TUGAS ALJABAR LINEAR ELEMENTER Tentang Ruang-ruang Vektor Disusun Oleh: Kelompok IV 1. Miniarni Yulia Irwan 2. Riri Janasri 3. Sukardi 4. Yati Comelta Dosen Pembimbing: Retno Warni Pratiwi,S.Pd.,M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 1
29
Embed
TUGAS ALJABAR LINEAR ELEMENTER Tentang Ruang-ruang Vektor
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Ruang yang di rentang oleh vektor-vektor ini adalah
ruang baris dari matriks
[ 1−20032−5−3−2605151002618876 ]
Dengan mereduksi matriks ini menjadi bentuk eselon
baris, kita dapatkan :
[1−2003013200011000000 ]
Vektor-vektor baris taknol pada matriks ini adalah
w1=( 1, -2, 0, 0, 3) w2 = (0,1,3 ,2, 0)
w3= (0, 0, 1,1,0)
Teorema 14. Jika A adalah sebarang matriks, maka ruang
baris dan ruang kolom A mempunyai dimensi yang sama.
Dimensi ruang baris dan ruang kolom matriks A dinamakan
rank A dan dinyatakan dengan rank (A).
13
Teorema 15. Jika A adalah matriks n x n, maka
pernyataan-pernyataan berikut ekivalen satu sama lain.
( An x n )
a) A dapat dibalik
b) Ax = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial.
c) A ekivalen baris dengan In
d) Ax = b konsisten untuk tiap-tiap matriks b yang
berukuran n x 1.
e) Det(A) ≠ 0
f) A mempunyai rank n.
g) Vektor-vektor baris A bebas linear.
h) Vektor-vektor kolom baris A bebas linear.
Teorema 16. Sebuah sistem persamaan linear Ax = b
adalah konsisten jika dan hanya jika b berada pada
ruang kolom A.
Contoh 44
Misalkan Ax = b adalah sistem linear
[−1 3 21 2 −32 1 −2] [x1
x2
x3]=[ 1−9−3]
pecahkan dengan menggunakan hasil itu untuk menyatakan
b sebagai kombinasi linear dari vektor kolom A.
14
Penyelesaian:
dengan menggunakan eliminasi gauss akan menghasilkan:
x1=2,x2=−1,x3=3
Jadi, nilai b dalam vektor A dapat ditulis
2[−112 ]−[321 ]+3 [ 2−3−2 ]=[ 1−9−3]
Teorema 17. Sebuah sistem persamaan linear Ax = b akan
konsisten jika hanya jika rank matriks koefisien A sama
dengan rank dari matriks yang diperbesar [A/b]
Teorema 18. Jika Ax = b adalah sistem linear konsisten
dari m persamaan n bilangan takdiketahui, dan jika A
mempunyai rank r, maka pemecahan sistem tersebut
mengandung n – r parameter.
Contoh 45
Jika matriks 5 x 7 dengan rank 4, dan jika Ax = b
adalah sistem linear konsisten maka pemecahan tersebut
mengandung sistem 7-4 = 3 parameter.
RUANG HASIL KALI DALAM
15
Pada ruang vektor riil yang umum, hasil kali dalam
didefinisikan secara aksioma dengan menggunakan sifat-
sifat ini sebagai aksioma
Definisi. Sebuah hasil kali dalam ( inner prosuct) pada
ruang vektor riil V adalah fungsi yang
mengasosialisasikan bilangan riil < u,v > dengan
masing-masing pasangan vektor u dan v pada V sedemikian
rupa sehingga aksioma-aksioma berikut dipenuhi untuk
semua vektor u,v, dan w di V dan juga untuk semua
skalar k.
a) < u,v > = < v,u >
(aksioma simetri)
b) < u + v,w > = <u,w> + < v,w >
(aksioma penambahan )
c) < ku, v > = k < u,v > = 0
(aksioma homogen)
d) < v,v > ≥ 0 ; dan < v,v > = 0
(aksioma kepositifan )
Jika dan hanya jika v = 0
Sebuah ruang vektor riil dengan sebuah hasil kali dalam
dinamakan ruang hasil kali dalam riil (real product
space )
Teorema 19. Jika u, v, w adalah vektor-vektor pada
ruang hasil kali dalam riil dan k sebarang skalar, maka
a) < 0,v > = < v,0 > = 0
16
b) < u,v + w > = < u,v > + < u,w >
c) < u, kv> = k< u,v >
Contoh latihan 4.7 nomor 3a.
Hitunglah < u, v> dengan menggunakan hasil kali dalam
u=[2 −13 7 ]danv=[0 4
2 2]Jawab:
< u, v> = 2.0 + (-1).4 + 3.2 + 7.2
= 0 – 4 +6 +14
= 16
Contoh 53
< u,v + w > = (v+w)t At Au
= ( Vt+wt) At Au
(sifat transfos)
= (Vt At Au ) + (wt At Au )
(sifat perkalian matriks )
= < u, v > + < u, w >
PANJANG DAN SUDUT DI RUANG HASIL KALI DALAM
Kita akan mengembangkan pemahaman mengenai panjang,
jarak, dan sudut di ruang hasil kali dalam yang umum.
Di R2 panjang vector u = (u1 , u2) diberikan oleh
17
‖u‖=√u12+u2
2
Dapat ditulis dalam ruas-ruas hasil kali dalam titik
sebagai
‖u‖=√u.u=(u.u)1/2
Definisi. Jika V adalah sebuah ruang hasil kali dalam,
maka norma (atau panjang) vector u dinyatakan oleh ‖u‖dan didifinisikan oleh
‖u‖=¿u.u>¿1/2¿
Di R2,jarak antara dua titik u = (u1 , u2)dan v = (v1 , v2)
diberikan oleh
d(u,v) = √¿¿=‖u−v‖
di R3 jarak antara dua titik u = (u1 , u2 , u3) dan v = (v1 , v2 , v3)
diberikan oleh
d(u,v) = √¿¿=‖u−v‖
definisi. Jika V adalah sebuah ruang hasil kali dalam,
maka jarak antara dua titik(vector) u dan v dinyatakan
oleh d(u,v) dan didefinisikan oleh
d(u,v) = ‖u−v‖
Teorema 20 (ketaksamaan cauch Schwarz). Jika u dan v
adalah vector pada sebuah ruang hasil kali dalam maka
18
¿u,v>¿2≤¿u,u>¿v,v>¿❑¿¿
Bukti .
Jika u = 0, maka ¿u,v≥¿u,u≥0,sehingga persamaan
sebelumnya terpenuhi. Anggap u≠0. Misalkan
a=¿u,u>,b=2<u,v>,c=¿v,v>,dan misalkan t sebarang
vector itu sendiri akan selalu tak negative. Sehingga,
o≤<(tu+v ), (tu+v )≥¿u,u>t2+2<u,v>t+¿v,v>,
¿at2+bt+c
Sifat-sifat dari panjang Euclidis dan jarak Euclidis
dalam R2danR3.
Sifat sifat dasar panjang Sifat-sifat dasar jarakL1.‖u‖≥0
L2. ‖u‖=0jika dan hanya
jika u=o
L3.‖ku‖=|k|‖u‖
L4.‖u+v‖≤‖u‖+‖v‖
(ketaksamaan
segitiga)
D1. d(u,v)≥0
D2. d(u,v)=0 jika dan hanya
jika u = v
D3. d(u,v)= d(v,u)
D4. d(u,v)≤ d(u,w)+ d(w,v)
(ketaksamaan
segitiga)
19
Teorema berikutnya akan mengakui definisi-definisi kita
mengenai norma dan jarak pada ruang hasil kali dalam.
Teorema 21. Jika V adalah ruang hasil kali dalam, maka
norma‖u‖=¿u,u>¿1 /2¿dan jarak d(u,v)= ‖u−v‖ memenuhi
semua sifat yang didaftarkan pada table di atas.
Bukti dari sifat L4. Menurut definisi maka
‖u+v‖2 ¿<u+v,u+v>¿
¿<u,u>+2<u,v>+¿v,v>¿
≤<u,u>+2<u,v>+¿v,v>¿
≤<u,u>+2‖u‖‖v‖+¿v,v>¿
¿‖u‖2+2‖u‖‖v‖+‖v‖2
¿¿2
Dengan mengambil akar-akar kuadratnya maka akan
memberikan
‖u+v‖≤‖u‖+‖v‖
Anggaplah bahwa u dan v adalah vector-vektor taknol
dalamruang hasil kali dalam V. jika kita memberikan
kedua sisi, kita peroleh
(¿u,v> ¿‖u‖‖v‖
¿)2 ≤1
20
Atau secara ekivalen
-1≤¿u,v> ¿‖u‖‖v‖
≤1¿ (4.25)
Kini jika θ adalah sudut yang mengukur radian dari 0hingga π maka cos θ mengasumsikan setiap nilai antara -1 dan 1. Jadi dari (4.25) kita peroleh sudut yang unik,
sehingga:
cosθ=¿u,v> ¿‖u‖‖v‖
dan0≤θ≤π ¿
Contoh 57
Carilah cosinus sudut θ diantara vektor-vektor
u = (4,3,1,-2) dan v = (-2,1,2,3)
yang ruang vektornya adalah R4 dengan hasil kali dalam
euclidis
Pemecahan
‖u‖=√30‖v‖=√18dan<u,v≥−9
Sehingga
cosθ=¿u,v> ¿‖u‖‖v‖
= −9√30√18
= −32√15
¿
21
Definisi. Dalam ruang hasil kali dalam, dua vector u
dan v dinamakan orthogonal jika<u,v>=0.
Selanjutnya,jika u orthogonal terhadap setiap
vektorpada himpunan W, maka kita katakan bahwa u
orthogonal terhadap W.
Teorema 22. (teorema Pythagoras yang digeneralisasi).
Jika u dan v adalah vector-vektor orthogonal pada ruang
hasil kali dalam, maka
‖u+v‖2=‖u‖2+‖v‖2
Bukti.
‖u+v‖2¿<(u+v ), (u+v )≥‖u‖2+2<u,v>+‖v‖2
¿‖u‖2+‖v‖2
BASIS ORTONORMAL; PROSES GRAM-SCHMIDT
Definisi. sebuah himpunan vector pada ruang hasil kali
dalam dinamakanhimpunan orthogonal jika semua pasangan
vector-vektor yang berbeda dalam himpunan tersebut
orthogonal. Sebuah himpunan orthogonal yang setiap
vektornya mempunyai norma 1 dinamakan ortonormal.
Teorema 23. Jika S=(v1, v2,…,vn)adalah basis ortonormal
untuk ruang hasil kali dalam V,dan u adalah sebarang
vector dalam V, maka
22
u= <u, v1> v1+<u, v2> v2+…+<u, vn> vn
bukti. Karena S = (v1, v2,…,vn)adalah basis, maka vector u
dapat dinyatakan dalam bentuk
u= k1v1 +k2v2 + ...+knvn
dengan memperlihatkan bahwa k1 = <u, vi>untuk I = 1,2,
….,n. untuk setiap vector vi dalam S kita peroleh
<u, vi> =< k1v1 +k2v2 + ...+knvn , vi>
= k1 <v1 ,vi>,+k2 <v2 , vi>+ ...+kn <vn , vi>
Karena S =(v1, v2,…,vn)adalah himpunan ortonormal maka kita peroleh
<vi , vi> = ‖vi‖2=1 dan <vi , vj>=0 if j ≠i
Maka persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi
<u, vi> = ki
Contoh 62
Misalkan v1=(0,1,0 ),v2=(−45 ,0, 35 ),v3=(35 ,0, 45) mudah untuk
memeriksa bahwa S ={ v1, v2, v3} adalah basis ortonormal
untuk R3 dengan hasil kali dalam euclidis. Nyatalah
vektor u=(1,1,1) sebagai kombinasi linear vektor-vektor
S.
Pemecahan
23
¿u1,v1>¿1<u2,v2>¿−15
<u3,v3>¿75
Sehingga, menurut teorema 23
u=v1−15v2+
75v3
Yakni,
(1,1,1 )=(0,1,0)−15
(−45,0, 3
5)+75
(35,0, 4
5)
Teorema 24. Jika S =(v1, v2,…,vn)adalah himpunan
orthogonal vector taknol dalam ruang hasil kali dalam,
maka S bebas linear.
Bukti. Anggaplah
k1v1 +k2v2 + ...+knvn=0
untuk mendemostrasikan bahwa S =(v1, v2,…,vn)bebas
linear, maka kita harus membuktikan bahwa k1= k2=…= kn=0.
Untuk setiap vi dalam S, bahwa
<k1v1 +k2v2 + ...+knvn , vi > =<0, vi>=0
Dari ortogonalitas S,<vj , vi> = 0 bila j≠0 sehingga
ki<vj , vi>=0
karena vector-vektor S dianggap taknol, maka,<vj , vi>
≠0.menurut aksioma kepositifan untuk hasil kali dalam.
24
Maka ki =0. Karena indeks tikalas I sebarang, maka kita
peroleh k1= k2=…= kn=0.; jadi S bebas linear.
Teorema 25. Misalkan V adalah ruang hasil kali dalam dan
(v1, v2,…,vr)adalah himpunan ortonormal dari vector-
vektor V. jika W menyatakan ruang yang direntang oleh
(v1, v2,…,vr)maka setiap vector u dalam V dapat
diungkapkan dalam bentuk
u= w1+w2
dimana w1 terletak di W dan w2 ortogonal terhadap W
dengan memisalkan
w1 =<u, v1> v1 +<u, v2> v2 +…+<u, vr> vr
w2= u-v1> v1 -<u, v2> v2 -…-<u, vr> vr
Teorema 26. Setiap ruang hasil kali dalam berdimensi
berhingga taknol mempunyai sebuah basis ortonormal.
Teorema 27. (teorema proyeksi) jika W adalah subruang
yang berdimensi berhingga dari ruang hasil kali dalam
V, maka setiap vector u pada V dapat dinyatakan persis
mempunyai satu cara yaitu,
u= w1+w2
dimana w1 terletak di W dan w2 ortogonal terhadap W.
Teorema 28. (teorema Aproksimasi terbaik). Jika W
adalah subruang yang berdimensi berhingga dari ruang
25
hasil kali dalam V dan jika u adalah vector di V maka
adalah aproksimasi terbaik bagi u dari W dengan
pengertian bahwa
‖u−proyu‖<‖u−w‖
Untuk setiap vector w yang berbeda dari proy u.
KOORDINAT ; PERUBAHAN BASIS
Teorema 29. Jika S =(v1, v2,…,vr)adalah basis untuk
ruang vector V, maka setiap vector v yang terletak di V
dapat dinyatakan dalam bentuk v= c1v1, c2v2,…, cnvn persis
mempunyai satu cara.
Jika S==(v1, v2,…,vn)adalah basis untuk ruang vector V
yang berdimensi berhingga dan
v= c1v1, c2v2,…, cnvn
adalah pernyataan untuk v dalam basis S, maka skalar
c1, c2,…, cn dinamakan koordinat relative terhadap basis
S. vector koordinat dari v relative terhadap S
dinyatakan oleh v dan merupakan vector Rn yang
didefinisikan oleh
(v)s= (c1, c2,…, cn)
26
Matriks koordinat v relative terhadap S yang dinyatakan
oleh [v], sedangkan matriks n×1 didefinisikan oleh
[c1c2⋮c3]Teorema 30. Jika S adalah basis ortonormal untuk ruang
hasil kali dalam berdimensi n dan jika
(u)s= (u1, u2,…, un) dan (v)s= (v1, v2,…,
vn)
Maka
(a) ‖u‖=√u12+u2
2,..+un2
(b) d (u,v )=√¿¿
(c) ¿u,v≥u1v1 + u2v2+….+unvn
Teorema 31. Jika P adalah matriks transisi dari basis Cke basis B, maka
(a) P dapat dibalik
(b) P−1 adalah matriks transisi dari B ke B'
Teorema 32. Jika P adalah matriks transisi dari satu
basis ortonormal ke baris ortonormal yang lain untuk
sebuah ruang hasil kali dalam, maka
P−1=Pt
27
Definisi. Sebuah matriks A kuadart yang mempunyai sifat
A−1=At
Kita katakana matriks orthogonal.
Teorema 33. Yang berikutekivalen satu sama lain:
(a) A adalah orthogonal
(b) Vektor-vektor baris dari A membentuk himpunan
ortonormal Rn dengan hasil kali dalam Euclidis
(c) Vektor-vektor kolom A membentuk himpunan
ortonormal Rn dengan hasil kali dalam Euclidis.
Contoh 75
Tinjaulah matriks
A=[1√2
1√2
0
0 0 11√2
−1√2
0 ]Pemecahan
Vektor-vektor baris A adalah
r1=( 1√2 , 1√2
,0),r2=(0,0,1 ),r3=( 1√2 ,−1√2
,0)
28
Relatif terhadap hasil kali dalam euclidis, sehingga