Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin E)
Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin E)
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang
Percobaan, (2) Tujuan percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4)
Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang PercobaanVitamin merupakan senyawa yang
diperlukan untuk kehidupan, yang tidak dapat dibentuk oleh
organisme hewan walaupun diperlukan dalam jumlah kecil untuk
metabolisme. Kebanyakan vitamin adalah prekursor koenzim dan
padabeberapa hal juga prekursor bahan pembawa sinyal.Kebutuhan akan
vitamin tergantung dari jenisnya dan dipengaruhi oleh usia, jenis
kelamin, dan keadaan fisiologis seperti, kehamilan, menyusui, kerja
berat tubuh, dan cara konsumsi makanan (Yuniastuti, 2006)Vitamin E
sangat penting bagi tubuh terlebih lagi sifatnya sebagai
antioksidan yang sangat berguna bagi tubuh yaitu menghambat radikal
bebas yang dapat menyebabkan karsinogenik. ( Yuniastuti, 2006)
1.2. Tujuan PercobaanTujuan percobaan dari uji vitamin E adalah
untuk mengetahui adanya vitamin E dalam bahan pangan.
1.3. Prinsip PercobaanPrinsip percobaan dari uji vitamin E
adalah berdasarkan reaksi antara vitamin E dengan alcohol absolute
dan HNO3 pekat disertai pemanasan sehingga membentuk senyawa
kompleks berwarna merah.
1.4. Reaksi Percobaan
Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Vitamin E
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan,
(2) Pereaksi yang Digumakan, (3) Alat yang digunakan, dan (4)
Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang DigunakanBahan yang digunakan dalam uji vitamin
E ini adalah vitamin B, terong, sari kacang kedelai, wortel, dan
vitamin C ipi.
2.2. Pereaksi yang DigunakanPereaksi yang digunakan dalam uji
vitamin E ini adalah alcohol absolute dan HNO3 pekat.
2.3. Alat yang DigunakanAlat yang digunakan dalam uji vitamin E
adalah pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas kimia,
dan water bath.
2.4. Metode Percobaan
1 ml sampel + 2 ml alcohol absolute + 5 tetes HNO3 pekat.
Panaskan 15 menit pada suhu 75o
Amati perubahan warna dari jingga sampai merah.
Gambar 2. Metode Percobaan Uji Vitamin E
III HASIL PENGAMATAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan,
(2) Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Vitamin
ESampelPereaksisuhuWarnaHasilKeterangan
Sebelum pemanasanSetelah pemanasan
Vitamin BAlkohol absolute dan HNO3pekat75oKuning terangKuning
terang-Tidak mengandung vitamin E
TerongCoklat kehitamanHijau terang-Tidak mengandung vitamin
E
Sari kacang kedelaiPutih susuBening keruh-Tidak mengandung
vitamin E
WortelCoklatKuning susu-Tidak mengandung vitamin E
Vitamin C ipiHijau terangBening kekuningan-Tidak mengandung
vitamin E
Sumber : Tiara dan Yudhi, Kelompok L, Meja 5, 2014(+) =
terbentuk warna jingga sampai merah( - ) = tidak terbentuk warna
jingga sampai merah
Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Vitamin E
3.2 PembahasanPada uji vitamin E ini sampel direaksikan dengan
menggunakan alcohol dan HNO3 pekat yang berfungsi untuk membentuk
senyawa -kuinon yang dapat direduksi menghasilkan kuinol. Dengan
adanya pereaksi HNO3 pekat maka -tokoferol dapat meghasilkan
-kuinon. Kemudian sampel dipanaskan pada suhu 750 ini dilakukan
agar reaksi berlangsung cepat dan terbentuk warna jingga sampai
merah dipanaskan pada suhu tinggi karena sifat vitamin E yang
stabil pada suhu tinggi.Pemanasan selama 15 menit pada suhu 75o C
berfungsi untuk mengoptimalkan kecepatan reaksi yang terjadi
terhadap pembentukan senyawa kompleks jingga ke merah tersebut.
Pemanasan yang dilakukan pada suhu tinggi, tidak akan menyebabkan
vitamin E mudah rusak, sebab sifat vitamin E itu sendiri tahan
terhadap pemanasan dan tahan terhadap asamAkohol yang digunakan
yaitu menggunakan alkohol absolute. Alkohol absolute yaitu alkohol
murni atau alkohol tanpa tambahan air. Alkohol absolute dan alkohol
biasa tidak sama karena alkohol biasa ada tambahan air di dalamnya.
Pada percobaan ini digunakan alkohol absolute karena sifat vitamin
E yang susah dideteksi dan vitamin E larut dalam pelarut organik
sehingga menggunakan alkohol absoluteMekanisme terjadinya hasil
yang positif untuk sampel yaitu larutan sampel yang diduga
mengandung vitamin E ditambahkan dengan alkohol absolute. Alkohol
yang ditambahkan tersebut akan mengakibatkan struktur dari vitamin
E berubah menjadi thiol. Thiol yang terbentuk ini kemudian
berikatan dengan HNO3 yang ditambahkan pada tabung reaksi sehingga
terbentuklah senyawa kompleks dengan warna jingga ke merahVitamin E
(Tocopherol), adalah vitamin yang larut baik dalam lemak yang
melindungi tubuh dari radikal bebas. Vitamin E juga berfungsi
mencegah penyakit hati, mengurangi kelelahan dan mengurangi PMS,
membantu memperlambat penuaan karena oksidasi; mensuplai oksigen ke
darah sampai dengan ke seluruh organ tubuh. Vitamin E juga
menguatkan dinding pembuluh kapiler darah dan mencegah kerusakan
sel darah merah akibat racun. Vitamin ini juga membantu mencegah
sterilitas dan destrofi otot. Vitamin E juga dikenal sebagai
tokoferol, khususnya pada molekul alfa tokoferol. Vitamin E diserap
di saluran pencernaan yaitu oleh silomikron melalui transport
silomikron dan kemudian di hati diserap oleh uptake silomikron.
hati dapat mengubah vitamin E menjadi VLDL. Tempat penyimpanan
utama vitamin E adalah di jaringan adiposa. ( Qonita, 2008)Fungsi
utama vitamin E di dalam tubuh adalah sebagai antioksidan alami
yang mambuang radikal bebas dan molekul oksigen. secara partikular,
vitamin E juga penting dalam mencegah peroksidasi membran asam
lemak tak jenuh. Vitamin E dan C berhubungan dengan efektifitas
antioksidan masing-masing. Alfa-tokoferol yang aktif dapat
diregenerasi dengan adanya interaksi dengan vitamin C yang
menghambat oksidasi rakdikal bebas peroksi. Alternatif lain, alfa
tokoferol dapat membuang dua radikal bebas peroksi dan
mengkonjugasinya menjadi glucuronat ketika ekskresi di ginjal.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh tidak bertenaga,
aktifitas seksual menurun, deposit lemak yang tidak normal di otot,
perubahan degenerasi di hati dan otot, kulit kering, dan
peningkatan resiko kanker (Burke, 2007).Vitamin E banyak tersedia
dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam
bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan
minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi.
Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga
matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih
dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan
susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E
mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari
makanan segar. Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan
antioksidan. Vitamin E membantu menstabilkan membran sel, mengatur
reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai
anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel,
seperti sel darah merah dan sel darah putih yang melewati
paru-paru. Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel
darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit
dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat
berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan,
kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis. Keracunan dapat
terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi
seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah,
lelah, pusing dan penglihatan tidak normal (Sofia, 2005)Mekanisme
terbentuknya warna jingga sampai merah
Gambar 4. Mekanisme terbentuk warna merah
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan, (2)
Saran
4.1. KESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan pada sampel vitamin
B, terong, sari kacang kedelai, wortel, dan vitamin C ipi yang
direaksikan dengan alcohol absolute dan HNO3 pekat seluruhnya
negative mengandung vitamin E yang ditandai dengan tidak
terbentuknya senyawa kompleks berwarna merah.
4.2. SARANDisarankan pada praktikan agar teliti dalam melihat
perubahan warna yang terbentuk.
DAFTAR PUSTAKAQonita, (2008). Vitamin.
http://qforq.multiply.com/journal/item/11?&show_interstitial
=1&u=%2Fjournal%2Fitem. Diakses: 24 Maret 2012.Burke, W.Tracy,
(2007), Vitamin E, http://id.svhoong.com, Diakses : 22/03/12.Sofia,
Dinna, (2005), Antioksidan dan Radikal Bebas,
http://chem-is-try.org, Diakses: 22/03/12.Winarno, FG. (1992).
Kimia pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia Pusaka Utama.
Jakarta
LAMPIRAN HASIL PENGAMATAN
SampelPereaksiHasil 1Hasil 2
Vitamin BAlcohol absolute dan HNO3 pekat--
TerongAlcohol absolute dan HNO3 pekat--
Sari kacang kedelaiAlcohol absolute dan HNO3 pekat--
WortelAlcohol absolute dan HNO3 pekat--
Vitamin C ipiAlcohol absolute dan HNO3 pekat--
Sumber : Hasil 1 : Tiara dan Yudhi, Kelompok L, Meja 5, 2014
Hasil 2 : Laboratorium Biokimia Pangan, 2014
Alkohol absolut + HNO3 CH3(CH2)3 - CH - CH3(CH2)3CH3 - C -
HCH3CH3CH3CH3CH3CCH3 - C - H(CH2)3+Senyawa komplek warna jingga
hingga merah