UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN SIMVASTATIN TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL MENCIT JANTAN (Mus musculus L.) HIPERKOLESTEROLEMIA (Skripsi) Oleh: Tetania Tiara Putri JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
53
Embed
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH NAGA MERAH …digilib.unila.ac.id/27372/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KADAR KOLESTEROL TOTAL MENCIT JANTAN (Mus musculus L.) H IPERKOLESTEROLEMIA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DANSIMVASTATIN TERHADAP PENURUNAN
KADAR KOLESTEROL TOTAL MENCIT JANTAN(Mus musculus L.) HIPERKOLESTEROLEMIA
(Skripsi)
Oleh:
Tetania Tiara Putri
JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DANSIMVASTATIN TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL
MENCIT JANTAN (Mus musculus L.) HIPERKOLESTEROLEMIA
Oleh :
Tetania Tiara Putri
Masyarakat Indonesia cenderung memakan makanan siap saji, makanan yang mengandunglemak jenuh dan kalori tinggi, kurang memakan buah dan serat, serta jarang berolahraga. Halini dapat menyebabkan seseorang menderita hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemiaadalah peningkatan kadar kolesterol dalam serum darah di atas batas normal. Dalam prosespenyembuhannya sebagian masyarakat mengkonsumsi obat sintetis kimia. Penggunaan obatkimia dalam jangka panjang memiliki efek samping bagi penggunanya, sehingga kinimasyarakat diharapkan beralih dengan pengobatan tradisional upaya menekan resiko efeksamping tersebut, seperti halnya mengkonsumsi buah naga merah karena buah tersebutmengandung senyawa penurun kolesterol seperti niasin, vitamin C dan serat panganpektin.Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak buah naga merah(Hylocereus polyrhizus) dan simvastatin terhadap penurunan kolesterol total mencit jantan(Mus musculus L.) hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan Rancangan AcakLengkap yang terbagi dalam 5 kelompok perlakuan dengan masing-masing 5 pengulangan.Kelompok kontrol – (diberi pakan standar dan air minum hingga akhir penelitian), kontrol+(diberi otak sapi sebanyak 0,5 ml selama 15 hari dan selanjutnya diberi simvastatin selama 15hari), kelompok P1 (diberi otak sapi sebanyak 0,5 ml selama 15 hari dan selanjutnya diberiekstrak buah naga dengan dosis 18mg/ekor/hari selama 15 hari), P2 (diberi otak sapisebanyak 0,5 ml selama 15 hari dan selanjutnya diberi ekstrak buah naga dengan dosis21mg/ekor/hari selama 15 hari) dan P3 (diberi otak sapi sebanyak 0,5 ml selama 15 hari danselanjutnya diberi ekstrak buah naga dengan dosis 24mg/ekor/hari selama 15 hari). Hasilpenelitian ini menunjukkan pemberian simvastatin pada kontrol+ dan ekstrak buah nagamerah pada kelompok P1, P2 dan P3 dapat menurunkan kolesterol total mencithiperkolesterolemia. Dosis ekstrak buah naga merah yang paling berepengaruh menurunkankolesterol total yaitu 24mg/ekor/hari.
Kata kunci : Hylocereus polyrhizus, simvastatin, Mus musculus .L, kolesterol total
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereuspolyrhizus) DAN SIMVASTATIN TERHADAP PENURUNAN KADAR
KOLESTEROL TOTAL MENCIT JANTAN (Mus musculus L.)HIPERKOLESTEROLEMIA
Oleh
TETANIA TIARA PUTRI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA SAINS
Pada
Jurusan BiologiFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lampung
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 25 April 1995. Penulis
merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara oleh pasangan Bapak Syahrizal DEM
dan Ibu Fatimah.
Penulis mulai menempuh pendidikan pertamanya di Taman Kanak-Kanak Kartika
II-25 Bandar Lampung pada tahun 2000. Pada tahun 2001, penulis melanjutkan
pendidikannya di Sekolah Dasar Kartika II-5 Bandar Lampung. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 25 Bandar
Lampung pada tahun 2007. Pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikannya
di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bandar Lampung.
Pada tahun 2013, penulis tercatat sebagai salah satu mahasiswa Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Lampung
melalui Jalur Paralel. Selama menjadi mahasiswa di Jurusan Biologi FMIPA
Unila, Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Fisiologi Hewan.
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Margasari, Kecamatan
Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur pada Januari-Maret 2016 dan
melaksanakan Kerja Praktik di Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Lampung pada Juli-Agustus 2016 dengan
viii
judul “IDENTIFIKASI PENYAKIT IKAN GOLONGAN BAKTERI DAN
VIRUS DI STASIUN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN
KEAMANAN HASIL PERIKANAN KELAS I LAMPUNG”.
PERSEMBAHAN
حیم حمن الر الر بسم هللا
Dengan mencgucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas
segala limpahan Rahmat, Ridho, dan Karunia-Nya yang tak
henti-hentinya Dia berikan, Kupersembahkan karya kecilku
ini untuk :
Mama dan Papa tercinta yang senantiasa mengucap
namaku dalam do’a, mencurahkan kasih dan sayangnya
untukku, serta selalu mendukung dan memotivasi dalam
setiap langkahku,
Kedua kakakku tersayang yang juga selalu mendo’akan dan
memberikan semangat,
Bapak dan Ibu Dosen yang selalu memberikanku ilmu yang
bermanfaat dan membantuku dalam menggapai kesuksesan,
serta Almamaterku tercinta.
MOTTO
”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginyamemiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akhirat,
maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendakikeduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”.
(HR. Turmudzi)
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka ALLAHakan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim, no. 2699)
“Bermimpilah semaumu, kejarlah mimpi itu
Genggamlah dunia sebelum dunia menggenggammu”
“Learn from yesterday, Live for today And hope for tomorrow”(Albert Einstein)
“Jangan menunggu hari esok, karena esok merupakan misteri yang tidakdapat diketahui oleh siapa pun”
“Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya,ia akanmemotongmu (menggilasmu)”
(H.R. Muslim)
“Do the best, be good, then you will be the best”
SANWACANA
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT. Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Uji Efektivitas Pemberian Ekstrak
Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Dan Simvastatin Terhadap
Penurunan Kadar Kolesterol Total Mencit (Mus musculus L.)
Hiperlipidemia” dan tentunya tidak terlepas dari dukungan dan motivasi
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis dengan tulus mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Dr. Hendri Busman, M.Biomed., selaku Pembimbing I yang begitu
sabar memberikan masukan, memberikan perhatian, bimbingan, arahan
serta memberikan rasa kepercayaan diri bagi penulis hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
2. Bapak Prof. Dr. Sutyarso, M.Biomed., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan nasihatnya kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Pembahas dan Ketua Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lampung yang banyak memberikan nasihat,saran dan masukan yang baik
bagi penulis.
4. Bapak Jani Master, M.Si., selaku Pembimbing Akademik yang selalu
memberikan masukan dan motivasi kepada penulis.
5. Bapak Dr. G. Nugroho Susanto, M.Sc., selaku Pembimbing Akademik
yang selalu memberikan masukan dan motivasi kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Biologi Fakultas Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung yang telah banyak
memberikan ilmu, pengalaman, pengetahuan yang luas, motivasi, saran,
nasihat dan semangat selama penulis menyelesaikan studi.
7. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
8. Seseorang yang spesial Januar Jalu Anggoro S.H yang selalu ada dan setia
menemani penulis di setiap kondisi suka maupun duka dari masa SMA
hingga kini, selalu memberikan dukungan, kasih sayang, perhatian,
bantuan, semangat, nasihat dan kritikan yang membangun, menjadi
pendengar yang baik, memberikan canda tawa, pembelajaran yang baik
serta pengalaman hidup yang berarti.
9. Partner penelitian penulis Ezanda Vozza D.P dan Veni Yulia yang telah
sabar memberikan bantuan, masukan, motivasi, dukungan dan selalu setia
dalam menghadapi suka dan duka penulis hingga menyelesaikan skripsi.
10. Sahabat tercinta dan teman-teman kesayangan penulis Irva Arifin, Dika
2.2.1 Metabolisme Jalur Endogen ..................................................... ........72.2.2 Metabolisme Jalur Eksogen...................................................... ........8
2.3 Kolesterol........................................................................................... ........82.4 Trigliserida......................................................................................... ........112.5 Kolesterol Total ................................................................................. ........12
2.6 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol .................................. .....122.7 Hiperkolesterolemia........................................................................... .....142.8 Statin .................................................................................................. .....152.9 Simvastatin ....................................................................................... . ..152.10 Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) ..................................... . ..16
2.10.1 Karakteristik Tanaman............................................................ . ..172.10.2 Kandungan Buah Naga Merah................................................ .....18
3.1 Waktu dan Tempat…......................................................................... ....233.2 Alat dan Bahan ................................................................................. ....233.3 Desain Penelitian .............................................................................. ....243.4 Pelaksanaan Penelitian....................................................................... ....253.5 Diagram Alir Penelitian ..................................................................... ....30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian.................................................................................. ... 31A. Rerata Kolesterol Total Mencit ................................................... ... 31B. Rerata Berat Badan Mencit.......................................................... ....33
4.2 Pembahasan ....................................................................................... ....35A. Rerata Kolesterol Total Mencit Setelah Diberikan Perlakuan..... ....35B. Perubahan Berat Badan Mencit Setelah Diberikan Perlakuan .... ... 41
B1, vitamin B2, vitamin C, niasin. Selain zat gizi, buah naga merah
juga mengandung fitokimia yang baik bagi tubuh, diantaranya
flavonoid. Kandungan flavonoid pada daging buah naga merah
sebanyak 7,21 ± 0,02 mg CE/100 gram (Wu dkk, 2005).
Buah naga mengandung berbagai zat aktif yang dapat menurunkan
kadar kolesterol dan trigliserida darah, yaitu niasin, vitamin C serta
serat pangan dari bentuk pektin (Kristanto, 2008). Selain itu, buah ini
mengandung phytoalbumin antioxidant, polyunsaturated fatty acid
(PUFA) atau asam lemak tak jenuh ganda, besi, kalsium, fosfor,
protein (Ariffin dkk, 2008).
19
Zat makanan lain yang terkandung di dalam buah naga ialah serat ,
kalsium, zat besi, dan fosfor yang bermanfaat untuk mencegah
hipertensi (Zainoldin dan Baba,2009). Buah naga merah baik untuk
memperbaiki penglihatan mata karena kandungan karetonoidnya yang
tinggi (Raveh dkk,1998). Fitokimia berupa flavonoid di dalam buah
naga juga diketahui dapat mengurangi risiko kanker (Wu dkk, 2005).
2.11 Mencit (Mus musculus L.)
Mencit (Mus musculus) merupakan hewan mamalia hasil domestikasi dari
mencit liar yang paling umum digunakan sebagai hewan percobaan pada
laboratorium, yaitu sekitar 40%-80%. Banyak keunggulan yang dimiliki oleh
mencit sebagai hewan percobaan, yaitu memiliki kesamaan fisiologis dengan
manusia, siklus hidup yang relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak,
variasi sifat-sifatnya tinggi dan mudah dalam penanganan (Moriwaki dkk,
1994).
Gambar 3. Mencit (Mus musculus L.) (Prihantika, 2016)
20
Menurut Arrington (1972), sistematika mencit (Mus musculus L.)
berdasarkan taksonomi adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus L.
Menurut Retnaningsih (2008), mencit sering digunakan sebagai hewan
percobaan karena mencit memiliki beberapa keunggulan. Pertama, gen
mencit relatif mirip dengan manusia, kedua, merupakan binatang menyusui
(mamalia), kemampuan berkembangbiak mencit sangat tinggi, relatif cocok
untuk digunakan dalam eksperimen massal. Hewan percobaan adalah
hewan yang digunakan dalam penelitian biologis maupun biomedis dan
dipelihara secara intensif di laboratorium. Salah satu hewan laboratorium
yang sering digunakan adalah mencit (Mus musculus L.).
Mencit akan lebih aktif pada senja atau malam hari, mereka tidak
menyukai terang. Mereka juga hidup di tempat tersembunyi yang dekat dari
sumber makanan. Hewan ini memiliki kadar kolesterol normal tubuh
sebesar 26,0-82,4 mg/dl (Kusumawati, 2004). Nenek moyang mencit
berasal dari mencit liar yang mempunyai warna bulu agouti (abu-abu),
sedangkan pada mencit laboratorium lainnya berwarna putih. Mencit hidup
21
di daerah yang cukup luas penyebarannya, mulai dari iklim dingin, sedang,
maupun panas dan dapat hidup terus menerus dalam kandang atau secara
bebas sebagai hewan liar (Malole dan Pramono, 1989). Hewan ini dinilai
cukup efisien dan ekonomis karena mudah dipelihara, tidak memerlukan
tempat yang luas, memiliki waktu hamil yang singkat, dan banyak memiliki
anak per kelahiran (Retnaningsih, 2008). Mencit laboratorium digunakan
untuk penelitian dalam bidang obat-obatan, genetik, diabetes mellitus, dan
obesitas.
22
Menurut Prihantika (2016), data biologi mencit sebagai berikut :
Tabel 1. Data biologi mencit
Data Biologi Keterangan
Berat badan jantan (gram) 20-40
Berat badan betina (gram) 18-35
Lama hidup (tahun) 1-3
Termperatur tubuh (°C) 36,5
Kebutuhan air Ad libitum
Kebutuhan makanan (g/hari) 4-5
Pubertas (hari) 28-49
Lama kebuntingan (hari) 17-21
Mata membuka (hari) 12-13
Tekanan darah :
Sistolik (mmHg) 133-160
Diastolik (mmHg) 102-110
Kolesterol (mg/dl) 26,0- 82,4
23
III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2017-Maret 2017 di Laboratorium
Zoologi dan Laboratorium Biomolekuler Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang mencit
berupa bak plastik berukuran 30 x 25 x 10 cm dilengkapi dengan kawat kasa
untuk menutup bak plastik agar mencit tidak keluar, tempat pakan dan
minumannya. Sekam sebagai alas tempat mencit. Jarum sebagai alat untuk
mengambil darah mencit, spuit 1 ml dan sonde lambung untuk pemberian
pakan tinggi kolesterol pada mencit. Pengukus dan blender untuk membuat
suspensi otak sapi. Alat test strip kolesterol (Easy Touch check) dan strip
kolesterol untuk mengukur kadar kolesterol total.
Adapun bahan yang digunakan adalah 25 ekor mencit jantan, buah naga merah
(Hylocereus polyrhizus), simvastatin, pakan standar berupa pellet, makanan
tinggi kolesterol berupa 1 ml suspensi otak sapi, tisu untuk membersihkan
luka mencit dan alkohol sebagai bahan untuk membersihkan luka pada mencit.
24
3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan mencit jantan
sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan dalam penelitan ini
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Menurut Federer (1991), untuk
menghitung besar sampel digunakan rumus sebagai berikut :
Nilai t pada rumus tersebut adalah jumlah perlakuan yang diberikan selama
percobaan, sedangkan nilai n merupakan jumlah pengulangan atau jumlah
sampel dalam setiap kelompok perlakuan. Dari rumus di atas dapat dilakukan
perhitungan besaran sampel sebagai berikut:
t ( n-1 ) ≥ 15
5 ( n-1 ) ≥ 15
5n-5 ≥ 15
5n ≥ 20
n ≥ 20/5
n ≥ 4
Dari rumus yang digunakan, diperoleh jumlah minimal sampel yang
digunakan adalah 4, namun pada penelitian ini besar sampel yang digunakan
adalah 5 ekor mencit per kelompok. Maka jumlah sampel yang diperlukan
untuk percobaan ini adalah sebanyak 25 ekor mencit.
t (n-1) ≥15
25
3.4 Pelaksanaan Penelitian
a. Persiapan Kandang dan Hewan Uji
Kandang mencit yang digunakan sebanyak 25 unit beserta penutupnya di
cuci hingga bersih dan diberi alas berupa sekam padi. Dalam penelitian ini
digunakan mencit jantan sebanyak 25 ekor dengan berat badan 20-40 gram
yang diperoleh dari Balai Veteriner Lampung. Sebelum penelitian dimulai
mencit diaklimasi selama 7 hari dalam kondisi laboratorium. Setiap hari
mencit diberi pakan standar dan air minum aquabides.
b. Pembuatan Pakan Tinggi Kolesterol
Pakan tinggi kolesterol khusus untuk meningkatkan kadar kolesterol
diberikan setiap hari selama 15 hari. Otak sapi diolah dengan cara
mengukusnya terlebih dahulu kemudian diblender dan ditambahkan air
sebanyak 1:1. Dalam 100 gram otak sapi terkandung sekitar 2 gram
kolesterol dan 2,9 gram asam lemak jenuh (Prihantika, 2016).
c. Persiapan dosis simvastatin
Dosis simvastatin yang digunakan mengikuti penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Surialaga (2013), untuk hewan mencit yaitu dengan dosis
= 0,0026x10mg
0,02 kg
= 1,3 mg x 30g
= 0,52 mg/ekor/hari.
26
Sehingga dosis yang digunakan pada mencit setiap harinya adalah
0,52 mg/ekor/hari.selama 15 hari.
d. Persiapan ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)
Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang digunakan untuk
penelitian ini dibeli dari sebuah supermarket di Bandar Lampung. Untuk
mendapatkan pulp dari buah naga, buah tersebut dikupas manual
menggunakan pisau stainless steel. Daging buah yang telah dikupas dan di
potong dadu sekitar 2-3 gram diblender selama 1-2 menit sampai pulp
berubah ke bentuk pasta. Setelah sampel homogen kemudian lakukan
proses freeze dry untuk menurunkan kadar air sehingga proses ekstraksi
lebih efisien. Kemudian sampel dimasukkan ke dalam tabung silinder dan
kemudian ditambahkan 250 ml etanol 70%. Setelah itu dikocok selama 48
jam, lalu campuran tersebut disaring menggunakan kertas filter Nomor 4.
Semua maserat etanol digabungkan dan diuapkan dengan menggunakan
alat penguap vakum putar (rotary evaporator) pada temperature 400C
selama 4 jam. Ekstrak etanol ditangguhkan 1% CMC (karboksimetil
selulosa) dan siap untuk digunakan (Kanedi dkk, 2016).
e. Persiapan dosis ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)
Berdasarkan penelitian Heryani (2016), dosis buah naga yang paling
mempengaruhi dalam penurunan kadar kolesterol pada mencit yang
diberikan perlakuan adalah 600 gram. Dengan demikian dosis yang
dipilih dalam penelitian ini adalah:
27
Perlakuan 1
= dosis x berat badan
= 600 mg x 0,03 kg
= 18 mg/ekor/hari
Perlakuan 2
= dosis x berat badan
= 700 mg x 0,03 kg
= 21 mg/ekor/hari
Perlakuan 3
= dosis x berat badan
= 800 mg x 0,03 kg
= 24 mg/ekor/hari
f. Pemberian Perlakuan
Pemberian perlakuan mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok dilakukan
setelah kadar kolesterol darah mencit mencapai di atas 100 mg/dl.
Penelitian ini akan dilakukan selama 30 hari. Untuk kelompok perlakuan,
hari ke-1 hingga ke-15 mencit diberikan pakan tinggi kolesterol berupa
otak sapi (Prihantika, 2016) dan hari ke- 15 hingga ke -30 mencit
diberikan perlakuan menggunakan ekstrak buah naga merah sesuai dosis
yang sudah ditentukan (Heryani, 2016). Adapun kelompok perlakuannya
adalah :
28
Kontrol (-) : pakan standar berupa pellet sampai akhir masa
penelitian selama 30 hari.
Kontrol (+) : pakan tinggi kolesterol yang terdiri atas 1 ml suspensi
otak sapi yang diberikan menggunakan sonde lambung,
pakan standar berupa pellet dan simvastatin dengan
dosis 0,52 mg/ekor/hari.
Perlakuan 1 : pakan tinggi kolesterol yang terdiri atas 1 ml suspensi
otak sapi, pakan standar berupa pellet dan ditambahkan
ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)
dengan dosis 18 mg/ekor/hari.
Perlakuan 2 : pakan tinggi kolesterol yang terdiri atas 1 ml suspensi
otak sapi, pakan standar berupa pellet dan ditambahkan
ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)
dengan dosis 21 mg/ekor/hari.
Perlakuan 3 : pakan tinggi kolesterol yang terdiri atas 1 ml suspensi
otak sapi, pakan standar berupa pellet dan ditambahkan
ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)
dengan dosis 24 mg/ekor/hari.
g. Pemeriksaan Parameter
Darah sebanyak 0,5 cc diambil pada setiap mencit melalui vena pembuluh
dari ekor mencit dengan menggunakan jarum yang sebelumnya telah
dipuasakan selama 8 jam terlebih dahulu. Pengambilan darah dilakukan
pada awal perlakuan, setelah pemberian pakan tinggi lemak yaitu pada hari
29
ke-15 untuk menunjukkan kadar kolesterol darah hiperkolesterolemia
mencapai di atas 100 mg/dl dan selanjutnya pengambilan darah pada akhir
perlakuan dilakukan pada hari ke-30 setelah pemberian ekstrak buah naga
merah (Hylocereus polyrhizus).
h. Analisis Data
Data yang diperoleh dari parameter uji berupa berat badan dan kadar
kolesterol darah total yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji
ANOVA pola searah dengan taraf signifikasi α = 5% dan jika ada
perbedaan antar perlakuan akan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf
signifikasi α = 5%.
30
3.5 Diagram Alir Penelitian
Gambar 4. Diagram Alir Penelitian
Persiapan Penelitian
- Alat dan Bahan
- Hewan Uji
Kontrol
Negatif
Kontrol
Positif
Kelompok
Perlakuan
I
Kelompok
Perlakuan
II
Kelompok
Perlakuan
III
Diberikan
pakan
standar
berupa
pellet
Diberikan
1 ml
suspensi
otak sapi +
simvastatin
0,026/ekor/
hari
Diberikan
1 ml
suspensi
otak sapi +
ekstrak
buah naga
merah 18
mg/ekor
/hari.
Diberikan
1 ml
suspensi
otak sapi+
ekstrak
buah naga
merah 21
mg/ekor
/hari.
Diberikan
1 ml
suspensi
otak sapi +
ekstrak
buah naga
merah 24
mg/ekor
/hari.
Pengambilan darah sampel sebanyak 0,5 cc setiap mencit
Pengambilan darah sampel
sebanyak 0,5 cc setiap mencit Pemeriksaan parameter
Analisis data
Mencit diaklimasi selama 7 hari
44
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) lebih efektif
menurunkan kadar kolesterol total mencit (Mus musculus L.)
hiperkolesterolemia dibandingkan simvastatin.
2. Pemberian ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan
dosis 24 mg/ekor/hari merupakan dosis terbaik dalam menurunkan kadar
kolesterol total pada mencit (Mus musculus L.) hiperkolesterolemia.
5.2 Saran
Perlu dilakukan uji farmakologi sebagai uji lanjutan untuk penggunaannya
pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, J.M.F. 2009. Dislipidemia dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit DalamEdisi V Jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
Adesta, F.E.A. 2010. Pengaruh Pemberian Simvastatin Terhadap Fungsi Memori JangkaPendek Tikus Wistar Hiperlipidemia. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran UniversitasDiponegoro: Semarang.
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Almatsier, S. 2003. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,64 – 72,185 – 200, 271.
Angela, S.H. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha)Terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia.[Skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro : Semarang.
Anwar, TB.2004. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner [Tesis].Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara : Medan.
Ariffin, A.A.B, Jamilah, T., Chin, P., Rahman, R.A., Karim, R & Loi, C.C. 2008. Essentialfatty acids of pitaya (dragon fruit) seed oil. Food Chemistry (in Press).
Arrington, L. R. 1972. Introductory Laboratory Animal Science, the Breeding,Care and Management of Experimental Animal. The Interstate Printers and Publisers,Inc. Denville.
Bellec L F, Vaillant, F., Imbert, E. 2006. Pitahaya (Hylocereus spp.): A new fruit crop, amarket with a future. Fruits, 61: 237-250.
Davidson, M. H. 2003. Niacin: a powerful adjunct to other lipid-lowering drugs in reducingplaque progression and acute coronary events. Current Atherosclerosis Report. 5: 418-422
Eduard. 2016. Pengaruh Pemberian Tempe Terhadap Fraksi Lemak DarahMencit Obesitas [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung : BandarLampung
Federer W. 1991. Statistics and Society: Data Collection and Interpretation. 2nd Edition.New York: Marcel Dekker
Guyton, A.C. dan J.E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-9.Irawati Setiawan. Editor Bahasa Indonesia. ECG. Jakarta. hlm: 1079, 1085,1087, 1088, 1090, 1192, 1226.
Handayani, S. 2011. Kandungan Kimia Beberapa Tanaman dan Kulit Buah Berwarna SertaManfaatnya Bagi Kesehatan. [Skripsi]. Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA.Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.
Harindraputra, R. 2009. Pengaruh pemberian seduhan rosela (Hibiscus sabdariffa) terhadapkadar kolesterol total darah tikus putih (Rattus norvegicus). [Skripsi]. FakultasKedokteran Universitas Sebelas Maret : Surakarta.
Hardjadinata, S. 2010. Budi Daya Buah Naga Super Red Secara Organik. Penebar Swadaya:Jakarta.
Heryani, R. 2016. Pengaruh Ekstrak Buah Naga Merah Terhadap Profil Lipid Darah TikusPutih Hiperlipidemia. Jurnal STIKes Pekanbaru Medical Center. Pekanbaru Riau
Himani,B., Bisht S., Nath B., Yadav M., Singh V., and Singh M. (2013). Misai Kuching: AGlmpse of Maestro. Internasional Journal of Pharmaceutical Sciences Review andResearch, 22 (2),55-59.
Jamila, B., Shu, C. E., Kharidah, M., Dzulkifly, M.A and Noraniza n, A. 2011. Physico-chemical characteristics of red pitaya (Hylocereuspolyrhizus) peel. Journal ofAgricultural Food Chemistry, 18: 279-286
Javed, I., Rahman, Z.U., Khan, M.Z., Muhammad, Aslam., Iqbal, Z. Sultan. 2009.Antihyperlipidaemic efficacy of Trachyspermum ammi in albino rabbits.Acta Vet Brno 78: 229–236.
Kanedi, M., Sutyarso., Nurjanah, S., Wahidah,L.K .2016. Testicular Dysfunction in MaleRats Reversed by Ethanolic Extract of Pitaya Fruit. Journal of Diseases and MedicinalPlants 2016; 2(4): 51-55.
Kaplan, N. M. & Stamler J. 1994. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: EGC
Katzung, B. G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi II. Jakarta, Salemba Medika.Halaman 671, 677-678.
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Kegemukan danObesitas pada Anak Sekolah. Jakarta: Kementerian Kesehatan RepublikIndonesia.
Kristanto, D. 2008. Buah Naga : Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Jakarta:PenebarSwadaya.
Kusumawati, D. 2004. Bersahabat dengan Hewan Coba. Gadjah Mada UniversityPress. Yogyakarta.
Lestari E., 2005. Pengaruh Penambahan Bekatul Terhadap Kadar Kolesterol. [Skripsi].Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.
Lichtenstein, A.H., Jones, P.J.H. 2001. Lipids absorption and transport. In PresentKnowledge in Nutrtion. 8th Ed. p 93-103/ ISLI Press, Washington DC.
Lubis L.D.U.A., Sihombing, D.O.L., Setiowati, N., Sophiana, S .2014. Fungsi Empedu dalamPencernaan Lemak . Jurnal Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan
Lullmann H, Mohr K, Hein L, Bieger D (2005). Color Atlas of Pharmacology. Edisi ke3.Stuttgart : Thieme. Pp : 254-255.
Malole, M.B.M. and Pramono, C.S.U. 1989.Pengantar Hewan-Hewan Percobaan diLaboratorium. Pusat Antara Universitas Bioteknologi IPB: Bogor.
Maryanto S.,Yustinus. 2004. Pengaruh pemberian jambu biji (Psidium guajava L) pada lipidserum tikus (Sprague dawley) hiperkolesterolemia. Jurnal Media Medika Indonesia.39(2):10-16
Matfin, G. 2003. Disorders of Blood Flow in the Systemic Circulation in PhatophysiologyConcepts of Alterd Health States. Lippincott Willians and Wilkins.
Moriwaki, K.T., Shiroishi, H., Yonekawa. 1994. Genetic in Wild Mice. Its Aplication toBiomedical Research. Tokyo: Japan Scientific Sosieties Press. Karger.
Moses, S. 2008. Pharmacology Center. [Internet]. Available at :http://www.fpnotebook.com/cv/Pharm/Ncn.htm
Murray, R.K., Granner, dan Rodwell. 2003. Biokimia Harper. Andry Hartono.Penerjemah. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. Terjemahan dari : EGC.
Murwani., Ali, M., Maliartha, K. 2006. Diet Aterogenik pada Tikus (Rattus novergicus strainWistar) Sebagai Model Hewan Aterosklerosis. Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol. XXII.
Ning, H. 2004. Jenis Tanaman Obat Untuk Diabetes Melitus. Dalam: Menumpas DiabetesMellitus bersama Mahkota Dewa. Jakarta: PT. Agro Media Pustaka. h. 30-1.
Nugroho, H.S.W. 2009. Metabolisme Lipid. [Internet]. Available at :http://www.scribd.com/doc/21052341/5-Metabolisme-Lipid. (27 Juli 2009).
Oenzil, F. 2012. Gizi Meningkatkan Kualitas Manusia. Jakarta : EGC
Pareira F.M.M, 2007. Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Putih (Hylocereus undatusH.)Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus norvegicus). [Skripsi]. FakultasKedokteran Universitas Sebelas Maret : Surakarta.
Pertiwi WA. 2014. Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)terhadap Kadar HDL Pria Dislipidemia. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran UniversitasDiponegoro : Semarang.
Prawitasari, T.,Sastroasmoro, S., Sjarif DR. 2011. Skrinnimg Sistematik TerhadapHiperkolesterolemia Familial Pada Anak. Sari Pediatri.13(2):152-8.
Prihantika, S., 2016. Pemberian Sargassum sp. dan Taurin Terhadap Penurunan KadarKolesterol Total Mencit (Mus musculus L.) Jantan Hiperkolesterolemia. [Skripsi].FMIPA Biologi Universitas Lampung : Bandar Lampung.
Prior, R. 2003. Fruit and Vegetables in The Prevention of Cellular OxidativeDamage. Arkansas. The American Journal of Clinical Nutrition. Vol. 78:570-578.
Rachmandiar, R., 2012. Perbedaan Pengaruh Jus Kacang Merah, Yoghurt Susu Dan YoghurtKacang Merah Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan Trigliserida Serum Pada TikusDislipidemia. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro: Semarang.
Raveh, E., Nerd, A. And Mizrahi, Y. 1998. Responses of Two Hemi EpiphyticFruit Crop Cacti to Different Degrees of shde. Scientia Holticultura, 73:151-164.
Retnaningsih, C.H. 2008. Potensi Fraksi Aktif Antioksidan, Anti Kolesterol Kacang Koro(Mucuna pruriens) dalam Pencegahan Arteroskerosis. Laporanpenelitian Hibah Bersaing DIKTI 2008/2009 UKS Semarang.
Riansari, A., 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha) TerhadapKadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia. [Skripsi].Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro: Semarang.
Santoso, A. 2011. Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya. Magistra No. 75 Th. XXIII
Samsuari. 2006. Penelitian Pembuatan Karaginan dari Rumput Laut Eucheumacottonii di Wilayah Perairan Kabupaten Jeneponto propinsi Sulawesi Selatan. [Skripsi].Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Saragih. S. 2009. Pengaruh Pemberian Infus Daun Seledri (Apium graveolens L.) terhadapKadar Kolesterol Serum Darah Marmot (Cavia cabaya). [Skripsi]. Medan : UniversitasSumatera Utara.
Schroder H, Marrugat J, Elosua R, Covas M.I. 2003. Relationship between bodymass index , serum cholesterol , leisure-time physical activity , and diet in aMediterranean Southern-Europe population. Brit J Nutr. 90: 431–39.
Sherwood, L., 2001. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Edisi ke-2. Brahm U.
Pendit. Alih Bahasa. EGC. Jakarta. Hlm. 291-292.
Shipp J, Abdel-Aal, 2010. Food Applications and Physiological Effects of Anthocyanins asFunctional Food Ingredients. In: The Open Food Science Journal, 4: p. 7-22
Siswono. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia PUstaka Utama. Jakarta
Sotyaningtyas, C. 2007. Sehat & Segar dari Alam. [Internet]. Available at :http://theeazayoe.blogspot.com/2007_07_01_archive.html
Surialaga, S., 2013. Efek Antihiperkolesterol Jus Buah Belimbing Wuluh (Averhoa bilimbiL.) terhadap Mencit Galur Swiss Webster Hiperkolesterolemia. Jurnal FakultasKedokteran Universitas Padjajaran: Bandung
Tan, H.T., dan Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting Khasiat,Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi Keenam, 262, 269-271,PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Tisnadjaja, D. 2006, Bebas kolesterol & demam berdarah dengan angkak, Penebar Swadaya,Jakarta.
Wijayakusuma, H. 2000. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Darah Tinggi. Cetakan VI.Jakarta : Penebar Swadaya.
Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Wiryowidagdo, S. 2002. Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi,dan Kolesterol. Cetakan ketiga. Jakarta: Penerbit PT. Agromedia Pustaka.Hal 35-38.
Witztum, J.L. 1996. Drugs Used in tha Treatment of Hyperlipoproteinemias. In: Molinoff,P.B., and Ruddon, R.W. (editor). Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basic OfTherapeutics. Ninth Edition. New York : McGraw Hill, Inc. Page 887.
Wu, J. dan H. Prentice. 2005. Role of Taurine in The Central Nervous System.Journal Biomedical Science.
Wybraniec, S., Platzner, L., Geresh, S., Gottlieb, H.E., Heimberg, M., Mogilnitzki, M. AndMizrahi, Y. 2001. Betacyanin from vine cactus Hylocereus Polyrhizus. Phytochemistry,58:1209-1212.
Zainoldin, K., and Baba, A.S. 2009. The effect of Hylocereus polyrhizu sand Hylocereusundatus on physicochemical, proteolysis, and antioxidant activity in yoghurt. WorldAcademy of Science, Engineering, and Technology (60): 361-366.
Zimmerman, M. 2001. Burgerstein’s handbook of nutrition, micronutrients in the preventionand therapy of disease. Tubingen, Germany: Gulde Druck 30: 2753-2759.