TUGAS KKS GIGI DAN MULUT Nama : Ririn Eviningtyas, S.Ked NIM : 04114705105 Periode : 14 November 2013 sampai 2 Desember 2013 KARIES Karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat sehingga timbul destruksi komponen komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas. GV Black mengklasifikasikan karies gigi berdasarkan lokasi permukaan karies. Klasifikasi GV Black juga menjadi acuan dalam melakukan preparasi gigi yang sesuai. Klasifikasi Lokasi dan Deskripsi Kelas I Karies yang terjadi pada pit dan fisur pada permukaan oklusal molar dan premolar serta pada pit bukal dan lingual, serta pit pada bagian lingual gigi insisivus, begitu juga dengan karies yang terjadi bagian labial. Kelas II Karies yang telah melibatkan bagian proksimal gigi premolar dan molar, pemeriksaan radiograf sangat penting untuk mendeteksi karies kelas II Kelas III Karies yang hanya melibatkan permukaan proksimal gigi insisivus dan kaninus Kelas IV Karies yang terjadi pada bagian proksimal dan telah melibatkan bagian insisal gigi insisivus dan kaninus
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS KKS GIGI DAN MULUT
Nama : Ririn Eviningtyas, S.Ked
NIM : 04114705105
Periode : 14 November 2013 sampai 2 Desember 2013
KARIES
Karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral
email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang
disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat sehingga timbul destruksi
komponen komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas.
GV Black mengklasifikasikan karies gigi berdasarkan lokasi permukaan karies. Klasifikasi GV
Black juga menjadi acuan dalam melakukan preparasi gigi yang sesuai.
Klasifikasi Lokasi dan Deskripsi
Kelas I Karies yang terjadi pada pit dan fisur pada permukaan oklusal molar dan
premolar serta pada pit bukal dan lingual, serta pit pada bagian lingual gigi
insisivus, begitu juga dengan karies yang terjadi bagian labial.
Kelas II Karies yang telah melibatkan bagian proksimal gigi premolar dan molar,
pemeriksaan radiograf sangat penting untuk mendeteksi karies kelas II
Kelas III Karies yang hanya melibatkan permukaan proksimal gigi insisivus dan
kaninus
Kelas IV Karies yang terjadi pada bagian proksimal dan telah melibatkan bagian
insisal gigi insisivus dan kaninus
Kelas V Karies yang terjadi pada sepertiga gingival pada permukaan fasial dan
lingual pada semua gigi
Kelas VI Karies yang terjadi pada insisal gigi insisivus dan kaninus serta pada tonjol
gigi molar dan premolar dan biasanya disebabkan oleh atrisi.
Klasifikasi Karies
Menurut ICDAS, karies diklasifikasikan :
D1, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat kering
D2, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat basah
D3, karies mencapai email
D4, karies hampir menyerang dentin (mencapai DEJ)
D5, karies menyerang dentin
D6, karies menyerang pulpa
WHITE SPOT
Merupakan bercak putih pada permukaan gigi dan proses awal terjadinya karies,
namun pada fase ini permukaan gigi masih utuh. Bercak putih (White spot) timbul
akibat pelepasan ion kalsium dan fosfat dari email gigi yang disebut dengan
demineralisasi.
Daerah white spot ini akan terlihat jelas pada gigi karena gigi yang asli berwarna
putih transparan dan mengkilat serta dilapisi pelikel (lapisan tipis bening dan tipis
pada gigi). white spot lesion ini menandakan mulai terjadi proses karies awal (early
decay), namun belum terbentuk lubang gigi (kavitas). Biasanya white spot terlihat di
bagian gigi yang dekat dengan gusi (leher gigi). Pada keadaan ini bila didiamkan akan
menjadi lubang atau kavitas (moderate decay) atau bahkan proses karies yang lebih
parah (advanced decay).
KARIES EMAIL
Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun bila ada rangsangan yang berasal dari
makanan atau minuman yang dingin akan terasa linu.
KARIES DENTIN
Ditandai dengan adanya rasa sakit apabila tertimbun sisa makanan. Apabila sisa
makanan disingkirkan maka rasa sakit akan berkurang.
IRITASI PULPA
Iritasi pulpa merupakan suatu keadaan dimana lapisan enamel gigi mengalami
kerusakan sampai batas dentino enamel junction
Subjektif : rasa ngilu sewaktu makan atau minum asam atau manis dan sikat gigi
Objektif :
- Inspeksi : karies (+), dapat diberbagai permukaan
- Sondasi : kedalaman superfisial, ngilu (+)
- Perkusi : (-)
- Tekanan : (-)
- Palpasi : (-)
Pengobatan : penambalan atau konservasi sebagai usaha mempertahankan gigi selama
mungkin dalam rongga mulut.
HIPEREMIS PULPA
Hiperemis pulpa merupakan kelanjutan iritasi pulpa, sumber iritan berupa
toksik/metabolik dari mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan struktur dentin
lalu penetrasi ke dalam pulpa.
Subjektif : sakit atau sangat ngilu ketika ada rangsangan dari makanan dan segera
akan hilang jika rangsang dihilangkan. Tidak ada riwayat sakit spontan.
Objektif :
- Inspeksi : karies (+)
- Sondasi : kedalaman medial, sangat ngilu dan sakit (+++) tapi segera hilang
- Perkusi : (-)
- Tekanan : (-)
- Palpasi : (-)
Pengobatan : penambalan atau konservasi ditambah dengan pulp capping
menggunakan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) sebagai usaha mempertahanlan gigi
selama mungkin dalam rongga mulut.
PULPITIS REVERSIBEL
Pulpitis reversibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa ringan sampai sedang yang
disebabkan oleh stimuli noksius, tetapi pulpa mampu kembali pada keadaan tidak
terinflamasi setelah stimuli ditiadakan. Rasa sakit yang berlangsung sebentar dapat
dihasilkan oleh stimuli termal pada pulpa yang mengalami inflamasi reversibel tapi
rasa sakit hilang segera setelah stimuli dihilangkan.
Subjektif : rasa sakit yang tajam hanya sebentar dan hilang setelah rangsangan
dihilangkan. Lebih sering diakibatkan oleh makanan dan minuman dingin daripada
panas dan oleh udara dingin.
Objektif :
- Perkusi : (-)
- Karies mengenai dentin/karies profunda
- Pulpa belum terbuka
- Sondase (+)
- Chlorethyl (+)
Pengobatan : pulpitis reversibel dapat dilakukan restorasi. Ada beberapa macam
restorasi yang dapat digunakan seperti amalgam, resin komposit, dan glass ionomer
cement (GIC)
PULPITIS IRREVERSIBEL
Pulpitis irreversibel merupakan perkembangan dari pulpitis reversibel. Kerusakan
pulpa yang parah akibat pengambilan dentin yang luas selama prosedur operatif,
terganggunya aliran darah pada pulpa akibat trauma, dan pergerakan gigi dalam
perawatan ortodonsi dapat menyebabkan pulpitis irreversibel. Pulpitis irreversibel
merupakan inflamasi parah yang tidak akan dapat pulih walaupun penyebabnya
dihilangkan.
Subjektif : nyeri pulpitis irreversibel dapat berupa nyeri tajam, tumpul, lokal, atau
difus dan berlangsung hanya beberapa menit atau berjam-jam dan terjadi spontan
yang disebabkan oleh makanan manis atau asam..
Objektif :
- Perkusi : (-)
- Karies mengenai dentin/karies profunda
- Pulpa terbuka
- Sondase (+)
- Chlorethyl (+)
Pengobatan : bisa dilakukan pulpotomi, pulpektomi,
NEKROSIS PULPA
Nekrosis pulpa adalah kematian pulpa yang dapat diakibatkan oleh pulpitis
irreversibel yang tidak dirawat atau terjadi trauma yang dapat mengganggu suplai
darah ke pulpa.
Subjektif : gigi yang kelihatan normal dengan pulpa nekrotik tidak menyebabkan
gejala rasa sakit. Ada diskolorasi gigi, kadang gigi mengalami perubahan warna
keabu-abuan atau kecoklat-coklatan yang nyata.
Objektif : gigi dengan pulpa nekrotik tidak berekasi terhadap dingin, tes pulpa listrik,
atau tes kavitas.
Pengobatan : Untuk gigi yang mempunyai akar satu diadakan perawatan akar syaraf.
Untuk gigi yang mempunyai akar lebih dari satu diadakan pencabutan bila ada
keluhan.
PERIODONTITIS
Periodontitis adalah penyakit inflamasi yang melibatkan struktur jaringan periodontal
dan mengakibatkan kerusakan dari jaringan perlekatan dan terdapat perkembangan
dari poket periodontal.
Subjektif : perdarahan gusi, perubahan warna gusi, bau mulut,
Objektif : gusi akan tampak bengkak dan berwarna merah keunguan. Akan tampak
endapan plak atau karang di dasar gigi disertai kantong yang melebar di gusi.
Pengobatan : skaling dan root planing, antibiotika, kumur-kumur antiseptik, bedah