Makalah Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan Oleh : Rangga Raufa Amri 04114705079 Muhammad Hadi Wijaya 04114708039 Aji Kusuma 04114708058 Rininta Fatma Sazamita 04114708022 Nurhafizah Utami 04114705001 Chandra Hadi Pratama 041147050 Pembimbing : Dr. Anita Masidin, MS, Sp.Ok DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Makalah
Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan
Oleh :
Rangga Raufa Amri 04114705079
Muhammad Hadi Wijaya 04114708039
Aji Kusuma 04114708058
Rininta Fatma Sazamita 04114708022
Nurhafizah Utami 04114705001
Chandra Hadi Pratama 041147050
Pembimbing :
Dr. Anita Masidin, MS, Sp.Ok
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Makalah:
Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan
Oleh :
Rangga Raufa Amri 04114705079
Muhammad Hadi Wijaya 04114708039
Aji Kusuma 04114708058
Rininta Fatma Sazamita 04114708022
Nurhafizah Utami 04114705001
Chandra Hadi Pratama 041147050
Telah diterima sebagai salah satu tugas dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang.
Palembang, Desember 2013
Pembimbing
Dr. Anita Masidin, MS, Sp.Ok
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T. yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”
Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan”. Makalah ini merupakan salah
satu tugas Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
RSMH Palembang, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Anita Masidin, MS, Sp.Ok
selaku dosen dan pembimbing yang telah memberikan tugas ini, serta semua pihak yang
telah membantu hingga selesainya makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan
demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tugas ini dapat memberi manfaat bagi
yang membacanya.
Palembang, Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja........................ 3
2.2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan....... 6
2.3 Strategi dan Pendekatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.. . 7
2.4. Prosedur Pencegahan Agar Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Dapat Tercapai ............................................................... 9
2.5. Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan..... 14
BAB III SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 18
BAB 1
PENDAHULUAN
Memasuki perkembangan era industri yang bersifat global seperti sekarang
ini, persaingan untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional, nasional
maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara kompetitif.
Industrialisasi tidak terlepas dari sumber daya manusia, yang dimana setiap
manusia diharapkan dapat menjadi sumber daya siap pakai dan mampu membantu
tercapainya tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan.
Pada dasarnya kekuatan yang ada dalam suatu perusahaan terletak pada
orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Apabila tenaga kerja
diperlakukan secara tepat dan sesuai dengan harkat dan martabatnya, perusahaan
akan mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dari uraian
tersebut jelaslah bahwa faktor sumber daya manusia memegang peranan yang
paling penting dan utama dalam proses produksi, karena alat produksi tidak akan
berjalan tanpa dukungan dan keberadaan sumber daya manusia.
Masalah yang sering muncul dalam perusahaan saat ini adalah kurangnya
perhatian terhadap aspek manusiawi. Bila ingin memahami perilaku karyawan,
seorang manajer atau pimpinan harus dapat menciptakan kondisi-kondisi yang
mendukung kenyamanan dan kegairahan kerja, sehingga dengan kondisi tersebut
karyawan dapat meningkatkan mutu kerjanya dan dapat meningkatkan kualitas
serta kuantitas perusahaan itu sendiri.
Tidak jarang para karyawan dalam suatu perusahaan dihadapkan pada
persoalan di dalam keluarga maupun perusahaan. Tekanan persoalan dapat berupa
aspek emosional dan fisik,terbatasnya biaya pemeliharaan kesehatan, dan
berlanjut pada terjadinya penurunan produktivitas karyawan. Pihak manajemen
perusahaan seharusnya mampu mengakomodasi persoalan karyawan sejauh yang
terkait dengan kepentingan perusahaan. Pertimbangannya adalah bahwa unsur
keselamatan dan kesehatan karyawan memegang peranan penting dalam
peningkatan mutu kerja karyawan. Semakin cukup kuantitas dan kualitas fasilitas
keselamatan dan kesehatan kerja, maka semakin tinggi pula mutu kerja
karyawannya. Dengan demikian perusahaan akan semakin diuntungkan dalam
upaya pencapaian tujuannya.
Keselamatan kerja berarti proses merencanakan dan mengendalikan situasi
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja melalui persiapan prosedur
operasi standar yang menjadi acuan dalam bekerja. Kesehatan kerja adalah
kondisi bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan
lingkungan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi
perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan
karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Terdapat beberapa pengertian tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang
didefinisikan oleh beberapa ahli, dan pada dasarnya definisi tersebut mengarah
pada interaksi pekerja dengan mesin atau peralatan yang digunakan, interaksi
pekerja dengan lingkungan kerja, dan interaksi pekerja dengan mesin dan
lingkungan kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung
terciptanya suasana kerja yang aman. Menurut Malthis dan Jackson (2002),
keselamatan kerja menunjuk pada perlindungan kesejahteraan fisik dengan
dengan tujuan mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera terkait dengan
pekerjaan.
Pendapat lain menyebutkan bahwa keselamatan kerja berarti proses
merencanakan dan mengendalikan situasi yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja melalui persiapan prosedur operasi standar yang menjadi acuan
dalam bekerja. Lalu Husni (2005) menyatakan bahwa keselamatan kerja bertalian
dengan kecelakaan kerja, yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau
dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara umum
dapat diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas.
Menurut Rika Ampuh Hadiguna (2009), kecelakaan kerja merupakan
kecelakaan seseorang atau kelompok dalam rangka melaksanakan kerja di
lingkungan perusahaan, yang terjadi secara tiba-tiba, tidak diduga sebelumnya,
tidak diharapkan terjadi, menimbulkan kerugian ringan sampai yang paling berat,
dan bisa menghentikan kegiatan pabrik secara total.
Dengan demikian, keselamatan kerja adalah sebagai ilmu pengetahuan
yang penerapannya sebagai unsur-unsur penunjang seorang karyawan agar
selamat saat sedang bekerja dan setelah mengerjakan pekerjaannya. Unsur-unsur
penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut.
• Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja.
• Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
• Teliti dalam bekerja.
• Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan
kesehatan kerja.
Unsur-unsur keamanan kerja dapat bersifat materil maupun nonmaterial. Unsur-
unsur yang bersifat materil diantaranya sebagai berikut.
• Baju kerja
• Helm
• Kaca mata
• Sarung tangan
• Sepatu
Unsur-unsur keamanan kerja yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut.
• Buku penunjuk penggunaan alat.
• Rambu-rambu dan isyarat bahaya.
• Himbauan-himbauan.
• Petugas Keamanan.
Kesehatan Kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan sebagai unsur-unsur
yang menunjang terhadap adanya jiwa-raga dan lingkungan kerja yang sehat.
Kesehatan kerja meliputi kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Kesehatan
rohani dan jasmani saling berkaitan, terutama kesehatan rohani akan sangat
berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan kesehatan jasmani sangat
dipengaruhi oleh kesehatan lingkungan (environmental).
Unsur-unsur penunjang kesehatan jasmani ditempat kerja adalah sebagai berikut.
• Adanya makanan dan minumn yang bergizi.
• Adanya sarana dan peralatan olah raga.
• Adanaya waktu istirahat.
• Adanya asuransi kesehatan bagi karyawan.
• Adanya sarana kesehatan atau kotak P3K (pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan).
• Adanya buku panduan mengenai K3.
• Adanya transportasi untuk kesehatan (mobil ambulan).
Unsur-unsur penunjang kesehatan rohani ditempat kerja adalah sebagai berikut.
• Adanya sarana dan prasarana ibadah.
• Adanya penyuluhan kerohanian rutin.
• Adanya tabloid atau majalah tentang kerohaniaan.
• Adanya tatalaku di tempat kerja.
• Adanya kantin dan tempat istirahat yang terkonsentrasi.
Unsur-unsur penunjang kesehatan lingkungan kerja di tempat kerja adalah sebagai
berikut.
• Adanya sarana prasarana dan peralatan bersihan, kesehatan, dan
ketertiban.
• Adanya tempat sampah yang memadai.
• Adanya WC (Water Closed) yang memadai.
• Adanya air yang memenuhi kebutuhan.
• Ventilasi udara yang cukup.
• Masuknya sinar matahari ke ruang kerja.
• Adanya lingkungan alami.
• Adanya kipas angina tau Air Conditioner (AC)
• Adanya jadwal piket kebersihan.
• Adanya pekerja kebersihan.
Hubungan antara keselamatan dan kesehatan kerja akan lebih jelas diikat pada
bagan berikut:
Bersikap hati-hati, teliti, dan menyadari K3
Mengikuti prosedur kerja
KARYAWAN YANG SELAMAT SEBELUM,
SEDANG, DAN SETELAH BEKERJA
Adanya kesehatan; Jasmani rohani
Adanya kesehatan lingkungan kerja
Adanya keamanan; Materil nonmateril
2.2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan
Tujuan adanya keamanan dan kesehatan kerja adalah untuk terciptanya
keselamatan karyawan saat sedang bekerja dan setelah, imbas dari karyawan yang
selamat adalah suatu keuntungan bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri.
Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
• Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
• Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya.
• Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
• Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai.
• Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja
• Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan
atau kondisi kerja.
• Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
• Menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
• Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam
keadaan sehat dan selamat.
• Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya
hambatan. 11.Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan
produksi dan produktivitas nasional
• Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja
tersebut 13.Memelihara sumber produksi agar dapat digunakan secara
aman dan efisien 14.Mengamankan suatu sistem kegiatan/pekerjaan mulai
dari input, proses dan out put. Selain itu penerapan program K3 juga
diharapkan dapat meningkatkan & mempertahankan kesehatan manusia
yang terlibat didalam sistem kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan.
Berikut ini keuntungan yang diperoleh perusahaan dan karyawan itu sendiri
dengan dilaksanakannya program K3.
Keuntungan untuk perusahaan antara lain:
• Meningkatkan kinerja dan omzet perusahaan.
• Mencegah terjadinya kerugian (total loss control minimum).
• Memeliharasarana dan prasarana perusahaan.
Keuntungan untuk karyawan antara lain:
• Meningkatkan kesejahteraan rohani dan jasmani karyawan.
• Meningkatkan penghasilan karyawan dan penduduk sekitarnya.
• Untuk kinerja yang berkesinambungan.
2.3. Strategi dan Pendekatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Setiap perusahaan sewajarnya memiliki strategi memperkecil atau bahkan
menghilangkan kejadian kecelakaan dan penyakit kerja di kalangan karyawan
sesuai dengan kondisi perusahaan .
Strategi yang perlu diterapkan perusahaan meliputi:
1. Pihak manajemen perlu menetapkan bentuk perlindungan bagi karyawan
dalam menghadapi kejadian kecelakaan dan penyakit kerja. Misalnya
melihat keadaan finansial perusahaan, kesadaran karyawan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja, serta tanggung jawab perusahaan dan
karyawan, maka perusahaan bisa jadi memiliki tingkat perlindungan yang
minimum bahkan maksimum.
2. Pihak manajemen dapat menentukan apakah peraturan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja bersifat formal ataukah informal. Secara
formal dimaksudkan setiap peraturan dinyatakan secara tertulis,
dilaksanakan dan dikontrol sesuai dengan aturan. Sementara secara
informal dinyatakan tidak tertulis atau konvensi, dan dilakukan melalui
pelatihan dan kesepakatan-kesepakatan.
3. Pihak manajemen perlu proaktif dan reaktif dalam pengembangan
prosedur dan rencana tentang keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
Proaktif berarti pihak manajemen perlu memperbaiki terus menerus
prosedur dan rencana sesuai kebutuhan perusahaan dan karyawan.
Sementara arti reaktif, pihak manajemen perlu segera mengatasi masalah
keselamatan dan kesehatan kerja setelah suatu kejadian timbul.
4. Pihak manajemen dapat menggunakan tingkat derajat keselamatan dan
kesehatan kerja yang rendah sebagai faktor promosi perusahaan ke
khalayak luas. Artinya perusahaan sangat peduli dengan keselamatan dan
kesehatan kerja para karyawannya. Untuk menentukan apakah suatu
strategi efektif atau tidak, perusahaan dapat membandingkan insiden,
kegawatan dan frekuensi penyakit-penyakit dan kecelakaan sebelum dan
sesudah strategi tersebut diberlakukan.
Berikut ini sumber dan strategi untuk meningkatkan keselamatan dan
kesehatan kerja menurut Schuler dan Jackson (2009):
Tabel 1
Sumber dan Strategi untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2.4. Prosedur Pencegahan Agar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dapat Tercapai
Hal-hal yang perlu dilaksanakan menurut ILO (international Labour Organization)
untuk menghindari dan menangulangi kecelakaan ditempat kerja adalah sebagai
berikut.
1. Perbaikan peraturan perundang-undangan
Memperbaiki peraturan perundang-undangan dan bermuatan hokum yang
mengatur para pekerja, pengusaha, organisasi pekerja, organisasi
pengusaha, dan pemerintah. Perbaikan secara menyeluruh dn kontinuitas
dalam pembentukan/pembuatan undang-undang, pelaksaan undang-
undang dan pengawasan oleh badan tertentu dalam pelaksanaan undang-
undang tersebut.
2. Standarisasi
Perusahaan tersebut dalam berbagai aspek harus baik menurut penilaian
baik menurut standar nasional maupun internasional. Misalnya seperti
yang telah ditentukan oleh SII (Standar Industri Indonesia), SNI (Standar
Nasional Indonesia) dan ISO (Internasional Standarization Organization).
3. Pengawasan
Ada kesinambungan dalam pengawasan menyeluruh yang dilakukan oleh
badan tertentu baik swasta maupun pemerintah terhadap pelqaksanaan
perundang-undangan oleh pengusaha. Pegawai pengawas tersebut adalah
pegawai teknis yang berkeahlian khusus dari depaertemen tenaga kerja
yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja. Dalam pengwasan tersebut
hendaknya bersih dari sikap dan perilaku KKn (korupsi, kolusi, dan
nepotisme).
4. Riset Teknis
Penelitian dan penilaian teknis yang dilakukan oleh tenaga ahli khusus dari
luar departemen tenaga kerja yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja.
5. Riset Medis
Penelitian kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja yang dilakukan
oleh petugas medis misalnya oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia).
6. Pendidikan
Program endidikan dan latihan dalam rangka ahli teknologi dan
pengembangan tenaga kerja bagi perusahaan yang memperkerjakan tenaga
kerja asing.
7. Pelatihan
Program pendidikan keterampilan baik dengan penyelesaian sendiri
maupun melalui badan-badan lain.
8. Pengarahan
Memberikan penyegaran terhadap tenaga kerja melalui penataan ruang
kerja, pembaruan peralatan kerja maupun dengan cara penyuluhan. Dapat
juga dilakukan dengan pemberian jenjang karir dan pendidikan atau
penelitian.
9. Asuransi
Suatuperlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk satuan berupa uang
sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang
dalam pelayanan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang dialami
oleh tenaga berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan
meninggal dunia.
10. Persuasi
Upaya realisasi pelaksaan keselamatan, kesehatan, keselamatan, dan
keamanan kerja dimasing-masing perusahaan yang dikomandoi sekaligus
penanggung jawabnya adalah pimpinan perusahaan.
11. Riset Psikologis
Penelitian terhadap aspek psikologis tenaga kerja dilingkungan
perusahaan, dilakukan oleh tenaga ahli pemerintah maupun swasta.
Misalnya suasana kerja, kerja yang dipaksakan, pekerjaan yang rentan
terhadap kecelakaan.
12. Riset Statistik
Penelitian terhadap keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja yang
diukur secara kuantitatif dan yang hasilnya dapat dijadikan pedoman oleh
semua karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.
Penyebab kecelakaan kerja dapat dikategorikan menjadi dua:
1. Kecelakaan yang disebabkan oleh tindakan manusia yang tidak melakukan
tindakan penyelamatan. Contohnya, pakaian kerja, penggunaan peralatan
pelindung diri, falsafah perusahaan, dan lain-lain.
2. Kecelakaan yang disebabkan oleh keadaan lingkungan kerja yang tidak