Tutorial Susah Kencing Modul 1 Skenario 1 Kelompok 1 & 5 TUGAS TUTORIAL UROLOGI MODUL I SKENARIO 1 SUSAH KECING Oleh : Kelompok 1 dan V Andi Nur Rahmat Wahyuni Tahir Ni Luh Putu Rintho A. Dewi Andi Junaidah Maria Gorety Bahi PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JALUR KERJASAMA 1 | Page
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
TUGAS TUTORIAL UROLOGIMODUL I SKENARIO 1
SUSAH KECING
Oleh :Kelompok 1 dan VAndi Nur RahmatWahyuni TahirNi Luh Putu Rintho A. DewiAndi JunaidahMaria Gorety Bahi
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JALUR KERJASAMA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2015
1 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
Tn SJ Umur 57 tahun, masuk Rumah Sakit / RS dengan keluhan Susah
kencing. Keluhan ini pasien rasa sejak 6 bulan yang lalu, pasien selalu merasakan
kencing tidak puas, dan tampak menetes setelah akhir kencing. Saat ini pasien
terpasang kateter. Jumlah urin tertampung pada urin bag ±350 cc/ 8 jam.
Konsistensi urin keruh, berwarna kuning, hasil laboratorium menunjukkan HB 12
gr/dl. Ht 39%, Leukosit 9 rb/ul. Pasien memiliki riwayat Hipertermia.
A. KATA KUNCI
1. Jenis kelamin
2. Usia 57 tahun
3. Susah kencing
4. Kencing tidak puas
5. Keluhan dirasakan sejak 6 bulan lalu
6. Urin menetes setelah akhir kencing
7. Terpasang kateter
8. Urin tertampung pada urin bag 350 cc / 8 jam
9. Konsistensi urin keruh
10. Urin berwarna kuning
11. Hematokrit 39 %
12. Riwayat hypertermi
2 | P a g e
SKENARIO 1
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
B. KLARIFIKASI KATA KUNCI
1. Susah Kencing
Dimana seseorang harus benar-benar memaksa diri untuk dapat buang air
kecil. Beberapa orang merasakan bahwa mereka harus membuang air seni
mereka. Namun ketika mereka benar-benar ingin melakukannya, jumlah
urin yang mengalir sangat sedikit. Kondisi ini dapat menyakitkan dan
membuat tidak nyaman dalam berkemih.
2. Kencing Tidak Puas
Suatu keadaan dimana seseorang masih ingin mengeluarkan urin namun
sudah berhenti.
3. Urin Menetes Stelah akhir kencing
Suatu keadaan dimana seseorag pada saat sudah selesai mengeluarkan urin
namun uretra masih mengeluarkan urin beberapa ml.
4. Terpasang Kateter
Suatu keadaan dimana pasien menunjukkan bahwa pasien tersebut
mengalami gangguan sistem perkemihan.
5. Urin Tertampung Pada Urin Bag 350 cc / 8 jam
Urin meupakan sisa metabolisme yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui uretra. Urin yang
dikeluarkan 350 cc / 8 jam menunjukkan adanya gangguan sistem
perkemihan karena urin yang dikeluarkan volumenya kurang dari normal.
6. Konsistensi keruh
Urin yang berubah warna menjadi keruh merupakan salah satu indikator
seseorang mengalami infeksi pada saluran kemih
7. Hematokrit 39 %
Hematokrit merupakan suatu hasil pengukuran yang menyatakan
perbandingan sel darah merah terhadap volume darah. Kata hematokrit
berasal dari yunani yaitu hema (darah) krite (menilai atau mengukur)
secara harfiah hematokrit berarti mengukur atau menilai darah. Dalam
kasus di atas hematokrit pasien menunjukkan39% yang berarti bahwa
3 | P a g e
Susah Kencing
Manifestasi klinik
Hesistensi Retensi Urin
Masalah Keperawatan
ASKEP
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
hematokrit pasien di bawah normal. Normal hematokrit pada orang
dewasa adalah 40%- 50%.
8. Hypertermi
Hipertermi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan suhu tubuh. Suhu tubuh dikatakan meningkat jika hasil
pengukuran suhu tubuh seseorang di atas 37 ˚C.
C. PROBLEM TREE
D. PERTANYAAN PENTING
1. Mengapa pada usia lanjut lebih sering mengalami susah kencing ?
2. Mengapa pada laki-laki bisa terjadi susah kencing ?
3. Bagaimanakah mekanisme susah berkemih dan mengapa urin menetes
setelah akhir miksi ?
4. Bagaimana mekanisme kencing tidak puas ?
5. Mengapa tindakan pemasangan kateter harus dilakukan pada pasien yang
mengalami susah kencing ?
6. Jelaskan :
a. Bagaimanakah proses pembentukan urin dan berapakah jumlah urin
dikandung kemih yang menyebabkan rangsangan untuk berkemih ?
b. Bagaimana proses berkemih pada kasus susah kencing?
4 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
7. Apa yang menyebabkan konsistensi urin menjadi keruh ?
8. Apa saja manifestasi klinik yang dapat timbul pada pasien yang
mengalami susah kencing ?
9. Apa saja data penunjang yang diperlukan untuk pasien yang mengalami
susah kencing ?
10. Apa hubungan Hipertermi dengan Susah Kencing ?
E. JAWABAN PERTANYAAN PENTING
5 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
2. Laki-Laki lebih sering mengalami susah kencing
6 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
3. Mekanisme Susah Kencing
7 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
4. Bagaimana mekanisme kencing tidak puas
8 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
5. Pemasangan kateter harus dilakukan pada pasien yang mengalami susah
kencing
9 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
6. Proses pembentukan urin dan jumlah urin dikandung kemih yang
menyebabkan rangsangan untuk berkemih dan proses berkemih pada kasus
susah kencing
10 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
11 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
7. Proses Terjadinya Urin Keruh
12 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
8. Manifestasi Klinis Susah Kencing
a. Kesulitan memulai berkemih
b. Perasaan berkemih tidak puas atau kandung kemih terasa tidak kosong
c. Ketidakmampuan untuk mengosongka kandung kemih
d. Nyeri abdomen bagian bawah dan distensi serta spasme abdomen
e. Sering berkemih dg jumlah sedikit
f. Diawali dengan urin mengalir lambat.
g. Terasa ada tekanan
h. Kadang terasa nyeri dan rasa ingin BAK
i. Sensasi kandung kemih penuh
j. Tidak ada haluaran urin
k. Mengedan bila miksi
l. Ketidaknyamanan daerah pubis
9. Pemeriksaan penunjang pada klien yang mengalami susah kencing
a. Darah rutin
Menilai adanya gangguan pada sistem perkemihan. Hb menurun
menandakan penurunan produksi eritropoitin. Peningkatan leukosit
menandakan adanya proses inflamasi.
b. Analisis urin
PH kurang dari normal kemungkinan terdapat infeksi oleh bakteri
pemecah urea, sedangkan jika ph meningkat kemungkinan terdapat
asidosis pada tubulus ginjal
c. Fungsi ginjal
Pemeriksaan kadar BUN untuk menilai adanya gangguan fungsi
ginjal.
d. Foto polos abdomen
Untuk menilai adanya batu saluran kemih
e. IVP
Untuk melihat adanya komplikasi pada ureter dan ginjal
f. PSA ( Prostat Spesifik Antigen )
Untuk menilai keganasan pada prostat
13 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
g. Erytouretroscope
Untuk mengamati uretra, kandung kemih dan ukuran prostat
10. Hubungan antara hipertermi dengan susah kencing
Jawab:
Hubungan secara langsung mungkin tidak ada tapi hipertermi memiliki
hubungan yang sangat erat dengan salah satu penyebab susah
kencing,yaitu infeksi saluran kemih. Mekanisme terjadinya adalah :
Skema Pathofisiologi Hubungan Susah Kncing dengan Hipertermi:
14 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
F. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA
1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi retensi urin
2. Mahasiswa mampu mengetahui etiologi retensi urin
3. Mahasiswa mampu menjabarkan patofisiologi retensi urin
4. Mahasiswa mampu mengetahui manifestasi klinik retensi urin
5. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan retensi urin
6. Mahasiswa mampu menyebutkan diagnosa keperawatan yang dapat
muncul dari retensi urin
G. INFORMASI TAMBAHAN
1. pasien mengejan saat memulai miksi
2. distensi abdomen
3. Tidak ada haluan urin
4. Ketidaknyamanan daerah pubis
5. Sensasi kandung kemih penuh
6. Kadang rasa nyeri dan perasaan ingin berkemih
7. Pemeriksaan penunjang
8. Fungsi ginjal
9. Potopolos abdomen
10. Ivp
11. PSA
H. ANALISA & SINTESIS
Dari analisis kelompok kami, skenario diatas lebih mengarah pada
terjadinya retensi urin yang dicurigai dikarenakan pasien mengalami BPH.
namun masih membutuhkan beberapa data-data penunjang lainnya
seperti,pemeriksaan laboratorium lengkap dan beberapa pemeriksaan
penunjang lain yang lebih memfokuskan untuk dapat menegakkan diagnosa
keperawatan dan diagnosa medis.
15 | P a g e
Tutorial Susah Kencing
Modul 1 Skenario 1
Kelompok 1 & 5
Retensi Urine
Definisi
Retensi Urin (akut dan kronik) Ketidak Mampuan Melakukan
urinasi meskipun terdapat keinginan ataudorongan terhadap hal tersebut.
Retensi Urin adalah ketidak mampuan seseorang untuk
mengeluarkan urin yang terkumpul dalam buli-buli hingga kapsitas
maksimal buli-buli terlampaui. Proses miksi terjadi kerena adanya
koordinasi harmonik antara otot detrusor buli-buli sehingga penampang
pemompa urin dengan Uretra yang bertindak sebagai penyalur urin.
Adanya penyumbatan pada uretra, kontraksi buli-buli yang tidk
adekuat, atau tidak adanya koordinasi antara buli-buli dan uretra dapat
menimbulkan terjadinya retensi urin.
Etiologi
1. Adanya penyumbatan pada uretra
2. Kontraksi buli buli tidak adekuat
3. Tidak ada kontraksi buli buli dan uretra
4. Kelainan medula spinalis, misalnya meningkokel, tabes dosalis, atau
spasmus sfingter yang di tandai dengan rasa sakit yang hebat. Vesikal
berupa kelemahan otot detrusor karena lama tegang, atoni pada pasien DM
atau penyakit neurolgit divertikel yang besar
5. Dapat disebabpakan oleh kecemasan, pembesaran prostat, kelainan