i TUGAS AKHIR STUDI INTENSITAS KEBISINGAN PADA PENGGILINGAN PADI DI KELURAHAN DODU KECAMATAN RASANAE TIMUR KOTA BIMA OLEH: NAHRIO NIM : PO5303330181491 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN 2 0 1 9
71
Embed
TUGAS AKHIR STUDI INTENSITAS KEBISINGAN PADA … · D I Kesling AKL Yapma Mataram Tahun 2002 Riwayat Pekerjaan : Staf pada Dinas Kesehatan Kota Bima Mulai tahun 2006 s/d Sekarang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
TUGAS AKHIR
STUDI INTENSITAS KEBISINGAN PADA PENGGILINGAN PADI DI KELURAHAN DODU KECAMATAN RASANAE
TIMUR KOTA BIMA
OLEH:
NAHRIO NIM : PO5303330181491
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN
2 0 1 9
ii
STUDI INTENSITAS KEBISINGAN PADA PENGGILINGAN PADI DI KELURAHAN DODU KECAMATAN RASANAE TIMUR
KOTA BIMA
Tugas Akhir Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kesehatan
Oleh :
NAHRIO NIM: PO5303330181491
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2019
iii
iv
BIODATA PENULIS
Nama : Nahrio
Tempat Tanggal Lahir : Bima, 31 Desember 1974
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat : Dodu I Rt. 008 Rw. 003 Kel. Dodu
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima
Riwayat Pendidikan :
1. SDN Inpres Dodu I Tahun 1986
2. SMP Negeri 3 Bima tahun 1989
3. SMA Yasim Bima Tahun 1992
4. D I Kesling AKL Yapma Mataram Tahun 2002
Riwayat Pekerjaan :
Staf pada Dinas Kesehatan Kota Bima Mulai tahun 2006 s/d Sekarang
Karya Tulis ini saya persembahkan untuk:
”Istri tercinta Sunarti H.A. Talib
Motto
”Periharalah hati jangan kau nodai Sebab hati yang menentukan
Seluruh perbuatan seorang manusia”
v
ABSTRAK
STUDI INTENSITAS KEBISINGAN PADA PENGGILINGAN PADI DI KELURAHAN DODU KECAMATAN RASANAE TIMUR KOTA
BIMA Nahrio, Olga M. Dukabain *)
*) Program Studi Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Kupang
Xii + 43 halaman : tabel, gambar, lampiran
Pada industri penggilingan padi terdapat bising yang ditimbulkan oleh mesin-mesin suara bising seperti ini akan dirasakan para tenaga kerja pada setiap melakukan pekerjaan sehingga akan dapat menimbulkan ketidaknyamanan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas kebisingan dan dampak kebisingan terhadap pekerja penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Metode Deskriptif, Populasi penelitian ini adalah pekerja yang diambil dari 4 penggilingan padi yaitu berjumlah 8 orang pekerja. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat sound level meter dan mengukur dampak kebisingan menggunakan kuesioner. Teknik analisa data dilakukan secara deskriptif
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa Intensitas kebisingan pada Penggilingan Padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima pada penggilingan padi 1,2 dan 4 yang intensitas kebisingan sebesar 87,5 dBA (75%) melebihi NAB 85 dBA untuk 8 jam kerja/hari, sedangkan pada penggilingan 3 intesitas kebisingan sebesar 84,8 dBA (25%) tidak melebihi NAB 85 dBA untuk 8 kerja/hari dan dampak kebisingan terhadap pekerja seperti dampak terhadap komunikasi serta dampak terhadap kenyamanan yang memiliki dampak, tidak berdampak terhadap gangguan tidur dan dampak psikologis.
Untuk mengatasi berbagai permasalah diatas perlu dilakukan berbagai upaya diantaranya perancangan lingkungan kerja yang aman dan nyaman seperti melakukan rekayasa engineering di area mesin seperti pemberian pembatas atau sekat antara mesin dan pekerja, melakukan perawatan mesin secara berkala, pekerja penggilingan padi diwajibkan untuk memakai alat pelindung diri (APD) berupa : penyumbat telinga Ear Plug dan Ear Muff.
Kata Kunci : Intensitas Kebisingan, Dampak Kebisingan
Kepustakaan : 13 buah ( 1999 – 2016 )
vi
ABSTRACT
STUDI OF NOISE INTENSITY IN RICE MILS IN THE DODU SUB-DITRICH OF THE RASANAE EAST OF THE
CITY OF BIMA Nahrio, Olga M. Dukabain *)
*)Environmental Health Study Program Kemenkes Kupang Healt Polytechnic
Xii + 43 page : table, picture, artachment In the rice milling industry there is noise generated by noise engines like this will be felt by the workers at each work so that it can cause work inconvenience. The purpose of this study was to determine the noise intensity and noise impact on rice milling workers in Dodu Village, Rasanae District, East Bima City This study uses a descriptive method of research, the population of this study were workers who were taken from 4 rice mills, amounting to 8 workers. The sampling technique used is Saturated sampling is a sampling technique if all members of the population are used as samples. Data collection is done by using a sound level meter tool and measuring the noise impact using a questionnaire. Data analysis techniques were carried out descriptively Based on the research it can be concluded that the noise intensity in Rice Milling in Dodu Village, East Rasanae Subdistrict, Bima City in rice mills 1,2 and 4 with noise intensity of 87.5 dBA (75%) exceeds NAB 85 dBA for 8 working hours / day, while at mill 3 the intensity of noise of 84.8 dBA (25%) does not exceed NAB 85 dBA for 8 work / day and the impact of noise on workers such as the impact on communication and the impact on comfort has an impact on sleep disturbances and psychological impacts carried out such as designing a safe and comfortable work environment such as engineering in a machine area such as the provision of barriers between machines and workers, periodic maintenance of machines, rice mill workers are required to wear personal protective equipment ( PPE): Ear Plug and Ear Muff earplugs. Keywords : Noise Intensity, Noise Impact Literature : 13 pieces (1999 - 2016)
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta ridho-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
dengan judul “Studi Intensitas Kebisingan Pada Penggilingan Padi Di Kelurahan
Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima” tepat waktunya.
Tugas akhir ini disusun sebagai persyaratan menyelesaikan pendidikan program
studi D III Kesehatan Lingkungan pada program Percepatan Pendidikan Teanaga
Kesehatan melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Dalam penyusunan tugas akhir ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penulis alami, namun berkat dukungan dorongan dan semangat dari orang terdekat
sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis pada kesempatan
ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI, yang telah merancang program
RPL, sehingga membantu ASN dalam melaksanakan perkuliahan dalam waktu yang
singkat
2. Kepala DInas Kesehatan Propinsi NTB, atas dukungan dan fasilitasi pelaksanaan
kelas RPL
3. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, atas dukunganya dalam pelaksanaan kuliah
RPL
4. Ibu R. H. Kristina, SKM.,M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kupang.
5. Bapak Karolus Ngambut, SKM.,M.Kes selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Lingkungan Kupang
viii
6. Ibu Olga M. Dukabain, ST.,M.Kes selaku dosen pembimbing dan penguji tugas
akhir yang telah memberikan ilmu dan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Ibu Lidia Br. Tarigan, SKM.,M.Si selaku dosen penguji tugas akhir yang telah
memberikan saran dan perbaikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini.
8. Bapak Ferry W.F Waangsir, ST.,M.Kes selaku dosen penguji tugas akhir yang telah
memberikan saran dan perbaikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini.
9. Istri dan Anak tercinta atas semua do’a dan dukungannya yang tak terhingga.
10. Teman kelas RPL Mataram yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang
banyak membantu dan dukungannya
11. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Kupang yang telah bersaja memberikan bekal pengetahuan untuk memperkaya dan
mempertajam daya kritis serta intuisi penulis.
12. Semua pihak yang telah membantu dan dukungan terhadap penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangannya oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Metode Deskriptif yaitu
penelitian yang memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai
suatu keadaan subjek atau objek dalam penelitian pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.
B. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
Yang di teliti
Yang tidak diteliti
C. Variabel Penelitian
1. Intensitas Kebisingan pada Penggilingan Padi di Kelurahan Dodu
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima
2. Dampak Kebisingan terhadap Pekerja Penggilingan Padi di Kelurahan
Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima
- Intensitas Kebisingan - Dampak Kebisingan
Produktifitas Kerja
24 D. Definisi Operasional
Berikut definisi operasional masing-masing variabel dapat dilihat pada
tabel 3 dibawah ini :
Tabel 3
Definisi Operasional
No Variabel Penelitian Definisi Operasional Kriteria objektif Alat Ukur
1 Intesitas
Kebisingan
Intensitasi kebisingan yang
berasal dari mesin penggilingan
padi di Kelurahan Dodu Tahun
2019
MS : 85 dBA
TMS : > 85 dBA
berdasarkan
Peraturan Menteri
Kesehatan
Republik Indonesia
Nomor 70 Tahun
2016
Sound
Level
Meter
2 Dampak
Kebisingan
Dampak terhadap pekerja
penggilingan padi di Kelurahan
Dodu Kecamatan Rasanae
Timur Kota Bima Tahun 2019
berupa :
1. Gangguan Komunikasi
2. Gangguan Tidur
3. Gangguan Kenyamanan
4. Gangguan Psikologis
• Jawaban Ya
berdampak
• Jawaban Tidak
Tidak berdampak
Kuesioner
25
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur
berjumlah 4. Penelitian ini mengambil 4 penggilingan padi. Populasi
penelitian ini adalah pekerja yang diambil dari 4 penggilingan padi yaitu
berjumlah 8 orang pekerja.
2. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah sampling Jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
F. Metode Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan peralatan untuk mendapatkan data
sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peralatan yang
digunakan untuk pengambilan data beserta pendukungnya adalah :
1. Sound level meter merk Mastech MS6700 Alat pengukur kebisingan
yang digunakan untuk mengukur intensitas kebisingan di tempat kerja.
Cara kerja Sound level meter adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Alat
1) Pasang baterai pada tempatnya.
2) Tekan tombol power.
3) Cek garis tanda pada monitor untuk mengetahui baterai
dalam keadaan baik atau tidak.
26
4) Kalibrasi alat dengan kalibrator, sehingga angka pada
monitor sesuai dengan angka kalibrator.
5) Mempersiapkan formulir pencacatan kebisingan (Form Bis 1)
b. Pengukuran
1) Pilih tombol pada posisi:
Fast : untuk jenis kebisingan kontinyu
Slow : untuk kebisingan terputus-putus
2) Pilih range intensitas kebisingan.
3) Tentukan lokasi pengukuran.
4) Setiap lokasi pengukuran dilakukan pengukuran selama 15
menit, pembacaan dilakukan setiap 5 detik sehingga data
yang terkumpul sebanyak 180 data.
5) Catat data hasil pengukuran dalam Formulir.
c. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar NAB kebisingan di
Indonesia ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standard dan
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.
2. Kuesioner
G. Pengolahan Data
Adapun teknik pengolahan data sebagai berikut :
1. Data kebisingan hasil perhitungan dibandingkan dengan standar yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27
70 Tahun 2016 tentang Standard dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Kerja Industri.
2. Data Dampak Kebisingan berdasarkan hasil wawancara dengan pekerja
penggilingan padi pekerja penggilingan padi di Kelurahan Dodu
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima dengan menggunakan kuesioner.
H. Analisa Data
Analisis data dengan cara mengumpulkan data kemudian diolah dan
disajikan dalam bentuk tabel/grafik dan dianalisis secara deskriptif.
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Kelurahan Dodu
Kelurahan Dodu merupakan salah satu Kelurahan dari 8 Kelurahan
yang ada di wilayah Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima Nusa
Tenggara Barat yang terletak ±10 Km arah Timur Kota Bima Kelurahan
Dodu memiliki 2 Lingkungan yaitu Lingkungan 1 Dodu II dan
Lingkungan 2 Dodu I dengan luas wilayah 20 km2 dengan batas-batas
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kelurahan Nungga
b. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kelurahan Kodo
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kelurahan Lampe
d. Sebelah Timur Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Wawo
Kabupaten Bima.
2. Keadaan Demografi dan Kependudukan
Jumlah Penduduk Kelurahan Dodu pada tahun 2019 sebanyak
3.191 jiwa terdiri dari laki-laki 1.613 dan perempuan sebanyak 1578
jiwa.
3. Gambaran Umum Penggilingan Padi
Jumlah penggilingan padi yang ada di wilayah Kelurahan Dodu
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima berjumlah 5 Unit. Yang
29
beroperasi berjumlah 4 unit sedangkan 1 unit tidak beroperasi, dengan
jumlah pekerja sebanyak 10 orang terdiri dari laki-laki 7 orang dan
perempuan berjumlah 3 orang.
4. Keadaan Umum Responden
a. Umur
Hasil kuesioner diperoleh data sebaran umur 8 responden pada
4 penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur
berumur antara 34-69 tahun.
b. Jenis Kelamin
Hasil kuesioner diperoleh data jenis kelamin 8 responden pada 4
penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota
Bima dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Penggilingan Padi Di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima Tahun 2019
Sumber: Data Primer Terolah Tahun 2019
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa distribusi jenis kelamin
responden pada penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan
Rasanae Timur Kota Bima yang paling banyak berjenis kelamin laki-
NO JENIS KELAMIN JUMLAH %
1 Laki-Laki 5 37.55
2 Perempuan 3 62.5
Jumlah 8 100
30
laki sebanyak 62,5%, sedangkan lainnya berjenis kelamin perempuan.
c. Tingkat Pendidikan
Hasil kuesioner diperoleh data tingkat pendidikan 8 responden
pada penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur
Kota Bima dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden Penggilingan Padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur
Kota Bima Tahun 2019
NO PENDIDIKAN JUMLAH %
1 SD 2 25
2 SMP 4 50
3 SMA 2 25
JUMLAH 8 100
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa distribusi tingkat
pendidikan responden pada penggilingan padi di Kelurahan Dodu
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima yang paling banyak
berpendidikan SMP sebanyak 50% sedangkan lainya berpendidikan
SD dan SMA.
d. Lama Kerja
Hasil kuesioner diperoleh data lama kerja 8 responden pada 4
penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota
Bima dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Sumber: Data Primer Terolah Tahun 2019
31
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Lama Kerja Responden Penggilingan Padi Di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur
Kota Bima Tahun 2019
NO LAMA KERJA (Tahun) JUMLAH (%)
1 1 – 4 3 37.5
2 5 - 9 2 25
3 10 – 14 2 25
4 15 – 20 1 12,5
Jumlah 8 100 Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2019
Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa distribusi lama kerja
responden pada penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan
Rasanae Timur Kota Bima yang paling tinggi 1-4 tahun 3 Responden
(37,5%) sedangkan yang paling rendah 15-20 tahun 1 responden
(12,5%).
e. Lama Waktu Kerja
Hasil kuesioner diperoleh data lama waktu kerja/hari 8
responden pada 4 penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan
Rasanae Timur Kota Bima dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
32
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Lama Waktu Kerja Responden Penggilingan Padi Di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur
Kota Bima Tahun 2019
NO LAMA KERJA (Jam/hari) JUMLAH (%)
1 5 3 37.5
2 6 5 62.5
Jumlah 8 100 Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2019
Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa distribusi lama waktu
kerja responden dalam sehari paling tinggi adalah 6 jam (62,5%)
lainnya 5 jam (37,5%)
f. Waktu Istirahat
Hasil kuesioner diperoleh waktu istirahat kerja 8 responden pada
4 penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota
Bima dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Waktu Istirahat Kerja Responden Penggilingan Padi Di Kelurahan Dodu Kecamatan
Rasanae Timur Kota Bima Tahun 2019
NO WAKTU
ISTIRAHAT
LAMA
(JAM) JUMLAH (%)
1 Ada 1 8 100
2 Tidak Ada 0 0 0
Jumlah 1 8 100
Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2019
Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa distribusi waktu istirahat
kerja responden yang menyatakan ada 100% dan lama waktu
33
istirahat sebanyak 1 jam yaitu jam 12.00 -13.00. Wita.
g. Pemakaian APD
Hasil kuesioner diperoleh data pemakaian APD berupa
pelindung telinga 8 responden pada 4 penggilingan padi di Kelurahan
Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Pemakaian APD Berupa Pelindung Telinga Responden Penggilingan Padi Di Kelurahan Dodu
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima Tahun 2019
NO PEMAKAIAN APD JUMLAH (%)
1 Pernah 0 0
2 Tidak Pernah 8 100
Jumlah 8 100
Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2019
Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa distribusi pemakaian APD
berupa pelindung telinga diketahui 100% responden menyatakan
tidak pernah.
h. Penjelasan Kegunaan APD
Hasil kuesioner diperoleh data penjelasan kegunaan APD
berupa pelindung telinga 8 responden pada 4 penggilingan padi di
Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
34
Tabel 10
Distribusi Frekuensi Penjelasan Kegunaan APD Pelindung Telinga Pada Responden Penggilingan Padi Di Kelurahan Dodu
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima Tahun 2019
NO PENJELASAN
PENGGUNAAN APD JUMLAH %
1 Pernah 0 0
2 Tidak Pernah 8 100
Jumlah 8 100
Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2019
Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa distribusi penjelasan tentang
kegunaan APD berupa pelindung telinga diketahui 100% responden
menyatakan tidak pernah.
B. Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan
Hasil pengukuran intensitas kebisingan pada 4 penggilingan padi
yang di wilayah Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 11
Distribusi Frekuensi Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan pada Penggilingan Padi Di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur
Kota Bima Tahun 2019
NO NAMA PENGGILINGAN
FREKUENSI (dBA)
STANDAR (dBA) KET
1 Penggilingan 1 87,5 85 TMS
2 Penggilingan 2 87,5 85 TMS
3 Penggilingan 3 84,8 85 MS
4 Penggilingan 4 87,5 85 TMS
Sumber: Data Primer Terolah Tahun 2019
35
Tabel 11 di atas menunjukkan hasil pengukuran intensitas
kebisingan pada penggilingan padi yang di wilayah Kelurahan Dodu
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima yang paling tinggi pada
Penggilingan 1,2 dan 4 adalah 87,5 dBA hasil tidak memenuhi syarat
melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) sedangkan pada penggilingan 3
adalah 84,8 dBA memenuhi syarat berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar dan
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.
C. Dampak Kebisingan
1. Dampak Terhadap Komunikasi
Hasil kuesioner terhadap 8 Responden pada 4 penggilingan padi di
Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima diperoleh Hasil
Dampak Komunikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 12
Distribusi Frekuensi Dampak Komunikasi Responden Penggilingan Padi Di Kelurahan Dodu Kecamatan
Rasanae Timur Kota Bima Tahun 2019
NO Variabel YA % TIDAK %
1 Berkomunikasi dengan
suara yang keras 8 100 0 0
2 Tidak bisa berkomunikasi
dengan pekerja lain 8 100 0 0
3 Tidak bisa mendengarkan
perintah dari pimpinan 8 100 0 0
Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2019
36
Tabel 12 diatas bahwa dampak terhadap komunikasi pada 8
Responden penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae
Timur Kota Bima 100% responden menyawab ya (berdampak).
2. Dampak Terhadap Gangguan Tidur
Hasil kuesioner terhadap 8 Responden pada 4 penggilingan
padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima diperoleh
hasil dampak terhadap gangguan tidur dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 13
Distribusi Frekuensi Dampak Gangguan Tidur Responden Penggilingan Padi Di Kelurahan Dodu Kecamatan
Rasanae Timur Kota Bima Tahun 2019
NO Variabel YA % TIDAK %
1 Kesulitan Tidur 0 0 8 100
2 Merasa Pusing 0 0 8 100
Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa distribusi dampak terhadap
Gangguan Tidur pada 8 Responden penggilingan padi di Kelurahan
Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima 100% responden menyawab
tidak (tidak berdampak).
3. Dampak Terhadap Kenyamanan
Hasil kuesioner terhadap 8 Responden pada 4 penggilingan
padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima diperoleh
hasil dampak terhadap kenyaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Sumber: Data Primer Terolah Tahun 2019
37
Tabel 14
Distribusi Frekuensi Penjelasan Dampak Terhadap Kenyaman Responden penggilingan Padi Di Kelurahan Dodu
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima Tahun 2019
NO VARIABEL YA % TIDAK %
1 Merasa Tidak Nyaman 8 100 0 0
2 Merasa Terganggu 6 75 2 25
3 Mengganggu Konsentrasi 2 25 6 75
Tabel 14 di atas menunjukkan bahwa distribusi dampak terhadap
kenyamanan pada 8 Responden penggilingan padi di Kelurahan Dodu
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima 100% responden menyawab Ya
(berdampak).
4. Dampak Terhadap Psikologis
Hasil kuesioner terhadap 8 Responden pada 4 penggilingan
padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima diperoleh
hasil dampak terhadap psikologis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 15
Distribusi Frekuensi Dampak Terhadap Psikologis Responden Penggilingan Padi Di Kelurahan Dodu Kecamatan
Rasanae Timur Kota Bima Tahun 2019
NO Variabel YA % TIDAK %
1 Merasa Mudah Tersinggung 0 0 8 100
2 Merasa Mudah Marah 0 0 8 100
3 Merasa Stres 0 0 8 100
Sumber: Data Primer Terolah Tahun 2019
Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2019
38
Tabel 15 diatas menunjukkan bahwa distribusi dampak terhadap
psikologis pada 8 Responden penggilingan padi di Kelurahan Dodu
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima 100% responden menyawab tidak (tidak
berdampak).
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian terkait Intensitas kebisingan pada 4
penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima
dengan hasil pengukuran penggilingan 1 dengan intensitas kebisingan 87,5
dBA (melebihi NAB yaitu 85 dBA), pada penggilingan 2 dengan intensitas
kebisingan 87,5 dBA (melebihi NAB yaitu 85 dBA), pada penggilingan 3
dengan intensitas kebisingan 84,8 dBA (tidak melebihi NAB yaitu 85 dBA),
dan penggilingan 4 dengan intensitas kebisingan 87,5 dBA (melebihi NAB
yaitu 85 dBA). untuk Nilai Ambang Batas (NAB) tingkat kebisingan
menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun
2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
adalah 85 dBA bila bekerja dalam waktu 8 jam.
Oleh sebab itu maka dapat diketahui bahwa intensitas kebisingan
pada penggilingan padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur
Kota Bima, hasil melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang
diperkenankan sebanyak 3 pengilingan padi (75%) dan 1 penggilingan
padi (25%) yang tidak melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) 85 dBA
untuk 8 jam kerja/hari. sehingga penggilingan padi tersebut dikategorikan
sebagai penggilingan dengan intensitas bising yang tinggi, untuk itu
39
perlu dilakukan pengendalian lebih lanjut terutama terhadap ruang
mesin dan ruang pekerja.
Kebisingan pada lingkungan kerja merupakan faktor penting
dalam perancangan pabrik karena kebisingan yang terjadi terus
menerus di lingkungan kerja dengan intensitas tinggi tidak sekedar
menimbulkan rasa tidak nyaman namun juga dapat menimbulkan efek
serius bagi kesehatan manusia. Dalam pedoman Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (1984), menyatakan bahwa kebisingan mempunyai
pengaruh terhadap tenaga kerja, mulai dari gangguan ringan berupa
gangguan konsentrasi kerja, pengaruh dalam komunikasi dan
kenyamanan kerja sampai pada cacat yang berat karena kehilangan daya
mendengar (tuli) yang menetap.
Kebisingan pada lingkungan industri dapat menyebabkan
berbagai dampak pada tenaga kerja, seperti gangguan komunikasi,
gangguan keseimbangan dan efek pada pendengaran, antara lain dampak
terhadap komunikasi, dampak gangguan tidur dan dampak psikologis.
Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh kebisingan
di lapangan terhadap perkerja yang setiap harinya bekerja pada
lingkungan tersebut, sebanyak 8 orang pekerja pada 4 penggilingan padi
diminta untuk mengisi kuesioner. Dari jawaban yang terkumpul dapat
diketahui bahwa sebagian besar pekerja di penggilingan padi di Kelurahan
Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima yaitu dampak terhadap
komunikasi berupa berkomunikasi dengan pekerja lain harus menggunakan
40
suara yang keras 100% berdampak, berkomunikasi dengan pekerja lain tidak
bisa saling mendengarkan 100% berdampak dan tidak bisa mendengarkan
perintah dari pimpinan 100% berdampak. Sedangkan dampak terhadap
kenyamanan berupa merasa tidak nyaman bekerja ditempat yang bising 100%
berdampak, merasa terganggu dengan suara yang bising 75% berdampak dan
suara bising mengganggu konsentrasi bekerja 25% berdampak, tidak
berdampak pada gangguan tidur dan dampak terhadap psikologis karena
mereka sudah terbiasa bekerja pada tempat kerja yang bising.
Kebisingan pada lingkungan kerja merupakan faktor penting
dalam perancangan pabrik karena kebisingan yang terjadi terus
menerus di lingkungan kerja dengan intensitas tinggi tidak sekedar
menimbulkan rasa tidak nyaman namun juga dapat menimbulkan efek serius
bagi kesehatan manusia.
Intensitas Kebisingan yang melampaui Nilai Ambang Batas (NAB) dapat
menimbulkan dampak yang sangat buruk terhadap kesehatan pekerja seperti :
kehilangan fungsi pendengaran, gangguan pada susunan syaraf pusat dan organ
keseimbangan serta dapat menurunkan kinerja berupa kurangnya perhatian dan
konsentrasi sehingga terjadi kesalahan-kesalahan dalam bekerja.
Untuk mengatasi berbagai permasalah diatas perlu dilakukan berbagai
upaya diantaranya perancangan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
seperti melakukan rekayasa engineering di area mesin seperti pemberian
pembatas atau sekat antara mesin dan pekerja, melakukan perawatan mesin
secara berkala, pekerja penggilingan padi diwajibkan untuk memakai alat
41
pelindung diri (APD) berupa : penyumbat telinga Ear Plug dan Ear Muff
penggunaan pelindung telinga dapat mengurangi ± 5 dBA kebisingan sehingga
penggunaan APD merupakan langka terakhir yang sangat bermanfaat untuk
melindungi pekerja dari kebisingan.
42
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Intensitas kebisingan pada Penggilingan Padi di Kelurahan Dodu
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima pada penggilingan padi 1,2 dan
4 yang intensitas kebisingan sebesar 87,5 dBA (75%) melebihi NAB
85 dBA untuk 8 jam kerja/hari, sedangkan pada penggilingan 3 intesitas
kebisingan sebesar 84,8 dBA (25%) tidak melebihi NAB 85 dBA untuk
8 kerja/hari.
2. Dampak kebisingan terhadap pekerja Penggilingan Padi di Kelurahan
Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima yang memiliki dampak
adalah dampak terhadap komunikasi dan dampak terhadap kenyamanan
tidak ada dampak terhadap gangguan tidur dan dampak terhadap
psikologis.
B. Saran
Dengan melihat hasil penelitian, maka dapat disampaikan saran
sebagai berikut :
1. Bagi Pekerja :
a. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti pelindung telinga saat
bekerja.
a. Menggunakan waktu istrahat dengan baik.
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
43
2. Bagi Pemilik Usaha
a. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti pelindung telinga
dan masker bagi pekerja.
b. Memberikan himbauan pada pekerja untuk selalu menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) berupa pelindung telinga saat bekerja.
c. Merekayasa engineering di area mesin seperti pemberian pembatas
atau sekat antara mesin dan pekerja.
3. Bagi Pemerintah/Instansi Terkait
a. Melakukan pengawasan secara berkala
b. Memberikan pelatihan kepada pekerja tentang K3.
c. Memberikan penyuluhan pada pekerja penggilingan padi tentang
pentingnya memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti pelindung
telinga, masker dll.
DAFTAR PUSTAKA
Buchari. 2007. Kebisingan dan Hearing Conservation Program. USU Respository. Budi Santoso. 2008. Analisis Kebisingan Pada Proses Produksi Gula Pada Stasiun Masakan, Putaran, Dan Power House Di Pg Bungamayang, Lampung. Christin Lianasari. 2010. Hubungan Antara Kebisingan Dengan Fungsi Pendengaran Pada Pekerja Penggilingan Padi Di Colomadu Karanganyar Hadi Ritanto. 2010. Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Penggilingan Padi Di Kecamatan Karanganyar Himpunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1984. Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Pekerja. Fakultas KesePhatan Masyarakat UI. Jakarta. Menteri Tenaga Kerja. 1999. Nilai Ambang Batas Iklim Kerja dalam Kebisingan di Tempat Kerja. Edisi 1999/ 2000. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Jakarta. Menteri Tenaga Kerja. 2011. nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja Poundra Irawan. 2015. Studi Deskriptif Kebisingan dan Stres Kerja Pada Pekerja Penggilingan Padi Di Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Soekidjo Notoadmodjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta:Rineka Cipta. Suma’mur P.K. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja(Hiperkes). Jakarta: PT. Sagung Seto. Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: Uniba Press
Menteri Lingkungan Hidup. 1996. Baku Tingkat Kebisingan, dibaca tanggal 5 mei 2019,(http://web.ipb.ac.id/~tml_atsp/test/Kepmen%20LH%2048%20Tahun%201996.pdf)
Menteri Kesehatan. 2016. Standard dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri, dibaca pada tanggal 12 Februari 2019(http://www.kesjaor .kemkes- go.id/documents/PMK_No._70_ttg_Standar_Kesehatan _Lingkungan_Kerja_Industri_.pdf)
Terima kasih atas kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner ini. Adapun
kuesioner ini untuk kepentingan penelitian tentang dampak kebisingan dan tidak
akan mempengaruhi konduite, status maupun kelangsungan pekerjaan Saudara.
Hasil kuesioner ini akan kami rahasiakan untuk kepentingan penelitian. Jadi, kami
mohon Bapak/ Ibu/ menjawab pertanyaan dengan singkat dan benar. Bila ada
pertanyaan yang tidak Saudara pahami, tanyakan kepada saya.
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin : (…) Laki-laki, (…) Perempuan
4. Pendidikan : 1. Tidak Sekolah 2. Tamat SD 3. Tamat SMP 4. Tamat
SMA 5. Tamat Akademi 6. Tamat Perguruan Tinggi.
5. Jabatan Kerja : …………………, Bagian : ……………………
6. Lama Kerja : (….) tahun, (….) bulan, (….) minggu
II. PERTANYAAN UMUM
1. Berapa lama Saudara bekerja ?
a. 8 jam sehari
b. < 8 jam sehari, yaitu…..
c. > 8 jam sehari, yaitu….
2. Apakah Saudara memiliki waktu istirahat kerja ?
a. ada
b. tidak ada
3. Apakah Saudara pernah memakai alat pelindung diri berupa pelindung
telinga saat bekerja ?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
4. Pernahkah Saudara diberi penjelasan tentang kegunaan alat pelindung diri
saat bekerja ?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
A. DAMPAK TERHADAP KOMUNIKASI
1. Apakah saat berkomunikasi dengan pekerja lain Saudara harus
menggunakan suara yang keras ?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah saat Saudara berkomunikasi dengan pekerja lainnya tidak bisa
saling mendengarkan ?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah saat bekerja dengan kondisi bising Saudara tidak bisa
mendengarkan perintah dari pimpinan/pengawas ?
a. Ya
b. Tidak
III. DAMPAK TERHADAP GANGGUAN TIDUR
1. Apakah setelah terpapar bising Saudara merasa kesulitan untuk tidur?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah Saudara merasa pusing saat pulang kerja?
a. Ya
b. Tidak
IV. DAMPAK TERHADAP KENYAMAN
1. Apakah Saudara merasa tidak nyaman bekerja ditempat yang bising?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah Saudara merasa terganggu dengan suara yang bising?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah suara yang bising mengganggu konsentrasi saudara saat bekerja ?
a. Ya
b. Tidak
V. DAMPAK TERHADAP PSIKOLOGIS
1. Apakah Saudara merasa mudah tersinggung akibat bising ?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah saat bekerja Saudara merasa mudah marah akibat bising ?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah Saudara merasa stres dengan suara yang bising pada saat
bekerja?
a. Ya
b. Tidak
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
1 2 3 4 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 3
1 MS Penggilingan 1 34 L SMA 6 6 jam ada Tdk Pernah Tdk Pernah Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
2 RL Penggilingan 1 63 P SMP 15 6 jam ada Tdk Pernah Tdk Pernah Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak
3 HB Penggilingan 1 69 P SD 13 6 jam ada Tdk Pernah Tdk Pernah Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak
4 Jl Penggilingan 2 37 L SD 5 6 jam ada Tdk Pernah Tdk Pernah Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Mh Penggilingan 2 53 L SMP 14 6 jam ada Tdk Pernah Tdk Pernah Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Ms Penggilingan 3 52 L SMA 1.5 5 jam ada Tdk Pernah Tdk Pernah Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Jf Penggilingan 4 55 L SMP 3 5 jam ada Tdk Pernah Tdk Pernah Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Ak Penggilingan 4 53 P SMP 2 5 jam ada Tdk Pernah Tdk Pernah Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Keterangan : keterangan Data Umum Keterangan Dampak Komunikasi Keterangan Dampak KenyamananJK : Jenis Kelamin 1 : Lama Kerja 1 : Berkomunikasi dengan suara yang keras 1 : Merasa Tidak NyamanL : Laki-Laki 2 : Waktu Istrahat 2 : Tidak Bisa berkomunikai dengan pekerja lain 2 : Merasa tergangguP : Perempuan 3 : pemakaiian APD 3 : tidak bisa mendengarkan perintah dari pimpinan 3 : Mengganggu KonsentrasiPddk : Pendidikan 4 : Penjelasan Penggunaan APDLK : Lama Kerja Keterangan Dampak Gangguan Tidur Keterangan Dampak Psikologis
1 : Sulit Tidur 1 : Merasa Mudah tersinggung2 : Merasa Pusing Saat Pulang Kerja 2 : Merasa mudah marah
3 : Merasa Stres
Master TabelHasil Penelitian Terhadap Responden Penggilingan Padi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima Tahun 2019
Data UmumDAMPAK
KOMUNIKASIDAMPAK TERHADAP
PSIKOLOGISNoNama
RespondenNama Penggilingan Umur JK Pddk LK (tahun)
DAMPAK TERHADAP KENYAMANAN
DAMPAK GANGGUAN
TIDUR
DOKUMENTASI KEGIATAN PENGUKURAN KEBISINGAN DAN WAWANCARA RESPONDEN PADA PENGGILINGAN PADI DI KELURAHAN DODU NECAMATAN