Top Banner
UNSUR KEBAHASAAN Teks Observasi
14

Unsur kebahasaan teks observasi

Mar 22, 2017

Download

Data & Analytics

Wilda Thayyiba
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Unsur kebahasaan teks observasi

UNSUR KEBAHASAAN Teks Observasi

Page 2: Unsur kebahasaan teks observasi

PETA KONSEP

Page 3: Unsur kebahasaan teks observasi

M E N U

RUJUKAN

KELOMPOK KATA

KATA BERIMBUH

AN

KATA HUBUNG

KATA BAKU DAN TIDAK

BAKU

Page 4: Unsur kebahasaan teks observasi

KATA RUJUKAN

Kata rujukan adalah suatu kata menunjuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan, rujukan kata berhubungan dengan kata ganti ( kata ganti orang, kepunyaan ).

Page 5: Unsur kebahasaan teks observasi

MACAM-MACAM KATA RUJUKAN

a. Benda/hal : Ini, itu, Tersebut.

b. Tempat : Disini, disitu, disana.

c. Personil : Dia, ia, mereka, beliau.

Bukti Kata

Rujukan

Page 6: Unsur kebahasaan teks observasi

KELOMPOK KATA

Kelompok kata ( frasa ) adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non-predikatif maksudnya diantara kedua kata itu tidak ada yang berkedudukan sebagai predikat dan hanya memiliki satu makna gramatikal.

Page 7: Unsur kebahasaan teks observasi

JENIS FRASA

a. Frasa Nominal : Frasa yang unsur pembentuknya berisi kata benda, Contohnya buku, lemari, meja dll.

b. Frasa Verba : Unsur pembentuknya Berisi kata kerja, Contonya makan, minum, tidur dll.

c. Frasa Ajektiva : Unsur pembentuknya berisi kata sifat, Contohnya cantik, tampan, jelek dll.

d. Frasa preposisi : frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan. Contohnya di bandung, dari bandung.

Bukti Frasa

Page 8: Unsur kebahasaan teks observasi

KATA BERIMBUHAN

Kata berimbuhan adalah kata dasar yang mendapat awalan ( prefiks ), akhiran ( sufiks ), dan sisipan ( infiks )

Page 9: Unsur kebahasaan teks observasi

a. Kata imbuhan awalan ( Prefiks ), contohnya merusak jadi me+rusak.

b. Kata imbuhan akhiran ( sufiks ), contohnya makanan jadi makan+an.

c. Kata imbuhan awalan akhiran ( konfiks ), contohnya bersamaan jadi ber+sama+an

MACAM-MACAM KATA

BERIMBUHANBukti Kata berimbuhan

Page 10: Unsur kebahasaan teks observasi

KATA HUBUNG

Kata hubung ( konjungsi ) adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa/lebih. Contohnya lagi pula, kemudian, sedangkan dll.

Page 11: Unsur kebahasaan teks observasi

a. Konjungsi KoordinatifKonjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang sama, diantaranya yaitu : dan, tetapi, atau, melainkan, sedangkan, lalu, kemudian, padahal.

B. Konjungsi SubordinatifKonjungsi Subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang tidak sama, diantaranya yaitu : ketika, jika, seandainya, agar, walaupun, seolah-olah, sebab, sampai-sampai, bahwa. 

MACAM-MACAM KATA HUBUNG

Bukti Kata Hubung

Page 12: Unsur kebahasaan teks observasi

KATA BAKU DAN TIDAK BAKU

Kata baku adalah kata yang menjadi standar dalam penggunaan bahasa indonesia sebagai bahasa internasional, sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak menjadi standar dalam penggunaan bahsa indonesia.

Page 13: Unsur kebahasaan teks observasi

Contoh Kata baku dan tidak baku

Bukti Kata baku dan

tidak baku

Page 14: Unsur kebahasaan teks observasi

HarimauHarimau (Panthera tigris) digolongkan ke  dalam mamalia, yaitu hewan yang menyusui.

“Kucing besar” itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging.Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter, panjang 3,3 meter, dan berat 300 kilogram.

Bulunya berwarna putih dan cokelat keemas-emasan dengan belang atau loreng berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan tajam untuk mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk menerkam mangsanya.

Harimau mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Harimau dapat hidup di hutan, padang rumput, dan daerah payau atau hutan bakau. Di Indonesia harimau dapat ditemukan di hutan atau hutan bakau di Pulau Sumatera dan Jawa.

Harimau termasuk hewan penyendiri, tetapi mempunyai wilayah yang amat luas untuk berburu mangsa. Wilayahnya dapat mencapai kawasan perdesaan. Populasi harimau cenderung menurun karena sering diburu manusia. Oleh karena itu, harimau saat ini termasuk hewan yang dilindungi pemerintah agar tidak punah.

Harimau menjadi pusat perhatian dalam dunia sastra, seni, dan olahraga. Harimau sering dijadikan tokoh dalam cerita rakyat, objek untuk foto atau gambar, dan maskot dalam olahraga.