EFEK EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L. ) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Shigella dysentriae dan Escherichia coli Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Dahniar Anindya NIM : 109103000007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H / 2012
71
Embed
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ... · EFEK EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Shigella dysentriae dan Escherichia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EFEK EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI Shigella dysentriae dan Escherichia coli
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN
OLEH :
Dahniar Anindya NIM : 109103000007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1433 H / 2012
EFEK EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI Shigella dysentriae dan Escherichia coli
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN
OLEH :
Dahniar Anindya NIM : 109103000007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1433 H / 2012
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat , 17 September 2012
Dahniar Anindya
iii
EFEK EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
Shigella dysentriae dan Escherichia coli
Laporan Penelitian
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
(S.Ked)
Oleh
Dahniar Anindya NIM : 109103000007
Pembimbing I
dr. Intan Keumala Dewi, SpMK
Pembimbing II
Endah Wulandari, S.Si, M.Biomed
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1433 H / 2012 M
iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Laporan penelitian berjudul EFEK EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Shigella dysentriae dan Escherichia coli yang diajukan oleh Dahniar Anindya (NIM: 109103000007), telah diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada Senin, 17 September 2012. Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter.
Ciputat, 17 September 2012
DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang
Endah Wulandari, S.Si,
M.Biomed
Pembimbing 1
dr. Intan Keumala Dewi,
SpMK
Pembimbing 2
Endah Wulandari, S.Si, M.Biomed
PIMPINAN FAKULTAS
Dekan FKIK UIN SH Jakarta
Prof. Dr (hc). dr. M.K. Tadjudin Sp. And
Kaprodi PSPD FKIK UIN SH Jakarta
DR. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.KFR
Penguji 1
Rr. Ayu Fitri Hapsari, M.Biomed
Penguji 2
dr. Alyya Siddiqa, SpFK
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia yang telah diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan
penelitian ini. Penulis menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. DR. ( hc ) dr. M.K. Tadjudin, SpAnd selaku Dekan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selalu memimbing dan memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan
Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. DR. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKFR selaku Ketua Program Studi dan untuk
seluruh dosen Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing serta memberikan ilmu kepada
penulis selama menjalani masa pendidikan di Program Studi Pendidikan
Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Intan Keumala Dewi SpMK dan Endah Wulandari, S.Si, M.Biomed selaku
dosen pembimbing penelitian yang selalu membimbing dan mengarahkan
dalam berjalannya penelitian ini.
4. Yuliati, S.Si, M.Biomed selaku dosen pembimbing laboratorium yang selalu
memberikan ilmu dan arahan dalam berjalannya penelititan ini.
5. Ibu dan Bapak yang selalu mendukung penulis selama ini, memberikan doa
dan semangat sepanjang waktu. Juga kepada kakak yang selalu menemani dan
Salvadora menjalani penelitian ini bersama. Juga kepada Mbak Novi dan
Bapak Bacok selaku laboran dan OB yang selalu menemani di Laboratorium.
7. Angga, Fahmi, Cut selaku teman sekelompok riset yang sudah membantu dan
memberi semangat setiap melakukan penelitian riset ini.
8. Seluruh mahasiswa PSPD 2009 dan juga seluruh teman dan sahabat yang
tentu tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Saya menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan penelitian ini.
Demikian laporan penelitian ini, semoga bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT berkenan
memasukkannya sebagai amal jariyah untuk tabungan di akhirat nanti. Amin
Jakarta, 10 September 2012
Penulis
vii
ABSTRAK
Dahniar Anindya. Pendidikan Dokter. Efek Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Shigella dysentriae dan Escherichia coli. 2012. Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L.) mengandung banyak senyawa kimiawi, terutama xanthone yang memiliki daya antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efek antibakteri ekstrak kulit buah manggis terhadap pertumbuhan Shigella dysentriae dan Escherichia coli. 1 kg dari kulit buah manggis diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan didapatkan 149,3 gr ekstrak kental. Selanjutnya, dibuat berbagai konsentrasi ekstrak kulit buah manggis, yaitu 0% sebagai kontrol negatif, 0,25 gr/ml, 0,5 gr/ml, 0,75 gr/ml dan 1 gr/ml serta antibiotika amoksisilin sebagai kontrol positif untuk mengetahui hambatan pertumbuhan pada kedua bakteri dengan metode disc diffusion. Hasil penelitian didapatkan hambatan pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae, sedangkan pada bakteri Escherichia coli tidak didapatkan hambatan pertumbuhan bakteri. Hambatan pertumbuhan bakteri ini signifikan secara statistika melalui uji Kruskal-Wallis (p=0.006). Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak kulit buah manggis dapat menghambat pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae dan semakin besar konsentrasi ekstrak kulit buah manggis didapatkan hambatan pertumbuhan yang lebih kuat, sedangkan pada Escherichia coli tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kata Kunci : Ekstrak kulit buah manggis, Shigella dysentriae dan Escherichia coli.
ABSTRACT
Dahniar Anindya. Medical Education. Effect of Mangosteen Rind (Garcinia Mangostana L.) Extract Towards the Growth of Shigella dysentriae and Escherichia coli. 2012. Extract of mangosteen rind (Garcinia Mangostana L.) contains many chemical compounds, mainly xanthone has antibacterial power. The aim of this study to determine how the antibacterial effect of mangosteen rind extract on the growth of Escherichia coli and Shigella dysentriae. Maceration method using 96% ethanol was carried out to extract the one kg of mangosteen rind. Thick extract of mangosteen rind 149,3 g is obtained. Furthermore, made of various concentrations extracts of mangosteen rind, 0% as a negative control, 0,25 g/ml, 0,5 g/ml, 0,75 g/ml and 1 g/ml and amoxicillin as a positive control to determine growth inhibitoin in both bacteria by disc diffusion method. The results obtained Shigella dysentriae bacterial growth inhibition, whereas in Escherichia coli bacterial growth inhibition was not obtained. Bacterial growth inhibition was statistically significant by Kruskal-Wallis test (p=0.006). The conclusion is the mangosteen rind extract can inhibit the growth of Shigella dysentriae and the greater concentration of mangosteen rind extracts obtained stronger growth inhibition, whereas in Escherichia coli unable to inhibit the growth of bacteria. Keyword : Mangosteen rind extract, Shigella dysentriae and Escherichia coli.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………… ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………… iii LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….. iv KATA PENGANTAR…………………………………………………………... v ABSTRAK………………………………………………………………………. vii DAFTAR ISI……………………………………………………………………. vii DAFTAR TABEL………………………………………………………………. x DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………. xi DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xii BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1 1.1. Latar Belakang………………………………………………………………. 1 1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………… 3 1.3. Tujuan Penelitian……………………………………………………………. 3 1.3.1. Tujuan Umum……………………………………………………………... 3 1.3.2. Tujuan Khusus…………………………………………………………….. 3 1.4. Manfaat Penelitian…………………………………………………………... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………….. 5 2.1 Landasan Teori………………………………………………………………. 5 2.1.1. Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)………………………………… 5 2.1.1.1. Kandungan Kimiawi dan Manfaat Kulit Buah Manggis………………... 6 2.1.2. Metode Ekstraksi………………………………………………………….. 8 2.1.3. Metode Pengujian Antibakteri…………………………………………….. 10 2.1.4. Bakteri Escherichia coli…………………………………………………… 13 2.1.5. Bakteri Shigella dysenteriae………………………………………………. 14 2.1.6. Antibiotik………………………………………………………………….. 16 2.2. Kerangka Konsep……………………………………………………………. 18 2.3. Definisi Operasional……………………………………………………….... 19 BAB III RANCANGAN PENELITIAN………………………………………. 20 3.1. Desain Penelitian……………………………………………………………. 20
ix
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………………….. 20 3.3. Bahan yang diuji…………………………………………………………….. 20 3.4. Sampel Penelitian…………………………………………………………… 20 3.5. Identifikasi Variabel………………………………………………………… 21 3.5.1. Variabel Bebas…………………………………………………………….. 21 3.5.2. Variabel Terikat…………………………………………………………… 21 3.6 Alat dan Bahan Penelitian……………………………………………………. 21 3.6.1. Alat Penelitian……………………………………………………………... 21 3.6.2. Bahan Penelitian…………………………………………………………... 21 3.7. Alur Penelitian………………………………………………………………. 22 3.8. Cara Kerja Penelitian………………………………………………………... 22 3.8.1. Tahap Penenlitian…………………………………………………………. 22 3.8.1.1. Sterilisasi Alat dan Bahan……………………………………………….. 22 3.8.1.2 Persiapan Sampel………………………………………………………… 22 3.8.1.3 Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L)…….. 22 3.8.1.4. Pembuatan Media……………………………………………………...... 23 3.8.1.5. Regenerasi Bakteri………………………………………………………. 23 3.8.1.6. Pembuatan Stok Variabel Konsentrasi………………………………….. 23 3.8.2. Tahap pengujian…………………………………………………………… 24 3.8.2.1 Uji Penghambatan Pertumbuhan Bakteri………………………………… 24 3.9. Pengolahan data……………………………………………………………... 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………….. 25 4.1. Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Manggis……………………………………. 25 4.2. Zona Hambat Ekstrak Kulit Manggis terhadap Shigella dysentriae………… 26 4.3. Zona Hambat Ekstrak Kulit Manggis terhadap Escherichia coli………….... 30 4.4. Perbedaan Zona Hambat Ekstrak Kulit Manggis terhadap Shigella dysentriae dan Escherichia coli………………………………………………….. 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………… 36 5.1. Kesimpulan………………………………………………………………….. 36 5.2. Saran………………………………………………………………………… 36 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 37 LAMPIRAN…………………………………………………………………….. 40
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kategori Daya Hambat Aktibakteri Menurut Davis Stout………….. 11 Tabel 4.1. Hasil Analisis Multikomparasi dengan Menggunakan Uji Mann–
Whitney pada Bakteri Shigella dysentriae.......................................... 28 Tabel 4.2. Hasil Analisis Multikomparasi dengan Menggunakan Uji Mann–
Whitney pada Bakteri Escherichia coli…………………………….. 32
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Buah Manggis ( Garcinia mangostana L. )……………………… 5 Gambar 2.2. Struktur Kimiawi Xanthone dan Turunannya…………………… 8 Gambar 4.1. Hasil Ekstraksi Kulit Buah Manggis…………………………….. 25 Gambar 4.2. Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah Manggis terhadap
Pertumbuhan Shigella dysentriae………………………………... 27 Gambar 4.3. Zona Hambat Ekstrak Kulit Buah Manggis terhadap
Pertumbuhan Bakteri Shigella dysentriae……………………….. 28 Gambar 4.4. Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah Manggis terhadap
Pertumbuhan Escherichia coli…………………………………... 31 Gambar 4.5. Zona Hambat Ekstrak Kulit Buah Manggis terhadap
Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli…………………………... 31 Gambar 4.6. Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah Manggis terhadap
Pertumbuhan Shigella dysentriae dan Escherichia coli…………. 34
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Determinasi Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.). 40 Lampiran 2 Surat Pernyataan Ekstraksi Bahan Kulit Buah Manggis…………... 41 Lampiran 3 Analisis SPSS Gambar 4.1. Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah
Manggis terhadap Pertumbuhan Shigella dysentriae……………… 43 Lampiran 4 Analisis SPSS Gambar 4.2. Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah
Manggis terhadap Pertumbuhan Escherichia coli………………… 51 Lampiran 5 Analisis SPSS Gambar 4.5 Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah
Manggis terhadap Pertumbuhan Shigella dysentriae dan Escherichia coli……………………………………………………. 55
Lampiran 6 Foto Alat dan Bahan……………………………………………….. 57
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Penyakit penyebab utama kematian terbesar di Indonesia menurut survei
kesehatan yang dilakukan Departemen Kesehatan RI tahun 2002 adalah penyakit
sirkulasi (jantung/pembuluh darah otak) yaitu 222 per 100.000 penduduk, selanjutnya
penyakit infeksi 174 dan pernapasan 85 per 100.000 penduduk.1 Sedangkan
berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 sebab utama
kematian penduduk Indonesia adalah penyakit jantung dan pembuluh darah (26,3%).
Penyakit lainnya dengan proporsi kematian yang tinggi adalah penyakit infeksi
gr/ml = 0, konsentrasi 0,25 gr/ml = 0, kontrol positif (amoksisilin) = 0,09, dan kontrol
negatif (etanol 96%) = 0
(-)
amoksisilin
Ekstrak murni
Gambar 4.4. Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah Manggis terhadap Pertumbuhan E. coli
Gambar 4.5 Zona Hambat Ekstrak Kulit Buah Manggis terhadap Pertumbuhan Bakteri E. coli
32
Pada hasil pengamatan pertumbuhan bakteri E. coli yang diuji dengan kontrol
positif amoksisilin didapatkan hambatan pertumbuhan bakteri E. coli didapatkan
rata-rata diameter zona hambat 25,54 mm dengan standar deviasi 0,09.
Dari penelitian ini karena data yang didapatkan tidak memenuhi syarat untuk
melakukan uji One-way ANOVA, maka digunakan uji Kruskall-Wallis dan didapat
bahwa paling tidak terdapat perbedaan bermakna antar zona hambat pada setiap
konsentrasi ekstrak dalam mengahmbat pertumbuhan bakteri E.coli.
Kemudian setelah diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna antar
konsentrasi maka perlu dilakukan analisis Post Hoc melalui uji Mann-Whitney. Dan
hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil Analisis Multikomparasi dengan Menggunakan Uji Mann – Whitney pada Bakteri E. coli
Perlakuan 1 2 3 4 5 6 Rerata X,‾ 1 X,‾ 2 X,‾ 3 X,‾ 4 X,‾ 5 X,‾ 6 1 X,‾ 1 - - - - - - 2 X,‾ 2 0 mm - - - - - 3 X,‾ 3 0 mm 0 mm - - - - 4 X,‾ 4 0 mm 0 mm 0 mm - - - 5 X,‾ 5 26 mm* 26 mm* 26 mm* 26 mm* - - 6 X,‾ 6 0 mm 0 mm 0 mm 0 mm 26 mm* -
Keterangan : * p<0,05 ^ p<0,01
Dari hasil statistic analisis Post Hoc melalui uji Mann-Whitney didapatkan
terdapat perbedaan yang bermakna antar kontrol positif yaitu amoksisilin dengan IK
95%. Akan tetapi pada ekstrak kulit buah manggis di seluruh konsentrasi tidak
didapatkan kebermaknaan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa efek hambat
ekstrak kulit buah manggis terhadap pertumbuhan bakteri E.coli tidak efektif karena
pada semua konsentrasi tidak terdapat zona hambat kecuali pada kontrol positif
memiliki zona hambat yang besar.
Dalam ilmu mikrobiologi klasifikasi bakteri terdapat dua golongan yaitu
bakteri Gram negatif dan bakteri Gram positif. Menurut penelitian Nikaido dan Vaara
(2010) kulit buah manggis tidak menghambat bakteri E.coli karena struktur dan sifat
dari bakteri itu sendiri. E.coli termasuk ke dalam golongan bakteri Gram negatif, sifat
33
dari bakteri ini yang membedakan dengan bakteri lainnya adalah susunan dinding
selnya. Dinding sel bakteri pada bakteri Gram negatif dinding selnya berlapis tiga
yang terdiri dari lipoprotein, membran luar fosfolipid dan lipopolisakarida, dan
kandungan lipid pada dinding sel berkisar antara 11-22%. Pada membran luar
fosoflipid terkandung molekul protein yang disebut porin, porin ini sifatnya
hidrofilik. Kemungkinan porin yang terkandung dalam membran terluar ini yang
menyebabkan molekul-molekul komponen ekstrak sulit untuk masuk ke dalam sel
bakteri, hal ini disebabkan karena perbedaan ekstrak kulit buah manggis dan porin,
porin bersifat hidrofilik sedangkan ekstrak kulit buah manggis hidrofobik. Selain itu,
susunan dinding sel bakteri S. dysentriae tidak diselubungi oleh kapsul dan bakteri ini
tidak mengeluarkan gas yang patogen, sedangkan pada bakteri E. coli susunan
dinding sel bakteri diselubungi oleh kapsul yang tebal dan bakteri ini mengeluarkan
gas patoge serta menghasilkan asam dari sintesis tubuhnya. Oleh karena itulah tidak
didapatkan hambatan pertumbuhan pada bakteri E. coli.12
Selain itu, tidak terdapatnya zona hambat kemungkinan karena bakteri yang
digunakan adalah salah satu bakteri yang patogen. Terdapat beberapa jenis E. coli
yaitu, E. coli Enteropatogenik (EPEC), E. coli Enterotoksigenik (ETEC), E. coli
Enterohemorhagik (EHEC), E. coli Enteroinvasif (EIEC), Enteroagregatif E. coli
(EAEC).12 Jenis E. coli yang paling patogen adalah jenis E. coli Enterotoksigenik
(ETEC), kemungkinan yang digunakan saat penelitian ini adalah yang paling patogen
sehingga sangat sulit untuk menghambat pertumbuhannya. Bakteri ini dikatakan
patogen karena pada saat diuji dengan berbagai konsentrasi esktrak kulit buah
manggis tidak didapatkan hambatan pertumbuhan, begitu pula ketika diuji dengan
bahan ektrak lainnya tidak didapatkan hambatan pertumbuhan pula.
4.4. Perbedaan Zona Hambat Ekstrak Kulit Manggis terhadap S. dysentriae dan
E. coli
Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil zona hambat kulit buah
manggis dengan bakteri S. dysentriae dan bakteri E. coli. Pada zona hambat kulit
buah manggis dengan S. dysentriae terdapat zona hambat, dengan konsentrasi yang
34
semakin besar zona hambatnya pun semakin besar pula. Sedangkan pada bakteri
E.coli tidak terdapat zona hambat di semua konsentrasi.
Gambar 4.6. Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah Manggis terhadap Pertumbuhan S. dysentriae dan E. coli
Dari sub bab ini karena membandingkan hasil zona hambat antara dua bakteri
yaitu S.dysentriae dan E. coli maka menggunakan uji t tidak berpasangan dan didapat
bahwa terdapat perbedaan yang bermakana rerata efek kulit buah manggis terhadap
zona hambat antara bakteri S.dysentriae dan E. coli, dimana kulit buah manggis
efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri S.dysentriae dibandingkan bakteri
E.coli.
Dari hasil uji t tidak berpasangan didapatkan nilai significancy 0,000 dengan
perbedaan rerata sebesar 8,75000 dan nilai IK 95% antara7,62886 sampai 9,87114,
sedangkan untuk nilai IK 99% antara 7,16796 sampai 10,33204.
Kulit buah dan daun manggis memiliki senyawa xanthone, salah satunya
alpha-magostin yang tergolong kedalam senyawa polyphenol, dimana senyawa
polyphenol dapat menghambat kerja enzim bakteri dengan mengoksidasi senyawa,
karena bereaksi dengan kelompok sulfhydryl atau interaksi nonspesifik dengan
protein. Kulit buah manggis juga memiliki senyawa triterpen yang tergolong senyawa
terpenoid. Senyawa terpenoid aktif melawan bakteri dengan cara merusak membran sel
0
2
4
6
8
10
12
14
1 gr/ml 0,75 gr/ml 0,5 gr/ml 0,25 gr/ml
zona
ham
bat
S. dysentriae
E. coli
35
bakteri. Itulah yang terjadi pada penghambatan bakteri S. dysentriae sehingga
menghasilkan zona hambat yang besar.23
Sedangkan pada E.coli dikarenakan susuna dinding selnya yang berlapis tiga
yang terdiri dari lipoprotein, membran luar fosfolipid dan lipopolisakarida, dan
kandungan lipid pada dinding sel berkisar antara 11-22%. Bakteri ini pun diselubungi
oleh kapsul dan mengeluarkan gas yang pathogen. Hal inilah yang menyebabkan
komponen kimia yang bersifat antibakteri sulit untuk menembus dinding sel bakteri.12
Berdasarkan klasifikasi respon hambatan pertumbuhan bakteri21 efektifitasnya
sudah termasuk dalam kategori sedang sampai kuat pada bakteri S. dysentriae, akan
tetapi belum dapat menandingi amoksisilin sebagai kontrol positif yang menghasilkan
hambatan pertumbuhan bakteri S. dysentriae lebih besar. Pada E. coli termasuk dalam
kategori tidak efektif menghambat pertumbuhannya.
Rendahnya hambatan pertumbuhan bakteri E. coli mungkin saja disebabkan
oleh konsentrasi dari ekstrak yang terlalu rendah sehingga tidak didapatkan zona
hambat yang bagus. Selain itu bisa juga diakibatkan oleh bakteri yang digunakan ini
memang bakteri yang diklasifikasikan sebagai bakteri yang kuat sehingga sulit untuk
dilakukan penelitian pada E. coli ini. Metode difusi juga dipengaruhi oleh faktor fisik
dan kimiawi berupa sifat perbenihan dan daya difusi ekstrak, ukuran molekul,
stabilitas ekstrak serta konsentrasi mikroba pada permukaan medium yang juga
berpengaruh terhadap hambatan pertumbuhan bakteri, jika konsentrasi bakteri pada
medium tinggi maka zona penghambatan akan semakin kecil.
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Ekstrak kulit buah manggis memiliki efek hambatan terhadap pertumbuhan
bakteri S. dysentriae, namun pada E. coli tidak didapatkan efek hambatan
pertumbuhan.
2. Semakin besar konsentrasi ekstrak kulit buah manggis didapatkan hambatan
pertumbuhan yang lebih kuat. (1 gr/ml > 0,75 gr/ml > 0,5 gr/ml > 0,25 gr/ml)
5.2 Saran
1. Perlu dibuat ekstrak kulit buah manggis dengan metode ekstraksi (spesifik
untuk zat aktif) untuk mendapatkan kualitas ekstrak kulit buah manggis yang
lebih baik.
37
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2002. Cetakan pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan. 2002.
2. Djaja, Sarimawar. Pola penyakit penyebab kematian di perkotaan dan pedesaan di Indonesia, Studi Mortalitas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001. Jakarta: Departemen Kesehatan. 2003.
3. Kumala P, Nuswantari D, editor. Kamus Saku kedokteran Dorland. Edisi 25. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1998.
4. Rani HAA. Masalah Dalam Penatalaksanaan Diare Akut pada Orang Dewasa.
Dalam: Setiati S, Alwi I, Kasjmir YI, dkk, Editor. Current Diagnosis and Treatment in Internal Medicine 2002. Jakarta: Pusat Informasi Penerbitan Bagian Penyakit Dalam FK UI, 2002.
5. Brooks Geo F, Janet S Butel, L Nicholas Ornston. Mikrobiologi Kedokteran
Jawetz. Edisi 20. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1996
6. Oswald T Tampubolon. Tumbuhan obat. Jakarta: Bratara Karya Aksara. 1996.
7. Pedraza-Chaverri, José., Cárdenas-Rodríguez, Noemí., Orozco-Ibarra, Marisol., Pérez-Rojas ,Jazmin M. Medicinal properties of mangosteen (Garcinia mangostana). The Journal of Food and Chemical Toxicology. Elsevier. 2008.
8. Moongkarndi P, Kosem N, Kaslungka S, Luanratana O, Pongpa N, Neungton O. Antiproliferation, antioxidation and induction of apoptosis by Garcinia mangostana (mangosteen) on SKBR3 human breast cancer cell line. Journal of Ethnopharmacology. 2004.
11. Utharairatanakij, S. Ketsa. Physico-chemical Changes of Pericarp of Mangosteen Fruits After Low Temperature Storage. Proceedings of International Conference on Tropical Fruits. 1996.
12. Masniari Poeloengan, Praptiwi. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn). Media Litbang Kesehatan Volume XX Nomor 2. 2010.
13. Chitra, S., Krithika MV, Pavitra S. Induction Of Apoptosis By Xanthones
From Garcinia Mangostana In Human Breast And Laryngeal Carcinoma Cell Lines. Journal of Bioscience. 2010.
14. Geetha Gopalakrishnan, Banumathi B, Suresh G. Evaluation of the antifungal activity of natural xanthones from Garcinia mangostana and their synthetic derivatives. Journal of Natural Products. 1997.
15. Obolskiy, D., Pischel, I., Siriwatanametanon, N. Heinrich, M. Garcinia
mangostana L.: A Phytochemical and Pharmacological Review. Phytoterapy Research. 2009.
16. Tambunan, R.M. Telaah Kadungan Kimia dan Aktivitas Antimikroba Kulit
Buah Manggis. Bandung: Institut Teknologi Bandung. 2000.
17. Sudarsono, e t a l . T u m b u h an Ob at I I . Yogyakarta: Pusat Studi Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada. 2002.
18. Harborne, J.B. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan.Terjemahan K. Padmawinata. Edisi II. Bandung: ITB Press. 1987.
19. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Cetakan pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan. 2000.
20. Pratiwi ST. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga; 2008.
21. Davis, W. W. and Stout, T. R. Disc plate method of microbiological
antibiotic assay, I. Factors influencing variability and error. Appl.Microbiol, 1971.
22. Ray CG, Ryan KJ. Sherris Medical Microbiology. 4th Edition United Stated
of America: Mc Graw Hill; 2004.
23. Pudjarwoto T., Cyrus H. Simanjuntak. Daya Antimikroba Obat TradisionalDiare terhadap Beberapa Jenis Bakteri Enteropatogen. Jakarta :
39
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2010.
24. Sampurno. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 2000.
25. Sintha Soraya , Santi. Pengaruh Konsentrasi Alkohol dan Waktu Ekstraksi Terhadap Ekstraksi Tannin dan Natrium Bisulfit dari Kulit Buah Manggis. Surabaya : Unair Press. 2008.
26. Chin, Young-Won,. Kinghorn, A. Douglas. Structural Characterization,
Biological Effects, and Synthetic Studies on Xanthones from Mangosteen (Garcinia mangostana), a Popular Botanical Dietary Supplement. 2008.23
27. Chung, K.-T., Wong, T. Y., Wei, C.-I., Huang, Y.-W. & Lin, Y. Tannins and human health: a review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 1998.
28. Pelczar, M.J dan Chan, E.C.S. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jilid 1 & 2. Penerjemah Ratna, S.H, Teja, I.S., Sutarmi ,T., dan Sri L.A. UI-Press, Jakarta. 1998.