LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TEKNOLOGI PANGAN PENGOLAHAN PANGAN FUNGSIONAL PEMBUATAN DONAT UBI UNGU OLEH: KELOMPOK IV A Intan Derry Purnama Sari (P07131013013) Ni Luh Asri Asih (P07131013015) Ni Nyoman Ayu Apsari Dewi (P07131013043) KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU TEKNOLOGI PANGAN
PENGOLAHAN PANGAN FUNGSIONAL
PEMBUATAN DONAT UBI UNGU
OLEH:
KELOMPOK IV A
Intan Derry Purnama Sari (P07131013013)
Ni Luh Asri Asih (P07131013015)
Ni Nyoman Ayu Apsari Dewi (P07131013043)
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2015
LAPORAN PRAKTIKUM
MAKANAN FUNGSIONAL DONAT UBI UNGU
A. JUDUL PRAKTIKUM
Makanan Fungsional Pembuatan Donat Ubi Ungu
B. HARI/TANGGAL
Jumat, 12 Juni 2015
C. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Tujuan Umum :
Mahasiswa dapat membuat makanan fungsional
b. Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa dapat membuat makanan fungsional dari ubi ungu menjadi
donat ubi ungu
2. Mahasiswa dapat melakukan uji organoleptic meliputi uji warna,
tekstur, aroma dan rasa dari makanan fungsional donat ubi ungu
3. Mahasiswa dapat menghitung rendemen dari ubi ungu menjadi donat
ubi ungu
D. PRINSIP PRAKTIKUM
Dalam pembuatan donat ubi ungu menggunakan prinsip adonan yang diberi
ragi (fermipan) akan mengembang setelah didiamkan selama 30 menit dalam
keadaan basah, selama 30 menit itu adonan mengembang ke atas. Proses tersebut
merupakan fermentasi terhadap tepung terigu dengan ragi yang akan membuat
adonan lebih elastis atau kalis
E. DASAR TEORI
Pangan fungsional adalah pangan yang karena kandungan komponen aktifnya
dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, diluar manfaat yang diberikan oleh
zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya. Menurut American Dietetic Association
(ADA), yang termasuk pangan fungsional tidak hanya pangan alamiah tetapi juga
pangan yang telah difortifikasi atau diperkaya dan memberikan efek potensial
yang bermanfaat untuk kesehatan jika dikonsumsi sebagai bagian dari menu
pangan yang bervariasi secara teratur pada dosis yang efektif.
Suatu pangan dapat dikategorikan menjadi pangan fungsional jika memiliki
tiga syarat utama yang harus dipenuhi yaitu:
1. Merupakan makanan atau minuman (bukan kapsul, tablet, atau serbuk)
yang mengandung senyawa bioaktif tertentu yang berasal dari bahan
alami.
2. Harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari.
3. Memiliki fungsi tertentu setelah dikonsumsi, seperti meningkatkan
mekanisme pertahanan biologis, mencegah dan memulihkan penyakit
tertentu, mengontrol fisik dan mental, serta memperlambat proses penuaan
dini.
Jenis-jenis makanan fungsional yaitu makanan fungsional dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu berdasarkan sumber makanan dan cara pengolahan.
Berdasarkan sumbernya, makanan fungsional dibedakan menjadi makanan
fungsional nabati dan makanan fungsional hewani. Makanan fungsional nabati
adalah makanan fungsional yang berasal dari tumbuhan, contohnya: kedelai, beras
merah, tomat, bawang putih, anggur, teh dan sebagainya. Makanan fungsional
hewani adalah makanan fungsional yang berasal dari hewan, contohnya: ikan,
susu dan produk-produk olahannya.
Salah satu makanan fungsional yang di praktekkan yaitu ubi jalar ungu yang
diolah menjadi donat ubi ungu. Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas var
Ayumurasaki) biasa disebut Ipomoea batatas karena memiliki kulit dan daging
umbi yang berwarna ungu kehitaman (ungu pekat). Ubi jalar ungu mengandung
pigmen antosianin yang lebih tinggi daripada ubi jalar jenis lain. ubi jalar ungu
mulai di kenal menyebar ke seluruh dunia terutama negara-negara yang beriklim
tropis. Dan pada abad ke- 16 di perkirakan ubi jalar ungu pertama kali di
Spanyol melalui Tahiti, Kepulauan Guam, Fiji dan Selandia Baru.