Top Banner
TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Disusun Oleh : Nama : SITI BAYAN Nomor Pokok : 07C10207033 Jurusan : TEKNIK INDUSTRI Tugas Akhir Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperolah Gelar Sarjana Teknik Pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ACEH BARAT 2013
63

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

Dec 04, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

TUGAS AKHIR

ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADAPERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAMEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT DENGAN

MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

Disusun Oleh :

Nama : SITI BAYAN

Nomor Pokok : 07C10207033

Jurusan : TEKNIK INDUSTRI

Tugas Akhir Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperolah Gelar SarjanaTeknik Pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Teuku Umar

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH – ACEH BARAT

2013

Page 2: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Air merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang senantiasa harus

tersedia dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk konsumsi, mencuci maupun

kebutuhan mandi dan lain sebagainya. Tersedianya air bersih sangat diharapkan

masyarakat untuk menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari yang tidak dapat

terlepas dari kebutuhan air. Keberadaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat di berbagai daerah merupakan perusahaan

pemerintah yang pengelolaannya dibawah tanggung jawab pemerintah daerah

yang diharapkan dapat melayani masyarakat, namun pada kenyataannya tidak

semua organisasi pemerintah yang bergerak dalam bidang jasa (Ahmad Falah

Rusdianto 2010).

Dalam rangka mencapai kinerja yang lebih baik umumnya dilakukan oleh

perusahaan yaitu kinerja yang informasi bersumber dari Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Akan tetapi penentuan

kinerja yang dijadikan sebagai landasan dan acuan dalam mengarahkan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat,

untuk mewujudkan sasaran – sasaran kinerja yang telah ditentukan oleh

manajemen perusahaan (Ahmad Falah Rusdianto 2010).

Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas – tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman kesungguhan serta waktu. Kinerja adalah menilai

Page 3: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

2

bangaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah

ditentukan sebelumnya (Mhd Faizin, 2004).

Karena menilai kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat memerlukan pedoman, yaitu Permendagri

Nomor. 47 tahun 1999, dimana dalam pedoman tersebut dinyatakan, bahwa untuk

mengetahui keberhasilan direksi dalam mengelola Perusahaan Daerah Air Minum

dilakukan penilaian terhadap kinerja pada setiap akhir tahun. Namun, dalam

penilaian kinerja tersebut terdapat dengan metode Objective Matrix penilaian

kinerja dapat diantisipasi dengan melakukan memperbaiki kinerja pada

Perusahaan Daerah Air (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

Dengan adanya penilaian kinerja pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat manajemen puncaknya dapat

menperoleh dasar yang objektif untuk memberikan konpensasi sesuai dengan

prestasi yang diperoleh masing – masing kinerja dan pertanggung jawaban kepada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat

secara keseluruhan (Prawiro Sentoso 1999).

Oleh sebab itu, kinerja sangat dibutukan oleh sebuah perusaan di

Indonesia maupun di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat yang terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan

kotamadya di seluruh Indonesia. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat sebagai perusahaan daerah diberi tanggung

jawab untuk mengembangkan kinerja pada perusahaan serta bertanggung jawab

pada, perencanaan aktivitas, persiapan dan implementasi proyek, serta

Page 4: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

3

bernegosiasi dengan pihak yang berkaitan untuk mengembangkan kinerja

perusahaan kepada masyarakat.

Pada kenyataannya, penilaian kinerja pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat hanya didasarkan pada bisa atau

tidaknya target yang ditetapkan perusahaan dan pemerintah daerah dapat tercapai.

Saat perusahaan dapat memenuhi target dengan baik, maka perusahaan dikatakan

telah memiliki kinerja yang baik, sedangkan saat perusahaan tidak dapat

memenuhi target yang ditetapkan, maka perusahaan memiliki kinerja yang buruk

(Prawiro Sentoso 1999).

Pengukuran kinerja pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat merupakan suatu alat manajemen yang penting.

Pada tingkat perusahaan pengukuran kinerja terutama digunakan sebagai saran

manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi dan efektivitas

perusahaan secara keseluruhan. Dalam menghadapi persaingan di pasar global,

maka perusahaan harus selalu terpacu untuk meningkatkan kinerjanya secara terus

menerus. Salah satu cara yang lazim dilakukan adalah siklus kinerja yang terdiri

dari empat tahap, yaitu pengukuran kinerja, evaluasi kinerja, perencanaan kinerja

dan peningkatan kinerja.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

Tugas Akhir dengan menganalisis kinerja pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM),Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat menjadi lebih baik dari kinerja

sekarang.Atas dasar permasalahan tersebut diatas, penulis dengan mengambil

judul,

Page 5: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

4

“Analisis Kinerja Produksi Air Bersih Pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Dengan Menggunakan

Metode Objective Matrix (OMAX)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan diatas,maka

dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

2. Apa saja upaya yang harus ditempuh untuk meningkatkan kinerja

perusahaan.

1.3 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah :

1. Penentuan kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat dari periode 2008 s/d 2012.

2. Penelitian dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat perusahaan yang menghasilkan

produk dan bukan jasa.

3. Pengukuran kinerja hanya pada tingkat Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat saja, tidak

membandingkan dengan industri sejenis lainnya.

4. Pengukuran tingkat kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat menggunakan metode

Page 6: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

5

Objective Matrix (OMAX) dengan materi aplikasinya disesuaikan

dengan kebutuhan penelitian.

5. Pengukuran ini hanya membandingkan tampilan kinerja pada periode

2008 s/d 2012.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mangetahui kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat dengan menggunakan metode

Objektive Matrix (OMAX).

2. Memberikan masukan dalam upaya meningkatkan kinerja Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat

berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Diharapkan dengan adanya penelitian Tugas Akhir ini dapat memberi

informasi bagaimana kinerja yang berlangsung selama ini serta sebagai bahan

informasi untuk memperbaiki kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat di masa yang akan datang.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan studi pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Teuku Umar. Disamping itu penelitian ini juga diharapkan dapat berguna sebagai

bahan bacaan dan informasi bagi pihak-pihak yang memerlukannya, terutamanya

Page 7: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

6

yang berkaitan dengan kinerja pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, identifikas imasalah,

batasan masalah, maksud dan tujuan dari Tugas Akhir, metodelogi

penelitian, dan sistematika penulisan Tugas Akhir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan tentang pengertian kinerja, metode pengukuran

kinerja Objective Matrix (OMAX).

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, sumber dan teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, Lokasi, Waktu, Objek dan Ruang

Lingkup Penelitian.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bagian ini memaparkan tentang data hasil penelitian, pengumpulan

dan pengolahan data hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari pembahasan yang telah

dilakukan dan saran yang diperlukan bagi perkembangan dan kemajuan

kinerja pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat.

Page 8: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja Secara Umum

Kinerja merupakan istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan

sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu

periode seiring dengan referensi pada sejumlah standar seperti kinerja - kinerja

masa lalu atau yang diperbaikan pada dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau

akuntabilitas manajemen dan semacamnya (Mulyadi, 2001).

2.1.1 Pengertian Analisis dan Kinerja

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer karangan Peter Salim dan

Yenni Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut:

a. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan,

karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul,

sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya).

b. Analisis adalah penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian,

penelaahan bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk

mendapatkan pengertian yang tepat dengan pemahaman secara

keseluruhan.

c. Analisis adalah penjabaran (pembentangan) sesuatu hal, dan sebagainya

setelah ditelaah secara seksama.

Page 9: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

8

d. Analisis adalah proses pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis

(dugaan, dan sebagainya) sampai terbukti kebenarannya melalui beberapa

kepastian (pengamatan, percobaan, dan sebagainya).

e. Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke dalam

bagian-bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai

pengertian tentang prinsip-prinsip dasarnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Suharso dan Ana

Retnoningsih (2005), analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

(karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya

(sebab musabab, duduk perkara dan sebagainya). Dan kinerja adalah sesuatu

kemampuan yang dicapai. Damanhuri, 1989: 19).

Kinerja merupakan suatu metode untuk mengukur kemajuan program atau

aktivitas yang dilakukan oleh perusahan. Kinerja adalah suatu pendekatan untuk

memperbaiki kinerja perusahaan melalui proses berkelanjutan dalam penetapan

sasaran.Dalam pencapaian tujuan, kinerja dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :

1. Faktor individu, yang meliputi persepsi dan pengambilan keputusan.

2. Faktor kelompok yaitu pola komunikasi, gaya kepemimpinan,kekuasaan

terhadap perusahaan.

3. Faktor sistem organisasi yaitu desain pekerjaan,teknologi dan proses kerja,

kebijakan pada organisasi.

Manajemen kinerja ini berkaitan dengan usaha, kegiatan atau program

yang dipakai dan dilaksanakan oleh pimpinan organisasi (perusahaan) untuk

Page 10: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

9

“merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan kinerja perusahaan”. Karena

program ini mencantumkan kata management, seluruh yang dilakukan dalam

sebuah proses manajemen harus terjadi, yakni dimulai dari menetapkan tujuan

yang ingin dicapai, pembuatan rencana (Ruky, 2001).

Sedangkan penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas

operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu

organisasi pada dasarnya di operasikan oleh sumber daya manusia,maka

pengukuran kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia

dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi (Mulyadi,

2001).

Penilaian kinerja dapat digunakan untuk menekan perilaku yang

semestinya di inginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya

memberikan penghargaan.

Dengan adanya penilaian kinerja, manajemen puncak dapat memperoleh

dasar yang objektif untuk memberikan konpensasi sesuai dengan prestasi yang

disumbangkan masing–masing pusat pertanggung jawaban kepada perusahaan

secara keseluruhan. Semua ini di harapkan dapat memberikan motivasi dan

rangsangan pada masing–masing bagian untuk bekerja lebih efektif dan efesien.

2.1.2 Manfaat Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja dimanfaatkan manajemen untuk berbagai tujuan antara

lain (Mulyadi & Setyawan, 2000) yaitu :

Page 11: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

10

1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui

pemotivasian personel secara maksimum. Dalam mengelola perusahaan,

manajemen menetapkan sasaran yang akan dicapaibeserta langkah-langkah

pencapaiannya dalam sebuah perencanaan. Dalam pelaksanaan

perencanaan, manajemen menetapkan pengendalian yang efektif.

Pelaksanaan rencana dapat ditempuh dengan tangan besi yang dapat

menjamin pencapaian sasaran organisasi secara efektif dan efisien namun

pencapaian ini akan disertai dengan rendahnya moral karyawan. Kondisi

moral karyawan yang demikian tidak akan terjadi apabila pengelolaan

perusahaan didasarkan atas maksimalisasi motivasi karyawan. Motivasi

akan membangkitkan dorongan dalam diri karyawan untuk menggerakkan

usahanya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi.

2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan.

Penilaian kinerja akan menghasilkan data yang dapat digunakan sebagai

dasar pembuatan keputusan yang berkaitan dengan karyawan seperti

promosi, mutasi atau pemutusan hubungan kerja permanen. Data hasil

evaluasi kinerja yang diselenggarakan secara periodik akan sangat

membantu memberikan informasi penting dalam mempertimbangkan

keputusan tersebut.

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan

untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan

karyawan. Organisasi memiliki suatu keinginan untuk mengembangkan

karyawan selama masa kerjanya agar karyawan selalu dapat menyesuaikan

Page 12: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

11

diri dengan perubahan lingkungan bisnis yang terus mengalami perubahan

dan perkembangan. Sulit bagi perusahaan untuk mengadakan program

pelatihan dan pengembangan bila perusahaan tidak mengetahui kekuatan

dan kelemahan karyawan yang dimilikinya. Hasil penilaian kinerja dapat

menyediakan kriteria untuk memilih program pelatihan karyawan yang

sesuai dan untuk mengevaluasi kesesuaian program pelatihan karyawan

dengan kebutuhan karyawan.

4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan

mereka menilai mereka. Dalam organisasi perusahaan, biasanya

manajemen atas mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada

manajemen dibawah mereka disertai dengan alokasi sumber daya yang

diperlukan dalam pelaksanaan wewenang tersebut. Penggunaan wewenang

dan konsumsi sumber daya dalam pelaksanaan wewenang itu

dipertanggungjawabkan dalam bentuk kinerja.

5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

Penghargaan digolongkan dalam 2 kelompok yaitu :

1. Penghargaan intrinsik, berupa kepuasan diri yang telah berhasil

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan telah mencapai

sasaran tersebut.

2. Penghargaan ekstrinsik, terdiri dari kompensasi yang diberikan

kepada karyawan, baik berupa kompensasi langsung, tidak

langsung, maupun yang berupa kompensasi non keuangan dimana

ketiganya memerlukan data kinerja karyawan agar penghargaan

tersebut dirasakan adil oleh karyawan yang menerima maupun

yang tidak menerima penghargaan tersebut.

Page 13: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

12

2.1.3 Ruang Lingkup Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja sebenarnya mempunyai ruang lingkup yang lebih luas.

Bila program ini diterapkan, ia bersifat menyeluruh atau menggarap semua

bagian/fungsi dari sebuah organisasi. Program ini akan menjamah semua elemen,

unsur atau input yang harus didayagunakan oleh organisasi untuk meningkatkan

kinerja organisasi tersebut, bukan hanya manusia. Elemen-elemen tersebut adalah

teknologi (peralatan, metode kerja) yang digunakan, kualitas dari input (termasuk

material), kualitas lingkungan fisik (keselamatan, kesehatan kerja, lay out tempat

kerja dan kebersihan), iklim dan budaya organisasi (termasuk supervisi dan

kepemimpinan) dan sistem kompensasi dan imbalan. Kegiatan dengan ruang

lingkup seperti ini akan merupakan sebuah proyek besar dan melibatkan hampir

semua orang, dan ditangani langsung oleh pimpinan puncak organisasi. Setelah

pimpinan organisasi menetapkan tujuan dari program tersebut, misalnya

meningkatkan kinerja pabrik atau meningkatkan kinerja sebuah bank ke arah

tertentu yang dapat diukur maka team pelaksana akan meneliti kondisi dan status

dari tiap-tiap elemen, dan menetapkan tindakan apa yang harus di lakukan.

Sasaran penelitian dan tindakan yang harus diambil untuk tiap elemen dapat

dirinci sebagai berikut. (Ruky, 2001).

1. Sarana dan Prasarana

Kondisi dan kelayakan serta kemampuan semua sarana maupun prasarana

fisik yang dimiliki, termasuk didalamnya bangunan, lay-out (tata letak), alur lalu

lintas orang dan barang, kelaikan mesin dan segala peralatan yang ada. Hal ini

Page 14: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

13

bertujuan untuk mengetahui apakah sarana dan prasarana tersebut masih layak

pakai operasi atau tidak.

2. Proses Kerja/Metode Kerja

Tim akan melakukan penelitian terhadap metode kerja yang digunakan

dan proses yang dijalankan. Bila objeknya adalah sebuah perusahaan manufaktur

maka team ini akan terdiri dari para ahli teknik industri atau ahli proses produksi.

Mereka meneliti apakah metode yang digunakan sudah tepat atau masih dapat

disempurnakan.

3. Kemampuan Sumber Daya Manusia.

Bersamaan dengan dilakukannya penelitian terhadap metode dan proses

kerja oleh tim teknik industri, beberapa orang dari bagian pelatihan sebaiknya

turut serta dalam tim ini untuk melihat sampai dimana kemampuan karyawan

dalam melaksanakan pekerjaannya. Penelitian yang dilakukan mereka akan

bersifat observasi atau berdasarkan pengamatan di lapangan. Dari penelitian

tersebut tim khusus sumber daya manusia ini akan mampu mengidentifikasi

kemampuan karyawan yang ada sekarang dalam mengoperasikan peralatan, dan

dalam melaksanakan tugasnya. Hasil penelitian akan memberikan gambaran

apakah atau berapa banyakkah dari karyawan tersebut yang benar - benar mampu

100 persen, berapa yang kurang mampu dan tidak memenuhi syarat sama sekali.

Dari yang kurang mampu tersebut akan diperoleh gambaran, apakah mereka dapat

diberi pelatihan ulang atau harus diganti dengan orang baru sama sekali.

4. Gairah Kerja/Motivasi Sumber Daya Manusia.

Page 15: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

14

Sebuah tim lain harus meneliti aspek kegairahan kerja dan sikap karyawan

yang tersisa, apa yang menjadi sumber kepuasan kerja mereka dan sebagainya.

Tim ini kemudian harus menyusun rekomendasi tentang perbaikan-perbaikan

yang harus dilakukan mungkin termasuk di dalamnya rekomendasi tentang

kebijakan dan sistem imbalan/penggajian yang mencakup insentif dan bonus dan

penilaian prestasi kerja. Misalnya bila organisasi ini merupakan sebuah institusi

yang harus unggul dalam pelayanan, harus diteliti apakah semua karyawan

memberikan nilai tinggi pada “melayani” orang lain? Bila tidak berarti ada

masalah.

5. Kualitas Bahan Baku dan Bahan Pembantu.

Proses dan prosedur pengadaan bahan juga akan diteliti untuk mendeteksi

apakah ada hambatan atau selalu lancar pasokan dan penerimaannya. Yang

terpenting apakah kualitas bahan yang diterima memenuhi syarat atau tidak.

Semua kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kerangka manajemen kinerja

yang mempunyai ruang lingkup yang besar seperti disebutkan diatas harus bersifat

terpadu (integrated) dan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi.

Dalam praktek tidak banyak perusahaan yang melaksanakan sebuah program

manajemen kinerja yang sempurna dan terpadu seperti yang diuraikan diatas,

mengingat sifatnya, besaran ruang lingkupnya, dan biayanya.

2.1.4 Tujuan dan Mamfaat Manajemen Kinerja

Tujuan yang biasanya dapat dicapai oleh sebuah organisasi atau

perusahaan dengan menerapkan sebuah sistem manajemen kinerja seperti dapat

dilihat dalam uraian berikut (Ruky, 2001).

Page 16: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

15

1. Meningkatkan prestasi kerja karyawan, baik secara individu maupun

ebagai kelompok, sampai setinggi-tingginya dengan memberikan

kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi dirinya

dalam kerangka pencapaian tujuan perusahaan. Karyawan bersama atasan

masing-masing dapat menerapkan sasaran kerja dan standar prestasi yang

harus dicapai dan meneliti dan menilai hasil-hasil yang sebenarnya dicapai

pada akhir kurun waktu yang ditetapkan.

2. Peningkatan yang terjadi pada prestasi karyawan secara perorangan pada

gilirannya akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara

keseluruhan, yang direfleksikan dalam kenaikan produktivitas. Dengan

kata lain peningkatan produktivitas sumber daya manusia secara

keseluruhan diusahakan dicapai melalui peningkatan prestasi kerja

karyawan secara perorangan (individu).

3. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan

meningkatkan hasil karya dan prestasi pribadi serta potensi laten karyawan

dengan cara memberikan umpan balik pada mereka tentang prestasi

mereka.

4. Membantu perusahaan untuk dapat menyusun program pengembangan dan

pelatihan karyawan yang lebih tepat guna. Usaha ini akan membantu

perusahaan untuk mempunyai pasokan tenaga yang cakap dan terampil

yang cukup untuk pengembangan perusahaan di masa depan.

Page 17: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

16

5. Menyediakan alat/sarana untuk membandingkan prestasi kerja pegawai

dengan tingkat gajinya atau imbalannya sebagai bagian dari kebijakan dan

sistem imbalan yang baik.

6. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengeluarkan

perasaannya tentang pekerjaan atau hal-hal yang ada kaitannya. Dengan

demikian jalur komunikasi dan dialog akan terbuka dan dengan demikian

diharapkan bahwa proses penelitian prestasi kerja akan mengeratkan

hubungan antara atasan dan bawahan.

2.1.5 Sistem Manajemen Kinerja yang Efektif

Sistem manajemen kinerja seperti apa yang akan dipilih untuk digunakan

harus tergantung pada kebutuhan dan tujuan masing-masing organisasi. Walaupun

demikian Cascio (1992) dalam Ruky (2001) menyarankan agar sebuah program

manajemen kinerja efektif hendaknya memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Relevance: hal-hal atau faktor-faktor yang diukur adalah yang relevan

(terkait) dengan pekerjaannya, apakah itu “output-nya, prosesnya atau

inputnya”.

2. Sensitivity: sistem yang digunakan harus cukup peka untuk membedakan

antara karyawan yang “berprestasi” dan “tidak berprestasi”

3. Reliability: sistem yang digunakan harus dapat diandalkan, dipercaya

bahwa menggunakan tolok ukur yang obyektif, sahih, akurat, konsisten

dan stabil.

Page 18: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

17

4. Acceptabilit: sistem yang digunakan harus dapat dimengerti dan diterima

oleh karyawan yang menjadi penilai maupun yang dinilai dan

memfasilitasi komunikasi aktif dan konstruktif antar keduanya.

5. Practicality: semua instrumen, misalnya formulir yang digunakan, harus

mudah digunakan oleh kedua fihak, tidak rumit, mengerikan dan berbelit-

belit.

2.1.6 Program Manajemen Kinerja

Sebuah program manajemen kinerja pada dasarnya adalah sebuah proses

dalam sebuah manajemen sumber daya manusia. Selain itu pengunaan istilan

manajemen dalam nama program tersebut mempunyai implikasi bahwa kegiatan

tersebut harus dilaksanakan sebagai sebuah proses/siklus manajemen yang umum

yang dimulai dengan penetapan tujuam dan sasaran, dan diakhiri dengan evaluasi.

Proses tersebut pada garis besarnya terdiri dari lima kegiatan utama yaitu sebagau

berikut (Ruky, 2001).

1. Merumuskan tanggung jawab dan tugas yang harus dicapai oleh seorang

karyawan dan rumusan tersebut disepakati oleh atasan dan karyawan

tersebut. Langkah perumusan tersebut mencakup kegiatan menetapkan

dalam hal atau bidang apa saja seseorang dituntut untuk memberikan

kontribusi berupa hasil.

2. Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang harus dicapai oleh

karyawan untuk kurun waktu tertentu. Termasuk dalam tahap ini adalah

penetapan standar prestasi dan tolok ukur.

Page 19: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

18

3. Melakukan monitoring, melakukan koreksi, memberikan kesempatan dan

bantuan yang diperlukan oleh anak buah.

4. Menilai kinerja karyawan tersebut dengan cara membandingkan prestasi

yang dicapai (actual) dengan standar atau tolok ukur yang telah ditetapkan

dalam langkah yang pertama. Dalam tahap penilaian ini harus tercakup

pula kegiatan mengidentifikasi bidang-bidang yang ada dan dirasakan

terdapat kelemahan pada orang yang dinilai.

5. Memberikan umpan balik kepada karyawan yang dinilai tentang seluruh

hasil penilaian yang dilakukan. Dalam proses pemberian umpan balik ini

atasan dan bawahan membicarakan cara-cara untuk memperbaiki

kelemahan yang telah diketahui dengan tujuan meningkatkan prestasi pada

periode berikutnya.

Cushway (2004) menyatakan ada empat langkah pokok dalam proses

manajemen kinerja, yaitu; perencanaan kinerja, penilaian kinerja, imbalan jasa

kinerja dan monitoring kinerja.

1. Perencanaan kinerja.

Perencanaan kinerja adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan

organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, prosedur, metode, sistem,

anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai target dalam penentuan

kinerja.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perencanaan kinerja adalah

sebagai berikut:

Page 20: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

19

(1) Manajemen puncak menetapkan tujuan bisnis, dan target

perusahaan.

(2) Menentukan hasil yang diinginkan dan menetapkan sasaran/target

setiap kinerja – kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

(3) Meninjau kembali kompetensi-kompetensi dan menetapkan

tujuan-tujuan pengembangan perencanaan kinerja.

2. Penilaian kinerja.

Penilaian kinerja memiliki sejumlah tujuan pada Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Penilaian memberikan

informasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan yang penting dalam

hal perbaikan, maka penilaian memberikan penjelasan tentang pelatihan dan

pengembangan yang dibutuhkan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat penilaian kinerja digunakan sebagai dasar

untuk mengalokasikan atau menentukan penghargaan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses penilaian kinerja adalah

sebagai berikut :

(1) Atasan melakukan penilaian kinerja Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, dengan

menulis sebuah narasi yang menggambarkan kelebihan,

kekurangan prestasi waktu lampau, dan saran – saran mengenai

untuk memperbaikan kinerja perusahaan.

Page 21: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

20

(2) Menetapkan ranking kinerja seperti penetapan target yang mudah

dan dapat dikendalikan.

(3) Menetapkan standar kinerja Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

3. Imbalan jasa kinerja.

Imbalan jasa kinerja adalah faktor sangat penting yang mempengaruhi

untuk kemajuan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemberian imbalan jasa

kinerja, dimana hasil–hasil kinerja digunakan untuk dasar pertimbangan dan

penetapan :

(1) Kenaikan gaji tahunan, bonus, insentif prestasi kinerja.

(2) Promosi, kenaikan pangkat/golongan.

(3) Pelatihan yang dibutuhkan untuk pengembangan prestasi kinerja.

4. Monitoring Kinerja.

Monitoring kinerja adalah untuk mengetahui Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat lebih baik

dalam mengembangkan target untuk peningkatan kualitas maupun

kuantitas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses monitoring kinerja

adalah sebagai berikut :

Page 22: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

21

(1) Melakuka peninjauan /monitoring setiap triwulan/semesteran

/tahunan.

(2) Melakukan diskusi berkelanjutan terhadap permasalahan yang

dihadapi.

(3) Melakukan Coaching (memberi latihan).

(4) Melakukan modifikasi atau merevisi tujuan yang telah disepakati.

2.1.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kinerja

Beberapa penelitian yang meneliti tentang beberapa faktor yang

mempengarhui manajemen kinerja adalah sebagai berikut:

1. Keseimbangan antara pengukuran eksternal bagi karyawan dan konsumen

dengan pengukuran internal dalam proses bisnis, inovasi dan proses pada

pelatihan.

2. Keseimbangan antara pengukuran hasil dari usaha masa lalu dengan

pengukuran yang mendorong kinerja masa mendatang,

3. Keseimbangan antara unsur obyektivitas, yaitu pengukuran berupa hasil

kuantitatif yang diperoleh secara mudah dengan unsur subyektivitas, yaitu

pengukuran pemicu kinerja yang membutuhkan pertimbangan dari

perusahaan.

Dengan Pengukuran kinerja tersebut memandang, proses bisnis dalam

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

serta proses pembelajaran dan pertumbuhan kinerja.

Menurut Genoveva dan Elisabeth (2003), dalam penelitiannya menyusun

manajemen kinerja yang Mendukung Pada sebuah perusahaan dalam penelitian

Page 23: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

22

ini adalah prestasi kerja karyawan, keputusan SDM, penilaian kinerja, ukuran-

ukuran kinerja, kriteria yang ada hubungannya dengan pelaksanaan kerja, umpan

balik karyawan, catatan-catatan karyawan.

2.1.8 Kinerja Manajerial

Kinerja manajerial merupakan kemampuan pihak manajemen untuk

mencapai target yang telah ditetapkan sebagai akibat mengimplementasikan

sistem akuntansi manajemen. Kinerja juga dapat diartikan sebagai hasil aktivitas

organisasi dalam satu periode yang dapat diukur dengan menggunakan ukuran

kinerja finansial dan nonfinansial. Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor

yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi. Evaluasi atas kinerja yang

dilakukan oleh manajer beragam tergantung pada budaya yang dikembangkan

masing-masing perusahaan. Yang dimaksud dengan kinerja manjerial adalah

kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial

antara lain investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staff (staffing), negosiasi,

evaluasi dan perwakilan.

Definisi dari masing-masing kinerja manajerial tersebut sebagai berikut

(Handoko, 2003).

1. Investigasi.

Investigasi merupakan suatu proses pengendalian yang tarafnya

lebih tinggi, dimana dalam taraf investigasi sudah ada indikasi adanya

suatu penyimpangan sehingga diperlukan adanya suatu penyidikan.

Page 24: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

23

2. Pengkoordinasian.

Pengkoordinasian adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan

kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah suatu organisasi untuk mencapai

tujuan organisasi secara efisien. Tanpa adanya koordinasi dalam suatu

organisasi, maka individu akan kehilangan pegangan atas peranan mereka

dalam organisasi sehingga mereka akan mulai mengejar kepentingan

sendiri yang sering merugikan pencapaian organisasi secara keseluruhan.

3. Evaluasi.

Evaluasi adalah tindakan yang memberikan penilaian atau

pengukuran secara obyektif terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dari

suatu kegiatan yang direncanakan apakah sudah sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan.

4. Pengawasan.

Pengawasan merupakan penemuan dan penerapan cara dan

peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan.

5. Pemilihan staf.

Dalam suatu organisasi memiliki karyawan yang cakap dan

terampil merupakan suatu hal yang mutlak, sehingga dalam melaksanakan

pemilihan staf yang akan berperan serta dalam pengelolaan usaha, manajer

harus bersikap selektif dan memilih staf sesuai dengan kualifikasi yang

seharusnya dimiliki dalam posisi yang ditawarkan.

Page 25: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

24

6. Negosiasi.

Negoisasi merupakan bagian dari kegiatan usaha yang berkaitan

dengan melaksanakan tawar-menawar dengan pihak luar seperti pemasok

untuk pemenuhan kebutuhan usaha. Kemampuan melaksanakan negoisasi

merupakan suatu hak yang penting yang harus dimiliki oleh seorang

manajer. Hal ini karena kemampuan negosiasi akan sangat diperlukan

dalam pelaksanaannya dalam menghadapi orang lain serta untuk

menyelesaikan suatu masalah.

7. Perwakilan.

Perwakilan merupakan kegiatan untuk menghadiri pertemuan-

pertemuan dengan perusahaan lain untuk memberikan penerangan ataupun

penjelasan kepada masyarakat serta mempromosikan keberadaan

perusahaan yang dipimpinnya kepada masyarakat.

2.1.9 Tujuan dan Strategi Perusahaan

Organisasi membutuhkan tujuan dalam bentuk pernyataan atau rumusan

yang menunjukkan kegunaan atau alasan keberadaan organisasi tersebut,

pernyataan yang berfungsi untuk mengkoordinasi, menuntun, dan memberikan

arah bagi para anggota organisasi. Tanpa tujuan yang luas, stabil, dan langgeng

manajer dan karyawan tidak memiliki kepastian dan tidak tahu apa yang harus

dilakukan. Untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan organisasi dalam mencapai

tujuan, organisasi mengembangkan strategi-strategi guna menunjukkan jalan yang

dikehendaki manajemen dalam mencapai tujuan. Strategi mencakup pedoman-

pedoman tindakan umum, seperti menganggap bahwa pelanggan selalu benar,

Page 26: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

25

serta program dan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan, seperti menghasilkan

produk tertentu (Anthony et al., 1999).

Organisasi nirlaba tidak mempunyai tujuan kemampuan memperoleh laba

namun mengejar tujuan lain, seperti di universitas untuk mendidik mahasiswa dan

untuk menambah pengetahuan, rumah sakit berusaha membantu pasien menjadi

sembuh, badan-badan pemerintah menyediakan layanan, membantu masyarakat

yang sedang kesusahan, dan sebagainya. Secara umum, tujuan dari organisasi

nirlaba adalah menyediakan layanan. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif,

strategi memainkan peran penting dan menentukan dalam mempertahankan

kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga menuntut perusahan

untuk melakukan pemantauan secara berkelanjutan terhadap ketepatan proses

untuk mewujudkan tujuan Perusahaan.

2.2 Metode Pengukuran Kinerja Objective Matrix (OMAX)

Menurut Mahendra 2007, untuk setiap pengukuran mempunyai manfaat

masing-masing, akan tetapi secara umum manfaat dari pengukuran kinerja bagi

perusahaan dan organisasi adalah :

1) Dalam melakukan pengukuran kinerja dapat diperoleh informasi

keberhasilan yang dicapai oleh perusahaan secara menyeluruh.

2) Perusahaan dapat menilai efisiensi penggunaan sumber daya dalam

menghasilkan barang atau jasa.

3) Pengukuran kinerja dapat berguna untuk perencanaan produksi dan

sumber daya, baik untuk jangka panjang atau pendek.

Page 27: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

26

4) Berdasarkan hasil pengukuran kinerja saat ini dapat direncanakan

sasaran tingkat kinerja masa mendatang.

5) Strategi peningkatan kinerja dapat ditentukan berdasarkan tingkat

kinerja yang direncanakan dengan tingkat yang diukur. Pengukuran

kinerja sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui keberhasilan

yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut. Selain itu, dari hasil

pengukuran dapat diketahui sampai sejauh mana usaha peningkatan

efisiensi dan efektivitas perusahaan telah mencapai sasaran (Mahendra

2007).

Model pengukuran Objective Matrix (OMAX) dapat digunakan untuk

mengidentifikasi faktor–faktor yang sangat berpengaruh maupun yang kurang

berpengaruh terhadap peningkatan kinerja. Hal-hal yang dapat dilihat dengan

menggunakan model pengukuran ini, antara lain (Mahendra 2007):

1) Model ini memungkinkan dijalankannya aktivitas - aktivitas

pengukuran kinerja, penilaian (evaluasi) kinerja, peningkatan dan

perencanaan kinerja sekaligus.

2) Berbagai faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja dapat

diidentifikasikan dengan baik dan benar.

3) Adanya sasaran kinerja yang jelas dan mudah dimengerti yang akan

memberikan motivasi bagi pekerja untuk mencapainya.

4) Adanya pengertian bobot yang mencerminkan pengaruh masing–

masing faktor terhadap peningkatan kinerja perusahaan yang

penentuannya memerlukan persetujuan manajemen.

Page 28: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

27

5) Model ini menggabungkan seluruh faktor yang berpengaruh terhadap

peningkatan kinerja (baik dalam satuan fisik maupun uang) dan nilai

kedalam suatu indikator atau indeks.

2.2.1 Alasan Pemilihan Metode Objective Matrix (OMAX)

Model pengukuran kinerja Objective matrix (OMAX) dapat

menyelesaikan masalah–masalah dalam kerumitan dan kesulitan pengukuran

kinerja dengan mengkombinasikan seluruh kriteria kinerja yang penting kedalam

suatu bentuk yang terpadu dan saling terkait satu sama lain serta mudah untuk

dikombinasikan.

Page 29: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

28

2.2.2 Bentuk dan Susunan Objective Matrix (OMAX).

Tabel bentuk susunan dari metode Objective Matrix (OMAX) dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1 Objective Matrix (OMAX)Kriteria Efisiensi Efektifitas

Rasio-RasioRa

sio 1

Rasio

2

Rasio

3

Rasio

4

Rasio

5

Rasio

6

Score Keterangan

Nilai AktualTarget 10 Sangat Baik

Skor Aktual

9

Baik8765

Sedang432

Buruk10 Sangat Buruk

Bobot NilaiProduktivitasKeterangan

Nilai Produktivitas (Ovrall Productivity)

Tabel diatas adalah untuk mehitung nilai pada metode Objective Matrix

(OMAX).

Pengukuran Objective Matrix (OMAX) dikembangkan oleh James L.

Riggs di Oregon State University. Objective Matrix (OMAX) menggabungkan

kriteria-kriteria kinerja ke dalam suatu bentuk yang terpadu dan berhubungan satu

sama lain. Objective Matrix (OMAX) ini melibatkan seluruh jajaran di

perusahaan, mulai dari bawahan sampai atasan. Kelebihan Objective Matrix

(OMAX) dalam pengukuran kinerja perusahaan antara lain (Mahendra 2007):

Page 30: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

29

1) Relatif sederhana dan mudah dipahami ketika pengolahan data.

2) Mudah dilaksanakan dan tak memerlukan keahlian khusus didalam

menggunakan metode Objective Matrix (OMAX).

3) Lebih fleksibel, tergantung pada masalah yang dihadapi.

Bentuk dan susunan dari pengukuran kinerja motode OMAX berupa

matrix, yang terdiri dari :

1) Kriteria Kinerja.

Menyatakan kegiatan dan faktor-faktor yang akan diukur kinerjanya,

dinyatakan dengan rasio dari kinerja yang diukur.

2) Performance/nilai pencapaian.

Setelah dilakukan pengukuran maka kita dapat mengetahui tingkat

kinerja perusahaan tersebut. Hasilnya ini yang akan dicantumkan pada

baris performance untuk kriteria yang diukur.

3) Butir-butir matrix

Terdapat dalam badan matrix yang disusun oleh besaran-besaran

pencapaian mulai dari tingkat 0 (hasil yang terjelek) sampai dengan

tingkat 10 (hasil yang terbaik). Pengukuran dimulai dari tingkat

normal yaitu tingkat 3.

4) Skor (score)

Hasil dari pengukuran (performance) yang diubah ke dalam skor yang

sesuai.

Page 31: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

30

5) Bobot (weight)

Setiap kriteria yang diukur mempunyai pengaruh yang berbeda-beda

terhadap tingkat kinerja perusahaan. Kriteria yang akan diberi bobot

berdasarkan derajat kepentingannya. Total dari bobot bisa bernilai 100

atau 100% atau 1.

6) Nilai (value)

Nilai merupakan hasil prkalian dari skor pada kriteria tertentu dengan

bobot kriteria tersebut.

7) Performance indicator.

Merupakan jumlah nilai (6) dari semua kriteria pengukuran yang

dilakukan.

2.2.3 Penyusunan Matrix

Menurut Mahendra 2007, penyusunan dan pelaksanaan matrik ini

merupakan suatu proses yang jelas dan langsung yang membutuhkan sedikit

keahlian.

1) Menentukan kriteria kinerja.

Langkah pertama ini adalah mengidentifikasikan kriteria kinerja yang

sesuai bagi unit kerja dimana pengukuran ini akan dilaksanakan.

2) Menjelaskan data.

Setelah seluruh kriteria dapat diidentifikasikan dengan baik, langkah

berikutnya adalah mendefinisikan kriteria tersebut secara terperinci.

Demikian juga, sumber daya untuk setiap pengukuran tertentu harus

diidentifikasikan dengan jelas, laporan yang akurat, orang–orang yang

Page 32: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

31

bertanggung jawab dan terlibat, atau sumber daya lain, untuk setiap

bilangan dalam perhitungan Objective Matrix (OMAX) harus

dispesifikasikan dengan baik.

3) Penilaian pencapaian mula–mula setelah menentukan kriteria yang

akan diukur.

4) Menetapkan sasaran.

(skor 10) Apabila skala skor 3 merupakan pencapaian mula– mula,

maka skor 10 merupakan pencapaian yang akan kita tuju nantinya.

Skala skor 10 ini berkenaan dengan sasaran–sasaran yang ingin

dicapai dalam waktu mendatang, dan karenanya harus berkesan

optimis. Sasaran yang diambil harus merupakan gambaran yang

realistis dan diperhitungkan pula faktor– faktor yang realistis. Hal ini

dikarenakan beberapa waktu mendatang telah terjadi perubahan atau

kemungkinan telah ada peralatan baru.

5) Menetapkan sasaran jangka pendek.

Pengisian skala skor yang tersisa lainnya dari matrik dapat dilakukan

langsung setelah butir skala skor 0, skor 3 dan skor 10 telah

ditetapkan. Butir–butir yang tersisa yaitu skor 1, 2, 4 sampai dengan 9

merupakan suatu sasaran antara (intermediate) sebelum tingkat

pencapaian akhir dipenuhi. Biasanya skala linier digunakan untuk

pengisian antara pencapaian saat ini dengan sasaran yang ingin

dicapai pada setiap kriteria kinerja. Oleh sebab itu, jarak bilangan dari

setiap tingkat skor 3 ke skor 0 juga dilakukan seperti pengskoran di

Page 33: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

32

atas. Jadi tidak ada syarat yang baku mengenai hal ini dan tergantung

pada kesepakatan saja, karena pokok perhatian mengenai struktur

skala ini adalah seberapa baik pengskoran ini dimengerti oleh orang–

orang yang unjuk kerjanya diukur. Dengan demikian, ada sebelas

tingkat pencapaian untuk setiap kriteria. Satu kriteria menempati satu

kolom dari atas ke bawah dari badan matrik. Penempatan dari hasil

yang diharapkan pada setiap tingkat merupakan bagian yang penting

dari pengskalaan, karena hasil– hasil tersebut membentuk suatu

rintangan khusus yang harus di atasi untuk maju dari satu sasaran

jangka pendek ke sasaran jangka pendek berikutnya.

6) Menentukan derajat kepentingan.

Semua kriteria tidaklah mempunyai pengaruh yang sama pada kinerja

unit kerja keseluruhan, sehingga untuk melihat berapa besar derajat

kepentinganny tiap kriteria diberi bobot. Pembobotan memberikan

suatu kesempatan untuk memberikan perhatian secara langsung pada

kegiatan–kegiatan yang berpotensi besar bagi peningkatan kinerja.

pembobotan biasanya dilakukan oleh manajer atau dewan produksi

yang dimiliki . Total pembobotan untuk semua kriteria harus sama

dengan 100 %. Bila pembobotan telah selesai, maka matrik ini secara

teknis dapat digunakan untuk mengukur tingkat kinerja dan dapat

diketahui bagaimana cara meningkatkan kinerja.

Page 34: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

33

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif

dengan pendekatan studi deskriptif. Dalam penelitian ini penulis berusaha

mengumpulkan data dari berbagai sumber yang sesuai dengan pembahasan topik

ini melalui studi deskriptif masalah yang terjadi saat ini.

Studi deskriptif berusaha mendefinisikan Tugas Akhir dan menginter

prestasikan apa yang ada. Bisa dikatakan kondisi atau hubungan yang ada,

pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek

yang sedang terjadi, atau kecendrungan yang tengah berkembang. Studi deskriptif

terutama berkenaan dengan masa kini.

Metode deskriptif pencarian fakta-fakta dengan interprestasi yang tepat,

penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah serta tata cara yang berlaku

dan situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-

sikap, pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode studi kasus,

dengan contoh kasus analisis kinerja pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Analisis kinerja ini, dianalisis

dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX).

Page 35: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

34

3.2.1 Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang ibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

3.2.1.1 Sumber Data

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah; semua

hasil Observasi (pengamatan), Interview (wawancara) dan dokumenter jika ada

penulis lakukan selama penelitian ini berlangsung.

3.2.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian ini, penulis mempergunakan teknik

pengumpulan data yang diharapkan dapat melengkapi satu sama lain. Adapun

teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian dan penulisan

Tugas Akhir ini adalah dengan dua teknik metode penelitian, yakni penelitian

kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (Field Research).

3.2.1.3 Penelitian Kepustakaan.

Teknik penelitian kepustakaan yaitu suatu penelitian dengan mempelajari

sejumlah buku-buku, majalah, dan bahan-bahan lain yang ada kaitannya dengan

permasalahan yang sedang dibahas.

3.2.1.4 Penelitian Lapangan

Teknik penelitian lapangan yaitu pelaksanaan penelitian lapangan dalam

rangka mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan masalah yang diteliti.

Data lapangan dikumpulkan langsung pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

Page 36: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

35

Data yang dikumpulkan tersebut sesuai dengan permasalahan yang

dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini. Untuk mendapatkan data tersebut

digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi yaitu mengadakan pengamatan serta pemantauan secara

langsung ke lokasi penelitian tentang analisis kinerja, manajemen,

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh

Barat.

b. Wawancara (Interview)

Untuk mendapatkan data di lapangan penulis berhadapan langsung dengan

responden (Bapak Gempar R margolang, A.M.Kes) atau informasi yang

ada pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat dengan mempersiapkan daftar wawancara, adapun

yang menjadi responden wawancara dalam penelitian ini adalah sebanyak

Tujuh (7) orang, yakni terdiri atas 1 orang Kepala/Pimpinan, 1 orang kasie

produksi, 1 orang kepala bagian teknik dan 4 orang karyawan pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh

Barat.

3.2.2 Pengolahan dan Analisis Data

Adapun teknik yang digunakan dalam pengolahan data dan penyajian serta

penyusunan data dengan mengkonsentrasikan pemikiran pada hal yang

berkembang pada saat penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif

dengan analisis logis dan angka-angka dengan menggunakan tabel. Sedangkan

pembahasan diupayakan dengan cara deduktif dan induktif.

Page 37: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

36

Adapun jenis data yang dibutuhkan dalam penulisan ini adalah semua

data yang dapat mendukung terselesainya penelitian dan penulisan Tugas Akhir

ini, baik itu data yang bersumber dari kepustakaan (Library) yakni dengan

membaca literatur-literatur yang relefan dengan pembahasan yang diteliti maupun

data yang bersumber dari arsip (Field) yang dapat mendukung penulisan Tugas

Akhir ini terutamanya field yang terdapat pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Meulaboh. Selain itu dalam penelitian ini juga di pergunakan data

Primer dan data Sekunder.

3.4.1. Data Primer

Data Primer adalah data yang bersumber dari hasil wawancara (Interview)

penulis dengan para responden. Adapun dalam hal ini yang menjadi responden

adalah pimpinan dan karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

3.4.2. Data Sekunder

Sedangkan data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari data yang

telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian dalam menyelesaikan penelitian Tugas Akhir yang bersumber dari

dokumen dan data data pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

Kriteria–kriteria dari penelitian Penulis Tugas Akhir ini dapat dilihat

sebagai berikut:

Page 38: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

37

1) Kriteria bahan baku utama

Adalah bahan baku utama produksi( )ℎ ( ) 100 %2) Kriteria bahan baku pendukung

Rasio yang digunakan untuk menghitung kriteria bahan baku pendukung :( )ℎ ( )3) Kriteria pemakaian tenaga kerja

Rasio yang dugunakan untuk menghitung kriteria pemakaian tenaga kerja :

ℎ ( )/4) Kriteria Efisiensi

Rasio yang dugunakan untuk menghitung kriteria Efisiensi:

ℎ ( )/5) Kriteria Energi

Rasio yang dugunakan untuk menghitung kriteria Energi

ℎ ℎ ( )/ ℎ6) Kriteria Efektifitas

Rasio yang dugunakan untuk menghitung kriteria Efektifitasℎ − 100 %

Page 39: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

38

3.3. Lokasi, Waktu, Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirta Meulaboh, yang beralokasi di jalan Purnama kelurahan Drien Rampak

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Adapun penelitian ini dimulai

sejak tanggal 15 september 2013 sampai dengan 12 oktober 2013.

Objek penelitian ini adalah tentang kinerja produksi air bersih pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh. Sedangkan ruang

lingkup penelitian terbatas pada masalah tentang Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

3.4 Flow Chart Penelitian

Kerangka pemecahan masalah dalam pelaksanaan penelitian ini, dimulai

dari identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pengamatan dan

pengukuran suatu data, pengumpulan dan pengolahan data. Untuk

memperjelaskan maka dapat dilihat pada flowchart (langkah/tahapan)

penyelesaian Penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut:

Page 40: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

39

Gambar 3.1. Flow Chart Penelitian

Page 41: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

40

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Analisis Pengumpulan Data

Adapun data yang dikumpulkan pada saat penelitian adalah data primer

yang diperoleh dari hasil pengamatan secara langsung yang dilakukan oleh

peneliti. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan bebagai metode yaitu :

a. Observasi.

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara pengamatan langsung kelapangan diperusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

b. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

tanya jawab secara langsung kepada karyawan diperusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Wawancara

dilakukan dengan memberikan pertanyaan terhadap segala permasalahan-

permasalahan yang di alami dan sejauh mana solusi pemecahan yang telah

dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat.

c. Studi Pustaka

Metode pengumpulan data yang bersumber pada buku, jurnal, artikel yang

mendukung jalannya penelitian Tugas Akhir ini.

Page 42: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

41

4.1.1 Penentuan – Penentuan Kinerja

Berdasarkan objective matrix (OMAX), ada beberapa kriteria kinerja yang

bisa digunakan untuk pengambilan keputusan. Kebutuhan kinerja di Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat yang dapat

digunakan dalam penelitian ini, yaitu bahan baku utama, bahan baku pendukung,

tenaga kerja, efensiensi, energi, dan efektivitas.

Penetapan yang digunakan, didapatkan dari proses tanya jawab dengan

pihak perusahaan melalui diskusi bersama dengan karyawan yang berpengalaman

dalam masalah pasokan bahan baku air diperusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, yaitu pada Bagian Bahan Baku, dan

Bagian Produksi.

Pada penelitian ini berdasarkan pengalaman dari karyawan yang

disesuaikan dengan kebutuhan diperusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

4.1.2 Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja biasanya selalu dihubungkan dengan keluaran secara

fisik, yaitu produk akhir yang dihasilkan. Pengamatan dilakukan secara langsung

yang diambil pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Pengamatan

dilakukan berdasarkan data bahan baku, bahan pendukung, tenaga kerja dan

jumlah hari kerja pertahun, hasil pengamatan yang dilakukan sesuai dengan waktu

pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.1.1 sebagai berikut ini:

Page 43: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

42

Tabel 4.1.1

PeriodeTahun

∑ Bahan BakuUtama ( )

∑ BahanBaku

Pedukung(Kg)

∑ TenagaKerja/tahun

∑ HariKerja/Ta

hun

2008 36.792.000 62.935 7 365

2009 36.792.000 74.950 7 365

2010 36.792.000 64.569 7 365

2011 36.792.000 59.925 7 365

2012 36.792.000 65.360 7 365

Sumber: data langsung dari PDAM Tirta Meulaboh

Tabel 4.1.1 (Lanjutan)

Sumber: data langsung dari PDAM Tirta Meulaboh

Dari pengumpulan data diatas hasil pengamatan langsung dengan jumlah

data pengamatan 5 (lima) tahun. Hasil pengamatan data dapat dilihat pada

lampiran.

4.1.4 Bahan Baku Utama

Bahan baku adalah bahan utama (input) yang diproses untuk membentuk

produk jadi. Bahan baku yang diolah oleh Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat diperoleh dari air sungai

Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

PeriodeTahun

∑ Jam Kerja /Tahun

∑ Output /Tahun ( )

2008 8.760 36.791.5502009 8.760 36.791.5002010 8.760 36.791.7002011 8.760 36.791.7002012 8.760 36.791.500

Page 44: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

43

4.1.5 Bahan baku Pendukung

Pengelolaan Air dengan penambahan tawas sebagai penambahan (bahan

kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad

renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah

mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya). Tawas (Garam Rangkap Sulfat

dan Aluminium Sulfat) yang berguna untuk menjernihkan air yang diproduksi

oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh

Barat.

4.1.6 Tenaga Kerja.

Tenaga Kerja adalah seluruh jumlah karyawan Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Data dapat dilihat pada

lampiran.

4.1.7 Jam Kerja (Efisiensi)

Untuk karyawan yang bekerja 6 hari dalam seminggu, jam kerjanya adalah

7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu. Sedangkan untuk karyawan

dengan 5 hari kerja dalam 1 minggu, kewajiban bekerja mereka 8 jam dalam 1

hari dan 40 jam dalam 1 minggu. Ketentuan mengenai pembagian jam kerja, saat

ini mengacu pada UU Nomor.13/2003 tentang ketenaga kerja. Ketentuan waktu

kerja diatas hanya mengatur batas waktu kerja untuk 7 atau 8 sehari dan 40 jam

seminggu dan tidak mengatur kapan waktu atau jam kerja dimulai dan berakhir.

Pengaturan mulai dan berakhirnya waktu atau jam kerja setiap hari dan selama

kurun waktu seminggu, yang telah diatur sesuai dengan kebutuhan Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Data dapat

dilihat pada lampiran.

Page 45: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

44

4.1.8 Energi / Kwh

Effisiensi di semua lini produksi air pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat pada saat ini merupakan salah

satu faktor penentu dalam kelangsungannya. Salah satu effisiensi yang

berimplikasi sangat besar dalam kelangsungan proses produksi adalah effisiensi

dalam penggunaan energi listrik. Dengan mempertimbangkan penggunaan energi

listrik yang sangat besar pada proses produksi air, maka effisiensi pada

penggunaan energi listrik bisa menjadi sesuatu yang sangat berhubungan.

4.2 Pengolahan Data

Pengolahan data primer yang dilakukan adalah dengan cara melakukan

analisis dokumen administrasi dan laboratorium, data yang di dapat dari hasil

analisis tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kinerja di lapangan. Setelah

diketahui kondisi kinerja lapangan, data yang didapat dikaji lebih dalam yang

nantinya akan dibandingkan dengan data sekunder yang terdapat pada perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. sehingga

dapat dilihat hasil kinerja dari diperusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Unit-unit penampungan pengolahan air minum

yang dianalisis Prasedimentasi , Absorpsi, dan Filter. Unit-unit penampungan ini

dapat dikatakan unit-unit pengolahan utama, karena peran dari unit penampungan

ini besar dengan fungsi masing - masing. Analisis unit penampungan pengolahan

ini menggunakan parameter Filter antara lain: pH, DO, Zat Organik, dan juga

Kekeruhan.

1. Prasedimentasi (pengendapan) berfungsi adalah untuk pemisahan antara

bagian yang padat dengan menggunakan gaya gravitasi sehingga bagian

Page 46: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

45

yang padat berada dilantai berada dilantai dasar penampungan penguras

sedangkan air murni diatas. Proses ini bisa terjadi bila air baku

mempunyai berat jenis lebih besar dari pada olahan, sehingga mudah

tenggelam kedasar lantai penampungan.

2. Absorpsi (Penyerapan) berfungsi adalah untuk air olahan yang sebelumnya

keruh agar menjadi jernih dan kadar warna,bau dan rasa air akan hilang

atau turun.

3. Filter (Penyaringan) berfungsi untuk pemisahan bahan padat dengan

air.jenis penyaringan mempunyai tipe mulai saringan kasar,sedang, sampai

dengan halus, sedangkan sistem pengaliran saringan umumnya

penggabungan sistem aliran dari bawah keatas dengan aliran gravitasi,

sehingga bahan padat melaui proses penyaringan dapat dilihat langsung

terapung, seperti potongan, daun - daunan.dan lainnya.

4.2.1 Penentuan Kriteria – Kriteria.

Menyatakan kegiatan penelitian dan faktor-faktor yang akan diukur

kinerjanya, dinyatakan dengan rasio dari kinerja yang diukur:

1) Bahan Baku Utama

Bahan baku utama merupakan bahan baku air sungai yang di produksi

untuk menghasilkan air bersih siap untuk dipakai, produktivitas penggunaan

bahan baku air sungai dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Page 47: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

46

Pengamatan dilakukan berdasarkan data bahan baku utama, pertahun, hasil

pengamatan yang dilakukan sesuai dengan waktu pengamatan dapat dilihat pada

tabel 4.1.2 sebagai berikut ini:

Tabel 4.1.2

Periode /Tahun

Bahan BakuUtama( )

Output Rasio %

2008 36.792.000 36.791.550 99,9987772009 36.792.000 36.791.500 99,9986412010 36.792.000 36.791.700 99,9991852011 36.792.000 36.791.700 99,9991852012 36.792.000 36.791.500 99,998641

Rata-rata : 99,998886Sumber: data langsung dari PDAM Tirta Meulaboh

2) Bahan Baku Pendukung.

Bahan pendukung merupakan tawas untuk menghasilkan air. Produktivitas

bahan baku pendukung dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut ini:

Rasio yang digunakan untuk menghitung bahan baku pendukung :

Pengamatan dilakukan berdasarkan data bahan baku pendukung pertahun,

hasil pengamatan yang dilakukan sesuai dengan waktu pengamatan dapat

dilihatpada tabel. 4.1.3.

Page 48: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

47

Tabel 4.1.3

N0Periode/Tahun

Bahan BakuPendukung

(Kg)Output

Rasio/Kg

1 2008 62.935 36.791.550 5852 2009 74.950 36.791.500 4913 2010 64.569 36.791.700 5704 2011 59.925 36.791.700 6145 2012 65.360 36.791.500 563

Rata-rata : 564Sumber: data langsung dari PDAM Tirta Meulaboh

3) Pemakaian Tenaga Kerja.

Tenaga kerja yang dipakai pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat dibagian produksi air sebanyak 7 orang

tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut ini:

Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas tenaga kerja :

Sebagai mana telah dihitung berdasarkan data pemakaian tenaga kerja

pertahun dari tahun 2008 sampai dengan 2012, maka dari hasil pengamatan yang

dilakukan sesuai dengan waktu pengamatan dapat dilihat pada tabel. 4.1.4.

Tabel 4.1.4

NoPeriode/Tahun

Tenaga kerja(Orang) Output Rasio

1 2008 7 36.791.550 5.255.9362 2009 7 36.791.500 5.255.9293 2010 7 36.791.700 5.255.9574 2011 7 36.791.700 5.255.9575 2012 7 36.791.500 5.255.929

Rata-rata : 5.255.941

Sumber: data langsung dari PDAM Tirta Meulaboh

Page 49: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

48

4) Efisiensi

Efisiensi yang dipakai pada perusahaan PDAM Tirta meulaboh dibagian

produksi air dengan jam kerja untuk memproduksi air bersih. Produktivitas jam

kerja dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini:

Rasio yang dugunakan untuk menghitung Efisiensi:

Sebagai mana telah dilakukan pengamatan berdasarkan data Efisiensi,

pertahun, hasil pengamatan yang dilakukan sesuai dengan waktu pengamatan

dapat dilihat pada tabel 4.1.5 sebagai berikut ini:

Tabel 4.1.5No Periode/Tahun ∑ Jam Kerja Output Rasio1 2008 8.760 36.791.550 4.2002 2009 8.760 36.791.500 4.2003 2010 8.760 36.791.700 4.2004 2011 8.760 36.791.700 4.2005 2012 8.760 36.791.500 4.200

Rata-rata : 4.200Sumber: data langsung dari PDAM Tirta Meulaboh

5) Energi

Energi yang dipakai pada perusahaan PDAM Tirta meulaboh dibagian

produksi air adalah Energi listrik untuk memproduksi bahan baku utama. Hasil

dianalisis dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini:

Rasio yang dugunakan untuk menghitung Energi listrik

Page 50: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

49

Sebagai mana telah dilakukan pengamatan berdasarkan data Energi,

pertahun, hasil pengamatan yang dilakukan sesuai dengan waktu pengamatan

dapat dilihat pada tabel 4.1.6 sebagai berikut ini:

Tabel 4.1.6

No Periode/Tahun

∑ Kwh OutputRasio

1 2008 900 36.791.550 40.8802 2009 720 36.791.500 51.00993 2010 660 36.791.700 55.7454 2011 600 36.791.700 61.3205 2012 900 36.791.500 40.879

Rata-rata : 49.985Sumber: data langsung dari PDAM Tirta Meulabo.

6) Efektifitas

Efektifitas yang dipakai pada perusahaan PDAM Tirta meulaboh dibagian

produksi air. Efektifitas yang dipakai untuk memproduksi bahan baku utama.

Hasil dianalisis Efektifitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut ini:

Rasio yang dugunakan untuk menghitung Efektifitas

Sebagai mana telah dianalisis berdasarkan data Efektivitas dari tahun 2008

sampai dengan 2012, maka dari hasil pengamatan yang dilakukan sesuai dengan

waktu pengamatan dapat dilihat pada tabel. 4.1.7.

Page 51: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

50

Tabel 4.1.7 Efektifitas

No Periode/tahunBahan BakuUtama (

Output Rasio %

1 2008 36.792.000 36.791.550 0,001223

2 2009 36.792.000 36.791.500 0,001359

3 2010 36.792.000 36.791.700 0,000815

4 2011 36.792.000 36.791.700 0,000815

5 2012 36.792.000 36.791.500 0,001359

Rata-rata : 0,001114

Sumber: data langsung dari PDAM Tirta Meulaboh.

4.3 Pengukuran Produktivitas Standar, Nilai Sasaran Akhir (Target

Pencapaian) dan Bobot Rasio

Pengukuran Produktivitas standar atau rata-rata adalah menentukan nilai

tahap awal, dimana pada Matrik Sasaran akan diletakkan pada tingkat ketiga,

untuk menentukan nilai tahap awal adalah merata–rata nilai rasio pertahun periode

masing–masing.

Sasaran Akhir/Target yang ingin dicapai adalah berdasarkan ketetapan dari

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

Tabel 4.3.1 Nilai Tahap Awal, Target dan Bobot

Rasio

Nilai TahapAwal (Rata-ratadari Nilai rasio 5

tahun)

Target (%) Bobot

1 99,998886 85 182 564 70 163 5.255.941 75 174 4.200 90 165 49.985 85 176 0,001114 85 16

Page 52: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

51

4.4 Pembentukan Matrik Omax

Nilai-nilai yang ada dalam pembentukan matrik Omax adalah nilai tahap

awal, nilai sasaran akhir, nilai terendah,nilai bobot masing-masing rasio. Adapun

matrik sasaran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada tabel Periode sebagai berikut:

Tabel 4.4.1 Periode tahun 2008Kriteria Efisiensi Efektifitas

Rasio-Rasio

Rasio

1

Rasio

2

Rasio

3

Rasio

4

Rasio

5

Rasio

6

Score Keterangan

Nilai Aktual 99,998777 585 5.255.936 4.200 40.880 0.001223Target 99,999185 959 9.197.897 7.890 92.472 0.000167 10 Sangat Baik

Skor Aktual

99,999142 902 8.634.760 7.350 86.402 0.000343 9

Baik99,999100 845 8.071.624 6810 80.332 0.000471 8

99,999057 788 7.508.487 6.270 74.262 0.000599 7

99,999015 731 6.945.351 5.730 68.192 0.000728 6

99,998972 674 6.382.214 5.190 62.122 0.000857 5Sedang99,998929 617 5.819.078 4.650 56.052 0.000985 4

99,998886 564 5.255.941 4.200 49.985 0.001114 3

99,998843 507 4.692.804 3.660 43.915 0.001243 2Buruk

99,998801 450 4.129.668 3.120 37.845 0.001371 1

99,998758 393 3.566.531 2.580 31.775 0.001499 0 SangatBuruk

1 4 3 3 2 2

Bobot Nilai 18 16 17 16 17 16

Produktivitas 18 64 51 48 34 32Keterangan buruk sedang sedang sedang buruk buruk

Produktivitas Total (Overall Productivity) 247

Page 53: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

52

Tabel 4.4.2 Periode Tahun 2009Kriteria Efisiensi Efektifitas

Rasio-Rasio

Rasio

1

Rasio

2

Rasio

3

Rasio

4

Rasio

5

Rasio

6

Score Keterangan

Nilai Aktual 99,998641 491 5.255.929 4.200 51.099 0.001359Target 99,999185 959 9.197.897 7.890 92.472 0.000167 10 Sangat Baik

Skor Aktual

99,999142 902 8.634.760 7.350 86.402 0.000343 9

Baik99,999100 845 8.071.624 6810 80.332 0.000471 899,999057 788 7.508.487 6.270 74.262 0.000599 799,999015 731 6.945.351 5.730 68.192 0.000728 699,998972 674 6.382.214 5.190 62.122 0.000857 5

Sedang99,998929 617 5.819.078 4.650 56.052 0.000985 499,998886 564 5.255.941 4.200 49.985 0.001114 399,998843 507 4.692.804 3.660 43.915 0.001243 2

Buruk99,998801 450 4.129.668 3.120 37.845 0.001371 1

99,998758 393 3.566.531 2.580 31.775 0.001499 0 SangatBuruk

0 2 3 3 4 1Bobot Nilai 18 16 17 16 17 16Produktivitas 0 32 51 48 68 16Keterangan Sangat Buruk Buruk Sedang Sedang Sedang Buruk

Nilai Produktivitas Total (Overall Productivity) 215

Page 54: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

53

Tabel 4.4.3 Periode Tahun 2010Kriteria Efisiensi Efektifitas

Rasio-Rasio

Rasio

1

Rasio

2

Rasio

3

Rasio

4

Rasio

5

Rasio

6

Score Keterangan

Nilai Aktual 99,999185 570 5.255.957 4.200 55.745 0.000815Target 99,999185 959 9.197.897 7.890 92.472 0.000167 10 Sangat Baik

Skor Aktual

99,999142 902 8.634.760 7.350 86.402 0.000343 9

Baik99,999100 845 8.071.624 6810 80.332 0.000471 899,999057 788 7.508.487 6.270 74.262 0.000599 799,999015 731 6.945.351 5.730 68.192 0.000728 699,998972 674 6.382.214 5.190 62.122 0.000857 5

Sedang99,998929 617 5.819.078 4.650 56.052 0.000985 499,998886 564 5.255.941 4.200 49.985 0.001114 399,998843 507 4.692.804 3.660 43.915 0.001243 2

Buruk99,998801 450 4.129.668 3.120 37.845 0.001371 199,998758 393 3.566.531 2.580 31.775 0.001499 0 Sangat Buruk

10 4 4 3 4 4Bobot Nilai 18 16 17 16 17 16Produktivitas 180 64 28 48 68 64Keterangan S. baik Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Nilai Produktivitas (Overall Productivity) 452

Page 55: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

54

Tabel 4.4.4 Periode Tahun 2011Kriteria Efisiensi Efektifitas

Rasio-Rasio

Rasio

1

Rasio

2

Rasio

3

Rasio

4

Rasio

5

Rasio

6

Score Keterangan

Nilai Aktual 99,999185 614 5.255.957 4.200 61.320 0.000815Target 99,999185 959 9.197.897 7.890 92.472 0.000167 10 Sangat Baik

Skor Aktual

99,999142 902 8.634.760 7.350 86.402 0.000343 9

Baik99,999100 845 8.071.624 6810 80.332 0.000471 899,999057 788 7.508.487 6.270 74.262 0.000599 799,999015 731 6.945.351 5.730 68.192 0.000728 699,998972 674 6.382.214 5.190 62.122 0.000857 5

Sedang99,998929 617 5.819.078 4.650 56.052 0.000985 499,998886 564 5.255.941 4.200 49.985 0.001114 399,998843 507 4.692.804 3.660 43.915 0.001243 2

Buruk99,998801 450 4.129.668 3.120 37.845 0.001371 199,998758 393 3.566.531 2.580 31.775 0.001499 0 Sangat Buruk

10 4 4 3 5 4Bobot Nilai 18 16 17 16 17 16Produktivitas 180 64 68 48 85 64Keterangan S. baik sedang Sedang Sedang sedang Sedang

Nilai Produktivitas (Overall Productivity) 509

Page 56: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

55

Tabel 4.4.5 Periode Tahun 2012Kriteria Efisiensi Efektifitas

Rasio-Rasio

Rasio

1

Rasio

2

Rasio

3

Rasio

4

Rasio

5

Rasio

6

Score Keterangan

Nilai Aktual 99,998641 563 5.255.929 4.200 40.879 0.001359Target 99,999185 959 9.197.897 7.890 92.472 0.000167 10 Sangat Baik

Skor Aktual

99,999142 902 8.634.760 7.350 86.402 0.000343 9

Baik99,999100 845 8.071.624 6810 80.332 0.000471 899,999057 788 7.508.487 6.270 74.262 0.000599 799,999015 731 6.945.351 5.730 68.192 0.000728 699,998972 674 6.382.214 5.190 62.122 0.000857 5

Sedang99,998929 617 5.819.078 4.650 56.052 0.000985 499,998886 564 5.255.941 4.200 49.985 0.001114 399,998843 507 4.692.804 3.660 43.915 0.001243 2

Buruk99,998801 450 4.129.668 3.120 37.845 0.001371 199,998758 393 3.566.531 2.580 31.775 0.001499 0 Sangat Buruk

0 3 3 3 2 1Bobot Nilai 18 16 17 16 17 16Produktivitas 0 48 51 48 34 16Keterangan S. buruk sedang Sedang Sedang buruk buruk

Nilai Produktivitas (Overall Productivity) 197

Page 57: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

56

0

2

4

6

8

10

12

2008 2009 2010 2011 2012

periode

skor

akt

ual

rasio 1rasio 2rasio 3rasio 4rasio 5rasio 6

Grafik 4.4.1 Perbandingan Rasio 2008 S/D Rasio 2012

4.5 Evaluasi Tingkat Produktivitas

Evaluasi tingkat produktivitas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat yaitu menganalisis kinerja dan

produktivitas sehingga dapat diketahui perkembangan perusahaan selama periode

2008 sampai dengan 2012. Adapun hasil evaluasi tingkat produktivitas dapat

dilihat pada tabel 4.5.1

Tabel. 4 5.1 Evaluasi Tingkat Produktivitas

Periode/TahunOvrall

Productivity(OP)

Nilai IndeksPerubahan Terhadap

ProduktivitasPeriode Sebelumnya

(%)2008 247 -

2009 215 -13

2010 452 110,2

2011 509 12,6

2012 197 -61,2

Page 58: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

57

0

100

200

300

400

500

600

2008 2009 2010 2011 2012

OverallProductivity

Grafik 4.5.1 Overall Produktifitas (OP)

Page 59: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian analisis Kinerja Perusahaan yang telah

dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten

Aceh Barat dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX).

Langkah perbaikan Kinerja guna perencanaan peningkatan kinerja di masa

yang akan datang adalah dengan cara memperioritaskan kepada rasio yang

memiliki nilai paling buruk/ menurun untuk ditingkatkan adalah sebagai berikut:

1. Dari hasil perhitungan kinerja Produksi air bersih Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2008

adalah sebagai berikut:

a) Produktivitas rasio 1,5 dan 6 berada pada kondisi buruk.

b) Sedangkan produktivitas pada rasio 2, 3 dan 4 berada pada kondisi sedang.

2. Dari hasil perhitungan kinerja pada Produksi air bersih Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat pada tahun

2009 adalah sebagai berikut:

a) Produktivitas rasio 1 berada pada kondisi sangat buruk.

b) Sedangkan produktivitas rasio 2 dan 6 berada pada kondisi buruk dan,

c) Produktivitas rasio 3,4 dan 5 berada pada kondisi sedang.

3. Dari hasil perhitungan kinerja pada Produksi air bersih Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat pada tahun

2010 adalah sebagai berikut:

Page 60: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

59

a) Produktivitas rasio 1 berada pada kondisi sangat baik.

b) Sedang produktivita rasio 2 sampai 6 berada pada kondisi sedang.

4. Dari hasil perhitungan kinerja produksi air bersih Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2011

adalah sebagai berikut:

a) Produktivitas rasio 1 berada pada kondisi sangat baik.

b) Sedangkan rasio 2 sampai 6 berada pada kondisi sedang.

5. Dari hasil perhitungan kinerja produksi air bersih Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2012

adalah sebagai berikut:

a) Produktivitas rasio 1 berada pada kondisi sangat buruk.

b) Sedangkan produktivitas rasio 2, 3 dan 4 berada pada kondisi sedang dan,

Pada Rasio 5 dan 6 berada pada kondisi buruk.

6. Hasil index produktivity dari tahun 2008, ke 2009 memgalami penurunan

index produktifitas sebesar 13%. dari tahun 2009, ke 2010 memgalami

kenaikan index produktifitas sebesar 110,2%. dari tahun 2010, ke 2011

memgalami kenaikkan index produktifitas sebesar 12,6%. dari tahun 2011,

ke 2012 memgalami penurunan index produktifitas sebesar 61,2%.

7. Kinerja dan produktifitas terbaik yang terjadi selama tahun 2008 sampai

dengan tahun 2012 ada pada tahun 2011, hal ini dapat dilihat dari nilai

overall pructivity tahun 2011 sebasar 509.

8. Kinerja dan produktifitas terburuk terjadi pada tahun 2012, hal ini dapat

dilihat dari nilai overall produktivity pada tahun 2012 sebesar 197.

Page 61: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

60

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh dari hasil

penelitian pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat, maka peneliti dapat memberikan saran pada pihak

perusahaan dalam upaya peningkatan kinerja pada tahun-tahun berikutnya. Ada

pun saran yang di usulakan adalah sebagai berikut:

1. Pihak perusahaan disarankan untuk dapat meningkatkan produktifitas

khususnya pada rasio 1, 5, dan 6. Kinerja pada tahun 2013 dan seterusnya

dapat berpedoman pada kinerja tahun 2010 dan tahun 2011. Hal ini

kemungkinan dapat disebabkan oleh kebocoran-kebocoran yang terjadi

pada instalasi pada sistem perpipaan khususnya pada area water intake.

2. Dalam upaya peningkatan kinerja tahun-tahun berikutnya pihak

perusahaan dapat mengevaluasi kinerja produktifitas berdasarkan

pencapaian-pencapaian kinerja tertinggi.

3. Dengan dilakukannya upaya peningkatan efektifitas dan efesiensi maka

pihak perusahaan dapat memperbaiki kinerja dan produktifitas secara

keseluruhan.

Page 62: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

61

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Falah Rusdianto,2010.http://jurnal-sdm.blogspot.com/produktivitas-kiner-

definisi-dan.html, akses 25 April 2013.

Cushway,2004.http:/jurnal-produktivitas.blogspot.com/pengukuran-kerja-

definisi-dan.html, akses 15 Juni 2013

Ghufran, M., H. Kordi K.,dan Andi Baso Tancung, (2007). Pengelolaan Kualitas

Air. Jakarta : Rineka Cipta

Handoko, 2003. Pendekatan Sistem Dalam Pengendalian dan Pengoperasian

Sistem Jaringan Distribusi Air Minum, Bandung, Jurusan Teknik

Lingkungan FTSP-ITB.

Mahendra,2007.http://jurnal-produktivitas.blogspot.compengukuran-kerja-

definisi-dan.html, akses 15 Juni 2013

Mulyadi, 2001. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Gadja Mada,

Yogyakarta.

Mhd Faizin, 2004. . Analisis SWOT Teknik Membelah Kasus Bisnis, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Peter Salim dan Yenni Salim.2002 Kamus Bahasa Indonesia Penerbit Rineka

Cipta

Ruky,2001. Meningkatkan Produktivitas Kinerja, Penerbit Rineka Cipta

Sritomo wignjosoebroto, 1989, Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja, Guna

Widya, Surabaya

Sutrisno, Totok dkk, 2004, Teknologi Penyediaan Air Bersih, Jakarta, Rineka

Cipta

Page 63: TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PRODUKSI AIR BERSIH PADA ...repository.utu.ac.id/348/1/BAB I_V.pdf · operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya. Oleh karena itu organisasi

62

Sutrisno, Totok dkk, 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih, Jakarta, Rineka

Cipta

Wibowo, 2006. Manajemen Perubahan, Edisi, 2. Raja Grafindo Persada, Jakarta.