LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI SIFAT FUNGSIONAL CAMPURAN KEDELAI DAN RUMPUT LAUT DITINJAU DARI EFEK HIPOGLIKEMIK DAN HIPOKOLESTEROLEMIK SECARA IN VIVO Tahun ke – 2 dari rencana 2 tahun TIM PENGUSUL 1. Prof. Dr. Ir. I Ketut Suter, M.S. /0010125007 2. Ni Luh Ari Yusasrini, S.TP., M.P./ 0004037802 3. Ir. Ni Made Yusa, M.Si /0031125749 Dibiayai oleh : Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian Nomor : 173/UN 14.2/PNL.01.03.00/2015, tanggal 3 Maret 2015 UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN AKHIRPENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
SIFAT FUNGSIONAL CAMPURAN KEDELAI DAN RUMPUT LAUT DITINJAU
DARI EFEK HIPOGLIKEMIK DAN HIPOKOLESTEROLEMIK SECARA IN VIVO
Tahun ke – 2 dari rencana 2 tahun
TIM PENGUSUL
1. Prof. Dr. Ir. I Ketut Suter, M.S. /00101250072. Ni Luh Ari Yusasrini, S.TP., M.P./ 00040378023. Ir. Ni Made Yusa, M.Si /0031125749
Dibiayai oleh :Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal pendidikan TinggiKementerian Pendidikan dan kebudayaan
Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan PenelitianNomor : 173/UN 14.2/PNL.01.03.00/2015, tanggal 3 Maret 2015
UNIVERSITAS UDAYANANopember 2015
ii
iii
RINGKASAN
Diabetes mellitus merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia padasaat ini. Pengendalian tingginya kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitussangatlah penting untuk menghindari komplikasi yang lebih lanjut. Melalui diet yang cukup,aktivitas fisik yang sesuai, penggunaan bahan yang bersifat hipoglikemik dan keseimbanganasupan makronutrien dan mikronutrien diharapkan dapat tetap menjaga konsentrasi glukosadarah pada level normal atau mendekati normalnya dan dapat mencapai serum lipid yangoptimal.Untuk itu maka mulai dipikirkan penggunaan berbagai jenis bahan pangan yangbersifat hipoglikemik dalam managemen diet penderita diabetes mellitus.
Kedelai dan rumput laut merupakan jenis bahan pangan yang mengandung proteindan serat tinggi serta sangat bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian tahap I tahun 2014 telahmembuktikan bahwa diet campuran kedelai dan rumput laut bersifat hipoglikemik pada tikusdiabetes injeksi alloxan (Suter et al., 2014). Oleh karena itu diupayakan pengembanganpangan fungsional berbasis kedua jenis bahan pangan tersebut agar bisa dikonsumsi olehpenderita penyakit degeneratif khususnya diabetes mellitus.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan pangan fungsional berbasiskedelai dan rumput laut untuk bisa digunakan sebagai pangan diet bagi penderita diabetesmellitus,sedangkan tujuan khusus dari penelitian lanjutan tahap II tahun 2015 adalahmengetahui efek hipokolesterolemik diet campuran kedelai dan rumput laut secara invivo.Dari informasi ini nantinya diharapkan bisa digunakan sebagai acuan dalam penyusunanmenu diet berbahan baku kedelai dan rumput laut bagi penderita diabetes mellitus.
Kedelai yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu kedelai varietas lokal,sedangkan rumput laut yang digunakan yaitu dari spesies Eucheuma cottoni. Penggunaanrumput laut jenis ini didasarkan pada pertimbangan bahwa spesies tersebut banyakdibudidayakan oleh petani lokal yang ada di Bali dan memiliki kandungan serat lebih tinggijika dibandingkan spesies yang lainnya. Persiapan yang dilakukan pada tahap pertamadiantaranya pembuatan tepung kedelaidan tepung rumput laut, pembuatan pakan standar danpakan perlakuan dan dilanjutkan dengan pengujian bioassay menggunakan hewan coba yangdiabetes hiperkolesterolemik. Analisis yang dilakukan meliputi analisis proksimat, padatepung kedelai, dan tepung rumput laut, serta analisis yang dilakukan meliputi analisis guladarah, total kolesterol, HDL dan LDL kolesterol,trigliserida darah, penimbanganberat tikusdan pengamatan konsumsipakan. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagipengembangan kedelai dan rumput laut sebagai pangan fungsional khususnya untuk terapidiet penderita diabetes mellitus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung kedelai mempunyai kandungan proteinsebesar29,97 % sedangkan tepung rumput laut mempunyai kandungan protein yaitu 5,73 %.Komposisi terbesar dari rumput laut spesies E. Cottoni adalah karbohidrat yaitu sebesar 62,54%. Bervariasinya komposisi gizi pada kedelai dan karbohidrat bisa disebabkan olehperbedaan varietas dan kondisi pertumbuhannya.Pemberian pakan kedelai (PK), pakanrumput laut (PRL) dan pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL) selama 30 hari mampumenurunkan gula darah, total kolesterol dan trigliserida serum tikus diabetikhiperkolesterolemik. Prosentase penurunan gula darah pada ketiga kelompok tikus tersebutberturut-turut sebesar 3,04%, 1,60% dan 12,20 %. Penurunan total kolesterol serum padatikus kelompok PK, PRL dan PKRL berturut-turut sebesar 26,72%, 5,87% dan 25,79%,sedangkan prosentase penurunan konsentrasi gliserida serum berturut-turut sebesar 5,76%,16,88% dan 28,81%. Pemberian pakan PK, PRL dan PKRL mampu menurunkan kadar LDLkolesterol dan meningkatkan kadar LDL kolesterol.Pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL) menunjukkan efek hipokolesterolemik yang lebih baik dibandingkelompok PK dan PRL.
iv
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah
dan rahmat-Nyalah laporan akhirpenelitian ini bisa diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini berjudul ”SIFAT FUNGSIONAL CAMPURAN KEDELAI DAN RUMPUT
LAUT DITINJAU DARI EFEK HIPOGLIKEMIK DAN HIPOKOLESTEROLEMIK
SECARA IN VIVO. Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Rektor Universitas Udayana selaku pemberi dana penelitan, dan Dekan Fakultas
Teknologi Pertanian atas ijin penelitian dan fasilitas yang diberikan
2. Staf Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana dan
Laboratorium Biosain dan Bioteknologi Universitas Udayana atas segala
bantuannya.
Akhir kata penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak, oleh karena itu
segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
laporan ini.
Denpasar, Nopember 2015
Penyusun
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………..... i
HALAMAN PENGESAHAN.……………………………………………………….. ii
RINGKASAN ................................................................................................................ iii
PRAKATA ..................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. v
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. viii
BAB 1. PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………........ 1
Dari hasil tersebut di atas dapat dilihat bahwa tepung kedelai mempunyai kandungan
protein sebesar29,97 % sedangkan tepung rumput laut mempunyai kandungan protein yaitu
5,73 %. Menurut Liu (1999), bervariasinya kadar protein kedelai bisa disebabkan oleh
perbedaan varietas dan kondisi pertumbuhannya.
Rumput laut memiliki kandungan protein yang rendah. Komposisi utama rumput laut
adalah karbohidrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut spesies E. cottoni
memiliki kadar karbohidrat 62,54 %. Karbohidrat pada rumput laut sebagian besar berupa
gum yaitu polimer polisakarida yang berbentuk serat. Gum merupakan serat pangan larut air
yang memiliki kegunaan bagi penderita diabetes mellitus.
Berdasarkan hasil analisis proksimat, maka disusun komposisi pakan perlakuan
seperti tercantum dalam Tabel 3.
18
Tabel 3. Komposisi pakan standar dan pakan perlakuan.
Bahan PS *(g / kg)
PK(g/kg)
PRL(g/kg)
PKRL(g/kg)
Pati jagungKaseinKedelaiKonsentrat protein kedelaiSukrosaMinyak kedelaiCMCCampuran mineralCampuran vitaminL-sistinKolin bitrartratRumput laut
620,69140
--
100405035101,82,5-
479,99-
396,99-
100--
16,48101,82,5-
620,69140
--
10040-
35101,82,5100
474,99-
396,99-
100--
16,48101,82,5100
5.2. Bioassay
Pelaksanaan bioassay dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh pemberian
dietperlakuan terhadap kadargula darah, profil lipid dan kenaikan berat badan pada tikus
diabetes hiperkolesterolemik. Pelaksanaan bioassay dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Pelaksanaan bioassay
a. Gula Darah
Hasil analisis gula darah pada hari ke-0, hari ke-1 dan hari ke-30 pada semua
kelompok hewan coba disajikan pada Gambar 4.
19
129,
42
91,9
2
105,
23
99,2
2
181,
41
202,
06
89,2
4
171,
88
166,
66
104,
11
186,
50
183,
53
112,
46
210,
41
184,
74
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
0 1 30
KADA
RGL
UKO
SA D
ARAH
(mg/
dL)
HARI PENGAMATAN
PS (-)
PS (+)
PK
PRL
PKRL
Gambar 4. Perubahan kadar gula darah (mg/dL)
Pada hari ke-0, kadar glukosa darah tikus berkisar antara 99,22 mg/dL – 129,42
mg/dL. Kondisi hiperkolesterolemia yang dialami oleh tikus kelompok PS (+), PK, PRL dan
PKRL tidak memicu terjadinya hiperglikemia. Hal ini bisa dilihat dari kadar gula darah
keempat kelompok tikus tersebut yang berada pada kisaran gula darah normal.
Injeksi alloxan menaikkan kadar gula darah pada semua kelompok tikus diabetes
hiperkolesterolemik. Pada hari ke-1 setelah injeksi alloxan, kadar gula darah tikus kelompok
PS(+), PK, PRL dan PKRL berturut-turut menjadi 181,41 mg/dL, 171,88 mg/dL, 186,50
mg/dL dan 210, 41 mg/dL. Alloxan merupakan senyawa toksik yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada sel beta pankreas, sehingga menurunkan respon insulin dan menyebabkan
kenaikan glukosa darah (Okamoto, 1996).
Pemberian pakan kedelai, pakan rumput laut dan pakan campuran kedelai-rumput laut
selama 30 hari menurunkan kadar gula darah pada tikus kelompok PK, PRL dan PKRL
berturut-turut menjadi 166,66 mg/dL, 183,53 mg/dL dan 184,74 mg/dL, sedangkan tikus
kelompok PS(+) gula darah tetap naik sampai akhir perlakuan. Penurunan gula darah
tertinggi terjadi pada tikus kelompok PKRL yaitu sebesar 12, 19 %.
Pada kondisi diabetes hiperkolesterolemik, pemberian pakan yang mengandung
campuran kedelai dan rumput laut memberikan efek hipoglikemik yang lebih baik jika
dibandingkan dengan pemberian pakan kedelai atau rumput laut secara individual. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh keberadaan komponen yang bersifat hipoglikemik pada
masing-masing bahan yang menunjukkan efek saling melengkapi sehingga mampu menekan
kenaikan gula darah lebih baik. Diabetes hiperkolesterolemik merupakan salah satu
komplikasi metabolik yang bisa muncul pada diabetes mellitus dan memerlukan terapi diet
yang yang tepat sehingga mampu memberikan efek hipoglikemik dan juga
hipokolesterolemik. Kandungan serat larut yang tinggi pada rumput laut E. cottoni
20
93,8
2
87,6
2
101,
26
91,0
9 117,
72
117,
31
130,
89
142,
77
104,
62
100,
43
115,
15
108,
39
129,
89
131,
93
97,9
0
020406080
100120140160
0 1 30
KADA
R KO
LEST
ERO
L (m
g/dL
)
HARI PENGAMATAN
PS(-)PS(+)PKPRLPKRL
menunjukkan kecenderungan efek sinergis dengan protein kedelai sehingga mampu
menurunkan gula darah pada kondisi diabetes hiperkolesterolemik.
b. Total Kolesterol Serum
Pengaruh pemberian pakan perlakuan terhadap kadar total kolesterol serum dapat
dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Perubahan total kolesterol serum (mg/dL)
Berdasarkan data pada Gambar, kadar kolesterol serum pada awal perlakuan (hari ke-
0) berkisar 91,09 mg/dL – 130,89 mg/dL. Injeksi alloxan meningkatkan total kolesterol
serum pada tikus kelompok PS (+), PK, PRL dan PKRL berturut-turut menjadi 117,72
mg/dL, 142,77 mg/dL, 115,15 mg/dL dan 131,93 mg/dL. Menurut Wisaniyasa et al., 2005,
peningkatan kadar kolesterol serum setelah injeksi alloxan memperkuat pendapat bahwa
kondisi diabetik dapat memicu terjadinya hiperlipidemia.
Pemberian pakan perlakuan (PK, PRL dan PKRL) selama 30 hari, mampu
menurunkan total kolesterol serum berturut-turut sebesar 26,72%, 5,87% dan 25,79%,
sedangkan pada tikus kelompok PS(+) kadar kolesterol serum relatif konstan sampai pada
akhir perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pakan PK, PRL dan PKRL lebih
bersifat hipokelesterolemik dibandingkan dengan pakan standar (PS) pada tikus diabetik
hiperkolesterol.
Kedelai merupakan sumber protein nabati yang mengandung asam amino esensial
yang lebih rendah dibandingkan dengan protein hewani, dimana asam amino esensial lebih
berpeluang dalam meningkatkan kolesterol (Kurowska dan Carol, 1990). Asam-asam amino
esensial lebih cepat diserap dibandingkan dengan asam amino non esensial, terlebih-lebih
asam amino ketogenik yang lebih mudah mengalami perubahan menjadi asetil CoA yang
merupakan bahan dasar sintesis kolesterol (Linder, 1985). Oleh karena itu pemberian pakan
21
34,6
2
113,
88
125,
46
52,6
5
124,
56 161,
66
68,9
6
125,
04
117,
83
45,2
1
155,
51
129,
26
87,2
7 121,
79
86,7
0
020406080
100120140160180
0 1 30
KADA
R TR
IGLI
SERI
DA (m
g/dL
)
HARI PENGAMATAN
PS (-)
PS (+)
PK
PRL
PKRL
kedelai (PK) mampu menurunkan kolesterol dibandingkan dengan pemberian pakan standar
(PS) dimana sumber protein pada pakan standar adalah kasein yang bersifat lebih
hiperkolesterolemik.
Pemberian pakan rumput laut (PRL) juga mampu menurunkan kolesterol pada
kondisi diabetik hiperkolesterol meskipun prosentase penurunan tidak sebesar pada kelompok
PK dan PKRL. Namun pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL) mampu
menurunkan total kolesterol serum sebesar 25,79 %. Rumput laut E. cottoni mengandung
komponen serat pangan yaitu karagenan yang memilik efek hipokolesterolemik lebih baik
dari alginat dan agar (Herpandi et al., 2006). Kedelai juga mengandung serat pangan larut
1,89% dan serat pangan tidak larut 24,16% (Leswati et al., 2000). Keberadaan komponen
serat pada rumput laut E. cottoni dan pada kedelai menunjukkan efek komplementer dalam
menurunkan kadar kolesterol serum tikus diabetik hiperkolesterolemik.
Astawan dan Wresdiyati (2004) melaporkan, mekanisme penurunan kolesterol oleh
serat pangan yaitu serat pangan dapat mengikat asam empedu sehingga akan menurunkan
penyerapan kembali asam empedu oleh dinding usus halus karena terbuang melalui feses. Hal
ini menyebabkan ukuran pool asam empedu akan berkurang sehingga akan meningkatkan
perubahan kolesterol dari darah ke dalam hati untuk selanjutnya disintesis kembali menjadi
asam empedu tambahan. Dengan demikian konsentrasi kolesterol di dalam darah akan
berkurang.
c. Trigliserida Serum
Profil perubahan trigliserida serum pada semua kelompok perlakuan dapat dilihat
pada Gambar 6.
Gambar 6. Perubahan trigliserida serum (mg/dL)
22
51,2
5
57,0
2
54,4
1
61,5
6
68,7
9
65,4
6
46,1
5
70,1
4
78,0
1
68,2
3
73,3
3
79,4
3
69,7
9
71,7
0
78,0
1
0102030405060708090
0 1 30
HDL
KOLE
STER
OL
(mg/
dL)
HARI PENGAMATAN
PS (-)
PS (+)
PK
PRL
PKRL
Pemberian pakan PK, PRL dan PKRL selama 30 hari menurunkan trigliserida serum
berturut-turut sebesar 5,76%, 16,88% dan 28,81 % pada tikus diabetik kolesterolemik.
Penurunan konsentrasi trigliserida serum pada kelompo PK kemungkinan disebabkan oleh
pengaruh asam amino arginin yang dapat menstimulir sintesis glukagon (Eaton, 1973 dalam
Wisaniyasa et al., 2005). Menurut Kaplan dan Szabo (1983) glukagon yang terbentuk akan
memacu hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol, dengan demikian terjadi
penurunan trigliserida di dalam darah. Pemberian pakan rumput laut juga mampu
menurunkan konsentrasi trigliserida serum. Mekanisme yang bisa menjelaskan hal ini adalah
serat pangan larut pada rumput laut dapat meningkatkan ekskresi asam empedu, akibatnya
penyerapan lemak/trigliserida akan terganggu sehingga kadar trigliserida serum akan
menurun. Prosentase penurunan kadar trigliserida tertinggi terjadi pada kelompok PKRL. Hal
ini kemungkinan disebabkan oleh kandungan asam amino arginin pada kedelai dan serat larut
pada rumput laut mampu bekerja secara bersama-sama di dalam menurunkan trigliserida
serum.
d. HDL Kolesterol
Pengaruh pemberian pakan perlakuan terhadap perubahan profil HDL kolesterol dapat
dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Perubahan kadar HDL kolesterol
Kadar HDL kolesterol awal berkisar antara 46,15 mg/dL – 69,79 mg/dL. Injeksi alloxan tidak
terlalu berpengaruh terhadap perubahan kadar HDL kolesterol kelompok tikus diabetes.
Perlakuan selama 30 hari menunjukkan bahwa pada tikus kelompok PS (-) terjadi penurunan
kadar HDL kolesterol, sedangkan pada kelompok PK, PRL dan PKRL kadar HDL kolesterol
cenderung mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa pada kondisi diabetes
23
35,6
5
7,83
21,7
6
19,0
0 24,0
2
12,5
2
31,1
6
47,6
2
3,04
23,1
7
10,7
2
3,11
42,6
4
35,8
7
2,55
0
10
20
30
40
50
60
0 1 30
LDL
KOLE
STER
OL
(mg/
dL)
HARI PENGAMATAN
PS (-)PS (+)PKPRLPKRL
hiperkolesterolemik pemberian ketiga jenis pakan tersebut tidak mengakibatkan terjadinya
penurunan kadar HDL kolesterol.
e. LDL Kolesterol
Pengaruh pemberian pakan perlakuan terhadap perubahan kadar LDL kolesterol tikus
diabetes hiperkolesterolemik dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Perubahan kadar LDL kolesterol
Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa pada kondisi normal kadar LDL kolesterol berkisar
antara 19,00 mg/dL – 42,64 mg/dL. Perlakuan selama 30 hari dapat menurunkan kadar LDL
kolesterol terutama pada kelompok PK, PRL dan PKRL. Kadar LDL kolesterol terendah
terjadi pada kelompok PKRL. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian diet campuran kedelai-
rumput laut mampu menurunkan kadar LDL kolesterol serum lebih baik dibandingkan
dengan diet PK dan PRL. Hasil ini juga menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan sinergis
antara penurunan kadar total kolesterol serum dengan LDL kolesterol. Mekanisme yang
mampu menjelaskan penurunan kadar LDL kolesterol diduga sama dengan mekanisme
penurunan total kolesterol, dimana keberadaan serat dalam diet mengikat asam empedu,
sehingga katabolisme LDL meningkat, dengan demikian kadar LDL dalam darah menurun.
24
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengamatan sementara dapat disimpulkan bahwa :
1. Tepung kedelai mempunyai kandungan protein sebesar 29,97 % sedangkan
tepung rumput laut mempunyai kandungan protein yaitu 5,73 %. Komposisi
terbesar dari rumput laut spesies E. Cottoni adalah karbohidrat yaitu sebesar
62,54 %.
2. Pemberian pakan kedelai (PK), pakan rumput laut (PRL) dan pakan
campuran kedelai-rumput laut (PKRL) selama 30 hari mampu menurunkan
gula darah, total kolesterol dan trigliserida serum tikus diabetik
hiperkolesterolemik. Prosentase penurunan gula darah pada ketiga
kelompok tikus tersebut berturut-turut sebesar 3,04%, 1,60% dan 12,20 %.
Penurunan total kolesterol serum pada tikus kelompok PK, PRL dan PKRL
berturut-turut sebesar 26,72%, 5,87% dan 25,79%, sedangkan prosentase
penurunan konsentrasi gliserida serum berturut-turut sebesar 5,76%,
16,88% dan 28,81%. Pemberian pakan PK, PRL dan PKRL mampu
menurunkan kadar LDL kolesterol dan meningkatkan kadar LDL kolesterol.
3. Pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL) menunjukkan efek
hipokolesterolemik yang lebih baik dibanding kelompok PK dan PRL.
25
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. 2006. Nutrition Recommendation and Principles for PeopleWith Diabetes Mellitus. Diabetes Care, 23 S43 – S46
AOAC. 1990. Official Methods of Analysis. 15th ed. Vol. 2. Virginia
Artiss, J.D. and Zak, B. 1997. Measurement of Cholesterol Concentration In : Rifai N.,Warnick, G.R., Dominiczak, M.H. eds. Hanbook of Lipoprotein Testing Washington: ACCC Press : 99 – 114
Asdie, A.H. 1990. Genetika Diabetes Mellitus. Berkala Ilmu Kedokteran. XXII, No 2 49-58
Asp, N.G., Johansson, C.G., Halimer, H. and Silijestom, M. 1983. Rapid Enzimatic Asay ofInsoluble and Soluble Fiber Dietary Fiber. J. Agric Food Chem 31 : 476 – 482
Chandalia, M. Abhimanyu, G., von Bergenmann, K. 2000. Beneficial Effect of High DietaryFiber Intake in Patiens with Type II Diabetes Mellitus. New Engl. J. Med.42 : 1392– 1398
Dwiana-Amrita-Dewi. 2000. Efek Hipoglisemik Diet Protein Kedelai dan Asam FitatTerhadap Tikus Diabetes. Tesis. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas GadjahMada Yogyakarta.
Deeg, R. and Ziegenhorn, J. 1983. Kinetic Enzimatic Method for Automated Determinationof Total Cholesterol in Serum. Clin. Chem. : 29 : 1978 – 1802
Fossati, P. and Principe, L., 1982. Serum Triglycerides Determined Colorimetrically with anEnzyme that Produces Hydrogen Peroxide. Clin. Chem. 28 : 2077 – 2080
Friedewald, W.T., Revy L.I., and Fredrickson, D.S. 1972. Estimation of the Concentration ofLow Density Lipoprotein Cholesterol in Plasma, without use of the PreparativeUltracentrifuge. Clin. Chem. 28 : 499 – 502.
Garcia, M.C., Mariana, M.L., Laborda, F. dan Torre, M. 1997. Chemical Characterization ofComercial Soybean Product. Food Chem. :62 (3):325-331.
Ganong, W.F. 1980. Review of Medical Physiology Lange Medical Publication. SanFransisco, California.
Gomes,K.A. dan Gomes, A.T. 1995. terjemahan E. Sjamsudin dan J.S. Baharsyah. ProsedurStatistik Untuk Penelitian Pertanian. UI Press. Jakarta.
Graham, P.A., Maskel dan A.S. Nash. 1994. Canned High Fiber Diet and Post Glycemic inDogs with Naturally Occuring Diabetes Mellitus. J. Nutr. 124:2712S-2715S
26
Herpandi, Made, A., Tutik, W., dan Nurheni, S.P. 2006. Perubahan Profil Lipida, KolesterolDigesta dan Asam Propionat pada Tikus dengan Diet Tepung Rumput Laut. Jurnalteknol. Dan Industri Pangan. XVII No 3, 227 – 232
Iritani, N., Sugimoto, T., Fukuda, H., Komiya, M. dan Ikeda, H. 1997. Dietary SoybeanProtein Increases Insulin Reseptor Gene Expression in Wistar Fatty Rats whenDietary Polyunsaturated Fatty Acid Level is Low. J. Nutr.127 : 1077-1083.
Jubiz, W. 1979. Endocrinology, a Logical Approach for Clinicions. Mc. Graw-HillKogakusha, LTD.
Kaplan, A. dan Szabo, L. 1983. Clinical Chemistry : Interpretation and Techniques. Lea danFebiter. Philadelphia.
Kim, M.S., Kim, J.Y., Choi, W.H., dan lee, S.S. 2008. Effect of Seaweed Suplementation onBlood Glucose Concentration, Lipid profile and antioxidant Enzyme Activities inPatient with Type 2 Diabetes mellitus. Nutrition Research and Practice. 292), 62 –67
Kurowska, E.M dan Carrol, K.K. 1994. Hypercolesterolemic Responses in Rabbits toSelected Groups of Dietary Essential Amino Acids. J. Nutr. 124 : 364-370.
Lahaye, M. 1991. Marine Alga as Sources of Fibre Determination of Soluble and InsolubleDietary Fiber Contents in Some Sea Vegetable. J. Science Food Agri 54 : 587 – 594.
Lopes-Virella, M.F., Stone, P., Ellis, S. and Cowell, J.A., 1977. Cholesterol Determination inHigh Density Lipoprotein Separated by Three Defferent Methods. Clin. Chem ; 23882 – 884.
Marsono, Y. 2002. Indeks Glikemik Umbi-umbian. Agritech, vol.22 (1): 13-16
MacArtain, P., Christopher, I.R., Grill, Mariel, B., Ross, C. and Ian, R.R. 2007. NutritionalValue of Edible Seaweeds. Nutrition Reviews 65 (12) 535 – 543
MacIntosh, M., Carla, M. 2001. A Diet Containing Food Rich in Soluble and Insoluble FiberImproves Glycemic Control and Reduce Hyperlipidemia among Patiens with Type 2Diabetes Mellitus. Nutrition Review 59 (2) : 52 – 55
Murata, M., Kenji, I., dan Hiroaki, S. 1999. Hepatic Fatty Acid Oxidation Enzyme Avtivitiesare Stimulated in Rats Fed the Brown Seawed Undaria pinnatifida (wakame). J.Nutr. 129 (1) 146 – 151
Murata, M., Sano,Y. Ishihara, K. dan Uchida, M. 2002. Dietary Fish Oil and Undariapinnatifida (wakame) Synergistically Decrease rat Serum and Liver Triacylglycerol.J. Nutr. 132 : 742 – 747
Potter, S.M. 1995. Overview of proposed Mechanism for the Hypocholesterolemic Effect ofSoy. J. Nutr. 125 : 606S-611S
27
Reeves, P.G., Nielsen, F.H. dan Fahey, G.C. 1993. AIN-93. Purified Diets for LaboratoryRodents : Final Report of the American institute of Nutrition Ad Hoc writingCommittee on the Reformulation of AIN-76 Rodent Diet. J. Nutr. 123 : 1939-1953
Snyder, H.E. dan Kwon, T.W. 1987. Soybean Utilization. An Avi Book, Van NostrandReinhold Company New York.
Torsdottir, I., Magne, A., Garan, H., Ann-Sofi, S. and Jukka, T. 1991. A Small Dose ofSoluble Alginat – Fiber Affects Postprandial Glycemia and Gastric Emptying inHuman with Diabetes. J. Nutr. 121 : 795 -799
van Loon, L.J.C., Kruijshoop, M., Menheere, P.P.C.A., Wagenmakers, A.J.M., Wim, H.M.S.dan Hans, A. K. 2003. Amino Acid Ingestion Strongly Enhances Insulin Secretion inPatiens With Long-Term Type 2 Diabetes. Diabetes care :26 (3), 625-630.
Wannamethee, S.G., Peter, H.W., Mary, C.T. and Naved, S. 2009. Association betweenDietary Fiber and Imflamation, Hepatic Function and Risk of Type 2 Diabetes inOlder Men. Diabetes Care 32 (10) : 1823 – 1825
Yusasrini, A., Zuheid-Noor, Suparmo. 2010. Effect of Soybean Protein Diet on MuscleProtein Degradation in Alloxan-Induced Diabetic Rats. Proceeding The 2nd
International Conference on Bioscience and Biotechnology.
Zuheid-Noor. 1998. Penjajagan Kemungkinan Penggunaan Kedelai Sebagai KomponenMakanan Fungsional. Proseding Seminar Nasional Teknologi Pangan dan Gizi. PAUPangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Zuheid-Noor. 2000. Sifat Hipoglisemik Komponen Kedelai. Proseding Seminar NasionalIndustri Pangan. PAU Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
28
LAMPIRAN
Lampiran 1. Personalia Tenaga Peneliti
Ketua Peneliti
A.Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. Ir. I Ketut Suter, M.S. L2 Jabatan Fungsional Guru Besar3 Jabatan Struktural -4 NIP 19501231 197602 1 0035 NIDN 00101250076 Tempat dan Tanggal Lahir Gianyar, 31 Desember 19507 Alamat Rumah Br.Kebon, Desa Singapadu, Kecamatan
Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.8 Nomor Telepon/Faks (0361) 297172/ -9 Nomor HP 0812463302310 Alamat Kantor Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian UniversitasUdayana,Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.
11 Nomor Telepon/Faks (0361) 701801/(0361) 70180112 Alamat e-mail [email protected] Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 65 orang; S-2= 2 orang; S-3= 1 orang14. Mata Kuliah yg Diampu 1. Metode Ilmiah (S-1)
2. Pangan Fungsional (S-1)3. Analisis Pangan (S-1)4. Pangan Tradisional Bali (S-1)5. Pengawasan Mutu Pangan (S-1)6. Aplikasi HACCP pada Industri Pangan (S-1)7.Teknologi Pengawetan pangan (S-1)8. Nutraceutical dan Pangan Fungsional (S-2)9. Evaluasi Nilai Gizi Pangan (S-2)10. Mutu dan Keamanan Pangan (S-3)11 Komponen Bioaktif Pangan (S-3)
B Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3NamaPerguruanTinggi
Fakultas PertanianUniversitas Udayana
Sekolah PascasarjanaInstitut Pertanian Bogor.
Fakultas PascasarjanaInstitut Pertanian Bogor.
Bidang Ilmu TeknikPertanian/TeknologiHasil Pertanian
Ilmu Pangan Ilmu Pangan
Tahun Masuk-Lulus
1970 – 1978 1979 – 1981 1984 – 1988
Judul Skripsi/ Pengujian Produksi Mempelajari Stabilitas Telaah Sifat Buah Salak
29
Tesis/Disertasi Brem Dari BeberapaJenis Beras SebagaiBahan Baku.
Suspensi Sari Buah JerukManis (Citrus sinensisOsb.)
di Bali Sebagai DasarPembinaan Mutu Hasil
Nama Pembim-bing/ Promotor
1. Ir.W.Sudjatha2. Drh.I.B.Arka,
Dip.Food.Tech.
1. Prof.Dr.SoewarnoT.Soekarto.
2. Dr.F.G.Winarno3. Ir.Betty Sri
Laksmi Jenie,M.S.
4. Suhadi Hardjo,M.Sc.
1. Prof.Dr.Soewarno T.Soekarto.
2. Prof.Dr.Ir.H.Achmad Surkati.
3. Dr.Ir.DediFardiaz, M.Sc.
4. Dr.Ir.Aunuddin5. Dr. Subijanto
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupunDisertasi)
No. Tahun Judul Penelitian PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)
1 2013 1. Aplikasi Teknik PemasakanBertekanan (Presure Cooker) danPembekuan Sebagai UpayaMeningkatkan Mutu danMemperpanjang Umur Simpan LedokInstan.(L.P. Wrasiati, I M.Anom S.W.,dan I K.Suter; FTP Unud)
2.Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizidan Daya Antioksidan Ledok InstanDengan Penambahan Ubi Jalar Ungu.Penelitian tahun ke 2 :Suti Cara Penyimpanan Ledok Instanyang Ditambahkan Ubi Jalar Ungu.( IK.Suter, Ni M.Yusa, Ni L. AriYusasrini dan K.A. Nocianitri; FTPUnud)
3. Kajian Pangan Tradisional BaliDalam Rangka PengembangannyaMenjadi Produk Unggulan diKabupaten Gianyar. (Ni M.Yusa dan IK.Suter; PPMT LPPM Unud).
4. Kajian Pangan Tradisional DalamRangka Pengembangannya MenjadiProduk Unggulan Daerah Bali.(IN.Kencana P., I K.Suter dan NiM.Yusa; PPMT LPPM Unud).
5. Karakterisasi Sifat Fungsional danRheologi Tepung Kacang Gude
DIPA Unud(Desentralisasi)
DIPA Unud(Desentralisasi)
BOPTN
DIPA Unud(Desentralisasi)
DIPA Unud(Hibah
50
50
49,85
50
50
30
Nikstamal Serta Aplikasinya MenjadiBubur Instan. (Ni W.Wisaniyasa, IK.Suter dan GAK. Diah Puspawati;FTP Unud).
6. Strategi Pengembangan PanganTradisional Sebagai Produk WisataKuliner di Pasar Tradisional ProvinsiBali.(LP.Wrasiati, AAPA.Suryawan, IM.Anom SW. dan I K.Suter; FTPUnud).
UnggulanUnud)
DIKTI(MP3EI)
153,975
2 2012 Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi danDaya Antioksidan Ledok Instan DenganPenambahan Ubi Jalar Ungu (KetuaPeneliti)
DIPA Unud(Desentralis
asi)
40
3 2011 1. Pengolahan Keladi Menjadi Tepungdan Pemanfaatannya SebagaiPensubstitusi Tepung Beras PadaPengolahan Kue Tradisional Bali(Anggota peneliti)2. Aktivitas Antioksidan Bekatul BerasMerah dari Kabupaten Tabanan(Anggota peneliti)
BPMPDProv.Bali
HibahUnggulanUdayana
50
45
4 2010 1. Penentuan Masa Kedaluwarsa LedokInstan (Ketua peneliti)
2. Kajian Sifat-sifat Fisik dan KimiawiBahan Kemasan Alami dan AplikasinyaPada Makanan Tradisional (Anggotapeneliti)
BPMPDProv.Bali
HibahBersaing
50
47
5 2009 1. Optimasi Proses dan MetodePengemasan Ledok Instan Instan(Ketua peneliti)
2. Kajian Formulasi, Nilai Gizi, SifatSensorik dan Keamanan Ledok InstanYang Dikemas Selama Penyimpanan(Ketua peneliti)
BPMPDProv.Bali
Univ.Udayana
50
100
Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW,Pemula, Fundamental,, Hibah Bersaing, Hibah Pascasarjana,Hikom, Stranas, Kerjasama Luar negeri dan Publikasi Internasional,RAPID,Unggulan Stranas atausumber lainnya
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)
31
1 2013 Pelatihan Pembuatan Selai Rumput lautdi Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar. .( I K.Suter, Ni M. Yusa, K.A.Nocianitri, NiW.Wisaniyasa, Ni N.Puspawati dan IN.Kencana Putra ; FTP Unud)
Pelatihan Pengolahan Sari Buah Sirsakdi Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar. ( NiMade Yusa, I K. Suter, K.A.Nocianitri,Ni W.Wisaniyasa, Ni N.Puspawati danI N.Kencana Putra ; FTP Unud)
DIPA BLUUniversitasUdayana
DIPA BLUUniversitasUdayana
4,0
4,0
2 2012 Pelatihan Pembuatan MakananTradisional Ledok di Desa Singapadu,Kecamatan Sukawati, KabupatenGianyar.(Ketua).
Pelatihan Pengolahan Sari Buah JambuBiji di Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar(Anggota)
DIPA BLUUniversitasUdayana
DIPA BLUUniversitasUdayana
4,0
4,0
3 2011 Pelatihan Pembuatan Dodol Rumputlaut di Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar (Ketuapelaksana).
UniversitasUdayana
4,0
4 2010 Pelatihan Pembuatan Dodol Rumputlaut di Desa Batur Utara, KecamatanKintamani, Kabupaten Bangli (Ketuapelaksana)
UniversitasUdayana
2,0
5 2009 Desiminasi hasil penelitian : KajianFormulasi, Nilai Gizi, Sifat Sensorikdan Keamanan Ledok Instan yang DiKemas Selama Penyimpanan (Ketuapelaksana).
UniversitasUdayana
4,0
Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan IPTEKS-SOSBUD, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atausumber lainnya.
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 TahunTerakhir.
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal
1 2013
Combination of Tempeh and CarrotPrevent Atherosclerosis Wistar Rat :Indicated by Increase of HDL andTotal Antioxidant, Decrease LDL, F2-Isoprostan, and IL-6. (PenulisAnggota)
Vol. 7, No.1,Tahun 2013
IndonesianJournal ofBiomedicalSciences.
32
2 2012 - - -
3 2011 Formulasi Ledok Instan YangDitambahkan Ikan Tongkol danRumput Laut. (Penulis Utama)
Evaluasi Kepatuhan Produsen danPedagang Tahu di Kota DenpasarTerhadap larangan PemakaianFormalin.
Pengaruh Lama Pengukusan danPerubusan Terhadap KarakteristikBeras Umbi Ketela Pohon Instan.
Vol.XXII, No.2, Tahun 2011
Vol.16,No.1
Vol.16,No.1
JurnalTeknologi danIndustriPangan.(Terakreditasi)
JurnalAgrotekno.(Tidakterakreditasi)
JurnalAgrotekno.(Tidakterakreditasi)
4 2010 - - -5 2009 Produksi Bubuk Inokulum Urutan
Dari Kultur Murni Pediococcusacidilactici U318 Dengan BeberapaJenis Bahan Pengisi.(Penulis Anggota)
Pengaruh Penutupan dan Suhiu padaProses Perebusan terhadapKarakteristik Sirup Wortel (Daucuscarota L.).(Penulis Anggota)
Vol. 15, No.1, Tahun 2009
Vol. 15, No.1, Tahun 2009
JurnalAgrotekno(Tidakterakreditasi)
JurnalAgrotekno(Tidakterakreditasi)
F. Pengalaman penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/SeminarIlmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
5 Pemikiran Kritis Guru Besar UniversitasUdayana(Penulis satu Bab dengan judul : PerananTeknologi Pascapanen dalamMempertahankan Mutu dan MemperpanjangUmur Simpan Buah Salak Segar.Halaman 72– 90)
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
123
Dst.
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5Tahun Terkhir.
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa SosialLainnya yang Telah Diterapkan
Tahun TempatPenerapan
ResponsMasyarakat
123
Dst.
J. Penghargaan yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atauinstitusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi PemberiPenghargaan
Tahun
1 Satyalancana Karya Satya XXX Tahun Presiden Republik Indonesia. 20072 Dosen Teladan III Universitas Udayana Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia1984
3 Dosen Teladan I Fakultas PertanianUniversitas Udayana
Fakultas Pertanian UniversitasUdayana.
1984
4 Reviewer di Jurnal Teknologi dan IndustriPangan. No. 19/JTIP/24/2013
Perhimpunan Ahli TeknologiPangan (PATPI) dan DepartemenIlmu dan Teknologi Pangan FatetaIPB, Bogor.
2013
Dst.
35
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan HibahPenelitian Unggulan Perguruan Tinggi.
Denpasar, 30 Juni 2015Pengusul,
(Prof. Dr.Ir. I Ketut Suter, M.S).
36
Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ni Luh Ari Yusasrini, S.TP., M.P . P2 Jabatan Fungsional Lektor3 Jabatan Struktural -4 NIP 1978030420080120205 NIDN 00040378026 Tempat dan Tanggal Lahir Yehembang Kauh, 4 Maret 19787 Alamat Rumah Perum Graha Anyar Blok B No 14, Bukit
Jimbaran, Badung, BALI8 Nomor Telepon/Faks -9 Nomor HP 081805527898 /08786046255210 Alamat Kantor Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian UniversitasUdayana,Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.
11 Nomor Telepon/Faks (0361) 701801/(0361) 70180112 Alamat e-mail [email protected] Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 3 orang14 Mata Kuliah yang Diampu Kimia Organik
Teknologi Hasil PerairanPangan dan GiziEvaluasi SensorisKimia AnalitikBiokimia Pangan
B Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3NamaPerguruanTinggi
Universitas WidyaMataram Yogyakarta
Universitas Gadjah MadaYogyakarta
-
Bidang Ilmu Teknologi Pangan Ilmu dan TeknologiPangan
-
Tahun Masuk-Lulus
1996 – 2001 2003 – 2005 -
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Stabilitas SelProbiotik pada TapeKetan SelamaPenyimpanan
Peranan Protein KedelaiDalam PenghambatanDegradasi Protein OtotTikus Diabetes InduksiAlloxan
-
Nama Pembim-bing/ Promotor
1. Dr. Ir. EndangSutriswati Rahayu
2. Ir. Siti NurPurwandani, M.P.
1.Prof. Dr. Ir. ZuheidNoor, M.Sc
2.Dr. Ir. Suparmo, M.Sc
-
37
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupunDisertasi)
No. Tahun Judul Penelitian PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)
1 2010 Degradasi Karoten pada RefinedBleached Deodorized Palm Oil(RBDPO) Selama Penggorengan BahanPangan
DIPA Unud 7,5
2 2010 Aktivitas Sacharomyces bayanus EC118 pada Perbaikan Mutu BremTradisional Bali Berbahan Ubi JalarUngu
DIPA Unud 7,5
3 2011 Ketahanan Bakteri Asam Laktat yangdiisolasi dari Susu Sapi Bali untukmenghambat pertumbuhan bakteripatogen Vibrio Cholera biotype El Tordan Eschericia coli O157.
DIPA Unud 7,5
4 2011 Optimalisasi suhu blansing dan suhupenggorengan terhadap karakteristik oilroasted peanut.
DIPA Unud 7,5
5 2012 Inventarisasi dan Analisis Zat GiziMinuman Tradisional Bali. PenelitianDosen Muda, 2012. (Ketua)
DIPA Unud 7,5
6 2012 Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi danDaya Antioksidan Ledok Instan denganPenambahan Ubi Jalar Ungu. HibahUnggulan Udayana, 2012. (Anggota)
DIPA Unud(Desentralis
asi)
40
Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW,Pemula, Fundamental,, Hibah Bersaing, Hibah Pascasarjana,Hikom, Stranas, Kerjasama Luar negeri dan Publikasi Internasional,RAPID,Unggulan Stranas atausumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)
1 2012 Pelatihan Pengolahan Buah StroberiMenjadi Sirup di Desa Candikuning,Kabupaten Tabanan, 2012
DIPA BLUUniversitasUdayana
4,0
2 2011 Pelatihan Pemanfaatan Ampas Kelapamenjadi Tepung dan Chip Kelapa diDesa Pengotan, Kabupaten Bangli, 22Oktober 2011
Effect of Soybean Protein Diet onMuscle Protein Degradation inAlloxan-Induced Diabetic Rats(Penulis Utama) *)
Tgl. 23-24September 2010, diDenpasar.
*) Artikel disajikan dalam bentuk Poster
G. Pengalaman Penulian Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun JumlahHalaman
Penerbit
1 - - - -2 - - - -3 - - - -4 - - - -5 - - - -
40
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1234
Dst.
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5Tahun Terkhir.
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa SosialLainnya yang Telah Diterapkan
Tahun TempatPenerapan
ResponsMasyarakat
1234
Dst.
J. Penghargaan yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atauinstitusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi PemberiPenghargaan
Tahun
1234Dst.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan HibahPenelitian Unggulan Perguruan Tinggi.
Denpasar, 30 Juni 2015Pengusul,
(Ni Luh AriYusasrini, S.TP., M.P.)
41
Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ir. Ni Made Yusa, M.Si. P2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala3 Jabatan Struktural -4 NIP 19571231 198603 2 0025 NIDN 00311257496 Tempat dan Tanggal Lahir Bangli, Tahun 19577 Alamat Rumah Br.Kebon, Desa Singapadu, Kecamatan
Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.8 Nomor Telepon/Faks (0361) 297172/ -9 Nomor HP 08133895457010 Alamat Kantor Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian UniversitasUdayana,Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.
11 Nomor Telepon/Faks (0361) 701801/(0361) 70180112 Alamat e-mail [email protected] Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 17 orang; S-2= - orang; S-3= - orang14. Mata Kuliah yg Diampu 1. Biokimia Pangan(S-1)
2. Pangan Fungsional (S-1)3. Analisis Pangan (S-1)4. Pangan dan Gizi(S-1)5. Pengawasan Mutu Pangan (S-1)6. Kimia Pangan(S-1)7. Industri Jasa Boga (S-1)
B Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3NamaPerguruanTinggi
Fakultas PertanianUniversitas Udayana
Program PascasarjanaInstitut PertanianBogor.
Bidang Ilmu TeknikPertanian/TeknologiHasil Pertanian
Ilmu Gizi Masyarakatdan SumberdayaKeluarga
Tahun Masuk-Lulus
1978 - 1984 1993 - 1996
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Analisis Kadar KafeinaKasar dan UjiOrganoleptik DariBeberapa Jenis MerkKopi YangDiperdagangkan di Bali.
Studi TentangKandungan Gizi danKeamanan PanganMakanan TradisionalLawar Bali.
Nama Pembim-bing/ Promotor
3. Ir.W.Sudjatha4. Drs. I GP.
Tengah,
5. Prof. Dr.Ir.H.Suhardjo,M.Phil.
6.
42
Apt.,M.App.Sc.5. Ir.W. Redi
Aryanta, M.Sc..
6. Prof. Dr. Ir. M.Khumaidi,M.Sc.
7. Dr. Rimbawan.
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupunDisertasi)
No. Tahun Judul Penelitian PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)
1 2013 1.Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizidan Daya Antioksidan Ledok InstanDengan Penambahan Ubi Jalar Ungu.Penelitian tahun ke 2 :Studi Cara Penyimpanan Ledok Instanyang Ditambahkan Ubi JalarUngu.(Anggota Peneliti)
2. Kajian Pangan Tradisional BaliDalam Rangka PengembangannyaMenjadi Produk Unggulan diKabupaten Gianyar. (Peneliti Utama).
3. Kajian Pangan Tradisional DalamRangka Pengembangannya MenjadiProduk Unggulan Daerah Bali.(AnggotaPeneliti).
DIPA Unud(Desentralisasi)
BOPTN
DIPA Unud(Desentralis
asi)
50
49,850
50
2 2012 Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi danDaya Antioksidan Ledok Instan DenganPenambahan Ubi Jalar Ungu (AnggotaPeneliti)
DIPA Unud(Desentralis
asi)
40
3 2011 Pengolahan Keladi Menjadi Tepung danPemanfaatannya Sebagai PensubstitusiTepung Beras Pada Pengolahan KueTradisional Bali (Anggota peneliti)
BPMPDProv.Bali
50
4 2010 1. Penentuan Masa Kedaluwarsa LedokInstan (Anggota peneliti)
BPMPDProv.Bali
50
5 2009 1. Optimasi Proses dan MetodePengemasan Ledok Instan Instan(Anggota peneliti)
2. Kajian Formulasi, Nilai Gizi, SifatSensorik dan Keamanan Ledok InstanYang Dikemas Selama Penyimpanan(Anggota peneliti)
BPMPDProv.Bali
Univ.Udayana
50
100
43
Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW,Pemula, Fundamental,, Hibah Bersaing, Hibah Pascasarjana,Hikom, Stranas, Kerjasama Luar negeri dan Publikasi Internasional,RAPID,Unggulan Stranas atausumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)
1 2013 Pelatihan Pengolahan Sari Buah Sirsakdi Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar.( KetuaPelaksanan)
Pelatihan Pembuatan Selai Rumput lautdi Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar (Anggota)
DIPA BLUUniversitasUdayana
DIPA BLUUniversitasUdayana
4,0
4,0
2 2012 Pelatihan Pembuatan MakananTradisional Ledok di Desa Singapadu,Kecamatan Sukawati, KabupatenGianyar(Anggota)
Pelatihan Pengolahan Sari Buah JambuBiji di Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar (KetuaPelaksana)
DIPA BLUUniversitasUdayana
DIPA BLUUniversitasUdayana
4,0
4,0
3 2011 Pelatihan Pembuatan Biskuit DariTepung Tempe di Desa Singapadu,Kecamatan Sukawati, KabupatenGianyar (Ketua Pelaksana).
Peningkatan Sifat Sensorik, ZatGizi dan Daya Antioksidan LedokInstan dengan penambahan UbiJalar Ungu.( Penulis anggota)
Study on Storage Method of InstantLedok. (Penulis anggota) *)
The Influence of Solvent Type andRatio of Material With Solvent onAntioxidant Activity of PulpTamarillo Extract (Chyphomandrabetacea Sendth) (Penulis utama) *)
Studi Pengolahan Beras Umbi KetelaPohon Instan.(Penulis anggota)
Pengkajian Karakteristik LedokTradisional dan Ledok Instan(Penulis utama)
Studi Pengolahan Beras Umbi KetelaRambat Instan.(Penulis anggota)
Studi penggunaan tepung umbiketela rambat untuk substitusiterigu dalam pembuatan mi kering.(Penulis utama).
Karakteristik tepung umbi-umbianyang dihasilkan dengan beberapapengolahan. (Penulis Anggota)
Tgl. 14 – 16Oktober 2008, diPalembang.
Tgl. 14 – 16Oktober 2008, diPalembang.
Tgl. 17 Januari2008, diYogyakarta.
Tgl. 17 Januari2008, diYogyakarta.
Tgl. 17 Januari2008, diYogyakarta.
*) Artikel disajikan dalam bentuk Poster
G. Pengalaman Penulian Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun JumlahHalaman
Penerbit
1 Pangan Tradisional Bali Jaja :Kajian AspekSosial-Budaya, Pengolahan, Gizi danKeamanan.[Sebagai Penulis Bab: JajaLaklak (Hal.40-46) dan Bab Jaja Kaliadrem(Hal.18-24)]
4 Pangan Tradisional Bali : Kajian AspekSosial Budaya, Ekonomi,Pengolahan,Khasiat dan Keamanan(Sebagai Penulis satu Bab.Bebean, halaman75 - 81)
2010 xi, 117 Pusat KajianMakananTradisinalLembagaPenelitianUniversitasUdayanaISBN : 978-602-97608-0-4
5 - 2009 - -
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1234
Dst.
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5Tahun Terkhir.
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa SosialLainnya yang Telah Diterapkan
Tahun TempatPenerapan
ResponsMasyarakat
1234
Dst.
J. Penghargaan yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atauinstitusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi PemberiPenghargaan
Tahun
1 Satyalancana Karya Satya XX Tahun Presiden Republik Indonesia. 2007234Dst.
47
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan HibahPenelitian Unggulan Perguruan Tinggi.
Denpasar, 30 Juni 2015Pengusul
Ir. Ni Made Yusa, M.Si.
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015
48
SIFAT FUNGSIONAL CAMPURAN KEDELAI DAN RUMPUT LAUTDITINJAU DARI EFEK HIPOKOLESTEROLEMIK SECARA IN VIVO
I Ketut Suter1),Ni Made Yusa1)N.L. Ari Yusasrini1)1JurusanIlmu dan Teknologi Pangan,Fakultas Teknologi Pertanian,UniversitasUdayana, Bukit
AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek hipokolesterolemik diet campuran kedelai dan rumputlaut secara in vivo. Tahapan penelitian yang dilakukanyaitu pembuatan tepung kedelaidan tepung rumput laut,pembuatan pakan standar dan pakan perlakuan dan dilanjutkan dengan pengujian bioassay menggunakanhewan coba diabetik hiperkolesterolemik. Analisis yang dilakukan meliputi analisis gula darah, totalkolesterol,dan analisis trigliserida serum Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar gula darahtikus kelompok PS (+), PK, PRL dan PKRL setelah injeksi alloxan berturut-turut yaitu 181,40 mg/dL, 171,88mg/dL, 186,50 mg/dL dan 210,41 mg/dL Kadar total kolesterol setelah injeksi alloxan berturut-turut 117,72mg/dL, 142,77 mg/dL, 115,15 mg/dL dan 131, 93 mg/dL sedangkan konsentrasi trigliserida serum berturut-turut124,55 mg/dL, 125,03 mg/dL, 155,5 mg/dL dan 121, 79 mg/dL. Perlakuan selama 30 hari menunjukkan tidakterjadi penurunan kadar gula darah, total kolesterol dan trigliserida serum pada kelompok PS(+). Penurunankadar gula darah terjadi pada tikus kelompok PK, PRL dan PKRL berturut-turut sebesar 3,04%, 1,60% dan12,20 %. Prosentase penurunan total kolesterol serum pada ketiga kelompok tikus tersebut berturut-turutsebesar 26,72%, 5,87% dan 25,79%, sedangkan penurunan penurunan konsentrasi gliserida serum berturut-turut sebesar 5,76%, 16,88% dan 28,81%. Pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL)menunjukkan efek hipokolesterolemik yang lebih baik dibanding kelompok PK dan PRL.
Kata kunci: diabetes, hipokolesterolemik, kedelai, rumput laut
1. PENDAHULUAN
Perubahan pola konsumsi masyarakat yang cenderung mengkonsumsi pangan tinggi lemakdan karbohidrat namun rendah serat memicu semakin meningkatnya prevalensi penyakit degeneratifseperti diabetes mellitus. Diperkirakan pasien diabetes mellitus selalu meningkat dari tahun ketahun.Oleh karena itu pengendalian konsentrasi glukosa darah sangat penting dilakukan. Salah satuupaya yang bisa dilakukan adalah melalui terapi diet. Menurut Marsono (2002) melalui pengelolaandiet yang benar dan pemilihan makanan yang sesuai merupakan langkah yang tepat dalam mencegahpenyakit diabetes mellitus. Penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidratkompleks dan serat, dengan membatasi gula-gula sederhana seperti glukosa dan sukrosa.AmericanDiabetes Association (ADA) menganjurkan diet penderita diabetes mellitus mengandung4 %karbohidrat, 30-38 % dari total kalori berupa lemak dengan catatan agar asam lemak jenuh dikurangi10 % dari total kalori dan asam lemak tidak jenuh disarankan untuk ditingkatkan 10 % dari totalkalori,sedangkan 12 % - 20 % dari total kalori penderita harus berupa protein. Penderita juga harusmengkonsumsi total serat 20 – 35 g/hari yang berasal dari serat larut maupun serat tidak larut.
Penderita diabetes mellitus apabila tidak mendapat penanganan yang baik cenderung akanmengalami komplikasi kronis maupun akut yang bisa terjadi pada mata, jantung, ginjal dansebagainya (Ranakusuma, 1992). Komplikasi lain yang juga bisa muncul adalah komplikasi metabolikseperti hiperlipidemia yaitu suatu kondisi dimana terjadi akumulasi berlebih salah satu atau lebihlipida utama (kolesterol, trigliserida, phospholipida dan asam lemak) dalam plasma (Ranakusuma,1992). Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan penanganan diet yang tepat melalui pemilihanbahan makanan yang tidak hanya bersifat hipoglikemik tetapi juga bersifat hipokolesterolemik.
Kedelai merupakan salah satu jenis bahan pangan yang banyak dimanfaatkan olehmasyarakat untuk pangan diet.Kedelai memiliki Indeks Glikemik (IG) rendah yaitu 30 (Marsono etal., 2002) sehingga sangat baik digunakan sebagai komponen utama terapi diet penderita diabetesmellitus. Protein kedelai dilaporkan dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah melaluipemacuan pelepasan insulin oleh asam-asam amino (Zuheid et al., 2000). Peneliti lain jugamelaporkan bahwa diet residu hasil ekstraksi protein kedelai yang sebagian besar komponennya
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015
49
adalah serat pangan, dapat menurunkan kadar glukosa darah pada hewan coba diabetes (Leswati et al.,2000).
Selain kedelai, rumput laut juga mulai banyak menarik perhatian belakangan ini. Rumput lautmengandung berbagai macam nutrisi penting serta mengandung senyawa bioaktif yang sangatbermanfaat bagi kesehatan (MacArtain et al., 2007). Eucheuma cottoni merupakan salah satu spesiesrumput laut yang banyak dibudidayakan di perairan Indonesia. Rumput laut E. cottoni memilikikandungan serat sebesar 64,43 % dan dilaporkan bersifat lebih hipokolesterolemik dibandingkanspesies Sargasum sp. danGelidium sp. (Herpandi et al., 2006). Kandungan serat yang tinggi padarumput laut E. cottoni akan sangat berguna terutama bagi mereka penderita hiperlipidemia sehinggaakan memberirikan efek fisiologis yang positif pula bagi penderita diabetes mellitus.Karena itu,kedelai dan rumput laut memiliki peluang yang sangat bagus untuk dikembangkan sebagai panganfungsional. Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan yang menunjukkan bahwa dietcampuran kedelai dan rumput laut bersifat hipoglikemik pada tikus diabetes injeksi alloxan (Suter etal., 2014), maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek hipokolesterolemik diet campurankedelai dan rumput laut pada tikus diabetes induksi alloxan.
2. BAHAN DAN METODE
2.1 Bahan dan PeralatanBahan utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rumput laut spesies E. cottoni dan
kedelai varietas local, meliputi pati jagung, CMC, minyak kedelai, sukrosa, kasein, campuran vitamindan campuran mineral. Reagen kimia yang digunakan untuk analisis yaitu NaOH, H2SO4, asam borat,HgO, Na2SO4, HCl pekat, alloxan monohidrat (Sigma), Kit “Glucoce GOD FS”, Kit “CholesterolFS” , dan Kit “Triglycerides FS”. Peralatan yang digunakan untuk penelitian diantaranya vortex,sentrifugasi kecil (Hettich EBA III), satu unit alat untuk analisis protein, satu unit alat untuk analisislemak, grinder, blender (Philips), kandang tikus dan perlengkapannya, muffle furnance (HeraeusInstrument), oven, kabinet dryer, timbangan kasar (Sartorius), neraca analitik (Sartorius), syringeinjeksi, micro-hematokrite tube (Becton Dickinson & Company), dan mikro pipet.
2.2 Metode
Penelitian ini diawali dengan pembuatan tepung kedelai dan tepung rumput laut dandilanjutkan dengan pelaksanaan bioassay. Tepung kedelai dibuat dengan cara sebagai berikut : kedelaidisortir, dicuci, dikeringkan (kadar air ± 10%), digiling, ditepungkan, dan diayak dengan ayakan 60mesh. Tepung rumput laut dibuat dengan cara merendam terlebih dahulu rumput laut dalam air tawarselama 9 jam dan larutan NaOCl 1% selama 30 menit, selanjutnya dilakukan pengecilan ukuransebelum dikeringkan. Rumput laut yang telah kering digiling dan diayak dengan ayakan 32 mesh(Herpandi et al., 2006). Tepung kedelai dan tepung rumput laut selanjutnya digunakan sebagaikomponen utama pakan perlakuan yang dibuat dengan cara mencampurkan kedua bahan bakutersebur ke dalam pakan standar.
Pakan standar (PS) dibuat mengacu pada pembuatan pakan standar menurut AIN 1993(Reeves et al., 1993). Pakan perlakuan kedelai (PK) dibuat dengan cara mengganti sumber proteinkasein pada pakan standar berturut-turut dengan tepung kedelaidengan pertimbangan isokalorisedangkan pakan perlakuan rumput laut (PRL)dibuat dengan cara menambahkan tepung rumput lautsebanyak 10 % dari jumlah pakan standar. Pakan perlakuan campuran kedelai - rumput laut (PKRL)dibuat dengan cara mengganti sumber protein kasein pada pakan standar dengan tepung kedelai danmenambahkan 10 % tepung rumput laut.Komposisi bahan untuk pakan standar dan pakan perlakuandapat dilihat pada Tabel 1.
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015
50
Tabel 1. Komposisi pakan standar dan pakan perlakuan.
Bahan PS *(g / kg)
PK(g/kg)
PRL(g/kg)
PKRL(g/kg)
Pati jagungKaseinKedelaiSukrosaMinyak kedelaiCMCCampuran mineralCampuran vitaminL-sistinKolin bitrartratRumput laut
620,69140
-1004050
35101,82,5-
479,99-
396,99100
--
16,48101,82,5-
620,69140
-10040-
35101,82,5100
474,99-
396,99100
--
16,48101,82,5100
*Sumber : Reeves et al., (1993)
BioassayPelaksanaan bioassay menggunakan tikus wistar jantan dengan berat 100 – 200 g sebanyak
30 ekor. Tikus ditempatkan pada kandang individual dan diadaptasikan dengan pakan standar selamaseminggu, setelah itu diberi pakan hiperkolesterol (kecuali kelompok placebo). Tikus hiperkolesterolselanjutnya diinjeksi alloxan 100 mg/kg bb dan dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masingkelompok diberi pakan perlakuan yang berbeda. Prosedur bioassay dapat dilihat pada Gambar 1.
Analisis gula darah, total kolesteroldan trigliserida serum
Dipuasakansemalam
Injeksialloxan
Tanpa injeksialloxan
PS PK PKRL
PRL
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015
51
129,
42
91,9
2
105,
23
99,2
2
181,
41
202,
06
89,2
4
171,
88
166,
66
104,
11
186,
50
183,
53
112,
46 210,
41
184,
74
0
50
100
150
200
250
0 1 30
KADA
RGL
UKO
SADA
RAH
(mg/
dL)
HARI PENGAMATAN
PS (-)
PS (+)
PK
PRL
PKRL
AnalisisAnalisis proksimat dilakukan terhadap tepung kedelai, konsentrat protein kedelai dan tepung
rumput laut yang meliputi kadar air dengan cara pemanasan oven (AOAC, 1990), kadar abu denganpemijaran dalam muffle (AOAC, 1990), kadar protein dengan cara semi mikro Kjeldahl (AOAC,1990), lemak dengan metode soxhlet (AOAC, 1990), dan kadar karbohidrat dengan carbohydrate bydifference.Guladarah ditentukan dengan metode GOD-PAP, kolesterol total dengan metode CHOD-PAP, trigliserida serum dengan metode GPO – PAP.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Proksimat
Hasil analisis proksimat tepung kedelai dan tepung rumput laut disajikan pada Tabel 2.
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa komponen terbesar dari tepung kedelai adalah karbohidrat.Selain itu tepung kedelai juga mengandung protein sebesar 29,97 %. Liu (1999), melaporkan bahwakadar protein kedelai sangat bervariasi yang bisa disebabkan oleh perbedaan varietas dan kondisipertumbuhannya.
Rumput laut memiliki kandungan protein yang rendah. Komposisi utama rumput laut adalahkarbohidrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut spesies E. cottoni memiliki kadarkarbohidrat 62,54 %.Karbohidrat pada rumput laut sebagian besar berupa gum yaitu polimerpolisakarida yang berbentuk serat. Gum merupakan serat pangan larut air yang memiliki kegunaanbagi penderita diabetes mellitus.
3.2Bioassay
Pengujian bioassay dilaksanakan selama 30 hari dimaksudkan untuk mengkaji pengaruhpemberian pakan perlakuan terhadap kadar glukosa darah, kadar total kolesterol dan trigliseridaserum.
f. Gula DarahHasil analisis gula darah pada hari ke-0, hari ke-1 dan hari ke-30 pada semua kelompok
hewan coba disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Perubahan kadar gula darah (mg/dL)
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015
52
93,8
2
87,6
2
101,
26
91,0
9 117,
72
117,
31
130,
89
142,
77
104,
62
100,
43
115,
15
108,
39
129,
89
131,
93
97,9
0
020406080
100120140160
0 1 30
KADA
R KO
LEST
ERO
L(m
g/dL
)
HARI PENGAMATAN
PS(-)PS(+)PKPRLPKRL
Pada hari ke-0, kadar glukosa darah tikus berkisar antara 99,22 mg/dL – 129,42 mg/dL.Kondisi hiperkolesterolemia yang dialami oleh tikus kelompok PS (+), PK, PRL dan PKRL tidakmemicu terjadinya hiperglikemia. Hal ini bisa dilihat dari kadar gula darah keempat kelompok tikustersebut yang berada pada kisaran gula darah normal.
Injeksi alloxan menaikkan kadar gula darah pada semua kelompok tikus diabeteshiperkolesterolemik. Pada hari ke-1 setelah injeksi alloxan, kadar gula darah tikus kelompok PS(+),PK, PRL dan PKRL berturut-turut menjadi 181,41 mg/dL, 171,88 mg/dL, 186,50 mg/dL dan 210, 41mg/dL. Alloxan merupakan senyawa toksik yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sel betapankreas, sehingga menurunkan respon insulin dan menyebabkan kenaikan glukosa darah (Okamoto,1996).
Pemberian pakan kedelai, pakan rumput laut dan pakan campuran kedelai-rumput laut selama30 hari menurunkan kadar gula darah pada tikus kelompok PK, PRL dan PKRL berturut-turut menjadi166,66 mg/dL, 183,53 mg/dL dan 184,74 mg/dL, sedangkan tikus kelompok PS(+) gula darah tetapnaik sampai akhir perlakuan. Penurunan gula darah tertinggi terjadi pada tikus kelompok PKRL yaitusebesar 12, 19 %.
Pada kondisi diabetes hiperkolesterolemik, pemberian pakan yang mengandung campurankedelai dan rumput laut memberikan efek hipoglikemik yang lebih baik jika dibandingkan denganpemberian pakan kedelai atau rumput laut secara individual. Hal ini kemungkinan disebabkan olehkeberadaan komponen yang bersifat hipoglikemik pada masing-masing bahan yang menunjukkanefek saling melengkapi sehingga mampu menekan kenaikan gula darah lebih baik. Diabeteshiperkolesterolemik merupakan salah satu komplikasi metabolik yang bisa muncul pada diabetesmellitus dan memerlukan terapi diet yang yang tepat sehingga mampu memberikan efek hipoglikemikdan juga hipokolesterolemik. Kandungan serat larut yang tinggi pada rumput laut E. cottonimenunjukkan kecenderungan efek sinergis dengan protein kedelai sehingga mampu menurunkan guladarah pada kondisi diabetes hiperkolesterolemik.
g. Total Kolesterol SerumPengaruh pemberian pakan perlakuan terhadap kadar total kolesterol serum dapat dilihat pada
Gambar 3.
Gambar 3. Perubahan total kolesterol serum (mg/dL)
Berdasarkan data pada Gambar, kadar kolesterol serum pada awal perlakuan (hari ke-0)berkisar 91,09 mg/dL – 130,89 mg/dL. Injeksi alloxan meningkatkan total kolesterol serum pada tikuskelompok PS (+), PK, PRL dan PKRL berturut-turut menjadi 117,72 mg/dL, 142,77 mg/dL, 115,15mg/dL dan 131,93 mg/dL. Menurut Wisaniyasa et al., 2005, peningkatan kadar kolesterol serumsetelah injeksi alloxan memperkuat pendapat bahwa kondisi diabetik dapat memicu terjadinyahiperlipidemia.
Pemberian pakan perlakuan (PK, PRL dan PKRL) selama 30 hari, mampu menurunkan totalkolesterol serum berturut-turut sebesar 26,72%, 5,87% dan 25,79%, sedangkan pada tikus kelompokPS(+) kadar kolesterol serum relatif konstan sampai pada akhir perlakuan. Hal ini menunjukkanbahwa pemberian pakan PK, PRL dan PKRL lebih bersifat hipokelesterolemik dibandingkan denganpakan standar (PS) pada tikus diabetik hiperkolesterol.
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015
53
34,6
2
113,
88
125,
46
52,6
5
124,
56
161,
66
68,9
6
125,
04
117,
83
45,2
1
155,
51
129,
26
87,2
7 121,
79
86,7
0
0
50
100
150
200
0 1 30
KADA
R TR
IGLI
SERI
DA(m
g/dL
)
HARI PENGAMATAN
PS (-)
PS (+)
PK
PRL
PKRL
Kedelai merupakan sumber protein nabati yang mengandung asam amino esensial yang lebihrendah dibandingkan dengan protein hewani, dimana asam amino esensial lebih berpeluang dalammeningkatkan kolesterol (Kurowska dan Carol, 1990). Asam-asam amino esensial lebih cepat diserapdibandingkan dengan asam amino non esensial, terlebih-lebih asam amino ketogenik yang lebihmudah mengalami perubahan menjadi asetil CoA yang merupakan bahan dasar sintesis kolesterol(Linder, 1985). Oleh karena itu pemberian pakan kedelai (PK) mampu menurunkan kolesteroldibandingkan dengan pemberian pakan standar (PS) dimana sumber protein pada pakan standaradalah kasein yang bersifat lebih hiperkolesterolemik.
Pemberian pakan rumput laut (PRL) juga mampu menurunkan kolesterol pada kondisidiabetik hiperkolesterol meskipun prosentase penurunan tidak sebesar pada kelompok PK dan PKRL.Namun pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL) mampu menurunkan total kolesterolserum sebesar 25,79 %. Rumput laut E. cottoni mengandung komponen serat pangan yaitu karagenanyang memilik efek hipokolesterolemik lebih baik dari alginat dan agar (Herpandi et al., 2006).Kedelai juga mengandung serat pangan larut 1,89% dan serat pangan tidak larut 24,16% (Leswati etal., 2000). Keberadaan komponen serat pada rumput laut E. cottoni dan pada kedelai menunjukkanefek komplementer dalam menurunkan kadar kolesterol serum tikus diabetik hiperkolesterolemik.
Astawan dan Wresdiyati (2004) melaporkan, mekanisme penurunan kolesterol oleh seratpangan yaitu serat pangan dapat mengikat asam empedu sehingga akan menurunkan penyerapankembali asam empedu oleh dinding usus halus karena terbuang melalui feses. Hal ini menyebabkanukuran pool asam empedu akan berkurang sehingga akan meningkatkan perubahan kolesterol daridarah ke dalam hati untuk selanjutnya disintesis kembali menjadi asam empedu tambahan. Dengandemikian konsentrasi kolesterol di dalam darah akan berkurang.
h. Trigliserida SerumProfil perubahan trigliserida serum pada semua kelompok perlakuan dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4. Perubahan trigliserida serum (mg/dL)
Pemberian pakan PK, PRL dan PKRL selama 30 hari menurunkan trigliserida serum berturut-turut sebesar 5,76%, 16,88% dan 28,81 % pada tikus diabetik kolesterolemik. Penurunan konsentrasitrigliserida serum pada kelompo PK kemungkinan disebabkan oleh pengaruh asam amino argininyang dapat menstimulir sintesis glukagon (Eaton, 1973 dalam Wisaniyasa et al., 2005). MenurutKaplan dan Szabo (1983) glukagon yang terbentuk akan memacu hidrolisis trigliserida menjadi asamlemak dan gliserol, dengan demikian terjadi penurunan trigliserida di dalam darah. Pemberian pakanrumput laut juga mampu menurunkan konsentrasi trigliserida serum. Mekanisme yang bisamenjelaskan hal ini adalah serat pangan larut pada rumput laut dapat meningkatkan ekskresi asamempedu, akibatnya penyerapan lemak/trigliserida akan terganggu sehingga kadar trigliserida serumakan menurun. Prosentase penurunan kadar trigliserida tertinggi terjadi pada kelompok PKRL. Hal inikemungkinan disebabkan oleh kandungan asam amino arginin pada kedelai dan serat larut padarumput laut mampu bekerja secara bersama-sama di dalam menurunkan trigliserida serum.
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015
54
3.3KesimpulanPemberian pakan kedelai (PK), pakan rumput laut (PRL) dan pakan campuran kedelai-rumput
laut (PKRL) selama 30 hari mampu menurunkan gula darah, total kolesterol dan trigliserida serumtikus diabetik hiperkolesterolemik. Prosentase penurunan gula darah pada ketiga kelompok tikustersebut berturut-turut sebesar 3,04%, 1,60% dan 12,20 %. Penurunan total kolesterol serum padatikus kelompok PK, PRL dan PKRL berturut-turut sebesar 26,72%, 5,87% dan 25,79%, sedangkanprosentase penurunan konsentrasi gliserida serum berturut-turut sebesar 5,76%, 16,88% dan 28,81%.Pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL) menunjukkan efek hipokolesterolemik yanglebih baik dibanding kelompok PK dan PRL.
Ucapan TerimakasihUcapan terimakasih kepada Rektor Universitas Udayana selaku pemberi dana penelitian
sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan PenelitianNomor : 173/UN14.2/PNL.01.03.00/2015, tanggal 3 Maret 2015.
DAFTAR PUSTAKAAmerican Diabetes Association. 2006. Nutrition Recommendation and Principles for People With
Diabetes Mellitus. Diabetes Care, 23 S43 – S46
AOAC. 1990. Official Methods of Analysis. 15th ed. Vol. 2. Virginia
Astawan, M. Dan Wresdiyati, T. 2004. Diet Sehat Dengan Makanan Berserat. Cetakan I. TigaSerangkai, Solo.
Herpandi, Made, A., Tutik, W., dan Nurhaeni, S.P. 2006. Perubahan Profil Lipida, Kolesterol Digestadan Asam Propionat pada Tikus dengan Diet Tepung Rumput Laut. Jurnal Teknol. DanIndustri Pangan. XVII No 3, 227 – 232
Kaplan, A. dan Szabo, L. 1983. Clinical Chemistry : Interpretation and Techniques. Lea dan Febiter.Philadelphia.
Kurowska, E.M. and Carrol K.K., 1990. Esential Amino Acid in Relation to HypercholesterolemiaInduced in Rabits by Dietary Casein. J. Nutr. 120:831-836
Leswati, 2000. Pengaruh Diet Residu Ekstraksi Protein Kedelai pada Kadar Gula Darah TikusDiabetes. Tesis. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Linder, M.C. 1985. Nutritional Biochemistry and Metabolism. Elsivier Science Publishing Company,Inc. California
Liu, K.S. 1999. Soybean ; Chemistry, Technology and Utilization. An Aspen Publication.
Marsono, Y., Wiyono, P., dan Zuheid, N. 2002. Penentuan Indeks Glikemik Kacang-kacangan, FaktorDeterminan dan Uji Efek Hipoglisemiknya. Laporan Akhir Penelitian Hibah BersaingPerguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, UGM Yogyakarta.
Marsono, Y. 2002. Indeks Glikemik Umbi-Umbian. Agritech, Vol.22 (1): 13-16
MacArtain, P., Christopher, I.R., Grill, Mariel, B., Ross, C. and Ian, R.R. 2007. Nutritional Value ofEdible Seaweeds. Nutrition Reviews 65 (12) 535 – 543
Okamoto, H. 1996. Okamoto Model for β-Cell Damage. Recent Advances. Lesson from AnimalDiabetes VI. 75th Anniversary of the Insulin Discovery. Ed Eleasar Shafir. Birkhausher, Berlin.
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015
55
Ranakusuma, B., 1992. Metabolik Endokrinologi Rongga Mulut. Universitas Indonesia. Jakarta
Reeves, P.G., Nielsen, F.H. dan Fahey, G.C. 1993. AIN-93. Purified Diets for Laboratory Rodents :Final Report of the American institute of Nutrition Ad Hoc writing Committee on theReformulation of AIN-76 Rodent Diet. J. Nutr. 123 : 1939-1953
Suter, K., Kencana Putra, N., N.L. Ari Yusasrini dan Yusa, M. 2014. Sifat Fungsional CampuranKedelai dan Rumput Laut Ditinjau dari Efek Hipoglikemik Secara In Vivo. Proseding SeminarNasional Sains dan Teknologi (SENASTEK), Denpasar Bali.
Wisaniyasa, N.W., Y. Marsono dan Z. Noor. 2005. Pengaruh Diet Zuheid, N., Y. Marsono dan M.Astuti. 2000. Sifat Hipoglikemik Komponen Kedelai. Proseding Seminar Nasional IndustriPangan. Yogyakarta