ILMU GIZI GIZI PADA USIA REMAJA DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4 : NAMA ANGGOTA : 1. HENI MERIANI 2. NIDYA OKDWIANA 3. NOVA AYU WULANDARI 4. NYIMAS MARYAMA 5. PURWITA SARI 6. WIDYA FUJI ALDINA TINGKAT : II.B DOSEN PEMBIMBING: HANA DAMANIK, MKM POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ILMU GIZI
GIZI PADA USIA REMAJA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4 :
NAMA ANGGOTA : 1. HENI MERIANI
2. NIDYA OKDWIANA
3. NOVA AYU WULANDARI
4. NYIMAS MARYAMA
5. PURWITA SARI
6. WIDYA FUJI ALDINA
TINGKAT : II.B
DOSEN PEMBIMBING: HANA DAMANIK, MKM
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
D IV KEPERAWATAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja merupakan kelompok manusia yang berada diantara usia kanak-kanak dan
dewasa (Jones, 1997). Permulaan masa remaja dimulai saat anak secara seksual menjadi
matang dan berakhir saat mencapai usia matang secara hukum diakui hak-haknya sebagai
warga negara. Remaja sering kali disebut adolescence (adolescere dalam bahasa latin)
yang secara luas berarti masa tumbuh dan berkembang untuk mencapai kematangan
mental, emosional, social dan fisik (Hurlock, 1995). Masa remaja menurut WHO adalah
antara 10 – 24 tahun, sedangkan menurut Monks (1992) masa remaja berlangsung pada
umur 12 sampai 21 tahun dengan pembagian masa remaja awal (12-15 tahun), masa
remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-21 tahun).
Masa remaja adalah salah satu fase yang penting dari proses pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Kondisi seseorang pada masa dewasa banyak ditentukan oleh
keadaan gizi dan kesehatan pada masa remaja. Oleh karena itu status gizi dan kesehatan
merupakan factor penentu kualitas remaja. Dengan status gizi dan kesehatan yang optimal
pertumbuhan dan perkembangan remaja menjadi lebih sempurna.
Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan perilaku gizi yang salah, yaitu
ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan.
Masalah gizi yang dapat terjadi pada remaja adalah gizi kurang (under weight), obesitas
(over weight) dan anemia. Gizi kurang terjadi karena jumlah konsumsi energi dan zat-zat
gizi lain tidak memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi paa remaja putri, gizi kurang
umumnya terjadi karena keterbatasan diet atau membatasi sendiri intik makannya.
Kejadian gizi lebih remaja disebabkan kebiasaan makan yang kurang baik sehingga
jumlah masukan energi (energy intake) berlebih, sedangkan kejadian anemia pada remaja
karena intik zat besi yang rendah. Remaja putri lebih beresiko terkena anemia selain
karena keterbatasan intik pangan hewani juga karena menstruasi dan meningkatnya
kebutuhan zat besi selama growth spurt.
Kebiasaan makan merupakan istilah untuk menggambarkan perilaku yang berhubungan
dengan makan dan makanan seperti tata krama, frekuensi makan seseorang, pola makan
yang dimakan, kepercayaan terhadap makanan (suka atau tidak suka), cara pemilihan
bahan makanan yang hendak di makan (Suhardjo, 1989). Kebiasaan makan pada remaja
menurut Bourne (1979) menyatakan remaja mempunyai kecenderungan untuk
mengkonsumsi makanan di luar rumah atau sekolah, memilih makanan yang dianggap
populer dan meningkatkan gengsi, serta mempunyai kebiasaan makan tidak teratur.
Kebiasaan makan yang kurang baik pada remaja dan keinginan untuk terlihat langsing,
khususnya pada remaja putri seringkali menimbulkan gangguan makan (eating disorder).
Gangguan pola makan yang umum diderita khususnya oleh remaja putri adalah bulimia
dan anorexsia nervosa. Pada masa remaja, khususnya remaja putri, dengan berat badan
normal tidak puas dengan bentuk dan berat badannya dan ingin menjadi lebih kurus. Pada
remaja putri ini pada umumnya ingin mempunyai bentuk badan yang lebih langsing,
ramping dan menarik.
1.2 Rumusan Masalah
A. Bagaimana perubahan tubuh yang terjadi ada usia remaja ?
B. Bagaimana kebutuhan zat gizi pada usia remaja ?
C. Bagaimana angka kecukupan gizi pada remaja ?
D. Apa saja metode penentu status gizi pada remaja ?
E. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada masa remaja ?
F. Apa saja masalah gizi yang sering terjadi pada remaja ?
G. Bagaimana menu makanan yang baik untk status gizi remaja ?
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui perubahan tubuh yang terjadi ada usia remaja
B. Untuk mengetahui kebutuhan zat gizi pada usia remaja
C. Untuk mengetahui angka kecukupan gizi pada remaja
D. Untuk mengetahui metode penentu status gizi pada remaja
E. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada masa remaja
F. Untuk mengetahui masalah gizi yang sering terjadi pada remaja
G. Untuk mengetahui menu makanan yang baik untk status gizi remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perubahan Tubuh Yang Terjadi Pada Usia Remaja
Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut Seifert dan Hoffnung (1987),
periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan
fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun. Usia remaja berada dalam usia 12 tahun sampai 21
tahun bagi wanita, dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Menururt Hurlock (1964)
Remaja awal (12/13 th – 17/18 th), remaja akhir (17/18 th – 21/22 th). WHO
menyatakan walaupun definisi remaja utamanya didasarkan pada usia kesuburan
(fertilitas) wanita, namun batasan itu juga berlaku pada remaja pria, dan WHO
membagi kurun usia dalam dua bagian yaitu remaja awal 10 – 14 tahun dan remaja
akhir 15 – 20 tahun.
PSIKIS REMAJA
a. Remaja Awal
Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi
Pada masa ini, remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan
perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini sering disebut strom and
stress. Remaja sesekali sangat bergairah dalam bekerja tiba-tiba berganti
lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, rasa
percaya diri berganti rasa ragu-ragu yang berlebihan, termasuk
ketidaktentuan dalam menentukan cita-cita dan menentukan hal-hal yang
lain.
Status remaja awal yang membingungkan
Status mereka tidak hanya sulit ditentukan, tetapi juga membingungkan.
Perlakuan orang tua terhadap mereka sering berganti-ganti. Orang tua ragu
memberikan tanggungjawab dengan alasn mereka masih “kanak-kanak”.
Tetapi saat mereka bertingkah kekanak-kanakan, mereka mendapat
teguran sebagai “orang dewasa”. Karena itu, mereka bingung akan status
mereka.
Banyak masalah yang dihadapi remaja
Remaja awal sebagai individu yang banyak mengalami masalah dalam
kehidupannya. Hal ini dikarenakan mereka lebih mengutamakan
emosionalitas sehingga kurang mampu menerima pendapat orang lain
yang bertentangan dengan pendapatnya. Faktor ini disebabkan karena
mereka menganggap bahwa dirinya lebih mampu daripada orang tua.
b. Remaja Akhir
Pada masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan
perkembagngan psikis.
Stabilitas mulai timbul dan meningkat
Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek psikis. Demikian pula
stabil dalam minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan, pakaian,
pergaulan dengan sesame ataupun lain jenis. Mereka mulai menunjukkan
kemantapan serta tidak mudah berubah pendirian.Proses menjadi stabil ini
akan lebih cepat apabila orang tua berperan dengan lebih demokratis.
Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis
Disini remaja mulai menilai dirinya sebagaimana adanya (apa adanya),
menghargai miliknya, keluarganya dan orang lain seperti keadaan
sesungguhnya.
Menghadapi masalahnya secara lebih matang
Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan piker remaja akhir yang telah
lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis.
Perasaan menjadi lebih tenang
Mereka tidak lagi menampakkan gejala-gejala strom and stress sehingga
muncullah suatu ketenangan dalam diri mereka.
PERUBAHAN FISIK
a. Remaja Awal
Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat
Dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir
menyamai tinggi orang tua.
Pertumbuhan anggota badan dan otot-otot sering tidak seimbang.
Pada laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada,
lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh yang
membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas dalam usia 12-
14 tahun remaja putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan
pertumbuhan remaja pria.
Dalam masa pertumbuhan ini baik remaja pria maupun remaja wanita
cenderung ke arah memanjang dibanding melebar.
Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12 th – 14/15 th.Biasanya
pertumbuhan itu lebih cepat pada remaja putri dibanding remaja putra.
b. Remaja Akhir
Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak sepesat
dalam masa remaja awal.Bagi remaja pria pada usia 20 th dan remaja
wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat.
Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan
menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan
dan anggota badan menjadi berimbang, wajah yang simetris, bahu yang
berimbang dengan pinggul.
Kondisi yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja:
Sistem endokrin.
Bila sistem endoktrin berfungsi normal maka anak akan memperlihatkan
ukuran tubuh yang normal pula. Sebaliknya bila anak mengalami
kekurangan hormon pertumbuhan, maka akan menjadi kecil seperti orang
kerdil. Sedangkan yang kelebihan hormon pertumbuhan akan tumbuh
menjadi terlalu besar.
Pengaruh keluarga.
Faktor keluarga ini meliputi faktor keturunan maupun lingkungan. Karena
faktor keturunan, seorang anak dapat menjadi lebih tinggi dari anak
lainnya.
Pengaruh Gizi
Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi
tubuhnya.
Gangguan emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan
menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan
membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di
kelenjar pituitari. Bila terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remajanya
terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
Jenis kelamin.
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari anak
perempuan. Kecuali pada usia antara 12-15 tahun anak perempuan
biasanya akan sedikit lebih tnggi dan lebih berat dari anak laki-laki.
Tejadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan
otot pada anak laki-laki memang berbeda dari perempuan.
Status sosial ekonomi.
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi
rendah, cenderung lebih kecil ari pada anak yang berasal dari keluarga
yang status sosial ekonominya tinggi.
Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh
yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.
B. KEBUTUHAN ZAT GIZI PADA USIA REMAJA
Tabel berikut memuat perkiraan kebutuhan berbagai zat gizi pada usia remaja.
Anjuran kecukupan gizi pada usia remaja (13-18 tahun).
Jenis Kebutuhan zat gizi Kelamin Umur(th) Berat(kg) Energi(kal) Protein(gr) Vit.A(RE) Fe(mg)