0 UJI DAYA HAMBAT FRAKSI ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) TERHADAP Shigella dysentriae PROPOSAL Karya Tulis Ilmiah Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan program DIII Farmasi Diajukan oleh: Maria Tri Indraswari NIM :12347 FA AKADEMI FARMASI NASIONAL SURAKARTA
33
Embed
UJI DAYA HAMBAT FRAKSI ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) TERHADAP Shigella dysentriae
UJI DAYA HAMBAT FRAKSI ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) TERHADAP Shigella dysentriae
AKADEMI FARMASI NASIONAL SURAKARTA
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
0
UJI DAYA HAMBAT FRAKSI ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia
pandurata) TERHADAP Shigella dysentriae
PROPOSAL
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan program
DIII Farmasi
Diajukan oleh:
Maria Tri Indraswari
NIM :12347 FA
AKADEMI FARMASI NASIONAL
SURAKARTA
2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki banyak jenis tanaman yang dapat dibudidayakan
karena bermanfaatdan kegunaannya besar bagi manusia dalam hal
pengobatan. Dalam tanaman ada banyak komponen kimia yang dapat
digunakan sebagai obat. Pada saat ini, banyak orang yang kembali menggunakan
bahan-bahan alam yang dalam pelaksanaannya membiasakan hidup dengan
menghindari bahan-bahan kimia sintesis dan lebih mengutamakan bahan-bahan
alami. Ada banyak pengobatan dengan bahan alam yang dapat dipilih
sebagai solusi mengatasi penyakit yang salah satunya ialah penggunaan
ramuan obat berbahan herbal (Kardinan dan Kusuma, 2004). Adanya
kecenderungan untuk kembali ke alam (back to nature), termasuk juga dalam
bidang pengobatan, menurut kita untuk melakukan pengkajian dan penelitian
terhadap tanaman obat.
Salah satu tanaman asli indonesia yang berkhasiat sebagai obat adalah
temu kunci (Boesenbergia pandurata). Kandungan yang terdapat dalam rimpang
temu kunci antara lain adalah minyak atsiri (sineol, kamfer, d-borneol, zingiberin,
d-penin, sequiterpen), kurkumin, zedoarin, zat pati (Oswald, 1981), damar,
(Sukarto, 1977), saponin dan flavonoid (Hutapea, 1991), pinostrobin dan
pinocembrin (Hertani, 2007). Rimpang temu kunci juga memiliki khasiat sebagai
obat batuk kering, sariawan, kurap, cacingan (Heyne, 1987) dan antidiare
(Sukarto, 1977).
Temukunci (Boesenbergia pandurata) merupakan salah satu tanaman
herbal yang banyak ditemukan di negara-negara Asia beriklim tropis. Tanaman ini
dapat digunakan dalam memasak dan juga sebagai tanaman obat. Rizoma
temukunci memiliki aktivitas biologi, yaitu antibakteri, antibisul, anti-
peradangan, antioksidan, dan antitumor (Zaeoung et al.2004)
1
2
Disentri basiler adalah penyakit yang endemis di Indonesia, hal ini antara
lain disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang belum memadai (Anonim, 1994).
Penyebab utama disentri di Indonesia adalah Shigella dysentriae, Campylobacter
jejuni, Eschericha coli, dan Entamoeba hystolitica. Disentri berat umumnya
disebabkan oleh Shigella dysentriae. Shigella dysentriae merupakan bakteri gram
negatif yang bersifat aerob atau fakultatif anaerob yang dapat menyebabkan
penyakit shigellosis atau disentri basiler. Penyakit ini ditandai dengan infeksi usus
akut atau radang usus yang disertai diare, buang air besar bercampur darah, lendir
dan nanah (Dewi, dkk., 2013). Shigella dysentriae merupakan bakteri patogen
tipe1 (basil shiga), memproduksi eksotosin yang dapat mempengaruhi saluran
pencernaan dan susunan saraf pusat. Toksin ini dapat menyerang lapisan usus
besar, menyebabkan pembengkakan, timbul nanah pada dinding usus dan diare
berdarah (Jawetz et al., 1996) paragraf ini letaknya dibalik dengan paragraf di
bawah
Diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
negara berkembang seperti Indonesia, karena sering timbul dalam bentuk
Kejadian Luar Biasa (KLB), karena diare sering kali menyebabkan kematian.
Berdasarkan pola penyebab kematian semua umur, diare merupakan penyebab
kematian peringkat ke-13 dengan prporsi 3,5% di Indonesia (Kemenkes RI,
2011). Berdasarkan penyakit menular, diare merupakan penyebab kematian
peringakat ke-3 setelah TB dan Pneumonia (Depkes RI, 2007). Penyakit ini
merupakan salah satu masalah utama di Indonesia, angka kesakitan penyakit diare
dari tahun ketahun semakin meningkat (Liza, 2012). Menurut Depkes RI (2012)
pada minggu ke 52 kasus terbanyak adalah diare akut sebesar 3,8% kasus dengan
proporsi 2,8%. Pada bulan januari u2013 kasus terbanyak adalah kasus diare akut,
sebesar 44 kasus dengan proporsi 2,7%. Menurut WHO tahun 2009, shigellosis
adalah endemik di seluruh dunia yang bertanggung jawab untuk sekitar 120 juta
kasus disentri parah dengan darah dan lendir dalam tinja. Sekitar 1,2 juta orang
diperkirakan meninggal akibat infeksi Shigella setiap tahun,dengan 60% dari
kematian yang terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun (WHO,2009).
3
Berdasarkan ulasan tersebut dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
daya hambat fraksi etanol temu kunci (Boesenbergia pandurata) terhadap bakteri
Shigella dysentriae dengan menggunakan berbagai konsentrasi fraksi etanol dan
menggunakan Ciprofloxacin sebagai kontrol positif.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah fraksi etanol temu kunci (Boesenbergia pandurata) dapat
Kardinan, Kusuma F. 2004. Meniran Penambah Daya Tahan Alami. Argomedia Pustaka. Jakarta
Kardono, L.B.S., N. Artanti, I.D. Dewiyanti, and T. Basuki. 2003. Selected Indonesian medicinal plants. Monographs and Descriptions. Vol. 1. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
Kemenkes RI. 2011. Situasi Diare di Indonesia, Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Volume 2 Triwulan 2 2011
Khopkar, S.M . 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia Press. Jakarta
Liza. 2012. Faktor- Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Masyarakat Yang Menggunakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dengan Kejadian Diare Kampung Talang Kabupaten Agam Tahun 2012. Penelitian, http://repository.unand.ac.id/17876/. Diakses tanggal 27 September 2014
Murniati, Margareta. 2011. Pengaruh Kombinasi Ekstrak Daun Tempuyung (Sonchus arventis) dan Daun Krokot (Portucala oleraceae) terhadap Pertumbuhan Shigella dysentriae , Karya Tulis Ilmiah, Akademi Farmasi Nasional Surakarta. Surakarta
Oswalt, T.T . 1981. Tumbuhan Obat Bagi Pecinta Alam. Penerbit Bharata Karya Aksara. Jakarta
Priyatmoko, W. 2008. Aktivitas Antibakteri karang linak hasil
transplantasi (sinularia sp.) pada dua kedalaman berbeda diperairan pulau pramuka Kepulaluan Seribu, DKI Jakarta, (Skripsi). Program Sarjana Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor
Sukarto . 1977. Materia Medika Indonesia Jilid I. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
Suswati, E., Mufida, D. C., dan Shodikin, A. M. 2009. Diktat Mikrobiologi Bakteri Enterobacter. Jember: Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gajah Mada Universitas press. Yogyakarta
WHO, Diarrhoeal Diseases (Update February 2009), http://www.who.int/vacciine_research/diseases/diarhoeal/en/index6.html. Diakses tanggal 28 September 2014
Zaeoung, S., A. Plubrukarn, dan N. Keawpradub. 2004. Cytotoxic and free radical scavenging activities of Zingiberaceous rhizomes. Di dalam: Songklanakarin J. Sci. Technol