Top Banner
UBUNTU SERVER OLEH NAMA KELOMPOK : 1. Samsul 2. Muh. Sumardin 3. Winarni S 4. Nurhidayah Teknik Informatika Komputer Teknik Komputer Dan Jaringan
85

UBUNTU SERVER

Apr 28, 2023

Download

Documents

Sandedex Didex
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: UBUNTU SERVER

UBUNTU SERVER

OLEH

NAMA KELOMPOK :1. Samsul2. Muh. Sumardin3. Winarni S4. Nurhidayah

Teknik Informatika KomputerTeknik Komputer Dan Jaringan

Page 2: UBUNTU SERVER

Smk Kartika XX-1 Wirabuana

Page 3: UBUNTU SERVER

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

penyusunan makalah ini telah selesai. Makalah ini

disusun agar setiap siswa dapat mengetahui tentang

materi Ubuntu Server. Untuk mendukung tujuan tersebut,

di makalah ini terdapat materi-materi tentang ubuntu

server dan konfigurasi jaringan.

Walaupun isi dari makalah ini sangat kurang

lengkap, tetapi diharapkan kepada siswa agar dapat

menjadi motivasi untuk lebih giat untuk belajar. serta

sarandan kritik dari semua pihak sangat kami harapkan

untuk pengembangan lebih baik.

SMK KARTIKA XX-1 MAKASSAR

PENULIS

Page 4: UBUNTU SERVER

DAFTAR ISIHalaman judul

Kata pengantar

Daftar isi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan dan Manfaat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Ubuntu

B. Definisi Ubuntu Server

C. Perbedaan Ubuntu Desktop Dengan Server

D. Kelebihan dan Kekurangan

BAB 3 PEMBAHASAN MATERI

A. Menginstal Ubuntu Server

B. Konfigurasi Ubuntu Server

C. Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT

D. Instalasi dan Konfigurasi Squid Di Ubuntu

Server

E. Setting OpenSSH Server Di Ubuntu Server

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

Page 5: UBUNTU SERVER

A. Kesimpulan

B. Saran - Saran

Page 6: UBUNTU SERVER

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux

yang berbasiskan pada Debian. Proyek Ubuntu

disponsori oleh Canonical Ltd (perusahaan

milik Mark Shuttleworth). Nama Ubuntu diambil dari

nama sebuah konsep ideologi di Afrika Selatan.

"Ubuntu" berasal dari bahasa kuno Afrika, yang

berarti "rasa perikemanusian terhadap sesama

manusia". Ubuntu juga bisa berarti "aku adalah aku

karena keberadaan kita semua". Tujuan

dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa

semangat yang terkandung didalam Ubuntu ke dalam

dunia perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem

operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara

bebas dan mempunyai dukungan baik yang

berasal dari komunitas maupun tenaga

Page 7: UBUNTU SERVER

ahli profesional. Komunitas Ubuntu dibentuk

berdasarkan gagasan yang terdapat di dalam

filosofi Ubuntu: 

bahwa perangkat lunak harus tersedia dengan

bebas biaya,

bahwa aplikasi perangkat lunak tersebut

harus dapat digunakan dalam bahasa lokal

masing-masing dan untuk orang-orang

yang mempunyai keterbatasan fisik, dan

bahwa pengguna harus mempunyai kebebasan

untuk mengubah perangkat lunak sesuai dengan

apa yang mereka butuhkan.

Perihal kebebasan inilah yang membuat Ubuntu

berbeda dari perangkat lunak berpemilik

(proprietary); bukan hanya peralatan yang Anda

butuhkan tersedia secara bebas biaya, tetapi Anda

juga mempunyai hak untuk memodifikasi perangkat

lunak Anda sampai perangkat lunak tersebut bekerja

sesuai dengan yang Anda inginkan. 

Page 8: UBUNTU SERVER

B. Tujuan Dan Manfaat

Agar setiap siswa SMK Kartika XX-I Makassar

dapat mengetahui seluruh materi tentang ubuntu

baik versi desktop maupun versi server serta cara

menginstal sistem operasi dan meng-konfugurasi

jaringan.

Jadi manfaatnya agar siswa SMK Kartika XX-I

Makassar dapat dengan mudah membuat sebuah

jaringan melalui sistem operasi ubuntu server. Dan

dapat

Page 9: UBUNTU SERVER

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Definisi Ubuntu

Linux adalah sistem operasi open source yang

cepat dan stabil untuk personal komputer (PC) dan

workstations yang memiliki fitur berupa layanan

internet pada level professional, perkakas

pengembangan yang bersifat extensive, graphical user

interface (GUI) yang berfungsi penuh, dan memiliki

aplikasi yang beragam dimulai dari perkakas untuk

perkantoran sampai dengan perkakas untuk

multimedia (Peterson, 2008).

Linux memiliki ratusan perangkat lunak,

pustaka sistem, driver dan hal lain – lain yang

terintegrasi dalam satu kesatuan sistem yang

disebut sebagai distribusi linux atau distro

linux. Distro linux yang banyak dikembangkan

menjadi distro lain dengan ciri khas masing –

Page 10: UBUNTU SERVER

masing adalah Slackware, Red Hat, dan Debian. Dari

ketiga distro linux tersebut, distro linux yang

dikembangkan oleh komunitas dan paling banyak

penggunanya adalah Debian. Debian merupakan distro

linux yang mudah digunakan dan memiliki keamanan

yang cukup hAndal. Kemudahan dan keamanan ini

kemudian dimiliki oleh distro turunannya yaitu

Linux Ubuntu.

Linux Ubuntu adalah sistem operasi yang

merupakan distribusi (distro) GNU/Linux yang

bersifat open source dan free. Linux Ubuntu

menyediakan installer yang bisa di kustomisasi,

framework untuk melakukan instalasi software dari

repositori Server yang bisa diakses melalui

internet, dan metode stAndar untuk konfigurasi

berbagai macam perangkat lunak.

B. Definisi Ubuntu Server

Linux Ubuntu Server adalah sistem operasi

turunan dari Linux Ubuntu yang di desain khusus

Page 11: UBUNTU SERVER

dengan kernel yang telah dikustomisasi untuk

bekerja sebagai sistem operasi Server. Kernel

Linux Ubuntu Server di desain khusus untuk bisa

bekerja dengan lebih dari satu proses

(multiprocessor) dengan dukungan NUMA pada 100Hz

internal timer frequency dan menggunakan

penjadwalan deadline I/O.

Linux Ubuntu Server memiliki lisensi open

source dan gratis serta merupakan turunan dari

distro linux debian sehingga memiliki keamanan

yang cukup tinggi. Selain itu, setiap bugs yang

berkaitan dengan keamanan cepat ditangani oleh Tim

keamanan Linux Ubuntu yang bekerja sama dengan Tim

keamanan debian.

Linux Ubuntu Server memiliki kebutuhan

minimum atau resource yang harus dipenuhi

diantaranya adalah prosesor 300 MHz, Memory 64MB,

Hardisk 500MB, dan VGA 640×480. Namun, untuk

menjalankan aplikasi dengan komputasi yang cukup

besar maka sebaiknya resource pada komputer

Page 12: UBUNTU SERVER

disediakan lebih tinggi untuk meningkatkan kinerja

pada aplikasi.

C. Perbedaan Ubuntu Desktop Dan Ubuntu Server

a) Pengguna

Ubuntu desktop umumnya di install untuk

user yang memakai ubuntu sebagai end user

yang pemakainnya hanya sebatas mendengarkan

music, internet, office dan sejenisnya.

Ubuntu server  diinstall  di lingkungan

enterprise atau perusahaan untuk keperluan

seperti web server ataupun router.

b) Default User interface

Ubuntu desktop secara default akan

menginstall desktop Gnome yang elegan dan

mudah dipakai. Jika anda adalah user baru

yang bermigrasi dari windows, anda  tidak

perlu waktu lama untuk menyesuaikan diri

dengannya. di ubuntu desktop sudah tersedia

Page 13: UBUNTU SERVER

aplikasi firefox dan openoffice (paket

aplikasi perkantoran free yang mirip dengan

Microsoft office)  yang sebagian besar

pemakai windows sudah mengenalnya.

Ubuntu server sebaliknya, secara default

versi server ini tidak menyertakan

antarmuka GUI, yang ada hanya shell alias

Command line.  jika anda pemula dilinux dan

anda menginstall ubuntu versi ini, dijamin

anda akan kebingungan mengoperasikan ubuntu

server.

c) Aplikasi

Selain target pengguna dan User interface, Hal

ketiga yang jelas jelas berbeda yaitu

aplikasi. Jika anda menggunakan ubuntu

desktop maka anda diberi menu yang isinya

firefox, Openoffice dan kawan kawannya yang

Page 14: UBUNTU SERVER

cara penggunaannya tinggal klik atau double

klik.

Berbeda dengan aplikasi yang disertakan di

versi server. Hampir 100% aplikasi yang

disertakan harus anda ketik di konsole. dan

aplikasi bawaan dari ubuntu server sekedar

info buat anda berupa aplikasi server

webserver, DNS server, DHCP server,

firewall, openSSH dan sofware lain yang

mungkin anda baru mendengarnya.

d) Teknologi

Hal ini tampak sekali jika anda adalah

pengguna Linux yang sudah lama bergelut di

linux. Teknologi yang dipakai di Ubuntu server

di desain agar mampu menangani memori sampai

puluhan Giga ataupun menangani Multicore CPU.

selain itu teknologi yang dibenamkan diserver

juga umumnya hanya dipakai oleh orang yang

benar benar advanced di Linux.

Page 15: UBUNTU SERVER
Page 16: UBUNTU SERVER

D. Kelebihan Dan Kekurangan

a) Ubuntu

1) Kelebihan :

3D Interface

Salah satu hal yang dibanggakan oleh

Microsoft pada Windows Vista adalah

interface barunya, Aero. Sayangnya, Aero

dapat membuat komputer yang

berspesifikasi tinggi berjalan lambat.

Laptop dengan memori 2 GB pun akan terasa

lambat. Ini disebabkan Windows Vista

menuntut spesifikasi hardware yang

tinggi.

Sebetulnya sebelum Windows Vista di

rilis, Ubuntu telah mampu menampilkan

interface 3D. Pada versi Ubuntu 7.04,

banyak orang yang mengatakan bahwa

interface Ubuntu (Beryl) justru lebih

menawan daripada Aero – dan hanya

Page 17: UBUNTU SERVER

membutuhkan spesifikasi komputer yang

tidak terlalu tinggi.

Kompatibilitas

Ubuntu kompatibel dengan hampir semua

perangkat keras terbaru. Banyak orang

yang terkejut ketika menemukan bahwa

Ubuntu dapat menemukan semua perangkat

keras yang ada dikomputer mereka secara

otomatis dan mengkonfigurasinya sehingga

siap pakai. Bahkan berbagai W-LAN ccard,

yang biasanya jarang dikenali, kini sudah

terdeteksi secara otomatis. Dengan update

yang tergolong cepat, Ubuntu siap untuk

mendukung hardware-hardware baru yang ada

di pasaran. Patch kecil yang disediakan

secara berkala baik secara resmi maupun

dari pihak ketiga akan selalu disediakan

untuk membantu kompatibilitas Ubuntu

dengan hardware terkini.

Kemudahan Migrasi

Page 18: UBUNTU SERVER

Sejak versi Ubuntu 7.04, Ubuntu sudah

menyertakan Migration Tool. Feature ini

sudah menjadi tool default. Utility akan

membantu anda dalam memindahkan data anda

dari Windows ke Ubuntu dengan sangat

mudah.

Mudah Didapatkan

Ubuntu bisa didapatkan dengan berbagai

cara. Anda bisa men-download-nya langsung

dari berbagai lokasi di seluruh dunia

(termasuk Indonesia), memesan secara

gratis melalui http://shipit.com, atau

memesan dari berbagai distributor Linux

di Indonesia. Untuk lebih detailnya

silahkan baca pada boks “Website Ubuntu”.

2) Kekurangan :

Fitur Standard

Setelah proses instalasi selesai,

sistem operasi ubuntu tidak sepenuhnya

bisa dipakai langsung oleh pengguna.

Page 19: UBUNTU SERVER

Dalam pemakaiannya ada beberapa fitur

yang harus kita tambahkan sendiri setelah

proses instalasi, seperti saat pengguna

akan memutar mp3 file, untuk menjalankan

file tersebut sang pengguna harus

menambahkan plugin untuk mp3 tersebut.

Namun jika ingin di install secara

offline, anda harus mempunyai CD/DVD

Repository yang berisi segala kebutuhan

yang terdapat di dalamnya.

Koneksi Internet

Dalam penginstalan software – software

tambahan dan pluginnya, ubuntu sangat

memerlukan koneksi internet. Ubuntu yang

telah kita install terhubung dengan

mirror untuk installasi tambahan, update

dsb. Pada saat kita akan menambahkan

aplikasi kedalamnya melalui Synaptic

Package Manager, atau install manual

melalui Terminal, kita akan melewati

Page 20: UBUNTU SERVER

mirror site yang terdaftar di OS

tersebut, kemudian didownload-lah

aplikasi tersebut.

Tidak User Friendly

Mungkin inilah salah satu kekurangan

ubuntu yang paling mengena dipara

penggunanya. Dari segi penempatan menu,

management file & propertiesnya, aplikasi

– aplikasi di dalamnya dll, akan membuat

kaku para penggunanya karena

ketidakbiasaan dalam menjalankannya

(mungkin efek dari penerapan pendidikan

yang mengenalkan product Microsoft

semenjak bangku sekolah). Dalam

menggunakannya mungkin akan dibanding –

bandingkan dengan OS yang sering mereka

pakai sebelumnya. Dalam administrasinya

seperti konfigurasi, installasi dsb

secara default Ubuntu masih menggunakan

Page 21: UBUNTU SERVER

file teks dan memerlukan terminal

(console).

b) Ubuntu Server

1) Kelebihan :

Freeware yaitu software yang bersifat free

tanpa ada tuntutan dari hak cipta.

Kita bisa mencoba menggunakan Ubuntu

tanpa perlu menginstalnya kedalam

harddisk komputer, dengan menggunakan

fitur Live CD pada Ubuntu melalui proses

boot pada CD atau flashdisk saja.

Start / shutdown cepat.

Tahan virus.

Tersedia banyak aplikasi mulai dari

aplikasi Office ( libreOffice,

OpenOffice), browsing (Firefox,

chromunium), multimedia (Rhythmbox, VLC

player), grafik (GIMP, shotwell), game

(linecity, hedgewar), edukasi/pendidikan

(educational suite gcomprize, quran) dan

Page 22: UBUNTU SERVER

berbagai Aplikasi lainnya yang sebagian

besar diantaranya adalah gratis (free).

Terdapat lebih dari 55 bahasa, termasuk

bahasa Indonesia. Sehingga memudahkan

anda dalam menggunakan Ubuntu, jika anda

tak mengerti bahasa Inggris.

Tidak begitu membutuhkan hardware yang

terlalu besar kapasitasnya maupun biayanya.

Akses data full proteksi dari pengguna.

2) Kekurangan :

Struktur direktori dan hak-akses yang

membingungkan bagi yang sudah terbiasa dengan

Windows dan belum mengenal UNIX/Linux sama

sekali.

Proses instalasi agak lama karena paket

yang di install harus update secara

online.

Belum user friendly, dikarena sebagian

besar pengguna Ubuntu berasal dari

migrasi Windows dan lainnya

Page 23: UBUNTU SERVER

Tak semua aplikasi windows anda

kompatibel dengan wine sehingga aplikasi

kegemaran anda mungkin tidak bisa

digunakan di Ubuntu.

Page 24: UBUNTU SERVER

BAB III

Pembahasan Materi

A. Menginstal Ubuntu

Ubuntu Server adalah varian dari Distro Linux

Ubuntu yang dispesialisasikan untuk kebutuhan

penggunaan dalam hal server. pada kesempatan ini

saya akan mencoba memaparkan langkah-demi langkah

dalam melakukan instalsai Ubuntu Server 10.10.

Namun sebelum melakukan instalasi ada baiknya kita

mengetahui spesifikasi minimun yang dibutuhkan

oleh Ubuntu Server 10.10. Spesifikasi minimal

perangkat keras yang dapat digunakan untuk Ubuntu

Server 10.10 adalah sebagai berikut:

1. Processor : x86 / AMD64

2. Memori : 128MB

3. Hard Disk

Sistem Dasar : 500MB

Semua Tugas : 1GB

Page 25: UBUNTU SERVER

Berikut ini akan dijelaskan langkah demi

langkah dalam melakukan instalasi Ubuntu Server

10.10:

Nyalakan komputer yang akan diinstalkan

Ubuntu Server 10.10 dan pastikan CD instalasi

Ubuntu Server 10.10 sudah ada dalam CD-ROM

dari komputer tersebut. Masuk ke pengaturan

BIOS dari komputer untuk mengatur firt boot agar

langsung membaca CD-ROM dengan menekan

tombol F2 atau Del atau F12 (masing-masing

komputer berbeda). Maka akan muncul jendela

pengaturan. Masuk ke tab Boot dan geser CD-

ROM ke urutan paling atas. Lalu

tekan F10untuk keluar dan menyimpan

pengaturan.

Page 26: UBUNTU SERVER

Komputer akan restart dan kembali

melakukan booting. Untuk kali ini pengguna

tidak menekan apapun, biarkan saja sampai

muncul jendela yang mengharuskan pengguna

untuk memilih salah satu bahasa yang akan

digunakan untuk interface Ubuntu Server 10.10

dan bukan bahasa dalam instalasi. Pada

kesempatan ini saya menggunakan English.

Page 27: UBUNTU SERVER

Setelah memilih bahasa, pengguna akan

diteruskan ke tampilan jendela utama.

Pengguna diharuskan memilih salah satu dari

enam pilihan yang ada. Karena disini saya

akan melakukan instalasi, maka saya memilih

pilihan yang pertama, yaitu Install Ubuntu Server.

Jendela selanjutnya pengguna akan dihadapkan

lagi pada pemilihan bahasa. Namun untuk

Page 28: UBUNTU SERVER

bahasa yang akan dipilih pada tahap ini

adalah bahasa yang digunakan untuk proses

instalasi. Disini saya tetap memilih bahasa

English.

Langkah berikutnya adalah menentukan negara.

Pada tampilan awal dari jendela pemilihan

negara, tidak terdapat pilihan Indonesia,

jadi saya memilih Other kemudian

memilih Asialalu memilih Indonesia.

Page 29: UBUNTU SERVER

Selanjutnya pengguna akan ditanyakan apakah

ingin melakukan tes pada papan ketik

(keyboard) yang digunakan, saya menjawab No,

karena saya merasa tidak perlu melakukannya.

Masih berhubungan dengan papan ketik yang

digunakan, tahap selanjutnya pengguna harus

menentukan jenis papan ketik yang digunakan.

Rata-rata papan ketik yang beredar di

Indonesia adalah papan ketik dengan standar

USA. Untuk itu saya memilih USA sebagaiOrigin

of the Keyboard dan Keyboard Layout.

Page 30: UBUNTU SERVER

Langkah selanjutnya adalah menentukan primary

network interface. Karena pada tutorial ini saya

menggunakan dua buah ethernet card yang saya

pasangkan di komputer, maka Ubuntu Server

akan menanyakan manakah ethernet card yang

menjadi primary. Saya memilih eth0 yang

menjadi primary ethernet card.

Page 31: UBUNTU SERVER

Setelah menentukan primary network interface,

Ubuntu Server akan langsung mencari DHCP

(Dynamic Host Configuration Protocol) yang

terkoneksi ke network interface Ubuntu Server.

Karena Ubuntu Server belum terkoneksi dengan

jaringan apapun, saya menekan Cancel.

Selanjutnya pengguna dihadapkan pada tahap

penentuan konfigurasi jaringan. Saya akan

melakukan konfigurasi jaringan pada saat

setelah Ubuntu Server 10.10 ini selesai

diinstal, jadi untuk tahap ini saya

memilih Do not configure the network at this time.

Page 32: UBUNTU SERVER

Proses selanjutnya adalah memasukkan

nama host dari server yang akan dibangun ini.

Disini saya memberikan nama server01.

Pemberian nama host ini tidak membenarkan

adanya spasi.

Selanjutnya pengguna diharuskan memilih zona

waktu (time zone) sesuai dengan kota pengguna.

Karena pada langkah sebelumnya saya sudah

Page 33: UBUNTU SERVER

memilih Indonesia sebagai negara saya, maka

disini terdapat empat pilihan yaitu: Jakarta,

Pontianak, Makasar, Jayapura, dan terdapat

satu pilihan Select from worldwide list jika zona

waktu yang diinginkan tidak ada yang sesuai.

Langkah selanjutnya adalah menetukan metode

dalam memberikan partisi harddisk. Pada

tutorial ini saya menggunakan metode Manual,

karena saya ingin menentukan partisi sendiri.

Page 34: UBUNTU SERVER

Proses berikutnya adalah melakukan

partisi harddisk, karena sebelumya saya

memilih melakukan partisi secara manual.

Pilih harddisk yang akan dipartisi atau

dibagi. Pada tutorial ini harddisk yang saya

gunakan dikenal dengan nama SCSI3 (0,0,0)

(sda).

Setelah dipilih maka akan muncul dialog yang

menanyakan apakah pengguna akan

membuat partition table yang baru atau akan

menggunakan yang lama. Pada tutorial ini saya

memilih Yes karena saya akan membuat partition

table yang baru dan menghapus yang lama.

Page 35: UBUNTU SERVER

Selanjutnya masih dalam tahap melakukan

partisi harddisk. Pada langkah ini pengguna

diharuskan membuat sebuah partisi baru dengan

memilih harddisk kosong yang telah

dibuat partition table-nya dan

berstatus FREE SPACE dan belum memiliki

format. Pada tutorial, ini pertama kali saya

akan membuat partisi swap, dimana partisi ini

digunakan untuk membantu kerja RAM pada

komputer apabila sewaktu-waktu RAM tidak

sanggup menangani kerja yang berlangsung.

Tampilan berikutnya yang muncul adalah

pertanyaan apa yang akan dilakukan oleh

pengguna untuk free space ini. Karena tujuannya

Page 36: UBUNTU SERVER

adalah untuk membuat partisi yang baru, saya

memilih Creat a new partition.

Setelah itu pengguna diwajibkan untuk

memasukkan kapasitas dari partisi yang akan

dibuat, yaitu partisi swap. Dalam membuat

partisi swap terdapat formulasi yang bisa

dijadikan acuan, yaitu apabila RAM

berkapasitas lebih kecil 1GB maka

jumlah swap yang disarankan adalah 2 x jumlah

RAM, sedangkan jika RAM lebih besar atau sama

dengan 1GB maka jumlah partisi swap yang

disarankan adalah 1 x jumlah RAM. Namun

aturan ini hanya berlaku untuk RAM yang

tergolong berukuran kecil, apabila RAM yang

digunakan sudah tergolong berkapasitas besar,

maka partisi swap tidak perlu terlalu besar.

Pada kesempatan ini saya menggunakan RAM

sebesar 512MB, jadi kapasitas swap yang saya

berikan adalah sebesar 1 GB.

Page 37: UBUNTU SERVER

Pengguna akan ditanya lagi terkait tipe dan

lokasi dari partisi. Untuk tipe saya

menggunakan Primary dan untuk lokasi, saya

meletakkannya pada posisi Beginning.

Langkah berikutnya adalah melakukan

pengaturan dari partisi swap. Pada Use as,

saya memilih swap area karena memang partisi

ditujukan untuk swap. Pilih Done setting up the

partition yang menandakan pengaturan swap telah

selesai.

Page 38: UBUNTU SERVER

Berikutnya adalah membuat partisi untuk

sistem. Langkah-langkah yang dilalui hampir

sama dengan membuat partisi swap yang diawali

dari nomor 17, yaitu dengan memilih partisi

yang berstatus FREE SPACE dan belum memiliki

format file system, setelah itu pilihCreate a new

partition.

Kemudian memberikan kapasitas yang akan

digunakan oleh partisi tersebut, karena saya

ingin menggunakan semua partisi sisa

dari swap tadi (41,9 GB), maka saya langsung

saja menekan tombol Enter. Sedangkan untuk

tipe dan lokasi masih sama dengan swap, yaitu

bertipe Primary dan lokasi Beginning.

Untuk pengaturan partisi (Partition settings) hal

yang dilakukan yaitu: pada Use as saya

menggunakan JFS journaling file system.

Pada Label saya memasukkan SYSTEM. Label

digunakan untuk penamaan, jadi bisa apa saja

yang diinginkan pengguna. Kemudian pilih Done

Page 39: UBUNTU SERVER

setting up the partition yang artinya pengaturan

partisi sistem sudah selesai.

Pembagian partisi hampir selesai dilakukan.

Selanjutnya saya memilih Finish partitioning and

write changes to disk untuk menyelesaikan

pembagian partisi hard disk. Ubuntu Server akan

memperlihatkan summary dari pembagian partisi

yang sudah dilakukan, dalam tampilan ini

pengguna juga akan ditanya apakah ingin

menerapkannya kedalam harddisk,

agar harddisk segera dapat digunakan saya

menjawab Yes dan instalasi sistem dasar pun

dilakukan.

Page 40: UBUNTU SERVER

Selanjutnya pengguna akan dihadapkah pada

proses pemberian user dan password. Untuk yang

pertama dilakukan adalah pemberian nama

lengkap dari pengguna yang akan menggunakan

sistem. Pada tutorial ini saya memasukkan

nama saya yaitu  Adam Kurniawan Mrg.

Selanjutnya memasukkan user yang akan

digunakan sebagai user login. Untuk ini saya

memasukkan adamkurniawan. Proses berikutnya

memasukkan password yang akan digunakan untuk

masuk ke sistem sebanyak dua kali. Kemudian

Ubuntu Server menanyakan apakah pengguna

ingin melakukan enskripsi terhadap home

Page 41: UBUNTU SERVER

direcorty pengguna. Pada praktek ini saya

menjawab No.

Proses berikutnya Ubuntu Server akan

menanyakan apakah pengguna ingin melakukan

pembaharuan otomatis menggunakan internet

atau tidak. Pada tutorial ini saya memilih No

automatic update karena saya merasa tidak perlu

melakukannya.

Tahap berikutnya adalah memilih peragkat

lunak apa saja yang ingin dipasangkan di

Ubuntu Server. Secara default Ubuntu Server

10.10 menyediakan perangkat lunak yang

biasanya berjalan di server. Perangkat lunak

yang disediakan oleh Ubuntu Server adalah

Page 42: UBUNTU SERVER

sebagai berikut: DNS server, LAMP server,

Mail server, OpenSSH server, PostgreSQL

database, Print server, Samba file server,

Tomcat Java server, dan Virtual Machine host.

Untuk tutorial ini agar tidak terjadi loss

dependecy, maka saya memilih semuanya, karena

apabila sewaktu-waktu ada dari perangkat

lunak diatas yang dibutuhkan untuk keperluan

yang tidak diduga, administrator tidak repot

melakukan instalasi kembali.

Setelah menekan tombol Enter, maka instalasi

pun dimulai. Ditengah-tengah proses instalasi

pengguna akan diminta

memasukkan password untuk MySQL sebanyak dua

Page 43: UBUNTU SERVER

kali. Masukkan password yang dinginkan dan

dianggap aman. Masih pada proses instalasi

perangkat lunak, kembali pengguna akan

ditanya apakah ingin melakukan konfgurasi

Postfix atau tidak. Postfix sendiri adalah

perangkat lunak yang digunakan untuk Mail

server. Pada kesempatan ini saya memilih No

configuration. Proses instalasi dilanjutkan.

Setelah proses instalasi perangkat lunak

selesai, pengguna akan kembali dihadapkan

pada pilihan apakah pengguna ingin melakukan

instalasi GRUB boot loader. Pada tutorial ini

saya memilih Yes.

Page 44: UBUNTU SERVER

Setelah Grub Loader selesai diinstal, maka itu

menandakan bahwa instalasi Ubuntu Server

sudah selesai dilakukan. Selain itu

ditandakan juga dengan munculnya tampilan

baruFinish the installation. Pilih Continue, maka

komputer akan melakukan restart, dan jangan

lupa mengubah kembali first boot-nya ke hard

drive.

Page 45: UBUNTU SERVER

Setelah  first boot  diubah ke hard drive dan maka

setelah selesai booting akan langsung muncul

tampilan awal dari Ubuntu Server 10.10 yang

langsung meminta pengguna untuk login dengan

tampilan CLI (Command Line Interface).

B. Konfigurasi Ubuntu Server

Linux merupakan sistem operasi gratis

berbasis Open Source. Linux terdiri dari 2 macam

varian, yaitu Linux GUI dan Text. Untuk Linux GUI

biasanya berbasis desktop, sedangkan Linux Text

biasanya lebih dikhususkan sebagai sistem operasi

untuk SERVER. Sebagai contoh: Linux Ubuntu Server

Edition, Linux ini dikhususkan bagi para pengguna

yang ingin membuat jaringan intranet (Local)

Page 46: UBUNTU SERVER

maupun Luas yang menggunakan model Client-Server.

Maka Linux Ubuntu dalam hal ini adalah sebagai

sistem operasi untuk SERVER-nya. Konfigurasinya

cukup mudah meskipun berbasis teks. Dengan sedikit

pemahaman maka kita bisa menguasai perintah-

perintah maupun konfigurasi internal sehinggan

Linux OS bisa digunakan sebagai SERVER.

Adapun langkah-langkah konfigurasinya adalah

sebagai berikut :

a) Konfigurasi Basic Network

Langkah pertama – Login & masuklah sebagai

root ( super user/admin ),

Masuk ke root, ketik

sudo –i ( tekan enter – diikuti password )

edit konfigurasi network,

vi /etc/network/interfaces

tambahkan baris berikut :

auto eth0

Page 47: UBUNTU SERVER

iface eth0 inet static

address 192.168.10.Xnetmask 255.255.255.0network 192.168.10.0broadcast 192.168.10.255gateway 192.168.10.1

auto eth1

iface eth1 inet static

address 192.168.0.1netmask 255.255.255.0network 192.168.0.0broadcast 192.168.0.255

( nilai “X” terserah/menyesuaikan )

simpan lalu restart network,

/etc/init.d/networking restart

edit file sysctl.conf,

vi /etc/sysctl.conf

hilangkan tanda # pada baris :

#net/ipv4/ip_forward=1>sehingga>menjadi>net/ipv4/

ip_forward=1

Simpan lalu lihat konfigurasinya,

sysctl -p

edit file rc.local,

vi /etc/rc.local

Page 48: UBUNTU SERVER

tambahkan baris berikut :

iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.0.0/24 -d 0/0

–j MASQUERADE

Lalu restart komputer, reboot

Login – masuklah sebagai root ( sudo –i )

Lihat konfigurasi iptables :

iptables -L -t nat

c) DHCP - SERVER

install dhcp-server dengan perintah :

apt-get install dhcp3-server

edit file dhcpd.conf,

vi /etc/dhcp3/dhcpd.conf

tambahkan ( boleh edit file yang sudah ada

), berikut :

subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {range 192.168.0.2 192.168.0.X;option domain-name-servers server.tkj.com;option domain-name "tkj.com";option routers 192.168.0.1;option broadcast-address 192.168.0.255;default-lease-time 600;max-lease-time 7200;}

( nilai “X” terserah )

Page 49: UBUNTU SERVER

edit file default dhcp3-server,

vi /etc/default/dhcp3-server

pada baris INTERFACES="" tambahkan eth

yang akan di-DHCP. misal eth1, sehingga

menjadi INTERFACES="eth1"

simpan lalu restart dhcp-server,

/etc/init.d/dhcp3-server restart

d) DNS – SERVER

Install dns-server dengan perintah :

apt-get install bind9

edit file hosts,

vi /etc/hosts

edit baris berikut :

127.0.0.1 server> sehingga menjadi>192.168.0.1

server

edit file resolv.conf

vi /etc/resolv.conf

tambahkan baris berikut :

domain server.tkj.comnameserver 192.168.0.1nameserver 127.0.0.1

Page 50: UBUNTU SERVER

copy file db.local kedalam

folder/direktori yang sama dengan nama

db.tkj

cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.tkj

begitu juga dengan file db.127 menjadi

db.192

cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192

edit file db.tkj

vi /etc/bind/db.tkj

sesuaikan konfigurasinya sebagai berikut :

Save - selanjutnya edit pula file db.192,

gunakan perintah :

vi /etc/bind/db.192

sesuaikan konfigurasinya seperti berikut :

Page 51: UBUNTU SERVER

Seperti biasa simpan - setelah itu, edit

file named.conf

vi /etc/bind/named.conf

tambahkan baris berikut :

zone “tkj.com” {

type master;

file “/etc/bind/db.tkj”; };

zone “0.168.192.in-addr.arpa” {

type master;

file “/etc/bind/db.192”; };

simpan lalu restart dns-server,

/etc/init.d/bind9 restart

tes dns, apakah sudah berhasil…???

ping tkj.com

e) FTP – SERVER

Page 52: UBUNTU SERVER

Install ftp-server,

apt-get install vsftpd

edit file vsftpd.conf

vi /etc/vsftpd.conf

Hilangkan tanda # pada baris

#local_enable=YES dan #write_enable=YES

#local_enable=YES > local_enable=YES

#write_enable=YES > write_enable=YES

Setelah itu, simpan lalu restart ftp-

server :

/etc/init.d/vsftpd restart

f) WEB – SERVER

Install Apache WebServer & aplikasi

pendukung lain,

apt-get install apache2 php5 links

copy file default pada folder

/etc/apache2/sites-available/ dengan nama

www,

Page 53: UBUNTU SERVER

cp /etc/apache2/sites-available/default

/etc/apache2/sitesavailable/www

edit file www tersebut,

vi /etc/apache2/sites-available/www

sesuaikan konfigurasinya seperti berikut :

NameVirtualHost 192.168.0.1:80

<VirtualHost 192.168.0.1:80>

ServerAdmin [email protected]

ServerName www.tkj.com

( Lainnya biarkan pada kondisi default )

Setelah itu, copy file www kedalam

directory /etc/apache2/sites-enabled,

cp /etc/apache2/sites-available/www/etc/apache2/sitesenabled/www

edit file apache2.conf

vi /etc/apache2/apache2.conf

tambahkan baris berikut :

ServerName www.tkj.com

Simpan konfigurasi

Page 54: UBUNTU SERVER

buat file index.php pada directory

/var/www,

vi /var/www/index.php

dengan isi file sbb :

<?php phpinfo(); ?>

Simpan, lalu restart apache2,

/etc/init.d/apache2 restart

Untuk me-ngetes konfigurasi, silahkan

gunakan perintah :

links tkj.com

jika berhasil, maka akan muncul tampilan

dari file “index.php”

g) PROXY – SERVER

Install squid–proxy Server

apt-get install squid

edit file squid.conf

vi /etc/squid/squid.conf

tambahkan baris berikut :

acl lan src 192.168.0.0/255.255.255.0

http_access allow lan

Page 55: UBUNTU SERVER

visible_hostname proxy.tkj.com

httpd_accel_host virtual

httpd_accel_port 80

httpd_accel_with_proxy on

httpd_accel_uses_host_header on

Page 56: UBUNTU SERVER

dan berikut adalah bagian-bagian yang

harus di edit :

Simpan konfigurasi Buat folder cache dir, sesuai konfigurasi.

Misal : /cache, gunakan perintah :

mkdir -p /cache ( lalu tekan enter )

chown proxy.proxy /cache

Buat cache, dengan perintah :

squid –z

Jalankan squid dengan perintah:

/etc/init.d/squid start

Selanjutnya edit file /etc/rc.local,

vi /etc/rc.local

lalu tambahkan baris berikut :

iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp -s 192.168.0.0/24 \--

dport 80 -j DNAT --to-destination 192.168.0.1:3128

Page 57: UBUNTU SERVER

restart computer, reboot

( Login – masuk sebagai root : sudo –i )

h) Konfigurasi Proxy Untuk Mem-Filter Situs

- Sesuai kata & domain

Edit file /etc/squid/squid.conf,

vi /etc/squid/squid.conf

Tambahkan baris berikut :

acl kata-terlarang url_regex -i “/etc/squid/kata-terlarang”

http_access deny kata-terlarang

acl domain dstdomain “/etc/squid/domain”

http_access deny domain

Simpan Konfigurasi

Selanjutnya edit file /etc/squid/kata-

terlarang,

vi /etc/squid/kata-terlarang

masukkan kata2 yang ingin di

filter/diblok, contoh :

pornsex

Page 58: UBUNTU SERVER

etc… edit pula file /etc/squid/domain

vi /etc/squid/domain

dan masukkan situs yang ingin di blok,

misal :

www.facebook.comwww.youtube.cometc…

Langkah terakhir, restart squid

/etc/init.d/squid restart

Kemudian test dari Client!!!

C. Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT

Antar muka dari Ubuntu Server 10.10

adalah text mode, tidak ada jendela, tidak ada

klik, drag and drop, dan sebagainya yang biasa

dilakukan pada mode GUI (Graphic User Interface), semua

operasi pada Ubuntu Server dilakukan dengan

mengetikkan secara manual perintah melalui papan

ketik (keyboard). Sebenarnya Ubuntu Server 10.10

juga bisa dibuat dengan mode GUI, namun itu akan

sangat memberatkan bagi server, karena harus

Page 59: UBUNTU SERVER

melakukan instalasi mode GUI yang memakan banyak

sumber daya, terutama Memory dan Hard Disk, selain

itu juga, pada dasarnya tingkat keamanan dengan

menggunakan mode CLI akan lebih baik ketimbang

menggunakan mode GUI. Agar bisa melakukan koneksi

ke jaringan, baik itu jaringan lokal maupun

internet, maka langkah awal yang dilakukan adalah

melakukan konfigrasi alamat IP. Untuk

mengkonfigurasi alamat IP langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut:

Masuklah menggunakan username dan password yang

telah diatur pada langkah sebelumnya. Pada

artikel ini username yang saya gunakan adalah

adamkurniawan  dan password saya

juga adamkurniawan. Untuk password tidak akan

terlihat pada saat diketikkan karena alasan

keamanan. Tekan tombol Enter jika sudah yakin

memasukkan username dan password dengan benar.

Setelah berhasil masuk akan diperlihatkan kapan

pengguna adamkurniawan terakhir login. Pada

Page 60: UBUNTU SERVER

baris paling bawah terlihat

tulisan adamkurniawan@server01:~$, ini berarti

pengguna dengan id adamkurniawan masih

berstatus sebagai pengguna biasa dan belum bisa

melakukan pengaturan. Agar bisa melakukan

pengaturan, pengguna harus masuk sebagai mode

root atau mode tertinggi dalam sistem

(administrator) dengan mengetikkan

perintah sudo su, maka akan akan muncul

tulisan [sudo] password for adamkurniawan:itu

berarti sistem meminta password agar pengguna

dengan id adamkurniawan bisa masuk sebagai mode

root. Password yang digunakan untuk mode root

ini adalah password yang sama yang digunakan

untuk login pada awal tadi. Masukkan password-

nya dan tekanEnter. Jika password yang

dimasukkan benar, maka akan muncul

tulisanroot@server01:/home/adamkurniawan#, ini

berarti pengguna dengan id adamkurniawan sudah

Page 61: UBUNTU SERVER

masuk sebagai mode root dan sudah bisa

melakukan konfigurasi.

Sebelum melakukan konfigurasi  pada  alamat IP,

cek terlebih dahulu apa nama kartu jaringan

(ethernet) yang tersedia yang bisa digunakan

dengan mengetikkan: # ifconfig –a | more.

Penamaan kartu jaringan pada sistem Linux

diawali dengan eth lalu diikuti dengan nomor

kartu jaringannya yang dimulai dengan 0, misal

eth0, eth1, eth2, dan seterusnya. Karena pada

artikel ini saya menggunakan dua buah kartu

jaringan maka setelah diketikkan # ifonfig –

a | more, didapati bahwa nama kartu jaringan

yang saya miliki pada sistem linux dikenal

dengan nama eth0 dan eth1.

Page 62: UBUNTU SERVER

ketikkan

perintah # nano /etc/network/interfacesuntuk

mulai melakukan konfigurasi alamat IP Ubuntu

Server 10.10. Pada baris paling akhir ketikkan

skrip berikut: 

auto eth0

iface eth0 inet static

address 192.168.6.200netmask 255.255.255.0gateway 192.168.6.254

Skrip diatas adalah skrip yang digunakan untuk

melakukan pengaturan kartu jaringan pertama

(eth0) yang akan dihubungkan ke internet.

Alamat IP yang saya berikan harus satu segmen

dengan jaringan yang ada di atas Ubuntu Server

10.10 yang saya gunakan dan gateway dari kartu

jaringan pertama juga harus merupakan alamat IP

dari perangkat yang bertindak sebagai gerbang

dari Ubuntu Server 10.10 yang saya gunakan ke

internet. Sedangkan untuk pengaturan kartu

jaringan kedua yang akan digunakan sebagai

Page 63: UBUNTU SERVER

interface ke jaringan lokal adalah sebagai

berikut:

auto eth1

iface eth1 inet static

address 10.10.1.254

netmask 255.255.255.0

Jika telah selesai tekan tombol Ctrl + O untuk

menyimpan konfigurasi yang telah dilakukan,

berikan nama berkas konfigurasi yang baru saja

dibuat, pada artikel ini saya tidak memberikan

nama baru, jadi saya langsung saja menekan

tombol Enter. Kemudia tekan tombol Ctrl +

X untuk keluar. Restart kartu jaringan

menggunakan

perintah# /etc/init.d/networking restart agar

konfigurasi yang baru saja dilakukan bisa

terbaca oleh sistem.

Pada umumnya, jika kartu jaringan belum pernah

dikonfigurasi menggunakan Ubuntu Server 10.10

Page 64: UBUNTU SERVER

atau Ubuntu Server 10.10 yang digunakan masih

baru diinstal (fresh install), kartu jaringan

yang tertanam di komputer sudah terbaca namun

belum aktif. Untuk melihat apakah kartu

jaringan sudah aktif atau belum, ketikkan

perintah # ifconfig. Pada artikel ini, kartu

jaringan yang saya gunakan belum aktif.

Untuk mengaktifkannya ketikkan perintah #

ifconfig eth0 up (mengaktifkan kartu jaringan

pertama) dan # ifconfig eth1 up (mengaktifkan

kartu jaringan kedua). Setelah itu restart

kembali kartu jaringan

menggunaka # /etc/init.d/networking restart.

Jika dilakukan pengecekan kembali menggunakan

Page 65: UBUNTU SERVER

perintah # ifconfig, maka akan bisa dilihat

bahwa kartu jaringan sudah aktif dan sudah

memiliki alamat IP sesuai dengan yang sudah di

konfigurasi.

Langkah selanjutnya adalah memberikan DNS

(Domain Name System). DNS digunakan sebagai

penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan

sebaliknya, yaitu dari alamat IP ke nama

domain. Jadi apabila pengguna mengetikkan

google.com di web browser, maka itu berarti

pengguna memanggil alamat IP dari google.com

yaitu 74.125.71.103. Untuk mengatur DNS di

Ubuntu Server 10.10 pengguna harus membuat

sebuah berkas baru bernama resolv.conf yang

Page 66: UBUNTU SERVER

diletakkan di direktori /etc dengan

mengetikkan# touch /etc/resolv.conf, namun

sebelumnya pengguna harus masuk ke dalam mode

root. Setelah berhasil membuatnya, selanjutnya

adalah mengisi berkas resolve.conf tersebut

dengan alamat IP yang bisa menerjemahkan nama

domain ke alamat IP dan sebaliknya, dengan cara

mengetikkan perintah # nano /etc/resolv.conf.

Kemudian ketikkannameserver dan diikuti

dengan alamat IPyang bisa digunakan sebagai

DNS, pada artikel ini saya menggunakan 2 buah

DNS, yaitu 192.168.4.254 yang merupakan alamat

IP gateway Ubuntu Server 10.10 dan 8.8.8.8 yang

merupakan alamat penyedia DNS yang dibuat oleh

Google. Jadi penulisannya adalah sebagai

berikut: nameserver 192.168.4.254

nameserver 8.8.8.8

Simpan dengan menekan Ctrl + O, tekan

tombol Enter untuk replace nama yang lama dan

tekan Ctrl + X untuk keluar. Lakukan kembali

Page 67: UBUNTU SERVER

restart jaringan dengan mengetikkan #

/etc/init.d/networking.

Tahap berikutnya adalah melakukan pengecekan

apakah Ubuntu Server 10.10 sudah bisa melakukan

koneksi ke internet dan apakah DNS sudah

bekerja dengan baik. Cara melakukannya adalah

dengan melakukan ping ke sebuah alamat domain.

Pada artikel ini, saya melakukan pengecekan

dengan melakukan ping ke domain yahoo.com.

Perintah yang diketikkan adalah # ping

yahoo.com. disini saya sudah mendapatkan

balasan dari yahoo.com dan berarti Ubuntu

Server 10.10 yang digunakan sebagai server

Page 68: UBUNTU SERVER

sudah terkoneksi ke internet dengan baik,

begitu juga dengan DNS-nya.

Selanjutnya, lakukan konfigurasi agar semua

klien yang berada pada jaringan lokal bisa

mengakses ke jaringan yang berada di jaringan

luar (internet) atau melakukan NAT. Jika tidak

dikonfigurasi maka paket-paket yang berasal

dari kartu jaringan lokal (eth1) tidak akan

bisa diteruskan ke kartu jaringan yang mengarah

ke internet (eth0). Caranya adalah dengan

mengetikkan perintah berikut ini: iptables –t

nat –A POSTROUTING –o eth0 –j MASQUERADE, lalu

tekan Enter. Jika ingin rule ini dijalankan

pada saat komputer dinyalakan, maka ketikkanlah

Page 69: UBUNTU SERVER

rule diatas pada file /etc/rc.local sebelum

baris exit 0.

Page 70: UBUNTU SERVER

D. Instalasi dan Konfigurasi Squid Di Ubuntu Server

Squid adalah program  proxy  server  yang

tersedia secara  opensource yang sangat banyak

kegunaannya, salah satunya adalah

melakukan cache terhadap konten dari sebuah website.

Jadi apabila sebuah situs pernah dibuka oleh salah

satu anggota jaringan, maka Squid akan menyimpan

konten situs tersebut kedalam hard disk atau memori

dari komputer, sehingga jika salah satu anggota

jaringan membuka situs yang sama, anggota jaringan

tersebut tidak perlu mengakses ke internet, dia

hanya perlu mengkases cache yang sudah disimpan

oleh Squid tadi, yang berakibat proses dalam

membuka situs akan menjadi lebih cepat dan

tentunya akan menghemat bandwidth.

Page 71: UBUNTU SERVER

Program Squid adalah program yang saat ini

paling banyak digunakan oleh administrator jaringan

sebagai program proxy server. Squid hanya bisa

dijalankan di sistem operasi Linux seperti fedora,

RedHat, Mandriva, OpenSUSE, dan lain-lain termasuk

Ubuntu. Perlu diinformasikan bahwa tulisan ini

adalah lanjutan dari tulisan saya yang

berjudul, Instalasi Ubuuntu Server

Page 72: UBUNTU SERVER

10.10 dan Konfigurasi IP Address Ubuntu Server

10.10.

Untuk bisa menggunakan Squid langkah pertama

yang dilakukan adalah menginstal paket Squid

kedalam Ubuntu Server, karena Ubuntu Server belum

menyertakan Squid di dalamnya. Caranya adalah

dengan masuk ke Ubuntu Server sebagai root dan

ketikkan apt-get install squid, maka proses unduh

dan instalasi Squid akan berlangsung sekaligus.

Proses ini tidak akan memakan waktu yang lama,

karena ukuran Squid yang tidak terlalu besar. Pada

tutorial ini saya menggunakan Squid versi 2.7

STABLE9.

Page 73: UBUNTU SERVER

Setelah selesai, langkah berikutnya adalah

melakukan konfigurasi Squid. Langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut.

1. Buat sebuah direktori tempat cache akan

disimpan. Pada tutorial ini saya akan

menyimpancache di direktori / (root), ketikkan

perintah mkdir /cache. Lalu ubah hak aksesnya

menjadiproxy agar bisa diakses oleh Squid dengan

perintah: chown proxy:proxy /cache.

2. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada berkas

Squid. Berkas konfigurasi Squid berada di bawah

direktori /etc/squid dengan nama squid.conf.

Namun terlebih dahulu ubah hak aksesnya

menjadi proxy, dengan mengetikkan

perintah chown proxy:proxy /etc/squid/squid.con

f. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada

berkas squid.conf dengan mengetikkan nano

/etc/squdi.squid.conf.

Page 74: UBUNTU SERVER

3. Carilah baris http_port 3128 dengan menekan

tombol Ctrl + W (fasilitas search pada nano),

lalu ketikkan http_port 3128, setelah ditemukan

tambahkan kata transparent pada akhir baris,

sehingga menjadi http_port 3128 transparent.

Ini dibuat untuk membuat proxy menjadi

transparan, sehingga web browser yang digunakan

pengguna tidak perlu mengatur proxy secara

manual menggunakan port 3128 yang merupakan

port default dari proxy. Port ini bisa diganti

sesuka hati, namun seluruhnya harus sama.

Pengaturan ini juga harus dikolaborasikan

dengan iptables yang akan dipaparkan

selanjutnya.

4. Kemudian cari baris cache_effective_user proxy,

setelah ditemukan, pada awal baris ada tanda

pagar (#), hilangkan tanda pagar tersebut agar

bisa dieksekusi oleh Squid, jika tidak, maka

Squid akan menganggap baris tersebut hanya

komentar. Tepat dibawah

Page 75: UBUNTU SERVER

bariscache_effective_user

proxy tambahkan cache_effective_group proxy.

Ini digunakan untuk mendefenisikan bahwa proxy

adalah user dan group yang memiliki hak akses

untuk Squid.

5. Cari baris cache_mgr webmaster, setelah

ditemukan, hilangkan tanda pagar yang ada di

awal baris, kemudian ganti

kata webmaster menjadi alamat email

administrator yang bisa dihubungi oleh klien.

Contohnya seperti ini cache_mgr

[email protected]. Ini digunakan,

apabila pada saat terjadi kesalahan pada proxy,

maka browser akan menampilkan halaman error

yang mencantumkan alamat email administrator.

Page 76: UBUNTU SERVER

6. Cari lagi baris cache_dir ufs /var/spool/squid

100 16 256, hilangkan tanda pagar yang ada di

awal baris, kemudian ubah baris ini

menjadi cache_dir ufs /cache 1024 16 256. Baris

ini menyatakan dimana cache akan disimpan, pada

awal konfigurasi saya telah membuat folder yang

digunakan untuk menyimpan cache. Kemudian jenis

sistem storage yang digunakan (ufs). Kapasitas

hard disk yang digunakan untuk cache adalah

sebesar 1024 MB, jumlah subdirektori tingkat

pertama dalam direktori cache adalah 16 dan

jumlah subdirektori tingkat kedua yang dibuat

dalam direktori cache tingkat pertama adalah

256.

Page 77: UBUNTU SERVER

7. Cari baris cache_mem 8 MB. Ini adalah baris

untuk mengatur jumlah RAM (Random Access

Memory) yang digunakan untuk cache. Kecepatan

baca RAM lebih tinggi dari pada hard disk namun

karena kapasitasnya yang tidak terlalu besar

menyebabkan penggunan RAM untuk cache menjadi

sangat terbatas. Pada tutorial ini saya

menggunakan 16 MB. Maka barisnya ini

menjadi cache_mem 16 MB, dan jangan lupa untuk

menghilangkan tanda pagarnya.

8. Masih dengan menekan tombol Ctrl + W, cari lagi

barisacl to_localhost dst 120.0.0.0/8 0.0.0.0/3

2. Tepat dibawah baris tersebut ketikkan:

acl laboratorium src 10.10.1.0/24

http_access allow laboratorium

Dua baris diatas digunakan untuk memberikan

akses kontrol kepada jaringan dengan network id

10.10.1.0, yaitu jaringan yang saya miliki.

Dengan dua baris diatas juga, maka selain

Page 78: UBUNTU SERVER

jaringan dengan network id 10.10.1.0 tidak akan

bisa terkoneksi ke jaringan luar, karena Squid

tidak mengizinkannya.

Setelah semua langkah diatas dilakukan,

tekan Ctrl + O untuk menyimpan konfigurasi,

kemudian tekan tombol Enter. Sampai disini

Squid telah selesai dikonfigurasi.

Langkah terakhir yang dilakukan adalah

menyempurnakan tranparan proxy dengan iptables

yang sebelumnya sudah diatur. Ketikkan skrip

berikut ini: iptables –t nat –A PREROUTING –p

tcp –s 10.10.1.0/24 – -dport 80 –j REDIRECT – -

to-port 3128, kemudian tekan Enter. Dengan

skrip iptables diatas, maka semua paket yang

berasal dari port 80 akan dibelokkan ke port

Page 79: UBUNTU SERVER

3128 (port Squid). Sehingga paket akan dipaksa

melewati Squid, sehingga bisa tersaring.

Skrip iptables diatas harus diketikkan ulang

jika komputer server melakukan restart, karena

bersifat sementara. Untuk itu, agar skrip

iptables diatas berjalan pada saat komputer

dinyalakan, maka bukalah

berkas /etc/rc.local dan letakkan skrip

tersebut sebelum bari exit 0, jika sudah simpan

dengan Ctrl + O.

Setelah seluruh pengaturan selesai dilakukan,

baik dari alamat IP, DNS, WebHTB, dan juga

proxy, lakukan restart terhadap Ubuntu Server

dengan mengetikkan sudo init 6 atau sudo

Page 80: UBUNTU SERVER

reboot. Setelah restart dan jika tidak ada

kesalahan dalam pengaturan, maka Ubuntu Server

10.10 siap untuk digunakan sebagai gateway dan

proxy server.

E. Setting OpenSSH Server di Ubuntu Server

OpenSSH akan sangat berguna bagi anda semua

yang sedang berkerja sebagai sistem administrasi

jaringan. Karena dengan memanfaatkan OpenSSH ini

kita bisa melakukan remote server tanpa harus

terhubung secara langsung dengan komputer server.

Pada kesempatan kali ini saya mencoba untuk

sharing cara Setting OpenSSH server di ubuntu

server 10.04/10.10 dan sekaligus cara meremote

server dengan menggunakan aplikasi Putty di

windows. Berikut adalah langkah-langkahnya :

1. Bagi anda yang belum menginstall OpenSSh-

server di ubuntu server anda bisa menjalankan

perintah berikut untuk menginstalnya :

sudo sutasksel

kemudian pilih aplikasi OpenSSH-server

Page 81: UBUNTU SERVER

2. Setelah terinstall, edit file

/etc/ssh/sshd_config dengan perintah :

nano /etc/ssh/sshd_config. Demi keamanan ganti

tulisan port 22 dengan port lain, biasanya

yang sering dipakai port 221, simpan kembali

file tersebut dengan menekan tombol Ctrl+X

kemudian Y.

3. Restart OpenSSH dengan perintah:

service ssh restart

4. Beri password pada root, agar nantinya saat

anda login bisa langsung menggunakan hak akses

root

passwd root

5. Sekarang coba anda berpindah ke komputer

client, kemudian buka aplikasi putty

6. Setelah Putty terbuka isikan

hostname/Ipaddress server pada kotak hostname,

dan isikan port sesuai dengan settingan di

OpenSSH-server (221), kemudian klik Open

Page 82: UBUNTU SERVER

7. Silahkan login dengan username root dan

password yang sudah anda buat, dan selesai.

Page 83: UBUNTU SERVER

BAB IV

Penutup

A. Kesimpulan

Di dalam makalah ini terdapat 4 BAB teori

tentang ubuntu server serta konfigurasi jaringan.

Pada BAB I berisi tentang latar belakang serta

tujuan dan manfaat. Pada BAB II berisi tentang

definisi ubuntu, definisi ubuntu server, perbedaan

ubuntu desktop dengan ubuntu server, serta

kelebihan dan kekurangan ubuntu. Serta pada BAB

III berisi juga tentang menginstal ubuntu server,

konfigurasi ubuntu server, konfigurasi IP Address,

DNS, dan NAT, instalasi dan konfigurasi squid di

ubuntu server, serta setting openSSH server. Dan

pada BAB IV atau bab terakhir berisi tentang

kesimpulan dan saran.

Di harapkan kepada siswa agar dapat

mengetahui tentang ubuntu server. Dengan

Page 84: UBUNTU SERVER

selesainya makalah ini maka selesai juga teori

yang ada di dalam makalah ini, walaupun materi di

dalam makalah ini sangat tidak lengkap, tetapi di

harapkan kepada siswa agar dapat memahaminya.

B. Saran – Saran

Saran saya terhadap siswa yang misalnya telah

membaca makalah ini agar dapat mengetahui tentang

ubuntu server dan cara mengkonfigurasi jaringan di

ubuntu server, serta menjadi motivasi siswa untuk

lebih giat belajar agar dapat mencapai cita-

citanya masing masing.

Page 85: UBUNTU SERVER

Daftar Pustaka

http://melengo.wordpress.com/2012/10/21/linux-ubuntu.

Definisi Ubuntu Dan Ubuntu Server. 2012

http://etix.wordpress.com/2010/01/28/perbedaan-ubuntu-

server-dan-desktop. Perbedaan Ubuntu Desktop Dengan

Ubuntu Server. 2010

http://dhiazaditya0606.wordpress.com/2011/02/20/

kelebihan-dan-kekurangan-ubuntu. Kelebihan Dan

Kekurangan. 2011

http://kurniawanadam.files.wordpress.com/2011/05.

Menginstal Ubuntu Server. 2011

http://paryadi.co.nr. Konfigurasi Ubuntu Server.

http://kurniawanadam.files.wordpress.com/2011/05.

Konfigurasi IP Address, DNS, Dan NAT. 2011

http://kurniawanadam.files.wordpress.com/2011/05.

Instalasi Konfigurasi Squid Di Ubuntu Server. 2011