TUGAS KALKULUS LANJUT SIFAT-SIFAT INTEGRAL LIPAT Oleh: KAMELIANI 1211041016 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2014
TUGAS KALKULUS LANJUT
SIFAT-SIFAT INTEGRAL LIPAT
Oleh:
KAMELIANI
1211041016
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
Universitas Negeri Makassar Page 2
SIFAT-SIFAT INTEGRAL LIPAT
A. SIFAT-SIFAT INTEGRAL LIPAT
Integral lipat dua dan integral lipat tiga mewarisi hampir semua sifat-sifat integral
tunggal. Berikut adalah sifat-sifat integral lipat dua (yang juga dimiliki integral sifat tiga).
(1) Integral lipat dua bersifat linear, yaitu
[(, ) + (, )]
= (, )
+ (, )
(, )
= (, )
,
(2) . (, ) (, ) (, ) ,
(, )
(, )
(3) . (, ) 0 (, ) ,
(, )
(, )
,
(4). Integral lipat dua bersifat aditif (dapat dijumlahkan) pada daerah yang saling
berimpit pada hanya sebuah sisi atau ruas garis.
(, )
= (, )
+ (, )
Universitas Negeri Makassar Page 3
Sifat-sifat integral tersebut membawa beberapa akibat yang perlu dikemukakan di
sini. Misalkan (, ) untuk semua (, ) di maka
(luas R) = (, ) =
(luas R)
Satu sifat lainnya yang perlu dikemukakan adalah akibat dari sifat
|(, )| (, ) |(, )|
Berdasarkan sifat integral nomor 2, maka berlaku
|(, )| (, ) |(, )|
Atau
(, ) |(, )|
Untuk fungsi yang kontinu, ternyata urutan pengintegralan tidak menjadi
masalah. Hal ini dituliskan dalam teorema berikut.
Teorema urutan integral (Teorema Fubini)
(, ) = [ (, )
]
= [ (, )
]
Misalkan fungsi kontinu pada empat persegi panjang = [, ][, ], maka
Universitas Negeri Makassar Page 4
B. PENERAPAN SIFAF-SIFAT INTEGRAL DALAM
MENYELESAIKAN MASALAH.
Soal dan Pembahasan
1. Hitunglah integral berikut berdasarkan daerah D yang diberikan!
, = {(, )|1 2 , 3}
Penyelesaian:
Dengan menerapkan sifat (1) dan (2), maka
=
3
2
1
= |
3
2
1
= ( 2
)2
1
= ( 2)
2
1
()2
1
= [1
2
2
1
22]
21
= (1
2 4
1
24) (
1
2
1
2) =
1
2 4 2
2. Hitunglah integral berikut berdasarkan daerah D yang diberikan!
62 40
,
D adalah segitiga dengan titik puncak (0,3) , (1,1), dan (5,3)
Penyelesaian:
Pertama-tama harus dibuat persamaan garis yang melalui titik-titik puncak tersebut,
agar bisa diketahui batas-batas daerahnya.
Kita dapat membuat persamaan garis berdasarkan dua titik puncak yang diketahui.
Persamaan garis yang melalui titik (0,3) dan (1,1)
12 `1
= 1
2 `1
Universitas Negeri Makassar Page 5
3
1 3=
0
1 0
3 = 2
= 2 + 3
Persamaan garis yang melalui titik (0,3) dan (5,3)
12 `1
= 1
2 `1
3
3 3=
0
5 0
5 = 15
= 3
Persamaan garis yang melalui titik (1,1) dan (5,3)
12 `1
= 1
2 `1
1
31=
1
51
4 4 = 2 2
=1
2 +
1
2
Berikut ini adalah gamba segitiga yang dimaksud
Universitas Negeri Makassar Page 6
Ada dua cara untuk mendeskripsikan daerah yang diarsir.
Cara I
Jika kita menggunakan fungsi x, maka daerah
D akan dibagi menjadi dua daerah karena
fungsi yang berada di bawah berbeda
bergantung pada nilai x. Pada kasus ini, daerah
D diberikan sebagai = 1 2, dimana
1 = {(, )|0 1 , 2 + 3 3}
2 = {(, )|1 5 ,1
2 +
1
2 3}
Dengan menggunakan sifat (6), maka
62 40
= 62 40
1
+ 62 40
2
= 62 403
2+3
1
0+ 62 40
3
12
+12
5
1
= (62 202)|2+33
1
0
+ (62 202)|12
+12
3 5
1
= [123 180 + 20(2 + 3)2]1
0
+ [33 + 152 180 + 20 (1
2 +
1
2)
2
] 5
1
= [34 180 10
3(2 + 3)3]
10
+ [3
44 + 53 180 +
40
3(
1
2 +
1
2)
3
]51
= 935
3
Perhatikan bahwa menyelesaikan integral pada fungsi berbentuk kuadrat tidak
perlu dikalikan satu persatu. Lebih mudah diintegralkan dengan integral
subsitusi yang telah dipelajari di Calculus I.
Universitas Negeri Makassar Page 7
Cara II
Jika kita menggunakan fungsi y, maka daerah D tidak perlu dibagi menjadi
dua bagian.
Batas-batas untuk x adalah
= 2 + 3 = 1
2 +
3
2
=1
2 +
1
2 = 2 1
= {(, )| 1
2 +
3
2 2 1 , 1 3 }
Sehingga
62 40
= (62 40)21
12+
32
3
1
= 23 40 |2 1
1
2 +
3
2
3
1
= 100 1002 + 2(2 1)3 23
1
(1
2 +
3
2)
3
dy
= [50y2 100
3y3 +
1
4(2y 1)4 + (
1
2y +
3
2)
4
]31
= 935
3
3. Hitunglah nilai integral berikut dengan membalikkan urutan dari integralnya. !
33 9
2
3
0
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa kita tidak bisa melakukan integral terhdap karena kita
membutuhkan 2 di depan eksponensial untuk melakukan integral terhadap . Akan
tetapi, jika urutan integral dibalik, maka kita bisa menghitung nilai integral di atas.
Universitas Negeri Makassar Page 8
Membalik urutan integral artinya kita akan melakukan integral terhadap terlebih
dahulu kemudian terhadap . Ketika membalik urutan integral, maka batas-batsanya
juga akan berubah.
Agar memudahkan mencari batas-batasnya, maka pertama-tama kita gambarkan
daerah yang diberikan berdasarkan batas-batas yang telah diketahui. Berdasarkan
integral di atas, batas-batas daerahnya adalah
0 3
2 9
Berdasarkan pertidaksamaan di atas, batas bawah pada sumbu y adalah = ^2 dan
batas atas pada sumbu y adalah = 9 dengan batas pada sumbu yaitu antara
= 0 dan = 3.
Berikut ini adalah gambar daerah yang dimaksud
Karena kita ingin mengintegralkan terhadap terlebih dahulu,maka kita perlu
menentukan batas-batas untuk terlebih dahulu, kemudian batas-batas untuk .
Batas pada sumbu adalah 0
Batas pada sumbu adalah 0 9
Sehingga bentuk integralnya sekarang adalah sebagai berikut
33 9
2
3
0
= 33
0
9
0
Universitas Negeri Makassar Page 9
Berikut adalah penyelesaian untuk bentuk integral yang baru
33
0
9
0=
3 3
0
9
0
= 3 3
0
9
0
= 3 [1
44]
9
0
0
= 3 [1
44]
9
0
0
= 1
42
39
0
=1
43 |
90
=1
4(729 1)
C. Menerapkan Sifat-Sifat Integral untuk Menyelesaikan Soal Integral pada
Daerah Persegi Panjang dan Bukan Persegi Panjang
Contoh Soal!
Daerah Persegi Panjang
1. Tentukan Volume benda pejal di bawah bidang = + + 1 pada =
{(, ): 0 1, 1 3
Penyelesaian:
( + + 1)1
0
3
1
= [1
22 + + ]
3
1
1
0
= (1
2+ + 1)
3
1
= [1
2 +
1
22 + ]
31
= (3
2+
9
2+ 3) (
1
2+
1
2+ 1)
= 7
(karena di integralkan terhadap , maka
dianggap konstanta, sehingga berlaku sifat linear
integral
Universitas Negeri Makassar Page 10
daerah = + + 1 pada = {(, ): 0 1, 1 3
2. Carilah Volume benda pejal yang berada di atas fungsi g(x,y) dan berada di
bawah fungsi f(x,y) dengan batas-batas x dan y sebagai berikut.
(, ) = 4 (, ) = 9 2 2
2,5 2,5 0,5 2,5
Penyelesaian:
Volume = [9 2 2 (4)]2,5
0,5
2,5
2,5
= [13 2 1
33]
2,5
2,5
2,50,5
= {[655
24 2,52] [
155
24+ 0,52]}
2,5
2,5
= [135
4 32]
2,5
2,5
= [135
4 3]
2,52,5
=275
4+
275
4
= 137,5 satuan volume
Universitas Negeri Makassar Page 11
Daerah bukan Persegi Panjang
1. Carilah volume benda yang dibatasi oleh persamaan bola 2 + 2 + 2 = 6
dan Paraboloida = 2 + 2
Penyelesaian:
Bentuk daerahnya adalah sebagai berikut
Gambar di atas adalah daerah yang dimaksud yakni irisan antara bola dan
paraboloida.
Subsitusi = 2 + 2 ke persamaan 2 + 2 + 2 = 6
sehingga diperoleh
Universitas Negeri Makassar Page 12
2 + 2 + (2 + 2)2 = 6
2 + 2 + (2 + 2)2 6 = 0
(2 + 2 2)(2 + 2 + 3) = 0
Untuk (2 + 2 2) = 0 maka = 2 2
untuk (2 + 2 + 3) = 0 tidak ada solusi
Batas-batas untuk y adalah 2 2 2 2
sedangkan untuk x adalah 2 2
Sehingga dengan menggunakan maple, volume benda yang diperoleh adalah diperoleh
6 2 2 22
22 (2 + 2)
2
2
= 46 22
3 = 7,74
Perhitungan dengan Maple
Menggambar plot
Universitas Negeri Makassar Page 13
D. Menerapkan Sifat-Sifat Integral untuk Menyelesaikan Soal Integral dalam
Koordinat Polar
Soal Dan Pembahasan
1. Hitunglah nilai integral berikut dengan mengubahnya ke dalam koordinat polar
terlebih dahulu.
2
D adalah daerah di antara lingkaran dnegan jari-jari 2 dan jari-jari 5 . lingkaran-
lingkaran tersebut berpusat pada titik asal. Daerahnya berada pada kuadran I.
Penyelesaian:
Pertama-tama kita harus mengubah daerah D dalam koordinat polar. Lingkaran
dengan jari-jari 2 berarti = 2 , dan lingkaran dengan jari-jari 5 berarti = 5 .
Karena daerah yang dimaksud berada di antara jari-jari tersebut, maka dapat
dituliskan 2 5
Sedangkan daerah yang dimaksud berada pada kuadran I, sehingga dapat
dituliskan 0
2
Diketahui bahwa dalam koordinat polar, = cos dan = sin ,
=
Sehingga,
2
= 2(5
2
2
0
cos )( sin )
= 3(sin 2)5
2
2
0
= [1
44(sin 2)]
52
2
0
=1
4 [4(sin 2)]
52
20
(menggunakan sifat kelinearan integral)
=609
4 (sin 2)
20
(menggunakan sifat kelinearan integral)
Universitas Negeri Makassar Page 14
= 609
4(
1
2) cos 2 |
20
=609
4
2. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh = 3 + 2 sin dan = 2
Penyelesaian:
Daerah yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Untuk mengetahui luas daerah di atas, maka terlebih dahulu perlu diketahui
batas-batas untuk nilai dimana kurva saling berpotongan.
Untuk mengetahui nilai bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Diketahui = 3 + 2 sin dan = 2
Dapat dituliskan 3 + 2 sin = 2
sin = 1
2 =
7
6,11
6
Universitas Negeri Makassar Page 15
Berikut ini adalah gambar daerah
Kita tahu bahwa
6 adalah bentuk lain dari
11
6
Jika kita gunakan 7
6
11
6 maka kita akan menghitung daerah yang tidak di
arsir. Oleh karena itu batas yang digunakan adalah
6
7
6
Untuk menentukan nilai , fungsi yang terdekat dengan titik asal merupakan
batas bawah, dan fungsi yang terjauh merupakan batas atas.
Sehingga luas daerah D adalah
=
= 3+2 sin
2
76
6
= 1
22|
2
3+2 sin 76
6
= (5
2+ 6 + 2 sin2 )
76
6
= (7
2+ 6 cos (2))
76
6
Universitas Negeri Makassar Page 16
=7
2 6 cos
1
2sin 2|
6
76
=113
2+
14
3
= 24,187
3. Tentukan volume benda yang berada di bawah bola 2 + 2 + 2 = 9, di atas
bidang = 0, dan berada pada silinder 2 + 2 = 5
Penyelesaian:
Kita tahu bahwa rumus untuk menentukan volume adalah
= (, )
Ubah fungsi 2 + 2 + 2 = 9 ke bentuk = 9 2 + 2. Kita mengambil
nilai yang positif karena kita akan menghitung di atas bidang ( = 0)
Kini kita mempunyai dua fungsi yaitu = 0 dan = 9 2 + 2
Kita ingin menghitung daerah yang berada di bawah bola tetapi berada pada
silinder 2 + 2 = 5.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
Jadi, daerah yang akan dicari volumenya adalah sebuah cilinder yang
penutupnya merupakan sebuah bola.
Universitas Negeri Makassar Page 17
Sebelumnya kita ubah terlebih dahulu batas-batasnya dalam koordinat polar.
0 2
0 5 (jari-jari silinder)
Sehingga volume daerah yang dimaksud adalah
= 9 2 2
= 9 2 5
0
2
0
(2 = 2 + 2)
= 1
3(9 2)
32|
0
52
0
= 1
3 (9 2)
32|
0
52
0
= 19
3
2
0
=38
3
4. Hitunglah volume benda yang berada di antara fungsi = 2 + 2 dan bidang
= 16.
Penyelesaian:
Jika disketsakan maka gambar grafiknya sebagai berikut.
Universitas Negeri Makassar Page 18
Volume yang dicari adalah daerah selisih antara kedua kurva tersebut, yakni
= 16
2 + 2 = 16 (2 + 2)
Agar memudahkan dalam mencari nilai volume, fungsi di atas di ubah dalam koordinat
polar. Demikian pula batas-batas daerahnya.
Berikut ini adalah batas-batas daerahnya
0 2 0 4 = 16 2
Sehingga,
= 16 (2 + 2)
= (16 2)
4
0
2
0
= (82 1
44)|
0
42
0
= 64
2
0
= 128
Universitas Negeri Makassar Page 19
DAFTAR PUSTAKA
Purcell,dkk.2011.Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Budi Wono Setya.2001.Kalkulus Peubah Banyak dan Penggunannya.Bandung:ITB.
http://www.math24.net/definition-and-properties-of-double-integrals.html (di akses
24 Desember 2014)
http://tutorial.math.lamar.edu/Classes/CalcIII/DIGeneralRegion.aspx (di akses 24
Desember 2014)
http://ltcconline.net/greenl/courses/202/multipleintegration/Volume.htm (di akses 29
Desember 2014)
http://www2.seminolestate.edu/lvosbury/CalculusIII_Folder/ExamplesForExam4.ht
m (di akses 5 Januari 2015)
http://tutorial.math.lamar.edu/Classes/CalcIII/DIPolarCoords.aspx (di akses 5
Januari 2015)