Top Banner
i UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN EKSISTENSI MORFOLOGI KAMPUNG PEKOJAN SEMARANG SEBAGAI KAMPUNG MULTI ETNIS TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh: WAHJOERINI L2D 007 073 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEMARANG NOVEMBER 2011
33

UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

Mar 09, 2019

Download

Documents

vuongthu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

i

UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN EKSISTENSI

MORFOLOGI KAMPUNG PEKOJAN SEMARANG SEBAGAI

KAMPUNG MULTI ETNIS

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Oleh:

WAHJOERINI

L2D 007 073

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEMARANG

NOVEMBER 2011

Page 2: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini diajukan oleh :

NAMA : Wahjoerini

NIM : L2D007073

Jurusan : Perencanaan Wilayah & Kota

Fakultas : Teknik

Judul Tugas Akhir : Faktor-Faktor yang Menentukan Eksistensi Morfologi

Kampung Pekojan Semarang sebagai Kampung Multi Etnis

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian

persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Perencanaan

Wilayah & Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

TIM PENGUJI

Pembimbing : Ir. Nurini, MT ( .................... )

Penguji I : Dra. Bitta Pigawati, MT ( .................... )

Penguji II : Ir. Sunarti, MT ( .................... )

Semarang, 10 November 2011

Mengetahui,

Sekertaris Jurusan Perencanaan Wilayah dan

Kota

Ir. Mardwi Rahdriawan, MT

NIP: 196807261997021001

Page 3: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas Akhir yang berjudul, “Faktor-Faktor yang Menentukan Eksistensi Morfologi Kampung

Pekojan Semarang sebagai Kampung Multi Etnis” ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

NAMA : Wahjoerini

NIM : L2D007073

Tanda Tangan : ......................................

Tanggal : 10 November 2011

Page 4: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertandatangan di bawah

ini :

Nama : Wahjoerini

NIM : L2D007073

Jurusan : Perencanaan Wilayah & Kota

Fakultas : Teknik

Jenis Karya : Tugas Akhir

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas

Diponegoro Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (None-exclusive Royalty Free Right) atas

karya ilmiah saya yang berjudul:

“Faktor-Faktor yang Menentukan Eksistensi Morfologi Kampung pekojan Semarang

sebagai Kampung Multi Etnis”

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/ Non-eksklusif

ini Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalih media/ formatkan, mengelola

dalam bentuk pangkalan data (data base), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak

Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Semarang

Pada Tanggal : 10 November 2011

Yang menyatakan

Wahjoerini

Page 5: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Tersenyumlah,,, Jadikan hidupmu seindah senyumanmu

dan

Janganlah mengunggu bahagia baru tersenyum namun

tersenyumlah,, maka kamu akan bahagia”

Janganlah berkecil hati dengan kesulitan Anda,

dan janganlah merasa rendah karena melihat keberhasilan orang lain.

Segala sesuatu ada waktunya, Bersabarlah.

_Mario Teguh_

Kupersembahkan karya ini untuk

kedua orang tuaku dan orang-orang terdekatku,

serta semuanya yang telah ada untuk’ku

“TERIMAKASIH”

Page 6: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

vi

ABSTRAK

Kota Semarang merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang berbatasan dengan

laut Jawa dan merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang perkembangannya sebagian besar

dipengaruhi oleh fungsinya sebagai kota pelabuhan sejak jaman kolonial. Hal ini menyebabkan

banyaknya akulturasi budaya yang terjadi antara pendatang dengan warga pribumi. Salah satu

kampung tua di Semarang yang memiliki karakteristik sebagai kampung multi etnik yaitu kampung

Pekojan. Kampung Pekojan merupakan kampung kota yang berada di Kota Semarang. Kampung

Pekojan terletak di Kelurahan Purwodinatan, kecamatan Semarang Tengah yang membentang dari

perempatan Jl.Agus Salim (dahulu Jurnatan) ke selatan berhenti di kali Semarang. Dahulu kala

kata Pekojan diambil dari nama "Koja" yaitu suatu daerah di seberah barat India, yang

saudagarnya banyak merantau dan menetap di daerah ini. Kampung Pekojan terdiri dari tiga etnis

yang berbeda, yaitu Cina, Koja dan Jawa. Selain itu, di Kampung pekojan masih terdapat mesjid

yang dipercaya sebagai peninggalan para leluhur kota Semarang. Warga Pekojan

mempertahankan tradisi leluhur sebagai bentuk penghormatan. Dengan perkembangan Kota

Semarang yang kian hari kian pesat, maka berkembang pula kampung Pekojan.permasalahan yang

ada dikampung Pekojan diantaranya yaitu terdapat perubahan bangunan yang diikuti oleh

perubahan fungsi ,dengan perkembangan itu, maka berubah pula morfologi kampung Pekojan.

Perubahan morfologi di Kampung Pekojan dapat dilihat dari bangunannya yaitu asal usul masjid

yang tidak terlepas dari sejarah kawasan atau Kampung Pekojan sehingga dilakukan penelitian

untuk mengetahuihal apa saja yang menentukan eksistensi kampung tersebut. Selain itu,

tumbuhnya aktivitas perdagangan dan jasa sangat mempengaruhi perkembangan kampung karena

aktivitas tersebut merupak roda ekonomi bagi masyarakat kampung.

Tujuan dilakukannya penelitian yaitu untuk mengetahui eksistensi morfologi Kampung

Pekojan Semarang seiring dengan perkembangan Kota Semarang. Manfaat dari penelitian yang

dilakukan yaitu dengan mempertahankan eksistensi tersebut, penduduk yang tinggal disana dapat

bertahan dan kampung pekojan menjadi kampung kota yang tertata serta dapat digunakan untuk

memberi masukan kepada Pemerintah Daerah dalam penataan kawasan di Kota Semarang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Sedangkan untuk metode pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer berupa observasi

lapangan dan wawancara dengan teknik purposive sampling dimana sampel diambil dengan

maksud atau tujuan tertentu karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut

memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya serta data sekunder yang berupa kajian

literatur. Adapun tahapan analisis yang dilakukan berupa identifikasi historis perkembangan

kampung pekojan, analisis kondisi fisik yang ditinjau dari analisis struktural, fungsional dan

visual, serta kondisi non fisik kawasan yang ditinjau dari ekonomi, sosial budaya dan keagamaan.

Output penelitian berupa faktor-faktor yang menentukan eksistensi morfologi Kampung

Pekojan Semarang diantaranya yaitu bangunan yang masih asli yang ada di kampung Pekojan

Semarang, fungsi kawasan kampung serta tradisi yang masih dipertahankan. Bangunan yang

masih asli yang ada di Kampung Pekojan digunakan sebagai tempat tinggal dan sekaligus

digunakan untuk pedagangan dan jasa. Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan

kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat ini yang

ada di kampung yaitu pembuatan bubur india tiap tahunnya pada saat bulan ramadhan membuat

kampung ini memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh kampung lain di Kota Semarang.

Keyword : faktor-faktor, perkembangan, eksistensi, morfologi, kampung kota

Page 7: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,

karunia, serta hidayah-Nya, karena dengan izin dan kelancaran yang diberikan-Nya memberi

kemudahan bagi penyusun dalam menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir yang berjudul

“Faktor-Faktor yang Menentukan Eksistensi Morfologi Kampung Pekojan Semarang

sebagai Kampung Multi Etnis“, dapat berjalan dengan baik.

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini penyusun banyak melibatkan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. rer. nat. Imam Buchori, ST selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota,

Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang;

2. Ibu Ir. Nurini, MT selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang senantiasa membimbing dan

memberikan pengarahan kepada penyusun dengan sabar hingga terselesaikannya laporan Tugas

Akhir ini;

3. Ibu Dra. Bitta Pigawati, MT dan Ibu Ir. Sunarti, MT selaku dosen penguji sidang Tugas

Akhir yang telah memberikan masukan dan pengarahan kepada penyusun;

4. Kedua orang tuaku Bapak Ir. Wahjoedi, MT dan Ibu Halimah, SH serta saudaraku tercinta

Wahjoe Handini, SKM yang selalu memberikan dukungan, baik itu moral maupun materiil;

5. Keluarga Bapak Sony Rarya Simatupang yang selalu memberikan semangat untuk

menyelesaikan Tugas Akhir

6. Teman terdekatku Pinanta Aryaeka, SH terimakasih atas semangat, dukungan dan doanya;

7. Alm. Satria Hasta Simatupang yang selalu memberikan semangat setiap hari untuk

mengerjakan Tugas Akhir

8. Teman-teman terbaikku PWK Undip Angkatan 2007: Ratih Kusumandari, Novita, Ratih

Purnitasari, Ratna, Tika, Wulan, Ira, Doni, Maya, Simson serta teman lainnya yang tidak dapat

disebutkan satu per satu, terimakasih atas bantuan, dukungan dan doanya;

9. Segenap pihak-pihak yang tidak disebutkan disini yang telah memberikan bantuannya dalam

penyusunan laporan laporan Tugas Akhir ini dari awal hingga akhir.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari

sempurna, sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian. Semoga

laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait yang membutuhkan.

Semarang, November 2011

Penulis

Page 8: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

viii

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................................... 5

1.3 Tujuan dan Sasaran ........................................................................................................ 5

1.3.1 Tujuan ............................................................................................................... 5

1.3.2 Sasaran .............................................................................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 6

1.5 Ruang Lingkup .............................................................................................................. 6

1.5.1 Ruang Lingkup Spasial ..................................................................................... 6

1.5.2 Ruang Lingkup Substansial .............................................................................. 8

1.6 Keaslian Penelitian ........................................................................................................ 8

1.7 Kerangka Pikir ............................................................................................................. 10

1.8 Metodologi Penelitian .................................................................................................. 11

1.8.1 Tahapan Penelitian .......................................................................................... 11

1.8.1.1 Metode Penelitian ............................................................................ 11

1.8.1.2 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 11

1.8.2 Kebutuhan Data .............................................................................................. 12

1.8.3 Teknik Analisis ............................................................................................... 12

Page 9: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

ix

1.8.4 Teknik Pengolhan Data ................................................................................... 16

1.8.5 Teknik Pengambilan Sampel .......................................................................... 17

1.9 Sistematika Penulisan .................................................................................................. 20

BAB II MORFOLOGI KAMPUNG KOTA ........................................................................... 21

2.1. Morfologi Kota ................................................................................................................. 21

2.2. Teori Figure Ground ......................................................................................................... 22

2.3. Teori Linkage .................................................................................................................... 26

2.4. Teori Place ........................................................................................................................ 30

2.5. Townscape Kawasan ......................................................................................................... 30

2.6. Pola Jalan .......................................................................................................................... 31

2.7. Pengertian Kampung Kota ................................................................................................ 32

2.8.1 Karakteristik Kampung Kota ............................................................................... 32

2.8.2 Perkembangan Perkampungan ............................................................................. 33

2.8.3 Pola Perkampungan .............................................................................................. 34

2.8. Peraturan Daerah Kota Semarang No. 8 Tahun 2003 ....................................................... 35

2.9. Pelestarian Fisik Bangunan ............................................................................................... 36

2.10. Bangunan Arsitektur ......................................................................................................... 36

2.11. Perkembangan Kota .......................................................................................................... 39

2.12. Kawasan Perdagangan dan Jasa ........................................................................................ 40

2.13. Sistem Aktivitas ................................................................................................................ 41

2.14. Ringkasan Kajian Literatur ............................................................................................... 44

BAB III GAMBARAN UMUM KAMPUNG PEKOJAN SEMARANG ............................. 46

3. 1 Gambaran Umum Kota Semarang ................................................................................. 46

3. 2 Gambaran Umum Kelurahan Purwodinatan .................................................................. 51

3. 3 Gambaran UmumKampung Pekojan ............................................................................. 52

BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK KAMPUNG UNTUK MENENTUKAN

EKSISTENSI MORFOLOGI KAMPUNG PEKOJAN SEMARANG ................................ 60

4.1 Identifikasi Historis Perkembangan Kampung Pekojan Semarang ................................ 60

4.2 Analisis Kondisi Fisik Kampung Pekojan Semarang .................................................... 61

4.2.1 Analisis Struktur Kawasan .............................................................................. 62

4.2.2 Analisis Fungsional Kawasan ......................................................................... 70

4.2.3 Analisis Visual Kawasan ................................................................................ 77

Page 10: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

x

4.3 Analisis Kondisi Non Fisik Kampung Pekojan Semarang ............................................. 80

4.3.1 Aktivitas Ekonomi .......................................................................................... 81

4.3.2 Aktivitas Sosial Budaya .................................................................................. 83

4.3.3 Aktivitas Keagamaan ...................................................................................... 84

4.4 Analisis Sistem Place ..................................................................................................... 85

4.5 Merumuskan Pemahaman Perubahan Morfologi Kampung Pekojan ............................ 88

BAB V PENUTUP ..................................................................................................................... 95

5.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 95

5.2 Rekomendasi .................................................................................................................. 96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Keaslian Penelitian ........................................................................................................ 9

Tabel I.2 Data yang Dibutuhkan ................................................................................................. 13

Tabel I.3 Format Kartu Identitas ................................................................................................. 17

Tabel II.1Ringkasan Kajian Literatur .......................................................................................... 44

Tabel II.2 Variabel Terpilih ........................................................................................................ 45

Tabel III.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Purwodinatan Menurut Agama Tahun 2005-2010 ..... 51

Tabel III.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Purwodinatan Menurut Mata Pencaharian

Tahun 2005-2010 ..................................................................................................... 52

Tabel III.3 Jumlah Penduduk Kampung Pekojan Semarang Tahun 2005-2010 ......................... 56

Tabel IV.1Sintesa Analisis .......................................................................................................... 89

Page 12: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Administrasi Wilayah Studi............................................................................... 7

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran ................................................................................................ 10

Gambar 1.3 Kerangka Analisis ................................................................................................... 19

Gambar 2.1 Blok Tunggal ........................................................................................................... 23

Gambar 2.2 Blok Pendefinisi Sisi ............................................................................................... 23

Gambar 2. 3 Blok Medan ............................................................................................................ 23

Gambar 2.4 Sistem Tertutup yang Linier .................................................................................... 24

Gambar 2.5 Sistem Tertutup yang Memusat ............................................................................... 24

Gambar 2.6 Sistem Terbuka yang Sentral ................................................................................... 24

Gambar 2.7 Sistem Terbuka yang Linier .................................................................................... 25

Gambar 2.8 Pola Kawasan secara Struktural .............................................................................. 25

Gambar 2.9 Garis (Line).............................................................................................................. 26

Gambar 2.10 Koridor (Corridor) ................................................................................................ 27

Gambar 2.11 Sisi (Edges)............................................................................................................ 27

Gambar 2.12 Sumbu (Axis) ......................................................................................................... 27

Gambar 2.13 Irama (Rythm) ........................................................................................................ 27

Gambar 2.14 Linkage Struktural Tambahan ............................................................................... 28

Gambar 2.15 Linkage Struktural Sambungan ............................................................................. 28

Gambar 2.16 Linkage Struktural Tembusan................................................................................ 28

Gambar 2.17 Compositional Form .............................................................................................. 29

Gambar 2.18 Megaform .............................................................................................................. 29

Gambar 2.19 Groupform ............................................................................................................. 30

Gambar 2.20 Sistem Pola Jalan Tidak Teratur ............................................................................ 31

Gambar 2.21 Sistem Pola Jalan Radial Konsentris ..................................................................... 31

Gambar 2.22 Sistem Pola Jalan Tidak Teratur ............................................................................ 32

Gambar 2.23 Pola Perkampungan Linier .................................................................................... 34

Gambar 2.24 Pola Perkampungan Radial.................................................................................... 34

Gambar 2.25 Pola Perkampungan Konsentrik ............................................................................ 35

Gambar 2.26 Pola Perkampungan Terpencar .............................................................................. 35

Gambar 2.27 Contoh Arsitektur Cina ......................................................................................... 37

Gambar 2.28 Contoh Arsitektur Arab ......................................................................................... 38

Page 13: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

xiii

Gambar 2.29 Contoh Arsitektur Jawa ......................................................................................... 39

Gambar 2.30 Rangkaian Tindakan dan Pengeruh Nilai-Nilai yang Menimbulkan

Perubahan (Model Chapin) .......................................................................... 41

Gambar 2.31 Elemen Pembentuk Aktivitas Kawasan ................................................................. 42

Gambar 3.1 Batas Admisnistrasi Kota Semarang ....................................................................... 46

Gambar 3.2 Wilayah Kampung Pekojan Semarang .................................................................... 53

Gambar 3.3Kampung Pekojan Semarang ................................................................................... 54

Gambar 3.4 Masjid Jami’ di Kampung Pekojan ......................................................................... 55

Gambar 3.5 Aktivitas Perdagangan dan Jasa Kampung Pekojan Semarang ............................... 58

Gambar 3.6 Aktivitas Keagamaan Kampung Pekojan Semarang ............................................... 59

Gambar 4.1 Pola Figure Ground Wilayah Studi ......................................................................... 64

Gambar 4.2 Elemen Solid Void ................................................................................................... 67

Gambar 4.3 Pola Jaringan Jalan dan Pola Perkampungan .......................................................... 69

Gambar 4.4a Elemen Garis (Line) ............................................................................................... 72

Gambar 4.4b Elemen Koridor (Corridor) ................................................................................... 73

Gambar 4.4c Elemen Sumbu (Axis) ............................................................................................ 74

Gambar 4.5 Elemen Sambungan ................................................................................................. 75

Gambar 4.6 Elemen Groupform .................................................................................................. 76

Gambar 4.7 Bangunan Etnis Cina ............................................................................................... 78

Gambar 4.8 Bangunan Etnis Arab ............................................................................................... 79

Gambar 4.9 Bangunan Etnis Jawa ............................................................................................... 80

Gambar 4.10 Aktivitas Ekonomi ................................................................................................. 82

Gambar 4.11 Kondisi Aktivitas Ekonomi ................................................................................... 83

Gambar 4.12 Aktivitas Sosial Budaya ........................................................................................ 84

Gambar 4.13 Aktivitas Keagamaan ............................................................................................ 85

Gambar 4.14 Poort di Pekojan Lor .............................................................................................. 87

Gambar 4.15 Tanda Kias Tionghoa yang Berada di Tembok Kanan Petolongan ....................... 87

Page 14: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota merupakan suatu bentuk ungkapan ekspresi kehidupan manusia sebagai alkulturasi

kehidupan budaya, ekonomi dan sosial yang tertuang dalam bentuk fisik sedangkan morfologi

adalah ekspresi bentuk keruangan kota yang tidak hanya mencakup tampilan produk visual saja

(kota sebagai produk) namun juga melibatkan unsur-unsur nonfisik yang turut berproses dalam

perubahan itu (kota sebagai proses) (Zahnd, 1999 : 181). Kehidupan dan perkembangan perkotaan

terutama di kota-kota besar dan metropolitan telah berkembang pesat pada era pembangunan

sentralisasi orde baru. Pembangunan perkotaan dari hasil pembangunan selama ini telah

menciptakan kota-kota metropolitan sebagai pusat pertumbuhan yang mendorong proses

urbanisasi. Perkembangan kota telah menyumbangkan secara dominan pertumbuhan ekonomi

negara. Proses urbanisasi terus didorong melalui pembangunan kota-kota menengah kebawah. Dari

sejarah pertumbuhan kota-kota, maka urbanisasi sebagai proses perkembangan kota bukan hanya

dikembangkan di luar negeri seperti pada kota-kota metropolitan pada saat sekarang ini. Dengan

berkembangnya kota maka akan berubah pula morfologi perkotaan yang disebabkan karena

banyaknya faktor yang salah satunya yaitu proses urbanisasi. Dengan adanya proses urbanisasi

maka akan semakin bertambah padatnya isi suatu perkotaan yang menyebabkan perubahan

morfologi suatu perkotaan (Soetomo, 2002: 14). Proses terbentuknya morfologi kota (urban

morphology) merupakan proses terbentuknya kehidupan kota (non pertanian). Kota pada akhirnya

merupakan pusat kekuasaan maupun pusat ekonomi wilayah yang menyedot pencari kerja,

menciptakan kehidupan yang heterogendan kesenjangan dan permasalahan sosial pun terjadi

(Soetomo, 2002: 102).

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk pola dan tata ruang kota

dengan melihat penataan atau formasinya yang selalu mengalami perubahan maupun penambahan

layer pembentuk kota yang terjadi dalam proses pembentuk dan perkembangan kota itu sendiri

yang panjang (Zahnd, 1999: 181). Produk morfologi kota dapat dipandang sebagai hasil evolusi

sejaah kehidupan yang ditentukan oleh dua keputusan yaitu oleh perencana dan oleh proses

perkembangan kota (Kostof dalam Soetomo, 2002 : 82). Morfologi merupakan pembahasan bentuk

geometris untuk memberi makna pada ungkapan ruang yang dikaitkan dengan nilai ruang tertentu

sedangkan untuk nilai ruang sangat berkaitan dengan organisasi ruang, hubungan ruang dan bentuk

ruang, perwujudan spasial fisik merupakan produk kolektif perilaku budaya masyarakat serta

1

Page 15: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

2

pengaruh kekuasaan tertentu yang melatarbelakanginya. Karakteristik suatu tempat bukan hanya

sekedar mewadahi kegiatan fungsional secara statis, melainkan menyerap dan menghasilkan makna

berbagai kekhasan suatu tempat antara lain fisik bangunan, komposisi dan konfigurasi bangunan

dengan ruang publik serta kehidupan masyarakat setempat. Perubahan morfologi tidak lepas dari

pendukung kegiatan (activity support) karena adanya keterkaitan antara fasilitas ruang-ruang umum

kawasan dengan seluruh kegiatan yang menyangkut penggunaan ruang yang menunjang

keberadaan ruang-ruang umum. Activity support muncul oleh adanya keterkaitan antara fasilitas

ruang-ruang umum kota dengan seluruh kegiatan yang menyangkut penggunaan ruang kota yang

menunjang akan keberadaan ruang-ruang umum kota. Kegiatan-kegiatan dan ruang-ruang umum

tersebut bersifat saling mengisi dan melengkapi (Soetomo, 2002).

“ The Kampung is a residential segment of the city that is characterized by substandard

living space of populationi “(Krause dalam Danarti, 1975). Kampung merupakan suatu kesatuan

masyarakat tradisional dengan kebiasaan - kebiasaan tradisional dan umumnya berlokasi di sekitar

pusat kota. Menurut kamus Bahasa Indonesia pengertian kampung adalah desa, dusun atau

kelompok rumah - rumah yang merupakan bagian kota dan biasanya rumah - rumahnya kurang

bagus.

Kampung kota merupakan kelompok perumahan yang ada di bagian kota dan mempunyai

kepadatan penduduk yang tinggi, kurang sarana dan prasarana dan tidak memiliki luasan tertentu.

Jadi dapat diartikan bahwa bangunan-bangunan yang dibangun adalah bangunan yang tidak

formal(mengikuti ketentuan-ketentuan kota yang bersangkutan) sehingga kampung kota dihuni

sangat padat dan cenderung semakin padat. Dalam kampung kota yang padat terdapat berbagai

masalah yang berkaitan dengan lingkungan fisik dan kondisi sosial budaya ekonomi penduduknya.

Dikampung kota, sarana seperti air bersih, MCK, Listrik, dan berbagai prasarana lingkungan

seringkali tidak tersedia dengan baik. Kampung kota juga tidak memiliki fasilitas-fasilitas seperti

peribadatan, sekolah, puskesmas, balai pertemuan, dan lapangan olahraga selain itu jalan-jalan

kampung umumnya sempit dan tidak diperkeras. Dengan tidak adanya fasilitas-fasilitas yang

terdapat di Kampung Kota maka akan berpengaruh pada masyarakat yang tinggal di daerah

tersebut.

Kampung kota adalah permukiman pada area kota yang dibentuk oleh konsep keruangan

pada kurun waktu yang sangat lama. terbentuknya kampung kota umumnya tidak didahului oleh

para perencanaan infrastruktur sehingga jaringan kotanya kurang memadahi. Kampung kota pada

dasarnya ada saat jaman kolonial Belanda. Bila dikaitkan dengan sejarah perkembangan kota-kota

di Indonesia, kota-kota tersebut tumbuh dan berkembang dari orang-orang kolonial. Kondisi ini

membawa akibat dalam kebijaksanaan perencanaan dan perancangan kota yang menempatkan bagi

orang-orang Belanda dan warga elite lainnya pada kawasan-kawasan kota yang dilayani oleh

Page 16: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

3

infrastruktur kota yang mewadahi. Sedangkan untuk permukiman warga pribumi, pemerintah

membiarkan mereka mengatur permukimannya di bagian belakang dengan pelayanan infrastruktur

yang sangat minim bahkan sama sekali tidak terdapat pelayanan infrastruktur. Dengan perencanaan

tersebut, pada saat itulah muncul istilah kawasan kampungan.

Selain itu, kampung kota merupakan akar budaya permukiman khas di Indonesia. Di

dalamnya, penghuni dengan berbagai latar belakang status sosial dan ekonomi dapat bertahan

hidup di tengah kemajuan kota yang pesat. Dalam situasi krisis yang tidak menguntungkan,

keberadaan kampung kota menjadi penting karena di dalamnya terdapat beragam proses unik yang

dilakukan oleh penghuni berpenghasilan menengah ke bawah sesuai dengan kemampuannya yang

terbatas. Kampung kota merupakan kawasan hunian masyarakat berpenghasilan rendah dengan

kondisi fisik kurang baik. Kampung kota merupakan kawasan permukiman kumuh dengan

ketersediaan sarana umum buruk atau tidak ada sama sekali. Kampung merupakan lingkungan

tradisional khas Indonesia, ditandai ciri kehidupan yang terjalin dalam ikatan kekeluargaan yang

erat. Kampung kota adalah suatu bentuk pemukiman di wilayah perkotaan yang khas Indonesia

dengan penduduk masih membawa sifat dan prilaku kehidupan pedesaan yang terjalin dalam ikatan

kekeluargaan yang erat, tentunya diikuti dengan kondisi fisik bangunan dan lingkungan kurang

baik dan tidak beraturan, kerapatan bangunan dan penduduk tinggi. Hunian yang sudah padat ini

cenderung akan terus memadat. Keberadaan ruang dengan fungsi tumpang tindih akan terus

berlanjut. Pertambahan ruang secara vertikal cenderung akan menjadi cara untuk terus

meningkatkan fungsi-fungsi hunian yang semakin kompleks (Soetomo, 2002).

Kota Semarang merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang berbatasan dengan

laut Jawa dan merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang perkembangannya sebagian besar

dipengaruhi oleh fungsinya sebagai kota pelabuhan sejak jaman kolonial. Hal ini menyebabkan

banyaknya akulturasi budaya yang terjadi antara pendatang dengan warga pribumi. Percampuran

ini juga mempengaruhi aspek arsitektural di Semarang. Dalam hal penataan kota, kedatangan ras-

ras pendatang itu juga menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dan perkembangan pada

kota Semarang. Mayoritas masyarakatnya bermatapencaharian sebagai pedagang dan beragama

Islam. Dari tahun ke tahun, Kota Semarang mengalami perkembangan yang cukup menarik.

Semarang merupakan tempat yang menarik bagi para pedagang luar negeri. Tak heran apabila

Pelabuhan Semarang telah diupayakan menjadi bandar internasional, dimana banyak saudagar

melakukan transit dan transaksi perdagangan di wilayah tersebut. Bahkan banyak dari mereka yang

akhirnya memilih untuk bertempat tinggal di Semarang. Salah satu kampung tua di Semarang yang

memiliki karakteristik sebagai kampung multi etnik yaitu kampung Pekojan. Kampung Pekojan

merupakan kampung kota yang berada di Kota Semarang. Kampung Pekojan terletak di Kelurahan

Jagalan, kecamatan Semarang Tengah yang membentang dari perempatan Jl.Agus Salim (dahulu

Page 17: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

4

Jurnatan) ke selatan berhenti di kali Semarang. Dahulu kala kata Pekojan diambil dari nama "Koja"

yaitu suatu daerah di seberah barat India, yang saudagarnya banyak merantau dan menetap di

daerah ini. Kampung Pekojan terdiri dari tiga etnis yang berbeda, yaitu Cina, Koja dan Jawa

(Semarang.go.id).

Perubahan morfologi di Kampung Pekojan dapat dilihat dari bangunannya yaitu asal usul

masjid yang tidak terlepas dari sejarah kawasan atau Kampung Pekojan-Petolongan. Jalan

kampung ini bermuara di jalan yang lebih besar yang kemudian dinamakan Pekojan. Tanah antara

jalan yang lebih besar ini dan Kali Semarang dulu berupa tegalan dengan beberapa kuburan.

Bangunan induk masjid yang berbentuk bujur sangkar berukuran 16 x 16 meter itu sampai sekarang

masih kukuh. Adapun kondisi sekarang, di bagian samping masjid telah berdiri bangunan baru

termasuk Sekolah Dasar Ma'had Islam. Masjid ini terletak di perkampungan padat yang dipenuhi

rumah berjejer rapat. Masjid Pekojan merupakan bangunan setangkup dengan facade tunggal dan

tidak bertingkat. Bentuk atapnya tajuk bersusun dua dengan puncak yang dihiasi mahkota

(mustaka). Atap ini ditutup dengan genting. Terdapat jendela loteng yang menghadap ke empat

arah sisi masjid dan ini berfungsi sebagai lubang angin. Pada kompleks masjid itu juga terdapat

menara yang kini langsung menghadap ke jalan. "Menara ini merupakan tambahan baru dari

bangunan abad ke-20. Bagian puncak menara berupa serambi yang agak tertutup dan atap menara

tersebut berbentuk kubah. Di sekitar masjid awalnya adalah kuburan masyarakat pribumi dan

keturunan Timur Tengah yang disebut orang Koja. Namun, oleh Belanda kuburan tersebut

diusulkan dipindahkan dan daerah itu dibangun untuk permukiman. (Suara Merdeka: Kamis, 6

November 2003).

Salah satu tempat ibadah yang dibangun pada zaman kolonial Belanda tersebut Masjid

Jami Petolongan, yang berada di Jalan Petolongan, Semarang menilik dari prasati yang ditemukan

didinding dalam masjid jelas masjid tersebut dibangun pada tahun 1309 Hijriah atau 1878 Masehi.

Sebelumnya masjid itu berbentuk mushola kecil. Namun oleh enam orang yang

merupakan keturunan Pakistan mushola kecil itu dirombak dan dibangunlah masjid yang ememiliki

arsitektur mirip dengan Masjid Agung Kauman Semarang itu. Saat ini salah satu masjid tua di

Semarang itu telah mengalami banyak renovasi, terakhir kali masjid itu direnovasi secara besar-

besaran pada tahun 1975-1980. Meski telah mengalami banyak renovasi, namun banyak benda

kuno yang masih bisa temukan di ruang utama masjid. Mimbar masjid terbuat dari kayu jati dan

sangat kuno, diatas imamam terdapat ukiran bintang dan bulan sabit yang merupakan ciri khas

masjid di zaman dulu. (Napak Tilas 15 Agustus 2010).

Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa di Kampung Pekojan masih terdapat mesjid yang

dipercaya sebagai peninggalan para leluhur kota Semarang. Warga Pekojan mempertahankan

tradisi leluhur sebagai bentuk penghormatan.

Page 18: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

5

1.2 Perumusan Masalah

Kampung Pekojan merupakan tempat tinggal penduduk dari berbagai keturunan yaitu

Cina, Arab dan Jawa. Ketiga etnis yang tinggal di kampung Pekojan yang dekat dengan pusat kota

itu mayoritas bekerja sebagai pedagang. Berbagai macam etnis ini membawa pengaruh yang besar

dalam perkembagan kampung Pekojan. Dengan melihat kondisi perkembangan Kota Semarang,

maka terdapat rumusan permasalahan yang dihadapi oleh Kampung Pekojan, diantaranya yaitu :

a. Adanya ketidakjelasan mengenai peruntukkan fungsi Kampung Pekojan

b. Perubahan bangunan masjid Kampung Pekojan. Arsitektur Masjid jamik

Pekojan memang menunjukkan ciri yang berasal dari tahun-tahun tersebut.

Akan tetapi hal ini dimungkinkan karena setiap saat bisa saja masjid tersebut

dipugar atau direnovasi oleh siapa pun yang mempunyai nadzar.

c. Tumbuhnya aktivitas perdagangan dan jasa juga sangat mempengaruhi

perkembangan kampung

d. Penambahan bangunan dari bangunan asli yang disebabkan karena kebutuhan

masyarakat

e. Berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa di kampung Pekojan yang

mengikuti alur sejarah

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang

menentukan eksistensi morfologi kampung Pekojan Semarang sebagai kampung multi

etnis di Kota Semarang.

1.3.2 Sasaran

Adapun sasaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan dalam penelitian,

diantaranya yaitu :

a. Mengetahui sejarah Kampung Pekojan

b. Mengidentifikasi kondisi eksisting dari segi fisik yang meliputi pola jalan,

bentuk arsitektur dan pola perkampungan dan non fisik yang dilihat dari

segi sosial budaya, ekonomi dan keagamaan

c. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan eksisistensi morfologi

kampung Pekojan Semarang

Page 19: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

6

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan, yaitu dengan mengetahui

faktor-faktor yang menentukan eksistensi kampung Pekojan, maka kampung Pekojan

merupakan kampung yang dipertahankan karena merupakan salah satu kampung yang

memiliki multi etnis di Kota Semarang.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian dibagi menjadi 2 (dua) yaitu ruang lingkup penelitian dan ruang

lingkup substansial.

1.5.1 Ruang Lingkup Spasial

Kampung Pekojan merupakan salah satu kawasan yang berada di Kelurahan

Purwodinatan Kecamatan Semarang Tengah yang memiliki batas-batas sebagai berikut :

Utara : Kompleks Ruko Jurnatan

Timur : Kecamatan Semarang Timur

Selatan : Kelurahan Jagalan

Barat : Kampung Purwodinatan

Di kampung tersebut pada mulanya merupakan kampung milik Tasripin.

Tasripin merupakan seorang yang sangat kaya raya dan semua tanahnya dimiliki olehn

Tasripin. Banyak sebagian masyarakat yang hidupnya dahulu bergantung pada Tasripin.

Akan tetapi seiring dengan perkembangan kota yang sangat pesat, maka penduduk

pendatang telah tinggal di kampung tersebut dan mereka yang tadinya menyewa tanah

untuk tempat tinggal sekarang penduduk pendatang tersebut telah menetap tinggal di

kampung tersebut.

Ada beberapa justifikasi yang menjadi pertimbangan terkait dengan ruang

lingkup wilayah studi dalam penelitian ini, antara lain :

a. Berada di wilayah Kota Semarang yang dapat dikatakan sebagai pusat kota

b. Perkampungan suku 3 (tiga) etnis yang tinggal dalam satu kawasan

c. Adanya proses pembelajaran dalam kehidupan masyarakat Kampung Pekojan

Kampung Pekojan terletak di RW III Kelurahan Purwodinatan. Berbeda dengan

Taman Wimangun, Kampung Taman Wimangun mempunyai beberapa kampung

antara lain Petemesan, Petolongan, Pekojan Tengah, Pesantren, Bustaman, Begog,

Bustaman gedong, kertobangsan, kampung Malang. Namun, untuk wilayah studi

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini:

Page 20: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

7

Sumber: Bappeda Kota Semarang

Gambar 1.1

Peta Admisnistrasi Wilayah Studi

Page 21: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

8

1.5.2 Ruang Lingkup Substansial

Ruang lingkup substansial dalam penelitian ini menitikberatkan pada analisis

mengenai perubahan Kampung Pekojan akibat dari perkembangan Kota Semarang.

Adapun, fokus pembahasan dalam penelitian ini akan dibatasi seperti berikut ini :

a. Definisis operasional mengenai eksistensi yaitu: Eksistensi dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa inggris exist yang diartikan

sebagai hal berada ataupun keberadaan. Eksistensi dalam penelitian ini adalah

keberadaan dan makna Kampung Pekojan.

b. Mengetahui sejarah Kampung Pekojan Semarang

Dalam hal ini, peneliti akan melihat seperti apa sejarah Kampung Pekojan.

Dengan mengetahui sejarah Kampung Pekojan maka peneliti akan dapat

mengetahui gambaran Kampung Pekojan pada masa lampau sehinggadapat

mengetahui perubahan yang ada di Kampung Pekojan.

c. Mengidentifikasi kondisi eksisting dari segi fisik yang meliputi pola jalan,

bentuk arsitektur dan pola perkampungan dan non fisik yang dilihat dari segi

sosial budaya, ekonomi dan keagamaan

Dalam hal ini, penelitian ini akan melihat bagaimana kondisi di kampung

pekojan dan memahami kondisi lingkungan pada kampung tersebut sehingga

kita akan dapat mengetahui seperti apa kondisi kampung pekojan pada saat ini

dan peneliti akan melihat dan mengidentifikasi masyarakat yang tinggal di

Kampung Pekojan Semarang dari segi sosial budaya, ekonomi dan keagamaan

sehingga peneliti mengetahui bagaimana karakteristik masyarakat yang

tinggal di Kampung Pekojan Semarang dan apakah terdapat perubahan di

kampung pekojan dilihat dai segi fisik maupun nonfisiknya.

d. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan eksistensi morfologi

kampung Pekojan Semarang

Setelah peneliti mengetahui kondisi eksisting maka peneliti akan mengetahui

mengenai faktor-faktor apa saja yang menentukan eksistensi morfologi pada

kampung pekojan.

1.6 Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai morfolgi suatu kawasan pernah dilakukan sebelumnya dengan

judul “Studi Komparatif Pola Morfologi Kota Gresik dan Kota Demak sebagai Kota

Perdagangan danKota Penyebaran Agama Islam” oleh Servina Mahardini, 2004. Perbedaan

pada penelitian yaitu terletak pada lokasi penelitian dan hasil yang akan dicapai.

Page 22: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

9

Tabel I.1

Keaslian Penelitian

N

No. Pengarang Judul Tujuan Hasil

1

1.

Servina Mahardini,

2004

Studi Komparatif

Pola Morfologi Kota

Gresik dan Kota

Demak sebagai Kota

perdagangan dan

kota penyebaran

pusat agama Islam

Membandingkan

Kota Gresik dan

Kota Demak dilihat

dari sejarahnya

yang dipengaruhi

oleh perdagangan

dan penyebaran

agama Islam

Mengetahui

perbedaan

morfologi Kota

Gresik dan Kota

Demak

2

2.

Umi Feryanti, 2005

Kajian Morfologi

dan Pola Ruang

Kawasan Pusat Kota

Banyumas

Mengetahui

morfologi serta

pola ruang pusat

kota Banyumas

Deskripsi

mengenai pola

ruang kota

Banyumas

3

3.

Aunurrofieq, 1998

Studi Karakteristik

Pola Ruang

Kampung Kota di

Pusat Kota

Semarang

(Kasus:Taman

Wimangun)

Memberikan

pertimbangan

perencanaan

peremajaan

kampung kota di

pusat Kota

Semarang di masa

mendatang

Mengetahui

seperti apa pola

ruang kampung

di pusat Kota

Semarang

4. Wahjoerini, 2010 Faktor-Faktor yang

Menentukan

Eksistensi

Morfologi Kampung

Pekojan Semarang

sebagai Kampung

Multi Etnis

Mengkaji Faktor-

Faktor yang

menentukan

eksistensi

Morfologi

Kampung Pekojan

Semarang

Mengetahui

Faktor-Faktor

yang menentukan

eksistensi

Morfologi

kampung Pekojan

Semarang

Sumber : Analisis Peneliti, 2011

Page 23: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

10

1.7 Kerangka Pikir

Kerangka pikir ini dibuat untuk mempermudah identifikasi terhadap perubahan morfologi

Kampung Pekojan Semarang. Kerangka pikir ini dimulai dari latar belakang, perumusan

masalahan, Research Question, analisis, dan pada akhirnya mengeluarkan output dari

penelitian tersebut. Adapun kerangka pemikiran dari penelitian dapat dilihat pada gambar 1.2:

Sumber : Hasil Analisis Peneliti, 2011

Gambar 1.2

Kerangka Pemikiran

Faktor Perubahan

Kampung Pekojan

Isu Permasalahan

Adanya ketidakjelasan mengenai peruntukkan fungsi Kampung Pekojan

Perubahan bangunan masjid Kampung Pekojan. Arsitektur Masjid jamik Pekojan memang

menunjukkan ciri yang berasal dari tahun-tahun tersebut. Akan tetapi hal ini dimungkinkan

karena setiap saat bisa saja masjid tersebut dipugar atau direnovasi oleh siapa pun yang

mempunyai nadzar.

Tumbuhnya aktivitas perdagangan dan jasa juga sangat mempengaruhi perkembangan

kampung

Penambahan bangunan dari bangunan asli yang disebabkan karena kebutuhan masyarakat

Tujuan Penelitian

Mengetahui faktor yang menentukan eksistensi morfologi kampung Pekojan saat ini yang mengikuti

perkembangan Kota Semarang

Sasaran Penelitian

Mengetahui sejarah Kampung Pekojan

Mengidentifikasi kondisi eksisting dari segi fisik yang meliputi pola jalan, bentuk arsitektur

dan pola perkampungan dan non fisik yang dilihat dari segi sosial budaya, ekonomi dan

keagamaan

Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan eksistensi morfologi kampung Pekojan

Semarang

Mengidentifikasi Morfologi

Kampung Pekojan Semarang

Identifikasi kondisi fisik Kampung Pekojan Semarang:

Struktur kawasan: solid void (Pola ruang dan

keteraturan massa bangunan) dan pola jaringan

jalan, pola perkampungan

Fungsional kawasan: sistem linkage

Visual kawasan : bentuk arsitektur

Identifikasi kondisi non fisik

Kampung Pekojan Semarang:

Sistem Aktivitas (social

budaya, ekonomi,

keagamaan) sistem place

Analisis Fisik Kawasan:

Analisis Struktur Kawasan

Analisis Fungsional Kawasan

Analisis Visual Kawasan

Analisis Sistem Aktivitas Sosial Budaya

Ekonomi

Keagamaan

Perubahan Kampung Pekojan

Faktor-faktor yang menentukan eksistensi morfologi sehingga masyarakat yang

mempertahankan hidupnya untuk tetap tinggal di kampung tersebut

Kesimpulan dan Rekomendasi

Page 24: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

11

1.8 Metodologi Penelitian

1.8.1 Tahapan Penelitian

Pada tahapan penelitian, peneliti akan menjelaskan mengenai tahapan sebelum melakukan

penelitian. Sebelum melakukan penelitian, hendaknya peneliti akan membuat proposal penelitian

terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam proses tugas akhir. Selain itu,

peneliti juga melakukan survei pendahuluan. Survei pendahuluan ini dimaksudkan agar peneliti

mengetahui kondisi atau sedikit gambaran mengenai wilayah studi (Kampung Pekojan Semarang).

1.8.1.1 Metode Penelitian

Data yang diperoleh dari lapangan untuk menentukan eksistensi morfologi

kampung Pekojan Semarang adalah dengan melakukan analisis yaitu analisis deskriptif.

Dalam deskriptif, paneliti tidak hanya melakukan pengamatan saja, namun juga melakukan

wawancara yang dilakukan kepada responden terpilih, seperti sejarah Kampung Pekojan

untuk menentukan eksistensi morfologi kampung tersebut. Morfologi suatu kota

menjelaskan kondisi suatu kawasan yang terdiri dari beberapa unsur, seperti struktural,

fungsional, serta analisis aktivitas untuk menjelaskan interaksi yang dapat membentuk

suatu kawasan tersebut. Dengan uraian diatas, maka diharapkan data yang diperoleh dapat

diolah dan menjelaskan kawasan tersebut sehingga dapat memberikan informasi yang

bermanfaat untuk tahapan selanjutnya.

1.8.1.2 Metode Pengumpulan Data

a. Data primer

Data primer merupakan data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh

dari sumber asli atau pertama. Untuk mendapatkan data primer dilakukan

dengan cara:

Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

bertanya langsung atau tatap muka kepada pimpinan instansi dan

beberapa warga masyarakat yang tinggal di daerah tersebut sesuai

dengan penelitian yang berhubungan dengan masalah yang

dihadapi.

Observasi dengan menggunakan pengamatan langsung dan

pencatatan secara sistematis serta mendokumenntasikannya

tehadap kegiatan yang ada sehingga dapat memperoleh hasil sesuai

dengan sasaran.

Page 25: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

12

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal

mencari dan mengumpulkan. Data sekunder diperoleh dari kajian literatur yang

diperoleh dari buku, jurnal,dan data instansional.

1.8.2 Kebutuhan Data

Data yang digunakan untuk melakukan kajian faktor-faktor yang menentukan eksistensi

morfologi Kampung Pekojan dapat dilihat pada tabel 1.2.

1.8.3 Teknik Analisis

Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian yaitu teknik analisis deskriptif.

Beberapa analisis deskriptif yang digunakan adalah :

a. Deskriptif

Merupakan teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan

karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis (Moleong, 2003 : 163). Teknik

analisis ini mentransformasikan data mentah ke dalam bentuk data yang mudah dimengerti dan

diinterpretasikan serta menyusun dan menyajikan data menjadi suatu informasi yang jelas

(Kusmayadi dan Sugiharto, 2000 : 178).

Dalam penelitian, metode ini digunakan untuk mengidentifikasi sejarah, identifikasi kondisi

fisik kampung dan nonfisik kawasan. (Andriesna, Jessie Mida, 2010).

b. Normatif

Analisis normatif melakukan kajian dengan memaparkan keadaan sesuai dengan hasil yang

didapat di lapangan dengan pedoman yang ideal yang sesuai dengan kajian teori maupun

literatur yang didapatkan. Pedoman ini juga bisa berupa pedoman yang telah distandarkan oleh

institusi tertentu sesuai peraturan atau kebijakan penataan ruang yang terkait dengan ruang

budaya, kondisi setempat seperti tradisi atau adat istiadat ruang budaya dan sebagainya

(Andriesna, Jessie Mida, 2010).

Page 26: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

13

Tabel 1.2

Data yang Dibutuhkan

N

No Sasaran Variabel Kebutuhan Data Tahun Metode Analisis

Teknik

Pengumpulan

Data

Sumber data

1

1.

Identifikasi Historis

perkembangan kota

khususnya Kampung

Pekojan semarang

Sejarah Kampung

Pekojan

- Sejarah

perkembangan

kampung

- Mulai

awal

hingga

sekarang

Analisis Deskriptif - Primer

(observasi

lapangan dan

wawancara)

- Sekunder

Sejarahwan dan tokoh

masyarakat

Literatur

Gambaran Umum

wilayah studi

- Peta wilayah

studi

Eksisting

Terbaru

Analisis Deskriptif Sekunder :

Survei instansi Bappeda

Kelurahan

- Peta

penggunaan

lahan

Eksisting

Terbaru Analisis Deskriptif Sekunder :

Survei instansi Bappeda

- Data monografi

kelurahan

Eksisting

Terbaru

Analisis Deskriptif Sekunder :

Survei instansi Kelurahan

2

2.

Identifikasi karakter

fisik kawasan

Pola jaringan jalan Peta foto udara

Peta jaringan

jalan

Eksisting

Terbaru

Analisis Deskriptif Sekunder :

Survey

instansi

Bappeda

Linkage Kawasan Peta Foto udara

Peta

keterkaitan

ruang kawasan

Eksisting

Terbaru

Analisis Deskriptif Sekunder :

Survey instansi Bappeda

Pola ruang dan

keteraturan massa

bangunan

Peta foto udara

Peta solid void

kawasan

Eksisting

Terbaru

Analisis Deskriptif Sekunder :

Survey instansi Bappeda

Bentuk arsitektur

bangunan Foto observasi Eksisting

Terbaru

Analisis Deskriptif Primer :

Observasi

lapangan

Dokumentasi survey

lapangan

Pola Perkampungan Peta foto udara

Peta pola ruang

kawasan

Eksisting

Terbaru

Analisis Deskriptif Sekunder :

Survey instansi

Bappeda

Page 27: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

14

N

No Sasaran Variabel Kebutuhan Data Tahun Metode Analisis

Teknik

Pengumpulan

Data

Sumber data

Peta Pola

kampung

Semarang

3

3.

Identifikasi karakter

non fisik kawasan

Sistem aktivitas Jenis aktivitas

kawasan:

Kondisi sosial

budaya

Kondisi

Perekonomian

Aktivitas

keagamaan

Eksisting

Terbaru

Analisis Deskriptif Primer :

Observasi

lapangan

Wawancara

Sekunder :

Kajian literatur

Tokoh masyarakat

Pengusaha (masyarakat)

Dokumentasi survey

lapangan

Literatur

Sumber : Analisis Peneliti, 2011

Page 28: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

15

Untuk tahapan kajian serta analisis yang akan dilakukan dalam penelitian berdasarkan

teknik analisis yang telah dipaparkan diatas yaitu:

a. Sejarah perkembangan Kampung Pekojan Semarang

Untuk mengetahui sejarah perkembangan Kampung Pekojan Semarang

tentunya kita melihat seperti apa Kampung Pekojan pada waktu sebelumnya sehingga

kita mengetahui gambaran Kampung Pekojan pada masa lampau sehingga kita akan

mengatahui perkembangan yang terjadi di Kampung Pekojan Semarang yang akan

diperoleh dengan menggunakan analisis deskriptif.

b. Identifikasi Fisik Kampung Pekojan Semarang

Untuk mengetahui seperti apa kondisi fisik kampung Pekojan Semarang akan

diperoleh melalui analisis deskriptif. Hal ini dikarenakan melihat kondisi ini

berdasarkan literatur serta hasil dari wawancara kepada masyarakat Kampung Pekojan.

Analisis kondisi fisik ini meliputi struktural, fungsional dan visual kawasan. Dengan

mengidentifikasi kondisi fisik kampung maka kita dapat mengetahui fisik kampung

pada saat ini. Dengan menggunakan analisis Figure Ground untuk menganalisis

produk (karakteristik fisik), hal ini disebabkan karena untuk melihat produk, peneliti

melihat secara keseluruhan seperti apa kondisi fisik yang ada di Kampung Pekojan

Semarang sehingga peneliti dapat menyajikan informasi yang jelas bagi pembaca.

c. Identifikasi Nonfisik Kampung Pekojan Semarang

Identifikasi fisik meliputi kondisi sosial budaya, ekonomi dan keagamaan.

Dengan menganalisis karateristik non fisik Kampung Pekojan akan melihat serta

mengamati bagaimana dan seperti apa aktivitas masyarakat Kampung Pekojan

Semarang. Sedangkan Place merupakan makna untuk memahami karakteristik budaya

dan masyarakat dari ruang fisik. Peneliti akan melihat suatu makna yaitu seperti apa

karakteristik suatu daerah yang sudah ada menjadi ciri khas di Kampung Pekojan

Semarang agar masyarakat tidak merasa asing di dalam lingkungannya. yang terdapat

Pada analisis ini penulis menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan mengolah data yang

ada dan dihubungkan dengan permasalahan yang diteliti, kemudian dideskripsikan sehingga

menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi yang akan menjadi acuan dalam arahan perkembangan

kawasan Kampung Pekojan ke depannya. Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

Peninjauan Lokasi

Kegiatan peninjauan lokasi biasanya mencakup membuat dokumentasi foto-foto dan

catatan-catatan, memperbarui peta serta dokumen-dokumen yang lain yang tersedia

yang mungkin bisa menjadi informasi latar belakang tentang lokasi tersebut.

Page 29: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

16

Survei di kawasan tersebut

Merupakan usaha untuk mengetahui kondisi lokasi yang sebenarnya sehingga dapat

mensurvei wilayah yang lebih luas kondisi lokasi yang ada disana.

Studi kasus mikro

Studi Kasus Mikro sangat dibutuhkan dalam perencanaan. Menurut Yiin (1984) studi

kasus diperlukan untuk memahami gejala-gejala sosial yang kompleks.

Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode yang paling umum dan paling bermanfaat

yang digunakan dalam perencanaan perkotaan. Wawancara bertujuan untuk

mengidentifikasi karakteristik manusia dan sosial yang ada di dalamnya.

1.8.4 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan tahapan penting dalam menentukan hasil penelitian.

Pengolahan data dilakukan dalam identifikasi karakteristik Kampung Pekojan Semarang ini dengan

beberapa tahapan diantaranya :

1. Pengkodean Wawancara

Pengkodean ini bertujuan untuk memudahkan dalam membaca data karena data telah

dikelompokkan berdasarkan masing-masing kategori. Data yang telah diberi kode untuk

selanjutnya akan dianalisis. Tujuan yang ingin didapatkan oleh peneliti dalam tahapan ini

adalah untuk memudahkan peneliti dalam menyusun kembali data yang didapatkan. Berikut

merupakan pengkodean data yang akan dilakukan, yakni:

Keterangan:

a : Jenis informasi yang diberikan

b : Jenis responden

c : Nomor Responden

d : Halaman informasi

e : Baris pernyataan dalam urutan alinea

Jenis informasi data pada penelitian ini dapat diberikan kode-kode dengan keterangan

berikut:

KF : Kondisi fisik

AKT : Aktivitas

W/a…/b…/c…/d…/e…

Page 30: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

17

Kode jenis responden pada penelitian dengan keterangan sebagai berikut:

01 : Pemerintah

02 : Tokoh Masyarakat

03 : Pelaku Usaha

Tabel I.3

Format Kartu Identitas

No. Kartu Kode Informasi

W/a…/b…/c…/d…/e… ……………………………………………………

…………………………………………………… Sumber: Penyusun, 2011

2. Reduksi Data

Reduksi data yaitu mengurangi data-data hasil wawancara di lapangan. Hal ini

penting dilakukan mengingat hasil wawancara akan menghasilkan informasi yang sangat

banyak sehingga perlu diringkas agar lebih terstruktur. Ringkasan data informasi disesuaikan

dengan kebutuhan data sebagaimana telah dijabarkan sebelumnya.

3. Penyajian Data

Setelah memperoleh data, disajikan dalam bentuk deskriptif, grafik, diagram, foto,

peta dan sebagainya.

4. Analisis Data

Setelah data-data terkumpul selanjutnya dilakukan analisis. Tujuan dilakukannya

analisis yaitu untuk menghasilkan output berupa temuan hasil penelitian.

1.8.5 Teknik Pengambilan Sampel

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan sampling yaitu

purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan

subyektif, dimana persyaratan yang dibuat sebagai kriteria harus dipenuhi sebagai sampel yang

dipandang dapat memberikan data secara maksimal (Arikunto, 2006: 25). Purposive sampling

ditujukan kepada instansi-instansi terkait untuk memperoleh informasi mengenai pandangan

mereka mengenai kawasan Kampung Pekojan tersebut.

Untuk sampel yang diambil merupakan sampel yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu:

a. Pihak Instansi

BAPPEDA Kota Semarang

Kriteria :

- Mengetahui karakteristik Kota Semarang

Page 31: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

18

- Mengetahui karakteristik Kampung Pekojan

- Mengetahui perkembangan Kampung Pekojan

- Mengetahui aspek yang mempengaruhi perubahan kampung tersebut

Dari sampel yang diambil pada pihak instansi, peneliti ingin mengetahui

informasi mengenai perkembangan Kampung Pekojan Semarang yang merupakan

Kampung Kota yang berada di pusat Kota Semarang sehingga peneliti mengatahui

perubahan (fisik) apa saja yang terjadi di Kampung Pekojan Semarang.

b. Tokoh masyarakat

Kriteria :

- Penduduk yang sudah menetap di Kampung Pekojan

- Berumur > 50 tahun

- Mengetahui sejarah perkembangan Kampung Pekojan

Dari sampel yang diambil pada tokoh masyarakat dengan kriteria tertentu,

peneliti bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai historis kawasan

Kampung Pekojan Semarang dan aktivitas non fisik yang terjadi di Kampung

Pekojan Semarang.

Page 32: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

19

GAMBAR 1.3

KERANGKA ANALISIS

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011

INPUT PROSES OUTPUT

Asal usul

kampung

Bangunan asal

usul penghuni

Asal penduduknya

Analisis Kampung Pekojan

Semarang secara deskriptif

Karakteristik Kampung

Pekojan Semarang

Analisis Deskriptif Struktur

kawasan (Analisis Figure

Ground)

Analisis place

Karakteristik non fisik

Kampung Pekojan

Semarang

Pola jalan dan Pola

Perkampungan

Pola ruang dan

keteraturan massa

bangunan

Sosial budaya,

ekonomi,

keagamaan

Analisis Deskriptif untuk

menentukan eksistensi

morfologi Kampung

Pekojan Semarang

Faktor-Faktor yang

menentukan eksistensi

mofologi Kampung Pekojan

Bentuk bangunan

Analisis Fungsional kawasan

(Analisis Linkage)

Bentuk Arsitektur

Analisis Visual kawasan

Kondisi pola jalan dan pola

ruang

Fungsi kawasan

Karakteristik bangunan

Page 33: UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKTOR-FAKTOR YANG … · Fungsi kawasan dari Kampung Pekojan merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat

20

1.9 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penyusunan Tugas Akhir ini yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan,

sasaran dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian yang terdiri atas ruang lingkup wilayah

dan ruang lingkup materi, kerangka pemikiran, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II MORFOLOGI KAMPUNG KOTA

Merupakan bab yang mengkaji dan memberikan pemahaman serta memberikan kajian

teoritis mengenai judul penelitian Perubahan Morfologi Kawasan Kampung Pekojan yang

Mengikuti Perkembangan Kota Semarang.

BAB III GAMBARAN UMUM KAMPUNG PEKOJAN SEMARANG

Bab ini berisi mengenai gambaran kondisi Kampung Pekojan yang dilihat dari kondisi

fisik dan non fisik, sehingga dari bab III ini diharapkan dapat menghasilkan output analisis pada

bab selanjutnya.

BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK KAMPUNG UNTUK

MENENTUKAN EKSISTENSI MORFOLOGI KAMPUNG PEKOJAN

SEMARANG

Pada bab ini berisi mengenai analisis karakteristik kampung Pekojan Semarang sehingga

peneliti menentukan eksistensi morfologi yang terjadi di Kampung Pekojan Semarang dan Faktor-

Faktor yang menentukan eksistensi morfologi kampung Pekojan tersebut.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini diantaranya berisi temuan studi, kesimpulan dan rekomendasi dari

penelitian.