya.

Page 41: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

25

Layanan kesehatan khususnya jaminan sosial kesehatan merupakan

salah satu program pemerintah yang menimbulkan pro dan kontra dalam

pelaksanaannya, sehingga memicu beberapa peneliti dari beberapa bidang

disiplin ilmu untuk tertarik meninjau aspek yang terdapat di dalamnya.

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan terkait jaminan sosial kesehatan

merupakan penelitian yang digunakan oleh penulis sebagai bahan referensi

dan perbandingan guna memperkuat posisi penelitian yang dilakukan.

Penelitian sejenis di antaranya dirujuk oleh penulis dalam bentuk

jurnal, baik nasional maupun internasional yang dianggap relevan dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis. Berikut adalah beberapa penelitian

terdahulu terkait pelayanan kesehatan yang digunakan oleh penulis sebagai

bahan referensi dan perbandingan dalam menentukan arah penelitian.

Penelitian oleh Weningsih (2014) yang berjudul “Pelayanan dan

Persepsi Masyarakat terhadap JAMKESMAS (Studi Kasus di Puskesmas II

Baturaden, Kabupaten Banyumas”. Fokus dalam penelitian ini adalah

pelayanan JAMKESMAS dan persepsi masyarakat terhadap layanan

JAMKESMAS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif dengan pasien puskesmas II Baturaden sebagai informannya.

Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas II Baturaden, Kabupaten

Banyumas. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

pelayanan publik yang melibatkan konsep pelayanan publik Moenir, Kotler

dan Skelcher serta Konsep Persepsi Davidoff. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat keluhan yang dirasakan oleh pasien puskesmas II Baturaden

Page 42: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

26

terkait pelayanan kesehatan, seperti halnya dokter yang kurang simpati

maupun empati dan enggan mendengarkan keluhan dari pasien. Namun

meskipun begitu, program dan layanan JAMKESMAS masih mendapatkan

apresiasi baik oleh masyarakat karena bebas pungutan dalam berobat dan

kinerja paramedis yang sudah berkompeten.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Weningsih dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sama halnya menyoroti

jaminan kesehatan nasional berdasarkan persepsi serta menggunakan

metode penelitian kualitatif. Penelitian yang dilakukan oleh Weningsih dan

penulis terkait layanan kesehatan di masing-masing informan diterima

dengan respon yang baik.

Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan

penelitian yang dilakukan oleh Weningsih adalah fokus penelitian yang

dilakukan oleh penulis menyoroti pada pemanfaatan jaminan sosial

kesehatan BPJS di kalangan WPS dengan mengambil informan WPS yang

berlokasi di Sunan Kuning, sedangkan fokus penelitian yang dilakukan oleh

Weningsih merujuk pada pelaksanaan pelayanan JAMKESMAS dan

persepsi masyarakat terhadap layanan JAMKESMAS, dengan informan

pasien puskesmas II Baturaden. Penelitian Weningsih berlokasi di

Puskesmas II Baturaden, Kabupaten Banyumas, hal ini sangat berbeda

dengan lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis. Penelitian yang

dilakukan oleh penulis tidak hanya terbatas pada pelayanan kesehatan

berdasarkan jaminan sosial, akan tetapi melihat sejauh mana pemanfaatanya

Page 43: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

27

oleh kalangan WPS di Sunan Kuning Semarang. Kerangka teori yang

digunakan oleh penulis menggunakan Konsep Persepsi Mead, Teori Pilihan

Rasional Friedman dan Hechter dan Konsep Perilaku Kesehatan

Notoatmodjo. Kerangka teori yang digunakan oleh penulis berbeda dengan

kerangka teori yang digunakan dalam penelitian Weningsih yakni teori

pelayanan publik yang melibatkan konsep pelayanan publik Moenir, Kotler

dan Skelcher serta Konsep Persepsi Davidoff.

Penelitian dengan kajian pelayanan kesehatan berikutnya dilakukan

oleh Gaghana dkk (2014) yang berjudul “Tingkat Kepuasan Pasien

Universal Coverage terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskemas Tuminting

Manado”. Fokus dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan pasien

universal coverage terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Tuminting

Manado dilihat dari kehandalan, daya tanggap, jaminan, perhatian, bukti

fisik, dan kepuasan pasien secara keseluruhan.

Penelitian yang dilakukan oleh Gaghana dkk menggunakan metode

kuantitatif deskriptif menggunakan teknik purposive sampling dengan

sampel sebanyak 106 pasien. Teknik pengumpulan data menggunakan

teknik kuesioner serta data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel

frekuensi dan distribusi. Lokasi penelitian dilakukan di puskesmas

Tuminting Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50,9% sampel

puas terhadap kehandalan, 54,7% sampel puas terhadap daya tangap, 77,4%

sampel puas terhadap jaminan, 55,7% sampel puas terhadap perhatian, dan

66% sampel puas terhadap bukti fisik. Tingkat kepuasan pasien universal

Page 44: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

28

coverage terhadap pelayanan kesehatan, secara keseluruhan mencapai

51,9%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa pelayanan

kesehatan yang diberikan Puskesmas Tuminting kepada pasien universal

coverage sesuai dengan urutan yang paling banyak memuaskan pasien,

yakni jaminan, bukti fisik, perhatian, daya tanggap, dan kehandalan.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Gaghana dkk dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah menyoroti aspek kesehatan

pada pelayanan kesehatan universal coverage. Universal coverage dalam

penelitian yang dilakukan oelh penulis, dibahas pada latar belakang yang

memiliki arti melayani kesehatan secara menyeluruh.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Gaghana ddk dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah fokus penelitian yang

dilakukan oleh penulis melihat pemanfaatan pelayanan kesehatan, khusunya

BPJS dengan informan WPS yang berlokasi di tempat lokalisasi Sunan

Kuning Semarang. Fokus penelitian ini berbeda dengan fokus penelitian

yang dilakukan oleh Gaghana dkk yakni tingkat kepuasan pasien universal

coverage terhadap pelayanan kesehatan, dilihat dari kehandalan, daya

tanggap, jaminan, perhatian, bukti fisik dan kepuasan pasien secara

keseluruhan dengan menggunakan 106 sampel dan berlokasi di Puskesmas

Tuminting Manado.

Metode yang digunakan oleh penulis menggunakan metode

kualitatif deskriptif dengan analisis menggunakan landasan teori dari para

tokoh yang bersangkutan, bukan dengan menggunakan analisis statistik.

Page 45: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

29

Penentuan informan dalam penelitian yang dilakukan penulis dengan

mengkategorikan infroman ke dalam informan utama dan pendukung,

berdasarkan tingkat pendidikan serta usia, bukan dengan teknik purposive

sampling dan tabel frekuensi dan distribusi seperti pada metode kuantitatif

deskriptif yang digunakan dalam penelitian Gaghana dkk.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Khariza (2015) yang berjudul

“Program Jaminan Kesehatan Nasional: Studi Deskriptif tentang Faktor-

Faktor yang Dapat Memengaruhi Keberhasilan Implementasi Program

Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya”. Fokus

dalam penelitian ini adalah faktor yang dapat memengaruhi program

Asuransi Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Jiwa Menur. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif

deskriptif. Informan dalam penelitian ini merupakan staf pelaksana program

Asuransi Kesehatan Nasional yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Menur.

Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian Khariza merupakan

konsep Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dirujuk berdasarkan

Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pelaksanaan program Asuransi Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Jiwa

Menur telah berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang ada,

meskipun masih terdapat kekurangan seperti staf sumberdaya, sarana fisik

yang kondisinya kurang memadai dan tidak cukup, serta masih dibutuhkan

persyaratan yang harus dipenuhi ketika hendak meninggalkan Rumah Sakit.

Kurangnya beberapa fasilitas ini merupakan faktor-faktor yang dapat

Page 46: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

30

menghambat dan mempengaruhi pelaksanaan Program Asuransi Kesehatan

Nasional.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Khariza dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sama halnya menyoroti aspek

pelayanan kesehatan, khususnya Asuransi Kesehatan Nasional yang

merupakan bagian dari jaminan sosial kesehatan serta faktor yang

memengaruhi pelaksanaan pelayanan kesehatan. Metode yang digunakan

dalam penelitian Khariza memunyai kesamaan dengan metode penelitian

yang digunakan oleh penulis yaitu menggunakan metode kualitatif

deskriptif.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Khariza dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah fokus penelitian penulis

berusaha melihat pemanfaatan pelayanan kesehatan, khusunya BPJS dengan

mengambil informan WPS yang bertempat tinggal di Sunan Kuning

Semarang, sedangkan fokus penelitian Khariza terletak pada faktor yang

dapat memmengaruhi program Asuransi Kesehatan Nasional, dengan

informan staf pelaksana program Asuransi Kesehatan Nasional yang

berlokasi di Rumah Sakit Jiwa Menur.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam penelitian yang dilakukan

oleh penulis merujuk pada faktor yang mendorong dan menghambat

pemanfaatan BPJS di kalangan informan yaitu WPS di Sunan Kuning

Semarang. Faktor tersebut digolongkan oleh penulis ke dalam faktor

internal dan eksternal, sehingga pembahasan yang dipaparkan akan lebih

Page 47: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

31

spesifik, tidak dipaparkan seperti halnya yang dikemukakan dalam

penelitian Khariza. Kerangka teori atau landasan konseptual yang digunakan

penulis dalam penelitian menggunakan Konsep Persepsi George Herbert

Mead, Konsep Perilaku Kesehatan Notoatmodjo dan Teori Pilihan Rasional

Friedman dan Hechter, berbeda dengan konsep yang digunakan dalam

penelitian yang dilakukan oleh Khariza yaitu konsep Jaminan Kesehatan

Nasional menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Berikutnya merupakan penelitian yang pernah dilakukan terhadap

pelayanan kesehatan dalam ruang lingkup mancanegara oleh Sparrow et al.

(2012) dengan judul “Social Health Insurance for The Poor: Targeting and

Impact of Indonesia’s Askeskin Programme” (Asuransi Kesehatan Sosial

bagi Masyarakat Miskin: Target dan Dampak Program Askeskin di

Indonesia). Fokus dalam penelitian ini adalah menyelidiki target dan

dampak program Askeskin untuk masyarakat miskin. Penelitian ini

dilakukan di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif, melalui data panel untuk 8.582 rumah

tangga yang diamati pada tahun 2005 dan 2006, dan menerapkan perbedaan-

perbedaan yang diperkirakan berkombinasi, dengan pencocokan skor

kecenderungan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sparrow et al, melibatkan konsep

Pradhan dan Prescott (dalam Sparrow, 2012) yang mengusulkan sebuah

metode untuk menurunkan distribusi, pendekatan ini mengasumsikan bahwa

perawatan kesehatan yang diperlukan ditentukan oleh karakteristik

Page 48: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

32

demografi rumah tangga dan tidak berhubungan dengan tingkat pendapatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini memang ditargetkan

untuk masyarakat miskin dan mereka yang paling rentan terhadap

pembayaran kesehatan. Dampak penerapan Askeskin telah meningkatkan

akses perawatan kesehatan dalam rangka meningkatkan pemanfaatan rawat

jalan umum.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Sparrow et al, dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah pembahasan mengenai

asuransi kesehatan sosial di Indonesia yang saat ini lebih dikenal dengan

BPJS. Penelitian yang dilakukan oleh Sparrow et al, dan penulis sama

halnya merujuk pada pemanfaatan jaminan kesehatan sebagai akses untuk

berobat, akan tetapi pemfaatan tersebut tidak menjadi fokus penelitian atau

hanya dilihat sebagai dampak dari penerapan Askeskin .

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sparrow et al, adalah fokus dalam penelitian

penulis terletak pada pemanfaatan Jaminan Sosial Kesehatan BPJS, dengan

informan WPS yang berlokasi di tempat lokalisasi Sunan Kuning Semarang,

berbeda dengan fokus penelitian Sparrow et al, yakni memfokuskan

penelitian pada target dan dampak program Askeskin dengan informan

masyarakat yang berkategori miskin di Indonesia, yang menggunakan

program Askeskin. Metode penelitian yang digunakan oleh Sparrow adalah

metode penelitian kuantitatif berdasarkan analisis statistik, berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis, yang menggunakan metode

Page 49: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

33

kualitatif deskriptif dengan menerapkan konsep dan teori untuk

menganalisis hasil penelitian.

Penelitian denga kajian yang sama dilakukan oleh Jordali et al.

(2014) dengan judul “A Retrospective Health Policy Analysis Of The

Development and Implementation Of The Voluntary Health Insurance

System in Lebanon: Learning from Failure” (Sebuah Analisis Peraturan

Kesehatan Terdahulu dari Perkembangan dan Pelaksanaan Sistem Asuransi

Kesehatan Secara Sukarela di Lebanon: Belajar dari Kegagalan). Fokus

dalam penelitian ini adalah menganalisis bagaimana peraturan kesehatan

dibuat, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pembuatan aturan

kesehatan serta mengevaluasi sejauh mana perkembangan aturan asuransi

kesehatan sukarela di Lebanon. Penelitian ini dilakukan di Lebanon, dengan

menggunakan metode kualitatif studi kasus, menggunakan Kerangka

Segitiga Aturan Walt and Gilson dan Teori Aliran Multiple Kingdon’s

sebagai alat analisis.

Penelitian ini menguji proses pembuatan aturan melalui teknik

penelusuran aturan yang dilakukan selama 12 tahun. Model studi kasus

dilaksanakan dalam dua tahap selama dua hari. Informan dalam penelitian

Jordali et al, merupakan para individu yang menduduki atau menempati

posisi sebagai pembuat kebijakan atau aturan asuransi kesehatan Hasil

penelitian menunjukkan bahwa aturan asuransi kesehatan dibuat oleh

pemerintah guna mengatasi masalah politik yang mendesak. Faktor yang

memengaruhi pembuatan aturan tersebut adalah kepentingan politik,

Page 50: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

34

pembelaan terhadap golongan agama tertentu, keadaan atau hal yang

mendesak, serta terdapat nilai dari pembuatan aturan tersebut. Penelitian ini

memberikan saran agar para pembuat kebijakan lebih sadar terhadap

penerapan aturan untuk publik.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Jardali et al, dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis, sama halnya menyoroti jaminan

kesehatan, ditinjau berdasarkan analisis dan faktor-faktor yang

memengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan oleh Jardali et al, sama

halnya dengan penulis, yaitu meggunakan metode penelitian kualitatif,

Penelitian Jardali et al, dan penelitian yang dilakukan oleh penulis, masing-

masing memberikan saran perbaikan kepada pemerintah untuk

mengevaluasi dan meningkatkan kebijakan, khususnya dalam sektor

pelayanan kesehatan.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan

penelitian yang dilakukan oleh Jardali et al, adalah penelitian yang

dilakukan oleh penulis berfokus pada pemanfaatan BPJS, dengan

menentukan WPS di lokalisasi resmi Sunan Kuning Semarang sebagai

informan, sedangkan penelitian yang dilakukan Jardali et al, berfokus pada

analisis peraturan sistem asuransi kesehatan di Lebanon yang meliputi

penerapanya, evaluasi maupun melihat perkembangan dari sistem tersebut.

Informan dalam penelitian Jardali et al, merupakan individu yang

menempati posisi sebagai pembuat kebijakan atau aturan asuransi

kesehatan. Kerangka teori yang diguakan dalam penelitian Jardali et al,

Page 51: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

35

yaitu Kerangka Segitiga Aturan Walt and Gilson dan Teori Aliran Multiple

Kingdon’s, berbeda dengan kerangka teori yang digunakan oleh penulis

yaitu Konsep Persepsi Mead, Teori Pilihan Rasional Friedman dan Hechter,

serta Konsep Perilaku Kesehatan Notoatmodjo.

Hasil penelitian oleh penulis ditemukan adanya pemanfaatan BPJS

yang belum sepenuhnya merata di kalangan WPS, namun program BPJS

pada dasarnya sudah dikenal di kalangan WPS dan mendapat simpati dan

respon baik dari para WPS. Penjelasan ini menyimpulkan bahwa kebijakan

yang dibuat tidak sepenuhnya mendapat kegagalan. Aturan dalam BPJS

yang meliputi penetapan, fungsi maupun prosedur bersifat terbuka untuk

masyarakat tidak didasari sepenuhnya atas kepentingan politik maupun

pemerintah, berbeda dengan hasil penelitian oleh Jardali et al, yang

menunjukan bahwa terdapat kritik atas kegagalan pada penerapan aturan

asuransi kesehatan di Lebanon, yang didasari karena kebijakan yang bersifat

tertutup serta terdapat kepentingan politik.

Berbagai penelitian terkait jaminan sosial kesehatan yang pernah

dilakukan oleh beberapa peneliti dalam disiplin ilmu yang berbeda sudah

penulis paparkan, dengan melihat persamaan maupun perbedaan dengan

penelitian penulis. Berdasarkan persamaan dan perbedaan di atas, dapat

disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh penulis layak untuk

diteliti, karena memiliki posisi yang berbeda dengan penelitian-penelitian

sebelumnya terkait jaminan sosial kesehatan yang pernah dilakukan.

Page 52: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

36

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini menggambarkan suatu

bentuk proses dari keseluruhan penelitian, untuk menjelaskan alur pikir

yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, serta kerangka teori,

sehingga fokus penelitian dapat disimpulkan dan dipahami. Berikut

merupakan bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini:

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

Bagan 2.1 tahap alur pikir penulis dalam penelitian mengenai

pemanfaatan jaminan sosial BPJS di kalngan WPS di Sunan Kuning

Semarang. Alur pikir dalam penelitian ini menjelaskan pembahasan dari

umum menuju ke khusus dengan metode kualitatif deskriptif. Aspek

Kesehatan

Pandangan WPS

terhadap BPJS

Konsep Persepsi

George Herbert

Mead

BPJS

WPS

Pemanfaatan BPJS di

kalangan WPS

Faktor Pemanfaatan

BPJS di kalangan WPS

Konsep Perilaku

Kesehatan

Notoatmodjo

Teori Pilihan

Rasional Friedman

dan Hechter

Sunan Kuning

Semarang

Page 53: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

37

kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan, yang

kemudian dikategorikan ke dalam jaminan sosial kesehatan yang kini

dikenal dengan BPJS. BPJS merupakan program pemerintah dengan konsep

universal coverage, yang memiliki peran dalam melindungi dan menjamin

kesehatan masyarakat secara menyeluruh tanpa pengecualian kelas sosial.

Pelayanan kesehatan secara menyeluruh merupakan tugas

pemerintah dalam melindungi rakyatnya dari resiko lingkungan. WPS

merupakan bagian dari masyarakat yang sudah layak untuk menerima

pelayanan kesehatan dan menjadi peserta BPJS, karena berdasarkan

pendapatan bersih per bulan WPS sebenarnya telah mampu membayar iuran

BPJS untuk tiap bulanya. WPS yang dimaksud dalam alur pemikiran

penelitian ini adalah WPS yang masih aktif bekerja menjalani profesinya di

lokalisasi Sunan Kuning Semarang.

Berdasarkan penjelasan di atas, perlu adanya sebuah kajian

mengenai pemanfaatan BPJS di kalangan WPS di Sunan Kuning Semarang

dengan menarik pertanyaan sebagai rumusan masalah mengenai pandangan

WPS terhadap BPJS, pemanfaatan BPJS di kalangan WPS, serta faktor yang

mendorong maupun menghambat pemanfaatan BPJS di kalangan WPS.

Penulis menggunakan Konsep Persepsi Mead untuk menjawab rumusan

masalah pertama, Teori Pilihan Rasional Friedman dan Hechter untuk

menjawab rumusan masalah ke-dua dan ke-tiga, serta Konsep Perilaku

Kesehatan Notoatmodjo untuk melihat sudut pandang sosiologi kesehatan

dalam menjawab rumusan masalah ked-ua dan ke-tiga. Penelitian ini akan

Page 54: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

38

mendeskripsikan kebermanfaatan jaminan kesehatan BPJS bagi para WPS

di Sunan Kuning Semarang.

Page 55: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

125

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. BPJS dipandang oleh WPS sebagai salah satu program pemerintah dalam

aspek kesehatanyang baik dan ideal, namun masih terdapat pandangan

yang menstereotipkan BPJS. Stereotip ini dikarenakan dalam pratik

layanan kesehatan BPJS masih dianggap rumit, prosedural, petugas yang

kurang kooperatif dan pelayanan kesehatan yang dibedakan dengan

pasien umum.

2. Pemanfaatan BPJS di kalangan WPS dilakukan melalui peralihan peran

dan status, artinya WPS memanfaatkan BPJS di rumah, bukan dalam

kapasitasnya sebagai anak asuh di Sunan Kuning, melainkan sebagai

warga negara atau masyarakat biasa. Penjelasan ini menunjukkan bahwa

Sunan Kuning belum memberikan pengaruh terkait kepesertaan BPJS

kepada para WPS serta masih minimnya upaya BPJS untuk menyentuh

masyarakat yang masih termarginalkan. Pelekatan stereotip terhadap

BPJS membuat kepesertaan BPJS di kalangan WPS kurang

ditindaklanjuti.

3. Pemanfaatan BPJS di kalangan WPS disebabkan oleh faktor pendorong

dan penghambat. Faktor pendorong tersebut meliputi pemanfaatan

layanan BPJS dalam keluarga (faktor eksternal/budaya) dan kesadaran

untuk mendapatkan fasilitas kesehatan BPJS (faktor internal). Faktor

penghambat pemanfaatan BPJS meliputi tidak tersedianya akses layanan

Page 56: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

126

kesehatan BPJS di resos (sumberdaya pemaksa aktor), persepsi negatif

terhadap BPJS (faktor internal) dan minimnya sosialisasi tentang BPJS

(faktor eksternal/sosial).

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan penulis terkait

Pemanfaatan Jaminan Sosial Kesehatan BPJS di Kalangan WPS di Sunan

Kuning Semarang, penulis memberikan saran yaitu:

1. Bagi Pemerintah: Melakukan dan memperketat pengawasan, khusunya

terhadap pelaksanaan program yang memiliki kaitanya dengan

kepentingan dan hajat hidup masyarakat.

2. Bagi BPJS Kesehatan: Melakukan sosialisasi mengenai pentingnya

kepesertaan BPJS secara menyeluruh kepada masyarakat, sehingga

pelayanan kesehatan tanpa biaya dapat diakses di beberapa fasilitas

kesehatan oleh seluruh masyarakat tanpa pengecualian kelas sosial.

3. Bagi Resosialisasi dan Rehabilitasi Sunan Kuning Semarang: Melakukan

kerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk memberikan sosialisasi terkait

pentingnya kepesertaan BPJS serta memberikan pelayanan kesehatan

yang melibatkan BPJS di kalangan WPS di Sunan Kuning Semarang.

Page 57: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

127

DAFTAR PUSTAKA

Abercrombie dkk. 2010. Kamus Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Adisasmito, Wiku. 2014. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Creswell. 2014. Research Design: Peendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gaghana dkk. 2014. Tingkat Kepuasan Pasien Universal Coverage Terhadap

Pelayanan Kesehatan di Puskemas Tuminting Manado. Jurnal Kedokteran:

Komunitas dan Tropik. Volume 11, Nomor 1, ISSN: 2337-490X.

Henslin, James M. 2007. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Khariza Hubaib Alif. 2014. Program Jaminan Kesehatan Nasional: Studi

Deskriptif Tentang Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi

Keberhasilan Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional Di

Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Jurnal Kebijakan dan Manajemen

Publik. Volume 3, Nomor 1, ISSN: 2303-341X.

Moleong, L. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2014. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ristiana, Tutur. 2014. Peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Graha Mitra

dalam Pendampingan Wanita Pekerja Seks (WPS). Jurnal Sosiologi dan

Antropologi, Universitas Negeri Semarang.

Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. 2010. Teori Sosiologi Modern (Edisi

Keenam). Jakarta: Kencana Predana Media Grup.

Sparrow, Robert et al. 2012. Social health insurance for the poor: Targeting and

impact of Indonesia’s Askeskin programme. Indonesia: Journal of Social

Science & Medicine. 96: 264-271.

Sudarma, Momon. 2012. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Page 58: Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HILDA …lib.unnes.ac.id/27681/1/3401412024.pdf · 2017-11-22 · PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA

128

Suyanto, Bagong. 2012. Anak Perempuan yang Dilacurkan (Korban Eksploitasi

di Industri Seksual Komersial). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Thabrany, Hasbullah. 2014. Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Weningsih, Sri. 2014. Pelayanan dan Persepsi Masyarakat Terhadap

JAMKESMAS (Studi Kasus di Puskesmas II Baturaden, Kabupaten

Banyumas. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 10, Nomor 1.

Jardali, Fadi El et al. 2014. A retrospective health policy analysis of the

development and implementation of the voluntary health insurance system

in Lebanon: Learning from failure. Lebanon: Journal of Social Science &

Medicine. 123: 45-54.

Iuran BPJS Kesehatan diunduh dari www.bpjs-online.com-cek tagihan bpjs pada

hari sabtu 26 maret 2016 pukul 20.45 WIB.

Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan BPJS diunduh dari http://bpjs-

kesehatan.go.id/.sejarah-bpjs pada hari rabu, 18 maret 2015 pukul 16.40

WIB.

Program Jaminan Kesehatan diunduh dari www.jamsosindonesia.com pada hari

sabtu 4 juli 2015 pukul 11.57 WIB.