Udrekh Planas

Active Faults Study of

Potential Great Earthquake in Sunda Arc

1

Diskusi Bulanan Planas, BPPT 7 April 2014

Udrekh, Widjo Kongko, Mulyo Harris P, Rahma Hanifa, Nugroho D. H,

Haryadi P, Yusuf S.D., Irwan M., Agustan, Danny HN, N. Rahma Hanifa

Subduction

Oblique

Subduction

52mm/yr

Normal

Subduction

Roo Rise

Banda Arc Sunda Arc

57mm/yr

60 mm/yr

V-shape subduction type

Collision

Argo Abyssal Plain

Unique tectonic setting

• Oblique subduction to Normal Subduction

• Different subduction rate

• From Subduction to Collision

Earthquake

Catalogue: USGS,

>M3. 2004.12.26

to 2011.10.17

GPS Vector from

Bock, 2003

Special Java

How weak is plate coupling in Java ?

detailed crustal deformation and interplate coupling has not been revealed in Java.

2004

2005

2007

2006

2010

Arthur Wichmann’s Earthquakes of the Indian Archipelago ~ 1600-1877.

Source : Ron Harris)

Time

V0 = plate velocity

5-7 cm/a

Sunda/Banda ~150-200 yrs. (mag. 8 to 9)

Stick

limit

Recurrence Interval

Pre

ssure

Natawidjaya (2006,2007)

(source : Ron Harris )

6

BPPT JAMSTEC

BPPT JAMSTEC

BPPT JAMSTEC

BPPT JAMSTEC

?

Rotasi Sumatra dari GPS (Cecep dkk, 2002)

• We have processed 3 years continuous GPS data in western part of Java, Indonesia, from 2008 to 2010.

• Rate of Crustal Deformation:

• Horizontal component: 0.8 ~ 7.6 mm/yr with White Noise uncertainty 0.3~1.2 mm/yr

• Vertical component: -7 to 14 mm/yr with White Noise uncertainty 0.6~1.8 mm/yr

• We have calculated Interplate couling by GPS Data Inversion using ABIC. With current result, we proposed an interplate coupling model as follow:

• Afterslip fault in the eastern part, north of the ruptured area of the Java 2006 earthquake, with rate 5.2 cm/yr, in depth range of 20 – 50 km

• Slip deficit of interplate coupling, in the western part, south off Pelabuhan Ratu with rate 4.1 cm/yr at depth range of 20~50 km, which is equivalent to almost half coupling. With the absence of at least 300 years of interplate earthquake in this region, it imply an energy accumulation equivalent to a minimum magnitude of 8,3.

N. Rahma Hanifa

(not yet published)

Definition of RISK (ISDR)

17

"The probability of harmful consequences, or expected

losses resulting from interactions between natural or

human-induced hazards and vulnerable conditions."

Conventionally risk is expressed by the notation

RISIKO BENCANA ADALAH : Potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat. (UU 24/2007)

Mengkaji Risiko

R = RISIKO BENCANA H = HAZARD/POTENSI BENCANA V = VULNERABILITY/KERENTANAN C = CAPACITY/KAPASITAS

19

Studi Kerentanan Gedung Jakarta

20

• Melakukan Klasifikasi kerentanan gedung

berdasarkan :

• Tahun Pembangunan.

• Bentuk Gedung

• Jumlah Lantai

• Fungsi Gedung

21

Hasil perhitungan awal (masih perlu validasi)

Hasil perhitungan awal (masih perlu validasi)

23

Skenario 8.7 Menurut DH

Jawabannya: Jarak dari sumber ke Jakarta adalah sekitar 170 km. Dengan memakai rumus empiris “attenuation gempa” untuk zona subduksi (Young et al 1997) maka besar peak ground acceleration (PGA) adalah 0.16g, Menurut peta zonasi gempa Indonesia yang baru (memakai metoda Probabilistic Seismic Analysis) besar potensi goncangan gempa di Jakarta adalah sebesar 0.15 – 0.25g (untuk return period 500 tahun) atau sebesar 0.3-0.4 g (untuk return period 2500 tahunan). Nilai percepatan gempa ini masih untuk di “batuan dasar”, jadi belum dikalikan faktor amplifikasi karena kondisi geologi dekat permukaan (bisa berlipat nilainya). Sebagai gambaran 0.25-0.3g adalah kira-kira setara dengan MMI VIII (kurang lebih seperti goncangan gempa September 2009 di padang lah). Sumber : blog pak Rovicky terkait penjelasan pak D.H.)

24

10/04/2014 25

Upaya

PEMODELAN

Tinggi tsunami di JSS sekitar 6 – 10

Untuk scenario M9

DONET: Dense Oceanfloor Network System

for Earthquakes and Tsunamis

(JAMSTEC, proposed for Southern West

Java)

ITU, 2012

NSF Project for Padang: Underwater acoustic network

connected to FO cable (Upitt, BPPT, ITB) for Padang

Waters

Other Factors

• The best location to support infrastructure of DONET (Electric Power Plan, transportation, safety, and man power).

• Use higher technology in the future which needs earthquake early detection :

– Jakarta Subway’s system.

– High building

– High risk Industry

– Giant sea wall infrastructure and Sunda Strait Bridge.

28

Monitoring Kesehatan Gedung

29

Next : Uji Konstruksi beberapa gedung di Jakarta

Rapid Assessment Pasca Bencana

• Perlu monitoring saat dan pasca bencana.

• Masalah utama ada pada putusnya jalur komunikasi dan kelistrikan selama beberapa hari.

• Waktu 3 hari pertama adalah waktu kritis bagi pertolongan.

Kebutuhan teknologi monitoring dan rapid assessment

37

TECHNOLGY FOR INVESTIGATION, MONITORING AND EVALUATION OF EMERGENCY RESPONSE

TEKNOLOGI TANGGUH SAAT JALUR KOMUNIKASI

DAN KELISTRIKAN LUMPUH

38

Terima Kasih