2. Fungsi zat-zat mineral3.Sumber makanan yang mengandung zat
mineral!1. ZAT BESI (Fe)* Sumber: sayur-mayur, buah-buahan,
kacang-kacangan.* Manfaat: membantu pembentukan sel darah merah,
menambah energi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah
anemia.* Bila kekurangan: menyebabkan anemia dengan gejala pucat,
mudah lelah, dan bila terjadi pada anak ia menjadi rewel yang
mungkin disertai gangguan perkembangan motorik, gangguan tingkah
laku, gangguan fungsi berpikir kognitif, dan menurunkan daya
konsentrasi serta sistem kekebalan tubuh.* Bila kelebihan:
menyebabkan kelainan metabolisme, misalnya pembentukan zat besi
pada darah jadi berlebihan. Akan tetapi, hal ini jarang terjadi
karena tubuh sudah bisa mengontrol sendiri.2. KALSIUM (Ca)* Sumber:
susu, brokoli, ikan salmon, sarden dan aneka makanan laut lainnya.*
Manfaat: menguatkan dan mengatur pembentukan tulang, mengatur
tekanan darah, berperan dalam kelenturan otot dan fungsi saraf
normal, mencegah penyakit jantung, menurunkan risiko kanker usus,
membantu mineralisasi gigi, mencegah pendarahan akar gigi,
mengatasi keluhan kulit kering dan pecah-pecah pada kaki dan
tangan.* Bila kekurangan: menyebabkan pengeroposan tulang.* Bila
kelebihan: jarang terjadi.3. YODIUM (I)* Sumber: garam beryodium,
makanan laut* Manfaat: berperan dalam pembentukan hormon tioriksin,
memicu pertumbuhan otak, menyehatkan kelenjar tiroid, menyehatkan
proses tumbuh-kembang janin hingga usia produktif.* Bila
kekurangan: menyebabkan penyakit gondok, bila terjadi pada ibu
hamil, anaknya berpeluang jadi manusia cebol dan mengalami
keterbelakangan mental.* Bila kelebihan: jarang terjadi, karena
umumnya yang muncul adalah kekurangan yodium.
4. Fungsi Vitamin!5.Sumber-Sumber Makanan yang mengandung
vitamin!1. VITAMIN A* Sumber: unsur hewani berupa ikan, telur,
daging, hati sapi dan susu; serta unsur nabati berupa sayuran
seperti wortel, labu dan bayam.* Manfaat: membangun sel-sel kulit,
melindungi mata, menjaga tubuh dari infeksi, sekaligus untuk
pertahanan dan perbaikan sel-sel tubuh, maupun untuk pertumbuhan
gigi dan tulang.* Bila kekurangan: menimbulkan kerentanan terhadap
penyakit-penyakit infeksi, gangguan penglihatan seperti buta senja,
xeroftalmia atau kekeringan pada selaput dan kornea mata, serta
pecahnya biji mata maupun kekeringan pada kulit tubuh.* Bila
kelebihan: menimbulkan keracunan yang mengakibatkan tulang rapuh,
menyebabkan nyeri pada persendian, sakit kepala, kelelahan, kulit
kering, bersisik dan berubah warna menjadi kekuning-kuningan serta
kerusakan/pembengkakan hati. Sedangkan pada wanita hamil dapat
mengakibatkan janinnya cacat. Namun, kecenderungan yang terjadi
adalah kekurangan vitamin bukan kelebihan vitamin.2. VITAMIN B
KOMPLEKSVitamin B dibedakan atas B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3
(niasin), B6 (piridoksin) dan B12 (kobalamin). Masing-masing
vitamin tersebut pada dasarnya memiliki tugas dan fungsi yang tidak
jauh berbeda. Sebagai suatu kelompok, Vitamin B kompleks berperan
penting dalam metabolisme pembentukan energi yang diperlukan
sel-sel otak.a. VITAMIN B1 (Tiamin)* Sumber: padi-padian, roti,
sereal, daging dan produk olahannya, ginjal, hati, makanan laut
(kerang, kepiting, ikan dan lain-lain), unggas, telur, tempe dan
susu.* Manfaat: mendorong nafsu makan, berperan dalam sistem saraf
dan otot, selain menjaga tingkat kesehatan dan memproduksi energi.*
Bila kekurangan: rentan terserang beri-beri, mengalami penurunan
daya tahan tubuh hingga mudah terancam berbagai penyakit infeksi.*
Bila kelebihan: jarang terjadi dan kalaupun kelebihan, vitamin ini
akan dibuang keluar tubuh bersama urin. Namun, jika terjadi
kesalahan prosedur hingga tak bisa dibuang, kemungkinannya akan
terjadi gagal ginjal.b. VITAMIN B2 (Riboflavin)* Sumber: jamur,
brokoli, kacang almon,susu, keju, telur, serta yoghurt.* Manfaat:
memperbaiki kulit, mata, dan membantu produksi energi.* Bila
kekurangan: kepekaan terhadap cahaya berkurang, sudut bibir
pecah-pecah, muncul gangguan kulit di sekitar hidung dan bibir.*
Bila kelebihan: jarang terjadi, sama seperti vitamin B lainnya.c.
VITAMIN B3 (Niasin)* Sumber: sereal, beras, susu, sayur,
kacang-kacangan, maupun produk olahan nabati dan hewani.* Manfaat:
menetralisir zat racun dan berperan dalam sintesa lemak,
meningkatkan nafsu makan, membantu sistem pencernaan, memperbaiki
kulit dan saraf.* Bila kekurangan: kulit gampang rusak, lidah jadi
licin, mudah terserang diare, jadi temperamental (mudah marah),
atau sering bingung.* Bila kelebihan: jarang terjadi, sama seperti
vitamin B lainnya.d. VITAMIN B6 (Piridoksin)* Sumber: ikan, daging,
telur, susu, hati, padi-padian, kacang merah dan polong-polongan.*
Manfaat: membantu metabolisme protein, membantu pembentukan
antibodi dan saraf, mengatur penggunaan protein, lemak,
karbohidrat, disamping berperan dalam regenerasi/pembaruan sel
darah merah.* Bila kekurangan: kulit rusak, dermatitis, sudut bibir
pecah-pecah, lidah licin, sariawan, mual, pening, anemia, muncul
batu ginjal, letih, lemah, lesu, nafsu makan turun, rentan terhadap
infeksi dan kejang-kejang, rasa sakit pada pergelangan tangan,
gampang depresi.* Bila kelebihan: meski jarang terjadi, dalam
jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan saraf.e. VITAMIN B12
(Kobalamin)* Sumber: daging beserta produk olahannya, ginjal, hati,
kerang, ketam, kepiting, ikan (salmon dan tuna), ragam makanan laut
lainnya, unggas, telur, susu dan produk olahannya, produk
fermentasi kedelai (tauco dan tempe yang diolah secara
tradisional), susu kedelai yang diperkaya dengan vitamin dan
mineral, sereal.* Manfaat: membantu pembentukan sel darah merah,
mengatur sistem saraf, berperan dalam sintesa DNA yang mengontrol
pembentukan sel-sel baru, mencegah kerusakan sistem saraf,
meningkatkan nafsu makan, mencegah anemia, menjaga kesehatan
jantung dan kekebalan tubuh, berperan dalam metabolisme protein,
memicu produksi hormon untuk kesehatan kulit dan rambut.* Bila
kekurangan: dapat mengganggu sistem saraf, menurunkan daya ingat,
mudah bingung dan murung, gampang mengalami delusi (berkhayal),
lelah, hilang keseimbangan, refleks menurun, mati rasa, menimbulkan
gangguan pendengaran, menyebabkan gejala anemia yang meliputi
kelelahan, hilang nafsu makan, diare, menimbulkan gangguan
pembentukan sel saraf, mengakibatkan kerusakan sistem saraf.* Bila
kelebihan: sama seperti vitamin B lainnya, jarang terjadi.3.
VITAMIN C* Sumber: buah-buahan seperti jambu biji, jeruk, tomat,
arbei, stroberi; sayur-mayur seperti asparagus dan kol; susu,
mentega, kentang, ikan dan hati.* Manfaat: membantu pembentukan
tulang, otot dan kulit, berperan dalam proses penyerapan zat besi,
berperan dalam penyembuhan luka, menghambat infeksi karena
kemampuannya melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi risiko
penyakit jantung dan kanker, mempertahankan fungsi daya tahan tubuh
secara keseluruhan, mempengaruhi fungsi otak dan mempertajam
kesadaran.* Bila kekurangan: sariawan di mulut maupun perut, kulit
cenderung kasar, gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan
tanggal, menyebabkan rawan perdarahan di bawah kulit (sekitar mata
dan gusi), cepat lelah, otot lemah, mudah mengalami depresi,
gampang terkena anemia pernisiosa dengan gejala-gejala kelelahan,
sakit kepala, dan lekas marah.* Bila kelebihan: dapat mengakibatkan
diare, pusing, sakit kepala, dan lelah. Dampaknya hampir sama
dengan kekurangan vitamin C.4. VITAMIN D* Sumber: keju, telur,
margarin, ikan, tahu, tempe, susu, minyak ikan.* Manfaat:
meningkatkan penyerapan kalsium dan fostor untuk kekuatan tulang
dan gigi, mengatur kadar kalsium dalam darah, dan mengatur produksi
hormon.* Bila kekurangan: pertumbuhan lambat, tungkai bengkok,
muncul tonjolan pada perut, pembentukan gigi salah.* Bila
kelebihan: jarang terjadi.5. VITAMIN E* Sumber: minyak sayur,
alpukat, kacang-kacangan, sayuran, margarin, tepung gandum, daging,
susu dan produk olahan susu, ikan, telur, salad, dan makanan segar
lainnya.* Manfaat: menyehatkan kulit, menguatkan sel darah merah,
melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi risiko penyakit
jantung dan kanker, memelihara struktur dan fungsi sistem saraf,
membantu pengeringan luka, membantu perkembangan otak.* Bila
kekurangan: menekan produksi antibodi dan merusak respon kekebalan,
serta memperlambat perkembangan saraf otot.* Bila kelebihan:
meningkatkan risiko pendarahan dalam tubuh.6. Menjelaskan tentang
penyebab, gejala cara penularan, dan cara pencegahan penyakit
MalariaPenyakit Malaria Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan
Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk
Anopheles. Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di
wilayah tropik, misalnya di Amerika, Asia dan Afrika.
Ada empat type plasmodium parasit yang dapat meng-infeksi
manusia, namun yang seringkali ditemui pada kasus penyakit malaria
adalah Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax. Lainnya adalah
Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae. Tanda dan Gejala Penyakit
malariaMasa tunas / inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari
sampai beberapa bulan yang kemudian barulah muncul tanda dan gejala
yang dikeluhkan oleh penderita seperti demam, menggigil, linu atau
nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat / anemis, hati
serta limpa membesar, air kencing tampak keruh / pekat karena
mengandung Hemoglobin (Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan
mengalami kekejangan.
Namun demikian, tanda yang klasik ditampakkan adalah adanya
perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan
kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6
jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa
tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti sediakala. Pada
usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala aneh,
misalnya menunjukkan gerakan / postur tubuh yang abnormal sebagai
akibat tekanan rongga otak. Bahkan lebih serius lagi dapat
menyebabkan kerusakan otak. Penggolongan Manifestasi Penyakit
MalariaAda beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara
lain :- Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana
penderita merasakan demam muncul setiap hari ketiga.- Malaria
quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan
demam setiap hari keempat.- Malaria serebral, disebabkan oleh
Plasmodium falciparum, penderita mengalami demam tidak teratur
dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki
fase koma dan kematian yang mendadak.- Malaria pernisiosa,
disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat
mendadak, mirip Stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.
Menegakkan Diagnosa Penyakit MalariaDengan adanya tanda dan gejala
yang dikeluhkan serta tampak oleh Tim kesehatan, maka akan segera
dilakukan pemeriksaan laboratorium (khususnya pemeriksaan darah)
untuk memastikan penyebabnya dan diagnosa yang akan diberikan
kepada penderita. Pengobatan Penyakit MalariaBerdasarkan
pemeriksaan, baik secara langsung dari keluhan yang timbul maupun
lebih berfokus pada hasil laboratium maka dokter akan memberikan
beberapa obat-obatan kepada penderita. Diantaranya adalah pemberian
obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol, vitamin untuk
meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya membantu
kesembuhan.
Sedangkan obat antimalaria biasanya yang dipakai adalah
Chloroquine, karena harganya yang murah dan sampai saat ini
terbukti efektif sebagai penyembuhan penyakit malaria di dunia.
Namun ada beberapa penderita yang resisten dengan pemberian
Chloroquine, maka beberapa dokter akan memberikan antimalaria
lainnya seperti Artesunate-Sulfadoxine/pyrimethamine,
Artesunate-amodiaquine, Artesunat-piperquine,
Artemether-lumefantrine, dan Dihidroartemisinin-piperquine.
Pencegahan Penyakit MalariaPencegahan penyakit malaria dapat
dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha
menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan
dengan pemberian obat Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik
malaria.
7. Penyebab, gejala, cara penularan dan cara pencegahan penyakit
Demam BerdarahDemam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia
melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti
atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda,
namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus
dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili
Flaviviridae.Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan
subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang
lembap.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap
tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh
dunia.PenyebabPenyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus
dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4
jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam
berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
DEN-4.[6] Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang
pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue
mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun
yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru
akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat
terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh
sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis
virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya
sistem imun tubuh yang terbentuk.[6]Virus dengue dapat masuk ke
tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari
genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus.
Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan
menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah
menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah
masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang
terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia
sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus
dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit
oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi
bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk. Tingkat risiko
terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang
memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama.
Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita,
seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang
berasal dari ras Kaukasia. Manifestasi KlinisInfeksi virus dengue
dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa,
demam berdarah (klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan
sindrom syok dengue. Demam berdarah (klasik)Demam berdarah
menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-beda tergantung usia
pasien. Gejala yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak adalah
demam dan munculnya ruam. Sedangkan pada pasien usia remaja dan
dewasa, gejala yang tampak adalah demam tinggi, sakit kepala parah,
nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual dan
muntah, serta munculnya ruam pada kulit. Penurunan jumlah sel darah
putih (leukopenia) dan penurunan keping darah atau trombosit
(trombositopenia) juga seringkali dapat diobservasi pada pasien
demam berdarah. Pada beberapa epidemi, pasien juga menunjukkan
pendarahan yang meliputi mimisan, gusi berdarah, pendarahan saluran
cerna, kencing berdarah (haematuria), dan pendarahan berat saat
menstruasi (menorrhagia). Demam berdarah dengue (hemoragik)Pasien
yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya menunjukkan
gejala seperti penderita demam berdarah klasik ditambah dengan
empat gejala utama, yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik atau
pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan
kegagalan sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh darah,
pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya
memar kebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah
merah juga sering ditemukan pada pasien DBD. Salah satu
karakteristik untuk membedakan tingkat keparahan DBD sekaligus
membedakannya dari demam berdarah klasik adalah adanya kebocoran
plasma darah. Fase kritis DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi,
pasien mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis. Pasien akan
terus berkeringat, sulit tidur, dan mengalami penurunan tekanan
darah. Bila terapi dengan elektrolit dilakukan dengan cepat dan
tepat, pasien dapat sembuh dengan cepat setelah mengalami masa
kritis. Namun bila tidak, DBD dapat mengakibatkan kematian. Sindrom
Syok DengueSindrom syok adalah tingkat infeksi virus dengue yang
terparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atau seluruh
gejala yang terjadi pada penderita demam berdarah klasik dan demam
berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di luar pembuluh
darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah
sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin,
sulit tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda-tanda awal yang
umum sebelum terjadinya syok. Sindrom syok terjadi biasanya pada
anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang mengalami
infeksi dengue untuk kedua kalinya. Hal ini umumnya sangat fatal
dan dapat berakibat pada kematian, terutama pada anak-anak, bila
tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Durasi syok itu sendiri
sangat cepat. Pasien dapat meninggal pada kurun waktu 12-24 jam
setelah syok terjadi atau dapat sembuh dengan cepat bila usaha
terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukan dengan tepat.
Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasil melewati masa syok
akan sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran urin yang sesuai
dan kembalinya nafsu makan. DiagnosisUji ELISA dapat dilakukan
untuk mendeteksi adanya interaksi antigen dan antibodi terhadap
virus dengue.Penyakit demam berdarah didiagnosis dengan melihat
gejala yang muncul, seperti demam tinggi dan munculnya ruam..
Namun, karena gejala penyakit demam berdarah kadangkala sulit
dibedakan dengan penyakit malaria, leptospirosis, maupun demam
tifoid maka biasanya pekerja medis atau dokter akan terlebih dahulu
mengecek sejarah kesehatan dan perjalanan pasien untuk mencari
informasi kemungkinan pasien tergigit nyamuk.Selain itu untuk
mendapatkan ketepatan diagnosis yang lebih tinggi umumnya dilakukan
berbagai uji laboratorium. Beberapa tes yang biasanya dilakukan
adalah studi serologi untuk mengetahui ada tidaknya antibodi
terhadap virus dengue di tubuh pasien, menghitung titer antibodi
terhadap virus dengue, dan penghitungan sel darah lengkap (sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit). Selain itu, uji
laboratorium lain yang dapat dilakukan adalah uji inhibisi
hemaglutinasi, uji ELISA, dan reaksi berantai polimerase reverse
transcriptase untuk mendeteksi antigen, antibodi, atau asam nukleat
spesifik terhadap virus dengue. Uji-uji tersebut dapat memakan
waktu beberapa hari.[ PencegahanPengasapan atau fogging bermanfaat
membunuh nyamuk Aedes dewasa untuk mencegah penyebaran demam
berdarah.Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi
penyakit ini. Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam
berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin
menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue. Pengendalian nyamuk
tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang
tepat, yaitu: LingkunganPencegahan demam berdarah dapat dilakukan
dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak
mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu,
mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu
sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur
kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan
perbaikan desain rumah. BiologisSecara biologis, vektor nyamuk
pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan
pemakan jentik dan bakteri. KimiawiPengasapan (fogging) dapat
membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada
tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk.
Selain itu dapat juga digunakan larvasida.Selain itu oleh karena
nyamuk Aedes aktif di siang hari beberapa tindakan pencegahan yang
dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang
mengandung DEET, pikaridin, atau minyak lemon eucalyptus, serta
gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan
nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah Selain itu, segeralah
berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum
berkembang menjadi semakin parah. PengobatanObat yang mengandung
acetaminofen, misalnya tilenol, sangat disarankan bagi penderita
demam berdarah untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.Sampai
saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita demam berdarah.
Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2
minggu.[13] Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien
demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan
tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi
akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen
(misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam
serta banyak istirahat. Aspirin dan obat anti peradangan
nonsteroidal seperti ibuprofen dan sodium naproxen justru dapat
meningkatkan risiko pendarahan. Bagi pasien dengan demam berdarah
yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap
di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti
cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.
Seseorang yang terkena demam berdarah juga harus dicegah terkena
gigitan nyamuk, karena dikhawatirkan dapat menularkan virus dengue
kepada orang lain yang sehat. 8.Flu burungSumber penularanPenyebab
flu burung adalah virus influenza tipe A yang menyebar antar
unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies
lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.Virus
influenza tipe A memiliki beberapa subtipe yang ditandai adanya
Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N). Ada 9 varian H dan 14 varian
N. Virus flu burung yang sedang berjangkit saat ini adalah subtipe
H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama 3-5 hari.Cara
penularan
Citra mikrograf virus flu burung dalam tahap akhir.Burung liar
dan unggas domestikasi (ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1.
Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu burung terjadi pada jalur
transportasi atau peternakan unggas alih-alih jalur migrasi burung
liar.Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui
makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati
dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan
harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan
diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik.
Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.Virus dapat bertahan
hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau
dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan
setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.Unggas
sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat
tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi
risiko penularan.Tidak selamanya jika tertular virus akan
menimbulkan sakit. Namun demikian, hal ini dapat membahayakan di
kemudian hari karena virus selalu bermutasi sehingga memiliki
potensi patogen pada suatu saat. Oleh karena itu, jika ditemukan
hewan atau burung yang mati mendadak pihak otoritas akan membuat
dugaan adanya flu burung. Untuk mencegah penularan, hewan lain di
sekitar daerah yang berkasus flu burung perlu dimusnahkan.dan
dicegah penyebarannyaGejala dan perawatanGejala umum yang dapat
terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin)
perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga
pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis.Penanganan medis
maupun pemberian obat dilakukan oleh petugas medis yang berwenang.
Obat-obatan yang biasa diberikan adalah penurun panas dan anti
virus. Di antara antivirus yang dapat digunakan adalah jenis yang
menghambat replikasi dari neuramidase (neuramidase inhibitor),
antara lain Oseltamivir (Tamiflu) dan Zanamivir. Masing-masing dari
antivirus tersebut memiliki efek samping dan perlu diberikan dalam
waktu tertentu sehingga diperlukan opini dokterPencegahan T ak
Perlu panik dan khawatir yang berlebihan karena penyebab flu burung
adalah virus yang mudah mati karena panas, sinar matahari, dan
desinfektan. U sahakan kebersihan kandang dan semprotkan bahan
desinfektan (anti hama). M encuci tangan dengan sabun setelah
kontak langsung dengan unggas atau produk unggas. P roteksi
anak-anak dan lansia dari kontak langsung dengan unggas, terutama
yang terlihat sakit. A mankan makanan dengan memasak daging dan
telur unggas sebelum disantap terlebih dahulu. S egera laporkan
lepada aparat apabila menemukan unggas yang sakit atau mati
mencurigakan..9. DIAREPenyebabKondisi ini dapat merupakan gejala
dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), memakan makanan
yang asam,pedas,atau bersantan secara berlebihan, dan kelebihan
vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual
dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak
semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah
defekasi yang melebihi 200 gram per hari.Hal ini terjadi ketika
cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian
dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan
tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang
dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar
menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang
setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak
terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.Diare kebanyakan
disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali
akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan
dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat
biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan
paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau
kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat
mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.Diare dapat menjadi gejala
penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau
botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti
penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak
mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.Diare
juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan,
terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau
mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.GejalaGejala
yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus
disertai mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul
antara lain pegal pada punggung,dan perut
berbunyi.PerawatanPerawatan untuk diare melibatkan pasien
mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang
hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk
menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Untuk
banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak
dibutuhkan.Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
Diare pada balita Diare menengah atau berat pada anak-anak Diare
yang bercampur dengan darah. Diare yang terus terjadi lebih dari 2
minggu. Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti
sakit perut, demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain. Diare
pada orang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis
seperti parasit) Diare dalam institusi seperti rumah sakit,
perawatan anak, institut kesehatan mental.PencegahanPencegehan
diare diantaranya yaitu :Tidak makan sembarang / jajan
sembaranganSelalu mencuci tangan sebelum makan / jajanSelalu
mencuci tangan setelah buang air besarTidak makan yang pedas dan
tidak bermanfaat bagi tubuh Coconuts Tree 10. Kencing
Tikus11.PanuPenyakit panu Penyakit panu atau tinea versikolor
adalah infeksi jamur superfisial pada lapisan tanduk yang ditandi
dengan ruam kulit dan adanya pelepasan lapisan tanduk dari
permukaan kulit disertai rasa gatal. Tinea versikolor disebabkan
oleh jamur Malassezia furfur atau Pityrosporum orbiculare. Tinea
versikolor dapat menyerang siapapun dan dimanapun, kurangnya
kebersihan dapat memudahkan terjangkitnya tinea versikolor.
Misalnya keadaan basah dan selalu berkeringat banyak menyebabkan
stratum korneum melunak sehingga mudah dimasuki Malessezia
furfur.GejalaGejala-gejala dari tinea versikolor yaitu biasanya
timbul ruam kulit dalam berbagi ukuran dan warna, ditutupi sisik
halus dengan rasa gatal atau kadang tanpa keluhan dan hanya
gangguan kosmetik saja. Variasi warna ruam kulit pada penyakit ini
tergantung pada pigmen normal kulit penderita, paparan sinar
matahari dan lamanya penyakit. Kadang-kadang warna ruam kulit sulit
dilihat. Tinea versikolor dapat terjadi di mana saja seperti di
permukaan kulit, lipat paha, ketiak, leher, punggung, dada, lengan
dan wajah.PengobatanPengobatan terhadap tinea versikolor (panu)
harus di lakukan dengan penanganan yang menyeluruh, tekun dan
konsisten. Untuk tinea versikolor tipe makular dapat diobati dengan
salep whitfield atau larutan natrium tiosulfit 20% dioleskan setiap
hari. Untuk tinea versikolor tipe folikular dapat diobati dengan
tiosulfat natrikus 20-30%. Selain itu dapat digunakan juga
obat-obatan antijamur golongan imidazol (ekonazol, mikonazol,
klotrimazol dan toksilat) dalam krim atau salep 1-2%. Untuk kasus
yang sulit dapat digunakan ketokozanol 200 mg per hari selama 10
hari. Demikian juga itrakonazol 100 mg per hari selama 2 minggu
bermanfaat untuk mengobati tinea versikolor yang sulit. Namun
reaksi obat ini agak terlambat dan penyembuhan justru terjadi 1-2
minggu setelah obat dihentikan.PencegahanPada dasarnya pencegahan
itu lebih baik dari pada pengobatan. Untuk mencegah tinea
versikolor dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan
tubuh. Mandi dua kali sehari menggunakan sabun antiseptik. Menjaga
tubuh agar selalu kering juga merupakan salah satu cara untuk
terhindar dari penyakit tinea versikolor. Selain itu menjaga
kebersihan lingkungan juga sangat penting untuk mencegah penyebaran
jamur Malassezia furfur.12. KudisKudis atau Scabies adalah penyakit
kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabiei yang
dicirikan dengan adanya keropeng, kebotakan, dan kegatalan pada
kulit [1]Sarcoptes scabiei adalah tungau dengan ciri-ciri berbentuk
hampir bulat dengan 8 kaki pendek, pipih, berukuran (300600 ) x
(250-400 ) pada betina, dan (200- 240 ) x (150-200 ) pada jantan,
biasanya hidup di lapisan epidermis [2]. Permukaan dorsal dari
tungau ini ditutupi oleh lipatan dan lekukan terutama bentuk garis
melintang sehingga menghasilkan sejumlah skala segitiga kecil [3].
Selain itu, pada betina terdapat bulu cambuk pada pasangan kaki
ke-3 dan ke-4 sedangkan pada jantan, bulu cambuk hanya terdapat
pada pasangan kaki ke-3 [4]Proses PenyakitAdapun proses penyakit
kudis yaitu sebagai berikut: Infeksi dari penyakit ini diawali
dengan tungau betina atau nimfa stadium kedua yang secara aktif
membuat terowongan di epidermis atau lapisan tanduk. Pada
terowongan tersebut diletakkan 2-3 butir telur setiap hari. Telur
menetas dalam 2-4 hari yang kemudian menjadi larva yang berkaki 6.
Dalam 1-2 hari larva berubah menjadi nimfa stadium pertama kemudian
berkembang menjadi nimfa stadium kedua, yang berkaki 8. * Nymfa ini
menjadi tungau betina muda, yang siap kawin dengan tungau jantan
Tungau berkembang menjadi tungau dewasa dalam 2-4 hari.Untuk
menyelesaikan daur hidup dari telur sampai bertelur lagi diperlukan
waktu 10-14 hari. [2] Waktu yang diperlukan telur menjadi tungau
dewasa kurang lebih 17 hari.[2] Tungau betina yang tinggal di
sebuah kantong ujung terowongan, setelah 4-5 hari setelah kopulasi,
akan bertelur lagi sampai berumur lebih kurang 3-4 minggu
[2].GejalaGejala yang khas pada kudis adalah liang pada permukaan
kulit, gatal, dan kemerahan dan biasanya ada infeksi sekunder,
misalnya akibat bakteri [5]. Pada bayi, gejala yang khas yaitu
adanya bisul pada telapak kaki dan telapak tangan [5]DiagnosaUntuk
mendiagnosa kudis ini dilakukan melalui kerokan kulit pada keropeng
sampai keluar darah dengan menggunakan skalpel. Hasil kerokan kulit
itu diberi beberapa tetes KOH 10% agar tungau terpisah dari
reruntuhan jaringan kulit yang terbawa tersebut. Setelah itu
campuran tersebut diperiksa di bawah mikroskop [6]PencegahanTidak
ada vaksin untuk kudis sehingga pencegahan harus dilakukan melalui
menghindari infeksi [2]. Seluruh pihak yang berada dekat dengan
penderita perlu diobati pada waktu bersamaan, walaupun belum ada
gejala. Pakaian, handuk, seprai dan barang-barang yang bersentuhan
dengan kulit sebaiknya dicuci dan disetrika untuk mencegah
penularan.13. BisulBisul (bahasa Latin: abscessus) adalah
sekumpulan nanah (neutrofil mati) yang telah terakumulasi di rongga
di jaringan setelah terinfeksi sesuatu (umumnya karena bakteri atau
parasit) atau barang asing (seperti luka tembakan/tikaman). Bisul
adalah reaksi ketahanan dari jaringan untuk menghindari menyebar
nya barang asing di tubuh.Organisme atau barang asing membunuh sel
sekitarnya, mengakibatkan keluarnya toksin. Toksin tersebut
menyebabkan radang, sel darah putih mengalir menuju tempat tersebut
dan kemudian meningkatkan aliran darah di tempat tersebut.Struktur
terakhir bisul adalah dinding bisul yang terbentuk oleh sel sehat
untuk mencegah barang asing tersebut masuk ke dalam tubuh dan
mencegah terkena nya sel lain. Namun, enkapsulasi ini berfungsi
untuk mencegah sel imun untuk menyerang bakteri atau barang asing
di bisul.Bisul harus dibedakan dengan empyema. Empyema mengacu pada
akumulasi nanah di dalam kavitas yang telah ada sebelumnya secara
normal, sedangkan bisul mengacu pada akumulasi nanah di dalam
kavitas yang baru terbentuk melalui proses terjadinya bisul
tersebut.
[sunting] Bisul (furunkel)Bisul (furunkel) adalah infeksi kulit
yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus di
sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus, tetapi bisa
juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur.Paling sering
ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan bokong. Akan terasa
sangat nyeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga atau pada
jari-jari tangan.Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna
merah yang mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi
dan tengahnya menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Bisul
bisa pecah spontan atau dipecahkan dan mengeluarkan nanahnya,
kadang mengandung sedikit darah.Bisa disertai nyeri yang sifatnya
ringan sampai sedang. Kulit di sekitarnya tampak kemerahan atau
meradang. Kadang disertai demam, lelah dan tidak enak badan.Jika
furunkel sering kambuhan maka keadaannya disebut
furunkulosis.Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Pembiakan contoh jaringan kulit bisa dilakukan untuk memastikan
bahwa penyebabnya adalah stafilokokus.Jika bisul timbul di sekitar
hidung biasanya akan diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut)
karena infeksi bisa dengan segera menyebar ke otak[sunting]
KarbunkelKarbunkel adalah sekumpulan bisul yang menyebabkan
pengelupasan kulit yang luas serta pembentukan jaringan parut.
Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus.Pembentukan dan penyembuhan
karbunkel terjadi lebih lambat dibandingkan bisul tunggal dan bisa
menyebabkan demam serta lelah karena merupakan infeksi yang lebih
serius.Lebih sering terjadi pada pria dan paling banyak ditemukan
di leher bagian belakang. Karbunkel juga cenderung mudah diderita
oleh penderita diabetes, gangguan sistem kekebalan dan
dermatitis.Beberapa bisul bersatu membentuk massa yang lebih besar,
yang memiliki beberapa titik pengaliran nanah. Massa ini letaknya
bisa lebih dalam di bawah kulit dibandingkan dengan bisul
biasa.Infeksi ini menular, bisa disebarkan ke bagian tubuh lainnya
dan bisa ditularkan ke orang lain. Tidak jarang beberapa orang
dalam sebuah rumah menderita karbunkel pada saat yang sama.Faktor
risiko terjadinya karbunkel adalah: tingkat kebersihan yang buruk
keadaan fisik yang menurun gesekan dengan pakaian pencukuran.Pada
kulit yang terkena ditemukan beberapa bisul yang bersatu disertai
nyeri yang sifatnya ringan atau sedang. Kulit tampak merah dan
membengkak. Karbunkel yang pecah akan mengeluarkan nanah lalu
mengering dan membentuk keropeng.Diagnosis ditegakkan berdasarkan
gejala-gejalanya. Untuk menentukan penyebabnya, bisa dilakukan
biopsi atau pembiakan contoh jaringan yang terinfeksi.Untuk
mengendalikan infeksi diberikan sabun anti-bakteri, antibiotik
topikal (salep atau krim) dan antibiotik per-oral.Kompres hangat
bisa membantu mempercepat penyembuhan. Jangan pernah memencet atau
mencoba memecahkan karbunkel di rumah, karena bisa memperburuk dan
menyebarkan infeksi. Jika nanahnya sudah mengering, luka yang
tertinggal harus sering dibersihkan dan sesudah menangani
karbunkel, tangan harus dicuci bersih-bersih.[sunting]
PencegahanMenjaga kebersihan kulit dengan sabun cair yang
mengandung zat anti-bakteri merupakan cara terbaik untuk mencegah
terjadinya infeksi atau mencegah penularan.Bisul bisa menyerang
siapa saja dan dari golongan usia berapa saja, namun yang paling
sering diserang adalah bayi dan anak-anak. Jadi salah kalau bisul
itu disebabkan kebanyakan makan telur. Bila lingkungan kurang
bersih, infeksi pun akan mudah terjadi. Sementara yang namanya
anak, identik dengan dunia bermain, termasuk main yang kotor-kotor
semisal main tanah. Belum lagi habis main si anak langsung pegang
ini-itu tanpa cuci tangan lebih dulu. "Nah, kalau kebersihan anak
dan bayi tak dijaga dan diperhatikan oleh orang tua, ya, susah. Itu
akan mempermudah terjadinya bisul,Selain itu, anak-anak biasanya
sering menggaruk karena rasa gatal yang ditimbulkan akibat banyak
keringat dan biang keringat. Padahal, , garukan tersebut dapat
merusak kulit sehingga memudahkan masuknya kuman dan timbullah
infeksi. "Itulah mengapa anak yang sering berkeringat, apalagi
keringat buntet, mudah timbul bisulan." Yang pasti, karena
penyebabnya infeksi maka bisul termasuk penyakit menular.
"Menularnya bisa karena garukan tangan, sehingga memindahkan
kumannya dari satu tempat ke tempat lain." Tak heran awam sering
menyebut bisulnya jadi beranak. "Itu menunjukkan daya tahan tubuh
anak kurang sekali."[sunting] Jangan dipencetSeringkali bisul
dibiarkan saja, tak segera diobati. Tunggu sampai istilahnya
"matang". Padahal, justru sebetulnya kalau bisa bisul jangan sampai
bernanah, "Karena bisa terjadi kerusakan jaringan yang lebih parah
dan banyak lagi. Kulit bisa berongga.Jika bisul hanya satu atau
beberapa dan masih kecil di permukaan biasanya bisa disembuhkan
dengan salep antibiotik. Pemakaian obat dalam bentuk salep atau
krim yang dioleskan di kulit lebih efektif ketimbang pengobatan
jenis lain. Obat-obatan semacam salep ini sangat dianjurkan untuk
kulit karena dibuat dengan daya serap yang cukup efektif terhadap
kulit. Tapi, jika sudah membesar, agak dalam dan banyak, anak perlu
diberi obat antibiotik yang diminumkan juga.Penisilin juga
merupakan salah satu obat pilihan. Cuma, bakteri staphylococcus
aureus penyebab bisul bisa mengakibatkan resisten terhadap
penisilin, karena kuman tersebut mengeluarkan enzim sehingga
penisilinnya tak berfungsi lagi. Akibatnya banyak yang menjadi
resisten. Karena itu, anjur itu lebih baik berikan obat antibiotik
yang tahan terhadap enzim yang dikeluarkan kuman tadi, supaya
efektif. Selain itu, penisilin juga merupakan salah satu obat yang
relatif sering menimbulkan reaksi alergi.Bila sudah terjadi abses,
sebaiknya nanahnya dikeluarkan. Biasanya dokter akan
menginsisi/mengiris dengan pisau tajam sehingga penyembuhannya akan
lebih sempurna. Bila pecah sendiri akan menimbulkan kerusakan kulit
dan akan berbekas. Begitu pula bila dipaksa dikeluarkan, misalnya
dengan dipencet, penyembuhannya akan menimbulkan bekas yang tak
sedap dipandang. "Bekas pada jaringan kulitnya akan meninggalkan
parut, bisa lekukan atau yang lebih tinggi lagi. Tak mungkin akan
normal kembali. Walaupun pada anak kulitnya masih berkembang, namun
tetap saja tak akan normal kembali karena jaringannya yang rusak
akan membekas,"[sunting] ManifestasiKarena abses merupakan salah
satu manifestasi peradangan, maka manifestasi lain yang mengikuti
abses dapat merupakan tanda dan gejala dari proses inflamasi,
yakni: kemerahan (rubor), panas (calor), pembengkakan (tumor), rasa
nyeri (dolor), dan hilangnya fungsi. Abses dapat terjadi pada
setiap jaringan solid, tetapi paling sering terjadi pada permukaan
kulit, pada paru-paru, otak, gigi, ginjal, dan tonsil. Komplikasi
mayor abses adalah penyebaran abses ke jaringan sekitar atau
jaringan yang jauh dan kematian jaringan setempat yang ekstensif
(gangren).Pada sebagian besar bagian tubuh, abses jarang dapat
sembuh dengan sendirinya, sehingga tindakan medis secepatnya
diindikasikan ketika terdapat kecurigaan akan adanya abses. Suatu
abses dapat menimbulkan konsekuensi yang fatal (meskipun jarang)
apabila abses tersebut mendesak struktur yang vital, misalnya abses
leher dalam yang dapat menekan trakhea.[sunting] TatalaksanaAbses
luka biasanya tidak membutuhkan penanganan menggunakan antibiotik.
Namun demikian, kondisi tersebut butuh ditangani dengan intervensi
bedah, debridemen, dan kuretase.Suatu abses harus diamati dengan
teliti untuk mengidentifikasi penyebabnya, utamanya apabila
disebabkan oleh benda asing, karena benda asing tersebut harus
diambil. Apabila tidak disebabkan oleh benda asing, biasanya hanya
perlu dipotong dan diambil absesnya, bersamaan dengan pemberian
obat analgesik dan mungkin juga antibiotik.Drainase abses dengan
menggunakan pembedahan biasanya diindikasikan apabila abses telah
berkembang dari peradangan serosa yang keras menjadi tahap nanah
yang lebih lunak. Hal ini dinyatakan dalam sebuah aforisme Latin:
Ubi pus, ibi evacua.Apabila menimbulkan risiko tinggi, misalnya
pada area-area yang kritis, tindakan pembedahan dapat ditunda atau
dikerjakan sebagai tindakan terakhir yang perlu dilakukan. Drainase
abses paru dapat dilakukan dengan memposisikan penderita sedemikian
hingga memungkinkan isi abses keluar melalui saluran pernapasan.
Memberikan kompres hangat dan meninggikan posisi anggota gerak
dapat dilakukan untuk membantu penanganan abses kulit.Karena sering
kali abses disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus,
antibiotik antistafilokokus seperti flucloxacillin atau
dicloxacillin sering digunakan. Dengan adanya kemunculan
Staphylococcus aureus resisten Methicillin (MRSA) yang didapat
melalui komunitas, antibiotik biasa tersebut menjadi tidak efektif.
Untuk menangani MRSA yang didapat melalui komunitas, digunakan
antibiotik lain: clindamycin, trimethoprim-sulfamethoxazole, dan
doxycycline.Adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan bahwa
penanganan hanya dengan menggunakan antibiotik tanpa drainase
pembedahan jarang merupakan tindakan yang efektif. Hal tersebut
terjadi karena antibiotik sering tidak mampu masuk ke dalam abses,
selain bahwa antibiotik tersebut seringkali tidak dapat bekerja
dalam pH yang rendah.Namun demikian, walaupun sebagian besar buku
ajar kedokteran menyarankan untuk dilakukan insisi pembedahan,
sebagian dokter hanya menangani abses secara konservatif dengan
menggunakan antibiotik.14. Beri BeriPenyakit Beri-beri adalah
penyakit akibat kekurangan vitamin B1 atau tiamina. Penyakit
beri-beri merupakan penyakit yang sangat mengerikan, penderita bisa
meradang dan meninggal dunia dalam waktu yang sangat dekat. Nama
penyakit beri-beri berasal dari nama hewan biri-biri karena
penderita beri-beri berjalan dengan gaya jalan seperti biri-biri
karena gangguan motorik akibat polineuritis.Pada abad ke-19
penyakit ini mewabah. Umumnya, penyakit beri-beri banyak menyerang
masyarakat dengan makanan pokoknya beras giling seperti di
Indonesia, India, China, Jepang, Malaysia, dan
lainnya.PenyebabPenderita beri-beri ternyata akibat kekurangan
vitamin B1 (tiamina) yang biasa terdapat pada bagian terluar beras
tumbuk atau bagian dedaknya. Pada beras giling yang berwarna putih
bersih kulit arinya hilang karena gilingan beras. Padahal, kulit
ari ini banyak mengandungtiamina. Sebaliknya, beras tumbuk yang
berwarna kusam justru masih banyak mengandung vitamin B1
ini.GejalaPenyakit beri-beri ini tidak mengenal jenis kelamin dan
usia, karenanya penyakit tersebut dapat terkena pada siapapun, baik
orang dewasa maupun anak-anak. Bayi yang mendapat air susu ibu
(ASI) pun bisa menderita beri-beri apabila ibunya kekurangan
vitamin B1. Gejalanya akan muncul sebelum bayi berumur empat bulan.
Bila sang ibu terserang beri-beri selama hamil, maka bayi yang
dilahirkan akan berpenyakit sama di bulan-bulan pertama, bahkan
bisa lebih akut. Terdapat tiga jenis beri-beri, yaitu : beri-beri
kering beri-beri basah beri-beri jantung Beri-beri kering memiliki
gejala kaki terasa tebal dan kesemutan pada anggota badan. Otot
lelah dan kekuatannya berkurang. Tahap akhir, anggota badan layuh
dan penderita berjalan seperti ayam. Sering sesak napas dan jantung
berdebar-debar bila sedikit berkegiatan.Beri-beri merupakan
penyakit yang mengerikan karenanya penderita penyakit ini bisa
meninggal dunia. Beri-beri basah memiliki ciri adanya pembengkakan
dari kaki, tungkai bawah, lalu muka, dan bagian tubuh lain. Bila
betis yang bengkak ditekan, terbentuk cekungan yang tak segera
hilang dan terasa sakit. Sedangkan, beri-beri jantung ditandai rasa
tekanan di ulu hati, sesak napas, dan berdebar-debar dalam
menjalankan kegiatannya. Kelamaan, gejala ini muncul tanpa ada
kegiatan, mendadak, dan langsung berat dan penderita bisa meninggal
dalam waktu singkat. Beri-beri akut pada bayi bisa terjadi
tiba-tiba. Badannya kaku dan tegang termasuk pada dinding perutnya.
Mukanya bisa membiru. Bayi bisa meninggal mendadak. Gejalanya mirip
dengan tetanus. Sementara itu, beri-beri kronis menimbulkan
gangguan pencernaan,muntah-muntah, dan sembelit berulang-ulang.
Bayi bisa kekurangan airdan menjadi pucat, gelisah, dan banyak
menangis. Bayi melemah dan bisa meninggal mendadak karena gangguan
jantung.PencegahanPenyakit beri-beri bisa dicegah dengan penambahan
vitamin B1 dalam makanan sehari-hari. Makan beras tumbuk akan lebih
baik, ditambah ikan, telur, daging, kacang-kacangan, tempe, oncom,
tomat, tering, bayam, selada, melinjo, pepaya, jeruk, dan pisang.
15. GusiPenyakit gusi adalah satu peradangan yang dialami oleh
gusi, yang selanjutnya bisa mempengaruhi tulang yang menopang gigi
kita. Peradangan tersebut disebabkan oleh bakteri yang menjadi
'plak' gigi, lengket, dan lama-kelamaan akan melapisi gigi
kita.
Maka, jika kita tak membersihkannya tiap hari, dengan menyikat
gigi maupun flossing (membersihkan gigi dengan 'benang' gigi),
'plak' gigi kemudian akan makin terbentuk dan bakteri tak hanya
menginfeksi gusi kita, namun juga membahayakan lapisan luar gusi
dan tulang yang menopang gigi kita.
Ada beberapa tahapan timbulnya penyakit gusi :
1. Gingivitis
Ini merupakan tahap awal dari timbulnya penyakit gusi,
peradangan disebabkan oleh 'plak' yang terbentuk di sekitar gusi.
Jika pembersihan gigi yang dilakukan setiap hari tak mampu
membersihkan dan mengangkat 'plak' yang terbentuk, hal itu bisa
memproduksi racun yang bisa menyebabkan iritasi pada lapisan luar
gusi, dan timbullah gingivitis.
Jika gusi kita berdarah saat kita menyikat gigi atau
membersihkan gigi kita dengan 'benang gigi'. Pada tahap awal
penyakit gusi ini, kerusakan lebih lanjut bisa diatasi, asalkan
tulang dan jaringan luar gusi yang menyangga gigi yang terinfeksi
tersebut masih belum terinfeksi juga.
2. Periodontitis
Pada tahap ini, tulang penyangga gigi dan jaringan yang
menyangga gigi di tempat yang terinfeksi tersebut sudah mengalami
'kerusakan'. Gusi kita mulai membentuk 'kantong', yang akan menjadi
'perangkap' bagi makanan yang menempel dan 'plak'. Perawatan gigi
yang rutin dan pembersihan sehari-hari yang dilakukan secara
pribadi akan bisa mencegah kerusakan yang lebih parah.
3. Advanced Periodontitis
Pada tahap yang paling 'parah' dari penyakit gusi ini, jaringan
dan tulang yang menyangga gigi telah hancur, yang mana hal ini bisa
menyebabkan gigi tanggal. Hal ini sangat mengganggu kenyamanan gigi
kita saat mengunyah, apalagi jika tak dilakukan perawatan yang
rutin terhadap gigi. Sehingga pada akhirnya gigi harus dicabut,
karena sudah rusak dan keropos.
Penyakit gusi dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering
terjadi pada orang dewasa. Jika hal itu bisa terdeteksi sejak awal,
penyakit gusi bisa dihindari. Kita harus rutin memeriksakan gigi
kita pada dokter gigi, jika kita mengalami gejala-gejala seperti
dibawah ini:
- Gusi berwarna merah dan bengkak- Gusi berdarah selama kita
menyikat gigi atau melakukan flossing- Gigi tampak lebih panjang,
karena gusi tak lagi kuat menyangga- Antara gusi dan gigi mulai ada
jarak dan membentuk kantong- Saat menggigit gigi goyang dan gusi
terasa sakit- Keluar nanah di antara gusi dan gigi- Bau nafas kita
tak sedap dan mulut kita selalu merasa tak nyaman
Pencegahan
Tahap awal dari penyakit gusi biasanya dapat dihindari dengan
menyikat gigi dan flossing secara teratur. Menjaga kesehatan mulut
juga akan membantu terbentuknya 'plak' gigi. Perawatan secara rutin
oleh dokter gigi atau ahli kesehatan gigi yang lain adalah cara
yang tepat untuk mengangkat 'plak' yang terbentuk dan kemudian
mengeras menjadi 'tartar'. Dokter gigi atau ahli kesehatan gigi
yang lain akan membersihkan potensi terbentuknya 'tartar', di atas
dan di bawah gusi.
Jika kondisinya lebih buruk, perlu dilakukan prosedur perawatan
terhadap akar gigi. Prosedur tersebut akan membantu gigi, agar
mampu menghambat tumbuhnya 'plak'. Dengan perawatan secara berkala
pula, tahap awal penyakit gusi bisa dideteksi sejak dini, sehingga
menghambat kerusakan yang lebih parah.
16. TulangPenyakit tulang sering kali tidak disadari oleh
seseorang. Biasanya orang baru menyadari setelah kondisi tulang
tidak memungkinkan lagi untuk diobati.Jadi untuk mengurangi potensi
seseorang mengalami berbagai keluhan pada tulangnya, dibutuhkan
informasi yang lengkap dan memadai dari petugas kesehatan.
Kesehatan tulang akan mendukung aktivitas seseorang dan
meningkatkan kinerja.A. TulangSebelum mempelajari lebih jauh
tentang berbagai penyakit tulang, ada baiknya kita harus mengetahui
struktur tulang manusia.Tulang adalah penyangga tubuh dan terdiri
atas kolagen, suatu protein yang besisi kalsum fosfat dan ka
mineral yang memberikan kekuatan untuk menyangga seluruh organ
tubuh.Kombinasi antara kolagen dan kalsium menjadikan tulang kuat
dan fleksibel untuk menahan tekanan akibat aktivitas manusia. Lebih
dari 99 persen kalsium tubuh terletak pada tulang dan gigi. Dan
satu persen sisanya terdapat pada darah. Ada dua tipe tulang
yaitu1. CorticalPadat dan kuat. Merupakan bagian paling luar pada
tulang.2. TrabecularBagian dalam tulang, berongga, dan membentuk
struktur secara keseluruhan. Sepanjang manusia hidup, tulang terus
mengalami perkembangan dan perbaikan. Proses yang dilakukan tulang
adalah resorption dan formation. Selama resorption, sel tulang lama
akan mengalami kerusakan dan digantikan oleh sel-sel khusus yang
disebut osteoclasts.Pada proses bone formation, jaringan tulang
baru akan menggantikan sel-sel tulang lama. Sel yang melakukan
proses ini adalah osteoblasts. Osteoclasts dan osteoblasts selama
proses perbaikan tulang membutuhkan berbagai hormon dan vitamin,
yaitu:CalcitoninParathyroidVitamin CHormon estrogen (pada
perempuan)Hormon testosteron (pada lelaki)B. Berikut beberapa
penyakit tulang yang sering dialami:OsteoporosisYaitu suatu
penyakit yang menyebabkan tingkat kepadatan tulang menurun.
Osteoporosis menggerogoti kekuatan tulang trabecular sehingga
kekuatannya berkurang drastis, juga tulang cortical menipis dan
secara keseluruhan tulang akan mudah patah. Penyakit ini mengintai
orang yang sudah lanjut dan wanita yang memasuki masa
menopause.OsteomalaciaPenyakit ini mengakibatkan tulang menjadi
lunglai diakibatkan kekurangan vitamin D atau kesalahan metabolisme
di dalam tubuh. Sama halnya dengan Osteoporosis,osteomalacia juga
berpotensi membuat tulang cepat patah.RicketsRickets sering dialami
oleh anak-anak yang sedang tumbuh. Formasi tulang pada penderita
rickets abnormal, yaitu terjadi penumpukan kalsium di dalam tulang
karena terlalu banyak mengonsumsi susu berkalsium atau akibat
radiasi sinar matahari.OsteomyelitisInfeksi ini menyerang tulangdan
diakibatkan oleh bacterimia, atau sepsis, yang menyebar dan
mengurangi kekuatan tulang.C. Pencegahan dan Perawatan Penyakit
TulangBerolahraga teratur akan mengurangi risiko terkena penyakit
tulang. Dengan banyak bergerak, komposisi tulang akan padat dan
dapat dihindari keropos atau patah tulang.Asupan makanan harus
yangbergizi dan berserat tinggi. Usahan untuk mengonsumsi susu
berkalsium tinggiJika Anda merasa ada keluhan di seputar tulang
atau persendian, segera berkonsultasi ke dokter. Melakukan diet
seimbang dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan
vitamin DDianjurkan untuk tidak merokok dan mengonsumsi minuman
beralkoholMelakukan tes kekuatan tulang secara rutin
17.Jantung Bawaan