LAPORAN GERIATRIC ASSESSMENTSEORANG PRIA DENGAN STROKE DAN
HIPERTENSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
dalam menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Disusun oleh:
Sely Fauziah030.10.248KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
PERIODE 16 MARET 2015 23 MEI 2015PUSKESMAS KECAMATAN
MAMPANGFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTAGERIATRIC ASSESSMENTI. Identitas PasienNama
: Tn. OGender
: Laki-lakiUmur
: 66 tahunAlamat
: Jl. Kp. Melayu Kecil V Gg. H. Ndin RT 09/RW 003Riwayat
pekerjaan: Nama Orang terdekat: Ny. OJumlah Anak
: 4 orangPria: 1 orangWanita: 3 orang
Jumlah Cucu
: 6 orang
Jumlah Cicit
: -Pendidikan
: SMPPendapatan
: Tidak ada
Sumber pendapatan: Dari anak
Pembiayaan kesehatan: KJSII. Riwayat Medis / Evaluasi Fisik
A. Riwayat Medis
1. Keluhan utama
Nyeri kepala sejak 5 hari yang lalu.
2. Keluhan tambahan
Batuk berdahak, pandangan kedua mata kabur.3. Riwayat penyakit
sekarang
Pasien mengeluh nyeri kepala sejak 5 hari yang lalu. Nyeri
kepala dirasakan seperti ditusuk-tusuk, terutama di daerah kepala
bagian belakang dan leher bagian belakang. Nyeri kepala dirasakan
hilang timbul, timbul saat beraktivitas dan hilang saat istirahat.
Nyeri kepala tidak disertai mual dan muntah. Pasien juga mengeluh
batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya, batuk yang
dialami pasien tidak berdahak, tetapi sejak seminggu terakhir batuk
menjadi berdahak. Pasien merasa tidak nyaman dengan batuk berdahak
yang dialaminya karena pasien sering terbangun di malam hari akibat
batuknya tersebut. Di samping itu, pasien juga mengeluhkan
pandangan kedua matanya kabur sejak 3 bulan yang lalu. Pasien
merasa seperti ada kabut yang menghalangi pandangannya sehingga
pasien tidak bisa melihat dengan jelas dan penglihatannya semakin
lama semakin menurun. Keluhan mata merah, berair, gatal, dan keluar
kotoran disangkal. Adanya riwayat trauma sebelumnya juga disangkal.
Untuk keluhan nyeri kepala, batuk berdahak, dan pandangan kedua
mata kabur ini pasien belum pernah mengkonsumsi obat-obatan
tertentu untuk mengurangi keluhan-keluhannya tersebut. Pasien
mengaku tidak pernah memeriksaan kesehatan dirinya ke dokter karena
keterbatasan biaya.4. Riwayat pembedahan
Tanggal / tahunJenis Operasi
--
5. Riwayat opname rumah sakit
Tanggal / tahunRumah SakitDiagnosis / Penyakit
Agustus 2013RSUD Budhi AsihPasien mengatakan sakit karena
hipertensi dan stroke
6. Riwayat kesehatan lain
Melakukan pemeriksaan kesehatan pada: Pasien tidak pernah
memeriksakan kesehatannya.
Pemeriksaan gigi / gigi palsu: Oral hygiene buruk, banyak caries
dan beberapa gigi sudah tanggal, tidak ada pemakaian gigi
palsu.Lain-lain: Tidak ada.
7. Riwayat alergi
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi obat maupun
makanan.
8. Kebiasaan
MerokokApakah anda merokok? YaApakah orang terdekat atau di
sekitar anda merokok? Ya
Minum alkohol
Apakah anda minum minuman beralkohol? TidakOlah raga
Apakah anda melakukan olah raga? TidakMinum kopi?
TidakLainnyaPasien makan rata-rata 2 kali sehari, tetapi tidak
menentu. Kadang-kadang pasien makan sekali sehari dan terkadang 3
kali sehari, tetapi sangat jarang. Pasien mengaku untuk makan dan
minumnya sehari-hari diperoleh dari pemberian tetangga atau anaknya
dengan porsi sedikit. Pasien jarang mengkonsumsi buah dan sayur.
Pasien minum air putih rata-rata kurang dari 8 gelas per hari. BAK
baik dan BAB 3-4 hari sekali.9. Obat-obatan yang dikonsumsi saat
ini
Dengan resep dokterDosis dan pemakaian
--
Tanpa resep dokterDosis dan pemakaian
Bintang 72 kali dalam sehari
10. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang
paling dekat dengan perasaan yang anda rasakan bulan
lalu?PertanyaanSetiap waktuSering sekaliKadang kadangJarang
sekaliTidak pernah
a. Berapa seringkah bulan yang lalu masalah kesehatan anda
menghalangi kegiatan anda (mis. pergi mengunjungi teman, aktivitas
sosial)?
b. Berapa seringkah bulan lalu anda merasa gugup?
c. Berapa seringkah bulan lalu anda merasa tenang dan damai?
d. Berapa seringkah bulan lalu anda merasa sedih sekali?
e. Berapa seringkah bulan lalu anda merasa bahagia?
f. Berapa seringkah bulan lalu anda merasa begitu sedih sampai
serasa tak ada sesuatupun yang mungkin menghiburnya?
g. Selama bulan lalu, berapa seringnya perasaan depresi anda
mengganggu kerja anda sehari-hari?
h. Selama bulan lalu, berapa sering anda merasa tak ada lagi
sesuatu yang anda harapkan lagi?
i. Selama bulan lalu, berapa sering anda merasa tak diperhatikan
keluarga?
j. Berapa sering selama bulan lalu anda merasa ingin menangis
apa saja?
k. Selama bulan lalu, berapa sering anda merasa bahwa hidup ini
sudah tak ada gunanya lagi ?
Kesimpulan: Pasien mengalami gangguan mood (depresif).11. Status
Fungsional
a. ADL dasar dan InstrumentalBisa sendiri sepenuhnyaPerlu
bantuan seseorangTergantung orang lain sepenuhnya
Mandi
Ambulansi
Tranfer
Berpakaian
Berdandan
BAB / BAK
Makan
Sediakan makan
Atur keuangan
Atur minum obat-obatan
Bertelpon
Kesimpulan: Pasien tergolong mandiri.b. Keterbatasan
fungsionalSudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda
membatasi kegiatan anda berikut ini?> 3 bulan< 3 bulanTak
terbatasi
Berbagai pekerjaan berat (mis. angkat barang, lari)
Berbagai pekerjaan sedang (mis. menggeser meja/almari, angkat
barang belanjaan)
Pekerjaan ringan di rumah yang biasa dikerjakan
Mengerjakan pekerjaan (di kantor/sehari-hari)
Naik bukit / naik tangga
Membungkuk, berlutut, sujud
Berjalan 100 meter
Makan, mandi, berpakaian, ke WC
B. Pemeriksaan Fisik1. Tanda VitalBaringDudukBerdiri
Tekanan darah170/90 mmHg170/90 mmHg160/90 mmHg
Nadi / menit86 x/menit86 x/menit86 x/menit
Laju respirasi / menit18 x/menit18 x/menit18 x/menit
2 bulan yl1 bulan ylSaat ini
Berat badanTidak ingatTidak ingat76 kg
Tinggi badanTidak ingatTidak ingat155 cm
BMI--18,73
2. Keadaan Kulit
: basah Bercak kemerahan
: Tidak adaLesi kulit lain: Tidak adaDekubitus
: Tidak ada3. Pendengaran
YaTidak
Dengar suara normal
Pakai alat bantu dengar
Cerumen impaksi
4. Penglihatan
YaTidak
Dapat membaca huruf surat kabar
Tanpa kaca mata
Dengan kaca mata(Tidak memiliki kacamata)(Tidak memiliki
kacamata)
Terdapat katarak/tidak
Kanan
Kiri
Dapatan funduskopi:NormalAbnormal (jelaskan)Tak terlihat
Kanan(Tidak dilakukan pemeriksaan)
Kiri
5. Mulut
BurukBaik
Higiene mulut
AdaTidak
Gigi palsu
Terpasang--
Lecet di bawah gigi palsu--
Lesi yang lain (kalau ada jelaskan)
6. Leher
NormalAbnormal (jelaskan)
Derajat gerak
Kel. Tiroid
Bekas luka pada tiroid
: Tidak adaMassa lain
: Tidak ada
Kelenjar limfe membesar/tidak: Tidak ada7. Dada
Massa teraba/tidak: Tidak ada
Kelainan lain: Tidak ada8. Paru-paru
KiriKanan
PerkusiSonorSonor
Auskultasi:
Suara dasarVesikulerVesikuler
Suara tambahanRonkhi (-), Whezzing (-)Ronkhi (-), Whezzing
(-)
9. Kardiovaskuler
a. Jantung
- IramaRegularIreguler
- BisingYaTidak
- GallopAdaTidak
Lain-lain (jelaskan)
b. BisingAdaTidak
- Karotis : Kiri
Kanan
- Femoralis: Kiri
Kanan
c. Denyut nadi periferAdaTidak
- A. dorsalis pedis
Kiri
Kanan
- A. tibialis posterior
Kiri
Kanan
Tak ada+1+2+3+4
d. Edema
-Pedal
-Tibial
-Sakral
10. Abdomen
Hati membesar/tidak: Tidak Massa abdomen lain: Tidak
adaBising/bruit
: Bising usus normalNyeri tekan
: Tidak adaCairan asites
: Tidak adaLimpa membesar/tidak: Tidak11. Rektum/anus: Tidak
dilakukan pemeriksaan.12. Genital / pelvis: Tidak dilakukan
pemeriksaan.13. MuskuloskeletalTak adaTl.
BlkgBahuSikuTanganPinggulLututKaki
Deformitas
Gerak terbatas
Nyeri
Benjolan / peradangan
14. Neurologik / Psikologik a. Status Mentalis BaikTerganggu
Orientasi
Orang
Waktu
Tempat
Situasi
Daya ingat
Sangat lampau
Baru terjadi
Ingat obyek setelah 5 menit segera (mengulang)
Kuesioner pendek / portable ttg Status Mental BetulSalah
Tanggal berapakah hari ini ?
Hari apakah hari ini ?
Apakah nama tempat ini ?
Berapakah nomor telpon rumah anda ?(Tidak memiliki telpon
rumah)
Berapakah usia anda ?
Kapankah anda lahir (tgl/bln/thn) ?
Siapa nama gubernur sekarang ?
Nama gubernur sebelum ini ?
Nama ibumu sebelum menikah ?
20 dikurang 3 dan seterusnya
Jumlah kesalahan: 50-2kesalahan : baik3-4kesalahan : gangguan
intelek ringan5-7kesalahan : gangguan intelek sedang
7-10kesalahan : gangguan intelek berat
Terdapat lima buah kesalahan yang menunjukkan bahwa pada pasien
ini ada gangguan fungsi intelektual sedang.b. Perasaan hati /
afeksi:c. Umum
NormalAbnormal (jelaskan)
Syaraf otak
Motorik : - kekuatan
- tonus
Sensorik : - tajam
- raba
- getaran
Refleks
Sereblar : - jari ke hidung
- Tumit ke ujung kaki
- Romberg
Gerak langkah
d. Tanda-tanda lain
YaTidakBila Ya, jelaskan
Tremor saat istirahat
Regiditas cogwebell
Bradikinesia
Tremor intense
Gerakan tak sadar
Refleks patologis
C. Data LaboratorikTidak ada.D. Hasil Pemeriksaan Tambahan
Lain
Tidak ada.E. Daftar Masalah & Rencana
PenangananTanggalProblem/diagnostikRencana
12 November 2014Nyeri kepala1. Pelaksanaan komunikasi, pemberian
informasi dan edukasi mengenai:
Penyebab nyeri kepala pada pasien seperti akibat tekanan darah
yang tinggi;
Apa yang harus dilakukan oleh pasien jika nyeri kepala dirasakan
semakin lama semakin berat (bersifat progresif) dan jika nyeri
kepala disertai gangguan kesadaran atau kelumpuhan, serta nyeri
kepala tidak membaik dengan pengobatan simtomatik.2. Rencana
pengobatan (simtomatik):
Paracetamol 500 mg, 3 kali sehari, 1 tablet (bila perlu).
Hipertensi grade I1. Pelaksanaan komunikasi, pemberian informasi
dan edukasi mengenai:
Tekanan darah tinggi yang dialami oleh pasien, hal-hal apa saja
yang menjadi penyebabnya, dan komplikasinya jika tidak segera
diobati;
Edukasi untuk senantiasa rutin mengkonsumsi obat darah tinggi
sesuai anjuran dokter;
Pembatasan asupan garam dalam makanan sehari-hari;
Memotivasi pasien untuk berobat ke puskesmas dan rutin kontrol
tekanan darah di puskesmas.2. Rencana pengobatan:
Amlodipine 5 mg, sekali sehari, 1 tablet, pagi hari sesudah
makan.
Batuk berdahak1. Pelaksanaan komunikasi, pemberian informasi dan
edukasi mengenai:
Penyebab batuk berdahak;
Edukasi cara batuk yang baik dan benar;
Edukasi untuk memeriksakan kesehatan dirinya ke puskesmas
terdekat.2. Rencana pengobatan:
Ambroxol 30 mg, 3 kali sehari, 1 tablet (bila perlu).
Pandangan kedua mata kabur e.c Katarak ODS1. Pelaksanaan
komunikasi, pemberian informasi dan edukasi mengenai:
Penyebab pandangan kedua mata kabur yang dapat merupakan akibat
penuaan (katarak senilis) atau komplikasi dari penyakit lain;
Apa yang harus dilakukan pasien jika pandangannya semakin lama
semakin bertambah kabur atau bahkan sampai tidak bisa melihat sama
sekali;
Memotivasi pasien untuk segera berobat ke puskesmas untuk
memeriksakan kesehatan matanya.2. Rencana penatalaksanaan: Rujuk ke
dokter spesialis mata di RSUD terdekat.
F. Laporan Lanjutan
Pasien seorang perempuan berusia 76 tahun dengan keluhan nyeri
kepala sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan batuk
berdahak sejak 2 minggu yang lalu. Di samping itu, pasien
mengeluhkan pandangan kedua matanya kabur sejak 3 bulan yang lalu,
dirasakan seperti ada kabut yang menghalangi pandangannya sehingga
pasien tidak bisa melihat dengan jelas dan penglihatannya semakin
lama semakin menurun. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
gizi pasien tampak kurus dengan BMI 17,58 kg/m2, tekanan darah
150/90 mmHg, termasuk ke dalam hipertensi grade I menurut JNC 7.
Saat ini tidak didapatkan tanda-tanda organ damage akibat
hipertensi seperti tanda-tanda stroke dan gagal jantung kongestif.
Pada pemeriksaan mata didapatkan adanya katarak ODS. Dari hasil
anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat disimpulkan bahwa pasien
memiliki beberapa hipotesis masalah, yaitu:
1. Cephalgia
2. Hipertensi grade I
3. Infeksi saluran pernapasan atas4. Katarak ODS
Pada kunjungan pertama, pasien diedukasi untuk memperbaiki pola
makannya, yaitu dengan makan secara teratur, mengurangi asupan
garam dalam makanannya, menambah variasi lauk pauk (misalnya
menambahkan tahu, tempe atau ikan) dan sayur dalam makanannya,
serta menambah konsumsi buah-buahan dan susu jika memungkinkan.
Pasien diberikan obat Paracetamol 500 mg, 3 kali sehari, 1 tablet
(bila perlu) untuk mengurangi keluhan nyeri kepalanya.Pasien
disarankan untuk istirahat yang cukup dan menjaga kebersihan di
dalam rumah. Pasien diajarkan cara batuk dan membuang dahak dengan
benar. Pasien dimotivasi untuk memeriksakan kesehatan dirinya,
terutama untuk masalah hipertensi dan katarak pada kedua matanya ke
puskesmas terdekat, yaitu Puskesmas Kelurahan Bukit Duri. Kunjungan
kedua dilakukan pada hari Rabu, 19 November 2014. Saat kunjungan
didapatkan keluhan pasien berupa nyeri kepala sudah mulai
berkurang, tetapi keluhan batuk berdahaknya masih ada dan pandangan
kedua mata pasien masih kabur. Pasien mengaku belum pergi berobat
ke puskesmas dengan alasan sudah terbiasa tidak berobat ke dokter
saat sakit dan tidak ada keluarga yang mengantar. Pasien juga
mengatakan bahwa keterbatasan biaya menjadi salah satu alasannya
tidak pergi berobat karena pasien tidak memiliki kartu jaminan
kesehatan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90
mmHg. Melihat kendala yang dialami oleh pasien, maka direncanakan
pertemuan dengan anak bungsu pasien pada kunjungan berikutnya untuk
menyampaikan kondisi kesehatan pasien saat ini. Kunjungan ketiga
dilakukan pada hari Rabu, 26 November 2014. Saat kunjungan
didapatkan pasien sudah tidak merasa nyeri kepala lagi dan batuk
berdahaknya masih ada, tetapi sudah mulai berkurang. Pandangan
kedua mata pasien masih kabur. Pasien mengaku belum juga pergi
berobat ke puskesmas karena tidak ada keluarga yang mengantar. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg. Pada saat
kunjungan, anak bungsu pasien sedang tidak berada di tempat
sehingga penjelasan mengenai kondisi kesehatan pasien belum bisa
disampaikan kepada pihak keluarga. Pasien disarankan dan terus
dimotivasi untuk memeriksakan kesehatan dirinya ke puskesmas agar
ia bisa mendapatkan obat-obatan untuk batuk berdahak dan
hipertensinya, serta mendapatkan penanganan lebih lanjut untuk
katarak yang terdapat pada kedua matanya.Kunjungan keempat
dilakukan pada hari Rabu, 3 Desember 2014. Saat kunjungan
didapatkan pasien masih mengeluhkan batuk berdahaknya masih ada.
Pandangan kedua mata pasien masih kabur seperti sebelumnya. Untuk
kesekian kalinya, pasien belum pergi berobat ke puskesmas dengan
alasan yang sama seperti sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg. Pasien diberikan obat anti
hipertensi, yakni amlodipine 5 mg yang diminum sekali sehari, 1
tablet di pagi hari sesudah makan dan obat batuk, yaitu ambroxol 30
mg yang diminum 3 kali sehari, 1 tablet setiap kali minum (bila
perlu). Pasien dimotivasi untuk tetap berusaha memeriksakan
kesehatan dirinya ke puskesmas agar ia bisa mendapatkan pengobatan
lebih lanjut untuk hipertensi dan katarak pada kedua matanya.
Kunjungan kelima dilakukan pada hari Senin, 8 Desember 2014.
Saat kunjungan didapatkan pasien sudah tidak mengalami batuk
berdahak lagi dan merasa sudah lebih baik dari kunjungan
sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80
mmHg. Pasien diberikan tambahan vitamin B complex yang diminum
sekali sehari. Meskipun kondisi pasien sudah membaik, pasien tetap
dimotivasi untuk tetap berusaha memeriksakan kesehatan dirinya ke
puskesmas agar ia bisa mendapatkan pengobatan lebih lanjut untuk
hipertensi dan katarak pada kedua matanya karena pandangan kedua
mata pasien masih kabur.Kunjungan keenam dilakukan pada hari Jumat,
12 Desember 2014. Saat kunjungan didapatkan pasien sudah merasa
jauh lebih baik dari kunjungan-kunjungan sebelumnya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg. Di
kunjungan keenam ini, anak bungsu pasien sedang tidak berada di
tempat lagi sehingga penjelasan mengenai kondisi kesehatan pasien,
terutama masalah katarak pada kedua mata pasien masih belum bisa
disampaikan kepada pihak keluarga. Oleh karena itu, penjelasan
mengenai penyakit hipertensi dan katarak yang dialami oleh pasien
lebih ditekankan lagi, terutama tentang komplikasi yang mungkin
timbul apabila tidak segera dilakukan tindakan hingga pasien
memahami kondisi kesehatannya saat ini. Pasien dimotivasi untuk
pergi memeriksakan kesehatan dirinya ke puskesmas agar ia bisa
mendapatkan penatalaksanaan lebih lanjut untuk hipertensi dan
katarak pada kedua matanya agar kondisi kesehatannya menjadi lebih
baik lagi.
TanggalProblem DiagnostikKegiatan
12 November 2014Cephalgia
Common cold
Hipertensi grade I
Katarak ODS Bina rapor awal
Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien
Edukasi mengenai etiologi, faktor risiko, gejala, pengobatan,
dan komplikasi yang mungkin terjadi dari penyakit hipertensi dan
katarak Edukasi mengenai gaya hidup sehat
Memberikan obat Paracetamol 500 mg, 3 kali sehari, 1 tablet
(bila perlu)
Anjuran untuk segera memeriksakan kesehatan diri ke
puskesmas.
19 November 2014Cephalgia
Common cold
Hipertensi grade I
Katarak ODS Pemantauan keluhan dan keadaan umum
Pemantauan tekanan darah
Edukasi lanjutan mengenai gaya hidup sehat
Perencanaan pertemuan dengan anak bungsu pasien pada kunjungan
berikutnya untuk menyampaikan kondisi kesehatan pasien
Anjuran untuk segera memeriksakan kesehatan diri, terutama
kontrol tekanan darah dan pemeriksaan mata ke puskesmas.
26 November 2014Cephalgia
Common cold
Hipertensi grade I
Katarak ODS Pemantauan keluhan dan keadaan umum
Pemantauan tekanan darah
Edukasi lanjutan mengenai gaya hidup sehat
Memberikan motivasi kepada pasien untuk memeriksakan kesehatan
dirinya ke puskesmas agar ia bisa mendapatkan obat-obatan untuk
batuk berdahak dan hipertensinya, serta mendapatkan penanganan
lebih lanjut untuk katarak yang terdapat pada kedua matanya.
3 Desember 2014Cephalgia
Common cold
Hipertensi grade I
Katarak ODS Pemantauan keluhan dan keadaan umum
Pemantauan tekanan darah
Edukasi lanjutan mengenai gaya hidup sehat
Memberikan obat anti hipertensi, yakni amlodipine 5 mg yang
diminum sekali sehari, 1 tablet di pagi hari sesudah makan dan obat
batuk, yaitu ambroxol 30 mg yang diminum 3 kali sehari, 1 tablet
setiap kali minum (bila perlu)
Memberikan motivasi kepada pasien untuk tetap berusaha
memeriksakan kesehatan dirinya ke puskesmas agar ia bisa
mendapatkan pengobatan lebih lanjut untuk hipertensi dan katarak
pada kedua matanya.
8 Desember 2014Cephalgia
Common cold
Hipertensi grade I
Katarak ODS Pemantauan keluhan dan keadaan umum
Pemantauan tekanan darah
Edukasi lanjutan mengenai gaya hidup sehat
Memberikan tambahan vitamin B complex yang diminum sekali
sehari.
Memberikan motivasi kepada pasien untuk tetap berusaha
memeriksakan kesehatan dirinya ke puskesmas.
12 Desember 2014Cephalgia
Common cold
Hipertensi grade I
Katarak ODS Pemantauan keluhan dan keadaan umum
Pemantauan tekanan darah
Edukasi lanjutan mengenai gaya hidup sehat
Memberikan penjelasan mengenai penyakit hipertensi dan katarak
lebih lanjut lagi, terutama tentang komplikasi yang mungkin timbul
apabila tidak segera dilakukan tindakan hingga pasien memahami
kondisi kesehatannya saat ini
Memotivasi pasien untuk pergi memeriksakan kesehatan dirinya ke
puskesmas agar ia bisa mendapatkan penatalaksanaan lebih lanjut
untuk hipertensi dan katarak pada kedua matanya agar kondisi
kesehatannya menjadi lebih baik lagi.
Rencana Perawatan Terpadu (Comprehensive)
Pasien diberikan penjelasan mengenai penyakit yang dideritanya.
Penjelasan meliputi etiologi, faktor risiko, gejala,
penatalaksanaan, serta komplikasi yang mungkin terjadi.
Rencana awal penatalaksanaan pada pasien Ny. N adalah dengan
modifikasi gaya hidup pasien dan anjuran untuk pemeriksaan
kesehatan secara rutin di puskesmas. Modifikasi gaya hidup yang
dianjurkan adalah dengan makan makanan bergizi seimbang dengan
porsi yang cukup secara teratur, mengurangi asupan garam
sehari-hari, minum air putih dengan jumlah yang cukup, serta
istirahat yang cukup. Selain itu, pasien juga dianjurkan untuk
segera pergi ke puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya, terutama
untuk penyakit hipertensi dan katarak pada kedua matanya..Secara
psikologis, pasien diberikan dukungan untuk tetap semangat dalam
menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah berbagai macam penyakit
degeneratif dan selalu berpikiran positif dalam hal apapun. Pasien
juga dianjurkan untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Secara sosial, pasien dianjurkan untuk lebih sering berinteraksi
dengan tetangga sekitar rumah dan mengikuti kegiatan yang diadakan
di lingkungan rumah.MasalahAnjuranKeterangan
Hipertensi Pemberian obat anti hipertensi
Diet rendah garam Amlodipine 1 x 5 mg
Konsumsi garam maksimal 4 gram/hari (setara dengan 1 sendok teh
garam)
Konsultasi ke bagian gizi Puskesmas Kecamatan Tebet untuk menu
makanan harian yang sesuai dengan keadaan pasien.
Cephalgia Pemberian obat analgesik Pemberian vitamin Paracetamol
3 x 500 mg (bila perlu) Vitamin B complex 1 x 1 tablet.
Batuk berdahak Pemberian obat batuk
Penjelasan cara batuk dan membuang dahak dengan benar Ambroxol 3
x 30 mg
Edukasi cara batuk dan membuang dahak dengan benar.
Katarak Pemeriksaan mata ke puskesmas terdekat Pemeriksaan mata
di Poli Mata Puskesmas Kecamatan Tebet untuk mengetahui kesehatan
mata saat ini dan dirujuk ke dokter spesialis mata di RSUD terdekat
untuk penanganan lebih lanjut.
LAMPIRAN
18