8/8/2019 Tugas SKB Print
1/42
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendirian suatu proyek usaha yang sering dilakukan oleh seorang
pengusaha, baik usaha yang dimulai dari awal hingga menghasilkan produk
tertentu, pasti memerlukan modal yang besar. Penanaman modal tersebut
disesuaikan dengan tujuan perusahaan dan bentuk badan usahanya. Salah satu
tujuan perusahaan mendirikan suatu proyek adalah untuk mendapatkankeuntungan ( profit ) yang besar sehingga mampu membiayai usahanya
sendiri. Selain keuntungan, tujuan lain dari perusahaan adalah bersifat sosial,
misalkan saja membantu masyarakat dalam penyediaan lapangan pekerjaan
sehingga dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan perekonomian
daerah lokasi pendirian usaha.
Bisnis Ice Cream Cone didaerah Surabaya yang beriklim panas
mempunyai tujuan selain untuk mendapatkan keuntungan yang besar juga
untuk menambah pendapatan untuk dearah Surabaya dan penyediaan lapangan
pekerjaan bagi penduduk daerah Surabaya.
Ice Cream merupakan salah satu usaha kecil menengah yang mempunyai
peran yang cukup penting dalam memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk
Indonesia. Ice Cream juga merupakan salah satu minuman yang dingin yang
banyak disukai oleh banyak orang. Sebagian orang mengeluh dengan
panasnya cuaca, namun bagi seorang pengusaha halangan apapun adalah
merupakan peluang bisnis.
Sebelum melakukan bisnis ice cream cone, perlu dilakukan studi
kelayakan proyek agar dapat diketahui apakah bisnis ice cream cone layak
atau tidak untuk dijalankan untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap ice
cream cone, terlebih lagi ketika musim kemarau. Dalam studi kelayakan
terdapat beberapa hal yang harus dianalisis, yaitu :
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
2/42
Aspek Pasar. Dalam aspek pasar, menganalisis tentang kebutuhan
potensial pasar. Selain itu juga untuk mengetahui persaingan dari perusahaan
sejenis supaya pengusaha dapat menetapkan market share. Market share
merupakan pasar yang dapat dikuasai oleh pengusaha bila dibandingkan
dengan pesaingnya. Oleh karena itu, bila ingin menguasai pasar tertentu,
dengan kata lain dapat menetapkan market share pengusaha harus dapat
mengetahui hal apa saja yang dapat membedakan produk yang akan dihasilkan
dengan produk dari pesaing ( differensiasi ). Differensiasi dapat meliputi
bagaimana merancang produk yang berbeda dibanding pesaing, merk apa
yang menarik, strategi dan pendekatan yang bagaimana yang digunakan dalam
menetapkan harga produk, dan saluran distribusi yang bagaimana untuk
menyalurkan produk kepada konsumen.
Aspek Operasional. Dalam aspek operasional, menganalisis tentang
gambaran pendirian proyek, luas produksi, serta lay - out proyek. Dalam
gambaran pendirian proyek dapat diketahui bagaimana proyek tersebut mulai
dirintis ( dari penentuan lahan, pembukaan lahan dan lain lain ), dapatdiketahui pula bagaimana proses produksi yang akan digunakan oleh bisnis ice
cream hingga dapat menghasilkan suatu produk yang dapat dijual. Dalam luas
produksi diketahui besarnya lahan yang digunakan dalam bisnis ice cream,
sedangkan dalam lay out proyek dapat diketahui keuntungan apa saja yang
didapat oleh bisnis ice cream, misalnya saja adanya ruang gerak untuk
beraktivitas bagi para pekerja dan tempat ice cream yang cukup besar, dapat
mengurangi biaya produksi yang digunakan, dapat menekan biaya
pengangkutan baik dalam bentuk setengah jadi maupun yang sudah jadi yang
siap untuk dipasarkan ke pelanggan atau konsumen.
Aspek Sumber Daya Manusia. Dalam aspek sumber daya manusia,
menganalisis tentang perencanaan, organisasi, kepemimpinan, dan
pengendalian sumber daya manusia. Hal tersebut diperlukan untuk
mempermudah pencapaian tujuan perusahaan. Karena walaupun suatu usaha
telah dikatakan layak atau tidak untuk dijalankan, tetapi tidak didukung oleh
2
8/8/2019 Tugas SKB Print
3/42
8/8/2019 Tugas SKB Print
4/42
3. Apakah bisnis Ice Cream Goku ini layak untuk
dilaksanakan dilihat dari aspek Sumber Daya Manusia?
4. Apakah bisnis Ice Cream Goku ini layak untuk
dilaksanakan dilihat dari aspek Keuangan?
C. Tujuan
Tujuan dari dilakukannya Studi Kelayakan Bisnis Ice Cream Cone ini
adalah untuk mengetahui apakah bisnis ini layak atau tidak untuk
dilaksanakan.
D. Manfaat
Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu proyek dilihat dari aspek
pasar, aspek operasional, aspek sumber daya manusia, dan aspek keuangan.
E. Metode Studi Kelayakan Bisnis
Dalam penyusunan laporan studi kelayakan bisnis ini, peneliti
menggunakan metode sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan
mengadakan pengamatan secara langsung pada perusahaan. Tujuan
observasi ini adalah untuk mengetahui gambaran nyata mengenai lokasi
perusahaan dan kegiatan operasional pada perusahaan.
2. Wawancara
Metode wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan tanya
jawab secara langsung guna memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam penyusunan studi kelayakan bisnis ini.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dipergunakan untuk
mencari data mengenai literatur-literatur, dokumen atas kejadian dalam
bentuk catatan atau beberapa sumber data lain yang diperlukan data
dokumentasi ini diperoleh dari pimpinan dan bagian administrasi.
4
8/8/2019 Tugas SKB Print
5/42
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Kelayakan Bisnis dari Aspek Pemasaran
1.Gambaran Umum Perusahaan
Usaha ice cream cone yang akan dilakukan di daerah Nginden,
Surabaya ini dimulai pada Januari 2007, diawali dengan penentuan lokasi
proyek selama 1 bulan. Selanjutnya dilakukan perijinan untuk memperoleh
legalitas selama 1 bulan. Setelah perijinan selesai, usaha ice cream cone ini
mulai melakukan pembangunan kios selama 3 bulan. Setelah itu juga
dilakukan pemasangan atribut pada kios selama 2 bulan. Penentuan jumlah
tenaga kerja untuk usaha ini dilakukan selama 1 bulan, serta untuk perekrutan
tenaga kerjanya juga dilakukan selama 1 bulan. Dan untuk menentukan upah
tenaga kerja ini dilakukan selama 1 bulan.
Sebelum proyek dilakukan, pertama kali yang dilakukan adalahmembuat studi kelayakan yang melihat apakah bisnis yang direncanakan
layak dijalankan atau tidak. Dalam studi kelayakan terdapat aspek pasar,
aspek teknis, aspek sumber daya manusia, dan aspek keuangan. Dalam tiap
tiap aspek menggunakan metode analisis data deskriptif dan analisis statistic
untuk menjawab semua permasalahan pada tiap aspek.
Dalam aspek pasar, dapat diketahui besarnya permintaan dan
penawaran. Sehingga dapat dihitung besarnya market share untuk tahun
pertama hingga 10 tahun yang akan datang. Dalam aspek operasional,
diketahui berapa luas kios yang diperlukan beserta biaya yang dikeluarkan
mulai dari pembelian bahan baku hingga pembelian mesin. Dalam aspek
sumber daya manusia, diketahui seluruh sumber daya dan pendanaan yang
diperlukan untuk memulai usaha ice cream cone ini. Dan dalam aspek
keuangan didapatkan besarnya nilai investasi.
Pertama kali yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan bisnis
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
6/42
adalah aspek pasar. Pemasaran adalah ujung tombak dari bisnis khususnya
kegiatan produksi, karena penilaian terakhir dari usaha produksi diberikan
oleh pembeli atau pemakai, karena itu setiap orang yang terlibat dalam
organisasi, terlepas dari bobot keterlibatannya, juga terlibat dalam masalah
pemasaran. Analisa aspek pasar akan memberikan informasi yang cukup
untuk melihat daya beli, persaingan, daerah pemasaran, peluang pasar, harga
pasar dan lain-lain. Karena itu memerlukan pemikiran dan pertimbangan
mengenai beberapa hal sebagai berikut:
2. Penentuan Wilayah Pemasaran
Negara kita yang termasuk dalam kawasan tropis memiliki hawa yang
sangat panas. Sebagian orang mungkin mengeluh dengan panasnya cuaca ini.
Namun, bagi seorang pengusaha halangan apapun adalah merupakan sebuah
peluang bisnis. Apa yang dicari orang saat suasana panas? Tak lain adalah
tempat yang nyaman dilengkapi minuman yang disukai orang. Bisnis Ice
Cream adalah bisnis yang menjanjikan banyak keuntungan di Surabaya yang
beriklim panas. Pemasaran Ice Cream Cone adalah pemasaran untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri. Oleh karena itu bisnis kami beorientasi
pada sektor domestik karena prospek pasar lebih meyakinkan.
3. Peluang Pasar
Ice Cream merupakan salah satu usaha kecil menengah yang
mempunyai peran cukup penting dalam memenuhi kebutuhan konsumsi
penduduk Indonesia.
Perkembangan kebutuhan pada Ice Cream yang semakin meningkat
dari tahun ke tahun memberikan peluang yang cukup besar khususnya bagi
bisnis Ice Cream. Produksi Ice Cream Indonesia sebagian besar dipasarkan ke
pasar domestik.
4. Program Pemasaran
6
8/8/2019 Tugas SKB Print
7/42
Produk
Pada bisnis ini produk yang dihasilkan adalah Ice Cream yang di
kemas dalam bentuk cone, dan diberi merek Ice Cream GoKu .
Price
Penentuan harga Ice Cream yang digunakan adalah Market
Based Pricing (menurut harga pasar), yakni penentuan harga
berdasarkan harga pasar yang berlaku.
Place
Strategi penentuan lokasi produksi dan pemasaran berada di kota
Surabaya. Hal itu bertujuan untuk efektivitas dan efisiensi kinerja
perusahaan.
Promosi
Pemasaran Ice Cream menggunakan strategi direct selling.
Pengemasan
Menggunakan cup (cone ice cream).
Daftar Permintaan dan Penawaran Ice Cream/Cone Di Jawa Timur tahun
2005 2009
Tahun Penawaran Permintaan Peluang besar 2005 5.100.000 5.510.000 410.000
2006 5.700.000 6.270.000 570.000
2007 6.430.000 7120.000 690.000
2008 6.850.000 7.630.000 780.000
2009 7.200.000 8.110.000 910.000
Sumber :Biro Pusat Statistika Surabaya
Tabel 1.1
Peramalan permintaan IceCream
tahun 2009 2019
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
8/42
Metode Momment
Perkiraan Permintaan
Tahun Xi Penjualan (Yi) Xi2 Yi * Xi
2005 0 5.510.000 0 0
2006 1 6.270.000 1 6.270.000
2007 2 7.120.000 4 14.240.000
2008 3 7.630.000 9 22.890.000
2009 4 8.110.000 16 32.440.000
10 34.640.000 30 75.840.000
Tabel 1.2
Yi = n.a + b Xr
34.640.000 = 5a + 10 b ..(1)
Xi . Yi = a Xi + b Xi2
75.840.000 = 10a + 30b ..(2)
1) 5a + 10b = 34.640.000
2) 10a+ 30b = 75.840.000
10a + 20b = 69.280.000
10a + 30b = 75.840.000
-10b = - 6.560.000
b = - 6.560.000
-10
b = 656.000
5a + 10b = 34.640.000
5a + 10 (656.000) = 34.640.000
5a + 6.560.000 = 34.640.000
5a = 34.640.000 6.560.000
5a = 28.080.000
a = 28.080.000
5
a = 5.616.000
8
8/8/2019 Tugas SKB Print
9/42
Jadi persamaan
Y = 5.616.000 + 656.000 X
Nilai setiap tahun adalah :
2005 : Y = 5.616.000 + 656.000 (0) = 5.616.000
2006 : Y = 5.616.000 + 656.000 (1) = 6.272.000
2007 : Y = 5.616.000 + 656.000 (2) = 6.928.000
2008 : Y = 5.616.000 + 656.000 (3) = 7.584.000
2009 : Y = 5.616.000 + 656.000 (4) = 8.240.000
Nilai pada tahun-tahun berikutnya yaitu
2009 : Y = 5.616.000 + 656.000 (5) = 8.896.000
2010 : Y = 5.616.000 + 656.000 (6) = 9.552.000
2011 : Y = 5.616.000 + 656.000 (7) = 10.208.000
2012 : Y = 5.616.000 + 656.000 (8) = 10.864.000
2013 : Y = 5.616.000 + 656.000 (9) = 11.520.000
2014 : Y = 5.616.000 + 656.000 (10) = 12.176.000
2015 : Y = 5.616.000 + 656.000 (11) = 12.832.000
2016 : Y = 5.616.000 + 656.000 (12) = 13.488.000
2017 : Y = 5.616.000 + 656.000 (13) = 14.144.000
2018 : Y = 5.616.000 + 656.000 (14) = 14.000.000
2019 : Y = 5.616.000 + 656.000 (15) = 15.456.000
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
10/42
Tabel 1.3
Market Share
Market Share adalah bagian yang dikuasai oleh perusahaan dibandingkan
dengan seluruh industri yang ada
Market share = Penjualan perusahaan
Permintaan Industri
Penjualan Perusahaan = Market Share x Penjualan Industri
Dikarenakan sebagai pendatang atau pesaing baru dalam bisnis Ice Cream
Cone. Maka, sebagai langkah awal yang baik diasumsikan pangsa pasar yang
akan dipenuhi hanya sebesar 1 % per tahun. Untuk berikutnya akan diupayakan
adanya peningkatan pangsa pasar sebesar 0.02 % seiring kemajuan yang
10
Tahun Perkiraan Permintaan
(Cone)
2009 8.896.000
2010 9.552.000
2011 10.208.000
2012 10.864.000
2013 11.520.000
2014 12.176.000
2015 12.832.000
2016 13.488.000
2017 14.144.000
2018 14.000.000
2019 15.456.000
8/8/2019 Tugas SKB Print
11/42
didapatkan perusahaan.
Forecasting Penjualan Perusahaan
TahunPermintaan
IndustriMarketShare
PenjualanPerusahaan
2009 8,896,000 1.00% 88,960
2010 9,552,000 1.02% 97,430
2011 10,208,000 1.04% 106,163
2012 10,864,000 1.06% 115,158
2013 11,520,000 1.08% 124,416
2014 12,176,000 1.10% 133,936
2015 12,832,000 1.12% 143,718
2016 13,488,000 1.14% 153,763
2017 14,144,000 1.16% 164,070
2018 14,800,000 1.18% 174,640
2019 15,456,000 1.20% 185,472Tabel 1.4
1. Produksi dan pengemasan
Produk yang dihasilkan adalah Ice Cream yang akan dikemas
dalam bentuk cone dan diberi merk Ice Cream GOKU. Pasar
yang dituju ice cream ini adalah untuk anak-anak dan orang
dewasa dengan porsentase 60% dan 40%.
2. Price
Penentuan harga ini berdasarkan harga pasar dimana harga untuk 1
cone ice cream dipatok dengan harga sebesar Rp 1000. Dan setiap
tahunnya mengalami kenaikan sebesar Rp 500. Dalam penentuan
harga tersebut selalu kompetitif terhadap harga pesaing, dimana
selalu menetapkan harga berada sedikit dibawah harga yang
ditetapkan oleh pesaing.
3. Place dan Saluran distribusi
Sering kita dengar salah satu faktor kegagalan usaha dikarenakan
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
12/42
salah penempatatan atau salah memilih lokasi usaha tersebut.
Untuk industri yang bergerak dalam bidang jasa, hal ini harus
benar benar diperhatikan dengan baik. Berdasarkan hasil
pengamatan kami, kami memutuskan untuk memilih lokasi kios ice
cream kami di kota Surabaya, tepatnya berada di sekitar kampus
dan sekolah yang ada di daerah Nginden Semolo. Adapun
beberapa alasan mengapa kami memilih Nginden Semolo. Seperti
yang kita ketahui kawasan Nginden Semolo sekarang ini dapat di
katakan sebagai kawasan pendidikan di Surabaya. Dimana terdapat
beberapa kampus dan sekolah serta dekat dengan lingkungan
warga. Melihat berbagai macam peluang yang terjadi di kawasan
ini kami merasa telah menjatuhkan pilihan di tempat yang benar,
meskipun harus bersaing dengan kompetitor yang akan
bermunculan pada masa mendatang.
Aktifitas di dalam kios ice cream ini tidak hanya kegiatan
memproduksi saja tetapi juaga memasarkannya. Dan dalam
pendistribusian ice cream ini digunakan strategi distribusi langsung
(personal selling), dimana penjualan langsung kepada konsumen,
dalam hal ini konsumen datang langsung ke kios ice cream ini
untuk melakukan transaksi pembelian yang dilakukan secara tunai.
Pola penjualan es krim eceran memang lebih efektif untuk
menjangkau konsumen.
Aplikasi pendistribusian sebagai berikut :
SALURAN DISTRIBUSI LANGSUNG
PRODUK KONSUMEN ( MASYARAKAT )
4. Promotion
Periklanan (Advertaising)
Bisnis ice cream ini mempromosikan produknya dengan
menggunakan media cetak yang berupa brosur untuk disebar
ketempat-tempat umum dan disekitar daerah kios ice cream.
12
8/8/2019 Tugas SKB Print
13/42
Biaya promosi
Tabel 1.5
* Biaya total brosurRp 3.630.000
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bisnis
ini layak untuk dijalankan karena dari aspekPeluang PasarterdapatPermintaan
yang belum dapat dipenuhisehingga memungkinkan untuk mengembangkan
usaha produksi Ice Cream Cone ini. Dan dengan beberapa strategi yang kamirencanakan akan lebih dapat bersaing dengan kompetitor untuk menarik
konsumen sehingga dapat memperoleh penjualan yang memuaskan.
B. Analisis Kelayakan Bisnis dari Aspek Operasional
Faktor-faktor yang dianalisis
Demi keberhasilan proyek ini maka diperlukan analisis yang tepat,
sehingga faktor-faktor yang perlu dianalisis antara lain :
1
Tahun Bentuk Harga/rim
(A4)Kebutuhan/thn
Biaya
2009 brosur @ 30.000 6 180.000
2010 brosur @ 35.000 6 210.000
2011 brosur @ 40.000 6 240.000
2012 brosur @ 45.000 6 270.000
2013 brosur @ 50.000 6 300.000
2014 brosur @ 55.000 6 330.000
2015 brosur @ 60.000 6
360.000
2016 brosur @ 65.000 6
390.000
2017 brosur @ 70.000 6
420.000
2018 brosur @ 75.000 6
450.000
2019 brosur @ 80.000 6
480.000
Total 3.630.000
8/8/2019 Tugas SKB Print
14/42
1. Keputusan Bisnis
a. Lokasi proyek pendirian usaha ice cream terletak di daerah Surabaya
Jawa Timur, atas pertimbangan berikut :
- Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan yaitu berupa susu, kami bekerja
sama dengan pabrik pembuat bahan baku ice cream jadi yang
berada di Jakarta.
- Lingkungan
Dipilihnya Surabaya sebagai lokasi produksi dikarenakan lokasi
tersebut dekat dengan pemasarannya.
b. Lokasi Kantor Pemasaran
Untuk menunjang kelancaran usaha, lokasi proyek didirikan di
dekat jalan raya, Terutama dekat dengan kampus dan pemukiman
warga sehingga memudahkan transportasi baik untuk supply bahan
baku maupun kelancaran pendistribusian.
2. Kebutuhan Bahan Baku
Kebutuhan bahan baku akan meningkat seiring dengan
peningkatan penjualan setiap tahun.
Tabel 2.1
Kebutuhan Bahan Baku
TahunPenjualan per tahun
( cone)
Bahan
Baku per
tahun( bal)
Harga per
(bal)
Biaya bahan baku
( Rp )
2009 88.960 445 100.000 44.500.000
2010 97.430 487 100.000 48.700.000
2011 106.163 530 125.000 66.250.000
2012 115.158 575 125.000 71.875.000
2013 124.416 622 125.000 77.750.000
2014 133.936 669 150.000 100.350.000
2015 143.718 719 150.000 107.850.000
2016 153.763 768 150.000 115.200.000
14
8/8/2019 Tugas SKB Print
15/42
2017 164.070 820 150.000 123.000.000
2018 174.640 873 150.000 130.000.000
2019 185.472 927 150.000 139.050.000
Ket :
Satu bal = 200 con
3. Teknologi dan Proses Produksi :
Mesin Pembuat Ice Cream
Gambar 1
4. Luas Produksi
Luas produksi dari bisnis ice cream ini mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun. Peningkatan tersebut berdasarkan volume penjualan
yang juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Tabel 2.2
Volume produksi ice cream
Forecasting Penjualan Dalam
Tahun Penjualan Perusahaan ( con) Per bulan (con) per hari(con)
2009 88.960 7410 247
2010 97.430 8130 271
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
16/42
2011 106.163 8850 295
2012 115.158 9600 320
2013 124416 10380 346
2014 133.936 11160 372
2015 143.718 11970 399
2016 153.763 12810 427
2017 164.070 13680 456
2018 174.640 14550 485
2019 185.472 15450 515
5. Biaya Produksi
Besarnya harga pokok penjualan atau biaya kebutuhan bisnis ini
dapat diketahui, maka dilakukan perhitungan terhadap biaya biaya
yang terkait dalam proses produksi baik biaya langsung maupun biaya
tak langsung. Untuk menentukan biaya aktiva tetap dapat digunakan
dengan metode garis lulus tanpa nilai sisa. Berikut perhitungan Harga
Pokok Penjualan dari produksi ice cream selama 10 tahun umur
proyek.
BIAYA-BIAYA
Perlengkapan :
Kursi plastik : Rp 12500*12 Rp 150.000
Tanpa nilai sisa umur ekonomis 10 Th Rp 150.000
Biaya-biaya / tahun :
Bi. Telp Rp 2.400.000
Bi. Listrik Rp 840.000
Bi. Air Rp 180.000 +
Rp 3.420.000
Biaya Pendirian gerai
16
8/8/2019 Tugas SKB Print
17/42
Lahan Rp1.000.000 * 6m Rp 6.000.000
Kantor penjualan ice Rp 2.500.000 +
Rp 8.500.000
Tabel 2.3
Kapasitas mesin ice cream
Mesin Soft ice cream
TahunVOL
Produksi/Hari/balKapasitasMesin/liter
JumlahMesin
2009 1 10 1
2010 2 10 2
2011 2 10 2
2012 3 10 3
2013 3 10 3
2014 3 10 3
2015 3 10 4
2016 4 10 5
2017 4 10 5
2018 5 10 6
2019 5 10 6
6. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam
aspek operasional, terutama dalam proses produksi. Dalam bisnis ice
cream ini tenaga kerjanya hanya tenaga keraja langsung. Dimana
tenaga kerja langsung ini akan bertambah dari tahun ketahun mulai
tahun 2009 sampai tahun 2019 sesuai dengan jumlah produksi yang
akan dilakukan. Ditambah dengan kebutuhan gaji tenaga kerja lagsung
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
18/42
yang meningkat.
Tabel 2.4
KEBUTUHAN GAJI TENAGA KERJA LANGSUNG ( TKL )
TAHUN JUMLAH TKL GAJI JUMLAH GAJI
Per BULAN Per TAHUN
2009 6 Rp 500.000 Rp 3.000.000 Rp 36.000.000
2010 6 Rp 550.000 Rp 3.300.000 Rp 39.600.000
2011 6 Rp 600.000 Rp 3.600.000 Rp 43.200.000
2012 6 Rp 650.000 Rp 3.900.000 Rp 46.800.000
2013 6 Rp 675.000 Rp 4.050.000 Rp 48.600.000
2014 6 Rp 700.000 Rp 4.200.000 Rp 50.400.000
2015 6 Rp 700.000 Rp 4.200.000 Rp 50.400.000
2016 6 Rp 725.000 Rp 4.350.000 Rp 52.200.000
2017 6 Rp 725.000 Rp 4.350.000 Rp 52.200.000
2018 6 Rp 750.000 Rp 4.500.000 Rp 54.000.000
2019 6 Rp 850.000 Rp 5.100.000 Rp 61.200.000
Tabel 2.5
HARGA MESIN PABRIK
MESIN HARGA
Mesin soft ice cream Rp 17.000.000
Tabel 2.6
Harga Pokok Produksi
Keterangan 2009 2010 2011 2012
Pembelian bhn bakubersih
44.500.000 48.700.000 66.250.000 71.875.000
Biaya TKL 36.000.000 39.600.000 43.200.000 46.800.000
Biaya Overheadpabrik :
Biaya telepon, listrik, 3.420.000 3.420.000 3.450.000 3.450.000
18
8/8/2019 Tugas SKB Print
19/42
air
HPP 83.920.000 91.720.000 112.900.000 122.125.000
Keterangan 2013 2014 2015 2016
Pembelian bhn bakubersih
77.750.000 100.350.000 107.850.000 115.200.000
Biaya TKL 48.600.000 50.400.000 50.400.000 52.200.000
Biaya Overheadpabrik :Biaya telepon, listrik,
air
3.450.000 3.850.000 3.850.000 3.850.000
HPP 129.800.000 154.600.000 162.100.000 171.250.000
Keterangan
2017 2018 2019
Pembelian bhn baku bersih 123.000.000 130.950.000 139.050.000
Biaya TKL 52.200.000 54.000.000 61.200.000
Biaya Overhead pabrik :
Biaya telepon, listrik, air 3.850.000 4.000.000 4.000.000
HPP 179.050.000 188.950.000 204.250.000
Kesimpulan:
Setelah menganalisis aspek teknis dapat dismpulkan bahwa proyekpengolahan jagung menjadi tepung maizena ini layak dijalankan karena HPP
lebih rendah dari harga pasar.
C. Analisis Kelayakan Bisnis dariAspek Sumber Daya Manusia
1.Tujuan
Analisis aspek sumber daya manusia ini bertujuan untuk
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
20/42
mengetahui apakah bisnis Ice Cream Cone di Propinsi Jawa Timur
tepatnya berada di Surabaya, ini layak atau tidak untuk dilaksanakan
ditinjau dari aspek sumber daya manusia.
Dalam aspek sumber daya manusia ada beberapa faktor penting
yang perlu dipertimbangkan yaitu manajemen dalam masa pembangunan,
aspek yuridis yang relevan terhadap proyek, bentuk dan struktur organisasi,
kebutuhan tenaga kerja dan identifikasi pekerjaan, serta kompensasi
terhadap para tenaga kerja.
2.Faktor faktor yang Perlu Dipertimbangkan
Manajemen Sebelum Bisnis Berjalan
Dalam usaha pembuatan Ice Cream Cone, terdapat beberapa kegiatan
yang harus dilakukan oleh pihak manajemen, yaitu :
Mendapatkan Legalitas Usaha
Untuk membangun sebuah usaha pembuatan Ice Cream Cone harus
memenuhi undang-undang dari pemerintah, yaitu : Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.9 Tahun 1995 tentang perijinan usaha. Sehingga
dengan mendapatkan legalitas ini, usaha yang akan kita dirikan akan
mendapatkan pengakuan, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat
luas.
Pembelian Tanah dan Mesin, Pembangunan kios, dan Gudang
Dalam proyek ini dipersiapkan pembelian tanah yang akan digunakan
untuk pembangunan kios untuk pembuatan dan penjualan Ice Cream Cone,
dimana lebar tanah yang dibutuhkan seluas 2 x 3 m. Kemudian untuk
pembangunan kios diserahkan kepada kontraktor. Dengan kata lain,
proyek ini memberikan tender lagi kepada sebuah perusahaan jasa
kontraktor. Dan untuk pengadaan mesin kami membeli mesin sebanyak 1
buah.
Proses Kegiatan Manajemen Sebelum Masa Proyek
20
8/8/2019 Tugas SKB Print
21/42
Nama kegiatan Kegiatan yang mendahului Waktu (dalam bulan)
A. Menentukan lokasi proyek
B. Memperoleh Legalitas usaha
C. Pembangunan kios
D. Persiapan atribut kios
E. Menentukan jumlah tenaga kerja
F. Perekrutan tenaga kerja
G. Menentukan upah tenaga kerja
-
1
1 & 2
3
4
4 & 5
6
1
1
3
2
1
1
1
Tabel 3.1Gambar Kegiatan Persiapan Proyek
Biaya Biaya Yang dibutuhkan Dalam Persiapan Proyek
NO Keterangan Biaya Investasi
1 Pembelian Tanah seluas 2 x 3 m (@
Rp. 1.000.000,-)
Rp. 6.000.000
2 Legalitas Usaha Rp. 1.000.000,-
3 Pendirian kios Rp. 15.000.000,-
4 Pendirian Mesin:
- Mesin Pendingin / frezer
- Mesin Soft Ice Cream
TOTAL
Rp. 1.500.000,-
Rp. 15.000.000,-
Rp. 16.500.000,-
5 Pembelian Peralatan:
- Kursi : @ Rp. 75.000 X 3 buah
- Meja ice cream:
2m Rp. 200.000 X 1 buah
1m Rp. 130.000 X 1 buah
- Telephone flexy
TOTAL
Rp. 225.000,-
Rp. 200.000,-
Rp. 130.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 855.000,-
TOTAL Rp. 39.355.000
Tabel 3.3
Sumber : Data diolah
Manajemen Setelah Proyek Berjalan
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
22/42
ControllingAtau Pengawasan
Pada saat proyek mulai berjalan, pihak manajemen mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk dalam beberapa hal dan salah satunya adalah
pengontrolan atau pengawasan. Dalam hal ini, pihak manajemen mulai
melakukan pengawasan kepada para bawahannya untuk mengetahui apakah
pekerjaan yang mereka jalankan sesuai dengan apa yang perusahaan inginkan.
Untuk tugas ini, pihak manajemen melakukan pembagian tugas dan bekerja
sama dengan beberapa manajer dalam hal pengawasan. Sehingga pihak
manajemen hanya sebagai pengontrol dari para manajer tersebut.
Identifikasi Pekerjaan
Kegiatan dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing masing tenaga
kerja sesuai dengan job descripsion pada saat proyek pembuatan Ice Cream
Cone berjalan diuraikan sebagai berikut :
1. Manajer
a. Merumuskan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
perusahaan.
b. Membuat keputusan yang berhubungan dengan aktifitas / kegiatan
usaha.
c. Bertanggung jawab atas kinerja usaha secara umum dan melakukan
pengawasan serta evaluasi terhadap laporan setiap karyawan.
d. Tugas manajer mempengaruhi karyawan supaya bekerja dengan
keras, misalnya: memberi motivasi, achivement, dll.
2. Bagian Administrasi & Umum
a. Bertanggung jawab atas proses aliran kas dan pengelolaan sumber
dana dalam memenuhi investasi dan modal kerja.
b. Melakukan koordinasi dengan administrasi & umum terkait untuk
kepentingan pembelian dan pengeluaran operasi.
c. Melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluaran.
d. Memegang buku kas.
e. Melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan menyusun
22
8/8/2019 Tugas SKB Print
23/42
laporan keuangan secara rutin.
f. Terdiri atas 2 bagian, adalah :
o Bagian administrasi
o Bagian sekretaris
3. Bagian Produksi
a. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan pembuatan Ice Cream
Cone.
b. Melakukan koordinasi dengan manajer terkait untuk kepentingan
produksi, pengelolaan dan distribusi.
c. Memastikan kualitas hasil produksi sesuai dengan standar yang
berlaku.
d. Berupaya untuk mengembangkan dan memperbaiki proses
produksi untuk menjadi efisien dan efektivitas produksi.
5. Bagian Pemasaran
a. Bertanggungjawab atas segala kegiatan pemasaran yang terkait
dengan target penjualan dan pangsa pasar yang akan dicapai.
b. Bertugas mengatur dan mengkoordinasi distribusi produk sampai
menyalurkan produk ice cream.
c. Melakukan koordinasi dengan manajer yang terkait untuk
kepentingan produksi, investasi dan distribusi.
3.Kebutuhan Tenaga Kerja dan Diskripsi Tugas
Tabel 3.3JABATAN Kebutuhan Tenaga Kerja
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Manajer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
24/42
Sekretaris 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Administrasi &
Umum
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Staf Produksi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Staf Pemasaran 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Karyawan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Total 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10Sumber : Data diolah
Kebutuhan Tenaga Kerja
Rekruitmen Tenaga Kerja
1. Administrasi & Umum
Pria/Wanita usia maksimal 30 tahun
Pendidikan minimal D3/S1 Manajemen/Akuntansi
Pengalaman diutamakan dalam bidang administrasi
2. Produksi
Bagian Produksi
Pria usia maksimal 35 tahun
Pendidikan minimal SMK/sederajat
3. Pemasaran
Pria/Wanita
Pendidikan minimal D3/S1 Manajemen
Pengalaman di bidang pemasaran
Diutamakan yang memahami pemasaran
24
8/8/2019 Tugas SKB Print
25/42
4. Karyawan
Wanita usia maksimal 30 tahun
Pendidikan SMA / sederajat
Pengalaman dapat melayani konsumen dengan baik
Kompensasi Terhadap Tenaga Kerja
Berikut ini adalah daftar upah dan gaji yang pemberiannya didasarkan
pada formasi tenaga kerja :
BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG TAHUN KE 1
Jabatan
Gaji Per
Bulan
Jml.
Orang
Total Gaji Per
Bulan Gaji Per Tahun
Manajer
2.
000.000 1 2.000.000 24.000.000
Sekretaris 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Administrasi & Umum 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Staf Produksi 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Staf Pemasaran 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Karyawan
500.000 5 2.500.000 30.000.000
TOTAL 6.500.000 10 8.500.000 102.000.000
Tabel 3.4Sumber : Data diolah
BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG TAHUN KE 2
Jabatan
Gaji Per
Bulan
Jml.
Orang
Total Gaji Per
Bulan Gaji Per Tahun
Manajer
2.
000.000 1 2.000.000 24.000.000
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
26/42
Sekretaris 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Administrasi & Umum 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Staf Produksi 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Staf Pemasaran 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Karyawan
500.000 5 2.500.000 30.000.000
TOTAL 6.500.000 10 8.500.000 102.000.000
Sumber : Data diolah
BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG TAHUN KE 3
Jabatan
Gaji Per
Bulan
Jml.
Orang
Total Gaji Per
Bulan Gaji Per Tahun
Manajer
2.
000.000 1 2.000.000 24.000.000
Sekretaris 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Administrasi & Umum 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Staf Produksi 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Staf Pemasaran 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Karyawan
500.000 5 2.500.000 30.000.000
TOTAL 6.500.000 10 8.500.000 102.000.000
Sumber : Data diolah
BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG TAHUN KE 4
Jabatan
Gaji Per
Bulan
Jml.
Orang
Total Gaji Per
Bulan Gaji Per Tahun
Manajer
2.
000.000 1 2.000.000 24.000.000
Sekretaris 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Administrasi & Umum 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Staf Produksi 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Staf Pemasaran 1.000.000 1 1.000.000 12.000.000
Karyawan
500.000 5 2.500.000 30.000.000
TOTAL 6.500.000 10 8.500.000 102.000.000
Sumber : Data diolah
26
8/8/2019 Tugas SKB Print
27/42
BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG TAHUN KE 5
Jabatan
Gaji Per
Bulan
Naik 7
% Jml. Orang
Total Gaji
Per Bulan Gaji Per
Tahun
Manajer
2.50
0.000 175.000 1 2.675.000 32.100.000
Sekretaris 1.300.000 91.000 1 1.391.000 16.692.000Administrasi &
Umum 1.300.000 91.000 1 1.391.000 16.692.000
Staf Produksi 1.200.000 84.000 1 1.284.000 15.408.000
Staf Pemasaran
1
.200.000 84.000 1 1.284.000 15.408.000
Karyawan 800.000 56.000 5 4.280.000 51.360.000
TOTAL 8.300.000 581.000 10 12.305.000 147.660.000
Sumber : Data diolah
BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG TAHUN KE 6
Jabatan
Gaji Per
Bulan
Naik 7
% Jml. Orang
Total Gaji
Per Bulan Gaji Per
Tahun
Manajer
2.50
0.000 175.000 1 2.675.000 32.100.000
Sekretaris 1.300.000 91.000 1 1.391.000 16.692.000Administrasi &
Umum 1.300.000 91.000 1 1.391.000 16.692.000
Staf Produksi 1.200.000 84.000 1 1.284.000 15.408.000
Staf Pemasaran
1
.200.000 84.000 1 1.284.000 15.408.000
Karyawan
80
0.000 56.000 5 4.280.000 51.360.000
TOTAL 8.300.000 581.000 10 12.305.000 147.660.000Sumber : Data diolah
BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG TAHUN KE 7
Jabatan
Gaji Per
Bulan
Naik 7
% Jml. Orang
Total Gaji
Per Bulan Gaji Per
Tahun
Manajer
2.50
0.000 175.000 1 2.675.000 32.100.000
Sekretaris 1.300.000 91.000 1 1.391.000 16.692.000Administrasi &
Umum 1.300.000 91.000 1 1.391.000 16.692.000
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
28/42
Staf Produksi 1.200.000 84.000 1 1.284.000 15.408.000
Staf Pemasaran
1
.200.000 84.000 1 1.284.000 15.408.000
Karyawan
80
0.000 56.000 5 4.280.000 51.360.000
TOTAL 8.300.000 581.000 10 12.305.000 147.660.000
Sumber : Data diolah
BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG TAHUN KE 8
Jabatan
Gaji Per
Bulan
Naik 7
% Jml. Orang
Total Gaji
Per Bulan
Gaji Per
Tahun
Manajer
2.50
0.000 175.000 1 2.675.000 32.100.000
Sekretaris 1.300.000 91.000 1 1.391.000 16.692.000
Administrasi &
Umum 1.300.000 91.000 1 1.391.000 16.692.000
Staf Produksi 1.200.000 84.000 1 1.284.000 15.408.000
Staf Pemasaran
1.
200.000 84.000 1 1.284.000 15.408.000
Karyawan80
0.000 56.000 5 4.280.000 51.360.000
TOTAL 8.300.000 581.000 10 12.305.000 147.660.000
Sumber : Data diolah
BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG TAHUN KE 9
Jabatan
Gaji Per
Bulan
Naik
10% Jml. Orang
Total Gaji
Per Bulan
Gaji Per
Tahun
Manajer
2.80
0.000 280.000 1 3.080.000 36.960.000
Sekretaris 1.500.000 150.000 1 1.650.000 19.800.000
Administrasi &
Umum 1.600.000
160.00
0 1 1.760.000 21.120.000
Staf Produksi 1.400.000
140.00
0 1 1.540.000 18.480.000
Staf Pemasaran
1
.400.000 140.000 1 1.540.000 18.480.000
Karyawan
1.1
00.000 110.000 5 4.280.000 51.360.000
TOTAL 9.800.000 980.000 10 12.305.000 147.660.000Sumber : Data diolah
28
8/8/2019 Tugas SKB Print
29/42
BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG TAHUN KE 10
Jabatan
Gaji Per
Bulan
Naik
10% Jml. Orang
Total Gaji
Per Bulan
Gaji Per
Tahun
Manajer
2.80
0.000 280.000 1 3.080.000 36.960.000
Sekretaris 1.500.000 150.000 1 1.650.000 19.800.000
Administrasi &
Umum 1.600.000
160.00
0 1 1.760.000 21.120.000
Staf Produksi 1.400.000 140.000 1 1.540.000 18.480.000
Staf Pemasaran
1.
400.000 140.000 1 1.540.000 18.480.000
Karyawan1.10
0.000 110.000 5 4.280.000 51.360.000
TOTAL 9.800.000 980.000 10 12.305.000 147.660.000
Sumber : Data diolah
Kesimpulan ,
Berdasarkan analisis aspek sumber daya manusia yang telah diuraikan di atas
dengan melihat data kebutuhan sumber daya dan kebutuhan pendanaannya maka
dapat disimpulkan bahwa pada analisa sumber daya manusia perusahaan telahmelakukan efisiensi terhadap biaya-biaya yang dibutuhkan, sehingga pada aspek
sumber daya manusia8 dapat dikatakan layakuntuk dilaksanakan.
D.Analisis Kelayakan Bisnis dari Aspek Keuangan
Tujuan
Untuk menganalisis apakah bisnis pembuatan Ice Cream Cone
yang berada di Surabaya ini layak atau tidak untuk dilaksanakan apabila
dikaitkan dengan aspek keuangannya. Untuk itu terdapat beberapa faktor
yang harus dipertimbangkan, meliputi taksiran kebutuhan investasi,
taksiran modal kerja, taksiran pendapatan, taksiran biaya produksi,
taksiran keuntungan dan sumber pembiayaan.
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
30/42
Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan
Taksiran Kebutuhan Investasi Awal Proyek
Tabel 4.1
Menghitung besarnya Investasi Awal ( Initial Outlay )1. Biaya tanah seluas 2x3 meter@Rp 1.000.000,00 Rp6.000.000,00
2. Biaya pendirian kios Rp15.000.000,00
3. Pembelian mesin pendingin ( freezer ) Rp1.500.000,00
4. Pembelian mesin soft ice cream Rp15.000.000,00
5. Karyawan Rp3.500.000,00
6. Legalitas Usaha Rp1.000.000,00
7. Biaya telepon, listrik, air Rp
2.000.000,00
30
jenis investasi nilai investasi
Tanah seluas 2 x 3 m (@ Rp 1.000.000) 6.000.000
Pendirian kios 15.000.000
Pembelian mesin :
Mesin pendingin / freezer 1.500.000
Mesin Soft Ice Cream 15.000.000
Karyawan 3.500.000
Legalitas usaha 1.000.000
biaya bahan baku langsung 3.000.000
biaya tenaga kerja langsung 2.000.000
biaya telp, listrik, air 2.000.000
biaya pemeliharaan 1.000.000
total investasi awal 50.000.000
8/8/2019 Tugas SKB Print
31/42
8. Biaya pemeliharaan Rp1.000.000,00
9. Biaya modal kerja permanen
Biaya Variabel Rp 100 x 88960 Rp 8.896.000,00
Biaya Tetap Rp 42.500.000,00
Rp 51.396.000,00
Initial Outlay Rp 96.396.000,00
Menghitung Incremental Cash FlowTaksiran arus kas
Penjualan tahun pertama 88.960 X Rp1.000/cone = 88.960.000
biaya telp, air dan listrik 3.420.000
biaya TKL 36.000.000
biaya pemeliharaan 1.000.000
biaya bahan baku langsung 44.500.000
penyusutan
Menghitung Terminal Cash Flow ( Arus Kas Penutupan )
CF11 Rp 852.699.650,00
Penjualan Aktiva Tetap pada ahir umur ekonomis proyek Rp 31.500.000,00
Perkiraan harga tanah pada ahir umur ekonomis proyek Rp 3.000.000,00
Biaya modal kerja permanen Rp 42.500.000,00
Jumlah Rp 929.699.650,00
Dari perkiraan kebutuhan investasi awal di atas, sumber pendanaan yang
digunakan dalam proyek ini adalah modal sendiri 100%. perinciannya adalah sbb:
Proporsi Pembiayaan Tabel 4.2proporsi pembiayaan
100% modal sendiri 50.000.000
50.000.000
Taksiran biaya tetap Tabel 4.3keterangan 2009 2010 2011 2012 2013
biaya penyusutan :
Kios 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000
mesin 16.500.000 17.500.000 18.500.000 19.500.000 20.500.000
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
32/42
biaya pemeliharaan 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
total 32.500.000 33.500.000 34.500.000 35.500.00036.500.000
2014 2015 2016 2017 2018 2019
15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000
21.500.000 22.500.000 23.500.000 24.500.000 25.500.000 26.500.000
1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
37.500.000 38.500.000 39.500.000 40.500.000 41.500.000 42.500.000
Taksiran biaya operasional Tabel 4.4keterangan 2009 2010 2011 2012 2013
biaya telp, air dan
listrik3.420.000
3.420.000 3.450.000 3.450.000 3.450.000
biaya TKL 36.000.000 36.900.000 43.200.000 46.800.000 48.600.000
biaya
pemeliharaan1.000.000
1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
biaya bahan baku
langsung44.500.000
48.700.000 66.250.000 71.875.000 77.750.000
total 84.920.000 90.020.000 113.900.000123.125.000 130.800.000
2014 2015 2016 2017 2018 20193.850.000 3.850.000 3.850.000 3.850.000 4.000.000 4.000.000
50.400.000 50.400.000 52.200.000 52.200.000 54.000.000 61.200.000
1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
91.650.000 77.850.000 107.600.000 125.000.000 168.750.000 139.050.000
146.900.000 133.100.000 164.650.000 182.050.000 227.750.000 205.250.000
Taksiran biaya administrasi dan penjualan Tabel 4.5
keterangan 2009 2010 2011 2012 2013
biaya telepon, air
dan listrik3.420.000
3.420.000 3.450.000 3.450.000 3.450.000
biaya gaji kantor 102.000.000 102.000.000 102.000.000 102.000.000 147.660.000
total 105.420.000 105.420.000 105.450.000 105.450.000 145.110.000
2014 2015 2016 2017 2018 2019
3.850.000 3.850.000 3.850.000 3.850.000 4.000.000 4.000.000
147.660.000 147.660.000 147.660.000 147.660.000 147.660.000 147.660.000
151.510.000 151.510.000 151.510.000 151.510.000 151.660.000 151.660.000
32
8/8/2019 Tugas SKB Print
33/42
Taksiran Harga Pokok Produksi Tabel 4.6
keterangan 2009 2010 2011 2012 2013
pembelian bahan
baku bersih
44.500.000 48.700.000 66.250.000 71.875.000 77.750.000
biaya TKL 36.000.000 36.900.000 43.200.000 46.800.000 48.600.000
Biaya overhead
pabrik :
biaya
telepon,listrik,air
3.420.000 3.420.000 3.450.000 3.450.000 3.450.000
harga pokok
produksi
83.920.000 89.020.000 112.900.000 122.125.000 129.800.000
2014 2015 2016 2017 2018 2019
100.350.000 107.850.000 115.200.000 123.000.000 130.950.000 139.050.000
50.400.000 50.400.000 52.200.000 52.200.000 54.000.000 61.200.000
3.850.000 3.850.000 3.850.000 3.850.000 4.000.000 4.000.000
154.600.000 162.100.000 171.250.000 179.050.000 188.350.000 204.250.000
Taksiran harga pokok penjualan Tabel 4.7
Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013
Persediaan
barang jadi awal-
4.450 4.870 5.300 5.750
HPProduksi83.920.000 89.020.000 112.900.000 122.125.000 129.800.000
Persediaan
barang jadi akhir(4.450) (4.870) (5.300) (5.750) (6.220)
Harga pokok
penjualan83.915.550 89.019.580 112.899.570 112.124.550 129.799.530
2014 2015 2016 2017 2018 2019
6.220 6.690 7.190 7.680 8.200 8.730
154.600.000 162.100.000 171.250.000 179.050.000 188.350.000 204.250.000
(6.690) (7.190) (7.680) (8.200) (8.730) (9.270)
154.599.530 162.099.500 171.249.510 179.049.480 188.349.470 204.249.460
Taksiran Arus kas operasional Tabel 4.8
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
34/42
keterangan 2009 2010 2011 20122013
penjualan 88.960.000 146.145.000 212.326.000 287.895.000 373.248.000biaya operasional (84.920.000) (90.020.000) (113.900.000) (123.125.000) (130.800.000)
penyusutan (2.835.000) (2.925.000) (3.015.000) (3.105.000) (3.195.000)
EBT 14.305.000 70.300.000 117.011.000 177.265.000 255.453.000
tax 5% (715.250) (3.515.000) (5.850.550) (8.863.250) (12.772.650)
EAT 13.589.750 66.785.000 111.160.450 168.401.750 242.680.350
penyusutan 2.835.000 2.925.000 3.015.000 3.105.000 3.195.000
arus kas 16.424.750 69.710.000 114.175.450 171.506.750 245.875.350
2014 2015 2016 2017 2018 2019
468.776.000 574.872.000 691.933.500 820.350.000 960.520.000 1.112.832.000
(146.900.000) (133.100.000) (164.650.000) (182.050.000) (227.750.000) (205.250.000)
(3.285.000) (3.375.000) (3.465.000) (3.555.000) (3.645.000) (3.735.000)
326.991.000 446.797.000 532.518.500 643.445.000 729.125.000 893.647.000
(16.349.550) (22.339.850) (26.625.925) (32.172.250) (36.456.250) (44.682.350)
310.641.450 424.457.150 505.892.575 611.272.750 692.668.750 848.964.650
3.285.000 3.375.000 3.465.000 3.555.000 3.645.000 3.735.000
313.926.450 427.832.150 509.357.575 614.827.750 696.313.750 852.699.650
Taksiran arus kas awal Tabel 4.9
keterangan Jumlahharga perolehan aktiva :
Tanah 6.000.000
Pembangunan kios 15.000.000
mesin : Mesin pendingin / freezer 1.500.000
Mesin soft Ice Cream 15.000.000
nilai investasi awal 37.500.000
Taksiran arus kas akhir Tabel 4.10
hasil penjualan aktiva : Jumlah
Pembangunan kios 15.000.000
mesin :
Mesin Pendingin / freezer 1.500.000
Mesin soft Ice Cream 15.000.000
nilai arus kas akhir 31.500.000
Taksiran Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi Tabel 4.11
34
8/8/2019 Tugas SKB Print
35/42
Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013
Penjualan 88.960.000 146.145.000 212.326.000 287.895.000 373.248.000
Harga pokokpenjualan
(65.915.550) (71.919.580) (91.299.570) (106.524.550) (113.599.530)
Laba kotor 23.044.450 74.225.420 121.096.430 181.370.450 259.648.470
Biaya-biaya:
Tktl kantor (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000)
EBT 22.044.450 73.225.420 120.096.430 180.370.450 258.648.470
Pajak 5% (1.102.222) (3.661.271) (6.004.821) (9.018.522) (12.932.423)
EAT 22.876.000 69.564.149 114.091.609 171.351.928 245.716.047
2014 2015 2016 2017 2018 2019
468.776.000 574.872.000 691.933.500 820.350.000 960.520.000 1.112.832.000
(146.199.530) (153.699.500) (162.549.510) (170.349.480) (188.949.470) (214.449.460)322.576.470 421172500 529.383.990 650.000.520 771.570.530 898.382.540
(1.000.000) (1.200.000) (1.200.000) (1.200.000) (1.200.000) (1.200.000)
321.576.470 420.172.500 528.183.990 648.800.520 770.370.530 897.182.540
(16.078.823) (21.008.625) (26.409.199) (32.440.026) (38.518.526) (44.859.127)
305.497.647 399.163.875 501.774.791 616.360.494 731.852.004 852.323.413
Taksiran neraca
NERACA Tabel 4.12
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
36/42
2009 2010 2011 2012 2013
AKTIVA
Kas 15.650.000 14.750.000 13.850.000 12.950.000 12.050.000Tanah 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
kios 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000
akm. Dpresiasi (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000)
Mesin 16.500.000 17.500.000 18.500.000 19.500.000 20.500.000
akm. Dpresiasi (1.650.000) (1.750.000) (1.850.000) (1.950.000) (2.050.000)
TotalAktiva
50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
PASIVA
modal sendiri 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Total
Pasiva
50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
2014 2015 2016 2017 2018 2019
11.150.000 10.250.000 9.350.000 8.450.000 7.550.000 6.650.000
6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000
(1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000)
21.500.000 22.500.000 23.500.000 24.500.000 25.500.000 26.500.000(2.150.000) (2.250.000) (2.350.000) (2.450.000) (2.550.000) (2.650.000)
50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
36
8/8/2019 Tugas SKB Print
37/42
Analisis keuangan
ANALISIS RASIO
1. Rasio Aktivitas
Inventory Turn Over (ITO) = HPPPersediaan
ITO Tabel 4.13Inventory Turn Over
Tahun HPP Persediaan ITO
2009 65.880.000 4.940 13.336,03
2010 90.218.240 6.700 13.465,41
2011 91.176.410 5.290 17.235,62
2012 96.400.350 4.940 19.514,24
2013 88.225.750 4.190 21.056,26
2014 137.498.080 6.110 22.503,78
2015 123.700.920 5.190 23.834,47
2016 154.949.810 5.380 28.801,08
2017 172.349.130 6.250 27.575,86
2018 226.749.500 6.750 33.592,522019 255.649.540 7.210 35.457,63
Total Asset Turn Over (TATO) =
TATO Tabel 4.14tahun Penjualan Total Aktiva TATO
2009 88.960.000 50.000.000 1.779,2
2010 143.800.000 50.000.000 2,87
2011 153.120.000 50.000.000 3,06
2012 217.280.000 50.000.000 4,34
2013 230.400.000 50.000.000 4,61
2014 304.400.000 50.000.000 6,08
2015 320.800.000 50.000.000 6,42
2016 404.640.000 50.000.000 8,09
2017 424.200.000 50.000.000 8,482018 518.000.000 50.000.000 10,362019 540.960.000 50.000.000 10,82
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
38/42
KRITERIA INVESTASI
1. Net Present Value
NPV Tabel 4.15
Tahun Aliran Kas (Rp.) Present Value (Rp.)
2009 16.424.750 14.931.590
2010 69.710.000 66.988.250
2011 114.175.450 85.781.705
2012 171.506.750 117.141.417
2013 245.875.350 152.669.247
2014 313.926.450 177.203.297
2015 427.832.150 219.545.541
2016 509.357.575 237.619.067
2017 614.827.750 260.746.984
2018 696.313.750 268.459.093
2019 852.699.650 298.866.025
Net Present Value 1.890.575.536
2. Pay Back Period
Payback period Tabel 4.16
Tahun Aliran Kas (Rp.) Present Value (Rp.) akumulasi2009 16.424.750 14.931.590 1.493.160
2010 69.710.000 66.988.250 12.098.430
2011 114.175.450 85.781.705 28.393.745
2012 171.506.750 117.141.417 54.365.333
2013 245.875.350 152.669.247 93.206.103
2014 313.926.450 177.203.297 136.723.153
2015 427.832.150 219.545.541 208.286.609
2016 509.357.575 237.619.067 271.738.508
2017 614.827.750 260.746.984 354.080.766
2018 696.313.750 268.459.093 427.854.657
2019 852.699.650 298.866.025 553.833.625
Net Present Value
Perkiraan besarnya PP :
PP = 50.000.000
11.150.000
= 4,48
38
8/8/2019 Tugas SKB Print
39/42
3. Internal rate of return
15.650.000 + 14.750.000 + 13.850.000 + 12.950.000 +
12.050.000 +11.150.000 +10.250.000+ 9.350.000 + 8.450.000 +
7.550.000 + 6.650.000
IRR =
11
IRR = 122.650.000
11
= 11.150.000
4. Profitability Index
PV kas bersih
PI = x 100 %
PV Investasi
= 122.650.000
x 100 %
50.000.000
= 2,45 %
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari aspek keuangan yang telah dilakukan diatas dapat
diketahui bahwa bedasarkan kelayakan kriteria investasi yakni net present value
menghasilkan NPV yang bernilai positif sebesar Rp 1.890.575.536. Sedangkan
dilihat dari analisis rasio. Maka dapat disimpulkan bahwa, kemampuan dalam
memperoleh laba, kemampuan membayar kewajiban yang bersifat tetap dan
kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva tetap adalah relatif baik.
Sehingga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa proyek Ice Cream Goku ini
berdasakan analisis dari aspek keuanganLAYAKuntuk dilaksanakan.
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
40/42
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari analisis yang telah dilakukan mengenai analisis aspek pasar dan
pemasaran, analisis aspek operasional, analisis sumber daya manusia, serta
analisis keuangan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha pendirian usaha ice
cream cone ini layak untuk dijalankan dilihat dari analisis ke lima aspek tersebut.
Untuk kemajuan usaha ini pada tahun tahun kedepan juga dapat diprediksi akan
mengalami kemajuan yang cukup pesat sehingga usaha ini kedepannya akan
menjadi usaha yang cukup besar dengan perolehan laba yang besar pula.
B. SARAN
Seperti kita ketahui, usaha bisnis di Indonesia saat ini sangatlah banyak
terdapat usaha-usaha baru, sehingga tidaklah mudah mendirikan usaha baru di
Indonesia dengan sukses. Bisnis yang ingin dikembangkan memiliki risiko gagal
jika kelayakannya tidak dikaji secara baik. Bentuk kajian yang terlalu sederhanamisalnya kemungkinan besar dapat mengakibatkan kegagalan. Karena itu kajian
yang selektif dan ilmiah perlu dilakukan untuk memperkecil risiko kegagalan
usaha.
Di dalam membuat studi kelayakan dan evaluasi proyek memang
dibutuhkan pengetahuan teknis dan pengalaman. Tetapi ini semua tidak menjamin
bahwa studi kelayakan dan evaluasi proyek yang dibuat akan memberikan
gambaran nyata. Kebenaran dari studi Kelayakan dan evaluasi proyek sebagian
justru terletak pada manusia yang menyusunnya, di mana wawasan yang luas
tentang itu semua mutlak perlu di miliki.
Membuat studi kelayakan dan evaluasi proyek secara tepat sepintas
seakan-akan pemborosan serta langkah mundur, tetapi sebenarnya merupakan
langkah yang tepat untuk menyelamatkan investasi besar yang ditanamkam pada
40
8/8/2019 Tugas SKB Print
41/42
perusahaan/proyek. Untuk itu maka wawasan yang lebih luas tentang hal ini, akan
dapat lebih memberikan jaminan kebenaran dari studi kelayakan dan wawasan
yang dibuat.
Draft laporan studi kelayakan bisnis pada usaha ice cream yang diberi
merek Ice Cream Cone Goku ini ditujukan kepada para investor untuk dapat
didirikan dan dapat dikembangkan sehingga menjadi usaha yang besar dengan
perolehan keuntungan yang besar pula. Hal tersebut dapat dilihat dari kelima
aspek yang telah dianalisis. Teknis tentang studi kelayakan dan evaluasi proyek
kami serahkan sepenuhnya kepada masing-masing. Tetapi wawasan tentang itu
semua justru yang kami tekankan.
1
8/8/2019 Tugas SKB Print
42/42
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. Anggaran Perusahaan . BPFE
Yogyakarta. Edisi ketiga. Buku 1
Jakfar, Kasmir. 2003. Studi Kelayakan Bisnis.Prenada Media. Edisi pertama
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Dasar dasar Pemasaran. Prenhallindo,
Jakarta. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1
Makrindakis, Wheelwright dan Mc Gee. Metode dan Aplikasi Peramalan.
Binarupa Aksara. Edisi kedua. Jilid 1
Tjiptono Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Banyumedia Publishing. Cetakankedua