http://www
17
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPada awal kehamilan, wanita
terkadang merasa senang dan sedih. Biasanya juga dipengaruhi oleh
rasa lelah, mual dan sering kencing. Perubahan yang terjadi emosi
pada wanita tersebut seringkali menampakan episode penuh dengan air
mata dangan sangat peka, untuk itu wanita yang sebelumnya memiliki
cara pandang terhadap dirinya atau jika ada beberapa masalah yang
muncul diawal kehamilan, maka masa ini adalah masa yang mencemaskan
(Ai Yeye, 2009).Kehamilan dianggap sebagai waktu krisis yang di
akhiri dengan kelahiran bayi. Selama kehamilan kebanyakan ibu
mengalami perubahan psikolosis dan emosional. Perubahan psikologis
dan emosional ini tampaknya berhubungan dengan perubahan biologis
yang dialami ibu selama kehamilan. Emosi ibu hamil cenderung dapat
saja berlebihan dan mudah berubah-ubah. Oleh karena perubahan
psikologis secara spesifik dapat diduga berdasarkan perubahan
biologis selama kehamilan (Ai Yeye, 2009). Secara umum, semua emosi
yang dirasakan oleh wanita hamil cukup labil. Ia dapat memiliki
reaksi yang ekstrem dan suasana hatinya kerap berubah dengan cepat.
Reaksi emosional dan persepsi mengenai kehidupan juga dapat
mengalami perubahan. Ia menjadi sangat senditif dan cendrung
bereaksi berlebihan. Seorang wanita hamil akan lebih terbuka
terhadap dirinya sendiri dan suka berbagi pengalaman terhadap orang
lain (varney, 2007)Kesehatan jiwa wanita sangat penting bagi
kesehatan masyarakat, kesehatan jiwa merupakan titik balik (poros)
tempat keluarga kembali. Wanita dalam masyarakat telah lama
mempersoalkan bahwa kebutahan kesehatan mereka tidak peka terhadap
gender dan faktor ini tercermin dalam teori kesehatan jiwa wanita
dengan produktivitas tidak banyak menambah pemahaman dan hal ini
telah memanculkan pertanyaan serius mengenai perbedaan gender dalam
kesehatan dan kesakitan. Disamping itu, masih sedikit yang memahami
dan menerima bahwa gender merupakan faktor yang biasa dalam metode
penelitian historis, dan kerentanan wanita sering kali di abaikan
(Grace Edward, 2010).Kejadian dari gangguan kejiwaan adalah sebesar
15% pada trisemester I yang kebanyakan pada kehamilan pertama.
Dengan adanya rasa dan tidak nyaman pada awal kehamilan. Agak sulit
untuk membedakan reaksi emosional yang normal dan gangguan kejiwaan
(Kumar dan Romson,1978). menemukan bahwa 12% wanita yang mendatangi
antenatal klinik menderita depresi dan akan lebih besar lagi bagi
mereka yang mengiginkan terminasi kehamilan. Wanita ini butuh untuk
mengepresikan ketakutannya dan mendapatkan dukungan. Dukungan
sosial harus di perlihatkan secara nyata agar memberikan dampak
positif bagi wanita dengan masalah sosial.
WHOmemperkirakandiseluruh duniasetiap tahunnya lebih dari
585.000 meninggal saat hamil atau bersalin. Berdasarkan hasil SDKI
2007 derajat kesehatan ibu dan anak diIndonesia masih perlu
ditingkatkan,ditandai oleh Angka Kematian Ibu (AKI)
yaitu228/100.000 Kelahiran Hidup (KH),dan tahun 2008, 4.692 jiwa
ibu melayang dimasa kehamilan, persalinan, dan nifas. Sedangkan
Angka Kematian Bayi (AKB) 34/1000KH, terjadi stagnasi bila
dibandingkan dengan SDKI 2003 yaitu 35 per 1000 KH.Menurut dr. Sri
Hermiyanti, penyebab langsung kematian ibu adalah pendarahan 28%,
eklamsi 24%,infeksi 11%, partus lama 5%, abortus 5%, dan lain-lain
(SKRT 2001). Sedangkan menurut hasil Riskesdas 2007, penyebab
kematian bayi baru lahir 6 hari di Indonesia adalah gangguan
pernafasan 36.9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, Hipotermi 6,8%,
Kelainan darah/ikterus 6,6% dan lain-lain. Penyebab kematian bayi
7-28 hari adalah sepsis 20,5%, kelainan congenital 18,1%, pnumonia
15,4%, prematuritas dan BBLR 12,8%, dan RDS 12,8%. Oleh karena itu,
upaya penurunan AKB dan AKI. Balita perlu memberikan perhatian yang
besar pada upaya penyelematan bayi barulahir dan penanganan
penyakit infeksi(diare dan pneumonia). Dr. Sri Hermi yanti
mengatakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya
kematian ibu maupun bayi adalah kemampuan dan keterampilan penolong
persalinan, sesuai dengan pesan pertama kunci Making Pregnancy
Safer (MPS) yaitu setiap persalinan hendaknya ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih. Faktor lainnyakarena kurangnya pengetahuan
danperilaku masyarakat yang tidakmengenali tanda bahaya dan
terlambat membawa ibu, bayi dan balita sakit ke fasilitas
kesehatan. Pada tahun 2008 cakupan persalinan olehtenaga kesehatan
di Indonesia sudah mencapai 80,68%, Sehingga masih ada pertolongan
persalinan yang dilakukan oleh dukun bayi dengan cara
tradisional.Untuk memecahkan masalah tersebut Kementrian Kesehatan
RI telah diluncurkn program kompliksi (P4K) dengan stiker yang
telah terbukti mampu meningkatkaan secara signifikan cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan danBukuKIA sebagai
informasi dan pencatatan keluarga yang mampu meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan ibu, bayi, dan balita. dr.
SriHermiyanti menjelaskan dengan tercatatnya ibu hamil secara tepat
dan akurat serta dipantau secaraintensif olehtenagakesehatandan
kaderdiwilayah tersebut,maka setiap kehamilansampai persalinan dan
nifas diharapkan dapat berjalan dengan aman dan selamat (Depkes RI
2012). Menurut Hanafiah pada penelitiannya di RS. Dr. Pirngadi
Medan, ditemukan kematian maternal pada 93,9% kelompok tidak
terdaftar. Sedangkan tobing pada tahun 1984-1989 menemukan kematian
maternal pada 67,9% kelompok tidak terdaftar.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu
Primigravida Tentang Kondisi Psikologi Wanita Hamil di Klinik Fitri
Asih Patumbak Kec. Patumbak Dusun II Desa Sigara-gara Tahun 2015.
1.2 Rumusan MasalahBagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida
Tentang Kondisi Psikologis Wanita Hamil di Klinik Fitri Asih
Patumbak Kec. Patumbak Dusun II Desa Sigara-garaTahun 2015..1.3
Tujuan PenelitianUntuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu
Primigravida Tentang Kondisi Psikologi Wanita Hamil Di Klinik Fitri
Asih Patumbak Kec. Patumbak Dusun II Desa Sigara-gara Tahun
2015.1.4 Manfaat PenelitianAdapun yang menjadi mamfaat penelitian
adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis.1.4.1 Bagi
Penelitian Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam
hal penelitian dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
masukan dan data berdasarkan penelitian dengan kondisi psikologi
ibu hamil.1.4.2 Bagi Ibu Hamil
Untuk menambah pengetahuan dan dapat memperluas wawasan ibu
primigravida tentang kondisi psokologi wanita hamil.1.4.3 Bagi
InstitusiSebagai dasar bahan masukan dan untuk menambah pengetahuan
mahasiswa/i DELI HUSADA Delitua, serta dapat digunakan sebagai
bahan bacaan di perpustakaan.1.4.4 Bagi PembacaSebagai bahan
masukan bagi pembaca tentang kondisi psikologi wanita hamil dan
dapat mengembangkan penelitian tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengrtahuan
2.1.1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia yang sekedar
menjawab pertanyaan. dan respon mental seseorang dalam hubungannya
dengan objek tertentu yang disadari sebagai ada atau pengindraan
yang terjadi melalui panca indra manusia yakni: indra penglihatan,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan di peroleh
dari penglihatan dan pendengaran (Notoatmojo, 2010).
Penelitian menurut Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum
orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) dalam diri orang
tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni.
1. Awareness (Kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam
arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).2.
Interest (Merasa Tertarik), terhadap stimulus atau objek tersebut.
Disini sikap subjek sudah mulai timbul.3. Evaluation
(Menimbang-nimbang), terhadap baik dan tidaknya stimulus bagi
dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.4.
Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan
apa yang dikehendaki oleh stimulus.5. Adoption, dimana subjek telah
berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya
stimulus.2.1.2. Tinkat PengetahuanPengetahuan yang cukup dalam
kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:
1. Tahu (Know)Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang
telah dipelajari sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan tingkat
ini adalah mengingat kembali suatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah ditrima.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai sesuatu kumpulan menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahuai, dan dapat menginfestasikan
materi tersebut secara bebas. Orang yang telah paham terhadap objek
atau materi harus dapat menjelaskan. Menyebutkan contoh
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang
dipelajari.
3. Aplikasi (Application)Aplikasi diartikan sebagai kemampuan
untuk mengunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi riil (sebenarnya).
4. Analisa (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi di dalam suatu
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
5. Sitesis (synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru
Dengan kata lain sintesis ini suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6. Evalusi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penelitian itu suatu berdasarkan suatu kriteria
yang ditentukan sendiri, atau mengunakan criteria-kriteria yang
lain.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket (quisioner) yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur
dari suatu sabjek penelitian atau responden, kedalam pengetahuan
yang ingin kita ketahui atau yang ingin kita ukur dapat kita
sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas (Notoadmodjo,
2007).
2.2 Ibu
Ibu adalah seorang individu yang sehat dan cerdas, yang telah
melewati peristiwa paling penuh kenangan, dia melahirkan seorang
bayi yang hidup dan sehat. Ibu adalah orang yang ingin melihat,
menyentuh, dan merawat anaknya dengan dibantu staf perawat yang
ramah (jones, 2008).
2.3 Pengertian Primigravida
Istilah medis untuk wanita hamil ialah gravida. Manusia dalam
rahim wanita disebut embrio. Embrio ini tumbuh kembang sampai
kkelahiran dan disebut janin. Adapun istilah untuk wanita hamil
pertama kali disebut primigravida atau gravida-1 dan yang belum
pernah hamil disebut gravia 0. Kehamilan merupakan awal dari
berbagai perubahan fisik dan pskis (Pieter 2011).2.4 Pengertian
PsikologiIstilah medis untuk wanita hamil ialah gravida. Manusia
dalam rahim wanita disebut embrio. Embrio ini tumbuh kembang sampai
kkelahiran dan disebut janin. Adapun istilah untuk wanita hamil
pertama kali disebut primigravida atau gravida-1 dan yang belum
pernah hamil disebut gravia 0. Kehamilan merupakan awal dari
berbagai perubahan fisik dan pskis (Pieter, 2011).
Secara etimologi kata psikologi berasal dari bahasa yunani, yang
terdiri dari dua kata, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos
yang berarti ilmu. Secara umum kata psikologi bisa diartikan
sebagai suatu study yang mempelajari tentang jiwa.
Menurut Bigot dn Konstan, 1954, psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang jiwa dan kehidupan jiwa.
Menurut Garet, 1961, psikologi adalah studi sistematis tentang
tinkah laku manusia
Menurut Wordworth dan Marquis, 1961, psikologi adalah studi
ilmiah tentang kegiatan-kegiatan individu di lingkungan.
Menurut William James, 1980, psikologi adalah ilmu yang
mempelajari kehidupan mental dan fenomena psikisnya, seperti
perasaan, keinginan, kognitil, persepsi, atau pikiran logis.
Menurut Ruch dan Zimbardo, 1971, psikologi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku organism.2.5 Kondisi Psikologis Ibu
HamilMenurut (Irianti, 2011). Selama kehamila, ibu sering kali
mengalami berbagai gangguan, baik fisik, maupun psikologis,
misalnya kelelahan gangguan alam perasaan (mood), dan hal
berikut:
Lelah
Pada dua bulan kehamilan, ibu hamil sering kali mengalami
kelelahan. Perubahan hormonal dalam tubuh menyebabkan munculnya
perasaan mual yang kadang disertai dengan muntah. Jika kondisi ini
disertai dengan pengaruh psikologis yang menganggu, ibu dapat
mengalami muntah yang terus- menerus dan berlebihan sehingga tidak
ada asupan nutrisi yang masuk kedalam tubuhnya.
Gangguan alam perasaan
Pruduksi hormone yang meningkat menyebabkan perubahan pada alam
perasaan. Mood ibu cenderung berubah dengan cepat dan tidak
terduga, tanpa alas an yang jelas. Kadang, ibu ibu tiba-tiba saja
merasa sedih, gembira, tersinggung atau bahkan benci kepada suami
atau orang lain. Selama, kehamilan system syaraf menjadi lebih
aktif terhadap bunyi, bau-bauan, dan gangguan kecil. Akibatnya
menjadi lebih sensitive, mudah bereaksi, dan sulit tidur.
2.5.1 Perubahan dan Psikologis Dalam Masa Kehamilan
Selama kehamilan berlansung, terdapat rangkaian proses
psikologis khusus yang jelas, yang terkadang tampak berkaitan erat
dengan perubahan biologis yang terjadi (varney, 2007).
Trimester I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuian.
Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa
ia sedang mengandung. Penerimaan terhadap pernyataan ini dan arti
semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling
penting pada trimester petama kehamilan. Sementara itu beberapa
ketidaknyamanan pada trimester pertama, seperti nausea, kelemahan,
perubahan nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini, dapat
mencermin konflik dan depresi. Yang ia alami pada saat bersamaan
hal-hal tersebut menjadi pengingat tentang kehamilan.
Trimester IITrimester kedua sering dikenal sebagai periode
kesehatn yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan
bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat ini.
Terdapat perubahan psikologis pada kehamilan trimester kedua,
yaitu:
Fase prequickening, selama akhir trimester pertama dan
preqiuckening pada trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi kembali
hubungannya dan segala aspek di dalamnya dengan orang tua nya (
ibunya ) yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan
mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah
terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia akan mengembangkan
hubungan dengan anak yang akan ia lahirkan.
Fase postquickening, setelah ibu merasakan quickening, identitas
keibuan yang muncul. Ibu hamil akan focus pada kehamilan dan
persiapan untuk menyambut lahirnya sang bayi. Perubahan ini akan
menyebabkan sebagian wanita menangis dan bersedih karena ia akan
meninggalkan fase kehamilannya.Trimester IIITrimester ketiga sering
disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode
ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya, trimester ketiga
merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam menanti
kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama
wanita terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pada
trimester ketiga ini, wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan
fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa
canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan yang sangat
besar dan konsisten dari pasangannya. Pada pertengahan trimester ke
tiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada sebelunya akan
menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi
halangan.
Pergerakan janin dan pembesaran uterus menjadi hal yang
mengingatkan keberadaan bayi. Wanita mungkin merasa cemas dengan
kehidupan bayi dan kehidupanya sendiri seperti apakah bayinya akan
lahir normal.2.5.2 Perubahan Psokologis yang Sering Terjadi pada
Ibu HamilMenurut (Pieter, 2011). Selama kehamilan, ibu sering
mengalami berbagai gangguan, baik fisik maupun psikologis, yaitu
sebagai berikut:
1. Sensitif
Awal penyebab wanita menjadi lebih sensitif ialah factor hormon.
Reaksi wanita menjadi peka , mudah tersinggung, dan gampang marah.
Apa pun perilaku ibu hamil dianggap kurrang menyenangkan.
2. Perasaan Ambivalen
Perasaan ambivalen sering muncul pada saat masa kehamilan
trimester pertama. Perasaa ambivalen wanita hamil berhubungan
dengan kecemasan terhadap perubahan selama masa kehamilan, rasa
tanggung jawab, takut atas kemampuannya menjadi orang tua, sikap
penerimaan keluarga, masyarakat, dan keuangan.
3. Perasaan Ketidaknyamanan
Perasaan ketidaknyamanan sering terjadi pada trimester pertama
seperti nausea, kelelahan, perubahan nafsu makan dan kepekaan
emosional, semuanya mencerminkan konflik dan depresi.4. Stres
Pemikiran yang negative menjadi akar penyebab reaksi tres, apa
yang dipikirkan seorang ibu hamil memiliki hubungan fisik lansung
terhadap perkembangan anak dalam rahim.
2.5.3 Cara yang Dilakukan Untuk Menyiasati Perubahan
Psikologis
Menurut (Sibagariang, 2010). Berikut ini beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menyiasati perubahan psikologis selama masa
hamil. Berbicarakanlah perasaan anda kepada orang yang bersedia
mendengarkan, ada sebaiknya mereka adalah orang-orang dekat atau
keluarga.
Fokuskan pikiran anda pada hal-hal positif. Lihat lah segala
sesuatu dari sisi baiknya. Lakukan control kehamilan (antenatal
care) secara teratur pada dokter atau bidan, saat konsultasi ibu
bisa menanyakan tentang perubahan psikis yang dialami.
Usahakan untuk banyak melakukan aktivitas yang
menyenangkan.misalnya jalan-jalan, membaca buku menarik, menonton
film di rumah.
Jangan tumbuk masalah yang ada sekaligus, anda bisa mencatat
hal-hal yang anda anggap menjadi menjadi masalah satu persatu, dan
cobalah mencari solusinya bersama dengan pasangan dan orang-orang
dekat anda.
Selalu memperhatikan kesehatan tubuh, kondisi ini bisa terwujud
dengan berolahraga ringan dan perhatikan asupan gizi. Hindari
makanan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang
mengandung zat-zat aditif, alcohol, rokok, atau obat-obatan yang
dianjurkan bagi kehamilan.
2.5.4 Kebutuhan psikologis ibu Hamil
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis
dan emosional. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir
kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada
kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada
kemungkinan bayinya tidak normal.
1. Faktor-factor yang membantu kestabilan emosi calon ibu,
antara lain:
a. Ibu sendiri mempunyai masa kanak- kanak yang bahagia sehingga
keluarga yang mempunyai anak dianggap sesuatu yang diinginkan dan
menyenangkan.
b. Pandangan mengenai keluarga bahwa didalamnya terdapat
hubungan yang paling memuaskan karena ibu telah mendapatkan cinta
kasih sewaktu ia kecil maka ia mampu memberikan kasih sayng kepada
anaknya.
c. Ibu mempunyai hubungan yang sehat dengan suami, hadir sebagai
hubungan intim antara dirinya dan suami yang dicintai.
d. Ibu tidak diganggu oleh kesulitan social dan ekonomi seperti
suami tidak bekerja, perumahan yang buruk,penyakit dan
lain-lain.
Agar proses psikologis dalam kehamilan berjalan normal dan baik
maka ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dan kenyamanan dalm
psikologisnya. Dukungan bisa berasal dari berbagai pihak baik itu
dari suami, orang tua, anak, teman, dan orang-orang disekelilingnya
(Kusmiyati, 2010).
2.5.5 pengaruhi Psikologis pada Kehamilan
Kehamilan merupakan suati krisis maturitas yang dapat
menimbulkan stress, tetapi memberikan makna karena dengan keadaan
tersebut wanita akan menyiapkan diri untuk member perawatan dan
mengembangkan tanggung jawab yang lebih besar. Krisis kehamilan
umunya berakhir ketika bayi dilahirkan. sTitik akhir ini merupakan
pemecahan krisis tersebut, tetapi apakah wanita siap menjalani atau
tidak ini tergantung apakah proses psikologis yang normal selama
kehamilan dapat dia jalani dengan baik atau tidak (Kusmiyati,
2010).
Selama kehamilan biasanya meningkatkan intensitas emosi dan
tekanan-tekanan batin dalam kehidupan psikis wanita. Ibu yang hidup
bahagia biasanya mendapat kepuasan dan kebahagiaan ketika dirinya
hamil. Besar kemungkinan calon ibu akan mengembangkan mekanis
kepuasan dan kebanggaan, karena merasa mampu menjalankan tugas dan
kewajiban sebagai wanita pencetak generasi penerus (Uripmi,
2011).
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep dari penelitian yang berjudul Gambaran
Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Kondisi Psikologis Wanita
Hamil Di Klinik Fitri Asih Patumbak Kec, Patumbak Dusun II Desa
Sigara-gara Tahun 2015
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian3.2 Defenisi
Operasional3.2.1 Pengetahuan
Pengetahuan ibutentang kondisi psikologi dari kemampuan menjawab
pernyataan yang diajukan melalui kuesioner dan sesuai jawaban yang
terdapat di kuesioner.3.2.2 Ibu Primigravida
Ibu primigravida adalah seorang wanita yang telah melahirkan
untuk yang pertama kalinya.
3.2.3 Kondisi Psikologis
Kondisi Psikologis adalah suatu keadaan kejiwaan yang
mempengaruhi tingkah laku manusia dan mental seseorang.
Pengetahuan Ibu primigravida tentang kondisi psikologi wanita
hamil