Bulen INFRASTRUKTUR DAERAH Edisi 5/Tahun I/ 2016 BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN AIR MINUM MELALUI PENERAPAN RENCANA PENGAMANAN AIR MINUM Hal. 13 Inspirasi: pERAN TIM KOORDINASI DANA ALOKASI KHUSUS KABUPATEN BARITO KUALA Hal. 25 PEMANFAATAN TEKNOLOGI MURAH UNTUK SURVEY KONDISI JALAN Hal. 9 EVALUASI KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) EVALUASI KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) Hal. 7 Hal. 7 PERENCANAAN STRATEGIS DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PERENCANAAN STRATEGIS DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) Hal. 10 Hal. 10 Mengembangkan Daya Saing Kota Mengembangkan Daya Saing Kota
24
Embed
uletin INFRASTRUKTUR DAERAH - setjen.pu.go.id edisi 5 tahun 2016.pdf · dari dukungan kelembagaan atau pemerintah daerah terkait. Mengacu pada UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Buletin
INFRASTRUKTUR DAERAH Edisi 5/Tahun I/ 2016
BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN AIR MINUM
MELALUI PENERAPAN RENCANA PENGAMANAN AIR MINUM Hal. 13
Inspirasi: pERAN TIM KOORDINASI
DANA ALOKASI KHUSUS KABUPATEN BARITO KUALA Hal. 25
PEMANFAATAN TEKNOLOGI MURAH
UNTUK SURVEY KONDISI JALAN
Hal. 9
EVALUASI KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)EVALUASI KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
Hal. 7Hal. 7
PERENCANAAN STRATEGIS DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)PERENCANAAN STRATEGIS DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
Hal. 10Hal. 10
Mengembangkan Daya Saing KotaMengembangkan Daya Saing Kota
Buletin Infrastruktur Daerah — Edisi V/2016
peristiwa
4 Mengembangkan Daya Saing Kota
Evaluasi Kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) 7
10 Perencanaan Strategis Dana Alokasi Khusus (DAK)
17
Program Pembangunan Kota Baru di Korea Selatan
12 Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Dana Alokasi Khusus (DAK)
7
25 15
Edisi 5 Tahun I 2016 Daftar isi
2
14
Artikel utama
informasi
23
Serba-serbi
20
Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2017
Workshop on Road Asset Management Database System in Indonesia
7 20 12
4
Sasaran DAK Bidang Infrastruktur TA. 2017
Buletin Infrastruktur Daerah — Edisi V/2016
Redaksi menerima tulisan/artikel/opini/foto/saran maupun tanggapan terkait bidang Fasilitasi Pendanaan Infrastruktur Daerah ke email
[email protected]. Redaksi berhak menyunting naskah/artikel yang masuk sesuai tema penerbitan dan ketersediaan jumlah hala-
bulan); penjualan (24 bulan); dan pengakhiran proyek
masih adanya penolakan publik terhadap sistem
kompensasi bagi pembebasan lahan.
Sebagai kesimpulan, pengembangan kota baru di
Korea Selatan terbukti telah dapat secara efektif
memecahkan masalah kelangkaan pasokan rumah bagi
masyarakat. Disamping itu, juga telah mendukung
pembangunan ekonomi Korea Selatan dengan
mewujudkan kota-kota baru yang produktif. Oleh
karena itu, berbagai pembelajaran dan pengalaman
pengembangann kota baru di Korea Selatan kiranya
layak untuk dikaji dan dikembangkan lebih lanjut untuk
diaplikasikan di Indonesia. (Annisa)
16 Buletin Infrastruktur Daerah — Edisi V/2016
Informasi
Buletin Infrastruktur Daerah — Edisi V/2016
D ana Alokasi Khusus merupakan dana yang
bersumber dari Pendapatan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN), yang
dialokasikan kepada daerah tertentu
untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional.
Dalam pengalokasian DAK TA. 2017 terdapat domain
perencanaan dengan dilaksanakannya rapat
multilateral meeting sebagai bentuk pendekatan secara
holistik-tematik terintegrasi dan spasial dengan
ditetapkannya 3 dimensi pembangunan, kondisi perlu
dan pembangunan ekonomi, 23 prioritas nasional, 88
program prioritas dan 1171 kegiatan prioritas.
Pada pendekatan perencanaan pembangunan secara
holistik tematik merupakan penanganan secara
menyeluruh fokus pada kegiatan yang relevan pada
pencapaian tujuan program prioritas, pendekatan
secara terintegrasi merupakan keterpaduan seluruh
kegiatan yang saling memperkuat dan selaras dalam
mencapai sasaran prioritas nasional, sedangkan
pendekatan spasial adalah kegiatan prioritas
direncanakan berdasarkan data dan informasi yang
baik serta lokasi yang jelas sehingga memudahkan
proses integrasi dan pemantauan kegiatan dilapangan.
Gambar 1. Merupakan Penjabaran Strategi
Pembangunan Nasional:
,
Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2017
“
”
17
Arah kebijakan DAK TA. 2017 yaitu
mempertajam fokus bidang/sub
bidang dan kegiatan DAK untuk
mendukung pencapaian sasaran
prioritas nasional
Gambar 1. Penjabaran Strategi Pembangunan Nasional
Informasi
Buletin Infrastruktur Daerah — Edisi V/2016
Pada hari rabu tanggal 11 Mei 2016 telah
diselenggarakan rapat terbatas DAK, dalam arahannya
presiden menyampaikan mekanisme tata cara alokasi
DAK perlu dibenahi dan diperbaiki, untuk mendapat
pencapaian Prioritas Nasional, proses penentuan
besaran alokasi DAK harus transparan serta ditentukan
secara bersama sama oleh Kementerian Keuangan,
Bappenas dan Kementerian teknis terkait, mereformasi
kriteria DAK dari money follow fuction menjadi money
program prioritas, serta perlu adanya pengaturan DAK
secara khusus sehingga tidak memberikan ruang untuk
negosiasi oleh siapapun bagi penentuan alokasinya
Selanjutnya kebijakan perencanaan pembangunan
mengacu pada arahan presiden dimana menteri dan
kepala lembaga wajib mengendalikan anggaran di
setiap K/L yang dipimpinnya, anggaran negara harus
berorientasi manfaat untuk rakyat, kebijakan anggaran
berdasarkan money follow program, tidak semua tusi
harus dibiayai secara merata, pemangkasan program
yang numenklaturnya kurang jelas dan kurang
bermanfaat bagi rakyat, pemangkasan regulasi yang
menghambat pengambilan keputusan dan tindakan,
peningkatan belanja modal dan fokus pada
pembangunan infrastruktur serta penyediaan sumber
daya manusia dalam percepatan pembangunan.
Sementara pada domain pelaksanaan terdapat proses
rapat bilateral meeting, musyawarah rencana
pembangunan nasional (musrenbangnas), dan rapat
trilateral meeting untuk menyederhanakan
nomenklatur bidang-bidang DAK TA. 2017, terdapat
juga proses mensinkronkan program kegiatan antar
Kementerian/Lembaga serta urusan pemerintah Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Sedangkan Arah kebijakan DAK TA. 2017 yaitu mem-
pertajam fokus bidang/sub bidang dan kegiatan DAK
untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas
nasional, mengalokasikan DAK berdasarkan usulan
daerah (proposal base) dan prioritas nasional dengan
memperhatikan perubahan kewenangan dari
kabupaten/kota ke provinsi, memberikan afirmasi
untuk daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan dan
transmigrasi, melakukan sinkronisasi dan harmonisasi
DAK dengan mengoptimalkan peran provinsi,
menghilangkan kewajiban daerah untuk menyediakan
dana pendamping, memberikan siskresi kepada daerah
untuk menggunakan maksimal 5% dari pagu DAK
untuk kegiatan penunjang yang bersifat non fisik,
mempercepat juknis/juklak DAK, penetapan juknis
dengan Perpres dan berlaku 3 tahun untuk
memberikan kepastian bagi daerah, dan melakukan
penyaluran DAK berbasis kinerja penyerapan. Berikut
Gambar Tahapan Umum Pelaksanaan DAK TA. 2017:
18
Gambar 2 . Tahapan Umum Pelaksanaan DAK TA. 2017
Sosialisasi petunjuk teknis & konsultasi program DAK di Batam
Buletin Infrastruktur Daerah — Edisi V/2016 DAK adalah dana transfer khusus ke daerah yang
merupakan bagian dari dana perimbangan, Dana
transfer khusus terdiri dari DAK Fisik dan DAK Non
Fisik, DAK Fisik dibagi lagi menjadi DAK Reguler, DAK
Penugasan dan DAK Afirmasi sesuai dengan RKP dan
Nota Keuangan RAPBN Tahun 2017. Gambar dan Tabel
berikut merupakan Pokok-Pokok Kebijakan DAK Fisik
TA. 2017 :
Oleh:
Leviana
19
Gambar 3. Pokok--pokok Kebijakan DAK Fisik TA. 2017
Sosialisasi petunjuk teknis & konsultasi program DAK di Batam
Sosialisasi petunjuk teknis & konsultasi program DAK di malang
Buletin Infrastruktur Daerah — Edisi V/2016 20
peristiwa
WORKSHOP
Road Asset Management
Database System
in Indonesia
P ASCO Representative Indonesia dan Subdit
Bimbingan Teknik Jalan Daerah, Direktorat
Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan
Fasilitasi Jalan Daerh pada tanggal 25 Mei
2016 mengadakan kegiatan Workshop on Regional
Asset Management Database System in Indonesia. Pada
acara workshop tersebut penyaji berasal dari Kyoto
University Jepang, Pasco Corporation Jepang, Pasco
Corporation Indonesia, PT Nusantara Secom InfoTech
Indonesia dan Subdit Bimbingan Teknik Jalan Daerah.
Sedangkan peserta berasal dari unsur Direktorat
Pengembangan Jaringan Jalan, Direktorat Jalan Bebas
Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah, Biro
Perencanaan Anggaran dan Kerjasam Luar Negeri,
Pusjatan, Dinas Bina Marga Kabupaten/Kota, PT Jasa
Marga, akademisi dari Univesritas Gadjah Mada (Prof.
Agus Taufik Muljono) dan Universitas Sebelas Maret
(Dr. Mamok Suprapto).
Pembicara dari Kyoto University, Assoc. Prof. Dr. Kazuya
Aoki menyampaikan tentang pentingnya database jalan
sebagai dasar bagi kegiatan perencanaan,
pemrograman, pelaksanaan dan evaluasi
penyelenggaraan jalan. Data jalan yang terdapat di
dalam databse jalan dapat dimanfaatkan untuk
menindaklanjuti masalah yang terjadi di dalam setiap
bagian dalam Road Maintenance Cycle. Berikut ini
adalah ilustrasi dari pemanfaatan database jalan dalam
setiap bagian dalam Road Maintenance Cylce.
Gambar 1. Ilustrasi pemanfaatan database jalan oleh Prof. Dr. Kazuya Aoki
Buletin Infrastruktur Daerah — Edisi V/2016
20
Buletin Infrastruktur Daerah — Edisi V/2016
21
Road Asset Management
Database System
in Indonesia
Gambar 1. Ilustrasi pemanfaatan database jalan oleh Prof. Dr. Kazuya Aoki
Di dalam presentasinya, Prof. Dr. Kazuya Aoki
menjelaskan penggunan database jalan dapat
memasukkan berbagai kondisi jalan ke dalam
database, seperti pavement condition (IRI), rambu jalan,
drainase, trotoar, dan sebagainya serta dapat
dilengkapi dengan data visual dari kondisi jalan
tersebut. Database jalan juga membantu dalam
mengintegrasikan petugas yang berada di lapangan
dengan petugas yang berada di kantor melakukan
inspeksi harian. Petugas yang berada di lapangan
dapat langsung memperbarui data kondisi jalan yang
ada di dalam database jalan dan petugas yang berada
di kantor dapat langsung mengetahui lokasi jalan
tersebut dengan menngunakan GPS (Global Positioning
System) sehingga dapat ditindakjanjuti secara tepat.
Selain itu juga, Prof. Dr. Kazuya Aoki memaparkan
database jaringan jalan juga dapat dimanfaatkan untuk
merencanakan program pemeliharaan jalan tahunan
dengan kemampuannya dalam menyimpan data
kondisi jalan secara menyeluruh dan juga dapat
memudahkan dalam penyebaran informasi kondisi
jalan, baik secara parsial maupun menyeluruh, kepada
instansi-instansi terkait yang membutuhkan informasi
tersebut. Setelah itu Prof. Dr. Kazuya Aoki menjelaskan
mengenai deterioration model yang digunakan dalam
Road Asset Management System yang Ia kembangkan.
Deterioration model yang ia gunakan berdasarkan
kepada pendekatan Markov Chain Model yaitu Markov
Transition Probabilities sehingga model yang ia
gunakan memperhatikan faktor ketidakpastian
(uncertainty) di dalam perhitungan model tersebut.
Dan manfaat yang didapatkan dari penggunaan
deterioration model tersebut adalah berkurangnya
biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pemeliharaan
jalan serta dapat menjadi salah satu variabel penting
dalam analisis biaya risiko.
Sesi selanjutnya dilanjutkan oleh Junichi Oshima yang
menjelaskan tentang “MLIT Project Summary and
Outputs”. Dalam paparannya Junichi Oshima
menjelaskan mengenai teknologi Road Data
Management System yang sedang dikembangkan oleh
MLIT. Menurut Junuchi, Teknologi yang sedang mereka
kembangkan sesuai dengan kondisi Indonesia karena
kemudahan dalam pengoperasian namun tetap
mempunyai kualitas yang baik. Dalam presentasinya
Junichi menjelaskan mengenai teknologi pengumpulan
data, teknologi analisis data, dan pemanfaatan data
dari proyek mereka. Beberapa inovasi baru dijelaskan
oleh Junichi dalam presentasinya, seperti index for
repair decision yang merupakan gabungan antara
metode klasifikasi jalan berdasarkan IRI dan visual.
Pihak dari Subdit Bimbingan Teknik Jalan Daerah dan
beberapa pihak lain akan mencoba mempelajari lebih
beberapa hal yang sudah dipresentasikan oleh Junichi
Oshima.
Narasumber dalam sesi selanjutnya adalah Tetsuo Uno
dan Andry Fernandus yang akan mendemonstrasikan
survei kondisi jalan yang sudah dilakukan di Indonesia,
tepatnya di Kota Surakarta, dengan teknologi yang
sudah mereka kembangkan. Selain itu juga, Tetsuo
juga memperlihatkan tampilan dari software road
database yang sudah mereka kembangkan beserta
dengan fungsi-fungsi yang dapat dioperasikan dalam
software tersebut.
Buletin Infrastruktur Daerah — Edisi V/2016
21
Demonstrasi yang dilakukan oleh Tetsuo Ono
Buletin Infrastruktur Daerah — Edisi V/2016
Sesi presentasi terakhir diisi oleh Hayato Fukuoka dari
Nusantara Secom Infotech yang menawarkan
teknologi database jalan yang sudah dibuat oleh
mereka sebelumnya. Software yang mereka
kembangkan sudah digunakan di 3 kota di Indonesia
dan juga oleh PT Jasa Marga dalam melakukan
pemeliharaan jalan tol. Metode survey yang mereka
lakukan dalam mengumpulkan data kondisi jalan
terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap persiapan,
survei lapangan, kompilasi data, dan tahap analisis dan
evaluasi. Untuk dapat menerapkan teknologi yang
mereka tawarkan, pihak pengguna harus menyiapkan
biasa minimal sebesar 300 juta rupiah. Beberapa pihak
yang hadir dalam workshop tertarik dengan teknologi
yang mereka tawarkan, namun masih dibutuhkan
kajian lebih lanjut. Pada kesempatan ini juga, Kasi
22
Bimbingan Teknik I menyampaikan
tentang aplikasi RoadRoid dan
RoadBudget kepada peserta Workshop.
Peserta dari Biro Perencanaan Anggaran
dan
Kerjasama Luar Negeri dan Pusjatan
mendukung kedua aplikasi tersebut guna
meningkatkan pengelolaan data base
jalan daerah dan transparansi
pengelolaan anggaran. Pusjatan dan
Kyoto University akan mempelajari lebih
lanjut mengenai model penurunan IRI
yang digunakan dalam aplikasi
RoadBudget. (Annisa)
Gambar 5. Contoh tampilan visual dan hasil survei di Kota Surakarta
Gambar 4. Pemaparan metode survei yang dilakukan oleh pihak PASCO CORPORATION dan PT NSI
“
”
Pentingnya database jalan
sebagai dasar bagi kegiatan
perencanaan, pemrograman,
pelaksanaan dan evaluasi
penyelenggaraan jalan.
Index for repair decision yang
merupakan gabungan antara
metode klasifikasi jalan
berdasarkan IRI dan visual.
Buletin Infrastruktur Daerah — Edisi V/2016
23
Serba-serbi
SASARAN DAK BIDANG INFRASTRUKTUR Tahun Anggaran 2017
1.Pembangunan Daerah Irigasi Baru : 81 DI seluas 5.000 Ha
2.Rehabilitasi Jaringan Irigasi : 5.394 DI seluas 755.200 Ha
1. Kemantapan Jalan Provinsi sebesar 71,75%
2. Kemantapan Jalan Kab/Kota sebesar 60,76%
3. Meningkatnya aksesibilitas menuju kawasan-kawasan strategis nasional : perbatasan, pariwisata, industri, daerah tertinggal
4. Meningkatnya konektivitas nasional
Sesuai RPJMN 2015 -2019, penanganan rumah tidak layak huni ditargetkan sebesar 1.750.000 unit. Berdasarkan resources envelope tahunan, target yang dapat ditangani PUPR sebanyak 400.000 unit, sehingga terdapat gap sebesar 1.350.000 unit.
1. Tersedianya akses ke sumber air minum yang layak bagi 444.726 rumah tangga bagi MBR dan Non-MBR di kab/kota yang memiliki idle capacity yang memadai untuk dibangun.
2. Tersedianya akses ke sumber air minum yang layak bagi 716.352 rumah tangga melalui pembangunan baru 448 SPAM lengkap dengan kapasitas sampai dengan 10 liter/detik
3. Tersedianya akses ke sumber air minum yang layak bagi 243.170 rumah tangga melalui peningkatan SPAM BJP menjadi SPAM BJP terlindungi.
1. Terbangunnya 84.500 SR untuk SPAL terpusat terpasang.
2. Terbangunnya 85.000 SR melalui pembangunan 1.700 unit SPAL Terpusat Skala Komunal Domestik baru.
3. Terbangunnya 1.026 unit IPAL USK baru.
4. dianya 348.000 unit tangki septik individu di perkotaan.
5. Tersedianya 116 unit truk tinja untuk mengangkut lumpur tinja dari rumah ke IPLT.
6. Terbangunnya 76 IPLT baru.
7. Tersedianya sarana sanitasi individual perdesaan di desa/kelurahan yang sudah terverifikasi ODF selama minimal 2 tahun sebanyak 1.740.000 unit
8. Terbangunnya TPS 3R sebanyak 700 unit.
9. Terbangunnya alat pemantauan kualitas air sungai sebanyak 52 unit.
BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI